To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kecerdasan spiritual.

Journal articles on the topic 'Kecerdasan spiritual'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kecerdasan spiritual.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Ngaisah, Nur Cahyati, Reza Aulia, and Chairun Nisa Fadillah. "MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK MELALUI PEMBIASAAN PUASA RAMADHAN SEJAK DINI." Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak 9, no. 1 (January 31, 2023): 26. http://dx.doi.org/10.22373/bunayya.v9i1.16753.

Full text
Abstract:
Pengembangan kecerdasan spiritual anak merupakan hal yang sangat penting untuk dikembangkan karena anak sebagai generasi penerus berikutnya. Dalam pengembangan kecerdasan spiritual dapat dilakukan melalui beberapa hal, salah satunya melalui puasa ramadhan. Anak dilatih melakukan puasa ramadhan sesuai dengan tahapan anak dan kemampuan anak. Pencapaian dalam pengembangan kecerdasan spiritual anak dapat diukur dengan indikator kecerdasan spiritual dan nilai-nilai yang mempengaruhi kecerdasan spiritual anak melalui pembiasaan puasa ramadhan sejak dini. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi yang di lakukan di TPA Al-Hikmah Jurugsari Yogyakarta. Teknik analisis data yakni menggunakan teori miles dan Huberman dengan langkah-langkah : merangkum, menyajikan data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengembangkan kecerdasaan spiritual anak dapat melalui pembiasaan puasa ramadhan yang terjadi di TPA Al-Hikmah Jurugsari yang diukur melalui indikator kecerdasan spiritual dan nilai-nilai yang mempengaruhi kecerdasan spiritual anak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Giantara, Febri, Amril M, and Abu Bakar. "Tantangan Transformatif PAI di Era Kontemporer Perspektif Kecerdasan Spiritual-Sosial." Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan 19, no. 1 (July 8, 2022): 141–55. http://dx.doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.257.

Full text
Abstract:
Kecerdasan spiritual dan kecerdasan sosial merupakan kecerdasan dasar yang diperlukan oleh setiap individu pada era kontemporer saat ini. Permasalahan yang terjadi di era kontemporer saat ini yang berkaitan dengan kecerdasan sosial dan spiritual seperti yang kita dengar dan lihat baru-baru ini, yaitu penendangan sesajen oleh seorang pemuda di gunung semeru. Peristiwa ini sangat disayangkan karena hal ini seharusnya tidak perlu terjadi jika sang pemuda memiliki kecerdasan spiritual. Penelitian ini menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR). Merujuk kepada artikel-artikel hasil penelitian yang telah dipublisikan pada jurnal-jurnal dan beberapa dokumen pendukung lainnya. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kecerdasan spiritual dan kecerdasaan sosial. Dimana untuk membangun kecerdasan spiritual maka individu diharuskan berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadis agar mampu menggunakan kecerdasan sosialnya dengan baik dan benar. Peran Pendidikan Islam pada pembentukan kecerdasan spiritual di era kontemporer diharapkan mampu memperbaiki seluruh permasalahan sosial yang muncul di masyarakat yang dimulai dari kemampuan siswa membuat keputusan moral.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Irsyada, M. Rihal. "KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA DENGAN JOB BURNOUT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (PADA PABRIK GULA KEBONAGUNG MALANG)." Jurnal Ilmu Manajemen (JIMMU) 6, no. 2 (August 15, 2021): 138–48. http://dx.doi.org/10.33474/jimmu.v6i2.12299.

Full text
Abstract:
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pengaruhnya terhadap kinerja dengan job burnout sebagai variabel intervening pada pabrik gula kebonagung Malang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate stratified random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan SPSS versi 25. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap job burnout, sedangkan kecerdasan spiritual tidak. kecerdasan emosional dan job burnout berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan PG. Kebonagung Malang, sedangkan keceradasaan spiritual tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan. Adapun job burnout mampu memediasi pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasaan spiritual terhadap kinerja karyawan PG. Kebonagung Malang. Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Kecerdasaan Spiritual, Job Burnout, Kinerja, dan Karyawan. This research is intend to know and analyse the influence of emotional and spiritual quotient to the performance the number of workers, by using "job burnout" as intervening variabel at "Kebon Agung" sugar factory Malang. Sampling technique used in this research is " proportionate stratified random sampling" , Data analysis technique that used is path Analysis by using SPSS 25 version. Based on Data Analysis result show that emotional quotient influence to the job burnout, whereas spiritual quotient is not. Emotional quotient and job burnout have a direct influence to the number of workers performance at "Kebon Agung" Sugar factory Malang.whereas spiritual quotient don't have a direct influence to the workers.and job burnout have flirtation capable influence of emotional and spiritual quotient to the workers performance of kebon agung sugar factory Malang. Keywords : Emotional quotient, spiritual quotient, Job burnout, performance, and workers.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Hasmiati, Hasmiati. "MEMBANGUN KECERDASAN SPIRITUAL." Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan 8, no. 2 (April 24, 2020): 156–64. http://dx.doi.org/10.47435/al-qalam.v8i2.241.

Full text
Abstract:
Di dalam jiwa manusia terdapat getaran jiwa yang halus yang ditimbulkan karena suatu ibadah batin yang dilakukan yang fokusnya tentang kebesaran Allah swt atau yang cara melakukan Dzikir. Bila hati berdzikir kepada Allah swt. Maka akan memantulkan cahaya ketenangan batin. Hati atau batin bagaikan sebuah tabung resonansi gitar.Setiap kita berbuat sesuatu, baik itu pada taraf berfikir maupun berbuat, selalu terjadi getaran di hati kita.Getaran tersebut bisa halus dan bisa pula kasar, bergantung bagaiman getaran itu muncul.Jika kita bergembira hati kita bergetar namun juga jika kita bersedih hati kita pun bergetar.disinilah fungsinya titik God Spot untuk mengendalikan peran dan fungsi hati. Oleh karena itu, ciri-ciri manusia yang jiwanya tenang jika diperdengarkan ayat-ayat kebesaran allah swt yakni jika dibacakan Asma Allah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Afandi, Idris. "METODE MENGEMBANGKAN SPIRITUAL QUOTIENT (KECERDASAN SPIRITUAL) ANAK USIA DINI." Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam 8, no. 1 (June 30, 2023): 1–18. http://dx.doi.org/10.61815/alibrah.v8i1.216.

Full text
Abstract:
Kecerdasan spiritual merupakan salah satu jenis kecerdasan yang semakin banyak diakui pentingnya dalam pembentukan karakter anak. Kecerdasan spiritual berkaitan dengan kemampuan untuk mengembangkan hubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan Tuhan atau kekuatan yang lebih besar. Dalam konteks pendidikan anak usia dini, penting untuk mengembangkan kecerdasan spiritual karena pada usia ini anak sedang mengembangkan konsep diri, emosi, dan moral yang akan membentuk pondasi kepribadian mereka di masa depan. Dalam artikel ini, akan dibahas metode-metode yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual anak usia dini. Artikel ini akan menjelaskan definisi kecerdasan spiritual dan mengapa penting untuk mengembangkannya pada anak usia dini. Selain itu, artikel ini juga akan membahas metode-metode yang efektif untuk mengembangkan kecerdasan spiritual pada anak usia dini, termasuk contoh-contoh aktivitas yang dapat dilakukan di rumah atau di sekolah. Metode-metode tersebut dapat meliputi mengenalkan anak pada nilai-nilai spiritual, memfasilitasi praktik meditasi atau refleksi, memberikan pengalaman yang merangsang rasa keterhubungan dengan alam atau makhluk hidup lainnya, dan lain sebagainya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Wahid, Abdul, and Retno Wahyuningsih. "Perbedaan Akhlak Ditinjau dari Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Siswa SMP Negeri se-Kecamatan Sidoharjo Tahun Ajaran 2020/2021." Rayah Al-Islam 5, no. 01 (April 28, 2021): 67–78. http://dx.doi.org/10.37274/rais.v5i1.387.

Full text
Abstract:
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan akhlak antara kecerdasan emosional tinggi dan rendah . 2) Perbedaan akhlak antara kecerdasan spiritual tinggi dan rendah. 3) Perbedaan akhlak ditinjau dari interaksi antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pada siswa di SMP Negeri Se-Kecamatan Sidoharjo tahun ajaran 2020/2021. Metode penelitian yang digunkanan adalah kuantitaif komparatif dengan menggunakan analisis uji t dan anova dua jalur di SMP Negeri se-Kecamatan Sidoharjo pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2020. Popilasi dalam penelitian ini adalah selueuh kelas siswa kelas VIII Sebanyak 507 siswa. Sampel adalah Sebagian siswa SMP Negeri se-Kecamatan Sidoharjo sebanyak 221 siswa. Hasil penelitian menunjukan : 1) terdapat perbedaan akhlak antara siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dan rendah, karena diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. 2) terdapat perbedaan akhlak antara siswa yang memiliki kecerdaan spiritual tinggi dan rendah karena diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. 3) terdapat perbedaan akhlak ditinjau dari interaksi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, hasil hipotesis menunjukan sig. 0.001 < 0.05. terdapat interaksi antara kecerdasan emosional tinggi dan kecerdasan spiritual rendah, kecerdasan spiritual tinggi dan kecerdasan emosional rendah terhadap akhlak. Abstract This study aims to determine: 1) The difference in akhlak between high and low emotional intelligence. 2) The difference in akhlak between high and low spiritual intelligence. 3) Moral differences in terms of the interaction between emotional intelligence and spiritual intelligence in students of SMP Negeri Sidoharjo in the academic year 2020/2021. The research method used was comparative quantitative using t-test analysis and two-way ANOVA at State Junior High Schools in Sidoharjo District from October to December 2020. The population in this study were all classes of grade VIII students totaling 507 students. The sample is some students of SMP Negeri in Sidoharjo District as many as 221 students. The results showed: 1) there is a difference in akhlak between students who have high and low emotional intelligence, because the significance value is 0.000 <0.05. 2) there are moral differences between students who have high and low spiritual intelligence because the significance value is 0.000 <0.05. 3) there are differences in akhlak in terms of the interaction between emotional intelligence and spiritual intelligence, the hypothesis results show sig. 0.001 <0.05. there is an interaction between high emotional intelligence and low spiritual intelligence, high spiritual intelligence and low emotional intelligence towards akhlak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Aisha Mirani Wardani, Nur Rofi’ah, and Mukh Nursikin. "PENERAPAN METODE PENGEMBANGAN SPIRITUAL QUOTIENT DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA USIA ANAK SEKOLAH DASAR." CONSEILS: Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 2, no. 2 (October 25, 2022): 01–09. http://dx.doi.org/10.55352/bki.v2i2.647.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas tentang kecerdasan spiritual Spiritual Quotient (SQ) yang bersandar pada hati (qolbu), manusia pada hakikatnya memiliki 3 kecerdasan yakni, kecerdasan intelegensi (IQ) yang berdasar pada akal, dan kecerdasan emosional (EQ) yang berdasar pada jiwa. Kecerdasan spiritual yang mengubah nilai-nilai spiritual menjadi kejujuran, kasih sayang, keadilan, tanggung jawab, kedamaian, keperayaan dan k ebersamaan. Spiritual quotient merupakan kecerdasan yang tertinggi diantara ketiga kecerdasan tersebut, karena Spiritual quotient adalah kecerdasan yang dapat membawa manusia memaknai kehidupan ini, kecerdasan spiritual yang memberikan pelajaran mengenai nilai-nilai kebenaran, makna kebenaran yaitu memberi pemahaman dan menanamkan nilai ang terdapat dalam kehidupan sesuai dengan nilai spiritual yang dihasilkan oleh Spiritual quotient (SQ). Spiritual quotient perlu dikembangkan sejak usia dini, anak usia dasar juga harus memahami kecerdasan spiritual yang telah diajarkan oleh pendidik. Pendidik harus mampu memberikan contoh mengenai Spiritual quotient, karena kecerdasan spiritual merupakan landasan bagi setiap kecerdasan yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Aisha Mirani Wardani, Settings Nur Rofi’ah, and Ukh Nursikin. "PENERAPAN METODE PENGEMBANGAN SPIRITUAL QUOTIENT DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA USIA ANAK SEKOLAH DASAR." Conseils : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam 2, no. 2 (October 1, 2022): 1–9. http://dx.doi.org/10.55352/bki.v2i2.151.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas tentang kecerdasan spiritual Spiritual Quotient (SQ) yang bersandar pada hati (qolbu), manusia pada hakikatnya memiliki 3 kecerdasan yakni, kecerdasan intelegensi (IQ) yang berdasar pada akal, dan kecerdasan emosional (EQ) yang berdasar pada jiwa. Kecerdasan spiritual yang mengubah nilai-nilai spiritual menjadi kejujuran, kasih sayang, keadilan, tanggung jawab, kedamaian, keperayaan dan k ebersamaan. Spiritual quotient merupakan kecerdasan yang tertinggi diantara ketiga kecerdasan tersebut, karena Spiritual quotient adalah kecerdasan yang dapat membawa manusia memaknai kehidupan ini, kecerdasan spiritual yang memberikan pelajaran mengenai nilai-nilai kebenaran, makna kebenaran yaitu memberi pemahaman dan menanamkan nilai ang terdapat dalam kehidupan sesuai dengan nilai spiritual yang dihasilkan oleh Spiritual quotient (SQ). Spiritual quotient perlu dikembangkan sejak usia dini, anak usia dasar juga harus memahami kecerdasan spiritual yang telah diajarkan oleh pendidik. Pendidik harus mampu memberikan contoh mengenai Spiritual quotient, karena kecerdasan spiritual merupakan landasan bagi setiap kecerdasan yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Riesvi, Aufiar, Darwin Lie, Efendi Efendi, and Sherly Sherly. "PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PEMATANGSIANTAR." SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan 8, no. 1 (June 27, 2020): 37–45. http://dx.doi.org/10.37403/sultanist.v8i1.176.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional, dan kinerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Pematangsiantar. 2. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai pada Badan Narkotika Nasional Pematangsiantar baik secara simultan maupun parsial. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan kinerja pegawai sudah baik. 2. Kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. 3. Kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional memiliki hubungan yang kuat dan positif dengan kinerja pegawai. Kemudian baik tidaknya kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional. 4. Hasil uji hipotesis menyatakan H0 ditolak, artinya kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai baik secara simultan maupun parsial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Hodijah, Sari, and Dede Supendi. "Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-Qur’an Terhadap Kecerdasaan Spiritual Peserta Didik Kelas X di MA Al-Huda Jatiluhur." Paedagogie: Jurnal Pendidikan dan studi Islam 2, no. 02 (July 29, 2021): 77–93. http://dx.doi.org/10.52593/pdg.02.2.02.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Sari Hodijah; “Pengaruh Aktivitas Menghafal Al-Qur’an Terhadap Kecerdasan Spiritual Peserta Didik Kelas X di MA Al-Huda Jatiluhur”, Purwakarta, STAI.DR.KHEZ.Muttaqien.2020. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di MA Al-Huda mengenai aktivitas menghafal Al-Qur’an diperoleh informasi sementara yaitu adanya program tahfidz Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh peserta didik di MA Al-Huda sebagai upaya untuk mendorong peningkatan kecerdasan spiritual yang dimiliki peserta didik. Tujuan penelitian ini tidak lain adalah untuk mengetahui seberapa tinggi kecerdasan spiritual yang dimiliki peserta didik yang didorong oleh aktivitas menghafal Al-Qur’an, sehingga dapat dikatakan adanya pengaruh antara aktivitas menghafal Al-Qur’an terhadap kecerdasaan spiritual peserta didik. Penelitian ini bertolak pada urgensi pendidikan yang mengutamakan pendidik yang berakhlakul karimah. Hipotesis pada penelitian ini adalah semakin sering aktivitas menghafal Al-Qur’an maka semakin tinggi kecerdasan spiritual yang dimilikinya. Seseorang yang dilatih untuk menghafal Al-Qur’an akan mengalami peningkatan kecerdasan spiritual dengan sangat baik. Karena dengan melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an secara tidak langsung telah menjalin hubungan dengan Allah Swt, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai sarana untuk berdzikir kepada Allah Swt. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode korelasional. Untuk teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh dengan jumlah sampel 33 peserta didik. Adapun untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan penyebaran angket dengan pengukuran skala likert. Analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif dengan cara menguji validitas dan reliabilitas seluruh instrument kemudian diuji hipotesis sampai tingkat korelasi dari dua variable yang diteliti. Pada penelitian ini ditemukan tingkat korelasi yang sedang antara hubungan aktivitas menghafal Al-Qur’an memiliki pengaruh terhadap kecerdasan spiritual pesertadidik. Dengan didapatkan hasil pengaruh berdasarkan perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,254, berarti terdapat pengaruh yang sedang antara aktivitas menghafal Al-Qu’an terhadap kecerdasan spiritual peserta didik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Sentika, Panji, and Liza Laila Nurwulan. "Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Spiritual Auditor Terhadap Kualitas Audit." Brainy: Jurnal Riset Mahasiswa 4, no. 1 (July 20, 2023): 7–19. http://dx.doi.org/10.23969/brainy.v4i1.47.

Full text
Abstract:
This study aims to determine the magnitude of the influence of emotional intelligence, intellectual intelligence and spiritual intelligence on audit quality at 10 Public Accounting Firms in Bandung City registered with the Indonesian Institute of Certified Public Accountants (IAPI) emotional intelligence, intellectual intelligence and spiritual intelligence as independent variables, audit quality as the dependent variable. The research approach used in this research is descriptive analysis and verification using primary data. The sampling technique used is purposive sampling. From the established criteria, the number of samples taken is 53 auditors. Statistical analysis used in this research is validity test, reliability test, classical assumption test, multiple linear regression analysis, correlation coefficient, coefficient of determination, t test and f test. Based on the results of research conducted, it can be seen that there is a reciprocal relationship between emotional intelligence and intellectual intelligence of 69.3%, emotional intelligence with spiritual intelligence of 60.5% and intellectual intelligence with spiritual intelligence of 74.2% partially emotional intelligence has a significant effect on audit quality with a contribution of 30.1% intellectual intelligence has a significant effect on audit quality with a contribution of 27.1%. spiritual intelligence has a significant effect on audit quality with a contribution of 30.5% emotional intelligence, intellectual intelligence and spiritual intelligence have a positive effect simultaneously giving an influence of 87.7%. This shows that the better emotional intelligence, intellectual intelligence and spiritual intelligence, the higher the quality of the audit results.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Aulia, Putri Gusti, Dwi Cahyono, and Gardina Aulin Nuha. "Tingkat Pemahaman Akuntansi Berdasarkan Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual." BUDGETING : Journal of Business, Management and Accounting 2, no. 1 (October 29, 2020): 242–55. http://dx.doi.org/10.31539/budgeting.v2i1.1233.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Jumlah sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu sebanyak 50 mahasiswa Strata Satu (S1) jurusan akuntansi angkatan tahun 2015. Data yang diperoleh kemudian diproses dan dianalisis hanya 50 kuesioner. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi, sedangkan kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Simpulan, kecerdasan intelektual dan emosional berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi, dengan begitu semakin baik penerapan kecerdasan intelektual dan emosional maka pemahaman akuntansi juga akan meningkat. Adapun kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hal ini bisa saja disebabkan karena banyak faktor lainnya tidak teramati dalam penelitian ini. Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual, Pemahaman Akuntansi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Palinggi, Yonathan, Sihol Pardomuan Sirait, and Sugeng Raharjo. "Apakah Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Berpengaruh Terhadap Motivasi Kerja Karyawan ?" Jurnal Ekonomi & Manajemen Indonesia 22, no. 1 (June 30, 2022): 70–82. http://dx.doi.org/10.53640/jemi.v22i1.1009.

Full text
Abstract:
Abstract: The purpose of this study was to determine and examine the influence of intellectual intelligence (IQ), emotional intelligence (EQ), and spiritual intelligence (SQ) on employee motivation at PT. Telesindo Shop Tenggarong Branch. The sampling technique was carried out by means of a census which amounted to 39 with multiple regression analysis tools. The results showed that, first, the variables of intellectual intelligence, emotional intelligence, and spiritual intelligence together (simultaneously) were able to show their influence on the work motivation of employees of PT. Telesindo Shop Tenggarong Branch. The R number is 0.824, which means that the correlation between intellectual intelligence, emotional intelligence, and spiritual intelligence with employee work motivation has a very strong relationship. Second, from the three partial correlation test results, it can be seen that the value of the spiritual intelligence variable is the largest compared to other variables at 0.713 then followed by the intellectual intelligence and emotional intelligence variables so that the spiritual intelligence variable is the most dominant variable affecting the work motivation of PT. Telesindo Shop Tenggarong Branch, so the hypothesis is rejected. Keywords: intellectual intelligence, emotional intelligence, spiritual intelligence, work motivation
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Atimah, Atimah, Lilla Maria, and Sih Ageng Lumadi. "HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG." Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) 8, no. 2 (June 30, 2022): 470–78. http://dx.doi.org/10.33023/jikep.v8i2.1103.

Full text
Abstract:
Depresi dan kecemasan merupakan gangguan utama yang muncul pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialysis. Dalam beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara kecerdasan spiritual dengan kecemasan dimana relaksasi spiritual dapat menyeimbangkan saraf simpatis dan parasimpatis, hal ini efektif membuat kondisi seseorang menjadi rileks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. Saiful Anwar Malang . Metode: Desain penelitian dengan Cross Sectional. Populasi 41 orang dan sampel sebanyak 37 orang dengan Quota Sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan pada tanggal 10 sampai 30 September 2021. Teknik pengumpulan data menggunakan dua kuesioner yakni kuesioner kecerdasan spiritual (SISRI 24) dan kuesioner tingkat kecemasan (HARS). Hasil dan Analisis: Penelitian ini membuktikan sebagian besar responden, 28 (75,68%) memiliki kecerdasaran spiritual sedang dan hampir separuh responden yaitu sebanyak 17 responden (45.95%) memiliki tingkat kecemasan sedang. Hasil uji Spearman rank didapatkan nilai p = (0.034) < (0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk mengurangi tingkat kecemasan salah satunya dengan meningkatkan kecerdasan spiritual pasien, menjalani hidup dengan penuh makna,selalu mendengarkan hati nuraninya, dan semua yang dijalani selalu bernilai ibadah dalam setiap perilaku dan kegiatan serta berprinsip karena Allah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Jelantik, Made Satryawan, and Luh Gede Krisna Dewi. "Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Adversitas, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual, Perilaku Belajar dan Tingkat Pemahaman Akuntansi." E-Jurnal Akuntansi 33, no. 4 (April 30, 2023): 1012. http://dx.doi.org/10.24843/eja.2023.v33.i04.p10.

Full text
Abstract:
Understanding of accounting is not only aimed at achieving value in the form of numbers, but also understanding of concepts and practical application in society. This study aims to examine the effect of emotional intelligence, adversity intelligence, intellectual intelligence, spiritual intelligence and learning behavior on the level of understanding of accounting. The research was conducted at the Faculty of Economics and Business (FEB) Udayana University, especially the Bachelor of Accounting program. The research population was active 2018 Bachelor of Accounting students at the Faculty of Economics and Business, Udayana University, totaling 238 people. The sample used was 150 respondents who were selected based on the probability sampling technique, namely random sampling. Data collection was carried out using a questionnaire method. The analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results showed that the better the emotional intelligence, adversity intelligence, intellectual intelligence, spiritual intelligence and learning behavior of accounting students, the level of understanding of accounting would increase. Keywords: Emotional Intelligence; Adversity Intelligence; Intellectual Intelligence; Spiritual Intelligence; Learning Behavior.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Puspanegara, Aditiya, Nining Rusmianingsih, Nita Rihlatussalamah, and Moch Didik Nugraha. "Hubungan kecerdasan spiritual perawat pelaksana dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien di instalasi rawat inap Rumah Sakit Juanda Kuningan tahun 2023." Journal of Midwifery Care 4, no. 1 (December 1, 2023): 25–33. http://dx.doi.org/10.34305/jmc.v4i1.964.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Kecerdasan spiritual yang rendah merupakan salah satu kelemahan sumber daya manusia di negara berkembang. Adapun kecerdasan spiritual tinggi mampu memberikan makna positif pada setiap peristiwa yang di alaminya. Kecerdasan spiritual merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien dalam menerapkan asuhan keperawatan. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kecerdasan spiritual perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan Tahun 2023. Metode Penelitian : Menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah perawat pelaksana. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 54 sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jenis penelitian yang di gunakan menggunakan Rank Spearmen Test dengan tingkat kecerdasan spiritual dan pemenuhan kebutuhan spiritual r=0,310 dan p=0,023. Simpulan dan Saran : Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual perawat dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Juanda Kuningan. Di sarankan di adakan program pelatihan kecerdasan spiritual dapat di berikan bagi perawat untuk mengembangkan kecerdasan spiritual.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Muhammad Arroyan. "Konsep Pendidikan Keluarga Berbasis Spiritual Quotient (SQ) dalam Perspektif Islam." Madaniyah 13, no. 2 (February 13, 2024): 224–41. http://dx.doi.org/10.58410/madaniyah.v13i2.743.

Full text
Abstract:
Keluarga merupakan pendidikan pertama yang meletakkan landasan bagi tumbuh kembang seorang anak. Ia mempunyai peran sentral dalam menjaga fitrah dan membangun kecerdasan. Kecerdasan tersebut diantaranya adalah kecerdasan spiritual yang berfungsi sebagai penyeimbang dua kecerdasan lainnya yaitu kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Kecerdasan ini merupakan benteng pertahanan terhadap krisis multidimensi di era modern. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis peran keluarga terhadap pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) anak, (2) menganalisis materi pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) dalam keluarga, dan (3) menganalisis konsep kecerdasan spiritual (SQ) pendidikan dalam Islam. Menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, dan analisis dengan teknik reduksi data, data disajikan dalam bentuk uraian singkat, dan diakhiri dengan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Keluarga mempunyai peran sentral dalam pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) anak (2) materi pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) meliputi: pendidikan syukur, pendidikan tauhid, pendidikan birul walidan, pendidikan al-wara wal-bala, tanggung jawab pendidikan, pendidikan syariah, dan pendidikan sosial kemasyarakatan. (3) konsep pendidikan kecerdasan spiritual (SQ) dalam perspektif Islam, yaitu, (a) keteladanan (b) nasehat yang baik, melalui internalisasi nilai-nilai Islam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Amaliyah, Amaliyah. "Relevansi dan Urgensi Kecerdasan Spritual, Intelektual dan Emosional dalam Perspektif Islam." Jurnal Online Studi Al-Qur'an 14, no. 2 (July 30, 2018): 151–60. http://dx.doi.org/10.21009/jsq.014.2.04.

Full text
Abstract:
The formation of a man who is faithful and devoted to God becomes the first and main goal of the implementation of education. The process of forming a faithful and pious human requires several components including input, process and product components. The input components are students' including intelligence, motivation, interests and the others. This present Islamic educational institutions and public education institutions, more dominant in intellectual intelligence than on emotional intelligence and spiritual intelligence. The process of human formation that believes and cautiously requires spiritual, intellectual and emotional intelligence simultaneously because these three bits of intelligence have interconnected functions and goals. The purpose of this research is to know the differences and similarities between spiritual, intellectual and emotional intelligence, and the relationship between spiritual, intellectual and emotional intelligence in the Islamic perspective. The research findings are the source of intellectual intelligence and emotional intelligence is the spiritual intelligence source of spiritual intelligence is Tauhid, The source of intellectual intelligence and emotional intelligence are logical and phenomenal data. The human structure at the level of the body and soul is called intellectual and emotional intelligence. The human structure at the level of the Spirit/Ruh is called spiritual intelligence Keywords:Relevance, Spiritual intelligence, Intellectual intelligenc, Emotional intelligence, Islamic perspective Abstrak Pembentukan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah, menjadi tujuan utama dan pertama dalam penyelenggaraan pendidikan Islam. Proses untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa memerlukan beberapa komponen antara lain komponen input, proses dan produk. Komponen input yakni keadaan diri siswa, meliputi kecerdasan, motivasi, minat dan laian-lain. Pada saat ini lembaga pendidikan Islam dan lembaga pendidikan umum, lebih dominan pada kecerdasan intelektual dibanding pada kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Proses pembentukan manusia yang beriman dan bertakwa membutuhkan kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional secara simultan, karena ketiga kecerdasan itu memiliki fungsi dan tujuan yang saling berhubungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan dan persamaan antara kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional serta hubungan antara kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional dalam perspektif Islam. Hasil temuan penelitian adalah sumber dari kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional, adalah kecerdasan spiritual. Sumber kecerdasan spiritual adalah tauhid. Sumber kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional adalah data logis dan fenomenal. Struktur manusia pada level jasad disebut kecerdasan intelektual dan emosional. Struktur manusia pada level Ruh disebut kecerdasan spiritual Kata Kunci: Relevansi, Kecerdasan spiritual, Kecerdasan intelektual, Kecerdasan emosional, Perspektif islam
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Hasmiati, Hasmiati. "MEMBANGUN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK." Jurnal Pendidikan Dasar dan Keguruan 4, no. 1 (October 31, 2019): 1–7. http://dx.doi.org/10.47435/jpdk.v4i1.88.

Full text
Abstract:
Di dalam jiwa manusia terdapat getaran jiwa yang halus yang ditimbulkan karena suatu ibadah batin yang dilakukan yang fokusnya tentang kebesaran Allah swt atau yang cara melakukan Dzikir. Bila hati berdzikir kepada Allah swt. Maka akan memantulkan cahaya ketenangan batin. Hati atau batin bagaikan sebuah tabung resonansi gitar.Setiap kita berbuat sesuatu, baik itu pada taraf berfikir maupun berbuat, selalu terjadi getaran di hati kita.Getaran tersebut bisa halus dan bisa pula kasar, bergantung bagaiman getaran itu muncul.Jika kita bergembira hati kita bergetar namun juga jika kita bersedih hati kita pun bergetar.disinilah fungsinya titik God Spot untuk mengendalikan peran dan fungsi hati. Oleh karena itu, ciri-ciri manusia yang jiwanya tenang jika diperdengarkan ayat-ayat kebesaran allah swt yakni jika dibacakan Asma Allah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Kurniawan, Edo Dwi. "Perbedaan Kecerdasan Spiritual pada Siswa SMA Umum dengan Siswa SMA Berbasis Agama." Jurnal Sosial Teknologi 1, no. 8 (August 15, 2021): 778–84. http://dx.doi.org/10.36418/jurnalsostech.v1i8.139.

Full text
Abstract:
Pendidikan di Indonesia setiap masa kurikulumnya selalu berubah dengan dasar aturan perundang-undangan serta mengikuti perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan kecerdasan spiritual pada siswa SMA umum dengan SMA berbasis agama. Kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Independent sample t – ujian ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Pengukuran kecerdasan spiritual dilakukan dengan alat ukur berupa kuesioner kecerdasan spiritual (α = 0,897). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kecerdasan spiritual yang signifikan pada siswa SMA umum dengan SMA berbasis agama, responden siswa SMA umum pada penelitian ini memiliki kecerdasan spiritual dalam kategori sedang dan respoden siswa SMA berbasis agama memiliki kecerdasan spiritual dalam kategori tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Kurniawan, Edo Dwi. "Perbedaan Kecerdasan Spiritual pada Siswa SMA Umum dengan Siswa SMA Berbasis Agama." Jurnal Sosial Teknologi 1, no. 8 (August 15, 2021): 778–84. http://dx.doi.org/10.59188/jurnalsostech.v1i8.139.

Full text
Abstract:
Pendidikan di Indonesia setiap masa kurikulumnya selalu berubah dengan dasar aturan perundang-undangan serta mengikuti perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat perbedaan kecerdasan spiritual pada siswa SMA umum dengan SMA berbasis agama. Kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan yang lain. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Independent sample t – ujian ini digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Pengukuran kecerdasan spiritual dilakukan dengan alat ukur berupa kuesioner kecerdasan spiritual (α = 0,897). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kecerdasan spiritual yang signifikan pada siswa SMA umum dengan SMA berbasis agama, responden siswa SMA umum pada penelitian ini memiliki kecerdasan spiritual dalam kategori sedang dan respoden siswa SMA berbasis agama memiliki kecerdasan spiritual dalam kategori tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Safitri, Diana, Zakaria Zakaria, and Ashabul Kahfi. "PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL PERSPEKTIF AL-GHAZALI DAN RELEVANSINYA DENGAN EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ)." Tarbawi : Jurnal pemikiran dan Pendidikan Islam 6, no. 1 (February 8, 2023): 78–98. http://dx.doi.org/10.51476/tarbawi.v6i1.467.

Full text
Abstract:
Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan pandangan al-Ghazali terkait pendidikan kecerdasan spiritual. Selanjutnya penulis akan merelevansikannya dengan emosional spiritual quotient (ESQ). Memberikan pendidikan kecerdasan spiritual mesti dilakukan oleh para pendidik, di samping menuntaskan pendidikan pada ranah kognitif dan afektif peserta didik. Apabila tidak dilakukan maka pendidikan tidak akan mampu menghasilkan manusia yang sempurna. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Peneliti menelusuri tulisan Al-Ghazali serta sumber-sumber lain yang membangun gagasan-gagasan tentang pendidikan cerdas spiritual. Selanjutnya, penulis akan menganalisis data tersebut dengan pendekatan content analysis. Tulisan ini menyimpulkan bahwa konsep pendidikan kecerdasan spiritual perspektif al-Ghazali lebih mengarah kepada cerdas dalam beragama dan menekankan bagaimana mendidik hati ke dalam budi pekerti yang baik dan moral yang beradab. Relevansi pendidikan kecerdasan spiritual al-Ghazali dengan ESQ kontemporer terdapat pada sisi emotional, spriritual dan quontient. Di dalam konsep Emotional Spiritual Quotient (ESQ), semua manusia punya intelektual dan emosional, tapi kedua hal tersebut tidak sempurna kalau tidak disatukan dengan kecerdasan spriritual. Untuk mencapai atau memperoleh kecerdasan spriritual manusia memerlukan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional untuk menerapkan prinsip-prinsip tauhid secara tepat dan sempurna.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Avita, Risma Nur, Adhystia Putri H, Milenia Qodariyah, Nawabika Izzah, and Achiel Yahya. "SKALA KECERDASAN SPIRITUAL REMAJA MUSLIM." PSIKOWIPA (Psikologi Wijaya Putra) 2, no. 2 (November 3, 2021): 26–31. http://dx.doi.org/10.38156/psikowipa.v2i2.72.

Full text
Abstract:
Kecerdasan spiritual yakni gabungan antara dua kecerdasan, diantaranya yaitu kecerdasan intelektual dan juga kecerdasan emosional. Dalam hal ini kecerdasan spiritual merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri yang digunakan dalam menuntun individu untuk memiliki kehidupan yang berarti. Menurut WHO, yang disebut dengan remaja adalah individu yang berada pada tahap perpindahan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa. Ketika individu ingin atau berusaha meningkatkan spiritual, maka diperlukan pemahaman secara mendalam tentang islam, selain itu juga meningkatkan pelaksanaan ajaran islam. Metode penelitian dalam skala kecerdasan spiritual remaja muslim yang kami gunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Adapun subjek atau partisipan yang menjadi sasaran dalam alat ukur ini yakni remaja muslim yang mempunyai umur dengan rentang 12 hingga 24 tahun. Alat ukur ini memiliki delapan ahli dalam tahap expert judgment. Kemudian terdapat 104 responden remaja muslim yang telah bersedia untuk mengisi dan menjawab item mengenai skala kecerdasan spiritual. Berdasarkan aspek kecerdasan spiritual terdapat 78 item, kemudian direduksi menjadi 26 item yang valid atau bagus dan direspon dengan baik. Berdasarkan skor alpha-cornbach menghasilkan nilai sebesar 0,856. Jadi dapat disimpulkan bahwa skala kecerdasan spiritual remaja muslim ini layak untuk dijadikan instrumen pengukuran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Fadhli, Ahmad. "The Relationship Between Intellectual and Spiritual Intelligence in Fostering National Character." Abdurrauf Journal of Islamic Studies (ARJIS) 3, no. 1 (June 14, 2024): 18–30. http://dx.doi.org/10.58824/arjis.v3i1.87.

Full text
Abstract:
Al-Qur'an dan hadis telah memberikan petunjuk dan tuntutan kepada umat manusia untuk bertindak sesuai garis yang telah ditentukan. Artikel ini membahas tentang bagaimana membimbing manusia melalui peningkatan pembinaan antara kecerdasan intelektual dan spiritual, sehingga akan dipahami bagaimana hubungan dan keutamaan dalam menerapkan dan mengutamakan antara keduanya. Fokus penelitian penulis adalah tentang bimbingan umat dalam Islam antara kecerdasan intelektual dan spiritual, dimana penulis ingin mengetahui antara kecerdasan intelektual dan spiritual baik dalam kaitannya dengan kadar dan keutamaan diantara keduanya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan. Yang disebut penelitian kepustakaan atau sering juga disebut studi kepustakaan, adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan metode pengumpulan data kepustakaan, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dari perubahan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual saling berkaitan, karena perintah untuk belajar dan berbuat baik serta menjaga hati jiwa merupakan perintah yang saling berhubungan, namun dapat dipahami bahwa kecerdasan intelektual tidak dapat serta merta mempengaruhi kecerdasan spiritual. kecerdasan spiritual akan mampu mempengaruhi kecerdasan intelektual Al-Qur'an dan hadist telah memberikan tutunan serta tuntutan kepada umat manusia untuk berbuat sesuai dengan garis yang telah ditentukan. Artikel ini membahas bagaimana upaya membimbing umat melalui peningkatan pelatihan antara kecerdasan intelektual dan spiritual, sehingga akan dapat dipahami bagaimana hubungan dan keutamaan dalam menerapkan serta mengedepankan antar keduanya. Fokus penelitian penulis yang membimbing umat dalam Islam antara kecerdasan Intelektual dan spiritual, dimana penulis ingin mengetahui antara kecerdasan intelektual dan spiritual baik dalam penerapannya begitu pula tingkatan dan keutamaan diantara keduanya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (penelitian perpustakaan). Apa yang disebut dengan penelitian kepustakaan atau sering juga disebut studi pustaka, adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan-bahan penelitian. Dari pembahan yang dilakukan ditemukan kesimpulan bahwa antara kecerdasan intelektual dan spiritual saling keterkaitan, kerena perintah belajar dan berbuat baik dan menjaga hati jiwa merupakan perintah yang saling berhubungan, namun dapat dipahami bahwa kecerdasan intelektual tidak dapat dipastikan dapat mempengaruhi kecerdasan spiritual sementara kecerdasan spiritual akan mampu mempengaruhi kecerdasan intelektual.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Ahmad, Shieva Nur Azizah, Syamsul Anwar, and Suhendar Suleman. "PENGARUH KECERDASAN TERHADAP KINERJA MELALUI KETERAMPILAN PERAWAT." Jurnal JKFT 5, no. 1 (August 2, 2020): 48. http://dx.doi.org/10.31000/jkft.v1i1.2846.

Full text
Abstract:
Dalam perkembangannya, kecerdasan tidak hanya mencakup kecerdasan intelektual tetapi berkembang pada aspek-aspek psikis lainnya seperti emosional dan spiritual sehingga muncul kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja melalui keterampilan perawat. Desain penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 90 orang dengan teknik simple random sampling. Analisa data menggunakan Path Analysis. Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan intelektual berpengaruh terhadap kinerja sebesar 17,3% dengan ρ-value 0,022, kecerdasan emosional berpengaruh terhadap kinerja sebesar 22,8% dengan ρ-value 0,022, kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja sebesar 23,8% dengan ρ-value 0,010, keterampilan berpengaruh terhadap kinerja sebesar 38,5% dengan ρ-value 0,000, kecerdasan intelektual berpengaruh terhadap keterampilan sebesar 17,5% dengan ρ-value 0,032, kecerdasan emosional berpengaruh terhadap keterampilan sebesar 47,4% dengan ρ-value 0,000 dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap keterampilan sebesar 26,5% dengan ρ-value 0,007. Pengaruh tidak langsung kecerdasan intelektual melalui keterampilan terhadap kinerja sebesar 6,7%, Pengaruh tidak langsung kecerdasan emosional melalui keterampilan terhadap kinerja sebesar 18,2% dan Pengaruh tidak langsung kecerdasan spiritual melalui keterampilan terhadap kinerja sebesar 10,2%. Penelitian ini diharapkan kepada pimpinan rumah sakit perlu memfasilitasi dan memotivasi perawat untuk penguatan mekanisme koping dalam mengatasi stressor dan perubahan lingkungan.membuat kebijakan tentang sistem penilaian kinerja yang objektif, memfasilitasi pelatihan ESQ bagi perawat dan perlu adanya role model perawat dalam pembentukan karakter. Kata Kunci : Intelektual, Emosional, Spiritual, Keterampilan, Kinerja
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Mahnunah, Siti. "KORELASI KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PROFESIONALITAS PENDIDIK DI SMP NEGERI 34 SAMARINDA." FENOMENA 12, no. 1 (June 1, 2020): 73–86. http://dx.doi.org/10.21093/fj.v12i1.2494.

Full text
Abstract:
Kecerdasan Spiritual merupakan salah satu aspek kecerdasan pada manusia yang menentukan kinerja seseorang dalam pekerjaannya, khususnya bagi seorang pendidik disaat sistem pendidikan saat ini menjadi salah satu kegiatan yang terkena dampak pandemic covid-19, dimana kecerdasaan spirtual menjadi tolak ukur dalam menuntaskan kewajiban dan tanggungjawab sebagai seorang pendidik. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kecerdasan spiritual dengan profesionalitas seorang pendidik dalam menghadapi tantangan global saat ini. Penelitian ini merupakan Field Research yang menggunakan pendekatan kuantitaif, data yang diperloeh melalui observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Adapun variabel penelitaian ini ialah kecerdasan spiritual dan profesionalitas guru, dan untuk mengetahui koelasi antar kedua variabel tersebut, maka mengunakan analisis data statistik berupa koefesien korelasi spearman dengan nilai signifikansi 5% sebesar 0,025 melalui IBM SPSS 20. Hasil penelitian ialah sebesar 0,756 dengan nilai signifikansi 0, sedangkan berdasarkan pada tabel interpretasi menyatakan bahwa hubungan antara kedua variabel ini ialah tinggi/kuat dan nilai signifikansi dalam korelasi ialah 0 yang lebih kecil dari 0,025 dengan kata lain kedua variabel ini memiliki ketrekaitan yang sangat erat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

RADHIANA, RADHIANA. "Pengaruh Kecerdasan Emosional (Emotional Quotients) dan Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotients) Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Aceh." JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi) 6, no. 1 (March 1, 2020): 32–44. http://dx.doi.org/10.35870/jemsi.v6i1.336.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja pegawai kantor Dinas Perhubungan Provinsi Aceh. Populasi dalam penelitian berjumlah 209 orang yang merupakan pegawai kantor Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, Sampel dalam penelitian ini inimengunakan rumus Slovin yang berjumlah 68 responden. Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil dari penelitian variable kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, karena nilai F hitung sebesar 5,752 lebih besar dari F tabel sebesar 2,352. Variabel kecerdasan Emosional (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, karena nilai thitung sebesar 2,863lebih besar dari ttabel sebesar 1,995. Variabel kecerdasan spiritual (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor Dinas Perhubungan provinsi Aceh, karena nilai thitung sebesar 2,569 lebih besar dari ttabel sebesar 1,995. Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai sebesar 0,684 yang menandakan bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah positif karena memiliki nila R > 0,5. Nilai R2 sebesar 0,734 menunjukkan bahwa hanya sebesar 73,4 % variasi variabel dependen (kinerja pegawai) yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen (kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual) dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya yang sebesar 26,6 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja pegawai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Asfarina, Asfarina, and Hafnidar Hafnidar. "Kecerdasan Spiritual dan Penyesuaian Diri pada Santri Pesantren yang Berstatus Mahasiswa." Jurnal Psikologi Terapan (JPT) 4, no. 2 (January 29, 2023): 127. http://dx.doi.org/10.29103/jpt.v4i2.10207.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan penyesuaian diri pada santri pesantren Al-Huda Malikussaleh yang belajar di Universitas dengan menggunakan metode kuantitatif. Terdapat 130 sampel dari santri pesantren Al-Huda Malikussaleh yang belajar di Universitas Malikussaleh. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dalam pengambilan sampel. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu skala kecerdasan spiritual untuk mengukur variabel kecerdasan spiritual dan skala penyesuaian diri untuk mengukur variabel penyesuaian diri. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson. Hipotesis penelitian ini adalah melihat korelasi positif antara kedua variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara kecerdasan spiritual dan penyesuaian diri, hal ini menunjukkan semakin tinggi kecerdasan spiritual semakin tinggi penyesuaian diri, sebaliknya semakin rendah kecerdasan spiritual santri semakin rendah pula penyesuaian diri, maka hipotesis kerja penelitian ini diterima. Berdasarkan hasil penelitian disarankan santri pesantren Al-Huda Malikussaleh yang berstatus mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi untuk dapat mempertahankan kecerdasan spiritualnya agar tetap mampu melakukan menyesuaikan diri, bagi santri yang kecerdasan spiritualnya rendah disarankan untuk mengupayakan kecerdasan spiritual yang baik agar tetap dapat melakukan penyesuaian diri selama menjadi santri sekaligus mahasiswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Najari, Muhammad, Rahmadi Rahmadi, and Chairum Chairum. "Peran Guru Sebagai Motivator dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Anak di MTS Hubbul Wathan Desa Namu Ukur Utara Kec. Sei Bingai Kab. Langkat." Altafani 2, no. 1 (October 20, 2022): 197–202. http://dx.doi.org/10.59342/jpkm.v2i1.85.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa kecerdasan spiritual belum banyak mendapat perhatian oleh pendidik dan orang tua karena lebih mengutamakan prestasi belajar berupa rapor baik atau hanya secara intelektual saja. Selain pendidikan informal dari keluarga, pendidikan formal oleh guru juga berperan dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui peran guru sebagai motivator dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa (2) Untuk mengetahui bentuk pelaksanaan pengembangan kecerdasan spiritual bagi siswa, dan (3) Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung guru dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di MTs Hubbul Wathan Desa Namu Ukur Utara Kec. Sei Bingai Kab. Langkat.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peran guru dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini terlihat dari peran guru sebagai motivator, pembimbing, dan selalu memberikan motivasi kepada siswa, (2) Bentuk pelaksanaan pengembangan kecerdasan spiritual siswa sangat beragam. dan sudah cukup baik yaitu melalui nasehat dan keteladanan, (3) Faktor pendukung dalam pembinaan kecerdasan spiritual siswa yaitu melalui pembiasaan, jadwal sholat, mengikutsertakan anak dalam ibadah dan pemberian hukuman, faktor penghambatnya adalah keterbatasan waktu dalam belajar, dengan keterbatasan waktu waktu dalam proses pembelajaran guru mengajar belum bisa maksimal dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Haryanto, Sri. "Urgensi Kecerdasan Spiritual dalam Pencegahan Stres Pendekatan Bimbingan dan Konseling." Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 7, no. 6 (December 31, 2023): 8000–8008. http://dx.doi.org/10.31004/obsesi.v7i6.5904.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengeksplorasi peran kecerdasan spiritual dalam mencegah dan mengelola stres, dengan pendektan pendekatan bimbingan dan konseling. Kecerdasan spiritual didefinisikan sebagai kemampuan untuk mencari makna dan tujuan hidup, serta memperoleh ketenangan dalam menghadapi tantangan kehidupan. Pendekatan ini mengintegrasikan dimensi spiritualitas dalam proses konseling untuk membantu individu mengatasi stres secara efektif. Kecerdasan spiritual, yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk menghadapi masalah hidup dengan pemahaman mendalam tentang nilai dan makna, ditemukan sebagai faktor yang berkontribusi pada pengurangan tingkat stres. Artikel ini menyajikan tinjauan literatur tentang konsep kecerdasan spiritual, dampak stres pada kesejahteraan mental dan fisik, serta peran bimbingan dan konseling dalam memperkuat kecerdasan spiritual dan mengurangi stres. Pendekatan praktis untuk mengintegrasikan kecerdasan spiritual dalam praktik konseling juga dibahas, termasuk teknik-teknik seperti meditasi, refleksi diri, dan praktik-praktik spiritual lainnya. Melalui pemahaman yang mendalam tentang kecerdasan spiritual, konselor dapat membantu individu menemukan kedamaian dalam diri mereka sendiri, mengatasi stres, dan membangun kesejahteraan holistik. Hasil studi menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang kecerdasan spiritual dapat menjadi landasan penting dalam pencegahan dan penanganan stres secara holistik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Saputra, Rudy, and Amalia Barikah. "Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual dengan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani." Riyadhoh : Jurnal Pendidikan Olahraga 4, no. 1 (June 23, 2021): 60. http://dx.doi.org/10.31602/rjpo.v4i1.4985.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar Pendidikan Jasmani, hubungan kecerdasan spiritual dengan prestasi belajar pelajaran Pendidikan Jasmani dan hubungan antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan spiritual pada siswa - siswi kelas X di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono. Sampel penelitian sebanyak 60 orang. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pendidikan jasmani sebesar dan hasil koefisien korelasi antara kecerdasan spiritual dengan prestasi belajar pendidikan jasmani sebesar serta hasil koefiensi korelasi antara kecerdasan emosional dengan kecerdasan spiritual sebesar 0,80 , dapat disimpulkan bahwa hubungan X1 dan X2 dengan variabel Y signifikan. Dengan demikian, semakin tinggi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualnya semakin tinggi pula pestasi belajar Pendidikan Jasmaninya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Mekhelluloh, Mekhelluloh, Syahrum Agung, and Rachmatullaily Tina Kartika Rinda. "Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan." Manager : Jurnal Ilmu manajemen 2, no. 1 (March 1, 2018): 61. http://dx.doi.org/10.32832/manager.v2i1.1866.

Full text
Abstract:
Tujuan pene;litian ini adalah untuk mengetahu kecerdasan emoisional dan kecerdasan spriritual terhadap kinerja karyawan. Uji Validitas Analisis Hubungan Antara Kecerdasan emosional (X1), Kecerdasan Spiritual (X2) dan Kinerja karyawan (Y)Analisis KorelasiR = 0,371 terletak pada interval 0,20 � 0,39 (Rendah), hal ini menunjukan bahwa hubungan antara variabel Kecerdasan Emosional (X1) dan Kecerdasan Spiritual (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah Rendah dan positif. Berarti apabila X1 dan X2 naik maka Y juga naik. Analisis Regresi Berganda Y= 49,379 + 0.33X1 +596X2 Nilai constant (Y) sebesar 49,379 artinya jika variabel Kinerja Karyawan dan Kecerdasan Emosional bernilai 0 (nol), maka nilai variabel kinerja karyawan (Y) akan berada pada angka 49,379.Koefisien regresi X1 (Kecerdasan Emosional) dari perhitungan nilai berganda didapat nilai coefficients sebesar 0,033 yang artinya jika Kecerdasan Emosional mengalami kenaikan sebesar 1 maka volume Kinerja Karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 0,033. Dan karena koefisiennya bernilai positif maka terdapat hubungan yang positif antara Kecerdasan Emosional dengan Kinerja Karyawan.Koefisien regresi X2 (Kecerdasan Spiritual) dari perhitungan nilai berganda didapat nilai coefficients sebesar 0,596 yang artinya jika kecerdasan Emosional mengalami kenaikan sebesar 1 maka volume kinerja karyawan akan mengalami kenaikan sebesar 0,596. Dan karena koefisiennya bernilai positif maka terdapat hubungan yang positif antara Kecerdasan Spiritual dengan Kinerja Karyawan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Nurwahidin, Muhammad. "Kecerdasaan Spiritual dan Perilaku Sehari-Hari Thibar Football Depok." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no. 6 (June 19, 2021): 2922. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i6.2930.

Full text
Abstract:
Sepakbola adalah olahraga yang sangat digemari masyarakat karena murah dan sehat. Penelitian ini bertujuan (a) untuk mengetahui perilaku sehari-hari Thibar Football Depok, (b) untuk mengetahui kecerdasan spiritual Thibar Football Depok, dan (c) untuk mengetahui adakah korelasi antara kecerdasan spiritual dengan perilaku sehari-hari Thibar Football Depok. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dan prosedur dalam mengumpulkan data digunakan angket. Skala penelitian ini ada dua yaitu skala kecerdasan spiritual dan skala perilaku sehari-hari. Penelitian ini terdiri dari 40 responden. Sejumlah 30 butir item di uji coba untuk skala kecerdasan spiritual dan sejumlah 24 butir item diuji coba untuk skala perilaku sehari-hari. Diperoleh hasil uji valid skala kecerdasan spiritual 20 item yang valid dan skala perilaku sehari-hari 16 item yang valid. Uji reliabiltas skala perilaku sehari-hari 0,711 dan uji reliabilitas skala kecerdasan spiritual 0,785 berarti kedua variabel tersebut reliabel. Uji normalitas variabel perilaku sehari-hari 0,200 ≥ 0,05, uji normalitas variabel kecerdasan spiritual 0,200 ≥ 0,05 berarti kedua variabel tersebut normal. Sedangkan uji linearitas dalam penelitian ini adalah 0,105≥0,05 berarti linear. Kesimpulannya adalah para pemain memiliki kecerdasan spiritual sangat baik. Nilai Mean kecerdasan spiritual 65,68 dan standar deviasi 5,789 berarti sangat baik. Para pemain juga memiliki perilaku yang sangat baik. Nilai Mean perilaku sehari-hari 52,58 dan standar deviasi 4,540 berarti sangat baik. Korelasi variabel kecerdasan spiritual dengan variabel perilaku sehari-hari memiliki nilai korelasi 0,886≥0,05 berarti ada hubungan positif signifikan. Pemain yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi maka akan memiliki perilaku yang baik, demikian pula sebaliknya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Purwanto, Agus. "TINJAUAN KECERDASAN YUSUF BERDASARKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SPIRITUAL INTELLIGENCE), KECERDASAN EMOSIONAL (EMOTIONAL INTELLIGENCE), KECERDASAN INTELEKTUAL (INTELLECTUAL INTELLEGENCE) DAN KETANGGUHAN (ADVERSITY QUOTIENT)." Shift Key : Jurnal Teologi dan Pelayanan 10, no. 1 (June 30, 2020): 75–93. http://dx.doi.org/10.37465/shiftkey.v10i1.74.

Full text
Abstract:
One of the people chosen by God to prepare a country and its people in fulfilling His plan, that person was Joseph. Joseph as the maker of history and the link that connects the Book of Genesis to the Book of Exodus, was chosen by God to fulfill His plan, not by going through a smooth road, but there are many steep and abyss as a life experience to go through. The inclusion and guidance of God, made Joseph have something "special", namely intelligence. Intelligence is not only in terms of intellectual intelligence, but various intelligence is given by God to enable Joseph to live his life. This paper reviews Joseph's Intelligence based on Spiritual Intelligence, Emotional Intelligence, Intellectual Intelligence and Adversity Quotient. Joseph's life experience, privileges and obedience ultimately brought success in fulfilling God's plan to preserve the life of a nation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Razali, Muslim. "Aplikasi Nilai-Nilai Emosional Dan Spiritual Terhadap Anak." Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam 13, no. 3 (September 1, 2023): 326. http://dx.doi.org/10.22373/jm.v13i3.20740.

Full text
Abstract:
Abstract: Intellectual intelligence is apparently not enough to guarantee decision making, so that today people are starting to talk about other intelligences, namely emotional intelligence and spiritual intelligence. Emotional and spiritual intelligence helps someone to find meaning in life and happiness. Successful people are not only sufficient with intellectual intelligence but need emotional intelligence to feel happy about their success. In addition, spiritual intelligence is also needed to feel pious and serve sincerely. Abstrak: Kecerdasan intelekrual ternyata belum cukup untuk menjamin ketetapan keputusan, sehingga dewasa ini orang mulai membicarakan tentang kecerdasan lain, yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Kecerdasan emosional dan spiritual membantu seseorang untuk menemukan makna hidup dan kebahagian. Orang sukses tidak hanya cukup dengan kecerdasan intelektual saja tetapi perlu kecerdasan emosional agar merasa gembira atas kesuksesannya. Selain itu kecerdasan spiritual juga diperlukan agar merasa bertakwa dan mengabdi secara tulus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Wijaya, Chandra, and Maria Mediatrix Ratna Sari. "Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Emosional terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi." E-Jurnal Akuntansi 28, no. 2 (August 10, 2019): 1116. http://dx.doi.org/10.24843/eja.2019.v28.i02.p13.

Full text
Abstract:
This study aims to examine the effect of intellectual intelligence, spiritual intelligence and emotional intelligence on the ethical perceptions of accounting students. The object of research is active students of the 7th semester accounting study program at the Faculty of Economics and Business, Udayana University. The sample in this study amounted to 80 people. Data collection using the questionnaire method. The analytical method used in this study is multiple linear regression analysis. Based on the results of the research analysis, it can be said that Intellectual Intelligence has a positive influence on the Ethical Perceptions of Accounting Students, Spiritual Intelligence has a positive influence on Ethical Perceptions of Accounting Students, and Emotional Intelligence has a positive influence on Ethical Perceptions of Accounting Students. Keywords : Intellectual intelligence, spiritual intelligence, emotional intelligence, students, ethical perception.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Anisa, Rifanni, Devi Vionitta Wibowo, and Afif Nurseha. "UPAYA GURU PAI DALAM MENUMBUHKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI SMP NEGERI 2 JALANCAGAK." Tarbiya Islamica 10, no. 2 (March 12, 2023): 89–102. http://dx.doi.org/10.37567/ti.v10i2.1496.

Full text
Abstract:
Dalam ranah pendidikan, kecerdasan intelektual masih menjadi suatu hal yang difokuskan yang mana siswa diwajibkan untuk menghafal dan mengetahui konsepnya, sehingga menjadikan kecerdasan spiritual masih lemah untuk ditanamkan dalam jiwa siswa. Upaya yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kecerdasan spiritual siswa dapat diimplementasikan melalui pembelajaran yang terprogram. Adanya kegiatan pembiasaan oleh guru maka kesadaran akan kecerdasan spiritual anak akan semakin menonjol, sehingga berbagai upaya yang diusahakan oleh guru bisa dikatakan berhasil. Karena guru PAI merupakan garda terdepan dalam tercapainya aspek kecerdasan spiritual siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam menumbuhkan kecerdasan spiritual siswa di SMP Negeri 2 Jalancagak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam menumbuhkan kecerdasan spiritual dalam proses pembelajaran dan pembiasaan di sekolah. Berbagai upaya tersebut diusahakan oleh guru PAI terus dilaksanakan dan menjadi ciri khas dari sekolah karena tetap mempertahankan kegiatan-kegiatan positif yang dapat menumbuhkan kecerdasan spiritual siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Mukaroh, Eka Nisatul, and Dhiona Ayu Nani. "PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN." REVENUE: Jurnal Manajemen Bisnis Islam 2, no. 1 (January 25, 2021): 27–46. http://dx.doi.org/10.24042/revenue.v2i1.7939.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) pada kinerja karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner dan diolah menggunakan SPSS 16.0. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan hotel se Bandar Lampung sejumlah 54 karyawan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ), dan kinerja karyawan. Analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, koefisien determinasi, uji parsial dan uji simultan dengan analisis regresi linear berganda sebagai alat analisisnya menggunakan bantuan SPSS 16 for windows. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian ini diperoleh simpulan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual bersama-sama berpengaruh pada kinerja karyawan hotel se Bandar Lampung. Kata kunci: Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Kinerja Karyawan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sriwaty S, Ida, Aspin Aspin, and Syamsiah Syamsiah. "Pentingnya Kecerdasan Spritual terhadap Prestasi Belajar." Jurnal Sublimapsi 2, no. 1 (January 26, 2021): 42. http://dx.doi.org/10.36709/sublimapsi.v2i1.14503.

Full text
Abstract:
Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang membantu individu untuk menghadapi dan memecahkan masalah dalam hidup. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual dapat mempertahankan nilai akademik meski dalam keadaan tertekan begitupun sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Apakah terdapat peran kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar pada anggota UKM UKKI Universitas Halu Oleo. (2) Seberapa besar sumbangan efektif peran kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar pada anggota UKM UKKI Universitas Halu Oleo. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain penelitian ex-post facto. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 81 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan dokumentasi IPK sementara anggota UKM UKKI dan skala kecerdasan spiritual yang disebar secara online dengan menggunakan google form. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi sederhana dengan taraf signifikan p = 0,01 menunjukkan bahwa: (1) Nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai ini lebih kecil dari 0,01. Ini menunjukkan kecerdasan spiritual berperan sangat signifikan terhadap prestasi belajar. (2) Nilai R Square sebesar 0,019, ini menunjukkan sumbangan efektif kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar yaitu sebesar 1,9%. Dalam hal ini hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Syaroh Amaliyah, Rizqi. "Pengaruh Kecerdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual, Penilaian Kinerja Khusus, Pendidikan Dan Pelatihan, Serta Motivasi Terhadap Kinerja Guru." Edunity : Kajian Ilmu Sosial dan Pendidikan 1, no. 01 (September 10, 2022): 9–17. http://dx.doi.org/10.57096/edunity.v1i01.5.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali (1) kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, penilaian kinerja khusus, pendidikan & pelatihan, motivasi, dan kinerja guru guru tetap (2) pengaruh parsial antara kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, penilaian kinerja khusus , pendidikan dan pelatihan , serta motivasi terhadap kinerja guru (3) Pengaruh simultan kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, penilaian kinerja khusus, pendidikan dan pelatihan, dan motivasi terhadap kinerja guru dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik analisis regresi linier berganda. Pengolahan data dibantu dengan software SPSS IBM 25. Berdasarkan hasil perhitungan NJI, semua variabel dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, artinya setiap variabel dipersepsikan baik oleh guru tetap yayasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, penilaian kinerja khusus, pendidikan dan pelatihan, motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Kemudian secara simultan variabel kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, penilaian kinerja khusus, pendidikan dan pelatihan, motivasi berpengaruh terhadap kinerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Mokia, Febrin, GLORIDEI LINGKANBENE KAPAHANG LINGKANBENE KAPAHANG, and MEIKE HARTATI HARTATI. "Kecerdasan Spiritual Pada Anggota Kerukunan Generasi Muda Poso Morowali Di Tondano Dan Tomohon." Jurnal Sains Riset 13, no. 2 (September 30, 2023): 392–99. http://dx.doi.org/10.47647/jsr.v13i2.1538.

Full text
Abstract:
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang dalam mengolah nilai,norma dan makna kehidupan. Kecerdasan ini mengarakan seseorang untuk berbuat lebih manusiawai sehingga dapat menjangkau nilai luhur yang mungkin belum tersentuh oleh akal pikiran manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan spiritual pada anggota Kerukunan Generasi Muda Poso Morowali Di Tondano Dan Tomohon. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif fenomenologi. Dalam pengumpulan data pada peneliti menggunakan 3 teknik yaitu : wawancara,observasi dan dokementasi. Hasil penelitian menunjukan kecerdasan spiritual yang berbeda-beda ada yang sudah baik ada pula yang memerlukan bimbingan lebih lanjut dalam meningkatkan kecerdasan spiritualnya, dengan berdasarkan pada aspek kecerdasan spiritual yang dikemukakan oleh Zohar dan Marshal.Kata Kunci : Kecerdasan Spiritual,Kerukunan Generasi Muda Poso Morowali
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

DAHAMAT AZAM, MOHAMAD NAQIUDDIN. "KECERDASAN SPIRITUAL DAN CARA GAYA KEPIMPINAN DALAM KALANGAN PEMIMPIN REMAJA DI MALAYSIA." Asia Pacific Journal of Youth Studies 7, no. 1 (December 30, 2012): 1–11. http://dx.doi.org/10.56390/apjys2024.7.2.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Kajian lepas telah membuktikan bahawa terdapat perkaitan yang bermakna antara tahap kecerdasan spiritual individu dengan cara gaya kepimpinan mereka. Keadaan ini turut juga dibuktikan dalam kajian ini dengan memfokuskan kepada golongan belia peringkat muda (remaja). Kajian ini telah dilaksanakan ke atas 277 orang pemimpin pelajar yang berusia di antara 16 hingga 17 tahun daripada empat buah sekolah berasrama penuh di bahagian utara Semenanjung Malaysia. Cara gaya kepimpinan responden telah diukur menggunakan Multifactor Leadership Questionnaire Form 6s (MLQ; Bass & Avolio, 1992) sementara kecerdasan spiritual diukur menggunakan Spiritual Intelligence Self-Report Inventory (SISRI; King & DeCicco, 2009). Kajian mendapati wujudnya perkaitan yang signifikan di antara kecerdasan spiritual dengan dua cara gaya kepimpinan, iaitu kepimpinan transformasi dan laissez-faire. Manakala, tiada perkaitan yang signifikan wujud di antara kecerdasan spiritual dengan kepimpinan transaksi. Selain itu, beberapa perkaitan yang signifikan turut wujud di antara sub-komponen kecerdasan spiritual dengan cara gaya kepimpinan transformasi. Kajian ini berjaya membuktikan kepentingan peranan kecerdasan spiritual di dalam proses pembentukan cara gaya kepimpinan. Kesimpulannya, kajian ini mendapati bahawa kecerdasan spiritual yang positif dapat menjana ke arah keberkesanan corak kepimpinan yang disampaikan oleh pemimpin remaja. Kata Kunci: Kecerdasan Spiritual, Cara Gaya Kepimpinan, Pemimpin, Remaja
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Purnamarini, Tri Ratna. "Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa." JURNAL EKONOMI DAN BISNIS DIGITAL (EKOBIL) 1, no. 2 (December 29, 2022): 83–86. http://dx.doi.org/10.58765/ekobil.v1i2.58.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa Prodi Manajemen Univerwitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Metode penelitian menggunakan analisis dari SPSS. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Kata kunci – Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Motivasi Berwirausaha
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Supra, Deswati. "KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL BERPENGARUH TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA." Jemasi: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi 13, no. 1 (June 30, 2017): 1–18. http://dx.doi.org/10.35449/jemasi.v13i1.1.

Full text
Abstract:
The aims of this study is to determine the influence of Intellectual Intelligence,Emotional Intelligence, and Spiritual Intelligence toward Accounting Understanding ofAccounting Under Graduate Students at STIE Rahmaniyah Sekayu. Theoretical basiswere used in this study are intellectual intelligence, emotional intelligence, spiritualintelligence, and understanding of accounting. Independent variables in this study wereintellectual intelligence, emotional intelligence, and spiritual intelligence. While thedependent variable was the understanding of accounting. The population in this studywas all students of S1 Accounting in academic year 2013/2014 with the total numberwas 186 people. The sample in this study was 127 respondents.Technique for collecting the data in this study were done by interview andquestionnaires. This research used multiple regression analysis with data processing toolusing SPSS version 20 program. This research found Intellectual Intelligence, EmotionalIntelligence, and Spiritual Intelligence significantly and positively influence to theUnderstanding of Accounting to the under graduate students of Accounting at STIERahmaniyah Sekayu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Supra, Deswati. "KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL BERPENGARUH TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA." Jemasi: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi 13, no. 1 (June 30, 2017): 1–18. http://dx.doi.org/10.35449/jemasi.v13i1.40.

Full text
Abstract:
The aims of this study is to determine the influence of Intellectual Intelligence,Emotional Intelligence, and Spiritual Intelligence toward Accounting Understanding ofAccounting Under Graduate Students at STIE Rahmaniyah Sekayu. Theoretical basiswere used in this study are intellectual intelligence, emotional intelligence, spiritualintelligence, and understanding of accounting. Independent variables in this study wereintellectual intelligence, emotional intelligence, and spiritual intelligence. While thedependent variable was the understanding of accounting. The population in this studywas all students of S1 Accounting in academic year 2013/2014 with the total numberwas 186 people. The sample in this study was 127 respondents.Technique for collecting the data in this study were done by interview andquestionnaires. This research used multiple regression analysis with data processing toolusing SPSS version 20 program. This research found Intellectual Intelligence, EmotionalIntelligence, and Spiritual Intelligence significantly and positively influence to theUnderstanding of Accounting to the under graduate students of Accounting at STIERahmaniyah Sekayu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Gayatri, Ni Putu Laksmi, and Ni Gst Putu Wirawati. "Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Perilaku Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi." E-Jurnal Akuntansi 28, no. 2 (August 10, 2019): 1377. http://dx.doi.org/10.24843/eja.2019.v28.i02.p22.

Full text
Abstract:
This research was conducted on regular afternoon students in the accounting department of the Faculty of Economics and Business, Udayana University. This study uses primary data collected using a questionnaire as an instrument for collecting data distributed to respondents. The respondents of this study were regular afternoon students of the 2015 accounting department of the Faculty of Economics and Business, Udayana University. The number of samples obtained was 65 samples. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of the analysis show that the variables of intellectual intelligence, emotional intelligence, spiritual intelligence, and learning behavior have positive and statistically significant effects on the understanding of accounting. This means that the better the intellectual intelligence, emotional intelligence, spiritual intelligence, and learning behavior, the better the understanding of accounting. Keywords: Intellectual intelligence, emotional intelligence, spiritual intelligence, learning behavior, understanding of accounting.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Handriani, Neneng, and M. Subhan. "Hubungan Kecerdasan Intelektual Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Prestasi Belajar Fisika." GRAVITY EDU ( JURNAL PENDIDIKAN FISIKA ) 3, no. 1 (April 27, 2020): 1–4. http://dx.doi.org/10.33627/ge.v3i1.332.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian jenis ex-post facto yang memiliki tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar fisika siswa SMA Negeri 2 Kota Bima,(2) hubungan kecerdasan Intelektual terhadap prestasi belajar fisika siswa SMA Negeri 2 Kota Bima, (3) hubungan kecerdasan Spiritual terhadap prestasi belajar fisika siswa SMA Negeri 2 Kota Bima, (4) hubungan kecerdasan Emosional, kecerdasan intelektual terhadap kecerdasan Spiritual siswa SMA Negeri 2 Kota Bima. Pengambilan sampel dlakukan tekhnik random sampling, 6 kelas sebagai kelas sampel penelitian yaitu kelas XI IPA I sebanyak 6 orang siswa, XI IPA II sebanyak 5 orang siswa, XI IPA III sebanyak 5 orang siswa , XI IPA IV sebanyak 5 orang siswa, kelas XI IPA V sebanyak 5 orang siswa, dan XI IPA VI sebanyak 5 orang jadi jumlah sampelnya sebanyak 31 orang siswa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket kecerdasan Emosional, kecerdasan Intelektual, kecerdasan Spiritual dan dokumentasi berupa nilai raport. Dalam penelitian ini analisis data menunjukan bahwa: kuat hubungan kecerdasan Intektual, kecerdasan Emosional dan kecerdasan Spiriual terhadap prestasi belajar fisika siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis untuk ryx1 =0.994 (99%), ryx2 =0.981 (98%) dan ryx3 =0.996 (99%) sehingga hubungan kecerdasan itelektual, emosional dan spiritual terhadap prestasi belajar siswa sangat kuat. Untuk mengetahui ada hubungan: (1) ada hubungan kecerdasan Intelektual terhadap prestasi belajar siswa penelitian yang diperoleh regresi linier sederhana (variabel X₁ terhadap Y) yang berbentuk Y = 89,4772 + (-0,09).10, artinya persamaan tersebut dapat digunakan untuk menaksirkan harga Y jika X diketahui. Dari hasil perhitungan signifikansi diproleh pula Thitung lebih besar dari pada Ttabel yaitu Thitung = 27,401 > Ftabel = 2,042. Ini membuktikan bahwa Y dipengaruhi oleh X₁, (2) Ada pengaruh kecerdasan Emosional terhadap prestasi belajar fiska siswa, hal ini dapat dilihat dari analisis regresi linear sederhana ( variabel X2 terhadap Y) yang berbentuk Y = 66,2013 +0,228 .10, artinya persamaan tersebut dapat digunakan untuk menaksirkan hargaY jika X diketahui. Dari hasil perhitungan signifikansi diproleh pula Thitung lebih besar dari pada Ttabel yaitu Thitung = 47,048 > Ftabel = 2,042. Ini membuktikan bahwa Y dipengaruhi juga oleh X2, (3) Ada pengaruh kecerdasan Spiritual terhadap prestasi belajar fisika siswa, hal ini dapat dilihat dari analisis Regresi linier sederhana (variabel X3 terhadap Y) yang berbentuk Y = 72,0066 + 0,123, 10 artinya persamaan tersebut dapat digunakan untuk menaksirkan harga Y jika X diketahui. Dari hasil perhitungan signifikansi diproleh pula Thitung lebih besar dari pada Ttabel yaitu Thitung = 57,344 > Ttabel = 2,042. Ini membuktikan bahwa Y dipengaruhi juga oleh X3, (4) Ada pengaruh kecerdasan Intelektual, kecerdasan Emosional dan kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar fisika siswa, hal ini dapat dilihat dari analisis regresi linier parsial (variabel X₁ , X2 dan X3 terhadap Y) yang berbentuk Y = 0,981 0,994 + 0,996 menunjukan besarnya pengaruh antara variabel X₁, X2 dan variabel X3 terhadap Y. Koofisien determinan KP = 0,99, dari perhitungan memberikan arti bahwa besarnya pengaruh kecerdasan Emosional, kecerdasan Intelektual dan kecerdasan Spiritual terhadap prestasi belajar fisika siswa adalah 0,99 atau 99%. Dengan demikian hipotesis Ho ditolak dan hipotesis Ha diterima. Sedemikian sehingga ketiga hipotesis dalam penelitian ini terbukti kebenarannya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Fitriani, Nur Isma, and Iskandar Iskandar. "Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Organisasi Pada Eramart Timbau Tenggarong." Jurnal Ekonomi & Manajemen Indonesia 20, no. 2 (December 24, 2020): 23–34. http://dx.doi.org/10.53640/jemi.v20i2.803.

Full text
Abstract:
Abstract: The purpose of this study was to determine and study the influence of the variables of intellectual intelligence (IQ), emotional intelligence (EQ), and spiritual intelligence (SQ) on employee organizational performance at the Eramart Timbau Tenggarong Minimarket. The sample in this study were 26 employees of the Eramart Timbau Tenggarong Minimarket. The sampling technique was random sampling. The analytical tool used is multiple regression equations with hypothesis testing used F and t tests. The results of the F test calculation obtained that Emotional intelligence and spiritual intelligence simultaneously are able to show their influence on employee performance at the Eramart minimarket. The three independent variables are able to explain changes in employee performance by 84.2% (Adjusted R square = 0.842) while the remaining 15.2% is influenced by other variables not included in this study such as career development, compensation, job stress. From the three results of the t test above, it can be seen that the partial correlation value of the spiritual intelligence variable is the greatest compared to the intellectual intelligence and emotional intelligence variables, which is 0.617 or 61.7%, so that the spiritual intelligence variable is the most dominant variable affecting the employee performance at the Eramart Timbau Tenggarong minimarket. From this description, it can be concluded that the second hypothesis is rejected. Keywords: Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence, Performance Spiritual Intelligence, Organizational Performance
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Fitriani, Fitriani, and Nina Lelawati. "Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Loyalitas Nasabah pada KCP Bank Syariah Indonesia di Kota Metro - Lampung." Jurnal Indonesia Sosial Sains 2, no. 9 (September 21, 2021): 1477–88. http://dx.doi.org/10.36418/jiss.v2i9.421.

Full text
Abstract:
Nasabah di era saat ini sangat mengharapakan Bank yang sungguh-sungguh berperan sebagai rekan dan penasehat yang dapat melayani nasabahnya secara tepat, akurat dan baik. Tujuan dari riset ini, ialah 1) untuk mengetahui kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dan loyalitas nasabah pada KCP Bank Syariah Indonesia di Kota Metro-Lampung. 2) untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual terhadap kecerdasan spiritual. 3) untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap loyalitas nasabah. 4) untuk mengetahui pengaruh loyalitas nasabah terhadap kecerdasan spiritual. 5) untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kecerdasan spiritual. 6) untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap loyalitas pada nasabah KCP Bank Syariah Indonesia di Kota Metro - Lampung. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan menggunakan metode survey dan mengumpulkan data primer dari nasabah. Pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan sampel yang diketahui variabel manifes serta rancangan instalasi skala likert untuk 350 nasabah yang berkunjung di KCP Bank Syariah Indonesia Kota Metro- Lampung. Persayaratan pengujian analisis meliputi uji normalitas liliefors, uji homogenitas dan uji linieritas. Data tersebut dianalisis menggunakan model persamaan struktural, yaitu pemodelan persamaan struktural. Hasil penelitian menemukan bahwa kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap loyalitas nasabah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Nofriadi, Nofriadi, and Suharno Pawirosumanto. "Optimasi Pembelajaran: Strategi Meningkatkan Pemahaman Statistik melalui Pemahaman Kecerdasan Emosi, Spiritual, dan Intelektual Mahasiswa." Jurnal Psikologi 1, no. 3 (May 7, 2024): 13. http://dx.doi.org/10.47134/pjp.v1i3.2423.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mengeksplorasi hubungan antara kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual, dan pemahaman statistik di kalangan mahasiswa. Dengan menggunakan pendekatan korelasional, data diperoleh dari survei yang melibatkan 128 mahasiswa dari berbagai program studi di Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial di beberapa universitas. Hasil analisis menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan intelektual secara signifikan berpengaruh terhadap pemahaman statistik mahasiswa. Lebih lanjut, kombinasi ketiga jenis kecerdasan ini memberikan manfaat yang lebih besar, dengan mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional, spiritual, dan intelektual yang baik cenderung memiliki keunggulan dalam pemahaman, adaptabilitas, dan prestasi akademik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography