Journal articles on the topic 'Kapata'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Kapata.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Kapata.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Darman, Faradika. "Realitas Sejarah dalam Sastra Lisan Kapata Perang Kapahaha Desa Morella, Pulau Ambon." Kapata Arkeologi 13, no. 2 (November 30, 2017): 131. http://dx.doi.org/10.24832/kapata.v13i2.390.

Full text
Abstract:
One form of the oral literature famously known by Pepole in Maluku is kapata. It is a traditional song by the local language performes in traditional ceremonies and ritual. Bahasa Tana is the term for local language in Maluku. Kapata is always be an important part and give a sacred atmosphere for the ritual. Kapata contains number of histrorical values and norms of life from the ancestors. Hence, studies to reveal the meaning of Kapata is very important to be discussed. It is a form of this oral literature preservation and improved our knowledge on history. Therefore, this paper tries to discussed the historical reality, function and meaning of oral literature of Kapata Perang Kapahaha in Morella, Leihitu, Central Maluku. This paper uses hermeneutic approach to analyze the content, structure and meaning in the Kapata. Analysis result shows that Kapata Perang Kapahaha contain of historical meaning that refelected stories from the past which can be mentioned as the reference for oral history and as the vehichle in the costum ritual.Kapata adalah salah satu bentuk sastra lisan yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat Maluku. Kapata merupakan nyanyian adat yang dilantunkan dengan menggunakan bahasa tana pada saat upacara atau ritual adat. Bahasa tana adalah sebutan untuk bahasa daerah di Maluku. Kapata selalu menjadi bagian dari upacara dan menambah kesakralan upacara tersebut. Kapata menyimpan banyak nilai sejarah dan nilai-nilai kehidupan yang diwariskan oleh para leluhur. Kajian-kajian untuk mengungkap makna dalam kapata penting untuk didiskusikan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelestarian sastra lisan kapata dan menambah pengetahuan terkait dengan sejarah masa lalu. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba untuk mengkaji bagaimana realitas sejarah serta fungsi dan makna dalam sastra lisan kapata perang Kapahaha yang terdapat di Desa Morella, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah. Kajian ini menggunakan pendekatan hermeneutika dan menggunakan analisis isi untuk melihat struktur dan makna dalam kapata tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapata perang Kapahaha memiliki makna historis yang merefleksikan cerita sejarah masa lalu sehingga dapat dikatakan sebagai sumber penutur sejarah dan sebagai pengiring acara ritual adat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Taufik, Taufik, and A. Yusdianti T. "“KAPATA PANAS PELA” NEGERI ARIATE DAN KATAPANG: TINJAUAN STRUKTUR DAN MAKNA." Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 7, no. 2 (December 26, 2019): 155–64. http://dx.doi.org/10.31813/gramatika/7.2.2019.217.155-164.

Full text
Abstract:
Kapata panas pela Negeri Ariate dan Katapang mulai dilupakan oleh masyarakat kedua pela tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur pembuka, isi, penutup, dan mengungkap maknanya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian ini berlokasi di negeri Ariate dan Katapang. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara kepada tetua adat dari negeri Ariate dan Katapang dan dibantu dengan teknik rekam dan catat. Data dideskripsikan melalui empat tahap, yaitu identifikasi, klasifikasi, analisis, dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kapata panas pela negeri Ariate dan Katapang terdiri atas dua bagian. Tiap bagian dimiliki oleh pela masing-masing yang terdiri atas lima bait dan empat baris. Secara keseluruhan kapata panas pela tersebut terdiri atas sepuluh bait, empat puluh baris. Struktur kapata memiliki lima kode, yaitu hermeneutika, semik, simbolik, proaretik, dan gnomik. Makna kapata pada bagian pembuka ditandai dengan sapaan dari pela negeri Ariate kepada pela negeri Katapang yang menandakan bahwa kedua pela sama-sama mengadakan suatu kegiatan, yaitu panas pela. Bagian isi kapata mengandung nilai-nilai persaudaraan antardua negeri yang berbeda suku, agama, dan budaya. Bagian penutup Kapata ditandai dengan ungkapan dari negeri Katapang yang mempersilakan masuk pela negeri Ariate dan berharap agar Tuhan selalu memberikan keberkahan kepada kedua pela.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rahman, Fathu, and Prihe Slamatin Letlora. "Cultural Preservation: Rediscovering the Endangered Oral Tradition of Maluku (A Case Study on Kapata of Central Maluku)." Advances in Language and Literary Studies 9, no. 2 (April 30, 2018): 91. http://dx.doi.org/10.7575/aiac.alls.v.9n.2p.91.

Full text
Abstract:
Language and culture are two aspects which interchange each other where the language is a medium to get information about the culture. As the product of language and culture, oral tradition plays a vital role in Maluku not only as the most powerful and sacred chant that regulate the life of people but also as the folk song that contains history, advice, and prayer. Kapata nowadays is assumed as the endangered oral traditions in Maluku. To rediscover the endangered oral traditions, descriptive qualitative research by using interview and library study in gaining the supporting information was implemented. Furthermore, this research was aimed (1) to figure out the history of Kapata and the way to preserve it (2) to map out the categories of Kapata and its function in social life, and (3) to elaborate the meaning of language expression conveyed in Kapata. Through this research, it is hoped that Kapata can be preserved by implementing it in formal education, art performance and framing in an advanced documentation so that all generations of Maluku are able to not only to recognize and make use it in social life as the way to preserve the Kapata as an endangered oral tradition.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Latupeirissa, Nelsano A. "Transmisi Musik Kapata Pelantikan Raja Allang." PROMUSIKA 10, no. 1 (April 30, 2022): 24–32. http://dx.doi.org/10.24821/promusika.v10i1.6831.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif terhadap objek nyanyian rakyat/folksong atau sering juga disebut Kapata bagi sebagian besar orang-orang di Maluku, khususnya di daerah Maluku Tengah. Kapata atau nyanyian rakyat di daerah Maluku disebut juga nyanyian tanah. Nyanyian ini mengandung pesan-pesan suci dari para leluhur, diwariskan dari generasi ke generasi, dan masih berkembang hingga saat ini. Cara pewarisan seni tradisional inilah yang disebut dengan transmisi musik. Transmisi musik merupakan salah satu aspek penting dalam kontinuitas suatu kebudayaan secara umum, dan seni secara khusus. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan proses transmisi musik Kapata sebagai bunyi, atau musik yang dimainkan, dipengaruhi oleh konsep yang ada pada masyarakat pemilik musik yang memberikan pengaruh juga pada perilaku masyakat dalam bermusik. Proses transmisi musik ini umumnya terjadi pada kehidupan masyarakat negeri atau Desa Allang, Kabupaten Maluku Tengah di daerah Pulau Ambon, misalnya dalam ritual adat Pelantikan Raja atau pelantikan Kepala Desa.AbstractKapata Music Transmission of The Inauguration of King Allang. This research was conducted using a qualitative descriptive research method on the object of folk songs or often also called Kapata for most people in Province Maluku, especially in the Kabupaten Maluku Tengah. Kapata or folk songs in the Maluku area are also called land songs. This song contains sacred messages from the ancestors, passed down from generation to generation, and is still developing today. This way of inheriting traditional arts is called the transmission of music. The transmission of music is one of the essential aspects of the continuity of culture in general and art in particular. This paper aims to explain the process of transmitting Kapata music as the sound, or music played, is influenced by the concepts in the music owner community. The idea will then affect the community's behavior in making music. This process of transmitting music generally occurs in the life of the people of the country or village of Negeri Allang, Kabupaten Maluku Tengah in the Ambon Island area, for example, in the traditional ritual of the Inauguration of the King or the inauguration of the Village Head.Keywords: Kapata; Music Transmission; King's Inauguration
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Letlora, Prihe Slamatin. "Symbol and Meaning of Kapata Oral Tradition Texts in Central Maluku." ELS Journal on Interdisciplinary Studies in Humanities 1, no. 2 (June 26, 2018): 153–61. http://dx.doi.org/10.34050/els-jish.v1i2.4387.

Full text
Abstract:
The purposes of this research were (1) to reveal the kinds of symbols that applied in the texts of Kapata in Central Maluku and (2) to map out the meanings of the symbols. The data of this research was taken from texts of Kapata in Saparua Island, Central Maluku. The texts were obtained from field research through the process of observation, library research and interview. All obtained data were analyzed with descriptive qualitative analysis. The results of this research explained that (1) in Saparua Island, types of symbols found were Lexical Symbols (Noun and Adjective), Phrasal Symbols (Verb Phrase and Noun Phrase), Clausal Symbol (Dependent Clause) and Sentential Symbol; and (2) it is obviously seen that Kapata generally contained either denotative or denotative - connotative meanings.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Saputro, Bayu Indra, and Puspitaningrum Timur Utami. "Produktivitas pengarang dan pertumbuhan artikel bidang arkeologi dalam Jurnal Kapata Arkeologi tahun 2005-2017." Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi 15, no. 1 (May 22, 2019): 10. http://dx.doi.org/10.22146/bip.37868.

Full text
Abstract:
Introduction. The productivity of scientific journals in Indonesia is still relatively low compared to other ASEAN countries. This study aims to determine author's productivity patterns as well as the growth trend of archaeological articles in the journal of Kapata Arkeologi published by Balai Arkeologi Maluku within the range from 2005 to 2017. Data Collection Method. The method used in this research was descriptive quantitative, to examine the author's contribution in generating field of Archeology, understand the pattern of author's productivity by testing against the enactment of Lotka's Law and provide an overview of patterns of development publications by Kapata Archeologi.Analysis Data. The author's productivity analysis used Lotka's Law and statistical testing by Kolmogrov-Seminorv.Results and Discussions. The productivity pattern showed that authors published one article was 32.58%, 2 articles were 17.44% - meaning that more than a quarter of the author produced 1 article. The author who contributed most in Kapata Arkeologi was Wuri Handoko who has published 29 articles. Among other sub fields, Archaeological History articles are the most widely published article with a total of 76 articles.Conclusions. The productivity level of Kapata Archeology journal authors is very high. Further bibliometric analysis related to the collaboration of authors is needed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Wattimena, Lucas. "Arkeologi Kepulauan Maluku." Kapata Arkeologi 9, no. 1 (April 23, 2016): 29. http://dx.doi.org/10.24832/kapata.v9i1.197.

Full text
Abstract:
Archaeological cultural resources in the Maluku Islands consist of a variety of aspects, including Prehistoric, Historic, Islamic, colonial and Ethnoarchaeology. These aspects are categorized in helping the mapping of archaeological research in the Maluku Islands. Functional structural archaeological remains integrated in the cultural unity of the social system as a symbolic interaction. Maluku Archipelago covers the two areas, namely Maluku and North Maluku. The problem this paper is how archaeological resources can show the interpretation of symbolic interaction. Archaeological remains (cultural resources); dolmen, caves, castles, old country/old settlement, menhirs, sultanate, Kapata / folklore is the basic structure of cultural understanding in the Maluku Islands. The goal is to know and understand the remains, archaeological remains were able to reconstruct the culture of human society Maluku Islands. Approach to research using library study. From the research that archaeological cultural resources is a symbolic interpretation of the interaction of a group of human society in a particular area. Sites sampled studies prove that archaeological cultural resources as a reflection of the people of Maluku Generally and certain areas in the Moluccas in particular.Sumberdaya budaya arkeologi di Kepulauan Maluku terdiri dari berbagai aspek, diantaranya Prasejarah, Sejarah, Islam, Kolonial dan Etnoarkeologi. Aspek-aspek tersebut dikategorisasikan untuk memudahkan pemetaan penelitian arkeologi di Kepulauan Maluku. Struktural fungsional tinggalan-tinggalan arkeologi terintegrasi dalam kesatuan sistem sosial budaya sebagai interaksi simbolik. Kepulauan Maluku berarti kita berbicara dalam dua wilayah, yaitu Maluku dan Maluku Utara. Permasalahan penulisan ini adalah bagaimana sumberdaya budaya arkeologis dapat menunjukan interprestasi interaksi simbolik. Tinggalan-tinggalan arkeologis (sumberdaya budaya); dolmen, gua, benteng, negeri lama/permukiman lama, menhir, kesultanan, kapata/folklore adalah struktur dasar pemahaman akan kebudayaan di Kepulauan Maluku. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memahami tinggalan-tinggalan arkeologis mampu merekonstruksi kebudayaan masyarakat manusia Kepulauan Maluku. Pendekatan penelitian menggunakan studi kepustakaan. Dari hasil penelitian bahwa sumberdaya budaya arkeologi merupakan suatu interprestasi interaksi simbolik suatu kelompok manusia masyarakat pada daerah tertentu. Situs-situs kajian penulis yang menjadi sampel membuktikan bahwa sumberdaya budaya arkeologi sebagai cerminan masyarakat Maluku Umumnya dan daerah tertentu di Maluku pada khususnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Amri, Amri, and Irham Iskandar. "KAUSALITAS KONSUMSI LISTRIK PER KAPTA DAN PDB PER KAPITA DI INDONESIA." Jurnal Ekonomi dan Pembangunan 12, no. 1 (June 20, 2021): 16–30. http://dx.doi.org/10.22373/jep.v12i1.145.

Full text
Abstract:
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kausalitas antara konsumsi listrik per kapita dan PDB per kapita di Indonesia. Metode yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan variabel adalah konsumsi listrik dan PDB riil per kapita di Indonesia. Konsumsi listrik yang digunakan di sini adalah dalam satuan GWh. Sedangkan PDB yang digunakan adalah PDB per kapita dalam jutaan rupiah. Seluruh data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data runtut waktu selama periode 2006 - 2019 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, hasil uji kointegrasi menunjukkan tidak memiliki hubungan jangka panjang,; dan kedua, hasil uji granger causality menunjukkan hasil satu arah yaitu konsumsi listrik per kapita mempengaruhi PDB per kapita. Implikasi kebijakan berupa memaksimalkan sektor investasi dalam industrialisasi agar tingkat konsumsi listrik per kapita meningkat dan dapat menaikkan PDB perkapita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Muslim, Abu. "ARTIKULASI RELIGI SAJAK-SAJAK BASUDARA DI MALUKU." Al-Qalam 19, no. 2 (January 9, 2016): 221. http://dx.doi.org/10.31969/alq.v19i2.155.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang mengidentifikasi petuah bijak dalam<br />masyarakat. Fokus penelitian berorientasi pada penelusuran nilai-nilai keagamaan dalam artikulasinya,<br />dengan persaudaraan (kerukunan) sebagai tema besarnya. Analisis isi digunakan untuk mengkaji<br />muatan kandungan etik riligiusnya. Pengejewantahannya diperoleh dari masukan para informan yang<br />kompeten dielaborasi dengan teori-teori etika keagamaan yang berkaitan. Di Maluku, perwujudannya<br />dapat dilihat pada kapata, pantong, jugulu-jugulu serta kearifan lokal dalam ikatan pela dan gandong<br />yang memuat nilai-nilai budaya dalam wujud sastra. Pengaplikasiannya sangat mendukung aktualisasi<br />nilai kerukunan. Kesemuanya menunjukkan relasi sosial yang tidak hanya sekadar menggambarkan<br />prinsip hidup dan penghormatan antara satu dengan yang lainnya, tetapi pengamalannya dapat<br />menumbuhkembangkan kerangka kasih sayang dan kerukunan hidup antar warga Maluku yang sangat<br />heterogen, baik dari kesukuan maupun keagamaan. Secara teknis, hal ini melahirkan sebuah falsafah<br />keberagamaan Salam-Sarane sebagai pola hidup beragama yang khas sebagai agama orang-orang<br />bersaudara di bumi Maluku yang satu. Penguatan pemahaman petuah bijak berbasis keagamaan dapat<br />mewujudkan sosok manusia Maluku yang utuh dan integral sekaligus menjadi harmoni religi untuk<br />meningkatkan diri dalam kesadaran kolektivitas sebagai hamba yang bersaudara.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Supandi, Supandi. "Dampak Raskin terhadap Pengeluaran Per Kapita di Kabupaten Ketapang." Jurnal Forum Analisis Statistik (FORMASI) 1, no. 1 (September 28, 2021): 6–16. http://dx.doi.org/10.57059/formasi.v1i1.6.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak subsidi beras untuk rumah tangga miskin (raskin) terhadap pengeluaran makanan, nonmakanan, dan pengeluaran total per kapita di Kabupaten Ketapang. Latar belakang penelitian ini adalah masih sedikitnya studi mengenai dampak subsidi beras (raskin) terhadap pengeluaran per kapita di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2017. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan alat analisis Propensity Score Matching (PSM). Hasil estimasi menunjukkan bahwa raskin secara rata-rata mengurangi beban konsumsi makanan 7,6% per kapita/bulan, konsumsi nonmakanan 17,7% atau Rp49.129 per kapita/bulan, dan total pengeluaran 10,9% atau Rp83.012 per kapita/bulan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Rahmadhana, Azzahra Zauza Inniswa, and Agung Priyo Utomo. "Ketimpangan Pendapatan dan Determinan PDRB Per Kapita Kabupaten/Kota di Pulau Sulawesi Tahun 2017-2020." Seminar Nasional Official Statistics 2022, no. 1 (November 1, 2022): 823–32. http://dx.doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2022i1.1224.

Full text
Abstract:
Ketimpangan pendapatan merupakan masalah krusial yang umum terjadi terutama di negara berkembang. Pulau Sulawesi diketahui memiliki kondisi ketimpangan yang bervariasi antarwilayahnya. Tingginya variasi ketimpangan di Sulawesi menjadi dasar pentingnya penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui gambaran umum ketimpangan pendapatan regional dan Produk Domestik Regional Bruto per kapita kabupaten/kota di Sulawesi, serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi PDRB per kapita kabupaten/kota di Sulawesi tahun 2017-2020 dengan mempertimbangkan heterogenitas spasial. Hasil analisis empiris menunjukkan adanya heterogenitas spasial pada PDRB per kapita di 81 kabupaten/kota di Sulawesi tahun 2017-2020. Dengan menggunakan Geographically Weighted Panel Regression dengan Kernel Adaptive Exponential dan winsorize level 95% diperoleh bahwa rata-rata lama sekolah dan produktivitas tenaga kerja signifikan menaikkan PDRB per kapita masing-masing di 80 dan 54 kabupaten/kota, Tingkat Pengangguran Terbuka signifikan menurunkan PDRB per kapita di 40 kabupaten/kota, sedangkan laju pertumbuhan penduduk signifikan menurunkan PDRB per kapita di 37 kabupaten/kota.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Nurbandi, Wahyu, and Indinna Sofia Astuti. "KAJIAN PERUBAHAN IKLIM DITINJAU DARI PENGARUH TINGKAT GDP PER KAPITA TERHADAP EMISI CO2 DI ASIA TENGGARA TAHUN 1980 – 2014." Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 5, no. 3 (April 29, 2019): 53–62. http://dx.doi.org/10.36754/jmkg.v5i3.75.

Full text
Abstract:
Perubahan iklim sebagai salah satu permasalahan global yang juga menjadi salah satu agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Perubahan iklim menjadi isu penting karena memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti perubahan pola musim, peningkatan kerawanan bencana alam, dan sebagainya. Perubahan iklim dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya peningkatan emisi CO2 dari permukaan bumi. Peningkatan emisi CO2 memicu penigkatan suhu permukaan bumi ynag berdampak pada perubahan iklim global. Peningkatan emisi CO2 sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia di permukaan bumi, seperti kegiatan industri dan transportasi yang juga terkait dengan aspek ekonomi. GDP per kapita sebagai salah aspek untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yang dapat menunjukkan sektor ekonomi domain dalam suatu negara. Pertumbuhan ekonomi ditinjau dari GDP per kapita dan perubahan iklim ditinjau dari emisi CO2 dimungkinkan memiliki keterkaitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara GDP per kapita dan emisi CO2 dengan studi kasus negara-negara di Asia Tenggara secara temporal tahun 1980–2014. Metode yang digunkan dalam penelitian ini berupa visualisasi spasio-temporal dan analisis statistik. Data GDP per kapita dan emisi CO2 divisualisasikan secara spasio-temporal menggunakan peta dan grafik. Digunakan scatter plot dan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh GDP per kapita terhadap emisi CO2. Uji korelasi statistik Spearman’s correlation digunakan untuk mengetahui kekuatan korelasi GDP per kapita dan emisi CO2. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang kuat dengan nilai R2 sebesar 0,5319 antara GDP per kapita terhadap emisi CO2. Uji korelasi menunjukkan adanya nilai korelasi yang kuat dan bersifat positif sebesar 0,729. Dapat disimpulkan bahwa terhadap pengaruh dan korelasi kuat antara GDP per kapita dan emisi CO2, sehingga peningkatan GDP per kapita menyebabkan peningkatan nilai emisi CO2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Farhan, Ali. "PENGARUH AGRIKULTURA DAN INDUSTRI PADA EMISI KARBON STUDI NEGARA-NEGARA ASIA TAHUN 2010 - 2016." Media Mahardhika 19, no. 2 (January 30, 2021): 230–37. http://dx.doi.org/10.29062/mahardika.v19i2.250.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berutujuan untuk menguji pengaruh sektor pertanian dan sektor industri terhadap tingkat emisi per kapita. Metodologi yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan uji regresi berganda pada program statistika SPSS. Hasil dari penelitian ini sector pertanian secara signifikan memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat emisi karbon per kapita, sedangkan industri secara signigikan berpengaruh positif terhadap tingkat emisi per kapita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Anggraeni, Yulian Dwi Intan, and Tri Nugrahadi. "PENERAPAN EMPIRICAL BEST LINEAR UNBIASED PREDICTION FAY HERRIOT (EBLUP FH) DAN SPATIAL EBLUP FH PADA DATA TRANSFORMASI LOGARITMA." Seminar Nasional Official Statistics 2019, no. 1 (May 13, 2020): 93–103. http://dx.doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2019i1.185.

Full text
Abstract:
Peningkatan dan pemerataan kesejahteraan menjadi salah satu tujuan otonomi daerah. Pengeluaran per kapita merupakan salah satu tolak ukurnya. Selama ini, penyajian data yang dilakukan BPS terbatas untuk wilayah (domain) yang luas karena sumber daya yang masih terbatas. Padahal penyajian data pada area luas dinilai kurang representatif dalam memberikan gambaran wilayah-wilayah sempit yang menjadi cakupannya. Akibatnya pengambilan kebijakan dirasa belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menduga pengeluaran rata-rata rumah tangga per kapita level kecamatan di Provinsi Jawa Barat tahun 2018 dengan metode EBLUP FH dan SEBLUP FH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model SEBLUP FH dengan transformasi logaritma lebih baik daripada model pendugaan langsung dan model EBLUP FH dengan transformasi logaritma. Kecamatan dengan pengeluaran rata-rata rumah tangga per kapita tertinggi di Jawa Barat adalah Kecamatan Pebayuran, Kecamatan Muara Gembong, dan Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi. Sebaliknya, kecamatan dengan pengeluaran rata-rata rumah tangga per kapita terendah adalah Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon, Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu, dan Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan pemerintah dapat mengambil kebijakan terkait pemerataan pengeluaran rumah tangga per kapita beserta pembangunan infrastruktur vital khususnya di wilayah-wilayah dengan pengeluaran per kapita yang rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Nikensari, Sri Indah, Sekar Destilawati, and Siti Nurjanah. "STUDI ENVIRONMENTAL KUZNETS CURVE DI ASIA: SEBELUM DAN SETELAH MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS." Jurnal Ekonomi Pembangunan 27, no. 2 (December 31, 2019): 11–25. http://dx.doi.org/10.14203/jep.27.2.2019.11-25.

Full text
Abstract:
Pencemaran lingkungan dapat menurunkan kesejahteraan subyektif (subjective well-being). Studi ini bertujuan membuktikan berlakunya hipotesis Environmental Kuznets Curve (EKC) di negara-negara berpendapatan tinggi dan menengah Asia, juga untuk menganalisis perbedaan pengaruh GDP per kapita, konsumsi energi, dan populasi penduduk pada emisi CO2 di wilayah yang sama pada periode sebelum dan setelah MDGs. Data diperoleh dari World Bank dengan periode waktu 1987-2014, di mana analisisnya menggunakan metode kuantitatif dan expose facto, dan melalui persamaan regresi data panel guna mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian membuktikan bahwa sampai 2014 hipotesis EKC yang berbentuk U-terbalik belum terjadi di negara-negara high income yang diteliti, namun akan terjadi ketika GDP per kapita sudah mencapai USD 51.44 ribu. Sedangkan di negara-negara lower middle income, pola hubungan antara GDP per kapita dan emisi CO2 masih membentuk kurva U, atau dengan kata lain hipotesis EKC belum akan terjadi di negara-negara ini, karena di beberapa negara tersebut masih dalam tahap awal pembangunan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebelum MDGs (tahun 2000), GDP per kapita, konsumsi energi dan jumlah penduduk di negara-negara high income berkontribusi atas naiknya emisi CO2, namun pasca MDGs ditetapkan, meningkatnya GDP per kapita mampu menurunkan emisi CO2. Sedangkan di negara-negara low middle income, di awal penelitian sebelum MDGs, data menunjukkan bahwa CO2 sudah tinggi pada saat GDP per kapita masih rendah, dan pasca MDGs, kenaikan GDP per kapita masih berkontribusi atas meningkatnya emisi CO2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Wahidin, Titi Yuniarti, and Endang Astuti. "KAJIAN TINGKAT KEMAJUAN DAERAH KABUPATEN/KOTA DAN KETIMPANGAN WILAYAH ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PULAU LOMBOK PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT." Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan 4, no. 1 (March 31, 2022): 14–24. http://dx.doi.org/10.29303/e-jep.v4i1.53.

Full text
Abstract:
Ruang lingkup penelitian ini mengkaji kemajuan pembangunan ekonomi yang dicapai oleh kabupaten/kota dan ketimpangan antar wilayah kabupaten/kota di pulau Lombok. Tujuannya: untuk mengetahui tingkat kemajuan kabupaten/kota di Propinsi Nusa Tenggara Barat dari hasil pembangunan ekonomi selama sepuluh tahun terakhir dan untuk mengetahui tingkat ketimpangan pendapatan antar kabupaten/kota di pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat. Variabel penelitian yaitu: pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, jumlah penduduk. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengali data dari laporan, buku-buku dan catatan-catatan yang terkait dengan masalah penelitian Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis analisi Tipologi Klassen. Hasil analisis Tipologi Klassen diklasifikasikan dalam empat klasifikasi, yaitu: (1) Daerah Maju dan Tumbuh Cepat (High Growth and high Income), adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita propinsi.(2) Daerah Potensial Maju (High Income but Low Growth), adalah daerah yang memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi tetapi tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari propinsi. (3) Daerah Berkembang cepat (High Growth but Low Income), adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tetapi pendapatan per kapita yang lebih rendah dari propinsi.(4) Daerah Relatif Tertinggal (Low Growth and Low Income), adalah daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita yang lebih rendah dari propinsi. Hasil penelitian: 1) Daerah Kota Mataram adalah daerah maju dan tumbuh cepat, karena Kota Mataram menunjukkan rata-rata laju pertumbuhan ekonominya selama lima tahun terakhir lebih tinggi dari rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dan rata-rata PDRB per kapita Kota Mataram selama lima tahun terakhir lebih tinggi dari rata-rata PDRB per kapita Propinsi NTB. Daerah Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Lombok Utara, adalah Daerah Relatif Tertinggal. Keempat daerah kabupaten ini mempunyai rata-rata laju pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir lebih rendah dari rata-rata laju pertumbuhan ekonomi Propinsi NTB. Dan memiliki rata-rata PDRB per kapita selama lima tahun terakhir lebih rendah dari rata-rata PDRB per kapita Propinsi NTB. 2) tingkat ketimpangan pendapatan antar kabupaten/kota di pulau Lombok Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah ketimpangan sedang. Hal tersebut diindikasikan oleh angka Indeks Williamson yang mencapai angka 0,281 dimana angka ini masuk pada kategori ketimpangan sedang. Kata kunci: maju dan tumbuh cepat, potensi maju, berkembang cepat, relatif tertinggal, ketimpangan tinggi, sedang, dan rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Sakoikoi, Fera Ramayana, Nefilinda Nefilinda, and Yuherman Yuherman. "Analysis of The Carrying Capacity of Domestic Water Sources for Community Water Needs For 2018-2021 in Sikakap District, Mentawai Islands Regency." Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series 5, no. 4 (December 25, 2022): 338. http://dx.doi.org/10.20961/shes.v5i4.69106.

Full text
Abstract:
<p>Tujuan penelitian untuk mengetahui kebutuhan air, potensi air dan daya dukung air Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2018-2021. Metode penelitian: deskriptif kuantitaif. Hasil penelitian: 1) Kebutuhan airl tertinggi adalah pada tahun 2018 yaitu 116.046m3/th, tahun 2021 yaitu 34.215 m3/th. 2) Ketersediaan air di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2018 hingga 2021 sebanyak 22.807.774,16 m3/th. 3) Daya dukung air di Kecamatan Sikakap pada tahun 2021 yang tertinggi berada di Desa Sikakap yaitu 7.163.352,44 kapita/km2 dan yang terendah di Desa Matobe sebanyak 6.842,83 kapita/km2.Sedangkan pertahun Daya dukung air (DDA) di Kecamatan Sikakap yang tertinggi yaitu pada tahun 2020 sebanyak 7.725.878,95 kapita/km2 dan yang terenda pada tahun 2018 yaitu sebanyak 1.173.983,92 kapita/km2.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Hadini, Hairil A., La Ode Ba'a, Rahim Aka, and Syamsuddin. "PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP KONSUMSI PANGAN ASAL TERNAK DI KOTA KENDARI." Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis 4, no. 2 (May 10, 2017): 62. http://dx.doi.org/10.33772/jitro.v4i2.3443.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar konsumsi pangan asal ternak dan pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap konsumsi pangan asal ternak di Kota Kendari. Populasi penelitian meliputi masyarakat Kota Kendari yang mengkonsumsi pangan asal ternak. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda yang dilanjutkan dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pangan asal ternak adalah 63,46 gram/kapita/hari yang terdiri dari daging sapi sebesar 1,10 gram/kapita/hari, ayam sebesar 33,59 gram/kapita/hari, telur sebesar 22,09 gram/kapita/hari, dan susu 6,68 gram/kapita/hari.Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel independen memberikan pengaruh yang signifikan (P<0,01) terhadap variabel dependen dengan nilai R2 sebesar 0,79. Secara parsial, pendidikan dan tanggungan keluarga memberikan pengaruh yang signifikan (P<0,01) terhadap konsumsi pangan asal ternak. Konsumsi pangan asal ternak di Kota Kendari dipengaruhi oleh variabel pendidikan dan tanggungan keluarga sedangkan variabel umur dan pendapatan tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap konsumsi pangan asal ternak di Kota Kendari. Kata Kunci : Sosial ekonomi, Konsumsi, Pangan asal ternak
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Soekapdjo, Soeharjoto, and Astrid Maria esther. "DETERMINASI PERTUMBUHAN EKONOMI BERKELANJUTAN DI ASEAN-3." Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis 16, no. 2 (September 24, 2019): 176–82. http://dx.doi.org/10.31849/jieb.v16i2.2978.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di ASEAN-3, pada 2000-2016. Metode yang digunakan regresi data panel, dengan variabel dependen PDB per kapita dan independen inflasi, pembentukan modal, populasi penduduk, total tabungan, dan penipisan sumber daya alam. Adapun hasilnya pembentukan modal, total tabungan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap PDB per kapita, sedangkan penipisan sumber daya alam, inflasi dan populasi penduduk mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap PDB per kapita. Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dibutuhkan inovasi guna meningkatkan efisiensi, kualitas sumber daya manusia, daya tarik investasi dan tabungan, antisipasi dari gejolak ekonomi makro, serta kerjasama intra dan ekstra ASEAN. Kata Kunci: Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, ASEAN-3, PDB per kapita, inflasi, pembentukan modal, populasi penduduk, total tabungan, penipisan sumber daya alam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

KIZILAY, Yağmur. "Dogtooth: Algısal Bir Hapishanede Kapana Kısılmışlık." Ankara Üniversitesi Sosyal Bilimler Dergisi 11, no. 1 (February 1, 2020): 167. http://dx.doi.org/10.33537/sobild.2020.11.1.16.

Full text
Abstract:
Yorgos Lanthimos'un 2009 tarihli Dogtooth/Kynodontas filmi oldukça sıradışı bir ailenin hayatını merkeze alır ve insan doğası, bilinç ve gerçeklik algısı ile ilgili sorular sorar. Dogtooth filmi, en temel insani içgüdülerin bile alternatif bir Sembolik Düzen içinde uydurulmuş kural ve kısıtlamalarla manipüle edilebileceğini gösterdiği için filmin psikanalitik analizi insan doğası ile ilgili farklı bir kavrayışa ulaşmayı mümkün hale getirmektedir. Filmde üç kardeşin bilinçaltının ve gerçeklik algısının aile yapısı içinde uygulanan alışılmışın dışındaki davranış ve dil kalıplarıyla nasıl yapılandırıldığı ve manipüle edildiği gösterilmektedir. Bu çalışmanın temel amacı, Dogtooth filmini psikanalitik bir yaklaşımla ele alarak kişinin maruz kaldığı Sembolik Düzenin onun hem bilinçaltının yapılandırılmasında etkili olduğunu hem de o kişinin düşünce ve bilincine sınırlar koyarak içinden kaçması mümkün olmayan algısal bir hapishane yarattığını ortaya koymaktır.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Öztürk, İlhami, and Arif Sümer. "Siyasi Parti Kapatma Davalarının Hukuki Niteliği." İstanbul Hukuk Mecmuası / Istanbul Law Review 79, no. 4 (December 31, 2021): 1323–56. http://dx.doi.org/10.26650/mecmua.2021.79.4.0007.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Suzan TEKER, Menekşe. "KAPATMA MADDESİ İLE REZERVE BOYAMA TEKNİKLERİ." Journal of Academic Social Sciences 18, no. 18 (January 1, 2015): 478. http://dx.doi.org/10.16992/asos.863.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Wahidin, Mustain, and Yusuf Hasbullah. "ANALISISS KAPASITAS PAJAK DAERAH KABUPATEN DAN KOTA PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT." Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan 3, no. 2 (September 16, 2021): 114–24. http://dx.doi.org/10.29303/e-jep.v3i2.41.

Full text
Abstract:
Ruang lingkup penelitian ini menganalisis pengaruh pendapatan per kapita, dan sektor-sektor ekonomi terhadap kapasitas pajak daerah. Tujuannya: untuk menganalisis pengaruh pendapatan per kapita, sektor industri, sektor perdagangan, sektor akomodasi dan penyedia makanan minuman, dan sektor informasi dan komunikasi terhadap kapasitas Pajak Daerah. Variabel penelitian yaitu: pendapatan per kapita, PDRB sektor industri, PDRB sektor perdagangan, PDRB sektor akomodasi dan penyedia makanan minuman, PDRB sektor informasi dan komunikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi. Analisi data dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi berganda data panel. Metode data panel yang dipakai adalah metode Random Effect. Hasil penelitian: pendapatan per kapita dan sektor industri berpengaruh secara tidak signifikansi terhadap pajak daerah. Sektor perdagangan, sektor akomodasi dan penyedia makanan minuman dan sektor informasi dan komunikasi berpengaruh secara signifikansi terhadap pajak daerah. Sektor perdagangan walaupun pengaruhnya secara signifikansi, namun berpengaruh negatif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Safuridar, Safuridar, and Maya Damayanti. "Analisis Pengaruh Pendidikan dan PDRB per Kapita terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Aceh." Jurnal Samudra Ekonomi dan Bisnis 9, no. 2 (September 3, 2018): 180–87. http://dx.doi.org/10.33059/jseb.v9i2.766.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pendidikan dan PDRB per kapita baik secara parsial maupun simultan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh. Data sekunder berupa data pendidikan (rata- rata lama sekolah), PDRB Per Kapita dan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Aceh tahun 2007-2017. Metode analisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa secara parsial, rata-rata lama sekolah berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh; sementara PDRB per kapita berpengaruh negatif dan signifikan terhadapjumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh. Secara simultan, rata-rata lama sekolah dan PDRB perkapita berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah dan PDRB per kapita berkontribusi sebesar 84,1 persen terhadap jumlah penduduk miskin; sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam model penelitian ini, seperti pengangguran atau produktivitas tenaga kerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Palokoto, Tarina, Evi Yulia Purwanti, and Y. Bagio Mudakir. "Analisis Konsekuensi Ekonomi Akibat Kejahatan di Indonesia." Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia 20, no. 2 (June 2, 2020): 146–59. http://dx.doi.org/10.21002/jepi.v20i2.1176.

Full text
Abstract:
Crime affects people’s decisions in carrying out economic activity. This study aims to analyze the influence of several crime typologies and non-crime variables on per capita Gross Regional Domestic Product (GRDP) and identify the existence of spatial dependencies of per capita GRDP in Indonesia. The study used cross section data with the Spatial Lag Model (SLM). The results show that there is a negative spatial autocorrelation in per capita GRDP. Murder and labor affect GRDP per capita negatively. Meanwhile, fraud, embezzlement, and corruption; local government expenditure, life expectancy, domestic investment, and foreign investment affect per capita GRDP positively per capita GRDP. ------------------------------------- Kejahatan memengaruhi keputusan masyarakat melakukan kegiatan ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dari beberapa tipologi kejahatan dan variabel nonkejahatan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita serta mengidentifikasi adanya dependensi spasial dari PDRB per kapita di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data cross section dengan Spatial Lag Model (SLM). Hasil penelitian menunjukkan terdapat autokorelasi spasial negatif pada PDRB per kapita. Kejahatan pembunuhan dan tenaga kerja memengaruhi PDRB per kapita secara negatif dan signifikan. Sementara itu, variabel kejahatan penipuan/perbuatan curang, penggelapan, dan korupsi; pengeluaran pemerintah daerah, angka harapan hidup, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), serta Penanaman Modal Asing (PMA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB per kapita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Sarapang, Simon Sirua. "PERANAN KAPITA LASANDARA DI KERAJAAN LAIWUI PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG (1942 – 1945)." Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya 7, no. 2 (December 1, 2016): 477–90. http://dx.doi.org/10.36869/wjsb.v7i2.145.

Full text
Abstract:
Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan peranan Kapita Lasandara di Kerajaan Laiwui pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 – 1945. Lasandara berperan untuk menjalankan pemerintahan dan pengawasan terhadap perekonomian rakyat di bagian utara wilayah Kerajaan Laiwui, yakni dari Pondidaha sampai Lambuya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan menempuh empat tahapan kerja, antara lain: 1) heuristik yaitu kegiatan pengumpulan data dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, 2) kritik data yang terdiri atas kritik ekstern dan kritik intern untuk mrndapatkan data yang valid, 3) penafsiran data dengan menghubungkan antara data yang satu dengan yang lainnya, dan 4) sintesis yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Hasil Kajian menunjukkan bahwa pengangkatan Lasandara sebagai Kapita di Kerajaan Laiwui berawal dari masuknya Jepang di wilayah Kerajaan Konawe. Sebelumnya, Lasandara adalah Kapita di Kerajaan Laiwui (wakil Raja Laiwui Tekaka) pada tahun 1942. Berdasarkan kedudukan Tekaka dan Lasandara, Kendari (Laiwui) diduduki oleh pemerintahan militer Jepang dan Lasandara diangkat menjadi Kapita di Wawotobi yang membawahi tujuh distrik yang masing-masing dikepalai oleh Gunco. Lasandara berperan untuk memprakarsai pembuatan jalan dari Kendari sampai ke Wawotobi, menggalakkan rakyat untuk berkebun dan bersawah, dan mengawasi pengerahan rakyat (pemuda) untuk masuk organisasi Seinendan. Kekuasaan Lasandra sebagai Kapita berakhir dengan takluknya Jepang kepada sekutu pada tahun 1945.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Haris, A. "Representasi Kesantunan Berbahasa Masyarakat Bima Dalam Budaya Kapatu: Kajian Sosiopragmatik." Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (JP-IPA) 1, no. 02 (November 10, 2020): 12–25. http://dx.doi.org/10.56842/jp-ipa.v1i02.8.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan menjelaskan representasi kesantunan berbahasa masyarakat Bima dalam budaya kapatu yang dianalisis dengan teori kesantunan berbahasa Leech dan didukung teori Hymes, Criper dan Widdowson maupun Pateda untuk melihat peristiwa bahasa. Pendekatan yang digunakan ialah sosiopragmatik dan tradisi lisan. Penelitian ini berjenis kualitatif, merupakan penelitian yang menggunakan teori-teori yang digunakan dimanfaatkan sebagai acuan penelitian. Metode penelitian ini deskriptif. Sumber data berasal dari dua pelantun kapatu bernama Tarman N. Jafar dan Khadijah yang menetap di Desa Raba Kodo Kec. Woha Kab. Bima. Sumber data pendukungnya ialah budayawan dan sastrawan Bima, Ruslan Efendi, bermukim di Pena To’i Kel. Pena To’i Kec. Rasanae Timur Bima. Data penelitian berupa baris kapatu. Data tersebut bersumber dari sepuluh kapatu yang dilantunan, berjudul Dalil, Teka Mpende, Ka Menci Ana Manca, Konco Wanco, Sikil Maya, Kae, Lopi Penge, Tambora, Mangge Moro maupun Jaledo. Teknik pengumpulan data dengan cara memilih sumber data, merekam, mentranskripsikan, membaca secara intensif dan komprehensif maupun mengidentifikasi. Teknik analisis data yang digunakan ialah teknik analisis data interaktif, meliputi (1) mereduksi data, (2) menyajikan data, (3) menarik simpulan akhir/ verifikasi data. Adapun hasil pembahasan penelitian ini, bahwa dalam budaya kapatu ditemukan kesantunan berbahasa maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kesetujuan dan maksim kesimpatisan. Setiap maksim kesantunan tersebut tidak melanggar perisitwa bahasa yang melahirkan ketidaksantunan berbahasa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Chalirafi, Chalirafi, Khairil Anwar, and Muhammad Abdy Yusuf. "PENGARUH ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH) DAN KONSUMSI PER KAPITA TERHADAP PENGANGGURAN." Jurnal Ekonomi dan Pembangunan 11, no. 2 (December 16, 2020): 142–50. http://dx.doi.org/10.22373/jep.v11i2.114.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat variabel Angka Harapan Hidup (AHH) dan Konsumsi Perkapita Pengangguran di Provinsi Aceh tahun 2007-2018. Penelitian ini merupakan data sekunder dari tahun 2007 sampai 2018. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa Angka Harapan Hidup (AHH) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Aceh dan secara parsial menunjukkan bahwa konsumsi per kapita tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran per kapita di Provinsi Aceh. Secara simultan, Angka Harapan Hidup (AHH) dan konsumsi per kapita berpengaruh tidak dan tidak signifikan terhadap tingkat pengangguran di Provinsi Acehperiode 2007-2018.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

BİLİK, Mehmet Zihni, Mehmet Ata AKIL, Halit ACET, Hasan KAYA, and Faruk ERTAŞ. "Acute Thrombus Formation on an Occlutech ASD Occluder Device During Transcatheter Closure:Case Report." Turkiye Klinikleri Cardiovascular Sciences 28, no. 1 (2016): 25–28. http://dx.doi.org/10.5336/cardiosci.2015-48330.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Mardiyah, Ulfa. "Pola Konsumsi Rumah Tangga di Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat saat Pandemi COVID-19." Jurnal Forum Analisis Statistik (FORMASI) 1, no. 2 (March 4, 2022): 90–97. http://dx.doi.org/10.57059/formasi.v1i2.19.

Full text
Abstract:
Perekonomian Kalimantan Barat mengalami kontraksi sedalam 1,82 persen pada tahun 2020. Hal ini disebabkan adanya pandemi global yaitu wabah penyakit virus COVID-19. Seiring terkontraksinya pertumbuhan ekonomi, pengeluaran konsumsi rumah tangga pada tahun 2020 juga terkontraksi sedalam 0,21 persen. Terkontraksinya pengeluaran konsumsi masyarakat ini dapat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini, selain untuk mempelajari pola konsumsi rumah tangga menurut makanan dan non makanan di perdesaan dan perkotaan, juga untuk mengetahui adanya korelasi tingkat kemiskinan dengan rata-rata pengeluaran konsumsi menurut makanan per kapita di Kalimantan Barat. Analisis deskriptif dengan menyertakan koefisien korelasi rank spearman digunakan dalam penelitian ini, untuk mengetahui korelasi tingkat kemiskinan dan rata-rata pengeluaran konsumsi makanan per kapita. Hasil penelitian ini yaitu, rata-rata pengeluaran konsumsi makanan per kapita di wilayah perdesaan lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah perkotaan. Sedangkan koefisien korelasi rank spearman menghasilkan adanya korelasi positif yang kuat pada tingkat kemiskinan dan rata-rata pengeluaran konsumsi makanan per kapita di Kalimantan Barat Tahun 2021.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Ansar, Sapriyadi, Kartomo, and Muhammad Syaiful. "PEMBANGUNAN DAN KEBAHAGIAAN: STUDI EMPIRIS DI NEGARA ASEA." Journal of Economic, Public, and Accounting (JEPA) 4, no. 2 (June 30, 2022): 144–53. http://dx.doi.org/10.31605/jepa.v4i2.1278.

Full text
Abstract:
ABSTRAKTingginya pendapatan per kapita dan angka harapan hidup penduduk di beberapanegara ASEAN tidak selalu diikuti oleh tingginya tingkat kebahagiaan penduduknya, Filipina, Vietnam, dan Kamboja merupakan negara dengan pendapatan per kapita dan angka harapan hidup relatif rendah tetapi justru memiliki indeks kebahagiaan relatif tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Begitupun dengan tingginya emisi karbon dioksida tidak selalu diikuti rendahnya tingkat kebahagiaan penduduk, Malaysia dan Thailand memiliki emisi karbon dioksida relatif tinggi tetapi juga memiliki indeks kebahagiaan tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak pendapatan per kapita, angka harapan hidup, dan emisi karbon dioksida terhadap indeks kebahagiaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, data yang digunakan adalah data sekunder berupa data panel 8 Negara ASEAN selama tahun 2015-2019. Teknik analisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GDPper kapita dan angka harapan hidup berdampak positif signifikan terhadap indeks kebahagiaan. Sedangkan emisi karbon dioksida berdampak negatif signifikan terhadap indeks kebahagiaan di 8 Negara ASEAN.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Imam Maulana, Jhon Wardie, and Pordamantra. "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR." JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL 15, no. 1 (February 28, 2020): 43–56. http://dx.doi.org/10.52850/jsea.v15i1.1045.

Full text
Abstract:
Penelitian dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan berasdi Kabupaten Kotawaringin Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah datasekunder berupa data time series selama 16 tahun (tahun 2000 sampai tahun 2015) meliputidata permintaan beras (Kg/tahun), harga beras (Rp/kg), harga mie instan (Rp/bungkus), hargatelur ayam ras (Rp/butir), pendapatan (Rp/kapita) dan jumlah penduduk (Jiwa). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras diKabupaten Kotawaringin Timur adalah harga beras, harga mie instan, harga telur ayam ras,pendapatan per kapita dan jumlah penduduk. Berdasarkan hasil analisis statistik menyatakanbahwa variabel harga beras, harga mie instan, harga telur ayam ras, pendapatan per kapita danjumlah penduduk secara keseluruhan berpengaruh nyata (signifikan) terhadap permintaanberas di Kabupaten Kotawaringin Timur. Sementara secara parsial hanya variabel jumlahpenduduk saja yang berpengaruh nyata (signifikan), sedangkan variabel harga beras, hargamie instan, harga telur ayam ras dan pendapatan per kapita tidak berpengaruh nyata terhadappermintaan beras di Kabupaten Kotawaringin Timur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Azaliah, Rhisa, and Djoni Hartono. "ENERGY INTENSITY DETERMINANT IN INDONESIA: A PANEL DATA ANALYSIS." Jurnal Ekonomi dan Pembangunan 28, no. 1 (November 16, 2020): 53–63. http://dx.doi.org/10.14203/jep.28.1.2020.53-63.

Full text
Abstract:
Studi ini menginvestigasi peran PDRB per kapita, keterbukaan perdagangan, proporsi sektor industri, kepadatan penduduk, dan FDI per kapita terhadap intensitas energi di Indonesia. Analisis data panel digunakan untuk menganalisis pengaruh dari variabel-variabel tersebut terhadap intensitas energi pada 33 provinsi di Indonesia sepanjang tahun 2008-2015. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa intensitas energi pada level provinsi di Indonesia sangat ditentukan oleh aktivitas ekonomi daerah. Peran sektor industri dalam memengaruhi intensitas energi cukup dominan, didukung oleh temuan pada variabel keterbukaan perdagangan dan FDI per kapita. Oleh karena itu, kebijakan dalam bidang industri akan sangat memengaruhi tercapainya target Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam menurunkan 1% intensitas energi per tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Daniati Alayda, Fifi, Jamzani Sodik, and Didi Nuryadin. "DETERMINAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2020." SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan 1, no. 6 (May 4, 2022): 897–906. http://dx.doi.org/10.54443/sibatik.v1i6.106.

Full text
Abstract:
Salah satu tolak ukur pembangunan manusia dapat dinilai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PDRB per kapita, investasi, dan belanja pemerintah bidang kesehatan terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2020. Data penelitian ini menggunakan data sekunder dari BPS untuk data PDRB per kapita, investasi, dan indeks pembangunan manusia, serta data sekunder dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan (DJPK) untuk data belanja pemerintah bidang kesehatan. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah pada periode 2011-2020. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara PDRB per kapita, investasi, dan belanja pemerintah bidang kesehatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sedangkan secara parsial PDRB per kapita, investasi, dan belanja pemerintah bidang kesehatan berpengaruh positif signifikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2020.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Fikri, Husnul, Izzati Rahmi HG, and Dodi Devianto. "PENERAPAN METODE QUEST DALAM PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA STUDI KASUS: RUMAH TANGGA DI KOTA PADANG." Jurnal Matematika UNAND 6, no. 2 (July 11, 2017): 25. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.6.2.25-33.2017.

Full text
Abstract:
Kemiskinan adalah permasalahan umum yang terjadi pada setiap negara maju dan berkembang, dimana kemiskinan adalah salah satu aspek yang dapat menghambat kesejahteraan keluarga dalam suatu rumah tangga. Pengeluaran per kapita rumah tangga adalah salah satu yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan kriteria kemiskinan rumah tangga, dimana kriteria tersebut dibagi menjadi dua tingkatan berdasarkan ketetapan oleh Badan Pusat Statistik yaitu tidak miskin dengan pengeluaran per kapita rumah tangga dalam sebulan lebih dari Rp 350.610,00. Banyak faktor yang menyebabkan tingkatan kriteria kemiskinan berdasarkan pengeluaran per kapita rumah tangga. Analisa statistika yang dapat digunakan adalah metode QUEST (Quick, Unbiassed, Efficient, Statistical Tree). Data yang diambil dari penelitian ini merupakan data sekunder dimana beberapa variabelnya diperoleh dari hasil SUSENAS 2015 dengan kriteria kemiskinan berdasarkan pengeluaran per kapita rumah tangga sebagai variabel tak bebas dan berbagai faktor yang menyebabkan kriteria kemiskinan sebagai variabel bebas. Setelah dilakukan analisa dengan metode QUEST diperoleh faktor yang berpengaruh dalam menentukan kriteria kemiskinan adalah kepemilikan personal computer dan banyaknya anggota rumah tangga.Kata Kunci: Kriteria kemiskinan, pengeluaran perkapita rumah tangga, QUEST
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Ayu, Candra, Wuryantoro Wuryantoro, Nurtaji Wathoni, Ibrahim Ibrahim, and Andi Iva Mundiyah. "LUAS LAHAN MINIMAL DAN DAYA DUKUNG PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH." AGROTEKSOS 32, no. 1 (June 12, 2022): 46. http://dx.doi.org/10.29303/agroteksos.v32i1.724.

Full text
Abstract:
Kabupaten Lombok Tengah merupakan sentra produksi pangan kedua di NTB namun mengalami penyusutan lahan pertanian yang cukup tinggi akibat aktivitas pembangunan dan pengembangan kawasan pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui jumlah produksi tanaman pangan dan luas lahan minimal per kapita untuk sejahtera di Kabupaten Lombok Tengah, menganalisis daya dukung lahan pertanian tanaman pangan serta kontribusinya terhadap kesejahteraan keluarga petani. Hasil penelitian menunjukkan jumlah produksi tanaman pangan Kabupaten Lombok Tengah setara beras 613.558,70 kg atau setara kalori 2,20881133 x 1012 Kkal dan luas lahan minimal per kapita untuk sejahtera sebesar 0,057 ha/kapita/tahun. Kemampuan daya dukung lahan pertanian tanaman pangan sebesar 2,67 (tergolong tinggi) dan memberi kontribusi terhadap kesejahteraan petani sebesar 3,8 kali nilai Kebutuhan Fisik Minimum.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Wahyuni, Ida Ayu Ketut Suryani. "UPACARA USABA KAPAT DI DESA ADAT TIMBRAH KARANGASEM BALI (PERSPEKTIF SOSIO KULTURAL)." VIDYA WERTTA : Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia 3, no. 2 (October 5, 2020): 92–98. http://dx.doi.org/10.32795/vw.v3i2.1067.

Full text
Abstract:
Usaba Kapat di Desa Timbrah merupakan tradisi turun temurun yang dilaksanakan pada purnama kapat. Setiap tahun tradisi Aci Usaba Kapat dimaknai sebagai ucapan rasa syukur dan memohon kesejahteraan untuk masyarakat setempat. Upacara ini diiringi dengan belasan penari yang menarikan tarian rejang sakral sebagai simbol bidadari yang turun ke dunia dengan membawa amerta yang diwujudkan dalam bentuk tirta yang bertujuan untuk memohon datangnya hujan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam tarian ini para penari menggunakan tali selama menari yang memiliki makna sebagai pengikat tresna saling asih saling melindungi. Masyarakat setempat sangat percaya jika upacara ini tidak dilaksanakan maka akan sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi, maka dari itu tradisi Aci Usaba Kapat harus dilaksanakan setiap tahunnya dan harus dipatuhi setiap proses upacaranya, sehingga tradisi ini dianggap relevan hingga saat ini dilaksanakan oleh masyarakatnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Bobic-Radovanovic, Anica, and Zoran Latkovic. "Amputacija donjeg kapka u terapiji tumora kapaka." Acta chirurgica Iugoslavica 54, no. 2 (2007): 75–77. http://dx.doi.org/10.2298/aci0702075b.

Full text
Abstract:
In carefully selected cases of tumors of the lower eyelid (tumors which destroy more than 40% of the eyelid margin and are not higher then 3mm, in old patients in bad general condition and in the cases of multiple microrecurrences of a tumor) authors suggest simple excision of a tumor without reconstruction of a eyelid. It is an effective method of treatment of the tumor with good functional effects and acceptable cosmetic results. .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Benamar, Aïcha. "Identité africaine et occidentalité. KAPUTA LOTA, José." Insaniyat / إنسانيات, no. 32-33 (September 30, 2006): 248–49. http://dx.doi.org/10.4000/insaniyat.3629.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Macmillan, Hugh. "The Life and Art of Stephen Kappata." African Arts 30, no. 1 (1997): 20. http://dx.doi.org/10.2307/3337469.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

de Vries, Lourens. "Iang Evangelivm Ul-Kadus Menjurat kapada Marcum." Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia 174, no. 1 (January 1, 2018): 47–79. http://dx.doi.org/10.1163/22134379-17401002.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Suhariyono AR, Suhariyono AR. "KAPITA SELEKTA SEKITAR PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN." Perspektif 15, no. 4 (October 27, 2010): 383. http://dx.doi.org/10.30742/perspektif.v15i4.61.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Tilome, Apris Ara, Harijono H. Imbran, and Inra . "ANALISIS PENDAPATAN PER KAPITA KABUPATEN BONE BOLANGO." JPPE : Jurnal Perencanaan & Pengembangan Ekonomi 4, no. 1 (June 8, 2021): 28. http://dx.doi.org/10.31314/jppe.v4i1.1282.

Full text
Abstract:
Per capita income is a parameter to determine the success of economic activities in a country or region and is usually calculated in one year based on the results of economic activities as reflected by Gross Regional Domestic Product (GRDP). This study aims to analyze the income per capita of the Bone Bolango Regency. This study uses a quantitative approach, and the analysis is on 5-year Gross Regional Domestic Product (2015-2019) time series data. The results show that the economic development of Bone Bolango Regency, which is indicated by the average economic growth is still above 6 percent, and the population growth rate reaches 1.29 percent in the 2015-2019 period. With the fluctuating economic development based on GRDP both based on constant prices and based on current prices, it generates per capita income of Bone Bolango Regency in 2015-2019, namely: a) Per Capita Income Based on Constant Prices is Rp. 1.311.007.54,- per year b) Income Per Capita Based on the Current Price is Rp. 1,836,215.54, - per year. Keywords: Local Tax, Economic growth
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Likuayang, Allenly Aldo, and Ernest Cornelius Matindas. "KOMPARASI MAKRO EKONOMI NEGARA-NEGARA ASEAN TAHUN 2015-2018." Klabat Journal of Management 2, no. 1 (February 28, 2021): 57. http://dx.doi.org/10.31154/kjm.v2i1.559.57-85.

Full text
Abstract:
Ekonomi global yang semakin kompetitif membuat setiap negara bekerja keras untuk meningkatkan kinerja ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kondisi makro ekonomi negara-negara ASEAN yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam selama tahun 2015 - 2018 yaitu di masa periode pemerintahan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo. Kondisi makro ekonomi setiap negara ASEAN digambarkan melalui beberapa indikator yaitu pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, tingkat inflasi, dan tingkat pengangguran. Perbandingan makro ekonomi pada negara ASEAN dilakukan melalui analisis komparasi uji beda One Way ANOVA untuk menjawab apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara indikator makro ekonomi Indonesia dan 9 negara ASEAN, dan teknik uji lanjut (post hoc test) menggunakan uji Tukey Honestly Significant Difference untuk menjelaskan pola perbedaan dalam hasil uji One Way ANOVA. Hasil uji beda One Way ANOVA menununjukan pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia dan 9 negara ASEAN masing-masing memiliki nilai signifikansi α kurang dari 0.05 sehingga disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia dan 9 negara ASEAN memiliki perbedaan yang signifikan. Kata kunci: ASEAN, makro ekonomi, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, tingkat inflasi, tingkat pengangguran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Pangerang, Fitrah, and Didi Adriansyah. "Pola konsumsi pangan rumah tangga masyarakat pesisir di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara selama pandemi Covid-19: Studi kasus pada Desa Tanah Kuning dan Desa Mangkupadi." Journal of Tropical AgriFood 4, no. 1 (September 24, 2022): 1. http://dx.doi.org/10.35941/jtaf.4.1.2022.8334.1-8.

Full text
Abstract:
Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi setiap makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan tenaga agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Situasi pandemi Covid-19, membuat perubahan situasi baru hampir semua aspek kehidupan, termasuk perubahan rantai pasok pangan mulai dari hulu hingga hilir sehingga menimbulkan permasalahan konsumsi pangan masyarakat terkait keseimbangan jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi pangan rumah tangga berdasarkan aspek kuantitas dan kualitas. Metode pengumpulan data menggunakan metode food recall 2 x 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komsumsi energi rumah tangga Desa Tanah Kuning dan Desa Mangkupadi di masa pandemi tergolong defisit dengan angka kecukupan energi (AKE) aktualnya berturut-turut 979,25 kkal/kapita/hari dan 779,15 kkal/kapita/hari dengan rata-rata tingkat kecukupan energi (TKE) sebesar 45,54% dan 36,24%. Dilain pihak, konsumsi protein rumah tangga Desa Tanah Kuning tergolong normal sedangkan Desa Mangkupadi tergolong sedang dengan rata-rata kecukupan protein (AKP) aktualnya masing-masing sebesar 68,94 gram/kapita/hari dan 46,63 gram/kapita/hari dengan tingkat kecukupan protein berturut-turut sebesar 108,64% dan 73,37%. Kualitas konsumsi pangan rumah tangga masyarakat Desa Tanah Kuning dan Desa Mangkupadi belum beragam dan belum seimbang (dibawah standar ideal), skor Pola Pangan Harapan (PPH) kedua desa tersebut berturut-turut adalah 41,70% dan 34,80%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Rahayu, Puji. "EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATA KULIAH KAPITA SELEKTA MATEMATIKA." JIPMat 6, no. 1 (May 18, 2021): 92–99. http://dx.doi.org/10.26877/jipmat.v6i1.7514.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan lanjutan yang menyatakan bahwa pengembangan LKM berbasis konstruktivisme pada mata kuliah Kapita Selekta Matematika II memenuhi kualifikasi valid dan praktis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas LKM berbasis konstruktivisme pada matakuliah Kapita Selekta Matematika II. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Four-D yang terdiri dari empat tahap, yaitu define, design, develop dan desseminate. Tetapi pada penelitian ini hanya sampai pada tahap develop dengan uji keefektivan. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi, tes hasil belajar dan angket respon mahasiswa. Hasil penelitian dari penggunaan LKM berbasis konstruktivisme menunjukkan bahwa persentase aktivitas mahasiswa keseluruhan memenuhi kriteria baik, hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah kapita selekta matematika II memenuhi kriteria baik dan angket respon mahasiswa terhadap penggunaan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) memenuhi kriteria sangat baik. Dengan demikian hasil penelitian pengembangan ini memenuhi kualifikasi efektif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Henggu, Krisman Umbu, Yatris Rambu Tega, Firat Meiyasa, Suryaningsih Ndahawali, Nurbety Tarigan, and Yopi Nurdiansyah. "Analisis Konsumsi Ikan pada Masyarakat Pesisir Sumba Timur." Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 7, no. 2 (December 29, 2021): 103. http://dx.doi.org/10.15578/marina.v7i2.10368.

Full text
Abstract:
Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu daerah dengan sumber daya perikanan yang melimpah, namun saat ini belum terdapat data jumlah konsumsi dan asupan gizi ikan masyarakat pesisir. Tujuan penelitian adalah mengetahui profil konsumsi ikan, angka konsumsi ikan, dan status asupan gizi ikan masyarakat pesisir di Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei—Juni 2020, di sepuluh desa dan dua kelurahan pesisir. Jumlah responden yang dilibatkan adalah 347 orang, yang dipilih menggunakan metode slovin dengan kriteria usia responden 18—60 tahun dan memiliki preferensi tentang ikan. Pengambilan data profil konsumsi ikan dilakukan dengan wawancara, sedangkan angka konsumsi ikan dan status asupan gizi ikan harian menggunakan instrumen food frequency questionnaires. Data hasil penelitian dianalisis deskriptif dan analisis regresi linier tunggal untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga terhadap jumlah konsumsi ikan (kg/kapita/bulan). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas masyarakat pesisir berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan bermatapencaharian nelayan. Masyarakat pesisir sebanyak 56,80% mengkonsumsi ikan 2—5 kg/kapita/bulan dan 43,20% mengkonsumsi ikan > 5 kg/kapita/bulan. Angka konsumsi ikan masyarakat pesisir berdasarkan usia dan jenis kelamin adalah 45,62—48,00 kg/kapita/tahun atau setara dengan 118,37—133,45 gram/kapita/hari. Angka konsumsi ini masih rendah dibandingkan target konsumsi ikan nasional tahun 2020, yakni 56,39 kg/kapita/tahun. Kontribusi angka konsumsi ikan terhadap rata-rata status asupan gizi ikan masyarakat pesisir adalah protein 7,53 (gram/kapita/hari), lemak 1,08 (gram/kapita/hari), dan energi 107 (kkal/kapita/hari). Khusus pada status kecukupan protein ikan harian belum memenuhi standar asupan gizi hewani ikan, yakni minimal jumlah asupannya harus mencapai 18,53 gram/kapita/hari. Oleh sebab itu, perlu dilakukan strategi untuk membudayakan konsumsi ikan pada masyarakat melalui sosialisasi, edukasi, dan diversifikasi produk perikanan.Title: Fish Consumption Analysis of East Sumba Coastal CommunitiesEast Sumba Regency is one of the areas with abundant fishery resources. Currently, there is no data on fish consumption and nutritional intake in coastal communities. The purpose of the study was to find the profile of fish consumption, the number of fish consumption, and the nutritional status of fish in coastal communities in East Sumba Regency. This research was conducted in May—June 2020 in ten and two coastal villages. The number of respondents involved was 347. The number of respondents was determined using the Slovin approach with the criteria of the respondent’s age being 18—60 years and having a preference for fish. Data collection on fish consumption profiles was conducted by interview, while fish consumption figures and daily fish nutritional status used the food frequency questionnaire instrument. The research data were analyzed descriptive and single linear regression analysis to decide the relationship of family characteristics to fish consumption (kg/capita/month). The study results show that most coastal communities have a junior high school education, earning a livelihood from fishermen. Coastal communities 56.80% consume fish 2—5 kg/capita/month and 43.20% consume fish >5 kg/capita/month. The fish consumption rate of coastal communities based on age and gender is 45.62—48.00 kg/capita/year or equal to 118.37—133.45 grams/capita/day. This consumption figure is still low compared to the national fish consumption target in 2020, which is 56.39 kg/capita/year. The contribution of fish consumption figures to the average nutritional status of fish in coastal communities is protein 7.53 (grams/capita/day), fat 1.08 (grams/capita/day), and energy 107 (kcal/capita/day). In particular, the daily fish protein adequacy status does not meet the standard of fish animal nutrition intake, namely the smallest amount of intake must reach 18.53 grams/capita/day. Therefore, a strategy is needed to cultivate fish consumption in the community through socialization, education, and diversification of fisheries products.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Susilowati, Sri Hery. "Pendekatan Skala Ekivalensi untuk Mengukur Kemiskinan." Forum penelitian Agro Ekonomi 28, no. 2 (August 11, 2016): 91. http://dx.doi.org/10.21082/fae.v28n2.2010.91-105.

Full text
Abstract:
<strong>English</strong><br />Consumption calculation to measure the level of poverty in Indonesia was based on the average of expenditure per capita approach. The approach did not consider the age’s composition of household members. With such approach, the calculation of poverty level should not provide accurate figures and need to be evaluated. The equivalent scale approach to measure the level of poverty was used by considering the household member’s age composition. The result of poverty calculation using the equivalent scale approach gave the level of poverty at a more proportionate level compared to the average expenditure per capita approach. The main problem in applying the equivalent scale approach to calculate the level of poverty in Indonesia is the lack of equivalent scale formula suitable for Indonesian consumption household pattern. <br /><br /><br /><strong>Indonesian</strong><br />Penghitungan pengeluaran per kapita untuk menghitung penduduk miskin di Indonesia yang selama ini hanya didasarkan pada rata-rata pengeluaran per kapita dan tidak memperhatikan komposisi umur anggota rumah tangga. Dengan pendekatan tersebut hasil perhitungan kemiskinan kurang mencerminkan angka kemiskinan secara akurat. Untuk itu penetapan kemiskinan dengan metode rata-rata pengeluaran per kapita seperti yang dilakukan BPS hingga saat ini perlu dievaluasi. Hasil perhitungan kemiskinan dengan pendekatan skala ekivalensi diketahui menghasilkan angka kemiskinan yang lebih rendah dibandingkan dengan metode rata-rata pengeluaran per kapita. Pendekatan skala ekivalensi sebagai alternatif metode menghitung kemiskinan diperkirakan akan menghasilkan angka kemiskinan yang lebih proporsional dibandingkan dengan metode rata-rata pendapatan per kapita. Kendala penerapan skala ekivalensi untuk menetapkan angka kemiskinan di Indonesia terutama belum tersedianya formula skala ekivalensi yang tepat sesuai dengan pola konsumsi anggota rumah tangga di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Amru, Dania Setira, and Estro Dariatno Sihaloho. "PENGARUH PENGELUARAN PER KAPITA DAN BELANJA KESEHATAN TERHADAP ANGKA KESAKITAN DI KABUPATEN/KOTA SE-PULAU JAWA." Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia 14, no. 1 (February 29, 2020): 14–25. http://dx.doi.org/10.32812/jibeka.v14i1.135.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berfokus pada dua tujuan. Pertama, penelitian ini mengestimasi efek pengeluaran per kapita terhadap angka kesakitan di kabupaten dan kota di Pulau Jawa. Kedua, penelitian ini mengestimasi efek dari belanja kesehatan alokasi anggaran dana kesehatan terhadap angka kesakitan di kabupaten dan kota di Pulau Jawa. Angka Kesakitan adalah persentase dari masyarakat yang sakit pada suatu daerah dan periode waktu tertentu. Penelitian ini menggunakan data cross section OLS. Penelitian ini menggunakan data cross section dari 113 kabupaten dan kota di Pulau Jawa pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan angka kesakitan sebagai variabel dependen, pengeluaran per kapita dan alokasi dana kesehatan sebagai variabel independen. Hasil dari penelitian ini menunjukan data cross section OLS mengestimasi pengeluaran per kapita mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap angka kesakitan. Data Cross section OLS mengestimasi alokasi dana kesehatan mempunyai pengaruh yang negatif.dan tidak signifikan terhadap angka kesakitan di kabupaten dan kota di pulau Jawa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Lestary Fitriany. "Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita, Belanja Daerah dan Zakat Terhadap Kemiskinan di Kota Dumai." Al-Hisbah Jurnal Ekonomi Syariah 1, no. 1 (December 2, 2021): 12–23. http://dx.doi.org/10.57113/his.v1i1.75.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara variabel PDRB per kapita, Belanja Daerah dan Zakat terhadap Kemiskinan di Kota Dumai dari tahun 2004 - 2013. Data dianalisis menggunakan regresi berganda time series. Penelitian membuktikan bahwa penanggulangan kemiskinan di Kota Dumai hanya terjadi oleh pertumbuhan dalam PDRB per kapita, sementara pengeluaran daerah dan zakat tidak memiliki hubungan yang signifikan.Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa zakat yang tidak terkelola dengan baik, terbukti tidak mampu memberantas kemiskinan, sebagaimana kota Dumai pada rentang 2004-2013.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography