Academic literature on the topic 'Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur"

1

Maryanto, Freddy, Heru Susilo, and Moh Mustakim. "KONTRIBUSI SEKTOR PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR." Jurnal Perikanan Unram 12, no. 4 (December 19, 2022): 608–14. http://dx.doi.org/10.29303/jp.v12i4.378.

Full text
Abstract:
Optimalisasi pembangunan dalam sektor perikanan akan meningkatkan roda perekonomian masyarakat lokal. Hal ini dapat diketahui dengan analisis input-output dalam keterkaitan antarsektor ekonomi dari hulu dan hilir. Artikel ini memilih arah bertujuan untuk mengidentifikasi kontribusi sektor perikanan dalam pengembangan kawasan Propinsi Kalimantan Timur. Kajian ini menggunakan metode analisis berupa data sekunder dengan Tabel Input-Output (IO) transaksi domestik atas dasar harga produsen Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dengan klasifikasi 50 sektor. Kesimpulan dalam kajian ini adalah kontribusi nilai pengganda output pendapatan sektor perikanan dalam pengembangan wilayah Provinsi Kalimantan Timur masih kecil. Oleh karena itu, sektor perikanan bukan termasuk sektor unggulan dalam pengembangan wilayah di Provinsi Kalimantan Timur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

S.H, Yatini,. "PELAKSANAAN SERTIFIKASI TANAH WAKAF DI KALIMANTAN TIMUR." Yuriska : Jurnal Ilmiah Hukum 4, no. 2 (October 18, 2017): 126. http://dx.doi.org/10.24903/yrs.v4i2.184.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang Pelaksanaan Sertifikasi Tanah wakaf di Kalimantan Timur, setelah diundangkannya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan secara detail dari pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf di Kalimantan Timur, juga menjelaskan tentang kendala-kendala yang menjadi hambatan pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf serta upaya-upaya yang dilakukan dalam menghadapi hambatan-hambatan pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan metode penelitian lapangan dalam pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Subyek penelitian meliputi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Samarinda, Kepala Kantor Pertanahan Kota Samarinda, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan, Kepala Kantor Pertanahan Kota Balikpapan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kutai Kartanegara, Kepala Kantor Badan Pertanahan Kabupaten Kutai Kartanegara. Setelah pengolahan data maka hasil analisa menunjukkan bahwa jumlah tanah wakaf yang terdaftar di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur sejumlah 1676, yang sudah bersertifikat sejumlah 899 dan yang belum bersertifikat sejumlah 777, yang menandakan bahwa pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf di Kalimantan Timur belum maksimal karena tanah wakaf yang terdaftar di Kementerian Agama belum kesemuanya bersertifikat. Kendala-kendala dalam pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf di Kalimantan Timur adalah pada proses sertifikasi di Kantor Pertanahan, belum efektifnya Surat Keputusan Bersama Menag. RI dan KBPN No. 422/2004 dan No. 3/SKB/BPN/2004 tanggal 19 Oktober 2004, biaya sertifikasi tanah wakaf yang diberikan oleh pemerintah masih terbatas, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap wakaf, pengelolaan Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang belum maksimal. Upaya-upaya yang dilakukan dalam menyelesaikan kendala-kendala sertifikasi tanah wakaf, adalah dengan menjalin pendekatan emosional dengan pihak Kantor Pertanahan, mengalokasikan anggaran untuk sertifikasi tanah wakaf, mengefektifkan peranan nadzir dalam pengelolaan wakaf, menumbuhkan wakaf produktif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Nugroho, Fajar Bayu, Sri Murtiana, Rinaldi Pahlevi, and Cahya Maharani B Z. "ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK WILAYAH KALIMANTAN BARAT GUNA MENDUKUNG PERTAHANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA." AUSTENIT 16, no. 1 (April 30, 2024): 33–41. http://dx.doi.org/10.53893/austenit.v16i1.8562.

Full text
Abstract:
Kalimantan Barat termasuk salah satu propinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Serawak, Malaysia Timur. Dengan posisi ini, Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya propinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari negara asing. Import listrik dari Malaysia masih berlangsung untuk mencukupi kebutuhan listrik di Kalimantan Barat yang rawan akan ancaman keamanan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa stategi pengembangan pembangkit di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) yang berada dalam satu pulau berbatasan langsung dengan Malaysia, guna mendukung kemandirian energi dan pertahanan negara. Data penelitian diambil dari jurnal, buku-buku, penelitian terdahulu, artikel ilmiah, literatur dan berita dari situs-situs resmi. Perlu adanya strategi pengembangan pembangkit listrik di wilayah Kalimantan Barat guna mendukung pertahanan negara. Koordinasi terkait pengembangan pembangkit akan menjadi dukungan kemampuan serta kekuatan sektor pertahanan terhadap keamanan nasional, baik ketika terjadi ancaman ataupun negara dalam keadaan damai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Riyandi, Andi Mochamad, Abdul Rahman Mus, and Masdar Mas'ud. "Analisis Strategi Pemasaran Pupuk Pada PT. Pupuk Kalimantan Timur, Tbk." PARADOKS : Jurnal Ilmu Ekonomi 3, no. 1 (January 29, 2020): 106–18. http://dx.doi.org/10.33096/paradoks.v3i1.447.

Full text
Abstract:
Kantor penjualan PT. Pupuk Kalimantan Timur wilayah Sulawesi Selatan ini mempunyai peranan terhadap keberhasilan penjulan pupuk non subsidi dan penyaluran pupuk subsidi. Kantor penjualan ini merupakan salah satu dari banyak kantor penjualan perusahaan pupuk di Indonesia. Dalam hal ini, mereka masih tetap bersaing untuk masalah penjualan pupuk non-subsidi. Untuk penjualan pupuk non-subsidi ini tidak selalu mulus jalannya, terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi oleh kantor penjualan Sulawesi Selatan ini. Masalah yang biasa dihadapi oleh kantor penjualan ini tingkat penjualan untuk pupuk non subsidi ini fluktuatif tergantung dari harga jual yang dikeluarkan saat periode tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah adanya perbedaan harga jual yang ditawarkan oleh pesaing yang mungkin lebih murah. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi penjualan yang tepat agar tingkat penjualan bisa meningkat dan perusahaan dapat menguasai pasar. Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Analisis Pemasaran yang efektif pada PT. Pupuk Kaltim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Maret 2020 di PT. Pupuk Kaltim, tbk jalan A.P. Pettarani, Buakana, Kec. Rappoccini, Kota Makassar, Prov. Sulawesi Selatan, 90222. Data primer dan data sekunder digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman. Informasi yang didapat kemudian diolah menggunakan Matriks SWOT. Hasilnya kemudian dianalisis dengan metode analisis SWOT yang terdiri dari analisis internal dan analisis eksternal dalam menentukan strategi bersaing pada PT Pupuk Kalimantan Timur, TBK. Berdasarkan observasi dan pengamatan peneliti
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Agustan, Agustan, and Theresia Widi Asih Cahyanti. "ANALISIS AKSESIBILITAS TRANSPORTASI INTERNAL & EKSTERNAL KABUPATEN MERAUKE SEBAGAI SALAH SATU WILAYAH PERBATASAN NKRI – PNG." MUSTEK ANIM HA 7, no. 2 (August 6, 2018): 134–48. http://dx.doi.org/10.35724/mustek.v7i2.911.

Full text
Abstract:
Cita-cita menuju kesejahteraan bangsa yang dibebankan pada wilayah Kabupaten Merauke sebagai satu kesatuan wilayah koridor ekonomi Papua – Kep. Maluku adalah sangat berat tetapi harus dilaksanakan. Untuk mencapai cita-cita MP3EI 2011-2025, maka dibutuhkan informasi yang sifatnya mendasar dan terukur terkait sejauh mana kemampuan lokal merauke melayani aksesibilitas penduduknya dalam melakukan aktifitas sosial ekonominya. Penelitian ini bertujan untuk mengukur variasi aksesibilitas fisik internal Merauke dan eksternalnya, dengan melakukan observasi, survey, dan wawancara serta dilakukan analisa pemetaan dan persamaan Hansen. Nilai aksesibilitas internal urutan pertama adalah Distrik Merauke, kedua Tanah Miring, ketiga Semangga. Kelompok tertinggi ini posisinya sebagai pusat ibukota kabupaten dan sekitarnya. Menyusul urutan ke empat adalah distrik Kurik. Secara terpisah Distrik Kurik membentuk pusat kegiatan di sebelah barat utara kota Merauke. Distrik aksesibilitas terendah adalah Distrik Waan, Kaptel, Ilwayab, Tubang, dan Tabonji. Jangkauan akses eksternal 31 kabupapten meliputi: Mappi, Asmat, Bovendigoel , Jayapura, Sorong, Makassar, Jakarta, Ambon, Yogyakarta, Mimika, Kaimana, Tual, Morotai, Fak-Fak, Manggarai Barat, Cirebon, Semarang, Kota Waringin Timur, Tanah Bumbu, Bima, Flores Timur, Kupang, Alor, Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Aru, Maluku Tengah, Badung. 31 kabupaten terkoneksi dalam 17 wilayah provinsi berikut : Papua, Papua Barat, Sulawesi selatan, Jawa timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, NTT, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTB, Bali. 17 propinsi berada pada 8 lingkup kepulauan sebagai berikut : Papua, Sulawesi, Jawa, Maluku, Kalimantan, Halmahera, Sunda Kecil, Banda. Kata Kunci : Aksesibilitas, Transportasi, Wilayah, Distrik, Merauke, Papua
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Sutejo, Bambang, Mohammad Koirul Amin, and Sari Sari. "PERENCANA PENGEMBANGAN INDUSTRI DI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN MENGINTEGRASIKAN METODE LOCATION QUOTIENT DAN ANALISIS BERTINGKAT (ANALYTICAL HIERARTYCAL PROCESS)." OPSI 11, no. 1 (June 1, 2018): 35. http://dx.doi.org/10.31315/opsi.v11i1.2199.

Full text
Abstract:
Kopetisi di dunia yang semakin ketat diera globalisasi dan perdagangan bebas APEC, mengharuskan pengembangan industri provinsi Kalimantan Timur, Industri di propinsi Kaltim terdapat kesenjangan wilayah yang cukup besar antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa, diantaranya dalam hal jumlah unit usaha industri besar dan sedang, kontribusi sektor industri non migas, investasi sektor industri PMA dan PMDN, serta luas lahan kawasan industriHasil perhitungan Location Quotient (LQ) Tahun 2016, maka secara rata-rata dapat diidentifikasikan sektor-sektor yang merupakan sektor basis (nilai LQ>1) adalah sektor Pertambangan dan Penggalian (dengan sub sektor basis : Minyak dan Gas Bumi dan Pertambangan Tanpa Migas dengan nilai LQ masing-masing sebesar 3,81 dan 10,12) dengan nilai LQ keseluruhan 5,95. Sektor Pertambangan dan Penggalian merupakan sektor yang memiliki keunggulan sehingga mampu memenuhi kebutuhan di dalam Provinsi Kalimantan Timur serta mempunyai potensi untuk diekspor ke daerah di luar Kalimantan Timur. Sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian adalah sektor yang mampu menjadi sektor basis dominan di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Hasil analisis Klassen Tipology terhadap PDRB Provinsi Kalimantan Timur tahun 2015-2016 sektor yang dikategorikan sebagai sektor potensial, yaitu sektor yang mempunyai kontribusi rata-rata tinggi namun tertekan yaitu sektor “Pertam-bangan dan Penggalian” dan Industri Pengolahan. Pembangunan ekonomi dengan mengacu pada kedua sektor tersebut selain berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh pada perubahan mendasar dalam struktur ekonomi. Sektor “Pertanian”, “Listrik, Gas dan Air Bersih”, “Bangunan”, Perdag. Hotel dan Restoran”, Pengangkutan dan Komunikasi”, Keuangan Persewaan, dan Jasa Perusahaan”, dan “Jasa-Jasa” termasuk ke dalam sektor berkembang, Sementara sektor-sektor yang tergolong ke dalam sektor prima dan terbelakang tidak memiliki kontribusi dan nilai pertumbuhan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Due Awe, Rokus. "Analisis Sisa Gajah Dari Kecamatan Tamban, Kabupaten Batola (Kalimantan Selatan): Suatu Pengumuman." Berkala Arkeologi 10, no. 2 (September 30, 1989): 21–30. http://dx.doi.org/10.30883/jba.v10i2.541.

Full text
Abstract:
Dalam tahun 1987 Pusat Penelitian Arkeologi Nasio­nal diminta untuk mengoreksi suatu temuan yang baru dilakukan oleh Bidang Permuseuman Sejarah dan Purba­kala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebu­dayaan Propinsi Kalimantan Selatan. Penemuan tersebut dituangkan dalam sebuah laporan yang dilengkapi dengan beberapa buah foto dan denah lokasi penemuan. Di da­lam laporan itu diinformasikan bahwa berdasarkan ukur­an tulang yang besar-besar, tim yang bersangkutan me­nyatakan bahwa sisa-sisa binatang fosil yang ditemukan itu berasal dari suatu individu yang disebut sebagai go­rila. Setelah dilakukan pengamatan terhadap foto-foto yang dilampirkan, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mengidentifikasikan sebagai salah satu individu Bangsa Proboscidea (Bangsa berbelalai atau gajah).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Sari, Dewi Nur Indah, Ferry Sobatnu, and Yastin David Batara. "ANALISIS GEOSPASIAL PRODUKSI BERAS TERHADAP KEBUTUHAN MASYARAKAT MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN BANJAR PROPINSI KALIMANTAN SELATAN." POSITIF : Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi 6, no. 1 (June 4, 2020): 11. http://dx.doi.org/10.31961/positif.v6i1.755.

Full text
Abstract:
Produksi hasil pertanian akan bergantung pada luas areal lahan yang digunakan sebagai lahan untuk bertani. Jika luas lahan pertanian menyusut maka produktivitas lahannya akan rendah, dan sebaliknya jika luas lahan pertanian diperluas maka produktivitas lahan pun akan meningkat. Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan dikenal sebagai salah satu penghasil beras dan pemasok bagi sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan, bahkan hasil pertaniannya juga dikirim untuk mencukupi kebutuhan beras daerah lain seperti wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan beberapa wilayah di pulau Jawa. Penelitian ini bertujuan melakukan perhitungan deviasi antara produksi beras dengan kebutuhan pangan beras bagi masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor pendukung produksi beras, serta melakukan analisis secara geospasial terhadap luas lahan (ruang) pertanian berdasarkan hasil perhitungan pada masing-masing wilayah administrasi kabupaten dengan memanfaatakan teknologi Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Banjar pada tahun 2016 mengalami surplus produksi beras sebesar 85.847,2 ton beras dan tahun 2017 Kabupaten Banjar juga mengalami surplus produksi beras sebesar 69151,74 ton beras. Hal ini menunjukkan bahwa dalam tahun 2016 dan 2017 Kabupaten Banjar masih bisa memenuhi kebutuhan beras penduduk. Namun setelah dilakukan analisis pada setiap kecamatannya terlihat bahwa pada tahun 2016 dan 2017 di Kabupaten Banjar masih terdapat beberapa kecamatan yang mengalami kekurangan jumlah produksi beras. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu pertambahan jumlah penduduk dan berkurangnya luas lahan yang ditanami dengan komoditi padi di Kabupaten Banjar. Hal ini menimbulkan kurangnya pemerataan jumlah produksi beras pada kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Rosliana, Lia, Mayahayati Kusumaningrum, Kemal Hidayah, and Wildan Lutfi Arieyasmieta. "Strategi Pemetaan Kompetensi pada Seleksi Calon Penghulu di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara." Jurnal Borneo Administrator 15, no. 3 (December 13, 2019): 293–312. http://dx.doi.org/10.24258/jba.v15i3.503.

Full text
Abstract:
Changes in the candidate selection process is a strategy in to improve human resources under the spirit of bureaucratic reform within the Ministry of Religious Affairs of Indonesia. The selection of position selection must pay attention to the competency mapping, as stipulated in Decree of Minister of Religion of the Republic of Indonesia Number 208 the Year 2017 concerning guidelines for adjustment/inpassing, competency test, and determination of functional needs of penghulu. This This research was a descriptive method with a qualitative approach, namely through a diagnosis from the desk research and review of the results of the competency test and core reports on the selection of prospective leaders in the Ministry of Religious Affairs of Republic Indonesia, East Kalimantan and North Kalimantan regional office. The results of the study showed that competency mapping strategies carried out in the selection of functional need of penghulu produce a profile officer that can be source information of candidate capability. This is conducted for the needs of functional development of penghulu in the future Competency mapping strategies need to be carried out continuously so that all the functional positions of penghulu can be optimally enhanced. Keywords: Selection, Strategy, Competence Mapping, Penghulu Abstrak Perubahan proses seleksi calon penghulu merupakan strategi dalam memperbaiki area perubahan sumber daya manusia sesuai dengan semangat reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia. Seleksi jabatan harus memperhatikan pemetaan kompetensi, sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 208 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyesuaian/ Inpassing, Uji Kompetensi dan Penetapan Kebutuhan Jabatan Fungsional Penghulu. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan metode kualitatif, yaitu melalui analisis dari desk riset dan telaah hasil laporan uji kompetensi inti dan kompetensi manajerial pada seleksi calon penghulu di Kementerian Agama Republik Indonesia Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemetaan kompetensi yang dilakukan dalam seleksi jabatan fungsional penghulu memberikan hasil profil pegawai yang dapat dijadikan salah satu sumber informasi kemampuan peserta seleksi. Hal ini dilakukan untuk kepentingan pengembangan kepegawaian para fungsional penghulu dimasa yang akan datang. Strategi pemetaan kompetensi perlu terus dilakukan sehingga semua jabatan fungsional penghulu ini dapat ditingkatkan kompetensinya secara optimal. Kata Kunci: Seleksi, Strategi, Pemetaan Kompetensi, Penghulu
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Aisyah, Aisyah, Dharmadi Dharmadi, Syahroma Husni Nasution, Dian Oktaviani, and Dede Irving Hartoto. "KONDISI KUALITAS AIR HABITAT PESUT MAHAKAM (Orcaella brevirostris) DI WILAYAH DAERAH ALIRAN SUNGAI MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR." Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 14, no. 1 (February 6, 2017): 47. http://dx.doi.org/10.15578/jppi.14.1.2008.47-53.

Full text
Abstract:
Sungai Mahakam merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Propinsi Kalimantan Timur dan menjadi habitat dari pesut (Orcaella brevirostris). Kondisi habitat diduga berkaitan dengan kecendrungan menurunnya populasi pesut, untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai kondisi kualitas air habitat pesut. Penelitian dilakukan di wilayah daerah aliran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur pada bulan Oktober 2004 dan Oktober 2005 yang mewakili musim kemarau (air rendah) serta bulan Desember 2005 yang mewakili musim hujan (air tinggi) di 5 stasiun. Parameter kualitas air terdiri atas parameter fisika dan kimia yang dikompositkan dari lapisan bawah sampai dengan permukaan menggunakan water quality checker Horiba U-10. Secara umum, tipe perairan tergolong eutrofik dengan kondisi kualitas air yang tergolong aman diperuntukkan bagi habitat pesut. Mahakam River is one of the longest and biggest river in East Kalimantan Province and becoming the habitat for Irrawady Dolphin, locally refers as Pesut (Orcaella brevirostris). It is important to understand about the condition of water quality that support the pesut habitat which has degradated. The sampling was conducted three times in Oktober 2004 and, October and December 2005 when it represented the low water and the high water condition’s respectivelly. At each sampling station physical and chemical parameters were analysed. Water samples were taken from each station as a composit samples taken from the bottom and surface layers and analysis was conducted using water quality checker Horiba U-10. In general, the locations of sampling station were classified as eutrophic water with most of the water quality would still meet the requirement for Irrawady Dolphin habitat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur"

1

Indonesia. Departemen Agama. Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur., ed. Sejarah terbentuknya Kantor Wilayah Departemen Agama, Propinsi Kalimantan Timur. Samarinda: Kantor Wilayah Departemen Agama, Propinsi Kalimantan Timur, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Pengarahan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalimantan Timur dalam rangka penyuluhan pembinaan dan pengembangan budayawan daerah Kalimantan Timur tahun 1991 di Samarinda: Kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan kebudayaan. Samarinda]: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Timur, Bagian Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah, 1991.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Timur, Indonesia Kantor Statistik Propinsi Kalimantan. Landasan program kerja Kantor Statistik Propinsi Kalimantan Timur, 1997/1998. Samarinda: Kantor Statistik Propinsi Kalimantan Timur, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Muchjidin, Rachmat, ed. Identifikasi wilayah miskin dan upaya penanggulangannya di Propinsi Kalimantan Timur. [Bogor]: Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, 1991.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Thohir, Sjamsuddin. Himpunan pidato Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama, Propinsi Kalimantan Tengah tahun 1986. Palangka Raya: Humas, Kantor Wilayah Departemen Agama, Propinsi Kalimantan Tengah, 1986.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Thohir, Sjamsuddin. Himpunan pidato Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama, Propinsi Kalimantan Tengah tahun 1985. Palangka Raya: Humas Kantor Wilayah Departemen Agama, Propinsi Kalimantan Tengah, 1985.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

(Indonesia), Kalimantan Timur, ed. Analisis data pokok untuk pembangunan wilayah Propinsi Kalimantan Timur tahun 1998. [Samarinda]: Kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Kalimantan Timur, 1999.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Paembonan, Taya. Memori serah terima jabatan kepala Kantor Wilayah Depdikbud, Propinsi Kalimantan Tengah di Palangka Raya. Palangka Raya: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Tengah, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Dahlan, Tasnim. Memori pelaksanaan tugas Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Propinsi Kalimantan Barat tahun 1979-1984. [Pontianak]: Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Propinsi Kalimantan Barat, 1989.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

(Firm), Karsa 8., ed. Rencana kerangka wilayah pengembangan partial lokasi Dialay, WPP XI b, Propinsi Kalimantan Timur: Final report. Jakarta: Karsa 8, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography