Journal articles on the topic 'Indonesia ;Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Indonesia ;Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Indonesia ;Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Harjanti, Ririh Sri, Bahri Kamal, Anita Karunia, Arifia Yasmin, and Hikmatul Maulidah. "Pelatihan Perpajakan Pengisian SPT Masa PPN pada Siswa-Siswi SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal." E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 13, no. 3 (September 30, 2022): 496–501. http://dx.doi.org/10.26877/e-dimas.v13i3.5652.

Full text
Abstract:
Kemampuan mengisi SPT Masa PPN sangat dibutuhkan demi kelancaran adminsitrasi perpajakan sehingga terhindar dari sanksi pajak. Sebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia menganut system Self Asssesment System, dimana wajib pajak diharapkan mampu menghitung, membayar dan menyampaikan SPT sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu sangat peran dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung sukses pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia tersebut. Salah satu pihak yang tidak kalah pentingnya mensukseskan pelaksanaan perpajakan di Indonesia adalah dari pihak generasi muda khususnya dari dunia pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 DukuhturiTegal mempunyai jurusan Akuntansi yang cukup banyak yaitu ada 6 (enam ) kelas. Dalam jurusan Akuntansi ada mata pelajaran perpajakan namun belum dibahas secara mendalam, hanya seputar pengetahuan umum tentang pajak. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul peningkatan kemampuan perpajakan melalui pelatihan pengisian SPT Masa PPN pada siswa siswi SMK Negeri 1 Dukuhturi Tegal menjadikan siswa-siswi SMK Negeri 1 Dukuhturi Tegal sebagai generasi muda milenial dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan pengisian SPT Masa PPN dengan menggunakan komputer. Metode yang digunakan pada pelatihan ini adalah praktik pengisian SPT Masa PPN secara tutorial menggunakan komputer melalui e-form resmi dari DJP (Direktorat Jenderal Pajak). Dari hasil evaluasi diperoleh bahwa antusiasme dari peserta sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir. Dari hasil pengamatan, diskusi dan tanya jawab selama kegiatan PKM ini berlangsung dapat diketahui adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa-siswi SMKN 1 Dukuhturi Tegal dalam pengisian SPT Masa PPN.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Widayana, Gede. "Peningkatan Kemampuan Kompetensi Guru Adaptif Melalui Program Keahlian Ganda Di Sekolah Menengah Kejuruan." Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha 10, no. 1 (March 31, 2022): 48–54. http://dx.doi.org/10.23887/jptm.v10i1.44161.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru setelah mendapat program keahlian ganda yang merubah statusnya dari guru adaptif menjadi guru produktif . Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu mengambarkan tingkat kemampuan guru dalam mengajar bidang keahlian baru yang didapat setelah mengikuti Program Keahlian Ganda. Subyek penelitian ini adalah guru yang sudah mengikuti dan sudah lulus Program Keahlian Ganda. Sedangkan objek yang diteliti berada di SMKN I Tampaksiring kabupaten Gianyar Bali. Populasi penelitian adalah guru yang sudah mengikuti PKG dan siswa bidang keahlian yang diajarkan oleh guru tersebut. Data dalam penelitian ini data akan dikumpulkan melalui interview mendalam, observasi kelas, dan studi dokumen. Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan guru dilihat dari persiapan guru sebelum mengajar adalah dapat menguasai materi pembelajaran , mampu memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran, dan mampu memberikan gambaran manfaat pembelajaran. Untuk pelaksanaan guru keahlian ganda dalam mengajar memiliki kemampuan dalam menjelaskan materi pembelajaran dari awal sampai akhir. Sedangkan evaluasi hasil analisis kemampuan guru keahlian ganda adalah pertama dengan adanya program keahlian ganda dapat meningkatkan kompetensi keahlian guru dan kedua adanya forum komunikasi antar guru saling berbagi pengalaman dan ilmu. Dalam hal ini tanggapan siswa sangat positif dan antusias dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat memahami dan mengerti dengan apa yang diajarkan guru.Kata kunci : guru adapti,guru produktif, keahlian ganda. The purpose of this study was to determine the ability of teachers after receiving a dual expertise program that changed their status from adaptive teachers to productive teachers. The research approach used in this research is descriptive qualitative, which describes the level of teacher ability in teaching new areas of expertise obtained after participating in the Multiple Skills Program. The subjects of this research are teachers who have attended and have passed the Multiple Expertise Program. While the object under study is at SMKN I Tampaksiring, Gianyar Regency, Bali. The research population is teachers who have participated in PKG and students in the areas of expertise taught by the teacher. The data in this study will be collected through in-depth interviews, class observations, and document studies. From the research conducted, it can be concluded that the teacher's ability seen from the preparation of the teacher before teaching is able to master the learning material, be able to utilize learning resources in learning, and be able to provide an overview of the benefits of learning. For the implementation of dual expertise in teaching teachers have the ability to explain learning material from beginning to end. While the evaluation of the results of the analysis of the ability of dual expertise teachers is firstly the existence of a dual expertise program can improve the competence of teacher skills and secondly there is a communication forum between teachers to share experiences and knowledge. In this case, the students' responses were very positive and enthusiastic in learning in class so that they could understand and understand what the teacher taught. Keywords: adaptive teacher, productive teacher, multiple skills.DAFTAR PUSTAKAAggarwal, P. (2014). Teacher ’ Competencies As Identified By NCTE. 1(6), 252–253.Avidov-Ungar, O., & Forkosh-Baruch, A. (2018). Professional identity of teacher educators in the digital era in light of demands of pedagogical innovation. Teaching and Teacher Education, 73, 183–191. https://doi.org/10.1016/j.tate.2018.03.017Baitullah, M. J. A., & Wagiran, W. (2019). Cooperation between vocational high schools and world of work: A case study at SMK Taman Karya Madya Tamansiswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 9(3), 280–293. https://doi.org/10.21831/jpv.v9i3.27719Bunker, D. H. (2012). Teachers’ Orientation To Teaching And Their Perceived Readiness For 21st Century Learners.Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2016). Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdf.Shernoff, D. J., Sinha, S., Bressler, D. M., & Ginsburg, L. (2017). Assessing teacher education and professional development needs for the implementation of integrated approaches to STEM education. International Journal of STEM Education, 4(1), 13. https://doi.org/10.1186/s40594-017-0068-1Sulisworo, D. (2016). The Contribution of the Education System Quality to Improve the Nation’s Competitiveness of Indonesia. Journal of Education and Learning, 10(2), 127–138. https://doi.org/10.11591/edulearn.v10i2.3468Tanang, H., & Abu, B. (2014). Teacher Professionalism and Professional Development Practices in South Sulawesi, Indonesia. Journal of Curriculum and Teaching, 3(2), 25–42. https://doi.org/10.5430/jct.v3n2p25Team, K. (2017). PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA) (Vol. 1). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Norma Kuwala, Resfi, and Sri Zulfia Novrita. "RAGAM HIAS MOTIF BATIK TANAH LIEK DHARMASRAYA (Studi Kasus di Kerajinan Batik Tanah Liek Citra)." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 08. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.32358.

Full text
Abstract:
Tanah Liek Citra batik is one of the batik craft businesses on the Duo Sitiung River, Dharmasraya Regency, West Sumatra. Became the first Tanah Liek batik business in Dharmasraya Regency since 1996 which raised various decorative batik motifs from the natural wealth of Dharmasraya Regency. The research was conducted with the aim of describing the decorative motifs of Tanah Liek Citra batik. The method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The data sources chosen were primary data (written notes, picture recordings) and also used secondary data (library studies). The technique of collecting research data uses techniques, observations, interviews, and documentation. Furthermore, the technical analysis of the data will be reviewed and will be analyzed, namely reduction of data, presentation of research data and finally conclusions can be drawn from the data that has been collected. The results of the study describe the Tanah Liek Citra batik motifs, including those inspired by naturalist forms (flora such as: palm flower motifs, rubber tree motifs, bamboo motifs, lauik plant motifs, kaluak nails motifs, kiambang batauik motifs, fauna such as: hong bird motifs, motifs tapak kudo) decorative forms such as: rangkiang motif, rumah gadang motif.Keywords: batik motif, tanah liek.AbstrakBatik Tanah Liek citra adalah salah satu usaha kerajinan batik di Sungai Duo Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Menjadi usaha batik Tanah Liek pertama di Kabupaten Dharmasraya sejak tahun 1996 yang mengangkat ragam hias motif batik dari kekayaan alam Kabupaten Dharmasraya. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan ragam hias motif dari batik Tanah Liek citra. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang dipilih yaitu berupa data primer (catatan tertulis, rekaman gambar) dan juga menggunakan data sekunder (studi kepustakaan). Teknik dari pengumpulan data penelitian menggunakan teknik, observasi, wawancara, serta dokumentasi. Selanjutnya teknis analisis data akan dikaji dan akan di analisis yaitu reduksi dari data, penyajian dari data hasil penelitian dan yang terakhir baru dapat ditarik kesimpulan dari data-data yang telah terkumpul. Hasil dari penelitian mendeskripsikan motif batik Tanah Liek citra diantaranya yaitu terispirasi dari bentuk naturalis (flora seperti : motif bunga sawit, motif pohon karet, motif bambu, motif tumbuhan lauik, motif kaluak paku, motif kiambang batauik, fauna seperti : motif burung hong, motif tapak kudo) bentuk dekoratif seperti: motif rangkiang, motif rumah gadang. Kata Kunci: motif batik, tanah liek.Authors:Resfi Norma Kuwala : Universitas Negeri PadangSri Zulfia Novrita : Universitas Negeri Padang References:Budiyono, D. (2008). Kriya Tekstil Untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.Elliot, Inger McCabe. (2004). Batik: Fabled Cloth of Java. Singapura: Perinpus.Ernawati, I., & Nelmira, W. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen, Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.Moleong, Lexy. (2005). Penelitian Metodologi Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Hadaf, A., Adriani, A., & Novrita, S. Z. (2016). Motif dan Pewarnaan Batik Tulis di Dusun Giriloyo Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA (Studi Kasus di Industri Batik Sri Kuncoro). Journal of Home Economics and Tourism, 11(1). http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/viewFile/5781/4511Hakim, L. M. (2018). Batik Sebagai Warisan Budaya Bangsa dan Nation Brand Indonesia. Nation State: Journal of International Studies, 1(1), 61-90. https://jurnal.amikom.ac.id/index.php/nsjis/article/view/90/42Kamala, N., & Adriani, A. (2019). Studi Tentang Motif dan Pewarnaan Batik Cap dengan Zat Pewarnaan Alam di Rumah Batik Dewi Busana Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(2), 303-307. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/download/14703/12015Kusrianto, A. (2013). Batik, Filosofi, Motif & Kegunaan. Yogyakarta: Andi Offset.Oktora, N., & Adriani, A. (2019). STUDI BATIK TANAH LIEK KOTA PADANG (Studi Kasus di Usaha Citra Monalisa). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 129-136. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/12879Suryani, A., & Nelmira, W. (2019). STUDI TENTANG ATIK DI DHARMASRAYA. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 255-259. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/viewFile/13624/11475Susanto, M . ( 2002 ) . Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius.Wulandari, Ari. (2011). Batik Nusantara Makna Filosofis, Cara Pembuatan Industry Batik. Yogyakarta: Andi Publisher.Yulia, N., & Nelmira, W. (2019). DESAIN MOTIF BATIK TEBO DI KECAMATAN TEBO TENGAH KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 92-98. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/12847/10965
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

., Tukino, and Baru Harahap. "Pembinaan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Dan Jasa Dengan MYOB Accounting V17 Pada SMK Batam Business School." Jurnal Pengabdian Barelang 3, no. 02 (July 19, 2021): 63–69. http://dx.doi.org/10.33884/jpb.v3i02.3649.

Full text
Abstract:
SMK yang berlokasi saling berdekatan, tetapi belum sinergi dalam pemanfaatan sumber daya yang ada di masing-masing sekolah dipandang kurang efisien. Di sisi lain beberapa SMK mempunyai sumber daya yang memadai dan cukup potensial untuk memperluas dan sekaligus meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap masyarakat melalui berbagai program pendidikan dan latihan. Berkaitan dengan kondisi tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan memprogramkan untuk menggabungkan sekolah tersebut dalam satu manajemen dan meningkatkan daya tampung SMK melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan dengan nama Pengembangan SMK Besar. Laporan Keuangan berfungsi sebagai alat untuk menganalisis kinerja keuangan yang dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, usaha, kinerja dan arus kas sehingga dapat dijadikan dasar membuat keputusan-keputusan ekonomi. Objek pengabdian ini, ditujukan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School di sekitar Kelurahan Sekaran yang mayoritas pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School belum memiliki laporan keuangan. T labaujuan program pengabdian ini adalah memberikan pelatihan kepada pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School dalam penyusunan akuntansi berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) serta untuk merancang sistem akuntansi sederhana secara manual maupun terkomputerisasi yang dapat membantu dan memudahkan para pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School dalam membuat laporan keuangan berbasis SAK ETAP
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Yusuf, Arief Rahman, and Amat Mukhadis. "MODEL PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU SESUAI TUNTUTAN REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI DI INDONESIA." Lectura : Jurnal Pendidikan 9, no. 2 (August 25, 2018): 130–39. http://dx.doi.org/10.31849/lectura.v9i2.1613.

Full text
Abstract:
Pengembangan model profesionalitas guru kejuruan harus sejalan dengan peran dan kompetensi guru kejuruan saat ini dan yang akan datang, karena peran dan kompetensi guru kejuruan yang akan datang memiliki peran dengan tantangan yang sangat kompleks, sehingga guru kejuruan harus siap menghadapi tuntutan dan tantangan tersebut untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Upaya peningkatan kinerja, kompetensi dan profesionalitas guru kejuruan serta kualitas lulusan merupakan tantangan bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk memenuhi dan mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan permintaan pasar kerja. Oleh karena itu, pengetahuan, keahlian, keterampilan, kompetensi dan profesionalitas guru kejuruan menjadi sangat penting dalam turut andil melahirkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang berkualitas. Strategi yang ditawarkan untuk Guru kejuruan dalam menjalani profesionalitasnya hendaknya menerapkan 4 ON dalam tugas yang diembannya. 4 ON ini adalah Visi-ON, Acti-ON, Passi-ON, Collaborati-ON. Program pengembangan profesional guru kejuruan diharapkan dapat diterapkan di seluruh sekolah dengan diujicobakan pada guru SMK. program pengembangan ini bisa dipetakan guru yang layak disebut profesional sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Rico, Rico, Muhammad Irpan, and Muzahid Akbar Hayat. "Komunikasi Pendidikan dan Enterpreunersip." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no. 12 (December 21, 2021): 6318. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i12.1817.

Full text
Abstract:
Pendidikan Vokasi di Indonesia merupakan Pendidikan mempersiapkan peserta didik dalam penguatan skill dan keterampilan sesuai bakat dan minat yang dimilikinya, mewujudkan cikal bakal tenaga kerja siap pakai dilapangan dunia usaha dan dunia industri, Pendidikan vokasi yang dikembangkan disekolah menengah kejuruan bermitra dengan dunia usaha dan dunia industry dalam praktik kerja lapangan, sebagai cikal bakal persiapan peserta didik di kemudian hari untuk membuka lapangan pekerjaan sebagai enterpreunersip. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptip kualitatif, dan tujuan penelitian dimaksudkan memberikan konstribusi pada sekolah menengah kejuruan dan menjadi kerangka berpikir bagi guru produktif dalam menyiapkan enterprenersip baru
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Rico, Rico, Rika Apriany Sukmana, M. Irpan, and Muzahid Akbar Hayat. "Komunikasi Pendidikan dan Vokasi dalam Meningkatkan Kualitas Pengetahuan Enterpreunersihip Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no. 1 (January 20, 2021): 375. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i1.2088.

Full text
Abstract:
Pendidikan vokasi di Indonesia merupakan pendidikan mempersiapkan peserta didik dalam penguatan skill dan keterampilan sesuai bakat dan minat yang dimilikinya, mewujudkan cikal bakal tenaga kerja siap pakai dilapangan dunia usaha dan dunia industri, Pendidikan vokasi yang dikembangkan disekolah menengah kejuruan bermitra dengan dunia usaha dan dunia industri dalam praktik kerja lapangan, sebagai cikal bakal persiapan peserta didik di kemudian hari untuk membuka lapangan pekerjaan sebagai enterpreunersip. Komunikasi Pendidikan dan enterpreuhership saling terintegrasi dalam penguatan skill dan keterampilan peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan konstribusi pada sekolah menengah kejuruan dan menjadi kerangka berpikir bagi guru produktif dalam menyiapkan enterprenersip baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan sifat data kualitatif yang mencari teori, bukan menguji teori atau bisa juga disebut sebagai hypothesis generating komunikasi pendidikan dan Interpreurship bukan hypothesis. Hasil penelitian menunjukan Pengetahuan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan mengenai kewirausahaan setelah mengikuti pelatihan menjadi meningkat, dari yang tidak tahu sama sekali mengenai wirausaha menjadi tahu apa yang dimaksud dengan kewirausahaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Syarifah, Liah Siti, Taufani Chusnul Kurniatun, and Johar Permana. "Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Potensi Wilayah di Ciamis, Jawa Barat, Indonesia." Jurnal Penelitian Pendidikan 18, no. 2 (September 10, 2018): 171–77. http://dx.doi.org/10.17509/jpp.v18i2.12958.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Ciamis dikaitkan dengan potensi unggulan wilayah di daerah tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Adapun data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara dengan guru di SMKN 1 Cipaku dan data sekunder berupa dokumen SMK Sekabupaten Ciamis dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, laporan potensi ekonomi Kabupaten Ciamis tahun 2015 dari Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kabupaten Ciamis memiliki potensi unggulan wilayah pada sektor pertanian dan industri pengolahan, namun hanya ada 14 jurusan yang termasuk kelompok Agribisnis dan Agroteknologi di Sekolah Menengah Kejuruan dan jumlah siswanya hanya mencapai 4% dari keseluruhan jumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Ciamis. Dengan demikian pemerintah setempat perlu mengadakan evaluasi tentang relevansi bidang keahlian Sekolah Menengah Kejuruan dengan potensi unggulan wilayah (baik dari segi kualitas maupun kuantitas). Dan kedepannya perlu ada usaha yang tepat dari sekolah dan pemerintah untuk meyakinkan siswa dan masyarakat bahwa sekolah menengah kejuruan bidang agribisnis dan agroteknologi sangat penting dan memiliki prospek yang bagus di masa depan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Tsani, Tiara, Ermas Ermas, and Ahmad Rivai Febriantono. "EFISIENSI BELANJA PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMENUHAN AKSES PENDIDIKAN MENENGAH DI INDONESIA." Jurnal Anggaran dan Keuangan Negara Indonesia (AKURASI) 2, no. 1 (June 29, 2018): 23. http://dx.doi.org/10.33827/akurasi2018.vol2.iss1.art36.

Full text
Abstract:
This paper studies the relative efficiency of government expenditure on vocational high school (VHS) using Data Envelopment Analysis (DEA) approach during 2015-2016 in Indonesia. Input variable is expenditure on education on vocational high school. The number of teachers, students, and classroom are used as output, while Gross Enrollment Rates (GERs) is used as outcome. The result showed that the average efficiency was 0.36 which suggests that the efficiency in evaluated districts was relatively low. There four districts achieve efficiency highest and stable. They are Malang, Surabaya, Jayawijaya and Penukal Adab Pematang Ilir. Based on the estimate calculation could it be said that improvements in efficiency of expenditure on VHS can increase GERs among children aged 16 to 18 from 75,97 percent to 79,55 percent. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi belanja pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dalam kurun waktu 2015-2016. Variabel input menggunakan belanja pendidikan SMK, sedangkan jumlah guru, jumlah murid, dan jumlah kelas merupakan variabel output. Selain itu, Angka Partisipasi Kasar (APK) dijadikan sebagai variabel outcome. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata efisiensi belanja pendidikan oleh pemerintah daerah di Indonesia sebesar 0.36 yang berarti tingkat efisiensinya tergolong rendah. Ada empat daerah yang mencapai efisiensi tertinggi dan stabil selama periode 2015-2016 yaitu Malang, Surabaya, Jayawijaya, dan Penukal Adab Pematang Ilir. Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa peningkatan efisiensi belanja pendidikan dapat meningkatkan APK anak usia 16-18 tahun dari 75,97 persen menjadi 79.55 persen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Harmelia, Cindi, and Yuliarma Yuliarma. "PERUBAHAN DESAIN BUSANA ADAT PENGANTIN WANITA DI KOTA PARIAMAN SUMATERA BARAT." Gorga : Jurnal Seni Rupa 10, no. 2 (December 30, 2021): 515. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v10i2.29093.

Full text
Abstract:
This research aims to describe changes in the design of brides' clothes in Pariaman City including silhouettes, shapes, materials, colors, motifs and ornamental techniques. In addition there are complements, accessories, ways of use and, aesthetic meaning contained in it. This research method is qualitative descriptive research with primary and secondary data types. Data is collected using observation, interview and documentation techniques. Data analysis uses interactive analysis collection techniques related to the subject matter being studied. The results showed that 1) Women's traditional top clothes are called kuruang basiba clothes and lower clothes with racing fabrics undergo design changes in terms of silhouettes that were once I is now silhouette A. The shape is in the form of airy and loose clothes, but now changed with clothes that show"of the body. Materials that used to be satin and songket Pandai Sikek, replaced with velvet, mikado and songket silungkang. Traditional clothes are red and gold to be dark red, or blue with gold decorations. The original clothing motif that is bungo batabua turned into a flora and decorative motif. Ornamental techniques that used to use gold thread embroidery and pinheads, are now embroidery and sequins; 2) The complement of clothes consists of tokah that was onceshaped like a shawl, now has a triangular-like shape that hangs in the shoulder. Suntiang, traditionally has seven separate types now assembled into one whole unified unity. Columnelop also undergoes slight changes in the color, material, and addition of rights; 3) Traditional bridal accessories consistingof 5 necklaces, 5 bracelets, and a ranai, now using only one type of necklace, a ranai and bracelet with the latest model; 4) How to wear clothes undergo changes such as the installation of top clothes, tokah, and suntiang. While on the bottom shirt, the column and installation accessoriesare the same as traditional clothing and; 5) The aesthetic meaning that exists in the bride's fashion at this time that has undergone changes becomes lost, this is due to the change in components of each part of the fashion.Keywords: design change, bride's attire, Pariaman. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan desain baju pengantin wanita di Kota Pariaman meliputi siluet, bentuk, bahan, warna, motif serta teknik hias. Selain itu terdapat pelengkap, aksesoris, cara pakai dan makna estetis yang terkandung didalamnya. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis data primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik pengumpulan analisis interaktif yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Baju atas tradisional wanita disebut dengan baju kuruang basiba serta baju bawah dengan kain balapak mengalami perubahan desain dari segi siluet yang dahulunya I sekarang menjadi siluet A.Bentuknya berupa baju lapang dan longgar, namun sekarang berubah dengan baju yang memperlihatkan”lekuk tubuh. Bahan yang dahulu satin dan songket Pandai Sikek, diganti dengan bahan beludru, mikado dan songket silungkang. Baju tradisional berwarna merah dan emas menjadi merah tua, maupun biru dengan hiasan berwarna emas.Motif baju asli yaitu bungo batabua berubah menjadi motif flora dan dekoratif.Teknik hias yang dahulunya menggunakan sulaman benang emas dan kepala peniti, sekarang adalah bordiran dan payet; 2) Pelengkap baju terdiri dari tokahyang dahulu berbentuk seperti selendang, sekarang memiliki bentuk seperti segitiga yang menggantung dibahu. Suntiang, tradisional memiliki tujuh jenis terpisah sekarang ini dirangkai menjadi satu kesatuan utuh yang menyatu. Selop kolom juga mengalami perubahan sedikit pada bagian warna, bahan, dan penambahan hak; 3) Aksesoris pengantin tradisional terdiri dari 5 kalung, 5 gelang, dan sebuah ranai, sekarang hanya menggunakan satu jenis kalung, sebuah ranai dan gelang dengan model terkini; 4) Cara pakai busana mengalami perubahan seperti pemasangan baju atas, tokah, dan suntiang. Sedangkan pada baju bawah, selop kolom dan aksesoris pemasangannya sama dengan busana tradisional dan; 5) makna estetika yang ada pada busana pengantin wanita saat masa sekarang yang telah mengalami perubahan menjadi hilang, ini dikarenakan berubahnya komponen dari setiap bagian busana.Kata Kunci: perubahan desain, busana pengantin, Pariaman. Authors:Cindi Harmelia : Universitas Negeri PadangYuliarma : Univeritas Negeri Padang References:Aminuddin. (2003). Semantik Pengantar Studi tentang Makna. Malang: Sinar Baru Agesindo.Arifah. (2009). Dasar Desain Mode. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.Asnan, Gusti. (2003). Kamus Sejarah Minangkabau. Padang: Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau (PPIM).Eisenstadt, S.N. (1986). Revolusi dan Transformasi Masyarakat. Terjemahan Chandra Johan. Jakarta: CV. Rajawali.Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Gusparini, Rela. (2014). Tinjauan Pakaian Adat Bundo Kanduang di Kanagarian Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Sumatra Barat. (Skripsi). Padang: Program Strata I Universitas Negeri Padang.Koentjaraningrat. (1994).Kebudayaan Mentalitas Dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Pateda, Mansoer. (2001). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.Rostamilis. (2005). Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.Sawitri, Sicilia. (1994). Tailoring. Yogyakarta: IKIP Yograkarta.Sawitri, Sicilia. (1994). Tailoring. Yogyakarta: IKIP Yograkarta.Widarwati, Sri. (1993). Desain Busana1. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.Yasin, Sulchan. (1997). Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah.Yuliarma. (2016). The Art of Embriodery. Jakarta: KPG.________ . (2016). Dasar-Dasar Teknik Pembuatan Busana. Edisi Pertama. Jakarta: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Fathoni, Ahmad, Rasyd Hard, Baiq Desi Dwi Arianti, and Yosi Nur Kholisho. "MENINGKATKAN PEMAHAMAN PSG SISWA SMK DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR UNTUK MEMASUKI DUNIA KERJA." GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 3, no. 2 (January 10, 2020): 210. http://dx.doi.org/10.31571/gervasi.v3i2.1531.

Full text
Abstract:
Pendidikan kejuruan atau Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan yang menyiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Akan tetapi pada kenyataanya kebanyakan dari lulusan pendidikan SMK yang memberikan sumbangan pengangguran terbesar di Indonesia khususnya di Lombok Timur. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahamanasiswa SMK bidang Teknologi Komputer dan jaringan dalam melakukan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) untuk memasuki dunia kerja. Adapun metode kegiatan yang digunakan pada pengabdian ini adalah perencanaan, pengarahan, bimbingan dan pengajaran praktikum jaringan. Melalui kegiatan pengabdian ini siswa SMK jurusan TKJ dapat meningkatkan pemahamannya sebagai bekal untuk bekerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Diartono, Dwi Agus, Eri Zuliarso, Sulastri Sulastri, and Yunus Anis. "PELATIHAN PEMROGRAMAN BERBASIS KOMPUTASI AWAN UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN JARAK JAUH BAGI SISWA SMK Negeri 4 KENDAL." Jurnal Pengabdian Masyarakat Intimas (Jurnal INTIMAS): Inovasi Teknologi Informasi Dan Komputer Untuk Masyarakat 2, no. 1 (February 10, 2022): 1–6. http://dx.doi.org/10.35315/intimas.v2i1.8841.

Full text
Abstract:
Bahasa program atau dikenal coding saat ini menjadi salah satu kunci sukses bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Era saat ini menuntut penggunaan teknologi digital di segala sektor dan tentunya akan menyebabkan sejumlah pekerjaan akan hilang. Perkembangan zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas. Daya saing Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun perdagangan bebas sangat ditentukan oleh outcome dari pembinaan sumber daya manusia. Salah satu upaya negara dalam pemenuhan SDM level menengah yang berkualitas adalah pembinaan pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Teknologi pemrograman sangat perlu diperkenalkan pada Sekolah Menengah Kejuruan yang akan menghasilkan sumber daya manusia yang bekerja pada bidang tertentu secara profesional yaitu otomatisasi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pendampingan pembinaan dan pelatihan untuk bidang pemrograman berbasis komputasi awan bagi Siswa SMK Negeri 4 Kendal. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pengenalan konsep pemrograman di lingkungan komputasi awan dengan menggunakan situs dan platform di kaggle.com dan menggunakan bahasa pemrograman Python.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Jap, Tji Beng, Fenny Lusiana, Kirey Larasati, and Sri Tiatri. "PENJAJAKAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni 5, no. 1 (April 30, 2021): 293. http://dx.doi.org/10.24912/jmishumsen.v5i1.10002.2021.

Full text
Abstract:
Knowledge Management System (KMS) is a learning solution that is known to be effective in various educational contexts in the era of information and communication technology. One educational context that is expected to benefit from is Vocational High Schools (SMK). In this education, the most learned things are skills. It is not yet known, what kind of Knowledge Management System suits the learning needs of students in SMK. This study aims to explore the needs of vocational students associated with the application of the Knowledge Management System. Research participants are 1.600 vocational students in 5 cities of Indonesia (83 students from Pontianak, 304 students from Manado, 177 students from Belitung, 238 students from Yogyakarta, and 798 students from Salatiga) Data collection was carried out through surveys and interviews. The results showed that 100% of students stated that KMS was needed in their learning system. Most students 63% (996 students) need a KMS that includes all knowledge, both related and unrelated to their field of expertise. The results of this research can be valuable information for the development of KMS in SMK in Indonesia. Sistem Manajemen Pengetahuan atau Knowledge Management System (KMS) adalah salah satu solusi belajar yang diketahui efektif diterapkan dalam berbagai konteks pendidikan di era teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu konteks pendidikan yang diperkirakan akan mendapatkan manfaat adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pendidikan ini, hal yang paling banyak dipelajari adalah keterampilan. Belum diketahui Sistem Manajemen Pengetahuan seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran para siswa di SMK. Penelitian ini bertujuan menjajaki kebutuhan siswa SMK yang terkait dengan penerapan Sistem Manajemen Pengetahuan. Partisipan penelitian adalah 1.600 siswa SMK di 5 kota Indonesia (83 Siswa Pontianak, 304 Siswa Manado, 177 Siswa Belitung, 238 Siswa Yogyakarta, dan 798 Siswa Salatiga). Pengambilan data dilaksanakan melalui survei dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% siswa menyatakan bahwa KMS diperlukan dalam sistem pembelajaran mereka. Sebagian besar siswa 63% (996 Siswa) memerlukan KMS yang mencakup seluruh pengetahuan, baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan bidang keahlian mereka. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang berharga bagi pengembangan KMS di SMK di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Albari, Fardan Barkah, Muhammad Azhar Abulkhoir, Nurul Khofifah Augustianingrum, and Rizky Ananda. "Potensi Kompetensi Keahlian Baru di Bidang Game pada Tingkat SMK." JURNAL PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN 4, no. 3 (December 26, 2021): 90–94. http://dx.doi.org/10.24036/jptk.v4i3.15423.

Full text
Abstract:
Abstrak — Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang menengah atas yang bertujuan untuk menyiapkan individu untuk siap kerja. Pada revolusi industri 4.0 ini Indonesia memerlukan sumber daya manusia yang banyak. Pertumbuhan industri game mengalami pertumbuhan sebanyak 9-12%. Ini menunjukan bahwa ada peluang dari industri game ini. Industri game adalah perpaduan dari seni dan teknologi. Oleh karena itu dibutuhkan orang yang terampil di bidang seni dan teknologi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis kualitatif. Dilansir oleh CNBC (2019), Bekraf membutuhkan tenaga kerja digital sekitar 600 ribu pertahunnya dan belum bisa terpenuhi. Ini menunjukan adanya permintaan yang tinggi dari industri digital. Hasil survei yang dirilis oleh Bekraf bahwa industri game adalah industri yang gencar melakukan inovasi. Peminat game di Indonesia juga sangat banyak. Pemain game dari di Indonesia memiliki peringkat ke-16 di dunia. Pada tahun 2015, lulusan SMA sederajat mendominasi tenaga kerja di bidang ekonomi kreatif khususnya digital. Ini menunjukan bahwa lulusan SMK memiliki peluan besar untuk mengembangkan industri game di Indonesia. Kata Kunci: SMK, Pengembang Game, Kompetensi Keahlian
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Subekti, Puji. "Model regresi logistik multinomial untuk menentukan pilihan sekolah lanjutan tingkat atas pada siswa SMP." CAUCHY 3, no. 2 (May 10, 2014): 91. http://dx.doi.org/10.18860/ca.v3i2.2577.

Full text
Abstract:
Secara umum, sekolah menengah di Indonesia terdapat tiga lembaga yakni SMA (SMA), SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan MA (Madrasah Aliyah). Penelitian ini untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi secara signifikan, sehingga kita dapat mengetahui kemungkinan siswa dalam memilih SMP setelah alat analisis study.The digunakan adalah analisis regresi logistik multinomial. Pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh bahwa dari 8 (delapan) variabel independen yang digunakan, ada 5 (lima) variabel yang mempengaruhi secara signifikan.Salah satu diantaranya adalah pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan ibu, jumlah saudara kandung, dan pekerjaan ayah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Fitrihana, Noor. "Rancangan Pembelajaran Teaching Factory Di Smk Tata Busana." Home Economics Journal 2, no. 2 (January 24, 2019): 56–64. http://dx.doi.org/10.21831/hej.v2i2.23293.

Full text
Abstract:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang pembangunan sumber daya industri menyatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi harus dilengkapi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), pabrik dalam sekolah (teaching factory), dan tempat uji kompetensi (TUK). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah menyatakan bahwa salah satu model pembelajaran yang perlu dikembangkan adalah pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. Kedua peraturan ini menjadi landasan implementasi teaching factory (TEFA) di sekolah menengah kejuruan (SMK). Makalah ini selanjutnya akan membahas tentang rancangan pembelajaran TEFA di SMK kompetensi keahlian Tata Busana
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Ginting, Dewi Sri Rezky. "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI PERAWATAN KULIT WAJAH." Perspektif Ilmu Pendidikan 32, no. 1 (April 30, 2018): 23–30. http://dx.doi.org/10.21009/pip.321.4.

Full text
Abstract:
Generally, facial skin care materials are considered difficult because students are required to be able to remember the steps of facial skin care treatment, therefore, it is important to using instructional models that can help to improve the ability of students in receiving instructional materials. This study aims to determine the effect of instructional model Quantum Teaching on the Basic Skin Care subject as a basic competence of X class Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. This research was conducted by pre experiment methods. This research was conducted at SMK Negeri 1 Beringin in February 2015. The descriptive result of 31 students’ tendency of facial skin care study before being given the application of a quantum teaching (X) model included sufficient category and facial skin care learning after applying Quantum Teaching (Y) including high category. The results obtained showed that there is a significant effect between the results of facial skin care study after being given the application of Quantum Teaching models in students of SMK Negeri 1 Beringin. References Abdurrahman. (2008). Pendidikan bagi anak kesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Deporter, B. (2010). Quantum teaching (Edisi Terjemahan). Bandung: Kaifa. Djamarah, dkk. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2013). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Kusantati, H., Dkk. (2008). Tata kecantikan kulit untuk sekolah menengah kejuruan jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasioal. Pratiwi, I.K. (2013). Keefektifan model quantum teaching terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Rakhmawati. (2011). Penerapan model pembelajaran quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan lembar kerja siswa untuk meningkatkan hasil belajar materi bentuk pangkat dan akar pada siswa kelas X semester I SMA N Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: FMIPA IKIP PGRI. Sudjana. (2012). Metoda statistika. Bandung: Tarsito. Tarigan, D. (2011). Penerapan model quantum teaching untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran agroindustri pada siswa SMP Negeri 31 Medan. Skripsi. Medan: FT Unimed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Haryani, Tiyas Nur, and Ismi Dwi Astuti Nurhaeni. "EVALUASI INTEGRASI NILAI GENDER PADA PENDIDIKAN MENENGAH (STUDI PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN SRAGEN)." Spirit Publik: Jurnal Administrasi Publik 14, no. 1 (April 25, 2019): 94. http://dx.doi.org/10.20961/sp.v14i1.34585.

Full text
Abstract:
<p>Pendidikan merupakan pelayanan primer dan dasar dalam aspek pembangunan sosial. Pembangunan sumber daya manusia bangsa dibangun lewat pendidikan baik formal dan non formal. Saat ini, usia anak-anak sampai dengan menginjak remaja banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Lingkungan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sekunder sudah memiliki input dominan dalam pembangunan akademik, ketrampilan dan karakter generasi bangsa. Sekolah menjadi bagian penting dalam mendidik anak baik dalam hal karakter sosial dan psikologis. Responsivitas gender penting untuk dibangun guna menghasilkan daya saing sumber daya manusia bangsa yang setara dan inklusif dalam pembangunan. Sekolah responsif gender penting untuk dikembangkan sejalan dengan kebijakan pengarusutamaan gender di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sragen pada tahun 2017 studi kasus pada Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sragen yang dipilih secara <em>purposive</em>. Data kualitatif dikumpulkan dengan pengamatan langsung, dokumentasi dan <em>focus group discussion</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sekolah responsif gender telah dilakukan oleh Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sragen. Namun, penerapan sekolah responsif gender yang belum optimal karena masih rendahnya komitmen dan integrasi responsivitas gender oleh pejabat pembuat kebijakan sekolah. Hasil penelitian tetap memberikan saran agar perluasan sosialisasi standar dan nilai-nilai sekolah responsif gender terus dilaksanakan oleh <em>stakeholders</em>.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Waworuntu, Jimmy. "HUBUNGAN ANTARA ETOS KERJA, PENGETAHUAN MANAJEMEN, DAN KINERJA PROFESIONAL GURU TEKNOLOGI DI SULAWESI UTARA." Journal of Psychological Science and Profession 4, no. 1 (April 29, 2020): 47. http://dx.doi.org/10.24198/jpsp.v4i1.23911.

Full text
Abstract:
AbstrakKarena mutu pendidikan di Indonesia nampak belum begitu baik, kinerja guru hendaknya di perbaiki. Dua variabel di teliti yakni etos kerja dan pengetahuan manajemen untuk melihat apakah variabel-variabel tersebut mempunyai hubungan positif dengan kinerja profesional guru. Penelitian ini sudah dilaksanakan pada guru-guru teknologi di beberapa sekolah menengah kejuruan di Sulawesi Utara, Indonesia. Ini merupakan suatu penelitian korelasional dengan 55 guru sebagai sampel yang diambil secara acak dan proporsional dari tiga sekolah menengah kejuruan yang mewakili. Tiga instrument penelitian digunakan untuk mengumpul data yaitu kinerja profesional dan etos kerja sebagai angket, dan pengetahuan manajemen sebagai test. Hasil penelitian menunjukan (1) ada hubungan positif antara etos kerja dan kinerja profesional, (2) ada hubungan positif antara pengetahuan manajemen dan kinerja profesional, dan (3) ada hubungan positif etos kerja dan pengetahuan manajemen secara bersama-sama dengan kinerja profesional. Hasil penelitian tersebut dapat menjadi informasi yang penting bagi kepala sekolah, dinas pendidikan dan pemerintah bahwa untuk meningkatkan kinerja profesional guru teknologi dapat dicapai melalui peningkatan etos kerja dan pengetahuan manajemen mereka. Dengan demikian mutu pendidikan juga dapat ditingkatkan.Kata kunci: Kinerja Profesional, Etos Kerja, Pengetahuan Manajemen, Guru Teknologi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Rafidiyah, Dina, and Ahmad Kailani. "Identifikasi Potensi Smk Muhammadiyah Sebagai Lembaga Pendidikan Vokasi Yang Berkemajuan: Studi Fenomenologi Terhadap Penerapan Program Revitalisasi SMK Di Indonesia." Pedagogik: Jurnal Pendidikan 15, no. 1 (March 13, 2020): 49–66. http://dx.doi.org/10.33084/pedagogik.v15i1.1284.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan bisa memberikan jalan keluar terhadap permasalahan pengangguran dan kemiskinan, kenyataannya justru lulusan SMK menyumbang angka penggangguran tertinggi di Indonesia. Mengingat peran Muhammadiyah untuk membawa kebaikan bagi lingkungan sekitar, perlu kiranya kita melihat bagaimana peran Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah (SMKM) dalam membina kader-kadernya agar mempunyai keterampilan yang mumpuni agar siap kerja dan pada waktunya akan membesarkan nama Muhammadiyah. Pemerintah membuat kebijakan berupa Revitalisasi SMK untuk meningkatkan mutu lulusan SMK dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan pengangguran dan kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman para pimpinan SMKM tentang kebijakan mengenai strategi revitalisasi SMK, permasalahan-permasalahan yang dihadapi, serta harapan mereka terhadap pengembangan SMKM ke depan, terutama untuk meningkatkan kualitas kader Muhammadiyah lulusan SMKM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Wawancara mendalam digunakan untuk mengumpulkan data dari 5 SMKM di Banjarmasin. Berdasarkan wawancara dengan lima Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah dapat disimpulkan bahwa yang paling penting menurut para kepala sekolah adalah peningkatan kualitas guru produktif yang bersertifikat, peningkatan sarana prasarana sesuai dengan yang ada di DUDI, serta mempersiapkan jenjang karir alumni melalui Uji Sertifikasi Profesi melalui link and match. Sedangkan membangun SAS berbasis SIM, kurikulum berbasis industri, teaching factory, penggunaan video tutorial, pengembangan kearifan lokal, serta peran SMK sebagai pengerak ekonomi lokal, masih perlu disosialisasikan lagi. Untuk bisa melaksanakan revitalisasi SMK perlu bantuan semua stakeholders, baik itu orang tua, pengurus wilayah Muhammadiyah, pengurus daerah Muhammadiyah, pemerintah, maupun masyarakat luas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sari, Reni Permata, and Rini Intansari Meilani. "Keterlibatan pekerja: studi kasus pada konteks sekolah menengah kejuruan negeri di Indonesia." Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 6, no. 1 (January 1, 2021): 69–82. http://dx.doi.org/10.17509/jpm.v6i1.40826.

Full text
Abstract:
In every organization, employee engagement is one of the keys that affect the performance of individual workers and the organization as a whole. In the context of schools, teacher involvement is also very necessary because it will affect the improvement of the quality of education of particular schools as well as at national level. This article reports the results of a study that aims to determine differences in the level of teacher involvement based on demographic factors such as gender, education level, age, and years of service. By adopting the explanatory survey research method, data were obtained from 76 permanent teachers of a State Vocational School in Indonesia by administering a set of questionnaires. The questionnaire was developed under three dimensions of worker involvement variables, namely vigor, dedication, and absorption. The results of descriptive and inferential statistical analyses of the collected data indicate that there is no difference in the level of teacher involvement based on gender and teacher education levels, but there are differences in the level of teacher involvement based on the age factor and the teacher's tenure. The variability in the level of work involvement of teachers indicates the need to create a comfortable work environment and the fulfillment of complete facilities to support the teaching and learning process.ABSTRAKDalam setiap organisasi, keterlibatan pekerja(employee engagement) menjadi salah kunci yang berpengaruh terhadap performa individu pekerja maupun organisasi secara keseluruhan. Di konteks sekolah, keterlibatan guru pun sangat diperlukan karena akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tertentu maupun secara nasional. Artikel ini melaporkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat keterlibatan guru didasarkan kepada faktor demografis seperti jenis kelamin, jenjang pendidikan, usia, dan masa kerja. Dengan mengadopsi metode penelitian survei eksplanatori, data diperoleh dari 76 guru tetap di sebuah SMK Negeri di Indonesia melalui penyebaran angket yang meliputi tiga dimensi variable keterlibatan pekerjayaitu vigor, dedication, dan absorption. Hasil analisis statistik deskriptif dan inferensial terhadap data yang terkumpul menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaaan tingkat keterlibatan guru berdasarkan faktor jenis kelamin dan jenjang pendidikan guru, namun terdapat perbedaan tingkat keterlibatan guru berdasarkan faktor usia dan masa kerja guru. Variabilitas tingkat keterlibatan kerja yang dimiliki guru mengidikasikan perlunya diciptakan lingkungan kerja yang nyaman serta pemenuhan fasilitas yang lengkap untuk mendukung proses pembelajaran yang diselenggarakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Maritsa, Ana, Unik Hanifah Salsabila, Muhammad Wafiq, Putri Rahma Anindya, and Muhammad Azhar Ma’shum. "Pengaruh Teknologi Dalam Dunia Pendidikan." Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan 18, no. 2 (December 26, 2021): 91–100. http://dx.doi.org/10.46781/al-mutharahah.v18i2.303.

Full text
Abstract:
Pengaruh Teknologi bagi Pendidikan. Seiring berjalannya waktu teknologi dalam dunia pendidikan mengalami berbagai perkembangan, dimana segala hal sudah memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala pekerjaannya, termasuk dalam dunia Pendidikan seperti sekarang semakin banyaknya sekolah menengah kejuruan yang di bangun itu menjadi bukti bahwa teknologi pendidikan yang ada di Indonesia semakin lama semakin maju, karena sekolah kejuruan mengunakan alat dan media dalam melakukan pembelajaran yang di lakukan disekolah. Teknologi menjadi sebuah alat pendukung yang digunakan dalam pendidikan untuk mempermudah guru dalam mengajar peserta didik dengan hasil yang ingin dicapai. Di masa seperti saat ini sering kita temui adanya penggunaan teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengajar atau pelajar atau mahasiswa untuk belajar. Namun dalam perkembangan teknologi yang modern ini juga bisa saja tidak hanya berdampak positif bagi pendidikan, tetapi juga membawa dampak negatif pada perubahan perilaku yang di lakukan oleh peserta didik yang bisa merusak norma, aturan pendidikan, dan moral dalam kehidupan sosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Erinawati, Fajrini, and Afriapollo Syafarudin. "PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN." Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan 1, no. 1 (January 23, 2021): 130–46. http://dx.doi.org/10.46306/vls.v1i1.10.

Full text
Abstract:
Kepuasan konsumen didalam menghapati persaingan yang semakin ketat, di mana banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang meyertakan komitmennya terhadap kepuasan konsumen dalam penyertaan. Kunci utama memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga bersaing. Dunia pendidikan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini bisa dilihat dari banyaknya sekolah menengah kejuruan yang dibuka, persaingan dalam mendapatkan siswa terus terjadi, disatu sisi masyarakat semakin banyak pilihan namun disisi lain banyak sekolah menengah kejuruan yang mengenyampingkan kualitas, bagi sekolah menengah kejuruan yang merasa berkualitas dan berpengalaman memasang biaya yang cukup mahal namun kemudian persoalan kesulitan mendapat siswa menjadi masalah baru. Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis Kualitas Pelayanan, Responden penenlitian ini menggunakan 100 sampel responden, alat yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode analisis PLS (Partial Least Square). Hasil analisis penelitian ini yaitu pengaruh kualitas pelayanan, harga, promosi terhadap pengambilan keputusan diterima.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Kusbudiyanto, Lany, and Adis Imam Munandar. "KARAKTERISTIK SISWA PUTUS SEKOLAH PADA JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DI KOTA BEKASI." Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial 6, no. 2 (February 4, 2020): 298. http://dx.doi.org/10.31571/sosial.v6i2.1153.

Full text
Abstract:
Permasalahan siswa putus sekolah merupakan masalah pendidikan nasional yang masih terjadi di Indonesia. Fenomena tingkat siswa putus sekolah pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi masih terbilang tinggi, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun tujuan penelitian ini adalah pertama, menganalisis perbandingan siswa putus sekolah dengan siswa yang aktif terhadap faktor demografi, karakteristik sekolah dan sosio ekonomi keluarga. Kedua, menganalisis peluang faktor demografi, karakteristik sekolah, sosio ekonomi keluarga dalam mempengaruhi tingkat siswa putus sekolah. Metode yang digunakan yaitu uji komparatif dan regresi logistik. Hasil uji komparatif menunjukan terdapat perbedaan yang nyata atau signifikan antara siswa putus sekolah dengan siswa yang aktif jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bekasi pada variabel jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, usia, jenis sekolah, rasio guru dan murid, jurusan, pendapatan keluarga dan pendidikan ibu. Hasil uji regresi logistik menunjukan variabel yang mempunyai peluang terjadinya siswa putus sekolah dan besarnya peluang dilihat dari nilai <em>odds ratio </em>(OR) yaitu pada variabel jenis kelamin sebesar 0,512, jumlah anggota keluarga sebesar 3,048, usia sebesar 29,156, jenis sekolah sebesar 0,476, rasio guru dan murid sebesar 38,498, pendapatan keluarga sebesar 0,074 dan pendidikan ibu sebesar 0,493.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Syuja’ie, Ahmad Wildan, Sari Hartini, and Fajar Agustini. "Animasi Interktif Media Pembelajaran Bahasa Jepang Dasar Untuk Siswa Sekolah Menengah Kejuruan." Journal of Students‘ Research in Computer Science 1, no. 1 (May 20, 2020): 15–22. http://dx.doi.org/10.31599/jsrcs.v1i1.75.

Full text
Abstract:
Abstract In the world of education in Indonesia today, a development of information technology now makes many schools in Indonesia begin to apply many modern learning media based on information technology, so that the development of learning media will continue to change and will progress in the world of education. Advances in information technology can also change foreign language learning systems, one of which is Japanese which has 3 different writings. Data collection that has been done to obtain data is to look for sources of accurate information related to the Japanese language learning process at school, so that the writer can know and understand the advantages and disadvantages in the teaching and learning process at school. Many students find it difficult to learn Japanese because their writing is fairly difficult to learn. In addition, the lack of practice or Japanese language procedures is also a very influential thing in teaching and learning in school. Keywords: Japanese Language, Learning Media, Interactive Animation. Abstrak Dalam dunia pendidikan di indonesia saat ini, sebuah perkembangan teknologi informasi sekarang membuat banyak sekolah di indonesia mulai menerapkan banyak media pembelajaran modern berbasis teknologi informasi, sehingga perkembangan media pembelajaran akan terus berubah dan akan mengalami kemajuan dalam lingkungan dunia pendidikan. Kemajuan teknologi informasi juga dapat merubah sistem pembelajaran bahasa asing, salah satunya yaitu bahasa jepang yang dimana bahasa ini memiliki 3 tulisan yang berbeda. Pengumpulan data yang telah dilakukan untuk mendapatkan data adalah dengan mencari sumber informasi yang akurat terkait dengan proses pembelajaran bahasa jepang disekolah, agar penulis dapat mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar disekolah. Banyak para pelajar yang sulit untuk mempelajari bahasa jepang karena tulisannya yang terbilang sulit dipelajari. Selain itu kurangnya praktek atau tata cara berbahasa jepang juga merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam pola belajar mengajar disekolah. Kata kunci: Bahasa Jepang, Media PembJapanese Languageelajaran, Animasi Interaktif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Perdana, Novrian Satria. "Optimizing Workforce Absorption of Vocational High School Graduates to Prepare for the Era of Industrial Revolution 4.0." MIMBAR PENDIDIKAN 4, no. 2 (December 26, 2019): 127–42. http://dx.doi.org/10.17509/mimbardik.v4i2.22203.

Full text
Abstract:
ABSTRACT: Vocational School is one of the educational unit level institutions, whose role is to create qualified and competent human resources in their fields for the needs of the business and industry. Unfortunately, the needs of the business and industry for a competent workforce still cannot be met, because the quality of the existing Vocational Schools is still lacking. The purpose of this study is to analyze the optimization of the absorption of vocational graduates needed by the business and industry world in an effort to achieve a balance of the labour market in the era of industrial revolution 4.0. This study was using a qualitative approach with secondary and primary data analysis methods. This research was conducted in East Java Province in 2018, by holding discussions with Vocational Schools, Companies, and the East Java Provincial Education Office. The results of this study are required for the integration process of the three educational institutions (vocational, courses, and training), which organize vocational education into three things, namely: sharing resources; integrating the learning process; and equalizing minimum service standards.KEY WORD: Vocational; Labour; Industrial Revolution 4.0. ABSTRAKSI: “Mengoptimalkan Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan untuk Mempersiapkan Era Revolusi Industri 4.0”. Sekolah Kejuruan adalah salah satu lembaga tingkat unit pendidikan yang berperan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten di bidangnya untuk kebutuhan bisnis dan industri. Sayangnya, kebutuhan bisnis dan industri untuk tenaga kerja yang kompeten masih belum dapat dipenuhi, karena kualitas Sekolah Kejuruan yang ada masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis optimalisasi penyerapan lulusan kejuruan yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan industri dalam upaya untuk mencapai keseimbangan pasar tenaga kerja di era revolusi industri 4.0. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis data sekunder dan primer. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018, dengan mengadakan diskusi dengan Sekolah Kejuruan, Perusahaan, dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Hasil penelitian ini diperlukan untuk proses integrasi dari tiga lembaga pendidikan (kejuruan, kursus, dan pelatihan), yang mengatur pendidikan kejuruan menjadi tiga hal, yaitu: berbagi sumber daya; mengintegrasikan proses pembelajaran; dan menyamakan standar layanan minimum.KATA KUNCI: Kejuruan; Tenaga Kerja; Revolusi Industri 4.0.About the Author: Novrian Satria Perdana, M.E. is a Researcher at the Center for Policy Research Education and Culture in the Kemendikbud RI (Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia), Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Indonesia. E-mail: novrian1711@gmail.comSuggested Citation: Perdana, Novrian Satria. (2019). “Optimizing Workforce Absorption of Vocational High School Graduates to Prepare for the Era of Industrial Revolution 4.0” in MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan, Volume 4(2), September, pp.127-142. Bandung, Indonesia: UPI [Indonesia University of Education] Press, ISSN 2527-3868 (print) and 2503-457X (online). Article Timeline: Accepted (June 1, 2019); Revised (August 17, 2019); and Published (September 30, 2019).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

M. Nuh, Zulkifli, Musa Thahir, and Khusnal Marzuqo. "KAJIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MODEL AKTIF KNOWLEDGE SHARING DAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENDUKUNG ANDRAGOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA DI PROPINSI RIAU." Suska Journal of Mathematics Education 2, no. 1 (June 19, 2016): 67. http://dx.doi.org/10.24014/sjme.v2i1.1363.

Full text
Abstract:
Pemanfatan terhadap teknologi internet untuk pembelajaran di Indonesia sudah dimulai pada tahun 1996. Kondisi tersebut, kemudian disikapi oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Mandikdasmen) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dengan menerapkan proses belajar mengajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kepada siswa SMP. Bahkan pada tahun 2009 telah tersambung 18000 sambungan internet tercapai pada 27 Desember 2009. Akan tetapi, berdasarkan hasil penelitian Heru Suhartanto pada tahun 2009 pada sekolah-sekolah di Provinsi Riau, bahwa perkembangan Learning Management System (misalnya Moodle) dan situs tersebut mempunyai lebih dari sepuluh mata pelajaran yang dipraktekkan namun hanya ada satu sekolah yang memanfaatkan perkembangan tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Musaddad, Ahmad. "Kepemimpinan Kepala Sekolah Perspektif Teori Kepemimpinan Perilaku." Nusantara Journal of Islamic Studies 1, no. 1 (April 11, 2020): 74–81. http://dx.doi.org/10.54471/njis.2020.1.1.74-81.

Full text
Abstract:
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PERSPEKTIF TEORI KEPEMIMPINAN PERILAKU (Studi Kasus di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta Kabupaten Situbondo) 1 Ahmad Musaddad 1 STAI Cendekia Insani-Situbondo, Indonesia. Abstrak Pendidikan merupakan sub sistem sebuah negara yang kemajuannya menjadi indikasi kemajuan sebuah bangsa, maka Amerika dan Eropa menjadi pioner terdepan dalam pengembangan pendidikan baik di sektor metodologi, produk lulusan dan beberapa hasil riset tentang pendidikan. Indonesia sendiri masuk dalam ketegori negara berkembang yang terus mencari pola pendidikan yang ideal dan terus melakukan upaya pengembangan dari berbagai lini; bentuk Kurikulum, metodologi dan pengembangan Sumber Daya Manusia baik guru maupun kepala sekolah. Pengembangan Kepala sekolah pada khsusunya harus terus dikembangkan karena kepala sekolah merupakan pimpinan yang menjadi kunci kemajuan sekolah. Hal ini bisa dilihat dari berbagai definisi kepemimpinan yang unsurnya memberikan pengaruh serta penggerak kepada kelompok atau elemen sekolah yang lain. Dengan demikian, kepala harus terus memperkaya wawasan terutama konsep-konsep kepemimpinan. Riset ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Fokus yang ditetapkan adalah dua, yakni 1) bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di sebuah SMK Swasta di situbondo perspektif kepemimpina perilaku? 2) bagaimana pola pengambilan keputusan kepala sekolah di sebuah SMK Swasta situbondo perspektif kepemimpinan perilaku?. Dengan riset ini diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan gambaran mendalam mengenai kepemimpinan dan pengambilan keputusan kepala sekolah di SMK Swasta situbondo perspektif pendekatan kepemimpinan perilaku. Pemilihan lokasi sekolah didasarkan pada keunikan tertentu yang dimiliki sekolah tersebut, adapun lokasinya adalah sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (swasta) di kabupaten situbondo. Kata kunci Kepala Sekolah, Kepemimpinan Perilaku.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Aprilia, Trisna, and Adriani Adriani. "PEWARNAAN BATIK ZAT SINTETIS DI RUMAH BATIK PANDAN MANGURAI KOTA SUNGAI PENUH." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 174. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.29839.

Full text
Abstract:
This study uses synthetic dyes in the dyeing process of synthetic dye batik in Sungai Penuh City (Case Study at Rumah Batik Pandan Mangurai). The purpose of this study is to describe the recipe and process of batik coloring at Rumah Batik Pandan Mangurai. This research method is descriptive qualitative method, primary data with secondary data, research informants batik business owners and workers at Rumah Batik Pandan Mangurai. The instrument in the researcher's own research, which uses an observation guide, an interview guide, a documentation guide then the equipment used is a recording (camera). The validity of the data was obtained through careful observation, and trigulation. The data were analyzed using data reduction, data presentation and gathering conclusions. The conclusion is the research on recipes and dyeing techniques used at Rumah Batik Pandan Mangutai with a vlot of 1:20 and the dye used is 5gr per 200 gr of fabric. Using 5000 ml of water for the dye used in this batik coloring technique using naptho, indigosol and remasol dyes. And using TRO to remove the starch on the cloth so that the color results are perfect. The coloring technique used is the dyeing technique, which is repeated as desired. Keywords: recipes, techniques, batik synthetic substances. AbstrakPenelitian ini pewarnaan Batik Zat Sintetis di Kota Sungai Penuh (Studi Kasus di Rumah Batik Pandan Mangurai) menggunakan pewarna sintetis pada proses mewarnai kain batik pewarna sintetisnya terdiri dari zat pewarna napthol, zat pewarna indigosol, dan zat pewarna remasol. Tujuan dari penelitian ini guna mendiskripsikan resep dan proses pewarnaan batik di Rumah Batik Pandan Mangurai. Metode penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif, data primer dengan data sekunder, informan penelitian pemilik usaha batik dan pekerja di Rumah Batik Pandan Mangurai. Instrumen pada penelitian peneliti sendiri, yang menggunakan panduan obesrvasi, panduan wawancara, panduan dokumentasi kemudian peralatan yang digunakan ialah perekaman (kamera). Keabsahan data didapatkan melalui telitian pengamatan, dan trigulasi. Data dianalisis memakai reduksi data, penyajian data serta pengumpulan kesimpulan. Kesimpulan yang penelitian resep dan teknik pewarnaan yang digunakan di Rumah Batik Pandan Mangutai dengan vlot 1:20 dan zat pewarna yang digunakan yaitu 5gr per 200 gr kain. Menggunakan 5000ml air untuk zat pewarna yang pakai pada teknik pewarnaan batik ini dengan menggunakan zat warna naptho, indigosol dan remasol. Dan menggunakan TRO untuk menghilangkan kanji yang ada dikain agar hasil warnanya sempurna.Teknik pewarnaan yang digunakan menggunakan teknik celup, yang dilakukan berulang-ulang sesuai dengan keinginan.Kata Kunci: resep, teknik, batik zat sintetis. Authors:Trisna Aprilia: Universitas Negeri PadangAdriani: Universitas Negeri Padang References:Barcode, T. S. (2010). Batik. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.Chatib, Winarni. (1980). Pengetahuan Bahan Tekstil 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidkan Menengah Kejuruan.Herina, Sri and Yuniasari, Dwi. (2013). Pewarnaan. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.Noor, F. (2007). Teknologi Tekstil dan Fashion. Yogyakarta: UNY Press.Ramanto, Muzni. (2007). Pengetahuan Bahan Seni Rupa Dan Karya. Padang: UNP Press.Setiawati, P. (2004). Kumpas Tuntas Teknik Proses Membatik . Yogyakarta: Absolut.Soermarjadi, dkk. (1992). Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.Sunarto. (2008). Teknologi Pencelupan Dan Pengecapan Jilid III. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.Tejahjani, I. (2013). YUk, Membatik!. Jakarta: Esensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Mayeni, Monica. "Sosialisasi Teknologi Informasi: Pengabdian Masyarakat pada Siswa SMK Taruna Bhakti Depok." JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) 1, no. 1 (April 8, 2017): 21. http://dx.doi.org/10.36339/je.v1i1.15.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang banyak melakukan inovasi melalui pemanfaatan Teknologi Infomasi.Permasalahan yang sering timbul salah satunya adalah penyalahgunaan fasilitas ini.Untuk itu diperlukan sosialisasi yang terpadu pada siswa-siswa SMK sebagai gambaran agar dapat menggunakan ilmu yang didapat untuk hal yang bermanfaat. Kegiatan ini adalah kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan tim dosen Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI), Bandung. Peserta sosialisasi adalah siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Bhakti Depok.Metode yang digunakan pada sosialisasi adalah presentasi materi dan tanya jawab dengan model tatap muka di kelas. Materi sosialisasi adalah internet of things yaitu salah satu inovasi teknologi yang disukai sebagai bentuk inovasi yang dapat ditiru siswa agar pemanfaatan teknologi menjadi tepat, berguna dan memiliki nilai ekonomis. Hasil yang terlihat adalah ketertarikan siswa-siswapada saat melihat contoh aplikasi berbasis internet of things danantusisme siswa yang terlihat di sesi tanya jawab dimana banyak pertanyaan yang mengarah kepada keingintahuan siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

RAKIB, MUHAMMAD. "MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 2 (October 15, 2022): 50–58. http://dx.doi.org/10.51878/community.v2i2.1560.

Full text
Abstract:
The problems experienced by SMK Negeri 1 Sidenreng Rappang currently are (1) the curriculum used is not in line with the competencies according to graduate users (link and match) so that it has not been able to meet the demands of the world of work, industry and business, (2) the quantity of graduates Unabsorbed in the business world and industry is quite high due to the low competence of graduates, incompatibility of competencies trained with the needs of the company/industry/business world and the lack of mental readiness to work graduates, (3) Lack of number and quality of productive teachers, (4) Lack of educational facilities and infrastructure, lack of competency test facilities and vocational certification facilities, and (5) Lack of cooperation between companies, government agencies, business and industry in the implementation of dual system education, namely the establishment of synergy between SMK and industry. The approach used in the application of science and technology is participatory (participatory learning) with an emphasis on the principle of learning by doing which is packaged through the stages of observation, testing, training, and evaluation. While the problem-based learning method is through lectures, discussions, questions and answers, and assignments (practice). The results achieved are (1) this community partnership program seen from the participation of partners can be categorized as very good, seen from the availability of a very adequate training place, the availability of learning tools or media such as computers, LCDs, and so on, and the selection of representative training participants from five the areas of expertise and activity of the trainees are categorized as very active, measured by the level of attendance, activeness in discussions, activeness in practice; (2) Overall training participants have understood the basic concepts and nature of entrepreneurship, Indonesia's future challenges, Indonesia's future in the hands of young people, and become entrepreneurs in the era of society 5.0, the success and failure factors of entrepreneurs, and business planning; and (3) the trainees have skills in making business plans.. ABSTRAKPermasalahan yang dialami oleh SMK Negeri 1 Sidenreng Rappang saat ini adalah (1) Kurikulum yang digunakan tidak selaras dengan kompetensi sesuai pengguna lulusan (link and match) sehingga belum mampu memenuhi tuntutan dunia kerja, dunia industri dan dunia usaha, (2) Kuantitas lulusan yang tidak terserap di dunia usaha dan dunia industri cukup tinggi disebabkan rendahnya kompetensi lulusan, ketidaksesuaian kompetensi yang dilatih dengan kebutuhan perusahaan/dunia industri/dunia usaha dan kurangnya kesiapan mental bekerja lulusan, (3) Kurangnya jumlah dan kualitas guru produktif, (4) Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya fasilitas uji kompetensi dan fasilitas sertifikasi SMK, dan (5) Kurangnya kerjasama perusahaan, lembaga pemerintah, dunia usaha dan dunia industri dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda yaitu terjalinnya sinergi antara SMK dan industri. Pendekatan yang digunakan dalam penerapan IPTEKS ini adalah partisipatif (participatory learning) dengan menekankan pada prinsip learning by doing yang dikemas melalui tahap observasi, testing, pelatihan, dan evaluasi. Sedangkan metode pembelajaran berbasis masalah melalui teknik ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan (praktik). Hasil yang dicapai adalah (1) program kemitraan masyarakat ini dilihat dari partisipasi mitra dapat dikategorikan sangat baik, dilihat dari tersedianya tempat pelatihan yang sangat memadai, tersedianya alat atau media pembelajaran seperti komputer, LCD, dan sebagainya, dan terpilihnya peserta pelatihana secara representatif dari lima bidang keahlian dan keaktifan peserta pelatihan dikategori sangat aktif diukur dari tingkat kehadiran, keaktifan dalam diskusi, keaktifan dalam praktik; (2) Peserta pelatihan secara keseluruhan telah memahami konsep dasar dan hakikat kewirausahaan, tantangan Indonesia masa depan, masa depan Indonesia di tangan anak muda, dan menjadi entrepreneur di era society 5.0, faktor keberhasilan dan kegagalan para wirausaha, dan perencanaan bisnis; dan (3) peserta pelatihan memiliki keterampilan dalam pembuatan perencanaan bisnis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Liany, Lusy, Ely Alawiyah Jufri, and Mohammad Kharis Umardani. "PENYULUHAN NILAI-NILAI PANCASILA KEPADA ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 39 JAKARTA." Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo 1, no. 1 (June 15, 2017): 6. http://dx.doi.org/10.35334/jpmb.v1i1.237.

Full text
Abstract:
Abstrak: Pancasila bagi masyarakat Indonesia bukanlah suatu hal yang baru dan asing. Pancasila terdiri dari lima sila yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-IV dan diperuntukkan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Di Indonesia, pelaksanaan pendidikan nasional diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional. Pasal 2 UU No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa: “Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada saat ini Pancasila seiring dengan perkembangan dan perubahan zaman yang begitu pesat dan kompleks yakni di era globalisasi ini,moralsiswa-siswi Indonesia mulai dipertanyakan. Di tengah hegemoni media, revolusi iptek tidak hanya mampu menghadirkan sejumlah kemudahan dan kenyamanan hidup bagi manusia modern, melainkan juga mengundang serentetan permasalahan dan kekhawatiran terhadap kepribadian bagi seluruh bangsa Indonesia khususnya dalam hal ini para siswa-siswa. Untuk itulah, pemberian materi tentang nilai-nilai Pancasila kepada siswa-siswi mutlak diperlukan supaya para siswa-siswa agar dapat memahami nilai-nilai yang terdapat didalam Pancasila itu sendiri sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan berbangsa,bernegara dan bermasyarakat.Abstrak: Pancasila for the Indonesian people is not something new and unfamiliar. Pancasila consists of five precepts contained in the 1945 opening paragraph of all IV and designated as the foundation of the Republic of Indonesia. In Indonesia, the implementation of national education stipulated in Law No. 20 Year 2003 on National Education. Article 2 of Law No. 20 of 2003 states that: "The national education based on Pancasila and the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945. At this time Pancasila along with the development and the changing times is so rapid and complex that in this era of globalization, moralsiswa-Indonesian student was questioned. In the center of media hegemony, a revolution in science and technology is not only able to present a number of conveniences and comforts of life for modern humans, but also invited a spate of issues and concerns about the personality of the people of Indonesia, especially in this case the students. For this reason, the provision of material about the values of Pancasila to students is absolutely necessary in order for the students to understand the values contained in Pancasila itself so that it can apply in the life of the nation, the state and society.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Himawati, Ika Pasca, and Marwan Arwani. "Penyuluhan Mengenai Pendidikan Politik Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Bagi Pemilih Pemula di Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan Kota Bengkulu." JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) 4, no. 2 (January 7, 2022): 351. http://dx.doi.org/10.30595/jppm.v4i2.7337.

Full text
Abstract:
Pemilu menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan system demokrasi di Indonesia. Kehadiran pemilu merupakan upaya bagi warga Negara dalam menyalurkan hak suara dalam memilih para wakil rakyat. Remaja yang telah memasuki usia 17 tahun merupakam kalangan pemilih pemula yang juga memiliki andil dalam memberikan hak suaranya. Oleh karena itu, pendidikan politik daam menumbuhkan kesadaran poitik bagi pemula menjadi penting untuk dilakukan guna memberikan pengetahuan secara substantif dan komprehensif. Serta membangun kapasitas berpikir dan kemampuan teknis dalam memilih parawakil rakyat pada saat pemilu berlangsung. Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah para pelajar yang akan menjadi pemilih pemula di Sekolah amenengah atas dan kejuruan yang ada di Kota Bengkulu. Sekolah Menengah Atas dan kejuruan yang dimaksu dadalah SMAN 6 dan SMKN 3 Kota Bengkulu. Metode kegiatan dilakukan melalui ceramah dan diskusi secara interaktif. Efektifitas kegiatan dilakukan dengan pemberian pre test dan post test. Adapun hasil yang diperoleh di SMAN 6 ialah bahwa data rata-rata pengetahuan siswa mengenai pendidikan politik mengalami kenaikan mencapai 26,77 % setelah mendapatkan materi yang diberikan oleh tim pengabdian masyarakat. Kenaikan pengetahuan juga terjadi di SMKN 3 Kota Bengkulu yang merupakan sekolah kejuruan, dimana kenaikan pengetahuan siswa yang diukur melalui post test setelah mendapatkan materi dari narasumber mencapai 37,5 %. Hal ini menujukkan adanya tingkat kenaikan pengetahuan yang terjadi pasca kegiatan berlangsung,
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Apriyansa, Ari, Rusmono Rusmono, and Muhammad Yusro. "Desain Media Informasi Program Studi Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)." Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi 9, no. 1 (May 30, 2018): 22–32. http://dx.doi.org/10.31849/digitalzone.v9i1.995.

Full text
Abstract:
Keberagaman Program Studi Pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu hal yang menarik untuk dipelajari. Seperti yang tercantum dalam Spektrum PSMK tahun 2016 bahwa Sekolah Kejuruan memiliki 142 Kompetensi Keahlian yang tersebar di Indonesia, maka dengan jumlah yang banyak tersebut masyarakat akan menemui kesulitan dalam mengetahun kompetensi keahlian yang akan dicari. Program studi Energi Terbarukan merupakan salah satu program studi yang jarang sekali diketahui masyarakat umum. Total dari program studi ini hanya ada 14 sekolah dari total 164.07 SMK di Indonesia sehingga jarang diketahui masyarakat umum dibanding dengan program studi seperti akuntansi dan pemasaran. Seiring perkembangan teknologi dibidang pendidikan yang begitu pesat, maka perlu dibentuknya media informasi khusus yang menampilkan kompetensi keahlian agar memudahkan masyarakat dalam mencari informasi. Media Informasi ini berbentuk website dengan tujuan dapat diakses melalui jaringan internet dimanapun dan kapanpun. Pengembangan penelitian ini termasuk kedalam penelitian R&D dengan menggunakan Waterfall Model atau dapat disebut juga System Development Life Cycle (SDLC) dengan tahapan pengembangan: 1. Analysis, 2. Design, 3. Implementation, 4. Testing, dan 5. Maintenance. Selain mempermudah masyarakat dalam mencari kompetensi keahlian tertentu, Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) juga akan terbantu dalam memenuhi pegawai sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Abstract The Diversity of Study Program in Vocational School (SMK) is an interesting thing to be learned. As stated in Spectrum PSMK 2016 that Vocational School has 142 Skill Competences spread over in Indonesia, so with that great amount, people will find difficulties in knowing competence skill to be sought. Renewable Energy study program is one of the study programs that is rarely known by general public. Total of this study program there are only 14 schools of total 16,407 SMK throughout Indonesia so rarely known to the general public compared with courses such as accounting and marketing. Along with the development of technology in the field of education is so rapid, it is necessary to establish a special information media that displays the skill competence in order to facilitate the public in finding information. This Information medium is shaped of website with the aim to be accessed through internet network wherever and whenever. The method of this research is R & D (research & development) using Waterfall Model or can be called System Development Life Cycle (SDLC), the development stages are: 1. Analysis, 2. Design, 3. Implementation, 4. Testing, and 5. Maintenance. In addition to facilitate the community in searching for a particular skill competence, business sector or industrial sector will also be helpful in meeting employees in accordance with the required competencies.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Rohman, Nur Arif, and Bainah Sari Dewi. "PENDIDIKAN KONSERVASI BADAK SUMATRA DAN JAWA PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan 5, no. 3 (November 30, 2021): 182. http://dx.doi.org/10.23960/jss.v5i3.300.

Full text
Abstract:
Sumberdaya hutan di Indonesia sebagai bagian dari Megabiodiversity Country perlu dikonservasi. Pengabdian Kepada Masyarakat adalah bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi dalam memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendididikan Konservasi merupakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk pengupayaan perlindungan, pemanfaatan dan pengawetan sumberdaya hutan dalam kepentingan generasi sekarang ke generasi masa datang. Pengupayaan kegiatan konservasi dilakukan di habitat asli maupun bukan aslinya, seperti halnya konservasi Badak yang ada di Taman Nasional. Tim Konservasi Universitas Lampung, Magister Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Peer Group KSDH, Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Himasylva, Persatuan Sarjana Kehutanan Indonesia DPD Lampung, Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dan SMK Negeri 3 Pandeglang Provinsi Banten memiliki upaya melaksanakan Pendidikan Konservasi untuk pelestarian konservasi Badak Sumatra dan Badak Jawa yang dilindungi ini. Kegiatan pendidikan konservasi dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2021 dan puncak pelaksanaan pada hari Senin tanggal 14 Juni 2021 dengan metode pengabdiannya berupa ceramah, diskusi dan tanya jawab serta lomba poster. Peningkatan pemahaman peserta naik sebesar 35%. Presentase kenaikan dinilai sangat baik, karena semangat yang tinggi dari peserta dalam mengikuti kegiatan pendidikan konservasi dalam meningkatkan pemahaman tentang konsep konservasi dan pentingnya konservasi Badak Sumatra dan Badak Jawa tercapai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Kholida, Leliy, and Muallimah Muallimah. "Daya Saing Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah dalam Era Revolusi Industri 4.0; Studi pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maritim Muhammadiyah Kendari." Arfannur 2, no. 1 (December 9, 2021): 47–70. http://dx.doi.org/10.24260/arfannur.v2i1.399.

Full text
Abstract:
The competitiveness of vocational schools (vocational) is one of the concerns of many parties with the presence of great changes rapidly due to the industrial revolution 4.0. The big wave created as a result of the 4.0 industrial revolution shook almost all sectors, the impact of which was education the most because this sector was directly related to causality. From existing research and studies, researchers have not found studies that specifically reveal the response of vocational education institutions in dealing with the impact of changes due to the industrial revolution 4.0, regarding the process of building competitiveness (competitiveness) institutionally in vocational schools, especially in Muhammadiyah vocational schools. This research uses a holistic approach to vocational institutions in the process of building competitiveness institutionally to face the impact of changes caused by the industrial revolution 4.0. This research is a microscopic study that focuses on the Muhammadiyah Kendari Vocational High School which was established on July 16, 2018. In this study, there are two formulations of how the Muhammadiyah Kendari Maritime Vocational High School (SMK) responds to changes due to the Industrial revolution 4.0?; and how is the process of building competitiveness carried out by the Muhammadiyah Kendari Maritime Vocational High School (SMK) to be competitive in the era of the industrial revolution 4.0? .research results are: 1. The establishment of this Muhammadiyah Maritime Vocational School is in realizing maritime physics in the form of educational institutions. The Maritime Vocational School of Muhammadiyah Kendari is the only vocational school that provides NKPi’s vocational maritime expertise, and the APHPi-based Muhammadiyah boarding school in Southeast Sulawesi compared to the other four SMK units in Southeast Sulawesi, as well as adding to the maritime treasures throughout Indonesia which there are no more than twelve units of vocational high schools in Muhammadiyah Dikdasmen. 2. The process of building competitiveness in the maritime SMK Muhammadiyah Kendari there are four aspects as follows: a) Learning innovation as a 21st century learning model using WhatsApp (WA) and Facebook (fb). b) SMK Maritim Muhammadiyah Kendari is a form of school collaboration with the University Muhammadiyah Kendari, especially the Faculty of Fisheries and Marine Sciences. Full guidance and support from educators from the Faculty of Fisheries, University of Muhammadiyah Kendari. c) the leadership roles of Mr. Kasman in the Maritime Vocational School of Muhammadiyah Kendari are manifested in the role of carrying out the role as a pioneer focusing on recognizing internal and external conditions, d) The Maritime Vocational School of Muhammadiyah Kendari is the only private vocational school that has the main infrastructure and full property rights, compared to with the four similar vocational schools, the infrastructure facilities are still not standardized. Abstrak Daya saing sekolah kejuruan (vokasi) menjadi salah satu perhatian banyak pihak dengan hadirnya perubahan hebat secara cepat akibat revolusi industri 4.0. Gelombang besar yang tercipta akibat revolusi industri 4.0 ini mengguncang nyaris semua sektor, yang paling terasa dampaknya pendidikan karena sektor ini berhubungan langsung secara kausalitas. Dari penelitian dan kajian-kajian yang telah ada, peneliti belum menemukan kajian yang secara khusus mengungkap respon lembaga-lembaga pendidikan SMK dalam menghadapi dampak perubahan akibat revolusi industri 4.0, tentang proses membangun daya saing (competitiveness) secara kelembagaan SMK, terlebih pada SMK Muhammadiyah. Penelitian ini dengan pendekatan holistik kelembagaan SMK dalam proses membangun daya saing secara kelembagaan menghadapi dampak perubahan yang ditimbulkan revolusi industri 4.0.Penelitian ini merupakan kajian secara mikroskopis yang berfokus pada sekolah Menengah Kejuruan Kemaritiman Muhammadiyah Kendari yang berdiri 16 Juli 2018. Dalam penelitian ini ada dua rumusan Bagaimana Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemaritiman Muhammadiyah Kendari merespon perubahan akibat revolusi Industri 4.0?; dan bagaimana proses membangun daya saing yang dilakukan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemaritiman Muhammadiyah Kendari untuk berdaya saing dalam era revolusi industri 4.0?. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya 1. Pembentukan SMK Maritim Muhammadiyah ini dalam mewujudkan fisik kemaritiman dalam bentuk lembaga pendidikan. SMK Maritim Muhammadiyah Kendari merupakan satu-satunya SMK yang menyediakan keahlian kemaritiman kejuruan NKPi, dan APHPi yang berbasis Muhammadiyah boarding School di Sulawesi Tenggara dibanding dengan ke-empat unit SMK lainnya di Sulawesi Tenggara, serta menambah khazanah kemaritiman se-Indonesia yang baru ada tidak lebih dua belas unit sekolah menengah kejuruan di Dikdasmen Muhammadiyah. 2. Proses membangun daya saing di SMK maritim Muhammadiyah Kendari ada empat aspek sebagai berikut: a) Inovasi pembelajaran sebagai model pembelajaran abad 21 menggunakan WhatsApp (WA) dan facebook (fb).b) SMK Maritim Muhammadiyah Kendari merupakan bentuk kerja sama sekolah dengan Universitas Muhammadiyah Kendari, khususnya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pembinaan dan dukungan penuh dari para pendidik dari fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Kendari. c) peran-peran kepemimpinan bapak Kasman di SMK Maritim Muhammadiyah Kendari diwujudkan pada peran menjalankan peran sebagai perintis focus mengenali kondisi internal dan eksternal, d) SMK Maritim Muhammadiyah Kendari merupakan satu-satunya SMK swasta yang memiliki sarana prasarana utama dan hak milik penuh, dibandingkan dengan keempat sekolah kejuruan yang serupa masih belum terstandar sarana prasarananya. Kata Kunci: daya saing dan Sekolah Menengah Kejuruan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Rusmana, Dede. "PENGARUH KETERAMPILAN DIGITAL ABAD 21 PADA PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN PESERTA DIDIK SMK." JURNAL EKONOMI PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN 8, no. 1 (February 24, 2020): 17. http://dx.doi.org/10.26740/jepk.v8n1.p17-32.

Full text
Abstract:
Kewirausahaan merupakan salah satu topik utama yang menjadi perhatian dalam penelitian di bidang pendidikan ekonomi. Salah satu aspek kewirausahaan yaitu kemampuan kewirausahaan menjadi komponen pembentuk keterampilan abad 21 yang sangat diperlukan dalam peningkatan sumber daya manusia. Kewirausahaan menjadi permasalahan ekonomi di Indonesia dan mempunyai hubungan dengan pengangguran. Pengangguran terbesar di Indonesia berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jumlah wirausaha di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan tetapi kompetensinya masih rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian awal di kabupaten Wonogiri yang menunjukkan kompetensi kewirausahaan pada peserta didik SMK masih rendah. Kompetensi kewirausahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain melalui pelatihan dan pendidikan secara sistematis dan peningkatan kemampuan teknologi terutama teknologi digital. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya kajian mengenai kompetensi kewirausahaan yang direlevansikan dengan pendidikan kewirausahaan dan komponen kemampuan digital. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis penelitian menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan instrumen kuesioner dan responden adalah peserta didik SMK. Hasil penelitian menunjukkan pengintegrasian keterampilan digital abad 21 pada pendidikan kewirausahaan memiliki efek yang positif dan signifikan dalam peningkatan kompetensi kewirausahaan pada peserta didik SMK.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Jati, Handaru. "PENILAIAN EFISIENSI UNIVERSITAS LPTK DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS." Elinvo (Electronics, Informatics, and Vocational Education) 1, no. 1 (November 9, 2015): 37–43. http://dx.doi.org/10.21831/elinvo.v1i1.10877.

Full text
Abstract:
Seiring meningkatnya keinginan untuk melanjutkan kuliah ke Perguruan Tinggi bagi lulusan sekolah menengah di Indonesia dan semakin tingginya biaya yang ditanggung oleh calon mahasiswa, pemerintah dihadapkan pada kondisi untuk mendorong universitas agar dapat beroperasi dengan lebih efisien dan lebih produktif. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan metode baru penilaian efisiensi universitas Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) di Indonesia dengan mempergunakan Data Envelopment Analysis yang secara teknis efektif untuk menghitung efisiensi sebuah Universitas. Penelitian ini merupakan penelitian research and development yang dilaksanakan dalam kegiatan yang meliputi analisis kebutuhan yaitu pengkajian variabel yang akan menjadi factor penilaian efisiensi beserta mekanisme pengumpulan datanya, disain model perhitungan efisiensi dari Lembaga Pendidikan Teknologi dan Kejuruan serta implementasi perhitungan efisiensi dan produktivitas dari 6 Universitas LPTK negeri di Indonesia dengan Data Envelopment Analysis. Hasil dari perhitungan DEA menunjukkan bahwa Universitas di Jawa memiliki rata-rata efisiensi yang lebih baik dibanding dengan Universitas LPTK di luar Jawa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Suwandi, Suwandi. "Analisis Studi Kebijakan Pengelolaan Guru SMK dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan." Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan 23, no. 1 (May 17, 2016): 90. http://dx.doi.org/10.21831/jptk.v23i1.9358.

Full text
Abstract:
The objective of this study was to describe a model of a professional teacher management system in the era of regional autonomy to improve the quality of education in Indonesia generally, in the levels of central government, provinces, and districts in accordance with the respective roles and responsibilities. This study is categorised into a policy study. This study involved 510 teachers, 293 headmasters or vice headmasters, and 32 heads of the education departments in the level of provinces or districts. This study was conducted using survey method. This study revealed (1) the problems related to the recruitment of teachers were resulted from three reasons namely: the incompatibility of teachers qualifications with the qualifications of applicants, the formation do not meet the needs and the teachers’ mutation process are not based on the teacher qualifications, (2) most of the teachers are not able to conduct scientific activities, specifically to write scientific papers, (3) the career path system cannot cover the expectations, (4) the forum of professional competence development is highly influential in the teachers' professional development, (5) the teachers competence assessment are dominated by the headmasters and (6) the supervision who had been conducted is already qualified. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeksripsikan model sistem pengelolaan guru profesional di era otonomi daerah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara umum, di tingkat pusat, propinsi, maupun kabupaten atau kota sesuai dengan peran dan wewenang masingmasing. Penelitian ini merupakan penelitian kebijakan. Studi ini dilakukan terhadap sampel sebanyak 510 orang guru Sekolah Menengah Kejuruan, 293 orang kepala sekolah atau wakil kepala sekolah, dan 32 orang kepala dinas pendidikan Propinsi, Kabupaten atau Kota. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) permasalahan yang berkaitan dengan pengadaan guru Sekolah Menegah Kejuruan bersumber pada tiga hal yaitu ketidaksesuaian kualifikasi guru dengan kualifikasi pelamar, formasi tidak sesuai dengan kebutuhan, dan mutasi guru SMK yang tidak didasarkan pada kualifikasi guru, (2) belum seluruh guru Sekolah Menengah Kejuruan dapat melakukan kegiatan ilmiah terutama menulis karya ilmiah, (3) sistem jenjang karir yang selama ini berjalan kurang memenuhi harapan, (4) forum peningkatan kompetensi professional sangat tinggi pengaruhnya pada pengembangan profesi guru, (5) praktik penilaian kompetensi guru selama ini didominasi oleh kepala sekolah, dan (6) supervisor yang selama ini berlangsung sudah memenuhi syarat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Supriono, Juliya Safitri, Teti Berliani, and Dagai L. Limin. "PENGELOLAAN KANTIN SEHAT DI SDN 6 BUKIT TUNGGAL PALANGKA RAYA." Equity In Education Journal 2, no. 1 (March 20, 2020): 62–67. http://dx.doi.org/10.37304/eej.v2i1.1688.

Full text
Abstract:
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan kantin sehat di SDN 6 Bukit Tunggal Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Sumber data penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru dan para pedagang kantin sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan: reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses perencanaan kantin sehat dilakukan dengan tahapan mulai dari identifikasi kebutuhan layanan kantin sehat hingga penetapan jadwal kegiatan kantin sehat; (2) pengorganisasian kantin sehat dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi kantin beserta tugas serta tanggungjawab pengelola kantin; (3) pelaksanaan kantin sehat dikelola sekolah bersama penjaga kantin; dan (4) pengawasan kantin sehat dilakukan secara internal oleh pihak sekolah dan eksternal dengan melibatkan stakeholders seperti: Badan POM, Puskesmas Kayon, dan Dinas Lingkungan Hidup. Abstract: This study aims to describe the management of a healthy canteen at SDN 6 Bukit Tunggal Palangka Raya. This study used a qualitative approach with case study design. Sources of research data consisted of school principals, teachers and school canteen traders. The data was collected by means of observation, interview and documentation study. The data analysis technique was carried out in stages: data reduction, data presentation and verification or drawing conclusions. The results showed that: (1) the planning process for a healthy canteen was carried out with stages starting from identifying the need for healthy canteen services to establishing a schedule for healthy canteen activities; (2) the organization of a healthy canteen is carried out by determining the organizational structure of the canteen and the duties and responsibilities of the canteen manager; (3) implementation of a healthy canteen managed by the school together with the canteen guard; and (4) supervision of the healthy canteen is carried out internally by the school and externally by involving stakeholders such as: the POM, Kayon Puskesmas, and the Environmental Agency. References: Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2013). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Daryanto., & Farid, M. (2013). Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media Februhartanty, J., Iswarawanti, D. N., Ermayani, E., Meiyetriani, E., Laras, I. P., & Astuti, R. D. (2018). Pengembangan Kantin Sehat Sekolah. Jakarta: Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and Nutrition SEAMEO RECFON. Hanum, S. M. F., & Latifah, F. N. (2019). PKM Kantin Sehat SMP di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara, 2(2), 159-168. doi: https://doi.org/10.29407/ja.v2i2.12407. Mavidayanti, H., & Mardiana. (2016). Kebijakan Sekolah dalam Pemilihan Makanan Jajanan pada Anak Sekolah Dasar. Unnes Journal of Health Education, 1(1), 71-77. Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press. Novariska, T. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Sagala, S. (2012). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. Soemanto, W. (1990). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Yusuf, L., Yulastri, A., Kasmita., & Faridah, A. (2008). Teknik Perencanaan Gizi Makanan: untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Effendi, Adang, and Ai Tusi Fatimah. "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK SISWA KELAS AWAL SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." Teorema: Teori dan Riset Matematika 4, no. 2 (September 28, 2019): 89. http://dx.doi.org/10.25157/teorema.v4i2.2535.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang implementasi model pembelajaran creative problem solving (CPS) pada siswa kelas awal sekolah menengah kejuruan (SMK). Penelitian ini menggunakan metode studikasus untuk mendeskripsikan implementasi model pembelajaran CPS pada siswa SMK Perbankan Syariah kelas X di Ciamis, Indonesia. Siswa kelas awal merupakan siswa kelas X yang baru mengikuti pembelajaran pada topikmatematika. Data pada penelitian ini berasal dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data terhadap aspek sintaks, sistem sosial, peran guru, sistem pendukung, dampak-dampak instruksional dan pengiring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) diperlukan identifikasi masalah kelas awal dan tujuan pendidikan SMK untuk merencanakan implementasi model pembelajaran CPS di SMK, (2) sintaks model pembelajaran CPS dapat diimplementasikan secara bertahap pada siswa kelas awal dengan pengaturan sosial yang bertahap dan didukung dengan sistem pendukung yang tepat sehingga guru dapat berperan secara tepat dan memberi dampak instruksional dan pengiring seperti yang sudah direncanakan. Peneliti selanjutnya dapat mengimplementasikan model CPS pada spektrum keahlian SMK yang lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rifai, Achmad, and Yasinta Prabawati Yuniar. "Penerapan Metode Waterfall Dalam Perancangan Sistem Informasi Ujian Pada SMK Indonesia Global Berbasis Web." Jurnal Khatulistiwa Informatika 7, no. 1 (June 21, 2019): 1–6. http://dx.doi.org/10.31294/jki.v7i1.64.

Full text
Abstract:
Dalam era digitalisasi pemanfaatan teknologi informasi dapat dirasakan hampir dalam semua bidang seperti bidang kesehatan, perbankan, budaya dan pendidikan. Dalam dunia pendidikan penerapan teknologi informasi sangat diperlukan baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penilaian ujian siswa-siswi. Dalam penilaian ujian pada sekolah menengah kejuruan Indonesia Global Depok masih mengunakan ujian pada umumnya dimana guru membagikan kertas soal ujian dan siswa menjawab soal yang diberikan oleh guru pada selembar kertas yang sudah disediakan. Dengan ujian secara konvensional ini sering menimbulkan permasalahan seperti guru terlambat membuat rapor nilai karena guru harus mengoreksi jawaban siswa satu persatu. Sistem informasi ujian dalam bentuk online berbasis web dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang berhubungan dengan penilaian siswa. Dalam pembuatan sistem informasi ujian berbasis web menggunakan metode waterfall yang terdiri dari analisis, desain, pengkodean dan pengujian serta entity relationship diagram dalam merancang database. Dengan adanya sistem informasi ujian berbasis website dapat mempermudah guru dalam pengolahan data nilai siswanya agar lebih efektif dan efisien dalam pembuatan laporan nilai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Amalia, Zahra. "Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah di MAN Prambon Nganjuk." Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan 3, no. 1 (October 1, 2019): 17. http://dx.doi.org/10.26740/jdmp.v3n1.p17-24.

Full text
Abstract:
Abstrak: Sarana dan prasarana adalah hal yang paling penting dalam menunjang proses kegiatan pembelajaran di sekolahan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti implementasi kebijakan sarana dan prasarana sekolah di MAN Prambon Nganjuk melalui pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis studi kasus. Objek penelitian ini adalah MAN Prambon Nganjuk. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam wawancara peneliti melibatkan guru, waka sarana dan prasarana, serta peserta didik. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif miles dan huberman, yaitu kondensasi data, display data, penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangaluasi.Hasil penelitian menunjukkan implementasi kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana sekolah mengacu kepada pasal 40 tahun 2008 peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia tentang standar sarana dan prasarana untuk sekolah menengah kejuruan atau madrasah aliyah kejuruan. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) menjadi acuan untuk membuat kebijakan dan manajemen pendidikan baik pada tingkat nasional, regional, maupun di tingkat sekolah. PP No. 19 tahun 2005 menyebutkan bahwa SNP dijadikan pedoman untuk mewujudkan ketersedian sarana danprasarana belajar yang memungkinkan berkembangnya potensi siswa secara optimal. Untuk itu,mekanisme pengelolaan sarana dan prasarana sekolahmeliputi pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemeliharaan, inventarisasi, serta penghapusan sarana dan pra-sarana sekolah harusdilaksanakan secara efektif dan efisien.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Sudaryono, Vonda Elmanda, Angelia Efrida Purba, Yulia Putri Ayu Sanjaya, and Dwi Julianingsih. "Efektivitas Program Magang Siswa SMK di Kota Serang Dengan Menggunakan Metode CIPP di Era Adaptasi New Normal Pandemi Covid-19." ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal 3, no. 1 (January 12, 2022): 5–15. http://dx.doi.org/10.34306/abdi.v3i1.565.

Full text
Abstract:
Program magang menjadi sebuah program yang penting dalam lembaga pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan Program tersebut dalam mengasah keterampilan siswa dan mempersiapkan siswa dalam dunia kerja. Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan evaluasi dengan model CIPP atau context, input, process, dan product. Penelitian dilakukan kepada 100 orang siswa SMK yang telah menyelesaikan program magang selama masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program magang mulai dari context, input, process, hingga product menunjukkan kategori yang baik, sehingga program ini masih layak untuk dilanjutkan. Kepala SMK kedepannya dapat memberikan motivasi siswa terkait seluruh unsur program magang yang dilakukan, agar mutu program ini selaras dengan tujuan Pendidikan Nasional dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia yang terpercaya dan siap pakai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Mumpuni, Fifin Wahyu Yekti, Taufik Rahman, and Achmad Darojat. "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU DAN ALUMNI PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (STUDI PADA SMK NU GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG)." JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika) 5, no. 1 (February 27, 2021): 79–85. http://dx.doi.org/10.36040/jati.v5i1.3385.

Full text
Abstract:
Sekolah sebagai instansi pendidikan formal yang merupakan tempat untuk mencari ilmu, dalam kegiatan belajar mengajar. Sistem pendidikan nasional di Indonesia juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 20, yang menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan prasyarat dasar untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. SMK NU merupakan sekolah menengah kejuruan yang berada di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Namun terdapat beberapa masalah seperti penyebarluasan tentang informasi yang dilakukan secara konvensional, proses pendaftaran dan seleksi murid yang masih dilakukan secara manual, proses evaluasi murid yang lama untuk melihat seluruh nilai mata pelajaran, serta pendataan alumni juga sulit dilakukan. Maka dari itu diperlukannya suatu sistem informasi yang dapat membantu menangani masalah tersebut. Proses pendaftaran dan seleksi murid, serta pengisian nilai dapat dipermudah dengan menggunakan sistem informasi pada penelitian ini yang dibangun dengan metode agile dan diimplementasikan pada website, berdasarkan hasil pengujian User Acceptance Testing yang diberikan kepada pihak orang tua calon murid selaku pendaftar (nilai persentase UAT sebesar 85%), dan pihak guru selaku penyeleksi calon murid (nilai persentase UAT sebesar 80%), serta pihak guru selaku penilai murid (nilai persentase UAT sebesar 90%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Guntoro, Guntoro, Loneli Costaner, and Sutejo Sutejo. "PELATIHAN SISTEM PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DWI SEJAHTERA PEKANBARU." Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 1 (December 30, 2017): 39–45. http://dx.doi.org/10.31849/dinamisia.v1i1.411.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia yang begitu pesat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberi peluangan baru dalam penyelenggaraan pendidikan yang tidak hanya terbatas oleh ruang dan waktu dengan sistem pembelajaran berbasis internet atau disebut e-learning. Berdasarkan observasi yang dilakukan, di SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru para guru masih mengajar dengan sistem konvensional atau belajar di kelas dan belum menerapkan sistem e-learning. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan pelatihan aplikasi e-learning kepada para guru serta siswa di SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan mempermudah proses pembelajaran yang ada. Metode kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, dan praktik. Pelatihan ini dilakukan selama 2 sesi, di mana sesi pertama adalah memperkenalkan terkait dengan pemanfaatan e-learning dan yang kedua ada melakukan demonstrasi sekaligus praktik penggunaan e-learning yang diikuti oleh guru dan siswa-siswi. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di ruang aula SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru yang dihadiri sekitar 10 guru dan 40 siswa-siswi. Proses evaluasi dilakukan dengan pengisian kuisioner. Hasil evaluasi pelaksanaan P2M ini menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai sistem pembelajaran e-learning serta bermanfaat untuk menunjang proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Aspriyono, Hari. "Implementasi Metode Waterfall Dalam Pembuatan E-Learning Pada SMK Teknik PAL Surabaya Menggunakan Codeigniter Dan MySQL." SIMKOM 6, no. 1 (January 31, 2021): 58–65. http://dx.doi.org/10.51717/simkom.v6i1.55.

Full text
Abstract:
SMK Teknik PAL Surabaya adalah sekolah menengah kejuruan yang berada di bawah naungan Yayasan Pusdiklat PAL Indonesia, yang keberadaannya langsung terintegrasi dengan dunia industri, khususnya industri perkapalan, yaitu PT. PAL Indonesia (Persero). Sebagai upaya pelayanan pendidikan dimasa pandemi Covid-19 yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring (online) SMK Teknik PAL Surabaya membutuhkan e-learning. Dalam rangka memenuhi kebutuhan e-learning SMK Teknik PAL Surabaya, peneliti menggunakan metode waterfall yang merupakan model pengembangan sistem informasi yang sistematik dan sekuensial. Peneliti menggunakan Codeigniter sebagai framework untuk memudahkan pengembangan e learning dan MySQL sebagai databasenya. Penelitian ini menghasilkan sebuah e-learning yang mendukung proses pelaksanaan pembelajaran secara daring di SMK Teknik PAL Surabaya, sehingga guru dapat menyajikan materi pelajaran, memberikan tugas, mengevaluasi pembelajaran dengan memberikan ulangan harian, ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Satiri, Dian Rahmania, and Fransisca Iriani Roesmala Dewi. "HUBUNGAN ANTARA KETERLIBATAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK X." Jurnal Humanipreneur 1, no. 1 (November 21, 2020): 49–54. http://dx.doi.org/10.53091/jhup.v1i1.13.

Full text
Abstract:
Siswa SMK merupakan sekolah menengah kejuruan yang setara dengan sekolah menengah atas. Kurikulum di SMK lebih menekankan pada praktik kerja, sehingga lulusan SMK akan menjadi manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja. Dalam melaksanakan kegiatan praktik kerja, siswa harus memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dibutuhkan keterlibatan orangtua untuk mendukung dan memfasilitasi kebutuhan pendidikan siswa. Selain itu, siswa SMK akan lebih bertanggung jawab dalam mencapai tujuannya. Penelitian ini melibatkan 100 siswa aktif di SMK X Kota Tangerang sebagai responden dengan karakteristik usia 15 hingga 19 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif non-eksperimental. Pengambilan data dengan alat ukur Parental Involvement dan Academic Motivation Scale. Hasil analisis data dengan korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara keterlibatan orangtua dengan motivasi belajar pada siswa SMK X (r = 0,220; p = 0,028<0,05). Semakin besar keterlibatan oangtua, maka semakin tinggi motivasi belajar siswa SMK X.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Pujianto, Utomo, and Putri Yuni Ristanti. "Perbandingan kinerja metode C4.5 dan Naive Bayes dalam klasifikasi artikel jurnal PGSD berdasarkan mata pelajaran." TEKNO 29, no. 1 (March 11, 2019): 50. http://dx.doi.org/10.17977/um034v29i1p50-67.

Full text
Abstract:
Pendidikan mempunyai standar sebagai acuan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini Pemerintah telah mengatur standar pendidikan di Indonesia, mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 6 ayat (1) yaitu kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tersebut, ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 pasal 1 ayat (2), tentang Standar Kompetensi Lulusan yang diantaranya memuat SK-KMP (Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran). Standar inilah yang dijadikan sebuah rujukan untuk tenaga pendidik, dan bakal tenaga pendidik khususnya mahasiswa bidang pendidikan untuk membuat sebuah media pembelajaran, jurnal sebagai bahan ajaran yang pokok. Tujuan penelitian ini untuk mengklasifikasikan minat mahasiswa PGSD terhadap tema mata pelajaran menurut SK-KMP menggunakan metode Naive Bayes dan Decision tree J48. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengambilan tema pada mata pelajaran di tahun mendatang untuk lebih bervariasi, tidak hanya membahas tentang salah satu mata pelajaran tersebut. Kinerja dari kedua metode tersebut akan dibandingkan, sehingga dapat diketahui kinerja metode mana yang lebih baik dalam melakukan klasifikasi dokumen. Pengujian performa algoritma klasifikasi yang digunakan adalah teknik K-fold Cross Validation. Berdasarkan pengujian performa penerapan algoritma Naïve Bayes dan Decision Tree J48 menggunakan teknik K-Fold Cross Validation terhadap 200 judul dan abstrak artikel jurnal, didapatkan algoritma Naive Bayes, tingkat akurasi sebesar 84%. Sementara itu, untuk hasil yang diperoleh dengan algoritma Decision Tree J48, tingkat akurasi sebesar 86%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Hambali, Deni Supardi, Ahmad Syamsu Rizal, and Encep Syarief Nurdin. "IMPLEMENTASI PRAGMATISME PADA PENDIDIKAN TINGGI VOKASIONAL ABAD XXI." Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam 5, no. 1 (April 23, 2020): 83–100. http://dx.doi.org/10.15575/jaqfi.v5i1.7325.

Full text
Abstract:
Bentuk perdagangan bebas di era global ini dampaknya adalah Indonesia harus mempersiapkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompetensi dan standarisasinya mengikuti kualifikasi dunia. Penerapan teknologi baru dalam industri mengandung konsekuensi peningkatan permintaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi guna mendukung peningkatan Produktivitas.Perguruan Tinggi Vokasional sebagai lembaga pendidikan tinggi selepas sekolah tingkat menengah, memiliki peran besar dalam merencanakan dan menciptakan SDM yang profesional dan produktif. Pendidikan di berbagai perguruan tinggi vokasional setingkat akademi maupun politeknik bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam rangka menyiapkan mereka sebagai tenaga kerja tingkat midle atau top namun memilki ketrampilan yang memadai disamping memiliki ketrampilan konseptual yang bisa diandalkan Pendidikan vokasional merupakan jenis pendidikan yang unik karena bertujuan untuk mengembangkan pemahaman, sikap dan kebiasaan kerja yang berguna bagi individu sehingga dapat memenuhi kebutuhan sosial, politik, dan ekonomi sesuai dengan ciri yang dimiliki. Pendidikan dan pelatihan kejuruan merupakan pendekatan pendidikan yang menekankan pada kebutuhan industri sehingga peningkatan dan pengembangan individu dapat dilakukan di industri. Berdasar teori yang ada, pendidikan vokasional berpeluang untuk menjawab berbagai tantangan perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi yang ditandai oleh revolusi digital dan era disrupsi.Namun kebijakan yang akhir-akhir ini ditetapkan oleh kemendikbud pada dasarnya adalah kebijakan yang mengimplementasikan pemikiran-pemikiran filsafat pragmatisme yakni filsafat yang menggunakan konsekuensi-konsekuensi praktis sebagai standar untuk menentukan nilai dan kebenaran. Akar dari pemikiran pragmatisme ini selajutnya akan memiliki implikasi dalam menetapkan tujuan pendidikan kedepan seperti: ketrampilan-ketrampilan kejuruan (pekerjaan), kemampuan bertransaksi secara efektif dengan masalah-masalah sosial (mampu memecahkan masalah-masalah social secara secara efektif). Bagi perguruan tinggi yang yang menyelenggarakan pendidikan vokasional, kondisi ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan untuk lebih meningkatkan perannya sebagai penghasil sumberdaya manusia yang mampu menopang kebutuhan pasar dunia industri yang terus menuntut kualitas sumberaya manusia guna mengimbangi perubahan yang ada.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography