To see the other types of publications on this topic, follow the link: Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Karya.

Journal articles on the topic 'Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Karya'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 47 journal articles for your research on the topic 'Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Karya.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Ernawati, Ernawati, and Hary Yuswadi. "Irrigation Management by the "Tirtosari" Water User Farmer Association in Kesambirampak Village, Situbondo Regency." Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI 7, no. 2 (August 6, 2018): 38. http://dx.doi.org/10.19184/jes.v7i2.16632.

Full text
Abstract:
Many factors drive the success of a food security program. One technical factor that strongly supports agricultural productivity is the availability of irrigation water suitable for crop needs. In this case, irrigation cannot be separated from Irrigation Services, Agricultural Services, and HIPPA. Initially, village irrigation management was carried out by an irrigation inspector named ulu-ulu, who was at the lowest level in the village organizational structure. In its implementation, village irrigation management faced many obstacles, causing gaps in water distribution. The purpose of this study is to analyze and describe the management of agricultural irrigation by HIPPA. This study uses qualitative methods, and the informants are determined using purposive techniques. From this study, it was found that many factors cause ineffectiveness in irrigation management. One of them is weak coordination in the HIPPA organization. It is even worse with the emergence of money politics in water distribution among farmers and water supervisors. Keywords: Irrigation management, Water User Farmer Association, farmer, irrigation service. Referensi: Cresswell, John W. 2016. Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Duverger, Maurice.1998.Sosiologi Politik.Jakarta:RajaGrafindo Persada. E, Suzanne. 1996. Irigasi di Indonesia. Jakarta: Pustaka LP3ES. Ferystiawan, Mirza. 2010. Intervensi Penyuluh Pertanian Dalam Pemberdayaan Sosial Ekonomi Gabungan Kelompok Tani Di Asembagus.Universitas Jember. Skripsi . Fakultas Ilmu Sosial dan Politk. Jayanti,Nur.2006. Konflik antar Petani Pengguna Air Irigasi Sawah Pertanian di Desa Wongsorejo Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi. Universitas Jember. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Miles dan Hubeerman, A.M. 2014. Analisis Data Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pasandaran, Efendi.1988.Irigasi Kelembagaan dan Ekonomi. Jakarta:PT.Gramedia. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.2017. Jember University. Pusposutardjo, Suprodjo.2001. Pengembagan Irigasi Usaha Tani Berkelanjutan dan Gerakan Hemat Air. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Soekanto,Soerjono.2012.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Suratiyah,Ken. 2015. Ilmu Usaha Tani. Jakarta: Penebar Swadaya. Susan,Novri. 2009. Pengantar Sosiologi Konflik. Jakarta : Kencana. Syahyuti. 2006. Konsep Penting dalam Pembangunan dan pertanian. Jakarta Selatan: PT. Bina Rena Pariwara. Syahyuti, dkk. 2014. Organisasi Kesejahteraan Petani. Bogor : IPB Press. Yuswadi, Hary. 2005. Melawan Demi Kesejahteraan: Bentuk Perlawanan Petani Terhadap Kebijakan Pembangunan Pertanian. Jember: Kompyawisda Jatim. ---------------. 2001. Pengembangan Irigasi Usaha Tani Berkelanjutan. Yogyakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Fabrianne, Avissa Yufen, and Yugih Setyanto. "Upaya Humas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dalam Membangun Kesadaran Hak Cipta." Prologia 2, no. 2 (April 26, 2019): 257. http://dx.doi.org/10.24912/pr.v2i2.3585.

Full text
Abstract:
Kasus pelanggaran hak cipta yang sangat sering terjadi di Indonesia salah satunya adalah pembajakan. Mengutip karya sebagian atau seluruh ciptaan orang lain tanpa mencantumkan sumber yang sengaja dimasukkan kedalam ciptaannya sendiri agar membuat kesan karya miliknya seolah-olah miliknya disebut plagiarisme. Plagiarisme juga bisa dikatakan apabila ciptaan milik orang lain diperbanyak tanpa mengubah bentuk ataupun isi untuk diumumkan, dan memperbanyak ciptaan orang lain tanpa izin dengan sengaja dan mengandung komersial. Pelanggaran hak cipta di Indonesia dapat menyebabkan citra buruk bagi penegakan hukum di Indonesia. Indonesia mendapat sorotan negatif dari negara lain diakibatkan oleh pelanggaran hak cipta yang parah. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) adalah sebuah unit organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yang bertugas melaksanakan pengelolaan dan pelayan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia, salah satunya adalah Hak Cipta. Penulis tertarik untuk mengetahui strategi humas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dalam membangun kesadaran terhadap hak cipta terutama untuk masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya humas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dalam membangun kesadaran terhadap hak cipta. Dasar teoritik yang digunakan dalam penelitian ini mencangkup teori komunikasi massa, hubungan masyarakat, humas pemerintah, strategi humas, hak kekayaan intelektual dan hak cipta. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus deskriptif. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui strategi humas Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual dalam membangun kesadaran hak cipta melalui wawancara, observasi dan hal-hal lain yang terkait dengan penelitian ini. Dapat disimpulkan, strategi humas DJKI adalah dengan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menghargai hak cipta milik seseorang dan pentingnya mendaftarkan suatu karya agar bisa dilindungi oleh negara secara hukum jika terjadi suatu pelanggaran hak cipta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Yustiana, Fransiska, and Wahdan Nurfa Afani Maulana. "Perbandingan Metode Perhitungan Faktor Jam Puncak PDAM Tirta Rangga di Kecamatan Pabuaran – Kabupaten Subang." RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil 7, no. 3 (December 17, 2021): 189. http://dx.doi.org/10.26760/rekaracana.v7i3.189.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPola penggunaan air suatu daerah pemukiman berfluktuasi dan sangat bergantung pada ketersediaan air. Gaya hidup dan kondisi cuaca penyebab penggunaan air berfluktuasi. Penelitan ini bertujuan menentukan penggunaan air maksimum yaitu dengan menghitung faktor jam puncak maksimum, yang menjadi kriteria perencanaan jaringan distribusi air bersih. Perbandingan faktor jam puncak berdasarkan hasil Dari perhitungan beberapa metode, yaitu metode Red, Tricaricol, Briere, Martinez-solano, Diao dibandingkan dengan nilai faktor jam puncak yang dari Direktorat Jenderal Cipta Karya, yaitu faktor jam puncak sebesar 1,5 sedangkan faktor harian maksimum adalah 1,1. Nilai faktor jam puncak dipengaruhi oleh pola penggunaan air yang bervariasi menurut lokasinya, ketersediaan air bersih, perkiraan permintaan puncak dalam sistemnya. Faktor puncak dengan metode red merupakan metoda yang lebih akurat karena memiliki nilai faktor jam puncak 1,05 mendekati nilai faktor jam puncak yang ditetapkan Direktorat Jenderal Cipta Karya sebesar 1,5. Metoda Red dianggap dapat mengakomodir perencanaan instalasi penyediaan air di Indonesia, khususnya untuk daerah dengan ketersediaan air terbatas.Kata kunci: faktor jam puncak, penggunaan air ABSTRACTWater consumption always fluctuative in area will from time to time. Human activities change over time that make fluctuative water consumption. This study determine the maximum or peak water consumption rate by calculate the maximum peak faktor. Maximum peak faktor used to design a domestic water plant and domestic water distribution network. Maximum peak faktor value that determined by several methods such as the Red method, Tricaricol, Briere, Martinez-solano, Diao are compared to maximum peak faktor that establised by Direktorat Jenderal Cipta Karya (1.1 for maximum daily faktors and 1.5 for maximum peak faktors). Maximum peak faktor is effected by water consumption rate, life style, and fresh water supply. The Red method give more accurate result in determining maximum peak faktor. In this study, maximum peak faktor that determined by Red method is 1.05 approxt to maximum peak faktor of Direktorat Jenderal Cipta Karya 1.5. Maximum peak faktor that determined by Red method more appropriate to design domestic water supply and distribution instalation in any region in Indonesia that has less fresh water supply.Keywords: maximum peak faktor, water consumption
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Hartanto. "Pengembangan Lanjutan Aplikasi Indonesia Integrated Road Management System di Direktorat Jenderal Bina Marga." Media Informatika 20, no. 1 (March 31, 2021): 31–40. http://dx.doi.org/10.37595/mediainfo.v20i1.55.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengembangan lanjutan aplikasi Indonesia Integrated Road Management System (IRMS) di Direktorat Jenderal Bina Marga yang mendukung manajemen aset (terdiri dari jalan, jembatan, dan keselamatan pengguna) di Indonesia yang berbasis web dengan sistem pengelolaan basis data relasional (RDBMS) dan menyimpan database aplikasi, database spasial dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis berbasis server untuk menyebarkan data spasial. Penelitian ini menjelaskan tahapan pengembangan aplikasi IRMS serta fitur dan modul-modul yang terdapat di dalamnya. Aplikasi IRMS juga menyimpan semua data secara terpusat (aset jalan, jembatan, kondisi, riwayat pemeliharaan, material, kepadatan lalu lintas, data tilang, dan korban kecelakaan) di Indonesia sehingga dapat melakukan analisa untuk menentukan perlakuan tingkat perbaikan jalan, memprediksi kondisi jembatan, dan mengidentifikasi lokasi rawan kecelakaan, menyusun rencana dan anggaran serta membuat rencana pencegahan sebelum terjadinya kerusakan yang parah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Hartanto. "Pengembangan dan Penerapan Aplikasi Indonesia Integrated Road Management System pada Direktorat Jenderal Bina Marga." Media Informatika 19, no. 2 (August 18, 2020): 65–71. http://dx.doi.org/10.37595/mediainfo.v19i2.43.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengembangan dan penerapan aplikasi Indonesia Integrated Road Management System (IRMS) di Direktorat Jenderal Bina Marga yang mendukung manajemen aset (terdiri dari jalan, jembatan, dan keselamatan pengguna) di Indonesia yang berbasis web dengan sistem pengelolaan basis data relasional (RDBMS) dan menyimpan database aplikasi, database spasial dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis berbasis server untuk menyebarkan data spasial. Penelitian ini menjelaskan tahapan pengembangan aplikasi IRMS serta fitur dan modul-modul yang terdapat di dalamnya. Aplikasi IRMS juga menyimpan semua data secara terpusat (aset jalan, jembatan, kondisi, riwayat pemeliharaan, material, kepadatan lalu lintas, data tilang, dan korban kecelakaan) di Indonesia sehingga dapat melakukan analisa untuk menentukan perlakuan tingkat perbaikan jalan, memprediksi kondisi jembatan, dan mengidentifikasi lokasi rawan kecelakaan, menyusun rencana dan anggaran serta membuat rencana pencegahan sebelum terjadinya kerusakan yang parah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Tju, Teja Endra Eng, and Ratna Ujian Dari. "Rancang Bangun Sistem Pelaporan Pemilihan Kepala Desa di Kementrian Dalam Negeri Indonesia." KRESNA: Jurnal Riset dan Pengabdian Masyarakat 3, no. 1 (May 31, 2023): 67–76. http://dx.doi.org/10.36080/kresna.v3i1.63.

Full text
Abstract:
Sistem pelaporan pemilihan kepada desa diperlukan oleh Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa dengan tujuan pengumpulan data yang efektif dan efisien, pengelolaan data terpusat dan terintegrasi, pembuatan laporan akan terjaga konsistensinya. Rancang bangun sistem mengadopsi metodologi Waterfall dan Agile yang disesuaikan kebutuhan dengan 4 (empat) tahap awal yaitu plan and discovery; design; coding and development; testing. Teknik yang digunakan terdiri dari fishbone diagram, activity diagram, use case diagram, use case description, class diagram, logical record structure, relational database model, database specification, menu structure, user interface, sequence diagram, usability testing. Dari hasil penilaian diperoleh efficiency 70, error-free 80, learnability 75, memorability 85, satisfaction 90, yang berarti telah memenuhi kebutuhan pengguna
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Fajar, Muhamad Nur. "CHALLENGES OF INTEROPERABILITY GOVERNANCE IN VILLAGE AND SUB-DISTRICT PROFILE INFORMATION SYSTEM AS AN EFFORT TO SUPPORT THE ONE DATA INDONESIA PROGRAM." Jurnal Analis Kebijakan 7, no. 1 (July 13, 2023): 48–68. http://dx.doi.org/10.37145/jak.v7i1.601.

Full text
Abstract:
Sistem Informasi Profil Desa dan Kelurahan (Prodeskel) merupakan suatu sistem yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri dalam mendukung implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan. Sistem tersebut digunakan untuk memfasilitasi entry data oleh Pemerintah Desa maupun Kelurahan sekaligus menjadi sumber data dan informasi terkait profil seluruh Desa dan Kelurahan di Indonesia. Seiring meningkatnya kebutuhan berbagi pakai (interoperabilitas) data serta ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI), Sistem Informasi Prodeskel berpotensi untuk dapat mendukung secara optimal program tersebut melalui pengembangan tata kelola interoperabilitas. Kajian ini dilakukan untuk menganalisis tantangan dalam mengembangkan tata kelola interoperabilitas pada Sistem Informasi Prodeskel sebagai upaya mendukung Program SDI. Hasil dari kajian ini memperlihatkan bahwa terdapat berbagai kendala dalam mewujudkan tata kelola interoperabilitas baik dari sisi interoperabilitas hukum, organisasi, semantik maupun teknis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Maryam, Maryam, and Kurnia Hadi Putra. "Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Dengan Metode Bina Marga (Studi Kasus: Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya)." Jurnal Teknologi dan Manajemen 1, no. 2 (July 31, 2020): 125–34. http://dx.doi.org/10.31284/j.jtm.2020.v1i2.1113.

Full text
Abstract:
Indonesia mempunyai peraturan dan pedoman dalam perencanaan struktur perkerasan jalan yang merupakan hasil modifikasi dan penyesuaian dari negara maju seperti Inggris, Amerika Serikat dan Australia yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Dirjen Bina Marga secara bertahap melakukan pembaruan standar pada peraturan tentang desain manual perkerasan jalan yang terus dikembangkan dan disempurnakan, sehingga terdapat perbedaan perencanaan perhitungan pada setiap metodenya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dalam merencanakan tebal perkerasan lentur pada pada Metode Bina Marga 1987, Bina Marga 2002, Bina Marga 2011, Bina Marga 2013, dan Bina Marga 2017 dengan studi kasus Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya dan membandingkan hasil Perencanaan pada kelima metode tersebut. Metode yang digunakan adalah metode observasi tidak terstruktur dan pengumpulan data berupa data primer tentang kondisi wilayah pada Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya dan data sekunder berupa data LHR, data CBR, data geometrik jalan dan data curah hujan. Berdasarkan hasil perbandingan dari perencanaan tebal perkerasan jalan untuk Jalan Luar Lingkar Timur Surabaya adalah Apabila CTB sulit untuk diimplementasikan atau sumber daya tidak memadai untuk mengerjakannya, maka solusi menggunakan lapis pondasi Agregat Kelas A dan Kelas B dapat digunakan. Maka metode efektif yang dapat digunakan adalah Metode Bina Marga 2002, diperoleh hasil sebagai berikut: pada lapis permukaan menggunakan AC – WC dengan tebal 5 cm dan AC – BC dengan tebal 20 cm, Lapis pondasi atas menggunakan Agregat Kelas A (CBR 95%) dengan tebal 15 cm, dan Lapis pondasi bawah menggunakan Agregat Kelas B (CBR 80%) dengan tebal 20 cm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Firmansyah, Amrie, and Rahmat Hollyson. "Sistem Informasi, Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi: Bagaimana Kualitas Pengelolaan Barang Milik Negara di Indonesia." Ekombis Sains: Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis 6, no. 2 (September 20, 2021): 177–93. http://dx.doi.org/10.24967/ekombis.v6i2.1529.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sistem informasi, kompetensi pegawai, komitmen organisasi terhadap kualitas pengelolaan barang milik negara (BMN) pada Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat untuk mengumpulkan data terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Kuisioner disebarkan kepada 199 orang pengelola Barang Milik Negara melalui google form. Jumlah kuisioner yang telah diisi responden melalui secara lengkap berasal dari 63 responden. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem informasi berpengaruh positif terhadap kualitas pengelolaan BMN, namun kompetensi pegawai dan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kualitas pengelolaan BMN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi sangat mendominasi untuk dalam meningkatkan kualitas pengelolaan BMN, namun kompetensi pegawai dan komitmen organisasi tidak terlalu berkontribusi dalam kesuksesan pengelolaan BMN.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Sowolino, Bertho Orbain, Prayoga Luthfil Hadi, Zakaria Mujahid, and Wimpy Santosa. "KAJIAN PERUBAHAN MANUAL SUPERVISI JALAN DENGAN SPESIFIKASI UMUM 2018 BINA MARGA." Jurnal Transportasi 19, no. 3 (January 6, 2020): 151–60. http://dx.doi.org/10.26593/jt.v19i3.3667.151-160.

Full text
Abstract:
Abstract In order to support the acceleration of Indonesia's economic growth, massive infrastructure development must be carried out. The movement of goods and people must be able to run smoothly to accelerate economic growth. One type of infrastructure that can provide direct support is road infrastructure. Roads have an important role in regional development both from economic, social, cultural and environmental aspects. With its flexible nature, it can reach various regions and its development methods are relatively easy, the road being a favorite infrastructure to be developed. To achieve good quality road construction, a general specification must be met. In 2014, the Directorate General of Highways issued the 2010 General Specification (Revision 3) which was completed with the Road Supervision Manual document that referred to the specification. But with the increasing need for quality road construction and increasing awareness of the importance of maintenance activities, in 2018 the Directorate General of Highways issued a General Specification 2018. Therefore, it is necessary to understand the changes of the General Specifications and changes in the Road Supervision Manual. Keywords: infrastructure development, road construction, general spesification, supervision manual Abstrak Untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, pembangunan infrastruktur secara masif harus dilakukan. Pergerakan barang dan orang harus dapat berjalan secara lancar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sampai saat ini, salah satu jenis infrastruktur yang dapat memberikan dukungan secara langsung adalah infrastruktur jalan. Jalan memiliki peranan penting dalam pengembangan wilayah, dari aspek-aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Dengan sifatnya yang fleksibel, karena dapat menjangkau berbagai daerah dan metode pembangunannya yang relatif mudah, jalan menjadi infrastruktur favorit untuk dikembangkan. Untuk menghasilkan kualitas pembangunan jalan yang baik diperlukan suatu spesifikasi umum yang harus dipenuhi. Pada tahun 2014, Direktorat Jenderal Bina Marga mengeluarkan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 yang dilengkapi dengan dokumen Manual Supervisi Jalan yang mengacu pada spesifikasi tersebut. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan akan kualitas pembangunan jalan serta meningkatnya kesadaran akan pen-tingnya kegiatan pemeliharaan, pada tahun 2018 Direktorat Jenderal Bina Marga mengeluarkan Spesifikasi Umum 2018. Untuk itu, diperlukan pemahaman terhadap perubahan Spesifikasi Umum tersebut dan perubahan Manual Supervisi Jalan. Kata-kata kunci: pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan, spesifikasi umum, manual supervisi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Faraknimela, Elthon, Mary Selintung, and Alpius. "Penggunaan Styrofoam Sebagai Bahan Tambah Campuran AC-BC Menggunakan Batu Sungai Pucak Kabupaten Maros." Paulus Civil Engineering Journal 4, no. 4 (December 27, 2022): 687–97. http://dx.doi.org/10.52722/pcej.v4i4.557.

Full text
Abstract:
Styrofoam merupakan jenis polimer plastik yang bersifat thermoplastic dimana jika dipanaskan akan meleleh atau menjadi lunak dan mengeras atau kembali menjadi padat jika didinginkan. Styrofoam banyak ditemui di beberapa tempat utamanya pada gudang toko elektronik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan Styrofoam sebagai bahan tambah pada campuran AC-BC menggunakan batu Sungai Pucak. Tahapan awal penelitian dimulai dengan serangkaian pengujian karakteristik agrgat kasar, halus, dan filler kemudian merancang komposisi campuran untuk pengujian Marshall Immersion dan Marshall konvensional untuk memperoleh nilai Stabilitas Marshall Sisa ( SKS ). Penelitian ini dilakukan dan bertempat pada Laboratorium Jalan dan Aspal Fakultas Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar dengan menggunakan kadar 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2% menunjukkan bahwa penggunaan bahan tambah pada campuran AC-BC mampu mengisi stabilitas, VIM , VMA, flow, dan VFB dan juga syarat yang ditetapkan Direktorat Jenderal Bina Marga 2018 juga telah terpenuhi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Nasri, Jelman, Taufiqurrochman Taufiqurrochman, and Debbie Fitry. "SISTEM PENGOLAHAN DATA SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR DI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDRAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA." JRIS: JURNAL REKAYASA INFORMASI SWADHARMA 4, no. 1 (January 30, 2024): 54–62. http://dx.doi.org/10.56486/jris.vol4no1.430.

Full text
Abstract:
The implementation of bureaucratic reform in government is accelerated by the implementation of e-government technology. Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan (Setditjen BUK) uses a manual office administration system. It requires a lot of office stationery supplies, time, and energy to process documents to distribute. Another problem is that searching for documents is difficult. The research objective is to build an incoming mail and outgoing mail data processing system that can convey information in detail, briefly and clearly, easy to understand with an attractive appearance. The data collection methodology used is observation by looking directly at the workings of the sections related to recording the results of activities, and also seeing firsthand the system that works in e-office data processing. In addition, the interview method is used to find out the problems that arise or are experienced by research sources. The result is the design of incoming and outgoing mail data processing applications with complete information delivery according to user needs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Marianto, Kristiloresta, Alpius, and Charles Kamba. "Pengujian Karakteristik Campuran HRS-WC menggunakan batu sungai Makawa Kecamatan Walenrang Utara." Paulus Civil Engineering Journal 2, no. 2 (August 14, 2020): 128–37. http://dx.doi.org/10.52722/pcej.v2i2.127.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji karakteristik campuran HRS-WC dengan memanfaatkan agregat batu sungai Makawa Kecamatan Walenrang Utara berdasarkan pengujian laboratorium. Metodologi dalam penelitian ini adalah melakukan serangkaian pengujian karakteristik berupa agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal lalu merancang komposisi campuran kemudian membuat benda uji berupa campuran HRS-WC serta pengujian Marshall konvensional untuk panentuan KAO setelah itu pembuatan benda uji KAO untuk mendapatkan Indeks Perendaman (IP) / Indeks Kekuatan sisa (IKS). Hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium Jalan dan Aspal Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar, menunjukkan bahwa karakteristik bahan perkerasan berupa agregat batu sungai Makawa kecamatan Walenrang Utara memenuhi spesifikasi bahan lapisan permukaan jalan. Melalui uji Marshall diperoleh karakteristik campuran HRS-WC dengan kadar aspal 5,9%, 6,4%, 6,9%, 7,4%, 7,9% memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Spesifikasi Umum2018. Hasil pengujian Marshall Immersion campuran HRS-WC pada kadar aspal optimum 6,4% mendapakan Indeks Perendaman (IP)/Indeks Kekuatan Sisa (IKS) / Durabilitas campuran sebesar 94,41% yang berarti melampaui syarat batas yaitu ≥ 90% sehingga campuran tahan terhadap perendaman dalam air
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Sulasdi, Widyo Nugroho, Yuke Ratnawulan, and Muhamad Nur Afandi. "MODEL PENGUATAN KORELASI ANTARA SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA." Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi 14, no. 2 (December 28, 2017): 266–79. http://dx.doi.org/10.31113/jia.v14i2.119.

Full text
Abstract:
Perubahan paradigma pembangunan nasional, dari sentralisasi menjadi desentralisasi, menyebabkan terjadinya perubahan pendekatan pada sistem perencanaan dan penganggaran. Pada era otonomi daerah saat ini, sebagian besar kewenangan pembangunan infrastruktur permukiman telah menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota, sesuai dengan PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional saat ini mengacu pada Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, yaitu setiap tingkatan pemerintahan, baik Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota, harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), serta Rencana Kerja Pembangunan (RKP) yang bersifat tahunan. Di sisi lain, Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 mengamanatkan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada masing-masing tingkatan pemerintahan. Pada beberapa hal, seringkali dokumen rencana sektoral pada RPJM dan rencana spasial pada RTRW menghasilkan indikasi program yang tidak sinkron satu sama lain.Proses penganggaran pembangunan saat ini mengacu pada Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dengan legislatif memiliki kewenangan yang kuat dalam penetapan anggaran. Hal ini dapat membuka peluang negosiasi-negosiasi dalam penetapan anggaran, yang seringkali menyebabkan anggaran yang ditetapkan tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk sebagai penjembatan antara dokumen sektoral dan spasial. Saat ini, RPIJM disusun pada tingkat Kabupaten/Kota, dan telah dihasilkan 468 RPIJM Kabupaten/Kota dari total 495 Kabupaten/Kota di Indonesia. Salah satu muatan dari dokumen ini adalah Memorandum Program, suatu rencana pembangunan infrastruktur permukiman jangka menengah lengkap dengan rincian kebutuhan anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya, yang disepakati oleh Bupati/Walikota, Gubernur, dan Direktur Jenderal Cipta Karya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Sosang, Irene Sion Kondo, Alpius, and Rais Rachman. "Pemanfaatan Agregat Sungai Mawa Kecamatan Cendana Dalam Campuran AC-WC." Paulus Civil Engineering Journal 2, no. 1 (August 6, 2020): 53–57. http://dx.doi.org/10.52722/pcej.v2i1.121.

Full text
Abstract:
Penelitian ini di maksudkan untuk menguji karakteristik campuran AC-WC dengan memanfaatkan agregat dari sungai Mawa Kecamatan Cendana. Metode dalam penelitian ini adalah melakukan serangkaian pengujian karakteristik berupa agregat halus, kasar, dan filler lalu merancang komposisi campuran kemudian pembuatan benda uji berupa campuran AC-WC serta pengujian Marshall untuk mendapatkan karakteristik campuran dan pengujian Marshall Immersion untuk mendapatkan Indeks Perendaman (IP) / Indeks Kekuatan Sisa (IKS) / Durabilitas campuran yang berkadar aspal optimum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik bahan perkerasan berupa agregat dari sungai Mawa Kecamatan Cendana memenuhi spesifikasi sebagai bahan lapisan permukaan jalan. Melalui uji Marshall diperoleh karakteristik campuran AC-WC dengan kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7% memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Spesifikasi Umum 2018. Hasil pengujian Marshall Immersion campuran AC-WC pada kadar aspal optimum 7% mendapatkan Indeks Perendaman (IP) / Indeks Kekuatan Sisa (IKS) / Durabilitas campuran sebesar 94,81% yang berarti melampaui syarat batas yaitu ≥ 90% sehingga campuran tahan terhadap perendaman dalam air.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Almufid, Almufid. "Perencanaan Geometerik Jalan Agar Mencapai Kenyamanan dan Keamanan Bagi Penggunaan Jalan Sesuai Undang -Undang No.38 tahun 2012 Tentang Jalan." Jurnal Dinamika UMT 1, no. 2 (March 1, 2016): 34. http://dx.doi.org/10.31000/dinamika.v1i2.576.

Full text
Abstract:
Jalan raya merupakan infra struktur penting dalam mendukung perkembangan ekonomi di suatu daerah. Kualitas yang baik sangat diutamakan demi keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Perencanaan jalan raya terdiri dari perencanaan geometrik jalan dan perencanaan tebal perkerasan jalan. Peraturan dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga yang pada umumnya digunakan dalam perencanaan jalan di Indonesia pada periode tertentu dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan perencanaan jalan yang lebih efisien dari segi biaya dan waktu. Hasil dari perencanaan tebal perkerasan jalan sangat berpengaruh pada besarnya biaya yang dibutuhkan. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (Wikipedia). Definisi jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap, dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalulintas, yang berada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah dan atau air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api dan jalan kabel (UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan), Manual Desain Perkerasan Jalan Kementerian PU Direktorat Jenderal Bina Marga (Nomor : 02/M/BM/2013) Kata Kunci: Jalan Raya, Peruntukan Fungsi Jalan Raya , Perencanaan Tebal Jalan Raya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Salsabila Rizky Septinia Sari, Anggun Amanda Endah Pratiwi, Indrawan Dona Kumara, Sri Ramadhani Asda, and Andreas Wahyu Gunawan. "PENGARUH TRAINING SATISFACTION, SUPERVISOR SUPPORT TERHADAP TURNOVER INTENTION YANG DI MEDIASI OLEH WORK ENGAGEMENT DI DIRJEN BINA PEMDES KEMENDAGRI." Sains Manajemen 7, no. 2 (December 21, 2021): 109–28. http://dx.doi.org/10.30656/sm.v7i2.4023.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Training Satisfaction, Supervisor Support terhadap Turnover Intention yang dimediasi oleh Work Engagement. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner melalui metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang melibatkan pegawai Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia yaitu sebanyak 130 responden. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan AMOS versi 23. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh Training Satisfaction terhadap Work Engagement, terdapat pengaruh Supervisor Support terhadap Work Engagement, terdapat pengaruh Work Engagement terhadap Turnover Intention. Hasil selanjutnya, ditemukan bahwa terdapat pengaruh Training Satisfaction terhadap Turnover Intention yang dimediasi oleh Work Engagement, dan terdapat pengaruh Supervisor Support terhadap Turnover Intention yang dimediasi oleh Work Engagement. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada Kepala Subbag Kepegawaian dan Kepala Bidang untuk menjaga tingkat Training Satisfaction yang secara efektif berpengaruh pada kualitas performa pegawai serta dapat memberikan manfaat bagi kemajuan perusahaan, mempertahankan sikap positif dalam hal memberikan dukungan kepada pegawai sehingga mereka merasa terikat secara emosional, meningkatkan partisipasi pegawai dalam menyelesaikan tugas untuk menciptakan Work Engagement, dan mencegah terjadinya Turnover Intention yang tinggi agar kinerja organisasi dan produktivitas perusahaan tetap efektif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Suryanto, Suryanto, Indra Suharyanto, and Nasrul Arfianto. "ANALISIS SIMPANG APILL PEREMPATAN PELEMGURIH DESA BANYURADEN KECAMATAN GAMPING, KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA." CivETech 6, no. 1 (February 1, 2024): 66–82. http://dx.doi.org/10.47200/civetech.v6i1.2248.

Full text
Abstract:
Pendataan dan analisis arus lalu-lintas di Simpang APILL Perempatan Pelemgurih yang berlokasi di Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu dilakukan. Setiap kendaraan yang terkena lampu merah, untuk dapat melintas mengalami lampu hijau lebih dari sekali, hal ini menunjukkan tingginya derajat kejenuhan, panjang antrian, jumlah kendaraan terhenti dan tundaan yang terjadi. Analisis Simpang APILL digunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) Direktorat Jenderal Bina Marga tahun 2023. Langkah yang dilakukan dengan mengisi Formulir dai PKJI : a) Formulir SA-I untuk penyiapan data geometri, pengaturan lalu lintas, dan lingkungan; b) Formulir SA-II untuk penyiapan data arus lalu lintas; c) Formulir SA-III untuk menghitung wMS dan wHH; d) Formulir SA-IV untuk menghitung waktu isyarat (s, wH, wM, wK) dan C; dan e) Formulir SA-V untuk menghitung DJ, PA, NKH, dan T. Pengaturan pada empat fase pada Simpang APILL Perempatan Pelemgurih menunjukkan nilai kinerja yang tidak baik, derajat jenuh Dj tinggi (lebih dari 0.85), antrian PA yang panjang, jumlah kendaraan terhenti NKH yang banyak, dan tundaan T yang tinggi, sehingga perlu mengubah Rencana Simpang APILL untuk memperbaiki Kinerja Lalu Lintasnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Sukmana, Husni Teja. "Prototyping ITSDI Journal Center Menggunakan Tools Invision Untuk Mewujudkan Creative Innovation Soft Skill Di Era Industri 4.0." ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal 1, no. 1 (June 8, 2020): 56–69. http://dx.doi.org/10.34306/abdi.v1i1.119.

Full text
Abstract:
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2017, Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan penelitian ilmiah ini merupakan pencapaian hasil riset yang secara rutin dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan yang dipublikasikan oleh pengelola jurnal ilmiah. penulisan sebuah karya ilmiah adalah salah satu hal yang sangat berpengaruh untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, didalam penerapannya kelemahan utama pada penulisan karya ilmiah disebabkan oleh kurang nya motivasi dosen untuk meneliti dan minimnya pengetahuan penulisan sesuai dengan standar yang telah telah ditetapkan. Selain itu, Sivitas akademika merupakan sumber daya yang dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih dari masyarakat biasa karena kapasitasnya yang lebih intens berinteraksi dengan ilmu pengetahuan. Hal tersebut sudah sepatutnya mampu mengaktualisasikan kompetensinya bukan sekedar kegiatan penelitian, tetapi mampu untuk menulis hasil penelitian tersebut dalam media publikasi baik yang bertaraf nasional, regional, maupun internasional. Dalam upaya meningkatkan kualitas, kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta sebagai langkah untuk mendukung program PERMENRISTEKDIKTI Nomor 20 Tahun 2017, penulis berupaya memberikan hasil penelitian untuk mendorong pengembangan inovasi dengan mengedepankan teknologi berupa Penerapan ITSDI Journal Center sebagai platform penyedia layanan pelatihan dan materi penulisan karya ilmiah secara online. Pemanfaatan teknologi pembelajaran iLearning ini akan dipadukan dengan unsur entertainment yang diharapkan mampu membantu masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pelatihan peningkatan keterampilan soft skill penulisan secara menyenangkan yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun. Pada penelitian ini ditemukan 3 (tiga) permasalahan dan didukung dengan 3 (tiga) metode penelitian yaitu metode waterfall, studi pustaka, dan Analisis SWOT. Hasil akhir penelitian ini ialah adanya implementasi terhadap prototyping ITSDI Journal Center sebagai media pelatihan penulisan karya ilmiah secara online guna mewujudkan creative innovation di Era 4.0.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Sastanti, Silvia Yolanda, and Charitas Fibriani. "Analisis Tingkat Permukiman Kumuh Menggunakan Metode AHP Berbasis SIG pada Kota Magelang." Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi 5, no. 1 (May 13, 2019): 69–78. http://dx.doi.org/10.25077/teknosi.v5i1.2019.69-78.

Full text
Abstract:
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) adalah satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia, dengan menggunakan 7 indikator pengukuran tingkat kekumuhan, namun setiap indikator permukiman kumuh belum memiliki bobot yang jelas karena bobot kriteria yang digunakan masih bersifat subjektif. Perbandingan dilakukan dengan memberikan bobot untuk 7 indikator kekumuhan yang ada dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Output yang nantinya akan dihasilkan dari penelitian ini adalah hasil analisis spasial berupa peta permukiman kumuh, yang menggunakan metode klasifikasi natural breaks dengah kategori tidak kumuh, kumuh sedang, kumuh berat pada Kota Magelang serta perbandingan antara hasil pengolahan AHP dengan data dari KOTAKU. Menggunakan indikator kondisi bangunan gedung sebagai indikator yang paling mempengaruhi kondisi kekumuhan yang di susul dengan kondisi penyediaan air minum, kondisi pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan persampahan, kondisi jalan permukiman, kondisi proteksi kebakaran, dan kondisi drainase. Pada perbandingan tersebut terdapat 49 RT-RW yang memiliki status kumuh berat, 119 RT-RW yang memiliki status kumuh sedang dan sisanya dalam kondisi tidak kumuh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Agustina, Tri Siwi, and Made Gitanadya Ayu Ariani. "Penguatan Formalitas Usaha Melalui Sosialiasi Perlindungan Hukum Bagi Mahasiswa Penerima P2MW dan IWDM 2022." Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 6, no. 4 (November 22, 2022): 612. http://dx.doi.org/10.30651/aks.v6i4.15369.

Full text
Abstract:
Urgensi mendaftarkan karya kreatif mahasiswa dalam bentuk perlindungan hukum atas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Nomor Induk Berusaha (NIB) masih belum menjadi perhatian para mahasiswa yang berwirausaha di Indonesia. Berbagai literatur terdahulu menjelaskan bahwa mahasiswa adalah sebagai pemateri atau penyelenggara. Belum ada literatur yang mengangkat mahasiswa sebagai khalayak sasaran kegiatan abdimas terkait sebagai wirausaha yang melindungi produk dan usahanya secara legal. Oleh karena itu, aktivitas abdimas ini menyasar pada para 7 tim mahasiswa Universitas Airlangga yang dinyatakan lolos seleksi pembinaan dan pendanaan P2MW dan IWDM Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristek. Materi tentang HKI dan NIB diberikan oleh narasumber yang kompeten, dimana HKI diberikan oleh tenaga ahli dari Kantor Wilayah 7 Kementerian Hukum dan HAM, Provinsi Jawa Timur dan NIB diberikan oleh tenaga ahli dari DPMPTSP Pemerintah Kota Surabaya pada hari Jum’at 14 Oktober 2022 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah tumbuhnya peningkatan kesadaran dan pengetahuan mahasiswa mulai dari peranan, penyiapan dokumen yang dibutuhkan serta tatalaksana pendaftaran HKI dan NIB.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Ardy Lestary Awaludin R, Cecep Nuryadin, Agus Salim &. "Penulisan Artikel Ilmiah Mahasiswa Semester Enam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Buton." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI 1, no. 2 (February 1, 2019): 85–91. http://dx.doi.org/10.35326/pkm.v1i2.69.

Full text
Abstract:
Keberadaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2011 tentang Masalah Berkala Ilmiah, dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 152 / E / T / Januari 2012 tentang kewajiban mempublikasikan karya ilmiah termasuk kewajiban mahasiswa sarjana untuk membuat artikel dan mempublikasikannya dalam jurnal ilmiah. Sejauh ini, artikel yang ditulis oleh siswa dipandu oleh pengawas tesis atau penguji tesis belum sepenuhnya memenuhi standar yang ada. Ada banyak ketidakcocokan dalam tulisan yang ditulis oleh siswa. Ini juga akan lebih merepotkan dan proses yang panjang bagi siswa dan manajer jurnal ilmiah di fakultas. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk: (1). Peserta pelatihan dapat memahami prosedur penulisan artikel ilmiah, (2). Peserta pelatihan mampu melakukan penulisan ilmiah, (3). Peserta pelatihan dapat memahami aturan dalam bentuk artikel ilmiah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: (1) Kegiatan pelatihan dan pendampingan penulisan artikel ilmiah untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Buton telah dilaksanakan dengan baik hasil dengan peningkatan skor tes rata-rata 20% dan penguasaan teori dengan kategori Sangat Baik di 30% dan Baik di 70%, (2). Target audiens yang dipilih dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki antusiasme yang tinggi untuk mengikuti semua kegiatan hingga selesai dan dianggap mampu mentransmisikan pengetahuan mereka kepada orang lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Nuryadin, Cecep. "PENULISAN ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA SEMESTER ENAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI 2, no. 2 (July 3, 2019): 120–27. http://dx.doi.org/10.35326/pkm.v2i2.359.

Full text
Abstract:
Keberadaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2011 tentang Masalah Berkala Ilmiah, dan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 152 / E / T / Januari 2012 tentang kewajiban mempublikasikan karya ilmiah termasuk kewajiban mahasiswa sarjana untuk membuat artikel dan mempublikasikannya dalam jurnal ilmiah. Sejauh ini, artikel yang ditulis oleh siswa dipandu oleh pengawas tesis atau penguji tesis belum sepenuhnya memenuhi standar yang ada. Ada banyak ketidakcocokan dalam tulisan yang ditulis oleh siswa. Ini juga akan lebih merepotkan dan proses yang panjang bagi siswa dan manajer jurnal ilmiah di fakultas. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk: (1). Peserta pelatihan dapat memahami prosedur penulisan artikel ilmiah, (2). Peserta pelatihan mampu melakukan penulisan ilmiah, (3). Peserta pelatihan dapat memahami aturan dalam bentuk artikel ilmiah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan: (1) Kegiatan pelatihan dan pendampingan penulisan artikel ilmiah untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Buton telah dilaksanakan dengan baik hasil dengan peningkatan skor tes rata-rata 20% dan penguasaan teori dengan kategori Sangat Baik di 30% dan Baik di 70%, (2). Target audiens yang dipilih dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki antusiasme yang tinggi untuk mengikuti semua kegiatan hingga selesai dan dianggap mampu mentransmisikan pengetahuan mereka kepada orang lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Maslina, Maslina, and Zainul Zainul. "ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN PROGRAM ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZOSS) DI KOTA BALIKPAPAN." IDENTIFIKASI: Jurnal Ilmiah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan 4, no. 2 (November 29, 2018): 18–27. http://dx.doi.org/10.36277/identifikasi.v4i2.49.

Full text
Abstract:
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi/wilayah di ruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan di lingkungan sekolah. Zona Selamat Sekolah (ZoSS) didesain untuk keperluan perlambatan kecepatan kendaraan yang melintasi diarea yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efektivitas penerapan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang sudah diterapkan di Kota Balikpapan saat ini. Metode yang digunakan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Nomor : SK 3236/AJ 403/DRJD/2006 Tentang Uji Coba Penerapan Zona Selamat Sekolah di 11 (Sebelas) Kota Pulau Jawa. Analisa data dilakukan menggunakan statistik distribusi normal (uji Z), dengan membandingkan nilai Zhitung dengan nilai Ztabel dengan tingkat kesalahan 5% untuk perilaku penyeberang, perilaku pengantar dan kecepatan kendaraan. Sedangkan analisa volume lalu lintas mengacu pada Direktorat Bina Jalan Kota (1997) tentang Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Sampel diambil secara acak berdasarkan survei lapangan di sekolah yang sudah menerapkan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS), yaitu SD Kemala Bhayangkari dan SD Kartika V-3. Sebagai pembandingnya adalah sekolah yang belum menerapkan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS), yaitu SD Negeri 002 Balikpapan Tengah dan SD Negeri 006 Balikpapan Tengah. Data diambil pada jam sibuk, yaitu pukul 06.30-07.30 WITA. Hasil menunjukkan bahwa penerapan program Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di SD Kemala Bhayangkari dan SD Kartika V-3 sangat efektif dalam kategori �Perilaku penyeberang� dan �Perilaku pengantar�. Sementara dalam kategori �Kecepatan kendaraan� kecepatan pengendara yang melintas diarea ZoSS masih melewati batas kecepatan maksimum yang telah ditentukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Wibowo, Adik. "Mencegah dan Menanggulangi Plagiarisme di Dunia Pendidikan." Kesmas: National Public Health Journal 6, no. 5 (April 1, 2012): 195. http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v6i5.84.

Full text
Abstract:
Plagiarisme merupakan perbuatan salah yang serius sebab mengambil karya orang lain dan mengakuinya sebagai karya sendiri. Tindakan plagiarisme menurunkan moral dan harkat pelaku serta berdampak pada disintegritas sivitas akademik karena tindakan mengutip tanpa izin harus dicegah dan apabila sudah terjadi harus diatasi. Perilaku menjiplak karya orang lain tanpa mencantumkan sumber dan nama pengarang asli berakibat buruk kepada pengembangan ilmu sebab dengan mengutip tidak akan muncul pemikiran baru. Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah mengeluarkan peraturan tentang cara pencegahan dan penanggulangan plagiarisme termasuk sanksi untuk dosen, mahasiswa, dan calon guru besar sekalipun. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan arti dan dampak plagiarisme, sanksi bagi pelaku, serta upaya pencegahan dan penanggulangannya. Tulisan tentang plagiarisme masih minim di Indonesia sehingga isi artikel ini banyak merujuk kepada tulisan sumber asing yang secara kontekstual mungkin saja berbeda dengan kondisi di Indonesia. Berbagai bentuk plagiarisme meliputi word by word plagiarism, word switch plagiarism, style plagiarism, metaphor plagiarism, idea plagiarism, self plagiarism, dan plagiarisme dari akses elektronik internet. Beberapa cara memperkecil risiko plagiarisme yang diusulkan untuk Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia adalah melakukan upaya pencegahan secara sistem antara lain menciptakan iklim pendidikan yang kondusif, menghargai tulisan orang lain, pelatihan parafrasa, rujukan, penulisan referensi yang benar, menciptakan peranti lunak untuk pengecekan duplikasi artikel, dan rajin bertanya untuk mendapatkan pengarahan.Kata kunci: Plagiarisme, karya ilmiah, perguruan tinggiAbstractPlagiarisme is indeed wrong since it’s a claim of somebody’s scientific work as its own. In the academic world, plagiarism is also considered a moral misconduct which brought a negative impact to academic integrity. Therefore, plagiarism needs to be prevented and when happened, strict sanction and punishment need to be sentenced. In 2010, Ministry of Education has issued a decree to prevent and stop plagiarism among the academics. This article attempts to describe types of plagiarism, why it happens, and how to prevent and solution. Many references used came from foreign articles, since few were known about plagiarism in Indonesia. Types of plagiarism such as word by word plagiarism, word switch plagiarism, style plagiarism, metaphor plagiarism, idea plagiarism, self plagiarism, and plagiarism through internet were described. As an educational institution, the Faculty of Public Health University of Indonesia is urged to put serious attention to prevent and eliminate plagiarism using a system approach by creating conducive educational environment, respecting other’s scientific work, conducting training on paraphrase, citation, and reference writing in a proper way; creating and using simple electronic software to check sci- entific article plagiarism and encourage students to seek advice to prevent this disrespectful deed.Key words: Plagiarism, scientific writing, university
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

S.H M.H, Nurwati, Adi Sulistiyono, and Martin Roestamy. "MODEL PENGEMBANGAN JAMINAN FIDUSIA BAGI PEMILIK HAK CIPTA KARYA MUSIK DAN LAGU SEBAGAI OBJEK JAMINAN UNTUK MENDAPATKAN KREDIT PERBANKAN DI INDONESIA." JURNAL SOSIAL HUMANIORA 11, no. 2 (October 12, 2020): 190. http://dx.doi.org/10.30997/jsh.v11i2.3123.

Full text
Abstract:
Tulisan ini akan membahas Pengembangan Hak Kekayaan Inteleklektual di bidang hak cipta sebagai obyek jaminan fidusia untuk mendapatkan kredit perbankan di Indonesia . Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada para pencipta, kreator, inventor atas hasil kreasi atau temuannya yang mempunyai nilai komersial, baik langsung secara otomatis atau melalui pendaftaan pada instansi terkait sebagai penghargaan. Hasil kajian ini dilaksanakan untuk menentukan Hak Cipta sebagai Obyek Jaminan Fidusia sebagai mana diatur dalam Pasal 16 ayat (3)Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, dan Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, Yang menunjukan bahwa Hak Cipta dapat menjadi objek jaminan fidusia karena adanya hak eksklusif, yaitu hak ekonomi di samping hak moral yang dimiliki pemilik hak cipta. Penjaminan secara fidusia dari Hak Cipta akan mengikuti tata cara yang telah diatur oleh undang-undang Nomor 42 tahun 1999. Namun nilai ekonomis dari hak cipta akan ditentukan dari pemanfaatan hak ekonomi dari obyek ciptanya berupa imbalan atau royalti yang diterima oleh pemegang hak cipta. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif, dengan Spesifikasi penelitian deskriptif analisis. Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap, pertama dilaksanakan dengan melalui tahap studi kepustakaan, tahap kedua melalui analisis data dilakukan secara normatif kualitatif. Hasil Kajian menunjukan bahwa hak cipta dapat dibebani Fidusia selama pembebanan fidusia bukan dilakukan kepada bendanya, tetapi kepada nilai ekonominya. Hak cipta tersebut harus didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual agar dapat dijaminkan. Pendaftaran ini sangat penting sebagai bukti pemegang Hak Cipta untuk mendapatkan perlindungan hukum dan kepastian hukum mengenai hak atas ciptaannya. Perkembangan masyarakat global, Hak Cipta Karya Musik dan Lagu akan di jadikan collateral(agunan) untuk mendapatkan kredit perbankan.. Untuk mewujudkan konsep hukum ini diperlukaan peraturan yang mengatur substansi pembebanan, pengikatan dan pedaftaran Hak Cipta sebagai collateral(agunan) untuk mendapatkan kredit perbankan di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Pratama, Ardhian Setya, Tonny Hermawanto, and Rahayu Isnin Astuti. "Evaluasi Kinerja Simpang Empat Bersinyal Pada Persimpangan Jalan Tanjung - Jalan Aryo Blitar - Jalan Bengawan Solo." Journal of Science Nusantara 2, no. 4 (December 28, 2022): 156–67. http://dx.doi.org/10.28926/jsnu.v2i4.609.

Full text
Abstract:
Abstrak Simpang empat bersinyal Jalan Tanjung, Jalan Aryo Blitar, dan Jalan Bengawan Solo, Pakunden Kota Blitar merupakan jalur utama yang menghubungkan wilayah Kota Blitar ke daerah lainnya seperti Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang. Kondisi eksisting simpang empat bersinyal ini merupakan wilayah komersial dan pemukiman yang dapat menimbulkan kepadatan simpang pada jam tertentu. Tujuan dilakukan studi ini yaitu mengetahui kinerja simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden pada kondisi eksisting serta sepuluh tahun yang akan datang serta solusi penanganan kinerja simpang tersebut. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode SIG yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Pengambilan data dilakukan selama 5 hari di pagi, siang, dan sore selama 2 jam di tiap periode waktu. Data yang diperoleh nantinya berupa data primer dan sekunder yaitu data primer berupa data kondisi geometrik jalan, data volume lalu lintas, data waktu sinyal sedangkan data sekunder berupa data jumlah penduduk dan data peta wilayah yang dibutuhkan untuk memperhitungkan nilai derajat kejenuhan, panjang antrian, tundaan, waktu siklus serta tingkat pelayanan pada masing-masing lengan simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden. Hasil analisis dan perhitungan kondisi eksisting simpang pakunden sudah memenuhi standart MKJI 1997 yaitu < 0,85 pada semua pedekat, namun masih terdapat panjang antrian yang belum terurai oleh karena itu, solusi penanganan simpang menggunakan alternatif II yaitu perubahan fase sinyal dari 4 fase menjadi 3 fase yang dapat menurunkan jumlah antrian di semua pendekat simpang. Hasil prediksi dengan metode trend linier dan proyeksi geometri pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan serta pertumbuhan arus lalu lintas dari tahun 2022 hingga 2031 cukup signifikan. Katakunci: Kinerja, Simpang Empat Bersinyal, MKJI 1997
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Lestari, Dina Dwi, and Ibnusina Wirakusuma. "Studi Penggunaan Link Slab Pada Jembatan Komposit Bentang 14 & 18 m." EXTRAPOLASI 19, no. 02 (December 29, 2022): 66–76. http://dx.doi.org/10.30996/ep.v19i02.6886.

Full text
Abstract:
Abstrak Pada umumnya, banyak jembatan di indonesia yang masih menggunakan sistem perletakan sederhana dimana struktur antara abutment dengan lantai kendaraan, maupun lantai kendaraan dengan lantai kendaraan terpisah dan ditutup dengan sebuah konstruksi yang dinamakan dengan Expansion Joint. Munculnya siar pada pembangunan jembatan tentunya memberikan beberapa permasalahan, diantaranya korosi yang mampu merusak struktur jembatan sehingga dapat mengurangi usia jembatan dan dngan penggunaan jembatan seperti Expansion Joint memberikan rasa ketidaknyamanan pada pengguna jalan. Pada studi ini, siar yang ada akan dihubungkan dengan menggunakan metode baru, yakni dengan menggunakan konstruksi lantai terus menerus menggunakan penghubung Link Slab. Studi ini akan dilakukan pada jembatan komposit dengan bentang 14 m dan 18 berdasarkan aturan Standar Bangunan Atas Jembatan komposit dari Direkorat Bina Program Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum dan SNI 1725-2016. Hasi dari studi penggunaan link slab pada stuktur jembatan komposit ini yakni memperoleh panjang link slab, panjang debonding zone pada link slab, tebal link slab, pengaruh rotasi pada panang link slab, serta pengaruh penulangan pada link slab. Kata kunci: Jembatan Komposit, Expansion Joint, Link Slab, Penulangan Link Slab. Abstract In general, many bridges in Indonesia still use a simple laying system where the abutment and the vehicle floor, as well as the vehicle floor with the vehicle floor are separated and closed with a construction built with Expansion Joints. The emergence of bridge broadcasting certainly presents several problems, including corrosion that is able to utilize bridges so that they can reduce bridges and with the use of bridges giving road users a sense of belonging. In this study, the existing broadcasters will use a new method, namely by using a continuous floor using a Link Slab connector. This study will be carried out on composite bridges with spans of 14 m and 18 based on the rules of the Composite Bridge Superstructure Standard from the Directorate General of Highways Road Development Program of the Ministry of Public Works and SNI 1725-2016. The results of the study using the link slab in this composite bridge structure were to obtain the length of the link slab, the length of the debonding zone on the link slab, the thickness of the link slab, the effect of rotation on the link slab length, and the effect of reinforcement on the link slab. Keywords: Composite Bridges, Expansion Joint, Link Slab, Reinforcement of Link Slab.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Santosa, Wimpy, and Greece Maria Lawalata. "IMPLEMENTASI PROGRAM JALAN HIJAU UNTUK MENDUKUNG PELAKSANAAN KONSTRUKSI RENDAH KARBON." Jurnal HPJI 5, no. 2 (July 26, 2019): 65–74. http://dx.doi.org/10.26593/jh.v5i2.3367.65-74.

Full text
Abstract:
Abstract Negative impacts from the implementation of road construction, namely increasing carbon emissions or Greenhouse Gas Emissions, need to be taken into account, because it is very influential on climate change. Indonesia will experience significant losses due to climate change, because Indonesia is an island-shaped country. The longer dry season will increase the frequency of extreme weather, and heavy rains are increasingly likely to increase flooding. The Green Road Program is a program that has the potential to reduce carbon emissions from the implementation of road construction. Currently the Green Road Rating Program has been held in Indonesia for 3 years, from 2015 until 2017. By looking at the results obtained in other countries, the Green Road Program has the potential to reduce carbon emissions starting at around 28%, for roads with rigid pavement, up to around 37%, for roads with flexible pavements. When linked to the planned road construction in the 2014-2019 Directorate General of Highways Strategic Plan, which is 2,650 km of non-toll national roads and 1,000 km of toll roads, the implementation of the Green Road Program has the potential to reduce carbon emissions between 1.5 million tons and 2.0 million tons of CO2 equivalent. Keywords: implementation of road construction, carbon emissions, green roads, green road ranking Abstrak Dampak negatif yang berasal dari pelaksanaan konstruksi jalan, yaitu meningkatnya emisi karbon atau emisi Gas Rumah Kaca, perlu diperhitungkan, karena sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim. Indonesia akan mengalami kerugian yang signifikan akibat perubahan iklim, karena Indonesia merupakan suatu negara yang berbentuk kepulauan. Musim kering yang semakin panjang akan meningkatkan frekuensi cuaca ekstrim, dan hujan lebat yang semakin sering berpeluang untuk meningkatkan terjadinya banjir. Program Jalan Hijau merupakan suatu program yang berpotensi untuk mengurangi emisi karbon yang berasal dari pelaksanaan konstruksi jalan. Saat ini Program Pemeringkatan Jalan Hijau telah diselenggarakan di Indonesia selama 3 tahun, yaitu pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017. Dengan melihat hasil yang diperoleh di negara lain, Program Jalan Hijau berpotensi mengurangi emisi karbon mulai dari sekitar 28%, untuk jalan dengan perkerasan kaku, hingga sekitar 37%, untuk jalan dengan perkerasan lentur. Bila dikaitkan dengan rencana pembangunan jalan yang terdapat pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Bina Marga 2014-2019, yaitu 2.650 km jalan nasional nontol dan 1.000 km jalan tol, implementasi Program Jalan Hijau berpotensi mengurangi emisi karbon antara 1,5 juta ton hingga 2,0 juta ton CO2 ekuivalen. Kata-kata kunci: pelaksanaan konstruksi jalan, emisi karbon, jalan hijau, pemeringkatan jalan hijau
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Airiansyah, Fitra, and Fifie Febryanti Sukman. "PENERAPAN KONSEP KEPEMIMPINAN DAN KEKUATAN TENGKU CIK TANOH ABEE MELALUI MEDIA GERAK." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 45. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.29117.

Full text
Abstract:
The process of creating this dance work aims to reconstruct the figure of a warrior and ustadz in Aceh, namely Tengku Cik Tanoh Abee. A familiar story for the people of Aceh Besar is the story of Tengku Cik Tanoh Abee slashing and cutting Bak Leubu (taro leaves) when Tengku Cik Tanoh Abee found out that the Dutch were heading to his place, so all the Dutch were killed. at the Lambaroe Café roundabout. Killing without touching is part of Tengku Cik Tanoh Abee's practice of wisdom in fighting the Dutch colonialists. The process of creating this dance is a form of remembering the figure of leadership and strength by Tengku Cik Tanoh Abee and then becoming the idea or idea of creating this dance work. The method of creating this work consists of 4 stages, namely: exploration, improvisation, evaluation, and formation. The results of this study is that the creation of a work with the title Teulebah contains three scenes, each scene visualizing a figure, leadership and strength by going through the stages of a choreographic approach.Keywords: dance, Tengku Cik Tanoh Abee. AbstrakProses penciptaan karya tari ini bertujuan untuk merekonstruksi sosok pendekar dan ustadz di Aceh yaitu Tengku Cik Tanoh Abee. Kisah yang akrab bagi masyarakat Aceh Besar adalah kisah Tengku Cik Tanoh Abee menebas dan memotong Bak Leubu (daun talas) ketika Tengku Cik Tanoh Abee mengetahui bahwa Belanda sedang menuju ke tempatnya, sehingga semua orang Belanda terbunuh. di bundaran Lambaroe Café. Membunuh tanpa menyentuh adalah bagian dari amalan makrifat ilmu Tengku Cik Tanoh Abee dalam memerangi penjajah Belanda. Proses penciptaan tarian ini merupakan bentuk mengenang sosok kepemimpinan dan kekuatan oleh Tengku Cik Tanoh Abee dan kemudian menjadi ide atau gagasan penciptaan karya tari ini. Metode penciptaan karya ini terdiri dari 4 tahapan yaitu: eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan pembentukan. Hasil penelitian ini yaitu pembuatan karya dengan judul Teulebah terdapat tiga adegan yang masing-masing adegan memvisualisasikan sosok, kepemimpinan serta kekuatan dengan melalui tahapan pendekatan secara koreografis.Kata Kunci: tari, Tengku Cik Tanoh Abee.Authors:Fitra Airiansyah : Institut Seni Budaya Indonesia AcehFifie Febryanti Sukman : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Abdullah, Irwan. (2006). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Budi Wibowo, Agus dan Faisal. (2014). Kepemimpinan Tradisional di Indonesia (Aceh Besar dan kajang). Aceh: Pemerintah Aceh.Hadi, Y. Sumandiyo. (2007). Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta: Press FSP ISI Yogyakarta.Hadi, Y. Sumandiyo. (2012). Koreografi Bentuk-Teknik-Isi. Yogyakarta: Press FSP ISI.Hidajat, Robby. (2011). Koreografi dan Kreativitas Pengetahuan dan Petunjuk Praktikum Koreografi. Kendil: Cipta Media.Hwakins, Alma. Terj I Wayan Dibia. (2005). Moving From Within, Bergerak Meurut Kata Hati. Yogyakarta: Cipta Media.Juaini, Imam. (2014). Saman di Aceh. Banda Aceh: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Banda Aceh.Soedarsono. (1985). Elemen-Elemen Dasar Komposisi Tari. Terjemahan dari La Meri. Yogyakarta: Lagaligo.Sukman, F. F., & Gusmail, S. (2020). The Pattern of Vertical Inheritance and the Role of Sheikh in Inheritance System of Ratoeh Bantai Dance in Aceh Province. e-Prosiding Pascasarjana ISBI Bandung, 1(1).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Sinia, Ria Oktaviani, and Gatot Eko Susilo. "STUDI KEBUTUHAN NYATA AIR BERSIH PER KAPITA PADA KOTA BANDAR LAMPUNG." Jurnal Profesi Insinyur Universitas Lampung 2, no. 1 (June 1, 2021): 1–8. http://dx.doi.org/10.23960/jpi.v2n1.53.

Full text
Abstract:
Sebagaimana telah diketahui bahwa seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka jumlah kebutuhan akan air bersih yang harus terpenuhi juga besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (1) menyelidiki besaran jumlah kebutuhan air bersih per kapita di Kota Bandar Lampung; (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kebutuhan air bersih di Kota Bandar Lampung; (3) menghitung jumlah biaya konsumsi air bersih; (4) Melakukan perbandingan hasil penelitian mengenai besaran kebutuhan air bersih dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, baik itu penelitian di negara Indonesia maupun penelitian yang berasal dari negara lain. Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Kota Bandar Lampung yang secara administrasi memiliki 20 kecamatan dan 126 kelurahan. Pengumpulan data kebutuhan air bersih dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada 126 rumah tangga secara acak. Berdasar pada hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Jumlah kebutuhan air bersih per kapita Kota Bandar Lampung adalah 130,44 ltr/org/hr. (2) Besaran jumlah kebutuhan air bersih pada Kota Bandar Lampung dipengaruhi beberapa hal sebagai berikut, yakni: jumlah anggota keluarga, status pendidikan, jenis pekerjaan, jumlah kepemilikan kendaraan, dan kemudahan mendapatkan air. (3) Biaya yang dibayarkan setiap bulannya untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada Kota Bandar Lampung berkisar antara Rp.127.267,00 sampai dengan Rp.187.449, 00. (4) Hasil yang didapat pada penelitian ini jauh berbeda dengan hasil pada penelitian Kindler and Russel (1984) yang menyatakan bahwa penggunaan air rata-rata untuk rumah tangga adalah sebesar 295 ltr/org/hr, namun hasil yang didapat pada penelitian ini mendekati Kriteria Perencanaan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Tahun 1996, yang menyatakan bahwa pada Kota Besar yang memiliki penduduk berkisar antara 500.000 jiwa – 1.000.000 jiwa, kebutuhan air domestiknya adalah 120– 150 ltr/org/hr.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Wulandari, Tri. "EKSISTENSI BATIK ENCIM DALAM ARENA PRODUKSI KULTURAL DI PEKALONGAN." Gorga : Jurnal Seni Rupa 10, no. 1 (June 11, 2021): 164. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v10i1.25255.

Full text
Abstract:
This study aims to explain the strength of Encim batik existence in cultural production arenas including limited-production arenas and large-scale production arenas. The theory of the cultural production arena by Pierre Bourdieu helped in this study in particular, include: 1) material and symbolic aspects of the production of cultural works, 2) the role of mediators who have a role in the use of works. The research method used is qualitative research is descriptive and the method of data retrieval through observation, documents, interviews, and triangulation. Analysis methods include data reduction, data presentation, and data verification. The results of this study explain that the existence of Encim batik in the production-limited arena is strengthened by the consistency of entrepreneurs and batik artists from Peranakan China by maintaining the quality of Encim batik both in terms of visual beauty, technical manufacturing, and usefulness functions. Entering the large-scale production arena, the excellenge of quality are simplified, because it follows the demand of the Encim batik market tastes. Therefore, batik industry entrepreneurs in Pekalongan reproduce Encim batik with all its creativity, so that it has an impact on the birth of innovative forms of creative industry products such as batik products Encim write, stamp, night screen printing, and printing. The of Encim batik is influenced by economic capital, cultural capital, social capital, and symbolic capital used as a force to survive in batik business competition.Keywords: existence, batik encim, cultural production.AbstrakKajian ini bertujuan untuk menjelaskan kekuatan eksistensi batik Encim dalam arena produksi kultural mencakup arena produksi terbatas dan arena produksi skala besar. Teori arena produksi kultural oleh Pierre Bourdieu membantu dalam kajian ini khususnya meliputi: 1) aspek material maupun simbolis dari produksi karya-karya kultural, 2) peran mediator yang mempunyai andil dalam pemaknaan karya. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan metode pengambilan data melalui observasi, dokumen, wawancara, dan triangulasi. Metode analisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil kajian ini menjelaskan bahwa eksistensi batik Encim dalam arena produksi terbatas diperkuat dengan adanya konsistensi pengusaha dan seniman batik dari Cina Peranakan dengan menjaga kualitas batik Encim baik dari aspek keindahan visual, teknis pembuatannya, dan fungsi kegunaanya. Memasuki arena produksi skala besar, maka keunggulan kualitas tersebut mengalami penyerderhanaan, karena mengikuti permintaan selera pasar batik Encim. Oleh karena itu, para pengusaha industri batik di Pekalongan mereproduksi batik Encim dengan segala kreativitasnya, sehingga berdampak pada lahir inovasi bentuk produk-produk industri kreatif yang beraneka ragam seperti produk batik Encim tulis, cap, sablon malam, maupun printing. Eksistensi batik Encim dipengaruhi adanya modal ekonomi, modal budaya, modal sosial, dan modal simbolik yang digunakna sebagai kekuatan untuk bertahan dalam persaingan usaha batik.Kata Kunci: eksistensi, batik encim, produksi kultural. Author: Tri Wulandari : Institut Seni Indonesia Yogyakarta References:Amidjaja, N. T. (1966). Batik. Jakarta: Djambatan.Bourdieu, P. (2009). An Introduction to the Work of Pierre Bourdieu: The Practice Theory, (Habitus x Modal) + Ranah = Praktik; Pengantar Paling Komprehensif kepada Pemikiran Bourdieu, Terjemahan Pipit Maizer. Yogyakarta: Jalasutra.___________. (2015). The Field of Cultural Production: Essay on Art and Literatur, Arena Produksi Kultural: Sebuah Kajian Sosiologi Budaya, Terjemahan Yudi Santosa. Yogyakarta: Kreasi Wacana.Djomena, N. S. (1990). Batik dan Mitra. Jakarta: Djambatan.Fashri, F. (2014). Pierre Bourdieu Menyingkap Kuasa Simbol. Yogyakarta: Jalasutra.Ishwara, H., L. R.Yahya, & Moeis, X. (2011). Batik Pesisir Pusaka Indonesia, Koleksi Hartono Sumarsono. Jakarta: KPG Kepustakaan Populer Gramedia.Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.Soedarso. (2006). Trilogi Seni: Penciptaan Eksistensi Dan Kegunaan Seni. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.Susanto, S. (1984). Seni dan Teknologi Kerajinan Batik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.Wulandari, Tri. (2017). “Koleksi Museum Batik Danar Hadi”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 17 Desember 2017, Solo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Fitri, Ahyanati, Teti Berliani, and Reddy Siram. "IMPLEMENTASI “HASUPA HASUNDAU” DALAM MEMBINA PESERTA DIDIK." Equity In Education Journal 1, no. 1 (October 20, 2019): 73–81. http://dx.doi.org/10.37304/eej.v1i1.1555.

Full text
Abstract:
Abstract: This study aims to describe the implementation of Hasupa Hasundau in fostering students at SDN 5 Menteng Palangka Raya, seen from the aspects of: (1) the process of the Hasupa Hasundau program in fostering students, (2) the mechanism of the Hasupa Hasundau program in fostering students, and from aspects: (3) Supporting factors and obstacles encountered in the implementation of the Hasupa Hasundau program. This study used a qualitative approach with case study design. Data collection techniques carried out by: observation, interview and documentation. Validation of data in this study uses the technique of credibility (triangulation and checking members) and confirmability. The results showed that: (1) The process of the formation of Hasupa Hasundau at SDN 5 Menteng began with a program from the Ministry of Education and Culture which is a partnership program and SDN 5 Menteng Palangka Raya implemented a partnership program, the implementation was carried out in a container that was named Hasupa Hasundau where the activity was to carry out a meeting between the school and parents of students, (2) The mechanism of the program is held 2 meetings per semester, inviting parents through groups in WA or letters, holding discussions to express opinions or needs needed by children in school, and (3) Supporting Factors and Constraints faced in the Implementation of Hasupa Hasundau in Fostering Students, namely: a) Supporting factors for parents' openness or trust in school and vice versa in educating children, parity in parenting, and b) Constraints originating there are some parents who are unable to attend attend because of time problems, like parents y I'm busy working. Keywords: Implementation, Hasupa Hasundau, Students, SDN 5 Menteng Palangka Raya Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Implementasi Hasupa Hasundau dalam Membina Peserta Didik di SDN 5 Menteng Palangka Raya, diilihat dari aspek: (1) Proses terbentuknya program Hasupa Hasundau dalam membina peserta didik, (2) Mekanisme program Hasupa Hasundau dalam membina peserta didik, dan (3) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Hasupa Hasundau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kredibilitas (triangulasi dan pengecekkan anggota) dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses terbentuknya Hasupa Hasundau di SDN 5 Menteng berawal dari adanya program dari Kemendikbud yaitu program kemitraan dan SDN 5 Menteng Palangka Raya menerapkan program kemitraan, pelaksanaannya dilaksanakan pada sebuah wadah yang diberi nama Hasupa Hasundau yang mana kegiatannya adalah melaksanakan pertemuan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa, (2) Mekanisme program dilakukan 2 kali pertemuan per semester, mengundang orang tua siswa melalui melalui grup WA atau surat, diadakan diskusi untuk menyampaikan pendapat ataupun kebutuhan yang diperlukan anak di sekolah, dan (3) Faktor Pendukung dan Kendala yang dihadapi pada Pelaksanaan Hasupa Hasundau dalam Membina Peserta Didik, yaitu: a) Faktor pendukung adanya keterbukaan atau kepercayaan orang tua terhadap sekolah begitu sebaliknya dalam mendidik anak, kesamaan pola asuh, dan b) Kendala berasal ada beberapa orang tua yang berhalangan hadir karena masalah waktu, seperti orang tua yang sibuk bekerja. Kata Kunci: Implementasi, Hasupa Hasundau, Peserta Didik, SDN 5 Menteng Palangka Raya References: Burhanuddin., Imron. A., Maisyaroh., Sutopo, H., Supriyanto, A., Bafadal, I., Setyadin, B., Effendi, A.R., Sahertian, P.A., & Sultoni. (2003). Manajemen Pendidikan; Analisis Substantif dan Aplikasinya dalam Institusi Pendidikan (Imron, A., Burhanuddin, & Maisyaroh, Ed).Malang: Universitas Negeri Malang. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. (2002). Jakarta. FKIP. (2017).Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Universitas Palangka Raya. Iper, D. (2009). Kosakata Bahasa Dayak Ngaju-Indonesia. Palangka Raya. CV Anugerah Indah Mandiri. Keith, S. & Girling, R. H. (1991). Educational, Management, and Participation: New Directions in Educa¬tional Administration. Boston: Allyn and Bacon. Komariah, A., & Triatna, C. (2008). Visionary Leadership menuju Sekolah Efektif.Jakarta: PT. Bumi Aksara. Manap, S. (2013). Identifikasi Potensi Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Sarana Pembelajaran di SMPN 1 Sindang Kelingi Kabupaten Rejang Lebong, Laporan Penelitian Penguatan Pembelajaran Program Magister Manajemen Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu, (Online), (http://repository.unib.ac.id/8057/1/B6%20Manap%2C%202013%20-%20PENELITIAN%20IDENTIFIKASI%20POTENSI%20PARTISIPASI%20MASYARAKAT.pdf), diakses 2 Februari 2019. Moleong, L. J. (2012). Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. (2013). Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor: 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pidarta, M. (2011). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Roadmap Pendidikan Keluarga.(2015). Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Suadin. (2017). Materi umum Kemitraan Sekolah dengan Keluarga dan Masyarakat. Diunduh pada tanggal 22 Oktober 2018. https://suaidinmath.files.wordpress.com Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharto, T. (2012). Pendidikan Berbasis Masyarakat: Relasi Negara dan Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta. Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 7. Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, BAB XV Pasal 54 ayat 1 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wahyuni, R. (2015). Manajemen Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Pengembangan Sekolah (Studi Multikasus pada SMA Negeri 4 dan SMA Katolik Santo Petrus Kanisius Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah), (Online), (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/38505), diakses 20 Oktober 2019.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Margono, Suyud. "PRINSIP DEKLARATIF PENDAFTARAN HAK CIPTA: Kontradiksi Kaedah Penda Ō aran Ciptaan dengan Asas Kepemilikan Publikasi Pertama Kali." Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional 1, no. 2 (August 31, 2012): 237. http://dx.doi.org/10.33331/rechtsvinding.v1i2.99.

Full text
Abstract:
<p>Hukum Hak Cipta Indonesia memiliki regulasi tentang Penda Ō aran Hak Cipta. Penda Ō arannya bisa dilakukan oleh pemohon baik Pencipta atau Pemegang Hak Cipta ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Ser Ɵ fi kat Penda Ō aran Hak Cipta menjadi alat buk Ɵ jika terjadi sengketa melalui proses penyelesaian di Pengadilan atau non-pengadilan. Ketentuan Penda Ō aran Ciptaan ini Ɵ dak seimbang dan mengeyampingkan keberadaan karya-karya Cipta yang Ɵ dak dida Ō arkan dalam jumlah jutaan. Sebenarnya, dalam prinsip universal dan perlindungan hak cipta internasional Ɵ dak mewajibkan untuk se Ɵ ap penda Ō aran bagi penciptaan kepada lembaga di satu negara tertentu. Sebuah doktrin universal yang digunakan, untuk perlindungan hak cipta telah mendapat perlindungan hukum setelah dibuat, dan dapat diketahui, didengar, dilihat oleh pihak lain. Prinsip ini dikenal dengan Prinsip Deklara Ɵ f. Ini berar Ɵ ekspresi penciptaan memiliki perlindungan sejak publikasi pertama kalinya. Oleh karena itu, berdasarkan permasalah pertentangan antara Penda Ō aran Hak Cipta dan perlindungan penciptaan yang mengiku Ɵ sistem deklara Ɵ f, maka perlu pemikiran ulang pengaturan penda Ō aran hak cipta yang bertentangan dengan kepemilikan hak cipta yang didapat sejak saat penciptaan pertama dipublikasikan.</p><p>Indonesian Copyright Law has regula Ɵ on about Copyright Registra Ɵ on. Its registra Ɵ on can be done by applicant(s) even Creator or the Owner of Copyrights to Directorate General Intellectual Property (Indonesia IP O ffi ce). Cer Ɵ fi cate of Creature Registra Ɵ on will make easy proved if dispute happening event takes proceedings at Court or non-court se Ʃ lement. This rule of Copyright Registra Ɵ on made in-balance for the un-register crea Ɵ on in fact a million crea Ɵ on that doesn’t listed in General of registered creature. Actually, in universal principle and based on interna Ɵ onal conven Ɵ on concerning copyright protec Ɵ on not knows or not make compulsory for any sense registra Ɵ on for crea Ɵ on or given authority to the ins Ɵ tu Ɵ on at one par Ɵ cular state. An Universal doctrine that is u Ɵ lized for copyright protec Ɵ on which is a creature has go Ʃ en law protec Ɵ on since that creature fi nish is made, and gets to be known, heard, seen by other Party this principle recognised with Declara Ɵ ve Principal. Its mean a that crea Ɵ on is not an ideas but cons Ɵ tute protected expression of ideas or have protec Ɵ on since fi rst Ɵ me publica Ɵ on, but especially at Indonesia has rule and mechanism of copyrights Registra Ɵ on event its registra Ɵ on is not compulsary. Therefore, based on problema Ɵ c contradic Ɵ ng among Copyright Registra Ɵ on and protec Ɵ on of crea Ɵ on that follow declara Ɵ ve system this research is rethinking the existence copyright registra Ɵ on rule causes to be breached copyright ownership compossed to be go Ʃ en since that crea Ɵ on fi rst Ɵ me is publicized ( fi rst to publish).</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Rahayu, Nunung P., Piter Joko Nugroho, and Teti Berliani. "PEMBINAAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR DAERAH TERPENCIL." Equity In Education Journal 1, no. 1 (October 20, 2019): 62–72. http://dx.doi.org/10.37304/eej.v1i1.1554.

Full text
Abstract:
Abstract: This study aims to describe the professional development of elementary school teachers in remote areas in the UPTD Damang Batu working area, seen from the aspects of: (1) elementary teacher professional development through: (a) Intensive Development, (b) Cooperative Development, (c) Self Directed Development, and (2) Supporting factors and obstacles encountered in the professional development of remote area elementary school teachers. This research is a qualitative research with a case study design. Data collection is done by methods: in-depth interviews (indepth interview), participant observation (participant observation), and study documentation (study of document). Determination of data sources is done by using purposive sampling technique. Data analysis was performed using the interactive patterns of Miles and Huberman (1994). Checking the validity of the data is done by using a degree of credibility through both source and method triangulation techniques. The results of the study show that: (1) Professional development of elementary school teachers in remote areas, through: (a) Intensive Development, carried out through activities commonly aimed at developing teacher professionals and program activities that are tailored to the needs of teachers; (b) Cooperative Development, carried out through visits to other schools, sharing experiences with colleagues, being active in MGMP activities, and supporting each other to increase work motivation; and (c) Self-Directed Development, carried out through teaching media manufacturing activities, actively reading books in school libraries, actively participating in seminars / training, and actively seeking new teaching materials if they have the opportunity to access the internet; and (2) Supporting factors include the establishment of synergic cooperation between the Education Office, UPTD, supervisors, school principals and teachers; while the constraint factor is not all teachers have the opportunity to participate in a professional development program due to geographical conditions and the difficulty of access to and from the school. Keywords: Professional Development, Elementary Teacher, Remote Area Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Pembinaan profesional guru SD daerah terpencil di wilayah kerja UPTD Kecamatan Damang Batu, dilihat dari aspek: (1) Pembinaan professional guru SD melalui: (a) Intensive Development, (b) Cooperative Development, (c) Self- Directed Development, dan (2) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan profesional guru SD daerah terpencil. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Penetapan sumber data dilakukan dengan teknikpurposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pola interaktif Miles dan Huberman (1994). Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pembinaan profesional guru SD daerah terpencil, melalui: (a) Intensive Development, dilaksanakan melalui kegiatan yang lazim ditujukan untuk mengembangkan profesional guru serta program kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan guru; (b) Cooperative Development, dilaksanakan melalui kegiatan kunjungan ke sekolah lain, sharing pengalaman dengan sejawat, aktif dalam kegiatan MGMP, serta saling mendukung untuk meningkatkan motivasi kerja; dan (c) Self- Directed Development, dilaksanakan melalui kegiatan pembuatan media ajar, aktif membaca buku di perpustakaan sekolah, aktif mengikuti seminar/pelatihan, serta aktif mencari bahan ajar baru jika memiliki kesempatan untuk mengakses internet; dan (2) Faktor pendukung meliputi terjalinnya kerjasama yang sinergis antara Dinas Pendidikan, UPTD, pengawas, kepala sekolah dan guru; sedangkan faktor kendala belum semua guru mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pembinaan profesional disebabkan kondisi geografis serta sukarnya akses dari dan menuju ke sekolah tersebut. Kata Kunci: Pembinaan Profesional, Guru Sekolah Dasar, Daerah Terpencil References: Arifin. (2011). Kompetensi Guru dan Strategi Pengembanganya. Yogyakarta: Penerbit LILIN. Arnold, P. (2001). Review of Contemporary Issues for Rural Schools. Education in Rural Australia, 11 (1), 30-42. Bafadal, I. (2003). Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar: Dalam Rangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Collette, A.T., & Chiappetta, E. L. (1994). Science Instruction in the Middle and Secondary Schools(3rd Edition). New York: Merrill. Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.Departemen Pendidikan Nasional. Dinas Pendidikan Kabupaten Gunung Mas. (2010). Laporan Tahunan DinasPendidikan Kabupaten Gunung Mas Tahun 2010. Dinas Pendidikan Kabupaten Gunung Mas. (2016). Data Hasil UKG Tahun 2015. Gaffar, F. M. (1987). Perencanaan Pendidikan: Teori dan Metodologi. Jakarta: Depdikbud. Glatthorn, A. A. (1995). Teacher Development. In: Anderson, L. (Ed.). International Encyclopedia of Teaching and Teacher Education. Second Edition.London: Pergamon Press. Gorton, R. A. (1976). School Administration Challenge and Opportunity for Leadership.New York: Wm. C. Brown Company Publishers. Hanson, M. E. (1985). Educational Administration and Organizational Behavior. Third Edition. Boston Allyn and Bacon. Heslop, J. (1996). A Model for The Development of Teacher in a Remote Area of Western Australia.Australian Journal of Education. Vol.21: Iss.1, Article 1. Available at: http://ro.ecu.edu.au/ajte/vol21/iss1/1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (2012). Pedoman Uji Kompetensi Guru.Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). (2015). Pedoman Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru.Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Khasanah, N. (2014). Ternyata ini Alasan Pendidikan di Jawa Lebih Berkualitas. Diakses pada tanggal 20 Juli 2018, dari: https://www.kompasiana.com/noerchasanahkinar/ 54f868f5a333113a038b4577/ternyata-ini-alasan-pendidikan-di-jawa-lebih-berkualitas. Koswara, D. D., & Triatna, C. (2011). Manajemen Pendidikan: Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan.Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Alfabeta. McPherson, R. B. (1986). Managing Uncertainty: Administrative Theory and Practice in Education. Colombus: Charles E. Merrill Publishing Company. Miles, M., & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press. Mulyasa, E. (2013). Uji Kompetensi Guru dan Penilaian Kinerja Guru.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Mustofa. (2007). Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru di Indonesia.Jurnal Ekonomi Pendidikan, Vol.4 (1). Nugroho, P. J. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profesionalisme Guru SD Daerah Terpencil Daratan Pedalaman Kabupaten Gunung Mas.Prosiding Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2013. Dies Natalis Universitas Palangka Raya. ISSN: 2354-6727. Nugroho, P. J. (2017). Pengembangan Model Pelatihan Inovatif untuk Meningkatkan Kompetensi Guru SD Daerah Terpencil. Jurnal Sekolah Dasar: Kajian Teori dan Praktik, Vol.26 (2). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Rohani, N. K. (2004). Pengaruh Pembinaan Kepala Sekolah dan Kompensasi Terhadap Kinerja Guru SLTP Negeri di Kota Surabaya.Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.5 (1). Saud, U. S. (2009). Pengembangan Profesi Guru SD/MI. Bandung: Alfabeta. Sher, J. P., & Sher, K. R. (1994). Beyond the Conventional Wisdom: Rural Develop-ment as if Australia’s Rural People and Communities Really Mattered. Journal of Research in Rural Education, Vol 10 No 1. Siram, R. (1992). Pelaksanaan Model Sistem Guru Kunjung Suatu Alternatif Pemerataan Pendidikan Sekolah Dasar Daerah Terpencil di Kalimantan Tengah.Tesis tidak dipublikasikan, PPS IKIP Malang. Snyder, K. J., & Anderson, R. H. (1986). Managing Productivity Schools. Orlando: Academic Press College Division. Supriadi, D. (1990). Pendidikan di Daerah Terpencil: Masalah dan Penanganannya. Analisis CSIS No. 5. Bandung: IKIP Bandung. Tjalla, A. (2010). Potret Mutu Pendidikan Indonesia ditinjau dari Hasil-Hasil Studi Internasional.Diakses tanggal 20 Juli 2018 dari: http://repository.ut.ac.id/2609/1/fkip201047.pdf. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Mikaresti, Pamela, and Herlinda Mansyur. "PEWARISAN BUDAYA MELALUI TARI KREASI NUSANTARA." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 147. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.33333.

Full text
Abstract:
Preserving national culture must start from preserving and maintaining traditional cultures that exist in various regions of the archipelago. The main of national culture is regional culture, it means that preserving national culture must start from preserving regional culture. Preservation of national culture can be done with a system of cultural inheritance through education which can begin with art learning in elementary schools. Art learning in elementary schools can be given by introducing the traditional arts of the archipelago to elementary school’s students as generations of cultural heirs. However, the most common obstacles that have found among elementary school’s teachers are they don’t understand the knowledge and science of art in depth and don’t have the skills to practice art, especially dance, so that art learning in schools is often neglected. To overcome this, there is a need for new innovations that can help teachers in teaching art, especially dance for elementary school’s students by creating Indonesian dance creations that are based on the traditional dances of Bengkulu, namely ‘Kejei’ Dance and ‘Andun’ Dance. The purpose of this study is to preserve the culture of the archipelago by creating dance creations of the archipelago as a form of cultural inheritance in introducing the culture of the archipelago to elementary school’s students. This creation method adopts the approach of Alma M. Hawkins which consists of stages of exploration, improvisation, and composition. The results of the research are the creation of Indonesian dance creations that are based on traditional dances so as to produce new dance creations, namely the ‘Kedun’ Dance and ‘Gegelea Beregam ‘ Dance by developing aspects of motion, floor patterns, dance music accompaniment, makeup and clothing, dancers, duration of performance, and venue. Creating new creation dance, it is hoped.Keywords: cultural inheritage, archipelago creation dance. AbstrakMelestarikan budaya nasional harus dimulai dari menjaga dan memelihara budaya tradisional yang ada diberbagai daerah nusantara. Akar budaya nasional adalah budaya daerah, artinya untuk melestarikan budaya nasional harus dimulai dari melestarikan budaya daerah. Pelestarian budaya nasional dapat dilakukan dengan sistem pewarisan budaya melalui pendidikan yang dapat diawali dengan pembelajaran seni di sekolah dasar. Pembelajaran seni di Sekolah Dasar dapat diberikan dengan mengenalkan seni tradisional nusantara pada anak usia sekolah dasar sebagai generasi pewaris budaya. Tetapi, terdapat kendala yang paling banyak ditemukan di kalangan guru-guru kelas di Sekolah Dasar bahwasanya mereka kurang memahami pengetahuan dan ilmu seni secara mendalam serta tidak memiliki keterampilan dalam berolah seni khususnya seni tari sehingga pembelajaran seni di sekolah pun sering diabaikan. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya inovasi baru yang dapat membantu para guru dalam mengajarkan seni khususnya seni tari pada anak usia sekolah dasar dengan cara menciptakan tari kreasi nusantara yang berpijak dari tari tradisional Provinsi Bengkulu yaitu Tari Kejei dan Tari Andun. Tujuan penelitian ini yaitu melestarikan budaya nusantara dengan menciptakan tari kreasi nusantara sebagai bentuk langkah pewarisan budaya dalam mengenalkan budaya nusantara pada anak usia sekolah dasar. Metode penciptaan ini mengadopsi pendekatan Alma M. Hawkins yang terdiri dari tahap eksplorasi, improvisasi, dan komposisi. Hasil penelitian berupa penciptaan tari kreasi nusantara yang berpijak dari tari tradisonal sehingga menghasilkan tari kreasi baru yaitu Tari Kedun dan Tari Gegelea Beregam dengan mengembangkan aspek gerak, pola lantai, iringan musik tari, tata rias dan busana, penari, durasi waktu pertunjukan, dan tempat pertunjukan. Dengan terciptanya tari kreasi baru diharapkan dapat menambah khazanah budaya nusantara yang dapat dimanfaatkan dan diseminasikan untuk meningkatkan kualitas pendidik di sekolah dasar.Kata Kunci: pewarisan budaya, tari kreasi nusantara. Authors: Pamela Mikaresti : Universitas TerbukaHerlinda Mansyur : Universitas Negeri Padang References: Asyhar, Rayandra. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press.BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD. Jakarta: BSNP.Dewi, Ni Made Lisa Anggara dkk. (2020). Tari Kreasi Cangak Congak. Bengkulu: BK Press.Kurdi, Aserani. (2011). Bahan Diklat Seni Budaya Seni Musik SMK Negeri 1 Tanjung. Tanjung: SMK Negeri 1 Tanjung.Kusumastuti, Eny. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Mimbar Sekolah Dasar Vol. 1 No. 1. Diakses secara online pada bulan Februari 2021.Lestari, W., & Totok Sumaryanto, F. (2014). Pengembangan Model Pelatihan Apresiasi Senitari Daerah Setempat pada Guru Sekolah Dasar di Kota Semarang. Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) Tahun 2014.Nurdin, Syafrudin dan Andriantoni. (2016). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Oktovan, R. N., Suryamah, D., & Dwiatmini, S. (2021). Pewarisan Budaya dalam Kesenian Bringbrung di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap Hilir, Kota Bandung. Jurnal Budaya Etnika, 4(2), 114-125.Paluseri, Dais Darmawan dkk. (2017). Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.Sapitri, Y. (2016). Aplikasi Motif Tanduk dalam Pengembangan Motif Hias Batik Garutan (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia). Sari, M. (2012). Peran Literasi Sains dalam Ekonomi Global. Literasi SAINS, 3(1), 13-13.Susanti, D. (2015). Penerapan Metode Penciptaan Alma Hawkins Dalam Karya Tari Gundah Kancah. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 17(1), 41-56.Syefriani, S. (2016). Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada Masyarakat Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu. KOBA, 3(1), 13-13.Tamara, Y. M. C., & Desyandri, D. (2019). Peningkatan Penguasaan Lagu Daerah Nusantara Menggunakan Multimedia Adobe Flash CS6 di Kelas V SDN 05 Air Tawar Barat. e-Journal Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(9).Trilling dan Fadel. (2009). 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. Jossey Bass: USA.Wiflihani, W. (2012). Kontribusi Seni Bagi Pendidikan. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial, 4(1).Wulandari, S. (2012). Pelatihan Tari bagi Anak-Anak Sekolah Dasar di Sanggar Dede Nono Rukmana Kabupaten Kuningan (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia). Yulianti, I. (2015). Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Adat Cikondang Dalam Pembelajaran Sejarah Di Madrasah Aliyah Al-Hijrah. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 1(1), 112-133
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Fadhillah, Mauldy Ahmad, and Pingkan Nuryanti. "DESAIN LANSKAP JALAN K.H. ABDULLAH BIN NUH BERBASIS GREEN STREET." LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR 5, no. 2 (December 27, 2018): 87. http://dx.doi.org/10.26418/lantang.v5i2.27117.

Full text
Abstract:
Green Street is a very important innovation in managing water run-off from paving or pavement. Green street is basically one that can clean and absorb the results of rainwater runoff or its own through a balanced combination of the same technique. Landscape design for Yasmin area aims to provide innovative K.H. Abdullah Bin Nuh street design as Green Street-based green path with existing problems on tread such as drainage channel obstruction and by applying green street system, including green infrastructure, complete street and placemaking tools. Complete street is a comfortable and safe road design with clear division of motor vehicle and bicycle circulation paths. The placemaking principle is the principle where by the resulting design should provide an identity to the area.The result of the research is the design of road landscape consisting of service space, identity, vehicle, pedestrian, buffer and conservation. The research site located at K.H. Abdullah Bin Nuh street is divided into five segments with various kinds of concepts and designs applied in accordance with green street concept. The main green street concept applied to this site is a rain garden that serves to absorb rainwater runoff. This research produces site plan, planting plan, detail construction and illustration design.Kata-kata Kunci: desain jalan, green street, green infrastructure, lanskap jalan LANDSCAPE DESIGN IN K.H. ABDULLAH BIN NUH STREET BASED ON GREEN STREETGreen Street is a critical innovation in managing water run-off from paving or pavement. Green street is one that can clean and absorb the results of rainwater runoff or its own through a balanced combination of the same technique. Landscape design for Yasmin area aims to provide innovative K.H. Abdullah Bin Nuh street design as Green Street-based green path with existing problems on tread such as drainage channel obstruction and by applying green street system, including green infrastructure, complete street, and placemaking tools. A complete street is a comfortable and safe road design with clear division of motor vehicle and bicycle circulation paths. The placemaking principle is the principle where the resulting design should provide an identity to the area. The result of the research is the design of the road landscape consisting of service space, character, vehicle, pedestrian, buffer, and conservation. The research site located at K.H. Abdullah Bin Nuh street is divided into five segments with various kinds of concepts and designs applied following green street concept. The main green street concept applied to this site is a rain garden that serves to absorb rainwater runoff. This research produces site plan, planting plan, detail construction, and illustration design.Keywords: design street, green street, green infrastructure, landscape street REFERENCES[BAPPEDA] Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. 2014. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bogor Tahun 2015-2019. Bogor (ID): Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Bogor.Austin G. 2014. Green Infrastructue for Landscape Planning. Glasgow: Bell and Bain Ltd.Booth N K. 1983. Basic Elements of Landscape Architectural Design. Illinois (US): Waveland Press.Carlson et al. 2014. Green Streets Guidebook for the City of Holyoke, Massachusetts. Winter: The Conway SchoolDepartemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. 2008. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta (ID) : Departemen Pekerjaan Umum.Laurie. 1986. Pengantar kepada Arsitektur Pertamanan. Bandung: IntermatraSimonds JO and Starke BW. 2006. Landscape Architecture. New York (US): McGraw Hill-Book Co.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Widayana, Gede. "Peningkatan Kemampuan Kompetensi Guru Adaptif Melalui Program Keahlian Ganda Di Sekolah Menengah Kejuruan." Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha 10, no. 1 (March 31, 2022): 48–54. http://dx.doi.org/10.23887/jptm.v10i1.44161.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru setelah mendapat program keahlian ganda yang merubah statusnya dari guru adaptif menjadi guru produktif . Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu mengambarkan tingkat kemampuan guru dalam mengajar bidang keahlian baru yang didapat setelah mengikuti Program Keahlian Ganda. Subyek penelitian ini adalah guru yang sudah mengikuti dan sudah lulus Program Keahlian Ganda. Sedangkan objek yang diteliti berada di SMKN I Tampaksiring kabupaten Gianyar Bali. Populasi penelitian adalah guru yang sudah mengikuti PKG dan siswa bidang keahlian yang diajarkan oleh guru tersebut. Data dalam penelitian ini data akan dikumpulkan melalui interview mendalam, observasi kelas, dan studi dokumen. Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan guru dilihat dari persiapan guru sebelum mengajar adalah dapat menguasai materi pembelajaran , mampu memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran, dan mampu memberikan gambaran manfaat pembelajaran. Untuk pelaksanaan guru keahlian ganda dalam mengajar memiliki kemampuan dalam menjelaskan materi pembelajaran dari awal sampai akhir. Sedangkan evaluasi hasil analisis kemampuan guru keahlian ganda adalah pertama dengan adanya program keahlian ganda dapat meningkatkan kompetensi keahlian guru dan kedua adanya forum komunikasi antar guru saling berbagi pengalaman dan ilmu. Dalam hal ini tanggapan siswa sangat positif dan antusias dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat memahami dan mengerti dengan apa yang diajarkan guru.Kata kunci : guru adapti,guru produktif, keahlian ganda. The purpose of this study was to determine the ability of teachers after receiving a dual expertise program that changed their status from adaptive teachers to productive teachers. The research approach used in this research is descriptive qualitative, which describes the level of teacher ability in teaching new areas of expertise obtained after participating in the Multiple Skills Program. The subjects of this research are teachers who have attended and have passed the Multiple Expertise Program. While the object under study is at SMKN I Tampaksiring, Gianyar Regency, Bali. The research population is teachers who have participated in PKG and students in the areas of expertise taught by the teacher. The data in this study will be collected through in-depth interviews, class observations, and document studies. From the research conducted, it can be concluded that the teacher's ability seen from the preparation of the teacher before teaching is able to master the learning material, be able to utilize learning resources in learning, and be able to provide an overview of the benefits of learning. For the implementation of dual expertise in teaching teachers have the ability to explain learning material from beginning to end. While the evaluation of the results of the analysis of the ability of dual expertise teachers is firstly the existence of a dual expertise program can improve the competence of teacher skills and secondly there is a communication forum between teachers to share experiences and knowledge. In this case, the students' responses were very positive and enthusiastic in learning in class so that they could understand and understand what the teacher taught. Keywords: adaptive teacher, productive teacher, multiple skills.DAFTAR PUSTAKAAggarwal, P. (2014). Teacher ’ Competencies As Identified By NCTE. 1(6), 252–253.Avidov-Ungar, O., & Forkosh-Baruch, A. (2018). Professional identity of teacher educators in the digital era in light of demands of pedagogical innovation. Teaching and Teacher Education, 73, 183–191. https://doi.org/10.1016/j.tate.2018.03.017Baitullah, M. J. A., & Wagiran, W. (2019). Cooperation between vocational high schools and world of work: A case study at SMK Taman Karya Madya Tamansiswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 9(3), 280–293. https://doi.org/10.21831/jpv.v9i3.27719Bunker, D. H. (2012). Teachers’ Orientation To Teaching And Their Perceived Readiness For 21st Century Learners.Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2016). Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdf.Shernoff, D. J., Sinha, S., Bressler, D. M., & Ginsburg, L. (2017). Assessing teacher education and professional development needs for the implementation of integrated approaches to STEM education. International Journal of STEM Education, 4(1), 13. https://doi.org/10.1186/s40594-017-0068-1Sulisworo, D. (2016). The Contribution of the Education System Quality to Improve the Nation’s Competitiveness of Indonesia. Journal of Education and Learning, 10(2), 127–138. https://doi.org/10.11591/edulearn.v10i2.3468Tanang, H., & Abu, B. (2014). Teacher Professionalism and Professional Development Practices in South Sulawesi, Indonesia. Journal of Curriculum and Teaching, 3(2), 25–42. https://doi.org/10.5430/jct.v3n2p25Team, K. (2017). PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA) (Vol. 1). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Franky E.P. Lapian, Irianto, and Pangeran Holong Sitorus. "UJI EKSPERIMENTAL PENENTUAN KADAR ASPAL EMULSI OPTIMUM DENGAN MENGGUNAKAN BUKU 5 BINA MARGA (CAMPURAN BERASPAL DINGIN DENGAN ASBUTON BUTIR PEREMAJA EMULSI)." Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) 1, no. 4 (February 16, 2024). http://dx.doi.org/10.62603/konteks.v1i4.65.

Full text
Abstract:
Perkembangan pembangunan jalan di Indonesia akhir-akhir ini mengalami peningkatan. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan aspal yang merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam campuran perkerasan juga ikut meningkat. Aspal emulsi di Indonesia telah diterapkan, namun hanya pada lapisan perekat dan lapisan resap saja. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga telah mengeluarkan beberapa pedoman sebagai panduan pelaksanaan pekerjaan campuran aspal dingin. Penggunaan teknologi campuran aspal emulsi yang memiliki suhu rendah akan mengurangi emisi, menekan jumlah konsumsi energi dan menghindari oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) campuran aspal emulsi menggunakan metode Bina Marga dengan mengacu pada Buku 5 Bina Marga (Campuran Beraspal Dingin Dengan Asbuton Butir Dengan Peremaja Emulsi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hubungan antara kandungan kadar aspal emulsi dan seluruh parameter Marshall dan volumetrik didapatkan kadar optimum residu aspal emulsi adalah sebesar 5,5%. Berdasarkan hubungan antara kandungan kadar aspal emulsi dan nilai stabilitas didapatkan kandungan kadar aspal optimum berada pada kadar 5,5%. Nilai hasil pengujian ini sesuai dengan spesifikasi penentuan kadar aspal efektif oleh Departemen Pekerjaan Umum tahun 2006.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Sudaryat, Sudaryat, Dadang Epi Sukarsa, and Ahmad M. Ramli. "PERLINDUNGAN KEKAYAAN INTELEKTUAL KARYA KREATIF DAN INOVATIF BISNIS STARTUP DI INDONESIA DALAM ERA INDUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.0." Acta Diurnal Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan dan ke-PPAT-an 4, no. 1 (December 31, 2020). http://dx.doi.org/10.23920/acta.v4i1.270.

Full text
Abstract:
Aktivitas olah pikir rasio manusia dapat menghasilkan karya kreatif dan inovatif. Di era industri 4.0 dan society 5.0, bisnis telah berubah. Lahirnya perusahaan startup di Indonesia seperti gojek, bukalapak, dan ruang guru telah membukakan mata kita bahwa bisnis era sekarang tidak perlu memiliki produk, namun dapat eksis dan memiliki kapitalisasi yang tinggi. Sebagai perusahaan rintisan yang masih dalam penelitian dan pengembangan juga mencari pasar, perlu dukungan dari kekayaan intelektual diantaranya adalah hak cipta, merek dan paten. Program aplikasi yang digunakan oleh perusahaan startup perlu mendapatkan perlindungan hak cipta. Melalui sistem deklaratif negative memungkinkan program aplikasi ini mendapat perlindungan hukum sejak pertama kali dipublikasikan dan pendaftaran berfungsi sebagai alat bukti hak. Sepanjang memenuhi syarat keaslian dan telah berwujud maka karya cipta tersebut mendapat perlindungan hak cipta. Merek memberi perlindungan kepada bisnis startup sehingga merek yang digunakan mampu menjadi pembeda dengan kompetitornya, sarana promosi, jaminan kualitas serta informasi asal usul bisnis startup. Teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan bisnis startup perlu mendapat perlindungan paten sehingga terlindungi dari tindakan pihak lain dalam klaim dan penggunaan yang merugikan pelaku bisnis startup. Guna mendapatkan perlindungan merek dan paten, pelaku bisnis startup perlu melakukan langkah pendaftaran ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual karena merek dan paten menganut sistem konstitutif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Supriyadi, Eko, and Diding Suhardi. "KAJIAN TEKNIS YANG BERDAMPAK PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN : Rekonstruksi Perkerasan Jalan Bts. Asembagus – Bajulmati – Banyuwangi)." Seminar Keinsinyuran Program Studi Program Profesi Insinyur 3, no. 1 (May 3, 2023). http://dx.doi.org/10.22219/skpsppi.v3i1.6567.

Full text
Abstract:
Kontruksi lapis aspal merupakan bagian infrastruktur yang sangat membantu berlangsungnya kehidupan, namun karena adanya faktor permasalahan di dalamnya, jalan menjadi tidak berfungsi bahkan membahayakan bagi pengguna jalan tersebut. Oleh sebab itu maka kontruksi existing jalan pada setiap fungsi jalan yang merupakan infrastruktur dasar yang mempunyai peranan penting disaat mobilitas penduduk dan aksesibilitas kawasan itu harus diperhatikan dengan tepat. Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sebagai instansi yang memiliki tugas dalam mengelola jalan nasional di Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya dalam peningkatan keselamatan jalan, salah satunya adalah dengan adanya proyek Rekonstruksi Jalan Bts. Kota Asembagus – Bajulmati – bayuwangi.Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah penerapan Manajemen Risiko yaitu untuk memilih pengukuran peringanan risiko, pemindahan risiko dan pemulihan risiko untuk mengoptimalkan kinerja organisasi yang sangat mempengaruhi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Dari hasil penelitian proyek Rekonstruksi Jalan Bts. Kota Asembagus – Bajulmati - Bayuwangi diperoleh kesimpulan bahwa risiko tertinggi adalah risiko gangguan lalu lintas di wilayah proyek, karena risiko tersebut sangat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan yang berdampak pada kebutuhan waktu yang mengakibatkan keterlambatan pekerjaan sehingga kebutuhan biaya pekerjaan meningkat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Indarto, Tatok, and Ermanu Azizul Hakim. "Pengaruh Kerusakan Jalan Terhadap Keamanan dan Kenyamanan Lalu Lintas (Studi Kasus Terhadap Ruas Jalan Dalan Kota Surabaya)." Seminar Keinsinyuran Program Studi Program Profesi Insinyur 3, no. 1 (May 3, 2023). http://dx.doi.org/10.22219/skpsppi.v3i1.10968.

Full text
Abstract:
Jalan dan Jembatan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting dan strategis dalam menjalankan dan memperlancar kegiatan roda perekonomian, namun apabila prasarana jalan tidak mempunyai skedule perawatan terhadap ruas jalan tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan kecil, sedang maupun berat, sehingga mengakibatkan terhalangnya roda perekonomian dan kegiatan sosial masyarakat dan juga menyebabkan terjadinya kemacetan dan kecelakaan pengguna jalan. Untuk itu target Pemerintah Pusat dalam hal prasarana jalan dan jembatan di seluruh wilayah Indonesia terutama yang ditangani oleh Departemen Pekerjaan Umum cq. Direktorat Jenderal Bina Marga yaitu Jalan Nasional harus memperoleh status “jalan mantap” yang dinilai berdasarkan penanganan dan hasil survey terhadap kondisi jalan tersebut.Untuk memperoleh status jalan mantap tersebut perlu dilakukan survey berdasarkan metode waktu yang digunakan yaitu survey yang dilakukan pada awal pelaksanaan dan masa konstruksi Proyek Preservasi Jalan dalam Kota Surabaya berjalan. Hasil survey kondisi jalan pada ruas jalan tersebut menunjukkan antara lain ; retak rambut, retak buaya, bergelombang, berlubang, mengalami keausan permukaan, penurunan pondasi pada alur roda dan terkelupas disamping juga banyak penambalan aspal yang tidak rata dari pemeliharaan jalan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Gidete, Bio Bintang, Muhammad Amirulloh, and Tasya Safiranita Ramli. "Pelindungan Hukum atas Pelanggaran Hak Cipta pada Karya Seni yang dijadikan Karya Non Fungible Token (NFT) pada Era Ekonomi Digital." Jurnal Fundamental Justice, March 29, 2022, 1–18. http://dx.doi.org/10.30812/fundamental.v3i1.1736.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi yang ada saat ini telah memberikan suatu kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses internet untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya di bidang perekonomian. Dalam kegiatan perekenomian melalui media digital dikenal istilah ekonomi digital. Kegiatan ekonomi digital tidak dapat terlepas terhadap objek-objek Hak Cipta yang menjadi barang yang diperjualbelikan. Melihat bahwa mengkaji masalah Hak Cipta yang pada akhirnya akan bermuara kepada konsep hukum itu sendiri, terutama menyangkut upaya pelindungan terhadap hasil karya seni dua dimensi dalam bentuk Non Fungible Token (NFT). Kegiatan jual beli karya seni NFT dalam media digital membawa angin segar bagi para seniman, Namun hal ini juga menghadirkan permasalahan bagi beberapa pihak dalam melindugi karya ciptanya dari perbuatan-perbuatan yang merugikan pencipta. Maka penelitian ini dimaksudkan guna memahami pelindungan hukum bagi pencipta terhadap karya seni dua dimensi dalam media digital, memperlancar kegiatan perkenomian serta untuk mengetahui tindakan hukum yang tepat bagi pencipta atas pelanggaran hak cipta di dalam media digital. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian normatif yakni penelitian terhadap bahan pustaka serta dengan data sekunder melalui pendekatan yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis, sehingga pada penelitian ini akan ditinjau dan dianalisis regulasi yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Terhadap hasil penelitian ini telah jelas menunjukkan bahwa sejatinya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik belum mengatur secara komperhensif terhadap karya seni dua dimensi dalam media digital. Dalam menyelesaikan masalah yang muncul pencipta dapat melakukan tindakan hukum berupa gugatan ganti rugi di pengadilan niaga atau mengajukan laporan pidana serta membuat laporan penutupan konten dan/atau hak akses ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual apabila dirasa terjadi pelanggaran hak cipta pada karya seni pencipta dalam media digital.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Marjuki, Bramantiyo, and Muhammad Ihsan. "PENYUSUNAN INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK JARINGAN JALAN KEWENANGAN DAERAH DALAM MENDUKUNG KEBIJAKAN SATU PETA (Capaian, Permasalahan, dan Tantangan)." Seminar Nasional Geomatika, April 14, 2021, 823. http://dx.doi.org/10.24895/sng.2020.0-0.1197.

Full text
Abstract:
Total panjang jalan di Indonesia sampai tahun 2019 sesuai data dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah 534.890 km (tidak termasuk DKI Jakarta). Dari total panjang tersebut, Jalan Kewenangan Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) adalah penyumbang terbesar panjang jalan, yaitu sebesar 90,8% atau 485.779 km. Salah satu permasalahan terbesar terkait data tersebut adalah belum lengkapnya Informasi Geospasial Tematik (IGT) Jalan berdasarkan kewenangan pemerintah daerah. Seiring dengan implementasi Kebijakan Satu Peta melalui Peraturan Presiden No.9 Tahun 2016, penyusunan IGT Jalan Daerah dimulai secara serentak di Indonesia, yang dikoordinasikan oleh Kementerian PUPR sebagai walidatanya. Kajian ini dimaksudkan untuk menguraikan capaian penyusunan IGT Jalan Daerah pada saat ini, permasalahan dalam penyusunannya, serta tantangan ke depan. Hasil kajian yang diperoleh menunjukkan penyusunan IGT Jalan Daerah di Kementerian PUPR masih mengalami banyak permasalahan. Hal ini dapat dilihat pada status data per Juli 2020 yang masih di angka 17.93% atau 93 dari 514 daerah yang sudah memiliki IGT Jalan Daerah sesuai standar Kebijakan Satu Peta. Progres ini terbilang lambat, dikarenakan banyaknya kendala yang terjadi saat penyusunan IGT. Kendala yang dihadapi antara lain adalah beragamnya jenis dan format data yang tersedia di pemerintah daerah, keterbatasan jumlah SDM geospasial daerah, dan kurangnya dukungan kelembagaan daerah. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi gambaran situasi dan kondisi eksisting dari program penyusunan IGT Jalan Daerah, dan sekaligus menjaring masukan dalam upaya mempercepat penyusunan IGT Jalan Daerah yang terintegrasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Supriyadi, Bambang, Herry Wardono, and Sri Waluyo. "Analisis Pelaksanaan Tender Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dibidang Jasa Konstruksi yang dilaksanakan oleh BP2JK Wilayah Lampung (Studi Kasus : Pengadaan Pekerjaan Jasa Konstruksi pada Unit Kerja Direktorat Jenderal Bina Marga di Provinsi Lampung)." Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) 3, no. 2 (October 18, 2023). http://dx.doi.org/10.23960/snip.v3i2.516.

Full text
Abstract:
Tugas utama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diamatkan dalam Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2015 yang telah diganti dengan Peraturan Presiden nomor 27 tahun 2020 adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara dimana salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. Dalam proses pembangunan infrastruktur, diperlukan harmonisasi proses pengadaan barang/jasa yang dimulai dari tahap perencanaan pengadaan barang dan jasa sampai dengan tahap pemanfaatan pengadaan barang/jasa tersebut. Salah satu proses maupun cara dalam pengadaan barang/jasa yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan adalah tender. Tender merupakan metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya. Ketentuan terkait pengadaan barang/jasa pemerintah diatur dalam Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 yang telah diubah menjadi Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2020. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melaksanakan tugas pengadaan barang/jasa pemerintah ini melalui kendali Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi selanjutnya disingkat BP2JK yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Pelaksanaan tender dibawah kendali BP2JK diharapkan dapat menjadi pusat keunggulan pengadaan barang/jasa khususnya dalam melaksanaan prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah yaitu Efisien, Efektif, Transparan, Terbuka, Bersaing, Adil, dan Akuntabel sehingga pada akhirnya output dan outcome dari proses pengadaan tersebut menjadi tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu dan benar-benar dapat bermanfaat untuk masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Muhidir, Muhidir. "Analisa Pelaksanaan Tender Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dibidang Jasa Konsultansi yang dilaksanakan oleh BP2JK Wilayah Lampung (Studi Kasus : Pengadaan Pekerjaan Jasa Konsultansi Konstruksi pada Unit Kerja Direktorat Jenderal Bina Marga di Provin." Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) 3, no. 2 (October 18, 2023). http://dx.doi.org/10.23960/snip.v3i2.506.

Full text
Abstract:
Tugas utama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diamatkan dalam Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2015 yang telah diganti dengan Peraturan Presiden nomor 27 tahun 2020 adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara dimana salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. Dalam proses pembangunan infrastruktur, diperlukan harmonisasi proses pengadaan barang/jasa yang dimulai dari tahap perencanaan pengadaan barang dan jasa sampai dengan tahap pemanfaatan pengadaan barang/jasa tersebut. Salah satu proses maupun cara dalam pengadaan barang/jasa yang telah diataur dalam peraturan perundang-undangan adalah tender. Tender merupakan metode pemilihan untuk mendapatkan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya. Ketentuan terkait pengadaan barang/jasa pemerintah telah diatur dalam Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 yang telah diubah menjadi Peraturan Presiden nomor 12 tahun 2020. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi melaksanakan tugas pengadaan barang/jasa pemerintah ini melalui kendali Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi selanjutnya disingkat BP2JK yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Pelaksanaan tender dibawah kendali BP2JK diharapkan dapat menjadi pusat keunggulan pengadaan barang/jasa khususnya dalam melaksanaan prinsip-prinsip pengadaan barang/jasa pemerintah yaitu Efisien, Efektif, Transparan, Terbuka, Bersaing, Adil, dan Akuntabel sehingga pada akhirnya output dan outcome dari proses pengadaan tersebut menjadi tepat guna, tepat mutu dan tepat waktu dan benar-benar dapat bermanfaat untuk masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Parengkuan, Fery, and Azis Al Huda. "Pengendalian mutu agreggat klas A pada pekerjaan rekontruksi(REKON) paket Bulu-tuban-sadang,km 100+300-100+500 kiri dan 105+400-105+500 kanan,tahun anggaran 2022." Seminar Keinsinyuran Program Studi Program Profesi Insinyur 3, no. 1 (May 3, 2023). http://dx.doi.org/10.22219/skpsppi.v3i1.7986.

Full text
Abstract:
Pengendalian mutu adalah faktor penting untuk mendapat informasi sebagai acuan, apakah pekerjaan di lapangan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Adapun bentuk pengujian laboratorium yang harus dilalui untuk mengetahui mutu agregat kelas A, yaitu pengujian kestabilan tanah (Atterberg), analisa saringan,abrasi,uji coba pemadatan, California Bearing Ratio (CBR), dan pengujian lapangan dengan metode sand cone test. Pengendalian mutu ini berpatokan pada Spesifikasi Umum tahun 2010 (rev.2) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Republik Indonesia. Peneletian ini dilakukan pada pekerjaan paket preservasi jalan Bulu-Tuban-Sadang tahun 2022, tepatnya pada pekerjaan aggregate kelas A, rekontruksi Km 100+300 – 100+500 kiri dan Km 105+400 – 105+500 Kanan. Hasil yang didapatkan untuk material aggregate kelas A, menunjukan semua tempat ada di nilai kadar air antara 6,0% sampai 10,0%. Sesuai acuan spesifikasi, dan kadar air harus berada di kisaran 3% lebih rendah dari kadar air optimum dan 1% lebih tinggi dari kadar air optimal, yaitu pada kisaran 6,0% - 10,0% berat kering maksimum aggregate kelas A, ɣd (lab) yang direncanakan 1,964% gc/cc dengan nilai kepadatan 100%, hasil test kepadatan antara ɣd = 99,9 % gc/cc sampai 101,0% gc/cc. Untuk material aggregate kelas A yang memiliki kadar air diluar rentang 6,0% - 10,0% adalah Km 100+300 kiri – 100+500 kiri = 9,7% dan Km 105+400 kanan – 105+500 kanan = 8,6%. Berat kering maksimum aggregate kelas A ɣd (lab), direncanakan 1,964% gc/cc dengan nilai kepadatan lebih dari 95%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography