Academic literature on the topic 'Ikatan Sejarah Ekonomi Indonesia'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Ikatan Sejarah Ekonomi Indonesia.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Ikatan Sejarah Ekonomi Indonesia"

1

Khalilah. "LAMEMBA SEBAGAI LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI: SEJARAH PERKEMBANGAN, KESIAPAN DAN TANTANGAN." Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan 6, no. 2 (December 16, 2022): 334–55. http://dx.doi.org/10.24252/idaarah.v6i2.32289.

Full text
Abstract:
Terbitnya Peraturan BAN PT No. 9 Tahun 2020 mengakibatkan otoritas sistem akreditasi prodi-prodi rumpun ilmu ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi berpindah dari BAN PT ke Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA). Artikel ini hendak membahas sejarah perkembangan dan kesiapan LAMEMBA sebagai lembaga akreditasi mandiri dan ragam tantangan apa saja yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus deskriptif. Penelitian menemukan bahwa pendirian LAMEMBA diprakarsai oleh tiga jenis asosiasi berikut, yaitu Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Asosiasi Fakultas Ekonomi, dan Bisnis Indonesia (AFEBI). LAMEMBA diresmikan berdasarkan Nota Kesepahaman yang ditandangani oleh ketiga asosasi tersebut tanggal 14 Agustus 2019. LAMEMBA cukup siap dalam menjalankan akreditasi prodi-prodi dalam rumpun tersebut, namun masih menghadapi tiga tantangan berikut. Pertama, jumlah asesor yang masih cukup terbatas. Kedua, keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki oleh para asesor yang cukup menyulikan mereka menjalankan tugas-tugas akreditasi. Ketiga, tingkat kesiapan masing-masing prodi untuk memenuhi standard-minimal standar akreditasi yang memerlukan pendampingan yang lebih intens.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Wulandari, Elysa, and Fahmi Aulia. "PENGARUH MORFOLOGI KOTA TERHADAP EKOLOGI PERKAMPUNGAN TRADISIONAL DI KOTA BANDA ACEH, INDONESIA." Jurnal Arsitektur ZONASI 1, no. 1 (June 30, 2018): 45. http://dx.doi.org/10.17509/jaz.v1i1.11668.

Full text
Abstract:
Sejarah kota Banda Aceh berkembang dari kumpulan perkampungan tradisional yang unik secara ekologi, salah satunya Gampong Lamseupeung sebagai kampung tepi sungai. Ketika bencana tsunami 2004 merusak kota, kampung tersebut tidak terkena, tapi mengalami dampak ketika kota Banda Aceh dirancang kembali dengan pendekatan kebencanaan, yang mengembangkan infrastruktur jalan evakuasi melintasi beberapa perkampungan tradisional. Hal ini menyebabkan perubahan fisikal kampung tradisional, dan karakter masyarakat setempat. Tulisan ini mengkaji perubahan ekologi perkampungan tradisional tepi sungai sebagai akibat morfologi kota Banda Aceh. Kajian ini dianggap penting karena sejalan dengan Agenda pembangunan dunia tahun 2015 hingga 2030, melihat bagaimana pembangunan perkotaan yang inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan, dan memperhatikan karakter masyarakat lokal. Pendekatan penelitian secara fenomenologi melihat rekam jejak perubahan fisik kampung dengan metoda kualitatif diskriptif, terkait dua hal, yaitu: i) aspek struktur lingkungan perkampungannya dan sumber daya kampung; ii) aspek dinamika kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Hasil penelitian tampak perubahan pola, orientasi dan pergeseran kepadatan kampung ke arah jalan arteri dan perubahan masyarakat berkarakter urban. Hal ini memperlemah ikatan budaya pada lahan dan ikatan sosial budaya masyarakat. Kesimpulan penelitian menunjukkan, keberadaan perkampungan tradisional perlu dipertimbangkan dalam pembangunan kota modern untuk kota kecil-sedang. Pada dasarnya mereka yang membentuk karakter khusus suatu kota.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Pitri, Ika, Yusinta Tia Rusdiana, and Heryati Heryati. "Kontribusi organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sumatera Selatan bagi kehidupan umat Islam di Kota Palembang tahun 2011-2012." Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) 2, no. 1 (January 20, 2022): 24–30. http://dx.doi.org/10.17977/um063v2i1p24-30.

Full text
Abstract:
The Association of Indonesian Muslim Intellectuals (ICMI) is a social organization that is Islamic, Indonesian, cultural, scientific, and intellectual. The Association of Indonesian Muslim Intellectuals (ICMI) aspires to create a civil society life order that is moral and competitive, so that it is physically and mentally prosperous. This research is motivated by the curiosity of the author to find out the contribution of the Organization of the Indonesian Muslim Intellectuals Association (ICMI) South Sumatra for the lives of Muslims in Palembang City in 2011-2012. The method used by the author is the Historical Method and the Survey Method. The results of the research are: (1) the Association of Indonesian Muslim Intellectuals (ICMI) was established because of the desire of the central ICMI to form an ICMI Orwil so that this ICMI must organizationally be formed to the regions, (2) the Association of Indonesian Muslim Intellectuals (ICMI) Organization the South Sumatra region is experiencing very rapid development, especially in the South Sumatra Province, as evidenced by the establishment of a Republican Daily, Scholarly Tabloids, Dhu'afa Wallets and so on, (3) the contribution made by ICMI to Muslims in various fields which is in the political field, in the social field, and in the economic field. The existence of ICMI has a positive impact on Muslims, where Muslims have started to enter the realm of the government bureaucracy. Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat keislaman, ke-Indonesiaan, kebudayaan, keilmuan, dan kecendekiawanan. Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bercita-cita mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat madani yang bermoral dan berdaya saing, agar sejahtera lahir batin. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan penulis untuk mengetahui Kontribusi Organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sumatera Selatan bagi kehidupan umat Islam di Kota Palembang tahun 2011-2012. Metode yang digunakan penulis adalah metode sejarah dan metode survei. Hasil dari penelitian adalah: (1) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berdiri tidak lepas dari keinginan dari ICMI pusat untuk membentuk ICMI Orwil sehingga mengakibatkan ICMI ini secara organisatoris harus terbentuk sampai ke daerah-daerah, (2) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Sumatera Selatan mengalami perkembangan yang sangat pesat khususnya di Provinsi Sumatera Selatan terbukti dengan berdirinya Harian Republican, Tabloid Cendekia, Dompet Dhu’afa, dan lain sebagainya, (3) kontribusi yang diberikan ICMI terhadap umat Islam dalam berbagai bidang yaitu bidang politik, sosial, dan ekonomi. Keberadaan ICMI ini berdampak positif bagi umat Islam yaitu umat Islam sudah mulai masuk ke ranah birokrasi pemerintahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Utama, Mahendra Pudji, and Rabith Jihan Amaruli. "Editorial." Jurnal Sejarah Citra Lekha 3, no. 1 (March 31, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.14710/jscl.v3i1.18353.

Full text
Abstract:
Reformasi telah berjalan selama 20 tahun. Namun, persoalan integrasi nasional tetap mengemuka dalam masyarakat Indonesia. Politik identitas yang berbasis primordialisme seperti agama, suku, dan antargolongan sering kita lihat dan menjadi konsumsi masyarakat. Jika persoalan tidak mendapatkan perhatian, ancaman disintegrasi bangsa yang berakar dari perpecahan sosial akan semakin meningkat. Realitas itu menginspirasi tim redaksi Jurnal Sejarah Citra Lekha untuk mengangkat tema khusus pada edisi ini, yakni integrasi nasional dan multikulturalisme. Secara sederhana, integrasi nasional dapat didefinisikan sebagai upaya untuk menyatukan seluruh unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. Proses penyatuan itu mencakup berbagai kelompok sosial dan budaya dalam satu wilayah dalam membentuk identitas nasional serta membangun rasa kebangsaan dengan menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan primordial. Strategi ini penting mengingat, sebagai sebuah bangsa dengan budaya yang begitu beragam, Indonesia akan terus mengalami ancaman dari luar. Di sisi lain, pada saat yang bersamaan, integrasi nasional juga akan selalu berhadapan dengan persoalan internal seperti gaya politik kepemimpinan, kekuatan lembaga-lembaga politik, ideologi nasional, dan kesempatan pembangunan ekonomi. Nilai-nilai fundamental yang disepakati dan dijadikan rujukan bersama penting untuk selalu dipromosikan sebagai upaya untuk menghasilkan integrasi nasional tidak lain karena integrasi nasional merupakan conditio sine qua non yang harus dipenuhi untuk mencapai kejayaan nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Nurjaman, Ilham Muhamad, Samsudin Samsudin, and Sulasman Sulasman. "Peran ICMI Masa Kepemimpinan BJ Habibie (1990-2000) dalam Pembangunan Nasional." Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama 5, no. 1 (April 27, 2022): 59–70. http://dx.doi.org/10.15575/hanifiya.v5i1.15925.

Full text
Abstract:
ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia) merupakan sebuah wadah para cendekiawan muslim yang lahir pada masa pemerintahan Orde baru. Lahirnya ICMI kala itu, membawa wajah baru Orde Baru, yang semula jauh dari umat muslim, kemudian terjadi proses Islamisasi oleh ICMI. Selain itu, Orde Baru yang dikenal dengan militarisme mulai terjalin harmonisasi dengan masyarakat sipil, yaitu umat Islam. Visi yang dibangun oleh ICMI adalah menguatkan Iman dan Takwa (IMTAK) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Metode penulisan artikel ini menggunakan metode penulisan sejarah dengan proses pengumpulan data heuristik dan analisis data melalui kritik, interpretasi, dan historiografi. Adapun teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori gerakan sosial aktivisme Islam Quintan Wicktorowich. Kajian ini menemukan bahwa pada era kepemimpinan Habibie, pengaruh ICMI sangat besar perannya pada bidang pendidikan dan ekonomi. Kala itu, ICMI mampu membangun lembaga ekonomi yaitu Bank Muamalat Indonesia dan Baitul Mal wa Tamwil. Hadirnya lembaga eknomi tersebut, mampu membawa masyarakat pulih dari krisis moneter saat itu. Pada masa kepemimpinan BJ Habibie, ICMI berada pada masa keemasan. Selain ditunjang dengan tokoh-tokoh yang berhimpun di ICMI, anggota-anggota organisasi yang berada di bawah kepemimpinan Habibie ini, mampu menempati kursi-kursi birokrasi. Maka dari itu, penelitian ini secara spesifik akan membahas pola gerakan ICMI pada masa kepemimpinan Habibie.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Haque, Marissa Grace, Puspita Puspita, and Zulfison Zulfison. "Antisipasi Pemasaran Saat Boikot Produk Di Lingkungan Konsumen Muslim Dunia Dan Indonesia Terjadi: Studi Literaratur." Jurnal Ekonomi dan Bisnis 4, no. 1 (January 31, 2024): 189–212. http://dx.doi.org/10.56145/jurnalekonomidanbisnis.v4i1.176.

Full text
Abstract:
Diawali dengan menelusuri konteks historis dan religius dari boikot di kalangan komunitas Muslim, terkait dengan situasi di Madinah dan dampak nilai-nilai agama terhadap perilaku konsumen. Penelitian ini membahas alasan di balik protes konsumen terhadap merek asing, menekankan identitas nasional, kekhawatiran ekonomi, faktor etika, dukungan masyarakat, dan faktor persepsi yang mempengaruhi perilaku mereka. Beberapa karakteristik individu Muslim, terkait dengan pengaruh teman sebaya dan perilaku kelompok, seperti komunitas dan ikatan sosial, identitas agama, pengaruh otoritas agama, solidaritas dengan perjuangan Muslim global, berbagi informasi dalam komunitas, dan rasa tanggung jawab. Selain itu, mengeksplorasi dampak motivasi keagamaan, intrinsik dan ekstrinsik terhadap perilaku konsumen, membahas peran pemasaran Islami dan penggunaan simbol-simbol dalam mempengaruhi perilaku konsumen, menekankan identitas global umat, dan strategi pemasaran yang disesuaikan. Metodologi ini menguraikan proses pengumpulan dan analisis data, menyoroti penggunaan metode kualitatif, untuk mendapatkan wawasan tentang sikap dan motivasi konsumen yang mendorong boikot antar kelompok. Digunakan untuk berikan gambaran secara global untk kemudian digunakan sebagai rujukan analisis data, untuk mengekstraksi konsep dan pola yang bermakna dari jurnal yang dikumpulkan, mengidentifikasi tema dan pola penting. Sebagai kesimpulan, penelitian ini memberikan eksplorasi komprehensif tentang motivasi dan dinamika boikot di kalangan konsumen Muslim, menyoroti faktor sejarah, agama, dan sosial-ekonomi yang mempengaruhi perilaku dan aktivisme konsumen, penyelidikan menyeluruh terhadap fenomena boikot yang kompleks, dan wawasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan boikot. dinamika agama, budaya, dan faktor sosial yang membentuk perilaku konsumen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Mojopahit, Haryo. "Saat Tarekat Melawan Kapitalisme Global: Murabitun World Movement di Indonesia, 1999-2020." Socio Historica: Journal of Islamic Social History 1, no. 2 (December 26, 2022): 207–31. http://dx.doi.org/10.15408/sh.v1i2.26835.

Full text
Abstract:
This study will discuss the history of Murabitun World Movement (MWM) in Indonesia and its activities, especially its economy of giving ideas, activities, and networks. MWM is a religious movement that was founded by Ian Dallas, or Abdul Qadir As-Sufi. The movement is fuelled by a sufi order called al-Shadhili al- Darqawiyya Habibi and based on the Maliki school. Mostly, sufi orders are based on asceticism. However, MWM have their own perspectives on Occidentalism, politics, and economy, particularly economy of giving. The movement views the Western civilization as a peril in human history. It also concludes that the Western’s capitalism order and paper moneys as a source of injustice in global economy and poverty in Muslim world. MWM’s mission is to bring back justice and fairness in global economy and politics by encouraging gold and silver coins (dinar and dirham) as real exchange currencies. In Indonesia, MWM’s ideas and activities have been promoted since 1998. A few years later it succeeds in bringing the ideas of using dinar and dirham to the Indonesian Muslim Scholars Society or ICMI annual conference. The leadership of MWM also could bring the President of ICMI, Adi Sasono, to visit Abdul Qadir As-Sufi in Morocco. MWM believes that a welfare state is a utopia if a country still follows capitalism and usury (riba). A state only can provide welfare to its citizens if they implement sixteen pillars of welfare in Islam. Most of these requirements are concepts in Islamic philanthropy. However, MWM has unique interpretations and practices regarding the Islamic philanthropy. The MWM in Indonesia became famous after the Indonesian government accused Zaim Saidi, the Emir of MWM in Indonesia, of violating the Currency Bill. However, he was released by the Court. Studi ini mendiskusikan sejarah Murabitun World Movement (MWM) di Indonesia dan aktivitasnya, terutama yang terkait dengan gagasan ekonomi kedermawanan, aktivitas-aktivitasnya, beserta jaringannya. MWM atau Gerakan Murabitun Se-Dunia adalah sebuah gerakan keagamaan yang didirikan oleh Ian Dallas atau Abdul Qadir As-Sufi. Gerakan ini dijiwai oleh tarekat tasawuf Syaidziliah Darqawiyah Habibi dan berdasarkan mazhab Maliki. Kebanyakan gerakan tarekat didasarkan oleh asketisme atau menjauhi kehidupan dunia. Namun, MWM memiliki pandangan tersendiri mengenai oksidentalisme, politik, ekonomi, dan filantropi Islam. Gerakan ini melihat bahwa peradaban Barat merupakan penyebab kehancuran dalam sejarah manusia. MWM juga menyimpulkan bahwa tatanan kapitalisme global Barat dan uang kertas sebagai penyebab dari ketidakadilan ekonomi dan kemiskinan di dunia Islam. Misi dari MWM adalah membangun kembali tatanan ekonomi dan politik dunia yang adil melalui gerakan kembali kepada koin emas dan perak (dinar dan dirham) sebagai alat tukar. Di Indonesia, pemikiran dan kegiatan MWM telah tumbuh sejak tahun 1998. Beberapa tahun setelahnya, MWM berhasil memasukan penggunaan dinar dan dirham dalam Musyawarah Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Para pelopor MWM di Indonesia bahkan dapat mengajak Ketua ICMI saat itu, Adi Sasono, untuk bertemu dengan Abdul Qadir As-Sufi di Maroko. MWM berkeyakinan bahwa negara kesejahteraan hanyalah impian jika masih mengikuti sistem kapitalisme dan riba. Sebuah negara hanya akan bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya jika dan hanya jika menerapkan enam belas pilar kesejahteraan dalam Islam yang sebagian besar pilarnya adalah konsep-konsep filantropi Islam. Namun, konsep-konsep filantropi Islam yang ditawarkan MWM dapat dikatakan cukup unik dibandingkan pemahaman mayoritas. MWM ramai dibahas di publik ketika Zaim Saidi, Amir MWM Indonesia, ditangkap oleh aparat yang berwenang karena dianggap melanggar Undang-Undang No. 1 tahun 1946 tentang Mata Uang. Namun, tuduhan tersebut tidak terbukti dan Zaim Saidi dibebaskan dari dakwaan oleh Pengadilan Negeri Depok.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Syamsudin, Muhammad Hasan. "Titik Temu Fundamentalisme, Radikalisme, dan Terorisme Gerakan Jamaah Islamiyah (JI) (Studi Kasus Bom Bali I)." Politea 4, no. 2 (November 25, 2021): 174. http://dx.doi.org/10.21043/politea.v4i2.11732.

Full text
Abstract:
<p><em>Aksi Bom Bali I tidak hanya menyita perhatian publik nasional namun juga internasional. Di saat yang bersamaan, aksi Bom Bali I menjadi titik tolak dimulainya studi yang lebih serius atas pola gerakan Islam fundamentalis yang melegalkan aksi-aksi teror. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang secara umum berkontribusi atas munculnya aksi terorisme dari kelompok fundamentalisme Islam di Indonesia setidaknya hingga awal era reformasi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mencari titik temu atas konsep fundamentalisme, radikalisme, dan terorisme yang menubuh pada aktor aksi Bom Bali I yaitu Jamaah Islamiyah (JI). Penelitian ini menggunakan konsep fundamentalisme, radikalisme, dan terorisme yang diikuti dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa berbagai faktor turut melatarbelakangi aksi terorisme di Indonesia khususnya terorisme dari kalangan Islam fundamentalis. Faktor-faktor tersebut meliputi ikatan sejarah politik masa lalu, persoalan ekonomi, lemahnya penegakan hukum, ketidakadilan sosial, ideologi politik, corak pemikiran keagamaan hingga intervensi politik kekuasaan (state-terorism). Selain itu, temuan penelitian menujukkan terdapat titik temu yang jelas dari fundamentalisme, radikalisme, dan terorisme dalam Jamaah Islamiyah (JI). Fudamentalisme Jamaah Islamiyah (JI) tercemrin dari ideologi salafi jihadi yang dianutnya, radikalisme tercermin dalam metode gerakannya, sementara terorisme tercermin dari praktik operasionalisasi di lapangan. Penelitian ini diharapkan dapat mengisi kekosongan atas studi radikalisme dan terorisme di Indonesia.</em></p><p><em>Keywords: fundamentalisme, radikalisme, terorisme, jamaah Islamiyah, bom bali</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Lestari, Ria Yuni, Rina Inayah, Mayang Arum Rahmanita, Dewi Widya Ningsih, Windi Hartati, Adam Andreansyah, Altharik Mubarak, Solu Nur Amaya, Shiva Steviana, and Albin Dwi Cahya. "Indahnya Keberagaman dan Pentingnya Toleransi Dalam Masyarakat Multikultural di Masjid Agung Banten Lama." JLEB: Journal of Law, Education and Business 2, no. 1 (April 1, 2024): 623–32. http://dx.doi.org/10.57235/jleb.v2i1.1950.

Full text
Abstract:
Multikulturalisme merupakan suatu pengertian atau kondisi suatu masyarakat yang terdiri dari banyak kebudayaan. Pengetahuan dimulai dari sikap budaya yang ditemui dalam situasi apa pun yang melibatkan sekelompok orang dari latar belakang budaya berbeda dan dibangun melalui keterampilan yang mendukung proses komunikasi efektif dengan setiap orang. Masyarakat multikultural merupakan suatu kesatuan sosial dimana kelompok suku, budaya, dan agama yang berbeda hidup berdampingan dalam satu kesatuan. Keberagaman ini menciptakan lingkungan yang penuh perbedaan dan menimbulkan dinamika sosial yang unik. Dalam masyarakat multikultural, interaksi antarbudaya merupakan kunci pembentukan identitas kolektif. Pertukaran nilai, norma, dan tradisi antar kelompok memperkaya pengalaman hidup komunal. Namun menjaga keharmonisan memiliki tantangan tersendiri, sehingga penting untuk menghormati perbedaan. Pendidikan berperan penting dalam membangun pemahaman dan toleransi dalam masyarakat multikultural. Sekolah adalah tempat di mana keberagaman dirasakan, nilai-nilai budaya dihormati dan sikap inklusif dipromosikan. Dengan demikian, terciptalah masyarakat multikultural sebagai lingkungan yang menerima dan menghormati individualitas setiap orang. Keberhasilan masyarakat multikultural juga didukung oleh langkah-langkah yang mendukung integrasi dan partisipasi semua kelompok di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, dan masalah sosial. Dengan memberikan ruang bagi partisipasi yang setara, masyarakat multikultural dapat membangun ikatan solidaritas yang kuat, menghadapi perubahan dengan bijak dan menciptakan hidup berdampingan secara harmonis. Multikulturalisme di Indonesia tumbuh dan berkembang dari nasionalisme. Multikulturalisme Indonesia mengakui keberagaman budaya suku bangsa di Indonesia dan bahkan menjadi dasar keberagaman hidup berdampingan di Indonesia. Keberagaman budaya suku bangsa di Indonesia bukan menjadi pemecah belah melainkan menjadi faktor pemersatu bangsa. Multikulturalisme juga dapat dipahami sebagai pandangan dunia yang diwujudkan dalam berbagai cara. Sejarah pendidikan multikultural telah melalui beberapa fase, yang paling menonjol adalah upaya standarisasi studi etnis di semua kurikulum. Multikulturalisme penting karena mempengaruhi pembicaraan dan perilaku sosial antara individu dan masyarakat, serta kebijakan pemerintah untuk menjaga keadilan dan persatuan nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Ikhsan, Faisal, and Azmi Fitrisia. "Nelayan Ikan Bilih : Kehidupan Sosial Ekonomi Di Danau Singkarak Nagari Simawang Kabupaten Tanah Datar (2000-2022)." Jurnal Kronologi 5, no. 4 (February 5, 2024): 145–56. http://dx.doi.org/10.24036/jk.v5i4.767.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menyajikan gambaran kehidupan sosial ekonomi nelayan ikan bilih di Danau Singkarak dari tahun 2000 hingga 2022. Danau Singkarak, yang terletak di Provinsi Sumatra Barat, Indonesia, telah menjadi pusat kehidupan bagi komunitas nelayan ini. Penelitian ini menggunakan metode sejarah .Selama periode tersebut, nelayan ikan bilih mengalami perubahan yang signifikan dalam kehidupan mereka. Pertama, kesadaran akan keberlanjutan ekosistem danau meningkat, mendorong upaya pelestarian sumber daya alam dan praktik perikanan berkelanjutan. Kedua, aspek ekonomi mengalami fluktuasi. Harga ikan bilih bervariasi, memengaruhi pendapatan nelayan. Beberapa nelayan mulai mencari alternatif mata pencaharian untuk mengurangi risiko ekonomi. Ketiga, infrastruktur dan akses ke pasar mengalami peningkatan, memfasilitasi distribusi hasil tangkapan ikan bilih. Keempat, perubahan iklim dan polusi lingkungan menjadi ancaman serius bagi ekosistem danau. Nelayan mulai mengambil langkah-langkah adaptasi untuk mengatasi perubahan cuaca dan lingkungan. Studi ini menggarisbawahi dinamika kompleks dalam kehidupan sosial ekonomi nelayan ikan bilih di Danau Singkarak selama dua dekade terakhir. Ini juga menyoroti perlunya tindakan kolaboratif antara nelayan, pemerintah, dan pihak-pihak terkait untuk menjaga keberlanjutan mata pencaharian nelayan dan melestarikan ekosistem Danau Singkarak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Ikatan Sejarah Ekonomi Indonesia"

1

Surjo, Djoko, ed. Sejarah perkebunan di Indonesia: Kajian sosial-ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media, 1991.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

(Organization), IWAPI, ed. Sejarah perjuangan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI): Dasa warsa IWAPI, 1975-1985. [Jakarta]: IWAPI, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

ABRI, Ikatan Kesejahteraan Keluarga, ed. 25 tahun IKKA: Sejarah dan pengabdiannya, 1966-1991. Jakarta: Ikatan Kesejahteraan Keluarga ABRI, 1991.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Agham, Noor Chozin. Melacak sejarah kelahiran dan perkembangan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah: Dari Muktamar I sampai Muktamar V. 2nd ed. Jakarta: Diterbitkan atas kerjasama Yayasan Penerbit Pers Perkasa (Suara Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) [dengan] Penerbit dan Percetakan Dikdasmen, PP Muhammadiyah, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Abadi, Ikhsan. Neoliberalisme dalam timbangan ekonomi Islam: Konsep, sejarah, penerapan, dan bahayanya bagi perekonomian Indonesia. Jakarta: Salam Pustaka, 2015.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Asba, A. Rasyid. Kopra Makassar: Perebutan pusat dan daerah : kajian sejarah ekonomi politik regional di Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Lindblad, J. Thomas. Merajut sejarah ekonomi Indonesia: Essays in honour of Thee Kian Wie : 75 years birthday. Edited by Thee Kian Wie. Yogyakarta: Ombak, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Boediono. Li shi da bian ju zhong de Yinni jing ji: Ekonomi Indonesia dalam lintasan sejarah. Beijing Shi: Beijing da xue chu ban she, 2017.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Kongres, ISEI (9th 1983 Cipanas Indonesia). Memelihara momentum pembangunan: Kumpulan makalah dan beberapa kesimpulan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia IX di Cipanas, Jawa Barat, 27-30 Juli 1983. Jakarta: Gramedia, 1985.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Pleno, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Sidang. Memperkuat ketahanan pangan dan energi nasional dalam era persaingan global: Prosiding Sidang Pleno XIII dan Seminar Nasional Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Mataram, 17-18 Juli 2008. Kebayoran Baru, Jakarta: Pengurus Pusat, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Ikatan Sejarah Ekonomi Indonesia"

1

Karimah, Putri Isti. "Sejarah Terbentuknya Langgam Arsitektur Masjid Jami Angke." In Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a259.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Khaidir, Muhammad Aodyra. "Sejarah Stasiun Bandung dari Masa ke Masa." In Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a511.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Nugraheni, Andita Aprilina. "Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung." In Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a251.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Liyonis, Jovita. "Konservasi Gedung Lawang Sewu sebagai Warisan Sejarah Indonesia." In Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a171.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Prabowo, Faisal. "Sejarah Kantor Nederlands-Indische Spoorweg (NIS) di Semarang." In Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a505.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Yudantini, Ni Made, Kadek Agus Surya Darma, and Wayan Wiryawan. "Sejarah dan Perkembangan Kota Denpasar sebagai Kota Budaya." In Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.b177.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Prasetyo, Eko Bagus, and Bambang Setia Budi. "Grand Hotel Preanger dari Waktu ke Waktu,Sebuah Montase Sejarah." In Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a327.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Farid, Annisa Fadhilah. "Sayap Timur Gedung Sate: Kemegahan Arsitektur, Kekayaan Sejarah, dan Keberlangsungannya dalam Era Milenium." In Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.a247.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Suarya, I. Made, I. Nyoman Widya Paramadhyaksa, Ni Ketut Agusinta Dewi, and I. Gusti Agung Bagus Suryada. "Konsep Penataan Pura Dalem Desa Adat Negari, Desa Singapadu Tengah sebagai Objek Baru Wisata Sejarah." In Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/sem.1.b061.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Rizkiah, Ria. "Analisis Implementasi Kebijakan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Manado Bitung." In Temu Ilmiah Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia 6. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia, 2017. http://dx.doi.org/10.32315/ti.6.c005.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography