To see the other types of publications on this topic, follow the link: Identifikace aut.

Journal articles on the topic 'Identifikace aut'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Identifikace aut.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

., Prihatini, Aryati ., and Hetty . "IDENTIFIKASI CEPAT MIKROORGANISME MENGGUNAKAN ALAT VItEK-2." INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY 13, no. 3 (March 15, 2018): 129. http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v13i3.915.

Full text
Abstract:
Vitek-2 is automatic microbiologic equipment which used to identify antimicrobial sensitivity by micro organism test have been launched in Indonesia. In some private laboratory and hospital this equipment has been used already. The purpose of this study is toknow how to operate this equipment to ID and AST as well as to compare with the conventional methods. The material used to test withthis equipment consist of pure colony culture which derived by suspension of one inoculation to ID or AST card. The reagent consistsonly of saline suspension. After the suspension installed to VITEK2, the result was verified in the printout about 1.5 hours. The colour ofID and AST is difference and couldn’t change with each other. The results are appear more rapid than the others conventional methods.VITEK-2 can be used as a means to diagnose faster than the conventional methods., so that the physician could prescribe earlier as soonas possible to patients and reduced the hospital budgets as well.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sogandi, Sogandi, and Rabima Rabima. "Identification of Active Compound Extracts from Noni Fruit (Morinda citrifolia L.) and Its Potential as Antioxidants." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22, no. 5 (August 20, 2019): 206–12. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.22.5.206-212.

Full text
Abstract:
Antioxidants are compounds that can inhibit oxidation reactions by binding to free radicals and highly reactive molecules. One form of reactive oxygen compounds is free radicals, these compounds are formed in the body and are triggered by various factors. Noni fruits have been used by the community as a medicine for high blood pressure, beriberi, urinating, inflammation of bile, inflammation of the intestine, dysentery, constipation, spleen pain, liver pain, diabetes and lumbago. Nevertheless, research on the identification of the active compounds of noni fruit which act as antioxidants yet. This study aims to extract and fractionation of Noni fruit, determine the antioxidant activity of Noni fruit extract, and identify the types of bioactive compounds that act as antioxidants. Noni fruit was extracted used maceration technique with 96% ethanol and then fractionated using n-hexane, chloroform and ethyl acetate solvents. Antioxidant activity from the results of noni fruit fractionation was measured by the DPPH (1.1 diphenyl-2-picrylhydrachyl) method and identification of bioactive compounds was carried out by GCMS. The results showed the greatest antioxidant activity was found in chloroform fraction with a percentage of inhibition of 78.19%. For the first time this study revealed the types of bioactive compounds from noni fruit ethyl acetate fraction which act as antioxidants are n-hexadecanoic acid, squalene, pyridin-3-carboxamide, oxime, n- (2-trifluoro methyl phenyl), and beta-sitosterol
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rose Nandiasa, Sita, Bramma Kiswanjaya, and Mindya Yuniastuti. "PENGGUNAAN RADIOGRAF GIGI UNTUK KEPENTINGAN IDENTIFIKASI FORENSIK." ODONTO : Dental Journal 3, no. 1 (July 1, 2016): 74. http://dx.doi.org/10.30659/odj.3.1.74-77.

Full text
Abstract:
Background: Tooth has a unique characteristic. Teeth often used for forensic identification especially when the other parts of the body could not gave a difference feature used for identification.Discussion: Tooth is part of the body known for its resistant against external influence making it as an important primary identifier. Dental radiographic can act as a helpful tool in identification process to compare antemortem and postmortem data. Radiograph can give a detail features from the teeth and their surroundings, especially digital radiograph so it can ease the identification process.Conclusion : forensic identification using radiograph can be trusted.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Yusuf, Evi Silvia, Wakiah Nuryani, and NFN Hanudin. "Isolasi dan Identifikasi Mikoparasit Utama Pada Karat Krisan." Jurnal Hortikultura 26, no. 2 (December 30, 2016): 217. http://dx.doi.org/10.21082/jhort.v26n2.2016.p217-222.

Full text
Abstract:
<p>Abstrak. Pada beberapa jenis cendawan karat dilaporkan terdapat mikoparasit diantaranya <em>Cladosporium</em> sp. Mikoparasit asal Kebun Percobaan Segunung Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) yang diduga sebagai <em>Cladosporium</em> menghasilkan penekanan yang tinggi terhadap karat putih asal krisan dengan penekanan mencapai 100%. Penelitian bertujuan mengidentifikasi dan mempelajari karakter morfologi dan molekuler cendawan mikoparasit yang terdapat pada pustul karat krisan asal kebun percobaan Balithi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Balithi Segunung dan Laboratorium Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cibinong pada Bulan Januari sampai dengan Desember 2012. Identifikasi secara morfologi dilakukan dengan melihat ciri makroskopis dan mikroskopis cendawan. Identifikasi secara molekuler dilakukan berdasarkan analisis pada sekuen <em>Internal Transcribed Spacer</em> (ITS) <em>ribosomal DNA</em>. Amplifikasi PCR pada ITS menggunakan Primer ITS 4: 5`-- TCC TCC GCT TAT TGA TAT GC – 3` dan ITS 5: 5`--GGA AGT AAA AGT CGT AAC AAG G –3`. Hasil pengamatan makroskopik dan mikroskopik menunjukkan bahwa Isolat 567 yang menginfeksi karat putih pada krisan asal Segunung termasuk ke dalam genus <em>Cladosporium. </em>Hasil analisis secara molekuler <em>Cladosporium </em>itu memiliki homologi 100% dengan <em>Cladosporium cladosporioides<strong> </strong></em>strain<strong> </strong>1-09 <strong><em> </em></strong>(aksesi no: JF502459) yang berada di <em>genbank</em>.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sukmandari, Erna Agustin. "Potensi Bahaya Kerja Pada Pekerja Industri Manufaktur Logam." Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo 4, no. 2 (November 8, 2018): 170. http://dx.doi.org/10.29241/jmk.v4i2.119.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Upaya yang paling mendasar dalam penerapan sistem manajemen keselamatandan kesehatan kerja pada perusahaan adalah melakukan identifikasi potensi bahaya agar dapat segera dilakukan upaya pengendaliannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik purposive sampling dalam penentuan sampelnya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan utama maupun informan pendukung. Keabsahan data dengan metode triangulasi sumber dan member checking. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat lima jenis potensi bahaya pada pekerja manufaktur logam, yaitu bahaya asap, bahaya sinar, unsafe act, bahaya benda jatuh, dan bahaya serbuk besi. Asap hasil pengelasan dapat menyebabkan asfiksia dan manganisme. Sinar hasil pengelasan menyebabkan katarak dan kanker kulit. Unsafe act merupakan 88%penyebab kecelakaan kerja. Cedera yang paling umum dialami pekerja saat tertimpa benda yang jatuh adalah memar, patah tulang, strain, dan terkilir. Debu logam bukan hanya dapat menyebabkan pneumoconiosis saja, namun pada paparan yang tinggi dapat pula menyebabkan penyakit kanker, asma, allergic alveolitis, dan iritasi. Kata Kunci : Identifikasi Bahaya, Manufaktur Logam, Unsafe Act, Debu Logam
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Rusanti, Rahmi, Yetti Hernaningsih, Endang Retnowati, Mia Ratwita Andarsini, and Andy Cahyadi. "CORRELATION OF BLAST PERCENTAGE TO CD34 OF BONE MARROW IN ALL PEDIATRIC PATIENTS." INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY 24, no. 1 (March 29, 2018): 53. http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v24i1.1156.

Full text
Abstract:
Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) adalah penyakit keganasan sel progenitor limfoid yang berasal dari sumsum tulang. Tanda khasdari diagnosis leukemia akut adalah sel blas. Pemeriksaan mikroskopis dilakukan untuk menentukan persentase sel blas pada diagnosisleukemia akut. Immunophenotyping merupakan metode diagnostik yang dapat membantu menegakkan diagnosis pada keganasanhematologi. CD34 merupakan antigen yang sering digunakan untuk identifikasi sel induk hemopoeisis atau blas. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui kenasaban antara persentase blas dengan ekspresi CD34 di sumsum tulang di pasien leukemia limfoblastik akut anaksebelum dan sesudah pengobatan kemoterapi fase induksi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Sari, Marchelia Gupita, and Imaniar Sofia Asharhani. "IDENTIFIKASI PENDEKATAN WHITE CUBE DAN REGIONALISME KRITIS PADA ARSITEKTUR GALERI SENI DI YOGYAKARTA." LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR 7, no. 2 (October 14, 2020): 163. http://dx.doi.org/10.26418/lantang.v7i2.39678.

Full text
Abstract:
Regionalisme dalam arsitektur kerap dibahas sebagai respon terhadap arsitektur modern yang bersifat univalen dan melunturkan nilai-nilai kesetempatan. Estetika galeri seni dengan pendekatan white cube yang berakar pada modernisme telah mengglobal atau melanda dunia, seperti halnya international style dalam arsitektur. Yogyakarta kini tengah menghadapi isu lokalitas dalam arsitektur yang dapat mencerminkan identitasnya sebagai kota seni dan budaya. Galeri seni memiliki peranan penting untuk menyebarkan kesenian kontemporer yang dinamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan pendekatan white cube pada arsitektur galeri seni dan penerapan regionalisme kritis sebagai respon terhadap modernitas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan dengan komparasi antarkasus berdasarkan indikator dari regionalisme kritis dalam arsitektur. Penarikan kesimpulan berdasarkan kecenderungan penerapan white cube dengan indikator regionalisme pada kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan regionalisme ditemukan pada kasus yang menekankan tektonika, respon terhadap iklim, dan respon terhadap konteks sekitar. Karya seni di galeri seni Yogyakarta ternyata tidak serta merta dibebaskan dari konteks sekitar seperti halnya konsep white cube gallery.IDENTIFICATION OF WHITE CUBE APPROACH AND REGIONALISM IN ART GALLERY ARCHITECTURE IN YOGYAKARTA Regionalism in architecture is often discussed as a response to modern architecture, which contains a univalent value and attenuates the values of context. The aesthetics of art galleries with the concept of white cube rooted in modernism have become trend in the world and international style in architecture. Yogyakarta is currently facing locality in architecture that can reflect its identity as a city of arts and culture. Art galleries have an essential role in spreading dynamic contemporary art. This study aims to identify the white cube approach to art gallery architecture and critical regionalism to respond to modernity. This research uses descriptive qualitative research methods. Data analysis was conducted by comparisons between cases based on indicators of crucial regionalism in architecture. The conclusion is based on the tendency of applying white cube with indicators of regionalism in cases. The results showed that the regionalism approach was found in cases that emphasized tectonic aspects, responses to climate, and responses to the surrounding context. Artwork in the Yogyakarta art gallery is not necessarily freed from the surrounding context, such as the concept of the white cube gallery.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Martanda, Fines Dwi. "IDENTIFIKASI Salmonella sp. Dan Staphylococcus aureus Serta HITUNG JUMLAH TOTAL BAKTERI PADA MARGARIN." Jurnal SainHealth 3, no. 2 (September 7, 2019): 17. http://dx.doi.org/10.51804/jsh.v3i2.599.17-21.

Full text
Abstract:
Margarine is a product of emulsion, both semisolid and liquid made from vegetable fats. The composition of margarine includes fats, water, vitamins A and vitamin E as well as other ingredients. At SNI 7388:2009 on the maximum limit of microbial contamination there are some bacteria that are often found in foodstuffs margarine including Salmonella sp. and Staphylococcus aureus. Salmonellasp. bacteria can lead to deman enteric, diarrhea, nausea, stomach cramps. Staphylococcus aureusbacteria are the most frequently used agents to cause skin sepsis, enteric infections, septic and pneumonia. The purpose of research is to know the contamination of Salmonella sp. and Staphylococcus aureus as well as ALT bacteria in margarine. The method used is laboratory experiments. From the results of the identification of 10 samples of Salmonella sp. and Staphylococcus aureus bacteria. As well as the result ALT bacteria meet the quality requirements of margarine.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Mulyani, Guntari Titik, Sri Hartati, Hastari Wuryastuty, Ida Tjahajati, Yuriadi Yuriadi, Irkham Widiyono, Yanuartono Yanuartono, et al. "Identifikasi Serovar Penyebab Leptospirosis pada Anjing di Yogyakarta." Jurnal Sain Veteriner 37, no. 2 (December 11, 2019): 227. http://dx.doi.org/10.22146/jsv.39201.

Full text
Abstract:
Leptospirosis is a zoonotic disease of global concern, and is caused by pathogenic serovar Leptospira interrogans. Canine Leptospirososis is widespread worldwide, dogs can act as incidental hosts or maintenance hosts for various serovars. The purpose of this research was to identify leptospire serovars that infect healthy and suspected leptospirosis dogs in Yogyakarta. A total of 56 dogs (36 healthy dogs and 20 suspect leptospirosis dogs) sera were taken from cephalica vein as much as 3 ml. Sera were examined for leptospirosis with Microscopic Aglutination Test (MAT) which conducted at the Research Center for Veterinary Science, Bogor. Microscopic Aglutination Test carried out on various Leptospire serovar, namely: Ichterohaemorrhagiae, Javanica, Celledoni, Ballum, Pyogenes, Cynopeteri, Rachmati, Australis, Pomona, Canicola, Grippotyphosa, Bataviae, Hardjo, and Tarrasovi. The results showed that Celledoni serovars infected 25% of healthy dogs and 5% of suspect leptospirosis dogs, Javanica serovar infected 19% of healthy dogs, Bataviae serovars infected 15% of suspect leptospirosis dogs, Grippotyphosa serovar infected 11% of healthy dogs, Tarrasovi serovar infected 10% of suspect leptospirosis dogs, serovars Cynopteri infects 5% of healthy dogs and 5% of suspect leptospirosis dogs, serovar Pyrogenes infects 5% of healthy dogs and 5% of suspect leptospirosis dogs, and serovar Rachmati infects 5% of suspect leptospirosis dogs. Seven healthy dogs (19%) and 2 suspect leptospirosis dogs (10%) were infected with more than 2 leptospire serovars. From the results of this study it can be concluded that Celledoni serovar of Leptospira interrogans infection causes subclinical leptospirosis, while Bataviae serovar infection causes clinical leptospirosis in dogs in Yogyakarta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Setyawan, Feri Budi. "IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB OBESITAS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUSARI." JURNAL EDUKASI: KAJIAN ILMU PENDIDIKAN 4, no. 2 (June 17, 2020): 1–8. http://dx.doi.org/10.51836/je.v4i2.85.

Full text
Abstract:
The purpose of this research is to discuss about the obesity phenomenon which occurred in elementary school students of the country Randusari. This research aims to know the causes of obesity in elementary school students of the country Randusari. This research is quantitative descriptive research with engineering data retrieval using the test measurements of height and weight. The population in this research is the child in elementary school students of the country Randusari. Data analysis techniques using Descriptive Statistics Frequencies. The results of the research of the identification of external factors the causes of obesity in children is the relationship of genetic factors with the parents, not the share of food intake with energy output being consumed must be issued, and the lack of performing activities the sport has also become another cause factor against obesity it is art learning modules and skills at elementary school students of the country Randusari.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Lianawati, Ayong. "IDENTIFIKASI KESIAPAN GURU KELAS DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN BK DI SD." Buana Pendidikan: Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 14, no. 25 (January 20, 2020): 96–102. http://dx.doi.org/10.36456/bp.vol14.no25.a2163.

Full text
Abstract:
Layanan BK di SD dibutuhkan sebagai upaya untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik agar siswa dapat menjadi individu yang mandiri. Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk menegaskan kewajiban guru kelas melaksanakan layanan BK di SD, namun tidak diketahui secara faktual kesiapan guru kelas dalam menjalankan peran dan fungsi tersebut. Oleh karena itu penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi kesiapan guru kelas melalui pemahaman terhadap aktivitas yang telah dilakukan dan termasuk pada tugas dan fungsi sebagai pembiming. Penelitian dilakukan di SD Pandan Krajan II, dengan mengggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan mengggunakan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan kesiapan guru kelas dalam melaksanakan layanan dirasa kurang dalam perencanaan program yang didasari asesmen, dan kompetensi dalam strategi konseling. Namun dalam melakukan layanan tidak langsung (melalui media) guru kelas diprediksi akan lebih optimal menggunakan kegiatan literasi. Penelitian merekomendasikan guru kelas harus mendapatkan pelatihan khusus dalam asesmen, art & expressive therapy sebagai strategi konseling, dan keterampilan komunikasi empatik agar memudahkan siswa untuk terbuka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Bohhori, Bohhori. "Dakwah melalui Konseling Islam bagi Masyarakat Desa Simpang Yul." MAWA'IZH: JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN 8, no. 2 (December 2, 2018): 325–41. http://dx.doi.org/10.32923/maw.v8i2.779.

Full text
Abstract:
Simpang Yul merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tempilang Kabupaten Bangka Barat, yang masyarakatnya 100% beragama Islam. Agama Islam yang di anut merupakan agama turunan dari nenek moyang pendahulu di Desa tersebut. Namun, keberagamaan masyarakatnya mengalami berbagai problem baik pada individu atau kelompok pemeluk agama. Ajaran Islam yang disampaikan oleh para da’i dirasa belum bisa menjadi penyelamat serta belum mampu menyelsaikan problematika yang terjadi. Dikarenakan, dakwah yang dilakukan pada masyarakat desa Simpang Yul hanya memfokuskan pada penyampaian materi atau isi pesan-pesan dakwah, tanpa memahami kondisi individu atau kelompok yang akan menerima isi pesan-pesan dakwah dan pola yang digunakan sangat minimalis. Berdasarkan hal itu, konseling Islam dilakukan pada masyarakat sebagai salah satu alternatif dalam berdakwah bagi masyarakatnya. Adapun konseling yang dilakukan dengan cara melakukan identifikasi masalah, untuk mengungkapkan latarbelakang problem yang terjadi kemudian berdasarkan identifikasi masalah menetukan apa masalahnya (diagnosis), dilanjutkan dengan merancang alternatif penyelsaian maslah atas keberagaman bagi inidividu dan kelompok (Prognosis), selanjutnya (Treatmen) melaksanakan pemberian bantuan kepada individu dan kelompok berdasarkan alternatif yang telah dirancang sebelumnya. Dan langkah terahir melakukan evaluasi mengenai proses konseling silam dari tahap identifikasi maslah hingga treatmen dan mengevaluasi hasil yang dicapai dari konseling yang telah dilakukan, sebeagai langkah menentukan apakah masih perlu dilakukan konseling isalam atau tidak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Putri, Mega Cempaka, Erina Erina, Mahdi Abrar, and M. Daud AK. "Isolasi dan Identifikasi Aspergillus Sp. pada Kantung Hawa Puyuh (Cortunix Japonica)." Acta VETERINARIA Indonesiana 9, no. 2 (August 21, 2021): 134–42. http://dx.doi.org/10.29244/avi.9.2.134-142.

Full text
Abstract:
Aspergillosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Aspergillus sp. yang dapat menyerang puyuh muda secara akut dan sebagai penyakit menahun pada puyuh dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Aspergillus sp. pada kantung hawa puyuh (Coturnix japonica). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 kantung hawa puyuh yang tidak produktif lagi (afkir) diambil secara acak. Isolasi dan identifikasi Aspergillus sp. dilakukan sesuai dengan menggunakan metode Thompson. Sampel dicuci dengan aquadest steril berisi antibiotic gentamicin selanjutnya ditanamkan pada media Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA) kemudian diinkubasikan pada suhu kamar selama 3-7 hari. Pertumbuhan koloni Aspergillus sp. diamati morfologinya secara makroskopis dan mikroskopis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Aspergillus sp. dapat diisolasi dan diidentifikasi pada 24 dari 35 sampel kantung hawa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 68,57% sampel yang diperiksa positif terinfeksi Aspergillus sp. dengan persentase masing-masing spesies Aspergillus fumigatus 40%, Aspergillus flavus 25,7%, dan Aspergillus niger 17,1%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Tjahjono, Hendro Djoko. "Analisis Kejadian Komplikasi Akut dan Kronis Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe-2." Jurnal Keperawatan 8, no. 1 (August 26, 2019): 37–41. http://dx.doi.org/10.47560/kep.v8i1.88.

Full text
Abstract:
Diabetes melitus merupakan sindrom gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin atau penurunan sensitifitas jaringan terhadap insulin yang bersifat kronis. Pasien diabetes melitus yang tidak melakukan pengobatan dan perawtaan dengan baik, dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadinya komplikasi akut dan kronis pada pasien diabetes melitus di Persadia unit rumah sakit William Booth Surabaya. Hasil menunjukkan dari 16 pasien diabetes melitus yang berpatisipasi dalam penelitian ini, didapatkan bahwa mengalami komplikasi akut diantaranya 4 responden (25%) dan komplikasi kronis yaitu 4 responden (25%) dan yang mengalami komplikasi akut serta kronis sebanyak 8 orang (50%). Dengan demikian, untuk mencegah terjadinya komplikasi lanjutan maka diperlukan identifikasi dan deteksi dini dengan melakukan tindakan-tindakan preventif kepada pasien diabetes melitus sehingga kejadian komplikasi dapat diminimalisasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Yendri, Dodon, Anisa Irviana, and Andrizal Andrizal. "IDENTIFIKASI HALITOSIS BERDASARKAN TINGKATAN BERBASIS SENSOR GAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION." Journal on Information Technology and Computer Engineering 1, no. 01 (March 20, 2017): 35–47. http://dx.doi.org/10.25077/jitce.1.01.35-47.2017.

Full text
Abstract:
Penyakit diabetes mellitus dan infeksi lambung dapat dideteksi melalui bau mulut tidak sedap penderita (halitosis). Halitosis merupakan suatu keadaan di mana terciumnya bau mulut pada saat seseorang mengeluarkan nafas (biasanya tercium pada saat berbicara). Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sistem identifikasi dan klasifikasi kesehatan mulut (halitosis). Sensor gas TGS-2602 akan mendeteksi kadar gas pada mulut penderita, dan mengirim data berupa sinyal analog ke mikrokontroler ATmega 328. Dengan melakukan pemrograman baca data pada Raspberry Pi, data dari mikrokontroler disimpan pada sebuah file dan kemudian data tersebut diolah menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) sehingga didapatkan pola data yang diinginkan. Pola data hasil keluaran Fast Fourier Transform (FFT) ini akan digunakan sebagai data input pada metode jaringan saraf tiruan Learning Vector Quantization (LVQ). Pengujian sistem dilakukan kepada orang dengan bau mulut penderita halitosis dan tidak halitosis. Hasil penelitian diperoleh persentase tingkat keberhasilan respon sensor terhadap sampel halitosis ringan 25%, sampel halitosis sedang 50%, sampel Halitosis akut 50% dan sampel tidak halitosis 100%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Lestari, Richa Dwi, Evy Ratnasari Ekawati, and Imam Suryanto. "IDENTIFIKASI Staphylococcus aureus DAN HITUNG TOTAL JUMLAH KUMAN PADA BAKPIA KACANG HIJAU." Jurnal SainHealth 2, no. 2 (September 30, 2018): 1. http://dx.doi.org/10.51804/jsh.v2i2.254.1-4.

Full text
Abstract:
Kue bakpia merupakan kue tradisional yang dikenal di beberapa daerah di Indonesia. Kue bakpia terbuat dari bahan-bahan seperti terigu, minyak sayur, gula halus, air dan garam. Isian dari kue bakpia ini umumnya adalah kacang hijau. Bakpia ada dua jenis, yaitu bakpia basah dan bakpia kering. Daya tahan dari bakpia basah dan bakpia kering berbeda. Bakpia basah bertahan sampai empat hari dan bakpia kering dapat bertahan hingga tiga minggu, terkadang juga kurang dari seharusnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya kontaminasi kuman Staphylococcus aureus dan menghitung jumlah total kuman dengan metode ALT pada kue bakpia basah. Hasil pemeriksaan identifikasi kuman Staphylococcus aureus terhadap 5 (lima) sampel bakpia kacang hijau basah didapatkan 2 (dua) sampel, yaitu sampel BP3 dan BP4 terkontaminasi Staphylococcus aureus. Sedangkan dari hasil hitung total jumlah kuman pada 5 (lima) kue bakpia kacang hijau basah belum memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI 7388:2009) tentang pangan, khususnya bakpia kacang hijau dengan batas maksimum cemarannya adalah 1 x 104 cfu/g sampel.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Febryanto, Dwi, Dr Retnaningsih, and Fitria Handayani. "DETEKSI DINI AFASIA PASIEN STROKE AKUT : ANALITIK REVIEW." Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah 2, no. 2 (November 23, 2019): 33. http://dx.doi.org/10.32584/jikmb.v2i2.269.

Full text
Abstract:
Pasien stroke akut sebagian tidak terdeteksi afasia, hal ini dilihat dari angka kejadian afasia yang dilaporkan. Mereka yang ditemukan sudah menggunakan gaya berbicara telegrafis karena keterlambatan mengenali tanda dan gejala afasia. Tentu hal ini meningkatan hari rawat, biaya perawatan, pasien mudah depresi dan menurunkan derajat hidup. Alat ukur untuk menilai afasia menjadi salah satu faktor keberhasilan deteksi dini. Namun, dari yang ada tergolong lama dan tidak melaporkan sensitivitas dan spesifitas sehingga dapat diragukan kesahihannya. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah menemukan sensitifitas dan spesifitas alat ukur serta cepat dalam mendeteksi afasia pasien stroke akut. Metode yang digunakan literature review dari penelitian sebelumnya dengan mengekstrak 3 artikel Tahun 2010-2019 dalam bahasa Inggris yang membahas tentang identifikasi skrining tes afasia yang dipilih dari beberapa database. Language Screening Test sangat kuat dalam mendeteksi afasia stroke dilihat dari nilai sensitivitas dan spesifitas serta cepat dalam penilaiannya dengan waktu hanya 2 menit, namun instrumen ini tidak melaporkan onset stroke.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

MANAROINSONG, ENGELBERT, and A. A. LOLONG. "Identifikasi Cendawan Mikoriza arbuskular (CMA) pada Beberapa Tekstur." Buletin Palma 16, no. 2 (September 9, 2016): 203. http://dx.doi.org/10.21082/bp.v16n2.2015.203-210.

Full text
Abstract:
<p><span style="font-size: medium;">ABSTRAK </span></p><p>Tanaman kelapa sawit ditanam hampir pada semua jenis tanah seperti gambut, liat berlempung dan lempung berpasir dengan proporsi kandungan tiap tekstur tanah berbeda-beda dilapangan. Cendawan mikoriza arbuskular (CMA) merupakan mikroorganisme tanah yang berperan sebagai mikroba perombak, membantu tanaman dalam penyerapan unsur hara dari tanah. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis dan populasi spora mikoriza pada beberapa tekstur tanah dipertanaman kelapa sawit. Penelitian dilakukan pada 3 (tiga) lokasi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sampit, Kalimantan Tengah, yaitu di lahan PT. Sapta Karya Damai (SKD), PT. Agro Bukit dan areal pertanaman kelapa dan kelapa sawit milik petani di Samuda besar. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2015. Pengambilan contoh tanah dilakukan secara Purposive Sampling. Analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Pengujian Balittro - Bogor. Parameter yang diamati, yaitu pH, kelembaban tanah, jenis dan jumlah populasi spora mikoriza. Hasil penelitian menunjukan bahwa mikoriza yang ditemukan adalah dari jenis Glomus dengan populasi bervariasi menurut jenis tanah, yaitu berkisar antara 175,3 - 283 buah per 100 mg tanah. Populasi tertinggi, yaitu 283 spora per 100 mg tanah ditemukan pada jenis tanah gambut di perkebunan kelapa sawit PT. Agro Bukit yang belum berproduksi (umur &lt;5 tahun). Populasi terendah, yaitu 175,3 spora per 100 mg tanah ditemukan pada tektur tanah liat berlempung di lokasi perkebunan kelapa sawit PT. Agro Bukit yang telah berproduksi normal (umur <br /> &gt;10 tahun).</p><p>Kata kunci : Cendawan, mikoriza, tekstur, tanah, kelapa sawit.</p><p> </p><p><strong><span style="font-size: medium;">Identification of The Fungie Micorhyza Asbuscular on Saveral Soil Textures <br />at Oilpalm Plantation, Central Kalimantan </span></strong></p><p><span style="font-size: medium;">ABSTRACT </span></p><p>Oil palm trees planted in virtually all types of soil such as peat, clay and sandy clay with argillaceous proportion of the content of each soil texture is different in the field. Arbuscular mycorrhizal fungie (FAM) is a soil microorganisms that act as microbial crusher, helps plants to absorb nutrients from the soil. This study aims to identify the types and populations of mycorrhizal spores in soil texture on oilpalm plantation. The study was conducted at three (3) locations oil palm plantations in the district of Sampit, Central Kalimantan, namely in te area of PT. Sapta Karya Damai (SKD), PT. Agro Bukit and coconut plantations and oil palm farmers in Samuda Besar. The experiment was conducted in March and June 2015. Soil sampling is purposive sampling. Analysis of soil samples carried out in the Laboratory Testing Balittro - Bogor. The parameters observed were pH, soil moisture, type and number of mycorrhizal spores population. The results showed that mycorrhizae are found are of the type Glomus with a population varies according to the type of soil ranged between 175.3 to 283 pieces per 100 mg of soil. The highest population, namely 283 spores per 100 mg of soil found in the peat soil types in PT. Agro Bukit oil palm plantations wihich is not yet in production (&lt;5 years). Lowest population is 175.3 per 100 mg of spores found in soil texture argillaceous clay in PT. Agro Bukit oil palm plantations who have production (&gt;10 years).</p>Keywords : Fungi, michorrizal,textur, soil, oil palm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

K Hindarto, Cysilia, Tina Rostinawati, and Debbie S Retnoningrum. "IDENTIFIKASI MUTASI PADA DAERAH DNA POLIMERASE DAN HBsAg VIRUS HEPATITIS B." FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi 1, no. 2 (February 1, 2011): 22–30. http://dx.doi.org/10.33751/jf.v1i2.161.

Full text
Abstract:
Infeksi virus hepatitis B (HBV) menyebabkan hepatitis akut dan kronis, dengan angka kematian 1,2 juta per tahun di seluruh dunia. Antivirus analog nukleosida dan vaksinHBV dapat menekan perkembangan infeksi HBV namun penggunaan untuk terapi jangkapanjang dilaporkan menginduksi terjadinya mutasi. Mutasi yang menyebabkan timbulmutan resisten-antivirus dan mutan lolos-vaksin menjadi kendala utama dalam pengobatandan pencegahan infeksi HBV. Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi mutasipada gen pengkode reverse transcriptase (RT) DNA polimerase dan HBsAg virus hepatitisB. Penelitian menggunakan 24 sampel cetakan HBV yang berasal dari penderita hepatitisB dari Medan (3), Jakarta (10), Bandung (9), Yogyakarta (1), dan Surabaya (1). Metodeyang dilakukan adalah amplifikasi fragmen gen pengkode DNA polimerase dan HBsAg,konfirmasi produk PCR dengan elektroforesis gel agarosa, pemurnian produk PCR dengan GFX column kit, penentuan urutan nukleotida, dan analisis hasil penentuan urutan nukleotida. Hasil penelitian menunjukkan sampel 12273 dari Jakarta mengalami mutasi di daerah gen pengkode RT DNA polimerase. Mutasi tersebut menyebabkan substitusi asam amino M475L, V519L, L526M, dan M550V. Sampel 12273 juga mengalami mutasi pada gen pengkode HBsAg yang menyebabkan substitusi asam amino M120L, V164L, L171M, dan M195V. Mutasi tersebut terjadi di daerah yang tumpang tindih dengan gen pengkode DNA polimerase, dan di luar determinan a. Mutan diklasifikasikan sebagai mutan resistenantivirus dengan substitusi asam amino ganda L526M dan M550V, dan tidak ditemukan mutasi pada daerah DNA pengkode determinan a.Kata kunci : HBV, RT DNA polimerase, HBsAg, Mutasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Santoso, R. Fidiaji H., and Sally Aman Nasution. "Pendekatan Diagnosis dan Tatalaksana Infark Ventrikel Kanan." Jurnal Penyakit Dalam Indonesia 2, no. 4 (February 1, 2017): 240. http://dx.doi.org/10.7454/jpdi.v2i4.93.

Full text
Abstract:
Fungsi optimal jantung merupakan hasil interaksi dari berbagai bagian jantung, baik ventrikel kiri maupun ventrikel kanan. Namun, perkembangan diagnosis dan tatalaksana kegawatan jantung umumnya berpusat pada disfungsi ventrikel kiri. Perkembangan keilmuan saat ini memperlihatkan bahwa disfungsi ventrikel kanan juga mengakibatkan gangguan hemodinamik yang signifikan dan membutuhkan tatalaksana yang berbeda dengan tatalaksana disfungsi ventrikel kiri. Infark ventrikel kanan umumnya bukan merupakan suatu kasus tunggal, namun seringkali menyertai infark ventrikel kiri. Identifikasi infark ventrikel kanan pada kondisi tersebut, dapat mempengaruhi tatalaksana yang dilakukan pada suatu sindrom koroner akut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Pratiwi, Eka, Triyani Soekarso, Kindi Adam, and Vivi Setiawaty. "Identifikasi Virus Hepatitis A pada Sindrom Penyakit Kuning Akut di Beberapa Provinsi di Indonesia Tahun 2013." Global Medical & Health Communication (GMHC) 5, no. 3 (December 27, 2017): 199. http://dx.doi.org/10.29313/gmhc.v5i3.2386.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Atourrohman, Muhammad, Malia Ulfah, Melin Septiani, Fina Idamatus Silmi, Ria Tri Utami, Siti Faza Malimah, Sinta Dewi Rahmawati, Afrizal Dwi Ananto, Bita Afriyati Dewi, and Siti Mukhlisoh Setyawati. "Karakterisasi dan Identifikasi Orthetrum sabina (Odonata: Lebullidae) di Lapangan Rusunawa Jerakah Purwoyoso Semarang." Jurnal Litbang Edusaintech 1, no. 1 (December 23, 2020): 57–60. http://dx.doi.org/10.51402/jle.v1i1.6.

Full text
Abstract:
Dragonfly or odonata is one of the biodiversity in Indonesia. Dragonfly act as bioindicator of aquatic ecosystem and predator for mosquitoes. Dragonfly habitat is usually in a watery place such as a river. This study purpose to identify and characteristic dragonflies in the Rusunawa field. The type of research used is qualitative descriptive research, which aims to determine the morphology of dragonflies with Orthetrum sabina type and to know the environmental factors that affect dragonfly breeding. The method used in this study is roaming, by searching for dragonflies in the Rusunawa field Jerakah. The dragonfly population found in the Jerakah field is mostly one of which is Orthetrum sabina which has a dark green thoracic characteristic with black lines on the lateral side and black legs. The abdomen is slim in black and white, the embellant is white and has transparent wings. The number of dragonflies is influenced by several factors, namely temperature, climate, air humidity, water ph and insecticide use.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Herawan, Lufi. "PENENTUAN ARSIP VITAL MELALUI KEGIATAN IDENTIFIKASI ARSIP VITAL PADA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA." Jurnal Kearsipan 15, no. 2 (December 30, 2020): 41–60. http://dx.doi.org/10.46836/jk.v15i2.155.

Full text
Abstract:
The vital records program is a mandate of the Republic of Indonesia Act, that must be implemented by state institutions and government agencies both central and regional including ANRI. The purpose of organizing this vital records program is to protect, secure and save the very important records. The vital records program must be supported by the determination of vital records in the form of a list as a reference for managing vital records. ANRI as a non-ministerial government institution does not have the determination of vital records yet, so there are still many obstacles in implementing the vital records program. This study will determine the vital records of ANRI using descriptive research methods with case study types. Records criteria are determined based on ANRI's Regulation and according to criteria from NARA, while the stages used are in accordance with the stages listed in ANRI's Regulation. The implementation of this study concluded that 18 work units obtained 11 work units that had vital records, with a total of 20 types of vital records.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Singgih, Widodo Arif, and Juita Triana. "Al-Fatihah Reflection Therapy (ART) Ssebagai Upaya Peningkatan Resiliensi Penyandang Disabilitas." Psycho Idea 18, no. 1 (March 2, 2020): 26. http://dx.doi.org/10.30595/psychoidea.v18i1.6135.

Full text
Abstract:
Penelitian ini diawali oleh tahap identifikasi beragam pikiran maladaptif dari penyandang disabilitas untuk yang muncul ketika dirinya menjadi difable. Asesmen kualitatif menggunakan observasi partisipan,wawancara mendalam, sedangkan asesmen kuantitatif menggunakan skala resiliensi yang diadaptasi dari Connor Davidson Resilience Scale Dari tahapan tersebut, kemudian dilakukan psikoedukasi mengenai model terapi ini. Selanjutnya, para penyandang disabilitas mempraktikkan beragam acuan yang ada dalam model ini. Pada akhir prosesnya, dilakukan posttest dan evaluasi. Hasil akhir dari penelitian ini, yakni menghasilkan satu pengembangan model Al Fatihah Reflection Therapy (ART) yang dapat meningkatkan Resiliensi Penyandang Disabilitas. Kondisi yang resilien menjadikan para penyandang disabilitas mudah memaksimalkan potensinya, mampu berkontribusi secara mandiri di lingkungan sosialnya, dan tangguh dalam menghadapi tantangan. Alfatihah Reflection Therapy (Terapi Refleksi Alfatihah) adalah psikoterapi teistik yang menekankan dimensi vertikal (teistik) berbasis ayat AlFatihah sebagai refleksi guna mengubah pikiran-perasaan-perilaku maladaptif melalui restrukturisasi kognitif, pemaknaan ayat, dan tugas perilaku.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Komang, Trisna Dewi, Cokorda Istri Raka Marsiti, and Luh Masdarini. "Identifikasi Pengembangan Desa Wisata Sambangan Ditinjau Dari Unsur Attraction." Jurnal BOSAPARIS: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga 11, no. 2 (July 31, 2020): 35. http://dx.doi.org/10.23887/jjpkk.v11i2.27309.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan aktivitas masyarakat Desa Sambangan untuk menunjang pengembangan Desa Wisata dari unsur attraction ditinjau dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik minat khusus, (2) mendeskripsikan pengembangan Desa Wisata Sambangan dari unsur attraction ditinjau dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik minat khusus, (3)medeskripsikan kendala dalam pengembangan Desa Wisata Sambangan dari unsur attraction ditinjau dari daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya dan daya tarik minat khusus. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini, antara lain (1) aktivitas masyarakat Desa Sambangan yang sudah berkembang antara lain : adanya pemandu wisata (guide), penyediaan fasilitas untuk sliding jumping, swimming dan camping¸ upacara pitra yadnya dan dewa yadnya, kerajinan tangan dari kayu jati dan cempaka serta menjaga kebersihan lingkungan di air terjun, sawah dan hutan. Sedangkan aktivitas masyarakat yang akan dikembangkan antara lain : menyediakan fasilitas untuk rocklimbing dan mini rafting di air terjun, mengelola kembali sawah menjadi kegiatan bertani yang tradisional, mengelola hutan menjadi wisata petik buah, membuka wisata seni dan paket budaya, membuka daya tarik minat khusus cycling dan canyoning, (2) pengembangan Desa Wisata Sambangan dari unsur attraction berkembang dengan pesat dan baik terbukti dengan meningkatnya kesejahteraan ekonomi dan masyarakat Desa Sambangan, akses jalan menuju desa sudah cukup baik, masyarakat semakin sadar terhadap kebersihan lingkungan dan banyak yang mengetahui Desa Sambangan, (3) kendala dalam pengembangan Desa Wisata Sambangan antara lain : letak geografis lebih ke pegunungan, sumber daya manusia yang kurang memadai, teknologi kurang canggih, kebudayaan yang berbeda, pemodalan dalam pengembangan wisata baru dan promosi wisata Kata-kata kunci : desa wisata sambangan, aktivitas masyarakat, unsur attraction This study aims at (1) describing the activities of the Sambangan Village community to support the development of the Tourism Village from the attraction element in terms of natural tourist attraction, cultural tourist appeal and special interest attraction, (2) describing the development of the Sambangan Tourist Village from the attraction element in terms of natural attraction, cultural attraction and special interest attraction, (3) describing the constraints in the development of the Sambangan Tourism Village from the element of attraction in terms of natural attraction, cultural attraction and special interest attraction. The type of research used is descriptive qualitative. The instruments used is this study were interview guidelines, observation sheets and documentations. The results of this study, include (1) the activities of Sambangan Village society that have developed include : the existence of a tour guide, the provision of facilities for sliding jumping, swimming and camping, the ceremony of Pitra Yadnya and Dewa Yadnya, handicraft made of teak wood and cempaka and maintain the cleanliness of the environment in waterfalls, rice fields and forest. While community activities that will be developed include : providing facilities for rockclimbing and mini rafting at waterfalls, re-managing rice fields into traditional farming activities, managing forest into fruit tours, opening art tours and cultural packages, opening up special attractions for cycling and canyoning, (2) the development of the Sambangan Tourism Village from the attraction element to develop rapidly and well as evidenced welfare of Sambangan Village, the access road to the village is good enough, the community is increasingly aware of environmental cleanliness and many people know about Sambangan Village, (3) obstacles in the development of Sambangan Tourism Village include : more geographical location to the mountains, inadequate human resources, less sophisticated technology, different cultures, the capital in the development of new tourism and tourism promotion. Key words : Sambangan tourism village, community activities, attraction elements
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Afrianti Rahayu, Susi, and Muhammad Muhammad Hidayat Gumilar. "Uji Cemaran Air Minum Masyarakat Sekitar Margahayu Raya Bandung Dengan Identifikasi Bakteri Escherichia coli." Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology 4, no. 2 (October 25, 2017): 50. http://dx.doi.org/10.15416/ijpst.v4i2.13112.

Full text
Abstract:
Air merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Agar tetap sehat, air minum harus memenuhi persyaratan fisik, kimia maupun bakteriologis. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa cemaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Air Minum Isi Ulang (AMIU), dan air dengan alat Pemurnian (Purrified) di masyarakat sekitar jalan Merkuri Timur, Margahayu Raya Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi bakteri Escherichia coli pada air minum. Metode tersebut menggunakan angka lempengan total (ALT), Pewarnaan Gram, Pewarnaan Kapsul, Pewarnaan Tahan Asam, Uji Indol, Metil Merah, Voges Proskauer, Sitrat (IMViC) dan uji fermentasi gula. Dari 5 sampel yang diuji, ke-5 sampel tersebut tidak memenuhi syarat menurut SNI serta PERMENKES karena mengandung jumlah bakteri yang melebihi batas maksimal yaitu 1,0 x 102 untuk cemaran mikroba dan 0 koloni/g (per 100 ml sampel) untuk bakteri Escherichia coli . Dari 5 sampel tersebut 2 sampel teridentifikasi bakteri Escherichia coli sementara 3 sampel lainnya mengandung bakteri koliform yang lain.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Dorawati, Murleni, Iis Herawati, and Prima Nanda Fauziah. "Identifikasi Bakteri Gram Negatif dari Sputum Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi." Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan 7, no. 1 (March 30, 2021): 37–44. http://dx.doi.org/10.37012/anakes.v7i1.515.

Full text
Abstract:
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) diklasifikasikan menjadi infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Infeksi saluran pernapasan atas dan bawah merupakan penyakit yang umum terjadi di masyarakat. Infeksi ini disebabkan oleh masuknya mikroorganisme berupa bakteri yang belum diketahui sebagai penyebab infeksi yang kemudian dapat berkembang menjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan bakteri Gram-negatif. Adanya bakteri penyebab ISPA diperlukan uji diagnostik menggunakan sputum. Bervariasinya mengenai bakteri yang ditemukan pada sputum, maka digunakan sampel sputum yang merupakan sampel representatif untuk mengetahui penyebab infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan spesies bakteri Gram-negatif dari sputum penderita ISPA di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui penelitian kultur sputum yang di tanam pada media MacConkey Agar (MCA), pewarnaan Gram mikroskopis dan uji biokimia metode IMVIC penderita ISPA periode Februari-Maret 2017. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan bakteri Gram negatif dari 15 sampel sputum penderita ISPA terdapat spesies bakteri dengan persentase Klebsiella pneumoniae 13,3 %,Pseudomonas aeruginosa 26,6 %Enterobacter aerogenes 13,3%,danProteus mirabilis 13,3 %. Disarankan penegakkan diagnosis lebih diperhatikan agar lebih akurat mengenai salah satu penyebab infeksi dan para klinisi dapat menentukan terapi antibiontik selanjutnya agar pengobatan pada pasien lebih efektif dan efisien. Kata kunci :Infeksi saluran pernapasan akut, sputum, bakteri Gram negatif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Arlinda, Arlinda, Alwiyah Mukaddas, and Ingrid Faustine. "IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ANAK GASTROENTERITIS AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ANUTAPURA PALU." Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy) (e-Journal) 2, no. 1 (March 4, 2016): 43–48. http://dx.doi.org/10.22487/j24428744.2016.v2.i1.5302.

Full text
Abstract:
Acute gastroenteritis, one of the most common disease in children and one of the causes of children’s death in the world, has a great chance of the occurrence of Drug Related Problems (DRPs). This study aimed to determine the incidence of potential DRPs occurred in pediatric inpatients of acute gastroenteritis in Anutapura General Hospital, Palu, Central Sulawesi. This was a prospective observational study done by collecting primary data from the observation and secondary data from medical records of pediatric inpatients aged from 1 month to 14 years and diagnosed with acute gastroenteritis with or without dehydration. Data were then analyzed and descriptively presented including drug use without indication, wrong drug, drug dose too low, drug dose loo high, and untreated indication. The results showed that there were 115 cases of DRPs. The most DRPs found was drug use without indication as many as 56 cases (48.7%), while the others successively were drug dose too low 26 cases (22.6%), untreated indication 16 cases (14%), drug dose too high 15 cases (13%), and wrong drug 2 cases (1.7%)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Lasmini, Titi, and Rika Yohana Sitorus. "UJI CEMARAN Salmonella sp. DAN Staphylococcus aureus PADA DAGING KEBAB YANG DIJUAL DI JALAN DURIAN PEKANBARU." Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik 2, no. 1 (June 29, 2018): 23–30. http://dx.doi.org/10.52071/jstlm.v2i1.18.

Full text
Abstract:
Kebab merupakan salah satu jenis makanan olahan yang menggunakan daging sebagai bahan utamanya. Daging merupakan bahan yang mengandung banyak nutrisi sehingga sangat mendukung untuk pertumbuhan berbagai mikroorganisme. Mengonsumsi daging yang terkontaminasi bakteri seperti Salmonella sp. dan Staphylococcus aureus akibat penanganan dan pengolahan daging yang kurang baik dapat menyebabkan penyakit (foodborne disease). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Salmonella sp. dan S. aureus pada daging kebab yang dijual di Jalan Durian Pekanbaru. Penelitian ini dimulai dengan menentukan Angka Lempeng Total (ALT) dilanjutkan isolasi pada media MSA dan SSA dan identifikasi dengan uji reaksi biokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ALT dari 5 sampel daging kebab yang dijual di Jalan Durian Pekanbaru, 4 sampel melebihi batas maksimum cemaran mikroba yang diijinkan oleh SNI 7388:2009 (1 x 105). Uji biokimia menunjukkan semua sampel negatif S. aureus, dan ditemukan 1 sampel terkontaminasi Salmonella sp. (sampel A).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Purwati, Purwati, and Tutik Nugrahini. "Identifikasi Mikroorganisme Rizosfer Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur." Agrifarm : Jurnal Ilmu Pertanian 6, no. 2 (February 27, 2018): 42. http://dx.doi.org/10.24903/ajip.v6i2.283.

Full text
Abstract:
One of the obstacles in increasing and stabilizing crop production is the onslaught of soil pathogens that causes damage to plants and decreases the quantity and quality of production. This study aims to identify and determine the population of rhizosphere microorganisms in rambutan plants. The research was conducted at Plant Pest and Disease Laboratory of Agricultural Faculty of Mulawarman University of Samarinda from July to August 2016. This research uses exploration method with observation technique which is done by growing microorganism in media so that for 5 days then calculate growth rate of each microorganism. The data obtained were analyzed using quantitative descriptive analysis. Based on the result of the research, it can be concluded that the results of isolation of micorganism from rhizosphere rambutan plant obtained 3 isolates include: 1 isolate bacteria from Azotobacteraceae Family and 2 isolates of fungi from genus Aspergilus and Phytium genus. Of the 3 types of isolates, 2 types of microorganisms are included into microorganisms that are beneficial to soil ecosystems that include the Azotobacteraceae Family that play a role in the fixation (fixation) N2 (biofertilizer) and Aspergillus Genus that act as a potential pathogen growth inhibitor (bio control) diseases in plants while the Phytium Genus is a pathogenic fungus (the cause of disease) that can affect the low production of plants.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Wenas, Pearl Loesye. "Identifikasi Potensi Desa Tawaang Timur Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata di Minahasa Selatan." Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata 4, no. 2 (July 31, 2021): 199–210. http://dx.doi.org/10.35729/jhp.v4i2.69.

Full text
Abstract:
The development of the province of North Sulawesi, specifically South Minahasa, especiallyEast Tawaang Village, has a very interesting potential to be developed into a rural touristdestination. However, to develop these destinations, it is necessary to identify what potentialscan become the backbone of the area. Determining the identification of potential in the area willfacilitate the initial steps for strategy preparation and initial mapping as one of the leadingdestinations in South Minahasa.Qualitative descriptive research method is used to determine the potential that exists in thevillage of East Tawaang and is supported by interviews of related people to get valid results. Theresults of this research show that the village of Tawaang Timur has various potentials that can bedeveloped.By formulating a SWOT analysis, it can be found that the strengths of East Tawaang Villageinclude the potential for natural tourism, culture and local arts. Natural tourism such as moinitbeach, songkur beach, mangrove forest, BTO dam has natural tourist attractions. Art tourismwhich is the basis of the Minahasa art, such as the kebesaran dance, lenso, and the culture ofmaking traditional cap tikus needs to be a concern. weakness of East tawaang Village in terms ofinfrastructure and human resources.From the village profile, there are still many people who have very low education, infrastructureto get to tourist attractions is still lacking, roads that are still damaged or not even paved, publictoilets are not available, restaurants or eating places that have not been formed and properlyorganized, service and cleanliness which is very minimal, lodging, souvenir shops that are notyet available must be a priority that need fixing. The involvement of the local government andlocal communities is very lacking in understanding the tourism potential in the village of EastTawaang. There are many opportunities for East Tawaang Village, the potential for nature, artsand culture should be able to be explored deeper and be prepared more thoroughly to become atourist village because this village has potentials that are very rarely found in other villages,traditional arts need to be formed and traditionalized to children - Adolescents and young people,dance studios are made to shape the character of the citizens' arts and culture, and can bedisplayed in front of tourists visiting potential places, training on handicrafts to make souvenirobjects that can be used as a driving force for the tourism economy. The village of TawaangTimur has threats from other villages if they are late or do not think that the tourism sector is amainstay of the village, in addition to the threat of competition, the threat of local cultural threatsthat are degraded due to technological developments can be lostKeywords: Identification, Potential, Tourist Attraction
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Suranto, Yustinus. "Identifikasi Kayu Arkeologis Komponen Tongkonan Situs Buntu Pune Di Tana Toraja Dalam Kerangka Konservasi Dan Pemugaran Cagar Budaya Berbahan Kayu." Jurnal Konservasi Cagar Budaya 6, no. 1 (December 2, 2012): 17–24. http://dx.doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v6i1.94.

Full text
Abstract:
Rumah Adat Tana Toraja yang terdiri atas Bangunan Tongkonan dan Alang (BTA) merupakan Bangunan Cagar Budaya Berbahan Kayu (BCBBK). BCBBK bersama kondisi sosial budaya yang unik dan bentang alamnya yang indah telah menempatkan diri sebagai obyek wisata dunia, bahkan diusulkan sebagai Peninggalan Dunia (World Heritage). Undang-undang Negara Republik Indonesia No 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya mengamanatkan, BCBBK wajib dilestarikan melalui: pemeliharaan, perawatan, konservasi maupun pemugaran dengan perspektif arkeologis, dengan mempertahankan keaslian: bahan, teknologi pengerjaan, bentuk ukuran-desain, arsitektur, budaya dan situs. Sebagai bagian dari Tana Toraja, BTA situs Buntu Pune telah mengalami konservasi oleh masyarakat dan Pemerintah, c.q Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makasar. Meski demikian, ada komponen bangunan yang mengalami kerusakan akut. Penelitian bertujuan mengidentifikasi jenis kayu yang rusak akut dan agen penyebabnya. Obyek penelitian berupa BTA pada situs Buntu Pune. Metode penelitian meliputi, (1) pengamatan komponen BTA dan (2) mengambil sampel kayu yang rusak dari komponen struktur bangunan (3) pengirisan dengan mikrotom untuk mendapatkan penampang transversal dan. potretnya secara makroskopis serta mengidentifikasi jenis kayu berdasarkan gambar struktur makroskopis. (4) menganalisis agen penyebab kerusakan kayu pada komponen struktur bangunan tersebut. Hasil penelitian menyimpulkan empat hal. Pertama, komponen struktur bangunan yang mengalami kerusakan akut pada tongkonan adalah tiang. Kedua, kerusakan tiang itu disebabkan serangan rayap tanah. Ketiga, identifikasi terhadap kayu rusak yang berfungsi sebagai komponen tiang adalah jenis kayu Casuarina Junghuhniana Miq (sinonim Casuarina montana Leschen ex Miq) dari kelas Casuarinaceae dengan nama perdagangan cemara gunung. Ke-empat, agen penyebab kerusakan kayu sebagai komponen tiang tongkonan adalah rayap tanah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Prastyo, Eko Priyo, and Andreas Franskie Van Roy. "IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR MANAJEMEN PEMELIHARAAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA RUMAH SUSUN DI DKI JAKARTA." TATALOKA 21, no. 4 (November 29, 2019): 705. http://dx.doi.org/10.14710/tataloka.21.4.705-717.

Full text
Abstract:
Flats are concrete form of government policies in the provision of residence in urban area. In their operation, flats are required to be managed and maintained. Such treatment are required in order to achieve a goal which was defined in the Constitution of the Republic of Indonesia 1945 and Act No. 4 of 1992 that every citizen has right to have prosperous life physically and mentally by having habitable house in good environment, healthy, safe, comfortable, affordable, and productive. However, according to some studies technical and non-technical problems were found. Technical problems are connected to the building function. These problems cannot be separated from administration problems of flat maintenance management system. Being aware that flat maintenance management system is a complex system, this paper intends to identify the factors which include into different aspects as well as investigate how far those factors implemented. Based on identification, 22 factors of maintenance management system organization were generated and they were divided into five aspects. Survey which is done on eight flats that is managed by each PPPSRS in Special Capital Region of Jakarta finds that not all factors are done. Three PPPSRS do less than one third of those identified factors. The rest of them, five PPPSRS do more than two third of those factors. Based on survey and analysis found that capacity building enhancement is a must for PPPSRS in order to improve factor implementation level.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Mastra, Nyoman. "GAMBARAN ANGKA LEMPENG TOTAL DAN IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli PADA LOLOH BUNGA TELENG DI DESA PENGLIPURAN KECAMATAN BANGLI." Meditory : The Journal of Medical Laboratory 9, no. 1 (June 25, 2021): 12–18. http://dx.doi.org/10.33992/m.v9i1.1307.

Full text
Abstract:
AbstractBackground : Teleng flower herb is a processed beverage made from teleng flower which is popular as a traditional drink from Penglipuran Village. As one of the beverage products, teleng flower herbs have to obtain consent from the BPOM before distributed and consumed. Purpose : this study was conducted to analyze the quality of microbiology of teleng flower herb. The analyzed parameters were total plate count (ALT) and E. coli bacteria identification. Method : this study used descriptive research with laboratory examinations which was conducted at the Bacteriology Laboratory. The 7 samples were obtained from producers with three times repetition so that it became 21 samples with sampling techniques were saturated sampling. Result : The ALT examination results show that 5 samples (71.4%) are not qualify and 2 samples (28.6%) are qualify based on BPOM Regulation Number 16 In 2016. The obtained results of E. coli identification show that there were 4 (57.1%) contain of E. coli pathogens and 3 samples (42.9%) are not contains of E. coli pathogens. It can be concluded that most of the hygiene of teleng flower herb at Penglipuran Village does not meet the requirements. Conclusion : Based on these results, we suggest to the producers of teleng flower herb to maintain the quality of teleng flower herb that they sell. Key words: teleng flower herb, microbiological quality, total plate count, E. coli
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Saputra, Beny, Agus Sutanto, Mia Cholvistaria, Suprayitno Suprayitno, and Nala Rahmawati. "IDENTIFIKASI BAKTERI PEREDUKSI SULFAT PADA KAWAH AIR PANAS NIRWANA SUOH LAMPUNG BARAT." BIOLOVA 2, no. 2 (August 30, 2021): 122–27. http://dx.doi.org/10.24127/biolova.v2i2.1089.

Full text
Abstract:
Abstrak: Bakteri pereduksi sulfat atau Sulfate-reducing bacteria (SRB) adalah jenis bakteri obligat anaerob kemolitrotof memanfaatkan donor electron H2. Kemampuan SRB mereduksi sulfat menjadi sulfida mampu mengendapkan logam toksik meliputi Cd, Cu, dan Zn sebagai logam sulfida. SRB memerlukan substrat organik seperti asam piruvat yang dihasilkan oleh aktivitas anaerob lainnya. Mekanisme SRB dalam melakukan reduksi sulfat, sulfat digunakan sebagai sumber energi sebagai akseptor elektron dan menggunakan sumber karbon (C) sebagai donor elekton dalam metabolisme dan bahan penyusun sel. Pada kondisi anaerob bahan organik akan berperan sebagai donor elektron. Pembentukan senyawa sulfida melalui proses reduksi yang ditandai oleh penambahan elektron dari bahan organik yang menyebabkan turunnya konsentrasi sulfat dan naiknya pH lingkungan. SRB pada kawah air panas nirwana ini hidup secara anaerob pada suhu lingkungan 600C - 1000C dengan pH 7,4 tingkat kekeruhan air cukup keruh dan kandungan air yang mengandung blerang dengan indikator bau seperti telur busuk dan lingkungan sekitar terdiri dari sedimen batu kapur. Abstract : Sulfate-reducing bacteria (BPS) is a type of chemolithotroph obligate anaerobic bacteria that utilize H2 electron donors. The ability of BPS to reduce sulfate to sulfide is able to precipitate toxic metals including Cd, Cu, and Zn as metal sulfides. BPS requires organic substrates such as pyruvic acid which is produced by other anaerobic activities. The BPS mechanism in reducing sulfate, sulfate is used as an energy source as an electron acceptor and uses a carbon source (C) as an electron donor in metabolism and cell building material. Under anaerobic conditions, organic matter will act as an electron donor. The formation of sulfide compounds through a reduction process is characterized by the addition of electrons from organic matter which causes a decrease in sulfate concentration and an increase in environmental pH. BPS in this nirvana hot spring crater lives anaerobically at an environmental temperature of 600C - 1000C with a pH of 7.4 the level of turbidity of the water is quite cloudy and the water content contains sulfur with an indicator of smell like rotten eggs and the surrounding environment consists of limestone sediments
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Niko Andeska, Indra Setiawan, and Rika Wirandi. "Niko IDENTIFIKASI RAGAM HIAS ACEH PADA ILUMINASI MUSHAF AL-QURAN KUNO KOLEKSI PEDIR MUSEUM." PROSIDING: SENI, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT 2 (January 24, 2020): 14–22. http://dx.doi.org/10.33153/semhas.v2i0.96.

Full text
Abstract:
Illumination or manuscript (the art of the book), can be interpreted as a decorative visual work that is containedin the manuscript that serves as a decoration. Basically used to beautify certain parts, especially on thefront page of the script (frontispiece). In ancient manuscripts by Acehnese scholars, various forms of illuminationwere adopted which adopted the local Acehnese decorative style. The beauty of the illumination in thetreasures of ancient manuscripts by Acehnese ulama, especially those contained in the Al-Quran Manuscriptscompiled into a collection of non-governmental institutions (private) in the city of Banda Aceh at this time hasnot been fully touched by studies that lead to visual aspects. Both in terms of comprehensive data collectionto in-depth analysis in the perspective of fine arts. This study aims to examine the visual aspects that focus onthe variety of Aceh’s decoration on illuminations in several Al-Quran Manuscripts from the Pedir Museumcollection. This research uses quantitative research methods, using data collection techniques through observation,interviews, documentation, and data collection. The data that has been collected is then carried out theprocess of identifying, categorizing, and analyzing the data by using the digitizing method of ornamentaldiversity in several Al-Quran Manuscripts from the Banda Aceh Pedir Museum collection.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Hidayat, Wahyu, Hafiz Hamdalah, and Hana Aulia K. "Analisa Geoelectrical Strike Metode AMT untuk Identifikasi Awal Potensi Sistem Panas Bumi di Daerah Gunung Pancar Bogor Jawa Barat." Jurnal Offshore: Oil, Production Facilities and Renewable Energy 3, no. 1 (June 25, 2019): 23. http://dx.doi.org/10.30588/jo.v3i1.487.

Full text
Abstract:
<p><span style="font-size: medium;">Satu daerah yang diduga terdapat sistem panasbumi adalah daerah Gunung Pancar, Bogor, Jawa Barat.<em> </em>Beberapa mata air panas yang muncul di sekitar daerah penelitian memperkuat dugaan adanya sistem panasbumi di daerah tersebut<em>.</em> Metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi sistem panasbumi adalah Metode Audio Magnetotelurik (AMT). Penelitian ini menggunakan metode AMT untuk mendapatkan gambaran bawah permukaan dengan pemodelan 1D dan pemodelan 2D. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan <em>software</em> MT Editor, Interpex, dan Petrel. <em>Geoelectrical</em> <em>strike</em> digunakan untuk mengetahui arah <em>strike</em> bawah permukaan dimana nilai kontras resistivitasnya dapat diindikasikan sebagai gangguan geologi. Data yang digunakan adalah data <em>angle</em> dan <em>radius</em> pada <em>software</em> MT Editor. Sementara <em>software</em> yang digunakan untuk membuat diagram roset adalah <em>software</em> GeoRose. Hasil pemodelan menunjukkan adanya komponen panasbumi berupa <em>claycap </em>(1 Ω.m – 10 Ω.m) dan <em>reservoir </em>(10 Ω.m – 20 Ω.m) pada kedalaman 300 m hingga 2000 m. Lapisan <em>young sedimentary rock </em>diinterpretasikan sebagai zona aliran air panas dengan nilai tahanan jenis sebesar 10 Ω.m – 100 Ω.m. Sistem panasbumi di daerah penelitian diduga dikontrol oleh struktur geologi berupa sesar mendatar, antiklin, dan sinklin yang berkembang di bagian timurlaut daerah penelitian. </span></p><p><em style="font-size: medium;">T</em><em style="font-size: medium;">he areas that possibly had geothermal system is Mount Pancar, Bogor, West Java. There are several hot springs found around the study area. The geophysical method that can be used to identify the geothermal system and geological structure is the Audio-Magnetotelluric Method (AMT). AMT method is used to obtain subsurface overview with 1D modeling and 2D modeling. Data processing is done by using MT Editor, Interpex, and Petrel software. Geoelectrical strike is used to determine the direction of the subsurface strike by resistivity value. The most dominant angle and radius data from software MT Editor is used to make rosette diagram to show the geoelectrical strike. The results of 1D modeling showed the geothermal component such as claycap (1 Ω.m - 10 Ω.m) and reservoir (10 Ω.m - 20 Ω.m) at a depth of 300 m to 2000 m. The young sedimentary rock layer is interpreted as a discharge zone with a resistance value of 10 Ω.m - 100 Ω.m. The geothermal systems in the study area might be controlled by geological structures in the northeast of the study area.</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Zahara, Ita, Ainun Marliah, and Syamsuddin Syamsuddin. "Identifikasi Kemampuan Bakteri dari Rizosfer Kakao dalam Menghambat Phytophthora palmivora Secara In Vitro." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 4, no. 1 (March 28, 2020): 53–65. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v4i1.10289.

Full text
Abstract:
Abstrac. Phytophthora palmivora merupakan penyakit yang menyebabkan kerugian besar. Pengendalian terbaik yang harus diupayakan saat ini yaitu menggunakan pengendalian hayati dengan mengisolasi bakteri di daerah rizosfer tanaman kakao. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan isolat rizobakteri yang mampu berperan sebagai kadidat agen biokontrol. Penelitian dilaksanakaan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh dari bulan Maret sampai Juni 2018. Rancangan Acak Lengkap (RAL) non Faktorial adalah rancangan yang digunakan dalam penelitian ini dengan parameter pengamatan yang diamati adalah persentase pengahambatan pertumbuhan koloni patogen dan laju pengahambatan pertumbuhan koloni patogen. Daya hambat isolat bakteri yang diperoleh dari rizosfer kakao terbaik ditemukan pada isolat TRIM8/9 dengan persentase 76,67% dan laju hambat 3,16 mm/hari.Identification of the Bacterial Ability of Rizosfer Cocoa in Inhibiting Phytophthora palmivora in In VitroAbstract. Phytophthora palmivora is a disease that causes large losses. The best control that must be sought now is to use biological control by isolating rhizobacteria in the rhizosphere of the cocoa plant. The purpose of this study was to obtain bacterial isolates who were able to act as candidates for biocontrol agents. The research was conducted at the Seed Science and Technology Laboratory of the Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam, Banda Aceh from March to June 2018. Non Factorial Randomized Complete Design (CRD) was the design used in this study with observed observation variables as percentage inhibition of growth of pathogenic colonies and the rate of inhibition of growth of pathogenic colonies. The inhibition of bacterial isolates obtained from the best cocoa rhizosphere was found in TRIM8/9 isolates with a percentage of 76.67% and inhibition rate of 3.16 mm / day.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Fitriani, Sri Wulandah, Rina Mutiara, Amarila Malik, and Murti Andriastuti. "Angka Kejadian dan Faktor yang Memengaruhi Potensi Interaksi Obat dengan Obat pada Pasien Leukemia Akut Anak yang Menjalani Rawat Inap." Sari Pediatri 18, no. 2 (November 21, 2016): 129. http://dx.doi.org/10.14238/sp18.2.2016.129-36.

Full text
Abstract:
Latar belakang. Risiko terjadinya potensi interaksi obat dengan obat (PIOO) pada pasien leukemia akut akibat pemberian terapi multidrug cukup tinggi.Tujuan. Mengetahui angka kejadian dan faktor yang memengaruhi PIOO pada subjek penelitian.Metode. Penelitian dilakukan dengan metode potong lintang. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap pasien leukemia akut pada anak yang menjalani rawat inap di RSCM pada Januari – Desember 2014. Identifikasi PIOO dilakukan menggunakan perangkat lunak Micromedex Drug Reax®.Hasil. Didapat 96 subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Subjek berpotensi mengalami PIOO 41,6% dengan tingkat keparahan kontraindikasi (4,70%), berat (60,70%), dan sedang (34,60%). Jenis PIOO paling sering adalah deksametason dan flukonazol yang berpotensi meningkatkan paparan glukokortikoid. Terdapat perbedaan bermakna pada faktor usia (p=0,037), lama hari rawat (p=0,000), dan rerata jumlah obat (p=0,000), sedangkan komorbiditas tidak menunjukkan perbedaan (p=0,082).Kesimpulan. Angka kejadian PIOO pasien leukemia akut pada anak yang menjalani rawat inap di RSCM adalah 41,6%. Faktor usia, lama hari rawat, dan rerata jumlah obat berpengaruh signifikan terhadap kejadian PIOO dengan nilai OR 1,8 terhadap pasien berusia >7 tahun, 6,3 terhadap pasien dengan lama hari rawat >7 hari, dan 5,3 terhadap pasien dengan rerata pemberian >4 obat perhari. Sari
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Sari, Fani Dila, Haria Nanda Pratama, and Indra Setiawan. "IDENTIFIKASI UMAH ADAT PITU RUANG SEBAGAI PRODUK KEBUDAYAAN GAYO. STUDI KASUS: UMAH REJE BALUNTARA DI ACEH TENGAH." Gorga : Jurnal Seni Rupa 9, no. 2 (December 25, 2020): 451. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v9i2.22116.

Full text
Abstract:
AbstrakUmah Adat Pitu Ruang merupakan karya seni bangunan rumah adat Suku Gayo. Struktur bangunannya berupa rumah panggung yang memiliki 36 tiang sebagai penopang dengan ornamen-ornamen berbagai warna yang menghiasi Umah Adat Pitu Ruang. Rumah adat Gayo ini memiliki fungsi tidak hanya sebagai bangunan tempat tinggal, namun sebagai identitas budaya Gayo sekaligus penerapan nilai-nilai estetis bagi masyarakatnya. Identifikasi Umah Adat Pitu Ruang sebagai produk kebudayaan Gayo dibentuk oleh tatanan hidup masyarakatnya. Salah satu hasil kebudayaan yang masih ada di daerah Takegon Aceh Tengah yaitu Umah Adat Pitu Ruang. Kebudayaan ini diwariskan oleh leluhur suku Gayo yang representasi wujud kehidupan sosial budaya masyarakat Takegon Aceh Tengah. Rumah adat ini merupakan peninggalan bersejarah atau sebuah mahakarya seni yang memiliki filosofi kehidupan yang berlandaskan kepada nilai-nilai sosial masyarakatnya dilihat dari bangunannya. Studi kasus: Umah reje Baluntara di Aceh Tengah dengan metode penelitian kualitatif. Kata Kunci: gayo, kebudayaan, umah, pitu, ruang.AbstractThe Umah Adat Pitu Ruang is a work of art for the traditional house of the Gayo tribe. The structure of the building is in the form of a house on stilts which has 36 pillars as a support with various colored ornaments that adorn the Umah Adat Pitu Ruang. This Gayo traditional house has a function not only as a residential building, but as a Gayo cultural identity as well as the application of aesthetic values to the community. The identification of the Pitu Ruang Adat Umah as a product of Gayo culture is shaped by the life order of the people. One of the cultural products that still exist in the Takegon area of Central Aceh is the Pitu Room Umah Adat Pitu Ruang. This culture was inherited by the ancestors of the Gayo tribe who represented the socio-cultural life of the Takegon people of Central Aceh. This traditional house is a historical heritage or a masterpiece of art which has a philosophy of life based on the social values of the community as seen from the building. Case study: Umah reje Baluntara in Central Aceh using qualitative research methods.Keywords: gayo, cultural, umah, pitu, ruang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Nasution, Musyirna Rahmah, Ronapadua Sahara, and Emma Susanti. "PENGUJIAN CEMARAN BAKTERI (CYCLEA BARBATA MYERS) CINCAU HIJAU PADA MINUMAN AIR AKAR YANG DIJUAL DI DAERAH PEKANBARU." Photon: Jurnal Sain dan Kesehatan 3, no. 1 (October 30, 2012): 31–36. http://dx.doi.org/10.37859/jp.v3i1.146.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan pengujian cemaran bakteri dalam cincau hijau (Cyclea barbata myers) pada minuman air akar yang dijual di Kota Pekanbaru. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metoda hitungan cawan dan analisis data berdasarkan metoda Standar Plate Count. Identifikasi morfologi dan klasifikasi gram bakteri dilakukan dengan pewarnaan sederhana dan pewarnaan gram. Sampel cincau hijau diambil dari penjual minuman air akar di delapan jalan raya kota Pekanbaru. Sampel cincau selanjutnya diuji angka lempeng total untuk mengetahui cemaran bakteri. Hasil uji didapatkan bahwa seluruh sampel cincau hijau yang diambil memiliki nilai ALT melebihi batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan yang dipersyaratkan oleh BPOM dan SNI 7388 untuk jeli agar yaitu 1x104 koloni/g. Bentuk bakteri yang dominan ditemukan berdasarkan pewarnaan bakteri adalah golongan kokus gram positif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Musdalipah, Musdalipah, Eny Nurhikma, and Sartika Sartika. "IDENTIFIKASI DRPs (DRUG RELATED PROBLEMs) PENDERITA ISPA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT." WARTA FARMASI 6, no. 1 (April 29, 2017): 37–49. http://dx.doi.org/10.46356/wfarmasi.v6i1.70.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Drug Related Problem (DRP) atau masalah terkait obat adalah bagian dari asuhan kefarmasian (parmaceutical care) yang menggambarkan suatu keadaan, dimana profesional kesehatan (apoteker) menilai adanya ketidaksesuaian pengobatan dalam mencapai terapi yang sesungguhnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi DRPs penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) di Instalasi Farmasi Rumah Sakit kota Kendari dengan kategori polifarmasi, interaksi obat dan interval dosis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional, sampel dalam penelitian ini adalah resep pasien pediatrik yang menderita ISPA. Pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhana. Data diolah secara deskriptif dan di jabarkan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian ini menunjukkan identifikasi DRPs (Drug Related Problems) dari 30 pasien penderita ISPA di temukan 11 (36,66%) pasien (43,33%) mengalami DRPs kategori polifarmasi, dan 4 pasien (13,33%) mengalami DRPs kategori interval dosis dan tidak di temukan DPRs kategori interaksi obat. Kata Kunci : DRPs, Peresepan, ISPA, Pediatrik ABSTRACT Drug Related Problem (DRP) is a part of pharmaceutical care that describes a situation in which the health professional (pharmacist) assesses a treatment discrepancy in achieving actual therapy. The purpose of this research was identification patient of ISPA (Acute Respiratory Infection) at Pharmacy Installation of Kendari Hospital with Polifarmacy category, drug interaction and dose interval. This research uses descriptive method with Cross Sectional approach, the sample in this research is recipe of pediatric patient suffering from ARI. Sampling using simple random method. Data is processed descriptively and described in the form of narration. The results of this study indicate that based on the identification of DRPs (Drug Related Problems) it can be concluded that from 30 patients with respiratory infection found 11 patients (36.66%) experienced DRPs polifarmation category, and 4 patients (13.33%) experienced DRPs category interval Dose and not found DPRs drug interaction category. Keywords : DRPs, Prescribing, ISPA, Child
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Supriati, Rochmah, Winarti Purnama Sari, and Nevee Dianty. "IDENTIFIKASI JENIS SEMUT FAMILI FORMICIDAE DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM PANTAI PANJANG PULAU BAAI KOTA BENGKULU." Konservasi Hayati 15, no. 1 (April 10, 2019): 1–9. http://dx.doi.org/10.33369/hayati.v1i1.10941.

Full text
Abstract:
The existence of insects is very abundant and has an important role in the ecosystem. In addition to a very important function in the ecosystem, ants are used as bioindicators in changing the habitat of an area and seeing changes occur in the environment. Ants are commonly found in a variety of habitats, in addition to terrestrial areas ants are found in coastal areas because there are habitats that allow the presence of ants in the form of mangrove vegetation and ecologically, ant nests are scattered from mangrove forests and trees on the coast. This research was conducted on 10 February - 10 March 2016 in the TWA area of Pantai Panjang, Pulau Baai Bengkulu. Use the roaming or xploration method. Each location point to set a trap (pitfall). When installing pitfalls (pitfall) is done at 09.00-11.00 and 14.00-15.00 WIB, by installing ten trap traps (pitfall) for three days. From the results in the field found 10 types of ants from the Order Hymenoptera Family Formicidae. 8 species constitute members of the Subfamily Formicinae including; A.gracilipes, P. longicornis, C. carnelius, Oecophylla sp, P. carbonaria, C. rufipes, Camponotus sp, P. jerdon, two other members of the Dolichoderinae Subfamily; T. melanocephalum, D. thoracicus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Muis Prasetia, Abdul, Rachmad Aidil, and Rahmat Faizal. "Penggunaan Resistivity Meter Berbasis Boost converter Untuk Identifikasi Batuan Dasar Pancang Pondasi Bangunan di Pulau Tarakan." Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil 2, no. 2 (December 24, 2018): 127. http://dx.doi.org/10.35334/be.v2i2.620.

Full text
Abstract:
The strength of the building foundation is strongly influenced by the type of soil layer that used as a foundation laying place. The higher the building to be built, the stronger the foundation to be made. This research was conducted to identify the bedrock of the existing soil layer in Tarakan City by using a boost converter-based resistivity meter with aim to minimize the impact of building damage caused by soil structure. Boost converter is a step-up DC-DC converter. Boost converter is able to produce an output voltage value greater than the input voltage without the need of transformer. The boost converter design is started by determining parameter based on the needs of resistivity meter. Resistivity data acquisition has been conducted at several points in Universitas Borneo Tarakan by using the Schlumberger configuration. Data processing has been done by using a matching curve. The results of the interpretation of the processing of geoelectric data are 4 soil layers with a depth of 12 meters. In the geoelectric estimation investigation area has a type of resistance between 6.08 -169.79 Ohm-meters. The layer that is expected to act as a bedrock is sand at a depth of 13.81 meters and sandstone sand at a depth of ± 8 meters, with these conditions, the construction of a foundation for the construction of lightweight buildings can already be built
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Ketut Gede Muliartha, I., Djanggan Sargowo, and Abdillah Iskandar. "IDENTIFIKASI MUTASI GEN CYSTATIONINE-β SYNTHASE (CBS) DAN GEN METHYLENETETRAHYDROFOLATE REDUCTASE (MTHFR) PADA PENDERITA PREMATUR INFARK MIOKARD AKUT DENGAN HIPERHOMOSISTEINEMI." Jurnal Kedokteran Brawijaya 24, no. 3 (March 19, 2008): 3–2008. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jkb.2008.024.03.3.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Widayani, Prima. "Aplikasi object-based image analysis untuk identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan Citra satelit worldview-2." Majalah Geografi Indonesia 32, no. 2 (September 30, 2018): 162. http://dx.doi.org/10.22146/mgi.32306.

Full text
Abstract:
Permukiman kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian. Tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat, (UU No.1 Tahun 2011). Permukiman kumuh banyak ditemukan di kota-kota besar termasuk di sebagian Kota Yogyakarta, karena tidak layak dari sisi keaman, kesehatan dan tidak sesuai dengan tata ruang kota, maka perlu penanganan kawasan permukiman kumuh ini. Sebagai upaya penanganan kawasan kumuh, dibutuhkan pemantauan kawasan permukiman kumuh secara berkelanjutan, sehingga perlu suatu identifikasi cepat untuk membantu pemetaan kawasan kumuh. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan pendekatan Object Base Image Analysis (OBIA) serta menguji kemampuan interpretasi OBIA dalam melakukan pengenalan permukiman kumuh berdasarkan ciri fisik permukiman. Data yang digunakan berupa Citra Satelit Worldview-2 tahun perekaman 2016, data kawasan kumuh Kota Yogyakarta dari program KOTAKU Yogyakarta, dan data survey lapangan. Alat yang digunakan berupa GPS, computer yang dilengkapi dengan software Ecognition, ENVI dan ArcGIS.10.2. Langkah pertama yang dilakukan sebelum menjalankan proses OBIA adalah mengenali karakteristik permukiman kumuh baik dari studi literatur, perundang-undangan maupun pengamatan lapangan. Berdasarkan studi sebelumnya dapat disusun aturan/kunci interpretasi untuk mendeteksi permukiman kumuh. Hasil identifikasi awal permukiman kumuh menggunakan OBIA dapat dilakukan berdasarkan analisis pola permukiman, kondisi jalan, tekstur, vegetasi dan jarak dengan sungai. Identifikasi permukiman kumuh di wilayah pinggiran sungai berdasarkan kondisi fisik permukiman menggunakan citra Wordview-2 mengasilkan ketelitian sebesar 82,14%. Ketelitian ini dapat dikatakan baik sehingga kedepannya diharapkan dapat membantu identifikasi awal dalam rangka pemetaan permukiman kumuh terutama di wilayah pinggiran sungaiABSTRACTSlums are housing that have decreased the quality of function as dwellings. Uninhabitable due to building irregularities, high levels of building density, and the quality of buildings and facilities and infrastructure that do not meet the requirements, (Act No.1 of 2011). Slum settlements are found in large cities including in parts of Yogyakarta City, because they are not feasible in terms of security, health and are not in accordance with the urban spatial structure, it is necessary to deal with these slums. As an effort to deal with slum areas, it is necessary to monitor slum areas in a sustainable manner, so that a quick identification is needed to assist in mapping the slums. This study aims to initial identification of slums using the Object Base Image Analysis (OBIA) approach and to test the ability of OBIA's interpretation of the introduction of slums based on physical characteristics of settlements. The data used are recording Worldview-2 years Satellite Image 2016, data from Yogyakarta City slum area from Yogyakarta KOTAKU program, and field survey data. The tools used in the form of GPS, computers equipped with Ecognition, ENVI and ArcGIS software.10.2. The first step taken before carrying out the OBIA process is to recognize the characteristics of slums both from literature studies, legislation and field observations. Based on previous studies, rules / key interpretations can be prepared to detect slums. The results of the initial identification of slums using OBIA can be done based on the analysis of settlement patterns, road conditions, texture, vegetation and distance to the river. Identification of slums in the riverside area based on the physical conditions of settlements using Wordview-2 imagery resulted in accuracy of 82.14%. This accuracy can be said to be good so that in the future it is expected to be able to help initial identification in the framework of mapping slum settlements, especially in the riverside areas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Pujiyanto, Risang, and Sonny Taufan. "Deletion of Registration and Identification of the Motorized Vehicle in the Perspective of Human Rights." UNIFIKASI : Jurnal Ilmu Hukum 7, no. 1 (April 30, 2020): 17. http://dx.doi.org/10.25134/unifikasi.v7i1.2487.

Full text
Abstract:
This research aims to review and analyze the provisions on the deletion of registration and identification of motorized vehicles data for the owners of motorized vehicles who do not re-register at least 2 (two) years after the validity period of the motorized vehicle number is expired in the perspective of Human Rights and provide prescriptions on the provisions referred to. This research is normative research by using statute approach. The results of the study found that motorized vehicle ownership is a Human Rights which is included in the category of derogable rights. The deletion of motorized vehicle data is a limitation of Human Rights and is regulated in Act Number 22/2009 about Traffic and Road Transport. However, the aforementioned limitation has the potential to be incompatible with the purpose of the limitation as stipulated in the Constitution of the Republic of Indonesia. Reviewing the provisions of Article 74 paragraph (3) of Act No. 22/2009 and implementation of the national program of changed motorized vehicle ownership, needs to be prioritized, so that the objectives of the motorized vehicle registration provisions can be achieved and will ultimately increase revenue from motorized vehicle tax.�Penghapusan Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor dalam Perspektif Hak Asasi Manusia�Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menganalisis ketentuan penghapusan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor bagi pemilik kendaraan bermotor yang tidak melakukan registrasi ulang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun setelah habis masa berlaku Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dalam perspektif Hak Asasi Manusia dan memberikan preskripsi atas ketentuan dimaksud. Penelitian ini merupakan penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan undang-undang. Hasil penelitian menemukan bahwa kepemilikan kendaraan bermotor merupakan Hak Asasi Manusia yang termasuk dalam kategori derogable rights. Penghapusan data kendaraan bermotor diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dan telah sesuai dengan ketentuan pembatasan Hak Asasi Manusia ditetapkan dalam suatu Undang-Undang, namun pembatasan dimaksud berpotensi tidak sesuai dengan tujuan pembatasan yaitu Ketertiban Umum. Peninjauan ulang ketentuan Pasal 74 ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dan penyelenggaraan program balik nama kendaraan bermotor secara nasional perlu diprioritaskan agar tujuan ketentuan registrasi kendaraan bermotor dapat tercapai dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dari pajak kendaraan bermotor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Ariami, Pancawati, and Jubair Jubair. "KANDUNGAN TEH BAYAM MERAH (AMARANTHUS TRICOLOR L) DAN TOKSISITAS AKUT PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR." Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) 5, no. 2 (July 17, 2019): 114. http://dx.doi.org/10.32807/jambs.v5i2.115.

Full text
Abstract:
Teh dalam kehidupan sehari-hari merupakan minuman ringan sebagai pengantar dalam menikmati hidangan ringan dengan cita rasa yang khas. Bayam merah telah diteliti sebagai antitumor/antikanker, dan dalam bentuk sediaan teh. Penelitian laboratorium yang merupakan penelitian true-experimental dengan desain pretest–posttest disertai kontrol. Kandungan teh bayam merah diidentifikasi dengan metode GC-MS, dan penetapan kadar secara spektrofotometri dan gravimetri. Uji toksisitas akut teh bayam merah disesuaikan dengan Pedoman uji toksisitas nonklinik in vivo dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, nomor 7 tahun 2014, kelompok tikus putih Wistar jantan dan kelompok tikus putih betina yang diberi teh bayam merah dengan dosis 50, 300, 2000, dan 5000 mg/kg BB. Senyawa utama yang dihasilkan dari identifikasi menggunakan GCMS adalah asam palmitat, asam elaidin/asam oleat, phytol, dan asam stearat. Penetapan kadar total phenol ekuivalen asam gallat pada teh bayam merah segar 4,11% b/b dan pada teh yang disimpan turun menjadi 1,78% b/b. Penetapan kadar total flavonoid ekuivalen quercetin pada teh bayam merah segar 0,98 % b/b dan menurun menjadi 0,435% b/b setelah disimpan. Kadar air dan kadar sari larut air pada sediaan teh yang baru 20,47% dan 15,18% b/b sedangkan pada teh yang telah disimpan meningkat menjadi 24,83% dan 18,41% b/b. Uji toksisitas akut dinyatakan bahwa teh bayam merah tidak toksis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Pradini, Gita Widya, Nisa Fauziah, Rini Widyastuti, and Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno. "KUALITAS MIKROBIOLOGI SUSU KAMBING SEGAR DARI SEBUAH PETERNAKAN KAMBING PERAH SKALA KECIL DI DESA CIMALAKA, SUMEDANG." Dharmakarya 10, no. 2 (June 19, 2021): 110. http://dx.doi.org/10.24198/dharmakarya.v10i2.24991.

Full text
Abstract:
ABSTRAK. Susu kambing merupakan salah satu sumber susu yang dipercaya memiliki banyak manfaat oleh masyarakat. Dalam praktik penjualannya, sebagian besar peternak skala kecil di Indonesia tidak melakukan proses sterilisasi atau pasteurisasi susu. Adanya kepercayaan masyarakat bahwa susu kambing mentah lebih berkhasiat menjadi perhatian akan risiko penularan mikroba patogen. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas mikrobiologi susu kambing mentah dari sebuah peternakan kambing perah di Desa Cimalaka serta memberikan penyuluhan dan survey kepada masyarakat dan peternak kambing perah di desa tersebut. Dari salah satu peternakan, didapatkan 6 ekor kambing perah peranakan Etawah. Setiap kambing dilakukan pemerahan susu sebanyak ±10ml. Sampel susu kemudian dinilai kualitas mikrobiologi berdasarkan hasil perhitungan angka lempeng total (ALT) serta identifikasi bakteri Staphylococcus koagulase positif dan bakteri koliform. Batas maksimal jumlah bakteri dalam ALT ditentukan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 1788:2009. Dalam kegiatan penyuluhan terdapat 20 responden yang mengikuti survey, 14 di antaranya merupakan peternak kambing perah. Hasil pemeriksaan mikrobiologi menunjukkan seluruh sampel susu memenuhi kriteria SNI berdasarkan ALT. Pertumbuhan bakteri koliform tidak ditemukan pada seluruh sampel. Ditemukan cemaran Staphylococcus koagulase positif pada dua sampel dan cemaran bakteri enterik non-koliform pada dua sampel lainnya yang berpotensi sebagai patogen. Hasil survey menunjukkan sebagian besar responden terbiasa mengonsumsi susu mentah, dan praktik peternak dalam menjaga sanitasi kandang dan higienitas susu masih belum baik Temuan ini menunjukkan pentingnya peningkatan pengetahuan dan praktik peternak dalam manajemen hewan ternak dan susu segar. Praktik meminum susu kambing mentah perlu dihindari karena berisiko tinggi terkontaminasi mikroba patogen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Hakim, Abdul. "Metode Kajian Rasm, Qiraat, Wakaf dan Dabt pada Mushaf Kuno (Sebuah Pengantar)." SUHUF 11, no. 1 (August 24, 2018): 77–92. http://dx.doi.org/10.22548/shf.v11i1.322.

Full text
Abstract:
Abstrak Mushaf Al-Qur'an adalah naskah Islam yang paling banyak disalin, namun masih sedikit yang mengkajinya terutama dari aspek ulumul quran. Perhatian terhadap mushaf kuno lebih banyak pada aspek iluminasinya. Aspek ini memang sangat menawan dibandingkan naskah lainnya. Minimnya kajian ulumul quran pada mushaf kuno diperparah dengan masifnya migrasi mushaf kuno ke luar negeri. Mushaf-mushaf tersebut menyimpan khazanah ilmu-ilmu al-Qur'an tempatan. Mushaf kuno disalin menggunakan banyak ilmu bantu, dan dengan ilmu tersebut ia dapat direkonstruksi kembali pada masa kini. Tulisan ini menawarkan metode penelitian pada beberapa aspek ilmu Qur'an dari mushaf kuno yaitu: rasm, qiraat, wakaf, dan d¸abt¹­. Keempat aspek tersebut dapat menghasilkan kajian deskriptif, kajian identifikasi, kajian konsistensi, dan komparasi. Metode ini dapat dimanfaatkan oleh para pengkaji al-Qur'an baik di pesantren sebagai salah satu produsen naskah maupun akademisi di perguruan tinggi Islam. Dengannya, diharapkan membuka tabir mata rantai ilmu quran di Indonesia pada masa lalu. Kata kunci: Mushaf Kuno, Rasm Usmani, Dabt, metode penelitian mushaf kuno.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography