Academic literature on the topic 'Hari Sumpah Pemuda'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Hari Sumpah Pemuda.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Hari Sumpah Pemuda"

1

Woring, M. Chesar. "Sumpah Pemuda Merupakan Cikal Bakal Tercetusnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan 1928-1954 (Suatu Tinjauan Historis)." Danadyaksa Historica 2, no. 1 (July 17, 2022): 22. http://dx.doi.org/10.32502/jdh.v2i1.4788.

Full text
Abstract:
Awal terbentuknya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan tidak terlepas dari para pemuda-pemuda Indonesia yang ingin lepas dari penjajahan. Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui Sumpah Pemuda Merupakan Cikal Bakal Tercetusnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan 1928-1954 (Suatu Tinjauan Historis) Penelitian ini menggunakan Metode historis, Jenis Penelitian Kajian Pustaka. dengan pendekatan geografis, sosiologi, politik, bahasa, budaya, pendekatan historis. Dari hasil penelitian mendapatkan Kesimpulan (1) Awal terbentuknya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan tidak terlepas dari para pemuda-pemuda Indonesia yang memperjuangkan cita-cita kemerdekaan dari bangsa Indonesia melalui semangat Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 melalui Kongres Pemuda yang dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 yaitu Kongres Pemuda I, dan pada tanggal 28 Oktober 1928 dilaksanakan Kongres Pemuda II kemudian diputuskan sebagai hari Sumpah Pemuda. (2) Dampak Sumpah Pemuda terhadap pembentukan Bahasa Indonesia, Sumpah Pemuda terhadap pembentukan Bahasa Indonesia dimulai dengan Bahasa Indonesia dijadikan sebagai Bahasa Persatuan yang tidak terlepas dari ikrar pemuda Indonesia melalui peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 dan kemudian disahkan pada UUD 1945 sebagai bahasa resmi. (3) Pada perkembangan Bahasa Indonesia tidak terlepas dari Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar Indonesia pada awalnya pada 16 Agustus 1916. Kongres Pemuda II yang menghasilkan keputusan pentingnya itu Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa, akan tetapi Bahasa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari Kongres Pemuda I sebagai awal dari ditetapkannya Bahasa Indonesia dan kemudian di sahkan sebagai hari bahasa pada 2 Mei 1926. (4) Pada dampak Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan, kedudukan Bahasa Indonesia mempunyai empat fungsi yaitu sebagai lambing bangsa, lambing identitas, sebagai alat pemersatu, dan sebagai alat penghubung.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Yeo, Sky Leonardo, Nelson Nelson, and Jeydhen Kazuo. "Analisis Peran dan Kontribusi Generasi Muda Dalam Memperkuat Pancasila Sebagai Ideologi Negara." JALAKOTEK: Journal of Accounting Law Communication and Technology 1, no. 2 (July 1, 2024): 364–74. http://dx.doi.org/10.57235/jalakotek.v1i2.2399.

Full text
Abstract:
Masa depan bangsa Indonesia akan ditentukan oleh generasi muda negaranya. Pemuda Indonesia adalah masa depan negara ini. Oleh karena itu, seluruh generasi muda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar maupun yang telah menyelesaikan pendidikannya, merupakan elemen penting yang menjadi sandaran bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga dalam menjaga kedaulatan negara. Pengamalan nilai-nilai Pancasila kepada pelajar di era globalisasi dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan sifat nasionalisme di kalangan pelajar. Nasionalisme dapat ditanamkan kembali pada saat-saat yang tepat seperti Hari Sumpah Pemuda, Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan dan hari-hari besar nasional lainnya, agar pengajaran yang baik dapat terlaksana dengan penuh integritas dan peserta didik dapat mencapai hasil yang gemilang. Dapat belajar, mencintai, dan belajar dengan sungguh-sungguh. Kita bangga dengan segala kemampuan yang kita miliki demi nama bangsa dan kehormatan bangsa serta tidak takut menggunakan produk dalam negeri untuk pembangunan perekonomian negara. Pancasila mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pedoman pelaksanaan reformasi sistem pendidikan. Dengan kata lain, diharapkan dapat mendukung terwujudnya kualitas masyarakat Indonesia maju yang mampu merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Anriani, Nurul, and Mulki Siti Hajar Rezaini. "Evaluasi Program Gerakan Literasi Sekolah dalam Memperingati Bulan Bahasa Melalui Kegiatan Pojok Baca untuk Meningkatkan Minat Membaca Siswa di SMAN 3 Kota Serang." Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan 12, no. 1 (April 30, 2023): 194. http://dx.doi.org/10.24036/jbmp.v12i1.122758.

Full text
Abstract:
Bulan bahasa dan sastra diselenggarakan tepatnya pada tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Salah satu isi Sumpah Pemuda adalah menetapkan bahasa resmi Bangsa Indonesia yaitu Bahasa Indonesia. Untuk memperingati bulan Bahasa tahun ini SMA Negeri 3 Kota Serang menyelenggarakan kegiatan Literasi dengan acara yang kreatif yaitu dengan menggelar berbagai kegiatan literasi seperti lomba debat bahasa Indonesia, kuis bahasa Inggris antar kelas dan lomba membuat karya pojok baca di setiap ruang kelas masing-masing. peringatan Bulan Bahasa bertujuan untuk membina dan mengembangkan, bahasa dan sastra Indonesia, serta bertekad memelihara semangat dan meningkatkan peran masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian evaluatif merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu praktik (pendidikan). Metode penelitian deskriptif kualitatif biasanya mencakup wawancara dan observasi, tetapi mungkin juga termasuk studi kasus, survei, dan analisis historis dan dokumen. Waktu pelaksanaan bulan bahasa di SMAN 3 Kota Serang dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2022 dengan perincian kegiatan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

TIUAJ, Yanto, Wibawa Prasetya, and Feliks Prasepta Surbakti. "Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Webinar Nasional Building Bright Future for Generation Z bagi Siswa-Siswi SMA Jabodetabek." Jurnal Pengabdian Masyarakat Charitas 3, no. 02 (November 20, 2023): 45–52. http://dx.doi.org/10.25170/charitas.v3i02.4901.

Full text
Abstract:
The objective of this community service is to celebrate national “hari sumpah pemuda” as well as to provide knowledge and basic skills for Generazation Z about digital ability in this digital era. This activity is the collaboration between Industrial Engineering Department with Marketing Biro of Atma Jaya Catholic University of Indonesia. There were four speakers in this webinar who presented various topics related to digital era and how young Generation Z should adapt with the situation so that they could benefit and success in the future. After the presentation from the speakers, the participants could ask the questions regarding the topics. In this conference, more than 100 participants particated online via zoom.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Astini, Baik Nilawati, Ika Rachmayani, and Sagita Utari Saleh. "Identifikasi Penggunaan Pakaian Adat Melalui Pembelajaran Muatan Lokal di PAUD Kecamtan Sekarbela Kota Mataram." Jurnal Usia Dini 9, no. 2 (October 29, 2023): 73. http://dx.doi.org/10.24114/jud.v9i2.52400.

Full text
Abstract:
Pakaian adat adalah kostum yang menandakan identitas suatu daerah yang dibuat dan diwariskan untuk dikenakan secara turun temurun. Dengan adanya program penggunaan pakaian adat melalui pembelajaran muatan lokal di PAUD maka anak memiliki kesempatan sejak dini untuk mengenal pakaian adat yang ada di daerahnya dan daerah lain yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pakaian adat dan program pelaksanaan dari penggunaan pakaian adat melalui pembelajaran muatan lokal di PAUD Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan populasi 76 guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program penggunaan pakaian adat dilaksanakan dalam rangka program pemerintah dengan mengenalkan pakaian adat lokal dan pakaian adat nusantara, pakaian adat lokal biasanya digunakan secara rutin atau berkala tergantung pada kebijakan setiap sekolah sedangkan ragam pakaian adat nusantara digunakan pada saat perayaan hari besar nasional seperti hari kartini, hari sumpah pemuda, hari guru, perayaan 17 agustus dan lain sebagainya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Attahhiyyah, Febriani, and Desfiarni Desfiarni. "BENTUK PENYAJIAN TARI BALANANG SUKU SAKAI DI KELURAHAN PEMATANG PUDU KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU." Gesture: Jurnal Seni Tari 13, no. 1 (April 9, 2024): 62. http://dx.doi.org/10.24114/gjst.v13i1.57065.

Full text
Abstract:
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menemukan bentuk dan mendeskripsikan bentuk penyajian Tari Balanang pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMKN 3 Mandau. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen pendukung alat tulis dan handphone. Data penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah menganalisis data adalah pengumpulan data, mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Balanang merupakan tari tradisional masyarakat suku Sakai Bathin Betuah yang menggambarkan aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat suku Sakai dalam memenuhi kebutuhan hidup dari hutan seperti mencari ubi mengalo, tumbuhan herbal, dan berburu. Hewan yang diburu seperti kijang, kancil dan menangkap ikan. Tari Balanang ditampilkan dalam acara kepentingan masyarakat suku Sakai seperti ritual pengobatan dan penyambutan tamu-tamu besar yang berkunjung ke daerah suku Sakai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Hayon G. Nico, Firmina Angela Nai, and Fransiskus Sanda. "MELIDIK KONEKSI IPK DAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA MAHASISWA SEMESTER III KELAS A PROGRA STUDI PENIDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNDANA KUPANG." Jurnal Lazuardi 3, no. 3 (December 9, 2020): 599–625. http://dx.doi.org/10.53441/jl.vol3.iss3.45.

Full text
Abstract:
Kepala Badan Bahasa Pusat mengatakan bahwa Bahasa Indonesia saat ini sudah menjadi Bahasa Internasional. Sejak Sumpah ke -3 yakni Berbahasa Satu Bahasa Indonesia diikrarkan para pemuda pada 28 Oktober 1928, Berbahasa Indonesia masih merupakan salah satu tali pengikat rasa persaudaraan di antara Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai pada hari ini. Pertanyaannya: Cukupkah perasaan bangga itu hanya terbatas pada Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa? Bahasa Indonesia masih menjadi bahasa Nasional?Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa Internasional? Jawabannya adalah: Belum. Bagi para Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Undana, rasa bangga atau rasa memiliki serta sampai hari ini masih menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan berbagai peran dan fungsi Bahasa Indonesia seperti di atas, belumlah cukup. Para mahasiswa adalah calon guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dari tingkat SMP, SMA dan SMK. Sebagai calon guru, kemampuan dan keterampilan berbahasa Indonesia secara baik dan benar, tidak hanya untuk menggarisbawahi perannya sebagai Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Para mahasiswa yang kelak akan menjadi guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, juga menyandang peran dan tugas yang mulia yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui Bahasa Indonesia. Kurikulum 2013 atau disebut Kurikulum Nasional, telah merenovasi pembelajaran Bahasa Indonesia dari pembelajaran parsial Menyimak, Berbicara, Membaca, dan Menulis, menjadi pembelajaran integratif berbasis teks.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Asmaroini, Ambiro Puji. "IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI." Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 4, no. 2 (April 3, 2016): 440. http://dx.doi.org/10.25273/citizenship.v4i2.1076.

Full text
Abstract:
<p>alam rangka mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, maka diperlukannya pendidikan yang tidak terlepas dari ajaran Pancasila sebagai dasar untuk melaksanakan pendidikan di Indonesia.<br />Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dimana mengacu dalam tujuan yang satu. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal, objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara lain. Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana idelogi-ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia.<br />Globalisasi membawa perubahan-perubahan dalam tatanan dunia internasional yang pengaruhnya langsung terhadap perubahan-perubahan di berbagai Negara. Kemampuan menghadapi tantangan yang amat dasar dan akan melanda kehidupan nasional, sosial, dan politik, bahkan mental dan bangsa maka benteng yang terakhir ialah keyakinan nasional atas dasar Negara Pancasila yang sebagai benteng dalam menghadapi tantangan pada era Globalisasi yang semakin berkembang pada saat ini. Menerapkan nilai-nilai Pancasila bagi peserta didik di era globalisasi bisa dilaksanakan dalam momentum-momentum yang tepat seperti pada saat peringatan hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan dan hari besar nasional lainnya, peserta didik berusaha mengukir prestasi yang gemilang, belajar dengan sungguh-sungguh dengan segenap kemampuannya demi nama baik bangsa dan Negara, cinta serta bangga tanpa malu-malu menggunakan produk-produk dalam negeri demi kemajuan ekonomi Negara.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Asmaroini, Ambiro Puji. "IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI." Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 4, no. 2 (April 3, 2016): 440. http://dx.doi.org/10.25273/citizenship.v4i2.1077.

Full text
Abstract:
<p>alam rangka mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, maka diperlukannya pendidikan yang tidak terlepas dari ajaran Pancasila sebagai dasar untuk melaksanakan pendidikan di Indonesia.<br />Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dimana mengacu dalam tujuan yang satu. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal, objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara lain. Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana idelogi-ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia.<br />Globalisasi membawa perubahan-perubahan dalam tatanan dunia internasional yang pengaruhnya langsung terhadap perubahan-perubahan di berbagai Negara. Kemampuan menghadapi tantangan yang amat dasar dan akan melanda kehidupan nasional, sosial, dan politik, bahkan mental dan bangsa maka benteng yang terakhir ialah keyakinan nasional atas dasar Negara Pancasila yang sebagai benteng dalam menghadapi tantangan pada era Globalisasi yang semakin berkembang pada saat ini. Menerapkan nilai-nilai Pancasila bagi peserta didik di era globalisasi bisa dilaksanakan dalam momentum-momentum yang tepat seperti pada saat peringatan hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan dan hari besar nasional lainnya, peserta didik berusaha mengukir prestasi yang gemilang, belajar dengan sungguh-sungguh dengan segenap kemampuannya demi nama baik bangsa dan Negara, cinta serta bangga tanpa malu-malu menggunakan produk-produk dalam negeri demi kemajuan ekonomi Negara.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Kaaffah, Shilmi, Hisny Fajrussalam, Aisyah Rahmania, Juliati Ningsih, Maria Khofifah Rhamadan, and Pina Mulyanti. "MENUMBUHKAN SIKAP TOLERANSI ANTAR AGAMA DI LINGKUNGAN MULTIKULTURAL KEPADA ANAK SESUAI AJARAN AGAMA ISLAM." JPG: Jurnal Pendidikan Guru 3, no. 4 (November 5, 2022): 289. http://dx.doi.org/10.32832/jpg.v3i4.7395.

Full text
Abstract:
Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam keanekaragaman suku, ras, budaya, bahasa dan agama. Dalam hal agama Indonesia mengakui memiliki beberapa banyak agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha. Agama-agama tersebut memiliki prinsip-prinsip dan keyakinan yang berbeda sehingga apabila perbedaan tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan persengketaan atau permasalahan antar agama yang akan menghambat nilai-nilai perdamaian. Dengan menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut oleh karena itu adanya semboyan negara Republik Indonesia Yaitu Bhineka Tunggal Ika Yang hendaknya selalu terpatri dalam semangat hidup berbangsa, nilai-nilai persatuan dalam Sumpah Pemuda menjadi kekuatan untuk membangun rasa nasionalisme serta nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi jati diri bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya toleransi maka perbedaan yang terjadi di Indonesia akan terselesaikan Oleh karena itu seluruh bangsa Indonesia baik anak-anak hingga orang dewasa harus mempunyai rasa toleransi dalam diri mereka masing-masing. Dalam ajaran agama Islam toleransi dijunjung sangat tinggi dari setiap ayat di dalam Al-Quran sangat jelas tentang toleransi antar agama. Menumbuhkan sikap toleransi pada anak-anak di lingkungan yang multikultural atau kita sebut dengan negara yang memiliki keberagaman sangatlah penting dikarenakan jika kita dilihat dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi di negara kita tentang toleransi bagi anak-anak perlu diajarkan untuk memiliki sikap toleransi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Hari Sumpah Pemuda"

1

Indonesia. Panitia Nasional Peringatan Hari Sumpah Pemuda/Hari Pemuda ke-58 Tahun 1986., ed. Pedoman peringatan Hari Sumpah Pemuda. [Jakarta]: Panitia Nasional Peringatan Hari Sumpah Pemuda/Hari Pemuda ke-58 Tahun 1986, 1986.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

1985, Indonesia Panitia Nasional Peringatan Hari Sumpah Pemuda/Hari Pemuda ke-57 tahun. Pedoman peringatan Hari Sumpah Pemuda/Hari Pemuda ke-57, 28 Oktober 1985. [Jakarta]: Direktorat Publikasi, Direktorat Jenderal PPG, Departemen Penerangan RI, 1985.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Indonesia. Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Buku persembahan 80 tahun Sumpah Pemuda: Mewujudkan pemuda nasional religius, bangkit bersatu menuju Indonesia sejahtera : peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-80 tahun 2008. Jakarta]: Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, Republik Indonesia, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Forum, Linguistik (1981 Fakultas Sastra Universitas Indonesia). Pengembangan ilmu bahasa dan pembinaan bangsa: Laporan pertemuan ilmiah di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda, 25-28 Oktober 1981. Ende, Flores: Nusa Indah, 1986.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Petunjuk praktis berbahasa Indonesia: Memperingati Hari Sumpah Pemuda/Hari Pemuda ke-61. Jakarta: Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, 1989.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography