Journal articles on the topic 'Hand sanitizer program'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Hand sanitizer program.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Hand sanitizer program.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Tilarso, Dara Pranidya, Siti Anisa Ningrum, Ulfi Helmiana Dewi, Muhammad Ary F, and Febry Irvanda. "Program Pemberdayaan untuk Masyarakat Melalui Pelatihan Sediaan Hand Sanitizer Kombinasi Daun Sirih dan Buah Belimbing Wuluh di Desa Bendiljati Wetan." JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) 5, no. 7 (July 1, 2022): 2052–60. http://dx.doi.org/10.33024/jkpm.v5i7.5932.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Upaya membersihkan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih tangan. Salah satunya dalam bentuk gel hand sanitizer. Hand sanitizer lebih efektif jika dibandingkan dengan mencuci tangan dengan air mengalir dan mudah didapatkan atau tersedia di pasaran. Pemanfaatan bahan alam dalam daun sirih dan buah belimbing wuluh dapat digunakan sebegai alternatif dalam pembuatan hand sanitizer. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan hand sanitizer dari bahan alami serta pelatihan singkat pembuatan sediaan hand sanitizer dengan bahan alam berkhasiat antibakteri dari daun sirih dan belimbing wuluh. Pelatihan dilakukan dengan metode praktik langsung pembuatan hand sanitizer yang diikuti oleh mitra sasaran “Tahu Vasco”. Kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer memberikan pengetahuan mitra sasaran tentang pemanfaatan bahan alam dan bahan yang aman digunakan untuk hand sanitizer, serta informasi dalam pencegahan penularan Covid-19. Pelatihan pembuatan dan informasi terkait sediaan hand sanitizer telah meningkatkan pengetahuan dalam pencegahan penularan Covid-19. Mitra sasaran pengabdi juga sudah mengetahui cara pembuatan sediaan hand sanitizer setelah dilaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan produk. Kegiatan ini telah meningkatkan ketertarikan mitra sasaran untuk membudidayakan tanaman daun sirih dan buah belimbing wuluh, serta memanfaatkan tanaman sebagai bahan alternatif untuk keberdayaan mitra sasaran dalam mengembangkan produk yang berasal dari bahan alam. Kata Kunci : Pelatihan, Hand sanitizer, Daun Sirih Hijau, Buah Belimbing Wuluh ABSTRACT Efforts to clean hands can be done by using hand sanitizer. One of them is in the form of a hand sanitizer gel. Hand sanitizer is more effective than washing hands with running water and is easily available or available in the market. Utilization of natural ingredients in betel leaves and wuluh starfruit can be used as an alternative in making hand sanitizers. This activity aims to increase public knowledge about the manufacture of hand sanitizers from natural ingredients as well as a brief training on making hand sanitizer preparations with natural ingredients with antibacterial properties from betel leaf and starfruit. The training was carried out using the direct practice method of making hand sanitizers, followed by the target partners of "Tahu Vasco". Training activities for making hand sanitizers provide target partners with knowledge about the use of natural materials and materials that are safe to use for hand sanitizers, as well as information on preventing the transmission of Covid-19. Training on the manufacture and information related to hand sanitizer preparations has increased knowledge in preventing the transmission of Covid-19. Partners targeted for service also already know how to make hand sanitizer preparations after product-making training activities are carried out. Conclusion: This activity has increased target partners' interest in cultivating betel leaf and wuluh starfruit plants, as well as utilizing plants as alternative materials for the empowerment of target partners in developing products derived from natural ingredients. Keywords: Training, Hand sanitizer, Green Betel Leaf, Wuluh Starfruit
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nurhidayanti, Nisa, Miftakul Huda, Erina Rulianti, and Nani Hartati. "Program Donasi Hand Sanitizer untuk Masyarakat di Desa Jatireja Kabupaten Bekasi Sebagai Upaya Pencegahan COVID-19." JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) 3, no. 3 (August 2, 2022): 239–50. http://dx.doi.org/10.36596/jpkmi.v3i3.437.

Full text
Abstract:
Abstrak: Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah penyebaran virus COVID-19 adalah dengan menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 menyebabkan kebutuhan hand sanitizer yang mengalami peningkatan. Ketersediaan hand sanitizer yang terbatas dan tingginya permintaan masyarakat menyebabkan peningkatan harga jual hand sanitizer. Oleh karena itu perlu inisiatif akademisi bekerjasama dengan masyarakat dalam memproduksi hand sanitizer dengan formula yang tepat untuk mendapatkan produk hand sanitizer yang efektif dalam mengurangi penyebaran virus COVID-19. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan kontribusi pemanfaatan produk hasil penelitian dosen yang dimanfaatkan oleh masyarakat di desa jatireja dalam mencegah penyebaran jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 serta untuk mensosialisasikan bagaimana proses pembuatan hand sanitizer yang sesuai standar WHO. Metode pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi tiga tahap kegiatan yaitu persiapan bahan dan alat untuk membuat hand sanitizer, proses pembuatan hand sanitizer dan proses distribusi produk hand sanitizer yang dihasilkan kepada warga masyarakat di desa Jatireja. Kegiatan PkM dosen dan mahasiswa dalam pembagian hand sanitizer kepada masyarakat di desa Jatireja berjalan dengan lancar dan tertib serta mendapatkan dukungan penuh dari perangkat desa, lembaga pemberdayaan masyarakat, masyarakat desa Jatireja, civitas akademika dan Yayasan Pelita Bangsa. Abstract: One of the efforts that can be made to prevent the spread of the COVID-19 virus is to use hand sanitizers before and after carrying out activities. The increase in the number of confirmed cases of COVID-19 has led to an increase in the need for hand sanitizers. The limited availability of hand sanitizers and high public demand have led to an increase in the selling price of hand sanitizers. Therefore, it is necessary to take the initiative of academics in collaboration with the community in producing hand sanitizers with the right formula to get hand sanitizer products that are effective in reducing the spread of the COVID-19 virus. The purpose of this community service is to contribute to the use of lecturer research products that are utilized by the community in Jatireja village in preventing the spread of the number of confirmed cases of COVID-19 and to socialize how the process of making hand sanitizers is according to WHO standards. This community service method is divided into three stages of activity, namely the preparation of materials and tools to make hand sanitizers, the process of making hand sanitizers and the process of distributing hand sanitizer products produced to residents in Jatireja village. The PkM activities of lecturers and students in distributing hand sanitizers to the community in Jatireja village went smoothly and orderly and received full support from village officials, community empowerment institutions, Jatireja village communities, the academic community and the Pelita Bangsa Foundation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Auliya, Annisa, Aulia Siti Pathoni, Devi Aliefiyardi, Aulia Widowati, Nita Aresanti, Rina Agustina, Setia Budi, Muktiningsih Nurjayadi, and Ucu Cahyana. "ANIMASI PANDUAN PEMBUATAN SERTA PENGGUNAAN HAND SANITIZER DAN DISINFEKTAN YANG AMAN DAN EFEKTIF DI MASA PANDEMI COVID-19." Sarwahita 18, no. 01 (July 12, 2021): 36–49. http://dx.doi.org/10.21009/sarwahita.181.4.

Full text
Abstract:
Abstract The COVID-19 pandemic occurred in many parts of the world has disrupted many aspects of life. One precaution to protect ourselves from this virus is cleaning our hands by using hand sanitizers and cleaning surfaces that are frequntly touched by using disinfectants. Therefore, there is tremendous need of this chemical substance in this pandemic era. This fact enforces people to make this chemical at home.. This homemade manufacture and use of sanitizers and disinfectants must be in accordance with the regulations, so that they don't cause any harmful effects for the body. This program is carried out with the aim of providing education to the community, especially residents of Duren Sawit Village. The media used in this program are Instagram and YouTube, and the materials were delivered in form of videos. Videos were uploaded to Instagram and YouTube on 2 – 23 June 2020. After that, a questionnaire was filled on 23 June – 1 July 2020. From the questionnaire data, it can be shown that the respondents have benefited from the video generally. The benefits obtained by the community were dealing with the functions and active ingredients contained in hand sanitizers and disinfectants; method of producing hand sanitizers and disinfectants; the importance of providing hand sanitizers and disinfectants at home; caution in using hand sanitizers and disinfectants; as well as the impact if there is a misuse of hand sanitizer or disinfectant. Through this program, it is expected that the community will be able to make and use sanitizers and disinfectants safely and effectively to achieve a healthier Indonesia. Abstrak Pandemi COVID-19 yang terjadi di berbagai belahan dunia mengakibatkan banyak aspek kehidupan terganggu. Salah satu tindakan pencegahan untuk melindungi diri kita dari virus ini adalah dengan membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer dan membersihkan benda-benda yang sering tersentuh dengan disinfektan. Oleh karena itu, di masa pandemi kebutuhan bahan kimia tersebut meningkat tajam dan mendorong masyarakat untuk membuatnya sendiri di rumah. Pembuatan mandiri serta penggunaan hand sanitizer dan disinfektan ini harus sesuai aturan sehingga tidak menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh. Program ini dilakukan dengan tujuan memberi edukasi kepada masyarakat, khususnya warga Kelurahan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur. Materi disampaikan dengan video animasi melalui media Instagram dan YouTube. Video diunggah ke Instagram dan YouTube pada 2 – 23 Juni 2020. Setelah itu, dilakukan pengisian angket pada 23 Juni – 1 Juli 2020. Dari hasil angket, secara umum responden menyatakan sudah mendapatkan manfaat dari video yang dibagikan. Manfaat yang diperoleh masyarakat berupa fungsi, dan bahan aktif yang terkandung dalam hand sanitizer dan disinfektan; cara membuat hand sanitizer dan disinfektan; pentingnya penyediaan hand sanitizer dan disinfektan di rumah; beberapa peringatan dalam menggunakan hand sanitizer dan disinfektan; serta dampak yang ditimbulkan jika ada kesalahan dalam menggunakan hand sanitizer atau disinfektan. Melalui program ini diharapkan masyarakat mampu membuat serta menggunakan sanitizer dan disinfektan dengan aman dan efektif untuk mencapai Indonesia yang lebih sehat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Ervianingsih, Ervianingsih, Chitra Astari, Izal Zahran, Hurria Hurria, Murrni Mursyid, and Al Syahril Samsi. "Pencegahan COVID-19 dengan pembuatan dan pembagian hand sanitizer di Universitas Muhammadiyah Palopo." INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 1, no. 2 (September 30, 2020): 44–48. http://dx.doi.org/10.29303/indra.v1i2.31.

Full text
Abstract:
The purpose of this community service activity was to educate the public to be aware of the spread of COVID-19 while maintaining cleanliness and routine hand washing using soap and running water. Using hand sanitizer is intended when around us having difficulty washing hands using soap and water. The development of the COVID-19 deployment situation caused unrest in the community. One result was panic buying or purchasing necessities and mass cleanliness, such as hand sanitizer products. Answering this, on March 22, 2020, Pharmacy Study Program at The University of Muhammadiyah (UM) Palopo took the initiative to produce hand sanitizers to adjust WHO standards.UM Pharmacy Study Program Palopo successfully produced 50 liters of hand sanitizer which was then distributed to lecturers and staff of the university. The production of hand sanitizers was also to meet the demand of Andi Djemma Palopo Airport, as the airport is one of the entry points for the spread of the COVID-19 virus. Through this community service activity, the products made are useful for overcoming the ongoing pandemic and helping to meet the needs of hand sanitizers.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Anggriani, Ani, Nita Selfiana, Kosasih Kosasih, Dewi Mardiyah, and Ratna Dian. "Pembuatan Hand Sanitizer dalam Menghadapi Covid-19 untuk Penggunaan Sendiri Masyarakat RW 09 Panyileukan dengan Menggunakan Daun Sirih." JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) 6, no. 2 (September 12, 2022): 339. http://dx.doi.org/10.30595/jppm.v6i2.9110.

Full text
Abstract:
Hand sanitizier alat pelindung diri yang dicari saat ini dipercaya mampu mencegah penyebaran virus Corona. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang mengampanyekan gerakan cuci tangan dan penggunaan hand sanitizer guna mencegah penyebaran virus Corona. Hal ini membuat masyarakat panyileukan terutama Warga RW 09 panyileukan memborong hand sanitizer di pasaran dengan harga yang melambung tinggi untuk melakukan PHBS (program hidup bersih dan sehat). Bahkan beragam cara alternatif bisa dilakukan masyarakat RW 09 di Panyileukan untuk membuat hand sanitizer sendiri di rumah terutama dengan menggunakan kombinasi tanaman toga daun sirih yang terdapat dalam pengmas yang dilakukan tahun sebelumnya yaitu Pemanfaatan Lahan 36 m2 dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Taman Sehati RW 09 Komplek Bumi Panyileukan Cipadung Kidul. Sehingga pengmas ini bertujuan untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam pembuatan hand sanitizer. Metode yang dilakukan adalah Pelatihan dan pembinaan mitra tentang pembuatan hand sanitizer berdarakan panduan BPOM sehingga ibu-ibu PKK bisa memproduksi sendiri hand sanitizer dengan daun sirih untuk di pergunakan sendiri tidak untuk dijual belikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Nareswari, Aptika Hana Prastiwi, Nugraheni Hadiyanti, and Ginji Liani. "Pemanfaatan Sirih Gading sebagai Bahan Baku Hand Sanitizer oleh Warga Kelurahan Gayam Kota Kediri." JATIMAS : Jurnal Pertanian dan Pengabdian Masyarakat 2, no. 1 (May 29, 2022): 21. http://dx.doi.org/10.30737/jatimas.v2i1.2552.

Full text
Abstract:
Antiseptics in the liquid form known as hand sanitizers effectively reduce the spread of disease-causing microorganisms without hindering human movement during the COVID19 pandemic. Hand sanitizer is a purchased and homemade product to meet the family’s antiseptic needs using easy-to-find ingredients. Kadiri University Community Service Team, through Kukerta 2021 program in collaboration with Gayam Village Government, conducted a counseling and training program on hand sanitizer making. The hand sanitizer utilized materials accessible to the public, namely Ivory Betel (Epipremnum aureum), commonly found as an ornamental plant around the Gayam Village area. Hand sanitizer products have the potential to be developed. Making natural hand sanitizers in liquid form is easy and requires low costs with simple equipment and economic value. The results of this community service activity can be used to meet the preservation needs of the family and be sold through village grocery stores and village unit cooperatives in Gayam Village by installing a product label for the broader market. Antiseptik dalam bentuk cairan semprot yang dikenal dengan hand sanitizer berfungsi memutus penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit secara efektif tanpa menghambat gerak manusia terutama di era pandemi COVID-19. Hand sanitizer bukan hanya produk yang dibeli melainkan dapat diproduksi sendiri untuk memenuhi kebutuhan antiseptik keluarga dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar. Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Kadiri melalui program Kuliah Kerja Nyata 2021 (Kukerta 2021) bekerjasama dengan Pemerintah Kelurahan Gayam, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri melakukan penyuluhan dan pelatihan pembuatan antiseptik cair dengan memanfaatkan bahan yang mudah diakses oleh masyarakat yaitu sirih gading (Epipremnum aureum) yang banyak ditemui sebagai tanaman hias pekarangan. Produk hand sanitizer memiliki potensi untuk dikembangkan. Pembersih tangan dalam bentuk cair tidak sulit dan mahal untuk dibuat. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, serta penjualan melalui toko-toko konsumen dan koperasi di Kelurahan Gayam dapat dilakukan dengan memberi label merek untuk pemasaran secara luas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Sundari, Sundari, Dharmawaty M. Taher, Nurhasanah Nurhasanah, Abdu Mas’ud, and Said Hasan. "Pendampingan pembuatan hand sanitizer berbasis kearifan lokal (ekstrak tangkai bunga cengkeh)." ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 1, no. 2 (December 31, 2020): 15–21. http://dx.doi.org/10.29408/ab.v1i2.2697.

Full text
Abstract:
Efforts to prevent viral infection are a shared responsibility of all Indonesian citizens, including academics. Prevention starts from keeping a distance, wearing a mask, and washing hands. Another alternative to washing hands is to use a hand sanitizer. This community service activity program aims to educate and assist the community in preventing infection with the Covid-19 virus based on local culture through assisting students in making hand sanitizers made from local products, namely clove flower stem extract, and distributing them to the community. The methods used in this activity are production, product distribution, and education (lectures). The team will distribute the product to the Khairun University campus area and six schools in Ternate city. This community service program's result is 300 bottles of clove flower stalk extract and distributed to the public. In general, the community's response to the hand sanitizer product from clove flower stalk extract is that the public is enthusiastic and has good comments on this hand sanitizer product.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Rahmawati, Rike, Dwita Deslianti, and Pebry Sindi Marcela. "ALTERNATIF PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI DIMASA PANDEMI KELURAHAN PASAR SEJANTUNG KECAMATAN KEPAHIANG KABUPATEN KEPAHIANG JALAN TUNGGAL." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (JIMAKUKERTA) 1, no. 1 (November 30, 2021): 110–18. http://dx.doi.org/10.36085/jimakukerta.v1i1.2544.

Full text
Abstract:
Kelurahan Pasar Sejantung adalah  Kelurahan yang berlokasi di Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang. Adapun permasalahan yang dihadapi oleh  masyarkat Kelurahan Pasar Sejantung yaitu minimnya tingkat kesadaran masyarkat mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan menerapkan prokes, salah satu contohnya tidak menerapkan prilaku 3M (Mencuci tangan, enjaga jarak, dan memakai masker). Ketika melakukan kegiatan diluar rumah. Dan minimnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan yang disediakan oleh alam untuk pembuatan Hand sanitizer. Hand sanitizer merupakan zat antiseptic dengan presentase alkohol 60-95%. Dimana pemakaian Hand sanitizer mengandung alkohol yang bisa mengakibatkan iritasi pada kulit. Penggunan Hand sanitizer yang mengandung alkohol jika digunakan terus menerus  bisa mengakibatkan keracunan alkohol, resistensi antibiotik, ganguan hormon, dan melemahnya sistem imun. Salah satu program yang diterapkan di Kelurahan Pasar Sejantung yaitu Pembuatan Hand sanitizer alami. Kegiatan program kerja yang dilakukan di Kelurahan Pasar Sejantung yaitu dengan cara observsi melalui wawancara, sosialisasi dan pelatihan. Tujuan diadakannya program pelatihan ini :1). Untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan khasiatnya. 2). Meningkatkan biaya efisiensi yang dikeluarkan untuk membeli Hand sanitizer. 3). Melatih masyarakat untuk membuat Hand sanitizer alami. 4). Menciptakan produk Hand sanitizer alami. 5). Menerapkan kepada masyarkat perilaku hidup bersih. Pelaksanaan program pelatihan ini dilkasanakan pada tanggal 21 September 2021, adapun kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut : 1). Observasi melalui wawancara kepada kepala Kelurahan Pasar Sejantung untuk mengetahui permasalahan yang ada serta kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat pada masa Covid-19. 2). Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan bahan-bahan alami apa saja yang dapat dimanfaatkan dalam membuat Hand sanitizer. 3). Melakukan kegiatan pertama adalah dengan cara melakukan pelatihan tata cara membuat Hand sanitizer dengan bahan alami seperti lidah buaya, jeruk nipis dan daun sirih. 4). Membagikan Hand sanitizer alami yang telah dibuat, kepada masyarakat Kelurahan Pasar Sejantung. 5). Masyarakat mampu membuat Hand sanitizer alami secara mandiri. Hasil yang di dapat : 1). Masyarakat bisa memahami dan memanfaatkan bahan yang didapat dari alam dalam proses membuat Hand sanitizer non alkohol  (Alami). 2). Warga kelurahan pasar Sejantung mampu membuat Hand sanitizer berbahan dasar alami secara mandiri. Kata Kunci: Covid-19, Hand sanitizer Alami, Kelurahan Pasar Sejantung.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Sholahuddin, Arif, Rizki Nur Analita, Almubarak Almubarak, and Noor Elfa. "Menggali Potensi Lokal Desa:Pelatihan Pengolahan Penyanitasi Tangan Aromaterapi dari Limbah Kulit Jeruk Siam Banjar." Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4, no. 2 (May 31, 2022): 478. http://dx.doi.org/10.20527/btjpm.v4i2.5176.

Full text
Abstract:
Jeruk Siam Banjar (Citrus nobilis Lour. Var. microcarpa Hassk) merupakan varietas unggul asli pulau Kalimantan. Salah satu daerah yang membudidayakan jeruk Siam Banjar adalah Desa Karang Bunga, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Salah satu produk hasil budidaya tersebut berupa penyanitasi tangan aromaterapi dari limbah kulit jeruk. Program pelatihan ini ditujukan kepada pengelola unit usaha Rumah Jeruk dalam memproduksi penyanitasi tangan aromaterapi dari ekstrak kulit jeruk Siam Banjar dan mengetahui efektivitas produk tersebut dalam membunuh kuman. Metode yang digunakan terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1) tahap maserasi; (2) tahap pengolahan penyanitasi tangan aromaterapi; dan (3) tahap uji angka kuman produk penyanitasi tangan aromaterapi. Kegiatan tersebut menghasilkan produk penyanitasi tangan aromaterapi yang dapat diolah secara mandiri oleh pengelola unit usaha Rumah Jeruk. Produk penyanitasi tangan aromaterapi memiliki beberapa persentase efektivitas membunuh kuman, tergantung dari bahan dasar yang digunakan. Penyanitasi tangan tanpa kulit jeruk (blanko) memiliki efektivitas 33,3%. Sementara itu, penyanitasi tangan dengan ekstrak kulit jeruk kering memiliki efektivitas 69,5%, sedangkan penyanitasi tangan dengan ekstrak kulit jeruk segar memiliki efektivitas 95%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kulit jeruk Siam Banjar dalam keadaan segar paling efektif dalam membunuh kuman. Siam Banjar Orange (Citrus nobilis Lour. Var. microcarpa Hassk) is the prime variety originally from Kalimantan island. One region that cultivates the Siam Banjar Orange is Karang Bunga Village, Mandastana, Barito Kuala, South Kalimantan Province. One cultivated product is the aromatherapy hand sanitiser from orange peel waste. The training program addressed the Rumah Jeruk business unit employees in producing aromatherapy hand sanitizer from Siam Banjar orange peel extract and finding out the effectiveness in killing germs of the product. The methods used consisted of three stages, namely: (1) maceration; (2) processing aromatherapy hand sanitizer; and (3) germ number testing of aromatherapy hand sanitiser. The activity produced aromatherapy hand sanitizer that can be processed independently by the Rumah Jeruk business unit employees. The aromatherapy hand sanitizer had several percentages of effectiveness in killing germs, depending on the basic substance used. Hand sanitizer without orange peel (blanko) has 33.3% effectiveness. Meanwhile, hand sanitizer with dried orange peel extract had an effect in killing germs by 69.5%, while hand sanitizer with fresh orange peel extract had 95% effectiveness. These results indicated that the Siam Banjar orange peel in a fresh state is the most effective in killing germs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Adhani, Lisa, Mayadi, Siti Setiawati, and Khairunnisa Fadhilla Ramdhania. "Sosialisasi Media Sosial dan Pembuatan Hand sanitizer, Hand soap Dalam Rangka Ikut serta Menanggulangi COVID-19." Jurnal Sains Teknologi dalam Pemberdayaan Masyarakat 1, no. 1 (July 28, 2020): 11–18. http://dx.doi.org/10.31599/jstpm.v1i1.229.

Full text
Abstract:
Abstract The COVID-19 epidemic has been declared as a pandemic by WHO since March 11, 2020. The determination was based on the geographical spread of the virus which has reached 114 countries including Indonesia. This is the aim of community service (PKM) Faculty of Engineering, University of Bhayangkara Jakarta Raya, this time, taking part in socializing how to tackle and prevent COVID-19 pandemi. The theme of this PKM is the socialization of the role of social media in order to help cope with the COVID-19 and give procedure how to make and at once distributed of hand sanitizers and hand soap in the village of Sukaraja, Tambelang, Bekasi. The method used is education by using a media pamflet which contains the role of social media in providing information about the COVID-19 outbreak, prevention and how to overcome it and the use of social media wisely. Also given additional knowledge about how to make hand sanitizers and hand soap. This method was chosen, as a form of social distancing when the implementation of large-scale social restrictions (PSBB) in Bekasi. The results of the PKM were seen from the enthusiasm of the community in accepting the pamflet, and the distribution of hand sanitizers and hand soap. It is expected that from this community service activity, the people of the village of Sukaraja, Tambelang can be smarter in utilizing existing social media and understanding about the COVID-19 outbreak, how to prevent and know how to make hand sanitizer, hand soap so that it triggers the entrepreneurial spirit. Keywords: covid-19, WHO, pandemic, hand sanitizer, psbb Abstrak Wabah COVID-19 telah dinyatakan sebagai pendemi oleh WHO sejak 11 Maret 2020. Penetapan itu didasarkan pada persebaran virus secara geografi yang telah mencapai 114 negara termasuk Indonesia. Hal ini yang menjadi tujuan program pengabdian masyarakat (PKM) Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya kali ini, yaitu ikut terjun mensosialisasikan cara menanggulangi dan mencegah pendemi COVID-19. Tema dari PKM ini yaitu sosialisasi peranan media sosial dalam rangka ikut menanggulangi wabah COVID-19 dengan pembuatan dan pembagian hand sanitizer serta hand soap di desa Sukaraja, Tambelang, Bekasi. Metode yang digunakan adalah edukasi dengan menggunakan media pamflet yang berisi peranan media sosial dalam memberi info tentang wabah COVID-19, pencegahan dan cara menanggulanginya serta penggunaan media sosial dengan bijak. Juga diberi tambahan pengetahuan tentang cara pembuatan hand sanitizer dan hand soap. Dipilihnya metode ini, sebagai wujud social distancing saat berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Bekasi. Pamflet ini diserahkan kepada warga bersamaan dengan pembagian hand sanitizer dan hand soap. Hasil dari PKM dilihat dari antusias masyarakat dalam menerima pamflet, dan pembagian hand sanitizer serta hand soap. Diharapkan dari kegiatan PKM ini, masyarakat Desa Sukaraja, Tambelang bisa lebih cerdas dalam memanfaatkan media sosial yang ada dan memahami tentang wabah COVID-19, cara mencegah dan menanggulanginya, serta tahu cara pembuatan hand sanitizer dan hand soap sehingga dapat menjadi pemicu bagi jiwa kewirausahaan. Kata kunci: covid-19, WHO, pendemi, hand sanitizer, psbb
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Muhammad, Lili Fadli. "MEMBANGUN JIWA KEWIRAUSAHAAN REMAJA MELALUI PEMBUATAN HAND SANITIZER DI MASJID AL-ITTIHAD PERUMAHAN GRIYA MUSTIKASARI KOTA BEKASI." SMART Management Journal 2, no. 2 (May 24, 2022): 155–62. http://dx.doi.org/10.53990/smj.v2i2.164.

Full text
Abstract:
Preventing the spread of Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is the obligation of every resident in Indonesia. People who live in Griya Mustikasari Housing, Mustika Sari Village, Mustika Jaya District, and Bekasi City also feel obliged to themselves, their families, and the surrounding environment to prevent the spread of Covid-19. One of the efforts made by implementing health protocols when you have to move outside the home. The health protocol that needs to be done is washing hands with hand sanitizer. The need for hand sanitizer needed to wash hands is very large, besides the price of hand sanitizer during the Covid-19 Pandemic is also very expensive. The number of people who wash their hands using a hand sanitizer and the price of hand sanitizer is too high, it can be ascertained that many people are looking for alternatives to get a hand sanitizer easily and at an affordable price. This opportunity needs to be used by the 10C IBM Bekasi Real Work Lecture Group in carrying out the Community Service program to provide training to make hand sanitizer. The short-term goal is for their own consumption, while in the long term they can sell it to residents in Griya Mustikasari Housing who have the potential to need hand sanitizer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Mustika Yasi, Ratna, Anas Muhktar, and Malik Yuhanas. "Sosialisasi Handsanytizer Otomatis Guna Mencegah Penularan Covid-19 bagi siswa-siswi TPQ Darussalam di Banyuwangi." TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat 1, no. 2 (November 24, 2021): 25–30. http://dx.doi.org/10.36526/tekiba.v1i2.1509.

Full text
Abstract:
The purpose of this Community Partnership Program (PKM) activity is to provide knowledge about the importance of maintaining personal hygiene to prevent the spread of Covid-19 which is increasingly widespread among children. Partners in the activities of TPQ Darussalam students. Stages of activity 1) Planning at this stage the activities carried out are, observation, writing proposals, preparation of socialization materials, preparation of making automatic hand sanitizer tools, debriefing materials, 2) Implementation and socialization. The results of this activity are 1) socialization of automatic hand sanitizers can prevent the transmission of Covid -19 and increase public understanding and knowledge, especially students of TPQ Darussalam, Purwoharjo. 2) the availability of automatic hand sanitizer products in the students of TPQ Darussalam, Purwoharjo. Socialization activities for the use of automatic hand sanitizers and socialization to prevent the transmission of Covid-19 need to be carried out regularly.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Ambarwati, Neneng Siti Silfi, Mari Okatini Armandari, Nurul Hidayah, Chanar Mutiara Putri, and Siska Marlina. "PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER MELALUI MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM MENSOSIALISASIKAN POLA HIDUP BERSIH DI LINGKUINGAN KELURAHAN JAKASAMPURNA, BEKASI BARAT DALAM UPAYA MENYIKAPI PANDEMI COVID-19." Sarwahita 18, no. 02 (December 31, 2021): 121–27. http://dx.doi.org/10.21009/sarwahita.182.1.

Full text
Abstract:
Abstract COVID-19 is an infectious disease caused by a newly discovered type of coronavirus. The new virus and the disease it causes were unknown before the outbreak began in Wuhan, China, in December 2019. COVID-19 is now a pandemic affecting many countries around the world. The best way to avoid getting infected with the corona virus is to wash your hands or use a hand sanitizer. Another alternative is to use local natural ingredients as antiseptic ingredients or hand sanitizers, namely the use of betel leaf and aloe vera. The purpose of community service for the national competitive community partnership program is to improve thinking skills, make antiseptic products, and direct product marketing. This program is expected to motivate PKK women and young women to be able to make their own antiseptic products made from betel leaf and aloe vera. Furthermore, they can market the antiseptic products through cooperatives in the Jatisampurna Village, Jakasampurna Village. The output targets of this community service program are one scientific article obtained through an indexed National Journal, a hand sanitizer product, a video that is HAKI right, and increasing the empowerment of PKK mothers and young women in the Jakasampurna Village, West Bekasi District in the ability to create and develop manufacture of antiseptic preparations made from natural ingredients of betel leaf and aloe vera. This guidance is also continued by encouraging and marketing these antiseptic products through the Jakasampurna Village area. Keywords: betel leaf, aloe vera, hand sanitizer, jakasampurna Abstrak COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID- 19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Cara terbaik menghindar dari infeksi virus corona adalah mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Alternatif lain dengan memanfaatkan bahan alam lokal sebagai bahan antiseptik ataupun hand sanitizer yaitu pemanfaatan daun sirih dan lidah buaya. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat kompetitif nasional program kemitraan masyarakat ini adalah meningkatkan keterampilan berpikir, membuat produk antiseptik serta keterampilan memasarkan produk. Program ini diharapkan dapat memotivasi Ibu-ibu PKK dan remaja puteri untuk mampu membuat produk antiseptik sendiri yang berbahan dasar daun sirih dan lidah buaya. Selanjutnya dapat memasarkan produk antiseptik tersebut melalui koperasi di wilayah Kelurahan Jatisampurna Kelurahan Jakasampurna. Target luaran dari program pengabdian masyarakat ini adalah satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Jurnal Nasional terindeks, satu produk hand sanitizer, video yang di HAKI kan, dan peningkatan keberdayaan Ibu-ibu PKK serta remaja puteri di Kelurahan Jakasampurna Kecamatan Bekasi Barat dalam kemampuan membuat dan mengembangkan pembuatan sediaan antiseptik berbahan dasar bahan alam daun sirih serta lidah buaya. Binaan ini juga dilanjutkan dengan mempromosikan dan memasarkan produk antiseptik tersebut melalui koperasi di wilayah Kelurahan Jakasampurna. Kata Kunci: daun sirih, lidah buaya, hand sanitizer, Jakasampurna
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Hamsidi, Rini, Dwi Setiani Sumardiko, Ilkafah Ilkafah, Edith Frederika Puruhito, Ratna Wahyuni, Maya Septriana, Myrna Adianti, Ario Imandiri, and Taufiqurrahman Sidqi. "TRAINING AND ASSISTANCE AN NISAA’ QURAN RECITATION GROUP RUNGKUT IN UTILIZING TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) INTO HERBAL PRODUCTS." Darmabakti Cendekia: Journal of Community Service and Engagements 2, no. 2 (April 28, 2021): 76. http://dx.doi.org/10.20473/dc.v2.i2.2020.76-79.

Full text
Abstract:
Background: The corona virus pandemic (COVID-19) is spreading rapidly in a number of countries, including Indonesia. In order to deal with the increasingly widespread COVID-19, the government has established health and safety protocols by staying at home and maintaining distance, washing hands frequently with soap with running water or using hand sanitizers and increasing the body's immune system. One way to increase the immune system is through the use of Family Medicinal Plants (TOGA). Purpose: Transfer of knowledge and technology to An Nisaa 'study group partners through counseling on the use of TOGA by using appropriate technology to produce natural Hand Sanitizer products and instant herbal empon-empon in powder form which makes it easier to use daily. Methods: Methods of extension (lectures and discussions), training and mentoring using the Good Traditional Medicine Manufacturing Method (CPOTB) in producing natural Hand Sanitizer products and instant herbal medicine. Results: The expected result of this program is the use of TOGA by the community, especially partners to produce immune system-enhancing herbal products that are safe and can be stored for a long time to maintain health, especially families during the COVID 19 pandemic. Conclusion: This program increased knowledge and the skills of the An Nisaa 'Rungkut recitation group seen from the enthusiasm and ability of the participants in following and practicing the making of herbal medicine and hand sanitizers.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Mahary, Azizah, and Dwi Apriliani AGS. "PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER SESUAI DENGAN STANDAR WHO PADA IBU-IBU PERWIRITAN KAB.BATUBARA." SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 4, no. 3 (October 27, 2021): 879. http://dx.doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.5400.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPengabdian masyarakat ini dilakukan kepada Ibu-ibu perwiritan Desa Binjai Baru Dusin I Pulau Sederhana Kecamatan Binjai Baru Kabupaten Batubara yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam pembuatan handsanitizer yang sesuai dengan standar WHO (World Health Organization) di tengah pandemi covid-19. Manfaat langsung dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ialah untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kepada masyarakat Desa. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dengan pemberian materi dan praktik dan menggunakan bahan kimia yang telah terstandarisasi. Metode kegiatan yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan face mask dan mencuci tangan. Hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan ini adalah peserta pelatihan sudah mampu memformulasi pembuatan pembuatan hand sanitizer sesuai dengan dosis yang disarankan. Kesimpulan dari hasil evaluasi terhadap kegiatan pengabdian ini adalah peserta masih membutuhkan pendampingan agar mereka dapat menjual produk hand sanitizer sebagai sumber penghasila tambahan mereka disaat pandemi seperti ini. Kata kunci: hand sanitizer; standar WHO; desa Binjai Baru ABSTRACTCommunity Partnership Program (PKM) activities was carried out to the women of the village of Desa Binjai Baru Dusin I Pulau Sederhana Kecamatan Binjai Baru Batubara which aims to educate the public in making hand sanitizers in accordance with WHO (World Health Organization) standards in the midst of the COVID-19 pandemic. The direct benefit of this community service activity is to increase knowledge, skills, and experience for the village community. Service activities are carried out in the form of training by providing materials and practices and using standardized chemicals. The method of activity used in this community service is the lecture method, question and answer, discussion and direct practice by applying health protocols such as the use of face masks and washing hands. The results of the activities that have been carried out are that the training participants are able to formulate the manufacture of hand sanitizers in accordance with the recommended dosage. The conclusion from the evaluation results of this service activity is that participants still need assistance so that they can sell hand sanitizer products as their additional source of income during a pandemic like this. Keywords: hand sanitizer; WHO standard; Binjai Baru village
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Fadliah, Fadliah, Suliestyah Suliestyah, Emmy Fatmi Budhya, and Andri Prima. "PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER KEPADA MASYARAKAT WILAYAH TANJUNG GEDONG, JAKARTA BARAT." Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal 3, no. 1 (February 22, 2022): 69–79. http://dx.doi.org/10.25105/akal.v3i1.10039.

Full text
Abstract:
Salah satu upaya dalam menjaga kebersihan diri adalah dengan menggunakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer). Sementara itu, kondisi masyarakat yang majemuk di lokasi mitra menyebabkan tidak semua penduduk wilayah mitra memiliki akses yang sama untuk mencari informasi tentang pembuatan hand sanitizer yang sesuai dengan standar WHO. Metode yang digunakan pada Program Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah metode praktek langsung dengan melakukan pelatihan pembuatan hand sanitizer kepada masyarakat mitra. Bahan yang digunakan untuk membuat hand sanitizer terdiri dari alkohol 70%, gliserin dan H2O2 3%. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dibagi menjadi dua tahap yakni tahap pertama adalah pemberian bantuan hand sanitizer yang telah diproduksi di laboratorium kimia Universitas Trisakti kepada masyarakat wilayah Tanjung Gedong, Tomang, Jakarta Barat dan tahap kedua yakni pelatihan pembuatan hand sanitizer melalui video yang disampaikan melalui aplikasi zoom meeting. Hasil dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara pembuatan hand sanitizer yang sesuai standar WHO dan memberikan bantuan berupa produk hand sanitizer yang telah diproduksi di laboratorium kimia Jurusan Teknik Pertambangan, FTKE, Universitas Trisakti.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Variyana, Yeni, Yuni Susanti, Ni'matur Rohmah, Muslimin Nasution, and Arga Bayramadhan. "PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER KEPADA MASYARAKAT DI DESA KALIPLOSO KABUPATEN BANYUWANGI." SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 4, no. 3 (October 27, 2021): 825. http://dx.doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.5388.

Full text
Abstract:
ABSTRAKCOVID-19 merupakan jenis virus yang dapat menyebar secara masif dan ditetapkan sebagai pandemi global. Adanya pandemi ini telah mengubah tata cara kehidupan manusia di hampir seluruh Negara. Kebiasaan menjaga protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat perlu dilakukan oleh seluruh kalangan masyarakat. Selanjutnya, salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam memutus rantai COVID-19 dengan vaksinasi, namun hingga saat ini jumlah kasus aktif masih terus bertambah. Hal ini tentunya menjadi tujuan utama dari program ini untuk terus mengedukasi masyarakat dan melakukan sosialisasi akan pentingnya menjaga, perilaku hidup sehat. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Kaliploso kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Adapun kegiatan ini dilakukan beberapa tahap diantaranya tahap persiapan dan pembekalan, dilanjutkan dengan praktik langsung di Balai Desa Kaliploso. Hasil pelaksanaannya adalah masyarakat setempat diberikan edukasi dan dilatih untuk membuat hand sanitizer sesuai dengan formula World Health Organization (WHO). Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi upaya pola hidup sehat dan bersih guna mencegah penyebaran COVID-19. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi keterampilan masyarakat Desa Kaliploso untuk membuat hand sanitizer secara mandiri. Kata kunci: COVID-19; Desa Kaliploso; Banyuwangi; hand sanitizer. ABSTRACTCOVID-19 is a type of virus that can spread through massively and is declared a global pandemic. The existence of this pandemic has changed the way of human life in almost all countries. The habit of maintaining health protocols and implementing a clean and healthy lifestyles need to be carried out by all levels of society. Furthermore, one of the efforts from Indonesian government in breaking the chain of COVID-19 transmission is by vaccination, but until now the number of active cases is increasing. This is certainly the main goal from this program to continue educating the public and socializing the importance of healthy living behavior. This service activity was carried out in Kaliploso Village, Cluring Sub-district, Banyuwangi Regency. This activity was done by several stages including the preparation and debriefing stage, followed by direct practice at the Kaliploso’s Village Hall. The results of implementation are local people that are given of education and trained to make hand sanitizers according to the World Health Organization (WHO). This activity is one of the implementations of a healthy and clean lifestyles to prevent the spread of COVID-19. In addition, this activity is expected to be a skill for the Kaliploso Village community to make hand sanitizers independently. Keywords: COVID-19; Kaliploso Village; Banyuwangi; hand sanitizer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Octavia, Devi Ristian, Elasari Dwi Pratiwi, Djati Wulan Kusumo, Irma Susanti, and Salma Nur Azizah. "Pelatihan Hand Sanitizer Ekstrak Daun Sirih Dan Jeruk Nipis Sebagai Antisipasi Penularan Covid-19 Mutasi Varian Omicron." JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) 5, no. 5 (May 3, 2022): 1580–88. http://dx.doi.org/10.33024/jkpm.v5i5.5763.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Munculnya varian baru Covid-19 menyebabkan kekhawatiran utama karena varian Omicron ini lebih menular dibandingkan dengan varian lainnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk memutus mata rantai infeksi Covid-19 melalui langkah pencegahan, salah satunya adalah penggunaan handsanitizer. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah lokasi desa yang jauh dari fasilitas kesehatan dan susah mendapatkan handsanitizer. Selain itu masyarakat Desa Kuluran kecamatan Kalitengah belum memahami bahwa handsanitizer dapat dibuat dari bahan alami yaitu daun sirih dan jeruk nipis sehingga pada pengabbdian masyarakat ini memberdayakan masyarakat utuk membuat handsanitizer dengan bahan alami. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini berupa partisipasi masyarakat dengan indikator kesertaan masyarakat dalam kegiatan melalui sosialisasi dan pelatihan. Kegiatan dilaksanakan lima tahap yaitu; identifikasi masalah dan potensi desa, analisis kebutuhan mitra, penyusunan program bersama, sosialisasi dengan metode diskusi kelompok tentang pembuatan Handsanitizer ekstrak daun sirih dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan handsanitizer alami. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Desa Kuluran Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan pada bulan Desember 2021 yang dihadiri oleh 25 orang yang tergabung dalam kelompok asuhan mandiri TOGA. Hasil akhir dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat dalam membuat handsanitizer secara mandiri tergolong dalam kategori baik yaitu >75% mampu membuat handsanitizer sesuai prosedur. Dengan adanya penyuluhan pembuatan hand sanitizer dari bahan alam sebagai bahan baku diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan bahan disekitarnya untuk mencegah dan menanggulangi Covid-19. Kata Kunci: Covid-19; Daun Sirih; Hand Sanitizer ABSTRACT A new variant of Covid-19 caused a major emergence because this Omicron variant is more contagious than other variants. Efforts that can be made to break the chain of Covid-19 infection through preventive measures, one of which is the use of hand sanitizer. The problem faced by partners in community service is the location of the village which is far from health facilities and it is difficult to get hand sanitizer. In addition, the people of Kuluran Village, Kalitengah sub-district do not understand that hand sanitizer can be made from natural ingredients, namely betel leaf and lime so that this community service empowers the community to make hand sanitizer with natural ingredients. The method used in this community service is in the form of community participation with indicators of community participation in activities through socialization and training. Activities carried out in five stages; knowing the problems and potential of the village, training on partner needs analysis, joint program preparation, socialization with the group discussion method on making betel leaf extract Handsanitizer and continued with making natural hand sanitizer. This community service activity was carried out in Kuluran Village, Kalitengah Subdistrict, Lamongan Regency in December 2021 which was attended by 25 people who are members of the TOGA group. The final result of this community service shows that the community's ability to make hand sanitizer independently belongs to the good category, namely >75% able to make hand sanitizer according to the procedure. With counseling on the manufacture of hand sanitizers from natural ingredients as raw materials, it is hoped that the community can use the surrounding materials to prevent and cope with Covid-19. Keywords : Covid-19; betel leaf ; Hand Sanitizer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Asmana, Arezqi Tunggal, Minhatin Nisaatus Sholikhah, Juniati Ilma Muslikha, and Muhammad Fikhrul Umam. "PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI DARI DAUN SIRIH DAN JERUK NIPIS." Jurnal Pengabdian Masyarakat : BAKTI KITA 3, no. 1 (April 30, 2022): 1–6. http://dx.doi.org/10.52166/baktikita.v3i1.3142.

Full text
Abstract:
Corona virus or so-called Covid-19 is an infectious disease caused by acute respiratory syndrome coronavirus 2. The spread of Covid-19 in Ngayung village is currently experiencing a significant decline, in connection with the government's program to tighten health protocols. The use of masks, washing hands and complying with other health protocols are very prioritized. In relation to hand washing, Hand Sanitizer is a personal protective device from germs and bacteria, besides being practical to carry and use, it is also easy to make. As we know, the manufacture of Hand Sanitizer usually relies more on chemicals which are relatively expensive and difficult to find. It is different from the presence of betel leaf and lime as an abundant Hand Sanitizer in Ngayung Village. This prompted us from Unisda to innovate in the manufacture of Hand Sanitizer from natural ingredients that are easy to make, safe, and easy to find. With this training, people can be more aware of cleanliness and better protect themselves and their families from viruses and the threat of disease.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Apriati, Yuli. "Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Untuk Anak Sekolah Dasar Sebagai Edukasi Pencegahan Dini Covid-19 Di Lingkungan Rt.15 Kompleks Perdana Mandiri Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara." PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) 2, no. 3 (October 11, 2020): 294. http://dx.doi.org/10.20527/padaringan.v2i3.2435.

Full text
Abstract:
Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 merupakan virus jenis baru yang penularannya dapat terjadi antar manusia dengan manusia. Pandemi Covid-19 telah ditetapkan WHO pada tanggal 9 Maret 2020 yang merupakan dorongan terbesar untuk pelaksaaan program pengabdian ini segera dilakukan. Vaksin atau pengobatan resmi belum ditemukan untuk melawan Covid-19 ini, sehingga masyarakat harus bisa melalukan pencegahan dengan memutus rantai penyebaran virus melalui pemahaman dan pelaksanaan protokol kesehatan yang sesuai dengan himbauan pemerintah. Adapun himbauan pemerintah adalah menerapkan pola hidup bersih dengan mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak, menggunakan masker jika berada di luar rumah dan tetap diam dirumah. Himbauan pemerintah tersebut berdampak pada langkanya ketersediaan hand sanitizer dan harga jual hand sanitizer juga meningkat, karena di konsumsi secara massal. Berdasarkan permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer untuk anak Sekolah Dasar sebagai edukasi pencegahan dini Covid-19 di lingkungan RT.15 Kompleks Perdana Mandiri, Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan edukasi kepada anak-anak tentang cara membuat hand sanitizer. Metode yang digunakan adalah praktek kerja langsung di tempat berupa pemberian materi tentang Covid-19 dan bimbingan atau pelatihan langsung dalam pembuatan hand sanitizer untuk anak-anak tingkat Sekolah Dasar. Hasil pelatihan menunjukan antusias tinggi dan keaktifan serta keberhasilan semua peserta. Semua anak-anak berhasil dengan baik mempraktekkan pembuatan hand sanitizer dan bahkan membuatkan berlebih untuk diberikan kepada teman-teman yang lainnya.lajaran Sosiologi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sutisna, Sutisna, Aripin, Linda Faridah, Edvin Priatna, and Anto Purwanto. "SOSIALISASI TEKNOLOGI HAND SANITIZER OTOMATIS UNTUK PENCEGAHAN COVID-19 DI KEC. KAWALU, KOTA TASIKMALAYA." BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 4 (November 2, 2021): 866–91. http://dx.doi.org/10.31949/jb.v2i4.1564.

Full text
Abstract:
Kec. Kawalu, Kota Tasikmalaya termasuk daerah dengan paparan Covid-19 cukup tinggi sebanyak 15 kasus positif dan 1 kasus meninggal dunia. Kec. Kawalu mempunyai pergerakan sosial masyarakat cukup tinggi dibandingkan kecamatan yang lain karena pusat home industri bordir dengan 1080 unit usaha. Masalah yang terjadi di Kec. Kawalu adalah sebagai berikut: frekuensi aktivitas pelaku usaha home industri bordir untuk melakukan perjalanan ke zona merah (Tanah Abang, Jakarta) masih sangat tinggi dan kesadaran masyarakat terutama karyawan home industri bordir untuk pencegahan covid-19 masih sangat rendah. Oleh karena itu, untuk menghadapi kejadian ini dibutuhkan upaya yang sigap baik dari pemerintah maupun masyarakat agar penularan virus ini tidak menyebar luas ke masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk memutus rantai penularan covid-19 adalah himbauan wajib untuk mencuci tangan secara teratur pakai sabun dan air (hand sanitizer) saat akan beraktivitas. Namun, penggunaan bersama hand sanitizer di tempat umum dapat berpotensi menularkan Covid-19 karena terjadinya kontak fisik antara pengguna dengan alat hand sanitizer. Berdasarkan masalah tersebut, solusi yang ditawarkan adalah membuat alat hand sanitizer otomatis, pengguna tanpa harus melakukan kontak fisik dengan alat hand sanitizer. Tujuan program ini adalah meningkatkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan masyarakat Dewan Kamakmuran Masjid (DKM) dalam pembuatan dan penggunaan hand sanitizer otomatis dan kemudian memberikan alat hand sanitizer otomas pada beberapa DKM di Kec. Kawalu, Kota Tasikmalaya. Jumlah peserta adalah 20 orang anggota masyarakat DKM Ummul Quro di Kec. Kawalu, Kota. Tasikmalaya.. Pelaksanaan pelatihan adalah dari tanggal 4 sampai 5 September 2021. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pelatihan, praktek, dan pendampingan. Metode sosialisasi adalah memberikan edukasi kesadaran masyarakat DKM untuk pencegahan penyebaran Covid-19. Metode praktek dilakukan dengan mempraktekan langsung penggunaan alat hand sanitizer, serta memberikan bantuan alat hand sanitizer untuk DKM Ummul Quro. Pendampingan secara teknis dilakukan dengan menempatkan pendamping mahasiswa untuk memantau kegiatan mitra dari tanggal 7 sampai 30 September 2021. Hasil angket menunjukkan bahwa ketertarikan peserta dalam kegiatan ini terkatagori sangat baik terutama untuk aspek kebutuhan alat hand sanitizer, kepraktisan, dan pemberdayaan masyarakat. Dari aspek kegiatan pengoperasiannya, itu mengindikasikan bahwa peserta dapat menggunakan dan mengoperasikan hand sanitizer secara mandiri tanpa bantuan pendampingan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Putri Efendi, Adinda Permatasari, Nur Sholikah, and Riva Ismawati. "PEMBUATAN HAND SANITIZER ALAMI DENGAN MEMANFAATKAN TUMBUHAN DAUN SIRIH DI RW 04 DESA SETIA MEKAR." ABDIPRAJA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) 1, no. 1 (September 25, 2020): 29. http://dx.doi.org/10.31002/abdipraja.v1i1.3197.

Full text
Abstract:
<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong><strong></strong></p>Kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga saat ini. Virus ini menyebar ke berbagai penjuru Indonesia, termasuk Desa Setia Mekar, Kabupaten Bekasi. Status Desa ini adalah zona merah. Daerah zona merah memiliki tingkat potensi risiko penularan yang sangat tinggi. Masyarakat tentunya harus lebih disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, terutama memakai <em>hand sanitizer</em>. Hal ini menyebabkan tingginya permintaan <em>hand sanitizer</em> di masyarakat. Angka permintaan yang<em> </em>tidak sebanding dengan angka penawaran menyebabkan naiknya harga <em>hand sanitizer</em>. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif yang dapat menjadi solusi untuk menghemat pengeluaran ditengah pandemi seperti sekarang ini. Tujuan dari kegiatan pemberdayaan ini untuk mengedukasi masyarakat Desa Setia Mekar, khsususnya RW 04 Desa Setia Mekar agar dapat membuat <em>hand sanitizer </em>sendiri di rumah dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan dalam program pengabdian ini meliputi tahap sosialisasi, tahap pelaksanaan pembuatan <em>hand sanitizer</em>, dan tahap evaluasi. Pelaksanaan progam pembuatan <em>hand sanitizer alami </em>ini didemonstrasikan secara langsung dengan melibatkan masyarakat RW 04 Desa Setia Mekar dan ibu-ibu PKK RW 04 dan ibu-ibu PKK RT 04 RW 04. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi adalah 15 orang di RW 04 dan 10 orang di RT 04 RW 04 karena menyesuaikan dengan anjuran dari kepala RW 04 Desa Setia Mekar yang menghendaki untuk tidak dilakukannya pengumpulan masyarakat lebih dari 15 orang dalam satu ruangan. Hasil program pengabdian ini adalah produk <em>hand sanitizer</em> alami berbahan dasar daun sirih, yang dapat dimanfaatkan masyarakat RW 04 Desa Setia Mekar guna meningkatkan ekonomi masyarakat disana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Sarsanto, Bonifasius Wisandono. "Panic Buying, Bauran Pemasaran, Citra Merek dan Keputusan Pembelian Produk." Jurnal Manajemen Bisnis 18, no. 2 (April 30, 2021): 182–96. http://dx.doi.org/10.38043/jmb.v18i2.2884.

Full text
Abstract:
Bratamed hand sanitizer product as one of many products from PT. Brataco was increasing in sales in times of COVID-19 pandemic. The research intension is to find if there is effects of panic buying, marketing mix and brand image on purchasing decision of Bratamed hand sanitizer. Population for the research are all the customers of Bratamed hand sanitizer at PT.Brataco Yogyakarta branch and using accidental sampling technique with direct questioner to collect samples. Variables used for this research are Panic Buying (X1), Marketing Mix (X2), Brand Image (X3) for.independent.variables.and.Purchasing Decisions (Y).for.dependent.variable. Multiple.linear.regression is the analysis technique which used and then processed with SPSS for Windows 19 statistic computer program. Based on data analysis and discussion about this research it leads to result that there is an effect from each aspects which is panic buying, marketing mix and brand image on purchasing decision of Bratamed hand sanitizer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Muadifah, Afidatul, Khoirul Ngibad, and Nabila Puteri Salsabela. "Pemberdayaan Masyarakat Desa Srengat Dalam Pembuatan Antiseptik Alami Dari Ekstrak Daun Miana." JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) 5, no. 2 (February 4, 2022): 539–48. http://dx.doi.org/10.33024/jkpm.v5i2.4726.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Sulit diterapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan covid-19 di Desa Srengat, karena memberikan pendidikan kepada masyarakat desa dengan latar belakang yang mayoritas adalah petani dan peternak (bukan akademisi) adalah cukup sulit. Mereka lebih mengedepankan kepercayaan dalam bertindak daripada menggunakan ilmu pengetahuan. Pada sisi lain, ketersediaan tempat mencuci tangan juga kurang memadai pada mayoritas rumah, sehingga membuat masyarakat semakin tidak terampil dalam mencuci tangan setelah keluar rumah ataupun ketika bertamu. Pengetahuan akan penggunaan antiseptik seperti handsanitizer masih rendah, dan sebagian masyarakat yang mengetahui lebih memperhitungkan biaya jika harus membelinya, sehingga membuat ketersediaan handsanitizer dirumah-rumah warga sangat terbatas padahal banyak masyarakat yang sudah menanam tanaman Miana yang berpotensi sebagai antiseptik. Tujuan dan metode: Meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Srengat tentang covid-19 melalui penyuluhan, pemberdayaan Jam’iyah Yasin Desa Srengat dalam peningkatan jumlah tanaman miana melalui gerakan menanam, dan difusi ipteks serta pelatihan kepada Jam’iyah Yasin Desa Srengat dalam pembuatan produk gel handsanitizer dari ekstrak daun miana sebagai alternatif antiseptik alami dan diberikan secara gratis untuk masyarakat Desa Srengat. Hasil : Program penyuluhan berjalan dengan baik dengan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 60%, tanaman Miana mengalami peningkatan hasil panen sebesar 62,5% pada bulan ke-3, dan ketersediaan handsanitizer di Desa Srengat sudah cukup memadai (tersedia pada 40 Kartu Keluarga) sehingga dapat digunakan sebagai alternatif antiseptik alami pengganti cuci tangan. Kata Kunci: Antiseptik Alami; Miana; Hand sanitizer; Desa Srengat ABSTRACT It is difficult to apply health protocols in an effort to prevent covid-19 in Srengat Village, because providing education to village communities with backgrounds whose majority are farmers and ranchers (not academics) is quite difficult. They prioritize trust in action rather than using knowledge. On the other hand, the availability of a place to wash hands is also inadequate in the majority of homes, thus making people increasingly unskilled in washing their hands after leaving the house or when visiting. Knowledge of the use of antiseptics such as hand sanitizers is still low, and some people who know are more aware of the costs if they have to buy them, thus making the availability of hand sanitizers in people's homes very limited even though many people have planted Miana plants which have the potential as antiseptics. Objectives and methods: Increasing the knowledge of the Srengat Village community about covid-19 through counseling, empowerment of Jam'iyah Yasin in Srengat Village in increasing the number of miana plants through planting movements, and the diffusion of science and technology as well as training for Jam'iyah Yasin in Srengat Village in making hand sanitizer gel products from miana leaf extract as an alternative to natural antiseptic and given free of charge to the people of Srengat Village. Results: The extension program went well with an increase in community knowledge of 60%, Miana plants experienced an increase in yields of 62.5% in the 3rd month, and the availability of hand sanitizer in Srengat Village was sufficient (available on 40 Family Cards) so that can be used as an alternative to natural antiseptics instead of hand washing. Keywords: Natural Antiseptic, Miana, Hand sanitizer, Srengat Village
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Shintia, Citra, Srie Rezeki Nur Endah, and Ali Nofriyaldi. "PENGARUH VARIASI KONSENTRASI HPMC DAN GLISERIN TERHADAP SIFAT FISIK GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN PALA (Myristica fragrans Houtt.)." Pharmacoscript 4, no. 1 (March 1, 2021): 58–69. http://dx.doi.org/10.36423/pharmacoscript.v4i1.603.

Full text
Abstract:
Daun pala (Myristica fragrans Houtt.) mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang berpotensi sebagai antibakteri, sehingga dapat dimanfaatkan kedalam bentuk sediaan gel hand sanitizer. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk sediaan gel salah satunya adalah sifat fisiknya. Gelling agent dan humektan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi HPMC (Hidroxy Propyl Methyl Cellulose) dan gliserin terhadap sifat fisik sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pala. Gel hand sanitizer ini dibuat formulasi dengan variasi HPMC dan gliserin, yaitu formula 1 (HPMC 1% : gliserin 5%), formula 2 (HPMC 1,5% : gliserin 7,5%), formula 3 (HPMC 2%, gliserin 10%). Evaluasi yang dilakukan terhadap sediaan meliputi, uji homogenitas, uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat. Berdasarkan hasil analisis menggunakan One Way Anova dengan program SPSS for Windows, menunjukan bahwa HPMC dan gliserin mempengaruhi parameter daya sebar dan daya lekat sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pala (Myristica fragrans Houtt.).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Dewi, Aptika Oktaviana Trisna, Bulan Nur Setiawan, and Fitria Damayanti. "Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dari Lidah Buaya kepada Masyarakat Dukuh Lawang Desa Jurug Boyolali sebagai Upaya Peningkatan Kemandirian Kesehatan." Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia 2, no. 2 (March 8, 2022): 589–94. http://dx.doi.org/10.54082/jamsi.291.

Full text
Abstract:
Pengetahuan dan kesadaran akan protokol kesehatan masyarakat di Dukuh Lawang, Desa Jurug Boyolali yang rendah mengakibatkan banyak terjadinya klaster keluarga penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut. Penggunaan hand sanitizer sebagai sarana pembersih tangan saat pandemi Covid-19 sangat dianjurkan jika tidak ditemukan adanya air dan sabun. Selain itu hand sanitizer dianggap praktis dalam penggunaannya dan bisa dibawa saat beraktivitas. Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta melakukan kegiatan pelatihan pembuatan produk hand sanitizer dari liday buaya sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian kesehatan masyarakat Desa Jurug, Boyolali, Jawa Tengah di tengah penularan virus Covid-19 yang begitu cepat. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan cara penyuluhan dan praktik langsung pembuatan produk handsanitizer dengan komposisi etanol 70%, lidah buaya dan minyak esensial lemon. Pelatihan dihadiri oleh 14 perwakilan kepala keluarga untuk menghindari kerumunan. Luaran dari pelatihan ini adalah peserta telah mengetahui dan mampu membuat serta menggunakan hand sanitizer lidah buaya dengan baik dan bijak serta mengetahui manfaat dari produk yang dibuat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Sitompul, Budi Paul, Solikhun Solikhun, Widodo Saputra, Indra Gunawan, and Sumarno Sumarno. "Design and Build of Automatic Hand Sanitizer Using Arduino." Eduvest - Journal Of Universal Studies 1, no. 3 (March 15, 2021): 119–27. http://dx.doi.org/10.36418/edv.v1i3.27.

Full text
Abstract:
An automatic handwashing deviceis a handwashing devicethat works automatically by utilizing an infrared sensor as a hand detector and using the Arduino Uno as the main controller. In this study, the authors discussed the design of an Automatic Handwashing Devicethat is placed on the hand-sanitizer faucet using the InfraRed sensor (detecting hand movements) based on Arduino Uno. This system includes the design of hardware (Hardware) and software (Software). Researchers use descriptive analysis techniques that are presented in table form. In this study, the authors conducted an analysis and design of the devices used to build the input and output processes including System Algorithms, Research Design, and Research Flowcharts. The results showed that the Hands Sanitizer deviceautomatically runs well and can be assembled using Arduino Uno microcontroller components and IR (Infrared) sensors. In making this program, the Arduino Uno application software is needed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Murdiana, Happy Elda, Nikasius Jonet Sinangjoyo, Sarah Puspita Atmaja, and Lea Oktavining Tyas. "Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan menyediakan makanan sehat dan hand sanitizer alami dalam menghadapi pandemic Covid19." KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat 4, no. 2 (July 1, 2021): 255. http://dx.doi.org/10.28989/kacanegara.v4i2.962.

Full text
Abstract:
The covid 19 pandemic has not ended and there are still many people who have not received the vaccine scheduled by the government so all citizens must remain vigilant against Corona 19 virus infection. Viral infection is a self-limiting disease that can heal itself if our immune system is strong. There are many things that can increase the immune system, one of which is nutritional intake from food and proper processing methods. Fulfillment of macro nutrition in the form of energy and protein sources can be obtained from animal and vegetable sources, while micronutrients in the form of vitamins and minerals can be obtained from meat, fish, vegetables, colored fruit or not. The content of micronutrients that increase immunity is in the form of antioxidants contained in vitamins A, B, C, E, zinc, Fe and several other minerals. Washing hands with soap or hand sanitizer is a government program to prevent the spread of the covid 19. The high cost of hand sanitizers and the scarcity of goods have led to creative ideas to empower people in making hand sanitizers that are cheap, easy to obtain and safe for all ages. The aim of this community service is to provide understanding to the community about sources of nutrition to increase the body's immune system and how to properly process food ingredients without damaging nutritional content and improve skills in processing food ingredients and making hand sanitizers from environmentally friendly natural ingredients that can be taken from around us. Community service can be carried out well, the community feels very helped by the counseling and training provided. Evaluation of activities is carried out by assisting the community's creativity in processing nutritious food and making hand sanitizers with natural ingredients around our environment.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Fachri, Boy Arief, Istiqomah Rahmawati, Bekti Palupi, Meta Fitri Rizkiana, Nurtsulutsiyah Nurtsulutsiyah, and Habibatul Inayah Harti Arini. "PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI DESA SIDOMEKAR MELALUI PEMBUATAN PRODUK UNGGULAN BERUPA HAND SANITIZER BERBASISKAN MINYAK ATSIRI DARI KULIT JERUK." Dedikasi:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2, no. 1 (December 21, 2021): 11–19. http://dx.doi.org/10.31479/dedikasi.v2i1.130.

Full text
Abstract:
Penurunan daya beli konsumen pada masa pandemi Covid19 berdampak pada penurunan penjualan bahan pangan. Hal tersebut juga termasuk buah jeruk. Kelompok Tani Desa Sidomekar Kecamatan Semboro Kabupaten Jember merupakan salah satu wilayah di Jember yang menghasilkan buah jeruk atau lebih dikenal dengan Jeruk Semboro. Program pengolahan dan pemanfaatan kulit jeruk dilatar belakangi oleh permasalahan penjualan dan potensi besar kulit jeruk yang belum dimanfaatkan dengan baik sebagai produk unggulan desa. Solusi yang ditawarkan adalah peningkatan nilai jual kulit jeruk melalui pengolahan dan pemanfaatan kulit jeruk menjadi hand sanitizer. Namun Kelompok Tani Desa Sidomekar tidak dapat mengolah kulit jeruk menjadi minyak atsiri dikarenakan beberapa permasalahan yaitu belum memiliki alat ekstraksi dan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan alat ekstraksi. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat Desa Sidomekar dalam mengolah kulit jeruk menjadi minyak atsiri agar terciptanya pengelolaan produk unggulan desa dengan sistem manajemen yang baik dan berkelanjutan serta meningkatkan perekonomian. Metode yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan adalah dengan mengembangkan alat ekstraksi kulit jeruk, sosialisasi program, pelatihan penggunaan alat ekstraksi, serta pendampingan mitra dalam produksi hand sanitizer. Program dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 di Desa Sidomekar. Perubahan penting terhadap masyarakat yakni merubah paradigma masyarakat dari menjual buah jeruk secara langsung menuju pengolahan kulit jeruk menjadi produk unggulan hand sanitizer.Kata kunci: Desa Sidomekar, hand sanitizer, kulit jeruk, minyak atsiri
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Fajri, Rahmatul, Halimatussakdiah Halimatussakdiah, Beni Al Fajar, and Jofrishal Jofrishal. "PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER (HANZER) MENGGUNAKAN EKSTRAK DAUN HALBAN (Vitex pinnata linn) DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DI DESA KOTALINTANG KABUPATEN ACEH TAMIANG." Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 1 (March 26, 2021): 152. http://dx.doi.org/10.31604/jpm.v4i1.152-158.

Full text
Abstract:
Desa Kota Lintang merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Kota Kuala Simpang kabupaten Aceh Tamiang dengan jumlah penduduk mencapai 7054 jiwa. Desa Kota Lintang adalah salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara, sehingga menjadi jalur utama keluar masuknya perdagangan. Oleh karena itu Desa Kota Lintang berpotensi menjadi jalur utama penyebaran virus Covid-19 di Aceh. Kemunculan penyakit virus corona atau Covid-19 selama enam bulan belakangan ini membuat masyarakat panik, dan menyebabkan sebagian besar masyarakat memborong cairan antiseptik yang dianggap dapat membunuh kuman ataupun virus. Hal tersebut menjadikan cairan antiseptik menjadi langka di pasaran. Salah satu bentuk cairan antiseptik yang beredar di pasaran adalah hand sanitizer. Kelangkaannya di pasaran memicu tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Samudra melakukan pelatihan pembuatan hand sanitizer berbasis bahan alami untuk menghambat dan mencegah infeksi virus corona bagi warga desa Kota Lintang kabupaten Aceh Tamiang. Bahan alami yang digunakan adalah ekstrak daun halban (Vitex pinnata Linn) dan lidah buaya (Aloe vera) yang terdapat di sekitar desa sebagai antimikroba dan pelembut dalam hand sanitizer. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi tiga tahapan utama, yaitu sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan untuk memonitoring dan mengevaluasi perkembangan hasil kegiatan untuk keberlanjutan program PKM di desa tersebut. Hasil kegiatan PKM ini adalah mitra sasaran memiliki keterampilan dalam membuat hand sanitizer sendiri. Melalui kegiatan edukasi ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan tangan serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang cara membuat hand sanitizer dengan bahan-bahan alami.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Raza, Mahreen, Ankur Patel, Steven Schleifer, and Fouad Eljarrah. "Access to Alcohol in Hand Sanitizer in a Substance Abuse Treatment Program." Journal of Addiction Medicine 8, no. 3 (2014): 216–17. http://dx.doi.org/10.1097/adm.0000000000000015.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Rusdin, Rusdin. "Rancang Bangun Alat Hand Wash Menggunakan Handle Feet Otomatis Di Puskesmas Fakfak Kota Kabupaten Fakfak." Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi 1, no. 2 (August 20, 2021): 126–32. http://dx.doi.org/10.58466/literasi.v1i2.111.

Full text
Abstract:
Covid-19 is a collection of viruses that can infect the respiratory system. In many cases, this virus only causes mild respiratory infections, such as flu. However, this virus can also cause severe respiratory infections, such as lung infections (pneumonia). Hand sanitizer is a hand sanitizer in the form of a gel that is useful for cleaning or removing germs on the hands, containing 60% alcohol as the active ingredient. Automatic handle feet are a component part of the tool that functions as a water valve opening lever and is also equipped with a peges so that the lever will return to its original position, while the Puskesmas Office is a government agency in the health sector that is used as a Community Partnership Program (PKM) partner.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Dalimunthe, Makharany, Susilawati Amdayani, Junifa Layla Sihombing, Gulmah Sugiharti, Herlinawati Herlinawati, Agus Kambaren, and Lisnawati Simatupang. "Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Sebagai Edukasi Pencegahan Dini Covid-19 Di SD Swasta Bani Adam AS." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN 3, no. 1 (March 20, 2022): 29–36. http://dx.doi.org/10.23960/jpkmt.v3i1.74.

Full text
Abstract:
Kegiatan PKM dilatarbelakangi dengan adanya keputusan pemerintah terkait pelaksanaan pembelajaran di zona kuning dan hijau, untuk dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. SD Swasta Bani Adam AS adalah salah satu sekolah yang ikut melaksanakan pembelajaran tatap muka. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi supaya sekolah dapat melakukan pembelajaran tatap muka adalah ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, seperti toilet bersih dan layak, adanya sarana cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan desinfektan. Oleh karena itu, kebutuhan hand sanitizer diperlukan sebagai alternatif untuk mencuci tangan di lingkungan sekolah. Metode pelaksanaan PKM ini adalah menjalin kerjasama Tim Pelaksana dan LPPM UNIMED, penyuluhan dan pelatihan kepada kelompok mitra. Dalam kegiatan ini Tim pelaksana telah mensosialisasikan tentang program Pengabdian, tujuan kegiatan, target dan luaran yang akan dicapai, dan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mitra telah dijelaskan tentang pemanfaatan lidah buaya sebagai bahan alami dalam pembuatan hand sanitizer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Wibowo, Agung Ari, Profiyanti Hermien Suharti, Asalil Mustain, and Shabrina Adani Putri. "Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer untuk Kader Posyandu Kamboja Kelurahan Tasikmadu Kota Malang." AJAD : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2, no. 1 (January 1, 2022): 1–9. http://dx.doi.org/10.35870/ajad.v2i1.24.

Full text
Abstract:
Posyandu Kamboja was established in 1975 in Tasikmadu Village, Lowokwaru District with an active cadre of 15. The activities of the Posyandu Kamboja include Integrated Healthcare Center for Invant and toddler, Family and Toddler Development Program and Early Childhood Education Post. Healthy life counseling is one of the main activities and is generally a priority in the implementation of Posyandu activities. The development program offered by the community service team to overcome partner problems includes training and assistance in making hand sanitizers as a solution to the limited skills of the Posyandu cadres. The results obtained from the implementation of the training are that posyandu cadres can easily understand the material and skills being taught because the delivery method includes the hands-on practice of making hand sanitizers. In general, there were no obstacles in the activities implementation and the team received very satisfactory feedback from the posyandu cadres.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Windi Zamrudy, Imron Rosyidi, Heny Dewajani, and Noor Isnaini Azkiya. "PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BINAAN PANTI ASUHAN YAYASAN SITI FATIMAH PANDAAN." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 8, no. 1 (August 21, 2021): 42–45. http://dx.doi.org/10.33795/jabdimas.v8i1.128.

Full text
Abstract:
The Department of Chemical Engineering at the State Polytechnic of Malang in carrying out its function, namely carrying out the Tri Dharma of Higher Education is required to carry out community service through various forms of activity, for this reason, collaboration with the Siti Fatimah Pandaan Orphanage Foundation is carried out. The purpose of this PkM is to provide counseling and understanding of the program which is expected to be a provision for assistants to be independent and can improve students' skills. The PkM program at the Siti Fatimah Pandaan Orphanage Foundation was chosen by considering the efficiency and intensity of program implementation. Aspects of the problems that are resolved in this PkM Program are improving the ability, competence, and understanding of the target audience. This PkM activity consists of several activities, including: 1) Assistance in the manufacture of hand sanitizers, 2) Submission of materials for making hand sanitizers. The results of the PkM showed an increase in participants' knowledge and skills in making hand sanitizers. In addition, increasing understanding of the introduction and application of production management and marketing of hand sanitizers. Furthermore, several PkM achievements that have been achieved include: Articles published in national journals with ISSN, and publication of activities on social media
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Dewi, Mutia Lina, Qomariah Qomariah, and Wahyu Ningsih. "Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer, Sabun Cair, dan Disinfektan bagi Ibu PKK." Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Ma Chung 1 (October 30, 2021): 240–48. http://dx.doi.org/10.33479/senampengmas.2021.1.1.240-248.

Full text
Abstract:
Wabah Covid-19 telah melanda secara global hampir dua tahun dengan banyak korban. Belum ada tanda-tanda berakhir, bahkan semakin meningkat. Kini semuanya berubah, tidak ada lagi silaturahmi saling mengunjungi, tidak ada lagi pembelajaran di kelas, semuanya dilakukan secara virtual. Menjaga kesehatan menjadi hal utama, wajib menerapkan protokol kesehatan. Pemerintah gencar mencanangkan program 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kebutuhan penunjang protokol kesehatan sempat sulit di pasaran, kalaupun ada harganya melangit. Seiring dengan meningkatkan wabah Covid-19, kebutuhan alat protokol kesehatan semakin meningkat. Hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan disinfektan menjadi kebutuhan utama. Ibu-ibu mengharapkan keterampilan membuat sendiri penunjang protokol kesehatan. Secara kebetulan, di perumahan Joyo Grand Malang ada salah ibu berbisnis di masa pandemi dengan memproduksi kebutuhan protokol kesehatan, seperti hand sanitizer dan sabun cuci tangan. Tujuan PKM adalah menambah wawasan keterampilan ibu PKK di lingkungan Perumahan Joyo Grand Malang dengan memberi pelatihan pembuatan penunjang protokol kesehatan. Manfaat yang diharapkan ibu PKK adalah dapat menghemat pengeluaran dan dapat mempunyai income atau pendapatan sendiri. Hasil kegiatan diperoleh peserta senang dan antusias mengikuti pelatihan pembuatan hand sanitizer, sabun cair, dan disinfektan. Peserta berharap ada pelatihan sejenis yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan ada peluang menambah pendapatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Michaels, Barry, Vidhya Gangar, Chia-Min Lin, and Michael Doyle. "Use limitations of alcoholic instant hand sanitizer as part of a food service hand hygiene program." Food Service Technology 3, no. 2 (June 2003): 71–80. http://dx.doi.org/10.1046/j.1471-5740.2003.00067.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Apriliany, Fitri, Recta Olivia Umboro, and Vera Fitriya Ersalena. "Penyuluhan Gema Cermat Obat dan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer." Jurnal Abdidas 2, no. 1 (January 26, 2021): 41–47. http://dx.doi.org/10.31004/abdidas.v2i1.207.

Full text
Abstract:
COVID-2019 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan pertama kali terjadi pada Desember 2019 di Wuhan, Cina. Pemerintahan Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan kasus pertama COVID-19 di NTB pada Maret 2020. Jumlah pasien positif yang terkonfirmasi per tanggal 16 November 2020 sebanyak 4,480 kasus yang tersebar di propinsi NTB, seperti Lombok Barat dengan kasus positif COVID-19 sebanyak 728 kasus yang disebabkan oleh tingginya riwayat perjalanan ke daerah terjangkit. Oleh karena itu, tim dosen Program Studi Farmasi Universitas Bumigora melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Penyuluhan Gema Cermat Obat dan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer” di Lembar Timur Kecamatan Lembar, Lombok Barat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan melalui media promosi kesehatan dengan: a) memberikan sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat dan suplemen kesehatan di masa pandemi COVID-19, b) memberikan pelatihan pembuatan produk hand sanitizer dan disinfectant yang memenuhi kaidah formulasi yang baik dari segi teknis maupun efikasi, dan c) menyediakan alat dan bahan yang diperlukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan terkait cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dan suplemen dengan tepat. Selain itu, masyarakat dapat praktik secara langsung dengan membuat produk akhir, berupa hand sanitizer sebanyak 20 L dan disinfectant sebanyak 25 L.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sirih, Muhammad, Asmawati Munir, and La Kolaka. "Pencegahan Covid-19 Melalui Program Menjaga Kebersihan Diri Dan Kesehatan Tubuh Masyarakat." Amal Ilmiah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 2 (March 31, 2021): 108. http://dx.doi.org/10.36709/amalilmiah.v2i2.15137.

Full text
Abstract:
Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat mengetahui cara: (a) menjaga kebersihan diri dan kesehatan tubuhnya, (b) membuat dan manfaat penggunaan masker, (c) membuat dan menggunakan hand sanitizer; (d) membuat tempat cuci tangan. Untuk mencapai tujuan dan target luaran, metode yang digunakan pertama; memberikan edukasi pembelajaran kepada masyarakat, kedua memberikan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan (1) ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat sebelum dilakukan sosialisasi dan setelah dilakukan sosialisasi yaitu 60% menjadi 85%; (2) rata-rata pengetahuan dan pemahaman peserta tentang fungsi dan manfaat menggunakan masker di era Covid 19 sebelum kegiatan 60% dan setelah kegiatan 90%, dan hasil wawancara tentang penggunaan masker, pada umumnya peserta pelatihan menjawab kadang-kadang tidak menggunakan masker kalau keluar rumah disebabkan karena faktor lupa, (3) rata-rata pengetahuan dan pemahaman peserta tentang manfaat hand sanitizer dan cara membuatnya sebelum pelatihan 50% dan setelah pelatihan adalah 80%, (4) rata-rata pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan tentang cara membuat tempat cuci tangan dan manfaatnya sebelum kegiatan sebesar 80% dan setelah kegiatan dilaksanakan 90%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Udjiana, S. Sigit, Cucuk Evi Lusiani, Dwina Moentamaria, and Dyah Ratna Wulan. "BIMBINGAN TEKNIS PEMBUATAN HAND SANITIZER UNTUK ANGGOTA PKK RT/RW 01/01 POHJENTREK, PASURUAN." Jurnal Pengabdian Polinema Kepada Masyarakat 9, no. 1 (June 27, 2022): 1–5. http://dx.doi.org/10.33795/jppkm.v9i1.111.

Full text
Abstract:
PKK RT/RW 01/01 Pohjentrek, Pasuruan merupakan salah satu PKK yang ada di kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Dalam mewujudkan salah satu program pokok PKK yaitu pendidikan dan keterampilan, PKK RT/RW 01/01 Pohjentrek, Pasuruan melakukan kerjasama dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema). Kerjasama yang dilakukan berupa pemberian bimbingan teknis untuk pembuatan hand sanitizer oleh Jurusan Teknik Kimia, Polinema kepada anggota PKK RT/RW 01/01 Pohjentrek, Pasuruan. Penggunaan hand sanitizer sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi masuknya bibit penyakit dan infeksi dalam tubuh. Penggunaan hand sanitizer dapat mengurangi risiko kulit yang kering akibat terlalu sering mencuci tangan dengan sabun. Bimbingan teknis yang dilakukan oleh Jurusan Teknik Kimia, Polinema kepada anggota PKK RT/RW 01/01 Pohjentrek, Pasuruan dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat (PkM) dari Polinema yang sejalan dengan Rencana Strategis Polinema (Renstra Polinema 2016-2020) untuk meciptakan iklim usaha bagi UMKM dalam hal ini adalah PKK RT/RW 01/01 Pohjentrek, Pasuruan. Hasil dari bimbingan teknis ini dapat menjadi bekal bagi anggota PKK sebagai pengetahuan baru dan dapat dikembangkan menjadi usaha baru.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Sritharan, Tishani. "Hand hygiene." Health Science Inquiry 11, no. 1 (August 10, 2020): 136–39. http://dx.doi.org/10.29173/hsi301.

Full text
Abstract:
Abstract: The World Health Organization (WHO) defines Health Care-Associated Infection (HCAI) as an infection a patient acquired in health care settings. In Canada, more than 220,000 patients are infected by HCAIs annually, with 8,500 to 12,000 of these patients resulting in death, thus becoming the fourth leading cause of death for Canadians. Hand hygiene practice is the most critical measure to prevent HCAIs, however, research indicates that in hospitals worldwide, just 40% of health care workers abide by the advised hand hygiene guidelines. A new effective HCAI control and prevention program is needed to sustain benefits, building on prior interventions such as including hand hygiene education that stresses the necessity of this practice in the protocol, providing factual proof of the effectiveness of hand hygiene, the acknowledgment by senior staff of their responsibility as role models for all staff, innovative technological methods, and regular auditing/feedback. With the current outbreak of coronavirus disease (COVID-19) that has infected millions around the world, a new HCAI control and prevention program can increase the compliance rate of handwashing with alcohol-based hand rub/sanitizer amongst healthcare professionals thus aiding in prevention and control of spread within the community.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Syah, Firman, and Imam Syafgani. "Kesiapan Pariwisata Depok di Era New Normal." Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 4, no. 1 (July 30, 2021): 73–80. http://dx.doi.org/10.31334/jks.v4i1.1638.

Full text
Abstract:
Kegiatan bantuan dan dukungan dalam bentuk pembagian gratis hand sanitizer dan masker kepada masyarakat melalui tim Gugus Tugas Covid-19 menjadi salah satu objek kegiatan pengabdian masyarakat. Terlebih Kota Depok sudah memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proposional. Bentuk nyata yang dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Jakarta melalui Pengabdian Masyarakat Kelompok Dosen yang diselenggarakan oleh Jurusan Administrasi Niaga. Hal ini sesuai dengan edaran untuk membantu mempercepat penyelesaian kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya Kota Depok. Terlebih saat ini pariwisata akan mulai memasuki era baru.Memilih lokasi tersebut, karena Kota Depok menjadi salah satu kota yang menerapkan kebijakan PSBB dan kebetulan PNJ berada di Kota Depok. Prioritas program bantuan material dalam bentuk hand sanitizer dan masker langsung diserahkan dan diterima oleh perwakilan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok.Dari sini, tim tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok dapat menganalisa dan memberikan prioritas untuk siapa saja yang penting menerima dan menggunakan bantuan hand sanitizer dan masker. Sehingga kelancaran aktivitas masyarakat sekaligus penyelesaian penanganan Covid-19 di Kota Depok akan dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Alim, Jesi Alexander, Meza Mardita Meza, Melvi Lesmana, Agus Sulastio, Ika Nuansa Fitri, Nurlita Nurlita, Aris Tarmizi, and Naila Fauza. "Program Penerapan New Normal (Normal Baru) Melalui Edukasi Kesadaran Masyarakat Terhadap Pencegahan Covid-19 di kecamatan Simpang Kanan." Journal of Community Engagement Research for Sustainability 1, no. 2 (September 26, 2021): 89–97. http://dx.doi.org/10.31258/cers.1.2.89-97.

Full text
Abstract:
Covid-19 disebabkan oleh Serve acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang menyerang system pernafasan. WHO menetapkan Covid-19 sebagai sebuah pandemi karena proses penyebaran nya yang sangat cepat. Kuliah Kerja nyata merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian terhadap masyarakat. Salah satu jenis Kukerta pada masa pandemi ini adalah Kukerta relawan Covid19. Kegiatan Kukerta relawan covid19 yang dilaksanakan di Kecamatan Simpang Kanan, langkah awal yang dilakukan oleh mahasiswa Kukerta adalah melakukan analisis situasi dilapangan. Tujuan program kerja kerelawanan adalah untuk mencegah penyebaran covid-19 yang ada di kecamatan Simpang Kanan dengan cara memberikan edukasi masyarakat tentang bahaya Covid-19. Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Edukasi masyarakat tentang New Normal;dan (2) Program pencegahan covid-19. Alat ukur ketercapaian yang digunakan adalah berupa luaran yang telah dikerjakan berupa logbook, youtube, dan publikasi media massa. Hasil kegiatan adalah terlaksana beberapa program seperti penyemprotan desinfektan, pendataan ODP (orang dalam pemantauan), pembagian masker, pembuatan dan pembagian Hand Sanitizer, sosialisasi New Normal, penyedian tempat cuci tangan, demontrasi pembuatan Hand Sanitizer dan TTG (teknologi tepat guna).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Mayer, Jeanmarie, Barbara Mooney, Adi Gundlapalli, Stephan Harbarth, Gregory J. Stoddard, Michael A. Rubin, Louise Eutropius, Britt Brinton, and Matthew H. Samore. "Dissemination and Sustainability of a Hospital-Wide Hand Hygiene Program Emphasizing Positive Reinforcement." Infection Control & Hospital Epidemiology 32, no. 1 (January 2011): 59–66. http://dx.doi.org/10.1086/657666.

Full text
Abstract:
Objective.To increase and sustain hospital-wide compliance with hand hygiene through a long-term ongoing multidimensional improvement program emphasizing behavioral factors.Design.Quasi-experimental short study (August 2000-November 2001) and descriptive time series (April 2003-December 2006).Setting.A 450-bed teaching tertiary-care hospital.Interventions.An initial intervention bundle was introduced in pilot locations that addressed cognitive behavioral factors, which included access to alcohol sanitizer, education, and ongoing audit and feedback. The bundle was subsequently disseminated hospital-wide, along with a novel approach focused on behavior modification through positive reinforcement and annually changing incentives.Results.A total of 36,123 hand hygiene opportunities involving all categories of healthcare workers from 12 inpatient units were observed from October 2000 to October 2006. The rate of compliance with hand hygiene significantly improved after the intervention in 2 cohorts over the first year (from 40% to 64% of opportunities and from 34% to 49% of opportunities;P< .001, compared with the control group). Mean compliance rates ranged from 19% to 41% of 4174 opportunities (at baseline), increased to the highest levels of 73%–84% of 6,420 opportunities 2 years after hospital-wide dissemination, and remained improved at 59%–81% of 4,990 opportunities during year 6 of the program.Conclusion.This interventional cohort study used a behavioral change approach and is one of the earliest and largest institution-wide programs promoting alcohol sanitizer from the United States that has shown significant and sustained improvements in hand hygiene compliance. This creative campaign used ongoing frequent audit and feedback with novel use of immediate positive reinforcement at an acceptable cost to the institution.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Martias, Indra, and Ulfa Hanum. "Edukasi Dan Penggunaan Alat Handsanitizer Menggunakan Pedal Kaki Pada Jemaah Mesjid Dalam Upaya Mencegah Penyebaran Virus Corona (COVID-19) Kota Tanjungpinang." Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM) 2, no. 2 (June 28, 2021): 19–26. http://dx.doi.org/10.22437/jssm.v2i2.13612.

Full text
Abstract:
The sanitation conditions of the mosque that do not meet the requirements have the potential to become a medium for disease transmission and can cause new problems in the surrounding environment. Like the corona virus/covid-19, it can be transmitted through the interaction of the congregation who come to the mosque. The purpose of community service is to provide education to mosque congregations about the corona virus (Covid -19), about the benefits of using a hand sanitizer using a foot pedal to avoid the spread of the Covid-19 virus. The implementation method is designed through several stages including the preparation stage, activity plan, partner participation and activity relevance. The results of this community service include: the community service team held an educational program for managers/marbouts and mosque congregations about the practice of cleaning hands using a hand sanitizer. The hand sanitizer device using a foot pedal is an appropriate technology where its operation does not use a touch of the hand so as to minimize germ/virus contact among mosque congregations. This activity is carried out focusing on health education, so it is hoped that mosque congregations can transmit information to family members at home, so as to create a better household PHBS order. It is hoped that mosque managers can convey information about health protocols in the era of adapting new habits to all mosque congregations. If a positive case of COVID-19 is found in the congregation of the mosque, they will immediately coordinate with the Puskesmas and the Health Office to immediately trace the positive confirmed case.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Suprayitno, Hery, Sunarsasi Sunarsasi, and Denny Arinanda Kurnia. "Pembuatan Handsanitizer Secara Ekonomis dan Mandiri sebagai Pencegahan Covid-19 pada Masyarakat Blitar." Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat Universitas Ma Chung 1 (October 29, 2021): 82–88. http://dx.doi.org/10.33479/senampengmas.2021.1.1.82-88.

Full text
Abstract:
Hand sanitizer (antiseptik tangan) adalah produk kesehatan yang secara instant dapat mematikan kuman tanpa menggunakan air, dapat digunakan kapan saja dan dimana saja, misalnya setelah memegang uang, sebelum makan, setelah dari toilet dan setelah membuang sampah. Merebaknya COVID-19 tersebut membuat masyarakat melakukan panicbuying terhadap kebutuhan pokok dan alat kesehatan tak terkecuali masker dan hand sanitizer, sehingga menyebabkan ketersediaan barang tersebut menjadi langka dan mahal. Pelaksanaan program pelatihan ini dibagi menjadi beberapa tahapan yang meliputi sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Pelatihan pembuatan handsanitizer dengan alat manual telah dilakukan, sehingga warga dapat berkarya menggunakan bahan lainnya. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan baik dari tim kelompok maupun warga setempat. Warga mampu membuat handsanitizer berbahan alam yang aman untuk kesehatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Thu, Le Thi Arm, Michael J. Dibley, Vo Van Nho, Lennox Archibald, William R. Jarvis, and Annette H. Sohn. "Reduction in Surgical Site Infections in Neurosurgical Patients Associated With a Bedside Hand Hygiene Program in Vietnam." Infection Control & Hospital Epidemiology 28, no. 05 (May 2007): 583–88. http://dx.doi.org/10.1086/516661.

Full text
Abstract:
Objective. We conducted an intervention study to assess the impact of the use of an alcohol-chlorhexidine-based hand sanitizer on surgical site infection (SSI) rates among neurosurgical patients in Ho Chi Minh City, Vietnam. Design. A quasi-experimental study with an untreated control group and assessment of neurosurgical patients admitted to 2 neurosurgical wards at Cho Ray Hospital between July 11 and August 15, 2000 (before the intervention), and July 14 and August 18, 2001 (after the intervention). A hand sanitizer with 70% isopropyl alcohol and 0.5% Chlorhexidine gluconate was introduced, and healthcare workers were trained in its use on ward A in September 2000. No intervention was made in ward B. Centers for Disease Control and Prevention definitions of SSI were used. Patient SSI data were collected on standardized forms and were analyzed using Stata software (Stata). Results. A total of 786 patients were enrolled: 377 in the period before intervention (156 in ward A and 221 in ward B) and 409 in the period after intervention (159 in ward A and 250 in ward B). On ward A after the intervention, the SSI rate was reduced by 54% (from 8.3% to 3.8%; P = .09), and more than half of superficial SSIs were eliminated (7 of 13 vs 0 of 6 in ward B; P = .007). On ward B, the SSI rate increased by 22% (from 7.2% to 9.2%; P = .8). In patients without SSI, the median postoperative length of stay and the duration of antimicrobial use were reduced on ward A (both from 8 to 6 days; P &lt;.001) but not on ward B. Conclusions. Our study demonstrates that introduction of a hand sanitizer can both reduce SSI rates in neurosurgical patients, with particular impact on superficial SSIs, and reduce the overall postoperative length of stay and the duration of antimicrobial use. Hand hygiene programs in developing countries are likely to reduce SSI rates and improve patient outcomes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Anindyajati, Adhi. "Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bendungan Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta." Jurnal Atma Inovasia 2, no. 5 (September 23, 2022): 532–36. http://dx.doi.org/10.24002/jai.v2i5.3980.

Full text
Abstract:
The 78th community service (KKN) was conducted in several villages in KulonProgo and GunungKidul Regencies. Authors were in group 87 and stationed in Bendungan Village, KulonProgo. This Community Service Program is focused on developing the potential of villages in the midst of the Covid-19 pandemic. Considering the agricultural background of the Bendungan village residents, programs about the farming, group 87 made a program about the introduction of organic fertilizers and the cultivation of Cavendish Banana. This program can help the local community's economy which is currently declining due to restrictions in carrying out activities amid this pandemic. Cavendish Banana has a fairly high value in the market and is also in great demand from consumers. Apart from developing the village's potential, a program in the form of a pocket book about new normal was arranged. This pocket book contains insights about new normal and new way of life, for example using a mask when traveling, regular hand wash, and always carrying a hand sanitizer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Rusdi, Mesa Sukmadani, M. Rifqi Efendi, Rustini Rustini, Afriyani Afriyani, Lusia Eka P. Putri, Sefrianita Kamal, and Sara Surya. "Edukasi Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19." Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 1, no. 1 (January 22, 2021): 47–51. http://dx.doi.org/10.25008/altifani.v1i1.123.

Full text
Abstract:
Corona virus atau COVID-19 merupakan infeksi virus yang ditemukan pada akhir 2019 di kota Wuhan, China. Penyebaran yang masif membuat sekitar lebih dari 900 ribu masyarakat Indonesia telah terjangkit infeksi COVID-19. Meskipun demikian, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko dan mencegah penularan, salah satunya dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penggunaan hand sanitizer dan masker. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Pauh IX, Padang, Sumatera Barat. Panti asuhan merupakan salah satu tempat yang rentan dalam penularan COVID-19. Hal ini dikarenakan panti asuhan tersebut merupakan tempat hidup dan berkumpulnya anak - anak dalam jumlah yang besar. Maka dari itu, Program Studi Farmasi Universitas Dharma Andalas mengadakan pengabdian masyarakat dengan memberikan hand sanitizer dan masker sebagai upaya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, serta upaya memutus mata rantai COVID-19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Nurhayati, Nurhayati, Oktarianita Oktarianita, and Ferasinta Ferasinta. "Pendampingan Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Penyuluhan Kesehatan Dan Pembuatan Hand Sanitizer Di Lingkungan Asrama Panti." Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI 6, no. 1 (May 31, 2022): 83–89. http://dx.doi.org/10.37859/jpumri.v6i1.3364.

Full text
Abstract:
The world has now been impacted by COVID-19. Indonesia has recently become one of the countries that have been affected by COVID-19 with the highest number of COVID-19 cases in Asia. As the incidence of COVID-19 increases rapidly, it is necessary to prevent the transmission of COVID-19 especially in a populous area or dorm area. This community service was implemented by lecturers and nursing students of the Department of Nursing, Muhammadiyah Bengkulu University. Some programs included a health education of COVID-19 which is manifested in training activities for making natural hand sanitizer derived from betel leaf and lime. This program has now been implemented by students in Panti Sosial Bina Netra of Bengkulu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography