Journal articles on the topic 'Gaya Yogyakarta'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Gaya Yogyakarta.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Gaya Yogyakarta.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Agustina, Prima. "Pemertahanan Warisan Budaya Wayang Wong Gaya Yogyakarta dan Komodifikasinya untuk Atraksi Wisata di Kota Yogyakarta." Metahumaniora 8, no. 1 (April 3, 2018): 68. http://dx.doi.org/10.24198/metahumaniora.v8i1.18875.

Full text
Abstract:
AbstrakWayang wong gaya Yogyakarta merupakan seni pertunjukan yang dasargerakannya adalah tari klasik gaya Yogyakarta atau Joged Mataram. Masyarakatmemanfaatkan warisan budaya wayang wong gaya Yogyakarta untuk atraksi wisata.Dalam perspektif kajian budaya, pemanfaatan tersebut merupakan industri budayayang menuntut komodifikasi. Data penelitian dikumpulkan dari kepustakaan,wawancara dengan pakar wayang wong gaya Yogyakarta, dan pengamatan di lokasipementasan, di tempat pembelajaran tari klasik di kota Yogyakarta. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa untuk tujuan atraksi wisata pementasan wayang wong gayaYogyakarta mengalami perkembangan dan komodifikasi, tetapi masyarakat tetapmempertahankan aturan baku dari segi teknis tari dan penjiwaan dari para penarinya.Kata kunci: wayang wong, Yogyakarta, atraksi wisata, industri budaya, komodifikasiAbstractWayang wong is an outstanding dance performance in Java. Yogyakarta’s stylemeans that the dance movement has its basic on Yogyakarta’s classical court dance namedJoged Mataram. People in Yogyakarta present the show of this intangible heritage as touristattraction. Cultural studies acknowledge the practice as part of cultural industry whichrequire its commodification. Datas are obtained out of field research and litterature study:interviews with experts of wayang wong Yogyakarta style, observations in some classicaldance training societies in the city of Yogyakarta. The result indicate that transformation andcommodification in wayang wong performance occured due to tourist attraction. Nevertheless,communities continue their effort to preserve the court classical dance standard in term ofdance technicality and the highly controlled emotion of dancers expression.Keywords: wayang wong, Yogyakarta, tourist attraction, cultural industry,commodification.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Agustina, Prima. "Pemertahanan Warisan Budaya Wayang Wong Gaya Yogyakarta dan Komodifikasinya untuk Atraksi Wisata di Kota Yogyakarta." Metahumaniora 8, no. 1 (April 3, 2018): 68. http://dx.doi.org/10.24198/mh.v8i1.18875.

Full text
Abstract:
AbstrakWayang wong gaya Yogyakarta merupakan seni pertunjukan yang dasargerakannya adalah tari klasik gaya Yogyakarta atau Joged Mataram. Masyarakatmemanfaatkan warisan budaya wayang wong gaya Yogyakarta untuk atraksi wisata.Dalam perspektif kajian budaya, pemanfaatan tersebut merupakan industri budayayang menuntut komodifikasi. Data penelitian dikumpulkan dari kepustakaan,wawancara dengan pakar wayang wong gaya Yogyakarta, dan pengamatan di lokasipementasan, di tempat pembelajaran tari klasik di kota Yogyakarta. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa untuk tujuan atraksi wisata pementasan wayang wong gayaYogyakarta mengalami perkembangan dan komodifikasi, tetapi masyarakat tetapmempertahankan aturan baku dari segi teknis tari dan penjiwaan dari para penarinya.Kata kunci: wayang wong, Yogyakarta, atraksi wisata, industri budaya, komodifikasiAbstractWayang wong is an outstanding dance performance in Java. Yogyakarta’s stylemeans that the dance movement has its basic on Yogyakarta’s classical court dance namedJoged Mataram. People in Yogyakarta present the show of this intangible heritage as touristattraction. Cultural studies acknowledge the practice as part of cultural industry whichrequire its commodification. Datas are obtained out of field research and litterature study:interviews with experts of wayang wong Yogyakarta style, observations in some classicaldance training societies in the city of Yogyakarta. The result indicate that transformation andcommodification in wayang wong performance occured due to tourist attraction. Nevertheless,communities continue their effort to preserve the court classical dance standard in term ofdance technicality and the highly controlled emotion of dancers expression.Keywords: wayang wong, Yogyakarta, tourist attraction, cultural industry,commodification.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Sugimin, Sugimin. "MENGENAL KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA." Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi 18, no. 2 (March 26, 2019): 67–89. http://dx.doi.org/10.33153/keteg.v18i2.2398.

Full text
Abstract:
AbstrakKarawitan gaya Yogyakarta dan karawitan gaya Surakarta diduga bersumber dari budaya yang sama, yaitu kerajaan Mataram. Kedua gaya karawitan ini menggunakan perangkat gamelan yang sama, yaitu perangkat gamelan ageng. Karawitan yang berkembang di wilayah Kasultana Yogyakarta kemudian memunculkan ciri-ciri yang berbeda dengan karawitan gaya Surakarta. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat secara fisik maupun non fisik Ciri-ciri fisik dapat dikenali melalui bentuk instrumen, sedangkan ciri-ciri non fisik berupa cara kerja musikal dapat dikenali melalui pola tabuhan, garap, irama, tempo sajian, dan susunan balungan gending yang semuanya dalam rangka untuk penguatan sebuah identitas gaya karawitan. AbstractYogyakarta style karawitan and Surakarta style gamelan are said to originate from the same culturalsource: that of the Mataram kingdom. Each style uses the same type of gamelan: the gamelan ageng.The style of karawitan that developed in the Yogyakarta Sultanate gradually evolved different characteristicsfrom that in Surakarta. These characteristics are both physical and non-physical. The former canbe observed in the shapes of the instruments, while the latter involve how the music is played: how theinstruments are struck, garap, irama, the tempo within performances, and the balungan of compositions.All these elements go towards strengthening the identity of each style.Keywords: Yogyakarta style Karawitan, physical characteristics, and musical characteristicsKata Kunci: Karawitan Gaya Yogyakarta, ciri fisik, dan ciri musikal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Tri Suwasono, Bening. "RUPA TOPENG PANJI GAYA YOGYAKARTA DI MUSEUM SONOBUDOYO." SULUH: Jurnal Seni Desain Budaya 4, no. 2 (October 25, 2021): 147–66. http://dx.doi.org/10.34001/jsuluh.v4i2.2539.

Full text
Abstract:
Artikel tentang rupa topeng Panji gaya Yogyakarta ini merupakan kajian hasil penelitian yang berusaha untuk mengetengahkan permasalahan berkaitan dengan bagaimana latar belakang keberadaan kesenian topeng di Yogyakarta, bagaimana makna simbolis yang terkandung di dalam topeng Panji, dan bagaimana rupa topeng Panji gaya Yogyakarta di Museum Sonobudoyo. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat sejauhmana keberadaan kesenian topeng Panji di Yogyakarta lewat penelusuran jejak artefak, selain itu hasil dari penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan khususnya seni rupa tradisi lewat visual topeng Panji gaya Yogyakarta yang menjadi bagian dari koleksi museum Sonobudoyo. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan studi kasus tunggal, yaitu rupa topeng Panji gaya Yogyakarta koleksi museum Sonobudoyo. Sumber data yang pakai dalam penelitian ini didapatkan dari narasumber dan sumber tertulis. Secara teknis pengumpulan data dilakukan melalui cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keberadaan topeng sebagai artefak budaya tida bisa diabaikan begitu saja. Terbukti setelah dilakukan sebuah kajian menunjukkan bahwa topeng Panji gaya Yogyakarta memiliki akar sejarah yang kuat, serta di dalamnya terdapat makna simbolis yang kuat pula. Topeng sebagai sebuah artefak budaya keberadaannya dapat terindra secara fisik. Topeng cerita Panji gaya Yogyakarta di museum Sonobudoyo memiliki bentuk visual yang menarik. Berdasarkan hasil kajian didapatkan sebuah kesimpulan bahwa topeng Panji gaya Yogyakarta memiliki karakteristik yang menjadi penciri/pembeda dengan topeng Panji lainnya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Melinda, Gita Melinda. "IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR MODEL KOLB TERHADAP PESERTA DIDIK MAN II YOGYAKARTA." JURNAL PENDIDIKAN SAINS (JPS) 6, no. 1 (March 29, 2018): 47. http://dx.doi.org/10.26714/jps.6.1.2018.47-55.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya belajar peserta didik dan mengetahui korelasi antara kemampuan spasial dan gaya belajar peserta didik pada mata pelajaran kimia.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah gaya belajar yang meliputi diverger, assimilator, converger, dan accomodator. Subjek dalam penelitian ini sejumlah 52 peserta didik XI MIPA MAN II Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dan 270 peserta didik dari 6 sekolah yang ada di Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan angket KLSI (Kolb Learning Style Inventory). Adapun teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dari MAN II Yogyakarta memiliki kecenderungan pada gaya belajar assimilator sebanyak 19 peserta didik atau 36,5%, gaya belajar diverger sebanyak 17 peserta didik atau 32,6%, gaya belajar converger sebanyak 11 peserta didik atau 21,2%, dan gaya belajar accomodator sebanyak 5 peserta didik atau 9,6%. Peserta didik dari 6 sekolah di Yogyakarta memiliki kecenderungan pada gaya belajar assimilator sebanyak 96 peserta didik atau 35,5%, gaya belajar diverger sebanyak 93 peserta didik atau 34,4%, gaya belajar converger sebanyak 53 peserta didik atau 19,6% dan gaya belajar accomodator sebanyak 28 peserta didik atau 10,3%. Terdapat korelasi antara kemampuan spasial dan gaya belajar yang ditunjukkan oleh 19 peserta didik XI MIPA MAN II Yogyakarta memiliki nilai kemampuan spasial dan nilai ulangan harian hidrokarbon diatas nilai KKM materi hidrokarbon sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki peserta didik yaitu gaya belajar tipe assimilator.Kata Kunci: gaya belajar model Kolb, diverger, converger, assimilator, accomodator
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Bowo, Ahmad Nasir Ari, Paryanto Paryanto, and Muhamad Iqbal. "Pengaruh Media Sosial Instagram terhadap Gaya Hidup Mahasiswa." Jurnal Ilmu Manajemen dan Pendidikan (JIMPIAN) 3, no. 1 (June 14, 2023): 21–32. http://dx.doi.org/10.30872/jimpian.v3i1.2249.

Full text
Abstract:
Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui pengaruh media sosial Instagram terhadap Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta; (2) untuk mengetahui gaya hidup Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif analisis statistik. Populasi penelitian adalah Mahasiswa PPKn Universitas Cokroaminoto Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, penyebaran angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh media sosial Instagram terhadap mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, yang di mana hal ini menjadikan Instagram sebagai sarana untuk mengakses informasi, mencari hiburan, dan sebagai media untuk berkomunikasi; (2) ada pengaruh gaya hidup mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta dalam penggunaan Instagram tergantung pada konten-konten yang sering di nikmati ketika mengakses Instagram. Di samping itu mahasiswa universitas Cokroaminoto Yogyakarta sering menjadikan Instagram sebagai referensi untuk melihat fashion-fashion terbaru; (3) ada Pengaruh media sosial Instagram terhadap gaya hidup mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta di perolah melalui uji hipotesis menggunakan Regresion Linear sehingga didapatkan hasil angka signifikan menunjukkan nilai 0,000 yang berarti <0,05, sehingga Ha diterima berarti terdapat pengaruh media sosial Instagram terhadap gaya hidup Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Soemaryatmi, Soemaryatmi. "STUDI PUSTAKA TARI SRIMPI MUNCAR GAYA YOGYAKARTA DAN GAYA MANGKUNAGARAN SURAKARTA." Acintya : Jurnal Penelitian Seni Budaya 13, no. 2 (March 9, 2022): 204–18. http://dx.doi.org/10.33153/acy.v13i2.4123.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penelitian dengan judul Studi Pustaka Tari Srimpi Muncar Gaya Yogyakarta dengan Gaya Mangkunegaran Surakarta, merupakan penelitian membandingkan dua judul tari yang sama guna menemukan persamaan untuk ditarik ke dalam konklusi baru. Penelitian pustaka ini bersifat kualitatif, dengan menggunakan metode studi pustaka dan pendekatan koreografi.Hasil penelitian menunjukan bahwa, tari Srimpi Muncar yang berkembang di Mangkunagaran Surakarta memiliki persamaan nama dan bentuk dengan tari yang berkembang di Istana Yogyakarta. Jenis tarian yang pada awalnya memiliki nilai sakral dan dipergelarkan di kalangan terbatas yaitu istana, seiring perubahan jaman menjadi pertunjukan hiburan dan disajikan dikalangan masyarakat.Tari Srimpi Muncar di Yogyakarta diciptaan olah Hamengku Buwana ke VI sedang Srimpi Muncar di Mangkunegaran Surakarta disusun kembali oleh Mangkunegara VII. Di dalam sajiannya kedua Tari Srimpi Muncar terdapat perbedaan dan persamaan yang menarik. Tari Srimpi Muncar disusun dengan gerakan tari yang bersumber dari tari bedhaya, dalam penyajiannya terdapat pengembangan gerak yang spesifik yaitu gerak sojah dan gerak guladrahan, dalam seluruh sajiannya memiliki teknis atau gaya yang berbeda. Adapun persamaannya, struktur sajian, iringan yang digunakan gending Muncar, desain kostum yang digunakan juga menyesuaikan dengan tokoh yang diperankannya yaitu putri cina dan putri jawa. Tema yang diangkat adalah percintaan dengan sumber ceritera mengambil dari Serat Menak yang bernafaskan ke-Islaman. Kata Kunci: Tari, Muncar, Sojah, Guladrahan, Putri Cina ABSTRACTThe research entitled Literature Review about Srimpi Muncar Dance in Yogyakarta and Mangkunegaran Surakarta Style is a research that compare same dance in two different style. It aimed to find some similarities and then integrated into a new conclusion. It is a qualitatively research which uses literature method and choreography approach.Research result shows that Srimpi Muncar Dance which has developed at Mangkunegaran Surakarta actually has some similarities such as name and format with one else at Yogyakarta Palace. At first, this dance with sacred value performed for special audience. But now, it performed for all audience and come to be entertainment material. Srimpi Muncar dance either in Yogyakarta style or Mangkunegaran style, still in relation with its history. Both of dances have some differences and similarities in performance. Srimpi Muncar dance arranged with specific movements based on bedaya dance. They have specific movement such as sojah and goladraham but different in technique and style. They are equally accompanied by gendhing called Muncar. Costume for these dance allowing characters, Chinese and Javanese princes. Dance theme is romance inspired by Serat Menak with Islamic nuance. Keywords: Muncar Dance, Sojah, Guladrahan, Chinese princess.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Marsudi, Marsudi Marsudi. "Metode Pembelajaran Suling Laras Slendro Gaya Yogyakarta." Resital: Jurnal Seni Pertunjukan 23, no. 1 (April 30, 2022): 39–50. http://dx.doi.org/10.24821/resital.v23i1.6112.

Full text
Abstract:
This research is motivated by the fact that many flute players, artists, musical practitioners and students do not recognize the characteristics of the Yogyakarta style flute, so there is a tendency to abandon it. On the other hand, the Yogyakarta style flute instrument has specifications that lead to special characteristics. This study aims to provide an understanding of the Yogyakarta style flute as well as produce teaching materials for the Yogyakarta style flute as a guide for learning. This study uses two methods, namely data collection and analysis and design methods. Yogyakarta Style flute learning techniques include: knowledge of the flute, basic techniques, intermediate techniques, and advanced techniques. Knowledge of the flute includes the characteristics of the shape, blow hole, tone hole, closing tone, cengkok seleh, and the application of cengkok seleh flute Yogyakarta style. Basic techniques include mastery of blowing and closing types in finding the tone of both the slendro barrels. Intermediate techniques include basic mastery of crooked selh, slendro barrel and pelog barrel. Advanced techniques include the application of seleh bends on the gending and lagon.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Marsudi, Marsudi Marsudi. "Metode Pembelajaran Suling Laras Slendro Gaya Yogyakarta." Resital: Jurnal Seni Pertunjukan 23, no. 1 (April 30, 2022): 39–50. http://dx.doi.org/10.24821/resital.v1i1.6112.

Full text
Abstract:
This research is motivated by the fact that many flute players, artists, musical practitioners and students do not recognize the characteristics of the Yogyakarta style flute, so there is a tendency to abandon it. On the other hand, the Yogyakarta style flute instrument has specifications that lead to special characteristics. This study aims to provide an understanding of the Yogyakarta style flute as well as produce teaching materials for the Yogyakarta style flute as a guide for learning. This study uses two methods, namely data collection and analysis and design methods. Yogyakarta Style flute learning techniques include: knowledge of the flute, basic techniques, intermediate techniques, and advanced techniques. Knowledge of the flute includes the characteristics of the shape, blow hole, tone hole, closing tone, cengkok seleh, and the application of cengkok seleh flute Yogyakarta style. Basic techniques include mastery of blowing and closing types in finding the tone of both the slendro barrels. Intermediate techniques include basic mastery of crooked selh, slendro barrel and pelog barrel. Advanced techniques include the application of seleh bends on the gending and lagon.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Hariani, Firi Oktavia, and Siti Hamidah. "PERKEMBANGAN RIAS DAN BUSANA PENGANTIN GAYA YOGYAKARTA PADA MASYARAKAT JOGJA TAHUN 2015-2021." Home Economics Journal 7, no. 1 (May 31, 2023): 16–23. http://dx.doi.org/10.21831/hej.v7i1.47158.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perkembangan tata rias dan busana pengantin gaya Yogyakarta pada masyarakat kota Yogyakarta tahun 2015 hingga 2021. Objek pada penelitian ini adalah perkembangan tata rias dan busana pengantin gaya Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah pasangan pengantin masyarakat kota Yogyakarta, anggota HARPI Melati Yogyakarta, dan dokumen berupa foto pasangan pengantin. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi studi pustaka, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya perkembangan tata rias dan busana pengantin gaya Yogyakarta pada masyarakat Jogja. Perkembangan pada tata rias disebabkan dengan adanya faktor dari alat dan bahan kosmetik yang semakin beraneka ragam, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan selera dari perias maupun konsumen. Perkembangan pada busana disebabkan oleh faktor kepraktisan dan penghematan waktu dalam pemakaian busana itu sendiri. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perkembangan tersebut dikarenakan adanya faktor perubahan trend, selera, agama, dan kepraktisan dalam penyelenggaraan pesta pernikahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Simatupang, Oktolina, Lusiana Andriani Lubis, and Haris Wijaya. "Gaya Berkomunikasi Dan Adaptasi Budaya Mahasiswa Batak di Yogyakarta." Jurnal ASPIKOM 2, no. 5 (July 17, 2015): 314. http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v2i5.84.

Full text
Abstract:
This research aims to understand communication style and cultural adaptation of Bataknese students from North Sumatera studying at Institut Seni Indonesia Yogyakarta using theories of intercultural communication, communication style and adaptation. This research employs qualitative descriptive method. Data were collected through in-depth interview and observation among ten Bataknese students from North Sumatera studying at Institut Seni Indonesia Yogyakarta. The informants are students who went to primary level to high school in North Sumatera province. Data were analyzed by data processing, categorization and data interpretation. The result shows that most of informants speak directly and explicitly. It means that their communication style tends to be low-context communication. They also experienced culture shock in process of cultural adaptation. Overall, informants are able to adapt well in Yogyakarta’s environment. Their openness and willingness to adapt with a new culture help them to be comfort in new environment.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Astriati, Yuniar Dwi. "Penerapan Gaya Kepemimpinan Berbasis Spiritual di Perusahaan Percetakan Mangrove Yogyakarta." UPY Business and Management Journal (UMBJ) 1, no. 2 (July 4, 2022): 35–42. http://dx.doi.org/10.31316/ubmj.v1i2.3093.

Full text
Abstract:
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan di perusahaan percetakan Mangrove, alasan yang mendasari penerapan gaya kepemimpinan, bagaimana implementasi gaya kepemimpinan tersebut di dalam perusahaan, dan apakah gaya kepemimpinan tersebut memberikan dampak kepada perusahaan. Metodologi: Penelitian ini menggunakan studi kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi dari perusahaan. Temuan:  Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Mangrove ialah kepemimpinan berbasis spiritual. Gaya kepemimpinan tersebut menerapkan prinsip-prinsip islam dalam pengelolaan perusahaan yang dianggap mampu untuk memperbaiki manajemen perusahaan. Namun dari data yang diperoleh, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh mangrove lebih sesuai jika dikatakan sebagai kepemimpinan religiusitas dikarenakan terdapat praktek-praktek ibadah yang diterapkan. Selain itu hasil menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berbasis spiritual sesuai diterapkan diperusahaan yang mayoritasi beragama islam. Terbukti dari kepemimpinan tersebut memberikan dampak yang positif kepada kinerja karyawan. Orisinalitas: Penelitian ini berfokus pada bagaimana perusahaan Mangrove menerapkan kepemimpinan berbasis spiritual beserta kendala dan solusi yang digunakan untuk menghadapi tantangan tersebut. Keterbatasan Penelitian: Seperti penelitian kualitatif pada umumnya, penelitian ini terbatas hanya pada satu objek penelitian. Sehingga generalisasi dari penelitian ini terbatas.Â
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Dwiyantoro. "Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai AMIKOM Resource Centre Yogyakarta." Media Informasi 29, no. 1 (June 1, 2020): 51–69. http://dx.doi.org/10.22146/mi.v29i1.4006.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Amikom Resource Centre Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner, dokumentasi, dan observasi yang dilakukan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Amikom Resource Centre lebih dominan menerapkan gaya kepemimpinan bebas, dari tiga gaya kepemimpinan yang digunakan dalam indikator penelitian. Berdasarkan hasil Uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung > F tabel (0,040 > 3,23). hasil analisis yang didapatkan menyatakan bahwa F hitung 0,040 dengan signifikansi sebesar 8,46 < 0,10% menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen atau tidak ada pengaruh antar gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Amikom Resource Centre. Kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Amikom Resource Centre.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Dwiyantoro. "Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai AMIKOM Resource Centre Yogyakarta." Media Informasi 29, no. 1 (June 1, 2020): 51–69. http://dx.doi.org/10.22146/mi.v29i1.4006.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Amikom Resource Centre Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner, dokumentasi, dan observasi yang dilakukan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Amikom Resource Centre lebih dominan menerapkan gaya kepemimpinan bebas, dari tiga gaya kepemimpinan yang digunakan dalam indikator penelitian. Berdasarkan hasil Uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung > F tabel (0,040 > 3,23). hasil analisis yang didapatkan menyatakan bahwa F hitung 0,040 dengan signifikansi sebesar 8,46 < 0,10% menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen atau tidak ada pengaruh antar gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Amikom Resource Centre. Kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Amikom Resource Centre.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Sugiyamin, Moh. Rusnoto Susanto, Nugroho Heri Cahyono, and Andrik Musfalri. "Metamorfosis Visual: Kajian Transformatif Blangkon Gaya Yogyakarta Berbasis Aplikasi Motif Batik Pada Karya Nardi di Bugisan Yogyakarta." JSRW (Jurnal Senirupa Warna) 10, no. 2 (July 13, 2022): 195–227. http://dx.doi.org/10.36806/jsrw.v10i2.151.

Full text
Abstract:
Bagi orang Jawa, salah satu kelengkapan berbusana adalah tutup kepala atau blangkon. Bentuk blangkon sangat sederhana. Akan tetapi, blangkon memiliki makna yang cukup tinggi. Makna estetika (keindahan, seni) tercermin dari bentuk blangkon yang dibuat sedemikian rupa sehingga memancarkan keindahan. Makna martabat tercermin dari kegunaan blangkon sebagai alat pembeda antara kaum ningrat Kraton dan rakyat jelata. Makna etika tercermin dari kehidupan dan kepribadian orang Jawa. Oleh karena itu, masalah ini menarik untuk diteliti dengan tujuan sebagai berikut. Pertama, menjabarkan proses metamorfosis visual yang memengaruhi konsep dan hasil penciptaan blangkon gaya Yogyakarta dan ciri khasnya. Kedua, menjabarkan metamorfosis visual melalui eksplorasi aplikasi motif-motif batik sebagai elemen pokok dalam penciptaan blangkon gaya Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan cara mendeskripsikan karakteristik kerajinan batik secara jelas dan mendalam masalah blangkon yang diproduksi oleh Nardi di Bugisan Yogyakarta. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah menggambarkan hasil metamorfosis visual blangkon gaya Yogyakarta berciri khas dalam bentuk maupun nilai filosofis dan menggambarkan hasil metamorfosis visual melalui transformatif visual pengolahan dan ekplorasi motif-motif batik yang diterapkan pada blangkon khas dari keraton Yogyakarta.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Sarjiwo, Mr. "SISTEM TRANSMISI WAYANG WONG GAYA YOGYAKARTA: STUDI KASUS KARAKTERISTIK POCAPAN." JOGED 3, no. 1 (January 10, 2013): 57. http://dx.doi.org/10.24821/joged.v3i1.60.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sistem transmisi Wayang Wong Gaya Yogyakarta: Studikasus karakteristik pocapan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara danstudi dokumentasi. Observasi dilakukan dengan melihat serta mengikuti aktivitas latihan dan pementasanyang dilakukan di sanggar-sanggar atau paguyuban, wawancara dilakukan secara terstruktur dengan panduanpedoman wawancara yang sudah dipersiapkan agar proses penjaringan data dapat lebih terfokus dan terarah,dan studi dokumentasi dilakukan dengan melihat hasil rekaman pementasan Wayang Wong GayaYogyakarta. Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sistem transmisi pocapan Wayang Wong Gaya Yogyakarta terjadidalam dua sistem. Pertama dari sisi para penari atau pelaku generasi sebelumnya dan dari sisi generasiberikutnya. Sementara karakteristik di dalam Wayang Wong Gaya Yogyakarta dapat didapat pada karaktersuara, nada suara, irama pocapan, dan kemampuan pengaturan volume suara. Karakter suara di dalamWayang Wong Gaya Yogyakarta tidak dapat lepas dari karakter yang ada dalam Wayang Kulit Purwa,karena pada dasarnya wayang wong merupakan personifikasi dari wayang kulit purwa. Nada suara setiappemeran harus memperhatikan suasana gamelan yang diatur dalam pathet yang sedang berlangsung. Iramapocapan sangat berkaitan dengan karakter tokoh dalam pewayangan yang merujuk pada lagak, lagu,lageane. Kata kunci: Sistem transmisi, Wayang Wong, karakteristik pocapan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Nurwidayanti, Dewi, and Mukminan Mukminan. "Pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar ekonomi ditinjau dari gaya belajar siswa SMA Negeri." Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS 5, no. 2 (December 3, 2018): 105–14. http://dx.doi.org/10.21831/hsjpi.v5i2.17743.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ekonomi pada siswa yang menggunakan media pembelajaran power point dengan media konvensional pada kelompok siswa dengan gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain faktorial 2 x 2, menggunakan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Penelitian dilakukan di SMAN 4 Yogyakarta dan SMAN 9 Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 4 dan SMA Negeri 9 Yogyakarta. Sampel penelitian sebanyak 83 siswa yang diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji beda anova dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan: Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media power point dan media konvensional dimana rerata hasil belajar dengan media power point lebih tinggi dibanding menggunakan media konvensional baik itu pada kelompok gaya belajar visual dan kelompok gaya belajar auditorial. Terdapat interaksi antara media pembelajaran dan gaya belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Ekonomi.Kata kunci: media pembelajaran, gaya belajar, hasil belajar ekonomi THE EFFECT OF INSTRUCTIONAL MEDIA TOWARD ECONOMIC LEARNING OUTCOMES JUDGING FROM LEARNING STYLES OF SENIOR HIGH SCHOOLAbstractThis study aims to determine differences in economic learning outcomes in students using learning media power point with conventional media in visual style student groups and students auditory style. This research is an experimental research with 2 x 2 factorial design, using pretest and final test (posttest). The research was conducted at SMAN 4 Yogyakarta and SMAN 9 Yogyakarta. The population is all students of class X SMAN 4 Yogyakarta and SMAN 9 Yogyakarta. The sample of research is 83 students taken with simple random sampling technique. The technique of data analysis using descriptive analysis and difference test of two-way ANOVA. The results showed: There are differences in learning outcomes of students who learn by using power point media and using conventional media where the average of learning outcomes with power point media was higher than using conventional media in the visual learning style group and the learning style group. There is a significant interaction between learning media and learning style in influencing the learning result of Economics.Keywords: instructional media, learning style, learning outcomes
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Prayoga, Ismayan Dwi. "Makna simbolik Topeng Panji gaya Yogyakarta dalam representasi estetika kekriyaan." Imaji 20, no. 1 (April 30, 2022): 1–10. http://dx.doi.org/10.21831/imaji.v20i1.46455.

Full text
Abstract:
Topeng Panji merupakan salah satu karya seni tradisional warisan budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. Topeng Panji gaya Yogyakarta merupakan topeng yang bentuknya ditransformasi dari sebuah cerita rakyat Panji. Menurut pemahamannya, seni topeng Panji memiliki makna yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menganalisis bagaimana pemahaman makna topeng Panji gaya Yogyakarta dalam merepresentasikan estetika kekriyaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deksriptif kualitatif. Objek dalam penelitian yaitu karya seni topeng Panji gaya Yogyakarta. Instrumen dalam penelitian ini adalah penulis sendiri dan sumber data diperoleh dari dokumen arsip atau kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa topeng Panji gaya Yogyakarta merupakan jenis topeng yang termasuk ke dalam jenis topeng klasik sehingga struktur dan bentuknya masih terpaku pada pakem-pakem tradisi yang telah ditentukan dan setiap tokoh memiliki bentuk dan makna simbolis yang berbeda-beda. Selain itu simbol-simbol dengan makna simbolis dan kebudayaan masih tampak pada bentuk-bentuk topeng Panji Gaya Yogyakarta yang di dalamnya berisi pesan, makna, atau nilai tertentu yang berfungsi sebagai media dalam berkomunikasi ataupun menyampaikan pesan. Adapun tokoh yang diteliti dalam penelitian ini yaitu Panji Asmarabangun, Candrakirana atau Dewi Sekartaji dan Klana Sewandana. Kata kunci: topeng Panji Yogyakarta, estetika kekriyaan, makna simbolik The symbolic meaning of the Yogyakarta style Panji mask in the representation of craft aesthetics Abstract Panji mask is one of the traditional artworks of cultural heritage that has existed since the time of our ancestors. The Yogyakarta style Panji mask is a mask which shape is transformed from a Panji folk tale. The art of Panji masks has the meaning contained in it. This study aims to understand the meaning of the Yogyakarta style Panji masks in representing the aesthetics of craftsmanship. The method used in this research is to use a qualitative descriptive approach. The object of the study is the Yogyakarta style Panji mask art. The instrument in this study was the author himself, and the source of the data was obtained from archival documents or literature. The result of this research is that the Yogyakarta style Panji mask is a type of mask that belongs to the classic kind of mask so that its structure and shape are still fixed on the predetermined traditional grips. Each character has a different shape and symbolic meaning. In addition, symbols with symbolic and cultural meanings are still visible in the forms of the Yogyakarta style Panji masks, which contain particular messages, meanings, or values that function as media in communicating or conveying messages. The characters studied in this study are Panji Asmarabangun, Candrakirana or Dewi Sekartaji and Klana Sewandana. Keywords: Yogyakarta Panji masks, craft aesthetics, symbolic meaning
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Wiwit Sugiarti, Rista Islamarida, and Eltanina Ulfameytalia Dewi. "KEJADIAN HIPERTENSI DITINJAU DARI GAYA HIDUP LANSIA DI CONDONGCATUR SLEMAN YOGYAKARTA." Jurnal Cakrawala Ilmiah 2, no. 7 (March 25, 2023): 3119–32. http://dx.doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i7.5433.

Full text
Abstract:
Lanjut usia adalah kelompok berumur tua. Dalam aspek kesehatan diketahui semakin bertambah tua umur, lansia cenderung mengalami banyak masalah kesehatan salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah diatas normal. Salah satu faktor penyebab hipertensi adalah gaya hidup yang tidak sehat dari individu, seperti kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan konsumsi makanan dan pola tidur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan gaya hidup dengan hipertensi pada lansia di Dusun Ngringin Desa Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah survey analitik korelasi deskriptif dengan pendekatan case control. Jumlah sampel sebanyak 64 orang, teknik pengambilan sampel total sampling. Pengumpulan data menggunakan Sphygnomanometer Air raksa dan kuesioner dengan teknik uji Chi- Square. Hasil penelitian diketahui bahwa gaya hidup akivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada lansia di Dusun Ngringin diperoleh P value sebesar 0,000 (P value < α), hubungan gaya hidup pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia diperoleh P value sebesar 0,000 (P value < α), hubungan gaya hidup pola tidur dengan kejadian hipertensi pada lansia diperoleh P value sebesar 0,000 (P value < α). Kesimpulan Ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada lansia, ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup pola makan dengan kejadian hipertensi pada lansia, ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup pola tidur dengan kejadian hipertensi pada lansia di Dusun Ngringin Desa Condongcatur Depok Sleman Yogyakarta
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Azharotunnafi, Azharotunnafi, and Muhsinatun Siasah M. "Pengaruh metode pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar IPS SMP." SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial 15, no. 1 (November 16, 2018): 79–93. http://dx.doi.org/10.21831/socia.v15i1.22023.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh: (1) metode inquiry dan problem solving terhadap hasil belajar IPS; (2) metode inquiry dan problem solving terhadap hasil belajar IPS pada siswa gaya belajar auditorial; (3) metode inquiry dan problem solving terhadap hasil belajar IPS pada siswa gaya belajar visual; dan (4) interaksi metode pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar IPS. Penelitian ini merupakan quasi experiment dengan desain faktorial 2x2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan multistage random sampling dan terpilih SMP Negeri 2 Yogyakarta dan SMP Negeri 9 Yogyakarta. Validitas instrumen hasil belajar diukur dengan expert judgement dan reliabilitasnya dengan iteman. Validitas angket diukur dengan analisis faktor dan reliabilitasnya menggunakan Cronbach’s Alpha. Normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Homogenitas data menggunakan Levene test. Uji hipotesis menggunakan Analisis Varian 2x2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh metode inquiry dan problem solving terhadap hasil belajar IPS (0,003 0,05); (2) tidak terdapat pengaruh metode inquiry dan problem solving terhadap hasil belajar IPS pada siswa gaya belajar auditorial (0,815 0,05); (3) terdapat pengaruh metode inquiry dan problem solving terhadap hasil belajar IPS pada siswa gaya belajar visual (0,001 0,05); dan (4) terdapat interaksi pengaruh metode pembelajaran dan gaya belajar siswa terhadap hasil belajar IPS (0,001 0,05).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Pranowo, Labdo, Sudaryono Sudaryono, and Ikaputra Ikaputra. "TIPOLOGI ARSITEKTUR FASAD ART DECO PADA BANGUNAN-BANGUNAN DI YOGYAKARTA." Journal of Architectural Design and Development 4, no. 1 (June 23, 2023): 12–23. http://dx.doi.org/10.37253/jad.v4i1.7639.

Full text
Abstract:
Art Deco adalah salah satu gaya arsitektur penting yang hadir pada era arsitektur kolonial di Indonesia. Masuk ke Indonesia melalui karya-karya arsitek Belanda yang berpraktek profesional di akhir masa penjajahan Belanda. Sebagai bagian dari gaya yang berkembang di era tahun 20-an, gaya ini berkembang populer di Indonesia dan menjadi salah satu puncak penting dari era arsitektur kolonal. Jejak-jejaknya pada banyak bangunan di kota-kota di Indonesia menunjukkan sangat luasnya gaya ini diterapkan. Kawasan lama dan area komersial di pusat kota menyimpan banyak bangunan dengan gaya ini, yang terekspresikan secara gamblang atau samar-samar melalui cuilan elemennya. Hal ini mengisyaratkan adanya kekayaan keragaman tampilan dalam gaya bangunan art deco di Indonesia, termasuk Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan terhadap 44 bangunan yang tersebar di seputar kota Yogyakarta. Pengamatan dan analisis dibatasi pada fasad dan elemen visual pada fasad bangunan. Batasan ini dipilih dengan mempertimbangkan banyaknya obyek penelitian yang akan diamati dan beragamnya kadar/intensitas gaya pada bangunan. Diharapkan penelitian ini dapat menjawab pertanyaan; bagaimana tipologi dan karakteristik arsitektur fasad art deco pada bangunan-bangunan yang ada di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 tipe arsitektur fasad art deco, yaitu 1) tipe fasad utuh, 2) tipe fasad atas, dan 3) tipe fasad bawah. Ketiga tipe tersebut dibedakan berdasarkan perletakan bentuk dan elemen art deco pada fasad bangunan. Fasad art deco menunjukkan adanya karakter simetris dan asimetris, yang dipilih dan dikuatkan dengan permainan puncak, yang dapat berwujud bentuk menara, bentuk bidang tinggi pada susunan berundak dan perletakan elemen ikonik, yang berupa ornamen atau bentuk tertentu pada fasad datar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Jakti, Jalung Wirangga. "Lahirnya Kembali Neoklasikisme melalui Bangunan di Yogyakarta." INVENSI 5, no. 2 (November 27, 2020): 101–12. http://dx.doi.org/10.24821/invensi.v5i2.3859.

Full text
Abstract:
Neoklasik adalah gerakan utama selama pertengahan abad ke-18 hingga akhir abad ke19 dalam seni dan arsitektur Eropa. Karya dengan gaya ini berfokus pada bentuk seni klasik barat Yunani Kuno dan Roma. Penelitian ini bertujuan untuk memahami Seni Neoklasik dalam arsitektur di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menjadi menarik karena belum ada yang mengkaji bangunan neoklasik yang hadir di tengah keramaian Yogyakarta. Seni neoklasik dapat menjadi sarana hidupnya kembali zaman pencerahan Eropa dalam bentuk bangunan. Kita bisa melihat bentuk ideal dari arsitektur neoklasik dengan kekhasan kolom yang digunakan untuk menahan beban berat dari struktur bangunan. Dan atap yang biasanya memiliki bentuk pokok datar dengan bentuk minor yang lain. Gaya arsitektur neoklasik tidak memiliki kubah atau menara. Eksterior tersebut dibangun sedemikian rupa untuk menciptakan gaya klasik yang sempurna, seperti pada pintu dan jendela. Pada bagian eksterior penggunaan dekorasi sangat minimalis namun dengan penekanan geometris. Penelitian ini menghasilkan sebuah konklusi yaitu pembangunan berbagai lokasi dengan gaya neoklasik di Yogyakarta, membawa kembali semangat neoklasik sebagai pendorong kelahiran kembali gaya seni dengan kemurnian. Selain itu peraturan daerah dan kecenderungan komunitas membuat gaya ini semakin diminati.The Revival of Neoclassicism through Building in Yogyakarta ABSTRACT Neoclassicism was a major movement during the mid-18th century and continued into the early 19th century in European art and architecture. The creation of this style focuses on classical western art from Ancient Greece and Rome. This research aims to understand neoclassical art in Yogyakarta architecture. This research is interesting because there is no study yet of neoclassical buildings in Yogyakarta. Neoclassical art can be a way to relive the European Enlightenment in the form of buildings. We can see the ideal form of neoclassical architecture with unique columns that can withstand the heavy loads of standard building and roof structures with the main flat and other minor shapes. Neoclassical architectural styles have no domes or towers - the exterior is built to create the perfect classic style, especially for doors and windows. On the exterior, the use of decoration is very minimalist with geometric emphasis. These results suggest that the neoclassical style construction in several locations in Yogyakarta has revived the spirit of neoclassicism as the driving force for the revival of the pure art style. Moreover, local regulations and community tendencies make this style even more desirable.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Liyana, Cut Irna, Sajarwa Sajarwa, and Irwan Abdullah. "Kontruksi Gaya Hidup Syar’i Perkotaan: Analisis Semiotika Sosial pada Iklan Baliho di Yogyakarta." Deskripsi Bahasa 2, no. 2 (October 7, 2019): 136–45. http://dx.doi.org/10.22146/db.v2i2.388.

Full text
Abstract:
Gaya hidup syar’i dewasa ini menjadi trend gaya hidup baru di perkotaan yang muncul melalui simbol-simbol tertentu dalam sebuah iklan. Iklan sebagai alat untuk mengkomunikasikan produk, juga merupakan media penyampaian pesan. Studi ini berupaya menggali bagaimana penggunaan bahasa dan gambar dalam iklan baliho di Yogyakarta dikonstruksikan dan kemudian digunakan sebagai simbol untuk merepresentasikan gaya hidup syar’i perkotaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan dokumentasi pada iklan baliho di Yogyakarta. Analisis data dilakukan dengan analisis semiotika sosial. Penyajian hasil analisis data dilakukan secara formal dan informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tiap memeliki struktur generik yang berbeda. Adapun dalam iklan baliho di Yogyakarta, struktur generik yang ada yaitu komponen visual terdiri dari: (1). Lead, (2). Display, dan (3) Emblem. Sedangkan komponen verbal terbagi menjadi: (a). Announcement, (2). Enhancer, (3). Tag, (4). Emblem. Gaya hidup syar’i dipresentasikan dalam iklan baliho di Yogyakarta dalam bentuk verbal dan visual. Bentuk verbal ditandai dengan penggunaan kata tertentu, yaitu kata serapan dari Bahasa Arab, istilah yang digunakan dalam Islam, Bahasa Arab, menunjukkan nuansa Arab (ke-Arab-araban). Sedangkan bentuk visual ditunjukkan dengan penggunaan gambar atau simbol, yaitu dengan Pakaian yang Islami dan Aktivitas keagamaan. Bahasa iklan digunakan tidak hanya sebagai alat untuk mengajak konsumen membeli produk tetapi sebagai alat komodifikasi agama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Pranowo, NFN, and Winci Frdaus. "Penggunaan Bahasa Nonverbal dalam Upacara Adat Pernikahan Gaya Yogyakarta: Kajian Simbolik Etnopragmatik." Ranah: Jurnal Kajian Bahasa 9, no. 1 (June 25, 2020): 35. http://dx.doi.org/10.26499/rnh.v9i1.2321.

Full text
Abstract:
This research is an interpretive reflective research with ethnopragmatic symbolic study theory. The source of the research data was taken from the documents of two makeup artists from Yogyakata, namely the makeup dresser Lisandra and the makeup dresser Hj. Rochayati. The research data are in the form of Javanese traditional wedding document of Yogyakarta style. The data collection technique is in the form of observation of photo documentation to obtain data in the form of a marriage ceremony sequence that uses verbal and nonverbal language from preparation to the end. The data analysis technique is interpretive reflective. The concrete steps of data analysis are (a) identifying documents, (b) classifying the sequences of marriages, and (c) interpreting each stage of the ceremony. The objectives of the research are (1) to describe the form of nonverbal language in traditional marriage ceremonies, and (2) to describe the non-verbal symbolic meaning of non-verbal language in marriage ceremonies. The findings of the research are that (a) the form of Yogyakarta-style traditional wedding events there are 15 stages, ranging from paningsetan to reception, and (b) ethnopragmatic symbolic meaning in general in the form of prayer requests so that what is desired can be realized.AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian reflektif interpretatif dengan teori kajian simbolik etnopragmatik. Sumber data penelitian diambil dari dokumen dua orang juru rias dari Yogyakata, yaitu rias pengantin Lisandra dan rias penantin Hj. Rochayati (nama disamarkan). Data penelitian berupa dokumen foto perkawinan adat Jawa gaya Yogyakarta. Teknik pengumpulan data berupa observasi dokumentasi foto untuk mendapatkan data berupa urutan upacara perkawinan yang menggunakan bahasa verbal dan bahasa nonverbal dari persiapan sampai dengan akhir. Teknik analisis data dilakukan secara reflektif interpretatif. Langkah konkret analisis data adalah (a) mengidentifikasi dokumen, (b) mengklasifikasi urut-urutan acara perkawinan, dan (c) menginterpretasi tiap tahapan upacara. Tujuan penelitiannya adalah (1) mendeskripsikan wujud bahasa nonverbal dalam upacara adat perkawinan, dan (2) mendeskripsikan makna simbolik etnopragmatik bahasa nonverbal dalam upacara adat perkawinan. Temuan hasil penelitian adalah bahwa (a) wujud acara adat perkawinan gaya Yogyakarta terdapat 15 tahapan, mulai dari paningsetan sampai dengan resepsi, dan (b) makna simbolik etnopragmatik pada umumnya berupa doa permohonan agar apa yang diinginkan dapat terwujud.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Supriyanto, Mr. "TARI KLANA ALUS SRI SUWELA GAYA YOGYAKARTA PERSPEKTIF JOGED MATARAM." JOGED 3, no. 1 (November 23, 2012): 1. http://dx.doi.org/10.24821/joged.v3i1.2.

Full text
Abstract:
Tari Klana Alus Sri Suwela gaya Yogyakarta yang dikenal sampai sekarang ini merupakan tipe tari putra dengan karakter halus, dan hal ini dapat dilihat dari volume gerak serta visualisasi karakternya. Tari Klana Alus Sri Suwela gaya Yogyakarta merupakan salah satu dari beberapa bentuk tari yang bersumber dari wayang wong di Keraton Yogyakarta. Tari ini menggambarkan seorang raja atau kesatria yang sedang jatuh cinta kepada seorang wanita yang menjadi kekasihnya. Di dalam adegan jejeran wayang wong lakon Sri Suwela di Keraton Yogyakarta terdapat komposisi tari nglana, kemudian dilepas tersendiri menjadi bentuk tari tunggal. Penulisan ini untuk mengetahui pengaruh wayang wong di Keraton Yogyakarta terhadap tari Klana Sri Suwela, dan membahas penerapan konsep jogèd Mataram dalam tari Klana Sri Suwela. Penulisan ini menggunakan dua pendekatan yang melatarbelakanginya, yaitu pendekatan tekstual dan pendekatan konstektual. Secara tekstual pemberlakuan tari berkaitan dengan bentuk, struktur, dan gaya tarinya. Secara kontekstual pemberlakuan tari sebagai teks kebudayaan, dapat ditelaah melalui kedudukannya di masa sekarang kaitannya dengan catatan yang ada di masa lampau. Pencermatan tari Klana Alus Sri Suwela melibatkan unsur-unsur yang mendasari penjelasan tentang konsep tari Jawa gaya Yogyakarta. Unsur- unsur wiraga, wirama, dan wirasa merupakan unsur-unsur yang sangat penting dalam menjelaskan konsep tari Jawa. Di dalam pelaksanaan menari unsur wiraga, wirama, dan wirasa harus dibekali suatu ilmu yang disebut jogèd Mataram. Jogèd Mataram sekarang ini dikenal dengan konsep jogèd Mataram, terdiri dari empat unsur yaitu, sawiji, greged, sengguh, dan ora mingkuh. Bentuk dan struktur tari mengacu pada tata hubungan dalam struktur tari, sistem pelaksanaan teknik dan cara bergerak dalam bagian-bagian tubuh penari sebagai perwujudan tari yang utuh. Kata Kunci: Konsep Joged Mataram
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Rokhayatun, Tri Suhatmini, and Setya Rahdiyatmi Kurnia Jatilinuar. "PEMETAAN POLA TABUHAN BONANG PENERUS: SEBUAH UPAYA PELESTARIAN KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA." Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi 22, no. 1 (September 29, 2022): 1–14. http://dx.doi.org/10.33153/keteg.v22i1.4146.

Full text
Abstract:
Bonang is one of the essential instruments in the Yogyakarta-style musical, especially in strengthening the Yogyakarta-style musical wasp pattern. There are no notes or special learning modules for the bonang Yogyakarta style, so that indirectly there is a problem in the bonang transmission process in the education process. First, it complicates the teaching and learning process. Second, the learning process becomes ineffective. Third, minimal reading materials impact the lack of literature for students, which results in the method of transmitting working patterns not running optimally. Therefore, to compile a definite way of Yogyakarta-style bonang, it is necessary to make an effort to map various models of Yogyakarta-style garap bonang interpretations as writing or treatise, which later becomes material in lectures on the practice of karawitan style. Yogyakarta. The specific purpose of this study was to record and document the work of the Yogyakarta-style wasp bonang. The method used in this study is a qualitative method with data collection techniques of observation, literature study, questionnaires, and interviews. While the data analysis techniques used are data reduction, data presentation, data verification. The results of this study are in the form of reports, journals, and Yogyakarta-style bonang learning modules.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Suneko, Anon. "Ragam Kendangan Jogedan dalam Wayang Wong Golek Menak Gaya Yogyakarta Lakon Bedhahing Ambarkustub: Garap dalam Iringan Tari." PROMUSIKA 6, no. 1 (August 6, 2019): 41–50. http://dx.doi.org/10.24821/promusika.v6i1.2300.

Full text
Abstract:
Penelitian ini ini bertujuan untuk mengungkap beberapa hal dan permasalahan mengenai ragam kendangan jogedan wayang wong menak gaya Yogyakarta mengingat bahwa kemunculannya memiliki latar belakang yang berhubungan dengan adanya 16 tipe karakter dalam wayang golek menak gaya Yogyakarta. Penelusuran dilakukan melalui pengamatan yang detail terhadap intonasi, artikulasi, aksentuasi dan sekaran pada masing-masing jenis kendangan wayang golek menak dalam hubungannya identifikasi karakter tokoh beserta koreografinya. Bedhahing Ambarkustub merupakan salah satu pethilan cerita wayang golek menak yang digunakan sebagai sample penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sifat kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan adanya ragam kendangan jogedan beksa golek menak gaya Yogyakarta melalui penelusuran yang berdasarkan data-data yang otentik sekaligus menguji seberapa jauh garap kendangan jogedan dalam mendukung presentasi pertunjukan seni tari khususnya tari klasik gaya Yogyakarta. Kegiatan observasi akan mengungkap gambaran sistematis terhadap objek yang dipilih yakni wayang wong menak lakon Bedhahing Ambarkustub. Hasil penelusuran ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu karawitan khususnya gending beksan atau karawitan tari. Penulis berharap bahwa melalui penelitian secara mendalam tentang pakem kendangan jogedan menak gaya Yogyakarta ini, maka kelestarian dan perkembangan iringan wayang golek menak dapat berlangsung lebih dinamis This study aims to reveal a number of issues and problems regarding the variety of Yogyakarta-style wayang wong constraints given that its emergence has a background that relates to the existence of 16 types of characters in the puppet show that resemble the Yogyakarta style. The search was carried out through detailed observations of the intonation, articulation, accentuation and current in each type of fearful wayang golek in relation to identifying the character of the character and the choreography. Bedhahing Ambarkustub is one of the great examples of puppet stories used as a sample of this study. The method used in this research is qualitative method. The qualitative nature of this study is to explain the variety of jogedan beksa golek constraints that are Yogyakarta style through search based on authentic data while testing how far the jogedan ride is worked in supporting the presentation of dance performances, especially Yogyakarta style classical dance. Observation activities will reveal a systematic picture of the object chosen, namely the wayang wong, the play of Bedhahing Ambarkustub. These search results are expected to expand the study of karawitan science, especially music beksan or karawitan dance. The author hopes that through in-depth research on the design of the jogedan vehicle to be of the Yogyakarta style, the preservation and development of the great puppet show can take place more dynamically
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Krismiatin, Wiliyan Bagus Dwi, and Suyoto Suyoto. "GARAP KENDANG GAYA SURAKARTA DAN YOGYAKARTA DALAM RANGKAIAN MRABOT (STUDI KASUS: GENDING MADUWARAS)." Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi 20, no. 2 (May 31, 2021): 131–46. http://dx.doi.org/10.33153/keteg.v20i2.3551.

Full text
Abstract:
Penelitian pada Maduwaras, Gendhing Kethuk 2 Kerep Minggah 4: Kajian Garap Kendang, Gaya Surakarta dan Yogyakarta Dalam Rangkaian Mrabot” adalah menganalisis garap kendang gendhing Maduwaras. Gagasan dalam penelitian ini adalah kolaborasi garap dua gaya Karawitan yaitu gaya Surakarta dan Yogyakarta dengan rangkaian; Maduwaras, gendhing gendhing kethuk 2 kerep minggah 4 kalajengaken ladrang Mara Lagu, suwuk, trus lagon Sanga Wetah, ada-ada kasambet Playon kaseling rambangan Kinanthi, Sinom, Durma laras sléndro pathet sanga. Dalam rangkaian tersebut terdapat dua gaya karawitan yang berbeda dengan berbagai macam garap kendhangan. Permasalahan tersebut dikaji sesuai dengan kaidah-kaidah karawitan pada kedua gaya tersebut.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dimulai dari proses rancangan penelitian karya, pemilihan sumber dan jenis data. Teknik pengumpulan data dimulai dari studi pustaka, observasi, dan wawancara. Dalam analisa penelitiannya menggunakan tiga pendekatan konsep yaitu konsep garap (materi garap dan prabot garap), konsep mungguh, konsep matut dan konsep padhang ulihan.Hasil yang diperoleh adalah kedua gaya yang memiliki latar belakang berbeda dapat dikolaborasi dengan baik dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku dari kedua gaya tersebut khususnya garap kendhangan. Perbedaan garap kendhangan pada masing-masing bentuk gending dapat menghasilkan berbagai karakter, warna dan dramatik musikal dengan didukung oleh beberapa aspek kendhangan antara lain; penerapan sekaran, laya, wiledan, serta dinamika dengan tetap memperhatikan konsep mungguh. Kata kunci : gending, kendhangan, garap, gaya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Sarwadhamana, Raden Jaka, and Eliza Dwinta. "Analisis Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan Farmasi PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta." Indonesian Journal of Hospital Administration 3, no. 1 (August 31, 2020): 7. http://dx.doi.org/10.21927/ijhaa.v3i1.1391.

Full text
Abstract:
<p>Perkembangan Globalisasi dalam bidang penyelenggaraan kesehatan berupa aspek penyediaan obat dengan permintaan pasar yang pesat sehingga menuntut penyelenggara organisasi untuk melaksanakan secara profesional. Menghadapi kondisi tersebut mengharuskan organisasi menelaah secara sistemastis dalam upaya efisiensi, efektifitas, dan produktifitas karyawan agar dapat bertahan dari segala perubahan yang ada. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan produktifitas kinerja karyawan diperlukan sebuah model gaya kepemimpinan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gaya kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan farmasi di PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian <em>analitik</em><em> kuantitatif</em> dengan rancangan <em>cross-sectional</em>. Populasi dalam penelitiana ini adalah seluruh karyawan di PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 responden yang di ambil dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dan biavariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan dan arah korelasi positif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja karyawan (p=0,000), sedangkan tidak ada hubungan yang signifikan dan arah korelasi negatif antara gaya kepemimpinan transaksional dengan motivasi kerja karyawan (p=0,367). Kesimpulan penelitian menjelaskan bahwa ada hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja karyawan farmasi di PT Aksamala Adi Andana Yogyakarta.</p><p><strong>Kata Kunci:</strong> Gaya Kepemimpinan; motivasi kerja; farmasi</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Saputri, Nurjannah. "Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta." Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan 13, no. 1 (June 27, 2022): 24–34. http://dx.doi.org/10.20473/pjil.v13i1.32420.

Full text
Abstract:
Perpustakaan merupakan pusatnya informasi yang harus dikelola dengan baik dengan manajemen oleh pimpinan yang baik pula. Sama halnya dengan perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang dipimpin oleh Bapak Lasa H.S. selaku Kepala Perpustakaan. Penelitian ini membahas tentang gaya kepemimpinan dari Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan menggunakan teori gaya demokratis, yaitu: kemampuan mendorong para bawahan untuk menggunakan daya kognitif dan daya nalarnya dalam pemecahan berbagai masalah yang dihadapi. Mendorong penggunaan daya inovasi dan kreatifitas dalam pelaksanaan tugas. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan atau pemecahan masalah dan hubungan antara pimpinan dan bawahan terjalin dengan baik. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini ialah pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan data dari hasil wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Pengambilan data penelitian dilakukan pada tahun 2021. Peneliti melakukan wawancara pada kepala UPT Perpustakaan dan pustakawan senior Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang mengetahui dari awal periode Lasa H. S. sampai saat ini. Dengan adanya kepemimpinan yang dilakukan seperti kepala UPT Perpustakaan Muhammadiyah Yogyakarta yang dapat memberi ruang para pustakawan dan staf untuk terus berkembang, dapat memotivasi, terbuka terhadap bawahan, dan Kepala Perpustakaan selaku pimpinan ikut serta langsung dalam kegiatan yang dilakukan dan mendukung penuh kegiatan yang dilakukan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah termasuk dalam gaya demokratis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Kenale Sada, Yohanes Maria Vianey. "Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup dan Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa." Jurnal Literasi Akuntansi 2, no. 2 (May 25, 2022): 86–99. http://dx.doi.org/10.55587/jla.v2i2.35.

Full text
Abstract:
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh literasi keuangan, gaya hidup dan lingkungan sosial. Penelitian ini mengkaji apakah terdapat pengaruh literasi keuangan, gaya hidup dan lingkungan sosial terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Metode: Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 aktif yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi akuntansi dan manajemen yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Sampel yang diperoleh sebanyak 108 responden dengan metode snowball sampling. Data ini dianalisis menggunakan analisis linier berganda dengan bantuan IBM SPSS. Temuan: Hasil penelitian membuktikan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan, gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan, dan lingkungan sosial berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan. Kata Kunci: Literasi Keuangan, Gaya Hidup, Lingkungan Sosial, Perilaku Keuangan Mahasiswa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Kenale Sada, Yohanes Maria Vianey. "Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup dan Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa." Jurnal Literasi Akuntansi 2, no. 2 (May 25, 2022): 86–99. http://dx.doi.org/10.55587/jla.v2i2.35.

Full text
Abstract:
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh literasi keuangan, gaya hidup dan lingkungan sosial. Penelitian ini mengkaji apakah terdapat pengaruh literasi keuangan, gaya hidup dan lingkungan sosial terhadap perilaku keuangan mahasiswa. Metode: Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 aktif yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi akuntansi dan manajemen yang sedang menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Sampel yang diperoleh sebanyak 108 responden dengan metode snowball sampling. Data ini dianalisis menggunakan analisis linier berganda dengan bantuan IBM SPSS. Temuan: Hasil penelitian membuktikan bahwa literasi keuangan berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan, gaya hidup berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan, dan lingkungan sosial berpengaruh positif terhadap perilaku keuangan. Kata Kunci: Literasi Keuangan, Gaya Hidup, Lingkungan Sosial, Perilaku Keuangan Mahasiswa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Lestari, Amrih Tuti, Bayu Wijayanto, and R. Bambang Sri Atmojo. "ANALISIS GARAP LANCARAN GAGAK SETRA DALAM PAKELIRAN GAYA YOGYAKARTA." Keteg: Jurnal Pengetahuan, Pemikiran dan Kajian Tentang Bunyi 21, no. 2 (March 1, 2022): 199–215. http://dx.doi.org/10.33153/keteg.v21i2.3914.

Full text
Abstract:
The research entitled Lancaran Gagak Setra in Pakeliran Gaya Yogyakarta discusses pathet, garap, presentation structure, performance structure, and the transition of pathet Lancaran Gagak Setra in the budhalan scene in pakeliran style in Yogyakarta. This study uses a qualitative research approach with descriptive analysis research methods by analyzing in two contexts, namely textual and contextual. The textual analysis in this study analyzes the pathet, the transition of Lancaran Gagak Setra in the Yogyakarta style pakeliran, the musical factors considered in the pathet transition, and the structure of the Lancaran Gagak Setra presentation in the Suryatmaja Krama theater play by analyzing the work of several ricikan. Contextual analysis analyzes the structure of the Lancaran Gagak Setra performance in the budhalan scene in the Suryatmaja Krama play. Gagak Setra is one of the genres used in the budhalan scene with calluses or jaranan in the Yogyakarta style pakeliran. Lancaran Gagak Setra in the Yogyakarta style pakeliran is presented in the realm of pathet nem time, however, the balungan gending Lancaran Gagak Setra focuses more on pathet sanga. The difference in pathet in the realm of presentation time results in differences in the perception of pathet in Lancaran Gagak Setra. The presentation of the Lancaran Gagak Setra in different packages, of course, has a pathet transition. There are musical factors to consider in this pathet transition. Bendhe Tengara is the transition from pathet manyura to pathet sanga, and grambyangan is the transition from pathet sanga to pathet nem. These two musical factors will make the transition between pathet nem, manyura, sanga, and nem happen slowly or gradually. A sense of pathet is achieved from Lancaran Gagak Setra, which supports the dramatic atmosphere in the budhalan scene with calluses in the Yogyakarta-style pakeliran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Utari, Sri, and Moh Mustofa Hadi. "GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS PERPUSTAKAAN KOTA YOGYAKARTA (STUDI KASUS)." Jurnal Pustaka Ilmiah 6, no. 1 (August 20, 2020): 994. http://dx.doi.org/10.20961/jpi.v6i1.41095.

Full text
Abstract:
<p>The library is a non-profit institution engaged in services and services that are directly related to the community. In order to regulate the rhythm of work continuity, a library organization has a leader, namely the head of the library. The head of the library has a way of leading or often called style, to run a library. Leadership style is the way a leader influences subordinates in running an organization. One type of library is the public library. Sustainability of public libraries will work well requires leaders. Library leaders generally have their own style to carry out their leadership. This research discusses how the leadership style in public libraries? Case study in Yogyakarta City Public Library. The research method used is using literature study, semi-structured interviews, and library observations. The conclusion obtained is that the leadership of the Yogyakarta City Library has a demoratic leadership style. This is evident from every time a decision is made, the head of the library involves staff to submit suggestions and input for the sustainability of the library. These suggestions and input are used as a decision maker. The final result of the decision remains in the hands of the head of the library.</p><p><strong> </strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Wardhani, Mifta Olievia, and Cindy Dewiyani. "Analisis gaya kepemimpinan demokratis Kepala Perpustakaan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta." Al-Kuttab : Jurnal Kajian Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan 4, no. 2 (December 28, 2022): 45–54. http://dx.doi.org/10.24952/ktb.v4i2.6015.

Full text
Abstract:
ABSTRACT In order for ensuring all the activities or work program in the library running smoothly, library needs a leader or known as chief librarian. Every chief librarian has their own leadership styles, for directing their staffs so that can develop working together in order to reach the goals or work target of library. The purpose of this research is going to analyze leadership style of chief librarian in Graduate school of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Reasearch approach used is qualitative with data collecton method through observation and interview. Inteviews were conducted with two informants which are chief librarian and library staff of Graduate School UIN Sunan Kalijaga Library. Research result shows that Chief librarian in graduate school of UIN Sunan Kalijaga Library implemented democratic leadership style. Democratic leadership styles known through some characteristics there are decision dimension, authority, communication, supervision, criticism and suggestions, working motivation, leadership, and also educational background. The main keys in democratic leadership style can also known through the decision making process, chief librarian didn’t making decision by itself, but they communicating it first with their staff and stakeholders in Graduate School of UIN Sunan Kalijaga like Head of Master Program of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Keywords: Chief librarian; Leadership style; Democratic leadership styles. ABSTRAK Dalam upaya memastikan seluruh kegiatan atau program kerja yang ada di perpustakaan dapat berjaIan dengan Iancar, maka perpustakaan memiIiki seorang pemimpin atau dikenaI dengan kepaIa perpustakaan. Setiap kepaIa perpustakaan memiIiki berbagai gaya kepemimpinannya sendiri, gaya kepemimpinan tersebut merupakan cara kepaIa perpustakaan daIam mengarahkan stafnya sehingga dapat bekerja sama mencapai tujuan atau target kerja perpustakaan. Tujuan dari peneIitian ini adaIah menganaIisis gaya kepemimpinan yang diterapkan oIeh kepaIa perpustakaan Pascasarjana UIN Sunan KaIijaga Yogyakarta. Pendekatan peneIitian yang digunakan adaIah pendekatan kuaIitatif dengan teknik pengumpuIan data meIaIui observasi dan wawancara. Wawancara diIakukan terhadap dua informan yakni kepaIa perpustakaan dan seorang staf perpustakaan Pascasarjana UIN Sunan KaIijaga. HasiI peneIitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala perpustakaan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga adalah gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis tersebut dapat dilihat dari setiap pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kepala perpustakaan tidak ditentukan begitu saja, tetapi dikomunikasikan bersama terlebih dahulu dengan staf dan pihak atasan seperti Kepala Sub Bagian Program Studi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kata Kunci: Kepala perpustakaan; Gaya kepemimpinan; Gaya kepemimpinan demokratis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Khairulloh, Fardani Fikri. "Hubungan Kekuatan Otot Lengan, Otot Tungkai, Otot Perut, Otot Punggung Terhadap Waktu Tempuh Renang Gaya Punggung 50 dan 100 Meter Tim Porda Kota Yogyakarta 2022." JSH: Journal of Sport and Health 4, no. 1 (May 29, 2023): 12–21. http://dx.doi.org/10.26486/jsh.v4i1.2935.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kekuatan Otot Lengan, Otot Tungkai, Otot Perut, Otot Punggung Terhadap Waktu Tempuh Renang Gaya Punggung 50 Dan 100 Meter Tim PORDA Kota Yogyakarta 2022. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional menggunakan metode survei dengan instrumen tes dan pengukuran. Subjek penelitian yang digunakan adalah Tim PORDA Kota Yogyakarta 2022 yang berjumlah 10 orang. Teknik analisis data menggunakan uji F pada taraf signifikasi 5%. Hasil uji F menunjukan nilai F hitung 34,357 F tabel (5,19) diartikan ada hubungan kekuatan otot lengan, otot tungkai, otot perut, otot punggung terhadap waktu tempuh renang gaya punggung 50 Meter Tim PORDA Yogyakarta 2022. Hasil uji F menunjukan nilai F hitung 11,821 F tabel (5,19) diartikan ada hubungan kekuatan otot lengan, otot tungkai, otot perut, otot punggung terhadap waktu tempuh renang gaya punggung 100 Meter Tim PORDA Yogyakarta 2022. Besarnya sumbangan efektif terhadap waktu tempuh renang 50 M yaitu sumbangan kekuatan otot lengan sebesar 34,43%, besarnya sumbangan kekuatan otot tungkai 41,09%, besarnya sumbangan kekuatan otot perut sebesar 66,58% dan besarnya sumbangan kekuatan otot punggung sebesar 27,11%. Sedangkan sumbangan efektif untuk waktu tempuh renang 100 M diketahui sumbangan kekuatan otot lengan sebesar 33,72%, besarnya sumbangan kekuatan otot tungkai 19,68 %, besarnya sumbangan kekuatan otot perut sebesar 59,27% dan besarnya sumbangan kekuatan otot punggung sebesar 23,53%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Maharaja, Fitrah, and Nur Kholis. "MOTIF HEDONISME DALAM PENAMPILAN SYAR'I." At-Thullab : Jurnal Mahasiswa Studi Islam 5, no. 1 (June 16, 2023): 1266–80. http://dx.doi.org/10.20885/tullab.vol5.iss1.art5.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motif perilaku hedonisme dalam berpenampilan syari. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan data primer yang dihasilkan dari kuesioner. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan SPSS. Populasi penelitian ini adalah muslimah minimal berusia 17 tahun dan berdomisili di Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah 121 muslimah. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel trend baru, pusat perhatian, pola konsumsi, gaya hidup, dan tempat hiburan secara partial berpengaruh terhadap pembelian busaha muslimah di Yogyakarta. Hasil uji F juga menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara trend baru, pusat perhatian, pola konsumsi, gaya hidup, dan tempat hiburan secara simultan terhadap pembelian busaha muslimah di Yogyakarta dengan nilai F hitung sebesar 33,112 > 2,29 dengan tingkat signifikansi 0,000. Kata Kunci: Hedonisme, Penampilan, Syar'i
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Khasanah, Nidaul. "Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Lngkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Cv. Pola Prakarya." Jurnal Sosial Ekonomi Bisnis 1, no. 1 (December 30, 2021): 16–22. http://dx.doi.org/10.55587/jseb.v1i1.26.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) pengaruh variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, (2) pengaruh variabel motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja, dan (3) pengaruh dari variabel gaya kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan CV. Pola Prakarya Yogyakarta. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian expost facto. Populasinya adalah seluruh karyawan CV. Pola Prakarya Yogyakarta yang berjumlah 30 orang yang sekaligus dijadikan sampel penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda yang didukung dengan uji F (F-Test) dan uji T (T-Test) dan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan (X1), motivasi kerja (X2), dan lingkungan kerja (X3) memberikan kontribusi besar terhadap kinerja. Besarnya pengaruh dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2). Nilai koefisien determinan (R²) melalui analisis regresi sebesar 0,135. Hasil koefisien determinan tersebut menunjukan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan lingkungan kerja memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai sebesar 13,5% dan sisanya sebesar 86,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci: gaya kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja, kinerja
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Suryati, Florida, Kusuma Candra Kirana, and Didik Subiyanto. "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, MOTIVASI KERJA, KOMITMEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PDAM TIRTAMARTA YOGYAKARTA." Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo 9, no. 2 (December 1, 2023): 346. http://dx.doi.org/10.35906/jep.v9i2.1676.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Sebuah organisasi dalam menjalankan pekerjaan harus memiliki Gaya kepemimpinan, motivasi, dan komitmen yang tinggi dan merupakan faktor penting untuk menggerakkan faktor lainnya yaitu sumber daya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja, dan Komitmen terhadap Kinerja Karyawan di PDAM Tirtamarta Yogyakarta. Dalam hal ini Kinerja Karyawan sebagai variabel dependen dan Gaya Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja, dan Komitmen sebagai variabel dependen. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PDAM Tirtamarta Yogyakarta, populasi pada penelitian ini sebanyak 275 karyawan dan sampel sebanyak 100 karyawan. Sampel penelitian diperoleh dengan menggunakan rumus metode slovin, dan hasil analisis menggunakan program SPSS versi 20. Hasil penelitian membuktikan bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja, dan Komitmen secara simultan berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan. Penelitian ini dapat dipertimbangkan dengan hasil uji secara parsial yang menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan Transformasional berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan dengan nilai signifikansi, Motivasi Kerja tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan dengan nilai signifikansi, dan Komitmen berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan dengan nilai signifikansi.Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja, Komitmen, Kinerja Karyawan. ABSTRACTAn organization in carrying out work must have a high leadership style, motivation, and commitment and is an important factor in driving other factors, namely human resources. This study aims to prove the effect of Transformational Leadership Style, Work Motivation, and Commitment on Employee Performance at PDAM Tirtamarta Yogyakarta. In this case, Employee Performance is the dependent variable and Transformational Leadership Style, Work Motivation, and Commitment are the dependent variables. The sample in this study were employees of PDAM Tirtamarta Yogyakarta, the population in this study were 275 employees and a sample of 100 employees. The research sample was obtained using the slovin method formula, and the analysis results used the SPSS version 20 program. The results of the study prove that Transformational Leadership Style, Work Motivation, and Commitment simultaneously have a positive effect on Employee Performance. This research can be considered with partial test results which show that Transformational Leadership Style affects Employee Performance with a significance value, Work Motivation has no effect on Employee Performance with a significance value, and Commitment affects Employee Performance with a significance value.Keywords: Transformational Leadership Style, Work Motivation, Commitment, Empolyee Perfomance
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Dewi, Nuria Indah Kurnia. "Perancangan Desain Mural Sebagai Media Utama Kampanye Sosial “Jogja Melawan Vandalisme”." Citradirga - Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Intermedia 3, no. 01 (March 11, 2021): 18–35. http://dx.doi.org/10.33479/cd.v3i01.406.

Full text
Abstract:
Perilaku Vandalisme telah mengancam identitas dan representasi Kota Yogyakrta sebagai kota budaya. Vandalisme merupakan cikal bakal masalah kejahatan yang lebih serius. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sinergisitas dari pemerintah, dan masyarakat Yogyakarta. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang dapat ditawarkan oleh Desain Komunikasi Visual adalah dengan merancang sebuah kampanye sosial. Kampanye sosial yang dilakukan harus memenuhi tiga kriteria yaitu berpotensi berkembang menjadi gerakan yang masif, memiliki ciri khas Jogja, familiar dan dapat dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat terutama anak muda Yogyakarta. Berdasarkan uraian tesebut maka, kampanye sosial “Jogja Melawan Vandalisme” dapat menjadi alternatif media perlawanan vandalisme bagi masyarakat Yogyakarta. Target sasaran primer dalam kampanye ini adalah remaja sekolah menengah yang menjadi pelaku aktif vandalisme atau memiliki kecenderungan menjadi pelaku. Target sasaran sekunder adalah seluruh masyarakat Yogyakarta. Kampanye ini akan dirancang dengan metode desain modern yang dituangkan dalam triadik DKV, meliputi empat tahapan yaitu identifikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Teori utama yang digunakan adalah teori kriminologi broken window, teori psikologi vandalisme, dan teori tentang street art. Landasan yuridis yang melegalisasi perancangan ini adalah Peraturan Daerah No. 18 tahun 2002, tentang Pengelolaan Kebersihan, walikota Yogyakarta menginstruksikan Dinas Ketertiban untuk melakukan penanganan aksi vandalisme, dalam Pasal 16 huruf c. Teori pendukung yang digunakan adalah teori komunikasi masaa, teori periklanan dan kampanye sosial, teori periklanan SUPER”A”, teori perilaku konsumen AISAS, serta teori dasar Desain Komunikasi Visual. Tema kampanye yang diusung adalah “Jogja Melavan”, difokuskan untuk menyampaikan empat pesan yaitu larangan vandalisme, sosialisasi sanksi hukum, ajakan bersih-bersih, serta himbauan untuk mengisi masa remaja dengan hal yang bermanfaat. Keempat pesan akan disampaikan melalui bauran media konvensional dan non konvensional yang terdiri dari media utama dan media pendukung. Gaya desain terbuka pada berbagai gaya dan mengedepankan gaya desain yang cerah, rapi, clean, khas anak muda, dengan meminjam ikon prajurit keraton Yogyakarta yang biasa disebut Bregada.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Kristiyanti, Eutrovia Iin, and Muhyadi Muhyadi. "KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PEREMPUAN." Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan 3, no. 1 (October 23, 2015): 37–49. http://dx.doi.org/10.21831/amp.v3i1.6270.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis sifat-sifat gaya kepemimpinan kepala sekolah perempuan yang muncul dalam pengambilan keputusan, membangun komunikasi dan pemberian motivasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sebagai subjek penelitian adalah kepala SMKN 7 Yogyakarta, SMKN 1 Bantul dan SMKN 1 Tempel. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumen. Hasil penelitian adalah sifat-sifat gaya kepemimpinan kepala sekolah perempuan SMKN 7 Yogyakarta, SMKN 1 Bantul, SMKN 1 Tempel adalah: (1) Kepala sekolah memberi wewenang dalam pengambilan keputusan kepada bawahan; (2) Berhati-hati dalam pengambilan keputusan dan taat pada prosedur; (3) Menghormati, menghargai, terbuka terhadap masukan dan saran dari bawahan; (4) Lebih suka bekerja tim; (5) Lebih mengutamakan hubungan antarpersonal dan komunikasi informal; (6) penghargaan diberikan untuk pengembangan bawahan; (7) sifat keibuan berperan dalam pemberian teguran dan pembinaan kepada bawahan serta lebih diplomatis. (8) cenderung menggunakan gaya kepemimpinan partisipatif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Latiar, Hadira, and Nailul Husna. "ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA." Jurnal Pustaka Budaya 7, no. 1 (January 28, 2020): 47–55. http://dx.doi.org/10.31849/pb.v7i1.3614.

Full text
Abstract:
The UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Library is one of the libraries that accredited “A”. This result will not be obtained if all the components involved in it do not work together to achieve the goal. The leadership style of the head of the library has an important influence in the success of all activities in the UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Library. This study aims to analyze the leadership style of the library head at Sunan Kalijaga UIN Library using situational leadership theory analysis. The method used is qualitative research with interview and observation data collection techniques. Data analysis by reducing data, presenting data and drawing conclusions or verification. The results showed that all aspects of the leadership style that became an indicator met the criteria for situational leadership style criteria. The thing that can be seen is from a firm attitude, totality, enthusiasm and can always be able to adjust to the conditions when he will be assertive and be soft about his performance and subordinate performance.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Widayanti, Sri. "BEKSAN GOLEK AYUN-AYUN GAYA YOGYAKARTA DALAM PERSPEKTIF AKSIOLOGI." Jurnal Filsafat 25, no. 2 (August 16, 2016): 197. http://dx.doi.org/10.22146/jf.12677.

Full text
Abstract:
The Golek Ayun-ayun dance of Yogyakarta's style is a sacred Golek dance style in Javanese tradition that has come down through generations as a national heritage. This dance is a classical Javanese dance comes from the court of Yogyakarta. It depicts a young woman's desire to always look her best.The Golek Ayun-ayun dance celebrates feminine beauty and appeal, including the coquettish dance because this dance portrays a woman who was dressed up. Many varieties of these dances that depict women being dressed up, like for example stole (sondher/sampur) games movement, or pairs of the ring (ali-ali), there is also look in the mirror (ngilo) and so forth. For Golek Ayun-ayun dance which the source comes from Ngayogyakarta court has standard rules or provisions, so it will not change the principle meaning.The principles of classical Javanese dance/Joged Mataram are Sawiji (concentration of mind), Greged (enthusiasm, consciousness), Sengguh (self-confidence), Ora Mingkuh (no surrender). Library research is done by collecting data and completed by interview. The material object of the research is Golek Ayun-ayun dance, and the formal object is axiology. Data analysis by descriptive, Verstehen, interpretation, hermeneutics, comparison, and heuristics method. The result showed that the elements used to organize the dancer makeup and fashion, also the beautiful movement of Golek Ayun-ayun dance is the content /meaning of makeup, fashion, and beautiful movement of Golek Ayun-ayun dance style, while the whole is external form. It contains the aesthetic value as an element of art or the art of dance. The art values in the movement, rhythm, makeup and fashion of Klana Raja dance are sensuous value, formal value, cognitive value, and life value.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Untung, Sulistiani. "TRANSIT, TRANSISI, DAN TRANSFORMASI TARI SRIMPI PANDHÈLORI GAYA YOGYAKARTA." Kebudayaan 16, no. 1 (July 31, 2021): 71–88. http://dx.doi.org/10.24832/jk.v16i1.388.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Tari Srimpi Pandhèlori merupakan tari klasik yang berasal dari Yogyakarta. Tari Srimpi Pandhèlori merupakan salah satu bentuk tari Srimpi yang cukup dikenal di kalangan masyarakat. Tari Srimpi Pandhèlori dari masa ke masa diduga mengalami perubahan kepemilikan. Tari ini diciptakan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VI. Kemudian berkembang kembali di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono selanjutnya. Pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VII, tari Srimpi Pandhèlori diberi tema berupa peperangan antara Dewi Kadarwati dan Umyum Madikin, yang diambil dari cerita ménak. Tari Srimpi Pandhèlori mengalami perubahan besar-besaran pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII. Kemudian di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX sempat terjadi kevakuman pelembagaan tari di lingkungan kraton Yogyakarta. Banyak perubahan yang terjadi pada tari Srimpi Pandhèlori masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII hingga Sultan Hamengku Buwono X. Proses transit terjadi di masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII hingga awal pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX. Akhir pemerintahan Sultan Hamengku Buwono IX adalah proses transisi tari Srimpi Pandhèlori .
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Ula, Elok Kharismatul. "Analisis Gaya Kepemimpinan Radio Komunitas SAKA FM di Yogyakarta." Jurnal Komunikasi 15, no. 2 (January 10, 2022): 145–56. http://dx.doi.org/10.21107/ilkom.v15i2.11491.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Fuady, Najmi, and Nor Latifah. "Gaya Kepemimpinan Kepala Perpustakaan Khusus Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta." Pustaka Karya : Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan dan Informasi 8, no. 2 (October 30, 2020): 37. http://dx.doi.org/10.18592/pk.v8i2.5134.

Full text
Abstract:
Introduction. This study aims to find out about the leadership style of the Head of the Library at Special Library of Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.. Data Collection Methods. Descriptive qualitative type of research in which data are collected through interviews and documentationData Analysis. The theory used is a leadership style based on Ralph White and Ronald Lippit, namely autocratic, democratic, and laissez-faire. For the analysis knife, four types of objects of observation are used, namely communication, supervision, direction and decision making.Results and Discussion. Leadership style applied by the Head of the Library at Special Library of Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta is democratic. This conclusion is drawn after looking at 4 objects of observation that can translate the leadership style of the librarian, namely: communication, work supervision, direction, and decision making. Of these four things, the head of the library always involves the participation of his employees with the aim of exchanging ideas with each other both in terms of completing work and in solving a problem.Conclusion. The results showed that the leadership style applied by the head of the library used a democratic leadership style.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Arumsari, Suci, and Prayekti Prayekti. "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen Organisasi Melalui Kepuasan Kerja (Studi Kasus Kemantren Mantrijeron Yogyakarta)." Jurnal Manajemen DIVERSIFIKASI 2, no. 3 (September 26, 2022): 560–69. http://dx.doi.org/10.24127/diversifikasi.v2i3.701.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Komitmen Organisasi melalui Kepuasan kerja pada Kemantren Mantrijeron.Metode penelitian ini menggunakan Sampling Jenuh dengan sample yang digunakan 35 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Uji istrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reabilitas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedastitas. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji casual step.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaru positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi setelah memasukan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Milhani, Yuhanida. "KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA." JIPSINDO 4, no. 2 (December 27, 2017): 101. http://dx.doi.org/10.21831/jipsindo.v4i2.17571.

Full text
Abstract:
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) keefektifan model STAD dibandingkan dengan model konvensional dalam meningkatkan hasil belajar IPS di SMP N 15 Yogyakarta; (2) keefektifan model STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan gaya belajar auditori, dibandingkan dengan model konvensional; (3) keefektifan model STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan gaya belajar visual, dibandingkan dengan model konvensional, dan (4) interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan factorial design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 15 Yogyakarta berjumlah 30 siswa sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 14Yogyakarta dengan jumlah 33 siswa. Instrumen penelitian divalidasi secara logis dan empirik. Validitas logis dilakukandengan meminta pertimbangan ahli (expert judgement). Reliabilitas tes hasil belajar dianalisis dengan rumus KR 21, sedangkan untuk reliabilitas angket gaya belajar dianalisis dengan rumus alpha cronbach. Analisis data dilakukan dengan teknik Anava dua jalur pada taraf signifikansi α 0,05. Hasil penelitian membuktikan bahwa pembelajaran IPS dengan model STAD lebih efektif dibandingkan dengan model konvensional, yang ditunjukkan dengan: (1) secara umum model STAD lebih efektif dari pada model konvensional untuk meningkatkan hasil belajar IPS di SMP, (9,2000 > 6,2424; p= 0,000); (2) pada siswa dengan gaya belajar auditori, model STAD dan model konvensional sama-sama efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, (8,0000 > 7,7143; p=0,785); (3) pada siswa dengan gaya belajar visual, model STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan model konvensional, (10,7692 > 5, 1579; p= 0,000), dan (4) terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.Kata Kunci: keefektifan, model STAD, hasil belajar IPS
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Pamungkas, Sri, Winarno Winarno, and Sabihaini Sabihaini. "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai dengan Motivasi sebagai Variabel Mediasi." Jurnal Administrasi Bisnis (JABis) 21, no. 2 (July 24, 2023): 144. http://dx.doi.org/10.31315/jurnaladmbisnis.v21i2.12716.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi berbagai sektor, termasuk pemerintahan. Direktorat Jenderal Perbendaharaan merespons tantangan ini dengan inovasi dan simplifikasi proses bisnis keuangan negara, seperti implementasi Aplikasi SAKTI, SPAN, e-SPM, e-rekon dan LK, MPN G3, serta Kartu Kredit Pemerintah dan sistem digital payment. KPPN Yogyakarta harus siap menghadapi perubahan ini dengan adaptif dan mampu mengkomunikasikan perubahan kepada pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menjelaskan secara empiris pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan pelatihan terhadap kinerja pegawai serta pengaruh tidak langsung pelatihan terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan teknik sensus pada seluruh pegawai aktif KPPN Yogyakarta yang berjumlah 49 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang diolah menggunakan Partial Least Square (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai, pengaruh positif dan signfikan antara pelatihan terhadap kinerja pegawai, pengaruh positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja, dan pengaruh positif dan signifikan antara pelatihan terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja. Gaya kepemimpinan transformasional dan pelatihan yang telah ada perlu dipertahankan karena terbukti mampu memberikan motivasi kepada pegawai untuk bekerja lebih dari apa yang telah ditargetkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Sulistiyaningsih, Retno, Muhammad Mirza Fahrozy, Putu Aditya Prasidha Geordi, and Ali Syahidin Mubarok. "Emosi Kebahagiaan Mahasiswa yang Berasal dari Nusa Tenggara Timur dan Yogyakarta di Kota Malang." Jurnal Health Sains 3, no. 10 (October 21, 2022): 1311–23. http://dx.doi.org/10.46799/jsa.v3i10.491.

Full text
Abstract:
Ekspresi emosi merupakan perubahan yang terjadi pada otot dan kelenjar sehingga berpengaruh pada tingkah laku yang berasosiasi dengan emosi. Dalam ekspresi emosi terdapat kebahagiaan yang merupakan emosi positif yang dirasakan oleh individu serta adanya aktivitas positif yang disukai oleh individu tersebut. Penelitian dilakukan pada mahasiswa berasal dari NTT dan Yogyakarta yang berkuliah di kota Malang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Mahasiswa NTT lebih mengungkapkan kebahagiaan pada tindakan yang sudah ditanamkan sejak kecil sesuai dengan budaya yang berada di daerahnya serta memiliki cara yang unik dan segan terhadap teman yang berasal dari NTT. Kebahagiaan yang dimiliki mahasiswa NTT lebih diekspresikan melalui cara menyanyi, bermain gitar dan tentunya mahasiswa NTT memiliki gaya bahasa yang lugas dan tegas ketika berbicara. Mahasiswa Yogyakarta memiliki budaya sopan santun terhadap orang yang lebih tua dan ditanamkan dalam dirinya serta memiliki cara baik untuk menyampaikan pesan secara tidak langsung. Mahasiswa Yogyakarta juga mengekspresikan kebahagiaannya melalui cara membuat sekitarnya senang dan memiliki gaya bahasa yang sopan dan halus ketika berbicara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography