Academic literature on the topic 'Fenomenologia Di Agn'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Fenomenologia Di Agn.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Fenomenologia Di Agn"

1

Setiarini, Maria, and Kalis Stevanus. "Dinamika Psikologis Remaja Di Panti Asuhan: Studi Fenomenologi." DIEGESIS: Jurnal Teologi Kharismatika 4, no. 1 (July 14, 2021): 10–20. http://dx.doi.org/10.53547/diegesis.v4i1.90.

Full text
Abstract:
This paper is intended to describe the psychological dynamics of adolescents living in orphanages. How are the psychological dynamics of adolescents in living their adolescence without direct guidance and affection from their parents. This study uses a qualitative approach with phenomenological methods. From the results of this study, it was concluded that there were significant differences in the psychological dynamics of adolescents living in orphanages because they had to be entrusted by parents with adolescents living in an orphanage because of their own desires. Psychologically, adolescents who are forced to live in orphanages tend to close themselves off from their environment. Meanwhile, adolescents who live in homes because of their own desires, they tend to be more open to their environment. In addition, the age factor when they enter the orphanage environment also affects their psychological dynamics. Those who enter the orphanage when they are children tend to be more adaptable. Conversely, those who enter when they are teenagers tend to have more difficulty adapting. Therefore, it is hoped that the management of the orphanage can understand the psychological dynamics of adolescents and their struggles, so that it can help them to live adolescence properly, even without the presence of their biological parents.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Yulianti and Nabila Noerfadjria. "Fenomenologi Ta’aruf dan Menikah Muda di Pengajian Islamic Centre Purwakarta." Jurnal Komunikasi Islam 12, no. 1 (June 1, 2022): 106–26. http://dx.doi.org/10.15642/jki.2022.12.1.106-126.

Full text
Abstract:
The most common factor to divorce is communi­cation problems. Self-disclosure interactions bet­ween couples have become the most vital thing for building closeness within them. This study aims to understand the motives and meaning of ta'aruf for women who decide to get married at a young age in Islamic Center Congregation Purwa­karta. By using a qualitative research approach, the findings indicate that ta'aruf is a part of the self-disclosure needed wi­thin couples' relationships. In regard to the motives for getting married at a young age, they are because of reli­gious reasons, a sense of uncertainty arising from past relationships, and to gain the pleasure of their parents (be­cause motive). In addi­tion, it is also because of the desire to achieve goals and main­tain dignity and self-purity (in order to motive). While the construction of meaning from the ta'aruf is as a form of the actualisation of faith to Allah Swt., the media to gain the plea­sure of Allah Swt., and the fulfilment of psychological needs as well.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

., Yanti. "STUDI FENOMENOLOGI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA." Jurnal Kebidanan 12, no. 01 (June 14, 2020): 20. http://dx.doi.org/10.35872/jurkeb.v12i01.362.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPendahuluan: Preeklampsia merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia. Angka kejadian preeklampsia di Jawa Tengah pada tahun 2018 sebesar 8%, Boyolali merupakan salah satu dari sepuluh wilayah penyumbang AKI teringgi di Jawa Tengah, dengan kejadian preeklampsia sebanyak 33,4% (5 kasus), hal ini menyebabkan preeklampsi menempati urutan pertama penyebab kematian ibu. Faktor yang dapat mempengaruhi kejadian preeklampsia adalah usia, paritas, riwayat preeklampsia, riwayat hipertensi, pengetahuan, dan persepsi Ibu, kebiasaan dan dukungan dari keluarga. Penelitian ini untuk mengetahui fenomena faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia di wilayah kerja Puskesmas Ampel Boyolali Jawa tengah. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi. Informan penelitian terdiri dari informan utama yaitu ibu yang mengalami preeklampsia selama kehamilannya sebanyak 5 orang dan informan pendukung yang terdiri dari 5 tenaga kesehatan, 2 kader kesehatan dan 8 anggota keluarga dari informan utama. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Analisis penelitian ini menggunakan teknik Miles dan Hubberman (1992) dengan analisis tematik. Hasil dan pembahasan: Ada 4 tema sebagai hasil dari penelitian ini yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian preeklampsia, terdiri dari usia ibu, paritas, Riwayat Kesehatan dan kebiasaan ibu. Simpulan: Ibu yang mengalami preeklampsia mayoritas memiliki karakteristik (usia, paritas), riwayat kesehatan dan kebiasaan yang beresiko. Dengan melakukan pendampingan selama masa kehamilan kepada ibu hamil yang beresiko diharapkan dapat menghindari komplikasi yang dapat terjadi akibat keterlambatan penanganan serta mengoptimalkan pemberian edukasi tentang preeklampsia untuk meningkatkan pengetahuan ibu. Kata kunci: Preeklamsia, Fenomenologi. PHENOMENOLOGY STUDY OF THE RISK FACTOR THAT RELATED WITH PREECLAMPSIA ABSTRACTIntroduction : Preeclampsia is one of the causes of the highly maternal mortality (MMR) in Indonesia. The incidence of preeclampsia in the Central java in 2018 was 8%. Boyolali which was one of the ten highest contributor to MMR in Central Java, the incidence of preeclampsia was 33,4% (5 cases), this led to preeclampsia being the first cause of maternal death. Factors that can influence the incidence of preeclampsia are age, parity, history of preeclampsia, history of hypertension, knowledge, and mother's perception, habits and support from the family. This research was to describe the phenomenon of the risk factor related with preeclampsia in the work area of Ampel Public Health Center, Boyoali, Central Java. Research method: This is a qualitative research with a descriptive phenomenological approach. The informants of the study consisted of the main informants, namely mothers who had preeclampsia during their pregnancy as many as 5 people and supporting informants consisting of 5 health workers, 2 health cadres and 8 family members from the main informants. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews and documentation studies. The analysis of this study uses the techniques of Miles and Hubberman (1992) with thematic analysis.Result and discussion: The results of the study were identified 4 themes namely factors that influence the incidence of preeclampsia, women’s age, parity, history of health, and women,s daily activity. Conclusion: Mothers who experience preeclampsia have the majority characteristics (women age, parity), history of health and risky habits. By providing assistance during pregnancy for pregnant women who are at risk wish to avoid complications that can occur due to delays in handling and optimizing the provision of education about preeclampsia to improve maternal knowledge. Keywords: Preeclampsia, Phenomenology
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Wardani, Dyah Putri, and Dyah Siti Septiningsih. "Kesepian Pada Middle Age yang Melajang (Studi Fenomenologis Tentang Tipe Kesepian)." Psycho Idea 14, no. 2 (July 1, 2016): 26. http://dx.doi.org/10.30595/psychoidea.v14i2.2118.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tipe kesepian pada middle age yang masih melajang di Purwokerto.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan 1 berjenis kelamin pria menunjukkan 7 tipe kesepian yang dialami yaitu kesepian emosional (sedang melakukan tahap pendekatan dengan lawan jenis), mengalami interpersonal loneliness (merindukan wanita yang pernah dekat, setelah putus dengan wanita tersebut banyak menjalin hubungan dengan lawan jenis), kesepian kosmik (belum memiliki wanita yang cocok untuk dinikahi, memiliki pemikiran bahwa menjalin hubungan dengan wanita yang berjarak jauh tidak akan berjalan lancar), kesepian kognitif (jarang mencurahkan hati dengan orang lain), kesepian psikologikal (pengalaman masa lalu berpengaruh untuk kehidupan saat ini sehingga merasa kecewa, menyesal, merasa bersalah dan merasa kena kualat), kesepian perilaku (berbagai kegiatan dilakukan sendiri), dan kesepian sosial (tidak memiliki peran dalam masyarakat). Informan 2 berjenis kelamin pria menunjukkan 4 tipe kesepian yang dialami yaitu kesepian emosional (ingin memiliki hubungan yang serius dengan lawan jenis), kesepian kosmik (belum memilki wanita yang cocok untuk dinikahi, merasa tidak mungkin menjalin hubungan dengan wanita karena merasa belum mapan dari segi ekonomi), kesepian kognitif (jarang mencurahkan hati dengan orang lain, lebih memilih Allah SWT sebagai tempat curahan hatinya) dan kesepian perilaku (berbagai kegiatan dilakukan sendiri). Informan 3 berjenis kelamin wanitamenunjukkan 4 tipe kesepian yang dialami yaitu kesepian emosional (merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari keluarga dan belum terpenuhi), kesepian kognitif (hanya mencurahkan hati dengan kakak), kesepian sosial (tidak memiliki peran dalam masyarakat, keadaan lingkungan tempat tinggal sepi), dan culture shock (merasa kesulitan menyesuaikan diri saat berada dilingkungan baru). Kata Kunci : Tipe Kesepian, Middle Age, Lajang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Suaeb, Suaeb, and Muhdin Muhdin. "PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU: STUDI FENOMENOLOGI." Jurnal PenKomi : Kajian Pendidikan dan Ekonomi 3, no. 2 (June 22, 2020): 33–42. http://dx.doi.org/10.33627/pk.v3i2.392.

Full text
Abstract:
Supervisi pembelajaran pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru sebagai agen pembelajaran. Pada prakteknya, pelaksanaan supervisi pembelajaran di sekolah belum memberi dampak yang signifikan terhadap peningkatan kinerja guru. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan supervisi pembelajaran dalam meningkatkan profesionalisme guru di SMA Negeri 3 Sape Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi. Data penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Informan penelitian adalah pengawas pendidikan, kepala sekolah, dan dewan guru. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara mendalam. Analisis data penelitian menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif Milles & Hubberman (2009), yaitu: reduksi data, display data, dan verifikasi data. Uji kredibilitas data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menemukan bahwa; (1) pelaksanaan supervisi pengembangan kemampuan akademik guru difokuskan pada tiga hal, yaitu: perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran. Aspek supervisi lebih banyak ditekankan pada administrasi guru, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, dan kemampuan guru dalam menilai kegiatan pembelajaran. Supervisi untuk peningkatan kemampuan inovatif guru dalam pembelajaran belum menjadi fokus pelaksanaan supervisi, termasuk pengembangan kemampuan guru dalam penelitian tindakan kelas; (2) teknik pelaksanaan supervisi pembelajaran lebih dominan dilakukan dengan teknik kunjungan kelas dan diskusi yang dilandasi oleh sikap keakraban; dan (3) perilaku supervisor dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran ditunjukkan dengan adanya kepedulian terhadap pelaksanaan tugas guru, meskipun pada sisi yang lain pengawas dirasa kurang mampu dalam membantu memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Tuapattinajaa, Josetta Maria Remila, and Ariansyah Ariansyah. "Religiusitas pada Gay (Studi Fenomenologis)." Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) 1, no. 1 (October 17, 2018): 070–74. http://dx.doi.org/10.32734/lwsa.v1i1.144.

Full text
Abstract:
Eksistensi gay hingga saat ini masih menjadi hal yang kontroversial dan dipandang negatif di masyarakat Indonesia. Sebagian dari masyarakat menganggap tidak mungkin seorang gay memiliki religiusitas, tetapi sebagian lainnya percaya seorang gay juga memiliki religiusitas. Pendapat yang kontroversial ini mendorong peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana sebenarnya religiusitas yang dimiliki oleh seorang gay. Selain itu juga untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan seseorang menjadi gay, usia saat menyadari dirinya adalah gay, serta penghayatan mereka terhadap orientasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis, dengan partisipan 3 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan pengkodingan, rekonstruksi data, dan merumuskannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keimanan para partisipan tidak terpengaruh dengan kondisinya sebagai gay, serta tidak ada keinginan untuk jauh dari agama dan ibadah. Berkaitan dengan aspek keyakinan, partisipan yakin dengan kebenaran agama Islam, Al-Qur’an, nabi dan rasul, malaikat, hari kiamat, dan takdir. Tetapi pada aspek peribadatan, para partisipan sudah jarang ikut pengajian dan shalat dimesjid saat sudah menjalani kehidupan sebagai gay. Meskipun aspek pengetahuan para partisipan relatif sama, namun aspek pengalamannya menunjukkan adanya keraguan menjalankan ibadah (apakah akan diterima atau tidak), ada perasaan malu dan takut pada Allah. Pengamalan religiusitasnya menunjukkan adanya sikap berbohong pada orangtua terkait dengan orientasinya serta sulit untuk tinggalkan dunia gay. Faktor yang menyebabkan para partisipan menjadi gay adalah pengalaman negatif diusia sebelumnya. Menyadari diri sebagai gay berada pada rentang masa remaja. Penghayatan partisipan terhadap orientasinya sebagai gay secara umum memiliki kesamaan yaitu menganggapnya sebagai cobaan dari Allah, sama seperti orang-orang lain, yang diberi cobaan yang berbeda-beda. The existence of gay is still a controversial and negative thing among Indonesian society. Some people consider it impossible for a gay to have religiosity, but others believe a gay also has religiosity. This controversial opinion encouraged researchers to conduct research to find out how religiosity is actually owned by a gay person. In addition, it was also conducted to find out the factors that cause a person to become a gay, such as the age when he realized he was a gay, and their appreciation of their orientation. This study used a phenomenological qualitative method, with 3 participants. Data collection was done by intimate interviews. Data analysis was done by coding, data reconstruction, and formulating it. The results of the study showed that the faith of the participants was not affected by his condition as gay, and there was no desire to be far from religion and worship. Regarding the aspects of faith, participants were confident in the truth of Islam, the Qur'an, prophets and messengers, angels, doomsday, and destiny. But in the aspect of worship, the participants had rarely participated in recitation and prayer in the mosque when they had lived a gay life. Although the aspects of the participants' knowledge were relatively the same, but the aspect of their experience shows that there were doubts about worshiping (whether to be accepted or not), there was a feeling of shame and fear of God. The practice of religiosity showed an attitude of lying to parents related to their orientation and it was difficult to leave the lifestyle. The factor that caused the participants to be gay was a negative experience in the previous age. Recognizing themselves as gay was occurred in the range of adolescence. The appreciation of the participants for their orientation as gay in general had a similarity, namely to regard it as a trial from God, just like other people who were given different trials.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Isabella, Chandra, Ratna Sitorus, and Yati Afiyanti. "Pengalaman Ketidakpatuhan Pasien Terhadap Penatalaksanaan Diabetes Mellitus: Studi Fenomenologi." Jurnal Keperawatan Indonesia 12, no. 2 (July 24, 2008): 84–90. http://dx.doi.org/10.7454/jki.v12i2.205.

Full text
Abstract:
AbstrakStudi fenomenologi ini menggali pengalaman ketidakpatuhan pasien terhadap penatalaksanaan Diabetes Mellitus (DM). Delapan partisipan dipilih dengan metode convenience sampling di salah satu RS di Jakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara, dianalisis dengan metode Collaizz. Hasil penelitian mengidentifikasi tujuh tema utama yaitu: makanan diit tidak menyenangkan, tidak memahami manfaat diit menyebabkan ketidakpatuhan, tidak memahami manfaat latihan fisik untuk penatalaksanaan DM, alasan usia sudah lanjut, keterbatasan fisik untuk melakukan latihan fisik, pemahaman keliru tentang manfaat obat, gagal mematuhi minum obat karena alasan ekonomi. Alasan utama ketidakpatuhan adalah tidak memahami manfaat penatalaksanaan DM, sehingga perlu pendidikan kesehatan berkelanjutan untuk meningkatkan kepatuhan pasien. Peneliti menyarankan penelitian fenomenologi lanjutan untuk menggali kepatuhan masing-masing pilar tatalaksana DM secara khusus. AbstractThis phenomenological study attempted to explore the experiences of patient’s non-adherence to the Diabetes Mellitus (DM) treatment. Eight participants were selected by convenience method from a hospital in Jakarta. Data were collected and then analyzed with the Collaizz’s method. The results identified seven major themes which consisted of less pleasure of diet, less understanding about the benefits of diet, less understanding about the benefits of physical exercise, old age, physical disability, incorrect understanding about the benefits of medicine, fail to adhere taking medicine because of economic’s reason. This study concluded the most common reason of non-adherence was lack of understanding about the benefit of the treatment adherence. Therefore, it is the necessary to give adequate health education continuously to promote patient’s adherence. Further research may explore patient’s adherence specific to each four DM treatment’s pillars.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Hikmawan, M. Dian, M. Rizky Godjali, and Ika Arinia Indriyany. "Kiai dan Strukturasi Kekuasaan di Pandeglang, Banten." Politika: Jurnal Ilmu Politik 12, no. 1 (August 18, 2020): 88–106. http://dx.doi.org/10.14710/politika.12.1.2021.88-106.

Full text
Abstract:
Posisi Kiai dianggap merupakan salah satu kunci penting dalam memahami struktur masyarakat Indonesia. Pada penelitian ini Kiai dilihat sebagai subjek politik dari agensi dan struturasi kekuasaan di Pandeglang. Kharisma dan ketokohan Kiai mampu membuat struktur baru dalam kekuasaan daerah. Keterlibatannya dalam urusan publik membuatnya menjadi agen baru dalam wacana isu publik. Dengan analisis yang lebih ditekankan pada aspek kultural untuk melihat fungsi sosial politik yang diperankan oleh Kiai, penelitian ini menjadi hal yang sangat menarik untuk ditinjau lebih jauh. Dengan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi hermeneutik, penelitian ini mengungkapkan banyak makna dalam melihat struktur kekuasaan yang ada dan memberikan pemaknaan baru dalam melihat relasi kekuasan dalam politik lokal. Maka dari itu, penelitian ini memberikan gambaran lainnya bahwa ditengah maraknya kekuasaan politik lokal yang dipenuhi dengan oligarki, hasil riset ini menawarkan jalan baru dalam sebuah struktur kekuasaan melalui agensi yang mampu mendorong struktur kekuasaan agar membawa wacana-wacana publik ke permukaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Naimah, Khoirun, Demi Pristifona, and Wiedy Putri Fauziah. "The Significance of Local Folklore Reconstruction to Imbue Pancasila on Early Age Students in Elementary School." Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series 5, no. 3 (February 19, 2022): 97. http://dx.doi.org/10.20961/shes.v5i3.59325.

Full text
Abstract:
<span id="docs-internal-guid-829a7467-7fff-ef6d-246f-6a5fb685b430"><span>Peran Pancasila dalam era pendidikan saat ini dibutuhkan untuk menanggulangi degradasi moral siswa dengan kemajuan era disrupsi berdampak pada berbagai bidang yang ada, salah satunya di bidang pendidikan.Tujuan penelitian ini untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap budaya lokal dengan membiasakan pendidikan kearifan lokal sejak dini, sehingga nilai-nilai Pancasila dapat diindoktrinasi untuk membentuk karakter siswa guna mencegah terjadinya degradasi moral di Sekolah Dasar. Berkaitan dengan hal tersebut maka digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan riset fenomenologi di Sekolah Dasar. Data penelitian berupa ungkapan deskriptif oleh beberapa informan yang menggambarkan peran Pancasila. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila kepada siswa Sekolah Dasar melalui pembelajaran yang menyenangkan adalah konsekuensial dan terlaksana dengan baik. Dengan demikian, menciptakan paradigma baru seiring dengan pesatnya kemajuan zaman modern, siswa Sekolah Dasar dapat terus menumbuhkan nilai-nilai moral dan agama sesuai dengan budaya sopan santun dan etika. Siswa juga dapat memahami 6 pilar profil pelajar pancasila yang menjadi tolak ukur pengembangan karakter siswa, telah dilaksanakan di sekolah ataupun di rumah. </span></span>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Lumbantoruan, Masita Ruth Irene, and Dewi Elizadiani Suza. "Pengalaman Anak Usia Sekolah Dengan Leukemia Yang Dirawat di Rumah Sakit Kota Medan: Studi Fenomenologi." Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM) 1, no. 1 (October 2, 2018): 80–86. http://dx.doi.org/10.32734/tm.v1i1.41.

Full text
Abstract:
Salah satu jenis kanker yang paling banyak didiagnosa pada anak dan remaja adalah leukemia dimana pengobatannya membutuhkan waktu yang lama dan berulang di rumah sakit. Penderita leukemia semasa anak-anak banyak terdiagnosa pada usia 0-14 tahun yang diantaranya adalah anak usia sekolah yaitu 612 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pengalaman anak usia sekolah dengan leukemia yang dirawat di rumah sakit kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan wawancara mendalam kepada anak usia sekolah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah partisipan sebanyak tujuh orang partisipan yang memiliki kriteria inklusi sebagai berikut: 1) anak usia sekolah 7-12 tahun, 2) dirawat di rumah sakit dengan diagnosa leukemia yang sedang menjalani minimal 3 hari perawatan, 3) komunikatif, 4) bersedia menjadi partisipan yang dinyatakan secara verbal atau dengan menandatangani surat perjanjian penelitian. Hasil wawancara dianalisis dengan metode Giorgi. Data yang sudah dianalisis memunculkan 5 tema, yaitu: 1) anak mengalami penderitaan fisik, 2) anak mengalami penderitaan psikis, 3) anak kehilangan waktu aktivitas, 4) anak mengalami perubahan lingkungan sosial, 5) anak mendapatkan dukungan keluarga. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa seluruh partisipan yang merupakan anak usia sekolah dengan leukemia yang dirawat di rumah sakit kota Medan mengalami stresor hospitalisasi yang disebabkan oleh tindakan pengobatan, kondisi penyakit, serta perawatan yang membutuhkan waktu lama dan berulang. Diharapkan bagi pelayanan rumah sakit agar memperhatikan tahap tumbuh kembang anak selama masa perawatan, khususnya dalam menciptakan lingkungan yang nyaman, pemberian terapi psikologis dan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan anak. One type of cancer which is most diagnosed in children and adolescents is leukemia. The treatment of leukemia takes a long time and recurs in the hospital. Most Leukemia sufferers are diagnosed at ages of 0-14. Some of them are school-age children, 6-12 years. The objective of this study was to explore the experiences of hospitalized school-age children with leukemia in hospitals in Medan. This study used a phenomenological qualitative method with in-depth interviews. The sampling technique used was purposive sampling. The participant composed of 7 children who had the following inclusion criterias: 1) school-aged children, 7-12 years, 2) hospitalized for at least 3 days of care with a diagnosis of leukemia, 3 ) communicative, 4) willing to become participants verbally stated or by signing a research agreement letter. The data was analyzed using Giorgi method. There were 5 themes rising, i.e. 1) children suffered physically, 2) children sufferred psychologically, 3) children lost time for activities, 4) children experienced changes in social environment, 5) children got family support. The results showed that all participants with leukemia in hospitals in Medan experienced hospitalization stress caused by treatment measures, disease conditions, and long-term and repetitive treatments. It is suggested that hospital services pay attention to the stage of children’s development during the treatment period, especially in creating a comfortable environment, providing psychological and nutritional therapy that meets the needs of the children.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Dissertations / Theses on the topic "Fenomenologia Di Agn"

1

Bignamini, Andrea. "The swift-XRT survey of groups and clusters of galaxies." Doctoral thesis, Università degli studi di Trieste, 2010. http://hdl.handle.net/10077/3634.

Full text
Abstract:
2008/2009
La mia tesi di dottorato è indirizzata alla studio di gruppi e ammassi di galassie in banda X. Questo campo è stato particolarmente attivo negli ultimi 10 anni, grazie ai dati raccolti dai satelliti Chandra e XMM-Newton. Gli ammassi di galassie sono visibili nei raggi X grazie all'emissione di bremsstrahlung termico dovuta al Mezzo Intra Cluster (ICM) riscaldato a temperature di 10^7-10^8 Kelvin, il quale costituisce circa il 15% della loro massa totale. L'analisi dell'emissione X di gruppi e ammassi permette di studiare la struttura a grande scala dell'Universo per vincolare i parametri cosmologici, e di studiare l'interazione tra l'ICM e le galassie dell'ammasso. Il mio lavoro scientifico è stato prevalentemente indirizzato alla realizzazione di una nuova survey di ammassi di galassie, la Swift-XRT Cluster Survey (SXCS), ottenuta utilizzando l'archivio dell' X-Ray Telescope (XRT), il quale si trova a bordo del satellite Swift. L'obiettivo è stato non solo quello di costruire un nuovo catalogo di ammassi, ma anche di caratterizzare le proprietà chimiche e termodinamiche degli ammassi più brillanti presenti nel catalogo. Inoltre, viste le caratteristiche di questa survey ci si aspettia di individuare diversi ammassi con redshift z>1, i quali avrebbero un forte impatto sullo studio della struttura a grande scala dell'Universo e sulla misura dei parametri cosmologici. Nello studio delle proprietà ad alto redshift degli ammasi di galassie, ho anche analizzato dati Chandra di un campione di ammassi distanti selezionati in ottico appartenenti alla Red-sequence Cluster Survey (RCS). In maniera complementare alla SXCS, l'obiettivo è di valutare lo stato evolutivo di questi oggetti, al fine di evidenziare le differenze tra campioni di ammassi selezionati in ottico e selezionati in banda X. Durante il mio lavoro ho anche contribuito sostanzialmente alla realizzazione del simulatore di immagini per una nuova missione in banda X proposta alla NASA Astro 2010 Decadal Survey: il Wide Field X-ray Telescope (WFXT). Questo lavoro rappresenta una parte importante per il caso scientifico di WFXT, poiché per la prima volta in immagini X simulate sono state incluse popolazioni realistiche di tutti i tipi di sorgenti che contribuiscono al cielo in banda X, in particolare gruppi e ammassi di galassie, nuclei galattici attivi (AGN) e foreground galattico. Grazie a questo lavoro è possibile studiare il caso scientifico di WFXT su basi solide.
XXII Ciclo
1981
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography