Journal articles on the topic 'Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

., Tukino, and Baru Harahap. "Pembinaan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Dan Jasa Dengan MYOB Accounting V17 Pada SMK Batam Business School." Jurnal Pengabdian Barelang 3, no. 02 (July 19, 2021): 63–69. http://dx.doi.org/10.33884/jpb.v3i02.3649.

Full text
Abstract:
SMK yang berlokasi saling berdekatan, tetapi belum sinergi dalam pemanfaatan sumber daya yang ada di masing-masing sekolah dipandang kurang efisien. Di sisi lain beberapa SMK mempunyai sumber daya yang memadai dan cukup potensial untuk memperluas dan sekaligus meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap masyarakat melalui berbagai program pendidikan dan latihan. Berkaitan dengan kondisi tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan memprogramkan untuk menggabungkan sekolah tersebut dalam satu manajemen dan meningkatkan daya tampung SMK melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan dengan nama Pengembangan SMK Besar. Laporan Keuangan berfungsi sebagai alat untuk menganalisis kinerja keuangan yang dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, usaha, kinerja dan arus kas sehingga dapat dijadikan dasar membuat keputusan-keputusan ekonomi. Objek pengabdian ini, ditujukan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School di sekitar Kelurahan Sekaran yang mayoritas pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School belum memiliki laporan keuangan. T labaujuan program pengabdian ini adalah memberikan pelatihan kepada pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School dalam penyusunan akuntansi berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) serta untuk merancang sistem akuntansi sederhana secara manual maupun terkomputerisasi yang dapat membantu dan memudahkan para pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School dalam membuat laporan keuangan berbasis SAK ETAP
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Ginting, Dewi Sri Rezky. "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI PERAWATAN KULIT WAJAH." Perspektif Ilmu Pendidikan 32, no. 1 (April 30, 2018): 23–30. http://dx.doi.org/10.21009/pip.321.4.

Full text
Abstract:
Generally, facial skin care materials are considered difficult because students are required to be able to remember the steps of facial skin care treatment, therefore, it is important to using instructional models that can help to improve the ability of students in receiving instructional materials. This study aims to determine the effect of instructional model Quantum Teaching on the Basic Skin Care subject as a basic competence of X class Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. This research was conducted by pre experiment methods. This research was conducted at SMK Negeri 1 Beringin in February 2015. The descriptive result of 31 students’ tendency of facial skin care study before being given the application of a quantum teaching (X) model included sufficient category and facial skin care learning after applying Quantum Teaching (Y) including high category. The results obtained showed that there is a significant effect between the results of facial skin care study after being given the application of Quantum Teaching models in students of SMK Negeri 1 Beringin. References Abdurrahman. (2008). Pendidikan bagi anak kesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Deporter, B. (2010). Quantum teaching (Edisi Terjemahan). Bandung: Kaifa. Djamarah, dkk. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2013). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Kusantati, H., Dkk. (2008). Tata kecantikan kulit untuk sekolah menengah kejuruan jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasioal. Pratiwi, I.K. (2013). Keefektifan model quantum teaching terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Rakhmawati. (2011). Penerapan model pembelajaran quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan lembar kerja siswa untuk meningkatkan hasil belajar materi bentuk pangkat dan akar pada siswa kelas X semester I SMA N Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: FMIPA IKIP PGRI. Sudjana. (2012). Metoda statistika. Bandung: Tarsito. Tarigan, D. (2011). Penerapan model quantum teaching untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran agroindustri pada siswa SMP Negeri 31 Medan. Skripsi. Medan: FT Unimed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Aprilia, Trisna, and Adriani Adriani. "PEWARNAAN BATIK ZAT SINTETIS DI RUMAH BATIK PANDAN MANGURAI KOTA SUNGAI PENUH." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 174. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.29839.

Full text
Abstract:
This study uses synthetic dyes in the dyeing process of synthetic dye batik in Sungai Penuh City (Case Study at Rumah Batik Pandan Mangurai). The purpose of this study is to describe the recipe and process of batik coloring at Rumah Batik Pandan Mangurai. This research method is descriptive qualitative method, primary data with secondary data, research informants batik business owners and workers at Rumah Batik Pandan Mangurai. The instrument in the researcher's own research, which uses an observation guide, an interview guide, a documentation guide then the equipment used is a recording (camera). The validity of the data was obtained through careful observation, and trigulation. The data were analyzed using data reduction, data presentation and gathering conclusions. The conclusion is the research on recipes and dyeing techniques used at Rumah Batik Pandan Mangutai with a vlot of 1:20 and the dye used is 5gr per 200 gr of fabric. Using 5000 ml of water for the dye used in this batik coloring technique using naptho, indigosol and remasol dyes. And using TRO to remove the starch on the cloth so that the color results are perfect. The coloring technique used is the dyeing technique, which is repeated as desired. Keywords: recipes, techniques, batik synthetic substances. AbstrakPenelitian ini pewarnaan Batik Zat Sintetis di Kota Sungai Penuh (Studi Kasus di Rumah Batik Pandan Mangurai) menggunakan pewarna sintetis pada proses mewarnai kain batik pewarna sintetisnya terdiri dari zat pewarna napthol, zat pewarna indigosol, dan zat pewarna remasol. Tujuan dari penelitian ini guna mendiskripsikan resep dan proses pewarnaan batik di Rumah Batik Pandan Mangurai. Metode penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif, data primer dengan data sekunder, informan penelitian pemilik usaha batik dan pekerja di Rumah Batik Pandan Mangurai. Instrumen pada penelitian peneliti sendiri, yang menggunakan panduan obesrvasi, panduan wawancara, panduan dokumentasi kemudian peralatan yang digunakan ialah perekaman (kamera). Keabsahan data didapatkan melalui telitian pengamatan, dan trigulasi. Data dianalisis memakai reduksi data, penyajian data serta pengumpulan kesimpulan. Kesimpulan yang penelitian resep dan teknik pewarnaan yang digunakan di Rumah Batik Pandan Mangutai dengan vlot 1:20 dan zat pewarna yang digunakan yaitu 5gr per 200 gr kain. Menggunakan 5000ml air untuk zat pewarna yang pakai pada teknik pewarnaan batik ini dengan menggunakan zat warna naptho, indigosol dan remasol. Dan menggunakan TRO untuk menghilangkan kanji yang ada dikain agar hasil warnanya sempurna.Teknik pewarnaan yang digunakan menggunakan teknik celup, yang dilakukan berulang-ulang sesuai dengan keinginan.Kata Kunci: resep, teknik, batik zat sintetis. Authors:Trisna Aprilia: Universitas Negeri PadangAdriani: Universitas Negeri Padang References:Barcode, T. S. (2010). Batik. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.Chatib, Winarni. (1980). Pengetahuan Bahan Tekstil 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidkan Menengah Kejuruan.Herina, Sri and Yuniasari, Dwi. (2013). Pewarnaan. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.Noor, F. (2007). Teknologi Tekstil dan Fashion. Yogyakarta: UNY Press.Ramanto, Muzni. (2007). Pengetahuan Bahan Seni Rupa Dan Karya. Padang: UNP Press.Setiawati, P. (2004). Kumpas Tuntas Teknik Proses Membatik . Yogyakarta: Absolut.Soermarjadi, dkk. (1992). Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.Sunarto. (2008). Teknologi Pencelupan Dan Pengecapan Jilid III. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.Tejahjani, I. (2013). YUk, Membatik!. Jakarta: Esensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Supriono, Juliya Safitri, Teti Berliani, and Dagai L. Limin. "PENGELOLAAN KANTIN SEHAT DI SDN 6 BUKIT TUNGGAL PALANGKA RAYA." Equity In Education Journal 2, no. 1 (March 20, 2020): 62–67. http://dx.doi.org/10.37304/eej.v2i1.1688.

Full text
Abstract:
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan kantin sehat di SDN 6 Bukit Tunggal Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Sumber data penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru dan para pedagang kantin sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan: reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses perencanaan kantin sehat dilakukan dengan tahapan mulai dari identifikasi kebutuhan layanan kantin sehat hingga penetapan jadwal kegiatan kantin sehat; (2) pengorganisasian kantin sehat dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi kantin beserta tugas serta tanggungjawab pengelola kantin; (3) pelaksanaan kantin sehat dikelola sekolah bersama penjaga kantin; dan (4) pengawasan kantin sehat dilakukan secara internal oleh pihak sekolah dan eksternal dengan melibatkan stakeholders seperti: Badan POM, Puskesmas Kayon, dan Dinas Lingkungan Hidup. Abstract: This study aims to describe the management of a healthy canteen at SDN 6 Bukit Tunggal Palangka Raya. This study used a qualitative approach with case study design. Sources of research data consisted of school principals, teachers and school canteen traders. The data was collected by means of observation, interview and documentation study. The data analysis technique was carried out in stages: data reduction, data presentation and verification or drawing conclusions. The results showed that: (1) the planning process for a healthy canteen was carried out with stages starting from identifying the need for healthy canteen services to establishing a schedule for healthy canteen activities; (2) the organization of a healthy canteen is carried out by determining the organizational structure of the canteen and the duties and responsibilities of the canteen manager; (3) implementation of a healthy canteen managed by the school together with the canteen guard; and (4) supervision of the healthy canteen is carried out internally by the school and externally by involving stakeholders such as: the POM, Kayon Puskesmas, and the Environmental Agency. References: Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2013). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Daryanto., & Farid, M. (2013). Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media Februhartanty, J., Iswarawanti, D. N., Ermayani, E., Meiyetriani, E., Laras, I. P., & Astuti, R. D. (2018). Pengembangan Kantin Sehat Sekolah. Jakarta: Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and Nutrition SEAMEO RECFON. Hanum, S. M. F., & Latifah, F. N. (2019). PKM Kantin Sehat SMP di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara, 2(2), 159-168. doi: https://doi.org/10.29407/ja.v2i2.12407. Mavidayanti, H., & Mardiana. (2016). Kebijakan Sekolah dalam Pemilihan Makanan Jajanan pada Anak Sekolah Dasar. Unnes Journal of Health Education, 1(1), 71-77. Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press. Novariska, T. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Sagala, S. (2012). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. Soemanto, W. (1990). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Yusuf, L., Yulastri, A., Kasmita., & Faridah, A. (2008). Teknik Perencanaan Gizi Makanan: untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Widayana, Gede. "Peningkatan Kemampuan Kompetensi Guru Adaptif Melalui Program Keahlian Ganda Di Sekolah Menengah Kejuruan." Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha 10, no. 1 (March 31, 2022): 48–54. http://dx.doi.org/10.23887/jptm.v10i1.44161.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru setelah mendapat program keahlian ganda yang merubah statusnya dari guru adaptif menjadi guru produktif . Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu mengambarkan tingkat kemampuan guru dalam mengajar bidang keahlian baru yang didapat setelah mengikuti Program Keahlian Ganda. Subyek penelitian ini adalah guru yang sudah mengikuti dan sudah lulus Program Keahlian Ganda. Sedangkan objek yang diteliti berada di SMKN I Tampaksiring kabupaten Gianyar Bali. Populasi penelitian adalah guru yang sudah mengikuti PKG dan siswa bidang keahlian yang diajarkan oleh guru tersebut. Data dalam penelitian ini data akan dikumpulkan melalui interview mendalam, observasi kelas, dan studi dokumen. Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan guru dilihat dari persiapan guru sebelum mengajar adalah dapat menguasai materi pembelajaran , mampu memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran, dan mampu memberikan gambaran manfaat pembelajaran. Untuk pelaksanaan guru keahlian ganda dalam mengajar memiliki kemampuan dalam menjelaskan materi pembelajaran dari awal sampai akhir. Sedangkan evaluasi hasil analisis kemampuan guru keahlian ganda adalah pertama dengan adanya program keahlian ganda dapat meningkatkan kompetensi keahlian guru dan kedua adanya forum komunikasi antar guru saling berbagi pengalaman dan ilmu. Dalam hal ini tanggapan siswa sangat positif dan antusias dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat memahami dan mengerti dengan apa yang diajarkan guru.Kata kunci : guru adapti,guru produktif, keahlian ganda. The purpose of this study was to determine the ability of teachers after receiving a dual expertise program that changed their status from adaptive teachers to productive teachers. The research approach used in this research is descriptive qualitative, which describes the level of teacher ability in teaching new areas of expertise obtained after participating in the Multiple Skills Program. The subjects of this research are teachers who have attended and have passed the Multiple Expertise Program. While the object under study is at SMKN I Tampaksiring, Gianyar Regency, Bali. The research population is teachers who have participated in PKG and students in the areas of expertise taught by the teacher. The data in this study will be collected through in-depth interviews, class observations, and document studies. From the research conducted, it can be concluded that the teacher's ability seen from the preparation of the teacher before teaching is able to master the learning material, be able to utilize learning resources in learning, and be able to provide an overview of the benefits of learning. For the implementation of dual expertise in teaching teachers have the ability to explain learning material from beginning to end. While the evaluation of the results of the analysis of the ability of dual expertise teachers is firstly the existence of a dual expertise program can improve the competence of teacher skills and secondly there is a communication forum between teachers to share experiences and knowledge. In this case, the students' responses were very positive and enthusiastic in learning in class so that they could understand and understand what the teacher taught. Keywords: adaptive teacher, productive teacher, multiple skills.DAFTAR PUSTAKAAggarwal, P. (2014). Teacher ’ Competencies As Identified By NCTE. 1(6), 252–253.Avidov-Ungar, O., & Forkosh-Baruch, A. (2018). Professional identity of teacher educators in the digital era in light of demands of pedagogical innovation. Teaching and Teacher Education, 73, 183–191. https://doi.org/10.1016/j.tate.2018.03.017Baitullah, M. J. A., & Wagiran, W. (2019). Cooperation between vocational high schools and world of work: A case study at SMK Taman Karya Madya Tamansiswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 9(3), 280–293. https://doi.org/10.21831/jpv.v9i3.27719Bunker, D. H. (2012). Teachers’ Orientation To Teaching And Their Perceived Readiness For 21st Century Learners.Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2016). Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdf.Shernoff, D. J., Sinha, S., Bressler, D. M., & Ginsburg, L. (2017). Assessing teacher education and professional development needs for the implementation of integrated approaches to STEM education. International Journal of STEM Education, 4(1), 13. https://doi.org/10.1186/s40594-017-0068-1Sulisworo, D. (2016). The Contribution of the Education System Quality to Improve the Nation’s Competitiveness of Indonesia. Journal of Education and Learning, 10(2), 127–138. https://doi.org/10.11591/edulearn.v10i2.3468Tanang, H., & Abu, B. (2014). Teacher Professionalism and Professional Development Practices in South Sulawesi, Indonesia. Journal of Curriculum and Teaching, 3(2), 25–42. https://doi.org/10.5430/jct.v3n2p25Team, K. (2017). PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA) (Vol. 1). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Putri, Atika Dwi, and Agusti Efi. "STUDI TENTANG TEKNIK MENENUN SONGKET RAWANG MENGGUNAKAN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI RUMAH TENUN SONGKET RAWANG KABUPATEN AGAM." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 238. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.32711.

Full text
Abstract:
This research aims to describe the shape of the loom, the function of the loom, and the technique of weaving using a non-machine loom (ATBM) at the Songket Rawang Weaving House. The research method used is descriptive qualitative. Types of data in the form of primary and secondary data. The informants of this research are the leaders, coaches and craftsmen at the Songket Rawang Weaving House. Data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. Data analysis techniques by means of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the Rawang songket weaving technique using ATBM can store motifs directly without having to make motifs continuously. The technique of storing motifs in ATBM uses a tool called a gun/karok motif. The motifs that have been made can be stored in the motif gun/karok so that the process of making further motifs does not need to be remade, because it is already stored in the motif karok. The process of storing this motif is first stored in the motif sungkit then the motif is temporarily stored in sticks, after all the motifs are formed, they are transferred to the motif karok to be stored. Keywords: songket rawang, weaving technique, ATBM. AbstrakPenelitian ini bertujuanuntuk mendeskripsikan bentuk alat tenun, fungsi alat tenun, dan teknik menenun dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) di Rumah Tenun Songket Rawang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Jenis data berupa data primer dan sekunder. Informan penelitian ini adalah pimpinan, pembina dan pengrajin di Rumah Tenun Songket Rawang. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diketahui bahwa teknik menenun songket Rawang dengan menggunakan ATBM dapat menyimpan motif secara langsung tanpa harus membuat motif secara terus menerus. Teknik menyimpan motif pada ATBM menggunakan alat yang disebut dengan gun/karok motif. Motif yang sudah dibuat dapat disimpan pada gun/karok motif sehingga proses pembuatan motif selanjutnya tidak perlu lagi dibuat kembali, karena sudah tersimpan di karok motif. Proses penyimpanan motif ini terlebih dahulu disimpan di sungkit motif kemudian motif tersebut di simpan sementara di lidi-lidi, setelah semua motif terbentuk baru di pindahkan ke karok motif untuk disimpan.Kata Kunci:teknik menenun, songket rawang, ATBM.Authors:Atika Dwi Putri : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri Padang References:Affendi, Y. (1980). Seni Tenun Silungkang dan Sekitarnya. Proyek Media Kebudayaan Jakarta. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Bart, B., Utama, E., & AZwar, N. (2006). Revitalisasi Songket Lama Minangkabau. Padang: Studio Songket Erika Rianti.Hertis, Sefni. (2001). Studi Tentang Ktiya Songket Di Silungkang. Padang: Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa Sastra dan Seni Universitas Negeri PadangJuistry, Febriyani. (2013). Kerajina Tenun Songket Minang Saiyo di Nagari Unggan Kabupaten Sijungjung. Padangpanjang: Jurusan Kriya FSRD ISI Padang Panjang.Lubis, S. K., Retnowati, T. H., & Syawalina, S. (2020). Predictive Power of Intellectual Ability Test Score on Students’ Fine Art Learning Outcomes. In 3rd International Conference on Arts and Arts Education (ICAAE 2019) (pp. 41-44). Atlantis Press.Riris, W. Widati. (2002). Perempuan Dalam Usaha Pertenunan Sulawesi Selatan. Jurnal Perempuan edisi, 22.Saputra, H. (2019). Seni dan Budaya Tenun Ikat Nusantara. Res. Gate, 1, 1-15.Yudoseputro, W. (1995). Desain Kerajinan Tekstil. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Harjanti, Ririh Sri, Bahri Kamal, Anita Karunia, Arifia Yasmin, and Hikmatul Maulidah. "Pelatihan Perpajakan Pengisian SPT Masa PPN pada Siswa-Siswi SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal." E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 13, no. 3 (September 30, 2022): 496–501. http://dx.doi.org/10.26877/e-dimas.v13i3.5652.

Full text
Abstract:
Kemampuan mengisi SPT Masa PPN sangat dibutuhkan demi kelancaran adminsitrasi perpajakan sehingga terhindar dari sanksi pajak. Sebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia menganut system Self Asssesment System, dimana wajib pajak diharapkan mampu menghitung, membayar dan menyampaikan SPT sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu sangat peran dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung sukses pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia tersebut. Salah satu pihak yang tidak kalah pentingnya mensukseskan pelaksanaan perpajakan di Indonesia adalah dari pihak generasi muda khususnya dari dunia pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 DukuhturiTegal mempunyai jurusan Akuntansi yang cukup banyak yaitu ada 6 (enam ) kelas. Dalam jurusan Akuntansi ada mata pelajaran perpajakan namun belum dibahas secara mendalam, hanya seputar pengetahuan umum tentang pajak. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul peningkatan kemampuan perpajakan melalui pelatihan pengisian SPT Masa PPN pada siswa siswi SMK Negeri 1 Dukuhturi Tegal menjadikan siswa-siswi SMK Negeri 1 Dukuhturi Tegal sebagai generasi muda milenial dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan pengisian SPT Masa PPN dengan menggunakan komputer. Metode yang digunakan pada pelatihan ini adalah praktik pengisian SPT Masa PPN secara tutorial menggunakan komputer melalui e-form resmi dari DJP (Direktorat Jenderal Pajak). Dari hasil evaluasi diperoleh bahwa antusiasme dari peserta sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir. Dari hasil pengamatan, diskusi dan tanya jawab selama kegiatan PKM ini berlangsung dapat diketahui adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa-siswi SMKN 1 Dukuhturi Tegal dalam pengisian SPT Masa PPN.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Norma Kuwala, Resfi, and Sri Zulfia Novrita. "RAGAM HIAS MOTIF BATIK TANAH LIEK DHARMASRAYA (Studi Kasus di Kerajinan Batik Tanah Liek Citra)." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 08. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.32358.

Full text
Abstract:
Tanah Liek Citra batik is one of the batik craft businesses on the Duo Sitiung River, Dharmasraya Regency, West Sumatra. Became the first Tanah Liek batik business in Dharmasraya Regency since 1996 which raised various decorative batik motifs from the natural wealth of Dharmasraya Regency. The research was conducted with the aim of describing the decorative motifs of Tanah Liek Citra batik. The method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The data sources chosen were primary data (written notes, picture recordings) and also used secondary data (library studies). The technique of collecting research data uses techniques, observations, interviews, and documentation. Furthermore, the technical analysis of the data will be reviewed and will be analyzed, namely reduction of data, presentation of research data and finally conclusions can be drawn from the data that has been collected. The results of the study describe the Tanah Liek Citra batik motifs, including those inspired by naturalist forms (flora such as: palm flower motifs, rubber tree motifs, bamboo motifs, lauik plant motifs, kaluak nails motifs, kiambang batauik motifs, fauna such as: hong bird motifs, motifs tapak kudo) decorative forms such as: rangkiang motif, rumah gadang motif.Keywords: batik motif, tanah liek.AbstrakBatik Tanah Liek citra adalah salah satu usaha kerajinan batik di Sungai Duo Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Menjadi usaha batik Tanah Liek pertama di Kabupaten Dharmasraya sejak tahun 1996 yang mengangkat ragam hias motif batik dari kekayaan alam Kabupaten Dharmasraya. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan ragam hias motif dari batik Tanah Liek citra. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang dipilih yaitu berupa data primer (catatan tertulis, rekaman gambar) dan juga menggunakan data sekunder (studi kepustakaan). Teknik dari pengumpulan data penelitian menggunakan teknik, observasi, wawancara, serta dokumentasi. Selanjutnya teknis analisis data akan dikaji dan akan di analisis yaitu reduksi dari data, penyajian dari data hasil penelitian dan yang terakhir baru dapat ditarik kesimpulan dari data-data yang telah terkumpul. Hasil dari penelitian mendeskripsikan motif batik Tanah Liek citra diantaranya yaitu terispirasi dari bentuk naturalis (flora seperti : motif bunga sawit, motif pohon karet, motif bambu, motif tumbuhan lauik, motif kaluak paku, motif kiambang batauik, fauna seperti : motif burung hong, motif tapak kudo) bentuk dekoratif seperti: motif rangkiang, motif rumah gadang. Kata Kunci: motif batik, tanah liek.Authors:Resfi Norma Kuwala : Universitas Negeri PadangSri Zulfia Novrita : Universitas Negeri Padang References:Budiyono, D. (2008). Kriya Tekstil Untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.Elliot, Inger McCabe. (2004). Batik: Fabled Cloth of Java. Singapura: Perinpus.Ernawati, I., & Nelmira, W. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen, Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.Moleong, Lexy. (2005). Penelitian Metodologi Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Hadaf, A., Adriani, A., & Novrita, S. Z. (2016). Motif dan Pewarnaan Batik Tulis di Dusun Giriloyo Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA (Studi Kasus di Industri Batik Sri Kuncoro). Journal of Home Economics and Tourism, 11(1). http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/viewFile/5781/4511Hakim, L. M. (2018). Batik Sebagai Warisan Budaya Bangsa dan Nation Brand Indonesia. Nation State: Journal of International Studies, 1(1), 61-90. https://jurnal.amikom.ac.id/index.php/nsjis/article/view/90/42Kamala, N., & Adriani, A. (2019). Studi Tentang Motif dan Pewarnaan Batik Cap dengan Zat Pewarnaan Alam di Rumah Batik Dewi Busana Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(2), 303-307. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/download/14703/12015Kusrianto, A. (2013). Batik, Filosofi, Motif & Kegunaan. Yogyakarta: Andi Offset.Oktora, N., & Adriani, A. (2019). STUDI BATIK TANAH LIEK KOTA PADANG (Studi Kasus di Usaha Citra Monalisa). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 129-136. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/12879Suryani, A., & Nelmira, W. (2019). STUDI TENTANG ATIK DI DHARMASRAYA. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 255-259. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/viewFile/13624/11475Susanto, M . ( 2002 ) . Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius.Wulandari, Ari. (2011). Batik Nusantara Makna Filosofis, Cara Pembuatan Industry Batik. Yogyakarta: Andi Publisher.Yulia, N., & Nelmira, W. (2019). DESAIN MOTIF BATIK TEBO DI KECAMATAN TEBO TENGAH KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 92-98. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/12847/10965
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Valenta, Neneng Sevty, and Adriani Adriani. "STUDI TENTANG BATIK BATAM (Studi Kasus di Indra Batik Batam di Kota Batam)." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 89. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.29696.

Full text
Abstract:
The background of this research is an approach of Batam batik, particularly in the Indra Batik Batam batik business. The shape of the batik designs and the batik method in Indra Batik Batam are still unfamiliar to the inhabitants of Batam city. The batik process at Indra Batik Batam is the same as the batik process in general, namely tool and material preparation. During the dying process, the batik is coloured and partially certain parts are colored with a brush. The purpose of this research is to describe the shape of the Batam batik motif as well as the batik technique at Indra Batik Batam.This research method uses a qualitative descriptive approach with a case study method. The types of data are primary and secondary data. Data was collected by observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques are data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The validity of the data is carried out by triangulation of the leader and the person who creates the motif.The results of the research on Batam batik have 16 motifs that have been patented by HKI, namely Awan Larat, Bunga Sakat Mayang Terurai, Bunga Sakat Dara Merajok, Siput Gonggong Kuntum Berendam, Siput Gongong Bunga Semayang, Rajung Bersusun, Bunga Kundur Awan Menjulang, Bunga Hutan, Perio Kere Sulor Bekait, Kasih Bersambu, Marlin Dua Alam, Cengkrama Marlin, Ikan Marlin Berseri Gonggong Menari, Ikan Marlin Gelombang Berseri, Marlin Terumbu, and Marlin Berlak. The process of batik at Indra Batik Batam begins with the preparation of tools and materials. The stage of batik then moves on to stamping and the blocking or blocking technique. The coloring procedure involves preparing remazol dye, dabbing, dyeing, and applying color reinforcement. For the last steps are 'pelorodan' (the process of removing the wax that is still attached to the mori cloth) and finishing.Keywords: batik, coloring process, batik motif.AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi tentang batik batam khususnya di usaha batik di Indra Batik Batam. Masyarakat kota Batam pun masih belum mengenal seperti apa bentuk motif batik batam dan proses membatik di Indra Batik Batam. Proses membatik di Indra Batik Batam sama halnya dengan proses membatik pada umunya yaitu, persiapan alat dan bahan. Kemudian pada saat proses pewarnaan pembatikan dilakukan secara dicelup dan sebagaian dilakukan secara dicolet. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk motif batik batam dan proses membatik di Indra Batik Batam. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripstif kualitatif dengan metode studi kasus. Jenis data yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisi data dilakukan reduksi data, penyajian data, penarik kesimpulan. keabsahan data dilakukan dengan triangulasi terhadap pimpinan dan orang yang menciptakan bentuk motif. Hasil penelitian batik batam memiliki 16 motif sudah di patenkan oleh HKI yaitu Awan Larat, Bunga Sakat Mayang Terurai, Bunga Sakat Dara Merajok, Siput Gonggong Kuntum Berendam, Siput Gongong Bunga Semayang, Rajung Bersusun, Bunga Kundur Awan Menjulang, Bunga Hutan, Perio Kere Sulor Bekait, Kasih Bersambu, Marlin Dua Alam, Cengkrama Marlin, Ikan Marlin Berseri Gonggong Menari, Ikan Marlin Gelombang Berseri, Marlin Terumbu dan Marlin Berlak. Proses membatik di Indra Batik Batam diawali tahap persipan alat dan bahan. Setelah itu tahap pembatikan yaitu mencap dan proses nembok atau ngeblok. Kemudian tahap pewarnaan yaitu menyiapkan zat warna remazol, mencolet, mencelup dan memberi penguat warna. Untu tahap terakhir pelordan dan finishing.Kata Kunci: batik, proses pewarnaan, motif batik. Authors:Neneng Sevty Valenta : Universitas Negeri PadangAdriani : Universitas Negeri Padang References: Aziz, I. (2013). Ensiklopedia Batik Yogyakarta. Yogyakarta: Gita Nagari. Cut & Ratna. (2005). Tekstil. Jakarta: Pendidikan Seni Nusantara.Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana. Padang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.Kusrianto, A. (2013). Batik, Filosofi, Motif & Kegunaan. Yogyakarta: AndiOfset.Murtihadi, dkk. (2008). Pengetahuan Teknologi Batik. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Teknologi Kerumahtanggan dan Kejuruan Kemasyarakatan Jakarta.Sri, Herlina dan Dwi, Yuniasri P. (2013). Pewarnaan Untuk SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Departement Pendidikan dan Kebudayaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Semaun, Felix. "PERANAN DEWAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI I KABUPATEN MELAWI." VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 10, no. 1 (April 3, 2019): 19–28. http://dx.doi.org/10.31932/ve.v10i1.349.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertolak dari pelaksanaan peran Dewan Pendidikan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Kabupaten Melawi belum optimal. Tujuan umum penelitian adalah mendeskripsikan peranan Dewan Pendidikan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Kabupaten Melawi.Tujuan khusus penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) Bentuk pelaksanaan Dewan Pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Kabupaten Melawi. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Dewan Pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Kabupaten Melawi.Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling.Subjek penelitian adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Kepala Seksi Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Dewan Pendidikan Kabupaten Melawi, Kepala sekolah, Ketua Komite, Dewan Guru di Kabupaten Melawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen, koordinasi antar pihak, dan ketersediaan biaya dapat mengoptimalkan kinerja Dewan Pendidikan di Kabupaten Melawi.Kata Kunci : Peranan Dewan Pendidikan, Kualitas Hasil belajar, Sekolah Menengah Kejuruan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Imamuddin, Imamuddin, and Agustina Sri Purnami. "Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Komunikasi Intepersonal dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Guru." Media Manajemen Pendidikan 2, no. 1 (June 16, 2019): 155. http://dx.doi.org/10.30738/mmp.v2i1.3422.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian untuk mengetahui kontribusi manajamen mutu pendidikan ditinjau dari aspek kepemimpinan kepala sekolah, komunikasi interpersonal dan komitmen organisasi terhadap kinerja guru Pendidikan Jasmani pada Sekolah Menengah Kejuruan Se-Kabupaten Kulon Progo secara umum dan secara khusus. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Kulon Progo yang berjumlah 55 orang. Teknik pengambilan data menggunakan instrument angket. Analisis yang digunakan adalah analisa regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Manajamen mutu pendidikan ditinjau dari aspek kepemimpinan kepala sekolah, komunikasi interpersonal dan komitmen organisasi berkontribusi positif terhadap kinerja guru Pendidikan Jasmani pada Sekolah Menengah Kejuruan Se-Kabupaten Kulon Progo. (2) Kepemimpinan kepala sekolah berkontribusi positif terhadap kinerja guru Pendidikan Jasmani pada Sekolah Menengah Kejuruan Se-Kabupaten Kulon Progo;(3) Komunikasi Interpersonal berkontribusi positif terhadap kinerja guru Pendidikan Jasmani pada Sekolah Menengah Kejuruan Se-Kabupaten Kulon Progo;(4) Komitmen Organisasi berkontribusi positif terhadap kinerja guru Pendidikan Jasmani pada Sekolah Menengah Kejuruan Se-Kabupaten Kulon Progo.Kata Kunci: kepemimpinan kepala sekolah, komunikasi intepersonal, komitmen organisasi, kinerja guru.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Kause, Wehelmina Lodia, and Sirilus M. Lelan. "Manajemen Pendidikan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Nusa Tenggara Timur." Administratio: Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan 11, no. 2 (November 10, 2020): 91–101. http://dx.doi.org/10.23960/administratio.v11i2.141.

Full text
Abstract:
Kajian ini bertujuan mendeskripsikan proses manajemen pendidikan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan yang meliputi perencanaan pendidikan, pengorganisasian pendidikan, penggerakan pendidikan dan pengawasan pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif dengan pengambilan informan secara purposive sampling. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, focus discussion group (FGD) dan studi dokumenter. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa perencanaan analisis kebutuhan guru belum didukung dengan data yang lengkap, pengorganisasian Nusa Tenggara Timur terlampau besar, penggerakan berupa motivasi guru Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Nusa Tenggara Timur cukup tinggi serta pengawasan masih terbatas baik dari aspek kuantitas maupun kualitas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Nurjanah, Iki. "Pengaruh Penggunaan Media Powerpoint terhadap Kreativitas Mengajar Guru pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tembilahan." ASATIZA: Jurnal Pendidikan 1, no. 1 (January 30, 2020): 37–48. http://dx.doi.org/10.46963/asatiza.v1i1.57.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran impiris tentang penggunaan media powerpoint dan pengaruhnya terhadap kreativitas mengajar guru pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tembilahan. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu mengkaji tentang penggunaan media powerpoint dan pengaruhnya terhadap kreativitas mengajar guru pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tembilahan. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang guru PAI SMK Negeri 1 Tembilahan, Objeknya yaitu pengaruh penggunaan media powerpoint terhadap kreativitas mengajar guru pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tembilahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan, diperoleh = 0,50 0 bahwa terdapat Pengaruh yang signifikan antara penggunaan media powerpoint terhadap kreativitas mengajar guru pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tembilahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Rico, Rico, Rika Apriany Sukmana, M. Irpan, and Muzahid Akbar Hayat. "Komunikasi Pendidikan dan Vokasi dalam Meningkatkan Kualitas Pengetahuan Enterpreunersihip Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no. 1 (January 20, 2021): 375. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i1.2088.

Full text
Abstract:
Pendidikan vokasi di Indonesia merupakan pendidikan mempersiapkan peserta didik dalam penguatan skill dan keterampilan sesuai bakat dan minat yang dimilikinya, mewujudkan cikal bakal tenaga kerja siap pakai dilapangan dunia usaha dan dunia industri, Pendidikan vokasi yang dikembangkan disekolah menengah kejuruan bermitra dengan dunia usaha dan dunia industri dalam praktik kerja lapangan, sebagai cikal bakal persiapan peserta didik di kemudian hari untuk membuka lapangan pekerjaan sebagai enterpreunersip. Komunikasi Pendidikan dan enterpreuhership saling terintegrasi dalam penguatan skill dan keterampilan peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan konstribusi pada sekolah menengah kejuruan dan menjadi kerangka berpikir bagi guru produktif dalam menyiapkan enterprenersip baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan sifat data kualitatif yang mencari teori, bukan menguji teori atau bisa juga disebut sebagai hypothesis generating komunikasi pendidikan dan Interpreurship bukan hypothesis. Hasil penelitian menunjukan Pengetahuan peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan mengenai kewirausahaan setelah mengikuti pelatihan menjadi meningkat, dari yang tidak tahu sama sekali mengenai wirausaha menjadi tahu apa yang dimaksud dengan kewirausahaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Pauziah, Ulfa. "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BISNIS CENTER DI SMK FATAHILLAH CILEUNGSI." SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah 1, no. 1 (September 30, 2022): 223–32. http://dx.doi.org/10.55681/sentri.v1i1.225.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan adalah jenis lembaga pendidikan yang khusus menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah. Sekolah menengah kejuruan dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengejar karir di bidang tertentu. Kurikulum SMK dirancang untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. Pusat Bisnis ini akan bertanggung jawab untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang berkaitan dengan setiap program keahlian khusus di SMK, untuk membantu siswa mencapai tujuan program. Sistem business center di SMK Fathillah Cileungsi saat ini masih mengandalkan cara manual dalam pendataan dan pengelolaannya. Ketidakefektifan dan ketidakefisienan implementasi Business Center di sekolah, serta waktu pemrosesan data yang lama, menghambat keberhasilannya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Rico, Rico, Muhammad Irpan, and Muzahid Akbar Hayat. "Komunikasi Pendidikan dan Enterpreunersip." Syntax Literate ; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no. 12 (December 21, 2021): 6318. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i12.1817.

Full text
Abstract:
Pendidikan Vokasi di Indonesia merupakan Pendidikan mempersiapkan peserta didik dalam penguatan skill dan keterampilan sesuai bakat dan minat yang dimilikinya, mewujudkan cikal bakal tenaga kerja siap pakai dilapangan dunia usaha dan dunia industri, Pendidikan vokasi yang dikembangkan disekolah menengah kejuruan bermitra dengan dunia usaha dan dunia industry dalam praktik kerja lapangan, sebagai cikal bakal persiapan peserta didik di kemudian hari untuk membuka lapangan pekerjaan sebagai enterpreunersip. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptip kualitatif, dan tujuan penelitian dimaksudkan memberikan konstribusi pada sekolah menengah kejuruan dan menjadi kerangka berpikir bagi guru produktif dalam menyiapkan enterprenersip baru
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Abbas, Aries, and Marhamah Marhamah. "Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Kejuruan." Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 7, no. 1 (January 2, 2021): 53. http://dx.doi.org/10.37905/aksara.7.1.53-60.2021.

Full text
Abstract:
<p>This research began from the emergence of character problems or character crisis by shifting the students’ ethics values in the school. Where the students don’t respect teachers and friends, there is brawl among students, even violence occurs in the classroom, this is a threat of disintegration of the nation. The formulation of the problem is how the strengthening strategy of character education. The purpose of this research is to know the strengthening strategy of character education in the school, related to implementation, monitoring evaluation, supporting factors, obstacles and obtained result. The research method used qualitative approach on natural subject or natural setting, by using observation data collection techniques, interviews and documentation, data analysis techniques through data reduction, verification and took a conclusions of processed data. The research was held at SMK 45 and SMK IT NU Saguling, West Bandung. The result of this study. Students become intent on strengthening the character education activities, responsive to social activities in the society, although not all students can implement it yet. The level of discipline is good because students feel shy if they aren’t disciplined, the result of the shame cultural, some students who used to come late to be in time even though not all students feel ashamed when coming late. The supporting factors the implementation of the strengthening of character education in the schools is a good strategy from the principal, the committee and a team of the parent class of students. The Obstacle factors, the shame culture is not held in the school yet, not all teachers become a role models in the schools who give good examples for students. Not all teacher become a strong and intelligent character. So that the presence of educators is as a key actor in the learning process, a professional and have a strong and intelligent character must really have atmosphere in the school, because through educators who have strong and intelligent character will create human resources which is a reflection of a nation that has strong and intelligent character, and virtuous morals.</p><p>Penelitian ini berawal dari munculnya permasalahan karakter atau krisis karakter dengan menggeser nilai-nilai etika siswa di sekolah. Dimana siswa tidak menghargai guru dan teman, terjadi tawuran antar siswa, bahkan terjadi kekerasan di dalam kelas, ini menjadi ancaman disintegrasi bangsa. Rumusan masalah adalah bagaimana strategi penguatan pendidikan karakter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penguatan pendidikan karakter di sekolah terkait dengan pelaksanaan, evaluasi monitoring, faktor pendukung, kendala dan hasil yang diperoleh. Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif pada subjek alam atau setting alam, dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi, teknik analisis data melalui reduksi data, verifikasi dan pengambilan kesimpulan dari data olahan. Penelitian dilaksanakan di SMK 45 dan SMK IT NU Saguling, Bandung Barat. Hasil penelitian ini. Siswa berkeinginan kuat untuk memperkuat kegiatan pendidikan karakter, tanggap terhadap kegiatan sosial di masyarakat, meskipun belum semua siswa dapat melaksanakannya. Tingkat kedisiplinannya baik karena siswa merasa malu jika tidak didisiplinkan akibat adanya budaya malu, sebagian siswa yang dulunya terlambat datang tepat waktu padahal tidak semua siswa merasa malu jika datang terlambat. Faktor pendukung pelaksanaan penguatan pendidikan karakter di sekolah adalah strategi yang baik dari kepala sekolah, komite dan tim kelas orang tua siswa. Faktor penghambatnya, belum adanya budaya malu di sekolah, belum semua guru menjadi panutan di sekolah yang memberikan keteladanan yang baik bagi siswa. Tidak semua guru menjadi karakter yang kuat dan cerdas. Sehingga keberadaan pendidik sebagai aktor kunci dalam proses pembelajaran, seorang yang profesional dan berkarakter kuat dan cerdas haruslah benar-benar memiliki atmosfir di sekolah, karena melalui pendidik yang berkarakter kuat dan cerdas akan tercipta sumber daya manusia yang merupakan cerminan. bangsa yang memiliki karakter kuat dan cerdas, serta berakhlak mulia.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

--, Subijanto. "Analisis Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan." Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 18, no. 2 (June 1, 2012): 163. http://dx.doi.org/10.24832/jpnk.v18i2.78.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Kurniady, Dedy Achmad, Linda Setiawati, and Siti Nurlatifah. "MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TERHADAP MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." Jurnal Penelitian Pendidikan 17, no. 3 (January 16, 2018): 263–69. http://dx.doi.org/10.17509/jpp.v17i3.9620.

Full text
Abstract:
Berbicara mengenai mutu pendidikan, akan berkaitan langsung dengan peran sekolah sebagai lembaga pendidikan. Pengelolaan belajar mengajar di sekolah sangat berarti dalam menentukan keberhasilan siswa. Untuk mencapai mutu sekolah yang baik, biaya pendidikan harus dikelola dengan optimal. Oleh karena itu, tahapan pada manajemen pembiayaan pendidikan perlu diperhatikan. Pada dasarnya tujuan manajemen pembiayaan pendidikan adalah terselenggaranya proses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik yang diharapkan. Manajemen pembiayaan pendidikan di SMK berada pada kategori sangat tinggi, artinya kepala sekolah pada SMK telah mampu melaksanakan manajemen pembiayaan pendidikan secara maksimal mulai dari perencanaan pembiayaan dan penganggaran, implementasi pembiayaan, pengawasan dan pengendalian pembiayaan dan pertanggung jawaban atau akuntabilitas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Yusuf, Arief Rahman, and Amat Mukhadis. "MODEL PENGEMBANGAN PROFESIONALITAS GURU SESUAI TUNTUTAN REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI DI INDONESIA." Lectura : Jurnal Pendidikan 9, no. 2 (August 25, 2018): 130–39. http://dx.doi.org/10.31849/lectura.v9i2.1613.

Full text
Abstract:
Pengembangan model profesionalitas guru kejuruan harus sejalan dengan peran dan kompetensi guru kejuruan saat ini dan yang akan datang, karena peran dan kompetensi guru kejuruan yang akan datang memiliki peran dengan tantangan yang sangat kompleks, sehingga guru kejuruan harus siap menghadapi tuntutan dan tantangan tersebut untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Upaya peningkatan kinerja, kompetensi dan profesionalitas guru kejuruan serta kualitas lulusan merupakan tantangan bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk memenuhi dan mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan permintaan pasar kerja. Oleh karena itu, pengetahuan, keahlian, keterampilan, kompetensi dan profesionalitas guru kejuruan menjadi sangat penting dalam turut andil melahirkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang berkualitas. Strategi yang ditawarkan untuk Guru kejuruan dalam menjalani profesionalitasnya hendaknya menerapkan 4 ON dalam tugas yang diembannya. 4 ON ini adalah Visi-ON, Acti-ON, Passi-ON, Collaborati-ON. Program pengembangan profesional guru kejuruan diharapkan dapat diterapkan di seluruh sekolah dengan diujicobakan pada guru SMK. program pengembangan ini bisa dipetakan guru yang layak disebut profesional sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Romdoni, Mochammad Rizki. "Sistem Informasi Penyusunan Jadwal Mata Pelajaran Menggunakan Metode Ant Colony Pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawi." Jurnal Bangkit Indonesia 5, no. 2 (October 31, 2016): 57. http://dx.doi.org/10.52771/bangkitindonesia.v5i2.74.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang merupakan sebuah lembaga yang bergerak di dalam bidang pendidikan. Pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang terdapat penyusunan jadwal mata pelajaran yang masih menggunakan cara manual dan memakan waktu yang cukup lama ketika pihak waka kurikulum melakukan sebuah penyusunan jadwal . Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk membuat suatu sistem informasi penyusunan jadwal mata pelajaran menggunakan metode ant colony yang terkomputerisasi dengan tempat penyimpanan database yang terstruktur, sehingga nantinya dapat membantu Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang dalam penyusunan jadwal mata pelajaran yang efektif dan efisien. Penyusunan jadwal mata pelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang diimplementasikan berdasarkan analisis kebutuhan dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 dan basis datanya menggunakan Microsoft Accsess 2007. Sistem Informasi Penyusunan Jadwal Mata Pelajaran Menggunakan Metode Ant Colony pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang ini merupakan sistem untuk membantu pihak waka kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang dalam melakukan proses penyusunan jadwal mata pelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Susanto, Susanto. "Sistem Informasi Penyusunan Jadwal Mata Pelajaran Menggunakan Metode Ant Colony Pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawi." Jurnal Bangkit Indonesia 6, no. 2 (October 5, 2017): 64. http://dx.doi.org/10.52771/bangkitindonesia.v6i2.29.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang merupakan sebuah lembaga yang bergerak di dalam bidang pendidikan. Pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang terdapat penyusunan jadwal mata pelajaran yang masih menggunakan cara manual dan memakan waktu yang cukup lama ketika pihak waka kurikulum melakukan sebuah penyusunan jadwal .Dengan alasan di atas maka penulis mencoba untuk membuat suatu sistem informasi penyusunan jadwal mata pelajaran menggunakan metode ant colony yang terkomputerisasi dengan tempat penyimpanan database yang terstruktur, sehingga nantinya dapat membantu Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang dalam penyusunan jadwal mata pelajaran yang efektif dan efisien.Penyusunan jadwal mata pelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang diimplementasikan berdasarkan analisis kebutuhan dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 dan basis datanya menggunakan Microsoft Accsess 2007. Sistem Informasi Penyusunan Jadwal Mata Pelajaran Menggunakan Metode Ant Colony pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang ini merupakan sistem untuk membantu pihak waka kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Maitreyawira Tanjungpinang dalam melakukan proses penyusunan jadwal mata pelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Ahsin, Ahsin, Ernawati Ernawati, and Maman A. Majid Binfas. "Evaluasi Profesionalisme Guru Tersertifikasi." Jurnal Penelitian dan Penilaian Pendidikan 3, no. 2 (July 25, 2021): 99–108. http://dx.doi.org/10.22236/jppp.v3i2.6806.

Full text
Abstract:
Evaluasi Profesional Guru Tersertifikasi Di Sekolah Menengah Kejuruan Prima Bakti Banten Kabupaten Tangerang. Program Studi Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Januari 2021.Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu dan kesejahteraan guru. Dengan sertifikasi guru, diharapkan meningkatkan mutu pendidikan dan menghasilkan profesi guru profesional yang berkapasitas tinggi. Dengan kapasitas kualitas guru yang tinggi, maka akan menghasilkan kualitas siswa pula. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Berdasarkan hasil evaluasi guru tersertifikasi di Sekolah Menengah Kejuruan Prima Bakti Banten tergolong cukup baik,di mana hasil evaluasi guru tersertifikasi dapat dilaksanakan secara professional sebagaimana diharapkan. Kemudian, dari tingkat penguasaan kompetensi materi guru sertifikasi menunjukkan hasil supervisi terpenuhi melaksanakan tugas sebgaimana kententuan stadndar yang diberlakukan, yakni 24 jam/4 hari kerja. Maka, dapat dinyatakan bahwa Kualitas guru yang tersertifikasi di Sekolah Menengah Kejuruan Prima Bakti Banten tergolong baik. Maka, guru tersertifikasi di Sekolah Menengah Kejuruan Prima Bakti Banten adalah baik dan professional
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Harmelia, Cindi, and Yuliarma Yuliarma. "PERUBAHAN DESAIN BUSANA ADAT PENGANTIN WANITA DI KOTA PARIAMAN SUMATERA BARAT." Gorga : Jurnal Seni Rupa 10, no. 2 (December 30, 2021): 515. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v10i2.29093.

Full text
Abstract:
This research aims to describe changes in the design of brides' clothes in Pariaman City including silhouettes, shapes, materials, colors, motifs and ornamental techniques. In addition there are complements, accessories, ways of use and, aesthetic meaning contained in it. This research method is qualitative descriptive research with primary and secondary data types. Data is collected using observation, interview and documentation techniques. Data analysis uses interactive analysis collection techniques related to the subject matter being studied. The results showed that 1) Women's traditional top clothes are called kuruang basiba clothes and lower clothes with racing fabrics undergo design changes in terms of silhouettes that were once I is now silhouette A. The shape is in the form of airy and loose clothes, but now changed with clothes that show"of the body. Materials that used to be satin and songket Pandai Sikek, replaced with velvet, mikado and songket silungkang. Traditional clothes are red and gold to be dark red, or blue with gold decorations. The original clothing motif that is bungo batabua turned into a flora and decorative motif. Ornamental techniques that used to use gold thread embroidery and pinheads, are now embroidery and sequins; 2) The complement of clothes consists of tokah that was onceshaped like a shawl, now has a triangular-like shape that hangs in the shoulder. Suntiang, traditionally has seven separate types now assembled into one whole unified unity. Columnelop also undergoes slight changes in the color, material, and addition of rights; 3) Traditional bridal accessories consistingof 5 necklaces, 5 bracelets, and a ranai, now using only one type of necklace, a ranai and bracelet with the latest model; 4) How to wear clothes undergo changes such as the installation of top clothes, tokah, and suntiang. While on the bottom shirt, the column and installation accessoriesare the same as traditional clothing and; 5) The aesthetic meaning that exists in the bride's fashion at this time that has undergone changes becomes lost, this is due to the change in components of each part of the fashion.Keywords: design change, bride's attire, Pariaman. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan desain baju pengantin wanita di Kota Pariaman meliputi siluet, bentuk, bahan, warna, motif serta teknik hias. Selain itu terdapat pelengkap, aksesoris, cara pakai dan makna estetis yang terkandung didalamnya. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan jenis data primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik pengumpulan analisis interaktif yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Baju atas tradisional wanita disebut dengan baju kuruang basiba serta baju bawah dengan kain balapak mengalami perubahan desain dari segi siluet yang dahulunya I sekarang menjadi siluet A.Bentuknya berupa baju lapang dan longgar, namun sekarang berubah dengan baju yang memperlihatkan”lekuk tubuh. Bahan yang dahulu satin dan songket Pandai Sikek, diganti dengan bahan beludru, mikado dan songket silungkang. Baju tradisional berwarna merah dan emas menjadi merah tua, maupun biru dengan hiasan berwarna emas.Motif baju asli yaitu bungo batabua berubah menjadi motif flora dan dekoratif.Teknik hias yang dahulunya menggunakan sulaman benang emas dan kepala peniti, sekarang adalah bordiran dan payet; 2) Pelengkap baju terdiri dari tokahyang dahulu berbentuk seperti selendang, sekarang memiliki bentuk seperti segitiga yang menggantung dibahu. Suntiang, tradisional memiliki tujuh jenis terpisah sekarang ini dirangkai menjadi satu kesatuan utuh yang menyatu. Selop kolom juga mengalami perubahan sedikit pada bagian warna, bahan, dan penambahan hak; 3) Aksesoris pengantin tradisional terdiri dari 5 kalung, 5 gelang, dan sebuah ranai, sekarang hanya menggunakan satu jenis kalung, sebuah ranai dan gelang dengan model terkini; 4) Cara pakai busana mengalami perubahan seperti pemasangan baju atas, tokah, dan suntiang. Sedangkan pada baju bawah, selop kolom dan aksesoris pemasangannya sama dengan busana tradisional dan; 5) makna estetika yang ada pada busana pengantin wanita saat masa sekarang yang telah mengalami perubahan menjadi hilang, ini dikarenakan berubahnya komponen dari setiap bagian busana.Kata Kunci: perubahan desain, busana pengantin, Pariaman. Authors:Cindi Harmelia : Universitas Negeri PadangYuliarma : Univeritas Negeri Padang References:Aminuddin. (2003). Semantik Pengantar Studi tentang Makna. Malang: Sinar Baru Agesindo.Arifah. (2009). Dasar Desain Mode. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.Asnan, Gusti. (2003). Kamus Sejarah Minangkabau. Padang: Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau (PPIM).Eisenstadt, S.N. (1986). Revolusi dan Transformasi Masyarakat. Terjemahan Chandra Johan. Jakarta: CV. Rajawali.Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Gusparini, Rela. (2014). Tinjauan Pakaian Adat Bundo Kanduang di Kanagarian Koto Tinggi Kecamatan Baso Kabupaten Agam Sumatra Barat. (Skripsi). Padang: Program Strata I Universitas Negeri Padang.Koentjaraningrat. (1994).Kebudayaan Mentalitas Dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Pateda, Mansoer. (2001). Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.Rostamilis. (2005). Tata Kecantikan Rambut Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.Sawitri, Sicilia. (1994). Tailoring. Yogyakarta: IKIP Yograkarta.Sawitri, Sicilia. (1994). Tailoring. Yogyakarta: IKIP Yograkarta.Widarwati, Sri. (1993). Desain Busana1. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.Yasin, Sulchan. (1997). Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Surabaya: Amanah.Yuliarma. (2016). The Art of Embriodery. Jakarta: KPG.________ . (2016). Dasar-Dasar Teknik Pembuatan Busana. Edisi Pertama. Jakarta: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Widayanti, Ratna Siwi. "Manajemen Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Papua-Papua Barat dan Repatriasi Pada Sekolah Mitra di Daerah Istimewa Yogyakarta." Media Manajemen Pendidikan 4, no. 2 (January 7, 2022): 290–310. http://dx.doi.org/10.30738/mmp.v4i2.10039.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) manajemen program Afirmasi Pendidikan Menengah, 2) faktor pendukung dan penghambat program, 3) hasil yang dicapai dari program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitin ini adalah kepala sekolah dan koordinator/pendamping Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) pada sekolah Mitra di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) manajemen program Afirmasi Pendidikan Menengah Papua-Papua Barat dan Repatriasi terdiri dari: perencanaan program, pengorganisasian program, pelaksanaan program, dan pengawasan/pengendalian program. 2) Faktor pendukung berasal dari guru dan karyawan, pendampingan dari dinas dan koordinator ADEM DIY, dana yang cukup dari direktorat, dan faktor penghambat yaitu kemampuan peserta didik penerima beasiswa ADEM masih rendah, motivasi dan ketekunan peserta didik kurang, sifat dan karakter peserta didik yang berbeda dengan peserta didik dari Jawa dan 3) Hasil yang dicapai program ADEM, peserta didik melanjutkan pendidikan melalui jalur Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK), prestasi akademik maupun non akademik. ADEM juga menghasilkan pemerataan pendidikan bagi seluruh warga Negara Indonesai, tidak ada kesenjangan pendidikan serta suksesnya program Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

NUGROHO, WACHID. "INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PENDIDIKAN VOKASI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." VOCATIONAL: Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan 2, no. 1 (February 22, 2022): 73–84. http://dx.doi.org/10.51878/vocational.v2i1.936.

Full text
Abstract:
The ability of hard skills and soft skills plays a central, vital, and urgent role for vocational high school graduates. Industrial world hope that vocational high school graduates have competencies in the form of adequate, superior, capable, and qualified hard skills and soft skills. This research is a contextual literature review of scientific journal articles for the last 10 years (2011 – 2021) which examines the object of research at SMK Negeri 2 Salatiga in an effort to integrate character education in vocational education. The purpose of this study is, first, to describe how efforts to achieve hard skills are developed in vocational education at SMK Negeri 2 Salatiga. Second, describe how to integrate character education in internalizing the soft skills of graduates. The results of the study indicate that achievement of graduate hard skills is pursued through, 1)teacher innovation and creativity in choosing strategies, methods, and learning models; 2)strategic planning of expertise programs; 3)evaluation of programs, facilities and infrastructure for practicum tools in workshops (skills program units); and 4)follow-up repairs and optimization of equipment in workshops so as to support the achievement of productive subject competencies. The results of the research are related to the integration of character education in vocational education through, 1)instilling and developing soft skill characters in all subjects, for example PPKn, Mathematic, BK, and PKK/Entrepreneurship; 2)instilling and developing soft skill characters in all extracurricular activities, for example OSIS, Paskibra/PI (Core Troop), religious activities (SKI, Tambourine, and others); and 3)implementation of the program to strengthen character education and industrial culture. ABSTRAKKemampuan hard skill dan soft skill berperan sentral, vital, dan urgen bagi lulusan sekolah menengah kejuruan. Dunia kerja dan dunia industri berharap besar lulusan sekolah menengah kejuruan memiliki kecakapan, kompetensi, dan keterampilan kerja berupa keterpaduan kemampuan hard skill dan soft skill yang memadai, unggul, siap pakai, dan mumpuni. Penelitian ini merupakan tinjauan kontekstual kepustakaan (studi literature) terhadap artikel-artikel jurnal ilmiah selama 10 tahun terakhir (2011 – 2021) yang mengkaji objek penelitian SMK Negeri 2 Salatiga dalam upaya mengintegrasikan pendidikan karakter pada pendidikan vokasi. Tujuan penelitian ini adalah, pertama, mendeskripsikan bagaimana upaya capaian hard skill dikembangkan pada pendidikan vokasi di SMK Negeri 2 Salatiga. Kedua, mendeskripsikan bagaimana pengintegrasian pendidikan karakter dalam menginternalisasikan kemampuan soft skill lulusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa capaian hard skill lulusan diupayakan melalui, 1)inovasi dan kreativitas guru dalam memilih strategi, metode, dan model pembelajaran; 2)perencanaan strategis program keahlian; 3)evaluasi program, sarana dan prasarana alat-alat praktikum di bengkel (unit program keahlian); serta 4)tindak lanjut perbaikan dan optimalisasi peralatan/perlengkapan di bengkel sehingga mendukung ketercapaian kompetensi mapel produktif. Hasil penelitian berkaitan integrasi pendidikan karakter pada pendidikan vokasi melalui, 1)penanaman dan penumbuhkembangan karakter soft skill pada seluruh mapel, misalnya PPKn, Matematika, BK, dan PKK/Kewirausahaan; 2)penanaman dan penumbuhkembangan karakter soft skill pada seluruh kegiatan ekstrakurikuler, misalnya OSIS, Paskibra/PI (Pleton Inti), kegiatan keagamaan (SKI, Rebana, dan lain-lain); serta 3)implementasi program penguatan pendidikan karakter dan budaya industri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Pratiwi, Ratih, Uding Sastrawan, and Lesia Fatma Ginoga. "PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN KOMPUTER AKUNTANSI MYOB VERSI 22 PADA SMK TARUNA TERPADU 2 BOGOR." MINDA BAHARU 5, no. 2 (December 31, 2021): 164–70. http://dx.doi.org/10.33373/jmb.v5i2.3501.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah guna mempersiapkan guru didik untuk bekerja dalam bidang keahlian tertentu. Sistem pembelajaran di SMK lebih difokuskan kepada praktikum dan terapan dibandingkan Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan bobot teori lebih besar. Salah satu bidang kompetensi akuntansi bagi lulusan SMK adalah terampil menyusun laporan keuangan berbasis aplikasi komputer. Pada SMK Taruna Terpadu hanya terdapat satu guru yang memahami tentang akuntansi berbasis aplikasi komputer, sehingga diperlukannya pelatihan untuk para guru akuntansi yang lain agar dapat memahami dan menghubungkan antara pencatatan akuntansi manual dengan pencatatan akuntansi menggunakan aplikasi komputer. Untuk menciptakan link and match kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Vokasi, maka menyelenggarakan pelatihan pengoperasian software MYOB Accounting versi 22 perlu dilakukan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman, kompetensi guru dalam penyajian laporan keuangan di SMK Taruna Terpadu 2 Bogor. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, simulasi dan praktik pencatatan setiap transaksi keuangan. Pelatihan dimulai dari persiapan data base perusahaan, pencatatan transaksi yang meliputi pembelian, penjualan, bank, jurnal penyesuaian dan tahapan akhir adalah penyajian laporan keuangan. Secara umum, peserta pelatihan dapat mengoperasikan MYOB Versi 22 dengan baik dan diimplementasikan dalam pembelajaran kepada siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Pratiwi, Ratih, Uding Sastrawan, and Lesia Fatma Ginoga. "PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN KOMPUTER AKUNTANSI MYOB VERSI 22 PADA SMK TARUNA TERPADU 2 BOGOR." MINDA BAHARU 5, no. 2 (December 31, 2021): 164–70. http://dx.doi.org/10.33373/jmb.v5i2.3501.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah guna mempersiapkan guru didik untuk bekerja dalam bidang keahlian tertentu. Sistem pembelajaran di SMK lebih difokuskan kepada praktikum dan terapan dibandingkan Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan bobot teori lebih besar. Salah satu bidang kompetensi akuntansi bagi lulusan SMK adalah terampil menyusun laporan keuangan berbasis aplikasi komputer. Pada SMK Taruna Terpadu hanya terdapat satu guru yang memahami tentang akuntansi berbasis aplikasi komputer, sehingga diperlukannya pelatihan untuk para guru akuntansi yang lain agar dapat memahami dan menghubungkan antara pencatatan akuntansi manual dengan pencatatan akuntansi menggunakan aplikasi komputer. Untuk menciptakan link and match kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Vokasi, maka menyelenggarakan pelatihan pengoperasian software MYOB Accounting versi 22 perlu dilakukan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman, kompetensi guru dalam penyajian laporan keuangan di SMK Taruna Terpadu 2 Bogor. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, simulasi dan praktik pencatatan setiap transaksi keuangan. Pelatihan dimulai dari persiapan data base perusahaan, pencatatan transaksi yang meliputi pembelian, penjualan, bank, jurnal penyesuaian dan tahapan akhir adalah penyajian laporan keuangan. Secara umum, peserta pelatihan dapat mengoperasikan MYOB Versi 22 dengan baik dan diimplementasikan dalam pembelajaran kepada siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Pratiwi, Ratih, Uding Sastrawan, and Lesia Fatma Ginoga. "PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MELALUI PELATIHAN KOMPUTER AKUNTANSI MYOB VERSI 22 PADA SMK TARUNA TERPADU 2 BOGOR." MINDA BAHARU 5, no. 2 (December 31, 2021): 164–70. http://dx.doi.org/10.33373/jmb.v5i2.3501.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah guna mempersiapkan guru didik untuk bekerja dalam bidang keahlian tertentu. Sistem pembelajaran di SMK lebih difokuskan kepada praktikum dan terapan dibandingkan Sekolah Menengah Umum (SMU) dengan bobot teori lebih besar. Salah satu bidang kompetensi akuntansi bagi lulusan SMK adalah terampil menyusun laporan keuangan berbasis aplikasi komputer. Pada SMK Taruna Terpadu hanya terdapat satu guru yang memahami tentang akuntansi berbasis aplikasi komputer, sehingga diperlukannya pelatihan untuk para guru akuntansi yang lain agar dapat memahami dan menghubungkan antara pencatatan akuntansi manual dengan pencatatan akuntansi menggunakan aplikasi komputer. Untuk menciptakan link and match kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan dan Pendidikan Vokasi, maka menyelenggarakan pelatihan pengoperasian software MYOB Accounting versi 22 perlu dilakukan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman, kompetensi guru dalam penyajian laporan keuangan di SMK Taruna Terpadu 2 Bogor. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, simulasi dan praktik pencatatan setiap transaksi keuangan. Pelatihan dimulai dari persiapan data base perusahaan, pencatatan transaksi yang meliputi pembelian, penjualan, bank, jurnal penyesuaian dan tahapan akhir adalah penyajian laporan keuangan. Secara umum, peserta pelatihan dapat mengoperasikan MYOB Versi 22 dengan baik dan diimplementasikan dalam pembelajaran kepada siswa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Ramadhan, Muhammad Farhan, and Masduki Ahmad. "Manajemen Pendidikan Asrama di Sekolah Menengah Kejuruan Musik." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 4, no. 1 (January 3, 2022): 844–50. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1926.

Full text
Abstract:
Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana proses manajemen pendidikan berbasis asrama di SMK berbasis kejuruan musik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses serta implementasi dari manajemen pendidikan berbasis asrama di SMK Musik Perguruan “Cikini”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses manajemen pendidikan berbasis asrama yang ada di SMK Musik Perguruan “Cikini” sudah berjalan dengan baik diakibatkan proses perencanaan yang dilakukan sudah diimplementasikan dengan baik dalam proses kegiatan pembelajaran serta kegiatan keasramaan yang dilakukan serta kegiatan evaluasi pelaksanaan dilakukan secara rutin oleh pihak-pihak yang ada disekolah. Hasil penelitian ini diharapkan akan menghasilkan berbagai rumusan lebih lanjut mengenai peningkatan manajemen pendidikan berbasis asrama khususnya di sekolah kejuruan berbasis musik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Lestari, Hanisa Sismaya, D. Disman, and Janah Sojanah. "PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI METODE LATIHAN UNDERSTANDING CONCEPT THROUGH DRILL METHOD." Jurnal MANAJERIAL 17, no. 1 (January 29, 2018): 104. http://dx.doi.org/10.17509/manajerial.v17i1.9779.

Full text
Abstract:
Perkembangan zaman semakin maju termasuk dunia pendidikan. Memasuki era globalisasi di abad 21, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi persaingan. Pendidikan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat meningkatkan kualitas suatu negara. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat berpengaruh dalam berbagai aspek, salah satunya adalah aspek pendidikan.Indonesia terbagi atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tingi. Adapun salah satu jenis pendidikan formal pada pendidikan adalah pendidikan kejurusan. Pada pendidikan kejuruan, peserta didik di arahkan untuk mempunyai kemampuan dalam bidang tertentu khususnya pada program keahlian yang ada.salah satu pendidikan kejuruan adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki berbagai macam bidang keahlian yaitu Bisnis Manajemen. Pada bidang keahlian ini terdapat salah satu kompetensi keahlian yaitu Administrasi Perkantoran. Terdapat berbagai mata pejaran produktif untuk mendukung keterampilan perkantoran salah satunya teknologi perkantoran. Siswa SMK jurusan Administrasi Perkantoran dibekali berbagai macam kompetensi untuk menghadapi persaingan dunia global, salah satunya kompetensi keterampilan teknologi. Keterampilan teknologi ini salah satu keterampilan yang harus dikuasai pada abad 21 ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Iqbal, Muhammad, Muhammad Hurmaini, and Nispi Syahbani. "PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." Islamic Education Studies : an Indonesia Journal 5, no. 2 (December 24, 2022): 123–33. http://dx.doi.org/10.30631/ies.v5i2.46.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tentang penanaman pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, yaitu agama Islam. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Jambi. Pendekatan Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk verifikasi keterpercayaan hasil penelitian digunakan teknik triangulasi guna memenuhi kriteria kredibilitas, keteralihan, ketergantungan dan obyektifitas. Adapun hasil penelitian mengungkap bahwa: 1) Bentuk pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan Islam yaitu: mengintensifkan pendidikan karakter pada kegiatan ekstrakurikuler Agama Islam di Kelas, 2) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pendidikan karakter siswa melalui ekstrakurikuler keagamaan Islam: Pendukung, Dukungan dari Bapak dan Ibu Guru, Siswa yang antusias mengikuti kegiatan, Adanya guru yang membimbing kegiatan ekstrakurikuler. Faktor penghambat, Belum efektifnya keterlibatan orang tua dalam pelaksanaan pendidikan anak, Belum selektifnya siswa memilih teman; 3) Upaya meningkatkan pendidikan karakter siswa melalui ekstrakurikuler keagamaan Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Jambi melalui: Adanya pengawasan guru terhadap perkembangan perilaku siswa, Perlu adanya koordinasi antara guru dan orang tua dalam pengawasan perilaku siswa. Hasil yang dicapai dari pendidikan karakter pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Jambi telah berhasil dimana siswa telah memiliki karakter baik seperti suka menolong, rajin dan jujur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Mashuri, Hendra. "ANALISIS TINGKAT KENIKMATAN BERAKTIFITAS FISIK PESERTA DIDIK PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." Jp.jok (Jurnal Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan) 3, no. 1 (November 1, 2019): 55–70. http://dx.doi.org/10.33503/jp.jok.v3i1.602.

Full text
Abstract:
Pendidikan jasmani mempunyai peran yang strategis dalam upaya pembentukan manusia yang sehat jasmani, rohani, dan sosial. Melalui aktifitas fisik dalam pendidikan jasmani yang menyenangkan, peserta didik diharapkan mampu membentuk gaya hidup yang sehat. Aktifitas fisik yang baik adalah aktifitas fisik yang bisa memberikan kenikmatan bagi peserta didik. Penelitian ini untuk mengetahui tingkat kenikmatan aktifitas fisik peserta didik pendidikan jasmani sekolah menengah kejuruan. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatid dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik sekolah menengah kejuruan menikmati aktifitas fisik yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani. Peserta didik merasa aktifitas fisik dalam pendidikan jasmani sangat nyaman dan tidak membuat frustasi serta peserta didik merasa dampak aktifitas fisik membuat dirinya lebih segar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Prasetyo, Eko. "EVALUASI PERAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." Edukasi: Jurnal Pendidikan 17, no. 2 (December 1, 2019): 172. http://dx.doi.org/10.31571/edukasi.v17i2.1238.

Full text
Abstract:
<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p>Penelitian bertujuan untuk mengukur pengaruh <em>entrepreneurial self-efficacy </em>(ESE),<em> entrepreneurial attitude </em>(EA),<em> </em>dan <em>entrepreneurial intention </em>(EI) terhadap pendidikan kewirausahaan<em>. </em>Subjek penelitian yaitu seluruh siswa SMK Negeri Tempursari. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian populasi dengan jumlah 187 siswa. Instumen penelitian menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan MANOVA. Hasil penelitian yaitu: (1) Nilai rata-rata (<em>mean</em>) ESE, EA, dan EI siswa yang telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa yang belum mendapatkan pendidikan kewirausahaan; dan (2) EA dan EI tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara siswa yang telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan dan siswa belum mendapatkan pendidikan kewirausahaan. Sedangkan pada aspek ESE terdapat pengaruh yang signifikan antara siswa yang telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan dan siswa yang belum mendapatkan pendidikan kewirausahaan<em>.</em></p><p><em><br /></em></p><p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em><em>The research aims to measure the effect of entrepreneurial self-efficacy (ESE), entrepreneurial attitude (EA), and entrepreneurial intention (EI) towards entrepreneurship education. The research subjects were all students of </em>SMK Negeri Tempursari<em>. Research conducted is a population study with a total of 187 students. The research instrument used a questionnaire. Data analysis used </em><em>the MANOVA technique. The results of the study were: (1) The mean value of the ESE, EA, and EI of students who have received entrepreneurship education is higher when compared to the average value of students who have not received entrepreneurship education; and (2) EA and EI have no significant effect between students who have received entrepreneurship education and students who have not received entrepreneurship education. While in the ESE aspect there is a significant influence between students who have received entrepreneurship education and students who have not received entrepreneurship education.</em><br /></em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Syarifah, Liah Siti, Taufani Chusnul Kurniatun, and Johar Permana. "Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Potensi Wilayah di Ciamis, Jawa Barat, Indonesia." Jurnal Penelitian Pendidikan 18, no. 2 (September 10, 2018): 171–77. http://dx.doi.org/10.17509/jpp.v18i2.12958.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Ciamis dikaitkan dengan potensi unggulan wilayah di daerah tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Adapun data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara dengan guru di SMKN 1 Cipaku dan data sekunder berupa dokumen SMK Sekabupaten Ciamis dari Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, laporan potensi ekonomi Kabupaten Ciamis tahun 2015 dari Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kabupaten Ciamis memiliki potensi unggulan wilayah pada sektor pertanian dan industri pengolahan, namun hanya ada 14 jurusan yang termasuk kelompok Agribisnis dan Agroteknologi di Sekolah Menengah Kejuruan dan jumlah siswanya hanya mencapai 4% dari keseluruhan jumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Ciamis. Dengan demikian pemerintah setempat perlu mengadakan evaluasi tentang relevansi bidang keahlian Sekolah Menengah Kejuruan dengan potensi unggulan wilayah (baik dari segi kualitas maupun kuantitas). Dan kedepannya perlu ada usaha yang tepat dari sekolah dan pemerintah untuk meyakinkan siswa dan masyarakat bahwa sekolah menengah kejuruan bidang agribisnis dan agroteknologi sangat penting dan memiliki prospek yang bagus di masa depan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Diartono, Dwi Agus, Eri Zuliarso, Sulastri Sulastri, and Yunus Anis. "PELATIHAN PEMROGRAMAN BERBASIS KOMPUTASI AWAN UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN JARAK JAUH BAGI SISWA SMK Negeri 4 KENDAL." Jurnal Pengabdian Masyarakat Intimas (Jurnal INTIMAS): Inovasi Teknologi Informasi Dan Komputer Untuk Masyarakat 2, no. 1 (February 10, 2022): 1–6. http://dx.doi.org/10.35315/intimas.v2i1.8841.

Full text
Abstract:
Bahasa program atau dikenal coding saat ini menjadi salah satu kunci sukses bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Era saat ini menuntut penggunaan teknologi digital di segala sektor dan tentunya akan menyebabkan sejumlah pekerjaan akan hilang. Perkembangan zaman menuntut pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas. Daya saing Indonesia dalam menghadapi persaingan antar negara maupun perdagangan bebas sangat ditentukan oleh outcome dari pembinaan sumber daya manusia. Salah satu upaya negara dalam pemenuhan SDM level menengah yang berkualitas adalah pembinaan pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Teknologi pemrograman sangat perlu diperkenalkan pada Sekolah Menengah Kejuruan yang akan menghasilkan sumber daya manusia yang bekerja pada bidang tertentu secara profesional yaitu otomatisasi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pendampingan pembinaan dan pelatihan untuk bidang pemrograman berbasis komputasi awan bagi Siswa SMK Negeri 4 Kendal. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pengenalan konsep pemrograman di lingkungan komputasi awan dengan menggunakan situs dan platform di kaggle.com dan menggunakan bahasa pemrograman Python.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Cahyono, Taufik Tri, Citra Resita, and Abdul Salam Hidayat. "Penggunaan Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Masa Pandemi Covid-19." Jurnal Patriot 3, no. 3 (September 1, 2021): 314–28. http://dx.doi.org/10.24036/patriot.v3i3.806.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian lni adalah untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat penggunaan media pembelajaran dalam Pembelajaran PJOK selama pandemi covid-19 di Sekolah Menengah Kejuruan Se-Kota Bekasi. Metode yang digunakan dalam penelitian lni adalah metode survei angket dengan instrumen dalam bentuk kuesioner. Subyek dalam penelitian ini adalah Guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bekasi yang berjumlah 27 Guru PJOK dengan rincian 24 guru berjenis kelamin laki laki dan 3 guru berjenis perempuan. Teknik analisis data dalam penelitian lni menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang diberikan dalam bentuk persentase. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa ditemukan tingkat penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran PJOK selama pandemi covid-19 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bekasi masuk dalam kategori "sangat rendah" sebanyak 3,70% (1 guru), "rendah" adalah sebanyak 33,33% (9 guru), "cukup" adalah sebanyak 25,93% (7 guru), "tinggi" adalah sebanyak 37,04% (10 guru), dan "sangat tinggi" sebanyak 0,00% (0 guru). Berdasarkan skor rata-rata(mean), yaitu 18,48 termasuk dalam kategori cukup dengan frekuensi 7 Guru. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran PJOK di masa pandemi covid-19 pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Bekasi berada di kategori cukup dengan faktor yang sering digunakan yaitu faktor e-learning, faktor media audio visual dan faktor media komputer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

SETYO PRAYOGA, RIZA AKHSANI. "Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan TOGAF Pada SMK Swasta Ponorogo." Jurnal Ilmiah Media Sisfo 16, no. 2 (October 29, 2022): 71–80. http://dx.doi.org/10.33998/mediasisfo.2022.16.2.1158.

Full text
Abstract:
Pendidikan adalah suatu hal yang penting untuk semua manusia. Sebagai sarana pendidikan cukup dituntut agar bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas sehingga bisa memberikan dampak positif untuk lingkungan sekitar. Selain itu perlunya pemanfaatan teknologi informasi didalam dunia pendidikan cukup relevan karena bisa membantu dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Penelitian ini membahas tentang perencanaan strategis sistem informasi di salah satu sekolah menengah kejuruan menggunakan metode TOGAF serta alat bantu analisa yaitu Value Chain, analisa Five Forces Factor Porter dan analisa portofolio Mcfarlan. Penelitian ini menghasilkan dokumen portofolio aplikasi yang nantinya bisa diterapkan di sekolah menengah kejuruan ini dengan harapan bisa memberikan dampak yang positif bagi sekolah dan meningkatkan kualitas lulusan dari sekolah ini dengan memanfaatkan teknologi informasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Tsani, Tiara, Ermas Ermas, and Ahmad Rivai Febriantono. "EFISIENSI BELANJA PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMENUHAN AKSES PENDIDIKAN MENENGAH DI INDONESIA." Jurnal Anggaran dan Keuangan Negara Indonesia (AKURASI) 2, no. 1 (June 29, 2018): 23. http://dx.doi.org/10.33827/akurasi2018.vol2.iss1.art36.

Full text
Abstract:
This paper studies the relative efficiency of government expenditure on vocational high school (VHS) using Data Envelopment Analysis (DEA) approach during 2015-2016 in Indonesia. Input variable is expenditure on education on vocational high school. The number of teachers, students, and classroom are used as output, while Gross Enrollment Rates (GERs) is used as outcome. The result showed that the average efficiency was 0.36 which suggests that the efficiency in evaluated districts was relatively low. There four districts achieve efficiency highest and stable. They are Malang, Surabaya, Jayawijaya and Penukal Adab Pematang Ilir. Based on the estimate calculation could it be said that improvements in efficiency of expenditure on VHS can increase GERs among children aged 16 to 18 from 75,97 percent to 79,55 percent. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi belanja pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dalam kurun waktu 2015-2016. Variabel input menggunakan belanja pendidikan SMK, sedangkan jumlah guru, jumlah murid, dan jumlah kelas merupakan variabel output. Selain itu, Angka Partisipasi Kasar (APK) dijadikan sebagai variabel outcome. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata efisiensi belanja pendidikan oleh pemerintah daerah di Indonesia sebesar 0.36 yang berarti tingkat efisiensinya tergolong rendah. Ada empat daerah yang mencapai efisiensi tertinggi dan stabil selama periode 2015-2016 yaitu Malang, Surabaya, Jayawijaya, dan Penukal Adab Pematang Ilir. Berdasarkan perhitungan diperoleh bahwa peningkatan efisiensi belanja pendidikan dapat meningkatkan APK anak usia 16-18 tahun dari 75,97 persen menjadi 79.55 persen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Anggarini, Widya Meli, and Danang Tejo Kumoro. "Video Animasi Dua Dimensi Sebagai Media Promosi." Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi 1, no. 1 (July 18, 2019): 41–49. http://dx.doi.org/10.30812/sasak.v1i1.431.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tiga (SMKN 3) Sumbawa Besar merupakan sekolah yang bergerak dibidang pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTS. Sekolah ini memiliki beberapa jurusan diantaranya Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Busana Butik(BB), Administrasi Perkantoran(AP), dan Akuntansi(AK). Perkembangan teknologi yang semakin pesat Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Tiga (SMKN 3) Sumbawa Besar membutuhkan sarana publikasi yang mampu menarik minat calon siswa baru dan wali murid. Penulis membuat rumusan masalah yaitu bagaimana membuat video animasi dua dimensi sebagai media promosi agar menarik minat calon siswa dan wali murid dengan menggunakan software yang mendukung pembuatan video. Tujuan penulisan skripsi ini adalah membuat video animasi dua dimensi sebagai media promosi untuk menarik minat dan mudah dipahami calon siswa dan wali murid dalam melakukan publikasi. Dalam pembuatan Video Animasi Dua Dimensi Sebagai Media Promsi SMKN 3 Sumbawa Besar menggunakan Metode pengembangan multimedia Luther Sutopo. Adapun tahapannya adalah Concept, Design, Material collecting, Assembly, Testing, Distribution.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Sumardiningsih, Sri, Sugiharsono Sugiharsono, Mimin Nur Aisyah, and Aula Ahmad Hafidh Syaiful Fikri. "MODEL ACTIVITY BASED COSTING PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 15, no. 1 (October 29, 2018): 1–12. http://dx.doi.org/10.21831/jep.v15i1.19471.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mengetahui alokasi dana pendidikan ke seluruh aktivitas yang ada di sekolah, unit cost pelayanan pendidikan tiap siswa di setiap tingkat dan paket keahlian, dan perbandingan unit cost pelayanan pendidikan di setiap tingkat dan paket keahlian dihitung dengan ABC dan metode Traditional Costing. Objek penelitian yakni unit cost pelayanan pendidikan di SMK Negeri Yogyakarta 2016/2017. Pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi, FGD. Menggunakan analisis data deskriptif. Hasil menunjukkan alokasi dana terbesar untuk biaya aktivitas belajar mengajar yaitu 55,77%, paling rendah adalah biaya kegiatan manajemen sekolah 6,20%, dan aktivitas lainnya sekitar 9%. Unit cost per siswa dihitung dengan ABC dilihat antar Paket Keahlian berbeda-beda, berkisar dari Rp 1.168.513 sampai Rp 1.424.116. Unit cost dengan Traditional Costing dibanding dengan ABC ada yang termasuk kategori undercosted dan overcosted. Biaya yang termasuk kategori overcosted adalah seluruh paket keahlian di kelas X dan kategori undercosted adalah pada seluruh paket keahlian di kelas XI dan XII. The cost of education services for each student in each level and the package of expertise, and the cost of education services at each level and skills packages are calculated by ABC and Traditional Costing methods. The object of this study is the unit of cost of education services in Yogyakarta 2016/2017 State Vocational School. Data collection through interview and documentation techniques, FGD. Data analysis using descriptive data analysis. The results of the funding for teaching and learning activities are 55.77%, 6.20% of the lowest cost of school management activities, and other activities around 9%. Unit cost per student is calculated with seen ABC between different skill packages, ranging from Rp 1,168,513 to Rp 1,424,116. Unit costs with Traditional Costing compared to ABC are categorized as undercosted and overcosted. Costs included in the overcosted category are all skill packages in X and undercosted categories in all skills packages in class XI and XII.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Fathoni, Ahmad, Rasyd Hard, Baiq Desi Dwi Arianti, and Yosi Nur Kholisho. "MENINGKATKAN PEMAHAMAN PSG SISWA SMK DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR UNTUK MEMASUKI DUNIA KERJA." GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 3, no. 2 (January 10, 2020): 210. http://dx.doi.org/10.31571/gervasi.v3i2.1531.

Full text
Abstract:
Pendidikan kejuruan atau Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan yang menyiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Akan tetapi pada kenyataanya kebanyakan dari lulusan pendidikan SMK yang memberikan sumbangan pengangguran terbesar di Indonesia khususnya di Lombok Timur. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahamanasiswa SMK bidang Teknologi Komputer dan jaringan dalam melakukan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) untuk memasuki dunia kerja. Adapun metode kegiatan yang digunakan pada pengabdian ini adalah perencanaan, pengarahan, bimbingan dan pengajaran praktikum jaringan. Melalui kegiatan pengabdian ini siswa SMK jurusan TKJ dapat meningkatkan pemahamannya sebagai bekal untuk bekerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Sari, Dian Cita, Sudirman Pekanbaru, and Sriani Jambi. "PERENCANAAN STRATEGIS PENDIDIKAN DALAM BUDAYA ORGANISASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." dia 17, no. 2 (December 17, 2019): 143–51. http://dx.doi.org/10.30996/dia.v17i2.3417.

Full text
Abstract:
In Vocational Education, analysis of the internal and external environment is a major step in the preparation of strategic planning. In general, strategic planning consists of three steps: strategy formulation, strategy implementation, and strategy evaluation. Strategy formulation includes developing a vision and mission, identifying external opportunities and threats to the organization, determining internal strengths and weaknesses of the organization, setting long-term goals, formulating alternative strategies, and choosing specific strategies to be implemented. The atmosphere and environment are critical components in the formulation of organizational goals, so that organizational improvement requires all relevant information towards achieving SMK quality. With a good organizational culture, organizations will develop far compared to organizations with weak culture. Analysis of the internal and external environment that integrates culture and the main task of this organization requires a learning process that includes the development of abilities in cultural transformation and transformation in SMK The research method used is a qualitative method with approach of feomenology. Research location in SMKN 2 Pekanbaru, Riau.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Suhardi, Didi, Zamhir Basem, and Supardi Supardi. "THE EFFECT OF LEADERSHIP AND MOTIVATION ON TEACHER PERFORMANCE AT SMK NEGERI 1 BANGKINANG." Jurnal Riset Manajemen Indonesia 4, no. 1 (January 31, 2022): 126–36. http://dx.doi.org/10.55768/jrmi.v4i1.124.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja guru di SMK Negeri 1 Bangkinang. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat. Responden pada penelitian ini adalah Guru PNS dan Guru Honorer di SMK Negeri 1 Bangkinang dengan menggunakan teknik sensus, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel. Pengujian hipotesis menggunakan uji secara simultan dan parsial. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kepemimpinan dan motivasi secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru di SMK Negeri 1 Bangkinang. Keeratan hubungan yang sangat kuat antara kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja dengan kontribusi sebesar 86,40%, ditentukan oleh variabel kepemimpinan dan motivasi. Sedangkan sisanya sebesar 13,60% ditentukan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Yanti, Mur. "Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Budaya Kerja Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan Di Sukoharjo." Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan 22, no. 1 (February 23, 2022): 82. http://dx.doi.org/10.30651/didaktis.v22i1.9844.

Full text
Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan Kepemimpinan Kepala Sekolah Berbasis Budaya Kerja Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan di Sukoharjo. Mulai dari pembentukan Visi dan misi sekolah, Tim Pengembang Kurikulum di Sekolah, Tim Penjaminan Mutu dalam penyusunan Rencana Kerja Jangkan Panjang, Menengah dan Dekat, Link and Match dengan Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja, Pengelolaan Pembelajaran mulai dari penerimaan peserta didik baru sampai dengan kesiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana sekolah dalam menghantarkan lulusan terserap dii dunia kerja. Tujuan dari Pendidikan di Sekolah menengah Kejuruan adalah menyelenggarakan Pendidikan yang bermutu dengan tersedianya lulusan yang siap kerja di dunia kerja ataupun berwirausaha sendiri. Semua tujuan itu dapat terwujud jika sekolah memahami dan mampu mengadopsi budaya-budaya kerja yang diterapkan di dunia usaha, dunia industry dan dunia kerja dengan benar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Fajrah, Nofriani, Muhammat Rasid Ridho, Yvonne Wangdra, Sri Zetli, and Handra Tipa. "Pembinaan Strategi Persiapan Karir bagi Siswa SMK di Kota Batam." Jurnal Pengabdian Barelang 5, no. 1 (January 16, 2023): 15–21. http://dx.doi.org/10.33884/jpb.v5i1.6610.

Full text
Abstract:
Sekolah Menengah Kejuruan salah satu pendidikan tingkat menengah atas yang menghasilkan sumber daya manusia yang siap pakai di industri. Hal ini ditunjukkan dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan mempersiapkan kompetensi dan pengalaman siswa dengan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada tingkat kelas XI atau XII. Kompetensi dan pengalaman tersebut akan menjadi modal bagi lulusan untuk dapat melanjutkan karir setelah lulus. Namun, kondisi dilapangan yang ditemukan masih banyak lulusan SMK yang masih kehilangan arah dan tujuan untuk melanjutkan karir. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pembinaan kepada siswa kelas XI dan kelas XII SMK di Kota Batam untuk persiapan melanjutkan karir setelah lulus. Salah satunya dengan memberikan pembinaan tentang pentingnya melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini 50% peserta sudah mulai memahami perlunya pendidikan tinggi untuk mendukung persiapan karir.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Sudarsono, Kus. "Pendidikan Pembuatan Film Pada Remaja Yang Berusia 16-18 Tahun." ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual 7, no. 1 (November 12, 2016): 25–29. http://dx.doi.org/10.31937/ultimart.v7i1.373.

Full text
Abstract:
Perkembangan teknologi membuat pembuatan film menjadi lebih murah dan mudah diakses oleh semua kalangan, bukan lagi terbatas pada para profesional saja. Industri film menawarkan kesempatan kerja yang luas, dari kritikus sampai dengan produser. Pendidikan film formal bagi remaja berusia 16-18 tahun yang sedang menjalani Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan, masih terbatas pada sekolah kejuruan broadcasting, selebihnya merupakan kegiatan ekstrakurikuler dan metode otodidak. Melalui metode kualitatif wawancara, penulis akan melakukan analisis efek dari penerapan pendidikan film pada remaja pada umumnya. Key words : Pendidikan Film, Karir, Remaja, Industri Film.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Hartoni, Hartoni. "IMPELEMENTASI MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN." AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM 8, no. 1 (October 16, 2018): 178. http://dx.doi.org/10.24042/alidarah.v8i1.3088.

Full text
Abstract:
Sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu dari beberapa sumber daya yang penting dalam kemajuan suatu lembaga. Penelitian ini bertujuan; 1) Untuk mendiskripsikan implementasi manajemen sarana prasarana di SMK, 2) Untuk mendeskripsikan proses manajemen sarana dan prasarana di SMK. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, penelitian yang data-datanya berupa kata-kata yang berasal dari wawancara, catatan laporan, dokumen yang didalamnya mengutamakan untuk pendiskripsian. Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa, implementasi manajemen sarana prasarana di SMK dilakukan secara optimal dan proses manajemen sarana prasarana pendidikan di SMK dilaksanakan secara berurutan, dimulai dari perencanaan pengadaan, pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan agar selalu dalam kondisi rapih, tertib dan teratur.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Disas, Eka Prihatin. "Link and Match sebagai Kebijakan Pendidikan Kejuruan." Jurnal Penelitian Pendidikan 18, no. 2 (September 10, 2018): 231–42. http://dx.doi.org/10.17509/jpp.v18i2.12965.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah-masalah pengangguran tenaga terdidik menjadi sorotan masyarakat. Dibutuhkan suatu kebijakan yang dapat meningkatkan relevansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha dan dunia industri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian studi kasus (case study) yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif mengenai latar belakang masalah pengangguran dan bagaimana kebijakan link and match dapat menjadi solusi bagi masalah pengangguran. Hasil dalam penelitian ini akan memberikan gambaran luas dan mendalam mengenai kebijakan link and match, yaitu dengan adanya Link and Match tersebut Pendidikan Kejuruan dapat mengetahui kompetensi (keahlian) apa yang paling dibutuhkan dunia kerja dan kompetensi apa yang paling banyak dibutuhkan dunia kerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Haryani, Tiyas Nur, and Ismi Dwi Astuti Nurhaeni. "EVALUASI INTEGRASI NILAI GENDER PADA PENDIDIKAN MENENGAH (STUDI PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN SRAGEN)." Spirit Publik: Jurnal Administrasi Publik 14, no. 1 (April 25, 2019): 94. http://dx.doi.org/10.20961/sp.v14i1.34585.

Full text
Abstract:
<p>Pendidikan merupakan pelayanan primer dan dasar dalam aspek pembangunan sosial. Pembangunan sumber daya manusia bangsa dibangun lewat pendidikan baik formal dan non formal. Saat ini, usia anak-anak sampai dengan menginjak remaja banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Lingkungan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sekunder sudah memiliki input dominan dalam pembangunan akademik, ketrampilan dan karakter generasi bangsa. Sekolah menjadi bagian penting dalam mendidik anak baik dalam hal karakter sosial dan psikologis. Responsivitas gender penting untuk dibangun guna menghasilkan daya saing sumber daya manusia bangsa yang setara dan inklusif dalam pembangunan. Sekolah responsif gender penting untuk dikembangkan sejalan dengan kebijakan pengarusutamaan gender di Indonesia. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sragen pada tahun 2017 studi kasus pada Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sragen yang dipilih secara <em>purposive</em>. Data kualitatif dikumpulkan dengan pengamatan langsung, dokumentasi dan <em>focus group discussion</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sekolah responsif gender telah dilakukan oleh Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Sragen. Namun, penerapan sekolah responsif gender yang belum optimal karena masih rendahnya komitmen dan integrasi responsivitas gender oleh pejabat pembuat kebijakan sekolah. Hasil penelitian tetap memberikan saran agar perluasan sosialisasi standar dan nilai-nilai sekolah responsif gender terus dilaksanakan oleh <em>stakeholders</em>.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography