Academic literature on the topic 'Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan"

1

., Tukino, and Baru Harahap. "Pembinaan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Dan Jasa Dengan MYOB Accounting V17 Pada SMK Batam Business School." Jurnal Pengabdian Barelang 3, no. 02 (July 19, 2021): 63–69. http://dx.doi.org/10.33884/jpb.v3i02.3649.

Full text
Abstract:
SMK yang berlokasi saling berdekatan, tetapi belum sinergi dalam pemanfaatan sumber daya yang ada di masing-masing sekolah dipandang kurang efisien. Di sisi lain beberapa SMK mempunyai sumber daya yang memadai dan cukup potensial untuk memperluas dan sekaligus meningkatkan pelayanan pendidikan terhadap masyarakat melalui berbagai program pendidikan dan latihan. Berkaitan dengan kondisi tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan memprogramkan untuk menggabungkan sekolah tersebut dalam satu manajemen dan meningkatkan daya tampung SMK melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan dengan nama Pengembangan SMK Besar. Laporan Keuangan berfungsi sebagai alat untuk menganalisis kinerja keuangan yang dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, usaha, kinerja dan arus kas sehingga dapat dijadikan dasar membuat keputusan-keputusan ekonomi. Objek pengabdian ini, ditujukan kepada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School di sekitar Kelurahan Sekaran yang mayoritas pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School belum memiliki laporan keuangan. T labaujuan program pengabdian ini adalah memberikan pelatihan kepada pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School dalam penyusunan akuntansi berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) serta untuk merancang sistem akuntansi sederhana secara manual maupun terkomputerisasi yang dapat membantu dan memudahkan para pelaku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batam Business School dalam membuat laporan keuangan berbasis SAK ETAP
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Ginting, Dewi Sri Rezky. "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR KOMPETENSI PERAWATAN KULIT WAJAH." Perspektif Ilmu Pendidikan 32, no. 1 (April 30, 2018): 23–30. http://dx.doi.org/10.21009/pip.321.4.

Full text
Abstract:
Generally, facial skin care materials are considered difficult because students are required to be able to remember the steps of facial skin care treatment, therefore, it is important to using instructional models that can help to improve the ability of students in receiving instructional materials. This study aims to determine the effect of instructional model Quantum Teaching on the Basic Skin Care subject as a basic competence of X class Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. This research was conducted by pre experiment methods. This research was conducted at SMK Negeri 1 Beringin in February 2015. The descriptive result of 31 students’ tendency of facial skin care study before being given the application of a quantum teaching (X) model included sufficient category and facial skin care learning after applying Quantum Teaching (Y) including high category. The results obtained showed that there is a significant effect between the results of facial skin care study after being given the application of Quantum Teaching models in students of SMK Negeri 1 Beringin. References Abdurrahman. (2008). Pendidikan bagi anak kesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Deporter, B. (2010). Quantum teaching (Edisi Terjemahan). Bandung: Kaifa. Djamarah, dkk. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2013). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Kusantati, H., Dkk. (2008). Tata kecantikan kulit untuk sekolah menengah kejuruan jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasioal. Pratiwi, I.K. (2013). Keefektifan model quantum teaching terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Rakhmawati. (2011). Penerapan model pembelajaran quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan lembar kerja siswa untuk meningkatkan hasil belajar materi bentuk pangkat dan akar pada siswa kelas X semester I SMA N Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: FMIPA IKIP PGRI. Sudjana. (2012). Metoda statistika. Bandung: Tarsito. Tarigan, D. (2011). Penerapan model quantum teaching untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran agroindustri pada siswa SMP Negeri 31 Medan. Skripsi. Medan: FT Unimed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Aprilia, Trisna, and Adriani Adriani. "PEWARNAAN BATIK ZAT SINTETIS DI RUMAH BATIK PANDAN MANGURAI KOTA SUNGAI PENUH." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 174. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.29839.

Full text
Abstract:
This study uses synthetic dyes in the dyeing process of synthetic dye batik in Sungai Penuh City (Case Study at Rumah Batik Pandan Mangurai). The purpose of this study is to describe the recipe and process of batik coloring at Rumah Batik Pandan Mangurai. This research method is descriptive qualitative method, primary data with secondary data, research informants batik business owners and workers at Rumah Batik Pandan Mangurai. The instrument in the researcher's own research, which uses an observation guide, an interview guide, a documentation guide then the equipment used is a recording (camera). The validity of the data was obtained through careful observation, and trigulation. The data were analyzed using data reduction, data presentation and gathering conclusions. The conclusion is the research on recipes and dyeing techniques used at Rumah Batik Pandan Mangutai with a vlot of 1:20 and the dye used is 5gr per 200 gr of fabric. Using 5000 ml of water for the dye used in this batik coloring technique using naptho, indigosol and remasol dyes. And using TRO to remove the starch on the cloth so that the color results are perfect. The coloring technique used is the dyeing technique, which is repeated as desired. Keywords: recipes, techniques, batik synthetic substances. AbstrakPenelitian ini pewarnaan Batik Zat Sintetis di Kota Sungai Penuh (Studi Kasus di Rumah Batik Pandan Mangurai) menggunakan pewarna sintetis pada proses mewarnai kain batik pewarna sintetisnya terdiri dari zat pewarna napthol, zat pewarna indigosol, dan zat pewarna remasol. Tujuan dari penelitian ini guna mendiskripsikan resep dan proses pewarnaan batik di Rumah Batik Pandan Mangurai. Metode penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif, data primer dengan data sekunder, informan penelitian pemilik usaha batik dan pekerja di Rumah Batik Pandan Mangurai. Instrumen pada penelitian peneliti sendiri, yang menggunakan panduan obesrvasi, panduan wawancara, panduan dokumentasi kemudian peralatan yang digunakan ialah perekaman (kamera). Keabsahan data didapatkan melalui telitian pengamatan, dan trigulasi. Data dianalisis memakai reduksi data, penyajian data serta pengumpulan kesimpulan. Kesimpulan yang penelitian resep dan teknik pewarnaan yang digunakan di Rumah Batik Pandan Mangutai dengan vlot 1:20 dan zat pewarna yang digunakan yaitu 5gr per 200 gr kain. Menggunakan 5000ml air untuk zat pewarna yang pakai pada teknik pewarnaan batik ini dengan menggunakan zat warna naptho, indigosol dan remasol. Dan menggunakan TRO untuk menghilangkan kanji yang ada dikain agar hasil warnanya sempurna.Teknik pewarnaan yang digunakan menggunakan teknik celup, yang dilakukan berulang-ulang sesuai dengan keinginan.Kata Kunci: resep, teknik, batik zat sintetis. Authors:Trisna Aprilia: Universitas Negeri PadangAdriani: Universitas Negeri Padang References:Barcode, T. S. (2010). Batik. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.Chatib, Winarni. (1980). Pengetahuan Bahan Tekstil 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidkan Menengah Kejuruan.Herina, Sri and Yuniasari, Dwi. (2013). Pewarnaan. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.Noor, F. (2007). Teknologi Tekstil dan Fashion. Yogyakarta: UNY Press.Ramanto, Muzni. (2007). Pengetahuan Bahan Seni Rupa Dan Karya. Padang: UNP Press.Setiawati, P. (2004). Kumpas Tuntas Teknik Proses Membatik . Yogyakarta: Absolut.Soermarjadi, dkk. (1992). Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.Sunarto. (2008). Teknologi Pencelupan Dan Pengecapan Jilid III. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.Tejahjani, I. (2013). YUk, Membatik!. Jakarta: Esensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Supriono, Juliya Safitri, Teti Berliani, and Dagai L. Limin. "PENGELOLAAN KANTIN SEHAT DI SDN 6 BUKIT TUNGGAL PALANGKA RAYA." Equity In Education Journal 2, no. 1 (March 20, 2020): 62–67. http://dx.doi.org/10.37304/eej.v2i1.1688.

Full text
Abstract:
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan kantin sehat di SDN 6 Bukit Tunggal Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Sumber data penelitian terdiri dari kepala sekolah, guru dan para pedagang kantin sekolah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan: reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses perencanaan kantin sehat dilakukan dengan tahapan mulai dari identifikasi kebutuhan layanan kantin sehat hingga penetapan jadwal kegiatan kantin sehat; (2) pengorganisasian kantin sehat dilakukan dengan menetapkan struktur organisasi kantin beserta tugas serta tanggungjawab pengelola kantin; (3) pelaksanaan kantin sehat dikelola sekolah bersama penjaga kantin; dan (4) pengawasan kantin sehat dilakukan secara internal oleh pihak sekolah dan eksternal dengan melibatkan stakeholders seperti: Badan POM, Puskesmas Kayon, dan Dinas Lingkungan Hidup. Abstract: This study aims to describe the management of a healthy canteen at SDN 6 Bukit Tunggal Palangka Raya. This study used a qualitative approach with case study design. Sources of research data consisted of school principals, teachers and school canteen traders. The data was collected by means of observation, interview and documentation study. The data analysis technique was carried out in stages: data reduction, data presentation and verification or drawing conclusions. The results showed that: (1) the planning process for a healthy canteen was carried out with stages starting from identifying the need for healthy canteen services to establishing a schedule for healthy canteen activities; (2) the organization of a healthy canteen is carried out by determining the organizational structure of the canteen and the duties and responsibilities of the canteen manager; (3) implementation of a healthy canteen managed by the school together with the canteen guard; and (4) supervision of the healthy canteen is carried out internally by the school and externally by involving stakeholders such as: the POM, Kayon Puskesmas, and the Environmental Agency. References: Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2013). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Daryanto., & Farid, M. (2013). Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media Februhartanty, J., Iswarawanti, D. N., Ermayani, E., Meiyetriani, E., Laras, I. P., & Astuti, R. D. (2018). Pengembangan Kantin Sehat Sekolah. Jakarta: Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and Nutrition SEAMEO RECFON. Hanum, S. M. F., & Latifah, F. N. (2019). PKM Kantin Sehat SMP di Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Jurnal ABDINUS: Jurnal Pengabdian Nusantara, 2(2), 159-168. doi: https://doi.org/10.29407/ja.v2i2.12407. Mavidayanti, H., & Mardiana. (2016). Kebijakan Sekolah dalam Pemilihan Makanan Jajanan pada Anak Sekolah Dasar. Unnes Journal of Health Education, 1(1), 71-77. Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press. Novariska, T. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Sagala, S. (2012). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. Soemanto, W. (1990). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Yusuf, L., Yulastri, A., Kasmita., & Faridah, A. (2008). Teknik Perencanaan Gizi Makanan: untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Widayana, Gede. "Peningkatan Kemampuan Kompetensi Guru Adaptif Melalui Program Keahlian Ganda Di Sekolah Menengah Kejuruan." Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha 10, no. 1 (March 31, 2022): 48–54. http://dx.doi.org/10.23887/jptm.v10i1.44161.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru setelah mendapat program keahlian ganda yang merubah statusnya dari guru adaptif menjadi guru produktif . Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu mengambarkan tingkat kemampuan guru dalam mengajar bidang keahlian baru yang didapat setelah mengikuti Program Keahlian Ganda. Subyek penelitian ini adalah guru yang sudah mengikuti dan sudah lulus Program Keahlian Ganda. Sedangkan objek yang diteliti berada di SMKN I Tampaksiring kabupaten Gianyar Bali. Populasi penelitian adalah guru yang sudah mengikuti PKG dan siswa bidang keahlian yang diajarkan oleh guru tersebut. Data dalam penelitian ini data akan dikumpulkan melalui interview mendalam, observasi kelas, dan studi dokumen. Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan guru dilihat dari persiapan guru sebelum mengajar adalah dapat menguasai materi pembelajaran , mampu memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran, dan mampu memberikan gambaran manfaat pembelajaran. Untuk pelaksanaan guru keahlian ganda dalam mengajar memiliki kemampuan dalam menjelaskan materi pembelajaran dari awal sampai akhir. Sedangkan evaluasi hasil analisis kemampuan guru keahlian ganda adalah pertama dengan adanya program keahlian ganda dapat meningkatkan kompetensi keahlian guru dan kedua adanya forum komunikasi antar guru saling berbagi pengalaman dan ilmu. Dalam hal ini tanggapan siswa sangat positif dan antusias dalam pembelajaran di kelas sehingga dapat memahami dan mengerti dengan apa yang diajarkan guru.Kata kunci : guru adapti,guru produktif, keahlian ganda. The purpose of this study was to determine the ability of teachers after receiving a dual expertise program that changed their status from adaptive teachers to productive teachers. The research approach used in this research is descriptive qualitative, which describes the level of teacher ability in teaching new areas of expertise obtained after participating in the Multiple Skills Program. The subjects of this research are teachers who have attended and have passed the Multiple Expertise Program. While the object under study is at SMKN I Tampaksiring, Gianyar Regency, Bali. The research population is teachers who have participated in PKG and students in the areas of expertise taught by the teacher. The data in this study will be collected through in-depth interviews, class observations, and document studies. From the research conducted, it can be concluded that the teacher's ability seen from the preparation of the teacher before teaching is able to master the learning material, be able to utilize learning resources in learning, and be able to provide an overview of the benefits of learning. For the implementation of dual expertise in teaching teachers have the ability to explain learning material from beginning to end. While the evaluation of the results of the analysis of the ability of dual expertise teachers is firstly the existence of a dual expertise program can improve the competence of teacher skills and secondly there is a communication forum between teachers to share experiences and knowledge. In this case, the students' responses were very positive and enthusiastic in learning in class so that they could understand and understand what the teacher taught. Keywords: adaptive teacher, productive teacher, multiple skills.DAFTAR PUSTAKAAggarwal, P. (2014). Teacher ’ Competencies As Identified By NCTE. 1(6), 252–253.Avidov-Ungar, O., & Forkosh-Baruch, A. (2018). Professional identity of teacher educators in the digital era in light of demands of pedagogical innovation. Teaching and Teacher Education, 73, 183–191. https://doi.org/10.1016/j.tate.2018.03.017Baitullah, M. J. A., & Wagiran, W. (2019). Cooperation between vocational high schools and world of work: A case study at SMK Taman Karya Madya Tamansiswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 9(3), 280–293. https://doi.org/10.21831/jpv.v9i3.27719Bunker, D. H. (2012). Teachers’ Orientation To Teaching And Their Perceived Readiness For 21st Century Learners.Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2016). Salinan Inpres Nomer 9 Tahun 2016.pdf.Shernoff, D. J., Sinha, S., Bressler, D. M., & Ginsburg, L. (2017). Assessing teacher education and professional development needs for the implementation of integrated approaches to STEM education. International Journal of STEM Education, 4(1), 13. https://doi.org/10.1186/s40594-017-0068-1Sulisworo, D. (2016). The Contribution of the Education System Quality to Improve the Nation’s Competitiveness of Indonesia. Journal of Education and Learning, 10(2), 127–138. https://doi.org/10.11591/edulearn.v10i2.3468Tanang, H., & Abu, B. (2014). Teacher Professionalism and Professional Development Practices in South Sulawesi, Indonesia. Journal of Curriculum and Teaching, 3(2), 25–42. https://doi.org/10.5430/jct.v3n2p25Team, K. (2017). PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIK DAN SERTIFIKASI KEAHLIAN BAGI GURU SMK/SMA (KEAHLIAN GANDA) (Vol. 1). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Putri, Atika Dwi, and Agusti Efi. "STUDI TENTANG TEKNIK MENENUN SONGKET RAWANG MENGGUNAKAN ALAT TENUN BUKAN MESIN (ATBM) DI RUMAH TENUN SONGKET RAWANG KABUPATEN AGAM." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 238. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.32711.

Full text
Abstract:
This research aims to describe the shape of the loom, the function of the loom, and the technique of weaving using a non-machine loom (ATBM) at the Songket Rawang Weaving House. The research method used is descriptive qualitative. Types of data in the form of primary and secondary data. The informants of this research are the leaders, coaches and craftsmen at the Songket Rawang Weaving House. Data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. Data analysis techniques by means of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the Rawang songket weaving technique using ATBM can store motifs directly without having to make motifs continuously. The technique of storing motifs in ATBM uses a tool called a gun/karok motif. The motifs that have been made can be stored in the motif gun/karok so that the process of making further motifs does not need to be remade, because it is already stored in the motif karok. The process of storing this motif is first stored in the motif sungkit then the motif is temporarily stored in sticks, after all the motifs are formed, they are transferred to the motif karok to be stored. Keywords: songket rawang, weaving technique, ATBM. AbstrakPenelitian ini bertujuanuntuk mendeskripsikan bentuk alat tenun, fungsi alat tenun, dan teknik menenun dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) di Rumah Tenun Songket Rawang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Jenis data berupa data primer dan sekunder. Informan penelitian ini adalah pimpinan, pembina dan pengrajin di Rumah Tenun Songket Rawang. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diketahui bahwa teknik menenun songket Rawang dengan menggunakan ATBM dapat menyimpan motif secara langsung tanpa harus membuat motif secara terus menerus. Teknik menyimpan motif pada ATBM menggunakan alat yang disebut dengan gun/karok motif. Motif yang sudah dibuat dapat disimpan pada gun/karok motif sehingga proses pembuatan motif selanjutnya tidak perlu lagi dibuat kembali, karena sudah tersimpan di karok motif. Proses penyimpanan motif ini terlebih dahulu disimpan di sungkit motif kemudian motif tersebut di simpan sementara di lidi-lidi, setelah semua motif terbentuk baru di pindahkan ke karok motif untuk disimpan.Kata Kunci:teknik menenun, songket rawang, ATBM.Authors:Atika Dwi Putri : Universitas Negeri PadangAgusti Efi : Universitas Negeri Padang References:Affendi, Y. (1980). Seni Tenun Silungkang dan Sekitarnya. Proyek Media Kebudayaan Jakarta. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Bart, B., Utama, E., & AZwar, N. (2006). Revitalisasi Songket Lama Minangkabau. Padang: Studio Songket Erika Rianti.Hertis, Sefni. (2001). Studi Tentang Ktiya Songket Di Silungkang. Padang: Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa Sastra dan Seni Universitas Negeri PadangJuistry, Febriyani. (2013). Kerajina Tenun Songket Minang Saiyo di Nagari Unggan Kabupaten Sijungjung. Padangpanjang: Jurusan Kriya FSRD ISI Padang Panjang.Lubis, S. K., Retnowati, T. H., & Syawalina, S. (2020). Predictive Power of Intellectual Ability Test Score on Students’ Fine Art Learning Outcomes. In 3rd International Conference on Arts and Arts Education (ICAAE 2019) (pp. 41-44). Atlantis Press.Riris, W. Widati. (2002). Perempuan Dalam Usaha Pertenunan Sulawesi Selatan. Jurnal Perempuan edisi, 22.Saputra, H. (2019). Seni dan Budaya Tenun Ikat Nusantara. Res. Gate, 1, 1-15.Yudoseputro, W. (1995). Desain Kerajinan Tekstil. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Harjanti, Ririh Sri, Bahri Kamal, Anita Karunia, Arifia Yasmin, and Hikmatul Maulidah. "Pelatihan Perpajakan Pengisian SPT Masa PPN pada Siswa-Siswi SMK Negeri 1 Dukuhturi Kabupaten Tegal." E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 13, no. 3 (September 30, 2022): 496–501. http://dx.doi.org/10.26877/e-dimas.v13i3.5652.

Full text
Abstract:
Kemampuan mengisi SPT Masa PPN sangat dibutuhkan demi kelancaran adminsitrasi perpajakan sehingga terhindar dari sanksi pajak. Sebagaimana kita ketahui bahwa di Indonesia menganut system Self Asssesment System, dimana wajib pajak diharapkan mampu menghitung, membayar dan menyampaikan SPT sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu sangat peran dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung sukses pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia tersebut. Salah satu pihak yang tidak kalah pentingnya mensukseskan pelaksanaan perpajakan di Indonesia adalah dari pihak generasi muda khususnya dari dunia pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 DukuhturiTegal mempunyai jurusan Akuntansi yang cukup banyak yaitu ada 6 (enam ) kelas. Dalam jurusan Akuntansi ada mata pelajaran perpajakan namun belum dibahas secara mendalam, hanya seputar pengetahuan umum tentang pajak. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul peningkatan kemampuan perpajakan melalui pelatihan pengisian SPT Masa PPN pada siswa siswi SMK Negeri 1 Dukuhturi Tegal menjadikan siswa-siswi SMK Negeri 1 Dukuhturi Tegal sebagai generasi muda milenial dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan dan kemampuan pengisian SPT Masa PPN dengan menggunakan komputer. Metode yang digunakan pada pelatihan ini adalah praktik pengisian SPT Masa PPN secara tutorial menggunakan komputer melalui e-form resmi dari DJP (Direktorat Jenderal Pajak). Dari hasil evaluasi diperoleh bahwa antusiasme dari peserta sangat tinggi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah peserta yang hadir. Dari hasil pengamatan, diskusi dan tanya jawab selama kegiatan PKM ini berlangsung dapat diketahui adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa-siswi SMKN 1 Dukuhturi Tegal dalam pengisian SPT Masa PPN.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Norma Kuwala, Resfi, and Sri Zulfia Novrita. "RAGAM HIAS MOTIF BATIK TANAH LIEK DHARMASRAYA (Studi Kasus di Kerajinan Batik Tanah Liek Citra)." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 08. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.32358.

Full text
Abstract:
Tanah Liek Citra batik is one of the batik craft businesses on the Duo Sitiung River, Dharmasraya Regency, West Sumatra. Became the first Tanah Liek batik business in Dharmasraya Regency since 1996 which raised various decorative batik motifs from the natural wealth of Dharmasraya Regency. The research was conducted with the aim of describing the decorative motifs of Tanah Liek Citra batik. The method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The data sources chosen were primary data (written notes, picture recordings) and also used secondary data (library studies). The technique of collecting research data uses techniques, observations, interviews, and documentation. Furthermore, the technical analysis of the data will be reviewed and will be analyzed, namely reduction of data, presentation of research data and finally conclusions can be drawn from the data that has been collected. The results of the study describe the Tanah Liek Citra batik motifs, including those inspired by naturalist forms (flora such as: palm flower motifs, rubber tree motifs, bamboo motifs, lauik plant motifs, kaluak nails motifs, kiambang batauik motifs, fauna such as: hong bird motifs, motifs tapak kudo) decorative forms such as: rangkiang motif, rumah gadang motif.Keywords: batik motif, tanah liek.AbstrakBatik Tanah Liek citra adalah salah satu usaha kerajinan batik di Sungai Duo Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Menjadi usaha batik Tanah Liek pertama di Kabupaten Dharmasraya sejak tahun 1996 yang mengangkat ragam hias motif batik dari kekayaan alam Kabupaten Dharmasraya. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan ragam hias motif dari batik Tanah Liek citra. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yang dipilih yaitu berupa data primer (catatan tertulis, rekaman gambar) dan juga menggunakan data sekunder (studi kepustakaan). Teknik dari pengumpulan data penelitian menggunakan teknik, observasi, wawancara, serta dokumentasi. Selanjutnya teknis analisis data akan dikaji dan akan di analisis yaitu reduksi dari data, penyajian dari data hasil penelitian dan yang terakhir baru dapat ditarik kesimpulan dari data-data yang telah terkumpul. Hasil dari penelitian mendeskripsikan motif batik Tanah Liek citra diantaranya yaitu terispirasi dari bentuk naturalis (flora seperti : motif bunga sawit, motif pohon karet, motif bambu, motif tumbuhan lauik, motif kaluak paku, motif kiambang batauik, fauna seperti : motif burung hong, motif tapak kudo) bentuk dekoratif seperti: motif rangkiang, motif rumah gadang. Kata Kunci: motif batik, tanah liek.Authors:Resfi Norma Kuwala : Universitas Negeri PadangSri Zulfia Novrita : Universitas Negeri Padang References:Budiyono, D. (2008). Kriya Tekstil Untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.Elliot, Inger McCabe. (2004). Batik: Fabled Cloth of Java. Singapura: Perinpus.Ernawati, I., & Nelmira, W. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen, Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.Moleong, Lexy. (2005). Penelitian Metodologi Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Hadaf, A., Adriani, A., & Novrita, S. Z. (2016). Motif dan Pewarnaan Batik Tulis di Dusun Giriloyo Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa YOGYAKARTA (Studi Kasus di Industri Batik Sri Kuncoro). Journal of Home Economics and Tourism, 11(1). http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/viewFile/5781/4511Hakim, L. M. (2018). Batik Sebagai Warisan Budaya Bangsa dan Nation Brand Indonesia. Nation State: Journal of International Studies, 1(1), 61-90. https://jurnal.amikom.ac.id/index.php/nsjis/article/view/90/42Kamala, N., & Adriani, A. (2019). Studi Tentang Motif dan Pewarnaan Batik Cap dengan Zat Pewarnaan Alam di Rumah Batik Dewi Busana Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(2), 303-307. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/download/14703/12015Kusrianto, A. (2013). Batik, Filosofi, Motif & Kegunaan. Yogyakarta: Andi Offset.Oktora, N., & Adriani, A. (2019). STUDI BATIK TANAH LIEK KOTA PADANG (Studi Kasus di Usaha Citra Monalisa). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 129-136. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/12879Suryani, A., & Nelmira, W. (2019). STUDI TENTANG ATIK DI DHARMASRAYA. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 255-259. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/viewFile/13624/11475Susanto, M . ( 2002 ) . Diksi Rupa, Kumpulan Istilah Seni Rupa. Yogyakarta: Kanisius.Wulandari, Ari. (2011). Batik Nusantara Makna Filosofis, Cara Pembuatan Industry Batik. Yogyakarta: Andi Publisher.Yulia, N., & Nelmira, W. (2019). DESAIN MOTIF BATIK TEBO DI KECAMATAN TEBO TENGAH KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1), 92-98. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/12847/10965
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Valenta, Neneng Sevty, and Adriani Adriani. "STUDI TENTANG BATIK BATAM (Studi Kasus di Indra Batik Batam di Kota Batam)." Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, no. 1 (June 30, 2022): 89. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.29696.

Full text
Abstract:
The background of this research is an approach of Batam batik, particularly in the Indra Batik Batam batik business. The shape of the batik designs and the batik method in Indra Batik Batam are still unfamiliar to the inhabitants of Batam city. The batik process at Indra Batik Batam is the same as the batik process in general, namely tool and material preparation. During the dying process, the batik is coloured and partially certain parts are colored with a brush. The purpose of this research is to describe the shape of the Batam batik motif as well as the batik technique at Indra Batik Batam.This research method uses a qualitative descriptive approach with a case study method. The types of data are primary and secondary data. Data was collected by observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques are data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The validity of the data is carried out by triangulation of the leader and the person who creates the motif.The results of the research on Batam batik have 16 motifs that have been patented by HKI, namely Awan Larat, Bunga Sakat Mayang Terurai, Bunga Sakat Dara Merajok, Siput Gonggong Kuntum Berendam, Siput Gongong Bunga Semayang, Rajung Bersusun, Bunga Kundur Awan Menjulang, Bunga Hutan, Perio Kere Sulor Bekait, Kasih Bersambu, Marlin Dua Alam, Cengkrama Marlin, Ikan Marlin Berseri Gonggong Menari, Ikan Marlin Gelombang Berseri, Marlin Terumbu, and Marlin Berlak. The process of batik at Indra Batik Batam begins with the preparation of tools and materials. The stage of batik then moves on to stamping and the blocking or blocking technique. The coloring procedure involves preparing remazol dye, dabbing, dyeing, and applying color reinforcement. For the last steps are 'pelorodan' (the process of removing the wax that is still attached to the mori cloth) and finishing.Keywords: batik, coloring process, batik motif.AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi tentang batik batam khususnya di usaha batik di Indra Batik Batam. Masyarakat kota Batam pun masih belum mengenal seperti apa bentuk motif batik batam dan proses membatik di Indra Batik Batam. Proses membatik di Indra Batik Batam sama halnya dengan proses membatik pada umunya yaitu, persiapan alat dan bahan. Kemudian pada saat proses pewarnaan pembatikan dilakukan secara dicelup dan sebagaian dilakukan secara dicolet. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk motif batik batam dan proses membatik di Indra Batik Batam. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripstif kualitatif dengan metode studi kasus. Jenis data yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisi data dilakukan reduksi data, penyajian data, penarik kesimpulan. keabsahan data dilakukan dengan triangulasi terhadap pimpinan dan orang yang menciptakan bentuk motif. Hasil penelitian batik batam memiliki 16 motif sudah di patenkan oleh HKI yaitu Awan Larat, Bunga Sakat Mayang Terurai, Bunga Sakat Dara Merajok, Siput Gonggong Kuntum Berendam, Siput Gongong Bunga Semayang, Rajung Bersusun, Bunga Kundur Awan Menjulang, Bunga Hutan, Perio Kere Sulor Bekait, Kasih Bersambu, Marlin Dua Alam, Cengkrama Marlin, Ikan Marlin Berseri Gonggong Menari, Ikan Marlin Gelombang Berseri, Marlin Terumbu dan Marlin Berlak. Proses membatik di Indra Batik Batam diawali tahap persipan alat dan bahan. Setelah itu tahap pembatikan yaitu mencap dan proses nembok atau ngeblok. Kemudian tahap pewarnaan yaitu menyiapkan zat warna remazol, mencolet, mencelup dan memberi penguat warna. Untu tahap terakhir pelordan dan finishing.Kata Kunci: batik, proses pewarnaan, motif batik. Authors:Neneng Sevty Valenta : Universitas Negeri PadangAdriani : Universitas Negeri Padang References: Aziz, I. (2013). Ensiklopedia Batik Yogyakarta. Yogyakarta: Gita Nagari. Cut & Ratna. (2005). Tekstil. Jakarta: Pendidikan Seni Nusantara.Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana. Padang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.Kusrianto, A. (2013). Batik, Filosofi, Motif & Kegunaan. Yogyakarta: AndiOfset.Murtihadi, dkk. (2008). Pengetahuan Teknologi Batik. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Teknologi Kerumahtanggan dan Kejuruan Kemasyarakatan Jakarta.Sri, Herlina dan Dwi, Yuniasri P. (2013). Pewarnaan Untuk SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Departement Pendidikan dan Kebudayaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Semaun, Felix. "PERANAN DEWAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI I KABUPATEN MELAWI." VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 10, no. 1 (April 3, 2019): 19–28. http://dx.doi.org/10.31932/ve.v10i1.349.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertolak dari pelaksanaan peran Dewan Pendidikan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Kabupaten Melawi belum optimal. Tujuan umum penelitian adalah mendeskripsikan peranan Dewan Pendidikan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Kabupaten Melawi.Tujuan khusus penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) Bentuk pelaksanaan Dewan Pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Kabupaten Melawi. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Dewan Pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I Kabupaten Melawi.Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling.Subjek penelitian adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Kepala Seksi Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Dewan Pendidikan Kabupaten Melawi, Kepala sekolah, Ketua Komite, Dewan Guru di Kabupaten Melawi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen, koordinasi antar pihak, dan ketersediaan biaya dapat mengoptimalkan kinerja Dewan Pendidikan di Kabupaten Melawi.Kata Kunci : Peranan Dewan Pendidikan, Kualitas Hasil belajar, Sekolah Menengah Kejuruan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan"

1

Walinono, Hasan. Perkembangan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun, pengembangan pendidikan kejuruan, dan pelaksanaan pembangunan Dikdasmen selama Repelita V: Disusun sebagai bahan laporan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada rapat kerja nasional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1992. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1992.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Muhardiansyah, Doni. Inovasi dalam sistem pendidikan: Potret praktik tata kelola pendidikan menengah kejuruan. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, Direktorat Penelitian dan Pengembangan, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Jusuf, Mudji. Penelitian sumber-sumber pendukung program pendidikan menengah kejuruan: Rangkuman. Jakarta: Proyek Penelitian dan Pengembangan Kebijaksanaan Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Menengah, Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan. Laporan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1984/85. [Jakarta]: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengahlkkdmkkfmkkgikkmmggki, 1985.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Hadiwaratama. Pemantapan program pendidikan menengah kejuruan dan usaha pencapaian sasaran Repelita III. [Jakarta]: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Kerja sama Indonesia Australia di bidang pendidikan menengah kejuruan, 1980-1983. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Ichsan, Moch. Relevansi pendidikan menengah kejuruan ekonomi dengan dunia usaha di Jawa Timur. [Malang]: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang, Lembaga Penelitian, 1997.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Memo program koordinatif Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 1985. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 1989.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan rencana kegiatan tahun anggaran 1989/1990: Bahan informasi dengar pendapat Komisi IX DPR RI dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. [Jakarta]: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 1990.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

CV, Mini Jaya Abadi. Silabus mata pelajaran pendidikan sekolah menengah kejuruan madrasah aliyah, SMK/MAK kurikulum 2013. Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2013.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography