To see the other types of publications on this topic, follow the link: Densità di energia.

Journal articles on the topic 'Densità di energia'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Densità di energia.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Zappalorto, M., F. Berto, and P. Lazzarin. "Densità di energia di deformazione locale e resistenza a fatica di giunti saldati di geometria complessa." Frattura ed Integrità Strutturale 2, no. 3 (March 22, 2008): 11–17. http://dx.doi.org/10.3221/igf-esis.03.02.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Lazzarin, Paolo. "Comportamento a fatica dei giunti saldati in funzione della densità di energia di deformazione locale: influenza dei campi di tensione singolari e non singolari." Frattura ed Integrità Strutturale 3, no. 9 (July 1, 2009): 13–26. http://dx.doi.org/10.3221/igf-esis.09.02.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Yamali, Fakhrul Rozi, and Fadlan Fadlan. "ANALISIS ENERGI PEMADATAN TANAH DI LABORATORIUM." Jurnal Civronlit Unbari 2, no. 1 (October 28, 2017): 14. http://dx.doi.org/10.33087/civronlit.v2i1.12.

Full text
Abstract:
The density test for soil in the laboratory can be a mild density test (standard proctor) and a modified density test (modification proctor). Both types of compaction provide different levels of density. This paper aims to analyze the energy produced by both types of compaction. The results show that the compaction modification energy is greater than the standard compaction energy. These results are influenced by the number of layers and the difference of the mass of the pounder on both types of compactionKey words: compaction energy, standard proctor, modified proctor
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Safrizal, Safrizal, Haimi Ardiansyah, and Dailami Dailami. "Pemetaan Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Perairan Indonesia Berdasarkan Data Satelit ASCAT." Jurnal Mekanova: Mekanikal, Inovasi dan Teknologi 7, no. 2 (October 27, 2021): 126. http://dx.doi.org/10.35308/jmkn.v7i2.4137.

Full text
Abstract:
Kebutuhan energi listrik menjadi isu penting yang dapat mendorong daya saing Indonesia di kancah perekonomian dunia. Saat ini, Indonesia masih menggunakan energi yang bersumber dari fosil. Energi fosil adalah energi yang tidak terbarukan sehingga akan habis pada suatu masa. Kemampuan Indonesia dalam menghasilkan energi listrik terbarukan merupakan solusi dari permasalahan tersebut. Salah satu sumber energi listrik terbarukan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Penelitian ini bertujuan memetakan sumber energi PLTB di perairan Indonesia dengan menggunakan data dari satelit ASCAT. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data harian kecepatan bayu periode 01 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2018. Data tersebut merupakan data pada ketinggian 10 m, dengan menggunakan model matematis data tersebut kemudian diolah agar didapatkan kecepatan bayu serta power density pada ketinggian 120 m. Langkah selanjutnya adalah pembuatan peta potensi PLTB di perairan Indonesia. Dari peta tersebut, diketahui bahwa perairan Indonesia di Samudera Hindia dan Laut Arafura memiliki potensi yang lebih baik dari pada perairan lainnya. Kecepatan bayu rata-rata pada ketinggian 120 m adalah 9,24 m/s, sedangkan rata-rata power density sebesar 955,64 W/m2. Jumlah turbin yang dapat dibangun di wilayah ZEE Indonesia adalah sebanyak 4.800.292 unit dengan jumlah tersebut maka dapat menghasilkan energi listrik sebesar 10.080 GW.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Nuriyati, Nuriyati, Purwanto Purwanto, Heryoso Setiyono, Warsito Atmodjo, Petrus Subardjo, Aris Ismanto, and Muslim Muslim. "Potensi Energi Arus Laut Di Perairan Selat Sunda." Indonesian Journal of Oceanography 1, no. 1 (November 7, 2019): 44–51. http://dx.doi.org/10.14710/ijoce.v1i1.6242.

Full text
Abstract:
Arus Laut merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang potensial untuk dikembangkan mengingat banyaknya pulau dan selat yang ada di Indonesia. Selat Sunda yang berada di antara Samudera Hindia dan Laut Jawa yang dipengaruhi oleh massa air dari Samudera Pasifik menjadi salah satu lokasi potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik arus laut beserta potensi energi arus laut yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan penentuan lokasi dengan metode sampling area. Pengolahan data dibagi menjadi tiga tahap yaitu analisa data arus dan pasang surut, pemodelan numerik dan perhitungan estimasi rapat daya. Hasil menunjukkan bahwa kecepatan arus maksimum sebesar 1.95 m/s. Daya terbesar dihasilkan pada saat kondisi surut menuju pasang yaitu sebesar 4.51 W/m2 di daerah antara Pulau Peucang dan Ujung Kulon. Ocean current is one of the potential renewable energy sources to be developed considering there are many islands and straits that exist in Indonesia. Sunda strait that located between Indian Ocean and Java Sea be affected water masses from Pacific Ocean to be one of potential location. The purpose of this study is to determine the characteristics of ocean currents and the potential of ocean current energy that can be generated. This study used a quantitative method and determination of the location with sampling area. Data Processing is divided into 3 major phases which is analysis for currents and tides, numerical modeling and calculation of power density estimation. The results showed that the maximum of ocean current velocity is 1.95 m/s. The biggest power density is generated during ebb to flood is 4.51 W/m2in the area between Peucang island and Ujung Kulon.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Dewi, Ulfah Puspita, and Fillah Fithra Dieny. "HUBUNGAN ANTARA DENSITAS ENERGI DAN KUALITAS DIET DENGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) PADA REMAJA." Journal of Nutrition College 2, no. 4 (October 3, 2013): 447–57. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v2i4.3726.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Kualitas diet rendah dikaitkan dengan konsumsi makanan berdensitas energi tinggi yang secara langsung berkontribusi dalam peningkatan asupan energi total dan berakibat pada peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara densitas energi dan kualitas diet dengan IMT (Indek Massa Tubuh) pada remaja. Metode : Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, bertempat di SMA N 9 Semarang dengan jumlah sampel 71 remaja usia 16-18 tahun yang dipilih dengan simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi identitas sampel, Indeks Massa Tubuh (IMT), densitas energi, kualitas diet, dan aktisfitas fisik. IMT diperoleh dari perhitungan Z-score berdasarkan BMI/U, densitas energi menggunakan recall 3x24 jam, kualitas diet menggunakan formulir DQI-I (Diet Quality indexs International), dan aktifitas fisik menggunakan kuisioner IPAQ (International Physical Activity Questionnaire). Data dianalisis dengan uji rank spearman. Hasil : Konsumsi makanan berdensitas energi tinggi lebih banyak pada perempuan (32,4%) dibandingkan laki-laki (5,9%). Kualitas diet pada laki-laki 8,8% tergolong tinggi sedangkan pada perempuan 100% tergolong rendah. Gizi lebih (obesitas dan overweight) pada remaja sebesar 35,2% dan secara umum lebih tinggi pada perempuan 37,8% dibandingkan laki-laki 32,3%. Ada hubungan signifikan antara kualitas diet dengan densitas energi (r = -0,502; p=0,000). Ada hubungan signifikan antara densitas energi dengan IMT (r = 0,569; p=0,000). Namun, tidak terdapat hubungan antara aktifitas fisik dengan IMT (r = -0,194; p=0,106). Simpulan : Remaja yang mengkonsumsi lebih banyak makanan berdensitas energi rendah (buah dan sayur) kualitas dietnya lebih baik dan IMT nya lebih rendah daripada remaja yang mengkonsumsi makanan berdensitas energi tinggi (sumber lemak). Kualitas diet rendah berhubungan dengan tingginya konsumsi makanan berdensitas energi tinggi yang dapat berdampak pada peningkatan IMT.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Avihani, Rizka Dyah Ayu, and Muhammad Sulchan. "DENSITAS ENERGI MAKANAN DAN HEREDITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTENSI OBESITIK PADA REMAJA AWAL." Journal of Nutrition College 2, no. 1 (January 19, 2013): 69–75. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v2i1.2103.

Full text
Abstract:
Latar belakang: Prevalensi hipertensi obesitik terus meningkat dengan cepat khususnya pada remaja. Densitas energi makanan dan hereditas merupakan beberapa faktor risiko hipertensi obesitik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya risiko faktor densitas energi makanan dan hereditas terhadap kejadian hipertensi obesitik pada remaja awal. Metode: Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3, SMP Negeri 30, SMP Kesatrian 2, dan Madrasah Al-Khoiriyah. Desain penelitian case-control dengan jumlah subyek 72 yang terdiri dari 36 kasus dan 36 kontrol. Subyek yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria inklusi. Data densitas energi makanan didapatkan dengan wawancara menggunakan food frequency questionnaire 1 bulan terakhir. Data hereditas diperoleh dari pengukuran orang tua kandung secara langsung. Pengukuran tinggi badan menggunakan microtoise, berat badan menggunakan timbangan digital, dan tekanan darah menggunakan sphygmomanometer. Hasil: Prevalensi hipertensi obesitas sebesar 7,5%. Ditemukan hubungan yang bermakna antara densitas energi (OR=5,8;CI=2,013–16,715;p=0,001) dan hereditas (OR=4,0;CI=1,518–11,000;p=0,004) dengan kejadian hipertensi obesitik pada remaja awal. Simpulan: Densitas energi makanan dan hereditas merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian hipertensi obesitik pada remaja awal, dengan besar risiko 5,8 kali dan 4,0 kali.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Fadlullah, Arif, Sugeng Riyanto, and Sudirman Sudirman. "Pengembangan Aplikasi Analisis Potensi Angin Sebagai Sumber Energi Terbarukan Menggunakan Estimasi Parameter Weibull Berbasis Metode Power Density (Studi Kasus: Kota Tarakan)." INOVTEK POLBENG 9, no. 1 (July 3, 2019): 129. http://dx.doi.org/10.35314/ip.v9i1.966.

Full text
Abstract:
Belum ada kajian yang komprehensif tentang sejauh mana potensi energi angin guna menjadi sumber energi listrik terbarukan di Kota Tarakan. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan pengembangan aplikasi analisis potensi angin sebagai sumber energi listrik terbarukan di Kota Tarakan menggunakan estimasi parameter Weibull berbasis metode Power Density. Frekuensi kecepatan angin diubah ke dalam bentuk kurva distribusi Weibull berdasarkan parameter bentuk (k) dan skala (s). Kemudian kedua parameter ini dicari menggunakan formulasi Power Density berdasarkan perhitungan rata-rata kecepatan angin dan rata-rata kubik kecepatan angin. Hasil eksperimen aplikasi usulan terhadap 1000 sampel data primer kecepatan angin yang diambil selama 100 hari menunjukkan nilai k dan s adalah 1,32 dan 1,90, sedangkan hasil eksperimen terhadap 48 sampel data sekunder yang diambil per bulan dalam 4 tahun menunjukkan nilai k dan s adalah 2,55 dan 3,42. Kedua jenis data ini mengindikasikan bahwa Kota Tarakan memiliki variabilitas angin tinggi dan lebih banyak berhembus angin kecepatan rendah < 4 m/s. Selain itu, rata-rata potensi daya angin yang dapat diserap turbin skala sangat kecil (diameter 2 m) hanya 13,60 s/d 32,48 watt, sehingga energi angin memiliki potensi yang sangat kecil untuk diterapkan sebagai pembangkit energi listrik di Kota Tarakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Nadjib, Muhammad. "PENGGUNAAN PARAFFIN WAX SEBAGAI PENYIMPAN KALOR PADA PEMANAS AIR TENAGA MATAHARI THERMOSYPHON." ROTASI 18, no. 3 (July 1, 2016): 76. http://dx.doi.org/10.14710/rotasi.18.3.76-85.

Full text
Abstract:
Pemanas Air Tenaga Matahari (PATM) konvensional umumnya menggunakan air sebagai penyimpan energi termal. Pemakaian sensible heat storage (SHS) ini memiliki kekurangan, diantaranya adalah densitas energinya rendah. Di sisi lain, latent heat storage (LHS) mempunyai sifat khas yaitu densitas energinya tinggi karena melibatkan perubahan fasa dalam penyerapan atau pelepasan kalor. Material LHS sering disebut phase change material (PCM). Penggunaan PCM pada PATM menarik dilakukan untuk meningkatkan densitas energi sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perilaku termal penggunaan paraffin wax di dalam tangki PATM jenis thermosyphon. Penelitian menggunakan kolektor matahari pelat datar dan tangki thermal energy storage (TES) yang dipasang secara horisontal di sisi atas kolektor. Di dalam tangki terdapat alat penukar kalor yang terdiri dari sekumpulan pipa kapsul dimana di dalamnya berisi paraffin wax. Air digunakan sebagai SHS dan heat transfer fluid (HTF). Termokopel dipasang di sisi HTF dan sisi PCM. Piranometer dan sensor temperatur udara luar diletakkan di dekat kolektor matahari. Pengambilan data dilakukan selama proses charging. Temperatur HTF, PCM dan intensitas radiasi matahari direkam setiap 30 detik. Data ini digunakan untuk mengetahui evolusi temperatur HTF dan PCM. Berdasarkan evolusi temperatur ini kemudian dianalisis perilaku termal PATM. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa paraffin wax telah berfungsi sebagai penyimpan energi termal bersama air di dalam tangki PATM jenis thermosyphon. PCM memberi kontribusi yang cukup signifikan terhadap kapasitas penyimpanan energi sistem. Efisiensi kolektor lebih optimal karena PCM dapat mempertahankan stratifikasi termal sampai akhir charging. Adanya PCM mampu mengendalikan penurunan efisiensi pengumpulan energi saat intensitas radiasi matahari menurun. Alat penukar kalor yang digunakan cukup efektif yang ditandai dengan kecepatan pemanasan rata-rata antara HTF dan PCM yang tidak berbeda jauh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Mayasari, Santi, and Muhammad Sulchan. "DENSITAS ENERGI MAKANAN DAN LINGKAR PINGGANG SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENINGKATAN KADAR C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA REMAJA OBESITAS DENGAN SINDROM METABOLIK." Journal of Nutrition College 3, no. 3 (September 30, 2014): 370–77. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v3i3.6596.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Prevalensi sindrom metabolik pada remaja semakin meningkat karena peningkatan prevalensi obesitas pada remaja. Remaja lebih memilih mengkonsumsi makanan dengan densitas energi tinggi. Lingkar pinggang merupakan salah satu faktor risiko sindrom metabolik menunjukkan adanya inflamasi ringan. Kadar C-Reactive Protein (CRP) meningkat dengan adanya inflamasi. Densitas energi makanan dan lingkar pinggang merupakan faktor risiko peningkatan kadar CRP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya risiko faktor densitas energi makanan dan lingkar pinggang terhadap peningkatan kadar CRP.Metode: Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Semarang. Desain penelitian cross sectional dengan jumlah subyek 38. Data sindrom metabolik diperoleh dengan melakukan pengukuran antropometri, tekanan darah dan pemeriksaan lipid darah. Sindrom metabolik dinyatakan apabila memenuhi ≥3 kriteria sebagai berikut: trigliserid ≥110 mg/dl, HDL ≤40 mg/dl, glukosa darah puasa ≥110 mg/dl, tekanan darah dan atau lingkar pinggang ≥ persentil ke-90. Data densitas energi diperoleh dengan wawancara menggunakan food frequency questionaire.Hasil: Prevalensi obesitas sebesar 7,9%. Prevalensi sindrom metabolik pada remaja obesitas 15,2%. Ditemukan hubungan bermakna antara densitas energi (r: 0,506; p: 0,004)dengan lingkar pinggang. Tidak ada hubungan antara densitas energi (r: 0,240; p: 0,430) dan lingkar pinggang (r: 0,433; p: 0,139) dengan peningkatan kadar CRP.Simpulan: Dalam penelitian ini lingkar pinggang terbukti merupakan faktor risiko terhadap peningkatan kadar CRP. Densitas energi makanan tidak terbukti sebagai faktor risiko terhadap peningkatan kadar CRP.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Nugraha, Andrias Suhendra. "PENGARUH ENERGI PEMADATAN DI LABORATORIUM TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE PADALARANG." Jurnal Teknik Sipil 16, no. 1 (April 30, 2020): 118–32. http://dx.doi.org/10.28932/jts.v16i1.2496.

Full text
Abstract:
Pelaksanaan konstruksi timbunan jalan (road embankment) merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan kajian geoteknik. Kajian geoteknik dilakukan terhadap material timbunan (fill material) yang akan digunakan pada saat tahapan pemadatan (kompaksi) di lapangan. Evaluasi terhadap hasil suatu proses kompaksi mengacu terhadap parameter kompaksi dari fill material yang telah disyaratkan oleh spesifikasi desain. Parameter kompaksi tersebut antara lain adalah kadar air optimum (optimum moisture content, wopt) dan berat isi kering maksimum (maximum dry density, ?dry max). Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi pengaruh energi pemadatan di laboratorium terhadap parameter kompaksi material crushed limestone yang berasal dari daerah Padalarang, Jawa Barat. Terdapat 4 (empat) variasi energi pemadatan (E) yang ditinjau pada studi ini yaitu : 605 kN.m/m3 (energi standard Proctor, E1); 1.4 E1; 2.2 E1 dan 3.0 E1. Keseluruhan uji kompaksi di laboratorium menggunakan mold dan rammer untuk standard Proctor test (ASTM D 698). Hasil studi menunjukkan bahwa peningkatan energi pemadatan untuk kompaksi di laboratorium sebesar 3 kali energi pemadatan standard Proctor, hanya menghasilkan kenaikan gdry max sebesar 5% dan merubah nilai wopt sebesar 3%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan energi pemadatan di laboratorium tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai gdry max maupun wopt , untuk kondisi crushed limestone bergradasi buruk (poorly graded) dengan rentang ukuran butir 0.85mm – 4.75mm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Tri Harjanto, Suryo, Putri Herlia Pramitasari, and Bambang Joko Wiji Utomo. "KARAKTERISTIK KONSUMSI ENERGI BANGUNAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KOTA MALANG." Pawon: Jurnal Arsitektur 3, no. 01 (March 18, 2019): 87–98. http://dx.doi.org/10.36040/pawon.v3i01.137.

Full text
Abstract:
Rumah deret pada permukiman padat penduduk di area bantaran sungai di Kampung Warna-warni Jodipan dan Kampung Muria di Kota Malang memiliki densitas bangunan yang padat. Pengaruh karakteristik spasial bangunan yang belum memenuhi kriteria ramah lingkungan dengan minimnya pencahayaan dan penghawaan alami perlu dikaji lebih lanjut terhadap kinerja termal dan konsumsi energi bangunan. Metode penelitian kuantitatif dilakukan melalui pengambilan data primer dan sekunder untuk selanjutnya dilakukan analisis perbandingan dan korelasi. Hasil akhir penelitian didapatkan bahwa karakteristik spasial bangunan pada rumah deret sangat berpengaruh terhadap kinerja termal dan konsumsi energi bangunan, dimana semakin padatnya densitas bangunan tanpa desain bukaan dan tata ruang yang optimal terhadap pencahayaan dan penghawaan alami, maka kinerja termal bangunan makin tidak memenuhi kriteria nyaman termal. Tingkat konsumsi energi bangunan juga didapatkan hasil bahwa semakin luas tipe bangunan diiringi pula dengan peningkatan kebutuhan operasional listrik, air, dan gas. Hal ini tentu banyak dipengaruhi oleh penghasilan penduduk, gaya hidup, dan jumlah penghuni tiap rumah penduduk.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Davidson, Sarah Melati, Cesilia Meti Dwiriani, and Ali Khomsan. "Densitas Gizi dan Morbiditas serta Hubungannya dengan Status Gizi Anak Usia Prasekolah Pedesaan." Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 14, no. 3 (September 20, 2018): 251. http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v14i3.4551.

Full text
Abstract:
Usia prasekolah merupakan periode golden age yang rentan terhadap penyakit infeksi sehingga harus diperhatikan pemenuhan gizinya agar dapat tumbuh kembang secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji densitas zat gizi dan energi pangan, densitas asupan zat gizi dan energi, morbiditas, serta hubungannya dengan status gizi BB/U, TB/U, dan BB/TB pada anak usia prasekolah di daerah pedesaan. Penelitian ini menggunakan data Improving Child Growth and Development through Nutrition and Psychosocial Intervention in Early Childhood Education (PAUD) Setting in Rural Areas berkerja sama dengan Nestle Foundation (NF) Switzerland. Desain penelitian ini adalah cross-sectional study melibatkan 120 anak usia prasekolah usia 4-6 tahun. Lokasi dan subjek dipilih secara purposive dilakukan di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Studi ini menemukan bahwa sebagian besar subjek memiliki status gizi yang baik. Densitas gizi pangan anak usia prasekolah pedesaan rendah kualitas zat gizinya. Densitas asupan zat gizi mikro ditemukan rendah tetapi tinggi densitas asupan energi. Lebih dari setengah subjek dengan tingkat morbiditas tinggi. Densitas asupan energi signifikan berhubungan dengan status gizi BB/U dan BB/TB (p<0.05). Densitas asupan protein signifikan berhubungan dengan status gizi BB/U dan TB/U (p<0.05). Morbiditas tidak signifikan berhubungan dengan status gizi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Wahyoe, Wahyoe. "Analisis Terhadap Usulan Penggunaan Combibox Sebagai Wujud Penerapan Eco Airport Di Indonesia." Warta Penelitian Perhubungan 22, no. 4 (April 30, 2010): 374–89. http://dx.doi.org/10.25104/warlit.v22i4.1080.

Full text
Abstract:
Air traffic densihj oca1rs at sezieral airports in lndonesin, especinlly nt airports - the airport with thescale of priman; and secondan; sen.rices. Traffic density, of course, affect the time slot to take off andlanding ai.rcraft. At the time of ground, air plane to get some service at the airport, among others,refueling, filling water for toilet and waste water cleaning, loading and unloading goods and luggage,mbin interior aircraft cleaning, catering preparation, checks ai.rcraft engine and much more . Somedeveloped countries in the world has senied the aircraft was grounded with advances in technologythat is able to maintain the qualihJ of the enuironment nt the airport lnj using CombiBox. In addition,this equipment also proved able to econonziz.e energi; expenditure, Human Resources a-IR), andreduce clutter btJ aircraft sen.nee vehicles on the apron.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Akbar, Muhammad Taufiq. "Studi Eksperimental Kecepatan Aliran Slurry pada Saluran Tertutup." Jurnal Penelitian Enjiniring 25, no. 1 (January 28, 2022): 48–58. http://dx.doi.org/10.25042/jpe.052021.06.

Full text
Abstract:
Dalam suatu aliran yang melewati sistem atau instalasi jaringan pipa air limbah akan terjadi hambatan aliran yang disebabkan oleh faktor-faktor instalasi jaringan pipa itu sendiri seperti perubahan kecepatan, perubahan penampang (dimensi pipa, belokan, sambungan) dan perubahan kekasaran permukaan. Hambatan aliran akan menyebabkan turunnya energi dan tekanan. Sape (2016) menguraikan sumber dari self head loss dan limit deposit velocity (DHLLDV) berdasarkan konsentrasi volume dan ukuran butiran partikel seragam yaitu (1) kehilangan energi pada regime fixed atau stationary flow yang di sebabkan oleh turbulensi aliran bed; (2) kehilangan energi pada regime slidding bed yang di sebabkan oleh slidding friction benda padat pada dinding pipa; (3) kehilangan energi pada regime heterogeneous akibat energi potensial (gravitasi) dan energi kinetik (tumbukan benda padat dengan dinding pipa); (4) kehilangan energi pada regime homegen disebabkan oleh turbulensi partikel besar; (5) kehilangan energi pada regime slidding yang disebabkan oleh slidding friction, energi potensial dan energi kinetik.. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan besaran pengaruh parameter aliran slurry terhadap regime aliran pada pipa lurus dan pipa belok. Pengambilan data primer secara analisis kuantitatif dengan pengumpulan data utama melalui pengukuran dengan mengunakan rangkain pipa sebagai model pengujian, serta didahului dengan pengumpulan data pendukung yaitu analisis karakteristik sampel air. Karakteristik sampel air yang digunakan adalah density (ρw) 1.000 kg/m3, density padatan (ρs) 2.670 kg/m3 viskositas kinematik 0,804 x 10-6 m2/det, viskositas dinamik (µ) 0,801 x 10-3 Nd/m2, nilai viskositas (kekentalan) 8,5x10-7 m2/det, dan berat jenis (y) 1,00355 gr/cm3, serta suhu 29,5 oC. Variasi debit yang digunakan ada 3 yaitu 0,004 m3/det, 0,003m3/det, dan 0,002 m3/det serta tinggi jatuh (head) 0,5 meter. Air yang mengandung partikel padat atau sedimen (slurry) yang mengandung sedimen seragam berupa pasir dengan ukuran 0,15 mm, 0,25 mm dan 0.42 mm
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Novarini, Novarini, Sigit Kurniawan, Rusdianasari Rusdianasari, and Yohandri Bow. "Kajian Karakteristik dan Energi pada Pirolisis Limbah Plastik Low Density Polyethylene (LDPE)." Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan 5, no. 1 (April 29, 2021): 61. http://dx.doi.org/10.33795/jtkl.v5i1.190.

Full text
Abstract:
Limbah plastik Low Density Poly Ethylene (LDPE) tidak dapat terurai oleh mikroorganisme, tidak bernilai jual sehingga tertimbun di Tempat Pembuangan Sampah Akhir. Salah satu metoda pengolahan limbah plastik adalah proses pirolisis. Tujuan penelitian ini menentukan jenis bahan bakar minyak (BBM) produk pirolisis dan menentukan efisiensi tertinggi yaitu nilai tertinggi energi yang dihasilkan terhadap penggunaan bahan bakar untuk proses pirolisis. Peralatan pirolisis yang digunakan adalah 1 unit reaktor dan 1 unit kondensor. Karakteristik BBM yang dianalisa adalah cetane index, density, sulfur content, kinematic viscosity, flash point, dan caloric value dari proses pirolisis yang memvariasikan temperatur pembakaran di reaktor 200°C, 250°C, 300°C dan proses di reaktor dengan dan tanpa penggunaan 1% katalis zeolit alam terhadap 2,5 kg limbah plastik LDPE selama 6 jam. Setelah BBM yang dihasilkan terindentifikasi jenisnya, dilakukan pengkajian efisiensi energi produk BBM terhadap penggunaan bahan bakar pada proses pirolisis. Hasil analisa terhadap karakteristik produk BBM yang dihasilkan di setiap variasi temperatur pirolisis dengan dan tanpa penggunaan katalis merupakan bahan bakar jenis kerosin. Efisiensi tertinggi sebesar 72,51% adalah pada kerosin yang dihasilkan pada pirolisis menggunakan katalis pada temperatur 250°C dengan perbandingan nilai energi 20.402 kkal untuk kerosin hasil pirolisis limbah plastik LDPE dan 28.137 kkal untuk penggunaan bahan bakar Liquefied Petroleum Gas (LPG) pada proses pirolisis. Pirolisis dengan penggunaan katalis zeolit 1% pada suhu 250°C terbukti menjadi cara yang efisien dan berkelanjutan untuk pengolahan limbah LDPE menjadi BBM jenis kerosin.Low-Density Poly Ethylene (LDPE), plastic waste cannot be broken down by microorganisms in the soil, has no sale value, so it is buried in the final waste disposal site. One of the plastic waste treatment methods is the pyrolysis process. The purpose of this study was to determine the type of fuel oil from pyrolysis products and to determine the energy efficiency produced against the highest fuel use. The pyrolysis equipment used is 1 reactor unit and 1 condenser unit. The characteristics of the fuel oil product analyzed are the cetane index, density, sulfur content, kinematic viscosity, flash point, and caloric value of the pyrolysis process which varies the combustion temperature in the reactor by 200°C, 250°C, 300°C and the process in the reactor, with and without the use of natural zeolite catalysts 1% against 2.5 kg of LDPE plastic waste for 6 hours. After the type of fuel produced is identified, an energy efficiency assessment of the fuel product is carried out on the use of fuel in the pyrolysis process. The results analysis show that the all product of fuel oil is a kerosene-type of fuel. The highest efficiency of 72.51% is the kerosene produced in pyrolysis using a catalyst at a temperature of 250°C with an energy value ratio of 20,402 kcal for kerosene from pyrolysis of LDPE plastic waste and 28,137 kcal for the use of Liquefied Petroleum Gas (LPG) fuel in the pyrolysis process. Pyrolysis using a 1% zeolite catalyst at 250°C has proven to be an efficient and sustainable way to treat LDPE waste into kerosene fuel.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Azizie, Muhammad Rifki, Darma Arif Wicaksono, and Fitriana Fitriana. "ANALISIS ENERGI GELOMBANG AIR LAUT MENGGUNAKAN TEKNOLOGI OCILLATING WATER COLUMN." Jurnal Teknik Elektro dan Komputasi (ELKOM) 2, no. 1 (March 31, 2020): 1–10. http://dx.doi.org/10.32528/elkom.v2i1.3148.

Full text
Abstract:
Indonesia mempunyai potensi di bidang kemaritiman yang sangat besar, terdiri dari 17.480 pulau, dengan wilayah maritim yang diukur hampir 6.000.000 km2. Pemanfaatan energi kelautan sayangnya belum dimanfaatkan secara optimal khususnya dalam membangkitkan tenaga listrik. Melihat permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini membahas tentang analisis perhitungan potensi energi hasil perhitungan tenaga gelombang laut dengan menggunakan sistem kolom air berosilasi di perairan Indonesia. Sistem ini dipilih karena output energi listrik dianggap lebih stabil dan sesuai dengan wilayah perairan Indonesia. Penelitian dimulai dari pengumpulan data sekunder yang berupa literatur dari berbagai sumber, kemudian data dianalisis menggunakan berbagai persamaan untuk menghitung periode gelombang, panjang gelombang, kecepatan gelombang, energi total serta energi densitas pada prototype potensi gelombang air laut, Berdasar hasil analisa perhitungan menggunakan persamaan yang ada dengan percobaan lima kali dengan variasi tinggi gelombang yang berbeda mendapatkan energi paling rendah 1,27 Joule dan paling besar 30,02 Joule, serta analisa pada energi densitasnya paling rendah sebesar 2,42 Joule/ m2 dan serta analisa pada energi densitasnya paling besar 20,02 Joule/ m2 dengan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata tinggi gelombang sangat mempengaruhi periode gelombang, panjang gelombang, kecepatan gelombang, energi total dan energi densitasnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Pratidina, Stefanus Jagad Gineung Jagad Gineung, Desy Rachmawati, Latif Muhammad Badra, Nur Fajar, Muhammad Faqih, and Fahri Lundeto. "OPTIMALISASI DISTRIBUSI DAN TINGKAT ENERGI BAHAN PELEDAK DENGAN SISTEM DIFFERENTIAL ENERGY TM (DELTA E)." Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 1, no. 1 (March 29, 2020): 397–410. http://dx.doi.org/10.36986/ptptp.v1i1.83.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Kondisi geologi yang heterogen menjadi salah satu tantangan pada operasional penggalian dan pengangkutan dalam proses penambangan. Peledakan konvensional sejak lama dilakukan untuk membantu proses pemberaian batuan, namun paradigma yang sampai sekarang masih umum digunakan yaitu bagaimana memakai energi sebesar-besarnya untuk menghancurkan batuan. Hal ini menjadi kurang efisien karena tidak memperhatikan variasi litologi batuan dan masih berpotensi menimbulkan berbagai macam isu, seperti fragmentasi yang buruk, recovery penggalian rendah, serta biaya peledakan yang tinggi. Pemanfaatan bahan peledak dengan tingkat workable energy yang tepat (Berta, 1985) serta distribusinya di dalam lubang berdasarkan jenis litologi dibutuhkan untuk mewujudkan peledakan yang optimal. Teknologi Differential EnergyTM yang mengombinasikan automatic gassing system pada truk MPU (mobile processing unit) dengan high viscosity emulsion product dapat memberikan fleksibilitas dalam pengaturan densitas bahan peledak tanpa mengurangi ketahanan terhadap air. Hal ini memungkinkan pengisian emulsi curah dengan berbagai tingkat energi di dalam satu lubang ledak yang sama secara cepat dan akurat. Selain itu, persentase workable energy yang dihasilkan lebih besar dibanding ANFO maupun bahan peledak emulsi biasa. Makalah ini membahas mengenai tahap 1 penerapan Differential EnergyTM dalam operasional peledakan, dimana fokus utamanya yaitu mencapai nilai densitas tunggal yang masih dapat menghasilkan kualitas maksimal. Pengambilan data dilakukan di tambang batubara PT Berau Coal jobsite Buma - Lati yang berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dari bulan Agustus 2018 hingga Juli 2019. Hasil yang diperoleh dari studi menunjukkan Differential EnergyTM mampu mencapai densitas 0.7 g/cc dan memberikan peningkatan dari sisi kualitas fragmentasi peledakan, produktivitas unit digger, nilai recovery, serta pengurangan biaya peledakan akibat penurunan nilai powder factor, penurunan konten AN, dan penerapan expanded pattern. Sistem Differential EnergyTM tetap membutuhkan analisis geologi yang komprehensif serta kontrol operasional yang baik. Apabila litologi batuan sudah diketahui maka penempatan bahan peledak dengan tingkat workable energy yang tepat bisa dilakukan, sehingga penggunaan energi bahan peledak bisa lebih efisien dan optimal. Kata kunci: workable energy, distribusi energi, peledakan, Differential EnergyTM ABSTRACT Heterogeneous geological conditions have become one of the challenges for the operational of excavation and transportation in the mining process. Conventional blasting has long been done to help the process of rock dispersion, but the paradigm that is still commonly used today is how to use maximum energy to destroy rocks. This becomes less efficient because it does not pay attention to variations in rock lithology and still has the potential to cause a variety of issues, such as poor fragmentation, low excavation recovery, and high blasting costs. The use of explosives with the right level of workable energy (Berta, 1985) and their distribution in holes based on the type of lithology are needed to create optimal blasting. Differential EnergyTM technology that combines automatic gassing systems in MPU (mobile processing unit) trucks with high viscosity emulsion products can provide flexibility in adjusting the density of explosive without reducing its water resistance. This allows the charging of bulk emulsions with various energy levels for the same explosive hole quickly and accurately. In addition, the percentage of workable energy produced is greater than ANFO or ordinary emulsion explosives. This paper discusses phase 1 of the application of Differential EnergyTM in blasting operations, where the main focus is to achieve a single density value that can still produce maximum quality. Data was collected at PT Berau Coal, Buma - Lati jobsite in Berau District, East Kalimantan from August 2018 to July 2019. The results obtained from the study show that Differential EnergyTM is able to reach a density of 0.7 g/cc and provide an improvement in blasting fragmentation quality, digger unit productivity, blasting recovery value, and reduction in blasting costs due to a decrease in powder factor, decreased AN content, and expanded pattern application. The Differential EnergyTM system still requires comprehensive geological analysis and good operational control. If rock lithologies have been detailed then the placement of explosives with the right level of workable energy can be done, so that the use of explosive energy can be more efficient and optimal. Keywords: workable energy, energy distribution, blasting, Differential EnergyTM
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Lestari, Inggriani Puji, Putri Ronitawati, and Vitria Melani. "Perbedaan densitas energi konsumsi dan densitas asupan zat gizi berdasarkan status gizi guru di Jakarta Barat." Darussalam Nutrition Journal 4, no. 2 (October 20, 2020): 74. http://dx.doi.org/10.21111/dnj.v4i2.3981.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Zulaehah, Siti, Eqwar Saputra, Trio Nur Wibowo, Riri Jonuarti, Nadhratun Naiim Mobarak, and Wahyu Tri Cahyanto. "Kajian Teoritik Efek Pelarut pada Coumarin untuk Aplikasi Dye Sel Surya." Creative Research in Engineering 2, no. 2 (August 9, 2022): 63. http://dx.doi.org/10.30595/cerie.v2i2.14054.

Full text
Abstract:
Dye-sensitized solar cell (DSSC) merupakan salah satu piranti penting di mana teknologi paling umum digunakan untuk mentransfer energi matahari menjadi listrik, namun efisiensinya masih relatif rendah. Pewarna coumarin dasar memiliki potensi yang cukup tinggi untuk digunakan di DSSC dengan sifat yang ramah lingkungan dan mudah produksi. Adapun tujuan penelitian ini adalah mempelajari potensial coumarin sebagai zat warna pada piranti sel surya. Langkah dasar dalam memahami perilaku mikroskopis untuk mempelajari potensial dye ini, peneliti mempelajari struktur geometris, struktur elektronik dan optik dari dye coumarin dalam pelarut menggunakan metode kerapatan fungsional atau density functional theory (DFT) dan time dependent density functional theory (TD-DFT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek pelarut pada dye coumarin dapat menstabilkan struktur coumarin. Dengan adanya zat pelarut dapat meningkatkan gap energi orbital dari HOMO-LUMO, kekuatan osilator, dan memiliki efisiensi penyerapan cahaya (LHE) yang lebih tinggi, serta pergeseran spektrum penyerapan UV ke arah sinar tampak. Hasil ini menunjukkan bahwa pelarut memiliki sifat yang lebih baik untuk aplikasi di DSSC pada coumarin tanpa modifikasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Sitanggang, Ruly. "Analisis Pemanfaatan Baterai Vanadium Redox Flow Pada Sistem Ketenagalistrikan Hibrid Di Pulau Ur." Jurnal Technopreneur (JTech) 10, no. 1 (June 3, 2022): 20–27. http://dx.doi.org/10.30869/jtech.v10i1.901.

Full text
Abstract:
Baterai Vanadium Redox Flow (VRFB) adalah teknologi penyimpanan energi yang telah digunakan pada beberapa demo-plant sistem tenaga listrik skala kecil. Pada penelitian ini dilakukan analisis pemanfaatan VRFB untuk sistem ketenagalistrikan di Pulau Ut. Metode yang digunakan dalam kajian adalah review literatur, pemodelan tekno-ekonomi menggunakan software Homer Pro. Baterai VRFB merupakan teknologi penyimpanan tipe Redox Flow yang paling mature dan digunakan pada beberapa proyek demonstrasi di beberapa negara dan telah memasuki tahap komersialisasi untuk aplikasi penyimpan energi skala besar. Karakteristik yang cukup berbeda dari VRFB adalah dapat dipisahkannya daya dan energi dalam desain energi penyimpanan, memiliki siklus hidup yang tinggi dan dapat mencapai DoD yang tinggi. Meskipun memiliki energi densitas yang rendah dibandingkan dengan teknologi Li-ion, faktor safety VRFB lebih baik karena tidak memiliki risiko kebakaran jika terjadi short-circuit. Temperatur merupakan aspek yang perlu diperhatikan pada baterai ini karena pengoperasian diluar range temperatur akan menyebabkan presipitasi pada elektrolit yang dapat menyebabkan kerusakan membran dan penurunan kapasitas. Selain itu overcharging dapat menyebabkan reaksi samping pembentukan gas Hidrogen. Oksidasi elektroda merupakan faktor lain yang perlu diperhatikan karena dapat menyebabkan delaminasi karbon pada elektroda. Hasil simulasi tekno-ekonomi pada sistem kecil menunjukkan nilai biaya energi (COE) dari konfigurasi sistem hibrid dengan menggunakan VRFB adalah $0.288/kWh. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa COE sistem akan bergantung secara signifikan pada harga capital elektrolit dimana diprediksi jika harga elektrolit lebih rendah 40% akan sebanding dengan COE sistem menggunakan baterai lead acid.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Nabawiyah, Hafidhotun, and Muhammad Sulchan. "PENGARUH KONSELING MODIFIKASI GAYA HIDUP TERHADAP DENSITAS ENERGI MAKANAN, LINGKAR PINGGANG, DAN KADAR INTERLEUKIN-18 (IL-18) PADA REMAJA OBESITAS DENGAN SINDROM METABOLIK." Journal of Nutrition College 4, no. 3 (June 1, 2015): 211–19. http://dx.doi.org/10.14710/jnc.v4i3.10085.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Gaya hidup seperti negara barat dengan konsumsi makanan tinggi lemak menjadi salah satu penyebab obesitas pada remaja, khususnya obesitas sentral. Obesitas sentral, salah satu kriteria dari sindrom metabolik. Pencegahan sindrom metabolik dapat melalui perubahan gaya hidup kearah yang lebih baik. Konseling menjadi salah satu cara mengubah gaya hidup kearah yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konseling modifikasi gaya hidup terhadap densitas energi makanan, lingkar pinggang dan kadar interleukin-18 pada remaja.Metode: Jenis penelitian non randomized pret – post test control group design di SMA Negeri 2 Semarang. 27 subjek remaja usia 16 -18 tahun, 16 subjek konseling tidak intensif dan 11 subjek konseling intensif. Subjek diberikan konseling serta pendampingan dan booklet. Data yang diambil berupa FFQ, IPAQ,lingkar pinggang dengan metline, IL-18 menggunakan ELISA. Uji statistik menggunakan Wilcoxon , paired t test, Mann whitney, independent t test.Hasil: Konseling modifikasi gaya hidup berpengaruh terhadap kualitas diet (p=0.002), aktifitas fisik (p=0.001), IL-18 (p=0.000), dan tidak berpengaruh terhadap densitas energi makanan dan lingkar pinggang. Rerata kualitas diet kelompok konseling intensif 7.18 (0.02) lebih bermakna dibanding kelompok konseling tidak intensif 7.31 (p=0.04). Aktifitas fisik konseling tidak intensif 2335.81 (p=0.00) lebih bermakna dibanding konseling intensif 1806 (p=0.18). Rerata densitas energi makanan konseling intensif 1.83 (p=0.21). Rerata lingkar pinggang konseling intensif 98.22 (p=0.30). Kadar IL -18 kelompok konseling intensif 359.18(p=0.00) lebih bermakna dibandingkan konseling tidak intensif.Simpulan: Ada pengaruh konseling modifikasi gaya hidup terhadap aktifitas fisik, kualitas diet, dan IL-18 serta tidak ada pengaruh terhadap densitas energi makan dan lingkar pinggang. Kelompok konseling intensif terbukti meningkatkan kualitas diet dan menurunkan IL-18, serta tidak terbukti pada aktifitas fisik, densitas energi makanan, dan lingkar pinggang. Kelompok konseling tidak intensif berpengaruh terhadap kualitas diet, aktifitas fisik, IL-18, tetapi tidak berpengaruh terhadap densitas energi makanan dan lingkar pinggang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Hardjono, Imam. "Proses Sedimentasi Oleh Arus Turbid pada Formasi Halang, di Daerah Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat." Forum Geografi 8, no. 2 (December 20, 2016): 90. http://dx.doi.org/10.23917/forgeo.v8i2.4824.

Full text
Abstract:
Sedimentologi adalah cabang dari ilmu geologi yang khusus yang mempelajan batuan sedimen, sifat-sifat fisisnya, tempatnya dalam kerangka geologi, dan proses pembentukannya, terutama cara dan lingkungan pengendapannya. Salah satu dari mekanisme sedimentasi, adalah sedimentasi sistem arus turbid (arus pekat), yaitu material sedimen yang beronggok pada suatu lereng samudra, kemudian secara tiba-tiba terkena hentakan dan meluncur dengan kecepatan tinggi bercampur air berupa suatu aliran padat ("density current"). Pada mekanisme ini, partikel-partikel sedimen bergerak tanpa benturan/seretan air, tetapi "energi potensial" dirubah menjadi "energi kinetis". Pengendapan terjadi setelah energi kinetis habis, misalnya pada tempat yang datar atau pada lekukan-lekukan. Arus turbid ini terjadi di laut dan merupakan mekanisme penting dalam mentrasfer material sedimen dari daerah bathyal dan abisal ke daerah hadal. Formasi Halang, yang terdiri dari perselingan antara lapisan-lapisan batu pasir dan batu lempung, berumur Miosen Awal, Miosen Tengah, dan diketemukan di daerah Ciawigebang, Kabupaien Kuningan, Jawa Barat, merupakan salah satu contoh endapan hasil sedimentasi oleh arus turbid.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Panjaitan, Saultan, and Subagio Subagio. "PROSPEK SUMBER DAYA ENERGI BERDASARKAN ANALISIS POLA ANOMALI GAYA BERAT DI DAERAH BIAK DAN SEKITARNYA, PAPUA." JURNAL GEOLOGI KELAUTAN 13, no. 2 (February 16, 2016): 87. http://dx.doi.org/10.32693/jgk.13.2.2015.264.

Full text
Abstract:
Hasil penelitian gayaberat di Pulau Biak menghasilkan anomali gayaberat yang dikelompokkan kedalam 2 (dua) satuan yaitu anomali gayaberat 50 mGal hingga 120 mGal membentuk rendahan anomali mencerminkan cekungan. Kelompok anomali gayaberat 120 mGal hingga 220 mGal membentuk tinggian anomali. Pola tinggian anomali sisa 0 mGal hingga 2 mGal diduga sebagai perangkap struktur migas yang terdapat di daerah Kota Biak utara, Mandon dan lepas pantai timur P. Pai. Batuan bertahanan jenis rendah antara 0 - 16 Ohm-meter yang mengindikasikan batuan reservoir jenuh fluida terbentuk di kedalaman 2500 meter. Kedalaman batuan dasar terbentuk antara 7000-8500 meter, dengan rapat massa batuan 2.9 - 3.1 gr/cm3 bertahanan jenis tinggi 1000-8200 Ohm-meter diduga sebagai cerminan dari batuan ultramafik kerak samudera. Batuan yang menyusun di daerah penelitian terdiri atas lapisan batuan Tersier dengan rapat massa 2.45 gr/cm3, batuan Pra-Tersier dengan rapat massa 2.75 gr/cm3 dan batuan dasar dengan rapat massa 3.1 gr/cm3. Batuan sumber adalah serpih Formasi Makat berumur Miosen dengan rapat massa batuan 2.45 gr/cm3, sedangkan batuan reservoir terdiri dari batupasir Formasi Mamberamo. Kata kunci Gayaberat, cekungan, migas, anomali sisa, rapat massa, sesar, antiklin, batuan sumber, tahanan jenis. Gravity research on the island of Biak gravity anomalies are grouped into two (2) units is a gravity anomaly 50 mgal up to 120 mgal is basin reflecting. Gravity anomaly 120 mgal up to 220 mgal formed heights anaomaly. Altitude residual anomaly from 0 mGal to 2 mgal is oil and gas as trapping structures contained in the northern City of Biak, off the east coast Mandon and P. Pai. The rocks is of low resistivity between 0 -16 Ohm-meter that indicates the saturated fluid reservoir rocks are in the depths of 2500 meter. The depth of the bedrock formed between 7000-8500 meters, with density 2.9 - 3.1 gr / cm3 is heights resistivity types of 1000-8200 Ohm-meter interpreted as a reflection of ultramafic rocks oceanic crust. The rocks in the study area consists of Tertiary rocks layers with a density 2.45 gr / cm3, the Pre-Tertiary rocks with density 2.75 gr / cm3 and bedrock with density 3.1 gr / cm3. The source rocks is of shale from Makat Formation Miocene age with density 2.45 gr / cm3, and the reservoir rock consists of sandstone Mamberamo Formation. Keywords: Gravity, basin, oil and gas, recidual anomaly, density, fault, anticline, source rocks, resistivity.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Marausna, Gaguk, and Joko Waluyo. "Studi Pelelehan PCM di Dalam Tabung Penyimpanan Kalor Pada Solar Water Heater Sistem Aktif." Journal of Mechanical Design and Testing 1, no. 1 (June 19, 2019): 47. http://dx.doi.org/10.22146/jmdt.46744.

Full text
Abstract:
Phase change materials (PCM) mendapat banyak perhatian dalam penggunaannya sebagai penyimpan energi termal karena densitas energi per unit massa/volume yang tinggi. Pemanfaatan PCM sebagai penyimpan energi termal dapat diterapkan pada tangki penyimpan air, solar collector dan pipework terisolasi. Di dalam studi ini parameter pelelehan paraffin wax RT52 yang merupakan salah satu jenis PCM diprediksi menggunakan sebuah model simulasi solar water heater sistem aktif yang berisi susunan kapsul PCM berbentuk silinder banyak. Pemodelan simulasi pelelehan PCM menggunakan metode enthalpy-porosity. Laju aliran heat transfer fluid (HTF) divariasikan dan fluks kalor dijaga konstan 1000 W/m2. Hasil simulasi menunjukkan bahwa laju aliran HTF 4 lpm, 3 lpm, dan 2 lpm memiliki perbedaan waktu pelelehan yang tidak terlalu signifikan yaitu 10,3% dan 5,7%. Perbedaan temperatur antara HTF dan PCM sebesar 7,5 K menjadi titik puncak bagi fluks kalor permukaan yaitu 433,7 W/m2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Herliati, Herliati, Septian Bagus Prasetyo, and Yogi Verinaldy. "Review: Potensi limbah Plastik dan Biomassa sebagai Sumber Energi Terbarukan Dengan Proses Pirolisis." Jurnal Teknologi 6, no. 2 (July 15, 2019): 85–98. http://dx.doi.org/10.31479/jtek.v6i2.13.

Full text
Abstract:
Limbah plastik dengan berbagai jenis seperti Polietilen Tereptalat (PET), High-Density polietilen (HDPE), Low-Density polietilen (LDPE), dan polipropilen (PP) merupakan masalah yang harus diatasi dimana Indonesia merupakan negara penyumbang terbesar kedua di dunia. Selain itu Indonesia juga memiliki potensi lokal yang besar dalam menghasilkan limbah biomassa yang merupakan senyawa organik seperti limbah pertanian dan perkebunan. Hal ini kalau tidak diatasi tentu saja akan berdampak buruk bagi lingkungan. Beberapa alternatif telah dilakukan dalam rangka mengelola limbah tersebut melalui teknologi daur ulang. Namun metode ini memiliki kelemahan karena dibutuhkan biaya yang tinggi untuk membayar tenaga kerja dan biaya proses pemisahan serta mengakibatkan kontaminasi pada air sungai sehingga metode ini sulit untuk diterapkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, para peneliti kemudian beralih perhatiannya pada pemanfaatan limbah plastik dan biomassa sebagai sumber energi alternatif yaitu bahan bakar cair. Tulisan ini merupakan telaah potensi konversi limbah plastik dan limbah organik menjadi bahan bakar cair dengan teknologi pirolisis. Parameter utama yang dikaji yaitu suhu, tekanan, jenis reaktor, waktu tinggal dan katalis. Selain itu, gagasan untuk optimasi produk bahan bakar juga dibahas di sini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Muliadi, Muliadi, and Teuku Murisal Asyadi. "Penentuan Parameter Weibull untuk Mendapatkan Densitas Daya Angin di Kawasan Blang Bintang Aceh Besar." Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering 3, no. 2 (July 8, 2021): 51–55. http://dx.doi.org/10.37905/jjeee.v3i2.10385.

Full text
Abstract:
Angin adalah salah satu sumber daya energi yang dapat dikonversikan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dalam mode on grid dan off grid. Pada daerah dengan karakteristik angin yang tepat, energi angin mungkin sudah dapat bersaing dengan pembangkit listrik lainnya, tetapi pada beberapa daerah yang tidak memiliki potensi angin yang cukup analisa kecepatan angin perlu dilakukan minimal satu tahun. Dalam penelitian ini, data kecepatan angin diperoleh dari BMKG Blang Bintang Aceh Besar. Selanjutnya semua data dianalisis dengan menggunakan metode numerik yang berbeda untuk mendapatkan parameter fungsi distribusi Weibull bentuk k dan skala c, kecepatan angin rata-rata (Vw), dan potensi energi atau densitas daya angina (Pw) di kawasan Blang Bintang Aceh Besar. Hasilnya, parameter Weibull yang dihitung dengan menggunakan metode empiris dan metode momen dapat menunjukkan hasil yang lebih baik daripada metode grafik. Nilai Vw dan Pw dengan menggunakan metode momen didapatkan masing-masing sebesar 4,60 m/s dan 76,154 Watt/m2. Nilai tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan hasil dari menggunakan metode grafik dan empiris yaitu masing-masing Vw sebesar 4,24 m/s dan 4,59 m/s serta Pw sebesar 60,986 W/m2 dan 75,649 W/m2.The wind is one of the convertible energy sources to meet the needs of electric energy in on-grid and off-grid modes. In areas with the right wind characteristics, wind energy may already be able to compete with other power plants, but in some areas that do not have sufficient wind potential, wind speed analysis needs to be carried out for at least one year. In this study, wind speed data were obtained from BMKG Blang Bintang Aceh Besar. Furthermore, all data were analyzed using different numerical methods to obtain the parameters of the Weibull distribution function of shape k and scale c, average wind speed (Vw), and potential energy or wind power density (Pw) in the Blang Bintang Aceh Besar area. As a result, the Weibull parameter calculated using the empirical method and the moment method can show better results than the graph method. The values of Vw and Pw using the moment method were obtained respectively 4.60 m/s and 76.154 Watt/m2. This value is greater when compared to the results using graphical and empirical methods, namely Vw of 4.24 m/s and 4.59 m/s, respectively, and Pw of 60.986 W/m2 and 75.649 W/m2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Suprapto, Ivana, and Uswatun Hasanah. "ENERGI LISTRIK DAN PEMBANGUNAN MANUSIA: BUKTI EMPIRIS DARI TINGKAT PROVINSI DI INDONESIA." Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia 9, no. 1 (October 18, 2022): 1–19. http://dx.doi.org/10.24815/ekapi.v9i1.26144.

Full text
Abstract:
Abstract This study aims to analyze the effect of the electrification ratio on HDI in Indonesia for general and specific purpose: with a specific analysis of provinces divided into various categories. The slow growth rate of HDI and the disparity of HDI in various provinces has pushed the government to work out the right solution to overcome these problems. One effort that can be done is to encourage an equal electrification ratio between provinces. The electrification ratio is known to have an important role in improving all indicators in HDI, which include economy, health and education. This study uses panel data from 33 provinces in the year 2010-2018, with the fixed effect estimation method. The other variables used in this study consist of density population, the number of poor in the population, the number of health and education facilities, and the number of teachers and health workers. The empirical results show that in general the electrification ratio has a positive effect on HDI. Meanwhile, the effect of the electrification ratio in various categories of provinces shows that the results can be positive or negative. The electrification ratio has the greatest effect on the sub-categories of provinces that have low GRDP, low HDI and low IPM low GRDP performance
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Yanuar Hariyawan, Mohammad. "Analisis Pengaruh Perubahan Jarak Node Harvester Terhadap Kinerja Wi-Fi." Jurnal Elektro dan Mesin Terapan (ELEMENTER), Vol. 8 No. 2 (2022) (November 30, 2022): 91–103. http://dx.doi.org/10.35143/elementer.v8i2.5488.

Full text
Abstract:
Pemanfaatan energi yang ada disekitar untuk menyuplai perangkat elektronik berdaya rendah semakin banyak dikembangkan, tidak terkecuali pemanfaatan energi RF yang banyak dihasilkan oleh perangkat telekomunikasi. Banyak penelitian memanfaatkan energi RF yang dihasilkan oleh perangkat Wi-Fi sebagai salah satu sumber energi alternatif. Akan tetapi pengaruh pemanfaatan energi RF yang bersumber dari Wi-Fi tidak banyak yang mengulas. Pada penelitian ini dibahas pengaruh penggunaan node harvester yang memanfaatkan energi RF yang dihasilkan oleh perangkat Wi-Fi terhadap kinerja jaringan Wi-Fi tersebut. Pada penelitian ini dilihat pengaruh jarak 4 node harvester terhadap kinerja jaringan Wi-Fi yang terdiri dari 1 mikrotik routerboard, 4 laptop. Parameter yang diujikan dimulai dari tegangan pada harvester, nilai throughput, delay, packet loss dan power density. Dari hasil penelitian kapasitor 470 µF menghasilkan tegangan terbesar dengan nilai ±0.4V. Nilai tegangan pada harvester akan semakin tinggi ketika didekatkan dengan Wi-Fi dan bernilai 0 di jarak ±15 m dari Wi-Fi. Hasil pengujian memperlihatkan nilai throughput yang terus menurun seiring penambahan jarak harvester ke Wi-Fi penurunan disebabkan oleh best effort pada jaringan. Sedangkan nilai delay yang didapatkan tidak murni terpengaruh oleh penggunaan harvester dan nilai packet loss didapat 0 % . Power density mengalami penurunan nilai daya ketika harvester semakin dekat jaraknya dengan Wi-Fi dan selisih nilai daya ±2 dBm disetiap perpindahan jarak yang ditetapkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Lizar, Nickolaus Reinaldy. "PENERAPAN KONSEP BANGUNAN CERDAS PADA DESAIN HUNIAN PADAT DI KAPUK." Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) 3, no. 1 (May 30, 2021): 455. http://dx.doi.org/10.24912/stupa.v3i1.10910.

Full text
Abstract:
The project is located in the Kapuk area, Cengkareng District, West Jakarta. This project was motivated by population density problems which created a land and energy crisis in this area. So, with that, this smart building project was created with the aim of forming a compact residential unit that can accommodate many residents and creating a smart building system that can make energy independently for residential needs. In designing this project a contextual method was used to position the building so that it was in harmony with the existing environmental conditions. Where the original site and environmental conditions will form the basis of the concept in building the project. The smart building design strategy uses the concept of compact units to maximize efficient land use. And in answering the energy crisis problem, a building with a smart building concept is needed, which is needed to ease the use of natural resources with self-recycled energy in the project. So that the project does not depend on energy from outside, but can create its own energy through recycling systems, such as water filtration systems, solar power systems, and biogas systems. Keywords : Compact Residential Unit; Smart Building; Smart Energy System AbstrakProyek berada di kawasan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Proyek ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kepadatan penduduk yang menciptakan krisis lahan dan energi di kawasan tersebut. Proyek bangunan cerdas ini bertujuan untuk membentuk sebuah hunian unit padat yang dapat menampung banyak penghuni dan menciptakan sistem bangunan cerdas yang dapat membuat energi mandiri untuk kebutuhan berhuni. Dalam merancang proyek ini metode kontekstual digunakan untuk memposisikan bangunan agar selaras dengan kondisi lingkungan yang sudah lebih dulu ada. Dimana kondisi asal tapak dan lingkungan akan menjadi dasar konsep dalam membangun proyek. Strategi desain bangunan cerdas menggunakan konsep unit padat untuk memaksimalkan penggunaan lahan hunian secara efisien. Dalam menjawab masalah krisis energi digunakan konsep bangunan cerdas untuk meringankan penggunaan sumber daya alam dengan energi daur ulang mandiri di dalam proyek. Sehingga bangunan tidak bergantung terhadap energi dari luar, melainkan dapat menciptakan energinya sendiri melalui sistem-sistem daur ulang, seperti sistem filtrasi air, sistem tenaga surya, dan sistem biogas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Johannes, Albert Zicko. "SIMULASI PERUBAHAN DENSITAS MUATAN ADSORPSI ATOM HIDROGEN-GRAFENA DENGAN TEORI FUNGSI KERAPATAN." Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya 3, no. 2 (December 20, 2018): 179–84. http://dx.doi.org/10.35508/fisa.v3i2.624.

Full text
Abstract:
Abstrak Peristiwa adsorpsi atom Hidrogen pada Grafena menyebabkan terjadinya perubahan struktur Grafena. Perubahan ini mempengaruhi keadaan densitas muatan Grafena. Pada simulasi ini posisi atom Hidrogen pada permukaan lembaran Grafena divariasikan, yaitu pada posisi tepat di atas atom Karbon (Top), posisi di tengah antara dua atom Karbon (Bridge), dan posisi pusat struktur heksagonal (Hollow). Simulasi dilakukan dengan metode Teori Fungsi Kerapatan dengan model Grafena ukuran 2x2. Hasil yang diperoleh menunjukkan adsorpsi atom Hidrogen memilih posisi Top sebagai yang paling stabil dibandingkan dengan posisi Bridge dan Hollow. Hasil dari posisi Top menunjukkan elektron dari atom Hidrogen digunakan mengikat Grafena dengan energi ikat sebesar -1.7 eV. Perubahan densitas muatan menunjukkan terjadinya perpindahan elektron menuju Grafena disertai transformasi isosurface yang unik untuk setiap posisi atom Hidrogen dengan perubahan terbesar terjadi pada posisi Top. Kata kunci: Densitas muatan, Grafena, Adsorpsi, Teori Fungsi Kerapatan Abstract [Title: The Simulation of Charge Density Diffrential for Hydrogen Atom - Graphene Adsorption with Density Functional Theory] Hydrogen atom adsorption on Graphene cause structural changes. This change affect Graphene charge density. In this simulation the position of Hydrogen atom on the surface of Graphene sheet are varied out, which is on the position directly above the Carbon atom (Top), the position on the middle between two Carbon atoms (Bridge), and the center position of the hexagonal structure (Hollow). The simulation is done by the Density Functional Theory method with a 2x2 size Graphene model. The results obtained showed that Hydrogen atom adsorption chose the Top position as the most balanced compared with the position of Bridge and Hollow. The results from the Top position indicate that electrons from Hydrogen atom are used to bind the Graphene with binding energy of -1.7 eV. The charge density differential indicate the occurrence of electron transfer towards Graphene accompanied by a transformation of the isosurface that are unique for each Hydrogen atom positions with the biggest change is shown in the Top position. Keywords: Charge Density, Graphene, Adsorption, Density Functional Theory
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Johannes, Albert Zicko. "SIMULASI PERUBAHAN DENSITAS MUATAN ADSORPSI ATOM HIDROGEN-GRAFENA DENGAN TEORI FUNGSI KERAPATAN." Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya 3, no. 3 (December 20, 2018): 179–84. http://dx.doi.org/10.35508/fisa.v3i3.624.

Full text
Abstract:
Abstrak Peristiwa adsorpsi atom Hidrogen pada Grafena menyebabkan terjadinya perubahan struktur Grafena. Perubahan ini mempengaruhi keadaan densitas muatan Grafena. Pada simulasi ini posisi atom Hidrogen pada permukaan lembaran Grafena divariasikan, yaitu pada posisi tepat di atas atom Karbon (Top), posisi di tengah antara dua atom Karbon (Bridge), dan posisi pusat struktur heksagonal (Hollow). Simulasi dilakukan dengan metode Teori Fungsi Kerapatan dengan model Grafena ukuran 2x2. Hasil yang diperoleh menunjukkan adsorpsi atom Hidrogen memilih posisi Top sebagai yang paling stabil dibandingkan dengan posisi Bridge dan Hollow. Hasil dari posisi Top menunjukkan elektron dari atom Hidrogen digunakan mengikat Grafena dengan energi ikat sebesar -1.7 eV. Perubahan densitas muatan menunjukkan terjadinya perpindahan elektron menuju Grafena disertai transformasi isosurface yang unik untuk setiap posisi atom Hidrogen dengan perubahan terbesar terjadi pada posisi Top. Kata kunci: Densitas muatan, Grafena, Adsorpsi, Teori Fungsi Kerapatan Abstract [Title: The Simulation of Charge Density Diffrential for Hydrogen Atom - Graphene Adsorption with Density Functional Theory] Hydrogen atom adsorption on Graphene cause structural changes. This change affect Graphene charge density. In this simulation the position of Hydrogen atom on the surface of Graphene sheet are varied out, which is on the position directly above the Carbon atom (Top), the position on the middle between two Carbon atoms (Bridge), and the center position of the hexagonal structure (Hollow). The simulation is done by the Density Functional Theory method with a 2x2 size Graphene model. The results obtained showed that Hydrogen atom adsorption chose the Top position as the most balanced compared with the position of Bridge and Hollow. The results from the Top position indicate that electrons from Hydrogen atom are used to bind the Graphene with binding energy of -1.7 eV. The charge density differential indicate the occurrence of electron transfer towards Graphene accompanied by a transformation of the isosurface that are unique for each Hydrogen atom positions with the biggest change is shown in the Top position. Keywords: Charge Density, Graphene, Adsorption, Density Functional Theory
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Handayani, Dian, Nurrika Azizah, Hanifa Setiyawan, and Widya Rahmawati. "Densitas Energi dan Sajian Karbohidrat Makanan Tradisional dan Modern di Kota Malang (Energy Density and Carbohydrate Serving on Traditional and Modern Food in Malang)." Indonesian Journal of Human Nutrition 3, no. 1 (June 30, 2016): 11–18. http://dx.doi.org/10.21776/ub.ijhn.2016.003.01.2.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Suhanan, Suhanan, Muhammad Nadjib, Pathur Razi Ansyah, and Fajar Anggara. "SIMULASI NUMERIK PROSES PELELEHAN PARAFFIN WAX PADA UNIT PENYIMPAN ENERGI TERMAL TIPE PIPA GANDA KONSENTRIK." ROTASI 19, no. 1 (January 2, 2017): 36. http://dx.doi.org/10.14710/rotasi.19.1.36-44.

Full text
Abstract:
Phase change material (PCM) dikenal memiliki densitas energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan material penyimpan kalor sensibel. Oleh karena itu, PCM menarik diaplikasikan pada pemanas air tenaga surya (PATS) yang umumnya menggunakan air sebagai penyimpan energi termal. Penelitian terakhir untuk sistem PATS thermosyphon belum dapat mengidentifikasi perilaku termal PCM pada arah radial dan aksial. Selain itu, tidak diketahui temperatur PCM saat terjadi pelelehan karena sumber kalornya berfluktuasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perilaku termal proses pelelehan paraffin wax secara numerik di dalam pipa ganda konsentrik dengan sumber kalor yang konstan. Simulasi numerik dilakukan pada penyimpanan energi termal berbentuk pipa ganda konsentrik. Paraffin wax dimasukkan pada pipa bagian dalam sedangkan air sebagai heat transfer fluid (HTF) dialirkan di bagian annulus. Termokopel dipasang di beberapa tempat baik sisi HTF maupun sisi PCM. Software yang dipakai adalah ANSYS FLUENT 17. Proses simulasi dilakukan dengan membuat meshing, menginput persamaan dan kondisi batasnya, setting penghitungan jumlah iterasi serta batas konvergensi dan dilanjutkan dengan pengambilan data temperatur selama proses charging. Simulasi menggunakan variasi temperatur HTF input dan laju aliran massanya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa proses pelelehan PCM tidak terjadi secara isotermal. Transfer kalor ke PCM saat awal charging terjadi secara konduksi dan berlangsung cepat yang diakibatkan oleh besarnya gradien temperatur di arah radial pada fasa padat. Pembentukan fraksi cairan di sepanjang sisi luar PCM terjadi sejak awal proses charging. Bilangan Stefan mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses pelelehan PCM.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Suryadi, Lalu penta febri, Abdul Haris, and Dewi Yanuarita. "HUBUNGAN KANDUNGAN NITRAT DAN FOSFAT PERAIRAN TERHADAP DENSITAS ZOOXHANTELLAE PADA POLIP KARANG ACROPORA LOISETTEAE YANG DITRANSPLANTASIKAN DI PERAIRAN KABUPATEN BONE." JST (Jurnal Sains dan Teknologi) 11, no. 2 (August 15, 2022): 411–18. http://dx.doi.org/10.23887/jstundiksha.v11i2.50537.

Full text
Abstract:
Hewan karang memperoleh energi dengan dua cara yaitu dengan memakan plankton di perairan dan bersimbiosis dengan alga yaitu zooxhantellae. Tingginya nitrat dan fosfat perairan dapat menyebabkan turunnya densitas zooxhantellae. Nitrat dan fosfat di perairan dapat berpengaruh buruk terhadap zooxhantellae. Karena itu, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh nitrat dan fosfat perairan terhadap densitas zooxhantellae pada karang Acropora loisetteae yang ditransplantasikan di perairan Kabupaten Bone. Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya fluktuasi nilai nitrat, fospat dan zooxhantella tiap pengambilan data. Kadar nitrat cenderung naik tiap waktunya, sedangkan kadar fosfat mengalami kenaikan pada T.2 kemudian turun lagi pada T.3 dan densitas zooxhantellae mengalami tren menurun. Uji korelasi menunjukkan jika tidak ada korelasi antara kadar nitrat perairan dengan densitas zooxhantella, hal yang sama terjadi pada uji korelasi antara fosfat dan densitas zooxhantellae. Kedua nilai korelasi negatif yang artinya peningkatan nitrat dan fosfat akan berpengaruh terhadap penurunan densitas zooxhantellae.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Jahiding, M., Ida Usman, Ratih Samsusih Rizki, Haryani, and Mashuni. "Pengaruh Kosentrasi Zeolit Terhadap Kualitas Bio-Oil Yang Diproduksi dari Limbah Sabut Kelapa Muda (Cocos nucifera) Menggunakan Metode Piro-katalitik." Gravitasi 19, no. 2 (December 31, 2020): 29–35. http://dx.doi.org/10.22487/gravitasi.v19i2.15359.

Full text
Abstract:
Cadangan energi di Indonesia terutama energi fosil (minyak bumi, batubara) semakin menipis. Oleh karena itu diperlukan usaha penghematan dan pengembangan sumber energi arternatif. Salah satu cara yaitu dengan mengkonversi limbah sabut kelapa muda (Cocos nucifera) menjadi bio-fuel. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode piro-katalitik pada temperature 600 ⁰C. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh konsentrasi zeolit (3%, 5%, 7%) terhadap kualitas bio-fuel. Uji kualitas BBM meliputi viskositas, densitas, specific gravity, API gravity, nilai kalor dan analisis GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi katalis zeolit berpengaruh pada kualitas bio-fuel. Nilai kalor yang dihasilkan untuk setiap kosentrasi katalis 3%, 5%, 7% berturut-turut adalah 10.412 kkal/kg; 10.421 kkal/kg; dan 10.417 kkal/kg. Analisis komposisi kandungan bahan bakar dalam bio-fuel menggunakan GC-MS diperoleh senyawa acetid acid, phenol, furfural, pyridine, creosol, benzene, ethanol dan aseton dengan persentase bahan bakar mencapai 73,46%, sehingga bio-fuel dari limbah sabut kelapa muda (Cocos nucifera) dapat digunakan sebagai sumber energi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Norsujianto, Tinton. "KONVERSI LIMBAH PLASTIK MENJADI MINYAK SEBAGAI BAHAN BAKAR ENERGI BARU TERBARUKAN." ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN 1, no. 1 (March 22, 2015): 05. http://dx.doi.org/10.34128/je.v1i1.21.

Full text
Abstract:
Dari tahun 2009 hingga tahun 2010 produksi plastik di seluruh dunia meningkat dari 15 juta ton hingga mencapai 265 juta ton. Hal ini menegaskan kecenderungan jangka panjang pertumbuhan produksi plastik yang hampir 5% per tahun. Dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan menjadi perhatian khusus para pemerhati lingkungan dan para ilmuwan. Untuk itulah diperlukan pengolahan limbah plastik yang aman bagi manusia dan lingkungan. Proses pengolahan limbah plastik menjadi minyak setara bensin dan solar diharapkan menjadi solusi mengatasi masalah kebutuhan energi untuk kelangsungan hidup manusia. Reaktor yang digunakan adalah tipe batch dengan temperatur 400 oC. Bahan baku yang digunakan limbah plastik LDPE (Low Density Polyethylene). Minyak pirolisis dari bahan baku plastik tunggal memiliki properti minyak yang terbaik. Hasil uji GC-MS, terlihat bahwa sampel minyak pirolisis mengandung banyak senyawa. Lima unsur kimia dengan prosentase tertinggi adalah Benzene (C6H6) sebesar 3,26% dikuti oleh Heptyne (C7H12) 3,1%., Tricosane (C23H48) 2,66%., Butanol (C5H12) 2,21% dan Tricosane (C23H48) 1,64%. Distribusi tersebut bisa diasumsikan bahwa bisa diaplikasikan ke motor pembakaran dalam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Rustandi Ramadhan, Kiagus Muhammad, Eddy Ibrahim, and Adang Suherman. "INTERPRETASI PEMETAAN STRUKTUR KELURUSAN DARI DATA LANDSAT 8 SEBAGAI INDIKASI POTENSI SUMBERDAYA CBM." Jurnal Pertambangan 4, no. 3 (August 9, 2020): 139–45. http://dx.doi.org/10.36706/jp.v4i3.576.

Full text
Abstract:
Coal Bed Methane atau disingkat menjadi CBM merupakan gas yang terbentuk dan terperangkap di dalam lapisan batubara. CBM memiliki potensi ekonomi yang bagus karena dapat dikonversikan menjadi energi listrik atau disalurkan melalui pipa untuk pemanfaatan lainnya. Indonesia diperkirakan memiliki cadangan CBM sebesar 453 TCF sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia sehingga mengindikasikan bahwa potensi sumberdaya CBM juga melimpah. Tujuan penelitian ini adalah menetukan indikator pada area yang berpotensi mengandung sumberdaya CBM berdasarkan struktur kelurusan dengan melakukan interpretasi dari data citra Satelit Landsat-8 dan memprediksi area yang berpotensi mengandung sumberdaya gas CBM di wilayah penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara survei lapangan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Hasil penelitian potensi CBM dengan melihat pada indikator kelurusan geologi menunjukkan bahwa wilayah penelitian memiliki potensi CBM. Hal ini terlihat dari terdapatnya wilayah dengan densitas kelurusan yang tinggi dengan nilai sebesar 2,711/km2 – 5,121/km2 yang artinya memiliki permeabilitas tinggi yang berkembang dengan baik. Permeabilitas yang baik akan meningkatkan jumlah gas CBM yang terperangkap karena terdapatnya ruang yang dapat diisi oleh gas CBM.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Lusyana, Lusyana, and Fadjar Hidayat. "Pengujian Pipa Polietilen (PE) untuk Pemenuhan Standar pada Distribusi Gas Bumi Sektor Rumah Tangga." Lembaran publikasi minyak dan gas bumi 54, no. 3 (December 30, 2020): 179–89. http://dx.doi.org/10.29017/lpmgb.54.3.571.

Full text
Abstract:
Konsumsi LPG yang merupakan sumber energi utama pada sektor rumah tangga terus meningkat. Peningkatan tersebut tentunya berakibat pada bertambahnya anggaran subsidi mengingat suplai LPG kebanyakan dari impor. Gas bumi sebagai energi alternatif pengganti LPG terus digalakkan melalui pembangunan jaringan pipa distribusi. Pada umumnya jenis pipa yang digunakan untuk jaringan pipa distribusi adalah pipa yang berbahan polietilen (PE). Hal ini disebabkan pipa PE tidak mengalami korosi sehingga penanganannya lebih mudah dan umur pemakaian (lifetime) yang lebih panjang. Akan tetapi, pengaplikasian pipa PE pada jaringan distribusi harus mengikuti standar yang ketat guna menjamin tingkat keamanannya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian kualitas pipa PE yang diproduksi oleh salah satu pabrikan di Indonesia dan membandingkannya dengan persyaratan lolos uji yang telah ditetapkan di dalam SNI ISO 4437:2015. Karakteristik pipa yang diuji adalah densitas, melt flow rate (MFR), heat reversion, hidrostatik, oxidation induction time (OIT) dan uji tarik. Pipa yang telah diuji memperlihatkan hasil: densitas pipa lebih dari 930 kg/m3 (kelompok MDPE), MFR pipa tidak banyak berbeda dengan bahan baku, tidak terjadi penyusutan yang signifikan ketika dilakukan pemanasan, tidak terjadi kebocoran maupun pecah setelah diuji hidrostatik, memiliki ketahanan termal yang baik, dan memiliki pemuluran lebih dari 350%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Haris, Syafruddin, and Taralan Tambunan. "Hipertensi pada Sindrom Metabolik." Sari Pediatri 11, no. 4 (November 23, 2016): 257. http://dx.doi.org/10.14238/sp11.4.2009.257-63.

Full text
Abstract:
Obesitas merupakan masalah yang banyak dijumpai baik di negara maju maupun di negara berkembang.Seiring dengan meningkatnya kejadian obesitas, dikenal sindrom metabolik yang terdiri dari obesitassentral, resistensi insulin, hipertensi, dan dislipidemia berupa kadar trigliserida yang tinggi dan kolesterolhigh density lipoprotein (HDL) yang rendah. Sindrom metabolik terutama disebabkan oleh obesitas danresistensi insulin. Selain sebagai tempat penyimpanan energi, jaringan lemak juga menghasilkan faktor yangmenyebabkan hipertensi. Jaringan lemak dapat menguraikan angiotensin dari sistem angiotensin-renin.Pada obesitas, terjadi resistensi insulin dan gangguan fungsi endotel pembuluh darah yang menyebabkanvasokonstriksi dan reabsorbsi natrium di ginjal dan menyebabkan hipertensi. Penurunan berat badanmerupakan faktor penting dalam tata laksana sindrom metabolik dengan hipertensi yang dicapai dengandiet, latihan, medikamentosa atau gabungan hal-hal tersebut. Obat antihipertensi dapat dipertimbangkansebagai bagian pendekatan holistik dalam tata laksana. (
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Dewi, Putu Dian Paramitha, I. Wayan Suarna, and I. Wayan Budiarsa Suyasa. "POTENSI ENERGI LISTRIK YANG DIHASILKAN DARI EMISI GAS METANA DI TPA SUWUNG PROVINSI BALI." ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science) 11, no. 2 (November 30, 2017): 132. http://dx.doi.org/10.24843/ejes.2017.v11.i02.p04.

Full text
Abstract:
Waste is one source of greenhouse gas emissions (GHG) that has methane gas form which caused an early multi-dimensional, massive and complex problems. The rapid increase of garbage volume entering landfill, annually result a high garbage dumps in the Suwung Landfill area. It should have been considered a handing solution for example by converting the methane gas content in the waste into a useful value added product. The objective of this research is determining the amount of electrical energy that can be produced through methane gas emission at Suwung Landfill. The characteristic and composition of waste could give effect to the formation of methane emissions. The research on the composition and characteristic of waste were done by sorting 1 m3 of garbage sample from new garbage entering landfill. Garbage is divided based on the source of DLHK waste, market waste, and private waste. The volume of waste that went to Suwung Landfill in 2016 calculated 1.296.438 m3 which was dominated by organic waste (78,1%). The density of the waste that went into Suwung Landfill, based on the research's results, amounted to 135,09 kg / m3, there fore could be assumed that the weight of waste that went to Suwung Landfill in 2016 was 175.135,81 tons. Based on these data, the number of 136.785,13 tons of waste, which was organic waste, could increase the concentration of greenhouse gases in the atmosphere if this situation does not manage properly. Gravimeter method is using for measures the dry matter content value of waste. From the measurement, the results obtained the waste components that have the highest dry matter content is from rubber and leather garbage (76,52%) while the lowest dry matter is food waste (19,13%). By using calculations based on IPCC 2006, it was found that the amount of methane emissions could be generated by the waste at the Suwung Landfill in 2016, amounted to 3.535,06 tons. Based on the energy equivalence table, the electrical power that is generated from the potential methane emissions at the Suwung Landfill is 6,66 MW. Keywords: waste composition, waste characteristics, methane emissions, ipcc2006, electrical power.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Sofiana, Ucik Ramita, Bambang Sulardiono, and Mustofa Nitisupardjo. "HUBUNGAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK SEDIMEN DENGAN KELIMPAHAN INFAUNA PADA KERAPATAN LAMUN YANG BERBEDA DI PANTAI BANDENGAN JEPARA." Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) 5, no. 3 (December 20, 2016): 135–41. http://dx.doi.org/10.14710/marj.v5i3.14400.

Full text
Abstract:
ABTRAK Pantai Bandengan kabupaten Jepara merupakan salah satu habitat bagi lamun. Tegakan daun lamun yang rapat berperan penting untuk mengurangi energi gelombang sehingga dapat mengendapkan partikel organik dan nutrien yang menjadi sumber makanan dari biota infauna. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016 di Pantai Bandengan yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kandungan bahan organik sedimen dengan kelimpahan infauna pada kerapatan lamun yang berbeda di pantai Bandengan Jepara. Metode yang digunakan yaitu metode Purposive Random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan apabila sampel yang akan diambil memiliki pertimbangan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 1 jenis lamun yang ditemukan di Pantai Bandengan yaitu Thalassia sp dengan kerapatan masing – masing stasiun 1840 ind/5m2, 1200 ind/5m2, 890 ind/5m2. Kandungan bahan organik sedimen pada kerapatan padat, sedang dan jarang berturut – turut adalah 9.81%, 8.00%, 5.71%. Kelimpahan infauna di kerapatan lamun padat, sedang dan jarang di Pantai Bandengan 26315 ind/m3, 22262 ind/m3, 18304 ind/m3. Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh persamaan y = 984.52x - 288.5, menunjukkan bahwa hubungan bersifat positif, artinya setiap kenaikan kerapatan lamun diikuti oleh kenaikan kandungan bahan organik tetapi tidak diikuti oleh kelimpahan infauna. Nilai R² = 0.164206, dan nilai r = 0.405224 menunjukkan bahwa hubungan kandungan bahan organik dengan kelimpahan infauna memiliki keeratan sedang, karena nilai keeratannya 40.52%. Kata Kunci: Bahan Organik, Kelimpahan Infauna, Kerapatan Lamun , Pantai Bandengan ABSTRACT The Coastal Bandengan was one of habitat for seagrass. Density seagrass lived could redocing wave energy, so that caould precipitate particles and organic nutrients into the food source of the biota infauna. Research conducted in March 2016 at the Coastal Bandengan this experiment knowed the relationship of the content of organic of sediment matter with infauna abundance on the density of different at Coastal seagrass Bandengan Jepara. The method used Purposive Random Sampling methods i.e., the sampling technique when a sample taken has certain considerations. The results showed 1 type of seagrass found at Coastal Bandengan i.e. Thalassia sp with the density of each station 1840 ind/5m2, 1200 ind/5m2, 890 ind/5m2. Organic matter of sediment in solid density, medium rare and successive – co-designer were 9.81%, 8.00%, 5.71%. The abundance of infauna in the dense seagrass density, medium rare in the coastal Bandengan 26315 ind/m3, 22262 ind/m3 18304/m3. The results of the regression test obtained the equations y = 984.52 x-288.5, that relations are positive, meaning that increased the density of the seagrass were following by the increasing organic matter, but didn’t follow by an abundance of infauna. The value of R² = 0.164206, and the value of r = 0.405224, that the relationship of the content of organic materials with the abundance of infauna had medium, because the value of the correlation of 40.52%. Keywords: Organic Materials; Epifauna Abundance; Seagrass Density Bandengan Beach
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Andayani, Ni Komang Sri, Delyuzar Ilahude, Alfi Satriadi, and Purwanto Purwanto. "Studi Potensi OTEC Berdasarkan Distribusi Suhu, Salinitas dan Densitas Di Perairan Timur – Utara Pulau Bali." Indonesian Journal of Oceanography 2, no. 4 (November 26, 2020): 386–95. http://dx.doi.org/10.14710/ijoce.v2i4.9346.

Full text
Abstract:
Perairan Pulau Bali bagian timur dilalui ARLINDO (Arus Lintas Indonesia) dengan suhu 5 ˚C – 10 ˚C sehingga perairan ini cocok untuk dijadikan wilayah pengembangan energi terbarukan yaitu Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi suhu, salinitas, densitas terhadap kedalaman dan jenis massa air serta nilai maksimum efisiensi carnot, power gross (Pg) dan power net (Pnet) di perairan timur – utara Pulau Bali. Dari hasil tersebut mengindikasikan bahwa perairan timur – utara Pulau Bali jenis massa airnya adalah North Pasific Intermediate Water (NPIW). Nilai efisiensi carnot maksimum 0.828463, power gross (Pg) 0.0215 (MW) dan power net (Pnet) 0.0170 (MW). The waters of Bali Island are through by ARLINDO with a temperature 5 ˚C – 10 ˚C making them particularly suited for the development of renewable energy for Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC). The objectives of this research are to determine the distribution of temperature, salinity, density to the depth and type of water mass and also to determine the maximum value of carnot efficiency, power gross (Pg) and power net (Pnet) in east – north Bali Island. Based on the research indicates the type of water mass in east – north Bali Island is North Pasific Intermediate Water (NPIW). The value of maximum carnot efficiency 0.828463, power gross (Pg) 0.0215 MW and power net (Pnet) 0.0170 MW.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Indrawati, Dwi, Bambang Iswanto, and Aji Khairul Umam. "PENGARUH RESIRKULASI LEACHATE PADA PROSES DEKOMPOSISI SAMPAH ORGANIK SECARA ANAEROB." INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY 6, no. 5 (September 20, 2016): 113. http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v6i5.708.

Full text
Abstract:
Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi baik oleh negara-negara berkembang maupun negara-negara maju di dunia. Masalah sampah merupakan masalah yang umum dan telah menjadi fenomena universal di berbagai negara, dengan titik perbedaannya terletak pada jumlah dan jenis sampah yang dihasilkan. Jumlah penduduk yang semakin meningkat berbanding lurus dengan sampah yang dihasilkan, sedangkan lahan untuk pembuangan sampah semakin sulit. Sehingga diperlukan sebuah teknologi yang dapat mempersingkat waktu dekomposisi sampah agar lahan yang tersedia cukup untuk menampung sampah yang dihasilkan. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan membantu manusia untuk mencari energi alternatif. Energi alternatif dijadikan energi terbarukan yang bersifat ramah lingkungan. Permasalahan di atas dapat dikombinasikan menjadi sebuah solusi untuk mengurangi kecenderungan dampak pencemaran lingkungan dan potensi sumber energi terbarukan. Dalam penelitian ini dilakukan resirkulasi leachate untuk mempercepat proses dekomposisi sampah secara anaerob dengan tiga varisasi perlakuan. Variasi perlakuan berupa volume awal resirkulasi leachate 4,5 liter (RL1), 9 liter (RL2), dan 13 lliter (RL3). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sampah organik pasar, menganalisis pengaruh resirkulasi leachate terhadap parameter dekomposisi, mengetahui dosis leachate yang diresirkulasi terhadap terbentuknya gas metan (CH4), dan menganalisis karakteristik kompos hasil proses dekomposisi sampah organik. Penentuan kadar air menggunakan metode gravimetri, penentuan kadar volatie solid (VS) dengan pembakaran pada suhu 550°C, untuk analisis C/N rasio dan densitas sampah menggunakan perhitungan secara matematis. Parameter berupa pH , suhu, dan kelembaban dilihat dari indikator parameter yang terdapat dalam rangakaian reaktor, dan untuk analisis biogas menggunakan metode Gas Chromatography. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa karakteristik sampah organik pasar untuk nilai kadar air sebesar 78,2%, kadar VS sebesar 33%, nilai C/N rasio sebesar 24, dan densitas sampah 230 kg/m3 . Reaktor RL2 dengan volume awal resirkulasi 9 liter (50% volume awal) adalah reaktor paling optimum dengan kecepatan peningkatan gas metan setelah resirkulasi leachate terbesar yaitu 0,87% per hari, dan penurunan gas karbon dioksida terbesar yaitu 0,86% per hari. Reduksi sampah pada reaktor RL2 juga yang terbesar yaitu 77,5%. Karakteristik kompos berupa nilai kadar air pada variasi perlakuan dengan resirkulasi leachate dan perlakuan kontrol sebesar 19% – 33,6%, kadar VS sebesar 19,7% – 28,4%, dan pH dalam kisaran 7,0 – 7,25. Kata kunci: Dekomposisi anaerob, sampah pasar, resirkulasi leachate, biogas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Pellokila, Aryanti Irnawati, Jehunias L. Tanesib, and Bernandus Bernandus. "IDENTIFIKASI KEBERADAAN BASEMENT DI BAWAH CEKUNGAN TIMOR BERDASARKAN DATA ANOMALI GRAVITASI DENGAN PEMODELAN TIGA DIMENSI." Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya 3, no. 1 (December 16, 2018): 1–11. http://dx.doi.org/10.35508/fisa.v3i1.588.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Metode Gravitasi adalah metode yang digunakan untuk mencari perbedaan nilai gravitasi dari satu titik ke titik yang lain di suatu tempat yang disebabkan oleh distribusi massa yang terdapat di bawah permukaan daerah penelitian. Telah dilakukan identifikasi keberadaan basement terhadap data anomali Bouguer lengkap di Cekungan Timor dengan posisi geografis 9.40 LS – 10.40 LS dan 123.50 BT – 125.40 BT. Identifikasi keberadaan basement di bawah Cekungan Timor dilakukan berdasarkan data anomali medan gravitasi. Data anomali medan gravitasi yang digunakan dalam penelitian adalah hasil pengukuran Geodetic Satellite dan European Remote Sensing Satellite yang telah terkoreksi hingga koreksi udara bebas. Berdasarkan hasil inversi 3D, densitas rata-rata secara keselurahan dari lapisan pertama hingga lapisan kesepuluh adalah 2.662 . Cekungan Timor yang merupakan sebuah tempat terakumulasinya sedimen dan memiliki basement yang merupakan jenis batuan metamorf dari kedalam 3.86 km hingga 20 km yang kuat dan bersifat tidak meloloskan air maka cekungan ini diduga memiliki potensi adanya jebakan sumber energi alam berupa minyak dan gas. Kata kunci: Gravitasi, batuan dasar, Cekungan, anomali Bouguer lengkap, densitas, pemodelan. ABSTRACT Gravity method is a method used to find the difference of gravity value from one point to another in a place caused by mass distribution which is below the surface of research area. Basement identification of complete Bouguer anomaly data has been done in the Timor Basin with geographical position 9.40 LS – 10.40 LS dan 123.50 BT – 125.40 BT. The identification of the basement under the Timor Basin is based on gravity field anomaly data. The gravity field anomaly data used in the research is the result of measurement of Geodetic Satellite and European Remote Sensing Satellite which has been corrected to free air correction. Based on the inversion, the overall average density from the first layer to the tenth layer 2.662 . Timor Basin which is a place of accumulation of sediment and has a basement which is a type of metamorphic rocks from within 3.86 km to 20 km strong and is not pass the water hence this basin has the potential of a trap of natural energy sources in the form of oil and gas. Keywords: Gravity, Basement, Basin, complete Bouguer anomaly, density, modeling.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Dampang, Damelya Patricksia. "School Based Intervention sebagai Upaya Perbaikan Konsumsi Buah dan Sayur Siswa Sekolah Dasar." Media Kesehatan Masyarakat Indonesia 14, no. 3 (September 20, 2018): 260. http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v14i3.4562.

Full text
Abstract:
Anak usia sekolah rentan mengalami masalah gizi salah satunya dikarenakan faktor lingkungan, terutama lingkungan fisik yang menyediakan makanan secara luas, terjangkau dan densitas energi lebih tinggi serta kurangnya konsumsi buah dan sayur. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kebiasaaan makan buah dan sayur pada anak sekolah adalah adanya school based intervention. Penelitian bertujuan menganalisis pengaruh program school based intervention terhadap peningkatan konsumsi buah dan sayur siswa sekolah dasar. Penelitian berlangsung dari Februari sampai Mei 2017 di Nganjuk, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan pre-post intervention dengan jumlah subjek yakni 50 siswa (10-13 tahun) yang diberikan tiga jenis intervensi, yaitu school gardening, cooking class, dan pemberian buah dan sayur dalam bentuk olahan disekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya ketiga intervensi tersebut dapat meningkatkan konsumsi buah dan sayur siswa yakni 130 g/hr dan 100 g/hr dan ketersediaan buah dan sayur di rumah meningkat yakni 81 g/minggu dan 182 g/minggu. Hasil recall SQ-FFQ 2x24 jam menunjukkan rata-rata konsumsi padat energi berkurang dari 1420 kkal menjadi 1241 kkal. Berdasarkan hasil tersebut maka school based intervention dapat dijadikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta ketersediaan buah dan sayur di rumah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Anggriawan, Rendy, Ronny Mulyawan, and Putri Tria Santari. "MESOFAUNA TANAH: DIVERSITAS DAN KELIMPAHANNYA PADA BEBERAPA TIPE PENGGUNAAN LAHAN BERBEDA DI BOGOR, JAWA BARAT." Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) 18, no. 1 (June 30, 2020): 107–15. http://dx.doi.org/10.32528/agritrop.v18i1.3490.

Full text
Abstract:
Keberadaan mesofauna tanah bergantung pada sumber energi seperti bahan organik dan biomassa hidup yang terkait dengan aliran siklus karbon di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelimpahan dan keragaman mesofauna tanah pada tiga tipe penggunaan lahan di Bogor, Jawa Barat. Pengambilan sampel tanah dilakukan pada 5 titik lokasi sampel pada tipe penggunaan lahan hutan, kebun, dan tegalan. Ekstraksi mesofauna tanah pada masing-masing tipe penggunaan lahan menggunakan metode berlese tulgren, kempson extractor , dan pitfall traps. Kelimpahan mesofauna tanah terbesar terdapat pada tipe penggunaan lahan tegalan yang diekstraksi menggunakan metode kempson sampel seresah dengan densitas 835 individu/m2. Indeks diversitas tertinggi meso fauna tanah terdapat pada tipe penggunaan lahan hutan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

SENEN, ADRI, HASNA SATYA DINI, DWI ANGGAINI, and PERDANA PUTERA. "Penentuan Kriteria Kapasitas Transformator Berdasarkan Proyeksi Kebutuhan Energi secara Mikrospasial." ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika 10, no. 1 (January 14, 2022): 200. http://dx.doi.org/10.26760/elkomika.v10i1.200.

Full text
Abstract:
ABSTRAKProyeksi energi memiliki peran penting dalam perencanaan pengembangan sistem distribusi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi, jumlah dan penambahan kapasitas transformator yang diperlukan di area jaringan Tangerang. Metode prakiraan proyeksi energi dilakukan secara mikrospasial dengan membagi area layananan dalam bentuk grid – grid yang kecil (kelurahan). Selanjutnya pengelompokan (clustering) dilakukan berdasar karakteristik geografis, demografi, ekonomi dan kelistrikan wilayah untuk memperkirakan kerapatan beban. Hasil clustering yang terdiri dari 100 kelurahan, terkelompok menjadi 5 cluster dengan pertumbuhan beban per cluster rata-rata sebesar 8,4 %. Hasil perhitungan kapasitas transformator untuk wilayah Tangerang untuk 10 tahun adalah 250 kVA, 630 kVA, 1000 kVA dan 1250 kVA, dengan asumsi pembebanan transformator maksimal 80 %. Disamping itu prakiraan beban pada tingkatan transformator distribusi mengalami penambahan 3.064 unit gardu distribusi.Kata kunci: Prakiraan Beban, Transformator , Micro-spatial, Cluster, Tangerang ABSTRACTEnergy projection has important role in the planning of electricity distribution systems development. This study set out to investigate location, number and capacity of the transformers in Tangerang network area. A microspatial energy projection forecasting method was used by dividing the service area into small grids. Furthermore, clustering is carried out based on geographical, demographic, economic and electrical characteristics of the region to predict the load density. The clustering results consist of 100 grids grouped into 5 clusters with an average load growth 8.4% per cluster. As the result, the transformers capacity for the Tangerang area for the next 10 years are 250 kVA, 630 kVA, 1000 kVA and 1250 kVA, with the assumption that the maximum transformer loading is 80%. In addition, the estimated load at the distribution transformer level has an additional 3,064 distribution substations.Keywords: Load Forecasting, Transformer, Micro-spatial, Cluster, Tangerang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Rahma, Siti Hardiyanti. "Studi Eksperimental Tekanan Jaringan Perpipaan." Jurnal Penelitian Enjiniring 25, no. 1 (January 15, 2022): 21–29. http://dx.doi.org/10.25042/jpe.052021.03.

Full text
Abstract:
Tekanan aliran adalah salah satu faktor penting dalam pengaliran air dalam pipa. Bila tekanan rendah, maka akan menimbulkan masalah dalam pendistribusian jaringan pipa. Namun bila tekanan terlalu besar akan menyebabkan kehilangan energi. Selain itu, dalam instalasi jaringan pipa akan terjadi hambatan aliran yang disebabkan faktor-faktor instalasi jaringan pipa itu sendiri seperti kecepatan aliran, perubahan dimensi pipa dan adanya belokan, serta perubahan kekasaran material pipa. Hambatan aliran akan menyebabkan turunnya energi dan tekanan.Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis seberapa besar pengaruh paraemeter aliran terhadap tekanan dalam jaringan perpipaan dan mendapatkan hubungan parameter tak berdimensi pada jaringan perpipaan. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Hidrolika Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Gowa. Karakteristik sampel air yang digunakan adalah density (ρ) 1.000 kg/m3, viskositas kinematik 0,804 x 10-6 m2det, viskositas dinamik (µ) 0,801 x 10-3 Nd/m2, nilai viskositas (kekentalan) 8,5x10-7 m2/det, dan berat jenis (y) 1,00355 gr/cm3, serta suhu 29,50C. Variase debit yang digunakan ada 3 yaitu Q1= 0,004 m3/det, Q2 =0,003m3/det dan Q3 = 0.002 m3/det serta variasi tinggi jatuh (head) H1 = 0,5 meter, H2 = 1 meter dan H3 = 2 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh parameter aliran terhadap tekanan dalam jaringan perpipaan bahwa semakin tinggi debit maka tekanannya juga meningkat. Hal ini disebabkan karena kecepatan dan Bilangan Reynold juga meningkat. Sedangkan pengaruh headloss, semakin tinggi headloss maka tekanan semakin rendah karena semakin jauh titik pengamatannya sehingga terjadi kehilangan energi (mayor losses dan minor losses). Hubungan parameter non dimensional dari semua parameter menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara P dari hasil pengukuran dan P empiris.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Irawan, Anton, Hafid Alwan, and Faroukiyah Mustika. "Pengaruh tinggi dan kerapatan unggun pada kualitas pembakaran gas produser dari gasifikasi skala rumah tangga." Jurnal Teknik Kimia Indonesia 11, no. 3 (October 2, 2018): 166. http://dx.doi.org/10.5614/jtki.2012.11.3.6.

Full text
Abstract:
The effect of bed height and density on producer gas combustion quality from house hold scale gasification.Increased energy demand caused the crude oil to be expensive and limited so that renewable energy could be a solution of the crisis energy in the future. Rice husk that produced from rice mill had potential as energy in the rural area due to had energy content around 3000-3500 kcal/kg. Rice husk had proximate analysis for fixed carbon 15%, volatile matter 50%, ash 20%, and moisture 15% so that rice husk could be converted to the gas by gasification. Gas producer that was produced by gasification can be used for household fuel. The aim of this research was to observe influence of density and height of rice husk bed to the flame of the gas producer combustion in the small scale gasification. Small scale gasification was done in gasification stove that had capacity 1000 g rice husk. Variations in this research were density of rice husk bed (85, 95, and 105 kg/m3) and height of rice husk bed (25, 40, and 55 cm). Parameter of quality of gas producer combustion was holding time of the flame temperature above 500 oC. The results showed the combustion quality of the gas producer was influenced by density and height of rice husk bed.Keywords: rice husk, gasification, gas producer, bed height, bed density AbstrakPeningkatan kebutuhan energi menyebabkan minyak bumi menjadi mahal dan terbatas sehingga energi terbarukan dapat menjadi solusi untuk menggantikan minyak bumi pada masa mendatang. Salah satu sumber energi terbarukan adalah sekam padi yang dihasilkan dari pengolahan padi dengan kandungan energi 3000-3500 kcal/kg sekam padi kering. Sekam padi memiliki komposisi karbon sekitar 15%, volatile matter 50%, abu 20%, dan kandungan air 25% sehingga sekam padi dapat dikonversi melalui proses gasifikasi. Dengan metode gasifikasi skala rumah tangga, gas produser yang dihasilkan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah mengamati pengaruh tinggi dan kerapatan unggun terhadap kualitas pembakaran gas produser hasil gasifikasi sekam padi. Parameter kualitas pembakaran adalah pengukuran temperatur lidah api dengan posisi tetap. Waktu tahan temperatur di atas 500 oC menjadi standar kualitas proses gasifikasi sekam padi yang dipengaruhi oleh kerapatan dan tinggi unggun sekam padi. Gasifikasi dilakukan pada kompor gasifikasi skala rumah tangga yang mampu memuat sekam padi 1000 g. Variasi tinggi unggun adalah 25, 40, dan 55 cm serta kerapatan unggun 85, 95, dan 105 kg/m3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pembakaran gas produser dipengaruhi oleh tinggi dan kerapatan unggun.Kata kunci: sekam padi, gasifikasi, gas produser, tinggi unggun, kerapatan unggun
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography