Journal articles on the topic 'DAN-W'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: DAN-W.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'DAN-W.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Carey, Larry C. "DAN W. ELLIOTT, MD." Transactions of the ... Meeting of the American Surgical Association 123, &NA; (2005): 329–30. http://dx.doi.org/10.1097/00153307-200501230-00041.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Bachtiar, Taufiq, B. Iswandi Anas, C. Atang Sutandi, and D. Ishak. "PERBAIKAN KUALITAS BAHAN PEMBAWA Rhizobium dan FUNGI PELARUT FOSFAT MELALUI STERILISASI SINAR GAMMA Co-60 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L.)." GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir 22, no. 1 (May 14, 2019): 11. http://dx.doi.org/10.17146/gnd.2019.22.1.4405.

Full text
Abstract:
ABSTRAKPERBAIKAN KUALITAS BAHAN PEMBAWA RHIZOBIUM dan FUNGI PELARUT FOSFAT MELALUI STERILISASI SINAR GAMMA Co-60 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI. Varietas unggul kedelai yang dihasilkan dari teknik mutasi radiasi harus didukung oleh teknologi pertanian seperti penggunaan pupuk hayati. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh iradiasi gamma Co-60 terhadap 1) sifat kimia bahan pembawa, 2) viabilitas mikrob dalam bahan pembawa, 3) pertumbuhan dan produksi kedelai varietas Mutiara 3. Komposisi bahan pembawa yang diuji meliputi b0= 100% gambut (%w/w), b1= 50% gambut + 50% biochar (% w/w), b2=50% gambut + 50% fosfat alam (% w/w), b3=50% gambut + 25 % biochar + 25 % fosfat alam (% w/w), b4=100% biochar (% w/w). Metode sterilisasi yang digunakan yaitu dengan iradiasi sinar gamma Co-60 (r) dan autoclave (a). Hasil menunjukkan komposisi bahan pembawa dan sterilisasi sinar gamma berpengaruh terhadap sifat kimia bahan pembawa yaitu pH, NO3, dan P tersedia. Viabilitas Rhizobium R35 dan fungi pelarut fosfat FPF4 dengan jumlah populasi tertinggi diperoleh pada bahan pembawa biochar dengan sterilisasi iradiasi sinar gamma. Penggunaan pupuk hayati dengan bahan pembawa biochar yang disterilisasi dengan iradiasi sinar gamma Co-60 berpengaruh nyata dalam meningkatkan serapan N dan serapan P pada biji, dan hasil tanaman kedelai varietas Mutiara 3.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Apituley, Daniel A. N., Raja Bonan Dolok Sormin, and Esterlina E. E. M. Nanlohy. "Karakteristik dan Profil Asam Lemak Minyak Ikan dari Kepala dan Tulang Ikan Tuna (Thunnus albacares)." AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian 9, no. 1 (April 30, 2020): 10–19. http://dx.doi.org/10.30598/jagritekno.2020.9.1.10.

Full text
Abstract:
This study was aimed to determine the physical and chemical quality as well as the fatty acid profile of fish oil from the waste of the head and the bones of Thunnus albacares. An experimental method was applied in this research. Observed variables included yield, density, acid number, saponification value, iodine number, TBA value, as well as fatty acid profile. The results showed that the physical characteristics of the oil from the head and bone of the fish, i.e., yield 12,11% and 9.85%, density 0.92 mg/mL, and 0.90 mg/mL, respectively. The chemical characteristics of the oil from head and bones of tuna were acid number 2.10 mg KOH/g and 2.88 mg KOH/g, iodine number 88.80 mg KOH/g and 77.67 mg KOH/g; saponification number 178.80 mg KOH/g and 145.50 mg KOH/g, TBA values 1.80 mg KOH/kg and 1.29 mg KOH/kg, subsequently. Unsaturated fatty acids were found to dominate oil from the head and bones of tuna. Tuna head contained 25 types of fatty acids consisting of 10 types of saturated fatty acids (SFA) 20.8% w/w, seven types of monounsaturated fatty acids (MUFA) 11.92% w/w, eight polyunsaturated fatty acids (PUFA) 35.98% w/w. In comparison, tuna bones contained 26 types of fatty acids consisting of 11 SFA 19.69% w/w, seven MUFA 10.80% w/w, and 8 PUFA 26.21% w/w. Keywords: fatty acid, fish oil, Thunnus albacares, waste of head and bone ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik maupun kimiawi serta profil asam lemak minyak limbah ikan dari kepala dan tulang ikan tuna (Thunnus albacares). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Parameter yang diamati yaitu: rendemen, berat jenis minyak, bilangan penyabunan, bilangan iodin, bilangan Tiobarbituric Acid (TBA) serta profil asam lemak. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik fisik dari kepala dan tulang ikan berturut-turut adalah: rendemen 12,11 dan 9,85%; berat jenis minyak 0,92 mg/mL dan 0,90 mg/mL. Karakteristik kimia dari kepala dan tulang ikan tuna adalah berturut-turut: bilangan asam 2,10 mg KOH/g dan 2,88 mg KOH/g; bilangan iod 88,80 mg KOH/g dan 77,67 mg KOH/g; bilangan penyabunan 178,80 mg KOH/g dan 145,50 mg KOH/g; nilai TBA 1,80 mg KOH/kg dan 1,29 mg KOH/kg. Asam lemak tidak jenuh mendominasi minyak dari kepala maupun tulang ikan Tuna. Kepala ikan tuna mengandung 25 jenis asam lemak terdiri dari 10 jenis asam lemak jenuh (SFA) 20,8% w/w, 7 jenis lemak tak jenuh tunggal (MUFA) 11,92% w/w, 8 asam lemak tak jenuh jamak (PUFA) 35,98% w/w; sedangkan tulang ikan Tuna mengandung 26 jenis asam lemak terdiri dari 11 SFA 19,69% w/w, 7 MUFA 10,80% w/w, dan 8 PUFA 26,21% w/w. Kata kunci: asam lemak, minyak ikan, Thunnus albacares, limbah tulang dan kepala
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Sugiyanto, Kristin Catur, Dian Arsanti Palupi, and Yenny Adyastutik. "Evaluasi Hasil Keseragaman Ukuran, Keregasan dan Waktu Hancur Tablet Salut Film Neuralgad Produksi Lafi Ditkesad Bandung." Cendekia Journal of Pharmacy 1, no. 1 (November 30, 2017): 34–40. http://dx.doi.org/10.31596/cjp.v1i1.5.

Full text
Abstract:
Suatu obat harus dibuat dalam kondisi yang dikendalikan dan dipantau dengan cermat agar menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan. Evaluasi mutu fisik sangat penting untuk memastikan suatu obat telah memenuhi spesifikasi sehingga menghasilkan obat yang bermutu dan berkhasiat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil evaluasi uji keseragaman ukuran, keregasan dan waktu hancur tablet salut film Neuralgad yang diproduksi oleh LAFI DITKESAD Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data hasil evaluasi uji mutu fisik tablet salut film Neuralgad secara prospektif dan dibandingkan dengan spesifikasi yang tercantum dalam Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979 dan Voight tahun 1994. Data yang diambil adalah hasil evaluasi mutu fisik tablet salut film Neuralgad dengan no. bets W.091, W.099 dan W.100. Hasil evaluasi uji mutu fisik tablet salut film yang didapatkan yaitu ketebalan tablet bets W.091 = 5,48mm, bets W.099 = 5,53mm dan bets W.100 = 5,61mm, diameter tablet bets W.091 = 13,01 mm, bets W.099 = 13,01mm dan bets W.100 = 13,00, persentase keregasan tablet pada bets W.091 = 0,027%, bets W.099 = 0,031 dan bets W.100 = 0,013 sebesar 0,023 % dan waktu hancur tablet pada bets W.091 = 13,83 menit, bets W.099 = 12,16 menit dan bets W.100 = 11,50 menit. Hasil evaluasi uji mutu fisik tablet salut film Neuralgad produksi LAFI DITKESAD Bandung telah memenuhi spesifikasi berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979 dan Voigt tahun 1994.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Gani, Abdul, Siska Widianti, and Sulastri Sulastri. "ANALISIS KANDUNGAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO PADA PUPUK KOMPOS CAMPURAN KULIT PISANG DAN CANGKANG TELUR AYAM." Jurnal Kimia Riset 6, no. 1 (June 28, 2021): 8. http://dx.doi.org/10.20473/jkr.v6i1.22984.

Full text
Abstract:
Penelitian mengenai analisis kandungan hara makro dan mikro pada pupuk kompos campuran kulit pisang dan cangkang telur ayam bertujuan untuk mengetahui kadar hara yang terkandung di dalam pupuk kompos tersebut. Proses pembuatan kompos dilakukan dengan menggunakan bahan kulit pisang dan cangkang telur ayam yang telah dihaluskan dan ditambahkan EM-4 ke dalam wadah, terdiri atas 3 variasi dan 2 kali ulangan. Total berat komposisi tiap variasi yaitu 4 kg. Pengomposan berlangsung selama 31 hari. Setelah kompos matang, dilakukan pengujian terhadap pH dan kandungan hara C-orgnaik, nitrogen, kalium, phosfor, kalsium dan rasio C/N di laboratorium. Pengujian pH menunjukkan tingkat pH tergolong basa yaitu pada skala 10 dan 11. Hasil uji anova pada parameter C-organik, N dan rasio C/N menunjukkan adanya pengaruh antara variasi bahan pupuk organik terhadap kandungan hara pupuk organik. Hasil uji anova pada parameter P, K dan Ca tidak menunjukkanadanya pengaruh antara variasi bahan pupuk organik terhadap kandungan hara pupuk organik. Hasil rata-rata analisis nitrogen (% W/W) perlakuan 1, 2 dan 3 secara berurutan adalah 0,51; 0,22; dan 0,23. Hasil rata-rata analisis C-organik (% W/W) secara berturut-turut adalah 33,83; 8,03; dan 5,25. Kadar rata-rata phosfor (% W/W) secara berturut-turut adalah 1,15; 0,34; dan 0,69. Kandungan rata-rata kalium (% W/W) sebesar 2,79; 1,13; dan 0,82. Kadar rata-rata kalsium (% W/W) secara berurutan 21,41; 21,42; dan 27,46. Rata-rata rasio C/N (%) yang diperoleh secara berurutan, yaitu 67,06; 36,5; dan 22,87. Parameter analisis untuk P dan K menunjukkan kesesuaian dengan ketentuan SNI kompos.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

HIDAYATUL ULYA, DINDA, ADMI NAZRA, and MONIKA RIANTI HELMI. "KONGRUENSI DAN DIAGONALISASI BENTUK BILINIER SIMETRIS." Jurnal Matematika UNAND 10, no. 1 (January 12, 2021): 87. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.10.1.87-92.2021.

Full text
Abstract:
Misalkan (, ) : V × V → F merupakan suatu bentuk bilinier, dengan V adalah suatu ruang vektor atas lapangan F yang memenuhi untuk setiap ~u, ~v, ~w anggota V dan k anggota F memenuhi (~u + ~v, ~w)=(~u, ~w)+(~v, ~w), (~u, ~v + ~w)=(~u, ~v)+(~u, ~w) dan (k~u, ~w)=k(~u, ~w)=(~u, k ~w). Setiap Bentuk bilinier berkaitan dengan sebuah matriks tunggal. Matriks yang berkaitan adalah simetris apabila bentuk biliniernya juga simetris. penelitian ini akan membuktikan bahwa ada suatu basis terurut B untuk ruang vektor V atas lapangan F, dimana F mempunyai karakteristik tidak sama dengan dua, sehingga matriks simetris yang bersesuaian dengan B dan berkaitan dengan bilinier (, ) adalah diagonal.Kata Kunci: Bentuk bilinier, matriks simetris, matriks diagonal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Anggoro, Didi Dwi, and Faleh Setia Budi. "PROSES GLISEROLISIS MINYAK KELAPA SAWIT MENJADI MONO DAN DIACYL GLISEROL DENGAN PELARUT N-BUTANOL DAN KATALIS MgO." Reaktor 12, no. 1 (May 5, 2008): 22. http://dx.doi.org/10.14710/reaktor.12.1.22-28.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Lebih dari setengah produksinya digunakan untuk kebutuhan dalam negeri dan sisanya diekspor. Produk turunan minyak sawit seperti Mono-Di Acyl Gliserol (MAG-DAG) mempunyai nilai ekonomi yang tingg dan selama ini Indonesia masih mengimpornya. MAG- DAG dibuat dari senyawa gliserida yang banyak terdapat dalam bahan minyak atau lemak, seperti minyak kelapa sawit, dengan gliserol. Tujuan dari penelitian ini adalah Studi eksperimen produksi MAG-DAG dari minyak kelapa sawit pada suhu rendah (2000C) dengan reaktor batch skala laboratorium, dan mengetahui pengaruh variabel-variabel proses. Variabel berubah yang digunakan adalah suhu (70 oC, 90 oC, dan 110 oC), rasio gliserol/CPO (3, 4, dan 5), dan jumlah katalis (2% w, 3% w, dan 4% w). Sedangkan variabel tetapnya adalah berat total campuran reaksi 300 gram, kecepatan pengadukan 400 rpm, waktu 4 jam dan jumlah pelarut 20 ml/10 gram CPO. Dari hasil pengolahan data menggunakan program STATISTICA 6 diperoleh kondisi operasi optimum dicapai pada suhu sekitar 70-1000C, rasio gliserol/CPO sekitar 3,5-4,5 serta katalis pada kisaran 2,5-4% dengan konversi yang diperoleh sekitar 93-98%. Dengan adanya penambahan pelarut n-Butanol, reaksi dapat dijalankan pada suhu yang lebih rendah (di bawah 2000C) tanpa menurunkan konversi yang diperoleh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Aji, Singgih Mustiko, Bambang Winardi, and Sudjadi Sudjadi. "PERANCANGAN PLTS HYBRID MENGGUNAKAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING (MPPT) SEBAGAI PEMAKSIMALAN DAYA PHOTOVOLTAIC (PV) DI GEDUNG ICT UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN SOFTWARE MATLAB SIMULINK." Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro 10, no. 2 (June 3, 2021): 370–76. http://dx.doi.org/10.14710/transient.v10i2.370-376.

Full text
Abstract:
Penggunaan energi fosil yang terus menerus menyebabkan ketersediannya makin langka, sehingga dibutuhkan sumber energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan, salah satunya energi matahari. Agar daya yang dihasilkan oleh fotovoltaik maksimal maka diperlukan MPPT. Sistem kendali MPPT akan mengatur produksi dan penyimpanan daya sistem fotovoltaik memanfaatkan DC-DC boost converter. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendesain dan mensimulasikan PLTS dengan MPPT metode Perturb and Observe menggunakan software Matlab Simulink. Pengujian dilakukan dengan variasi iradiasi 200 W/m2, iradiasi 350 W/m2, iradiasi 500 W/m2, iradiasi 650 W/m2, iradiasi 800 W/m2, dan iradiasi 1000 W/m2 serta variasi suhu 22℃, 24℃, 25℃, 26℃, 27℃, 29℃. Hasil pengujian menunjukan, saat iradiasi 350 W/m2 dan suhu 24°C panel surya tanpa menggunakan MPPT menghasilkan daya sebesar 1038 W sedangkan dengan menggunakan MPPT menghasilkan daya sebesar 1628 W. Saat iradiasi 800 W/m2 dan suhu 27°C panel surya tanpa menggunakan MPPT menghasilkan daya sebesar 2312 W sedangkan dengan menggunakan MPPT menghasilkan daya sebesar 3705 W. Sehingga dengan menggunakan algoritma MPPT Perturb and Observe daya yang dihasilkan lebih maksimal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Arizona, Mercy, and A. Karim Zulkarnain. "Optimasi Formula dan Uji Aktivitas Secara In Vitro Lotion O/W Ekstrak Etanolik Rimpang Temu Mangga (Curcuma Mangga Val. dan van Zijp) sebagai Tabir Surya." Majalah Farmaseutik 14, no. 1 (December 21, 2018): 29. http://dx.doi.org/10.22146/farmaseutik.v14i1.41926.

Full text
Abstract:
Ekstrak temu mangga (Curcuma mangga Val.) memiliki aktivitas sebagai tabir surya secara spektrofotometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum lotion o/w, sifat dan stabilitas fisik formula optimum lotion o/w, serta aktivitas tabir surya formula optimum lotion o/w ekstrak temu mangga (Curcuma mangga Val.) secara spektrofotometri. Formula optimum diperoleh dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Respon yang digunakan untuk menentukan formula optimum adalah daya lekat dan viskositas. Stabilitas fisik lotion o/w pada suhu ruang meliputi uji daya sebar, daya lekat, dan viskositas, serta uji freeze thaw cycling. Aktivitas tabir surya lotion o/w ditentukan secara spektrofotometri untuk menentukan Sun Protecting Factor (SPF), % transmisi eritema, dan % transmisi pigmentasi. Data dianalisis dengan One Way ANOVA dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula optimum lotion o/w pada kombinasi 5% trietanolamin (TEA)-stearat dan 5% setil alkohol. Lotion o/w ekstrak temu mangga memiliki memiliki daya sebar 63,21±2,69 cm2, daya lekat 2,32±0,15 detik, dan viskositas sebesar 133,5±8,05 dPas. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa lotion o/w smemiliki stabilitas yang baik. Lotion o/w mempunyai aktivitas sebagai tabir surya pada konsentrasi lotion o/w 12,5% yang ditunjukkan dengan nilai SPF sebesar 12,82±0,16 dan tidak efektif dalam perlindungan terhadap eritema dan pigmentasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Van Delsen, Marlon S. N., and Mozart W. Talakua. "KINERJA DIAGRAM KONTROL W DAN DIAGRAM KONTROL G." BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan 10, no. 2 (December 1, 2016): 137–47. http://dx.doi.org/10.30598/barekengvol10iss2pp137-147.

Full text
Abstract:
Pengontrolan terhadap variabilitas proses merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam bidang industri. Sehingga, saat ini dikembangkan diagram kontrol yang khusus untuk memonitor variabilitas proses. Diagram kontrol multivariat yang digunakan untuk memonitor variabilitas proses antara lain diagram diagram kontrol W dan diagram kontrol G. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat kinerja diagram kontrol adalah dengan menggunakan Average Run Length (ARL). Sehingga pada penelitian ini akan dilihat kinerja dari diagram kontrol W dan diagram kontrol G, kemudian membandingkan kinerja diagram kontrol W dan G dengan menggunakan ARL. Hasil dari ARL menunjukkan bahwa nilai ARL yang diperoleh diagram kontrol G lebih kecil dari diagram kontrol W. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja diagram kontrol G lebih baik dibandingkan dengan diagram kontrol W, namun untuk pergeseran varian yang besar diagram kontrol W dapat digunakan sebagai pendamping diagram kontrol G.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Kartika, Irma Ratna. "STUDI PENDAHULUAN PEMBUATAN MINUMAN FERMENTASI-YOGHURT BERBAHAN DASAR BIJI DURIAN DAN ANALISIS KIMIANYA." JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan 1, no. 2 (December 31, 2011): 86. http://dx.doi.org/10.21009/jrskt.012.04.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan minuman fermentasi berbahan dasar biji durian dan analisis kimianya. Minuman fermentasi ini dibuat dengan memvariasikan lamanya waktu fermentasi (20 jam, 30 jam, dan 40 jam) dan konsentrasi campuran serbuk biji durian dengan air (perbandingan biji durian:air adalah 1:16, 1:18 dan 1:20). Komposisi lengkap dari tiap-tiap yoghurt adalah sebagai berikut: Yoghurt A (5% w/w susu skim, 5% w/w gula pasir, 10% starter bakteri asam laktat, dan 80% biji durian + air (perbandingan biji durian:air = 1:16)), Yoghurt B (5% w/w susu skim, 5% w/w gula pasir, 10% starter bakteri asam laktat, dan 80% biji durian + air (perbandingan biji durian:air = 1:18)), Yoghurt C (5% w/w susu skim, 5% w/w gula pasir, 10% starter bakteri asam laktat, dan 80% biji durian + air (perbandingan biji durian:air = 1:20)), dan Blangko (5% w/w susu skim, 5% w/w gula pasir, 10% starter bakteri asam laktat, dan 80% air). Tiap-tiap campuran tersebut dibagi tiga dan dimasukkan ke tiga botol steril yang diberi label 20 jam (Yoghurt A20, Yoghurt B20 dan Yoghurt C20), 30 jam (Yoghurt A30, Yoghurt B30 dan Yoghurt C30) dan 40 jam (Yoghurt A40, Yoghurt B40 dan Yoghurt C40). Selanjutnya botol diinkubasi pada suhu ruang (28-30oC) berdasarkan waktu yang tertera di masingmasing botol tersebut. Setelah selesai diinkubasi, tiap-tiap botol didinginkan didalam refrigerator sampai dilakukan analisis kimianya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penampilan fisik dari minuman fermentasi biji durian adalah berupa larutan kental atau semipadat yang berwarna krem dan berbau tajam khas produk fermentasi bakteri asam laktat. Selain itu, waktu fermentasi berpengaruh terhadap kandungan kimia dari minuman fermentasi biji durian. Minuman fermentasi biji durian yang memiliki keasaman paling tinggi (0,855 setiap 100mg asam laktat/g sampel) dan kadar gula pereduksi yang paling tinggi (2,641 mg/mL) adalah minuman fermentasi dengan perbandingan biji durian:air = 1:16 pada waktu fermentasi 30 jam. Sementara itu, minuman fermentasi biji durian yang memiliki kandungan protein yang paling tinggi (8,717 mg/mL) adalah minuman fermentasi dengan perbandingan biji durian:air = 1:20 pada waktu fermentasi 30 jam. Kesimpulan penelitian ini adalah biji durian dapat digunakan sebagai media fermentasi bagi bakteri asam laktat. Penelitian selanjutnya adalah uji organoleptik (uji penerimaan konsumen), karakteristik kimiawi, fisika, dan biologis seperti kadar lemak, kadar abu, cemaran mikroba, dan jenis-jenis asam atau senyawa volatil yang terkandung dalam yoghurt biji durian agar dapat memenuhi standar yoghurt yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Kata Kunci: bakteri asam laktat, biji durian, minuman fermentasi, gula pereduksi, keasaman, Peptida
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Azizah, Femmy Nur, Darjat Darjat, and Denis Denis. "PERANCANGAN SISTEM PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PADA PANEL SURYA KONDISI PARTIAL SHADING DENGAN MODE KONTROL MPPT MENGGUNAKAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BOOST BERBASIS ALGORITMA FIREFLY." Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro 10, no. 3 (September 30, 2021): 428–33. http://dx.doi.org/10.14710/transient.v10i3.428-433.

Full text
Abstract:
Perbedaan level iradiasi yang diterima modul PV dapat diakibatkan oleh cuaca berawan, pepohonan, bangunan, dan objek lain yang bisa menutupi permukaan panel surya sehingga menimbulkan multi-peak pada kurva karakteristik PV dan daya keluaran total menurun. Diperlukan suatu metode untuk memaksimalkan daya keluaran PV dan algoritma untuk memperoleh global-peak. Metode tersebut adalah MPPT (Maximum Power Point Tracking). Penelitian ini bertujuan untuk melacak titik daya maksimum PV pada kondisi modul PV tertutup bayangan sebagian dan perancangan konverter tipe boost. Metode pengontrolan MPPT dengan algoritma firefly digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis daya keluaran panel surya pada kondisi tertutup bayangan sebagian. Daya maksimum yang dihasilkan sistem MPPT pada panel surya 200 WP dengan variasi nilai beban 56 Ω dan 100 Ω pada iradiasi 950 W/m2 dan suhu 35ᴼC adalah 82,85 W dan 82,99 W. Pada kondisi PV tertutup 25% adalah 40,98 W dan 40,82 W. Pada kondisi PV tertutup 50% adalah 38,81 W dan 38,95 W. Kondisi partial shading mempengaruhi perolehan titik daya maksimum. Semakin banyak permukaan panel yang tertutup, maka daya keluaran maksimum dari PV akan menurun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Endriatno, Nanang, Sudarsono Sudarsono, Budiman Sudia, Al Ichlas Imran, Aminur Aminur, and Prinob Aksar. "ANALISIS POTENSI ENERGI MATAHARI DIKOTA KENDARI." DINAMIKA : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin 11, no. 1 (December 7, 2019): 19. http://dx.doi.org/10.33772/djitm.v11i1.9055.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui total intensitas radiasi matahari dan mengetahui presentase radiasi normal dan difusi. Penelitian ini menggunakan dua metode, pertama adalah pendekatan secara teori dan kedua adalah pengukuran langsung. Alat yang digunakan dalam pengukuran langsung yaitu Solar Power Meter (SPM), untuk mengukur intensitas radiasi total matahari, dan GPS untuk mengetahui koordinat lintang dan bujur serta ketinggian dari permukaan laut . Radiasi matahari dihitung dari pukul 07.00 sampai 17.00. Hasil pengukuran langsung menunjukkan bahwa nilai intensitas radiasi matahari tertinggi pada pukul 12:00 dengan nilai intensitas matahari 870,5 W/m2 dan terendah pada pukul 17:00 dengan nilai intensitas radiasi matahari 79,5 W/m2. Untuk pendekatan teori diperoleh nilai radiasi matahari tertinggi pada pukul 12:00 dengan nilai intensitas matahari 953,15 W/m2 dan terendah pada pukul 7:00 dengan nilai intensitas radiasi matahari 143,98 W/m2. Nilai radiasi sorot dan difusi ditentukan dengan perhitungan teori, dimana besar radiasi sorot tertinggi pada pukul 12:00 dengan nilai intensitas matahari 835,09 W/m2 dan terendah pada pukul 7:00 dengan nilai intensitas radiasi matahari 82,93 W/m2. Nilai radiasi difusi tertinggi pada pukul 12:00 dengan nilai intensitas matahari 118,06 W/m2 dan terendah pada pukul 07:00 nilai intensitas radiasi matahari 61,06 W/m2. Radiasi sorot memberi 83,5 % intensitas radiasi matahari dan 16,2 % diperoleh dari radiasi difusi. Kata Kunci : Energi Matahari, Pengukuran Langsung, Pendekatan Teori.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Yudhistira, Dwi Mandaris, Yoppy, Hutomo Wahyu Nugroho, Prayoga Bakti, Bayu Utomo, Tyas Ari Wahyu, et al. "Karakterisasi Conducted Emission Noise pada Inverter di Sistem Photovoltaic Off-Grid." Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi 10, no. 1 (February 25, 2021): 100–109. http://dx.doi.org/10.22146/jnteti.v10i1.1066.

Full text
Abstract:
Gangguan elektromagnetik berupa conducted emission noise yang ditimbulkan oleh inverter pada sistem photovoltaic (PV) off-grid telah berhasil dikarakterisasi. Noise yang merambat pada jalur konduksi dihasilkan dari fenomena switching inverter untuk proses konversi daya dari listrik searah (DC) menjadi arus bolak balik (AC). Standar IEC 62920:2017 dan CISPR 25:2016 digunakan untuk mengukur noise yang dihasilkan oleh inverter di sisi DC. Pengukuran conducted emission noise pada inverter dilakukan dalam tiga kondisi, yakni kondisi tanpa beban, terhubung dengan beban lampu pijar 60 W, dan terhubung dengan beban lampu pijar beserta dimmer untuk variasi daya. Pengukuran dilakukan pada lima buah inverter dengan kapasitas daya dan jenis keluaran (output) yang berbeda-beda, yaitu 200 W, 300 W, dan 700 W untuk tegangan keluaran modified sine wave serta 500 W dan 1.000 W untuk tegangan keluaran pure sine wave. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada kondisi inverter terhubung dengan beban lampu pijar beserta dimmer, inverter model pure sine wave 500 W dan 1.000 W memiliki peak noise level yang cukup rendah dan berpotensi lebih sedikit untuk menimbulkan gangguan elektromagnetik di sisi DC.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Elfian, Elfian, Mappiratu Mappiratu, and Abd Rahman Razak. "PENGGUNAAN ENZIM PROTEASE KASAR GETAH BIDURI UNTUK PRODUKSI CITA RASA IKAN TERI (Stolephorus heterolobus)." KOVALEN 3, no. 2 (September 7, 2017): 122. http://dx.doi.org/10.22487/j24775398.2017.v3.i2.8718.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian tentang “Penggunaan enzim protease kasar getah biduri untuk produksi cita rasa ikan teri (Stolephorus heterolobus)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi protease biduri dan waktu hidrolisis yang menghasilkan kadar air (kadar protein terlarut, kadar asam amino) tertinggi dan disukai panelis. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu : Faktor (konsentrasi protease biduri) (A) terdiri atas 4 taraf meliputi: konsentrasi proteasae biduri 1,5 % (w/w) (A1) ; 2 % (w/w) (A2) ; 2,5 % (w/w) (A3) dan 3 %(w/w) (A4). Dan Faktor (lama hidrolisis) (B) terdiri atas 3 taraf meliputi : lama hidrolisis 0,5 jam (B1); 1 jam (B2); dan 1,5 jam (B3) Masing-masing kombinasi Perlakuan diulang 3 kali, sehingga setiap faktor terdapat 12 unit percobaaan. Kombinasi terbaik terdapat pada penggunaan 2,5 % protease kasar getah biduri dengan waktu hidrolisis 1,5 jam yang menghasilkan kadar air (kadar protein terlarut, kadar asam amino) tertinggi dan disukai panelis. Kata Kunci: Ikan teri, Enzim protease biduri, asam amino, organoleptik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Sudiyarmanto, Sudiyarmanto. "PENGARUH KONSENTRASI PERLAKUAN AWAL ALKALI TERHADAP ENZYMATIC DIGESTIBILITY PADA PROSES SAKARIFIKASI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT." Jurnal Ilmiah Teknik Kimia 2, no. 2 (August 8, 2018): 94. http://dx.doi.org/10.32493/jitk.v2i2.1684.

Full text
Abstract:
ABSTRAKBiomasa lignoselulosa dapat diperoleh dari berbagai limbah pertanian, limbah industri kertas, limbah hasil hutan dan limbah perkebunan. Salah satu contoh limbah perkebunan yang jumlahnya sangat melimpah di Indonesia adalah pelepah kelapa sawit. Limbah biomasa ini dapat dikonversi menjadi gula-gula sederhana (gula fermentasi) melalui dua tahapan, yaitu proses perlakuan awal dan hidrolisis secara enzimatis (sakarifikasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi perlakuan awal alkali terhadap enzymatic digestibility pada proses sakarifikasi pelepah kelapa sawit. Proses perlakuan awal pelepah kelapa sawit dengan variasi konsentrasi alkali 4-15 %(w/w) dilakukan pada kondisi rasio solid/liquid 1:5, temperatur 150oC dan tekanan awal 5 bar selama 30 menit. Sedangkan proses sakarifikasi dilakukan pada konsentrasi substrat 15 %(w/v), konsentrasi enzim selulase 15 FPU/g substrat menggunakan buffer asam sitrat pH 4,8 pada kondisi operasi; temperatur 50 oC, kecepatan 150 rpm dan waktu 72 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH 10 %(w/w) yang digunakan pada proses perlakuan awal alkali menghasilkan kadar selulosa tertinggi (69,38 %) dan kadar lignin terendah (13,34 %). Proses sakarifikasi dengan variabel ini dapat menghasilkan kadar glukosa sebesar 8,40 %(w/w) dan kadar xilosa sebesar 1,97 %(w/w). Sedangkan ED selulosa dan ED hemiselulosa yang diperoleh pada kondisi ini berturut-turut sebesar 12,07 % dan 24,28 %. Kata kunci : pelepah, kelapa sawit, perlakuan awal, sakarifikasi, enzymatic digestibility
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Windono, Tri, Christina Avanti, Purnomo Hadi Wibowo, Maya Dwiyanti, and Budipratiwi Wisudyaningsih. "UJI EFEKTIVITAS IN VITRO DAN IN VIVO PERLINDUNGAN TERHADAP SINAR MATAHARI SEDIAAN KRIM O/W DAN W/O YANG MENGANDUNG KOMBINASI RUTIN DAN ETIL PARA METOKSISINAMAT." Sains & Teknologi 1, no. 2 (October 15, 2019): 11. http://dx.doi.org/10.24123/jst.v1i2.2223.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perlindungan dari sinar matahari sediaan krim yang mengandung kombinasi rutin dan etil para metoksisinamat (EPMS) secara in vitro dan in vivo. Parameter yang digunakan dalam uji secara in vitro yaitu persen transmisi eritema (%TE), persen transmisi pigmentasi (%TP), dan nilai SPF in vitro. Pada uji efektivitas in vivo, parameter yang digunakan adalah nilai SPF yang diperoleh dengan membandingkan waktu untuk mencapai Dosis Eritema Minimal (DEM) pada “kulit terlindungi” dengan waktu untuk mencapai DEM pada “kulit tak terlidungi”. Hasil pengamatan uji efektivitas in vitro untuk krim O/W diperoleh nilai %TE = 6,26; %TP = 19,58; nilai SPF = 88,44 dan untuk krim W/O diperoleh nilai %TE = 6,10; %TP = 30,06; nilai SPF = 75,08. Sedangkan pada uji in vivo pengamatan dilakukan dengan mengamati respon eritema yang timbul 24 jam setelah waktu pajanan selesai. Penelitian secara in vivo menggunakan subyek hewan coba marmut dengan kriteria tertentu. Dari hasil pengamatan uji efektivitas in vivo, diperoleh nilai SPF 14 untuk krim O/W dan nilai SPF 15 untuk krim W/O.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

SYAKIR, M., M. H. BINTORO, and H. AGUSTA. "PENGARUH AMPAS SAGU DAN KOMPOS TERHADAP PRODUKTIVITAS LADA PERDU." Jurnal Penelitian Tanaman Industri 15, no. 4 (June 25, 2020): 168. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v15n4.2009.168-173.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRAK</p><p>Ampas sagu berpotensi sebagai sumber bahan organik untukmeningkatkan kesuburan tanah. Pengaruh ampas sagu terhadap kesuburantanah ditentukan oleh tingkat dekomposisi dan komposisinya. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui tingkat dekomposisi ampas sagu terhadappertumbuhan dan produksi lada perdu. Penelitian dilaksanakan di KebunPercobaan Institut Pertanian Bogor dan Balai Penelitian Tanaman Rempahdan Obat pada bulan Mei 2003 sampai April 2004. Tanaman yangdigunakan adalah tanaman lada perdu umur 4 tahun yang ditanam dibawah tanaman karet. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok(RAK), dengan 3 ulangan dan 6 tan/perlakuan yang menguji perlakuankombinasi antara tingkat dekomposisi ampas sagu(W) dan komposisinyadengan kompos (A), terdiri dari : W 0 = ampas sagu dekomposisi 0 bulan,W 1 = ampas sagu dekomposisi 1 bulan, dan W 2 = ampas sagu dekomposisi2 bulan dan A 1 = 100% ampas sagu, A 2 = 75% ampas sagu + 25% kompos,A 3 = 50% ampas sagu + 50% kompos dan A 4 = 25% ampas sagu + 75%kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan mulsa ampassagu 100 % dalam bentuk segar dekomposisi 1 bulan ternyata menghambatpertambahan jumlah cabang tersier lada perdu hingga akhir penelitian.Dibandingkan dengan kontrol terjadi perbedaan pengaruh yang nyataterhadap komponen produksi, sebagai respon terhadap kombinasiperlakuanW 2 A 2 , W 2 A 1, W 1 A 3 pada panjang tandan (9,13; 9,03; 8,70 cm),dan W 2 A 2 , W 2 A 1, W 0 A 4 pada jumlah biji/tandan (46,67; 43,00; 41,73biji/tandan), serta W 2 A 2 , W 2 A 1, W 2 A 3 pada bobot kering buahlada/tanaman (323,20; 314,90; 297,85 g/tanaman). Pemberian ampas sagu75% + 25% kompos (W 2 A 2 ) dan 100% (W 2 A 1 ) dekomposisi 2 bulanmampu meningkatkan jumlah biji 91 - 107% dan menghasilkan bobotkering buah yang tinggi sebesar 323,20 dan 314,90 g per tanaman.</p><p>Kata kunci: Ampas sagu, mulsa, lada perdu, produktivitas</p><p>ABSTRACT</p><p>Use of Sago Waste and Compost to Increase theProductivity of Bushy Black Pepper</p><p>As a source of organic matter to improve soil fertility, sago wastecan also be used as an ameliorant and natural herbicide. The effect of sagoand compost on soil fertility is determined by the grade of decompositionand its compositions. An experiment was conducted at the experimentalgarden of Bogor Agricultural University Bogor and Indonesian Medicinaland Aromatic Crops Research Institute, from May 2003 to April 2004.Plant material used was bushy black pepper of the Petaling variety, 4 yearsold, planted under rubber trees. The treatments used were A 1 W 0 = 100%sago waste without decomposition; A 1 W 1 = 100% sago waste after 1month decomposition; A 1 W 2 = 100% sago waste after 2 monthsdecomposition; A 2 W 0 = 75% sago waste + 25% compost, withoutdecomposition; A 2 W 1 = 75% sago waste + 25% compost, after 1 monthdecomposition; A 2 W 2 = 75% sago waste + 25% compost, after 2 monthsdecomposition; A 3 W 0 = 50% sago waste + 50% compost, withoutdecomposition; A 3 W 1 = 50% sago waste + 50% compost, after 1 monthdecomposition; A 3 W 2 = 50% sago waste + 50% compost, after 2 monthsdecomposition; A 4 W 0 = 25% sago waste + 75% compost, withoutdecomposition; A 4 W 1 = 25% sago waste + 75% compost, after 1 monthdecomposition; A 4 W 2 = 25% sago waste + 75% compost, after 2 monthsdecomposition; TBO = without organic matter (control). The experimentwas performed with a randomized block design, with 3 replicates and 6plants/plot. The results showed, that 100% sago palm waste after 1 monthdecomposition hampered number of tertiary branch until the end ofresearch. The real difference on the productivity components as a respondof combination sago waste treatments wereW 2 A 2 , W 2 A 1, W 1 A 3 for lengthof stem (9.13; 9.03; 8.70 cm), and W 2 A 2 , W 2 A 1, W 0 A 4 for number ofberries/spike (46.67; 43.00; 41.73 kernels/spike), and W 2 A 2 , W 2 A 1, W 2 A 3for dry weight of berries/plant (323.20; 314.90; 297.85 g/plant).Extension of 75% sago palm waste+ 25% compost (W 2 A 2 ) and 100%(W 2 A 1 ) after 2 months decomposition were able to increase amount ofseed 91 - 107 % and dry weight of berries /plant which were323.20 and314.90 g per plant.</p><p>Key words: Sago waste, mulch, bushy pepper black, productivity</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Meilianti, Meilianti. "PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI ARANG TONGKOL JAGUNG DENGAN VARIASI KONSENTRASI AKTIVATOR NATRIUM KARBONAT (Na2CO3)." Jurnal Distilasi 5, no. 1 (March 1, 2020): 14. http://dx.doi.org/10.32502/jd.v5i1.3025.

Full text
Abstract:
Tongkol buah jagung merupakan hasil perkebunan jagung yang biasanya langsung dibuang oleh para pedagang yang menjual makanan yang berbahan baku buah jagug ke lingkungan. Tongkol buah jagung dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif karena mempunyai struktur berpori dan mengandung selulosa (41%) dan hemiselulosa (36%) yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik karbon aktif yang dibuat dari arang tongkol jagung dengan aktivator Na2CO3. Proses karbonisasi karbon aktif dilakukan menggunakan alat furnace selama 30 menit dengan suhu 550 °C. Karbon aktif hasil proses karbonisasi dihaluskan dan diayak dengan ukuran 70 mesh dan diaktivasi selam 24 jam dengan larutan Na2CO3 dengan variasi konsentrasi 4.5%w/v, 5.0%w/v, 5.5%w/v, 6.0%w/v dan 6.5%w/v. Setelah dilakukan pengujian terhadap beberapa variable yang mengacu pada SNI 06 – 3730 – 1995 didapat kesimpulan bahwa karakterisasi karbon aktif dengan aktivator Na2CO3 yang yaitu kadar air terendah pada sampel 4.5 %w/v sebesar 0,20 %, kadar abu terendah pada sampel 4.5%w/v sebesar 0.85%w/v, zat terbang terendah pada sampel 6.5 %w/v sebesar 5,05 %, dan daya serap maksimum terhadap iodium pada konsentrasi 6,0 %w/v sebesar 1143 mg/g.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Jaliadi, Roza Yusfiandayani, and Mulyono Sumitro Baskoro. "STRUKTUR UKURAN DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN HASIL TANGKAPAN PADA RUMPON PORTABLE DAN RUMPON TRADISIONAL DI PERAIRAN ACEH BARAT." ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 1, no. 1 (July 27, 2018): 1–9. http://dx.doi.org/10.29244/core.1.1.1-9.

Full text
Abstract:
Penangkapan ikan telah memberikan konstribusi terhadap peningkatan ekonomi nelayan yang cukup memadai khususnya di wilayah Meulaboh. Semakin meningkatnya kegiatan penangkapan ikan dapat mengalami penurunan stok ikan pada rumpon, namun hal ini akan berdampak negatif terhadap populasi dan pola pertumbuhan dari segi panjang berat ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan yang tertangkap di sekitar rumponportable dan rumpon tradisional. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang merupakan hasil pengukuran panjang dan berat ikan selama 30 trips, kemudian data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan panjang cagak ikan di sekitar rumpon portableikan tongkol krei (Auxis thazard) dominasi ukuran panjang berkisar antara 24,5-27,5 cmFL dan 34,5-27,5 cmFL, ikan layang (Decapterus russelli) ukuran panjang antara 14,5-17,5 cmFL, ikan ekor kuning (Alepes djadaba) ukuran panjang antara 14,5-17,5 cmFL, ikan selar kuning (Selaroide leptolepis) ukuran panjang antara 14,5-17,5 cmFL. Hubungan panjang berat ikan pada rumpon portable dengan persamaan ikan tongkol krei W= 0,0089FL3,1293, ikan layang W=0,0068FL3,1414, ikan ekor kuning W= 0,0178FL2,8953, ikan selar kuning W= 0,0113FL3,0829. Hubungan panjang beratpada rumpon tradisional dengan persamaan ikan tongkol krei W= 0,0112FL3,0513,ikan layang W=0,011FL2,9588 , ikan ekor kuning W= 0,0632FL2,4025, ikan selar kuning W= 0,0256FL2,7779.Kata kunci:hubungan panjang berat, rumpon portable dan rumpon tradisional, periran Aceh Barat
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Rahmi, Nofitri, and Zulakmal . "DIMENSI METRIK DARI (K n P m ) K 1." Jurnal Matematika UNAND 5, no. 1 (March 1, 2016): 90. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.5.1.90-95.2016.

Full text
Abstract:
Abstrak. Misalkan terdapat graf G = (V; E) dan W V (G), dimana jWj = K,dan W = fv1; v2; ; vg. Representasi metrik dari titik v 2 V terhadap W adalahr(v j W) = (d(v; v1k); d(v; v2); ; d(v; v)). Himpunan W dikatakan sebagai resolvingset di G jika untuk setiap pasangan dari titik-titik berbeda u; v 2 V , r(u j W) 6 =r(v j W). Dimensi metrik dari G adalah kardinalitas minimum dari resolving set untukG dan dinotasikan dim(G). Graf (KnkP) adalah graf hasil kali Kartesius antara graflengkap (Kn) dengan n titik dan graf lintasan (Padalah graf yang diperoleh dari graf (Kdengan cara menghubungkan titik vijnm Pdi (KnmPm) dengan m titik. Graf (Kn1P) dengan nm titik dan graf lengkap Km) ke titik u, yang merupakan salinanke-ij dari graf K1ij, untuk 1 i n dan 1 j m. Pada paper ini dikaji kembalimakalah [4] yang membahas tentang penentuan dim((Kn Pm) Kuntuk n 3 danm 2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Setiawan, Andri, Didi Yulistio, and Gumono Gumono. "POLA PENALARAN PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU TAHUN 2016." Jurnal Ilmiah KORPUS 2, no. 2 (January 9, 2019): 131–40. http://dx.doi.org/10.33369/jik.v2i2.6514.

Full text
Abstract:
Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan pola penalaran pada bagian latar belakang skripsi mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu tahun 2016. Peneliti menggunakan teori Toulmin mencakup enam unsur argumen, yaitu C (claim), pernyataan , G (ground) alasan atau bukti, W (warrant) pendukung, B (backing) pendukung tambahan, M (modal qualifier) kepastian pernyataan atau ukuran klaim, dan R (rebuttal) penyangkalan. Metode penelitian yang digunakan, yaitu deskripsi kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kalimat pada bagian latar belakang skripsi mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu tahun 2016, yang berjumlah 20 data. Sumber data penelitian ini yaitu, skripsi mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian tahun 2016 Universitas Bengkulu. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dokumentasi. Analisis data dengan langkah sebagai berikut (i) membaca teks, (ii) mengklasifikasikan teks, (iii) mengelompokkan data sesuai permasalahan, (iv) menganalisis data penelitian sesuai permasalahan, (v) interpretasi dan kualifikasi data sesuai masalah. Hasil penelitian ditemukan beberapa pola penalaran dengan variasinya. Pola tersebut adalah (1) pola II (C-G-W) dengan pola (C-G-W) dan (W-C-G), (2) pola III (C-G-W-B) dengan variasi pola (G-W-B-C), (G-W-C-B), dan (W-B-G-C), (3) pola IV (C-G-W-B-MQ) dengan variasi pola (W-B-C-MQ-G), (G-C-W-B-MQ), (W-C-MQ-G-B), (W-C-G-B-MQ), (W-B-G-C-MQ), (G-C-W-MQ-B), (G-W-C-B-MQ), (C-G-W-B-MQ) dan (G-C-MQ-W-B) (4) pola V (C-G-W-B-MQ-R) dengan variasi pola (C-W-G-B-MQ-R), (C-G-W-B-R-MQ), (G-C-W-R-B-MQ), (W-B-G-R-C-MQ), dan (W-G-B-C-R-MQ).Variasi tersebut hanya terletak pada penempatan kalimat yang memiliki fungsi unsur argumentasi.Kata kunci: Pola penalaran, bagian latar belakang skripsi, teori Toulmin
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Soekardi, Chandrasa. "ANALISIS PENGARUH EFEKTIVITAS PERPINDAHAN PANAS DAN TAHANAN TERMAL TERHADAP RANCANGAN TERMAL ALAT PENUKAR KALOR SHELL & TUBE." SINERGI 19, no. 1 (February 1, 2015): 19. http://dx.doi.org/10.22441/sinergi.2015.1.004.

Full text
Abstract:
Kajian dalam tulisan ini berisi gambaran tentang hasil analisis pengaruh rata-rata faktor efektivitas perpindahan panas dan faktor koefisien perpindahan panas global terhadap dimensi utama hasil perancangan APK shell & tube dengan metode efektivitas-NTU. Faktor efektivitas perpindahan panas 35%, 40%, dan 45% dan koefisien perpindahan panas global 1700 W/m2K, 1900 W/m2K, dan 2100 W/m2K dipilih sebagai batasan experimen. Hasil rangkaian perhitungan menunjukkan bahwa APK memiliki dimensi utama yang paling ekonomis pada saat dirancang dengan menggunakan efektivitas perpindahan panas 35% dan koefisien perpindahan panas global 2100 W/m2K.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Saefuddin, Rizal Fahmi, Bambang Winardi, and Sudjadi Sudjadi. "PERANCANGAN PLTS HYBRID DENGAN BIDIRECTIONAL DC-DC CONVERTER DI GEDUNG ICT UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB SIMULINK." Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro 10, no. 2 (June 3, 2021): 390–98. http://dx.doi.org/10.14710/transient.v10i2.390-398.

Full text
Abstract:
Penggunaan energi fosil yang terus menerus menyebabkan ketersediannya makin langka, sehingga dibutuhkan sumber energi terbarukan yang bersih dan ramah lingkungan, salah satunya energi matahari. Salah satu bagian penting dari sistem energi terbarukan adalah penyimpanan. Elememen penyimpanan yang digunakan berupa baterai. Dibutuhkan rangkaian konverter untuk mengatur arah aliran daya guna mengisi dan menggunakan energi dari baterai. Dalam Tugas Akhir ini telah dirancang Bidirectional DC-DC Converter metode kontrol Proportional-Integral. Pengujian dilakukan dengan variasi iradiasi dan variasi suhu. Hasil pengujian variasi iradiasi 0 W/m2, baterai mengalami kondisi discharging dan mengalirkan daya ke beban sebesar 1,58 kW. Pada pengujian variasi iradiasi 200 W/m2, baterai mengalami kondisi discharging dan mengalirkan daya ke beban sebesar 611 W. Sedangkan pada iradiasi 400 W/m2, 600 W/m2, 800 W/m2 dan 1000 W/m2 baterai mengalami kondisi charging karena beban sudah disuplai oleh panel sepenuhnya. Hasil pengujian ketika suhu panel surya 25℃ arus pada baterai sebesar 54,35 A, ketika suhu 35℃ arus pada baterai sebesar 51,1 A, dan ketika suhu 45℃ arus pada baterai sebesar 47,76 A. Semakin tinggi suhu pada panel surya maka semakin kecil arus yang masuk ke baterai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Purwati, Dwi, and Budi Rudianto. "Dimensi Metrik Dari Graf Hasil Kali Kartesius Antara Dua Lintasan (Pn x Pm) Korona Graf Lengkap K1." Jurnal Matematika UNAND 4, no. 4 (July 26, 2019): 28. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.4.4.28-33.2015.

Full text
Abstract:
Misalkan terdapat graf G = (V, E) dan W ⊆ V (G), dimana W = {v1, v2, · · · , vk}. Representasi metrik dari titik v ∈ V terhadap W adalahr(v | W) = (d(v, v1), d(v, v2), · · · , d(v, vk)).Himpunan W dikatakan sebagai resolving set di G jika untuk setiap pasangan dari titiktitik berbeda u, v ∈ V , r(u | W) 6= r(v | W). Dimensi metrik dari G adalah kardinalitas minimum dari resolving set untuk G dan dinotasikan dim(G). Graf (Pn × Pm) adalah graf hasil kali Kartesius antara graf lintasan dengan n titik dan graf lintasan dengan m titik. Graf (Pn × Pm) K1 adalah graf yang diperoleh dari graf (Pn × Pm) dengan nm titik dan graf lengkap K1, dengan cara menghubungkan titik vij di (Pn × Pm) ke titik uij , yang merupakan salinan ke-ij dari graf K1, untuk 1 ≤ i ≤ n dan 1 ≤ j ≤ m. Pada makalah ini dikaji kembali [4] yang membahas tentang penentuan dim((Pn × Pm) K1 untuk n ≥ 3 dan m ≥ 2.Kata Kunci: Dimensi metrik, resolving set, hasil kali kartesius, graf korona
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Ninda Meiditia Putri, Rhazista Noviardi, Reginawanti Hindersah, and Pujawati Suryatmana. "Pengaruh Topsoil dan Pupuk Organik Terhadap Panjang Sulur dan Jumlah Daun Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea Batatas Lamb.) pada Media Tailing Emas." Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 23, no. 1 (February 16, 2021): 33–37. http://dx.doi.org/10.29244/jitl.23.1.33-37.

Full text
Abstract:
Pengolahan bijih emas di pertambangan emas rakyat di Desa Kertajaya, Sukabumi, Jawa Barat menghasilkan limbah sisa pengolahan atau tailing yang umumnya dibuang ke sungai atau kebun, ditampung pada kolam penampungan atau dimasukkan ke dalam karung untuk diolah kembali. Keterbatasan lahan yang dimiliki masyarakat menyebabkan kolam dan kebun bekas pembuangan tailing tersebut banyak dimanfaatkan untuk becocok tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan topsoil inceptisol dan pupuk organik pada tailing terhadap panjang sulur dan jumlah daun tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas) pada fase vegetatif maksimum (7 minggu setelah tanam). Tailing dan topsoil inceptisol yang digunakan pada penelitian ini diambil dari Desa Kertajaya, Sukabumi sedangkan pupuk organik yang digunakan berasal dari kotoran sapi. Tanaman ubi jalar yang digunakan adalah ubi jalar klon MZ119. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian UNPAD, Sumedang pada bulan Januari sampai dengan Mei 2020. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu rasio topsoil sebanyak 3 taraf (30% w/w; 50% w/w; dan 70% w/w) dan dosis pupuk organik sebanyak 4 taraf (tanpa pupuk; 10 ton ha-1; 20 ton ha-1; dan 30 ton ha-1) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan 70% topsoil : 30% tailing dan dosis kompos 30 ton ha-1 menghasilkan panjang sulur dan jumlah daun tanaman ubi jalar pada fase vegetatif maksimum masing-masing sebesar 24.33 cm dan 54.33.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Lintong, Rocky, Yohanes A. R. Langi, and Charles E. Mongi. "Penerapan Analisis Faktor Terhadap Kualitas dan Kepuasaan Pelayanan Pasien Rumah Sakit TK-II R.W Mongisidi." d'CARTESIAN 9, no. 1 (January 23, 2020): 24. http://dx.doi.org/10.35799/dc.9.1.2020.25752.

Full text
Abstract:
Rumah sakit adalah salah satu institusi yang menyediakan berbagai layanan untuk dokter, perawat dan ahli untuk orang yang sakit. Layanan adalah salah satu faktor utama tidak hanya untuk rumah sakit tetapi juga untuk berbagai institusi lainnya. Dalam penelitian ini, analisis faktor digunakan untuk menentukan kepuasan dan kualitas layanan dari TK W II R. W Mongisidi Hospital menggunakan aplikasi perhitungan statistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis faktor kualitas dan layanan Rumah Sakit TK-II R. W Mongisidi dan untuk mengetahui penerapan analisis faktor terhadap kualitas dan layanan dari TK-II R. W Mongisidi Hospital. . Dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa pasien dari Rumah Sakit TK-II R. W Mongisidi cukup puas dengan layanan yang diberikan oleh Rumah Sakit dengan tingkat kepuasan 64.484%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Caroko, Novi. "Pirolisis Campuran PET dan LDPE Menggunakan Oven Microwave." JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) 5, no. 1 (October 5, 2021): 25–34. http://dx.doi.org/10.18196/jmpm.v5i1.11947.

Full text
Abstract:
Meningkatnya kebutuhan manusia terhadap produk plastik khususnya yang berbahan PET dan LDPE berdampak pada sampah yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh daya keluaran microwave (600 W dan 800 W) pada proses microwave-assisted pyrolysis sampah PET dan LDPE. Penelitian ini mencakup tiga langkah: preparasi sampel, analisis termogravimetri, dan analisis studi kinetik. Hasil studi kinetik menunjukan bahwa peningkatan daya keluaran microwave mengakibatkan peningkatan temperatur maksimum, laju kenaikan temperatur, laju kehilangan massa, dan nilai kalor. Energi aktivasi pirolisis LDPE lebih rendah dibandingkan PET. Hasil uji GC-MS menunjukan pyrolytic oil PET didominasi oleh senyawa asetaldehid, sedangkan pada LDPE didominasi senyawa fenol. Daya keluaran microwave paling efektif yang digunakan untuk memperoleh pyrolytic oil dari PET adalah 800 W, sedangkan LDPE adalah 600 W.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Tandiangga, Patrio. "Simbolisme, Realitas, dan Pikiran dalam Semiotika Charles W. Morris." Jurnal Syntax Transformation 2, no. 5 (May 23, 2021): 650–61. http://dx.doi.org/10.46799/jst.v2i5.274.

Full text
Abstract:
The purpose of this research is to discuss the problem of the nature of the mind, the place of mind in experience, and the relation of mind and experience to reality at large. Morris aims to show that thought and mind are not entities, nor even processes involving a physical substance distinguishable from the rest of reality, but are explicable as the functioning of parts of experience as symbol to an oganism of other parts of experience. Being then the symbolic portion of experience, the physical or mental can neither be sharply opposed to the rest of experience nor identified with the whole of experience. Since experience will be shown to be a portion of reality, it follows that mind and reality can never be utterly separated nor indiscriminately identified. A functional view of mind gives a new basis for the interpretation of philosophical problems.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Ortiz, Gaye Williams. "Daring, Disreputable, and Devout - By Dan W. Clanton, Jr." Reviews in Religion & Theology 18, no. 4 (August 23, 2011): 600–602. http://dx.doi.org/10.1111/j.1467-9418.2011.00923.x.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

English, Suzanne. "The Trial of Dan White: by Kenneth W. Salter." Journal of Contemporary Criminal Justice 8, no. 3 (August 1992): 265–66. http://dx.doi.org/10.1177/104398629200800308.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Parchem, Marek. "Upbringing in the Book of Daniel – the Ideal of a Young Jewish Man According to Daniel 1:3-7." Verbum Vitae 21 (January 14, 2012): 65–81. http://dx.doi.org/10.31743/vv.1540.

Full text
Abstract:
Opowiadanie w Dan 1 przedstawia Daniela i jego towarzyszy, którzy deportowani przez Nabuchodonozora do Babilonu mają w trzy lata uczyć się „pisma i języka Chaldejczyków”. Ta babilońska edukacja młodzieńców żydowskich ma na celu wychowanie lojalnych dworzan, którzy będą służyć królowi. W Dan 1,3-7 zostają ukazane predyspozycje młodzieńców umożliwiające im pobieranie nauki – zarówno fizyczne (brak jakiejkolwiek skazy, piękny wygląd), jak i intelektualne (mądrość, wiedza, inteligencja). Temat edukacji młodzieńców żydowskich pojawia się w Dan 1 w kontekście zachowania tożsamości narodowej i religijnej Żydów żyjących w diasporze, a więc z dala od ojczyzny, oraz w obcym pogańskim środowisku. Autor Dan 1 akceptuje możliwość „pogańskiej” edukacji Żydów, ale pod warunkiem że pozostaną oni wierni Bogu i narodowym tradycjom. Postać Daniela jest ukazana jako ideał – wzorzec do naśladowania – Żyda, który mimo pogańskiego wychowania pozostaje wierny Bogu. Tego rodzaju „model” postępowania staje się bardzo aktualny w czasach ostatniego redaktora Księgi Daniela z czasów machabejskich, gdy podstawowym problemem było zachowanie swej odrębności narodowej i wierności Bogu wobec nasilającej się hellenizacji.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Taolin, Roberto I. C. O., Impron Impron, Rini Hidayati, and Bregas Budianto. "Profil Cuaca dan Parameter Nisbah Bowen di Areal Persawahan Kabupaten Indramayu Saat Periode Kering Musim Tanam II." Savana Cendana 2, no. 01 (January 27, 2017): 15–18. http://dx.doi.org/10.32938/sc.v2i01.80.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan profil cuaca serta semua komponen yang mempengaruhi neraca energi selama periode kering musim tanam II yang terjadi di areal persawahan Kabupaten Indramayu, dilaksanakan bulan Juni hingga September 2012. Hasil penelitian menunjukkan fluktuasi cuaca harian dan parameter Nisbah Bowen umumnya mengikuti penerimaan radiasi neto sesuai karakter masing-masing seperti suhu, gradien suhu bola kering, kecepatan angin, limpahan bahang tanah dan limpahan bahang laten yang meningkat selama siang hari dan menurun kembali menjelang sore hari. Sebaliknya, gradien suhu bola basah, kelembaban dan tekanan udara, menurun selama siang hari dan kembali meningkat menjelang sore hari. Rata-rata harian unsur cuaca dan parameter bowen antara lain radiasi neto 241 W m-2, suhu udara 28,3 oC, kelembaban relatif 66%, tekanan udara 101 kPa, limpahan bahang tanah 8,1 W m-2, nisbah bowen 0,16, limpahan bahang laten 172,9 W m-2. Radiasi neto yang diterima permukaan selama penelitian relatif konstan antara 183 W m-2 sampai 268 W m-2 dengan rata-rata 231 W m-2, suhu udara rata-rata 29,4 oC. Kelembaban relatif berkisar antara 45% hingga 67% dengan rata-rata 59%, sedangkan tekanan udara rata-rata 101 kPa. Angin bertiup lebih banyak ke arah tenggara (138,4 o) dengan kecepatan rata-rata 0,9 m s-1. Limpahan bahang tanah berkisar antara 4,7 W m-2 sampai 14,6 W m-2 dengan rata-rata 7,9 W m-2 sedangkan Nisbah Bowen berkisar antara 0,02 sampai 0,22 dengan rata-rata 0.10. Limpahan bahang laten berbanding lurus terhadap penerimaan radiasi neto dengan nilai berkisar antara 134,4 W m-2 sampai 226,5 W m-2 dengan rata-rata 184 W m-2. ©2017 dipublikasikan oleh Savana Cendana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

VAN HARLING, VINA N. "PENENTUAN KADAR ASAM ELAGAT EKSTRAK METANOL KULIT BUAH DAN BIJI BUAH DELIMA (Punica granatum. L)." SOSCIED 1, no. 2 (November 1, 2018): 30–33. http://dx.doi.org/10.32531/jsoscied.v1i2.147.

Full text
Abstract:
Penelitian tentang Pengukuran kadar asam elagat dalam ekstrak metanol kulit buah dan biji delima (Punica granatum) dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kadar asam elagat dalam kulit buah dengan biji delima, Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kadar asam elagat pada kulit buah sebesar 2,8 % w/w (berat kering) relatif lebih besar dibandingkan pada bijinya yaitu 0,76 % w/w (berat kering), dan kadar asam elagat pada kulit buah sebesar 0,72% w/w (berat basah) masih relative lebih besar dibandingkan bijinya yaitu 0,68% w/w.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Yuhasnil, Yuhasnil. "PARADIGMA MENTALITAS GURU YANG BERKELIMPAHAN (PROFIL PENDIDIK DI MASA DEPAN)." Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 10, no. 1 (May 31, 2020): 101. http://dx.doi.org/10.20527/kewarganegaraan.v10i1.8312.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana mentalitas guru di Indonesia dan juga melihat bagaimana profesi pendidik dimata guru itu sendiri. Metode penelitian ini menggunakan analisis deskriptif memberikan gambaran dan keterangan yang secara jelas, objektif, sistematis, analitis dan kritis mengenai mentalitas guru yang terdapat dalam karya Louis V.Gerstner, dkk dalam buku, Reinventing Education dan Harold W. Stevenson dan James W. Stigler, The Learning Gap (1992) . Hasil penelitian menunjukan bahwa Profesi guru tetap diagungkan, disanjung, dan dikagumi peran nya. Hanya saja, peran guru dimasa depan, menurut pakar pendidikan dari Amerika Louis V.Gerstner, dkk dalam buku, Reinventing Education (1995) atau Harold W. Stevenson dan James W. Stigler, The Learning Gap (1992) akan berubah , terutama menyangkut pola relasi antara guru dan lingkungan nya , dengan sesama guru, dengan murid, dengan orang tua, dengan kepala sekolah, dengan teknologi, dan dengan kariernya sendiri. Guru dimasa depan lebih tidak tampil sebagai pengajar (teacher); namun dalam bentuk pelatih , konselor, menager belajar, partisipan, pemimpin, pelajar, dan pengarang.Kata Kunci : Profesi Guru, Peran Guru di Masa Depan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Wibowo, Agung Ari, Ade Sonya Suryandari, Eko Naryono, Vania Mitha Pratiwi, Muhammad Suharto, and Naila Adiba. "Encapsulation of Clove Oil within Ca-Alginate-Gelatine Complex: Effect of Process Variables on Encapsulation Efficiency." Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan 5, no. 1 (April 29, 2021): 71. http://dx.doi.org/10.33795/jtkl.v5i1.214.

Full text
Abstract:
Karena memiliki khasiat seperti analgesik, minyak cengkeh biasa digunakan sebagai obat, antibakteri, antioksidan, dan antimikroba. Kemungkinan enkapsulasi minyak cengkeh sebagai makrokapsul padat dipelajari dengan pembuatan makrokapsul Ca-Alginate-Gelatine. Variabel proses yang digunakan adalah variasi konsentrasi alginat 1% dan 1,5% b / v, dan perbandingan massa antara alginat-gelatin divariasikan antara 1: 4, 1: 6, dan 1: 8 w /w. Selain itu, variasi konsentrasi CaCl2 (10%, 20% dan 30% w / v) sebagai cross-linking agent pembentukan kompleks Ca-Alginate juga digunakan sebagai variabel proses. Peningkatan konsentrasi alginat, gelatin dan CaCl2 nampaknya menurunkan efisiensi enkapsulasi karena terbatasnya volume ruang bebas yang terbentuk pada matriks Ca-Alginat-Gelatin. Efisiensi enkapsulasi tertinggi (93,08%) diperoleh pada penggunaan Alginat 1% w / v, dengan perbandingan alginat dengan gelatin 1: 4 dan ikatan silang dalam larutan CaCl2 10% w / v selama 15 menit.Owing to the properties such as analgesic, clove oil is commonly used as medicine, antibacterial, antioxidant, and antimicrobial drugs. The possibility of clove oil encapsulation as a solid macrocapsule was studied by making Ca-Alginate-Gelatine macrocapsules. The process variables used were variations in Alginate concentration of 1% and 1.5% w/v, and the mass ratio between alginate-gelatine was varied between 1: 4, 1: 6, and 1: 8 w/w. In addition, variations in the concentration of CaCl2 (10%, 20% and 30% w/v) as a cross-linking agent for the formation of Ca-Alginate complexes were also used as process variables. The increase of alginate, gelatine and CaCl2 concentration seems to decreased the encapsulation efficiency because of the limitation of the free space volume formed in the Ca-Alginate-Gelatine matrix. The highest encapsulation efficiency (93.08%) was obtained in the use of Alginate 1% w/v, with a ratio of alginate to gelatine 1: 4 and cross-linking in a 10% w/v CaCl2 solution for 15 minutes.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Riskiana, Dewi Nur, Anis Rohanda, and R. Farzand Abdullatif. "ESTIMASI PANAS GAMMA PADA PRODUKSI RADIOISOTOP Lu-177, Ir-192, DAN Au-198 DI TERAS MOLIBDENUM RSG-GAS." Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir 28, no. 2 (June 30, 2022): 101. http://dx.doi.org/10.17146/urania.2022.28.2.6654.

Full text
Abstract:
ESTIMASI PANAS GAMMA PADA PRODUKSI RADIOISOTOP Lu-177, Ir-192, DAN Au-198 DI TERAS MOLIBDENUM RSG-GAS. Panas gamma (Gamma heating) merupakan isu penting terkait keselamatan fasilitas iradiasi suatu reaktor dan sampel iradiasinya. Panas gamma dihasilkan dari interaksi energi gamma dengan material target. Energi gamma yang dihasilkan dari reaktor memiliki karakteristik energi gamma yang berbeda yang salah satunya dipengaruhi oleh jenis bahan bakar (jenis teras). Uranium molibdenum (UMo) merupakan bahan bakar masa depan yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan uranium oksida (UO2) dan silisida (USi) salah satunya dapat meningkatkan operasi reaktor. Untuk itu dilakukan studi komputasi panas gamma RSG-GAS dengan bahan bakar UMo pada beberapa proses produksi radioisotop seperti radioisotop Lu-177, Ir-192, dan Au-198. Penelitian ini menggunakan code ORIGEN untuk menghitung energi gamma yang dihasilkan untuk jenis bahan bakar UMo. Estimasi panas gamma menggunakan program Gamset, suatu program didesain dan sudah teruji untuk menghitung panas gamma di RSG-GAS. Hasil perhitungan panas gamma berbahan bakar UMo di RSG-GAS dalam kisaran 4,85 W/g ~ 8,69 W/g . Hasil ini lebih kecil dibandingkan dengan panas gamma pada uranium silisida (USi) yaitu sekitar 9,27 W/g ~ 13,3 W/g. Radioisotop Lu-177 memiliki panas gamma terbesar sekitar 8,69 W/g, yang diikuti oleh Au-198 dan Ir-192 yang masing-masing sebesar 5,89 W/g dan 7,12 W/g. Panas gamma pada ketiga radioisotop yang diproduksi oleh RSG-GAS berbahan bakar UMo tidak melebihi panas gamma maksimum (20 W/g) yang telah ditentukan sehingga dapat diartikan aman untuk reaktor dan sampel.Kata kunci: Panas gamma, UMo, RSG-GAS, radioisotop
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Marinda, Debby, and Syafruddin Syafruddin. "Dimensi Metrik dari Graf Naga Tn,m." Jurnal Matematika UNAND 4, no. 3 (July 26, 2019): 25. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.4.3.25-30.2015.

Full text
Abstract:
Misalkan W suatu sub himpunan dari G dengan |V (G)| = n. Himpunan W dikatakan sebagai resolving set di G jika vektor-vektor representasi dari r(vi|W) berbeda untuk setiap vi ∈ V (G), untuk i = 1, 2, · · · , n. Resolving set dengan kardinalitas minimum disebut dengan resolving set minimum atau disebut juga dengan basis dan kardinalitasnya disebut sebagai dimensi metrik yang dinotasikan dengan dim(G). Representasi dari titik v terhadap W dinotasikan dengan r(vi|W) dan dapat ditulis sebagai r(v|W) = (d(vi, w1), d(vi, w2), · · · , d(vi, wk)), untuk i = 1, 2, · · · , n dan 1 ≤ k ≤ i. Misal terdapat graf siklus Cn dimana n ≥ 3 dan graf lintasan Pm+1, m ≥ 2 dengan titik V (Cn) = {v1, v2, · · · , vn} dan V (Pm+1) = {u0, u1, · · · , um}. Tulisan ini merupakan studi literatur dari makalah [1], yang membahas tentang penentuan dimensi metrik dari graf naga Tn,m, dimana diperoleh bahwa dim(Tn,m) = 2.Kata Kunci: Dimensi Metrik, Resolving set, Graf Naga
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Endriatno, Nanang, Sudarsono Sudarsono, Budiman Sudia, Al Ichlas Imran, Aminur Aminur, Prinob Aksar, and Salimin Salimin. "Kajian Intensitas Radiasi Matahari Bulanan Untuk Pemanfaatan Energi Surya di Sulawesi Tenggara." Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) 7, no. 1 (February 27, 2022): 18. http://dx.doi.org/10.33772/jfe.v7i1.23117.

Full text
Abstract:
Data potensi matahari dapat membantu dalam perancangan panel surya, alat pengering dan teknologi lain yang memanfaatan energi matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas radiasi total matahari tahunan dan rata-rata tiap bulan di Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan adalah pembuatan peta batas kabupaten dengan software google earth pro, kemudian berdasar peta batas tersebut dibuat peta koordinat dengan menggunakan software QGIS, kemudian memilih koordinat pada tiap kabupaten untuk menentukan intensitas radiasi matahari berdasarkan data yang diambil dari database online National Aeronautics and Space Administration (NASA). Data radiasi matahari yang diambil merupakan rata rata radiasi selama 22 tahun dari Januari sampai Desember. Lokasi yang dianalisis di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu; Kabupaten Buton, Buton Utara, Konawe Selatan, Konawe, Kolaka Utara, dan Kota Kendari. Hasil analisis menunjukkan intensitas radiasi matahari pada tiap Kabupaten yaitu: intensitas rata-rata tiap bulannya mempunyai pola yang berbeda, yaitu maksimum pada bulan maret yaitu 228.8 W/m2 dan oktober 274.2 W/m2 terjadi pada kabupaten Buton. Untuk nilai radiasi rata-rata maksimum 22 tahun terdapat pada Kabupaten buton yaitu 228,7 W/m2 dan minimum pada Kabupaten Kolaka Utara yaitu 207,3. W/m2. Sementara kabupaten lain, Buton Utara: 21.1 W/m2 , Konawe Selatan 221.1 W/m2, Kendari 211.8 W/m2, Konawe 207.8 W/m2, Kolaka Utara 207.3 W/m2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Sasmita, Aryo, Yohanes Yohanes, and Karina Yolanda. "Analisis Emisi Gas Buang dari Mesin Diesel Modifikasi Dipengaruhi Daya Mesin dan Bahan Bakar Campuran Oli Bekas dan Dexlite." Semesta Teknika 25, no. 2 (November 26, 2022): 170–78. http://dx.doi.org/10.18196/st.v25i2.13748.

Full text
Abstract:
Salah satu bahan bakar alternatif yang potensial adalah oli pelumas bekas. Pemanfaatan oli pelumas bekas dapat mengurangi limbah dari aktivitas perbengkelan. Pemanfaatan oli pelumas bekas telah dilakukan sebelumnya menggunakan mesin diesel modifikasi di Laboratorium Teknologi Produksi Universitas Riau, namun emisi gas buang masih melebihi baku mutu pada daya pembebanan 2.000 W. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis emisi gas buang dari mesin diesel modifikasi menggunakan variasi campuran oli pelumas bekas dan dexlite. Variasi tersebut adalah D10 (90% oli pelumas bekas dan 10% dexlite), D20 (80% oli pelumas bekas dan 20% dexlite), D30 (70% oli pelumas bekas dan 30% dexlite). Emisi gas buang diujikan pada variasi beban daya kondisi idle, 1.000, dan 2.000 Watt. Hasil penelitian menunjukkan campuran bahan bakar terbaik adalah D10, pada daya pembebanan 2.000 Wmenghasilkan emisi CO, HC, dan Opasitas masing-masing sebesar 1,94%, 0,43 ppm, dan 21,53% yang berada di bawah baku mutu. Pada campuran D20, nilai opasitas sudah melebihi baku mutu pada daya pembebanan 2.000 W, sementara campuran D30 nilai opasitas melebihi baku mutu pada daya pembebanan 1.000 W dan 2.000 W.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

S, Hasbi Assiddiq, and Mochamad Bastomi. "ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR PANEL TERHADAP DAYA DAN EFISIENSI KELUARAN SEL SURYA POYCRYSTALLINE." DINAMIKA : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin 11, no. 1 (December 7, 2019): 33. http://dx.doi.org/10.33772/djitm.v11i1.9285.

Full text
Abstract:
Intensitas radiasi matahari merupakan sumber energi yang dikonversi oleh sel surya menjadi energi listrik, besarnya intensitas radiasi yang sampai ke permukaan bumi bervariasi pada setiap jam/hari. Adapun parameter lain yang memberikan pengaruh besar terhadap daya konversi sel surya adalah kondisi temperatur panel. Penelitian ini bertujuan; mengetahui besarnya perubahan intensitas radiasi matahari yang tiba dipermukaan bumi setiap jam/hari; mengetahui hubungan antara intensitas radiasi matahari dengan temperatur panel; mengetahui pengaruh perubahan intensitas radiasi matahari dan temperatur panel terhadap daya dan efisiensi keluaran sel surya. Pengaruh perubahan intensitas radiasi terhadap daya dan efisiensi sel surya yaitu berbanding lurus dimana pada pukul 08.00 WITA intensitas (E) 425 (W/m2) daya keluaran (Pout) 7,360 W dan efisiensi maksimum (hm) 9,611 %, sedangkan pada pukul 12.00 WITA intensitas radiasi matahari (E) 1002 (W/m2) daya keluaran (Pout) 17,03 W dan efisiensi maksimum (hm) 9,44 %. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa daya (Pout) keluaran terbesar diperoleh pada temperatur panel (Tp) terendah yaitu 36,73 oC dengan daya (Pout) 17,03 W dengan efisiensi maksimum (hm) tertinggi yaitu 9,44 % sedangkan daya (Pout) keluaran terkecil diperoleh pada temperatur panel (Tp) tertinggi yaitu 45,10 oC dengan daya (Pout) 14,78 W dan efisiensi maksimum (hm) tertinggi yaitu 8,20 %. Hubungan antara temperatur terhadap daya dan efisiensi maksimum berbanding terbalik.Kata kunci: sel surya; temperatur; daya; efisiensi; intensitas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Febrianti, Fifi, Lyra Yulianti, and Narwen Narwen. "DIMENSI METRIK PADA GRAF AMALGAMASI TANGGA SEGITIGA DIPERUMUM HOMOGEN." Jurnal Matematika UNAND 8, no. 1 (July 5, 2019): 84. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.8.1.84-90.2019.

Full text
Abstract:
Misalkan terdapat G = (V, E) suatu graf terhubung dan misal terdapat dua titik u, v ∈ V . Jarak antara u dan v didefinisikan sebagai panjang lintasan terpendek antara u dan v yang dinotasikan dengan d(u, v). Misalkan terdapat himpunan terurut W ⊂ V (G), dengan W = {w1, w2, · · · , wk}. Misal terdapat titik v ∈ V (G). Representasi titik v terhadap W, dinotasikan r(v|W), adalah k-vektorr(v|W) = (d(v, w1), d(v, w2), · · · , d(v, wk)).Jika untuk setiap dua titik u dan v di G diperoleh bahwa r(u|W) 6= r(v|W), maka W dinamakan sebagai himpunan pemisah (resolving set) untuk G. Himpunan pemisah yang mempunyai kardinalitas minimum dinamakan himpunan pemisah minimum (minimum resolving set). Banyaknya anggota dari himpunan pemisah minimum ini dinamakan dimensi metrik dari G, dinotasikan dim(G). Graf amalgamasi graf tangga segitiga diperumum homogen adalah graf yang diperoleh dari hasil amalgamasi m buah graf tangga segitiga diperumum yang homogen, lebih sederhana dinotasikan dengan Amal{T rn, v}m. Pada paper ini dibahas dimensi metrik dari Amal{T rn, v}m dengan n = 3,n = 4 dan m = 2kata kunci: Dimensi Metrik, Himpunan pemisah,Representasi, Graf amalgamasi tangga segitiga diperumum homogen.Diterima: Direvisi:Dipublikasikan : KataKunci: Dimensi Metrik, Himpunan pemisah,Representasi, Graf amalgamsi tangga segitiga diperumum homogen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Firdaus, Charisma Rahma, and Sendy Agil Prasetyo. "Pemanfaatan Panel Surya Untuk Sistem Penerangan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Mega Dilengkapi Dengan Pengaturan Dimmer." Eksergi 15, no. 3 (February 17, 2020): 122. http://dx.doi.org/10.32497/eksergi.v15i3.1787.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini bertujuan merancang dan merakit suatu alat kontrol untuk sistem penerangan dengan sumber energi matahari menggunakan panel surya. Metode yang digunakan yaitu pembuatan alat dan pengujian. Proses pengujian berupa pembangkitan panel surya sebanyak 4 kali dan penggunaan sistem penerangan dengan 4 variasi dimmer atau intensitas cahaya lampu. Variasi dimmer yang digunakan adalah 25%, 50%, 75% dan 100%. Pada pengujian pembangkitan didapatkan intensitas radiasi matahari 1000,557 W/m2; 998,82 W/m2; 971,71 W/m2 dan 975,666 W/m2 dengan waktu pengisian selama 8,583 jam; 8,75 jam 9,416 jam, dan 9,166 jam. Sedangkan dari pengujian sistem penerangan diperoleh waktu nyala lampu selama 19,95 jam, 12,95 jam, 9,95 jam dan 6,32 jam dengan pengaturan dimmer 25%; 50%;75% dan 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika intensitas radiasi matahari semakin tinggi maka waktu yang dibutuhkan untuk pengisian baterai semakin cepat. Semakin kecil pengaturan dimmer maka nyala lampu semakin lama.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Rahmawati, Miftah Sigit. "SEMIGRUP SMARANDACHE (L_D (V,W),Θ)." FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika 6, no. 1 (June 30, 2020): 27. http://dx.doi.org/10.24853/fbc.6.1.27-38.

Full text
Abstract:
Semigrup merupakan struktur aljabar yang merupakan perumuman dari grup. Suatu semigrup yang memuat suatu subset sejati sedemikian hingga subset tersebut merupakan grup terhadap operasi biner yang sama pada semigrup disebut semigrup Smarandache. Himpunan semua transformasi linear dari suatu ruang vektor V ke ruang vektor V, yaitu LD(V) terhadap operasi komposisi transformasi linear membentuk suatu semigrup. Apabila diberikan himpunan transformasi linear dari suatu ruang vektor V ke ruang vektor W, yaitu LD(V,W) maka LD(V,W) bukan merupakan semigrup terhadap operasi komposisi transformasi linear. Himpunan transformasi linear LD(V,W) dapat menjadi suatu semigrup terhadap operasi komposisi transformasi linear dengan membantuk semigrup transformasi linear yang diperumum. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai regularitas dan unit-regularitas dari suatu semigrup transformasi linear yang diperumum tersebut. Selanjutnya, juga dibahas mengenai karakterisasi dan beberapa sifat dari semigrup Smarandache dan hubungannya dengan semigrup transformasi linear yang diperumum. Hubungan tersebut meliputi syarat perlu dan syarat cukup agar suatu semigrup transformasi linear menjadi semigrup Smarandache.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Tefa, Anna, Alexander Kehi Klau, and Origenes Boy Kapitan. "Viabilitas Benih Jagung Lokal yang diberi Tepung Daun Tembelekan (Lantana camara Linn) dalam Pencegahan Serangan Sitophilus zeamais Motsch (Coleoptera:Curculionidae) Selama Penyimpanan." Savana Cendana 4, no. 01 (April 12, 2019): 26–27. http://dx.doi.org/10.32938/sc.v4i01.547.

Full text
Abstract:
Sitophilus zeamais Motsch (Coleoptera:Curculionidae) sering menyerang benih jagung selama periode penyimpanan sehingga dapat menurunkan viabilitas benih. Tembelekan (Lantana camara linn) memproduksi senyawa metabolit sekunder yang dapat berperan melindungi jagung dari gangguan Sitophilus zeamais. Tujuan penelitian ini adalah mencegah serangan hama Sitophilus zeamais dengan tepung daun tembelekan untuk meningkatkan viabilitas benih jagung selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah takaran tepung tembelekan, yang terdiri dari empat level yakni T0: tanpa tepung, T1: 10% w/w, T2: 15% w/w, T3: 20% w/w. Faktor kedua adalah lama kontak penyimpanan yang terdiri dari 3 level yakni M0: 1 minggu, M1: 2 minggu, dan M2: 3 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interkasi perlakuan tepung daun tembelekan dan periode simpan mampu mempertahankan viabilitas dan vigor benih jagung lokal pada peubah potensi tumbuh maksimum 97,33%, kecepatan tumbuh 19,06%/etmal, indeks vigor 71% dan berat kering kecambah normal 5,4 gram.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Anggoro, Didi Dwi, and Nor Aishah Saidina Amin. "Characterization and performance of W-ZSM-5 and loaded Cu/ZsM-5 catalysts." Jurnal Teknik Kimia Indonesia 4, no. 1 (October 7, 2018): 137. http://dx.doi.org/10.5614/jtki.2005.4.1.2.

Full text
Abstract:
The metal oxides with sufficiently high dehydrogenation and low olefin oxidation activities reduces the acidity of ZSM-5. As a result, the metal containing ZSM-5 can produce higher hydrocarbons in methane oxidation. Many researchers studied the applicability of HZSM-5 and modify ZSM-5 to methane conversion to liquid hydrocarbons but result of their research still lead to low conversion and selectivity. The modified HZS-5 by loading with Tungsten (W) enhanced its heat resistant performance, and the high reaction temperature (800ºC) did not lead to the loss of W component by sublimation. The loading of HZSM-5 with Tungsten and Cooper (Cu) resulted in an increment in the methane conversion, CO2 and C5+ selectivities. In contrast, CO, C2-3, and H2O selectivities were reduced. The process to convert methane to liquid hydrocarbons (C5+) was dependent on the metal surface area and the acidity of zeolite. The high methane conversion and C5+ selectivity, and low H2O selectivity are obtained by using W/3.0Cu/HZSM-5. Keywords : Characterization W-ZSM-5, Modified HZSM-5, Tungsten, Copper, Methane Abstrak Logam oksida dengan kemampuan dehidrogenasi yang tinggi dan aktifasi oksidasi olefin berkurang dengan sifat keasaman dari ZSM-5. Sebagai hasilnya, ZSM-5 yang mengandung logam dapat memproduksi hidrokarbon rantai panjang dari oksidasi gas metana. Telah banyak para peneliti mempelajari kemampuan HZSM-5 dan ZSM-5 yang telah dimodifikasi untuk mengubah gas metana menjadi hidrokarbon cair tetapi hasil konversi dan selektivitasnya masih rendah. Modifikasi HZSM- 5 dengan penambahan logam Tungsten (W) meningkatkan daya tahan panas dan pada reaksi suhu tinggi (800ºC) tidak menyebabkan hilangnya logam W dikarenakan proses sublimasi. Penambahan logam Tungsten dan Copper (Cu) menyebabkan meningkatnya konversi metana, selektifitas CO2 dan C5+ Sebaliknya, selektifitas CO,C2-3, dan H2O menurun. Proses konversi metana menjadi hidrokarbon cair ditentukan oleh luas permukaan logam dan sifat keasaman dari zeolite. Penggunaan katalis W/3.0Cu/HZSM-5 menghasilkan konversi metana dan selektifitas C5+ tinggi dan selektifitas H2O rendah. Kata kunci : Karakterisasi W-ZSM-5, Modifikasi HZSM-5, Tungsten, Copper, Metana
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Mayora, Citra, Narwen Narwen, and Des Welyyanti. "DIMENSI METRIK DARI GRAF SPINNER (C3 × P2) Kn UNTUK n = 1." Jurnal Matematika UNAND 7, no. 4 (February 19, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.7.4.1-6.2018.

Full text
Abstract:
Misalkan u dan v adalah titik-titik dalam graf terhubung G. Jarak d(u, v) adalah panjang lintasan terpendek antara u dan v pada graf G. Bila diberikan himpunan terurut W = {w1, w2, w3, · · · , wk} dari titik-titik dalam graf terhubung G dan titik v ∈ V (G), representasi dari v terhadap W adalah k-vektor yang dapat ditulis dengan r(v|W) = (d(v, w1), d(v, w2), · · · , d(v, wk)). Jika r(v|W) untuk setiap titik v ∈ (G) berbeda, maka W disebut himpunan pembeda dari V (G). Himpunan pembeda dengan kardinalitas minimum disebut himpunan pembeda minimum dan kardinalitas dari basis metrik tersebut dinamakan dimensi metrik dari graf G dan dinotasikan dengan dim(G). Graf spinner adalah perkalian kartesius antara graf C3 dan graf P2 yang menghasilkan graf C3 × P2, kemudian graf C3 × P2 tersebut dikoronakan dengan graf komplemen Kn yaitu Kn, sehingga graf spinner tersebut dapat dinotasikan dengan (C3 ×P2)Kn. Pada paper ini akan dibahas dimensi metrik dari graf spinner (C3 × P2) Kn untuk n = 1.Kata Kunci: Dimensi metrik, Himpunan pembeda, Representasi, Hasilkali kartesius, Graf korona
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Fransisca, Fransisca, Yeselia Salim, Vianca Felian Kurniawan, Gracella Sulystio, and Metta Jayanti. "Penerapan Strategi Pemasaran dan Promosi terhadap Usaha Mikro W&A Laundry Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Cianjur Jawa Barat." Intervensi Komunitas 3, no. 2 (February 22, 2022): 112–19. http://dx.doi.org/10.32546/ik.v3i2.1544.

Full text
Abstract:
Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia telah memberi dampak yang negatif bagi perekonomian negara, termasuk Indonesia. Salah satu sektor yang terdampak dari adanya pandemi Covid-19 ini adalah sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program Community Development yang diadakan oleh Universitas Prasetiya Mulya merupakan Program Pengabdian kepada Masyarakat yang melibatkan mahasiswa dari berbagai jurusan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan khususnya daerah Kabupaten Cianjur dan sekitarnya yang sedang terdampak Covid-19 ini. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pendampingan intensif dan tahap pendampingan lanjutan. Semua kegiatan dilakukan secara daring melalui media zoom. Salah satu pelaku usaha mikro yang berlokasi di daerah Cianjur dan termasuk usaha yang terdampak Covid-19 yaitu W&A Laundry. W&A Laundry menjadi mitra dalam kegiatan ini. W&A laundry mengalami penurunan jumlah pendapatan dan jumlah pelanggan secara drastis selama pandemi. Hasil wawancara pada tahap persiapan menunjukan bahwa mitra memerlukan strategi pemasaran dan promosi yang tepat untuk meningkatkan jumlah pendapatan dan pelanggan baru. Adapun beberapa upaya yang dilakukan termasuk memperbarui media promosi, menyebarkan media promosi ke tempat yang lebih ramai dan yang belum pernah dijangkau sebelumnya, menerapkan strategi promosi yang lebih tepat sasaran, serta mendaftarkan usaha W&A laundry di Google dan Google Maps. Hasilnya, penerapan strategi pemasaran tersebut membuahkan hasil yang positif karena terbukti dapat meningkatkan jumlah pendapatan dan pelanggan baru dari usaha W&A laundry.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Nawafilah, Nur Qomariyah, Hammam Rofiqi Agustapraja, and Nanto Purnomo. "Penerapan Sistem Hybrid Pembangkit Listrik Tenaga Angin Dan Tenaga Surya Di Desa Pataan, Kec.Sambeng, Kab.Lamongan." Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat 3, no. 2 (December 31, 2022): 174–80. http://dx.doi.org/10.35311/jmpm.v3i2.91.

Full text
Abstract:
Pembangkit listrik hybrid adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan lebih dari satu sumber energi, seperti pembangkit lisrik tenaga bayu (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Dalam sistem ini, energi yang berasal dari sinar matahari dikonversi oleh sel surya menjadi arus listrik searah (DC) untuk kemudian disimpan di baterai (aki) agar bisa digunakan sesuai kebutuhan. Sementara itu, energi potensial yang dimiliki oleh angin akan dikonversi menjadi listrik bolak-balik (AC) oleh turbin dan generator untuk kemudian digunakan dalam mengisi (charge) baterai tersebut. Sistem pembangkit listrik hybrid yang dikembangkan berupa PLTS yang terdiri dari panel surya berdaya 300 WP, solar charge controller 30 A, dan inverter 1.000 W. Sedangkan PLTB yang dibangun berupa 1 Set turbin dan generator yang berdaya 800 W. Listrik yang dihasilkan dari PLTS dan PLTB tersebut akan disimpan dalam baterei 150 Ah 12 V yang akan mampu menyimpan daya maksimal 1.800 W, untuk menghidupi 50 buah lampu warna-warni LED 3 W dan 6 W selama 6 jam di Taman Airlangga. Kesimpulan dari kegiatan ini yakni dapat menambah ilmu dan transfer teknologi kepada masyarakat terutama khususnya pokdarwis sebagai mitra dan masyarakat Desa Pataan pada umumnya. kombinasi PLTS dan PLTB ini akan menghasilkan daya listrik yang cukup untuk digunakan sebagai penerangan di lokasi Taman Airlangga dan Tenaga Pendukung UMKM yang ada di sekitar tempat wisata Taman Airlangga Desa Pataan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Riyandho, Rifqi, Narwen Narwen, and Efendi Efendi. "DIMENSI METRIK GRAF KINCIR POLA K1 + mK4." Jurnal Matematika UNAND 7, no. 3 (February 19, 2019): 149. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.7.3.149-153.2018.

Full text
Abstract:
Dimensi metrik pada suatu graf G dapat dinotasikan dengan dim(G), dimana dimensi metrik adalah kardinalitas minimum dari semua kardinalitas dari semua himpunan pemisah pada G. Misalkan G = (V, E) adalah graf dengan himpunan titik V (G) dan himpunan sisi E(G). Jika subhimpunan terurut pada W ⊆ V (G) dengan W = {w1, w2, · · · , wk}, dan v ∈ V (G) sehingga diperoleh representasi dari titik v terhadap W yang didefinisikan sebagai pasangan-k terurut (d(v, w1), d(v, w2), · · · , d(v, wk)) dan dinotasikan dengan r(v|W). Jika untuk setiap dua titik yang berbeda u, v ∈ V (G) berlaku r(u|W) 6= r(v|W), maka W disebut himpunan pembeda dari V (G). Himpunan pembeda W dengan kardinalitas minimum disebut dengan himpunan pembeda minimum. Pada artikel ini penulis tertarik untuk membahas untuk menentukan dimensi metrik dari graf kincir dengan pola K1 + mK4.Kata Kunci: Representasi, Dimensi Metrik, Graf Kincir
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography