Relevant bibliographies by topics / Bioetanol

Contents

  1. Journal articles
  2. Dissertations / Theses
  3. Books
  4. Book chapters
  5. Conference papers

Academic literature on the topic 'Bioetanol'

Author: Grafiati
Published: 4 June 2021
Last updated: 25 April 2022

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Bioetanol.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Bioetanol"

1

SP Negara, Bertoka Fajar, Irfandi Irfandi, Nining Nursalim, and Nurlaila Ervina Herliany. "POTENSI Nannochloropsis oculata DAN Tetraselmis chuii SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL." Jurnal Laot Ilmu Kelautan 1, no. 2 (October 8, 2019): 23. http://dx.doi.org/10.35308/jlaot.v1i2.2315.

Full text
Abstract:
Bahan bakar fosil yang semakin menipis menimbulkan permasalahan baru dalam mewujudkan ketahanan energi didunia. Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan bersifat terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jumlah bioetanol yang dihasilkan dari fermentasi biomassa Nannochloropsis oculata dan Tetraselmis chuii. Kultur Nannochloropsis oculata dan Tetraselmis chuii selama 5 hari, hidrolisis asam dilakukan dengan menggunakan H2SO4 0,2 M dengan suhu 121 oC dan tekanan 1 atm selama 30 menit, fermentasi menggunakan Saccaromyces cereviciae selama 5 hari. hasil hidrolisis Nannochloropsis oculata memiliki kadar gula sebesar 4%, hasil fermentasi Nannochloropsis oculata mengandung etanol sebanyak 12 mL dengan konsentrasi 4%. Hasil hidrolisisyang dilakukan menghasilkan kadar gula 4%. Hasil fermentasi menghasilkan 1% bioetaniol.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Petravić Tominac, Vlatka, Martina Tolvajčić, Damir Stanzer, Jasna Mrvčić, Karla Hanousek Čiča, and Božidar Šantek. "Potencijal bakterija za proizvodnju bioetanola iz lignoceluloznih sirovina." Glasnik zaštite bilja 41, no. 4 (July 27, 2018): 74–82. http://dx.doi.org/10.31727/gzb.41.4.2.

Full text
Abstract:
Poljoprivreda, šumarstvo i prehrambena industrija izvori su velike količine lignocelulozne biomase, koja može poslužiti kao lako dostupna i jeftina obnovljiva sirovina za dobivanje različitih bioproizvoda. Jedan od takvih proizvoda je i bioetanol. Ovaj rad daje pregled bakterija koje se koriste i/ili istražuju za proizvodnju bioetanola iz lignoceluloznih sirovina. U navedenim istraživanjima proizvodnje bioetanola pomoću bakterija primijenjuju se različiti pristupi kako bi se povećala ekološka i ekonomska efikasnost procesa. Pored uobičajenih bioprocesa, koji se provode u više faza i uz pomoć monokulture, razvijaju se i visokointegrirani (konsolidirani) bioprocesi uz primjenu mikrobnih kokultura.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Nasrun, Nasrun, Jalaluddin Jalaluddin, and Mahfuddhah Mahfuddhah. "Pengaruh Jumlah Ragi dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol yang Dihasilkan dari Fermentasi Kulit Pepaya." Jurnal Teknologi Kimia Unimal 4, no. 2 (November 14, 2017): 1. http://dx.doi.org/10.29103/jtku.v4i2.68.

Full text
Abstract:
Bioetanol memiliki banyak fungsi dan kegunaan, diantaranya sebagai pelarut. Bioetanol belakangan ini dikenal sebagai salah satu bahan bakar alternatif yangcukup potensial, selain dapat dibuat dengan mudah dan dengan biaya murah,bioetanol juga dapat dibuat dari berbagai bahan baku yang ada di alam. Pada penelitian ini dibuat bioetanol dari kulit pepaya, tujuannya adalah untuk mengkaji pengaruh jumlah ragi dan waktu fermentasi terhadap jumlah bioetanol yang diperoleh. Hasil penelitian didapatkan bahwa volume bioetanol tertinggi 31,17 ml didapatkan pada perlakuan waktu fermentasi selama 4 hari dan penambahan ragi Saccaromyces cereviceae sebanyak 15 gram, densitas bioetanol tertinggi diperoleh pada jumlah ragi 15 gram dengan waktu fermentasi 4 hari yaitu 0,883 gr/ml, pH media tertinggi selama fermentasi yaitu 5 yang terdapat pada jumlah ragi 20 gram dengan waktu fermentasi 3, 4, dan 5 hari. Rendemen bioetanol yang paling tinggi diperoleh pada jumlah ragi 15 gram dengan waktu fermentasi 4 hari yaitu sebesar 6,23%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Gunawan, Leo Van, and Marwan Effendy. "Pengaruh Campuran Bioetanol Biji Durian pada Bahan Bakar Pertalite terhadap Performa Mesin dan Emisi Gas Buang Kendaraan." ROTASI 21, no. 2 (May 31, 2019): 76. http://dx.doi.org/10.14710/rotasi.21.2.76-81.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan bioetanol pada bahan bakar pertalite terhadap performa mesin dan emisi gas buang hasil pembakarannya. Mesin otto 4 langkah dengan satu silinder dipergunakan dalam eksperimen pengujian. Tahap berikutnya adalah pengujian performa mesin dan emisi pembakaran yang ditimbulkan pada beberapa variasi konsentrasi penambahan bioetanol ke dalam bahan bakar pertalite. Variasi tersebut yaitu komposisi E05 (95% pertalite dan 5% bioetanol), E10 (90% pertalite dan 10% bioetanol) dan E15 (85% pertalite dan 15% bioetanol). Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan campuran bioetanol mampu sedikit mereduksi emisi HC dan CO pada pengoperasian putaran mesin antara 2000-4000 rpm. Daya mesin juga masih mampu dipertahankan Langkah pertama adalah produksi bioetanol dengan tahapan pembuatan tepung dari biji durian, liquifikasi, sakarifikasi, fermentasi, distilasi dan memurnikan etanol dengan proses dehidrasi. dengan performa yang relatif tinggi sebagaimana pada penggunaan bahan bakar pertalite murni.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Latara, Andika, Mustofa Mustofa, and Sjahril Botutihe. "Destilasi Bioetanol dari Nira Aren dengan Variasi Waktu Pengadukan pada Proses Fermentasi." Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) 6, no. 2 (December 7, 2021): 30–35. http://dx.doi.org/10.30869/jtpg.v6i2.809.

Full text
Abstract:
Bioetanol merupakan salah satu jenis energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor menggantikan bensin dan pertalite. Bioetanol umumnya diperoleh dari produk-produk pertanian, baik yang berupa padatan seperti dari ubi-ubian atau produk cair seperti nira nipah atau nira aren. Produksi bioetanol umumnya dilakukan dengan metode destilasi dengan memanfaatkan perbedaan titik didih antara zat yang akan dipisahkan, dalam hal ini etanol dan air. Sebelum proses destilasi, bahan sumber bioetanol dilakukan proses fermentasi dengan bantuan ragi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kadar alkohol dari bioetanol yang dihasilkan dengan perbedaan waktu pengadukan selama fermentasi. Produksi bioetanol pada penelitian ini dilakukan melalui serangkaian tahapan kegiatan meliputi pasteurisasi, fermentasi, dan destilasi. Proses fermentasi bioetanol berlangsung selama 3 hari setelah proses pasteurisasi. Selama fermentasi, air nira diaduk dengan dua variasi waktu pengadukan yang berbeda, yaitu 3 menit dan 6 menit setiap 6 jam sekali. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat destilasi, kompor gas, pH meter, termometer, alkohol meter, pompa air, air pendingin, nira aren, ragi dan gas LPG. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa semakin lama waktu pengadukan saat fermentasi dapat meningkatkan kadar alkohol dari bioetanol yang dihasilkan. Proses pengadukan selama 3 menit menghasilkan bioetanol dengan kadar alkohol 49%, sedangkan peningkatan waktu pengadukan menjadi 6 menit berkontribusi pada peningkatan kadar alkohol menjadi 55%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa waktu pengadukan saat fermentasi bioetanol memiliki peran dalam peningkatan kualitas etanol yang dihasilkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Hartantio, Yoppy, Rukmi Sari Hartati, and I. Nyoman Satya Kumara. "Analisa Penggunaan Bahan Bakar Bioetanol Dari Limbah Kertas Sebagai Bahan Bakar Genset." Majalah Ilmiah Teknologi Elektro 17, no. 3 (December 20, 2018): 433. http://dx.doi.org/10.24843/mite.2018.v17i03.p19.

Full text
Abstract:
Kebutuhan BBM di indonesia yang tinggi mengakibatkan rasio impor BBM meningkat dan menyebabkan ketahanan energi dalam negeri melemah. Menyikapi hal tersebut dikembangkanlah bahan bakar nabati (BBN) salah satu diantaranya yaitu bioetanol. Bahan baku pembuatan bioetanol bisa dari berbagai macam benda, namunkertas merupakan bahan baku bioetanol yang paling mudah didapat disekitar kita. PT Temprina Media Grafika anak perusahaan dari Jawa Pos Group menghasilkan limbah kertas tiap harinya. Dari limbah tersebut diolah menjadi bioetanol dan dimanfaatkan sebagai bahan bakar genset.Dari 1 kg limbah kertas didapat 30 ml bioetanol dengan konsentrasi 86%.Dengan mencampurkan bioetanol pada bensin diperoleh bahan bakar campuran yang disebut E85, E60, dan E35. Sedangkan bensin murni RON 88 dari pertamina disebut E10. Melalui pengujian pada genset dengan beban 600 watt dan 900 watt kemudian dilakukan pengukuran voltase, daya, frekuensi, RPM dan SOFC diperoleh bahwa semua parameter mengalami penurunan saat menggunakan bahan bakar campuran bioetanol.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Naimah, Khoirun, and Muhammad Rizky Zen. "Pengaruh Preparasi Ubi Kayu dengan Metode Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung terhadap Produksi Bioetanol." Journal of Science and Applicative Technology 5, no. 2 (July 12, 2021): 325. http://dx.doi.org/10.35472/jsat.v5i2.428.

Full text
Abstract:
Dalam penelitian ini, pengaruh metode langsung dan tak langsung pada bahan baku ubi kayu terhadap kuantitas dan kualitas produk bioetanol telah dipelajari. Pengukuran terhadap volume produk, pH, dan Indeks bias dari produk juga telah dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari produk bioetanol. Dari 1000 gram ubi kayu, volume bioetanol yang dihasilkan dengan metode bahan baku langsung adalah 19 mL, sedangkan untuk metode tak langsung adalah 3 mL, kemudian untuk nilai pH, kedua metode menunjukkan hasil yang sama yaitu 6. Untuk nilai indeks bias pada produk bioetanol dengan metode langsung dan tak langsung adalah 1,3421 dan 1,337. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa preparasi ubi kayu dengan metode bahan baku langsung dalam produksi bioetanol lebih baik dibandingkan dengan metode tidak langsung dari segi jumlah bioetanol yang dihasilkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Wiratmaja, I. Gede, and Edi Elisa. "Kajian Peluang Pemanfaatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Utama Kendaraan Masa Depan Di Indonesia." Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha 8, no. 1 (July 22, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.23887/jptm.v8i1.27298.

Full text
Abstract:
Kelangsungan penggunaan bioetanol sebagai aditif dari bahan bakar bensin yang bersumber dari energi fosil khususnya di Indonesia cukup mendapatan tantangan berat, apalagi untuk menjadikan bioetanol sebagai bahan bakar utama pengganti bahan bakar fosil dimasa depan. Artikel ini ditulis berdasarkan hasil kajian dan studi literatur yang berkaitan dengan pemanfaatan bioetanol sebagai salah satu energi alternatif. Metode penelitian meliputi pengambilan dan kompilasi data sekunder serta berusaha memberikan suatu gagasan solusi dalam mengatasi permasalahan yang timbul yang pada akhirnya dari analisis data ditarik suatu kesimpulan dari keseluruhan studi literatur yang telah dilakukan.Dari kajian literatur diperoleh kelebihan dari bioetanol yang cukup signifikan yaitu mampu meningkatkan unjuk kerja dari mesin terutama pada putaran mesin yang tinggi. Penggunaan bioetanol juga mampu menurunkan emisi CO, dan CO2. Harus pula dilihat beberapa kekurangannya antara lain bioetanol bereaksi dengan logam seperti magnesium dan aluminium. Selanjutnya dari sisi ekonomi untuk memasarkan bioetanol dengan harga rendah cukup sulit untuk dilakukan. Dari segi penyediaan bahan baku yang bersumber dari tanaman yang mengandung gula dikhawatirkan akan memicu persaingan antara ketersediaan bahan baku dengan ketersediaan pangan.Salah satu solusi dalam menjamin keberlangsungan pemenuhan bahan baku pembuatan bioetanol adalah melalui pemanfaatan bahan-bahan berlignosellulosa yang memiliki struktur gula sederhana dan dapat dikonversi menjadi etanol. Dari sisi ketersediaan masih cukup melimpah dan masih belum banyak dimanfaatkan dalam skala besar. Kata Kunci : Bioetanol, Energi Terbarukan, Unjuk Kerja
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Novia, Dhika Uljanah, and Eko Safitri. "Pengaruh penambahan bahan pengental pembuatan bioetanol gel dan uji perpindahan panas dengan simulasi ansys fluent16." Jurnal Teknik Kimia 24, no. 2 (July 1, 2018): 63–69. http://dx.doi.org/10.36706/jtk.v24i2.433.

Full text
Abstract:
Bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi yang memiliki potensi untuk di kembangkan di Indonesia adalah bioetanol. Bioetanol merupakan biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan yang dihasilkan dari proses fermentasi. Sifat fisik bioetanol yang berbentuk cairan menyebabkan bioetanol mudah tumpah saat pendistribusian. Penelitian ini mengkonversikan bioethanol cair menjadi berbentuk gel dengan adanya penambahan thickening agent. Larutan bioetanol (70%) akan ditambahkan bahan pengental CMC dan Carbopol dengan variasi penambahan 1,0;1,2 ; 1,4; 1,6; 1,8; 2,0 gram. Bioetanol gel dengan bahan pengental CMC dan Carbopol menghasilkan spesifikasi yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan pengental CMC menghasilkan formulasi terbaik saat penambahan 1,8 gram viskositas 75,7288 m.Pa/s dan residu pembakaran 5,3%. Sementara bahan pengental Carbopol menghasilkan formulasi terbaik pada penambahan 2,0 gram dengan viskositas 102,443 m.Pa/s dan residu pembakaran 0,6%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Kalsum, Ummi, and Heni Juniar. "PEMBUATAN BIOETANOL DARI PATI UBI DENGAN PROSES HIDROLISIS ASAM." Jurnal Distilasi 2, no. 2 (November 5, 2018): 47. http://dx.doi.org/10.32502/jd.v2i2.1203.

Full text
Abstract:
Bahan bakar bioetanol (C2H5OH)adalah biofuel yang mengandung etanol dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol. Pembuatan bioetanol disini adalah dengan metode hidrolisa HCl 15% dengan bahan baku pati ubi kayu. Pati tersebut akan diambil kandungan karbohidrat dan dikonversi menjadi glukosa (gula) larut dalam air. Ada tiga proses penelitian pembuatan bioetanol ini yaitu proses penghilangan lignin, proses hidrolisa yang akan membentuk alkohol dan proses pemurnian. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan nilai indeks bias dan berat jenis bioetanol yang didapat dengan nilai indeks bias dan berat jenis bioetanol sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kenaikan nilai indeks bias dan berat jenis bioetanol yang didapat antara kurun waktu 25 sampai dengan 120 menit dengan variabel volume HCl 15% yang digunakan yaitu 25 sampai dengan 45 ml. Dan nilai maksimum indeks bias yang didapat adalah 1,3561 dengan waktu hidrolisa selama 50 menit dan volume HCl yang digunakan sebanyak 45 ml. Sedangkan nilai maksimum berat jeni bioetanol yang didapat adalah 1,1011 dengan waktu hidrolisa selama 25 menit dan volume HCl sebanyak 25 ml.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Bioetanol"

1

Smeták, Pavel. "Bioetanol pro pohon automobilu." Master's thesis, Vysoké učení technické v Brně. Fakulta strojního inženýrství, 2010. http://www.nusl.cz/ntk/nusl-228971.

Full text
Abstract:
Content of my diploma thesis focuses on identification of properties and usability of nascent fuel for automotive use. It is a bio-ethanol which can be produced from renewable sources. The heart of this work is to develop methodology of experimental trials in connection with utilization of bio-ethanol E85 as a fuel for vehicle combustion engines. The aim is to perform tests with E85 and BA95 fuels in engine testing room of ÚADI FSI, to compare these trials amongst themselves and to analyze obtained results. Subsequent part of diploma thesis covers overview of general usage of bio-ethanol in road transportation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Theimya, Eh Hser Nay. "Brödrester till bioetanol och djurfoder." Thesis, Högskolan i Borås, Akademin för textil, teknik och ekonomi, 2018. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:hb:diva-21188.

Full text
Abstract:
Idag produceras bioetanol från grödor som sockerrör, majs, vete osv. Det är ett etiskt dilemma att använda potentiell mat för produktion av bränsle när det samtidigt som det råder matbrist i många länder. En bättre lösning är att använda restprodukter istället. I projektet utnyttjades restprodukter som bröd.  Bröd innehåller stärkelse som består av glukosmonomerer. Idag finns många intressanta produkter som skulle kunna utnyttjas istället för att använda matprodukter som nämndes ovan. Två olika brödsorter användes i experimenten som kommer från lantmännen. De två olika brödsorterna var korvbröd och brödmix (blandade brödrester). Anledningen till varför olika sorter av bröd användes var för att kunna jämföra om det finns någon skillnad mellan produkten. För att kunna se det, behövdes bröd förberedas och med samma faktorer som temperatur, koncentration och alla steget som den måste gå igenom dvs förvätskning, sackarifering och fermentering.  För kunna produceras etanol från brödrester behövdes två steg av stärkelsehydrolys. Första steget kallas förvätskning och med hjälp av enzymet alfa-amylas kunde stärkelsens kedja klippas till kortare kedjor. Viskositet testades efter förvätskning för att kunna bestämma vilken eller vilka koncentrationer skulle process kunna utföras. Det visades sig att mellan 10 och 30 procent av bröd går att använda. Efter detta steg skedes en annan process som kallas sackarifiering som utfördes med enzymet gluko-amalys för att frigöra glukos. Detta steg användes framför allt för när jäst användes. Jäst har inte förmåga att produceras eller omvandlas kolhydraten till glukos.  Svamp- och jäst-mikroorganismer användes i processen. Efter sackarifiering tillfördes mikroorganismerna i processen som kallas jäsning eller fermentering för att producera etanol och djurfoder som är slutprodukter. I projektet användes olika former av mikroorganismer som pellet, filamentös och sporer som inokulat. Detta gjordes för att se om det finns någon skillnad mellan olika formerna.  Det spelade ingen roll vilken typ av bröd som användes. Högsta koncentration av etanol var ca 26 g/L.  I projektet utnyttjades även tunndrank som kommer också från lantmännen. Anledningen var att minska användnings av rent vatten vid etanolproduktion.
Today bioethanol is produced from crops such as sugar cane, corn, and wheat. It is an ethical dilemma to use potential food for fuel production when a lot of countries do not have enough food. There is a better solution for this case and that is to use waste products. In this project exploitation of bread waste was investigated. Bread is rich in starch which consist of glucose monomers. Two types of bread waste were used in the experiment: hotdog bread and mixed bread. The reason why two types of breads were used was to compare if there are any differences between the products. The bread was prepared via liquefaction and saccharification using different factors like temperature and solid concentration, and was then fermented.   In the first step, liquefication, alpha-amylase was used to cut the starch polymer to shorter oligomers. The viscosity was tested after liquefaction to determine which bread concentrations could be used. It turned out that between 10 and 30 percent of bread was usable. In the next step, saccharification, gluco-amylase was used to release glucose monomers. This step was used mainly when yeast was used.  Both fungi and yeast-microorganisms were used in the process. After saccharification the microorganisms were added to the process to carry out fermentation to produce ethanol and animal feed as final products. In the project different forms of fungi were used for inoculation like pellets, filamentous, and spores. This was done to see if there were any difference between the forms.   The type of bread that was used did not matter. The highest concentration of ethanol was ca 26 g/L.  In the project thin stillage from was also used. The reason was to reduce the amount of clean water for ethanol production.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Odorico, F. H. "Deslignificação e sacarificação do capim colonião (panicum maximum) utilizando líquido iônico/." reponame:Biblioteca Digital de Teses e Dissertações da FEI, 2015. http://sofia.fei.edu.br:8080/pergamumweb/vinculos/00000e/00000e6a.pdf.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Diogo, Elsa Maria dos Santos. "Utilização de Algas na produção de bioetanol." Master's thesis, Instituto Politécnico de Tomar, 2012. http://hdl.handle.net/10400.26/5849.

Full text
Abstract:
Este trabalho, desenvolvido no contexto de estágio curricular nos laboratórios de Engenharia Química e Ambiente do Instituto Politécnico de Tomar, teve como principal objectivo estudar a potencialidade de produzir biomassa algal, de forma integrada no processo de tratamento de águas residuais através de zonas húmidas construídas. Neste âmbito, desenvolveram-se actividades predominantemente de foro experimental segundo três vertentes: a implementação ou validação de técnicas analíticas, tais como a determinação da concentração de nutrientes na fase aquosa, o teor de biomassa em termos secos e o teor de açúcares totais e redutores; o estudo da potencialidade de utilização de lixiviados, ricos em nutrientes, obtidos de argilas expandidas usadas como enchimento de zonas húmidas construídas, como meio de crescimento de micro e de macroalgas; a avaliação e tentativa de optimização do crescimento das microalgas e das macroalgas. Escolheu-se a macroalga Cladophora aegagropila atendendo a estar referenciada pela sua capacidade de clarificação das águas. Estudou-se o crescimento da macroalga em substratos tradicionais, e na argila expandida sem qualquer tratamento, verificando-se uma aparente boa adequação das algas a este diferente substrato. Não existindo dados na literatura sobre o teor de açúcares ou amidos nesta alga, determinou-se por análise que o teor em açúcares totais é de 38,8%, dos quais 22,4% são açúcares redutores. Foram também estudadas duas microalgas, Anabaena sp. e Spirogyra sp. Avaliou-se a cinética de crescimento em diferentes meios de crescimento, determinando-se a taxa específica de crescimento e o tempo de duplicação. A concentração máxima obtida foi de 0,21 g/L para a Anabaena sp., sendo de salientar que o meio líquido obtido por lixiviação da argila expandida comprovou ser apropriado para o crescimento das microalgas, apesar de conduzir a taxas específicas de crescimento inferiores. A utilização dos lixiviados pode representar uma redução de custos na produção de algas, e uma forma de regenerar os materiais de enchimento usados nas zonas húmidas construídas
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Hang, Andreas, and Srdjan Ilic. "En förstudie för bioetanol produktion i Borås." Thesis, Högskolan i Borås, Institutionen Ingenjörshögskolan, 2008. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:hb:diva-18711.

Full text
Abstract:
AbstractThe purpose of project is to study the possibility for Borås Energy & Environment to build and run a commercial ethanol production facility in Borås. The project also studies the technology for the production of ethanol using renewable energy, e.g. lignocelluloses with focus on two processes, svag-syra hydrolyse and enzymatic hydrolyse. The technology of the process is based of hydrolysation of biomass (hemicelluloses and cellulose) to sugar and extract it to ethanol. These two techniques will compare with each other to determine which of them that it’s more suitable for ethanol production. Also a comparison will be made and determine which of them that it’s economic favourable and suitable to integrate with a thermal power plant. A structure plan over different process steps of the ethanol facility have been made and will be describing in this report. The sizes of the ethanol facility have two alternatives been proposed. The first alternative is to build a facility with a production of 200 000 m3 ethanol each year. The second alternative is to build a facility with a production of 400 000 m3 ethanol each year.The design of this hydrolysation process is more complicated compare with other processes that use grain in theirs ethanol production. Both of the techniques are still under development and so far have any full-scale ethanol production been built. Etek Etanolteknik AB in Örnsköldsvik has recently built a pilot using the svag-syra technique to produce ethanol by lignocelluloses. The purpose of pilot is to develop a commercial technique for the production of ethanol that can be use in a facility.Data receives from analyses have been used in the calculation of material- and energy- balance, which create an overview on the facility. The performance of the difference process steps have been analysed and the results used in the economical calculation. After haven analysed all the data, results, economic costs and put them together and the investment cost for the facility has been estate mated. The investment cost for a facility with production of 200 000 m3 ethanol/year estate mated to cost 1, 18 billions SEK for svag-syra process and 2, 85 billions SEK for enzymatic process. And the investment cost for a facility with production of 400 000 m3 ethanol/year estate mated to cost 1, 94 billions SEK for svag-syra process and 5, 22 billions SEK for enzymatic process.Out of these four alternatives the most economical alternative is to build a facility applied with svag-syra process and a production of 400 000 m3 ethanol/year. A facility like this one can a huge profit been earned and also the payback time is short. But the economic aspect it’s not always that important. Due a facility applied with enzymatic process is in present not economic profitable compared with svag-syra process, but there is still an opportunity for the facility to gain profit. In long-term building a facility applied with enzymatic process can be more economical compare with svag-syra process. The cost of equipments for svag-syra process is much higher than for enzymatic process. The reason is the svag-syra process equipments expose for harsh environment e.g. acid attack, oxidation, and corrosion and have to been changed more often.The price on produced ethanol will be put to 5 SEK/litre so the facility can gain profit. Besides ethanol that produces as product from the facility also other byproducts have been receive e.g. lignin, carbon dioxide and heat. Lignin has a great energy value and can be use as combustion fuel in a thermal power plant. The huge amount of lignin that receive from the ethanol process can not all be use in thermal power plant, so the surplus will be sell to others power plant or facilities.
Uppsatsnivå: D
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ortiz, Samara 1985, Márcia Brandão 1968 Palma, and Universidade Regional de Blumenau Programa de Pós-Graduação em Engenharia Química. "Produção de bioetanol a partir de resíduos agroindustriais /." reponame:Biblioteca Digital de Teses e Dissertações FURB, 2010. http://www.bc.furb.br/docs/DS/2010/346068_1_1.pdf.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Henriques, Henrique João Castanheiro. "Viabilidade do uso de bioetanol como combustível alternativo." Master's thesis, Universidade de Aveiro, 2012. http://hdl.handle.net/10773/10127.

Full text
Abstract:
Mestrado em Engenharia Mecânica
Os problemas relacionados com o consumo energético e emissões de poluentes relativos ao setor dos transportes representam seguramente a maior preocupação ao nível europeu no que respeita às emissões de gases de efeito de estufa (GEE) e à poluição atmosférica. O preço do petróleo é outra preocupação crescente, que gera a necessidade de poupança de combustível. Uma das formas de resolver / minimizar estes problemas é através da aposta em novas tecnologias, como os combustíveis alternativos. As ferramentas para Avaliação de Ciclo de Vida (ACV) permitem identificar e quantificar os consumos energéticos e as emissões de poluentes de um combustível desde a sua produção até à sua utilização nos veículos. No entanto, as ferramentas numéricas mais apropriadas para a avaliação de ciclo de vida de combustíveis encontram-se concebidas, muitas vezes, para uma realidade distinta da realidade Europeia / Portuguesa. Assim, pretende-se com este trabalho atualizar a ferramenta numérica de ACV GREET (desenvolvida pelo Argonne National Laboratory), para contemplar a realidade Europeia no que se refere ao ciclo de vida do bioetanol. A atualização do modelo GREET originou o modelo MACVEtOH, que após ser calibrado foi submetido a um caso de estudo baseado no percurso do Oceanário de Lisboa à Universidade de Aveiro com veículos ligeiros de passageiros. Na análise de fonte-ao-depósito (WTP) concluiu-se que o bioetanol, independentemente da origem deste, apresenta maior consumo energético total (de 6,9 a 10,2 vezes o consumo da gasolina) e de energia fóssil (1,6 a 3,3 vezes o valor de referência) do que a gasolina. Considerando apenas as emissões de poluentes locais, concluiu-se que a gasolina é o combustível menos poluente. Contudo, relativamente às emissões de GEE concluiu-se que o bioetanol apresenta emissões inferiores à gasolina (de 0,3 a 0,65 vezes o valor da gasolina). Na análise de fonte-à-roda (WTW), relativamente ao consumo energético total por quilómetro percorrido, concluiu-se que o veículo FFV E85 apresenta um consumo energético superior ao do veículo ICE a gasolina (1,6 a 2,1 vezes) enquanto o veículo ICE E10 apresenta um consumo praticamente igual ao do veículo ICE a gasolina (1,04 a 1,06 vezes o do veículo padrão). Quanto ao consumo de energia fóssil por quilómetro percorrido, o veículo FFV E85 apresenta valores inferiores aos do veículo a gasolina (0,32 a 0,48 vezes o consumo do veículo de referência), enquanto o veículo ICE E10 apresenta um consumo praticamente igual ao do veículo a gasolina (0,93 a 0,95 vezes o valor do veículo de referência), sendo que o bioetanol de gramíneas, resíduos florestais e árvores são os que consomem menos energia de origem fóssil. Quanto aos poluentes locais, a gasolina é a que apresenta emissões inferiores. Relativamente aos GEE, o veículo FFV E85 apresenta menores emissões que o veículo a gasolina (0,13 a 0,56 vezes as emissões do veículo de referência) enquanto o veículo ICE E10 apresenta emissões praticamente iguais às do veículo ICE a gasolina (0,936 a 0,938 vezes as emissões do veículo padrão).
The problems related to energy consumption and pollutant emissions for the transportation sector certainly represent a major concern at European level regarding greenhouse gases emissions (GHG) and local air pollution. The oil price is another growing concern, which generates the need for fuel savings. One way to solve / minimize these problems is through investment in new technologies like alternative fuels. Tools for Life Cycle Assessment (LCA) can identify and quantify energy consumption and pollutant emissions of a fuel since its production to its use in road vehicles. However, the most appropriate numerical tools for LCA of fuels are often developed for a different reality from Europe / Portugal. Thus, the main objective of this research work was to update the LCA model GREET (developed by Argonne National Laboratory), to behold the European reality regarding the life cycle of bioethanol. The update of GREET model originated MACVEtOH model, which was submitted after being calibrated to a case study based on the route between Lisbon Oceanarium to the University of Aveiro with passenger cars. In analysis Well-To-Pump (WTP) bioethanol (regardless its source), leads to a higher total energy consumption (6,9 to 10,2 times the gasoline consumption) and fossil energy use (1,6 to 3,3 times the value reference) than gasoline. Considering local pollutants emissions, it was concluded that gasoline is the less polluting fuel. However, bioethanol leads to lower GHG emissions than gasoline (from 0,3 to 0,65 times the value of the gasoline). In analysis Well-To-Wheels (WTW), for the total energy consumption per kilometer, it was concluded that the FFV E85 vehicle has a higher total energy consumption than ICE E10 vehicle (1,6 to 2,1 times relative to the reference vehicle) while the ICE E10 vehicle has almost equal consumption than ICE gasoline vehicle (1,04 to 1,06 times relative to the reference vehile). Regarding the fossil fuel consumption per kilometer travelled, the FFV E85 vehicle has lower consumption that the gasoline vehicle (0,32 to 0,48 times relative to the reference vehicle), while the ICE E10 vehicle has almost equal consumption that ICE gasoline vehicle (0,93 to 0,95 times relative to the reference vehicle), and that cellulosic bioethanol consumes less fossil energy. Regarding local pollutants, gasoline shows lower emissions. For GHG, the FFV E85 vehicle has lower emissions than gasoline vehicle (0,12 to 0,56 times relative the reference vehicle), while the ICE E10 vehicle has almost equal emissions than gasoline vehicle (0,936 to 0,938 times relative the reference vehicle).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Costa, Liliana Vieira. "Estudo da influência do oxigénio na produção de bioetanol." Master's thesis, Universidade de Aveiro, 2011. http://hdl.handle.net/10773/7780.

Full text
Abstract:
Mestrado em Engenharia Química
O objectivo deste trabalho foi o estudo da influência de arejamento na produção de etanol a partir do licor de cozimento ao sulfito ácido (HSSL). O HSSL é rico em açúcares, xilose e glucose que podem ser utilizados como substrato por Pichia stipitis, um microrganismo utilizador de hexoses e pentoses, para a produção de etanol. Na primeira parte do trabalho estudou-se a transferência de massa do oxigénio para o meio reaccional escolhido, na ausência do microrganismo. Calculou-se o coeficiente volumétrico de transferência de massa, kLa e a taxa de transferência de oxigénio, OTR, pelo método estático da desgaseificação. Foi fornecida ao sistema uma mistura de gases (ar comprimido e azoto) variando-se as proporções relativas de ambos os gases, bem como o caudal total de gás fornecido ao reactor e a velocidade de agitação. Na segunda parte do trabalho realizaram-se os ensaios com o microrganismo utilizando um bio-reactor em descontínuo. Foi então possível determinar, além do kLa e da OTR, a taxa de consumo de oxigénio, OUR, pelo método dinâmico. Monitorizou-se o consumo de substrato e produção de etanol por P. stipitis através de análises periódicas em HPLC. Os melhores resultados foram obtidos para o ensaio que continha uma proporção de 8.40% de O2 e 91.6% de N2 em 100 mL/min (Fermentação III), obtendo-se uma concentração máxima de etanol produzido de 2.44 g.L-1. O rendimento de produção de etanol foi de 0.27 g.g-1 em 48 horas de fermentação com um kLa de 6.67h-1 e uma taxa específica de consumo de oxigénio, qO2, de 0.39 mmolO2g-1h-1.
The aim of this work was the study of the influence of the oxygen supply on the production of ethanol from Hardwood Spent Sulfite Liquor (HSSL), a substrate rich in xylose by the xylose-fermenting yeast Pichia stipitis. The present study aimed to evaluate the influence of agitation and aeration conditions on ethanol production by P. stipitis. In the first part of this work the study of the oxygen mass transfer was performed in the absence of microorganisms. The volumetric mass transfer coefficient, kLa and the oxygen transfer rate, OTR, were calculated using the static gassing out method. In the second part of this work several biological assays were performed in a batch reactor. A mixture of gases (air and nitrogen) was supplied to the system and the effects of the proportion of the gases, the total volumetric flow of the gas and the stirring speed were studied. It was possible to calculate kLa, OTR and the oxygen uptake rate, OUR, by the dynamic in situ method. The consumption of substrate and production of ethanol by P. stipitis was monitored through periodic analysis by high-performance liquid chromatography, HPLC. The best results were achieved for the fermentantion that contained a proportion of 8.40% O2 and 91.6% N2 in 100 mL/min (Fermentation III), yielding a maximum ethanol concentration of 2.44 g.L- 1. The yield of ethanol production was 0.27 g.g-1 in 47 hours of fermentation with a kLa of 6.67 h-1 and a specific oxygen uptake rate, qO2, of 0.39 mmolO2g-1h-1.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Miranda, João Ricardo Pereira de Cabral. "Produção de bioetanol a partir da microalga Scenedesmus obliquus." Master's thesis, Faculdade de Ciências e Tecnologia, 2011. http://hdl.handle.net/10362/5997.

Full text
Abstract:
Dissertação para obtenção do Grau de Mestre em Energia e Bioenergia
O aumento do preço dos combustíveis e as crescentes preocupações com as alterações climáticas provocadas pela emissão de gases de efeito de estufa têm impulsionado a produção de biocombustíveis. De entre as várias matérias-primas disponíveis as microalgas surgem como a uma alternativa sustentável devido à elevada produtividade e à possibilidade de cultivo em terrenos impróprios para culturas alimentares e de utilização de águas não potáveis para a produção de biomassa. No presente trabalho estudou-se a produção de bioetanol a partir da microalga Scenedesmus obliquus, tendo-se optimizado métodos de ruptura celular e extracção de açúcares. Estudaram-se métodos para destoxificação do hidrolisado de microalga e seleccionaram-se leveduras para o processo fermentativo. Dos métodos físicos e físico-químicos testados para extracção de açúcares, o que permitiu a melhor extracção foi a hidrólise de biomassa seca com ácido sulfúrico 2 N, a 120 ºC durante 30 min. Estudou-se também o efeito da iluminação no crescimento da microalga e na acumulação de açúcares. Para este estudo usou-se um fotobioreactor exterior, com ciclos de luz dia/noite, e outro interior, com iluminação artificial contínua. Neste reactor observou-se uma produtividade inferior e uma fase de morte prematura, provavelmente devido a stress celular. Em ambos os casos, a depleção de nitrato induziu a acumulação de açúcares por parte das células. No final, realizou-se um ensaio global de produção de etanol desde a inoculação de uma lagoa fotossintética do tipo raceway de 4500 L, até à fermentação. Após 53 dias de cultivo da microalga Scenedesmus obliquus na lagoa obteve-se 4,7 kg de biomassa com um teor de açúcares de 30 % m.m-1. O hidrolisado obtido do processamento da biomassa foi destoxificado e fermentado, por diferentes leveduras, tendo-se obtido uma concentração de etanol de 11,7 g.L-1 com a melhor levedura - Kluyveromyces marxianus.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Usucachi, López Pablo Antonio. "Proceso de obtención de bioetanol a partir de papa peruana." Universidad Nacional de Ingeniería. Programa Cybertesis PERÚ, 2011. http://cybertesis.uni.edu.pe/uni/2011/usucachi_lp/html/index-frames.html.

Full text
Abstract:
Este Proyecto de tesis consiste en te obtención de Bioetenol a partir da la papa. Para esto primeramente se extrajo el almidón contenido en la papa y luego mediante hidrólisis enzimática se convirtió el almidón en azucares usando enzimas amilasas; seguidamente estos azúcares se llevaron a fermentación usando lavaduras provenientes del proceso Pisco - UNI que convirtieron estos azúcares en etanol. El proceso de hidrólisis enzimática consistió de dos etapas, que se conforman por la fase de licuefacción del almidón, convirtiendo el almidón en dextrinas y de una baja cantidad de azúcares, y la segunda etapa consistió en la sacarificación de las dextrinas, aumentando así la cantidad de azúcares fermentables. La conversión del almidón a azucares fue total debido al uso de las enzimas alfa amibsa y glucoamilasa responsables de la hidrólisis del almidón. Los azucares obtenidos fueron fermentados usando lavadura del proceso Pisco-UNI obteniéndose resultados satisfactorios. El rendimiento obtenido indica que se obtendrían 69 litros de etanol al 96% v/v por tonelada de papa. Las pruebas se hicieron a nivel de laboratorio y a nivel banco en un reactor de 45 litros, en el laboratorio da operaciones unitarias de la FIQT - UNI y en el equipo de destilación del proceso Pisco - UNI. Con los datos obtenidos se procedió a diseñar una planta da producción para que se pueda aprovechar la papa proveniente de los excedentes de producción de las provincias de la sierra del Perú, y de este manera darte un valor agregado a esto recurso agrícola que muchas veces no tiene un mercado asegurado por poseer una demanda inelástica. Se diseñó una planta para que pueda procesar 2500 TN de papa por año y pueda producir 172000 litros de Bioetanol al 96% en volumen. Este bioetanol podrá ser utilizado como biocombustible mediante deshidratación previa en una planta deshidratadora o podrá ser comercializado para su uso en bebidas alcohólicas. Para la ubicación de la planta se escogía la provincia de Apurímac, siendo Andahuaylas el lugar más idóneo al ser uno de los sitios en donde se acumula papa de calidad tercera. El proyecto resulta rentable para un precio de venta de 3 dólares el litro de bioetanol y el tiempo de recuperación es de 7.1 años.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Books on the topic "Bioetanol"

1

Leite, Rogério C. de Cerqueira. Bioetanol combustível: Uma oportunidade para o Brasil. [Campinas, São Paulo, Brazil]: NIPE UNICAMP, 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Rostiwati, Tati. Sagu (metroxylon SPP) sebagai sumber energi bioetanol potensial. [Bogor]: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Departemen Kehutanan, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Nuroniah, Hani S. Sintesa hasil penelitian lontar (Borrasus flabellifer): Sebagai sumber energi bioetanol potensial. Bogor: Kementerian Kehutanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Bioetanol de cana-de-açúcar: P&D para produtividade e sustentabilidade. São Paulo, SP, Brasil: Blucher, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sunarto, Soelaiman Budi. BBM naik!, kenapa takut?: Bioetanol skala rumah tangga dan UKM sebagai solusi krisis BBM. Jakarta: Dewan Koperasi Indonesia bekerja sama dengan Forest Press, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Elisabetta, Pugliese, ed. L'economia del Brasile: Dal caffè al bioetanolo : modernità e contraddizioni di un gigante. Roma: Carocci, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Banco Nacional de Desenvolvimento Econômico e Social (Brazil) and Centro de Gestão e Estudos Estratégicos (Brazil), eds. Bioetanol de cana-de-açúcar: Energia para o desenvolvimento sustentável. Rio de Janeiro: Departamento de Divulgação do BNDES, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Banco Nacional de Desenvolvimento Econômico e Social (Brazil) and Centro de Gestão e Estudos Estratégicos (Brazil), eds. Bioetanol de cana-de-açúcar: Energia para o desenvolvimento sustentável. Rio de Janeiro: Departamento de Divulgação do BNDES, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Sustentabilidade e Responsabilidade Social em Foco – Volume 7. Editora Poisson, 2018.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Gestão de Serviços – Volume 1. Belo Horizonte: Editora Poisson, 2018.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Book chapters on the topic "Bioetanol"

1

Lima, Cristian Jacques Bolner de, Francyeli Fernandes, Charles Souza da Silva, Juniele Gonçalves Amador, Charles Nunes de Lima, and Monique Virães Barbosa dos Santos. "PRODUÇÃO DE BIOETANOL UTILIZANDO HIDROLISADO CELULÓSICO DE BIOMASSA." In As Engenharias frente a Sociedade, a Economia e o Meio Ambiente, 138–45. Atena Editora, 2019. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.29019250614.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Carvalho, Arlindo José Lima de, Mariana Carina Frigieri, Leonardo Lucas Madaleno, Wilton Rogério Lustri, Silmara Cristina Lazarini Frajácomo, Danilo Luiz Flumignan, Ariela Veloso de Paula, and Cássia Regina Primila Cardoso. "PRODUÇÃO DE BIOETANOL E CONTROLE MICROBIOLÓGICO DO PROCESSO." In Microbiologia: Clínica, Ambiental e Alimentos, 7–26. Atena Editora, 2021. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.5432101202.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Ribeiro, Rhuan, Matheus Viana, Glauber Marques, Ruan Cabral, Paulo Júnior, Pedro Campos, Otavio Chase, and José Almeida. "MODELAGEM ESTATÍSTICA DA PRODUÇÃO DE BIOETANOL PROVENIENTE DE REJEITOS DE FRUTAS:." In Agricultura em Foco: Tópicos Em Manejo, Fertilidade do Solo e Impactos Ambientais - Volume 2, 110–17. Editora Científica Digital, 2020. http://dx.doi.org/10.37885/200500290.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Borrazzo, Jesieli Beraldo, Grace Anne Vieira Magalhães Ghiotto, Viviane Fátima de Oliveira, and Viviane Medeiros Garcia Cunha. "EVOLUÇÃO BIOENERGÉTICA: MATÉRIAS-PRIMAS PARA A PRODUÇÃO DE BIOETANOL DE SEGUNDA GERAÇÃO." In Agroecologia: Caminho de Preservação do Meio Ambiente 2, 69–80. Atena Editora, 2020. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.1622029049.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Viana, Teresa Cristina Vieira, Rafael Resende Maldonado, and Eliana Setsuko Kamimura. "INFLUÊNCIA DE LEVEDURAS LISAS E RUGOSAS NA PRODUÇÃO DE BIOETANOL EM ESCALA INDUSTRIAL." In Engenharia na Prática: Importância Teórica e Tecnológica, 187–98. Atena Editora, 2020. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.08820240818.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Giovanni, Matheus Yuri Gritzenco de, Renam Luis Acorsi, Cid Marcos Gonçalves Andrade, and José Eduardo Olivo. "MODELAGEM DO PROCESSO DE PRODUÇÃO DE BIOETANOL EM DYNETICA UTILIZANDO ROTA METABÓLICA SIMPLIFICADA." In Desenvolvimento e Transferência de Tecnologia na Engenharia Química, 10–19. Atena Editora, 2020. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.0652009122.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Amaral, Eduarda Torres, Gisele Alves, Gustavo Stolzenberg Colares, Tiele Medianeira Rizzetti, Rosana de Cassia de Souza Schneider, and Ênio Leandro Machado. "POTENCIAL DE APROVEITAMENTO DA BIOMASSA DE SISTEMA WETLANDS CCONSTRUÍDOS PARA PRODUÇÃO DE BIOETANOL." In Coleção desafios das engenharias: Engenharia sanitária 2, 263–69. Atena Editora, 2021. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.37921131024.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Pereira, Nathan Roberto Lohn, Felipe Eduardo dos Anjos, Rodrigo Rodrigues de Freitas, and Rachel Faverzani Magnago. "Fabricação de bioetanol em comunidades rurais produtoras de banana orgânica do litoral de Santa Catarina." In Produção e gestão sustentáveis: experiências e debates, 51–71. Editora Unisul, 2020. http://dx.doi.org/10.19177/978-65-88775-08-0.51-71.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Vasconcelos, Helder Lopes, Isamara Godoi, Divair Christ, Débora Danielle Virginio Silva, Maria das Graças Almeida Felipe, and Luciane Sene. "REMOÇÃO DE METAL PESADO POR BIOMASSA OBTIDA A PARTIR DO PROCESSO DE PRODUÇÃO DE BIOETANOL." In O papel fundamental da química entre as ciências naturais, 228–38. Atena Editora, 2022. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.50622220223.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Fardelone, Lucidio Cristovão, Taciani do Santos Bella de Jesus, Leonardo Akira Kamimura Oura, Gustavo Paim Valença, José Roberto Nunhez, José Augusto Rosário Rodrigues, and Paulo José Samenho Moran. "PRODUÇÃO DE BIOETANOL UTILIZANDO CÉLULAS DE SACCHAROMYCES CEREVISIAE IMOBILIZADAS EM ESFERAS DE ALGINATO DE CÁLCIO REVESTIDAS COM QUITOSANA." In Impactos das Tecnologias na Engenharia Química 3, 129–36. Atena Editora, 2019. http://dx.doi.org/10.22533/at.ed.31919010418.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Bioetanol"

1

Hermawan, Baktiyar Mei, and Bambang Sudarmanta. "Characterization of bioetanol gel and applications on bioethanol gel stove." In DISRUPTIVE INNOVATION IN MECHANICAL ENGINEERING FOR INDUSTRY COMPETITIVENESS: Proceedings of the 3rd International Conference on Mechanical Engineering (ICOME 2017). Author(s), 2018. http://dx.doi.org/10.1063/1.5046216.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

BORGES E SOUZA, MARIANA, and TELMA TEIXEIRA FRANCO. "Avaliação do potencial de papel descartado para produção de bioetanol." In XXIV Congresso de Iniciação Científica da UNICAMP - 2016. Campinas - SP, Brazil: Galoa, 2016. http://dx.doi.org/10.19146/pibic-2016-51932.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

FÜHR, JAÍNE FLACH, GUILHERME MARTINEZ MIBIELLI, LETÍCIA RENATA BOHN, ALINE PERIN DRESCH, and SÉRGIO LUIZ ALVES JUNIOR. "PRODUÇÃO DE BIOETANOL A PARTIR DE BIOMASSA LIGNOCELULÓSICA DE MILHO." In XIII Congresso Brasileiro de Engenharia Química em Iniciação Científica. São Paulo: Editora Blucher, 2019. http://dx.doi.org/10.5151/cobecic2019-eat50.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

GOMES, M. A., J. H. S. OLIVEIRA, C. C. AMPARO, and R. M. R. G. ALMEIDA. "INFLUÊNCIA DOS CONTAMINANTES NO RENDIMENTO FERMENTATIVO NA PRODUÇÃO DO BIOETANOL." In XX Congresso Brasileiro de Engenharia Química. São Paulo: Editora Edgard Blücher, 2015. http://dx.doi.org/10.5151/chemeng-cobeq2014-0483-25274-172574.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Sari, Ni Ketut, Khurniawati Khurniawati, Uman Fathoni, and Widi Wurjani. "Making Bioetanol from Glucose Off Grade With Fermentation Process Using Fermiol." In Proceedings of the International Conference on Science and Technology (ICST 2018). Paris, France: Atlantis Press, 2018. http://dx.doi.org/10.2991/icst-18.2018.9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Alves Rezende, Camila, and Samantha Freire Mendes. "Tratamentos químicos aplicados a Capim Elefante visando a produção de bioetanol." In XXIII Congresso de Iniciação Científica da Unicamp. Campinas - SP, Brazil: Galoá, 2015. http://dx.doi.org/10.19146/pibic-2015-37812.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

DOGNANI, J., E. L. MARTINEZ, and P. F. M. MARTINEZ. "AVALIAÇÃO DO POTENCIAL DA CASCA DO CAFÉ PARA PRODUÇÃO DE BIOETANOL." In XXII Congresso Brasileiro de Engenharia Química. São Paulo: Editora Blucher, 2018. http://dx.doi.org/10.5151/cobeq2018-pt.0058.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

MAIA, J. G. S. S., R. S. OLIVEIRA, A. R. SECCHI, and E. C. BISCAIA JR. "MODELAGEM E SIMULAÇÃO DO PROCESSO DE DESIDRATAÇÃO DE BIOETANOL A ETENO." In XX Congresso Brasileiro de Engenharia Química. São Paulo: Editora Edgard Blücher, 2015. http://dx.doi.org/10.5151/chemeng-cobeq2014-1517-18911-161120.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

PEREIRA, M. B., T. P. P. MENDES, and A. A. SELATTO. "PRODUÇÃO DE BIOETANOL A PARTIR DE RESÍDUOS DA INDÚSTRIA DE SUCO." In X Congresso Brasileiro de Engenharia Química. São Paulo: Editora Edgard Blücher, 2014. http://dx.doi.org/10.5151/chemeng-cobec-ic-07-eb-118.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

LIMA, T. C., I. O. ARAÚJO, J. G. ANTUNES, C. J. G. MATOS, and C. S. S. PEREIRA. "ESTUDO DA PRODUÇÃO DE BIOETANOL A PARTIR DO BAGAÇO DE MALTE." In X Congresso Brasileiro de Engenharia Química. São Paulo: Editora Edgard Blücher, 2014. http://dx.doi.org/10.5151/chemeng-cobec-ic-07-eb-119.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
You might also be interested in the extended bibliographies on the topic 'Bioetanol' for particular source types:
Journal articles Dissertations / Theses
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography