To see the other types of publications on this topic, follow the link: Berit ha-noʼar ha-ḳomunisṭi ha-Yiśreʼeli.

Journal articles on the topic 'Berit ha-noʼar ha-ḳomunisṭi ha-Yiśreʼeli'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Berit ha-noʼar ha-ḳomunisṭi ha-Yiśreʼeli.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Chazan, Robert. "Joseph Kimhi's Sefer Ha-Berit: Pathbreaking Medieval Jewish Apologetics." Harvard Theological Review 85, no. 4 (October 1992): 417–32. http://dx.doi.org/10.1017/s001781600000821x.

Full text
Abstract:
Christian anti-Jewish polemics have a long and rich history, stretching all the way back to the early stages of the new faith community. Anti-Jewish treatises dot the history of Christian literature from the third century onward. By contrast, Jews seem to have been much less concerned with combatting Christianity. It has been widely noted that the earliest Jewish compositions devoted to anti-Christian polemics stem from the twelfth century. While the twelfth-century provenance of the earliest Jewish anti-Christian tracts has long been recognized, little attention has been focused on the significance of this dating. The fact that sometime toward the end of the twelfth century, perhaps in the 1160s or 1170s, two anti-Christian works, the forerunners of a substantial body of Jewish anti-Christian polemical-apologetic works, were composed almost simultaneously begs interpetation. What changes gave rise to a new Jewish sensitivity, to a need to present Jewish readers with formulation and rebuttal of Christian claims? The answer clearly lies in the enhanced agressiveness of western Christendom toward the Jews, as well as other non-Christians, a development that has been recognized and discussed extensively in modern scholarly literature. In the face of an increasingly aggressive Christendom, Jewish intellectual and spiritual leadership had to reassure the Jewish flock of the rectitude of the Jewish vision and the nullity of the Christian faith. This is precisely what the first two anti-Christian treatises, the Milhamot ha-Shem of Jacob ben Reuven and the Sefer ha-Berit of Joseph Kimhi, undertook to achieve. Given the pioneering nature of these works, it is striking that insufficient scholarly attention has been accorded to these two efforts. They surely have much to tell both of perceived Christian thrusts and of meaningful Jewish rebuttal of these challenges.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Robinson, Ira. "KABBALA AND SCIENCE IN SEFER HA-BERIT: A MODERNIZATION STRATEGY FOR ORTHODOX JEWS." Modern Judaism 9, no. 3 (1989): 275–88. http://dx.doi.org/10.1093/mj/9.3.275.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Rojanski, Rachel. "Zvia Balshan. Iḥud mefulag: ha-berit ha-‘olamit shel miflegot po‘ale-Tsiyon, 1907–1920. Sde Boker: Ben-Gurion University of the Negev Press, 2004. 416 pp." AJS Review 31, no. 2 (November 2007): 394–96. http://dx.doi.org/10.1017/s0364009407000694.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Fontaine, Resianne. "The Immortality of the Soul in Pinchas Hurwitz s Sefer ha-Berit: Philosophers versus Kabbalists." Jewish Studies Quarterly 13, no. 3 (2006): 223. http://dx.doi.org/10.1628/094457006778994713.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

N. M., Witariadi, and N. N. C. Kusumawati. "DAMPAK PEMUPUKAN UREA DAN BIOURIN TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Panicum maximum cv.Trichoglume." Majalah Ilmiah Peternakan 23, no. 2 (September 1, 2020): 56. http://dx.doi.org/10.24843/mip.2020.v23.i02.p02.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan mengetahui dampak pemupukan urea dan biourin terhadap produktivitas rumput Panicum maximum cv.Trichoglume. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan delapan perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang enam kali. Perlakuan tersebut yaitu: Do (0 kg urea/ha); D1 (75 kg urea/ha); D2 (50 kg urea/ha); D3 (25 kg urea/ha); D4 (7.500 l biourin/ha); D5 (75 kg urea/ha+7.500 l biourin/ha); D6 (50 kg urea/ha+7.500 l biourin/ha); dan D7 (25 kg urea/ha+7.500 l biourin/ha). Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah cabang, jumlah daun, luas daun per pot, berat kering daun, berat kering batang, berat kering total hijauan, berat kering akar, nisbah berat kering daun dengan berat kering batang, dan nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kombinasi antara urea dan biourin pada rumput Panicum maximum cv. Trichoglume memberikan pertumbuhan lebih baik dibandingkan hanya dipupuk dengan salah satu jenis pupuk tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pemupukan kombinasi antara urea dan biourin dapat meningkatkan pertumbuhan rumput Panicum maximum cv. Trichoglume, hasil terbaik pada dosis 75 kg urea/ha+7.500 l biourin/ha.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Muzanni, Muzanni, Warganda Warganda, and Agus Hariyanti. "PENGARUH PUPUK KANDANG AYAM DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG PULUT (Zea mays ceratina) PADA LAHAN GAMBUT." Jurnal Sains Pertanian Equator 12, no. 1 (December 28, 2022): 1. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v12i1.59508.

Full text
Abstract:
Jagung merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang sangat penting di dunia dan banyak dibudidayakan di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat. Produktivitas jagung di Kalimantan Barat tahun 2018 hanya mencapai 3,76 ton/ha, lebih rendah dari produktivitas tahun sebelumnya yang mencapai 3,98 ton/ha. Upaya peningkatan produktivitas jagung dapat dilakukan dengan usaha intensifikasi meliputi perbaikan kualitas tanah/lahan dengan pupuk kandang ayam serta pemupukan NPK. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis interaksi pupuk kandang ayam dan NPK yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil jagung pulut pada lahan gambut. Penelitian ini dilaksanakan di jl. Parit Demang gg. Nurhidayat Pontianak (22 September – 10 Desember 2021). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan sembilan taraf perlakuan kombinasi pupuk kandang ayam dan NPK. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali, setiap ulangan terdiri dari enam tanaman sampel. Kombinasi pupuk kandang ayam (ton/ha) dan NPK (kg/ha) yang diberikan yaitu a1p1 = 10 ton/ha Pukan ayam + 150 kg/ha NPK; a1p2 = 10 ton/ha pukan ayam + 200 kg/ha NPK; a1p3 = 10 ton/ha pukan ayam + 250 kg/ha NPK; a2p1 = 15 ton/ha pukan ayam + 150 kg/ha NPK; a2p2 = 15 ton/ha pukan ayam + 200 kg/ha NPK; a2p3 = 15 ton/ha pukan ayam + 250 kg/ha NPK; a3p1 = 20 ton/ha pukan ayam + 150 kg/ha NPK ; a3p2 = 20 ton/ha pukan ayam + 200 kg/ha NPK ; a3p3 = 20 ton/ha pukan ayam + 250 kg/ha NPK. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, luas daun, diameter batang, volume akar, berat kering tanaman, berat tongkol berklobot, berat tongkol tanpa klobot, berat tongkol tanpa klobot per petak, berat tongkol tanpa klobot per petak, panjang tongkol, diameter tongkol, dan berat 100 biji per petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam 15 ton/ha dan NPK 200 kg/ha merupakan dosis yang efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung pulut pada lahan gambut. Kata kunci : gambut, jagung pulut, NPK, pupuk kandang ayam
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Hidayat, Muhammad Taufik, Nurjani Nurjani, and Maulidi Maulidi. "PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM, KAPUR DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA DENGAN SISTEM BUDIDAYA JENUH AIR DI LAHAN PASANG SURUT." Jurnal Sains Pertanian Equator 13, no. 2 (April 30, 2024): 684. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v13i2.77692.

Full text
Abstract:
Kubis bunga merupakan tanaman pertanian yang tergolong familia Cruciferae, berasal dari daerah sub tropis, memproduksi bunga serta merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat termasuk di Kalimantan Barat. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk kandang ayam, kapur dan NPK yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kubis bunga dengan sistem budidaya jenuh air di lahan pasang surut. Penelitian dilaksanakan di lahan pasang surut yang berada di Golden River Camp, Desa Kalimas, Kec. Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian berlangsung selama 6 bulan mulai dari Maret – Agustus 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yaitu kombinasi pupuk kandang ayam, kapur dolomit dan NPK dengan 6 kombinasi dan 4 ulangan. Jumlah tanaman terdapat 15 tanaman perbedengan terdiri dari 4 sampel pengamatan. Perlakuan yang dimaksud yaitu: A = pupuk kandang ayam 20 ton/ha + kapur dolomit 1 ton/ha + NPK 450 kg/ha, B = pupuk kandang ayam 20 ton/ha + kapur dolomit 1 ton/ha + NPK 300 kg/ha, C = pupuk kandang ayam 10 ton/ha + kapur dolomit 2 ton/ha + NPK 300 kg/ha, D = pupuk kandang ayam 10 ton/ha + kapur dolomit 2 ton/ha + NPK 450 kg/ha, E = pupuk kandang ayam 10 ton/ha + kapur dolomit 1 ton/ha + NPK 450 kg/ha, F = pupuk kandang ayam 10 ton/ha + kapur dolomit 1 ton/ha + NPK 600 kg/ha. Variabel yang diamati dalam penelitian meliputi: jumlah daun (helai), luas daun (cm2), berat segar tanaman (g), berat kering tanaman (g), berat segar krop (g) dan diameter krop (cm). Hasil pengamatan penelitian didapatkan hasil bahwa kombinasi pupuk kandang ayam, kapur dan NPK terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga dengan sistem budidaya jenuh air di lahan pasang surut berpengaruh nyata terhadap jumlah daun 6 MST, berat segar tanaman dan berat kering tanaman, namun berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun 2 MST, 4 MST, luas daun, berat segar krop dan diameter krop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pupuk kandang ayam 20 ton/ha + kapur dolomit 1 ton/ha + NPK 300 kg/ha merupakan dosis terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan kubis bunga dengan sistem budidaya jenuh air di lahan pasang surut, sedangkan untuk meningkatkan hasil tanaman menunjukkan berpengaruh tidak nyata tetapi hasilnya cenderung tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Lumban Gaol, Modesta Roma Mutiara, Purwaningsih Purwaningsih, and Tantri Palupi. "RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GAMBAS TERHADAP PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK NPK PADA MEDIA GAMBUT." Jurnal Sains Pertanian Equator 12, no. 4 (October 2, 2023): 762. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v12i4.64265.

Full text
Abstract:
Penggunaan tanah gambut sebagai media tanam dihadapkan masalah yaitu pH rendah dan kurang tersedianya unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga perlu dilakukan penambahan unsur hara dengan pemberian kombinasi pupuk kotoran ayam dan NPK. Tujuan penelitian untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk kotoran ayam dan NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman gambas pada media gambut. Penelitian dimulai dari tanggal 11 Mei sampai 24 Juli 2022 dan dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 pelakuan kombinasi pupuk kotoran ayam dan NPK diulang 4 kali sehingga jumlah seluruhnya yaitu 100 tanaman. Perlakuan yang dimaksud yaitu r1 = Pupuk kotoran ayam 10 ton/ha + NPK 300 kg/ha, r2 = Pupuk kotoran ayam 15 ton/ha + NPK 250 kg/ha, r3 = Pupuk kotoran ayam 20 ton/ha + NPK 200 kg/ha, r4 = Pupuk kotoran ayam 25 ton/ha + NPK 150 kg/ha, r5 = Pupuk kotoran ayam 30 ton/ha + NPK 100 kg/ha. Variabel yang diamati adalah volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah pertanaman, diameter buah, panjang buah, berat perbuah dan berat buah pertanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai kombinasi pupuk kotoran ayam dan pupuk NPK memberikan hasil sama terhadap jumlah buah/pertanaman, diameter buah, panjang buah dan berat buah perbuah tanaman gambas. Pemberian kombinasi pupuk kotoran ayam 25 ton/ha + NPK 150 kg/ha dapat mengurangi pupuk NPK sebesar 50 kg/ha pada berat buah pertanaman gambas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Keliat, Juanda Putra, N. N. Candraasih Kusumawati, and A. A. A. S. Trisnadewi. "PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum cv. Taiwan) YANG DIBERI PUPUK KASCING DENGAN DOSIS BERBEDA." Pastura 10, no. 2 (April 19, 2021): 91. http://dx.doi.org/10.24843/pastura.2021.v10.i02.p06.

Full text
Abstract:
Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil rumput gajah (Pennisetumpurpureum cv. Taiwan) yang diberi pupuk kascing dengan dosis berbeda. Percobaan dilakukan di RumahKaca, Stasiun Penelitian Sesetan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Percobaan berlangsung selama8 minggu, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan enam ulangan sehinggaterdapat 30 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah dosis pupuk kascing yang terdiri atas 0 t ha-1, 5 t ha-1, 10 t ha-1, 15 t ha-1, dan 20 t ha-1. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, hasil dankarakteristik tumbuh. Variabel pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi pada dosis 20 t ha-1. Jumlah daundan anakan menunjukkan berbeda tidak nyata. Variabel hasil pada pemberian pupuk kascing meningkatkan secara nyata berat kering daun, batang, akar dan total hijauan dan tertinggi pada dosis 20 t ha-1tumbuh tidak berbeda nyata pada nisbah berat kering daun dengan berat kering batang dan nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar. Luas daun per pot tertinggi pada dosis 20 t ha-1. Dapat disimpulkan bahwa rumput gajah (Pennisetum purpureum cv. Taiwan) yang diberi pupuk kascing pada dosis 20 t ha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik.Kata kunci: pertumbuhan, hasil, rumput gajah, pupuk kascing
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Setyowati, Silma, Sigit Normagiat, and Riko Prasetyo. "Effect Of Rice Husk Ash and Spent Mushroom Substrate Composte On The Growth And Yield Of Servo F1 Hybrid Tomatoes On Peat Soil Media." Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan 21, no. 1 (July 21, 2023): 19. http://dx.doi.org/10.32663/ja.v21i1.3220.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abu sekam padi dan kompos limbah baglog jamur tiram terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat servo serta memperoleh dosis terbaik untuk aplikasi pada tanah gambut. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Mei 2022. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah abu sekam padi dengan 4 taraf: A0 (0 ton/ha), A1 (5 ton/ha), dan A2 (7,5 ton/ha), A3 (10 ton/ha). Faktor kedua adalah kompos substrat jamur bekas dengan 4 taraf: K0 (0 ton/ha), K1 (15 ton/ha), K2 (20 ton/ha), dan K3 (25 ton/ha). Penelitian ini terdiri dari 16 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, jumlah buah pertanaman, berat buah tanaman, dan diameter buah. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan A2K1 berpengaruh terhadap variabel tinggi tanaman, berat segar tanaman, jumlah buah yang ditanam, berat buah tanaman dan diameter buah dibandingkan dengan A0K0.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Khairunnisak, Khairunnisak, and Halus Satriawan. "Pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L) akibat pemberian kompos eceng gondok (Eichhornia crassipes)." Jurnal Sains Pertanian (JSP) 7, no. 1 (February 7, 2023): 17–21. http://dx.doi.org/10.51179/jsp.v7i1.1768.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos eceng gondok terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan pekarangan rumah di Desa Blang Lancang Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireuen dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret tahun 2018. Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 6 taraf perlakuan pemberian kompos eceng gondok, terdiri yaitu : K0 = Kontrol, K1 = 5 ton/ Ha , K2 = 10 ton/ Ha, K3 = 15 ton/ Ha, K4 = 20 ton/Ha, K5 = 25 ton/ha dan K6 = 30 ton/ Ha. Peubah yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, berat polong pertanaman, berat polong perplot, berat biji pertanaman, berat biji perplot, bobot 100 biji dan jumlah akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kompos eceng gondok berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 45 HST, berat polong pertanaman, berat polong per plot. berat biji pertanaman, berat biji per plot, bobot 100 biji dan jumlah akar tanaman kacang hijau. Perlakuan kompos eceng gondok terbaik dijumpai pada perlakuan 20 ton/ha (K4) Kata Kunci: Pemberian Kompos, Eceng Gondok, Kacang Hijau
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Oktala, Frestin Rif'at Yoga, Setia Budi, and Warganda Warganda. "PENGARUH BOKASHI PAKIS DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI BESAR PADA TANAH ALUVIAL." Jurnal Sains Pertanian Equator 11, no. 4 (September 22, 2022): 216. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v11i4.58190.

Full text
Abstract:
Cabai besar (Capsicum annum L.) adalah salah satu komoditas yang dikenal sebagai penyedap rasa dan pelengkap menu masakan khas Indonesia sehingga banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Penggunaan tanah aluvial memiliki kendala yaitu tekstur yang pejal dan tergolong liat atau liat berpasir serta miskin kandungan bahan organik, mikroorganisme dan unsur hara, sehingga diperlukan penambahan bokashi pakis dan pupuk NPK. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi pemberian bokashi pakis dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil cabai besar pada tanah aluvial serta untuk mendapatkan dosis terbaik dari bokashi pakis dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil cabai besar pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan percobaan Faktorial Rancangan Acak Kelompok (RAK Faktorial) yang terdiri atas 3 taraf pemupukan bokashi pakis dan 3 taraf pemupukan NPK sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan yaitu b1p1 (bokashi pakis 10 ton/ha dan NPK 150 kg/ha), b1p2 (bokashi pakis 10 ton/ha dan NPK 200 kg/ha), b1p3 (bokashi pakis 10 ton/ha dan NPK 250 kg/ha), b2p1 (bokashi pakis 15 ton/ha dan NPK 150 kg/ha), b2p2 (bokashi pakis 15 ton/ha dan NPK 200 kg/ha), b2p3 (bokashi pakis 15 ton/ha dan NPK 250 kg/ha), b3p1 (bokashi pakis 20 ton/ha dan NPK 150 kg/ha), b3p2 (bokashi pakis 20 ton/ha dan NPK 200 kg/ha), dan b3p3 (bokashi pakis 20 ton/ha dan NPK 250 kg/ha). Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per petak, berat buah per buah, berat buah per tanaman, dan berat buah per petak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi bokashi pakis 10 ton/ha dan pupuk NPK 200 kg/ha memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan hasil cabai besar pada tanah aluvial.Kata Kunci : Bokashi Pakis, Cabai Besar, Pupuk NPK, Tanah Aluvial
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Bhoki, Marlinda, Julianus Jeksen, and Henderikus Darwin Beja. "Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica Juncea L.)." Agro Wiralodra 4, no. 2 (July 29, 2021): 64–68. http://dx.doi.org/10.31943/agrowiralodra.v4i2.67.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau (Brassica Juncea L.) dan mengetahui dosis optimum pupuk kandang ayam yang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau (Brassica Juncea L.) yang optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan dan enam perlakuan yaitu, K0 : 0 ton / ha atau tanpa pupuk, K1: 20 ton/ha, K2: 30 ton/ha, K3: 40 ton/ha, K4: 50 ton/ha, K5: 60 ton/ha. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) hasil penelitian diperoleh bahwa pemberian pupuk kandang ayam tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar tan-1 dan berat segar ha-1. Dosis optimum pupuk kandang ayam 60 ton ha-1 merupakan perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau (Brassica Juncea L.) yang optimal dengan produksi rata-rata berat segar ha-1 mencapai 17,26 ton ha-1.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Fallo, Venitriana. "Efek Beberapa Jenis Biochar pada Berbagai Takaran terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val.)." Savana Cendana 6, no. 02 (April 30, 2021): 33–35. http://dx.doi.org/10.32938/sc.v6i02.1167.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh beberapa jenis biochar pada berbagai takaran terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kunyit di tanah entisol semiarid. Pelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juli di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Timor Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode eksperimen dilapangan dengan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktor tunggal. Faktor 1 jenis biochar jenis biochar dengan kontrol, biochar sekam padi 5 t/ha, biochar sekam padi 10 t/ha, biochar sekam padi 20 t/ha, biochar kerinyuh 5 t/ha, biochar kerinyuh 10 t/ha, dan biochar kerinyuh 20 t/ha. semua perlakuan diulang 5 kali sehingga terdapat 35 unit penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwaperlakuan biochar sekam padi 10 t/Ha dan 20 t/Ha berpengaruh nyata dan memberikan nilai tertinggi tehadap parameter pertumbuhan yang meliputi panjang daun, jumlah daun serta parameter lingkungan yaitu berat volume tanah.Perlakuan biochar batang kerinyuh 20 t/Ha memberikan nilai tertinggi terhadap parameter lingkungan derajat keasaman tanah dan berbeda nyata, sedangkan pada parameter daya hantar listrik, kadar lengas tanah tidak berbeda nyata. Pada parameter pertumbuhan biochar batang kerinyu dengan takaran 10 dan 20 t/Ha memberikan nilai tertinggi terhadap parameter tinggi tanaman dan diameter batang. Selanjutnya pada parameter hasil perlakuan biochar batang kerinyuh 5 t/Ha memberikan nilai tertinggi pada parameter pembentukan mata tunas rimpang, berat segar brangkasan, dan berat segar rimpang, berat kering simplisia. Sedangkan pada parameter berat kering tajuk dan indeks panen perlakuan biochar batang kerinyuh 20 t/Ha memberikan nilai tertinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Simau, Adrianus. "Efek Beberapa Jenis Biochar Pada Berbagai Takaran terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kunyit (Curcuma Domestica Val.)." Savana Cendana 6, no. 01 (January 31, 2021): 8–10. http://dx.doi.org/10.32938/sc.v6i01.1228.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh beberapa jenis biochar pada berbagai takaran terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kunyit di tanah entisol semiarid. Pelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juli di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Timor Kelurahan Sasi, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU. Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode eksperimen dilapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktor tunggal. Faktor 1 jenis biochar jenis biochar dengan kontrol, biochar sekam padi 5 t/ha, biochar sekam padi 10 t/ha, biochar sekam padi 20 t/ha, biochar kerinyuh 5 t/ha, biochar kerinyuh 10 t/ha, dan biochar kerinyuh 20 t/ha. semua perlakuan diulang 5 kali sehingga terdapat 35 unit penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biochar sekam padi 10 t/Ha dan 20 t/Ha berpengaruh nyata dan memberikan nilai tertinggi tehadap parameter pertumbuhan yang meliputi panjang daun, jumlah daun serta parameter lingkungan yaitu berat volume tanah. Perlakuan biochar batang kerinyuh 20 t/Ha memberikan nilai tertinggi terhadap parameter lingkungan derajat keasaman tanah dan berbeda nyata, sedangkan pada parameter daya hantar listrik, kadar lengas tanah tidak berbeda nyata. Pada parameter pertumbuhan biochar batang kerinyu dengan takaran 10 dan 20 t/Ha memberikan nilai tertinggi terhadap parameter tinggi tanaman dan diameter batang. Selanjutnya pada parameter hasil perlakuan biochar batang kerinyuh 5 t/Ha memberikan nilai tertinggi pada parameter pembentukan mata tunas rimpang, berat segar brangkasan, dan berat segar rimpang, berat kering simplisia. Sedangkan pada parameter berat kering tajuk dan indeks panen perlakuan biochar batang kerinyuh 20 t/Ha memberikan nilai tertinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Poerba, Ambursius, Irawaty Rosalyne, and Suryadi. "PENGARUH PEMBERIAN DOSIS DOLOMIT DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L) HIBRIDA BISI-2." Jurnal Rhizobia 2, no. 2 (August 26, 2020): 89–100. http://dx.doi.org/10.36985/rhizobia.v9i2.332.

Full text
Abstract:
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dengan 2 faktor perlakuan dimana faktor pertama pemberian dolomit terdiri dari 3 taraf dosis yaitu D1: 3000 kg/ha (840 gr/plot) ,D2: 5000 kg/ha (1400gr/plot), D3: 7000 kg/ha (1960gr/plot), sedangkan faktor kedua pemberian pupuk kalium (KCl) terdiri dari 3 taraf dosis yaitu K: 85 kg/ ha (24 gr/ plot) ,K2: 100 kg/ ha (28 gr/ plot) ,K3: 125 kg/ ha (35gr/ plot). Parameter yang diamati dalam penelitian ini diantarnya: tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), panjang tongkol(cm),luas daun (cm2), berat tongkol dengan kelobot (gr), berat tongkol kering (kg), Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan pemberian dosis pupuk dolomit menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4,6,8 MST, diameter batang umur 8 MST, berat tongkol dengan kelobot, berat kering tongkol. Perlakuan terbaik pada pemberian kapur dolomit 7000 kg/ha (1960 gr/plot) (D3). Perlakuan pemberian dosis pupuk kalium menunjukan adanya pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 4,6,8 MST, diameter batang umur 8 MST, panjang tongkol, berat tongkol dengan kelobot, berat kering tongkol. Perlakuan terbaik pada pemberian kalium 125 kg/ha (35 gr/plot) (K3). Interaksi antar perlakuan dosis kapur dolomit dan dosis kalium terhadap pertumbuhan tanaman jagung hibrida bisi-2 menunjukan pengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter yang diamati.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

N. M., WITARIADI, and N. N. C. KUSUMAWATI. "PRODUKTIVITAS BEBERAPA JENIS TANAMAN PAKAN DENGAN POLA TANAM DAN DOSIS BIOSLURRY BERBEDA." Majalah Ilmiah Peternakan 23, no. 3 (December 19, 2020): 101. http://dx.doi.org/10.24843/mip.2020.v23.i03.p01.

Full text
Abstract:
Percobaan untuk mengetahui produktivitas beberapa jenis tanaman pakan dengan pola tanam dan dosis bioslurry berbeda. Percobaan dilaksanakan di rumah kaca dan berlangsung selama 3 bulan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola split plot dengan empat ulangan. Petak utama adalah pola tanam yaitu: Panicum maximum cv. Trichoglume (P), Clitoria ternatea (C) dan Panicum maximum cv. Trichoglume+Clitoria ternatea (PC), anak petak (subplot ) adalah dosis pupuk bioslury yaitu: 0 ton/ha (D0); 10 ton/ha (D1); 20 ton/ha (D2); dan 30 ton/ha (D3). Variabel yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah cabang, jumlah daun, berat kering daun, berat kering batang, berat kering akar, berat kering total hijauan, nisbah berat kering daun dengan berat kering batang, nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar, dan luas daun per pot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pola tanam dengan dosis bioslurry berbeda dalam meningkatkan produktivitas beberapa jenis tanaman pakan. Pola tanam campuran antara rumput Panicum maximum cv Trichoglume dan leguminosa Clitoria ternatea (PC) dapat meningkatkan produksi berat kering hijauan pakan. Pemberian pupuk bioslury dosis 10-30 ton/ha mampu meningkatkan produktivitas tanaman, dimana pertumbuhan dan hasil terbaik bila dipupuk dengan dosis 30 ton/ha. Dapat disimpulkan bahwa pola tanam campuran rumput dan leguminosa mampu meningkatkan produksi berat kering hijauan pakan, dimana hasil terbaik diperoleh dengan pemupukan bioslury 30 ton/ha.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Kadir, Kadir, Siti Hadijah, and Dini Anggorowati. "PENGARUH KOMBINASI PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TERUNG HIJAU PADA TANAH GAMBUT." Jurnal Sains Pertanian Equator 12, no. 4 (October 2, 2023): 991. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v12i4.67164.

Full text
Abstract:
Pupuk kandang ayam dan pupuk NPK yang diaplikasikan pada tanah gambut dapat memperbaiki porositas tanah, meningkatkan komposisi mikroorganisme tanah, meningkatkan daya ikat air tanah, serta diharapkan dapat menekan ketergantungan tanaman terhadap pupuk anorganik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui salah satu perlakuan kombinasi pupuk kadang ayam dan pupuk NPK terbaik untuk pertumbuhan dan hasil terung hijau pada tanah gambut. Penelitian dilakukan di Kota Pontianak, pada bulan Januari-Maret 2023. Percobaan disusun menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk NPK (40 ton/ha+50 kg/ha; 35 ton/ha+100 kg/ha; 30 ton/ha+150 kg/ha; 25 ton/ha+200 kg/ha; 20 ton/ha+250 kg/ha; dan 15 ton/ha+300 kg/ha). Hasil penelitian diperoleh bahwa pengaplikasian pupuk kandang ayam 40 ton/ha dan pupuk NPK 50 kg/ha merupakan kombinasi perlakuan efisien dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil terung hijau terlihat pada variabel berat kering tanaman, jumlah buah dan berat buah per tanaman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Muslichah, Zunianingrum Varichatun, Siswadi Siswadi, and Kharis Triyono. "Uji Dosis Pupuk Hayati dan Dosis Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.)." Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian 18, no. 2 (October 10, 2022): 142. http://dx.doi.org/10.31941/biofarm.v18i2.2425.

Full text
Abstract:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk hayati dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (<em>Zea mays</em> L.). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura wilayah Surakarta yang bertepat di Banyudono, Kabupaten Boyolali mulai bulan 28 Maret 2022 sampai dengan bulan 11 Juli 2022. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor dan diulang sebanyak 3 kali. Dosis pupuk hayati Petrobio (P) sebagai faktor 1 terdiri dari 4 taraf yaitu P0 = 0 kg/ha, P1 = 50 kg/ha, P2 = 100 kg/ha, P3 = 150 kg/ha. Dosis pupuk NPK Mutiara (N) sebagai faktor 2 terdiri dari 4 taraf yaitu N0 = 0 kg/ha, N1 = 150 kg/ha, N2 = 300 kg/ha, N3 = 450 kg/ha. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ dengan taraf α = 5%. Parameter yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, berat tongkol tanpa kelobot per petak, berat tongkol tanpa kelobot per tanaman, berat biji per petak, berat 1000 biji. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk hayati Petrobio (P) berpengaruh terhadap seluruh parameter pengamatan dengan dosis pupuk hayati Petrobio terbaik yaitu 100 kg/ha (P2). Perlakuan dosis pupuk NPK Mutiara (N) berpengaruh terhadap seluruh parameter pengamatan dengan dosis pupuk NPK Mutiara terbaik yaitu 300 kg/ha (N2).</p><p>Kata kunci: Jagung, dosis pupuk hayati Petrobio, dosis pupuk NPK Mutiara</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Hayani, Irda, M. Faiz Barchia, and Edi Suharto. "KAJIAN TINGKAT BAHAYA EROSI DAS MANNA." Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan 1, no. 1 (June 19, 2012): 76–86. http://dx.doi.org/10.31186/naturalis.1.1.5929.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan dan degradasi fungsi DAS Manna dengan pendekatan perhitungan tingkat bahaya erosi (TBE). Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian survei tinjau, yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi serta fakta-fakta dari gejala di lapangan dan analisis data spasial peta tematik menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG), Penentuan tingkat erosi tanah dengan menggunakan metode USLE juga dilakukan fungsi-fungsi SIG yaitu tumpang susun seperti intersect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: sebagian besar wilayah DAS Manna berada pada kategori TBE sangat berat (>480 ton/ha/th) yaitu seluas 46.204,5 atau 64,1 % dari total luasan DAS Manna, kategori Berat (180-480 ton/ha/th) seluas 10.399,8 Ha (14,4 %), kategori sedang (60-180 ton/ha/th) seluas 6.393,5 Ha (8,9 %) dan sangat rendah (<15 ton/ha/th) hanya seluas 1.533,2 Ha (2,1 %). Hasil ini menunjukkan bahwa wilayah DAS Manna dapat digolongkan sebagai DAS yang kritis bila didasarkan pada potensi erosi yang mencapai lebih dari 64 % dari total luasan DAS Manna. Sedangkan bila dianalisa pada tiap Sub DAS, maka Sub DAS Manna Hilir adalah Sub DAS yang memiliki TBE paling besar, yaitu sekitar 78,2 % (6.892,5 Ha) berada pada kategori Sangat Berat (>480 ton/ha/th) 6.892,5 Ha atau 9,6 % dari total luasan DAS Manna, Berat (180-480 ton/ha/th) seluas 1.443,1 Ha atau 2 % dari luas total luasan DAS Manna. Hasil tersebut sudah cukup menggambarkan bahwa DAS Manna dapat digolongkan kedalam DAS kritis berdasarkan potensi tingkat bahaya erosinya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Darus, Deisire N. S., Semuel David Runtunuwu, Edy Fredy Lengkong, and Stella Tulung. "Interaction of PGR Paclobutrazol and Nitrogen Nutrient on Growth and Yield of Potato (Solanum tuberosum L.) Granola L. Variety." Jurnal Agroekoteknologi Terapan 5, no. 1 (May 4, 2024): 114–22. http://dx.doi.org/10.35791/jat.v5i1.55262.

Full text
Abstract:
This study aims to analyze the interaction between paclobutrazol (PBZ) with Nitrogen (N) nutrients on the growth and yield of potato (Solanum tuberosum L.) var. Granola L. It was conducted in Mokobang Village, Modoinding District, South Minahasa Regency. This research was carried out in the form of field experiments and laboratory analysis. The treatment consisted of two factors: A. PBZ at doses: 1) 3 kg PBZ/ha, 2) 3.5 kg PBZ/ha, and 3) 4 kg PBZ/ha. B. Nitrogen nutrient at doses: 1) 200 kg N/ha, 2) 250 kg N/ha, 3) 300 kg N/ha. The placement used RGD and each treatment was repeated 3 times, there were 27 combinations (3 x 3 x 3). The results showed an interaction between the growth and yield of potato plants. Generally, higher doses of PBZ and N increased the growth of plant height, number of leaves, number of branches, leaf wet weight and dry weight, stem wet weight and dry weight, root wet weight and dry weight, plant wet weight and dry weight, and leaf chlorophyll content and tuber yield. The interaction of PBZ and N increased the tuber yield of potato plants per hectare. The highest tuber productivity resulted from the treatment of 4 kg PBZ and 200 kg N/ha (P3N1) at 37.9 tons/ha, while the lowest productivity resulted from the combination of 3 kg PBZ and 250 kg N/ha (P1N2) at 27.3 tons/ha. Keywords: Interaction, Paclobutrazol (PBZ), Nitrogen (N), Solanum tuberosum L. var. Granola L. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi antara paclobutrazol (PBZ) dengan hara Nitrogen (N) terhadap pertumbuhan dan hasil kentang (Solanum tuberosum L.) var. Granola L. Dilaksanakan di Desa Mokobang Kecamatan Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan lapangan dan analisis laboratorium. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu: A. PBZ diberikan pada umur 6 MST, dengan dosis: 1) 3 kg PBZ/ha, 2) 3,5 kg PBZ/ha dan 3) 4 kg PBZ/ha. B. pupuk N diberikan pada umur 4 dan 6 MST, dengan dosis: 1) 200 kg N/ha, 2) 250 kg N/ha, 3) 300 kg N/ha. Penempatan menggunakan RAK dan setiap perlakuan diulang 3 kali, terdapat 27 kombinasi (3 x 3 x 3). Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang. Umumnya, makin tinggi dosis PBZ dan N meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, berat basah dan berat kering daun, berat basah dan berat kering batang, berat basah dan berat kering akar, berat basah dan berat kering tanaman, kandungan klorofil daun, dan hasil umbi. Interaksi PBZ dan N meningkatkan hasil umbi tanaman kentang per hektar. Produktivitas umbi tertinggi dihasilkan dari perlakuan 4 kg PBZ dan 200 kg N/ha (P3N1) yaitu 37.9 ton/ha, sedangkan produktivitas terendah dihasilkan dari kombinasi 3 kg PBZ dan 250 kg N/ha (P1N2) yaitu 27.3 ton/ha. Kata kunci: Interaksi, Paclobutrazol (PBZ), Nitrogen (N), Solanum tuberosum L. var. Granola L.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Neonbeni, Eduardus Yosef, Veronika Boe, and Arnoldus Klau Berek. "Uji Efek Aplikasi Takaran Biochar dan Kompos Kirinyuh Tahun Ke Dua terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada Darat (Lactuca SativaL.)." Savana Cendana 4, no. 03 (July 31, 2019): 48–51. http://dx.doi.org/10.32938/sc.v4i03.632.

Full text
Abstract:
Selada darat (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu komoditi sayuran hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menguji efek aplikasi takaran biochar dan kompos kirinyuh tahun keduaterhadap sifat fisik tanah, pertumbuhan dan hasil tanaman selada darat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2018, dikebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Timor. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah rancangan acak lengkap faktorial 5 x 3 yang di ulang 3 kali. Faktor pertama adalah takaran biochar yang terdiri dari 5 aras, yaitu 0 t/ha, 2,5 t/ha, 5 t/ha, 7,5 t/ha dan 10 t/ha. Faktor kedua adalah kompos kirinyuh yang terdiri dari 3 aras, yaitut anpa kompos kirinyuh 0t/ha, 5 t/ha, dan 10 t/ha. Campuran tanah, biochar dan kompos kirinyuh yang digunakan tahun sebelumnya, dikeringanginkan, dihaluskan, diayak dan dimasukan kembali ke dalam pot, diairi dan ditanami dengan bibit selada yang telah disemaikan 2 minggu sebelumnya. Parameter yang diamati dalam penelitian ini: suhu tanah, kadar lengas tanah, daya hantar listrik, PH tanah, berat volume tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar trubus per tanaman, berat kering per tanaman, Panjang akar, berat segar akar, berat kering akar, rasio akar tajuk, indeks panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan biochar pada takaran 2,5 t/ha menghasilkan trubus segar terberat 16,64 g/tanaman lebih tinggi dibandingkan tahun pertama (0 t/ha), sedangkan kompos kirinyuh pada takaran 10 t/ha menghasilkan trubus segar seberat 15.11 g/tanaman lebih tinngi dari pada hasil tahun pertama (0 t/ha). Hasil tersebut menunjukkan adanya aging effect aplikasi biochar sekam padi dan kompos kirinyuh terhadap pertumbuhan dan hasil selada darat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Wahyudi, Mamang, and Ardi Sardina Abdullah. "Berbagai Taraf Pemberian Pupuk SS dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tembakau Payakumbuh." LUMBUNG 18, no. 2 (August 31, 2019): 87–97. http://dx.doi.org/10.32530/lumbung.v18i2.182.

Full text
Abstract:
Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh merupakan sentra tanaman tembakau di Sumatera Barat. Pertumbuhan tanaman tembakau yang baik dapat dilakukan dengan menambah unsur hara yang berupa pupuk. Pupuk SS (Superstikpos) merupakan pupuk Mono Amonium Phospat dengan rumus NH4(H2PO4) dimana kandungan Nitrogennya 16%, Phospor 20% dan Belerang 12%. Dosis pupuk yang diberikan pada tembakau Payakumbuh varietas Rudau Gadang dan Rudau Teleng) adalah 92 - 138 kg N/ha, 36 kgP2O5 /ha dan 46 kg K2O/ha dimana pemupukan ini dilakukan pada lahan yang sering ditanaman tembakau. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dua faktor 4 x 3 yang disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistika dengan menggunakan sidik ragam (uji F) untuk Rancangan Acak Kelompok (RAK). Apabila berbeda nyata, dilanjutkan dengan DMRT pada taraf 5%. Sebagai data tambahan dilakukan pengujian kadar nikotin pada masing-masing perlakuan. (data diuji dengan atistika). Pemberian pupuk SS dengan dosis 100 kg/ha atau 200 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 30 ton/ha pengaruhnya paling tinggi terhadap Indeks Luas Daun. Pemberian pupuk SS dengan dosis 150 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 10 ton/ha pengaruhnya paling rendah terhadap Indeks Luas Daun. Pemberian pupuk SS dengan dosis 100 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 30 ton/ha pengaruhnya paling tinggi terhadap Berat Basah dan Berat Kering daun tembakau. Pemberian pupuk SS dengan dosis 150 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 10 ton/ha pengaruhnya paling rendah terhadap Berat Basah Daun. Pemberian pupuk SS dengan dosis 250 kg/ha dan pemberian pupuk kandang dosis 10 ton/ha pengaruhnya paling rendah terhadap Berat Kering Daun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Sipayung, Marulitua, and Jhon Riahdo Girsang. "PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN WORTEL (Daucus carotaL.)." Jurnal Rhizobia 2, no. 2 (August 15, 2020): 112–22. http://dx.doi.org/10.36985/rhizobia.v9i2.308.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman wortel. Penelitian dilakukan di Desa Nagori Gaja Pokki, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun dengan ketinggian tempat ±800 mdpl. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan faktor pertama adalah perlakuan Dosis pupuk kandang sapi terdiri dari 4 taraf yaitu K0: tanpa pupuk kandang sapi, K1: 10 ton/Ha, K2: 20 ton/Ha, K3: 30 ton/Ha. Faktor kedua adalah perlakuan terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu : No: Tanpa pupuk NPK, N1: 150 kg/Ha, N2: 300 /Ha, N3: 450 kg/Ha. Parameter yang diamati tinggi tanaman, panjang umbi, berat umbi pertanaman sampel, dan berat umbi perplot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada uumur 20 dan 40 hari, panjang umbi , berat umbi pertanaman sampel, berat umbi perplot tetapi interaksi pupuk kandang sapi dan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap Tinggi tanaman umur 20 dan 40 Hari, panjang umbi, berat umbi pertanaman sampel, berat umbi perplot.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Rahmayadi, Yayan, and Nana Ariska. "Pengaruh Zpt Sintetik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus)." COMSERVA Indonesian Jurnal of Community Services and Development 1, no. 9 (January 20, 2022): 519–24. http://dx.doi.org/10.36418/comserva.v1i9.105.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi bayam merah dengan pemberian kombinasi antara pupuk kandang dan ZPT giberelin. Penelitian ini menggunakan percobaan monofaktor dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah T0 (kontrol), T1 (GA3 100 ppm dan pupuk kandang sapi 6.250 kg/ha), T2 (GA3 200 ppm dan pupuk kandang sapi 12.500 kg/ha), T3 (GA3 300 ppm dan pupuk kandang sapi 18.750 kg/ha) . Parameter yang diamati tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah dan berat kering. Data diolah dengan analisis ragam dan uji lanjut dengan Uji Jarak Ganda Duncan. Pertumbuhan tinggi tanaman terbaik adalah pada perlakuan 18.750 kg/ha pupuk kandang sapi dan 300 ppm giberelin. Jumlah daun terbanyak pada perlakuan 18.750 kg/ha pupuk kandang sapi dan 300 ppm giberelin giberelin. Luas daun, berat basah, dan berat kering terbaik pada perlakuan 718.750 kg/ha pupuk kandang sapi dan 300 ppm giberelin. Disimpulkan bahwa pemberian pupuk kandang dan giberelin meningkatkan pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun), serta produksi tanaman (berat basah dan berat kering) bayam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Rahmayadi, Yayan, and Nana Ariska. "Pengaruh Zpt Sintetik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam (Amaranthus)." COMSERVA Indonesian Jurnal of Community Services and Development 1, no. 9 (January 20, 2022): 519–24. http://dx.doi.org/10.59141/comserva.v1i9.105.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi bayam merah dengan pemberian kombinasi antara pupuk kandang dan ZPT giberelin. Penelitian ini menggunakan percobaan monofaktor dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah T0 (kontrol), T1 (GA3 100 ppm dan pupuk kandang sapi 6.250 kg/ha), T2 (GA3 200 ppm dan pupuk kandang sapi 12.500 kg/ha), T3 (GA3 300 ppm dan pupuk kandang sapi 18.750 kg/ha) . Parameter yang diamati tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah dan berat kering. Data diolah dengan analisis ragam dan uji lanjut dengan Uji Jarak Ganda Duncan. Pertumbuhan tinggi tanaman terbaik adalah pada perlakuan 18.750 kg/ha pupuk kandang sapi dan 300 ppm giberelin. Jumlah daun terbanyak pada perlakuan 18.750 kg/ha pupuk kandang sapi dan 300 ppm giberelin giberelin. Luas daun, berat basah, dan berat kering terbaik pada perlakuan 718.750 kg/ha pupuk kandang sapi dan 300 ppm giberelin. Disimpulkan bahwa pemberian pupuk kandang dan giberelin meningkatkan pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun), serta produksi tanaman (berat basah dan berat kering) bayam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Prasadana, D. E. Dwipa, N. M. Witariadi, and I. K. Mangku Budiasa. "PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH KATE (Pennisetum purpureum cv. Mott) YANG DIPUPUK DENGAN PUPUK CAIR LIMBAH BUAH NAGA DENGAN DOSIS BERBEDA." Pastura 11, no. 1 (October 16, 2021): 63. http://dx.doi.org/10.24843/pastura.2021.v11.i01.p12.

Full text
Abstract:
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil rumput gajah kate (Pennisetum purpureumcv. Mott) yang dipupuk dengan pupuk cair limbah buah naga dengan dosis berbeda. Penelitian dilakukan di Rumah Kaca, Stasiun Penelitian Sesetan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Penelitian berlangsung selama 8 minggu, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam level dosis dan lima ulangan sehingga terdapat 30 unit percobaan. Perlakuan terdiri atas dosis pupuk cair limbah buah naga yang terdiri atas: 0 l ha-1, 2.500 l ha-1, 5.000 l ha-1, 7.500 l ha-1, 10.000 l ha-1, dan 12.500 l ha-1. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil dan variabel karakteristik tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk cair limbah buah naga pada dosis 7.500 l ha-1 dapat meningkatkan jumlah daun, sedangkan pada tinggi tanaman dan jumlah anakan menunjukkan hasil yang sama. Pemberian pupuk cair limbah buah naga juga meningkatkan hasil berat kering daun, berat kering batang, dan berat kering total hijauan, namun pada berat kering akar menunjukkan hasil sama. Karakteristik tumbuh tanaman memberikan hasil sama pada variabel nisbah berat kering daun dengan berat kering batang, nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar, dan luas daun per pot. Dapat disimpulkan bahwa rumput gajah kate (Pennisetum purpureum cv. Mott) yang dipupuk dengan pupuk cair limbah buah naga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil rumput dan dosis 7.500 l ha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil rumput gajah kate (Pennisetum purpureum cv. Mott) paling baik. Kata kunci: hasil, Pennisetum purpureum cv. Mott, pertumbuhan, pupuk cair limbah buah naga
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Fataya, Ayu Dian, I. Putu Silawibawa, and Ni Wayan Dwiani Dulur. "Pengaruh Pupuk Organik Cair Limbah Tahu dan Urea Terhadap Infeksi Mikoriza, Serapan P, dan Pertumbuhan Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)." Journal of Soil Quality and Management 2, no. 1 (March 21, 2023): 7–13. http://dx.doi.org/10.29303/jsqm.v2i1.22.

Full text
Abstract:
Abstract: The purpose of this study was to determine the effect of liquid organic fertilizer from tofu waste and urea on mycorrhizal infections, P uptake, and growth in groundnut (Arachis hypogaea L.). The research method used is an experimental method with seven treatments and three replications. The research was conducted in May-August 2020 in the rice fields of Dasan Tebu Village, Ombe Baru Village, Kediri District, West Lombok Regency. The treatments used were P0 (Without Treatment), P1 (Urea 50 kg / ha + POC (Liquid Organic Fertilizer) 10,000 L / ha), P2 (Urea 50 kg / ha + POC 15,000 L / ha), P3 (Urea 50 kg / ha + POC 20,000 L / ha), P4 (Urea 100 kg / ha + POC 10,000 L / ha), P5 (Urea 100 kg / ha + POC 15,000 L / ha), P6 (Urea 100 kg / ha + POC 20,000 L / ha). The parameters observed in this experiment consisted of mycorrhizal infections, initial-late soil pH, P - available soil early to late, tissue P content in plants, P uptake, wet stover weight, dry stover weight, and plant growth. The experimental results show thatThe treatment of tofu and urea waste liquid organic fertilizer (POC) affected soil pH, plant P uptake, and dry weight, while it had no effect on soil availability P parameters, mycorrhizal infections, plant tissue P content, plant wet stubble weight, and plant height. , the highest plant P uptake was in the average P6 treatment (Urea 100 kg / ha + POC 20,000 L / ha), which was 10.43 g, plant growth (dry crop weight), had the highest average in treatment P4 (Urea 100 kg / ha + POC 10,000 L / ha), which is 22.79 g.Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair limbah tahu dan urea terhadap infeksi mikoriza, serapan P, dan pertumbuhan pada tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan tujuh perlakuan dan tiga ulangan. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2020 di lahan sawah Dusun Dasan Tebu, Desa Ombe Baru, Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (Tanpa Perlakuan), P1 (Urea 50 kg/ha + POC (Pupuk Organik Cair) 10.000 L/ha), P2 (Urea 50 kg/ha + POC 15.000 L/ha), P3 (Urea 50 kg/ha + POC 20.000 L/ha), P4 (Urea 100 kg/ha + POC 10.000 L/ha), P5 (Urea 100 kg/ha + POC 15.000 L/ha), P6 (Urea 100 kg/ha + POC 20.000 L/ha). Parameter yang diamati pada percobaan ini terdiri atas infeksi mikoriza, pH tanah awal-akhir, P-tersedia tanah awal-akhir, kadar P jaringan pada tanaman, serapan P, berat berangkasan basah, berat berangkasan kering, dan pertumbuhan tanaman. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Perlakuan Pupuk Organik Cair (POC) limbah tahu dan urea berpengaruh terhadap pH tanah, serapan P tanaman, serta berat berangkasan kering, sedangkan tidak berpengaruh pada parameter P terssedia tanah, infeksi mikoriza, kadar P jaringan tanaman, berat berangkasan basah tanaman, dan tinggi tanaman, serapan P tanaman yang tertinggi terdapat pada rata-rata perlakuan P6 (Urea 100 kg/ha + POC 20.000 L/ha), yakni sebesar 10, 43 g, pertumbuhan tanaman (berat breangkasan kering), memiliki rata-rata yang tertinggi pada perlakuan P4 (Urea 100 kg/ha + POC 10.000 L/ha), yakni sebesar 22,79 g.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Artawiguna, I. Ketut Nopa, N. M. Witariadi, and I. W. Wirawan. "Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha yang Dipupuk dengan Limbah Virgin Coconut Oil Terfermentasi." Pastura 12, no. 1 (September 23, 2022): 20. http://dx.doi.org/10.24843/pastura.2022.v12.i01.p05.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha yang dipupuk dengan limbah virgin coconut oil terfermentasi. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penelitian berlangsung selama 8 minggu, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan sehingga terdapat 30 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah dosis pupuk yang terdiri dari: D0: 0 l ha-1; D1: 2.500 l ha-1; D2: 5.000 l ha-1; D3: 7.500 l ha-1 dan D4: 10.000 l ha-1. Variabel yang diamati meliputi: variabel pertumbuhan, variabel hasil dan variabel karakteristik tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk limbah virgin coconut oil terfermentasi dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering daun, berat kering batang, berat kering total hijauan, nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar dan luas daun per pot, sedangkan jumlah anakan, berat kering akar dan nisbah berat kering daun dengan berat kering batang menunjukkan hasil yang sama. Dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk cair limbah virgin coconut oil terfermentasi dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada tanaman A. gangetica (L.) subsp. Micrantha dengan dosis terbaik pada 7.500 l ha-1. Kata kunci: A. gangetica (L.) subsp. Micrantha, dosis, hasil, limbah virgin coconut oil, pertumbuhan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Dibisono, Mhd Yusuf, Dini Mufriah, Syarifah Mayly, and Rini Sulistiani. "PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK RUMPUT LAUT (Sargasum sp ) DAN NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L)." Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan 10, no. 1 (December 14, 2021): 14–24. http://dx.doi.org/10.47662/alulum.v10i1.186.

Full text
Abstract:
Tanaman mentimun (Cucumis sativus L) merupakan salah satu sayuran buah yang banyak di konsumsi segar oleh masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan dosis pupuk organik rumput laut dan pupuk NPK Mutiara yang tepat untuk pertumbuhan tanaman mentimun. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktorial yang diteliti yaitu: pupuk organik rumput laut (R) terdiri dari 3 taraf perlakuan R1 = 10 ton/ha (1,5 kg/plot), R2 = 20 ton/ha (3 kg/plot), R3 = 30 ton/ha (4,5 kg/plot), dan faktor dosis pupuk NPK terdiri dari 3 taraf perlakuan P0= 0 kg/ha (0 g/plot), P1 = 200 kg/ha (30 g/plot), P2 = 300 kg/ha (45 g/plot). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah daun (helai), tinggi tanaman (cm), jumlah cabang, jumlah buah persampel (buah), jumlah buah perplot, berat buah persampel (gram), dan berat buah perplot. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk rumput laut berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Pemberian pupuk rumput laut terbaik pada perlakuan R3 = 30 ton/ha (4,5 kg/plot). Pupuk NPK Mutiara memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, berat buah persampel, berat buah perplot, dan jumlah buah perplot. Pemberian pupuk NPK Mutiara terbaik pada perlakuan P2 = 300 kg/ha (45 g/plot). Interaksi pupuk rumput laut dan NPK Mutiara berpengaruh nyata terhadap jumlah buah persampel, berat buah persampel.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Prayogi, Eric, Taufan Purwo Kusumaning Daru, and Suhardi Suhardi. "Produksi Hijauan Pakan di Perkebunan Kelapa Sawit Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara." Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis 6, no. 1 (March 7, 2023): 1. http://dx.doi.org/10.30872/jpltrop.v6i1.9538.

Full text
Abstract:
Komoditas kelapa sawit di Indonesia telah menjadi tanaman primadona dan memiliki prospek masa depan yang sangat cerah. Dalam penelitian ini akan dikaji mengenai produksi hijuan, identifikasi hijauan, dan kapasitas tampung antar tanaman sawit sebagai hijauan pakan ternak dari umur tanaman kelapa sawit yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif yaitu mengamati vegetasi di lahan perkebunan sawit. Produksi hijauan antara tanaman di perkebunan kelapa sawit menghasilkan berat segar pada umur 5 tahun sebesar 9.976,16 Kg ha-1, dan berat kering sebesar 1.326,16 Kg ha-1, pada umur 10 tahun berat segar sebesar 5.326,16 Kg ha-1, dan berat kering sebesar 726,16 Kg ha-1. Hal ini digambarkan oleh produksi hijauan yang tumbuh di bawah tanaman kelapa sawit antara lain Borreria latifolia, Paspalum conjugatum, Ottochloa nodosa, Macuna bracteate, Cyperus rotundus, dan Panicum sarmentosum yang dapat tumbuh dilahan perkebunan sawit. Berdasarkan produksi hijauan tersebut, dapat menampung 1,11 ST ha-1 pada tanaman umur 5 tahun, dan menurun menjadi 0,75 ST ha-1. pada tanaman umur 10 tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Kristina Frisna Jahung, I Gusti Bagus Udayana, and Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya. "Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Pupuk KCl Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum,L)." Gema Agro 27, no. 2 (October 24, 2022): 121–26. http://dx.doi.org/10.22225/ga.27.2.5667.121-126.

Full text
Abstract:
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk KCl Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum, L.)” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang ayam dan pupuk KCl serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa, Jl Terompong Tanjung Bungkak, Denpasar dengan ketinggian tempat 25 m di atas permukaan laut. Penelitian dimulai darai bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2022. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial yang terdiri 2 faktor, yaitu: faktor pertama adalah dosis pupuk kandang ayam (A) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu A0 = 0 ton ha-1, A1 = 15 ton ha-1, A2 = 30 ton ha-1, A3 = 45 ton ha-1. Sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk KCl (K) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu K0 = 0 kg ha-1, K1 = 200 kg ha-1, K2 = 400 kg ha-1, K3 = 600 kg ha-1. Variabel yang diamati tinggi tanaman maksimum, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, berat segar umbi per rumpun, berat segar berangkasan per rumpun, berat kering oven umbi per rumpun, berat kering oven berangkasan per rumpun, dan indeks panen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perlakuan dosis pupuk kandang ayam (A) dan dosis pupuk KCl (K) serta interaksi (AxK) berbeda tidak nyata (P≥0,05) terhadap semua variabel yang diamati tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah umbi per rumpun (umbi), berat segar umbi per rumpun (g), berat segar brangkasan per rumpun (g), berat kering oven umbi per rumpun (g), berat kering oven brangkasan per rumpun (g), dan indeks panen (%). Pada perlakuan dosis pupuk kandang ayam (A1) mempunyai nilai tertinggi pada berat kering oven umbi yaitu 5,03 gram. Kata Kunci : Bawang Merah, Pupuk Kandang Ayam, KCl
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Al - Fath, Huge Fajri, Ni Made Witariadi, and Ni Nyoman Candraasih Kusumawati. "PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN INDIGOFERA (Indigofera zollingeriana) DAN KELOR (Moringa oleifera Lam) PADA DOSIS PUPUK BIOURIN BERBEDA." Pastura 11, no. 1 (October 16, 2021): 50. http://dx.doi.org/10.24843/pastura.2021.v11.i01.p10.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mendapat informasi tentang pertumbuhan dan hasil tanaman indigofera(Indigofera zollingeriana) dan kelor (Moringa oleifera Lam) pada dosis pupuk biourin berbeda. Penelitiandilaksanakan di Rumah Kaca, Stasiun Penelitian Sesetan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayanaselama 12 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) polasplit plot. Main plot/petak utama yaitu jenis tanaman terdiri dari tanaman indigofera (Indigofera zollingeriana) dan kelor (Moringa oleifera Lam). Subplot/anak petak yaitu dosis pupuk biourin terdiri dari: 0 l ha-1 (D0), 2.500 l ha-1 (D1), 5.000 l ha-1 (D2), 7.500 l ha-1 (D3) dan 10.000 l ha-1 (D4). Terdapat 10 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 30 unit percobaan. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bintil akar, jumlah cabang, berat kering daun, berat kering batang, berat kering akar, berat kering total hijauan, nisbah berat kering daun dengan berat kering batang, nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar (top root ratio) dan luas daun per pot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara jenis tanaman dengan dosis pupuk biourin terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah cabang, dan berat kering batang. Jenis tanaman indigofera (Indigofera zollingeriana) memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelor (Moringa oleifera Lam). Pemberian pupuk biourin dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada kedua jenis tanaman. Pemupukan biourin dengan dosis 10.000 l ha-1 menghasilkan pertumbuhan dan hasil lebih tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi interaksi antara jenis tanaman dengan dosis pupuk biourin terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah cabang, dan berat kering batang dan dosis 10.000 l ha-1 menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang terbaik. Kata kunci: biourin, hasil, Indigofera zollingeriana, Moringa oleifera Lam, pertumbuhan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Paska Aprianto, Salampak Salampak, and Susi Kresnatita. "Pengaruh pemberian amelioran dolomit dengan pupuk kandang ayam terhadap tanaman pakcoy yang tumbuh di lahan gambut." Journal of Environment and Management 2, no. 2 (May 27, 2021): 131–39. http://dx.doi.org/10.37304/jem.v2i2.2941.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan amelioran terhadap produktivitas tanaman pakcoy di tanah gambut. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 7 taraf perlakuan, di ulang sebanyak 5 kali. Perlakuan tanpa amelioran sebagai kontrol (G0P0), Pupuk Kandang Ayam 10 t ha-1 (G0P1), Pupuk Kandang Ayam 20 t ha-1 (G0P2), Pupuk Kandang Ayam 30 t ha-1 (G0P3), Dolomit 4 t ha-1 + Pupuk Kandang Ayam 10 t ha-1 (G1P1), Dolomit 4 t ha-1 + Pupuk Kandang Ayam 20 t ha-1 (G1P2) dan Dolomit 4 t ha-1 + Pupuk Kandang Ayam 30 t ha-1 (G1P3). Penelitian dilaksanakan di UPT CIMTROP Universitas Palangka Raya, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya pada bulan Juli hingga Agustus 2020. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, luas daun, berat kering brangkasan dan berat kering akar tanaman pakcoy. Hasil penelitian menunjukkan dari semua parameter pertumbuhan tanaman pakcoy, dosis kombinasi dolomit 4 t ha-1 + kotoran ayam 30 t ha-1 berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas rata-rata tertinggi dari semua perlakuan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Suartana, I. Made Indra, N. G. K. Roni, and N. N. Candraasih Kusumawati. "Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha yang Dipupuk dengan Limbah Virgin Coconut Oil Terfermentasi." Pastura 12, no. 1 (September 23, 2022): 40. http://dx.doi.org/10.24843/pastura.2022.v12.i01.p08.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha yang dipupuk dengan limbah Virgin Coconut Oil (VCO) terfermentasi. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Sading, Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung yang berlangsung selama 8 minggu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan sehingga terdapat 30 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah dosis pupuk limbah VCO terfermentasi yang terdiri atas: 0 l ha-1 (D0), 2.500 l ha-1 (D5), 5.000 l ha-1 (D10), 7.500 l ha-1 (D15), dan 10.000 l ha-1 (D20). Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil, dan variabel karakteristik tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberian pupuk limbah VCO terfermentasi meningkatkan berat kering daun, berat kering batang, berat kering akar, berat kering total hijauan, nisbah berat kering total hijauan dengan berat kering akar, dan luas daun per pot tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk limbah VCO terfermentasi mampu meningkatkan hasil tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha dan pada dosis 7.500 l ha-1 memberikan hasil tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha terbaik. Kata kunci: Asystasia gangetica (L.) subsp. Micrantha, pupuk limbah VCO terfermentasi, dosis, pertumbuhan, hasil
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Sarjana, Ahmad, Lina Budiari, Zainal Mutaqin, and Joko Restuono. "Respon Dosis Pupuk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Varietas Domba." J-Plantasimbiosa 5, no. 2 (November 1, 2023): 9–14. http://dx.doi.org/10.25181/jplantasimbiosa.v5i2.3289.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah dan untuk mendapatkan dosis pupuk phonska dan urea yang paling baik untuk meningkatkan hasil produksi tanaman kacang tanah dan kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi kepada pembaca untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil tanaman kacang tanah melalui penggunaan pupuk. Serta dapat menambah referensi ilmu pengetahuan tentang berbagai dosis pupuk dalam budidaya tanaman kacang tanah. Desain penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan yaitu: P1 (pemberian dosis pupuk phonska 300 kg/ha dan urea 150 kg/ha); P2 (pemberian dosis pupuk phonska 225 kg/ha dan urea 112,5 kg/ha); P3 (pemberian dosis pupuk phonska 150 kg/ha dan urea 75 kg/ha); P4 (pemberian dosis pupuk phonska 75 kg/ha dan urea 37,5 kg/ha). terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel pengamatan jumlah polong isi, berat polong basah, dan berat polong kering antara perlakuan 1 (P1) yaitu kombinasi dosis pupuk phonska 300 kg/ha dan urea 150 kg/ha dengan perlakuan 4 (P4) yaitu kombinasi pupuk phonska 75 kg/ha dan pupuk urea 37,5 kg/ha.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Alfikri, Fadel, Tatang Abdurrahman, and Radian Radian. "PENGARUH BOKASI KIRINYU DAN PUPUK KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA PADA TANAH ALUVIAL." Jurnal Sains Pertanian Equator 12, no. 3 (July 1, 2023): 615. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v12i3.64013.

Full text
Abstract:
Kubis bunga (Brassica oleraceae var. botrytis L) merupakan tanaman hortikultura yang memiliki potensi untuk dibudidayakan di Kalimantan Barat. Pemberian bahan organik pada tanah aluvial untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan menyerapan unsur hara serta air bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis interaksi terbaik bokasi kirinyu dan pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil kubis bunga pada tanah aluvial. Penelitian dimulai dari tanggal 13 September 2022 hingga 15 November 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu : perlakuan pemberian bokasi kirinyu (a) terdiri dari 3 taraf yaitu : a1 = 10 ton/ha, a2 = 20 ton/ha, a3 = 30 ton/ha dan perlakuan pemberian pupuk kalium (b) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : b1 = 200 kg/ha, b2 = 300 kg/ha, b3 = 400 kg/ha. Masing–masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan setiap perlakuanya terdiri dari 4 sampel tanaman sehingga terdapat 108 sampel unit pengamatan dalam penelitian. Variabel-variabel yang diamati meliputi : jumlah daun (helai), volume akar (𝑐𝑚3), berat kering tanaman (g), berat krop (g), dan diameter krop (cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokasi kirinyu 20 ton/ha dan pupuk kalium dosis 400 kg/ha dapat meningkatkan variabel tertinggi dibaningkan perlakuan lainnya yaitu hasil rerata volume akar 34,67 cm3, berat kering 41,30 g, berat bunga 504,44 g dan diameter bunga 18,92 cm tanaman kubis bunga pada tanah aluvial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Rosfani, Jayaputra, and Novita Hidayatun Nufus. "Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Bio-Extrim Dan Pupuk Kandang Kambing Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek 2, no. 1 (March 14, 2023): 129–36. http://dx.doi.org/10.29303/jima.v2i1.2323.

Full text
Abstract:
Selada merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki nilai komersial dan nilai gizi yang cukup baik untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui a) Satu/lebih kombinasi perlakuan konsentrasi pupuk hayati Bio-Extrim dan dosis pupuk kandang kambing memberikan pertumbuhan dan hasil lebih baik dibandingkan perlakuan lain, b) satu/lebih konsentrasi pupuk hayati Bio-Extrim yang meberikan pertumbuhan dan hasil lebih baik dibanding dosis lain, c) satu/lebih dosis pupuk kandang kambing yang memberikan pertumbuhan dan hasil lebih baik dibanding dosis lainnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2022 di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram. Penelitian menggunakan metode Eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu: 1) Pupuk hayati Bio-Extrim terdiri dari 4 perlakuan yaitu: D0 = 0 liter/ha, D1 = 1 liter/ha, D2 = 2 liter/ha, D3= 3 liter/ha. 2) Pupuk kandang kambing terdiri dari 4 perlakuan yaitu K0 = 0 ton/ ha, K1 = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha, K3 = 30 ton/ha. Diperoleh 16 kombinasi yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 48 unit percobaan yang diacak secara bebas. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kombinasi pupuk hayati Bio-Extrim dan pupuk kandang kambing berpengaruh terhadap berat brangkasan basah dan berat brangkasan hasil. Konsentrasi pupuk hayati Bio-Extrim berpengaruh terhadap berat brangkasan basah dan berat brangkasan hasil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Mahmud, Yudhi. "Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt) Varietas Bisi Sweet Terhadap Kombinasi Dosis Pupuk Nitrogen Dan Pupuk Organik Cair." Agro Wiralodra 1, no. 1 (January 1, 2018): 1–9. http://dx.doi.org/10.31943/agrowiralodra.v1i1.143.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk nitrogen dan pupuk organik cair yang baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilakukan di lahan percobaan BP3K Rawa Merta, Kecamatan Rawa Merta, Kabupaten Karawang, dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2017. Metode penelitian yang digunakan metode eksperime dengan rancangan acak lengkap. Ada 13 taraf perlakuan dengan tiga kali ulangan, perlakuan terdiri dari (P0) tanpa pemupukan, (P1) 45 kg N/ha, (P2) 90 kg N/ha, (P3) 136 kg N/ha, (P4) 45 kg N/ha + 4 lt POC/ha, (P5) 45 kg N/ha + 6 lt POC/ha, (P6) 45 kg N/ha + 8 lt POC/ha, (P7) 90 kg N/ha + 4 lt POC/ha, (P8) 90 kg N/ha + 6 lt POC/ha, (P9) 90 kg N/ha + 8 lt POC/ha, (P10) 135 kg N/ha + 4 lt POC/ha, (P11) 135 kg N/ha + 6 lt POC/ha, (P12) 135 kg N/ha + 8 lt POC/ha. Pemberian kombinasi dosis pupuk nitrogen dan pupuk organik cair menunjukan pengaruh yang nyata terhadap komponen pertumbuhan (tinggi tanaman : 40 HST, dan 50 HST, jumlah daun : 20 HST, 40 HST, dan 50 HST, dan berat basah berangkasan) dan komponen hasil (jumlah biji per tongkol, diameter tongkol tanpa kelobot, dan bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman) jagung manis. Hasil tertinggi pada komponen pertumbuhan (tinggi tanaman umur 50 HST = 207,13 cm, jumlah daun umur 50 HST = 12,9 cm, dan berat basah berangkasan = 338,17 gram) dicapai oleh perlakuan (P7) 90 kg N/ha + 4 lt POC/ha, komponen hasil (jumlah biji per tongkol = 426,33, diameter tongkol tanpa kelobot = 4,25 cm, dan bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman = 105,26 gram) dicapai oleh perlakuan (P9) 90 kg N/ha + 8 lt POC/ha
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Sutirto, Sutirto. "ANALISIS PERHITUNGAN LAJU EROSI DI DAS PULAU TIMOR SEBAGAI ARAHAN PEMANFAATAN LAHAN YANG BERBASIS SUMBER DAYA AIR SECARA TERPADU." JUTEKS - Jurnal Teknik Sipil 1, no. 1 (August 25, 2017): 32. http://dx.doi.org/10.32511/juteks.v1i1.74.

Full text
Abstract:
Bentuk penelitian dan kajian ini merupakan studi kasus dengan mengambil lokasi pada DAS Oesapa Besar Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. DAS Oesapa Besar termasuk dalam DAS Benain Noelmina yang menjadi wilayah BPDAS Kupang memiliki luas total keseluruhan 46.017.500 m2 atau 4.601,75 Ha didalamnya terdiri atas Sub – Sub DAS sebanyak 74 (tujuh puluh empat) Sub DAS. Wilayah ini termasuk prioritas pertama, karena wilayah tersebut mengalami erosi berat yang sangat luas untuk itu perlunya dikendalikan dan direhabilitasi. Hasil analisa existing DAS Oesapa Besar pada tahun 2009 mempunyai laju erosi 425,771 ton/ha/tahun dan total besarnya erosi 53.662,426 ton/tahun dengan ketebalan erosi lahan 5,6 mm/tahun. Tingkat bahaya erosi dan kekritisan lahan dengan kreteria Sangat ringan 1.901,86 Ha ( 41,33), Sedang 1,524,79 Ha ( 33,13%), Berat 601,41 Ha (13,07%) dan Sangat Berat seluas 573,70 Ha ( 12,47 %). Arahan sesuai hasil analisa diperlukan pemanfaatan lahan yang berbasis sumber daya air secara terpadu melalui perlakuan vegetasi dan civil teknis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Hananto, Agung, Muhammad Ruslan, and Syarifuddin Kadir. "TINGKAT BAHAYA EROSI DALAM RANGKA REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DI SUB-SUB DAS RIAM KIWA KABUPATEN BANJAR." Jurnal Hutan Tropis 10, no. 2 (August 10, 2022): 108. http://dx.doi.org/10.20527/jht.v10i2.14119.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variasi Tingkat Bahaya Erosi yang diduga terjadi, dan merumuskan upaya rehabilitasi hutan dan lahan berdasarkan variasi Tingkat Bahaya Erosi di Sub-Sub DAS Riam Kiwa Kabupaten Banjar. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan cara observasi, pengamatan lapangan terhadap data biofisik, serpeti vegetasi, lahan dan data iklim. Data dianalisis menggunakan model USLE, Tabulasi dan Content Analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TBE relatif bervariasi, dari TBE I-R (Ringan), II-S (Sedang), III-B (Berat) dan IV-SB (Sangat Berat). Luas TBE tergolong I-R (Ringan), II-S (Sedang) penutup lahan HLKS dan TBE II-S (Sedang) penutup lahan PLK UL-06 sebesar 2.798,81 ha (26,42%). Luas TBE tergolong III-B (Berat), IV-SB (Sangat Berat) penutup lahan PLK (kecuali UL-06), SBK, LTB sebesar 7.796,5 ha (73,58%). Arahan rehabilitasi hutan dan lahan yang direkomendasikan terdapat 4 (empat) kelompok: a) Penutup lahan HLKS UL-01, UL-02 tetap dipertahankan sebagai HLKS dengan pemeliharaan (tindakan silvikulture) 238,75 ha, b) PLK UL-06 tetap dipertahankan sebagai PLK dengan pemeliharaan (penanaman menurut garis kuntor dan menggunakan teras guludan) 2.560,24 Ha, c) Penutup lahan SBK UL-03, UL-04 1.063,47 ha dan PLK UL-07, UL-08 5.449,21 ha dikonversi menjadi Agroforestry dan d) Penutup lahan SBK UL-05 400,70 ha, penutup lahan PLK UL-09 423,66 ha dan LTB UL-10, UL-11, UL-12 883,27 ha dikonversi menjadi Hutan Tanaman dengan kegiatan Reboisasi. Agroforestry dan Reboisasi diikuti dengan metode mekanik, seperti pembuatan teras guludan dan penanaman menurut garis kontur
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Sataral, Mihwan. "Kombinasi Pupuk NPK dengan Kompos Posbidik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah." JURNAL PANGAN 30, no. 2 (September 6, 2021): 99–106. http://dx.doi.org/10.33964/jp.v30i2.541.

Full text
Abstract:
Kompos posbidik merupakan produk inovasi dengan komposisi kotoran sapi, sekam dan jerami padi,diharapkan menjadi solusi atas permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi bagi petani padi sawah. Penelitianini bertujuan mengkaji pengaruh kombinasi pupuk NPK dan kompos posbidik terhadap pertumbuhan danhasil padi sawah. Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah petani di Desa Makapa, Kecamatan Toili Barat,Banggai pada bulan September 2020 sampai Januari 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acakkelompok dengan pemberian pupuk NPK (A) dan kompos posbidik (B). Penanaman bibit dilakukan di lahanpercontohan dengan ukuran 3 x 3 m, jarak tanam 20 x 20 cm. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman(cm), jumlah anakan produktif, panjang malai (cm), berat gabah 1000 butir, dan berat gabah kering panenyang dikonversikan ke dalam ton/ha. Pada data yang diperoleh dilakukan analisis varians sesuai rancanganacak kelompok, kemudian dilakukan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitianmenunjukkan pemberian 150 kg/ha pupuk NPK dan 10 ton/ha kompos posbidik efektif meningkatkan jumlahanakan produktif, panjang malai, berat gabah 1000 butir dan berat gabah kering panen. Berat gabah keringpanen tertinggi mencapai 4,95 ton/ha melebihi rata-rata produksi yaitu 4,6 ton/ha.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Effendy, Rachmanto, A. A. A. S. Trisnadewi, and N. G. K. Roni. "PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH KATE (Pennisetum purpureum cv. Mott) YANG DIBERI BEBERAPA DOSIS PUPUK CAIR KOMBINASI LIMBAH BUAH NAGA DAN BIOURIN." Pastura 11, no. 1 (October 16, 2021): 24. http://dx.doi.org/10.24843/pastura.2021.v11.i01.p05.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil rumput gajah kate (Pennisetum purpureumcv. Mott) yang diberi beberapa dosis pupuk cair kombinasi limbah buah naga dan biourin. Penelitian dilakukandi Rumah Kaca, Stasiun Penelitian Sesetan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Penelitian berlangsungselama 8 minggu, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan lima ulangan sehingga terdapat 30 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah dosis pupuk cair kombinasi limbah buah naga dan biourin yang terdiri atas 0 l ha-1, 2500 l ha-1, 5000 l ha, 10000 l ha-1, 12500 l ha-1. Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, variabel hasil dan variabel karakteristik tumbuh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk cair kombinasi limbah buah naga dan biourin dapat meningkatkan variabel pertumbuhan yaitu pada tinggi tanaman, variabel hasil yaitu berat kering batang, berat kering akar, dan berat kering total hijauan, serta variabel karakteristik tumbuh yaitu nisbah berat kering daun dengan berat kering batang dan luas daun per pot. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk cair kombinasi limbah buah naga dan biourin dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil rumput gajah kate (Pennisetum purpureum cv. Mott) dan dosis 12500 l ha-1 memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik. Kata kunci: biourin, dosis, limbah buah naga, pupuk cair, rumput gajah kate
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Andrieni, Putri Hanny, Rita Hayati, and Zaitun Zaitun. "Pengaruh Residu Pembenah Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung(Ipomoea reptans Poir.) Pada Tanah Entisol." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 7, no. 1 (March 14, 2022): 37–46. http://dx.doi.org/10.17969/jimfp.v7i1.19170.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari residu pembenah tanah terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada tanah entisol. Penelitian ini dilakukan di bulan April sampai bulan Mei 2019 di Campus Experimental Site The ACIAR Project, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok non faktorial yang memiliki 9 jenis perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan penelitian terdiri dari kontrol 0% NPK, kontrol Urea dan KCl, kontrol NPK 50% rekomendasi, sekam padi 5 t ha-1 + NPK 0%, sekam padi 5 t ha-1 + Urea dan KCl, sekam padi 5 t ha-1 + NPK 50% rekomendasi, biochar sekam padi 5 t ha-1 + 0% NPK, biochar sekam padi 5 t ha-1 + N dan K, biochar sekam padi 5 t ha-1 + NPK 50% rekomendasi. Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa residu pembenah tanah berpengaruh sangat nyata pada parameter tinggi tanaman saat berumur 2, 3 dan 4 MST dan parameter diameter batang saat berumur 2, 3 dan 4 MST, serta berpengaruh tidak nyata pada perameter jumlah daun, berat basah berangkasan atas (shoot) dan berat kering berangkasan atas (shoot) per rumpun, berat basah berangkasan bawah (root) dan berat kering berangkasan bawah (root) per rumpun, berat basah total berangkasan dan berat kering total berangkasan, rasio berangkasan atas (shoot) dan berangkasan bawah (root), laju pertumbuhan relatif, dan laju asimilasi bersih.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Anggara, I. M. A. A. Dwi, N. N. Candraasih Kusumawati, and N. M. Witariadi. "Penggunaan Berbagai Dosis Limbah CairVirgin Coconut Oil terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Asystasia gangetica (L.) subsp. Micranth." Pastura 12, no. 1 (September 23, 2022): 52. http://dx.doi.org/10.24843/pastura.2022.v12.i01.p10.

Full text
Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai doses limbah cair VCO terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman A. gangetica (L.) subsp. Micrantha telah dilakukan di Rumah Kaca Desa Sading, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Penelitian berlangsung selama 8 minggu dari bulan Februari sampai Maret 2021. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga terdapat 30 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah dosis limbah cair virgin coconut oil yaitu : 0 l ha-1 (D0), 2.500 l ha-1 (D1), 5.000 l ha-1 (D2), 7.500 l ha-1 (D3), dan 10.000 l ha-1 (D4). Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, hasil dan karakteristik tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman A. gangetica (L.) subsp. Micrantha yang dipupuk dengan berbagai dosis limbah cair virgin coconut oil dapat meningkatkan berat kering daun, berat kering batang, dan berat kering total hijauan dengan rataan pada berat kering daun sebesar 3,35 g, berat kering batang 6,08 g, dan berat kering total hijauan 9,43 g. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian limbah cair virgin coconut oil mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman A. gangetica (L.) subsp. Micrantha, dan penggunaan limbah cair virgin coconut oil dosis 10.000 l ha-1 menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman A. gangetica (L.) subsp. Micrantha terbaik. Kata kunci: Asystasia gangetica, dosis, hasil, pertumbuhan, limbah virgin coconut oil
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Sari, Sindi Puspita, and Medha Baskara. "Respon Pertumbuhan Rumput Bermuda (Cynodon dactylon) Terhadap Panjang Bibit dan Berat Stolon." Produksi Tanaman 011, no. 12 (December 29, 2023): 925–31. http://dx.doi.org/10.21776/ub.protan.2023.011.12.06.

Full text
Abstract:
Rumput lanskap merupakan salah satu tanaman yang dibudidayakan sebagai penutup tanah. Peningkatan permintaan rumput akan menjadikan produksi rumput yang semakin naik. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan rumput adalah panjang bibit dan jumlah bahan tanam stolon. Semakin panjang bibit yang digunakan, masa pemulihannya semakin lambat, karena panjang bibit juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Selain itu, pengoptimalan pertumbuhan rumput dapat dilakukan dengan melakukan pengaturan berat stolon dalam penanamannya. Tujuan dari peneitian ini adalah mempelajari pengaruh dan menentukan rekomendasi panjang bibit dan berat stolon terhadap pertumbuhan rumput bermuda (Cynodon dactylon). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2023 di Desa Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan panjang bibit yaitu 3 taraf yang terdiri dari P1 (7 cm), P2 (10 cm), dan P3 (13 cm) sedangkan faktor berat stolon 3 taraf yang terdiri dari S1 (2200 kg ha-1), S2 (2400 kg ha-1), dan S3 (2600 kg ha-1). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Berdasarkan hasil penelitian terdapat interaksi perlakuan pada panjang bibit 7 cm + berat stolon 2400 kg ha-1, panjang bibit 10 cm + berat stolon 2600 kg ha-1, dan panjang bibit 13 cm + berat stolon 2200 kg ha-1 menunjukkan hasil terbaik secara umum pada parameter pengamatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Mutini, Mutini, Rini Susana, and Wasi'an Wasi'an. "PERTUMBUHAN DAN HASIL LOBAK PUTIH TERHADAP PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK NPK DAN POC KULIT PISANG PADA TANAH ALUVUAL." Jurnal Sains Pertanian Equator 11, no. 4 (September 22, 2022): 209. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v11i4.58422.

Full text
Abstract:
Tanaman lobak putih adalah salah satu tanaman sayuran yang dikonsumsi bagian daun dan umbinya. Produksi lobak di Kalimantan Barat tahun 2020 sebesar 2,8 ton/ha sedangkan pada tahun yang sama produktifitas hanya 16 ton/ha. Rendahnya produktivitas tanaman lobak salah satunya disebabkan masih kurang tepatnya teknik budidaya yang digunakan. Peningkatan produktifitas dapat dilakukan dengan memperbaiki kesuburan media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk NPK dan konsentrasi POC kulit pisang yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman lobak putih pada tanah aluvial. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan yaitu kombinasi dosis pupuk NPK dan POC kulit pisang, terdiri dari 5 taraf perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 25 satuan percobaan. Setiap perlakuan terdiri dari 4 sampel tanaman, sehingga jumlah tanaman yaitu 100 tanaman. Taraf perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut: P1= 100 kg/ha NPK Setara dengan 0,4 g/polybag + 500 ml/l POC Kulit Pisang, P2 = 250 kg/ha NPK Setara dengan 1 g/polybag + 400 ml/l POC Kulit Pisang, P3= 400 kg/ha NPK Setara dengan 1,6 g/polybag + 300 ml/l POC Kulit Pisang, P4= 550 kg/ha NPK Setara dengan 2,2 g/polybag + 200 ml/l POC Kulit, Pisang P5= 700 kg/ha NPK Setara dengan 2,8 g/polybag + 100 ml/l POC Kulit Pisang. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : Panjang umbi, Diameter umbi, luas daun, Berat segar tanaman, Berat segar umbi, Berat kering bagian atas, Berat kering umbi. Berdasarkan hasil penelitian kombinasi pupuk NPK dan POC kulit pisang berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan yaitu berat segar tanaman, berat kering bagian atas, berat kering umbi, berat segar umbi, luas daun, panjang umbi dan diameter umbi. Kombinasi 700 kg/ha pupuk NPK + 100 ml/l POC merupakan perlakuan hasil lobak tertinggi pada tanah alluvial. Kata Kunci : Lobak Putih, Pupuk NPK, POC Kulit Pisang, Tanah Aluvial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Bella Sari, Natalia Wilhelmina, Wasi’an Wasi'an, and Fadjar Rianto. "PENGARUH PUPUK KANDANG BEBEK DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT DI TANAH GAMBUT." Jurnal Sains Pertanian Equator 13, no. 2 (April 30, 2024): 634. http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v13i2.73869.

Full text
Abstract:
Pemberian pupuk kotoran bebek dan NPK pada tanah gambut diharapkan dapat meningkatkan kesuburannya. Hal ini diharapkan dapat mendorong produktifitas terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit jika ingin mengembangkannya di tanah gambut. Penelitian bertujuan untuk: mengetahui kombinasi yang terjadi antara penggunaan pupuk kandang bebek dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit di tanah gambut serta menentukan dosis kombinasi pupuk kandang bebek dan pupuk NPK yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit di tanah gambut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari 2 faktor yang masing-masing diulang 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pemberian pupuk kotoran bebek (B) terdiri dari: b ₁ = 10 ton/ha, b ₂ = 15 ton/ha dan b ₃ = 20 ton/ha. Faktor kedua adalah dosis pemberian pupuk NPK (N) terdiri dari: n ₁ = 200 kg/ha, n₂=150 kg/ha dan n₃= 100 kg/ha. Variabel yang diamati: tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman, panjang per buah dan diameter per buah. Penelitian menunjukkan bahwa: tidak terdapat interaksi antara pupuk kandang bebek dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit pada tanah gambut. Pemberian pupuk kandang bebek sebesar 15 ton/ha setara 529 g/polibag merupakan dosis efektif terhadap pertumbuhan tinggi serta berat kering tanaman cabai rawit di tanah gambut. Pemberian pupuk NPK sebesar 100 kg/ha setara 3,52 g/polibag merupakan dosis terbaik dalam memberikan pertumbuhan berat kering tanaman cabai rawit di tanah gambut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Asbur, Yenni, and Yayuk Purwaningrum. "OPTIMALISASI PRODUKSI JAGUNG MANIS DENGAN PEMBERIAN PUPUK BERIMBANG ORGANIK DAN ANORGANIK." Jurnal Pertanian Tropik 2, no. 3 (December 1, 2015): 211–19. http://dx.doi.org/10.32734/jpt.v2i3.2914.

Full text
Abstract:
Produktivitas jagung manis saat ini belum mencapai hasil optimal, sehingga dibperlukan upaya untuk meningkatkannya, salah satunya melalui pemupukan berimbang organik dan anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemupukan berimbang organik dan anorganik yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Balai Benih Induk Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu Faktor dengan tiga ulangan. Pemupukan berimbang organik dan anorganik yang diberikan terdiri dari 9 taraf, yaitu :100 kg/ha NPK + 5 t/ha pupuk kandang sapi diberikan pada saat tanam, 100 kg/ha NPK + 10 t/ha pupuk kandang sapi diberikan pada satu minggu sebelum tanam, 100 kg/ha NPK + 15 t/ha pupuk kandang sapi diberikan pada pada dua minggu sebelum tanam, 200 kg/ha NPK + 5 t/ha pupuk kandang sapi diberikan pada saat tanam, 200 kg/ha NPK + 10 t/ha pupuk kandang sapi diberikan satu minggu sebelum tanam, 200 kg/ha NPK + 15 t/ha pupuk kandang sapi diberikan pada dua minggu sebelum tanam, 300 kg/ha NPK + 5 t/ha pupuk kandang sapi diberikan pada saat tanam, 300 kg/ha NPK + 10 t/ha pupuk kandang sapi diberikan satu minggu sebelum tanam, dan 300 kg NPK + 15 t/ha pupuk kandang sapi diberikan pada dua minggu sebelum tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk berimbang organik dan anorganik dengan dosis 200 kg/ha NPK + 10 t/ha pupuk kandang sapi yang diberikan satu minggu sebelum tanaman mampu menghasilkan berat tongkol dan panjang tongkol tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Berdasarkan pemetaan dua dimensi, produksi jagung manis yang meliputi berat tongkol, diameter tongkol dan panjang tongkol dipengaruhi oleh jumlah daun dibandingkan tinggi tanaman.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Safitri, Indah Nurul, Tri Candra Setiawati, and Cahyoadi Bowo. "BIOCHAR DAN KOMPOS UNTUK PENINGKATAN SIFAT FISIKA TANAH DAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR." TECHNO: JURNAL PENELITIAN 7, no. 01 (July 23, 2018): 116. http://dx.doi.org/10.33387/tk.v7i01.611.

Full text
Abstract:
Biochar merupakan mineral amorf digunakan sebagai bahan pembenah tanah. Biochar dikombinasikan dengan kompos untuk memperbaiki sifat fisika tanah dengan indikator tanaman Jagung Manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2017 di Agrotekhnopark Universitas Jember. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial 2x5 dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah kompos terdiri dari kontrol (K0) dan kompos 10 ton/ha (K1) dan faktor kedua adalah biochar terdiri dari kontrol (B0), biochar batang jagung 20 ton/ha (B1) dan 40 ton/ha (B2), biochar jerami padi 20 ton/ha (B3) dan 40 ton/ha (B4). Hasil penelitian menunjukkan pemberian kompos 10 ton/ha dan biochar batang jagung 40 ton/ha mampu menurunkan BV (26,5%), meningkatkan porositas (9,2%), meningkatkan pori air tersedia (61,9%). Pemberian biochar batang jagung 40 ton/ha meningkatkan berat basah (20,6%) dan berat kering tanaman (30,1%). Kombinasi perlakuan kompos (10 ton/ha) dan biochar jerami (40 ton/ha) mampu menurunkan kebutuhan air tanaman sebesar 34,4%. Pemberian biochar mampu mengefisiensi penggunaan air tanaman tertinggi sebesar 0,77 g/mm dibandingkan dengan kontrol sebesar 0,51 g/mm setiap tanaman. Kata kunci: Alfisol, biochar, kompos, efisiensi air, jagung manis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography