Journal articles on the topic 'Berbagi Suami'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Berbagi Suami.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Berbagi Suami.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Maretha, Ayu Tiara, Surya Anantatama, Vicky ATH, and Vienty Andlika. "RESEPSI PENONTON ATAS WACANA POLIGAMI PADA FILM (STUDI PADA PENONTON FILM “BERBAGI SUAMI” (2006))." Diakom : Jurnal Media dan Komunikasi 1, no. 2 (December 26, 2018): 74–82. http://dx.doi.org/10.17933/diakom.v1i2.28.

Full text
Abstract:
Abstrak - Poligami selalu menjadi diskusi yang menarik karena melahirkan dua kelompok yang selalu dalam posisi pro dan kontra di masyarakat. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai wacana poligami melalui media film yang menggambarkan realita poligami berdasarkan gambaran sutradara yang kemudian ditonton oleh subjek penelitian guna melihat resepsi subjek atas wacana poligami. Film “Berbagi Suami” diangkat menjadi objek penelitian yang berusaha memandang persoalan ini dari kacamata subjek dan objek di dalam film tersebut, terutama dalam membahas isu poligami. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan strategi fenomenologi. Subyek penelitian berfokus pada penonton film “Berbagi Suami”, yakni pria muslim yang memiliki status marital monogami. Untuk mendapatkan makna dari subjek dan objek, maka peneliti menganalisis fenomena poligami berdasarkan percakapan antar tokoh dan potongan adegan pada film “Berbagi Suami”. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori resepsi encoding-decoding oleh Stuart Hall dengan menggunakan tiga konsep Dominant Hegemonik, Negotiated, Oppositional. Abstract – Polygamy has always been an interesting discussion because it gave birth to two groups that were always in pro and contra positions in the community. This encourages researchers to conduct research on polygamy discourse through film media that describes the reality of polygamy based on the description of the director who is then watched by the subject of research to see the reception of the subject of the polygamy discourse. The film "Berbagi Suami" was appointed as the object of research that sought to view this issue from the perspective of the subject and object in the film, especially in discussing the issue of polygamy. This study uses a qualitative approach using phenomenology strategies. The research subjects focused on the audience of the film "Berbagi Suami", namely Muslim men who have monogamous marital status. To get the meaning of the subject and object, the researcher analyzed the phenomenon of polygamy based on conversations between characters and pieces of scenes in the film "Berbagi Suami". In this study the researcher used the reception theory of encoding-decoding by Stuart Hall using three Dominant Hegemonic concepts, Negotiated, Oppositional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Alwi, Zulaikha Rumaisha. "REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM “BERBAGI SUAMI” (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)." Jurnal Visi Komunikasi 19, no. 02 (March 5, 2021): 134. http://dx.doi.org/10.22441/visikom.v19i02.11388.

Full text
Abstract:
The Woman repesentation in "Sharing Husband" movie is the title of this research. The problem of this research was to know about how the media's repesentation of the woman in the movie. The aim of this research was stated on the research problem it was to know about how the media's repesentation of the woman in the movie. This research is qualitative descriptions research used semiotic model by Roland. The data was collect from the movie scene which is has the media repesentation of the woman on the movie. The data were analyzed used semiotic mode by Rolland. the data were analyze into two steps, the denology analyses was the first step, on this step the actuall meaning of the scene are being analyze. The second step is Conotation analyses , this step the research analyze the Meaning of the scenes that reperesented by the media. The result of this reearch is from the movie " sharing husband", the media was represented the lives of three women as a mother and as the wife. As the mother with a full of love and erudite. And the lonely, innocent , and a shy wife. And the matrealistic wife. The three stories was packed inbthe movie with a different message in every scene
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Ansor, Muhammad. "Berbagi suami atas nama Tuhan: pengalaman keseharian perempuan dipoligami di Langsa." Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan 14, no. 1 (June 30, 2014): 41. http://dx.doi.org/10.18326/ijtihad.v14i1.41-63.

Full text
Abstract:
This article explores how daily experience of the women living in the polygamous family in Langsa, Aceh. The primary argument proposed in this paper is that conflict, in fact, emerges from husband decision to practice polygamy in domestic life despite the belief of some women who accept that Islam countenances the practice of polygamy. The conflict sometimes arises among wives, between husband and the wives or among children of different wives. To prove such argument, the investigation of the daily experience of polygamous family such as the relation among the wives, household financial management, articulation of fairness on both physical and spiritual fulfilment, celebration of religious days (‘Idul Fitri and ‘Idul Adha), as well as upbringing of children was carried out during second semester of 2011. The data was collected through semi-structured interview, observation to the domestic life of the polygamous family, and documentation on divorce suit as a result of practiced polygamy. This study revealed that peaceful family (keluarga sakinah) as often regarded as one of the ultimate goals of marriage would never be attained through such practice.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Santoso, Lukman Budi. "EKSISTENSI PERAN PEREMPUAN SEBAGAI KEPALA KELUARAGA (Telaah terhadap Counter Legal Draf-Kompilasi Hukum Islm dan Qira’ah Mubadalah)." Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender 18, no. 2 (January 21, 2020): 107. http://dx.doi.org/10.24014/marwah.v18i2.8703.

Full text
Abstract:
Diskriminasi gender terkesan timbul pada aturan yang menyebutkan bahwa suami adalah kepala keluarga dan istri adalah ibu rumah tangga. Artinya, jika dikaitkan dengan fenomena yang terjadi pada saat ini sudah tidak lagi relevan.Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi peran perempuan sebagai kepala keluarga ditinjau dari perspektif CLD-KHI dan Qira’ah Mubadalah.Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan menggunakan metode kualitatif dan analisis gender, yang menghasilkan data secara deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam CLD-KHI kedudukan, hak, dan kewajiban suami istri adalah setara baik dalam kehidupan rumah tangga maupun kehidupan masyarakat. Suami dan isteri dapat berperan baik sebagai kepala keluarga pencari nafkah atau mengurus rumah tangga dalam wilayah domestik. Dalam perspektif qira’ah mubadalah kebutuhan nafkah keluarga pada prinsipnya adalah tanggung jawab suami dan istri. Masing-masing dapat berbagi peran secara fleksibel, dan saling bekerja sama dalam mengemban tugas dan amanah rumah tangga
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Santoso, Lukman Budi. "EKSISTENSI PERAN PEREMPUAN SEBAGAI KEPALA KELUARAGA (Telaah terhadap Counter Legal Draf-Kompilasi Hukum Islm dan Qira’ah Mubadalah)." Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender 18, no. 2 (January 21, 2020): 107. http://dx.doi.org/10.24014/marwah.v18i2.8703.

Full text
Abstract:
Diskriminasi gender terkesan timbul pada aturan yang menyebutkan bahwa suami adalah kepala keluarga dan istri adalah ibu rumah tangga. Artinya, jika dikaitkan dengan fenomena yang terjadi pada saat ini sudah tidak lagi relevan.Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi peran perempuan sebagai kepala keluarga ditinjau dari perspektif CLD-KHI dan Qira’ah Mubadalah.Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka dengan menggunakan metode kualitatif dan analisis gender, yang menghasilkan data secara deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa di dalam CLD-KHI kedudukan, hak, dan kewajiban suami istri adalah setara baik dalam kehidupan rumah tangga maupun kehidupan masyarakat. Suami dan isteri dapat berperan baik sebagai kepala keluarga pencari nafkah atau mengurus rumah tangga dalam wilayah domestik. Dalam perspektif qira’ah mubadalah kebutuhan nafkah keluarga pada prinsipnya adalah tanggung jawab suami dan istri. Masing-masing dapat berbagi peran secara fleksibel, dan saling bekerja sama dalam mengemban tugas dan amanah rumah tangga
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Swetasurya, Ni Made Widisanti. "REPRESENTASI POLIGAMI DALAM FILM BERBAGI SUAMI KAJIAN TERHADAP TIGA TOKOH SENTRAL PEREMPUAN." Media Bahasa, Sastra, dan Budaya Wahana 27, no. 1 (October 2, 2021): 557–65. http://dx.doi.org/10.33751/wahana.v27i1.4130.

Full text
Abstract:
AbstractPolygamy is considered a very sensitive issue but always interesting to be discussed and even to be debated because the results frequently lead to pro and contra attitudes. Based on this, the representation of polygamy in the film Berbagi Suami (Love for Share) (2006) was raised as a topic in this article with a focus on the problem of how polygamy is represented and what kind of polygamy discourse is built in this film based on the review on three female central characters. The aim is to demonstrate the form and discourse of polygamy through Hall's theory of representation and Foucault's discourse concept using descriptive analysis methods and Gillian Rose's visual methodology. The results of the analysis show that in the film Berbagi Suami (Love for Share) (2006), polygamy is represented as a marriage system that can be practiced by anyone from any group, but still with all kinds of consequences that go with it because polygamous marriage is not an easy marriage to live with, especially for women who are still represented as victims, both physiologically, psychologically and sociologically, which is shown by the impacts obtained from polygamous marriages such as economic hardship, not getting justice, tiring physiological conditions for women in particular and their families in general due to the large number of children that they must bear and financially support if they do not have an established economic condition, including social labeling. Therefore, it can be said that the discourse on polygamy in this film is that polygamy is still seen as a concept of marriage which is complex and tends to harm women.Key words : Polygamy, central characters, women, representationAbstrakPoligami merupakan salah satu isu yang sangat sensitif namun selalu menarik untuk diperbincangkan bahkan diperdebatkan karena hasilnya yang sering kali berujung pada sikap pro dan kontra. Dilandasi oleh hal ini pula representasi poligami dalam film Berbagi Suami (2006) akhirnya diangkat menjadi topik dalam penulisan artikel ini dengan fokus permasalahan pada bagaimana poligami dalam film ini direpresentasikan dan wacana poligami seperti apa yang ingin dibangun berdasarkan kajian terhadap tiga tokoh sentral perempuan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bentuk dan wacana poligami tersebut melalui teori representasi Hall dan konsep wacana Foucault dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan metodologi visual Gillian Rose. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam film Berbagi Suami (2006), poligami direpresentasikan sebagai suatu sistem perkawinan yang bisa dipraktekkan oleh siapa saja dan dari golongan mana saja, namun tetap dengan segala macam bentuk konsekuensinya karena perkawinan poligami bukanlah hal yang mudah untuk dijalani, khususnya bagi perempuan yang tetap direpresentasikan sebagai korban, baik secara fisiologis, psikologis dan sosiologis, yang ditunjukkan dengan dampak-dampak yang diperoleh dari perkawinan poligami tersebut seperti kesulitan ekonomi, tidak memperoleh keadilan, kondisi fisiologis yang melelahkan bagi perempuan khususnya dan keluarga pada umumnya akibat banyaknya jumlah anak yang harus dinafkahi apabila tidak memiliki kondisi ekonomi yang mapan, termasuk labelisasi sosial.. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa wacana poligami yang ingin dibangun oleh film ini adalah poligami tetap dilihat sebagai suatu konsep perkawinan yang bersifat kompleks dan cenderung merugikan kaum perempuan.Kata kunci : Poligami, tokoh sentral, perempuan, representasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Hidayati, Roziana Ainul, and Anita Handayani. "PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI KABUPATEN GRESIK (PENDEKATAN PADA IBU-IBU AISYIYAH KAB. GRESIK)." DedikasiMU : Journal of Community Service 4, no. 1 (March 2, 2022): 43. http://dx.doi.org/10.30587/dedikasimu.v4i1.3790.

Full text
Abstract:
Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu negara. Keluarga memiliki peran yang penting untuk kesejahteraan sosial. Ibu rumah tangga memiliki peran yang penting dalam keluarga. Ibu rumah tangga memiliki peran mengatur dan mengelola apa yang diperlukan dalam rumah tangga, mendidik anak, dan membantu suami mempertahankan rumah tangga. Selain itu ibu rumah tangga juga bisa membantu suami dalam hal ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Didalam keterbatasanya ibu rumah tangga memiliki potensi untuk dapat dikembangkan hanya butuh dibantu dengan memberikan pelatihan untuk menambah ketrampilan dan wawasan bagi ibu rumah tangga melalui berbagi kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain berupa materi tentang ibu rumah tangga beserta peranya, serta untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga diberikan materi tentang budi daya hidroponik dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Thalita, Malpha Della. "MUSLIMAH KELAS MENENGAH BERBAGI SUAMI (Studi Kasus Keluarga Poligami di Daerah Istimewa Yogyakarta)." Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 12, no. 2 (October 29, 2020): 184. http://dx.doi.org/10.14421/ahwal.2019.12206.

Full text
Abstract:
This article discuses about the everyday practice of poligamy among Middle Class Muslims in Yogyakarta from the perspective of the wives. Utilizing the benefits of phenomenological perspective concentrating on the individual experiences, this paper argued that the willingness to live in polygamous marriage comes from the husbands, the wives, or both the husbands and the wives. In everyday live, the wives argued that they could fullfil the rights and the obligations as they got the the religious and economic guarantees from their husbands.[Studi ini mengkaji keluarga poligami yang terjadi di kalangan kelas menengah Muslim di Yogyakarta dengan fokus bahasan pada proses kehidupan keluarga poligami, alasan hidup dalam keluarga poligami dan pemenuhan hak dan kewajiban mereka dari perspektif isteri-isteri keluarga poligami. Dengan penggunakan pendekatan fenomenologi yang menitikberatkan pada perasaan dan pengalaman individu, tulisan ini menyatakan bahwa inisiatif berpoligami dapat berasal dari suami, isteri, atau dari keduanya. Sedangkan alasan kesediaan informan dipoligami adalah untuk alasan biologis untuk meneruskan keturunan, dan alasan agama dan ekonomi. Dalam kehidupan sehari-hari, para responden menyatakan bahwa hak dan kewajiban dalam keluarga poligami mereka telah terpenuhi dengan baik, baik nafkah lahir maupun nafkah batin. Mereka menyatakan bahwa mereka mendapat jaminan fungsi religious, serta ada jaminan fungsi ekonomi.]
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Ratnasari, Diyan, and Aisyah Safitri. "Peran Suami Terhadap Kinerja Istri Sebagai Karyawan Di Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor." Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 8, no. 02 (July 14, 2018): 141–421. http://dx.doi.org/10.33221/jiiki.v8i02.105.

Full text
Abstract:
Berbagi peran dalam menjalani keseharian di dalam keluarga merupakan salah satu usaha suami mendukung istri sebagai karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran suami terhadap kinerja istri sebagai karyawan. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan wanita yang telah menikah di Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden berdasarkan usia sebagian besar yaitu 26 – 45 tahun berjumlah 60%, pendidikan lulusan D3 sebanyak 42,9%, dengan lama bekerja kebanyakan >10 tahun sebanyak 42,9%, responden dengan peran suami yang baik sebanyak 51,4% dan responden adalah istri dengan kinerja yang baik sebesar 51,4%. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat berupa distribusi dan analisa bivariat berupa uji chi square. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,00 (p-value ≤ α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan peran suami terhadap kinerja istri sebagai karyawan di Puskesmas Sindang Barang Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Berdasarkan penelitian peneliti memberikan saran bagi peneliti selanjutnya agar memperkaya kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja istri untuk penelitian berikutnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Ratnasari, Diyan, and Aisyah Safitri. "Peran Suami Terhadap Kinerja Istri Sebagai Karyawan Di Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor." Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 8, no. 02 (July 22, 2019): 414–21. http://dx.doi.org/10.33221/jiiki.v8i02.318.

Full text
Abstract:
Berbagi peran dalam menjalani keseharian di dalam keluarga merupakan salah satu usaha suami mendukung istri sebagai karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran suami terhadap kinerja istri sebagai karyawan. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan wanita yang telah menikah di Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden berdasarkan usia sebagian besar yaitu 26 – 45 tahun berjumlah 60%, pendidikan lulusan D3 sebanyak 42,9%, dengan lama bekerja kebanyakan >10 tahun sebanyak 42,9%, responden dengan peran suami yang baik sebanyak 51,4% dan responden adalah istri dengan kinerja yang baik sebesar 51,4%. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat berupa distribusi dan analisa bivariat berupa uji chi square. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p-value = 0,00 (p-value ≤ α = 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan peran suami terhadap kinerja istri sebagai karyawan di Puskesmas Sindang Barang Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor. Berdasarkan penelitian peneliti memberikan saran bagi peneliti selanjutnya agar memperkaya kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja istri untuk penelitian berikutnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Kurniawan, Robi, and Ayu Usada Rengkaningtias. "KONSTRUKSI KELUARGA ISLAMI LEWAT #QUOTEMUSLIMAH DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM." Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender 18, no. 1 (August 1, 2019): 16. http://dx.doi.org/10.24014/marwah.v18i1.6426.

Full text
Abstract:
Media sosial memiliki kekuatan dalam mengonstruksi wacana, termasuk dalam menciptakan sebuah diskursus keislaman dan gender. Salah satu media sosial yang populer bagi anak muda adalah instagram, yang selain berfungsi sebagai hiburan, juga menjadi arena pertarungan wacana keislaman dan gender. Tema-tema yang dekat dengan masyarakat generasi muda pengguna media sosial, diantaranya adalah tentang rumah tangga dan pernikahan. Salah satu konten-konten menyebarkan diskursus keislaman dan perempuan adalah #quotemuslimah. Penggunaan tagar memiliki kekuatan untuk berbagi, membentuk komunitas-komunitas, hiburan, bahkan mobilisasi. Tulisan ini menjawab bagaimana konstruksi keluarga Islami, relasi suami dan istri, serta konstruksi gender yang diwacanakan melalui #quotemuslimah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan gender. Hasilnya, diketahui bahwa sebaran konten berbagai akun yang menggunakan (tagar) #quotemuslimah ini menutup diskursus-diskursus Islam yang demokratis. Quote-quote tersebut justru berpotensi menciptakan keluarga yang otoriter dan sangat patriarkis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Kurniawan, Robi, and Ayu Usada Rengkaningtias. "KONSTRUKSI KELUARGA ISLAMI LEWAT #QUOTEMUSLIMAH DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM." Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender 18, no. 1 (August 1, 2019): 16. http://dx.doi.org/10.24014/marwah.v18i1.6426.

Full text
Abstract:
Media sosial memiliki kekuatan dalam mengonstruksi wacana, termasuk dalam menciptakan sebuah diskursus keislaman dan gender. Salah satu media sosial yang populer bagi anak muda adalah instagram, yang selain berfungsi sebagai hiburan, juga menjadi arena pertarungan wacana keislaman dan gender. Tema-tema yang dekat dengan masyarakat generasi muda pengguna media sosial, diantaranya adalah tentang rumah tangga dan pernikahan. Salah satu konten-konten menyebarkan diskursus keislaman dan perempuan adalah #quotemuslimah. Penggunaan tagar memiliki kekuatan untuk berbagi, membentuk komunitas-komunitas, hiburan, bahkan mobilisasi. Tulisan ini menjawab bagaimana konstruksi keluarga Islami, relasi suami dan istri, serta konstruksi gender yang diwacanakan melalui #quotemuslimah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan gender. Hasilnya, diketahui bahwa sebaran konten berbagai akun yang menggunakan (tagar) #quotemuslimah ini menutup diskursus-diskursus Islam yang demokratis. Quote-quote tersebut justru berpotensi menciptakan keluarga yang otoriter dan sangat patriarkis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Hania, Wa Ode Saqya, and Tina Afiatin. "Misi Penyelamatan Diri: Dinamika Psikologis Rasa Malu Pasangan (Istri) Koruptor." Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) 7, no. 1 (May 28, 2021): 1. http://dx.doi.org/10.22146/gamajop.55168.

Full text
Abstract:
Relasi perkawinan merupakan hubungan interdependensi antara suami dan istri. Ketika suami melakukan tindak pidana korupsi, maka dapat menimbulkan rasa malu bagi pasangannya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika psikologis rasa malu pasangan (istri) koruptor serta faktor-faktor yang terlibat di dalamnya. Partisipan penelitian adalah seorang istri yang menggugat cerai suaminya akibat kasus korupsi yang dilakukan suaminya. Metode kualitatif studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa malu yang dialami partisipan ter manifestasikan dalam perasaan-perasaan marah, kecewa, sedih, sakit, kesepian, kehilangan, takut terekspos, defect, dan tidak bahagia. Rasa malu yang dialami muncul dari adanya identitas bersama yang mengancam citra diri partisipan. Koping yang dilakukan partisipan untuk keluar dari rasa malu adalah dengan melupakan, memutus berbagi identitas dengan bercerai, dan memperbaiki citra diri. Dinamika rasa malu pasangan (istri) koruptor melibatkan tiga faktor yang berpengaruh besar, yakni karakteristik partisipan, keinginan partisipan agar anaknya memiliki kebanggaan atas orang tuanya, dan relasi dengan keluarga.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Ruswinarsih, Sigit. "KISAH LIMA PETANI DESA SUNGAI KALI (Studi Tentang Pandangan Hidup Orang Desa Sungai Kali Kecamatan Barambai Kabupaten Batola)." PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) 2, no. 1 (February 13, 2020): 202. http://dx.doi.org/10.20527/padaringan.v2i1.1621.

Full text
Abstract:
Tulisan ini menguraikan tentang pandangan hidup yang diyakini oleh orang desa sebagai pedoman kehidupannya. Secara teoritis temuan tentang pandangan hidup orang desa ini dapat menambah khasanah keilmuan baik secara sosiologis maupun antropologis. Dalam keilmuan pendidikan, ikhwal pandangna hidup dapat menjadi pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan yang membentuk karakter anak bangsa. Dipandang dari segi praktis, hasil studi tentang pandangan hidup dapat menjadi sumber inspirasi kehidupan bagi masyarakat.. Bagi petani Desa Sungai Kali, prinsip dalam hidup berkeluarga meliputi: prinsip pandai-pandai bersyukur dan bersabar, keluarga harus menyatu sampai kapanpun, tidak boleh ada rahasia antar suami istri dan ajarkan tentang halal dan haram, berkeluarga sampai tuntung pandang (langgeng) dan terakhir bahwa dalam keluarga harus mengutamakan kerukunan. Prinsip dalam bekerja teridentifikasi bahwa dalam bekerja mencari nafkah harus diupayakan sendiri secara mandiri, bekerja harus tuntas sampai selesai tidak boleh setengah–setengah, pekerjaan yang dilakukan harus memperhatikan ke-halalan-nya, prinsip selanjutnya, sukses diraih dengan bekerja keras. Pegangan dalam berkehidupan bermasyarakat meliputi, perilaku yang baik, berbaik hati dengan sesama, tidak membicarakan orang lain di belakangnya, tidak bertengkar dengan tetangga, berbagi pengalaman dengan sesama.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Jaya*, Rama Chandra, and Sunu Puguh Hayu Triono. "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN E-COMMERCE MENGGUNAKAN DIGITAL ACCUMULATED BALANCE PAYMENT SYSTEM (PAY LATER)." JURISMA : Jurnal Riset Bisnis & Manajemen 12, no. 2 (October 30, 2022): 196–206. http://dx.doi.org/10.34010/jurisma.v12i2.4655.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berisi kajian mengenai gambaran dan pengaruh dari faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen menggunakan Accumulated Balance Payment System atau Paylater. Penelitian ini mengunakan metode deskripstif dan kuantitatif dengan analisis menggunakan Structural Equation Modeling dan software SmartPLS. Sumber data yakni primer dan sekunder yang bersumber dari online maupun offline. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan variabel Demographics, Orientations, Psychographics berpengaruh positif dan signifikan terhadap Consumer Consumer Payment Technology Use Decission Decission. Berdasarkan hasil penelitian pentingnya peranan keluarga terdekat seperti orang tua, suami atau istri dalam pemberian izin untuk mengunakan Paylater dalam berbelanja menggunakan Paylater. Perusahaan perlu melakukan penerapan Familly Sharing Payment System dalam akun Paylater. Hal ini diharapkan akan memberikan kemudahan pembayaran dan jangkauan pengguna yang lebih banyak, memberikan solusi bagi anggota keluarga yang belum bekerja, memberikan pembatasan kredit serta kemudahan pembayaran yang terintegrasi dalam satu akun utama. Kata Kunci: Bayar nanti, Teknologi Pembayaran, Akumulasi Saldo, Berbagi Pembayaran, Keputusan Konsumen
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Pratiwi, Bintang Agustina, Yanuarti Riska, Nopia Wati, Wulan Angraini, and Lusi Okavianti. "Faktor Pendorong Keberhasilan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu." Avicenna: Jurnal Ilmiah 14, no. 02 (September 18, 2019): 25–30. http://dx.doi.org/10.36085/avicenna.v14i02.392.

Full text
Abstract:
Cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu tahun 2018 sebesar 63,8%, merupakan angka cakupan ASI Eksklusif terendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kegagalan ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian pada penelitian ini adalah Ibu yang mempunyai anak umur 6 bulan – 24 bulan. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling di dapatkan sampel sebanyak 62 orang. Data di analisis Univariat, Chi Square, Regresi Logistik Berganda.Sebesar 51,6% Ibu memberikan ASI Eksklusif, 88,7% mendapat dukungan dari petugas kesehatan, 53,2% mendapat dukungan suami, 66,1% mendapat dukungan orang tua. Terdapat hubungan antara Dukungan Petugas Kesehatan dan dukungan orang tua dengan pemberian ASI Eksklusif (p value = 0,05 dan 0,020). Dukungan orang tua merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI Esklusif.Petugas kesehatan menginformasikan kepada ibu hamil bahwa kehadiran orang tua sangat membantu ibu dalam proses menyusui. Orang tua akan berbagi pengalaman dengan anaknya
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Watowai, Valentina Anggriani. "Pernikahan Agama Antara Muslim dan Kristen di Indonesia." Binamulia Hukum 11, no. 2 (December 8, 2022): 161–70. http://dx.doi.org/10.37893/jbh.v11i2.695.

Full text
Abstract:
Perkawinan beda agama adalah suatu bentuk komunikasi antar agama yang didasarkan pada dua prinsip yang menjiwai: para anggota agama yang berbeda dapat dan harus saling mendengarkan tanpa merasa terdorong untuk mempertahankan keunggulan tradisi mereka sendiri, dan tujuan utama dari latihan semacam itu bukanlah untuk belajar, tetapi dari satu sama lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan data pada penelitian ini adalah studi literatur review, dengan teknik analisis data yang digunakan ada kualitatif. Penulis menceritakan bagaimana suami dan istri mencoba menerapkan nilai-nilai ini dalam pernikahan mereka sendiri, bergabung untuk merayakan bersama melalui berbagi (tidak membubarkan) latar belakang liturgi dan teologis pernikahan yang berbeda. Membuat keputusan seperti itu bertentangan dengan naluri kesukuan untuk melindungi batas-batas pengakuan yang ketat, tetapi di dunia yang semakin terhubung, komitmen yang teguh terhadap supremasi agama sendiri dapat menghambat pelaksanaan perintah untuk peduli pada kemanusiaan yang diajarkan oleh semua agama termasuk agama Islam dan Kristen.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Zikrin, Zikrin, Agus Hermanto, and Siti Nurjannah. "IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK (PPA) POLRES KOTA METRO PADA PENYELESAIAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PERSEPEKTIF HUKUM ISLAM." QISTHOSIA : Jurnal Syariah dan Hukum 3, no. 2 (December 16, 2022): 86–102. http://dx.doi.org/10.46870/jhki.v3i2.330.

Full text
Abstract:
Kekerasan dalam masyarakat sebenarnya bukan suatu hal yang baru. Berbagi pendapat, persepsi, dan definisi mengenai kekerasan dalam rumah tangga berkembang dalam masyarakat Fakta-fakta sosial yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat adalah permasalahan yang terkait dengan anak yang berhadapan dengan hukum, akibat melakukan tindak pidana ataupun sebagai korban tindak pidana. Kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga yang dimaksudkan mencakup segala bentuk perbuatan yang menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit, luka, dan sengaja merusak kesehatan. setiap kekerasan ini adalah faktor ekonomi yang semakin lama dirasakan semakin sulit, sehingga ini memang akan menjadi sebuah ujian berat, Dengan kekerasan yang dialami perempuan dan anak berpeluang merusak optimalisasi pertumbuhan terutama gangguan kesehatan dan psikis, tentu peran perempuan dan anak dalam pembangunan bangsa dan negara akan sangat berkurang. Kekerasan baik yang dialami oleh isteri dan atau anak sebagia korban bentuk kekerasan dalam rumah tangga yakni: 1) Kekerasan fisik dan non fisik, yaitu: 2) Bentuk kekerasan seksual yang dialami oleh korban adalah berupa adanya pemaksaan atau pemerkosaan terhadap isteri. 3) Kekerasan psikologis bersifat sangat merendahkan, seperti: bodoh, tidak berguna dan sebagainya, 4) Kekerasan penelantaran keluarga terjadi ketika laki–laki atau suami tidak mempedulikan keluarga dalam rumah tangga; suami tidak memberikan nafkah kepada isteri dan anak. Secara konkrit pola penyelesaian menurut adat terkait. 1) Penyelesaiannya dengan adat yaitu pada umumnya pola penyelesaiannya dilakukan dengan mendahulukan wujud formal/acara (hukum formal. Maksudnya bahwa penyelesaiannya pada umumnya diselesaikan secara kekeluargaan, baik diselesaikan ditingkat intern keluarga. Sesungguhnya banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang tidak dilaporkan atau tidak dicatat. 2) Penyelesaian menurut negara yaitu pola penyelesaian menurut negara terhadap kekerasan dalam rumah tangga secara hukum pelakunya hingga pengadilan menjatuhkan vonis
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Utami, Tri. "Pengalaman Menggunakan Alat Kontrasepsi Mantap (Vasektomi) di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur." Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal 9, no. 2 (December 3, 2018): 55–65. http://dx.doi.org/10.34305/jikbh.v9i2.69.

Full text
Abstract:
Latar Belakang: Metode kontrasepsi wanita sebesar 93,66%, sedangkan metode kontrasepsi pria hanya sebesar 6,34%. Hal tersebut menunjukkan bahwa partisipasi pria dalam menggunakan alat kontrasepsi masih sangat rendah.Rendahnya kesertaan pria dalam program yaitu lebih kurang 5 persen.Partisipasi pria dalam program keluarga berencana sangat penting karena pria merupakan partner dalam reproduksi, sehingga suami dan istri perlu berbagi tanggung jawab dan peran secara seimbang. Tujuan: mengeksplorasi informasi yang mendalam mengenai pengalaman menggunakan alat kontrasepsi mantap (vasektomi) di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini terdiri atas 4 partisipan.Pemilihan partisipan ditetapkan secara langsung (purposive). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Hasil Penelitian:penelitian ini mengidentifikasi ada 2 tema , yaitu: 1) motivasi menggunakan vasektomi meliputi perasaan setelah pemasangan vasektomi, dorongan kader/PLKB, dorongan dari diri sendiri, dan kelebihan yang dirasakan, 2) Dampak menggunakan vasektomi meliputi perubahan fisik, efek psikologi, gairah seksual, dan keluhan setelah pemasangan. Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran kepada petugas kesehatan dalam upaya promosi kesehatan tentang pentingnya keikutsertaan pria dalam menggunakan alat kontrasepsi mantap, tingkatkan sosialisasi program dengan menggunakan media sosialisasi elektronik seperti televisi dan radio.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Adi, Bintang Estu. "Studi Fenomenologi: Ketangguhan (Hardiness) pada Wanita Dewasa Penyandang Disabilitas Tunanetra yang Berwirausaha." Wacana 13, no. 1 (February 11, 2021): 37–52. http://dx.doi.org/10.13057/wacana.v13i1.178.

Full text
Abstract:
Untuk bertahan dalam wirausaha, penyandang disabilitas tunanetra harus memiliki tingkat ketangguhan (hardiness) yang tinggi. Hardiness (ketangguhan) adalah konstelasi kepribadian yang menjadikan individu lebih tahan dalam menanggulangi efek negatif stresor. Proses hardiness (ketangguhan) adalah: 1) hardy attitudes; 2) hardy coping; 3) hardy social support; 4) hardy health practices.Penelitian ini menjelaskan dinamika proses ketangguhan (hardiness) pada wanita penyandang disabilitas tunanetra yang berwirausaha. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Teknik pemilihan sampel penelitian ini adalah purposive sampling dengan tiga subjek penelitian, wanita usia dewasa awal, penyandang disabilitas tunanetra berwirausaha dan berinisial STI, AFS dan SRA. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara, observasi dan riwayat hidup.Berdasarkan hasil penelitian, motif wirausaha tiap subjek berbeda. Motif wirausaha subjek STI adalah perbaikan ekonomi dan menjadikan sebagai pekerjaan utama. Motif wirausaha subjek AFS adalah membantu suami memperbaiki ekonomi, mandiri finansial dan berbagi dengan lingkungan sekitar melalui wirausaha. Motif wirausaha SRA adalah mencukupi finansial keluarga dan membantu sesama tunanetra untuk belajar. Hambatan STI dalam berwirausaha adalah keterbatasan fisik, sosial dan psikologis, sedangkan pada AFS dan SRA adalah keterbatasan fisik. Proses hardiness yang dilalui ketiga subjek adalah sama, yaitu: 1) hardy attitudes; 2) hardy coping; 3) hardy social support; 4) hardy health practices. Proses tersebut pada akhirnya mengarahkan ketiga subjek untuk mempertahankan wirausaha hingga saat ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Naibaho, Saira Lastiar, and Stefani Virlia. "Rasa percaya pada pasutri perkawinan jarak jauh." Jurnal Psikologi Ulayat 3, no. 1 (June 16, 2020): 34–52. http://dx.doi.org/10.24854/jpu44.

Full text
Abstract:
Setiap pasangan suami istri (pasutri) memiliki pembagian tanggung jawab di dalam kehidupan rumah tangga, saling berkomunikasi, dan menerima segala perubahan yang terjadi pada pasangan sepanjang waktu di dalam kehidupan perkawinan. Akan tetapi, ada kalanya suatu keluarga tidak dapat tinggal dalam satu rumah dan hidup berdampingan setiap harinya. Perpisahan secara fisik antar pasutri merupakan suatu hal yang sangat berat, di mana pemenuhan tugas perkawinan menjadi tidak efektif karena pasutri tidak dapat bertemu setiap saat. Rasa percaya menjadi masalah penting bagi pasutri dengan jarak yang terpisah, yang dapat membantu pasutri mempertahankan rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologis dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga pasutri dengan rentang usia 18-40 tahun yang menjalani perkawinan jarak jauh sejak awal pernikahan dengan usia pernikahan maksimal 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa percaya dalam perkawinan jarak jauh dapat dilihat dari 5 aspek, yaitu aspek keterbukaan, saling berbagi, penerimaan, dukungan, dan bekerja sama. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi subyek tetap bertahan dengan kondisi pernikahan jarak jauh yaknifaktor ekonomi dan budaya setempat yang mengharuskan subyek perempuan untuk menjaga orangtuanya yang sudah lanjut usia di tempat asal. Selain dua faktor tersebut, terdapat juga faktor lainnya, seperti faktor komunikasi, pemuasan kebutuhan seksual, dan usia pernikahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Khotimah, Husnul, and Anggaunita Kiranantika. "Bekerja dalam Rentangan Waktu: Geliat Perempuan pada Home Industri Keramik Dinoyo." Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development 1, no. 2 (December 10, 2019): 106–16. http://dx.doi.org/10.52483/ijsed.v1i2.10.

Full text
Abstract:
Keterlibatan perempuan dalam ranah publik tentu akan berpengaruh terhadap perkembangan roda perekonomian suatu keluarga. Sektor industri dewasa ini menjadi salah satu wadah pada ranah publik bagi perempuan untuk berkecimpung di dalamnya. Geliat perempuan dalam home industry keramik Dinoyo menunjukkan bagaimana partisipasi perempuan dalam eksistensi home industri keramik Dinoyo di Kota Malang. Selain itu, tulisan ini juga menjelaskan mengenai manajemen waktu bekerja terkait dengan peran ganda yang dimiliki oleh perempuan. Fokus dalam tulisan ini adalah pembagian waktu bekerja dalam ranah publik dan domestik pada perempuan yang terlibat aktivitas di home industry keramik Dinoyo. Metode dalam tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tulisan ini dianalisis menggunakan analisis gender Naomi Wolf dengan perspektif feminis liberal, yang berkeyakinan pada pembagian kerja secara seksual di dalam masyarakat modern. Hal ini dilakukan dengan prinsip kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, sehingga rasionalitas dalam bekerja harus dilakukan dengan membagi produksi baik dari segi gender maupun lingkungan yang ditandai sebagi “publik” dan “privat”. Hasil dalam tulisan ini yaitu pembagian waktu bekerja yang dilakukan pada perempuan dalam home industry keramik Dinoyo dengan cara (1) Menyelesaikan pekerjaan domestik terlebih dahulu, (2) Menyambi antara pekerjaan domestik dengan publik, dan (3) Saling berbagi peran dengan suami.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Mayasari, Senditya Indah, and Nicky Danur Jayanti. "Pembentukan Srikandi ASI Kelompok Pendukung ASI Eksklusif (KP-ASI) dalam Gerakan Gemar ASI Eksklusif Melalui Kader Posyandu di Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang." JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) 4, no. 1 (July 17, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.33366/japi.v4i1.1154.

Full text
Abstract:
Permasalahan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI (KP-ASI), belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI, belum maksimalnya kegiatan pemberian konseling / edukasi, sosialisasi, advokasi, dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana, serta belum optimalnya pembina kelompok pendukung ASI. Faktor lain adalah faktor sosial budaya seperti dukungan suami, ketidaktahuan masyarakat, gencarnya promosi susu formula, dan kurangnya fasilitas menyusui di tempat kerja. Tujuan pembentukan dan peningkatan ketrampilan Srikandi ASI sebagai motivator KP-ASI Eksklusif oleh kader posyandu sehingga mampu memberikan berbagi pengalaman tentang menyusui kepada ibu menyusui lainnya. Peningkatan kualitas pendampingan melalui pelatihan belum pernah dilakukan sehingga dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif. Solusi yang ditawarkan adalah pembentukan Srikandi ASI Kelompok Pendukung ASI Eksklusif (KP-ASI) oleh kader posyandu di Desa Sambigede Kec. Sumberpucung. Meningkatan peran dan fungsi kader posyandu melalui pelatihan konselor ASI. Pendampingan pada kader posyandu selama proses pelaksanaan kegiatan. Monitoring dan evaluasi oleh bidan pelaksana terhadap KP-ASI yang telah dibentuk. Rangkaian kegiatan ini dilakukan selama 1 bulan (Agustus-September 2018). Kegiatan ini mencapai hasil terbentuknya Kader KP-ASI dengan adanya komitmen bersama dan terlaksananya pendampingan Kader KP-ASI selama 4 hari.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Yurnalis, Yurnalis. "PENGEMBANGAN MODEL KONSELING KELUARGA DAN PELATIHAN BAGI KELUARGA SAKINAH DENGAN METODE PENDEKATAN SISTEM DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU." Jurnal Dakwah Risalah 28, no. 2 (February 2, 2018): 93. http://dx.doi.org/10.24014/jdr.v28i2.5547.

Full text
Abstract:
Kegatan ini bermula dari kehidupan masyarakat khususnya keluarga, tidak akan pernah lepas dari sistem nilai yang ada di masyarakat tertentu. Sistem nilai menentukan perilaku anggota masyarakat. Berbagai sistem nilai ada di masyarakat yaitu: a) nilai agama saat ini degradasi terhadap agama sangat terasas sekali, semua agama merasakan bahwa kebanyakan umatnya kurang setia pada agama yang dianutnya. b) degradasi nilai adat istiadat, yang sering disebut tata susila atau kesopanan, hal ini dapat dibuktikan pada perilaku anak-anak, remaja saat ini. c) degradasi nilai-nilai sosial, sebagaimana kita saksikan saat ini, masyrakat sangat individualis mementingkan diri sendiri dalam segala hal, enggan berbagi harta, pikiran ,saran dan pendapat, tidak mau bergaul terutama dengan orang rendahan, memutusan tali silaturrahmi terutama dengan keluarga. d) degradasi kesakralan keluarga, seperti yang kita lihat saat ini banyak sekali kekisruhan keluarga, banyak sekali kasus suami membunuh istrinya, dan sebaliknya, ayah membunuh anaknya dan sebaliknya. Namun tak dapat dipungkiri, bahwa keluarga modern mempunyai ciri utama kemajuan dan perkembangan di bidang pendidikan, ekonomi dan pergaulan. Kebanyakan keluarga modern berada di perkotaan, mungkin juga ada keluarga modern tinggal di pedesaan, akan tetapi jarang berinteraksi dengan masyrakat pedesaan. Kelengkapan alat transportasi dan komunikasi memungkinkan mereka cepat berinteraksi di kota yaitu dengan keluarga lainnya. Namun dibalik semua itu, terdapat krisis keluarga, artinya kehidupan keluarga dalam keadaan kacau, tak teratur dan terarah, orang tua kehilangan kewibawaan untuk mengendalikan kehidupan anak-anaknya terutama remaja. Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab terjadinya krisis keluarga yaitu: kurang atau putus komunikasi diantara anggota keluarga terutama ayah dan ibu, sikap egosentrisme, masalah ekonomi, masalah kesibukan, masalah pendidikan, masalah perselingkuhan, jauh dari agama. Dari kegiatan ini diharapkan rumusan formula Model Konseling keluarga dengan pendekatan sistem untuk pengembangan pemahaman masyarakat serta terbentuknya keluarga sakinah. Metode kegiatan yang digunakan berupa kegiatan partisipatoris melalui diagnosa kelompok untuk menghasilkan formula pendampingan, pelatihan yang diperlukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Naibaho, Saira Lastiar, and Stefani Virlia. "RASA PERCAYA PADA PASUTRI PERKAWINAN JARAK JAUH." Jurnal Psikologi Ulayat 3, no. 1 (March 29, 2017): 34. http://dx.doi.org/10.24854/jpu12016-54.

Full text
Abstract:
<p>Setiap pasangan suami istri (pasutri) memiliki pembagian tanggung jawab di dalam kehidupan rumah tangga, saling berkomunikasi, dan menerima segala perubahan yang terjadi pada pasangan sepanjang waktu di dalam kehidupan perkawinan. Akan tetapi, ada kalanya suatu keluarga tidak dapat tinggal dalam satu rumah dan hidup berdampingan setiap harinya. Perpisahan secara fisik antar pasutri merupakan suatu hal yang sangat berat, di mana pemenuhan tugas perkawinan menjadi tidak efektif karena pasutri tidak dapat bertemu setiap saat. Rasa percaya menjadi masalah penting bagi pasutri dengan jarak yang terpisah, yang dapat membantu pasutri mempertahankan rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologis dengan menggunakan teknik wawancara pada tiga pasutri dengan rentang usia 18-40 tahun yang menjalani perkawinan jarak jauh sejak awal pernikahan dengan usia pernikahan maksimal 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa percaya dalam perkawinan jarak jauh dapat dilihat dari 5 aspek, yaitu aspek keterbukaan, saling berbagi, penerimaan, dukungan, dan bekerja sama. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi subyek tetap bertahan dengan kondisi pernikahan jarak jauh yakni faktor ekonomi dan budaya setempat yang mengharuskan subyek perempuan untuk menjaga orangtuanya yang sudah lanjut usia di tempat asal. Selain dua faktor tersebut, terdapat juga faktor lainnya, seperti faktor komunikasi, pemuasan kebutuhan seksual, dan usia pernikahan.</p><p><strong> </strong></p><strong>Kata kunci</strong>: pernikahan jarak jauh; kepercayaan; pasutri
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Irmeilyana, Irmeilyana, Laila Hanum, Azhar Kholiq Affandi, Ngudiantoro Ngudiantoro, and Yuanita Windusari. "PENYULUHAN PENGOLAHAN PASCA PANEN CABE KELOMPOK TANI PERINTIS DI KOTA PAGAR ALAM." Jurnal Vokasi 5, no. 2 (October 10, 2021): 79. http://dx.doi.org/10.30811/vokasi.v5i2.2082.

Full text
Abstract:
Kota Pagar Alam dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi robusta, perkebunan teh milik PTPN, buah-buahan seperti jeruk dan alpukat, serta penghasil produk hortikultura termasuk cabe. Hasil panen hortikultura dipasarkan langsung ke pengepul untuk dibawa ke pasar-pasar, baik pasar di Kota Pagar Alam, maupun dikirim ke luar daerah. Khalayak sasaran adalah istri-istri anggota Kelompok Tani Perintis, yang semuanya merupakan ibu rumah tangga dan membantu pekerjaan suami di kebun. Peranan wanita dalam keluarga sangat signifikan dalam meningkatkan produktivitas lahan pertanian kopi di Pagar Alam. Tujuan kegiatan PPM ini adalah untuk mengenalkan packaging produk cabe segar dan produk olahan pasca panen cabe melalui penyuluhan serta pengenalan cara sistem pemasaran secara digital. Setelah kegiatan penyuluhan selesai, keberlanjutan kegiatan dapat dievalusi pelaksanaannya melalui komunikasi online dengan support, sharing informasi, masukan-masukan, tanya jawab, dan diskusi. Hasil kegiatan PPM ini masih sebatas penyuluhan tentang pengenalan produk olahan cabe dan cara pemasaran digital. Tim pelaksana dan khalayak berbagi resep sambal beserta hasil produknya. Keterlibatan mahasiswa dan alumni sangat bermanfaat bagi mahasiswa/alumni dalam berkontribusi pada masyarakat dan juga membantu dalam kelancaran kegiatan. Karena khalayak berlatar belakang menekuni usaha tani hortikultura dan kopi, maka khalayak juga sangat tertarik diskusi tentang cara pemeliharaan tanaman hortikultura dan kebun kopi. Mereka mempunyai ketergantungan yang tinggi kepada tengkulak, sehingga pendekatan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha (enterpreneur) harus dilakukan secara bertahap.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Fadiah, Fadiah, and Safaruddin Safaruddin. "Partisipasi Perempuan Pesisir Pantai Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Nelayan Di Desa Tamarupa Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan." Jurnal Ilmiah Ecosystem 22, no. 2 (August 30, 2022): 247–56. http://dx.doi.org/10.35965/eco.v22i2.1518.

Full text
Abstract:
Partisipasi perempuan dalam keluarga nelayan belum optimal dalam membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Perempuan di Desa Tamarupa umumnya bekerja sebagai pengolah rumput laut. Di sisi lain, perempuan juga memiliki partisipasi dalam rumah tangga, yaitu sebagai istri dan ibu. Oleh karenanya, keterlibatan perempuan dalam mencari nafkah menimbulkan peran ganda perempuan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui partisipasi perempuan pesisir pantai dalam meningkatkan pendapatan keluarga nelayan di Desa Tamarupa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Dari Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan di daerah pesisir memiliki kontribusi atau partisipasi yang sangat besar dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Kontribusi pendapatan istri tersebut dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan primer dan sekunder keluarga. Relasi antara suami istri dalam memenuhi kebutuhan keluarga lebih didasarkan pada hubungan kemitraan, sehingga keduanya dapat saling bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka masing-masing. Meningkatnya partisipasi dan tugas istri sebagai pencari nafkah menimbulkan adanya kesepakatan dengan tujuan meningkatkan perekonomian keluarga antara suami dan istri untuk dapat berbagi peran dalam pekerjaan domestik dan produktif. The participation of women in fishing families has not been optimal in helping to improve the family economy. Women in Tamarupa Village generally work as seaweed processors. On the other hand, women also have participation in the household, namely as wives and mothers. Therefore, the involvement of women in earning a living creates a dual role for women. The purpose of this study was to determine the participation of coastal women in increasing the income of fishermen's families in Tamarupa Village. The method used in this research is a qualitative approach method. Data collection techniques used are in-depth interviews, observation, and documentation studies. Meanwhile, data analysis used the stages of data reduction, data presentation, and verification. The results of this study indicate that women in coastal areas have a very large contribution or participation in increasing family income. The contribution of the wife's income can be seen from the fulfillment of the primary and secondary needs of the family. The relationship between husband and wife in meeting family needs is based more on a partnership relationship, so that both of them can work together to improve the welfare of their respective families. The increased participation and duties of the wife as breadwinner lead to an agreement with the aim of improving the family economy between husband and wife to be able to share roles in domestic and productive work.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Saragih, Albet, and Johanes Waldes Hasugian. "Model Asuhan Keluarga Kristen di Masa Pandemi Covid-19." JURNAL TERUNA BHAKTI 3, no. 1 (September 11, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.47131/jtb.v3i1.56.

Full text
Abstract:
This paper is the result of an analysis of the practical situation of family education in the Christian community in the midst of a global pandemic. When the government has to limit its citizens to stay at home, stay at home, work from home, social distancing, wear masks, wash their hands; then all of this has an impact on difficulties for families. Children learn distance (online) from home. It is the parents who play a bigger role in learning, the burden on teachers and schools is increasingly formalized. Christian parents face formidable challenges in realizing their vocation and role in today's situation. Based on the research conducted, various efforts should be made by Christian parents in terms of Christian parenting during the Covid-19 pandemic, including Restoration of initial love, which is rooted in the love relationship between husband and wife that has been blessed by God and restoration of love with God, restoration of an initial love for children, proven patience, preparation of good nutrition for all family members, and continuing to share love, as a model of exemplary care for children. This paper was written using a descriptive method, namely through the use of literature or literature sources, especially with regard to the parenting style of Christian’s parents during the pandemic. Abstrak: Tulisan ini adalah hasil analisis terhadap situasi praktis pendidikan keluarga komunitas kristiani di tengah pandemi melanda dunia. Ketika pemerintah harus membatasi warganya untuk tinggal di rumah saja, stay at home, work from home, social distancing, harus pakai masker, cuci tangan; maka semua ini berdampak kesulitan bagi para keluarga. Anak-anak belajar jarak jauh (online) dari rumah. Orang tualah yang lebih banyak berperan dalam pembelajaran, beban guru dan sekolah semakin terporalisasi. Para orang tua Kristen menghadapi tantangan berat dalam mewujudkan panggilan dan perannya dalam situasi seperti sekarang ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka ditemukanlah berbagai upaya yang hendaknya dilakukan oleh orang tua Kristen dalam hal pengasuhan yang kristiani di saat pandemi covid-19, antara lain: Pemulihan kasih mula-mula, yang berakar pada dasar hubungan kasih suami-istri yang sudah diberkati Tuhan dan pemulihan kasih dengan Tuhan, Pemulihan kasih mula-mula terhadap anak, Kesabaran yang teruji, Penyiapan gizi yang baik buat semua anggota keluarga, dan tetap berbagi kasih, sebagai model asuhan keteladanan bagi anak-anak. Tulisan ini dibuat dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu melalui pemanfaatan sumber literatur atau pustaka, khususnya berkenaan dengan pola asuh orang tua Kristsen di masa pandemi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Fadhli, Ashabul, Jendri Mulyadi, and Devi Syukri Azhari. "PENINGKATAN PERAN AYAH DALAM KELUARGA MELALUI DISKUSI FORUM AYAH DI KELURAHAN PUHUN TEMBOK KOTA BUKITTINGGI." SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 5, no. 1 (December 5, 2021): 174. http://dx.doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6429.

Full text
Abstract:
ABSTRAKKegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini ditujukan untuk peningkatan peran ayah dalam keluarga terutama dalam keterlibatannya sebagai ayah. Berangkat dari kegelisahan kaum ayah di Kelurahan Puhun Tembok Kota Bukittinggi, rutinitas dan tanggung jawab sebagai ayah di ruang publik mengurangi kualitas komunikasi bersama anak di rumah. Pada pembicaraan forum ayah, beberapa ayah memiliki kendala dalam kapasitasnya sebagai suami dan ayah untuk membicarakan persoalan seputar ke-Ayah-an. Untuk memaksimalkan tujuan kegiatan ini, Tim PKM sudah menentukan metode kegiatan dimulai dari persiapan, screening, pelaksanaan, evaluasi serta laporan dan luaran kegiatan. Keagiatan akan menjadi lebih terarah dengan hadirnya fasilitator yang akan memfasilitasi diskusi terarah oleh forum ayah dalam mengkaji persoalan tematis. Temuannya adalah beberapa ayah memiliki kesulitan untuk mengekspresikan diri mereka untuk berkomunikasi dan melaksanakan peran-peran ayah karena tidak terdapatnya media yang membicarakan hal itu layaknya kaum ibu. Meskipun begitu, kegiatan ini menjadi awal dari keterbukaan ayah untuk berkomunikasi dan bersikap lebih terbuka di dalam keluarga. Menurut para ayah, kegiatan ini menjadi media bagi mereka untuk saling berbagi dan mendengarkan pendapat sehubungan dalam peningkatan perannya sebagai ayah dan kepala keluarga di rumah. Kata kunci: Forum ayah, peran ayah; keluarga; anak ABSTRACTThis community service activity (PKM) is aimed at increasing the role of fathers in the family, especially in their involvement as fathers. Departing from the anxiety of fathers in Puhun Tembok Village, Bukittinggi City, the routine and responsibility of being a father in public spaces reduces the quality of communication with children at home. In the discussion of the father's forum, some fathers have difficulties in their capacity as husbands and fathers to discuss issues related to fatherhood. To maximize the purpose of this activity, the PKM Team has determined the method of activities starting from preparation, screening, implementation, evaluation as well as reports and activity outputs. Activities will become more focused with the presence of a facilitator who will facilitate focused discussions by the father's forum in reviewing thematic issues. The finding is that some fathers have difficulty expressing themselves to communicate and carry out fatherly roles because there is no media that talks about it like mothers. Even so, this activity was the beginning of the father's openness to communicate and be more open in the family. According to the fathers, this activity became a medium for them to share and listen to opinions regarding the improvement of their roles as fathers and heads of families at home. Keywords: Father forum, father role; family; children
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Veradilla, Veradilla, and Rohani Rohani. "PERAN SUAMI MENDAMPINGI PERSALINAN." Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, no. 3 (November 10, 2022): 1747–50. http://dx.doi.org/10.31004/cdj.v3i3.8587.

Full text
Abstract:
Peran suami sangat mempengaruhi kondisi kehamilan dan persalinan ibu serta janin. Dukungan dan kerjasama antara ayah, ibu dan janin juga mampu menjadi healing jiwa bagi mereka yang menunjukkan bahwa calon ibu yang persalinannya didampingi oleh suaminya akan lebih jarang mengalami depresi pasca persalinan (postpartum blues) daripada mereka yang tidak didampingi suami saat persalinan dan menurunkan angka kecemasan yang mengakibatkan persalinan lama, nyeri berkurang dan robekan jalan lahir juga jarang.Tujuan PKM ini adalah untuk mempersiapkan kekuatan psikologis istri untuk melahirkan. Suami atau keluarga bisa ikut hadir saat proses persalinan, kehadiran suami ini walau sekedar menemani, memegang tangan istri, dan membisikkan kata-kata menghibur pada istri akan memberikan motivasi kekuatan secara psikologis bagi istri. Walaupun tidak dapat menghilangkan rasa sakit tetapi kekuatan psikologis istri akan membuatnya lebih kuat menahan sakit dan cemas yang pada akhirnya akan memperlancar proses persalinan. serta mensosialisasikan keberadaan STIKES Mitra Adiguna Palembang Prodi DIII Kebidanan di lingkungan sekitar. Metode yang digunakan untuk dapat mencapai target dari kegiatan ini adalah dengan cara pendekatan, bimbingan dan pelayanan konseling gratis. Dengan demikian masyarakat akan mendapatkan pelayanan melalui berbagai rangkaian kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat tentunya. Luaran akhir dari kegiatan ini adalah dapat memberi kekuatan psikologis istri akan membuatnya lebih kuat menahan sakit dan cemas yang pada akhirnya akan memperlancar proses persalinan dengan adanya suami untuk mendampingi persalinan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Wilfridus Samon Kayan. "NILAI CINTA KASIH DAN KESETIAAN PERKAWINAN KATOLIK DI STASI MEWET DALAM SERUAN APOSTOLIK AMORIS LAETITIA." JAPB: Jurnal Agama, Pendidikan dan Budaya 3, no. 1 (October 7, 2022): 87–96. http://dx.doi.org/10.56358/japb.v3i1.112.

Full text
Abstract:
Realita kehidupan keluarga zaman kontemporer ini diketahui bahwa penghayatan nilai cinta dan kesetiaan mengalami penurunan.Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai hal dalam dinamika kehidupan Keluarga.Paus Fransiskus dalam seruan Apostolik Amoris Laetitia mengundang setiap keluarga untuk menghargai anugerah perkawinan. Penelitian ini melihat bagaimana usaha yang dilakukan dalam mempertahankan nilai cinta kasih dan kesetiaan dalam keluarga dan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpastian serta akibat-akibat yang ditimbulkannya. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana keluarga-keluarga Katolik secara khusus suami istri Katolik menghidupi nilai cinta kasih dan kesetiaan dalam perkawinan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini di Stasi Mewet Paroki Baniona Keuskupan Larantuka. Subyek penelitian 5 pasangan suami istri.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan wawancara.Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini mengatakan bahwa nilai cinta kasih dan kesetiaan dalam perkawinan Katolik di stasi Mewet belum dihayati dengan baik oleh pasangan suami istri Katolik.Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, kurangnya komunikasi antara suami istri, KDRT, serta kurangnya keterlibatan dalam mendidik anak, tidak terbuka antara suami istri, salah satu anggota keluarga seperti suami atau istri pergi merantau.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Maulida, Safiera, and Ratri Kusumaningtyas. "KOMUNIKASI INTERPERSONAL PASANGAN SUAMI ISTRI PASCA KELAHIRAN ANAK PERTAMA." Jurnal Common 4, no. 1 (June 29, 2020): 78–91. http://dx.doi.org/10.34010/common.v4i1.1898.

Full text
Abstract:
Pasangan suami-istri yang menghadapi kelahiran anak pertama, tentu harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan peran dan tanggung jawab. apalagi dengan kondisi istri yang mengalami baby blues syndrome. Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal antara suami dengan istri pasca kelahiran anak pertama dalam hal pembagian kerja. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Adapun informan penelitian sebanyak 2 pasangan suami istri yang baru memiliki anak pertama, dengan istri sama-sama mengalami baby blues syndrome, yang bekerja dan tidak bekerja. Analisa data penelitian ini menggunakan analisa interaktif dari Miles and Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan 1) terjadi perubahan dalam hal komunikasi interpersonal antara suami dan istri yang mengalami baby blues syndrome pasca kelahiran anak pertama. 2) Selain itu, setelah kelahiran anak pertama, terjadi perubahan dalam hal prioritas, dimana suami istri lebih fokus pada kebutuhan anak. 3) Perubahan kondisi akibat kehadiran anak pertama juga menimbulkan kelelahan fisik, serta perubahan emosi bagi istri karena merekalah yang lebih banyak merawat bayi. 4) Kontradiksi antara suami dan istri yang pada dasarnya disebabkan oleh pembagian kerja. Istri lebih banyak mengurus anak di rumah. Berbagai permasalahan yang muncul memilih penyelesaian konflik dengan alternative, disorientation, segmentation, integration. Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Pasangan Suami istri, Anak Pertama, Baby Blues Syndrom
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Dewi, Tri Kesuma, Janu Purwono, and Ludiana Ludiana. "DETERMINAN PERSEPSI SUAMI TENTANG PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI ANALISIS SDKI 2017." JURNAL WACANA KESEHATAN 6, no. 1 (July 25, 2021): 15. http://dx.doi.org/10.52822/jwk.v6i1.168.

Full text
Abstract:
Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak ke empat didunia. Pertambahan penduduk yang tidak terkendali akan menyebabkan penurunan tingkat kesejahteraan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan pertambahan penduduk tersebut salah satunya dengan penggunaan alat kontrasepsi. Berbagai factor yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan alat kontrasepsi, salah satunya adalah persepsi suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Analisis Data Sekunder (ADS). Data pada penelitian ini adalah data SDKI 2017 yang memenuhi kriteria penelitian yaitu sebanyak 9.940. Hasil analisa data menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan, wilayah tempat tinggal, tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan dengan persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi. Pada penelitian ini juga menemukan bahwa factor yang paling mempengaruhi persepsi suami adalah wilayah tempat tinggal dengan ods rasio 1,515. Informasi tentang pentingnya penggunaan alat kontrasepsi dapat dilakukan lebih baik tidak hanya di daerah perkoataan tetapi juga pada daerah pendesaan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Kusmidi, Henderi. "KHULU' (TALAK TEBUS) DAN IMPLIKASI HUKUMNYA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM." EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis 7, no. 1 (June 5, 2018): 37. http://dx.doi.org/10.29300/jpkth.v7i1.1586.

Full text
Abstract:
Dalam masyarakat kita sering menjumpai berbagai macam kasus atau kejadian rumah tangga, seperti keretakan rumah tangga yang berujung pada perceraian, namun lazimnya hak cerai itu dimiliki oleh laki-laki (suami). Akan tetapi bukan berarti hal ini menunjukan bentuk diskriminasi terhadap wanita, karena hukum Islam telah memberikan solusi bagi wanita yang mengalami gencatan atau beban rumah tangga untuk melakukan gugatan cerai pada suami, dengan cara memberikan upah atau iwadh sebagai tebusan dan bentuk membebaskan dirinya dari ikatan suami istri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Nawang Sari, Safitri Wikan. "TANGGUNG JAWAB PIDANA PELAKU KDRT BERSTATUS SUAMI DI KALIMANTAN SELATAN DALAM HUKUM INDONESIA." QISTIE 12, no. 2 (November 1, 2019): 129. http://dx.doi.org/10.31942/jqi.v12i2.3133.

Full text
Abstract:
Fenomena kasus KDRT terhadap perempuan (istri) sebagai korban dari pelaku (suami) dapat terjadi kepada siapapun dari berbagai lapisan masyarakat baik dari kalangan rumah tangga bawah, menengah dan atas serta bisa terjadi kapan saja, dimana saja dan dalam keadaan apapun. Penelitian ini merupakan jenis yuridis normatif bertipe kualitatif bersifat interpretatif . Penelitian kualitatif ini meliputi kegiatan penyusunan dan perancangan penelitian, pengumpulan data dan pengolahan data serta melakukan analisis terhadap data – data yang telah terkumpul untuk kemudian disusun dalam suatu laporan penelitian. Metodenya studi kasus (case study) dengan data kualitatif yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut melalui pengumpulan data yang mendalam melibatkan berbagai sumber informasi majemuk. Hasilnya ditemukan bahwasanya, sepanjang Tahun 2018 telah menemukan 214 kasus KDRT di wilayah Kalimantan Selatan, kasus terbanyak ditemukan diwilayah Banjarbaru ada 37 kasus KDRT terhadap perempuan dan anak yang dilakukan suami atau bapak dari anak tersebut. Salah satu sample diambil di kampung sayur carakajaya desa Landasan ulin utara lianganggang yang dilakukan di bulan Juni 2018 selama 1 minggu , yang didasarkan pada adanya obyek penelitian yaitu istri yang menerima KDRT dari suaminya namun tetap bertahan dalam ikatan pernikahannya karena konsep kepemimpinan superioritas laki-laki dalam rumah tangga dalam budaya patriaki serta interpretasi filosofi keagamaan yang sempit berbias gender yang menimbulkan ketundukan istri terhadap kehendak suami atas segala keputusan suami sehingga dijadikan pembenar adanya dominasi suami dalam rumah tangga. Regulasi Hukum Nasional Indonesia KUHP dan UU No. 23 Tahun 2004 tidak dapat menyentuh pelaku KDRT (suami) karena tidak adanya keberanian (bravery) dan kesadaran (awareness) dari korban (perempuan sebagai istri) melaporkan segala jenis KDRT yang dilakukan pelaku (laki-laki sebagai suami) kepada penegak hukum (law enforcer) dalam sistem peradilan pidana terpadu (integrated criminal justice system). Kata Kunci : Tanggung Jawab, Pidana, KDRT, Suami, Kalimantan Selatan, Hukum Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Ganivasari Citra Ladiba and Muhana Sofiati Utami. "RESILIENSI SINGLE WORKING MOTHER PASCA SUAMI MENINGGAL." Happiness, Journal of Psychology and Islamic Science 4, no. 1 (September 9, 2022): 1–17. http://dx.doi.org/10.30762/happiness.v4i1.360.

Full text
Abstract:
Ibu yang menjadi orang tua tunggal pasca suami meninggal memiliki berbagai masalah yang dihadapi. Meski demikian, terdapat single working mother yang mampu kembali dengan cepat dari kondisi sulit dan mengalami adaptasi positif ketika berhadapan dengan masalah (resiliensi). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna dan proses menuju resiliensi single working mother. Responden penelitian ini adalah dua janda yang ditinggal mati suaminya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur. Analisis dilakukan dengan Interpretative Phenomenological Analysis. Proses single working mother menuju resiliensi dipengaruhi oleh faktor risiko, faktor protektif, dan strategi koping. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna resiliensi single working mother adalah kondisi dimana individu mampu bangkit dari kesedihan dengan mengalami pertumbuhan dan memiliki insight yang ditandai dengan kemampuan individu untuk menerima diri, memiliki kemandirian, mensyukuri kondisi kehidupan dan memiliki religiusitas yang lebih tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Mudjijo, Paulus. "KEBAHAGIAAN DAN KESEJAHTERAAN SUAMI-ISTRI IMPLIKASINYA BAGI KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN." SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral 2, no. 1 (May 1, 2017): 35–52. http://dx.doi.org/10.53544/sapa.v2i1.27.

Full text
Abstract:
Semua mengakui, semua mengiyakan, bahwa tujuan perkawinan adalah demi kebahagiaan dan kesejahteraan suami isteri. Namun apa makna dan isi dari kebahagiaan dan kesejahteraan suami-isteri itu, barangkali ada berbagai macam pendapat atau pandangan. Dalam tulisan ini akan diuraikan makna sejati dari kebahagiaan dan kesejahteraan suami-isteri, sesuai hukum-hukum yang berlaku. Akan diuraikan bagaimana hal tersebut menurut Kitab Hukum Kanonik, undang- undang perkawinan Republik Indonesia. Juga akan disoroti menurut hukum Islam, dan adat, khususnya Jawa. Ajaran mengenai tujuan perkawinan tersebut mempunyai implikasi bagi Kursus Persiapan Perkawinan. Dalam kursus persiapan perkawinan, para calon suami-isteri harus memperoleh pengetahuan yang memadai mengenai sejatinya tujuan perkawinan Katolik. Paparan ini merupakan usaha untuk memberikan sumbangan bagi para petugas pastoral atau siapapun yang bertanggungjawab dalam pembentukan keluarga yang sejahtera.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Adynata, Adynata, and Sulaiman Sulaiman. "Analisis Normalisasi Pemukulan Suami terhadap Istri Perspektif Hukum Islam (Studi terhadap Pendapat Seorang Da’iyah di Media Sosial)." An-Nida' 46, no. 1 (June 30, 2022): 65. http://dx.doi.org/10.24014/an-nida.v46i1.19244.

Full text
Abstract:
Pernikahan merupakan wadah legal yang diberikan Islam untuk menciptakan kehidupan yang tenang dan bahagia di dunia, sekaligus ladang amal untuk menggapai kebahagiaan akhirat. Namun kehidupan berumah tangga tidak selalu mendatangkan kebahagiaan. Adakalanya istri melakukan pembangkangan terhadap suami, sehingga suami melakukan pemukulan yang dalam hukum negara dipandang sebagai tindakan terlarang. Namun Islam tidak sepenuhnya melarang tindakan pemukulan tersebut karena sebagian bentuk pemukulan suami terhadap istri disyariatkan. Dalam hal ini terjadi pertentangan hukum syariat dengan Undang-undang RI nomor 23 tahun 2004. Pertentangan ini menimbulkan polemik di kalangan masyarakat ketika seorang Da’iyah menyampaikan kebolehan suami memukul istrinya sehingga mendapat respon kontroversial dari para ustadz dan tokoh agama di berbagai media. Penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan metode content analysis terhadap isu pemukulan suami di media elektronik dan sumber rujukan hukum dari al-Quran dan al-Sunnah. Hasil dari pembahasan ini menyebutkan bahwa dalam Islam terdapat pemukulan suami terhadap istri yang dibenarkan, yaitu ketika istri melakukan nusyuz dan suami memukul dengan pukulan yang tidak melukai serta didahului dengan memberikan nasehat dan pisah tempat tidur, sedangkan pemukulan yang tidak memenuhi kriteria tertentu dilarang oleh Islam dan termasuk kezhaliman, maka tidak boleh dinormalisasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Rufaidah, Any, Sarlito W. Sarwono, and Idhamsyah Eka Putra. "Pemaknaan istri narapidana teror terhadap tindakan suami." Jurnal Psikologi Ulayat 4, no. 1 (June 16, 2020): 11–28. http://dx.doi.org/10.24854/jpu55.

Full text
Abstract:
Terorisme menjadi salah satu topik yang banyak dikaji oleh ilmu psikologi setidaknya satu setengah dasawarsa terakhir. Berbagai penelitian telah menjelaskan motivasi, kecenderungan kepribadian, dan struktur berpikir para teroris. Namun penelitian terhadap istri teroris belum banyak dilakukan. Istri teroris adalah individu yang tidak selalu memiliki pemikiran sama dengan suami. Meskipun memiliki kepatuhan yang tinggi, tidak semuanya mengadopsi faham suami. Ada istri yang lebih inklusif, ada pula yang lebih radikal dari suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana istri memaknai tindakan teror suami. Apakah mereka membenarkan atau menyalahkan. Pemaknaan istri sekaligus dapat mendeskripsikan apakah mereka setuju atau menolak tindakan teror. Partisipan penelitian adalah 4 istri narapidana teror (napiter) di Jakarta, Semarang, dan Cilacap. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode wawancara dan qualitative thematic analysis sebagai teknik analisis. Data disajikan secara deskriptif disertai kutipan-kutipan hasil wawancara untuk memberikan penguatan. Hasil penelitian menunjukkan 2 istri memandang tindakan terorisme suaminya benar. Mereka memaknai tindakan suami adalah dakwah dan perjuangan Islam, bukan teror. Dua istri lainnya memandang suaminya yang salah. Suami ditangkap karena melanggar hukum. Jika tidak melanggar hukum suami mereka tidak akan di penjara. Penelitian juga menemukan bahwa kesulitan yang dialami istri selama masa tahanan suami tidak selalu linier terhadap penolakan terhadap tindakan teror.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Astagini, Nuria, and Fitriyah Nurhidayah. "Hiperrealitas Sosok Suami Tenaga Kerja Wanita (TKW) Dalam Sinetron Dunia Terbalik Di RCTI." WIDYAKALA JOURNAL 4, no. 2 (October 10, 2017): 60. http://dx.doi.org/10.36262/widyakala.v4i2.58.

Full text
Abstract:
Bagi sebagian perempuan Indonesia, bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) luar negeri adalah salah satu cara untuk membantu keluarga keluar dari kemiskinan. Sayangnya perjuangan kaum perempuan yang bekerja sebagai TKI ini kadang tidak didukung oleh suami dan keluarga mereka. Banyak suami TKI yang menyalahgunakan kepercayaan dari istri –istri mereka, menelantarkan keluarga; bahkan menggunakan uang kiriman dari sang istri untuk berbagai perilaku menyimpang. Melalui sinteron “Dunia Terbalik” yang ditayangkan di RCTI ini kita diajak untuk melihat sosok suami TKI yang sangat bertolak belakang dari suami TKI pada umumnya. Sinetron ini menggambarkan suami yang dengan ikhlas menerima tugas sebagai “bapak rumah tangga”. Hal inilah yang disebut Jean Baudrillard sebagai hiperrealitas, dimana simulasi dari realitas menciptakan realitas baru atau hiperralitas yang menyelubungi realitas yang sebenarnya. Para suami diperlihatkan ikhlas menggantikan peran istri dan meletakkan kekuasaan mutlak di tangan istri. Hiperrealitas yang diperlihatkan pada sinetron ini dapat menjadi titik awal yang memunculkan konsep kesetaraan gender, serta berkontribusi untuk menghapuskan stigma negatif yang melekat pada kalangan TKI serta keluarga mereka.Kata Kunci : hiperrealitas, gender, peran, TKW, sinetron, stigma, negatif
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Ismanto, Reno. "STANDAR NAFKAH WAJIB ISTRI PERSFEKTIF FIQH DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM." ISLAMITSCH FAMILIERECHT JOURNAL 2, no. 01 (September 11, 2021): 36–55. http://dx.doi.org/10.32923/ifj.v2i01.1937.

Full text
Abstract:
Nafkah adalah salahsatu hak finansial yang ditetapkan oleh Syariat Islam yang muncul dari akad nikah yang sah. Dalam menentukan standar nafkah wajib ahli hukum Islam (fuqahā) melihat ada berbagai pertimbangan yang dapat dijadikan acuan yaitu kondisi suami (hāl az-zauj), kebutuahn atau kondisi istri (hāl az-zaujah) atau keadaan keduanya secara bersamaan. Sementara dalam hukum positif keluarga muslim Indoensia melalui Kompilasi Hukum Islam (KHI) menetapkan bahwa ketentuan standar kewajiban nafkah menyesuaikan kondisi suami. Standar nafkah dalam fiqh mengakomodir banyak sisi, sementara dalam KHI lebih sederhana karena mengambil satu pandangan fiqh saja. Ketetapan dalam KHI bahwa standar nakfah menyesuaikan kondisi suami mengadopsi pandangan mazhab jumhur fuqaha.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Rufaedah, Any, Sarlito W. Sarwono, and Idhamsyah Eka Putra. "PEMAKNAAN ISTRI NAPI TEROR TERHADAP TINDAKAN SUAMI." Jurnal Psikologi Ulayat 4, no. 1 (July 5, 2017): 11. http://dx.doi.org/10.24854/jpu12017-77.

Full text
Abstract:
Terorisme menjadi salah satu topik yang banyak dikaji oleh ilmu psikologi setidaknya satu setengah dasawarsa terakhir. Berbagai penelitian telah menjelaskan motivasi, kecenderungan kepribadian, dan struktur berpikir para teroris. Namun penelitian terhadap istri teroris belum banyak dilakukan. Istri teroris adalah individu yang tidak selalu memiliki pemikiran sama dengan suami. Meskipun memiliki kepatuhan yang tinggi, tidak semuanya mengadopsi faham suami. Ada istri yang lebih inklusif, ada pula yang lebih radikal dari suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana istri memaknai tindakan teror suami. Apakah mereka membenarkan atau menyalahkan. Pemaknaan istri sekaligus dapat mendeskripsikan apakah mereka setuju atau menolak tindakan teror. Partisipan penelitian adalah 4 istri narapidana teror (napiter) di Jakarta, Semarang, dan Cilacap. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode wawancara dan <em>qualitative</em> <em>thematic</em> <em>analysis </em>sebagai teknik analisis. Data disajikan secara deskriptif disertai kutipan-kutipan hasil wawancara untuk memberikan penguatan. Hasil penelitian menunjukkan 2 istri memandang tindakan terorisme suaminya benar. Mereka memaknai tindakan suami adalah dakwah dan perjuangan Islam, bukan teror. Dua istri lainnya memandang suaminya yang salah. Suami ditangkap karena melanggar hukum. Jika tidak melanggar hukum suami mereka tidak akan dipenjara. Penelitian juga menemukan bahwa kesulitan yang dialami istri selama masa tahanan suami tidak selalu linier terhadap penolakan terhadap tindakan teror.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Mulazimah, Mulazimah, Dhewi Nurahmawati, and Benu Feronika. "Hubungan Dukungan Suami Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Desa Badal Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri." Judika (Jurnal Nusantara Medika) 5, no. 1 (July 26, 2021): 25–34. http://dx.doi.org/10.29407/judika.v5i1.16278.

Full text
Abstract:
Program keluarga berencana merupakan salah satu program pemerintah untuk mengurangi pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu besar. Penggunaan metode atau jenis kontrasepsi merupakan salah satu perilaku kesehatan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dan organ reproduksi. Dalam pelaksanaan program keluarga berencana pemerintah menyediakan berbagai pilihan metode dan jenis kontrasepsi. Penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini adalah istri yang berusia produktif di Desa Badal Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri sejumlah 90 orang. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling purposive.54 responden (60%) Hasil penelitian mendapatkan dukungan suami, sedangkan sisanya yaitu 36 responden (40%) tidak mendapatkan dukungan suami dalam penggunaan alat kontrasepsi. Responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi karena tidak mendapatkan dukungan dari suami yaitu sebanyak 24,4% atau 22 responden. Namun terdapat beberapa responden yang tetap menggunakan alat kontrasepsi walaupun tidak mendapatkan dukungan dari suami yaitu 14 responden atau 15,6% dari seluruh responden. Hubungan dukungan suami dengan penggunaan alat kontrasepsi menunjukkan pengaruh yang signifikan yaitu X2= 33,2, ρ=0,00 dimana α=0,05. Persetujuan pasangan dalam hal ini berupa dukungan atau motivasi dari pasangan akan lebih mengoptimalkan keefektifan alat kontrasepsi. Perilaku suami dalam memberikan dukungan atas kesehatan reproduksi keluarga sangat penting karena akan memantapkan pemakaian kontrasepsi pasangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Panjaitan, Hulman, and L. Elly AM Pandiangan. "HAK WARIS ANAK YANG DILAHIRKAN DARI SEORANG IBU PENGGANTI MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA." Jurnal Hukum to-ra : Hukum Untuk Mengatur dan Melindungi Masyarakat 8, no. 2 (August 25, 2022): 217–25. http://dx.doi.org/10.55809/tora.v8i2.137.

Full text
Abstract:
Kehadiran anak dalam perkawinan merupakan impian setiap pasangan suami istri. Namun kenyataannya impian untuk memiliki anak tidak semua pasangan suami istri dapat memperolehnya dengan mudah dikarenakan berbagai macam faktor. Dewasa ini dalam kehidupan masyarakat Indonesia sudah mulai mengenal dan melaksanakan upaya kehamilan menggunakan jasa Ibu Pengganti untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi pasangan suami istri yang sulit memperoleh anak dengan adanya perjanjian terlebih dahulu. Adanya kekosongan hukum mengenai Ibu Pengganti sangat memberikan pengaruh terhadap status dan hak waris anak yang dilahirkan Ibu Pengganti. Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian yuridis normatif dengan melakukan pendekatan terhadap undang-undang. Sehingga didapat kesimpulan bahwa anak yang dilahirkan dari seorang Ibu Pengganti dapat dikategorikan sebagai anak luar kawin menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Khobibah, Khobibah, Budi Astyandini, and Sri Setiasih. "GAMBARAN DUKUNGAN SUAMI DARI AKSEPTOR DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI DESA RINGINARUM KECAMATAN RINGINARUM KABUPATEN KENDAL." Midwifery Care Journal 1, no. 1 (October 3, 2019): 26–31. http://dx.doi.org/10.31983/micajo.v1i1.5298.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Ada berbagai macam pilihan kontrasepsi, salah satu jenis alat kontrasepsi adalah Intra Urerin Device (IUD) yang merupakan salah satu metode kontrasepsi efektif. Banyak faktor yang mempengaruhi WUS (Wanita Usia Subur) dalam penggunaan kontrasepsi, faktor tersebut antara lain usia WUS, jumlah keluarga, status pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan alat kontrasepsi serta dukungan keluarga khususnya suami. Dukungan suami adalah bentuk nyata keikutsertaan suami kepada istrinya dalam mempengaruhi bahtera rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan suami dari akseptor dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD di desa Ringinarum Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua akseptor KB di Desa Ringinarum Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal kurang lebih 261 akseptor. Jumlah sampel 66 responden dengan teknik sampling secara Acak Sistematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar suami mendukung dalam pemilihan alat kontrasepsi IUD sebanyak 52 responden (78,8%). Diharapkan dengan adanya dukungan dari suami, Wanita Pasangan Usia Subur dapat memilih dan menggunakan alat kontrasepsi IUD. Hasil penelitian disarankan dapat digunakan sebagai masukan pada Instansi BPPKB dan Dinkes untuk membuat program atau kebijakan yang lebih baik untuk meningkatkan program – program dalam pencapaian target IUD dan meningkatkan mutu pelayanan dalam program keluarga berencana, misalnya dengan cara mengadakan penyuluhan dan safari KB.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Subhan, Moh. "RETHINKING KONSEP NUSYUZ RELASI MENCIPTAKAN HARMONISASI DALAM KELUARGA." Al-'`Adalah : Jurnal Syariah dan Hukum Islam 4, no. 2 (December 10, 2019): 194–215. http://dx.doi.org/10.31538/adlh.v4i2.542.

Full text
Abstract:
Dalam realitas hidup berumah tangga yang terjalin dalam relasi suami istri, biasanya membawa konsekuensi baik dan buruk. Implikasi yang baik berupa terciptanya suasana menyenangkan dan menentramkan bagi keduanya. Sedangkan implikasi yang buruk menyebabkan ketidakharmonisan dalam perkawinan. Konflik perkawinan kerap menyebabkan pertengkaran, perdebatan sengit, bahkan tak jarang terjadi kekerasan pisik dan psikhis, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya keharmonisan hubungan suami isteri dan memunculkan nusyuz (kedurhakaan). Faktor terjadinya nusyuz disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari rasa ketidakpuasan salah satu pihak atas perlakuan pasangannya, hak-haknya yang tidak terpenuhi, atau adanya tuntutan yang berlebihan dari satu pihak terhadap pihak yang lain. Selama ini nusyuz selalu disematkan pada istri sebagai pembangkangan atau ketidaktaatan istri terhadap suami, sehingga seakan-akan nusyuz tidak pernah terjadi pada suami. Keadaan yang seperti ini seringkali menjadikan suami melakukan tindakan kekerasan tehadap istri, maka disinilah penting kiranya untuk melakukan pemahaman ulang –rethinking–, terhadap konsep nusyuz dalam perspektif al Quran. Hukum Islam sebagai syari’at yang lengkap telah menetapkan sejumlah aturan sebagai rule of the game guna mengatasi permasalahan ini yang pada prinsipnya merupakan usaha perbaikan dalam menangani konflik agar suami isteri dapat rukun kembali, namun apabila hal itu tidak dimungkinkan, maka dapat diakhiri dengan jalan perceraian baik berupa talak atau khulu’.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Putri, Ira Marwati, and Lily Marliany Surjadi. "Hubungan berbagai faktor internal dan eksternal dengan keteraturan pemeriksaan antenatal." Jurnal Biomedika dan Kesehatan 2, no. 1 (March 31, 2019): 27–33. http://dx.doi.org/10.18051/jbiomedkes.2019.v2.27-33.

Full text
Abstract:
LATAR BELAKANGAngka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 305 per 100.000 kelahiran pada tahun 2015 dan merupakan nomor dua tertinggi di Asia. Untuk itu, pemerintah berupaya melakukan perbaikan, salah satunya dengan Safe Motherhood, salah satu komponennya adalah asuhan antanatal. Departemen Kesehatan mencanangkan minimal 4 kali pemeriksaan selama masa kehamilan, sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester terakhir. Dengan asuhan antenatal yang baik, diharapkan ibu sehat melalui masa kehamilan dan persalinannya, sehingga AKI dapat diturunkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan berbagai faktor internal dan eksternal dengan keteraturan pemeriksaan antenatal. METODEPenelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu hamil sehat yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Kebon Jeruk dan Puskesmas Tambora, tanpa penyulit kehamilan. Sampel diambil secara consecutive non random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan kemudian dianalisis dengan uji Chi square menggunakan program SPSS for Mac versi 20.0. HASILDidapatkan total 121 sampel, dan dari faktor internal didapatkan kelompok terbanyak usia 20-35 tahun (75,2%), paritas < 2 orang (74,4%), memiliki pengetahuan kurang (63,6%) dan sikap negatif (57,9%). Untuk faktor eksternal didapatkan kelompok terbanyak dengan penghasilan di atas UMR (54,5%), waktu tempuh ke Puskesmas < 30 menit (57,9%), tidak bekerja (63,6%), dan mendapat dukungan suami (62%). Didapatkan hubungan yang bermakna antara faktor internal paritas (p=0,033), pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p= 0,000) serta faktor eksternal penghasilan (p=0,000), waktu tempuh (p=0,015) dan dukungan suami (p= 0,000) dengan keteraturan melakukan kunjungan perawatan antenatal. KESIMPULANTerdapat hubungan antara faktor internal (paritas, sikap dan pengetahuan) dan faktor eksternal (penghasilan, waktu tempuh dan dukungan suami) dengan keteraturan pemeriksaan antenatal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

., Murdayah, Dewi Nopiska Lilis, and Endah Lovita. "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA IBU BERSALIN." Jambura Journal of Health Sciences and Research 3, no. 1 (May 21, 2021): 115–25. http://dx.doi.org/10.35971/jjhsr.v3i1.8467.

Full text
Abstract:
Kehamilan bagi seorang wanita (primigravida) merupakan masalah baru yang dapat mendatangkan kecemasan dalam hidupnya. Kecemasan yang mengganggu merupakan respons terhadap ancaman masa depan yang dibayangkan bukan bahaya yang sesungguhnya masa kini. Kecemasan ibu bersalin banyak dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya dukungan keluarga/suami, ibu hamil yang usianya muda, tingkat pendidikannya yang rendah dan pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga.Penelitian ini berjenis kuantitatif bertujuan untuk menguji hubungan dukungan suami, usia, pendidikan, dan pekerjaan dengan kecemasan ibu bersalin. Studi ini meneliti pada 34 ibu bersalin di BPM Nuri diwilayah kerja Puskesmas Putri Ayu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dengan menggunakan uji statistik univariat dan bivariat dengan taraf signifikansi sebesar 95% atau α =0,05.Hasil analisis data terhadap 34 responden menyatakan ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dan pekerjaan dengan kecemasan ibu bersalin, sedangkan usia dan pendidikan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kecemasan ibu bersalin.Dukungan suami dan pekerjaan dalam aspek psikologis berpengaruh pada kecemasan sehingga perlu diperhatikan untuk meminimalkan tingkat kecemasan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Maheswara, Mohamad Yuflih Huda. "Implikasi Cerai Mati bagi Kedudukan Istri terhadap Hutang Perbankan Peninggalan Suami Menurut Perspektif Hukum Perdata dan Hukum Islam." Jurnal Hukum Lex Generalis 3, no. 6 (June 29, 2022): 460–77. http://dx.doi.org/10.56370/jhlg.v3i6.275.

Full text
Abstract:
Perkawinan merupakan perikatan sah antara laki-laki dengan perempuan untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan. Perkawinan dapat berakhir salah satunya dikarenakan oleh kematian pihak suami dengan meninggalkan harta dan hutang. Diantara berbagai hutang, salah satu kasus yang ramai ditemui adalah hutang perbankan. Di sisi lain, awamnya pengetahuan kedudukan istri atas warisan hutang mendiang suami banyak ditemui. Istri berada pada posisi rentan atas pelanggaran kewajiban. Kewajiban istri untuk melunasi ini dituangkan dengan mengulas bagaimana Hukum Islam dan hukum perdata mengatur masalah hutang dengan metode yuridis-normatif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Muin, Rahmah. "TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ISTRI SEBAGAI PENCARI NAFKAH." J-Alif : Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah dan Budaya Islam 2, no. 1 (September 19, 2021): 85. http://dx.doi.org/10.35329/jalif.v2i1.451.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana potret istri di Desa Pambusuang dalam mencari nafkah. (2) Mengetahui pandangan Hukum Islam terhadap istri yang membantu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Objek penelitian adalah Tinjauan Hukum Islam dan Keikutsertaan Istri dalam pemberian nafkah rumah tangga. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan metode analisis-deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepemimpinan laki-laki dalam rumah tangganya adalah sebuah keistimewaan, tetapi sekaligus tanggung jawab yang tidak kecil. Hal yang tidak kecil ini termasuk mencari nafkah untuk keluarga. Namun, dewasa ini banyak istri yang ikut serta menafkahi rumah tangganya dan hal ini merupakan kerjasama antar suami istri yang ternyata tetap diperbolehkan dengan berbagai syarat yang mengikatnya. Walaupun kewajiban mencari nafkah untuk anak dan istri dibebankan kepada suami, tetapi istri hendaknya dapat membantu memenuhi kebutuhan tersebut, bahkan bila perlu ikut bekerja mancari nafkah. Catatatn penting yang perlu dihayati oleh pasangan suami istri, yaitu betapa besar penghasilan isteri jika melebihi penghasilan suami, tidak berarti jika isteri berhak mendekte suami sesuai kehendaknya, dan keadaan tersebut tidak boleh membuat suami rendah diri. Dan dalam keadaan yang sama suami tidak berhak memaksa isteri untuk membelanjakan penghasilannya untuk kebutuhan rumah tangga. Pasalnya, sejak zaman Rasulullah terdapat banyak lini pekerjaan yang dipegang oleh perempuan. Syarat fundamental terpenting adalah Ridla dari suami. Dan istri tetap bisa memiliki akses ekonomi untuk dirinya. Harta yang dimiliki adalah hartanya dan tidak bisa dimiliki orang lain. Istri yang ikut menafkahi keluarganya secara ikhlas bisa mendapatkan pahala ganda dari bersadaqah dan bekerja. Dan bagi suami, istri yang memiliki pekerjaan meski bisa mencukupi nafkah dirinya sendiri namun, suami tetap berkewajiban memenuhi nafkah istrinya. Kecuali memang tersendat perekonomiannya. Dan sebaliknya istri yang menafkahi suaminya maka nafkah tersebut bisa dihitung sebagai hutang suami terhadap istri dan wajib diganti saat suami sudah memiliki uang, kecuali jika istri sudah benar-benar ridla dengan harta tersebut. Karena sesungguhnya dalam rumah tanggapun diajari untuk saling tolong menolong.(Kata Kunci: Istri, Nafkah, Rumah Tangga, Hukum Islam).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography