Academic literature on the topic 'Bank Nasional'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Bank Nasional.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Bank Nasional"

1

Sulistiyaningsih, Nur, and Shul Thanul Azkar Shultan. "Potensi Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Nasional." Al-Qanun: Jurnal Pemikiran dan Pembaharuan Hukum Islam 24, no. 1 (June 7, 2021): 33–58. http://dx.doi.org/10.15642/alqanun.2021.24.1.33-58.

Full text
Abstract:
The merger of three BUMN Sharia Banks namely BRI Syariah (BRIS), Mandiri Syariah Mandiri (BSM), and BNI Syariah (BNIS) which became Bank Syariah Indonesia (BSI) brought new breakthroughs and led the bank to be ranked 7th national bank based on assets. . The government has high hopes for the usefulness of the Indonesian Sharia Bank because it is a momentum that will affect public awareness of the Islamic financial industry, especially Islamic banking. However, behind the opportunities for an industry there is a challenge that must be resolved, as for the challenge is related to increasing financial literacy, how to adapt a new work culture which of course between the three previous Islamic banks has different characteristics, bank management which ensures that integration runs well without sacrificing previous quality resources, and how to create competitive financial services and be able to accommodate and facilitate financing related to MSMEs. Bank Syariah Indonesia can make the Islamic finance industry compete both regionally and internationally so that it can help develop national economy. Abstrak: Merger yang dilakukan terhadap tiga Bank Syariah BUMN yaitu BRI Syariah (BRIS), Mandiri Syariah Mandiri (BSM), dan BNI Syariah (BNIS) yang menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) membawa terobosan baru dan mengantarkan bank tersebut menjadi peringkat 7 bank nasional berdasarkan aset. Pemerintah menaruh harapan besar terhadap kebermanfaatan dari Bank Syariah Indonesia karena merupakan sebuah momentum yang akan mempengaruhi kesadaran masyarakat terhadap industri keuangan syariah terutama perbankan syariah. Namun, dibalik peluang suatu industri terdapat sebuah tantangan yang harus diselesaikan, adapun tantangan tersebut ialah berkaitan dengan peningkatan literasi keuangan, bagaimana mengadaptasi budaya kerja baru yang tentu di antara ketiga bank syariah sebelumnya memiliki karakteristik yang berbeda, manajamen bank yang memastikan bahwa integrasi berjalan baik tanpa mengorbankan Sumber Daya berkualiatas sebelumnya, dan bagaimana caranya membuat jasa keuangan yang dapat bersaing serta mampu mengakomodir dan memfasilitasi pembiayaan yang berkaitan dengan UMKM. Bank Syariah Indonesia dapat menjadikan industri keuangan syariah bersaing baik tingkat regional maupun internasional sehingga dapat membantu pembangunan perkonomian nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Dwi Indah Lestari, Andini, Irvan Rahmantullah, Jihan Rizki, and Maya Panorama. "PENGARUH UTANG LUAR NEGERI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM." SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan 1, no. 9 (July 30, 2022): 1681–92. http://dx.doi.org/10.54443/sibatik.v1i9.224.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganaIisis pengaruh utang dan perbedaan rejim pemerintahan terhadap pertumbuhan ekonomi. dan kemiskinan di Indonesia, (1940-2017). Penelitian menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bank Indonesia, Badan Perencanaan Pembangunan NasionaI (Bappenas), Badan Pusat Statistik (BPS), World Bank, dan sumber-sumber referensi lain seperti buku, jurnal maupun makalah ilmiah. Data yang dipakai adalah nilai utang luar negeri, pendapatan nasiona l (PDB), populasi, jumlah dan rasio penduduk miskin, tingkat inflasi pada periode 1949 - 2017. Hasil analisis regresi ganda dengan dummy variable menunjukkan hasil sebagai berikut: Utang luar negeri memiliki korelasi dengan terhadap kondisi perekonomian nasional, khususnya nilai Pdb dan tingkat kemiskinan. Utang cenderung meningkatkan nilai PDB dan menurunkan angka kemiskinan. Dalam hal tata kelola utang sebagai pendorong perekonomian dan kemiskinan, Era Soeharto dan Era Habibie cenderung berbeda dan lebih baik dari Era Soekarno. Sementara tatakelola utang Era Abdurrahman wahid, Era Megawati, Era SBY dan Era Jokowi tidak berbeda atau tidak lebih baik dari Era Soekarno. Meski secara nasional dapat meningkatkan PDB dan menurunkan kemiskinan, utang tidak mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat (baca pendapatan perkapita). Utang luar negeri bahkan cenderung menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat banyak. Ini berlaku untuk semua rezim pemerintahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hertinsyana, Desy. "PERBEDAAN KINERJA BANK UMUM (Studi di Bank Umum Pemerintah dan Swasta Nasional)." Journal of Business Economics 24, no. 2 (2019): 181–92. http://dx.doi.org/10.35760/eb.2019.v24i2.1908.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti ada tidaknya perbedaan kinerja pada bank umum pemerintah dan bank umum swasta nasional serta faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitasnya. Jenis penelitian ini menggunakan desain kausal. Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum pemerintah dan bank umum swasta nasional yang go public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2018. Metode analisis yang digunakan adalah analisis uji beda dan analisis regresi linier berganda. Hasil uji beda menunjukkan ada perbedaan kinerja antara bank umum pemerintah dengan bank umum swasta nasional pada rasio LDR dan ROA, sedangkan pada rasio CAR dan BOPO tidak terdapat perbedaan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa secara simultan, indikator CAR, LDR, dan BOPO berpengaruh terhadap ROA, baik pada bank umum pemerintah dan umum swasta nasional. Secara parsial, pada bank umum pemerintah dan bank umum swasta nasional hanya BOPO yang berpengaruh terhadap ROA.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Angel, Christania Graciella, and Rudy Pusung. "ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PADA BANK NASIONAL DAN BANK ASING DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN." ACCOUNTABILITY 3, no. 1 (June 23, 2014): 66. http://dx.doi.org/10.32400/ja.4942.3.1.2014.66-76.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penilaian terhadap kinerja suatu bank tertentu dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Laporan keuangan bank berupa neraca memberikan informasi kepada pihak di luar bank. Informasi yang diberikan mengenai gambaran posisi keuangannya, yang lebih jauh dapat digunakan pihak eksternal untuk menilai besarnya resiko yang ada pada suatu bank. Dilihat dari segi kepemilikannya, pengelompokkan bank dapat dibedakan atas 3 kelompok yaitu bank nasional, bank asing dan bank campuran. Ketiga kelompok bank ini dalam kenyataannya bersaing ketat untuk menunjukkan good performance di mata publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis kinerja keuangan bank nasional dan bank asing periode 2004 – 2013 dengan menggunakan proksi keuangan (CAMEL) yang terdiri atas: Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank (bank asing dan bank nasional) yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2013 yang berjumlah 42 bank, dengan menggunakan purposive sampling jumlah sampel yang memenuhi kriteria adalah sebanyak 10 bank (dengan perincian 5 bank nasional dan 5 bank asing). Metode analisis yang digunakan adalah uji beda rata-rata (t-test). Dari hasil penelitian diperoleh penggunaan proksi CAMEL dalam melakukan analisis perbandingan kinerja memberikan bukti bahwa kinerja bank asing lebih baik dari bank nasional.Kata Kunci : kinerja keuangan, bank nasional, bank asing, rasio CAMEL ABSTRACT Bank performance appraisal is based on bank financial report itself. The financial report can be form balance report which give information about the financial position to the outside of bank that can be used of eksternal to assess the level of risk exist in a bank. Based on ownership consist of national bank, mixture bank and foreign bank. These banks has tight compete to show a good performance to the public. This research aimed to analyze the financial performance difference of national bank and foreign bank at the period of 2004 to 2013 with the proxy finance ratio (CAMEL ratio) consist of: Capital, Asset Quality, Management, Earnings, and Liquidity. The population in this research consist of national bank and foreign bank listed on the Indonesia Stock Exchange at the period of 2004 to 2013 which amount 42 banks. Based on purposive sampling techniques, the number of samples that meet the criteria are as many as 10 banks (5 national banks and 5 foreign banks). Analysis technique that use in this research is t-test. As the result the usage of proxy CAMEL ratio to analyze comparison bank performance give evidence that foreign bank performance is better than national bank performance.Keywords : financial performance, national bank, foreign bank, CAMEL ratio.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Cahyani, Syania Dita, and Herizon Herizon. "Pengaruh risiko usaha terhadap profitabilitas pada bank umum swasta nasional devisa." Journal of Business and Banking 9, no. 2 (February 26, 2020): 261. http://dx.doi.org/10.14414/jbb.v9i2.1763.

Full text
Abstract:
The purposes of this study are analyzes the simultaneously and partially effect of LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, FBIR to ROA in Bank Umum Swasta Nasional Devisa. The sample of this study consisted of four banks: Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Pan Indonesia, and Maybank. This study used secondary data taken from the financial statements of Bank Umum Swasta Nasional Devisa. The bank period from the first quarter of 2013 to the second quarter of 2018. The technique of analyzing data is descriptive analysis and used linear regression analysis, F table, t table. The result of this study indicate that analyzing LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, FBIR simultaneously have a significant effect on ROA in Bank Umum Swasta Nasional Devisa. Partial LDR, IPR and APB have unsignificant negative effect on ROA in Bank Umum Swasta Nasional Devisa. NPL and IRR partially have unsignificant positive effect on ROA in Bank Umum Swasta Nasional Devisa. PDN and BOPO partially have significant negative effect on ROA in Bank Umum Swasta Nasional Devisa. FBIR partially has significant positive effect on ROA in Bank Umum Swasta Nasional Devisa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Sarjono, Kristianingsih. "PENGGUNAAN METODE RISK GOVERNANCE EARNINGS CAPITAL UNTUK PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM PEMERINTAH DAN BANK UMUM SWASTA NASIONAL DI INDONESIA." Sigma-Mu 11, no. 1 (January 24, 2020): 49–62. http://dx.doi.org/10.35313/sigmamu.v11i1.1686.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan melalui rasio keuangan dengan menggunakan metode Risk Governance Earnings Capital di bank umum pemerintah dan bank umum swasta nasional periode tahun 2015-2017. Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel lima bank umum pemerintah dan lima bank umum swasta nasional. Pemilihan sampel berdasarkan lima bank umum pemerintah dan bank umum swasta nasional devisa didasarkan aset tertinggi dengan menggunakan metode purposive sampling. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan rasio keuangan yang terdiri atas aspek permodalan yang diproksikan oleh rasio CAR, aspek profitabilitas yang diproksikan rasio ROA, aspek likuiditas diproksikan oleh rasio LDR, dan aspek efisiensi diproksikan oleh rasio BOPO. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan website bank masing-masing periode 2015-2017. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif berdasarkan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan Mann Whitney Test dengan alat bantu SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada rasio permodalan, rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio efisiensi pada bank umum pemerintah dan bank umum swasta nasional. Secara keseluruhan, bank umum swasta nasional lebih baik daripada bank umum pemerintah. Bank umum swasta nasional lebih unggul daripada bank umum pemerintah pada rasio ROA, LDR, dan BOPO, sedangkan bank umum pemerintah lebih unggul dalam permodalan yaitu CAR.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Mardi, Mardi, and Liya Faradila. "PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN BUNGA PINJAMAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK UMUM SWASTA NASIONAL." Jurnal Organisasi dan Manajemen 12, no. 1 (March 27, 2016): 79–88. http://dx.doi.org/10.33830/jom.v12i1.49.2016.

Full text
Abstract:
This article aims to examine the effects caused by the non-performing loan (NPL) and interest on loan to the profitability of Indonesian private national bank in 2013. Data were obtained from Bank of Indonesia and the websites of each bank in 2013. This study used a random sampling technique which contains 55 National Private banks. The study states that there is a negative and significant impact of NPL with the profitability of the sample banks. While the interest on loan has a significant and positive effect to the profitability of the banks. Simultaneously, NPL, and interest on loan has a significant and positive effect to profitability of private national banks. Thus, the national private commercial banks should consider the level of interest on loan, which will have an impact on NPL and always pay attention to the interest on loan to achieve the level of profitability. Artikel ini bertujuan menguji pengaruh yang disebabkan oleh Non Performing Loan (NPL) dan bunga pinjaman terhadap profitabilitas bank umum swasta nasional tahun 2013. Data yang diuji diperoleh dari Bank Indonesia dan website masing-masing bank tahun 2013.Penelitian ini menggunakan teknik random sampling sebanyak 55 Bank Umum Swasta Nasional.Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara NPL dengan profitabilitas bank umum swasta nasional. Sementara itu bunga pinjaman dengan profitabilitas bank umum swasta nasional berpengaruh positif signifikan. Secara simultan, NPL, bunga pinjaman dan profitabilitas bank umum swasta nasional berpengaruh positif signifikan. Dengan demikian, bank umum swasta nasional harus memperhatikan tingkat penyaluran kredit yang akan berdampak pada NPL dan memperhatikan bunga pinjaman untuk mencapai tingkat profitabilitasnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Subuh, La, Idah Zuhroh, and Muhammad Faisal Abdullah. "KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK NASIONAL DAN BANK ASING TAHUN 2010-2014." Jurnal Ekonomi Pembangunan 14, no. 2 (December 1, 2016): 204. http://dx.doi.org/10.22219/jep.v14i2.3892.

Full text
Abstract:
The purpose of this research was to know the profile of the financial performance of national banks and foreign banks and better financial performance between national bank with foreign banks. Analysis tool used was the test of normality and independent sample t-test. Research results showed that foreign banks are better than CAR aspect ratio, ROA and BOPO whereas national bank better than KAP and aspect ratio LDR. Then you coould take the conclusion that financial performance was better than foreign banks on the financial performance of national bank. Significant differences between the foreign banks and the national bank were at the ratio of CAR, ROA, and LDR, BOPO. Then that there was no significant difference in the ratio was KAP. Based on the determination of the level of health of the banks, both foreign and National Banks were are on health predicate.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Irawan, Heri, Ilfa Dianita, and Andi Deah Salsabila Mulya. "PERAN BANK SYARIAH INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL." Jurnal Asy-Syarikah: Jurnal Lembaga Keuangan, Ekonomi dan Bisnis Islam 3, no. 2 (September 29, 2021): 147–58. http://dx.doi.org/10.47435/asy-syarikah.v3i2.686.

Full text
Abstract:
Penelitian ini berjudul Peran Bank Syariah Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam mengenai eksistensi, kinerja serta perkembangan Bank Syariah dalam tatanan perbankan nasional. Adapun jenis penelitian ini adalah Jenis penelitian pustaka (libraryresearch) dengan Pendekatan penelitian yang digunakan meliputi pendekatan teologis normatif, yuridis dan sistem ekonomi Islam. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa: Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia, menjadikan terlaksananya 3 marger bank syariah yang di sebut BSI. Bank Syariah Indoneisa yang di singkat BSI merupakan bank syariah terbesar di indonesia hasil penggabungan tiga Bank Syariah diantaranya PT Bank BRI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT BNI Syariah. Bank Syariah memegang peran yang sangat penting dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi indonesia, hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkan sektor investasi melalui dana pihak ketiga dan menumbuhkan pembiayaan melalui pembiayaan yang diberikan kepada Masyarakat. Bank Syariah Indonesia juga berperanan penting dalam pengembangan perekonomian umat secara nasional hal ini karena bank Syariah mengusung konsep yaitu mengharamkan Praktek Riba dan menjalankan prinsip sistem Mudharabah, musyarakah, murabahah, dan ijarah dalam penerapan sistemnya, selanjutnya keberadaan BSI mendapat respon yang positif dari berbagai aspek kalangan Masyarakat secara mnyeluruh baik lokal, nasional bahkan internasional, khususnya di Indonesia dengan potensi penduduk yang mayoritas muslim terbesar seasia bahkan sedunia terlebih juga Pemerintah daerah dan pusat sangat mendukung terhadap adanya pendirian Bank Syariah Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Lilis Nofitasari and Dwi Rahayu. "Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2016-2020)." Dharma Ekonomi 29, no. 1 (April 22, 2022): 48–60. http://dx.doi.org/10.59725/de.v29i1.44.

Full text
Abstract:
Bank memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional, bank merupakan jantung perekonomian Nasional, hal ini di karenakan uang yang mengalir ke bank kemudian diedarkan kembali oleh bank ke sistem perekonomian untuk menjalankan kegiatan perekonomian. Semakin berkembangnya suatu bank akan di iringi oleh tantangan yang harus di hadapi oleh bank sebagai Lembaga keuangan yang berdasarkan kepercayaan (agent of trust). Salah satu tantangan dalam menghadapi persaingan bank adalah laporan kinerja keuangannya. Mengingat masyarakat akan menilai dan cenderung untuk memilih bank dengan laporan kinerja keuangan yang lebih baik dengan alasan tingkat risiko yang akan di hadapi akan lebih kecil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Dissertations / Theses on the topic "Bank Nasional"

1

Van, Zyl Jan Johannes Steyn. "An analysis of selected stakeholder dynamics in the South African recreational freshwater angling sector / by J.J.S. van Zyl." Thesis, North-West University, 2010. http://hdl.handle.net/10394/4449.

Full text
Abstract:
Angling as a sport and recreational activity attracts millions of participants worldwide, making it the most popular pastime on the planet. Freshwater bank anglers in South Africa account for approximately 60% of the angling community and contribute billions to the economy. The freshwater bank angling industry as such is largely informal, with the exception of the small organised angling section. The technical aspects of angling receive an abundance of covering in magazines and increases in popularity through the electronic media. This study focuses on lesser known aspects regarding the angling industry stakeholders and put the activities of South African freshwater bank anglers in perspective. Valuable information was gathered describing the socio-economic profile and various preferences and habits of anglers. The information should form the basis of future studies to formalise the freshwater bank angling industry. A general and mutual concern among stakeholders for the future sustainability of freshwater angling was identified. The apparent lack of enforcing angling and environmental legislation was singled out as a serious shortcoming in protecting the interests of stakeholders. The study calls for organised angling to engage all stakeholders in a national strategy for developing the structures and creating the momentum to promote and grow this undervalued industry to its potential.
Thesis (M.B.A.)--North-West University, Potchefstroom Campus, 2011.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Bragge, Brent Reuben. "Economic impact studies and methodological bias : the case of the National Arts Festival in South Africa." Thesis, Rhodes University, 2011. http://hdl.handle.net/10962/d1002702.

Full text
Abstract:
Over the course of the last three decades, it has become popular practice to evaluate tourism events like cultural festivals in financial terms, through the use of economic impact studies. This can be attributed at least in part to the notable growth in the number of festivals being held globally and, as such, a higher level of competition between festivals for the limited funding which is available. Economic impact studies, and the resultant findings, have thus become powerful tools for the lobbying of sponsorship, and it has become increasingly important that the impact calculations be as accurate as possible, so as to effectively allocate both government and private resources to projects which will be of the greatest benefit to the host region. The allocation of funding is especially vital in an area like the Eastern Cape Province of South Africa, which is faced with many financial difficulties. The allocation of public funds to an event like the National Arts Festival, which is hosted in a relatively wealthy part of the province, might be weighed against initiatives which directly benefit the poorer parts of the region. Although it is acknowledged that the benefits which are felt by the host community of a cultural event go beyond that of the financial, it is often on this basis that festivals are most easily compared. The primary goal of the thesis was to analyse the various forms of methodological bias which can exist in the economic impact analyses (EIA) associated with cultural events. Theoretical considerations were discussed, specifically regarding economic impact as a method of measuring value. Various forms of bias (including data collection, the calculation of visitor numbers, multipliers, defining the area of interest, inclusion of visitor spending, and accounting for benefits only, not costs) are put into a real-life context, through the investigation of economic impact studies conducted on three selected South African festivals (the Volksblad, the Klein Karoo Nasionale Kunstfees, and the National Arts Festival), and one international festival (the Edinburgh Festival). An in-depth comparison of two separate studies conducted at the National Arts Festival (NAF) in 2004 (by Antrobus and Snowball) and 2005 (by Saayman et al.) was made, focussing on the manner in which the economic impact was calculated. Having considered the common forms of bias, and assessing several possible reasons for the difference of approximately twenty million Rand in the advertised economic impacts, it was concluded that, most likely, the miscalculation of visitor numbers was the cause. This was confirmed when the Antrobus and Saayman methods were applied to the 2006 NAF data, and noting that the economic impact figures arrived at were strikingly similar. As such, it is advisable that extreme caution be taken when calculating visitor numbers, as they can significantly influence the outcome of an economic impact study. It is recommended that each study should also have transparent checks in place, regarding the key calculation figures, to ensure that less scrupulous researchers are not as easily able to succumb to the pressure event sponsors might impose to produce inflated impact values.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Jędrzejczak, Elżbieta. "Wpływ Rudbeckia laciniata L. na pokrywę roślinną oraz wielkość i skład gatunkowy glebowego banku nasion nieużytkowanych łąk." Praca doktorska, 2020. https://ruj.uj.edu.pl/xmlui/handle/item/269476.

Full text
Abstract:
Invasive plants are generally understood as alien taxa that have a tendency to displace native species and decrease biodiversity through formation of dense monoculture. Although in recent years many studies have been conducted in invaded communities, there are still alien plant species which ecology and invasive potential have not been sufficiently examined. In addition, a lot of research focus on ground-vegetation, whereas, soil seed bank and physicochemical properties of soil play a major role in maintaining floristic diversity. Rudbeckia laciniata is an herbaceous perennial species from the family Asteraceae. It is native to North America, however it was brought to the Europe as an ornamental plant in the 17th century. Nowadays it spreads into semi-natural and natural habitats across the Europe and Asia. The aim of this study is to investigate how Rudbeckia laciniata affects three components of invaded communities: 1) native ground-vegetation; 2) size and composition of soil seed bank; and 3) physicochemical soil properties. The studies were conducted in two types of habitats, which differ in humidity - meadows within and outside of a river valley. Each site was divided into three zones (control, transition and invaded), with different coverage of R. laciniata - from zero in the control zone to more than 70 percent in the invaded zone. In each zone, 100 phytosociological relevés were recorded and 125 soil samples were collected. To estimate size and composition of soil seed bank, seedling germination method was used. The observation of seedling growth was carried out in laboratory condition for one year. To estimate chemical and physical soil properties, the acidity, organic matter, and main cations were measured. To quantify the differences between each zone and meadow type, diversity indexes were calculated as well as PERMANOVA and SIMPER analysis were applied. The statistical analysis show significant differences between each zone in term of ground vegetation. The plots with a high abundance of R. laciniata are characterized by the lowest species richness and functional diversity. The plant traits analysis shows that the share of competitors and anemochores decrease along with with Rudbeckia abundance, while the share of leafy stem plants increases. In both types of meadows, the transition zone is more similar to the control zone than the invaded one. In the soil seed bank, the number of all propagules was several times higher in the invaded zone than in the control zone, in both habitat types. However, this is due to the huge number of Rudbeckia seeds. The number of other seeds, as well as species richness in each zone were similar. In the transition zones the number of Rudbeckia seeds was significantly lower, and no seeds of this species were found in the control zone, both on the meadow within and outside of the river valley. These results indicate high reproduction ability of R. laciniata with a concurrent lower dispersion potential. Majority of the invader seeds were in the surface layer of soil, which confirms the tendency to form "short-term persistent" seed bank by R. laciniata. The effect of R. laciniata on the physicochemical properties of the soil was not confirmed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Books on the topic "Bank Nasional"

1

Saad, Fauzi. Perbandingan efisiensi antara bank pemerintah dengan bank swasta nasional: Laporan penelitian. Padang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Penelitian, Universitas Andalas, 1995.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sudana, I. Made. Analisis kerja perbankan: Studi perbankan antara bank pemerintah dan bank swasta nasional di Indonesia. [Surabaya]: Universitas Airlangga, 1996.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Indonesia, Bank. Pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional: 45 tahun Bank Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia, 1998.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Shahab, H. Ahmad. Politisasi kasus Bank Century: Dalam perspektif hukum & perekonomian nasional "kebangkitan Orde Baru" reformasi tergerus. Jakarta: People Aspiration Center, 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Seminar Pengelolaan Bank Soal Nasional (1983 Jakarta, Indonesia). Laporan Seminar Pengelolaan Bank Soal Nasional tanggal 2 s.d. 4 Mei 1983. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian, 1989.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Rencana strategis, 1999-2004. [Jakarta]: Badan Penyehatan Perbankan Nasional, 1999.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Kusumawardani, Deni. Analisis perbandingan pertumbuhan penyaluran kredit investasi perbankan antara kelompok bank pemerintah dengan kelompok bank swasta nasional di Indonesia. Surabaya: Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga, 2002.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Daruri, A. Deni. BPPN: Garbage in, garbage out. Jakarta: Center for Banking Crisis, 2004.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Dharmasaputra, Metta. Inovasi 17 bank: Mencipta nilai, membangun negeri : jejak perbankan nasional dan strategi 17 bank dalam upaya memenangkan persaingan yang kian sengit pasca-krisis ekonomi 1998. Jakarta, Indonesia: Pusat Data dan Analisa Tempo, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Menuju Ketahanan Pangan Yang Kokoh Sebagai Buffer Krisis dan Fondasi Ketahanan Nasional (2008 Jakarta, Indonesia). Ketahanan pangan sebagai fondasi ketahanan nasional: Prosiding seminar menuju ketahanan pangan yang kokoh sebagai buffer krisis dan fondasi ketahanan nasional dalam rangka persiapan sidang tahunan Asian Development Bank tahun 2009. Bogor: Kerjasama Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center, IPB dan Departemen Keuangan Republik Indonesia, 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Book chapters on the topic "Bank Nasional"

1

Nasir, Yong Salmah, Ahzilah Wahid, Najuwa Mohd Nasir, Rozelin Abdullah, Sunitawati Karim, Faradina Ahmad, Nusaila Johari, Norliza Jaafar, and Lut Mafrudoh. "Model of Talent Management and Organization Performance at Bank Simpanan Nasional Malaysia." In Analyzing Education, Sustainability, and Innovation, 79–83. Cham: Springer Nature Switzerland, 2024. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-031-55948-8_12.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nasution, Husni. "Missile Technology Control Regime (MTCR)." In Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa, 46–63. Bogor: In Media, 2018. http://dx.doi.org/10.30536/9786026469762.3.

Full text
Abstract:
Untuk memperoleh alih teknologi antariksa, khususnya teknologi roket bagi Indonesia tidaklah mudah, karena teknologi tersebut, di samping mengandung teknologi tinggi, resiko tinggi, dan biaya tinggi juga sifatnya guna ganda (kepentingan sipil dan militer), sehingga negara-negara yang memiliki kemampuan dalam teknologi tersebut dan negara yang tergabung dalam kelompok Missile Technology Control Regime (MTCR) akan membatasi alih teknologi roket ke negara yang bukan kelompoknya. Sampai saat ini, Indonesia belum bergabung dengan kelompok MTCR tetapi ada keinginan untuk masuk menjadi kelompoknya. Makalah ini mengkaji MTCR dalam perpektif kepentingan nasional. Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif yang datanya dikumpulkan dari berbagai referensi dan dari sumber lainnya, baik cetak maupun elektronik. Sedangkan dasar analisis yang dilakukan dalam kajian ini penulis menggunakan teori kepentingan nasional. Dari kajian diperoleh hasil bahwa MTCR dibutuhkan oleh Indonesia untuk transfer teknologi bagi pengembangan teknologi roket di Indonesia dalam rangka mewujudkan kepentingan nasional di bidang pertahanan, perekonomian, serta turut serta dalam mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Sianipar, Bernhard H. "Analisis Risiko Lokasi Alternatif Bandar Antariksa Nasional." In Kajian Kebijakan dan Informasi Kedirgantaraan, 75–92. Bogor: Mitra Wacana Media, 2015. http://dx.doi.org/10.30536/9786023181360.5.

Full text
Abstract:
Pulau Biak dan pulau Morotai merupakan dua alternatif lokasi yang dipilih untuk lokasi bandar antariksa, karena letaknya dekat ekuator dan roket dapat diluncurkan ke arah Timur. Bandar antariksa dibangun dengan biaya yang sangat besar sehingga perlu kehatihatian dalam menetapkan lokasinya, untuk itu perlu dikaji tingkat risiko dalam mewujudkannya. Kajian ini mengkaji tingkat risiko di masing-masing lokasi tersebut, dan melakukan komparasi tingkat risiko di kedua lokasi tersebut untuk mengetahui lokasi dengan tingkat risiko terkecil. Menggunakan analisis risiko, diperoleh bahwa ada perbedaan tingkat risiko antara mewujudkan bandar antariksa di pulau Biak dan di pulau Morotai. Dari sebelas variabel risiko yang digunakan terdapat tujuh variabel yang berbeda, dan pulau Biak memiliki tingkat risiko lebih besar dari pada di Morotai. Berdasarkan hasil komparasi diperoleh bahwa lokasi di pulau Morotai lebih baik dari di pulau Biak, karena total nilai tingkat risikonya lebih kecil. Total nilai tingkat risiko di Morotai ialah 69, sedangkan total nilai tingkat risiko di Biak ialah 108.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Prihanto, Igif G. "Studi Komparasi antara Tingkat Capaian Implementasi E-Government LAPAN Dengan LPNK Lainnya di Indonesia." In Kajian Kebijakan dan Informasi Kedirgantaraan, 134–52. Bogor: Mitra Wacana Media, 2015. http://dx.doi.org/10.30536/9786023181360.8.

Full text
Abstract:
Studi ini bertujuan untuk (i) mengetahui perbedaan tingkat capaian implementasi eGovernment pada tingkat LPNK di Indonesia berdasarkan dimensi kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi dan perencanaan; dan (ii) mengetahui komparasi tingkat capaian implementasi e-Government LAPAN dengan LPNK lainnya pada tingkat nasional. Metode analisis data yang digunakan pada studi ini ialah uji statistik Friedman. Hasil studi menunjukkan bahwa (i) terdapat perbedaan tingkat capaian implementasi e-Government yang signifikan pada tingkat LPNK di Indonesia berdasarkan dimensi kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi dan perencanaan; dan (ii) Tingkat capaian implementasi e-Government LAPAN jauh lebih baik dibanding dengan BSN, LKPP, BMKG, BAPETEN, LEMSANEG, BKN, BPN, BKPM, BNP2TKI, BASARNAS, BNN, LAN dan BNPT tetapi masih jauh lebih rendah dari BPS, BPPT, PNRI, BIG, LIPI, BNPB, LEMHANAS, BPKP, BKKBN dan BATAN. Selain itu t tingkat capaian implementasi eGovernment LAPAN untuk dimensi aplikasi ternyata jauh lebih baik apabila dibanding dengan dimensi perencanaan, kebijakan, infrastruktur dan kelembagaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Mardianis. "Penerapan Tanggung Jawab Negara dalam Pengaturan Implementasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 atas Kerugian Pihak Ketiga." In Kajian Kebijakan dan Hukum Kedirgantaraan, 87–106. Bogor: Mitra Wacana Media, 2015. http://dx.doi.org/10.30536/9786023181339.5.

Full text
Abstract:
Tanggung Jawab Negara merupakan prinsip hukum internasional yang penting dalam kegiatan keantariksaan. Berdasarkan prinsip ini setiap negara bertanggung jawab secara internasional atas kerugian yang diakibatkan oleh kegiatan keantariksaan nasionalnya baik yang dilakukan pemerintah maupun lembaga non-pemerintah. Kajian ini dengan metode normatif, dan komparatif akan menganalisis penerapan prinsip tanggung jawab negara terhadap kerugian pihak ketiga berdasarkan ketentuan internasional khususnya hukum antariksa, termasuk perbandingan berbagai ketentuan nasional negara-negara serta usulan alternatif aturan implementasi dari Undang-Undang Nomor 21 tahun 2013 tentang keantariksaan. Hasil yang diperoleh adalah bahwa terdapat dua lapisan ganti rugi terhadap pihak ketiga yang diterapkan negara-negara yaitu ganti rugi melalui cakupan asuransi dan ganti rugi oleh pemerintah. Dalam implementasinya di Indonesia dapat menetapkan pola yang sama atau gabungan kedua alternatif tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Jamil, Abdullah. "Kebijakan Global Navigation Satellite System (GNSS) Negara Pengguna." In Kajian Kebijakan dan Informasi Kedirgantaraan, 93–115. Bogor: Mitra Wacana Media, 2015. http://dx.doi.org/10.30536/9786023181360.6.

Full text
Abstract:
Teknologi GNSS semakin banyak digunakan untuk berbagai aplikasi seperti transportasi, pertambangan dan mitigasi bencana. GNSS saat ini telah banyak digunakan di berbagai negara seperti Amerika, Eropa dan Asia Pasifik. Dua negara asia pasifik yang telah banyak menggunakan teknologi GNSS adalah Australia dan Korea Selatan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan GNSS di Australia dan Korea Selatan, kemudian membandingkannya dengan penerapannya di Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif dengan menjelaskan kebijakan-kebijakan GNSS yang dikeluarkan oleh Australia dan Korea Selatan kemudian membandingkannya dengan kebijakan GNSS yang dikeluarkan Indonesia. Hasilnya adalah Australia dan Korea Selatan telah mengeluarkan kebijakan GNSS baik terkait pengembangan maupun pemanfaatan GNSS sedangkan Indonesia hingga saat ini belum mempunyai kebijakan pengembangan GNSS. Akan tetapi, Indonesia juga telah mengeluarkan kebijakan terkait pemanfaatan GNSS meskipun masih dalam lingkup lembaga dan belum dibuat secara nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Susilawati, Euis. "Aneksasi Crimea di Tengah-Tengah Kerja Sama Amerika Serikat dan Rusia dalam Stasiun Antariksa Internasional." In Kajian Kebijakan dan Informasi Kedirgantaraan, 42–56. Bogor: Mitra Wacana Media, 2015. http://dx.doi.org/10.30536/9786023181360.3.

Full text
Abstract:
Aneksasi Semenanjung Krimea oleh Rusia pada awal tahun 2014 telah menimbulkan konflik politik internasional dan menjalar kepada ranah kerja sama ISS, setelah Amerika Serikat (AS) menjatuhkan berbagai sanksi kepada Rusia. Kajian ini ditujukan untuk menganalisis dinamika kerja sama AS dan Rusia dalam stasiun antariksa internasional (ISS) terkait peristiwa aneksasi Crimea tahun 2014. Metoda deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa aneksasi Krimea oleh Rusia, dan dinamika kerja sama AS dan Rusia dalam ISS. Sedangkan analisis disajikan dengan menginterpretasikan fakta kerja sama ISS pasca aneksasi Krimea yang ditinjau dari aspek politik internasional, konsep kerja sama internasional dan kepentingan nasional. Analisis menyimpulkan bahwa faktor masih berlangsungnya kerja sama AS dan Rusia ialah (i) Secara politik sejak Perang Dingin kedua negara tersebut masih tetap mengejar kekuatan untuk saling mendominasi Kajian Kebijakan dan Informasi Kedirgantaraan dan mengontrol satu sama lain sebagaimana dinyatakan dalam kepentingan nasionalnya,(ii) Kerja sama ISS merupakan alat bagi kedua negara untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya masing-masing, sekalipun terdapat konflik politik pada level pemerintah (aktor) akibat aneksasi Krimea, (iii) AS dan Rusia menyadari bahwa kemampuan baik teknis maupun sumber daya sangat diperlukan untuk tetap menjamin bahwa ISS akan terus beroperasi tidak hanya untuk kepentingan kedua negara tetapi negara lainnya yang terlibat dalam ISS, (iv) Apabila kerja sama ISS ini gagal, maka secara politik AS sebagai negara yang dominan dalam kerja sama ISS ini akan menurun kredibilitasnya dalam arena internasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

"9. The Making and Breaking of Malaysia’s FELDA Vote Bank." In The Defeat of Barisan Nasional, 209–34. ISEAS Publishing, 2019. http://dx.doi.org/10.1355/9789814843904-015.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Karunianingsih, Diyah Ayu. "Penerapan Mobile Journalism pada Live Report Pemilu Presiden Amerika Serikat dengan Memanfaatkan Fitur Live Instagram." In Idealisme Jurnalis & Inovasi Model Bisnis Industri Media, 79–99. Lembaga Penelitian, Publikasidan Pengabdian Masyarakat (LP3M) LSPR, 2022. http://dx.doi.org/10.37535/20320220106.

Full text
Abstract:
Berita tentang pemilihan umum apalagi pemilu presiden selalu menjadi berita hard news yang manarik. Bukan hanya menarik bagi media dan jurnalis untuk meliput namun juga menarik bagi masyarakat. Hal ini karena pemilu presiden memiliki news valueyang tinggi, dan berdampak baik dalam skala nasional maupun global.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Sumarni, Alvin Rachmat, Muhammad Yangki Sulaeman, I Gusti Bagus Baskara Nugraha, and Suhono Harso Supangkat. "Integrated Smart Food Security System Platform (I-SFSSP)." In Prosiding Use Cases Artificial Intelligence Indonesia: Embracing Collaboration for Research and Industrial Innovation in Artificial Intelligence. Penerbit BRIN, 2023. http://dx.doi.org/10.55981/brin.668.c552.

Full text
Abstract:
Implementasi kecerdasan artifisial (artificial intelligence, AI) menjadi tantangan baru bagi penduduk Indonesia. Implementasinya bertujuan untuk mempermudah dan mengotomasikan dalam mendukung transformasi ketahanan pangan nasional dan rantai pasok pangan, salah satunya pengembangan suatu platform yang bernama integrated smart food security system platform (ISFSSP). ISFSSP merupakan suatu data-driven platform, analitik prediktif, dan sistem peringatan dini dengan metode machine learning untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan optimalisasi dalam rantai pasok pangan. Beberapa permasalahan yang sering ditemukan pada rantai pasok pangan adalah ketidakpastian permintaan dan penawaran karena sering terdapat ketidakcocokan data, baik dari sisi produsen maupun konsumen, gagal panen karena oleh kurangnya pemantauan kualitas produk yang mengakibatkan konsumen mengembalikan produk tersebut kepada produsen. ISFSSP menjadi solusi dalam pemecahan masalah untuk mengelola risiko kerawanan rantai pasok pangan. Faktor yang memengaruhi rantai pasok pangan adalah perubahan iklim ekstrem, pandemi, ekonomi makro, sengketa perdagagan, dan kondisi geografi. ISFSSP dapat diimplementasikan pada lima sektor, yaitu dari produsen, pengolah, pergudangan, ritel, dan konsumen, yang dapat membantu pemangku kepentingan untuk mendorong produktivitas dalam ketahanan pangan nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Bank Nasional"

1

Ridwanto, Alfi, and Wisnu Broto. "PERANCANGAN POWER BANK DENGAN MENGGUNAKAN DINAMO SEPEDA SEDERHANA." In SEMINAR NASIONAL FISIKA 2017 UNJ. Pendidikan Fisika dan Fisika FMIPA UNJ, 2017. http://dx.doi.org/10.21009/03.snf2017.02.ere.07.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

LESTARI, DEWI. "Pengelolaan bank biji Kebun Raya Eka Karya Bali." In Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 2015. http://dx.doi.org/10.13057/psnmbi/m010323.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Ahmad, Nor’izah, Yalini Siva Perumal, and Ummi Naiemah Saraih. "Crisis signal on Facebook: A qualitative analysis of Bank Simpanan Nasional." In PROCEEDINGS OF GREEN DESIGN AND MANUFACTURE 2020. AIP Publishing, 2021. http://dx.doi.org/10.1063/5.0044314.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Norsan, Ria. "Model Peningkatan Peran Bank Kalbar sebagai Lembaga Keuangan dalam Pembangunan Kawasan Perbatasan di Era Digital." In Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi : kampus merdeka meningkatkan kecerdasan sumberdaya manusia melalui interdispliner ilmu pengetahuan dan teknologi : Pontianak, 24 Agustus 2021. Untan Press, 2021. http://dx.doi.org/10.26418/pipt.2021.21.

Full text
Abstract:
Kawasan perbatasan antar negara memiliki arti strategis baik dari sudut pandang pertahanan dan keamanan maupun dari sudut pandang pertumbuhan ekonomi. Kawasan perbatasan antar negara di wilayah Provinsi Kalimantan barat pada umumnya masih berkategori kawasan tertinggal yang masih menghadapi berbagai permasalahan dari aspek fisik, sarana dan prasarana wilayah, sosial, ekonomi, serta politik sehingga kebutuhan pembiayaan pembangunan di kawasan tersebut sangat besar. Di sisi lain, perkembangan zaman yang ditandai dengan meluasnya penggunaan teknologi digital juga menjadi tantangan tersendiri dalam upaya mengejar ketertinggalan di kawasan perbatasan. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan model peningkatan peran yang perlu dilakukan oleh Bank Kalbar sebagai suatu lembaga keuangan dalam rangka mendukung pembangunan di kawasan perbatasan antar negara di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Data yang digunakan dalam penelitian bersumber dari dokumen-dokumen resmi terkait dengan pembangunan kawasan perbatasan, laporan-laporan, serta hasil penelitian terdahulu. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan metode triangulasi terhadap hasil penelaahan terhadap dokumen-dokumen terkait dan artikel penelitian dengan tema pembangunan perbatasan dan perbankan, serta hasil wawancara. Model peningkatan peran disusun dengan mengadopsi model Pengaruh Digitalisasi Perbankan terhadap kinerja keuangan bank (Mbama & Ezepue, 2018). Terkait dengan peran Bank Kalbar dalam pembangunan wilayah khususnya perbatasan, maka ditambahkan aspek-aspek rebranding, perluasan fitur Digital Banking serta kerja sama dengan marketplace online.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Firmansyah, Arief Rahman, and Dian Maulita. "Determinan Profitablitas: Risiko Pembiayaan, Capital Adequacy Ratio Dan Operational Efficiency Ratio (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Provinsi Banten Yang Terdaftar di OJK Periode Januari 2017 – September 2019)." In SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER 2020 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER. UM Jember Press, 2021. http://dx.doi.org/10.32528/psneb.v0i0.5158.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko pembiayaan, capital adequacy ratio dan operational efficiency ratio terhadap profitabilitas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Desain penelitian ini adalah asosiatif jenis kausal (hubungan sebab akibat). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Provinsi Banten yang terdaftar di OJK pada periode Januari 2017 – September 2019. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh yang menghasilkan 88 sampel penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan triwulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dimana peneliti menghimpun informasi relevan yang berkaitan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Analisis data yang digunakan pada peneilitian ini melalui Uji Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Regresi Berganda, Uji t tabel, Uji F tabel dan Uji Koefisien Determinasi yang diolah melalui SPSS Versi 25. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) tidak terdapat pengaruh Non Performing Finance terhadap Return On Assets, 2) terdapat pengaruh yang signifikan Capital Adequacy Ratio terhadap Return On Assets, 3) terdapat pengaruh yang signifikan Operational Efficiency Ratio terhadap Return On Assets, dan 4) terdapat pengaruh yang signifikan Non Performing Finance, Capital Adequacy Ratio, dan Operational Efficiency Ratio terhadap Return On Assets
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Almatin, Nur. "Regulasi Pengembangan Teknologi Roket Negara-negara dan Implementasinya di Indonesia." In Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa III. Bogor: In Media, 2019. http://dx.doi.org/10.30536/p.sinaskpa.iii.7.

Full text
Abstract:
Pengembangan tekonologi, khususnya di bidang teknologi roket, saat ini sedang gencar dilakukan oleh berbagai negara di dunia. Tulisan ini melihat sejauh mana regulasi pengembangan teknologi roket yang diatur oleh Amerika Serikat dan Rusia sebagai contoh negara maju dalam keantariksaan serta Korea Selatan sebagai contoh negara Asia yang berkembang menjadi negara spacefaring. Penulisan dilakukan dengan metode yuridis normatif yang membahas pelaksanaan hukum nasional negara-negara dimaksud. Kemudian lebih lanjut akan dikaji praktiknya di Indonesia sesuai dengan beberapa ketentuan nasional yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa baik ketentuan nasional maupun praktik Amerika Serikat, Rusia dan Korea Selatan mengarahkan ke pengembangan teknologi RLVs dan roket kelas berat. Sementara, berdasarkan ketentuan nasional Indonesia, pengembangan roket masih mengarah ke roket sonda dan roket pengorbit satelit mikro ke orbit bumi rendah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Elisabeth, Adriana. "Pengembangan Teknologi Roket." In Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa II. Bogor: In Media, 2018. http://dx.doi.org/10.30536/p.sinaskpa.ii.2.

Full text
Abstract:
Mengacu pada pesawat antariksa yang mampu mencapai deep space melampaui bulan, planet Mars dan sistem solar atau Orion oleh Lembaga Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA), terdapat tiga pelajaran penting yang dapat diambil oleh Indonesia terkait pengembangan teknologi roket nasional: pertama, pengembangan teknologi roket merupakan proses panjang dan berkesinambungan, kedua, pengembangan teknologi roket beserta inovasinya memerlukan dukungan dan ketersediaan dana yang sangat besar, ketiga, pengembangan teknologi perlu ditopang oleh sumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi roket secara tepat dan juga berbagai keahlian bidang ilmu pengetahuan lain.Untuk mendukung teknologi antariksa, Pemerintah Indonesia telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan. Urgensi pengembangan teknologi antariksa nasional selain perlu segera direalisasikan, juga bersifa jangka panjang. Hal ini terutama berhubungan dengan pembangunan konektivitas dan koordinasi antarsektor, penataan terpadu lembaga riset dan pengembangan teknologi roket nasional. Science and technology driven di bidang roket harus menjadi prioritas pembangunan nasional, karena ini berhubungan langsung dengan pembangunan sektor maritim, keselamatan jalur perdagangan dan pelayaran, pertanian terkait perubahan iklim, dan lain-lain. Selanjutnya, strategi pengembangan teknologi satelit nasional perlu memperhatikan pendekatan lingkungan dan dampak sosial bagi masyaraka lokal (environmental and social impact assessments), di mana pendekatan ini sebaiknya dilakukan secara terpadu. Sejalan dengan urgensi untuk mengembangkan teknologi satelit nasional, beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh Pemerintah Indonesia antara lain terkait komitmen politik Pemrintah yang belum sepenuhnya difokuskan pada pengembangan teknologi ini. Kedua, masalah anggaran riset dan pengembangan yang relatif terbatas. Ketiga, pemahaman masyarakat Indonesia yang relatif minim, bahkan sebagian menentang. Keempat, fokus bisnis masih terbatas pada pemanfaatan belum pada investasi di bidang teknologi canggih untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Mardianis. "Integrasi Kemampuan Negara-Negara dalam Penerbangan dan Antariksa." In Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa I. Bogor: In Media, 2017. http://dx.doi.org/10.30536/p.sinaskpa.i.5.

Full text
Abstract:
Globalisasi adalah sebuah konsep yang licin tetapi mencakup perkembangan obyektif dalam bidang kesadaran ekonomi, budaya, politik, dan teknologi. Sedangkan integrasi memiliki empat tantangan dimana salah satu tantangan adalah mengintegrasikan upaya dan sumber daya di seluruh sektor organisasi (bisnis, pemerintah, masyarakat sipil) dan rasa memiliki dalam pembuatan keputusan (mental, fisik, emosional). Teknologi penerbangan dan antariksa sudah terpengaruh oleh globalisasi yang menuntut reformasi dalam semua aspek penguasaan dan pengembangannya, salah satunya adalah integrasi kemampuan nasional. Tulisan ini dengan metode normatif dan deduktif menganalisis pentingnya integrasi nasional dalam kemampuan penerbangan dan antariksa. Hasil yang diperoleh adalah terdapat berbagai bidang penerbangan dan antariksa yang mengintegrasikan sumber daya di tingkat internasionaldalam kerja sama keantariksaan untuk misi ilmiah yang mengabaikan aspek teknologi sensitif, politik dan ekonomi hubungan internasional di masa sebelumnya. Oleh karenanya integrasi di tingkat nasional tidak hanya menjadi slogan lagi tetapi sudah menjadi kewajiban dalam menghadapi persaingan baik di regional dan internasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Nurlaila, Ratna. "KOMPETENSI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0." In Seminar Nasional Arkeologi 2019. Balai Arkeologi Jawa Barat, 2020. http://dx.doi.org/10.24164/prosiding.v3i1.28.

Full text
Abstract:
Era revolusi industri 4.0 yang diawali di Jerman ditandai dengan perubahan teknologi otomatisasi yang sangat efektif terlebih dengan terkoneksinya internet di setiap perangkat komunikasi ataupun perangkat elektronik lain sebagai contohnya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligent) yang diterapkan pada rumah pintar (smart house). Di era yang penuh dengan disrupsi dan dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi dan informasi menjadikan setiap orang bisa saling terkoneksi secara lebih luas melewati batas-batas negara. Saat berkomunikasi dengan orang lain dari bangsa dan budaya yang berbeda baik termediasi dengan perangkat komunikasi maupun komunikasi secara langsung, tentunya pertemuan budaya pun akan terjadi. Oleh karena literasi mengenai komunikasi antar budaya menjadi hal yang sangat penting saat ini agar setiap orang dapat saling menghargai budaya satu dan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur secara sistematis (systematic literature review / SLR) guna menemukan urgensi mengenai kompetensi komunikasi antar budaya dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 yang memungkinkan percampuran dan pertukaran SDM antar bangsa dan negara baik berkomunikasi termediasi maupun komunikasi secara langsung, Kajian ini mendapatkan bahwa dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 diperlukan pembinaan SDM dalam hal literasi kompetensi komunikasi antar budaya dan literasi komunikasi antar budaya termediasi teknologi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Laili, Nurul. "SITUS-SITUS NEOLITIK DI SEPANJANG SUNGAI TASIKMALAYA DAN LEBAK: JEJAK PENUTUR AUSTRONESIA DI PEDALAMAN JAWA BAGIAN BARAT." In Seminar Nasional Arkeologi 2019. Balai Arkeologi Jawa Barat, 2020. http://dx.doi.org/10.24164/prosiding.v3i1.12.

Full text
Abstract:
Tujuan tulisan ini akan mengungkap jejak penutur Austronesia di pedalaman di Jawa bagian barat berdasarkan tinggalan neolitik. Situs situs neolitik baik di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tasikmalaya terletak di sepanjang aliran sungai. Tulisan ini menitikberatkan pada situs situs hasil penelitian tim Balai Arkeologi Jawa Barat di Kawasan Cineam, Tasikmalaya dan Kawasan Cibeureum, Lebak. Metode yang digunakan adalah induktif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sungai menjadi pilihan untuk lokasi aktivitas neolitik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Reports on the topic "Bank Nasional"

1

Tow Leong, Tiang, Mohd Saufi Ahmad, Ang Qian Yee, Syahrun Nizam Md Arshad@Hashim, Mohd Faizal Mohd Zahir, Mohd Azlizan Moh Adib, Nazril Husny, Tan Kheng Kwang, and Dahaman Ishak. HANDBOOK OF ELECTRICAL SYSTEM DESIGN FOR NON-DOMESTIC BUILDING. Penerbit Universiti Malaysia Perlis, 2023. http://dx.doi.org/10.58915/techrpt2023.001.

Full text
Abstract:
This technical report presents the electrical system installation design for development of a factory with 1 storey and 2 storey of offices. Firstly, the general methodology of designing the electrical system are elaborated in this report. As overall, the methodologies in designing the components of the electrical system are explained and elaborated, which included: (a) load and maximum demand estimation; (b) miniature circuit breaker (MCB) selection; (c) moulded case circuit breaker (MCCB) selection; (d) air circuit breaker (ACB) selection, (e) residual current device (RCD) selection; (f) protection relay selection; (g) current transformer (CT) selection; (h) sizing selection for cable and live conductors; (i) capacitor bank selection for power factor correction (PFC); and (j) distribution transformer and its protection devices selection. Then, the electrical system of this project is computed and designed by using the methodologies aforementioned. Firstly, the electrical system of various distribution boards (DBs) with the protection/metering devices along with its phase and earthing cables for every final circuits are designed and installed in the factory. Next, the installation is proceeded with the electrical system of main switchboard (MSB) with the protection/metering devices along with its phase and earthing cables for every DBs. Also, the electrical system of PFC by using detuned capacitor bank with various protection/metering devices is designed and built in the plant. Apart from that, the factory is equipped with the electrical system of high tension (HT) room that included the distribution power transformer with the protection/metering devices along with its phase and earthing cables. Lastly, the methodologies and the computation design of the electrical system installation in the context of connected load, load currents, maximum demand, MCB, MCCB, ACB, RCD, protection relay, metering CTs, live cable, protection conductor/earth cable, detuned capacitor bank, and distribution transformer, are prepared according to several important standards, for instance, the MS IEC 60364, Electrical Installations for Buildings, Suruhanjaya Tenaga (ST) – Non-Domestic Electrical Installation Safety Code, Electricity Supply Application Handbook, Tenaga Nasional Berhad (TNB).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography