To see the other types of publications on this topic, follow the link: Bangla natak.

Journal articles on the topic 'Bangla natak'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Bangla natak.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Abbas, Afifi Fauzi. "Hamka dan Fatwa Natal 1981." AL-IMAM: Journal on Islamic Studies, Civilization and Learning Societies 1 (October 17, 2020): 37–41. http://dx.doi.org/10.58764/j.im.2020.1.19.

Full text
Abstract:
Membicarakan masalah kehidupan sosial keagamaan di Indonesia memang tidak ada habis-habisnya, apalagi kita semua menyadari bahwa kita bangsa Indonesia hidup di tengah-tengan masyarakat yang plural dan majemuk yang meyakini berbagai agama, terdiri dari berbagai etnis, kultur dan budaya yang beragam. Perayaan natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati nabi Isa AS, akan tetapi natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal yang diterangkan di atas, bahwa perayaan Natal bagi umat Kristen adalah merupakan ibadah. Pluralisme termasuk gagasan yang sedang aktual diperbincangkan. Para pakar dari berbagai disiplin ilmu dan para pemerhati berusaha menyumbanghkan pemikiran mengenai bagaimana menata kehidupan bangsa Indonesia yang pluralistis. Hal yang sama dilakukan pula oleh sejumlah praktisi. Mereka menuturkan pengalamannya yang patut untuk dicermati dalam membina kehidupan masyarakat secara langsung. Tujuannya adalah untuk memelihara keharmonisan dan kesatuan bangsa. Tulisan dipersiapkan pada tahun 2006 untuk diskusi panel HAMKA dan Fatwa Natal MUI 1981 oleh UHAMKA, dan belum pernah dipublikasi sebelumnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sulistyo, Wahyu Djoko, Bagas Gifari Eko Saputra, Deony Tritaufika, Goes Abdul Wahid, Heny Intan Permatasari, Yohannes Iwano Jehaut M, and Zelinda Istighfariani. "Sosialisasi dan Implementasi Kegiatan ‘’Nata Raga’’ Encourage Healthy Life Style di SMP Negeri 2 Pakisaji." Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2, no. 2 (August 19, 2019): 340–49. http://dx.doi.org/10.31294/jabdimas.v2i2.5638.

Full text
Abstract:
Abstrak: Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan generasi muda bangsa Indonesia, Tim pengabdian masyarakat mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang melakukan kegiatan praksis sosial yang dilakukan secara langsung di SMP Negeri 2 Pakisaji. Kegiatan praksis sosial ini dinamai dengan “Kegiatan Nata Raga”. Kegiatan Nata Raga merupakan kegiatan yang dibentuk oleh Tim pengabdian masyarakat sendiri yang terdiri dari dua kegiatan pokok, yaitu olahraga senam dan sosialisasi mengenai gaya hidup sehat dan bahaya merokok. Kegiatan Nata Raga yang bertema “Encourage Healthy Life Style” ini disasarkan kepada peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 2 Pakisaji. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan teori serta praktik mengenai bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh generasi muda pada saat ini. Selain itu kegiatan ini juga sebagai upaya untuk menumbuhkan nilai-nilai pendidikan karakter pada peserta didik. Nilai-nilai pendidikan karakter ini berfungsi agar generasi muda dapat tetap menghargai dan memaknai jati dirinya sebagai penerus perjuangan bangsa Indonesia, serta sebagai salah satu usaha sehingga dapat bersaing dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.Kata Kunci: Nata Raga, Olahraga, Sosialisasi, Pendidikan Karakter
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Susilawati, Susilawati. "Napak Tilas Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia: Kajian Pustaka." Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 21, no. 2 (July 29, 2021): 916. http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v21i2.1590.

Full text
Abstract:
The Indonesian nation can be stated as the material cause of Pancasila because the essential values contained in Pancasila, namely: Divinity, Humanity, Unity, Population and justice objectively have been owned by the Indonesian nation since ancient times before the founding of the state. These values were then formally adopted and formulated by the founders of the state to serve as the basis for the philosophy of the Indonesian state. Therefore, the understanding of Pancasila must be carried out in its entirety in relation to the identity of the Indonesian Nation. This is very urgent so that there are no deviations in the course of time and the change in the era of government.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Tuhuteru, Sumiyati, Rein Edward Yohanes Rumbiak, Inrianti Inrianti, Rusina Himan, and Mariana Lengka. "EMPOWERMENT OF THE BISIMO ETAIKENA FARMER GROUP IN PROCESSING BANANA PEEL WASTE INTO NATA DE MUSA." Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 7, no. 4 (December 6, 2023): 1235. http://dx.doi.org/10.32832/abdidos.v7i4.1958.

Full text
Abstract:
Nata is a food product from a fermentation process like banana peels. The requirement for making Nata products. Generally, the basic ingredients must have a fairly high glucose (carbohydrate) content. Banana peel is a waste material (banana fruit waste) which is quite a lot. Banana peel waste contains high levels of nutrients, especially vitamins, and minerals, so that it can be used as food raw material. Banana peel waste is good enough to be used as a substrate for making nata de Musa; judging from the nutritional content, it has a fairly high carbohydrate content. This empowerment activity is carried out through the Beginner's Community Service Program (PMP) for Fiscal Year 2023, funded by the Directorate of Research, Technology, and Community Services (DRTPM). This activity took place in Wamena City, Jayawijaya Regency, Papua Highlands Province, from July to August 2023, with the participation of 20 farmers. This community service initiative uses the Community Based Research (CBR) methodology for training and mentoring, specifically the Forum Group Discussion (FGD) technique. The results of this community service activity show a great opportunity to develop and continue as a community micro and medium business with processed banana skin waste products
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Suparti, Suparti, Nurbaiti Nurbaiti, and Sartika Rati Asmara Nasution. "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS IV SD NEGERI 376 SIKARA-KARA III KECAMATAN NATAL KABUPATEN MANDAILING NATAL." JURNAL JIPDAS (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DASAR) 2, no. 4 (November 30, 2022): 347–58. http://dx.doi.org/10.37081/jipdas.v2i4.441.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model picture and picture subtema keragaman suku bangsa dan agama di negeriku IV SD Negeri 376 sikara-kara III. Subjek penelitian siswa kelas IV SD Negeri 376 sikara-kara III. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data melalui lembar soal tes dan lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Berdasarkan hasil pengamatan observer aktivitas belajar siswa dan guru meningkat pada setiap siklusnya. Pada siklus I 57,8 % aktivitas siswa dan 68% aktivitas guru. Pada siklus II meningkat 76% aktivitas siswa dan 84% aktivitas guru. Hasil belajar siswa diukur melalui tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Siklus I mencapai 52,63% atau 20 orang siswa sudah mencapai KKM, 47,36% atau 18 siswa yang belum mencapai KKM. Siklus II meningkat menjadi 89,4% atau 34 orang siswa sudah mencapai KKM 10,36% atau 4 orang siswa belum mencapai KKM. Peningkatan hasil belajar mencapai 36,77%. Hal tersebut dapat membuktikan bahwa dengan menggunakan model picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa subtema keragaman suku bangsa dan agama dinegeriku pada mata pelajaran PPKn dikelas IV SD Negeri 376 Sikara-kara III.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Hutagaol, Alexander, Fajar Restuhadi, Emma Riftyan, and Edo Saputra. "VARIASI PENGGUNAAN SUKROSA PADA MEDIUM NATA DE BANANA SKIN TERHADAP KINETIKA PERTUMBUHAN SELULOSA MIKROBIAL." Sagu 22, no. 1 (July 21, 2023): 8. http://dx.doi.org/10.31258/sagu.22.1.p.8-14.

Full text
Abstract:
Nata de banana skin merupakan nata yang berasal dari kulit pisang. Pertumbuhan mikroba berguna secara kuantitatif dengan studi kinetika yang disetel untuk mengetahui pertumbuhan selulosa dengan kecepatan maksimum (V maks ) dan pengaturan Michaelis-Menten (K M ). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula sukrosa terbaik dan kecepatan maksimum (V max ) serta konstanta Michaelis-Menten (K M ) pada selulosa mikroba yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan empat ulangan sehingga diperoleh 16 satuan percobaan.Perlakuan dalam penelitian ini adalah P1 (5% sukrosa), P2 (7% sukrosa), P3 (9% sukrosa) dan P4 (11% sukrosa). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analysis of variance (ANAVA). Jika Fhitung ≥ Ftabel maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Hasil variansi menunjukkan bahwa kintika pertumbuhan biomassa selulosa mikroba pada pembuatan nata de banana skin dengan penggunaan sukrosa berpengaruh nyata terhadap ketebalan nata, bobot basah nata, bobot kering nata. rendemen dan kadar gula total. Formulasi perlakuan penambahan sukrosa terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan P3 (sukrosa 9%) yang memiliki ketebalan nata 0,30 cm, berat basah nata 6,18 g, berat kering nata 0,079 g, rendemen 5,16%.Nilai kinetika pertumbuhan biomassa mikrobial selulosa kulit pisang Nata de yang dihasilkan adalah kecepatan maksimum (V max ) sebesar 0,96019 μM/ml dan konstanta optimum menurut Michaelis-Menten (KM ) 0,61614 μM.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Sukendar, Yohanes. "PELAKSANAAN DIALOG KEHIDUPAN OLEH UMAT KATOLIK DENGAN UMAT MUSLIM DI PAROKI MARIA DIANGKAT KE SURGA MALANG." SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral 3, no. 2 (November 1, 2018): 57–69. http://dx.doi.org/10.53544/sapa.v3i2.55.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan dialog kehidupan yang dilakukan oleh umat Katolik dengan umat Muslim. Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk baik dari segi suku maupun agama. Maka mau tidak mau setiap yang mengakui diri sebagai Bangsa Indonesia harus hidup dengan sesamanya yang berkeyakinan lain. Bangsa Indonesia ini mayoritas penduduknya beragama Muslim, maka umat Katolik yang merupakan minoritas mau tidak mau harus hidup bersama dengan mereka yang beragama Muslim. Maka umat Katolik dituntut untuk mampu membangun kehidupan yang rukun dengan sesamanya khususnya yang beragama Muslim. Dalam kenyataannya kehidupan bersama itu sering terjadi gesekan antara umat beragama. Pelaksanaan dialog dalam penelitian ini dibatasi pada dialog kehidupan. Dengan dialog kehidupan dimaksudkan kegiatan dialog dalam kenyataan hidup sehari-hari, baik dalam kehidupan biasa maupun hari raya keagamaan Khususnya Natal dan Idhul Fitri maupun hari raya kenegaraan, khususnya 17 Agustus. Pelaksanaan dialog kehidupan yang dilaksanakan oleh Umat Katolik di Paroki Maria diangkat ke Surga, dapat dikatakan cukup baik karena hasil pengolahan data secara keseluruhan dengan menggunakan score menunjukkan hasil 2,30.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Wibowo, Lestari, Indriyati ., and Purnomo . "KEMELIMPAHAN DAN KERAGAMAN JENIS PARASITOID HAMA PENGGULUNG DAUN PISANG ERIONOTA THRAX L. DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN." JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA 15, no. 1 (March 2, 2015): 26. http://dx.doi.org/10.23960/j.hptt.11526-32.

Full text
Abstract:
The abundance and diversity of the parasitoid of banana leaf skipper pest (Erionota thrax L.) in South Lampung Regency. This research was conducted to determine the abundance, diversity, and parasitation ability of several parasitoids of the banana skipper or banana leafroller (Erionota thrax) in South Lampung Regency. This research was carried out with a survey method by taking out samples of larvae and pupae of E. thrax in the District of Natar, Jati Agung, and Tanjung Bintang, South Lampung. Results of the survey showed that there were 8 types of parasitoids recovered from larvae or pupae of E. thrax, i.e. Brachymeria lasus (Chalcididae: Hymenoptera), B. thracis (Chalcididae: Hymenoptera), Charops sp. (Ichneumonidae: Hymenoptera), Casinaria sp. (Ichneumonidae: Hymenoptera), Xanthopimpla sp. (Ichneumonidae: Hymenoptera), Cotesia erionotae (Braconidae: Hymenoptera), and two parasitoids Diptera (Tachinidae and Sarcophagidae). The highest abundance of parasitoid was found in Tanjung Bintang with 171 parasitoids (index of diversity (H’) = 1.0256 and index of evenness (E) = 0.5724). In Natar District, the abundance of parasitoid was 63 parasitoids, but it had a greater H’ value (1.4396) and E-value (0.7398). Meanwhile, in Jati Agung District, the abundance of parasitoid was 56 individuals but the value of H’ was also high, which was 1.012 with the value of E of 0.6064. The percentages of parasitation to the larvae and pupae E. thrax were 55.01% (Tanjung Bintang District), 31.68% (Natar District) and 33.34% (Jati Agung District).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Romadhoni, Nur Rohmah Tria. "PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI Acetobacter xylinum TERHADAP KUALITAS NATA DE BANANA SKIN." Pasundan Food Technology Journal 10, no. 01 (June 24, 2023): 14–17. http://dx.doi.org/10.23969/pftj.v10i1.6782.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perbedaan konsentrasi Acetobacter Xylinum terhadap kualitas Nata de Banana dari limbah kulit buah pisang raja. Peneliti menggunakan kulit pisang sebagai objek penelitian karena terdapat senyawa pendukung pertumbuhan (growth promoting factor) dan adanya kandungan karbohidrat yang akan meningkatkan pertumbuhan mikroba. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Eksperimen dengan pendekatan Kualitatif. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas dengan konsentrasi mikroba Acetobacter xylinum variasi 10%, 20%, dan 30%. Variabel terikat pada penelitian ini meliputi berat, ketebalan, dan warna pada produk Nata de Banana Skin. Variabel terkendali pada penelitian adalah variabel yang diperlakukan dalam keadaan yang sama yaitu meliputi media ekstrak kulit pisang dan lama fermentasi selama 10 hari. Hasil analisis pada masing-masing parameter dengan dua kali ulangan: Nata yang memiliki berat paling tinggi pada konsentrasi Acetobacter xylinum 20% yaitu (5g; 6g) dan 30% (8g; 7g). Ketebalan paling tinggi pada konsentrasi Acetobacter xylinum sebanyak 30% yaitu 5 mm & 4 mm. Konsentrasi Acetobacter xylinum yang digunakan tidak berpengaruh terhadap perbedaan warna nata yang dihasilkan karena memiliki warna yang sama, yaitu cream. Tetapi terdapat perbedaan kecerahan pada masing-masing konsentrasi. semakin tinggi konsentrasi Acetobacter xylinum yang ditambahkan menghasilkan warna yang lebih menguning. Pada penelitian ini memberikan hasil terbaik pada konsentrasi 30%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Mardiah, Irma, Nur Asni Setiani, and Bella Siti Fauziah. "UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI NATA DE BANANA DARI KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca var. Sapientum (L.) Kunt) KUNING." Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia 11, no. 2 (October 23, 2022): 108. http://dx.doi.org/10.58327/jstfi.v11i2.169.

Full text
Abstract:
<p>Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antibakteri nata dari kulit pisang ambon (<em>Musa paradisiaca</em> var. Sapientum (L.) Kunt) kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri <em>Staphylococus aureus</em> dan <em>Escherichia coli</em> dalam sediaan nata dari kulit pisang ambon kuning. Metode difusi agar digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan nata. Kulit buah pisang ambon diblender lalu didapatkan sari kulit pisang ambon kuning kemudian dibuat menjadi nata dengan menggunakan bakteri <em>Acetobacter xylinum</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan nata mampu menghambat <em>Staphylococcus aureus</em> dengan diameter zona bening 7,65 mm, sedangkan untuk <em>Escherichia coli</em> tidak terdapat zona bening. Hasil penapisan fitokimia sediaan nata de banana terdapat kandungan alkaloid, flavonoid, dan tanin.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Wijaya, Riki Chandra. "PELATIHAN PEMBUATAN INSTALASI AIR MINUM KESEHATAN MENGGUNAKAN ELECTROLYSIS SYSTEM DI DESA NATAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN WAWASAN MASYARAKAT AKAN KESEHATAN." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan 6, no. 3 (December 8, 2022): 195. http://dx.doi.org/10.23960/jss.v6i3.390.

Full text
Abstract:
Kebutuhan akan air bersih semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin pesat. Penggunaan air tanah menjadi prioritas masyarakat perdesaan maupun perkotaan, disebabkan karena kualitas air permukaan yang begitu buruk. Air hujan merupakan air yang murni tercipta dari siklus hidrologi secara alami dan tergolong air bersih yang dapat dikonsumsi. Namun rendahnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan air hujan membuat potensi ini belum dapat diketahui secara umum. Untuk itu, sosialisasi pemanfaatan air hujan menjadi prioritas pengabdian saat ini. Desa Natar terletak di Kabupaten Natar dan berdekatan dengan Kota Bandar Lampung. Masyarakat desa natar saat ini masih belum banyak mengetahui tentang pemanfaatan air hujan sebagai air minum. Oleh sebab itu, berdasarkan urgensi ini serta kegiatan pengabdian dari universitas lampung dilaksanakan kegiatan pelatihan di desa natar dalam menambah wawasan masyarakat. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 26 agustus 2022 bertempat kantor balai desa natar dihadiri oleh 24 orang yang terdiri dari kepala dusun, ketua rt, dan pegawai balai desa . Para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil kuesioner dan dokumentasi kegiatan. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan nilai rata-rata pada skala 6 dan 7 untuk kriteria kepemahaman, kemenarikan, antusiasme dalam menerapkan teknologi di rumah masing-masing. Berdasarkan hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat memang perlu diberi pelatihan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan UUD 45.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Rahayu, Rahayu, I. Wayan Sutapa, A. Bandjar, Jolantje Latupeirissa, Nelson Gaspersz, and Priska Marisa Pattiasina. "Peningkatan Nilai Ekonomis Buah Kelapa dengan Pembuatan Nata de Coco dari Air Kelapa di Desa Morella." Innovation for Community Service Journal 1, no. 2 (October 29, 2023): 37–41. http://dx.doi.org/10.30598/icsj.v1i2.10625.

Full text
Abstract:
Maluku memiliki banyak potensi sumber daya alam khususnya dalam bidang pertanian seperti tanaman perkebunan. Salah satu tanaman perkebunan palawija yang memiliki arti strategi bagi bangsa Indonesia adalah kelapa (Cocos Nucifera L.). Masyarakat Maluku selama ini komoditas kelapa baru sebatas dimanfaatkan pada produk primernya saja dalam bentuk kelapa segar maupun kopra untuk bahan baku minyak goreng. Hasil samping dan limbah belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga belum dapat dihasilkan nilai tambah yang berarti secara ekonomi. Oleh karena itu, sebagai bentuk implementasi dari tugas Tridarma Perguruan Tinggi dalam bidang pengabdian, maka jurusan Kimia FMIPA Unpatti tergerak untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada masyarakat desa Morella dalam pengembangan pengolahan limbah air kelapa menjadi Nata de Coco sehingga dapat memberikan manfaat dari segi perekonomian terhadap masyarakat desa. Pemanfaatan limbah air kelapa dilakukan dengan menambahkan mikroba acetobacter xylinum yang berfungsi sebagai starter pembentukan nata de coco. Pembuatan nata de coco dari air kelapa menjadi bahan tambahan pengetahuan dan informasi yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa Morella untuk mengahsilkan produk bernilai ekonomi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Bangun, Rita Herawaty. "ANALISIS DETERMINAN ANGKA HARAPAN HIDUP KABUPATEN MANDAILING NATAL." JAE (JURNAL AKUNTANSI DAN EKONOMI) 4, no. 3 (September 1, 2019): 22–31. http://dx.doi.org/10.29407/jae.v4i3.13257.

Full text
Abstract:
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu agenda penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGS). Pembangunan di bidang kesehatan yang ingin dicapai adalah masyarakat Indonesia di masa depan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya Angka harapan hidup adalah salah satu indikator derajat kesehatan yang digunakan sebagai salah satu dasar dalam prencanaan program kesehatan dan digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penduduknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi variabel-variabel yang berpengaruh terhadap angka harapan hidup di Kabupaten Mandailing Natal. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu tahun 2010-2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linier regresi berganda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka harapan hidup, fasilitas kesehatan, pertumbuhan ekonomi dan harapan lama sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel fasilitas kesehatan, variabel pertumbuhan ekonomi dan variabel harapan lama sekolah secara bersama berpengaruh terhadap angka harapan hidup di Kabupaten Mandailing Natal namun secara partial hanya variabel harapan lama sekolah, dan variabel pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh terhadap angka harapan hidup di Kabupaten Mandailing Natal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Wijaya, Riki Chandra. "P, Pelatihan PELATIHAN TEKNOLOGI RAINWATER HARVESTING DI PERUMAHAN PESONA NATAR RESIDENCE DALAM UPAYA MENJAGA STABILITAS LEVEL MUKA AIR TANAH." Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan 5, no. 3 (November 30, 2021): 176. http://dx.doi.org/10.23960/jss.v5i3.296.

Full text
Abstract:
Kebutuhan akan air bersih semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin pesat. Penggunaan air tanah menjadi prioritas masyarakat perdesaan maupun perkotaan, disebabkan karena kualitas air permukaan yang begitu buruk. Air hujan merupakan air yang murni tercipta dari siklus hidrologi secara alami dan tergolong air bersih yang dapat dikonsumsi. Namun rendahnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan air hujan membuat potensi ini belum dapat diketahui secara umum. Untuk itu, sosialisasi pemanfaatan air hujan menjadi prioritas pengabdian saat ini. Perumahan Natar Residence terletak di Kabupaten Natar dan berdekatan dengan Kota Bandar Lampung. Pada lokasi ini semua penduduknya menggunakan pemanfaatan air tanah, setiap rumah membuat sumur bor sehingga air tanah merupakan sumber air satu-satunya pada lokasi ini. Masyarakat lokasi ini belum banyak mengenal penggunaan teknologi rainwater harvesting sebagai sumber air alternatif dikala musim kemarau sekaligus pelestarian elevasi muka air tanah. Pendidikan dini akan pelestarian lingkungan hendaknya dimiliki masyarakat Perumahan Natar Residence mengingat area ini perkembangannya semakin padat sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi air tanah pada masa mendatang. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 4 Juli 2021 bertempat di masjid Al-Marzukiyah dihadiri oleh 15 orang warga perumahan pesona natar residence di desa Natar . masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil kuesioner dan dokumentasi kegiatan. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan nilai rata-rata pada skala 6 dan 7 untuk kriteria kepemahaman, kemenarikan, antusiasme dalam menerapkan teknologi di rumah masing-masing. Berdasarkan hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat memang perlu diberi pelatihan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan UUD 45.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Mustika Islami, Madaniyyah, Yusuf Hendrawan, and Sumardi Hadi Sumarlan. "Studies on Starter and Acetic Acid Immersion Medium Concentration on Mechanical Properties and Permeability of Nata De Banana Peel Selulose Membrane." Jurnal Teknologi Pertanian 16, no. 1 (April 1, 2015): 1–8. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jtp.2015.016.01.01.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Siregar, Siti Hairani, and Asyari Hasan. "PEMIKIRAN EKONOMI MENURUT SYEKH MUSTHAFA HUSEIN NASUTION." An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah 8, no. 1 (April 3, 2021): 156–75. http://dx.doi.org/10.21274/an.v8i1.3611.

Full text
Abstract:
ABSTRAK: Penelitiaan yang berjudul Pemikiran Ekonomi Menurut Syekh Musthafa Husein Nasution ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemikiran ekonomi menurut Syekh Musthafa Husein, seorang ulama Indonesia dan pendiri Pondok Pesantren Musthafiwayah Purba Baru. Keberadaan pesantren Mustahafawiyah di tengah masyarakat desa Purba Baru telah memebrikan dampak yang sangat baik bagi perekonomian masyarakat sekitar dan desa ini menjadi dikenal oleh masyarakat luas. Sebagai ulama dan tokoh di Mandailing Natal (Sumatera Utara), konsep-konsep dan pemikiran yang beliau bangun ternyata tidak hanya sebatas keagamaan saja, tetapi telah meluas pada aspek kehidupan masyarakat dan bangsa, seperti dalam pertanian, politik, dan ekonomi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Sapitri, Ranni. "JEJAK EMAS SRIWIJAYA DAN MAJAPAHIT DALAM PERDAGANGAN MARITIM ASIA." Nazharat: Jurnal Kebudayaan 28, no. 2 (December 15, 2022): 104–22. http://dx.doi.org/10.30631/nazharat.v28i2.89.

Full text
Abstract:
Transportasi jalur laut merupakan cikal bakal dari lahirnya sebuah peradaban. Peradaban besar inilah yang pernah terjadi dalam catatan sejarah Indonesia. Dalam perjalanan sejarah yang cukup panjang, Sriwijaya dan Majapahit merupakan dua imperium besar yang pernah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sriwijaya menjadi tonggak pertama sekaligus contoh dari sebuah kerajaan dengan kekuasaan maritim yang begitu besar. Semenjak berhasil menguasai jalur perdagangan melalui selat Malaka, Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya dan berhasil menembus ke kancah perdagangan maritime Asia serta menjalin hubungan atau kontak dagang dengan pedagang dan para penguasa dari luar wilayah Nusantara. Jejak dari napak tilas Sriwijaya kemudian membawa pengaruh yang begitu besar bagi bangsa Indonesia. Begitupula sebaliknya , Kerajaan Majapahit juga turut berperan penting dalam pelayaran perdagangan di wilayah Asia. Semenjak Sriwijaya mengalami keruntuhan, Majapahit kemudian mengambil alih dan memanfaatkan Sungai Brantas dan Bengawan Solo untuk kemudian menjadi pelabuhan-pelabuhan yang ramai disinggahi oleh para pedagang baik itu pedagang lokal maupun pedagang dari luar wilayah Nusantara. Dua kerajaan besar tersebut mampu memanfaatkan kondisi geografis untuk kemudian membangun perekonomian mereka masing-masing. Dengan begitu peranan dari keduanya mampu membawa Nusantara menjadi tersohor dikancah internasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Haryanti, Ita, and Retno Wulan. "Hubungan Pijat Bayi Dan Riwayat Kelahiran Prematur Dengan Kemampuan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 3 – 6 Bulan." Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja 8, no. 1 (April 12, 2023): 54–63. http://dx.doi.org/10.52235/cendekiamedika.v8i1.229.

Full text
Abstract:
Proses tumbuh kembang anak merupakan hal penting yang harus diperhatikan sejak dini, mengingat bahwa anak merupakan generasi penerus bangsa memiliki hak untuk mencapai perkembangan yang optimal, sehingga dibutuhkan anak dengan kualitas baik demi masa depan bangsa yang lebih baik. Penting untuk melatih kemampuan motorik kasar anak sejak dini, karena dapat mempengaruhi masa depan nya. Beberapa factor yang dapat mempengaruhi perkembangan bayi selain dari factor lingkungan berupa stimulasi /Pijat bayi, factor lingkungan post natal berupa kondisi anak pada saat lahir premature juga dapat mempengaruhi perkembangan bayi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pijat bayi dan riwayat kelahiran prematur dengan kemampuan motorik kasar bayi usia 3-6 bulan di kelurahan sekar Jaya Kab OKU tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasional Analitik dengan desain penelitian Cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini bayi usia 3-6 bulan sebanyak 145, dengan sampel sebanyak 107 tehnik sampling menggunakan accidental sampling. Analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara pijat bayi dengan kemampuan motorik kasar dengan nilai p value 0,000<0,0005 dan ada hubungan antara riwayat kelahiran prematur dengan kemampuan motorik kasar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Siregar, Ardina. "Pentingnya Pembentukan Karakter Peserta Didik For The Best Future di UPTD SMPN 1 Siabu Mandailing Natal." Jurnal Pengabdian Barelang 4, no. 1 (January 18, 2022): 28–32. http://dx.doi.org/10.33884/jpb.v4i1.4593.

Full text
Abstract:
Peserta didik yang berkarakter akan bertindak sesuai dengan aturan dan kaidah-kaidah yang berlaku di lingkungan sekitarnya. Bangsa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis, yaitu krisis kejujuran, tanggung jawab, tidak berpikir jauh ke depan, disiplin, kebersamaan, keadilan, dan kepedulian. tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh kelompok kami ini adalah untuk meningkatkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, agar terciptanya pendidikan yang berkarakter. Metode dalam kegiatan ini dilakukan secara bertahap yaitu dengan melihat masalah yang muncul kemudian menyelesaikan gejala yang muncul tersebut
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Hasimi, Diah Mukminatul. "ANALISIS PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) GUNA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM." REVENUE: Jurnal Manajemen Bisnis Islam 1, no. 01 (January 21, 2020): 61–72. http://dx.doi.org/10.24042/revenue.v1i01.5762.

Full text
Abstract:
Untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan cita-cita bangsa dan negara perlu adanya program yang berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat bahwa kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu program penanggulangan kemiskinan adalah Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan. Di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah Desa yang menerima bantuan tersebut sejak tahun 2002. Dan sudah berkali-kali melakukan perubahan yaitu yang pertama raskin lalu diperbarui menjadi rastra dan yang terakhir atau saat ini yaitu BPNT. Pada melakukan prasurvey terdapat beberapa masalah yaitu di kualitas berasnya yang kurang baik, penyalurannya yang tidak tepat yaitu tidak sebulan sekali dan tidak tepat sasaran karena masih ditemukan masyarakat yang komplen tentang hal itu. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dan Bagaimana implementasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dalam perspektof Ekonomi Islam. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dimana peneliti turun langsung kelapangan, data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner (Angket) dan data sekunder diperoleh dari data dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Merak Batin Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dengan total penerima 864. Dalam menentukan sampel menggunakan rumus Slovin. Data di peroleh dengan cara menyebar kuesioner (Angket) sebanyak 90 kepada penerima program BPNT. Hasil dalam penelitian ini adalah program BPNT di Desa Merak Batin ini belum terlaksana dengan baik, berdasarkan tingkat pencapaian indikator 6T yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi. Bahwa program BPNT di Desa Merak Batin ini hanya dapat memenuhi 3 indikator saja yaitu tepat jumlah, tepat harga, dan tepat kualitas. Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Merak Batin ini belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu, karena dari ketiga indikator kesejahteraan masyarakat yaitu kebutuhan dasar, tingkat kehidupan, dan memperluas skala ekonomi dan ketersediaan pilihan sosial bagi individu dan bangsa belum ada yang terpenuhi, karena program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Merak Batin ini hanya berfungsi sebagai penekan biaya pengeluaran rumah tangga miskin saja. Implementasi program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Merak Batin dilihat dari nilai-nilai dasar Ekonomi Islam hanya mampu memenuhi nilai dasar tafakul (Jaminan Sosial) dan tanggung jawab pemerintah untuk masyarakat dalam mendorong terciptanya hubungan yang baik di antara pemerintah dan masyarakatnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Astriana, Astriana, and Nita Evrianasari. "Hubungan Pengetahuan dengan Keterampilan Kader dalam Menimbang Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Natar Lampung Selatan." Jurnal Kebidanan Malahayati 5, no. 4 (November 6, 2019): 333–37. http://dx.doi.org/10.33024/jkm.v5i4.2059.

Full text
Abstract:
Latar Belakang : Gizi pada bayi dan balita merupakan indikator pembangunan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama pembangunan kesehatan yang menentukan suatu bangsa. Saat ini indonesia dihadapkan tidak hanya pada masalah gizi kurang akan tetapi dihadapkan pada permasalahan gizi ganda (double burden) yaitu gizi lebih dan kurang. Berbagai usaha telah dilakukan untuk menangani masalah gizi diindonesia, salah satunya adalah dengan membuat suatu wadah pelayanan kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat yaitu pos pelayanan terpadu (posyandu). Dalam observasi langsung pada kegiatan penimbangan bayi dan balita di posyandu kader tidak melakukan sesuai langkah penimbangan yang telah ditetapkan sehingga hasil penimbangan tidak valid. hal ini akan mengakibatkan gambaran status gizi yang dihasilkan menjadi kurang tepat, selain itu kader juga tidak menggambarkan grafik pada buku KMS dan tidak melakukan penyuluhan.Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Natar Lampung Selatan.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di posyandu wilayah kerja Pukesmas Natar Lampung Selatan. Jumlah sampel penelitian sebanyak 132 responden menggunakan teksnik sampling simple random sampling.Analisa data menggunakan chi-SquareHasil: Uji statistic menggunakan chi-square diperoleh p-value 0,000 < α 0,05, yang berarti bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau berarti ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas natar lampung selatan. Dengan nilai Odds Ratio sebesar 416,667. Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan dengan keterampilan kader dalam menimbang bayi dan balita di posyandu wilayah kerja puskesmas Natar Lampung Selatan.Kata kunci: Pengetahuan kader, keterampilan, menimbang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Sigiro, Oktavia Nurmawaty. "Ekstrak bunga telang sebagai pengganti ZA pada fermentasi nata de banana peel." Agrointek : Jurnal Teknologi Industri Pertanian 17, no. 1 (February 20, 2023): 70–77. http://dx.doi.org/10.21107/agrointek.v17i1.13971.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Nasution, Dina Syarifah. "KAMPANYE PENCEGAHAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR DENGAN KONSEP FASHION STREET." IJCD: Indonesian Journal of Community Dedication 1, no. 2 (June 25, 2023): 146–54. http://dx.doi.org/10.61214/ijcd.v1i2.100.

Full text
Abstract:
Narkoba adalah salah satu musuh terbesar bangsa Indonesia. Peredaran narkoba juga marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Peredaran narkoba tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan, tetapi juga di wilayah pedesaan. Mengingat peredaran narkoba yang cukup masif, maka narkoba sudah menjadi ancaman serius pada beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Mandailing Natal.Untuk mencegah penyebarluasan narkoba di kalangan pelajar diperlukan strategi khusus untuk melakukan tindakan preventif, salah satunya dengan cara melakukan kampanye pencegahan narkoba dengan menggunakan cara-cara yang kreatif seperti Fashion Street. Hampir tidak ada daerah di Indonesia yang masyarakatnya tidak terpapar narkoba. Oleh karena itu, permasalahan penyalahgunaan narkoba perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak. Diharapkan kampanye ini lebih efektif dan tepat sasaran karena lebih efisien karena dalam kegiatan yang di adakan menarik perhatian masyarakat yang lalu lalang terlebih-lebih penduduk disekitar kegiatan dilaksanakan. Tahapan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu; sosialisasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengabdian Mayarakat yang dilaksanakan berlangsung dari jam 14.00 wib sampai dengan selesai dan diikuti oleh 23 peserta dengan menggunakan kostum merah putih. Pokok bahasan yang disampaikan dan merupakan penilaian juri adalah Kampanye tentang Narkoba. Dengan adanya kegiatan Fashion street yang bertujuan untuk menggemakan bahwa Kabupaten Mandailing Natal merupakan wilayah darurat Narkoba. Pada akhirnya masyarakat Mandailing Natal menaruh perhatian besar terhadap kasus-kasus pengguna narkoba disekitarnya tidak lagi hanya diam dan tidak peduli karena tidak aada kaitannya dengan anak dan keturunannya seperti yang berlaku di masyarakat Mandailing Natal hari ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Putri, Sherly Novia Yuana, Wahyu Fajri Syaharani, Cindy Virgiani Budi Utami, Dyah Retno Safitri, Zahra Nur Arum, Zulfa Shafira Prihastari, and Anjar Ruspita Sari. "PENGARUH MIKROORGANISME, BAHAN BAKU, DAN WAKTU INKUBASI PADA KARAKTER NATA: REVIEW." Jurnal Teknologi Hasil Pertanian 14, no. 1 (February 17, 2021): 62. http://dx.doi.org/10.20961/jthp.v14i1.47654.

Full text
Abstract:
<p><em>Nata is an organic food product that has a high fiber content. Nata is a fermented produc</em><em>e </em><em>by <span style="text-decoration: underline;">Acetobacter</span> <span style="text-decoration: underline;">xylinum</span>. </em><em>There is very limited review article that discussed the making process of nata using different starter, raw material, and the length of incubation time in once. So that, </em><em>this </em><em>review</em><em> discusses the comparison of various parameters that affect the fermentation process of nata. This review aims to </em><em>discuss</em><em> the effect of using several types of microorganisms</em><em>,</em><em> different raw materials, and different fermentation time</em><em> on nata production</em><em>. Factors that influence the </em><em>success of nata</em><em> </em><em>fermentation process</em><em> include fermentation time, the addition of ingredients </em><em>(</em><em>sugar, vinegar, and urea</em><em>)</em><em>, the use of hollow caps, avoiding products from shocks, and the use of sterile equipment. The bacteria that can be used for </em><em>making nata</em><em> include <span style="text-decoration: underline;">Acetobacter</span> <span style="text-decoration: underline;">xylinum</span> and <span style="text-decoration: underline;">Acetobacter</span> </em><span style="text-decoration: underline;">sp</span><em>. Several raw materials can be used to make nata, such as coconut water, seaweed, banana peels, tofu water, cassava, and jackfruit straw. The best raw material to make nata from color parameters is seaweed, aroma parameter is jackfruit straw, and taste parameter is cassava. Based on chemical and physical tests, the best raw material for moisture content parameters is seaweed, fiber content parameter is cassava, thickness parameter is banana peel, and yield parameter is coconut water followed by cassava. The length of fermentation affects the thickness and weight of nata, chewier</em><em> texture of nata</em><em>, and the darker</em><em> color of nata</em><em>. The best thickness of nata </em><em>produced </em><em>on the 14<sup>th</sup> day of fermentation was 1.7 cm. The best overall weight of nata on </em><em>produced</em><em> the 10<sup>th</sup> day of fermentation was 600 g/L. The texture of nata was the chewiest in the fermentation time of 14 days</em><em> with</em><em> the value was 72.33 g/5mm. The lowest degree of nata</em><em> </em><em>whiteness </em><em>produced </em><em>on the 14<sup>th</sup> day of fermentation </em><em>with the value </em><em>was 72.307%.</em><em></em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Harvijanto, Andri. "Progresivitas Perjanjian Daud." Journal KERUSSO 5, no. 1 (March 27, 2020): 38–46. http://dx.doi.org/10.33856/kerusso.v5i1.123.

Full text
Abstract:
God's covenant with David is a core part of understanding God's plan for the development of the realization of the restoration of the state of Israel in the midst of the nation's deterioration. David became an ideal figure for kings in the eschatological period. In the future the promise will be fulfilled, renewed and expanded. Through the prophet Nathan a promise was given to David (2 Samuel 7: 12-17). Furthermore, the continuation of the David covenant can be understood through God's plan for the development of the realization of the restoration of the state of Israel in the midst of the nation's deterioration. David became an ideal figure for kings in the eschatological period. AbstrakPerjanjian Allah dengan Daud merupakan bagian inti untuk memahami rencana Allah bagi perkembangan perwujudan pemulihan keadaan Israel di tengah-tengah keterpurukan bangsa. Daud menjadi figur yang ideal bagi raja di masa eskatologis..Di masa yang akan datang janji itu dipenuhi, diperbaharui dan diperluas. Melalui nabi Natan janji diberikan kepada Daud (2 Samuel 7:12-17). Selanjutnya kesinambungan perjanjian Daud dapat dipahami melalui rencana Allah bagi perkembangan perwujudan pemulihan keadaan Israel di tengah-tengah keterpurukan bangsa. Daud menjadi figur yang ideal bagi raja di masa eskatologis.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Grimbeek, E. J., A. Viljoen, and S. Bentley. "First Occurrence of Panama Disease in Two Banana-Growing Areas of South Africa." Plant Disease 85, no. 11 (November 2001): 1211. http://dx.doi.org/10.1094/pdis.2001.85.11.1211b.

Full text
Abstract:
Fusarium wilt (Panama disease) of bananas is well established in two of the five banana production regions in South Africa: Kiepersol (near Hazyview) and southern KwaZulu-Natal. The disease is caused by a soilborne fungus, Fusarium oxysporumSchlechtend.: Fr. f. sp. cubense (E.F. Sm.) W.C. Snyd. & H.N. Hans., which is most commonly introduced into an area by infected plant material or in contaminated soil attached to vehicles, farm machinery, or footwear. In September 2000, banana plants were observed dying at an experimental site in a commercial Cavendish plantation in the Tzaneen area of the Northern Province of South Africa. Symptoms included wilting of leaves (starting from the oldest foliage) and yellow-brown discoloration of vascular tissue in the rhizome and pseudostem. These symptoms are typical of those described for Panama disease of bananas (2). Similar symptoms were observed at another experimental site in a banana plantation in the Komatipoort region of the Mpumalanga Province in November 2000. Komatipoort is currently the largest banana production region in South Africa. Panama disease has not previously been reported in the Tzaneen and Komatipoort regions. Both are at least 200 km away from the other banana production areas in South Africa. Fungal isolations were made from four diseased plants in both Tzaneen and Komatipoort, and the discolored tissue of the pseudostem was placed on potato dextrose agar amended with novobiocin (0.2 g/liter). Single-spore cultures made from developing colonies were identified as F. oxysporum based on morphological characteristics. Isolates were sent to the Cooperative Research Centre for Tropical Plant Protection (CRCTPP) in Australia for identification by means of DNA amplification fingerprinting (DAF) analysis (1). Based on DAF analysis, isolates from Tzaneen and Komatipoort were identical to those in vegetative compatibility group 0120 of F. oxysporum f. sp. cubense (“subtropical” race 4), the causal agent of Panama disease in Kiepersol and southern KwaZulu-Natal. Pathogenicity studies were performed in the greenhouse by inoculating 5-cm Cavendish banana plants with two isolates of F. oxysporum f. sp. cubense from Tzaneen and two isolates from Komatipoort. Ten plants per isolate were inoculated by submerging their roots in a suspension of microconidia (105 spores/ml). Roots of control plants were submerged in sterile distilled water. Within 6 weeks, wilting symptoms developed on the lower leaves of inoculated banana plants, and the central cylinder of the rhizomes turned reddish brown. F. oxysporum f. sp. cubense was reisolated from the diseased tissue to complete Koch's postulates. The outbreaks of Panama disease in Komatipoort and Tzaneen do not appear to have spread further. Both of the infected fields were placed under quarantine, and symptomatic plants were destroyed. References: (1) S. Bentley et al. Phytopathology 88:1283, 1998. (2) R. H. Stover. Fusarial Wilt (Panama Disease) of Bananas and Other Musa Species. CMI, Kew, Surrey, UK, 1962.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Bahalwan, Farida. "PENGARUH KONSENTRASI ZA TERHADAP KUALITAS NATA DE BANANA BERBAHAN DASAR KULIT PISANG KEPO." Biosel: Biology Science and Education 3, no. 1 (June 17, 2014): 39. http://dx.doi.org/10.33477/bs.v3i1.508.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Cornell, D. H., and R. J. Thomas. "Age and tectonic significance of the Banana Beach Gneiss, KwaZulu-Natal South Coast, South Africa." South African Journal of Geology 109, no. 3 (September 1, 2006): 335–40. http://dx.doi.org/10.2113/gssajg.109.3.335.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Dwiantari, Made Chryselia, I. Nyoman Widya Paramadhyaksa, and Tri Anggraini Prajnawrdhi. "Eksistensi Konsepsi Kiwa-Tengen pada Tata Ruang Umah Dadia di Desa Sukawana, Kintamani, Bangli." RUANG-SPACE, Jurnal Lingkungan Binaan (Space : Journal of the Built Environment) 6, no. 1 (April 30, 2019): 109. http://dx.doi.org/10.24843/jrs.2019.v06.i01.p08.

Full text
Abstract:
Sukawana Village is a village patterned in the Bali Aga culture located in the highland region of Kintamani District, Bangli Regency, Bali. The village's residential area is surrounded by hilly areas, ravines, and fields belonging to the residents. Within this village area there is a parent settlement complex that is the forerunner of the village. The settlements are in four banjar areas, namely in Munduk Lampah, Banjar Tanah Daha, Banjar Sukawana, and Banjar Desa. Each of these banjars is also composed of several umah dadia units in the form of a series of residential buildings in one natah or shared yard which is inhabited by a group of people who still have family ties. The pattern of building a house in one house unit is described as following the left lane pattern (kiwa) and the right lane (tengen). This pattern is formed in such a way based on many conceptual foundations that have been passed down from generation to generation. This study aims to determine the manifestation of the implementation of the concept of kiwa-tengen known in the cultural order in the village of Sukawana. The study was focused on spatial phenomena in umah dadia by applying rationalistic research methods. Findings found that the existence and application of the kiwa-tengen conception in Sukawana Village culture is related to the observer's point of view, the dichotomic conception of hulu-teben, brotherly relations between siblings and siblings, and the existence of imaginary axes in the umah dadia. Keywords: conception, kiwa-tengen, umah dadia, Sukawana Village, hulu-teben Abstrak Desa Sukawana adalah sebuah desa bercorak kultur Bali Aga yang berlokasi di wilayah dataran tinggi Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Wilayah permukiman desa ini dikelilingi oleh daerah perbukitan, jurang, serta area ladang milik para penduduk. Dalam wilayah desa ini terdapat suatu kompleks permukiman induk yang menjadi cikal bakal desa. Permukiman tersebut berada di empat wilayah banjar, yaitu di Banjar Munduk Lampah, Banjar Tanah Daha, Banjar Sukawana, dan Banjar Desa. Masing-masing banjar ini juga tersusun atas beberapa unit umah dadia yang berwujud sederetan bangunan rumah tinggal dalam satu natah atau pekarangan bersama yang dihuni oleh sekelompok orang yang masih mempunyai hubungan ikatan keluarga. Pola bangunan rumah dalam satu unit umah dadia digambarkan menganut pola lajur kiri (kiwa) dan lajur kanan (tengen). Pola ini terbentuk sedemikian rupa berdasarkan banyak dasar konsepsual yang sudah berlaku secara turun temurun. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran wujud implementasi dari konsepsi kiwa-tengen yang dikenal dalam tatanan budaya di Desa Sukawana. Kajian yang dilakukan terfokus pada fenomena keruangan dalam umah dadia dengan menerapkan metode penelitian rasionalistik. Temuan yang didapatkan bahwa keberadaan dan penerapan konsepsi kiwa-tengen dalam kultur Desa Sukawana adalah terkait dengan sudut pandang pengamat, konsepsi dikotomik hulu-teben, serta keberadaan sumbu aksis imajiner dalam pekarangan umah dadia. Kata kunci: konsepsi, kiwa-tengen, umah dadia, Desa Sukawana, hulu-teben
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Noordia, Anna, Tutut Nurita, and Ratna Candra Dewi. "RESPONS PESERTA PELATIHAN PEMBUATAN SARI BUAH PISANG DAN NATA DE BANANA SKIN LIMBAH KULIT PISANG DI LIDAH KULON LAKSRSANTRI DAN JAGIR SIDOMUKTI." Jurnal ABDI 2, no. 1 (June 15, 2016): 6. http://dx.doi.org/10.26740/ja.v2n1.p6-9.

Full text
Abstract:
Perkembangan kebun rakyat dan industri olahan di daerah sentra produksi, dapat memberikan peluang baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perluasan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Hasil survey lokasi pada wilayah Lidah Kulon RT 05 dan RW 02 didapatkan adanya banyak kebun kering yang sebagian besar ditumbuhi dengan tanaman pisang, sementara daerah Jagir Sidomukti dekat dengan pasar Mangga Dua, DTC Wonokromo dan Pasar Bendul. Ketiga pasar ini merupakan sentra perkulakan pisang skala besar. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah Sebagian besar ibu-ibu rumah tangga di daerah Lidah Kulon RT 05 dan RW 02 Lakarsantri ini mengisi waktunya hanya dengan melakukan pekerjaan rutin rumah tangga dan selanjutnya menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama kerabat atau tetangga sekitar atau berdiam diri di rumah menunggu anak pulang sekolah dan suami pulang kerja. Ibu-ibu di daerah Jagir Sidomukti tidak mempunyai kegiatan apapun sehingga memiliki banyak waktu luang yang tidak termanfaatkan dan juga tidak mengetahui apa saja kelebihan dan potensi yang terpendam dari tanaman pisang dan bagaimana mereka bisa memanfaatkan potensi tersebut agar lebih berdaya guna dan menghasilkan produk yang bernilai jual seperti pembuatan sari buah pisang dan nata de banana skin limbah kulit pisang. Solusinya, mitra satu dan mitra dua, keduanya dilatih cara pengolahan buah pisang menjadi produk sari buah pisang dan pembuatan produk nata de banana dari kulit pisang sebagai alternatif wirausaha baru di wilayah mereka. Hasil dari pelaksanaan IbM menunjukkan bahwa pelaksanaan pelatihan dianggap penting.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Supakod, S., and A. Wongwicharn. "Cheap Media for Inoculum Preparation of Acetic Acid Bacteria." Advanced Materials Research 506 (April 2012): 575–78. http://dx.doi.org/10.4028/www.scientific.net/amr.506.575.

Full text
Abstract:
Acetic acid bacteria are used in the production of many kinds of food product: Acetobacter aceti, a starter culture of vinegar fermentation; Acetobacter xylinum, a starter culture of bacterial cellulose production (nata de coco). The objective of this research was to find cheap media for the preparation of seed culture of these bacteria. Coconut water, banana juice and a mixture of coconut water and banana juice (ratio 1:1) were used as inoculation media and compared with HS and GEY, the commonly used media for acetic acid bacteria. Acetobacter aceti TISTR102, Acetobacter xylinum TISTR975, Acetobacter xylinum AGR60 and the isolated Acetobacter xylinum Coc5 were used as the test strains. The pH and total sugar of all media were adjusted as the control media (HS & GEY) at 5.0 and 2% (w/v), respectively. The results found that all strains grew well in each medium and viable cells achieved the level of at least 106 CFU/ml when cultured for 12 hours at 30°C, 200 rpm. The result shows that constitutes of agricultural product such as coconut water and banana juice can be used as cheap inoculation media for acetic acid bacteria.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Khotimah, Khusnul, and Siti Nasiah. "Pelatihan Pengolahan Limbah Usaha Kecil Mengah Menjadi Bahan Makanan Yang Bernilai Ekonomi Di Desa Mulawarman Tenggarong Sebrang Kutai Kartanegara." Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 7, no. 3 (September 30, 2022): 393–404. http://dx.doi.org/10.36312/linov.v7i3.862.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat desa Mulawarman bagaimana pengolahan limbah dari usaha kecil menengah menjadi makanan yang bernilai ekonomi di desa Mulawarman, dan membuka peluang kerja bagi masyarakat desa Mulawarman melalui pengolahan limbah dari usaha kecil menengah menjadi makanan. Jenis penelitian ini adalah pengabdian kegiatan masyarakat. Adapaun prosedur dalam penelitian ini yaitu Discovery, Dream, Design, dan Destiny. Peserta dalam pelatihan ini sebanyak 52 peserta yang terdiri dari ibu PKK masyarakat tenggarong sebrang samarinda yang telah memiliki UKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh beberapa hasil limbah yang dijadikan sebagai bahan pangan bernilai ekonomi yaitu limbah air kelapa melalui beberapa proses menjadi starter, limbah kulit pisang melalui beberapa tahap proses menjadi nata de banana, kulit singkong melalui beberpa proses menjadi keripik kulit singkong, dan limbah jerami nangka melalui beberapa proses menjadi abon. Selain itu manfaat pelatihan pengolahan limbah UKM bagi Masyarakat di desa Mulawarman antara lain dapat membantu mengurangi limbah yang dihasilkan oleh kegiatan UKM, memberikan keterampilan dalam pengolahan limbah menjadi bahan pangan yang bernilai ekonomis, membuka kesempatan bagi masyarakat tenggarong sebrang dalam berbisnis. Training Of Waste Processing From Smss Into Economic Value Food Materials In Mulawarman Village Tenggarong Sebrang Kutai Kartanegara This study aims to provide training to the people of Mulawarman village how small waste processing becomes economically feasible in Mulawarman village. This type of research is community service . The procedures in this study are: Discovery, Dream, Design, and Destiny. Participants in this training were 52 participants consiting of the PKK women from the Tenggarong community across Samarinda who already have SMEs. The results showed that some waste products that were used as food with economic value were coconut water waste through several processes to become a starter, banana peel waste through several stages of processing into nata de banana, cassava peels through several processes into cassava peel chips, and straw waste. jackfruit goes through several processes to become shredded. In addition, the benefits of SME waste management training for the community in Mulawarman village, among others, can help reduce waste generated by SME activities, provide skills in processing waste into food that has economic value, open opportunities for the Tenggarong Sebrang community in doing business.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Korzec, Cezary. "Prorok wobec zła i władzy (2 Sm 12,9)." Verbum Vitae 14 (December 14, 2008): 17–38. http://dx.doi.org/10.31743/vv.1477.

Full text
Abstract:
L’intervento di profeta Natan, racontato nel 2 Sam 12, smaschera Davide come committente della morte di Uria. Il male commesso e stato possibile grazie al potere reale del re di Israele. La situazione e una tra le molte racontate dalla Bibbia: il male trova spesso appoggio nel potere. Nell’articolo viene offerta una analisi detagliata del testo di Am 2,6-8 sotto questo aspetto. Il male che perverte la vita di Israele trova l’appoggio nelle istituzioni che sono state convocate per protteggere la santitià della vita del popolo di Dio. Nelia visione profetica della vita di società di cui testimoniaza offre Am 2,6-8 il male non e qualcosa banale o accidentale. È un vero proggetto portato avanti grazie all’esistenza delle vere strutture che ne danno appoggio.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Puspitasari, Niken. "MODEL KOMUNIKASI ANTAR UMAT BERAGAMA DI ERA DIGITAL DALAM MENCIPTAKAN KERUKUNAN BANGSA (Studi Pada Masyarakat Muslim Mayoritas – Minoritas di daerah Sleman-DIY dan Sintang-KalBar)." Profetik: Jurnal Komunikasi 12, no. 2 (March 25, 2020): 291. http://dx.doi.org/10.14421/pjk.v12i2.1664.

Full text
Abstract:
Abstrak - Perkembangan Teknologi komunikasi yang pesat saat ini tak ayal berimbas juga pada isu-isu nasional yang marak melalui media sosial. Penyebutan era digital yang saat ini terdengar biasa merupakan era dimana sudah tidak ada lagi sekat maupun batasan geografis di masyarakat dalam mengakses informasi. Berangkat dari berita yang terjadi di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat terkait penolakan warga dayak terhadap kehadiran Sekjen MUI untuk datang kedaerah tersebut serta penolakan yang terjadi di Bandung saat Acara Kebaktian Natal Umat Kristen yang menghadirkan Pdt.Dr.Stephen Tong pada sesi kedua yang sedianya dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB di Gedung Sabuga dibubarkan oleh sekelompok organisasi massa Islam, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam bagaimana model komunikasi antar umat beragama di era digital dalam menciptakan kerukunan bangsa. Menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui Partisipatori Observation, dokumentasi, dan indepth interview sebagai panduan dalam mencari informasi, peneliti berharap penelitian ini bisa menjadi Role Model untuk daerah-daerah lain di Indonesia dalam menciptakan kerukunan beragama. Teknik analisis yang digunakan berupa pemaparan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian keabsahan data diuji melalui triangulasi data serta kecukupan referensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Defriza, Rita. "URGENSI KEPEMILIKAN AKTA CERAI BAGI MASYARAKAT BATU SONDAT DALAM MENJAGA KETAHANAN KELUARGA DI KECAMATAN BATAHAN KABUPATEN MANDAILING NATAL." Jurnal Keislaman 5, no. 1 (March 1, 2022): 143–57. http://dx.doi.org/10.54298/jk.v5i1.3650.

Full text
Abstract:
Bagian terkecil dalam masyarakat adalah keluarga dan juga bagian kelompok sosial untuk membentuk kehidupan suatu bangsa. Banyak istilah yang dikenal dalam masyarakat tentang keluarga seperti keluarga sakinah, keluarga bahagia, keluarga sejahtera, keuarga yang harmonis serta keluarga berkualitas yang menggambarkan tentang nilai-nilai kehidupan rumah tangga yang harus dijaga dalam keluarga. Keluarga yang tidak harmonis dan terjadi perselisihan hingga berujung pada prceraian, hal ini berdampak negatif pada ketahanan bagi keluarga di tengah masyarakat. Perceraian yang dilaksanakan di luar pengadilan atau tanpa mendaftarkan perceraian di Pengadilan baik itu Pengadilan Negeri maupun Pengadilan Agama mengakibatkan kerugian terhadap unsur keluarga, baik itu isteri maupun suami yang diceraikan, dan anak-anak akibat perceraian serta harta yang didapat selama pernikahan berlangsung. Penelitan ini bertujuan untuk memahami tingkat pemahaman atau pengetahuan masyarakat di desa desa Batu Sondat dalam pengurusan perceraian dan kepemilikan surat cerai. Sikap hukum serta perilaku hukum masyarakat di desa Batu Sondat dalam kepemilikan akta cerai, serta upaya yang dilakukan dalam kepemilikan akta cerai, dan kepemilikan akta cerai terhadap ketahanan keluarga di desa Batu Sondat. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analitis yaitu penelitian yang menfokuskan pada hasi observasi serta wawancara dengan berbagai informan yang ditunjuk oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini yaitu masyarakat Batu Sondat, hasil penelitian yang diperoleh yaitu masyarakat banyak yang tidak mengetahui prosedur perceraian dengan pencatatan perceraian di Pengadilan baik itu pencatatan perceraian di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama, jarak tempuh pengadilan yang jauh dari wilayah domisili serta biaya dan waktu yang lama apabila perceraian mereka lakukan di Pengadilan, dalam artian masyarakat masih banyak yang kurang taat pada hukum. Kesimpulan pentingnya mengembangkan dan menumbuhkan kesadaran terhadap hukum bagi masyarakat untuk kepemilikan surat cerai, pentingnya hukum disampaikan pada masyarakat bahwa prceraian harus dilakukan dan di daftrakan di pengadilan serta konsekuansi yang diakibatkan dari perceraian. Perceraian yang terjai di luar pengadilan atau tidak terdaftar di pengadilan berdampak buruk serta berdampak sangat tidak negatif baik terhadap anak, istri atau suami yang bercerai, dan harta yang diperoleh sepanjang perkawinan berlangsung. Pentingnya meningkatkan hukum terhadap masyarakat agar masyarakat sadar dan taat terhadap hukum serta todak melakukan pelanggaran terhadap hukum itu sendiri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Mariana, Maya, and NFN Miftakhurohmah. "DETEKSI CMV DAN PYMoV PADA BENIH LADA (Piper nigrum) DENGAN TEKNIK ELISA." Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 27, no. 2 (April 20, 2017): 155. http://dx.doi.org/10.21082/bullittro.v27n2.2016.155-162.

Full text
Abstract:
<p class="IsiabstrakIndonesia">Salah satu kendala penting pada budidaya tanaman lada yaitu penyakit kerdil yang disebabkan oleh <em>Piper yellow mottle virus </em>(PYMoV) dan <em>Cucumber mosaic virus </em>(CMV). Tindakan pencegahan penyebaran penyakit dapat dilakukan salah satunya dengan penggunaan benih sehat bebas dari infeksi PYMoV dan CMV. Tujuan penelitian adalah mendeteksi keberadaan PYMoV dan CMV pada benih lada siap tanam secara serologi menggunakan teknik ELISA. Benih lada yang dideteksi berumur 5 bulan, berasal dari penangkar benih di Sukabumi (Jawa Barat) dan Purbalingga (Jawa Tengah). Varietas lada yang diambil di Sukabumi adalah Natar 1, Petaling, dan Lampung Daun Kecil., masing-masing sebanyak 10 sampel, sedangkan di Purbalingga hanya ada Natar 1, diambil 30 sampel. Di setiap lokasi pembibitan juga dilakukan pengamatan terhadap gejala infeksi virus yang ditemukan. Deteksi virus dilakukan secara <em>Double Antibody Sandwich</em> (DAS)-ELISA menggunakan antiserum <em>Banana streak virus</em> (BSV) untuk PYMoV dan antiserum CMV untuk deteksi CMV. Hasil ELISA dibaca nilai absorbannya dengan elisa reader pada panjang gelombang 405 nm. Sampel dinilai positif, jika nilai absorbansinya 1,5 kali lebih besar daripada kontrol negatif. Gejala infeksi virus pada benih bervariasi, yaitu klorotik, belang, dan belang disertai perubahan bentuk daun. Hasil pengujian ELISA menunjukkan bahwa 66% benih lada dari Sukabumi dan 46% dari Purbalingga terinfeksi virus CMV. Namun, tidak ada satu pun yang menunjukkan reaksi positif terhadap antiserum PYMoV. Hal ini diduga karena konsentrasi PYMoV terlalu rendah sehingga tidak terdeteksi secara ELISA. Untuk mencegah penyebaran virus, deteksi virus pada benih lada penting dilakukan sebelum digunakan sebagai bahan tanaman. </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Sharma, Sanjay. "Book reviews : J.S. GREWAL and INDU BANGA eds., Studies in Urban History, Amritsar Guru Nanak Dev University, 209 pp., Rs. 42 (hb.) Rs. 35 (pb.)." Indian Economic & Social History Review 22, no. 4 (December 1985): 470. http://dx.doi.org/10.1177/001946468502200409.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Novita. "Hubungan Pengetahuan, Sikap, Peran Tenaga Kesehatan, Dan Fasilitas Kesehatan Dengan Perilaku Pencegahan Penularan HIV Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan." Indonesian Scholar Journal of Nursing and Midwifery Science (ISJNMS) 3, no. 07 (March 1, 2024): 1321–32. http://dx.doi.org/10.54402/isjnms.v3i07.430.

Full text
Abstract:
Introduction: HIV examination of pregnant women is a mandatory program that must be offered to pregnant women who will conduct an examination of pregnancy or ANC (Ante Natal Care) in health facilities for early intervention in the prevention of HIV transmission. The purpose of this study is to determine the relationship between knowledge, attitudes, and the role of health workers and health facilities in the prevention of HIV transmission in pregnant women at the Simpang Rimba Health Center in 2022. Methods: This type of research is analytic descriptive research using quantitative methods with a cross-sectional approach. The sampling technique was total sampling with a sample of 65 people. Results: The results of the statistical test have a relationship between knowledge with the prevention behavior of HIV transmission in the mother (p-value = 0,001). There is a relationship between attitude with the prevention behavior of HIV transmission in pregnant women (p-value = 0,000). There is a relationship between health facilities with the prevention behavior of HIV transmission in pregnant women (p-value = 0,000). Discussion: The conclusion is that there is a relationship between knowledge, attitudes, and the role of health workers and health facilities in the prevention behavior of HIV transmission to pregnant women at the Simpang Rimba Health Center in 2022. for this research, a health worker to spread simple brochures and leaflets such as HIV/AIDS IEC in every place of activities or association of mothers in the community so that the information can lead to the desire of the mother to take the HIV test.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Sriwedari, Daisy A., and Edwin Kristianto Sijabat. "Application of Bacterial Nano Cellulose as a Reinforcing Material in The Liner Test Paper." Jurnal Bahan Alam Terbarukan 9, no. 2 (December 20, 2020): 126–34. http://dx.doi.org/10.15294/jbat.v9i02.26812.

Full text
Abstract:
This research is about the application of Bacterial nano cellulose (BNC) as a reinforcing material in the making of liner test paper. BNC was obtained from the fermentation of banana peel extract using Gluconacetobacter xylinum bacteria obtained from the making starter of nata de coco. The reason for using banana peel waste is because it’s available in large number all across Indonesia. BNC is mixed with secondary fiber as a raw material for making liner test paper. From the experimental handsheets results, strength properties and absorption properties were then tested. Variations in the composition of the use of BNC are 0% (blank), 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% of the handsheet dry weight. The BNC is also applicated on surface sizing as a substitute for the surface sizing agent. The results of this study indicate that BNC can be used as an alternative raw material on wet end and on surface sizing, because both applications can increase the strength properties of liner test paper, and can reduce the use of chemical additive. The highest increase in strength properties of liner test paper was obtained at the composition of nano cellulose 30% and using surface sizing. Ring crush index is 14.02 Nm / g, concora index is 12.73 Nm / g, bursting index is 3.78 KPa.m² / g, ply bonding is 388.57 J / m². The absorption properties of paper increases but it has a low prosity. The highest cobb size results are obtained at 30% BNC composition, which is 45.30 g / m2 without using surface sizing and 41.83 g / m² using surface sizing. The highest porosity value is obtained at 30% BNC composition, which is 158 s / 100cc using surface sizing. This research is expected to be a reference for further research in the field of BNC, as the alternative raw materials besides wood in paper making.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Techavuthiporn, Chairat, Hataitip Nimitkeatkai, Manasikan Thammawong, and Kohei Nakano. "A coating made from carboxymethyl cellulose derived from commercial nata de coco reduces postharvest changes in ‘Hom Thong’ banana fruit during ambient storage." Postharvest Biology and Technology 208 (February 2024): 112650. http://dx.doi.org/10.1016/j.postharvbio.2023.112650.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Rahman, Ali, and Zuwardi Zuwardi. "Tradisi Batabuik: Pergulatan Antara Nilai Religius dengan Komodifikasi Pariwisata dalam Masyarakat Pariaman di Sumatera Barat." Kontekstualita 37, no. 2 (December 1, 2022): 139–50. http://dx.doi.org/10.30631/37.2.139-150.

Full text
Abstract:
Tabuik is a local tradition that has developed in the Pariaman community of West Sumatra. This tradition is claimed to be a religious tradition which is interpreted as a symbol in commemorating the death of the grandson of the Prophet in the war in the Karbala Field. Many rituals are carried out in this tradition process, starting from the rite of maambiak tanah ke sungai, maambiak/manabang banana stem, maatam, marandai, maarak jari-jari, maarak saroban, tabuik naiak pangkek, maoyak tabuik, until closed with the rite of throwing tabuik into the sea. The rites are manifested in the form of processions (arakan). This research is a descriptive qualitative research with literature study methods. Initially, Tabuik was carried out as a sacred ceremony and contained high religious value for tabuik practitioners, with the preparation of Tabuik events as well as celebrating religious holidays. However, the current implementation of Tabuik is more about showing the entertainment or tourism value of Pariaman City. Since the local government carried out a tourism development program, Tabuik has become one of the tools used for the benefit of tourist visits. The inclusion of tabuik as a program of interest for tourist visits, caused commodification in the Tabuik tradition. There have been various changes in the implementation of Tabuik, especially about changes in its ritualization.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Harun, Martin. "Peter Walker, In the Steps of Jesus: Menapak Jejak Mesias, diterjemahkan oleh V. Indra Sanjaya, Yogyakarta: Kanisius, 2010, 215 hlm." DISKURSUS - JURNAL FILSAFAT DAN TEOLOGI STF DRIYARKARA 9, no. 2 (October 11, 2010): 296–98. http://dx.doi.org/10.36383/diskursus.v9i2.221.

Full text
Abstract:
Dalam Alkitab Kristen tersimpan empat kisah Injil yang dengan cara- nya masing-masing menceritakan hidup dan karya Yesus dari Nazaret. Riwayat-riwayat itu dapat sangat bermakna bagi pembaca yang satu, tetapi juga sulit dipahami oleh pembaca yang lain. Hal ini disebabkan, antara lain, karena manusia masa kini kurang akrab dengan latar belakang, zaman dan tempat kisah Injil tersebut ditulis. Bagaimana mengatasi kesulitan itu? Peter Walker, seorang dosen Alkitab di Universitas Oxford, yang pernah meneliti situs-situs di Tanah Suci, dan berpengalaman sebagai pemandu rombongan peziarah, menemukan solusi yang menarik dan sangat berguna. Ia menyusun buku In the Steps of Jesus, untuk memperkenalkan kisah Injil terutama Injil Lukas sambil membawa pembaca buku ini ke tempat-tempat terjadinya adegan-adegan riwayat hidup dan karya Yesus. Tempat-tempat itu diperlihatkannya dengan foto dan gambar, disertai keterangan yang mampu membuka mata dan hati pembaca. ............................................... Tahun lalu kami sudah memperkenalkan kembaran buku ini: In the Steps of Saint Paul: Penabur Sabda Segala Bangsa, yang disusun oleh pengarang yang sama, Peter Walker, dan juga diterjemahkan oleh pener- jemah yang sama, pakar Alkitab V. Indra Sanjaya dan diterbitkan pula oleh Kanisius. Kedua buku ini bukan hanya enak dipandang dan dibaca, tetapi juga memberi informasi yang dapat diandalkan oleh pembaca dari kalangan mana pun yang ingin lebih mengenal sejarah awal agama Kristen dan warisannya di Palestina serta wilayah Laut Tengah. Buku In the Steps of Jesus ini merupakan suatu penziarahan tersendiri, semacam napak tilas perjalanan hidup Yesus. Selain dapat menjadi buku panduan bagi segelintir orang yang sempat berwisata ke Tanah Suci, buku ini juga membuka kesempatan “berziarah batin” bagi mereka yang tidak pernah akan dapat berangkat ke tanah itu; dan tentu tetap juga memberi banyak pencerahan bagi mereka yang telah pulang dari ziarah yang nyata. (Martin Harun, Program Studi Ilmu Teologi, Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Jie, Tan Yong, Junaidi Zakaria, Shahril Mohamad, Chua Gek Kee, Nurshahfiqah Latif, and Mohd Hairul Ab Rahim. "Isolation and Identification of Acetobacter tropicalis From Selected Malaysian Local Fruits for Potential BC Production." Malaysian Applied Biology 52, no. 4 (October 31, 2023): 133–43. http://dx.doi.org/10.55230/mabjournal.v52i4.a048.

Full text
Abstract:
Acetobacter spp. that are commonly found on fruits, can perform oxidation processes, resulting in acetic acid production in vinegar. Besides that, Acetobacter spp. able to produce bacterial cellulose (BC), which is an essential by-product. This present study was carried out to isolate Acetobacter spp. from selected local fruits. Species verification of the bacterial isolates was performed using molecular and bioinformatic approaches. A total of six local fruits (starfruit, jackfruit, watermelon, pineapple, honeydew & banana) were subjected to seven days of fermentation in a brown sugar solution. Acetobacter spp. were isolated from the fermented medium using bromocresol green ethanol agar as the selective medium. Thirteen bacterial isolates were obtained and subjected to molecular works, including DNA extraction and PCR amplification using universal primers, targeting the 16S rRNA genes. PCR-amplified products were selected for single-pass sequencing. BLASTn analysis of the sequencing results showed three isolates (23.1%) belonging to Acetobacter tropicalis and one isolate (7.7%) representing Gluconobacter oxydans might have potential in BC production. However, the remaining nine isolates (69.2%) hit the Lactobacillus genus. Morphological observation using FESEM showed that the BC produced by all the positive bacterial isolates is similar to dried nata de coco and BC produced by Acetobacter xylinum. In addition, four similar regions of -OH stretch (3400 - 3300 cm-1), -CH stretch (2970 to 2800 cm-1), -OH bending (1620 cm-1), and -COC stretch (1100 to 1073 cm-1) are identified in the BC samples. In the future, the isolated Acetobacter and Gluconobacter strains could be further utilized for large-scale BC production in a suitable fermentation medium.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Murni, Viviana, Angelina Ofita Belo, Maria Ersi Diu, Dominikus S. Jebarus, and Heronimus Samlan. "Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Lokal." JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) 4, no. 4 (August 1, 2021): 755–62. http://dx.doi.org/10.33024/jkpm.v4i4.3806.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Kegiatan pengadian kepada masyarakat yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kuliah kerja nyata dilatarbelakangi oleh hasil observasi tim pengabdian kepada masyarakat, yaitu masyarakat desa Poco belum memanfaatkan hasil pertanian menjadi sesuatu yang bisa menambah penghasilan keluarga. Selain itu, Ibu rumah tangga belum aktif untuk membantu menambah pendapatan keluarga. Oleh karena itu, tim Unika Santu Paulus Ruteng mengadakan program pengabdian kepada masyarakat dengan memberdayakan para ibu rumah tangga kelompok basis gereja Santu Lukas Poco melalui pengolahan sumber daya lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi para ibu rumah tangga. Program ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu observasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dapat berpengaruh positif terhadap para ibu rumah tangga dalam menambah penghasilan keluarga. Para ibu rumah tangga menjadikan bolu pisang sebagai camilan natal dan usaha untuk menambah pendapatan mereka. Memanfaatkan hasil pertanian dan pemberdayaan para ibu rumah tangga merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh berbagai pihak, terutama pemerintah desa. Kata Kunci : Pemerdayaan Ibu Rumah Tangga, Pemanfaatan Sumber Daya Lokal ABSTRACTCommunity service activities that were carried out simultaneously with the implementation of real work lectures are motivated by the results of the community service team’s observations, namely that the Poco village community has not utilized agricultural products into something that can increase family income. In addition, housewives have not been active in helping to increase family income. Therefore, the Indonesian Catholic University of Saint Paul Ruteng team held a community service by empowering church-based group housewives to the processing of local resources. This activity aims to develop the potential of housewives. This program was carried out through several stages, namely observation, planning, implementation, and evaluation. This program has a positive effect on housewives in increasing family income. The housewives who use banana cake as a Christmas snack are trying to increase their income. Utilizing agricultural products and empowering housewives are very important things that must be considered by various parties, especially the village government. Keywords: empowerment of housewives, utilization of local resources
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Sequeira Rankin, Francisco. "Autonomía y juventudes en el Caribe sur nicaragüense." Wani 69 (October 27, 2016): 81–88. http://dx.doi.org/10.5377/wani.v69i0.2954.

Full text
Abstract:
Luego de cumplir veintiséis años de autonomía en el Caribe nicaragüense, en este artículo su autor analiza los resultados de una encuesta a la juventud, en cinco municipios de población predominantemente indígena, mestiza y afrodescendiente de la RACS. La encuesta trata de medir conocimientos, aspiraciones, percepciones y participación de la juventud en la autonomía. En el artículo están resumidas las recomendaciones planteadas en el estudio para futuras intervenciones dirigidas a potenciar la capacidad de agencia y estimular la participación ciudadana de adolescentes y jóvenes de la región.Wani Vol.69 2014, pp.81-88KÛS TASBAIA BAIKI SAKAN SAUT SAITKA RA (RAAS) WAHMA TIARA NANI WARK NANI TILARA DINKAIA LÂKA BANaha stadi munanka nara taura ulbansa kainara dia takanba, wark nani lainkara wahma tiara nani nawas nahki iwi banghwiba, trabil saura nani tilara, iwanka natka, bara klauna tasbaia ra wahma tiara nani ba wark nani tilara dinkaia dukiara wark ka nani daukaia. Ninkara makabisa wahma tiara nani ba wark nani sut tilara dinkaia. Kûs tasbaia baiki sakan saut saitka ra (RAAS) wahma tiara nani wark nani tilara dinkaia dukiara stadi munanka wauhkataya ra aisi ba baku. Naha tasbaia ra sika wark ka daukaisa nina ba sika Kul sinska lâka nani pain briaia bara wahma tiara nani pain pawanka lâka nani yabaia ba. Ninkara wauhkataya nara aisi prakisa kampani nani bara âpis nani sat sat banghwi bara witing nani blestu naha wahmika bara tiarka nani Nikarawa karibika tasbaia ra îwi banghwi bara wark yabaia ba dukiara.KÛS SAUNI SAHWI YAKNA WADAH SAITNI KAU (RAAS) YAK, WAWAHMA SIRARAU BALNA WARK PAS YAK ÂNIN LÂNI BALNA Adika laihwi talna akat tatuna yak ulna sara puyun ais kalahna dai kidika, wark balna ninin yak wawahma sirarau balna war minit ampat yalalahwi bangh kidika, trabil dutni pas yakat, ampat yalahwi bangh kidika, dawak ma sauki wawahnima sirarauni balna bitik wark balna pas yakat ânin yulni warkni balna kidi yamnin. Usnit yak yulwi wawahma sirarau balna kidi wark balna bitik pas yakat awi dûnin yulni. Kus sauni sahwi yakna wadah saitni kau (RAAS) yak. wawahma sirarau balna wark balna pas yakat ânin yulni waunhtaya yayamna pas yakat yulwa kapat. Adika sauni yakat warkni balna yayamnin ahawa ayangni kidika kuduh Kûl sinsni lâni balna yamni dunin dawak wawahma sirarau balna yamni bararakwarang yulni. Usnit yak wauhnitaya akat yulwi putwi, kampani balna dawak âpis balna sat sat bangh yakat, witingna blestu adika wawahnima dawak sirarauni balna Nikarawa karibi ni sauni yak yalahwi bangh yakat wark dianin ki.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Siregar, Ameilia Zuliyanti, Tulus Tulus, and Elisa Julianti. "PELATIHAN PENGOLAHAN KOPI TEPAT GUNA MENJADI MAKANAN DAN MINUMAN ANEKA RASA DAN WARNA." SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 6, no. 3 (September 28, 2022): 1601. http://dx.doi.org/10.31764/jpmb.v6i3.10591.

Full text
Abstract:
ABSTRAKIndonesia merupakan salah satu negara pengekspor keempat kopi terbesar di dunia, setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Kopi Arabica Aceh Tengah merupakan salah satu kopi spesialti dari Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi yang dibudidayakan di Desa Telagah. Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat berlokasi 60.6 km dengan jarak tempuh 1 jam 37 menit dari Kota Medan. Petani kopi di daerah mitra di Desa Telagah, teridentifikasi memiliki pengetahuan rendah, keterampilan sederhana, modal terbatas dalam budidaya dan pengelolaan kopi belum maksimal. Oleh sebab itu, sangat penting dilakukan kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) yang difokuskan untuk menganalisis faktor-faktor internal, eksternal, strategi pengembangan dan konservasi kopi, minuman penikmat rasa yang trendi masa kini. Kualitas kopi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti varietas kopi, pengendalian hama terpadu kopi, lokasi budidaya kopi, pemanenan kopi serta pengolahan pasca panen kopi. Kelompok petani kopi ‘Perteguhan-Telagah’, menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah dengan menginisiasi ‘Model Edukop’, edukasi budidaya dan pengelolaan kopi diharapkan dapat mendukung ekonomi kreatif berkonsepkan ekosistem berkelanjutan, mengenalkan kepada masyarakat budidaya kopi sebagai wahana edukasi dan produksi sebagai minuman dan makanan olahan tepat rasa, tepat gizi, dan tepat guna yang meningkatkan kesejahteraan petani kopi. Rencana kegiatan PKM dilakukan dalam bentuk sosialisasi informasi, pelatihan, bimbingan teknis, dan pendampingan ke kepada mitra petani kopi serta masyarakat. Diprediksikan sumbangan mesin sangrai dan alat grinder pengabdian DRTPM Kemendikbudristek-USU 2022 kepada Poktan Kopi Perteguhan, dalam pengolahan dari kopi menjadi aneka minuman Kopnaco (Kopi-Nata de Coco), Koptel (kopi-Telang), dan Kopcin (Kopi-Cincau) serta makanan dalam bentuk snek Pisang kopi keju (Piskoju), Mikop (mie kopi), Nasi goreng kopi (Naskop) serta sambal kopi. Program PKM Kopi Telagah berbasiskan riset dan sinergitas dengan masyarakat untuk mencapai tujuan khusus mewujudkan Desa Telagah sebagai model harmoni masyarakat Sumatera Utara. Kata kunci: kopi; pengolahan; makanan; minuman; telagah ABSTRACTIndonesia is one of the fourth largest coffee exporting countries in the world, after Brazil, Vietnam and Colombia. Central Aceh Arabica Coffee is one of the specialty coffees from Indonesia has high economic value was cultivated in Telagah Village. Telagah Village, Sei Bingei District, Langkat Regency is located 60.6 km with a distance of 1 hour 37 minutes from Medan City. Coffee farmers in partner areas in Telagah Village determined with low knowledge, simple skills, limited capital in coffee cultivation and management. Therefore, it is important to carry out Community Partnership Service (PKM) activities which are very important to analyze internal and external factors, development and conservation strategies for coffee, a drink that is trendy today. Coffee quality is influenced by several factors such as coffee varieties, integrated coffee pest control, coffee cultivation locations, harvesting, and post-harvest processing of coffee. The 'Perteguhan-Telagah' coffee farmer group, became an alternative problem solving by initiating the 'Edukop Model', education on coffee cultivation and management is expected to support the creative economy with a sustainable ecosystem concept, introduce coffee cultivation to the community as a vehicle and production as a beverage and processed food. right taste, right nutrition, and right use that improve the welfare of coffee farmers. The PKM activity plan is carried out in the form of information dissemination, training, technical guidance, and assistance to coffee farmer partners and the community. It is predicted that the donation of roasting machines and grinding equipment for the Ministry of Education and Culture-USU's 2022 DRTPM service to the Perteguhan Coffee Poktan will increase the use of coffee processing into a variety of drinks,such as: Kopnaco (Kopi-Nata de Coco) drinks, Koptel (Telang-coffee), and Kopcin (Kopi-Cincau) as well as food,such as snacks, Banana coffee cheese (Piskoju), Mikop (coffee noodles), Coffee fried rice (Naskop) and coffee sauce. The PKM coffee of Telagah programme is based on research and synergy with the community to achieve the specific goal of realizing Telagah Village as a model of harmony for the people of North Sumatra. Keywords: coffee; management; food; drink; telagah
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Sri Mujiarti Ulfah. "MENCERMATI ARAH PENDIDIKAN INDONESIA." Journal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan 1, no. 2 (January 16, 2021): 1–9. http://dx.doi.org/10.37304/jispar.v1i2.346.

Full text
Abstract:
Pendidikan bukan lagi untuk semua orang, namun kini telah mengarah hanya untuk sekelompok orang yang memiliki ?kantongtebal?. Adagiomyangmengatakan?orang miskin dilarang sekolah‘ juga menjadi jargon yang sering kita dengar dan semakin nyaring ketika memasuki tahun ajaranbaru. Masuk ke perguruan tinggi pun seakan menjadi mimpi bagi banyak orang, bahkan tak jarang kita temukan fakta mahasiswa karena keterbatasan biaya terpaksa harus berhenti kuliah. Bahkan yang paling memprihatinkan bagaimana cerita sedih si anak pintar, dengan hati berbunga-bunga karena telah dinyatakan lulus seleksi di perguruan tinggi bergengsi di Indonesia dia melakukan daftar ulang namun apa mau dikata pihak perguruan tinggi bergengsi tersebut meminta uang untuk biaya gedung, sedangkan si anak pintar tadi bersama ibunya tidak memiliki uang sebesar itu, pada akhirnya semua keinginanya untuk kuliah diperguruan tinggi bergengsi di Indonesia itupun pudar. Ironismemang. Sekelumit cerita diatas belum menggambarkan bagaimana output pendidikan bangsa ini. Kita berbangga hati ketika ada sebagian generasi kita memiliki prestasi baik dibidang saints, tekhnologi, dll, atau kalau standarnya adalah banyaknya medali olimpiada ilmiah yang kita raih maka kita tetap berbangga. Namun, semua itu jauh lebih sedikit dibangding bagaimana gambaran generasi kita saat ini. Sek bebas, narkoba, mabuk-mabukan, tawuran, berani dengan orang tua, atau ketika dia bekerja perilaku korupsi dan suap menyuap menjadi hal yang biasa. semua hal itu menambah miris hati kita, akan kita bawa kemana bangsa ini dengan kondisi generasi yang untuk menentukan masa depannya pun dia tidak mampu? Namun pertanyaan lebih keras tertuju kepada pemeritah sebagai pihak yang memiliki otoritas dalam memegang kendali pendidikan, kemana arah pendidikanindonesia? Tulisan ini akan mencoba menganalisis untuk menjawab kemana arah pendidikanIndonesia. Komodifikasipendidikan Gambaran dunia pendidikan kita saat ini sungguh menyedihkan, sebagaimana dituturkan oleh Hanif Saha Ghafur, pengajar UI yang juga penasihat Menteri Pendidikan Nasional (Special Advisor for the Minister), mengatakan bahwa akses masyarakat terhadap perguruan tinggi rendah. Pada 2010, hanya 17% yang diterima masuk PTN. Selebihnya, kelas menengah-atas. Tragisnya, persentase itu terus turun menjadi 15%-16%1. Lebih ironis lagi apa yang di gambarkan oleh Darmaningtyas, pakar pendidikan dari Perguruan Tinggi Taman Siswa Yogyakarta, malah melihat kondisi sesungguhnya jauh lebih parah. Menurutnya, jumlah golongan miskin di PTN dan perguruan tinggi badan hukum milik negara (PT BHMN) tahun 2010 tinggal 4%saja2. Rendahnya akses masyarakat untuk melanjutkan pada jenjang lebih tinggi lebih disebabkan karena biaya pendidikan yang tidak terjangkau. Tak dapat dipungkiri bahwa konsep privatisasi PT BHMN merupakan penyebab mahalnya pendidikan di negarakita3. Berubahnya manajemen perguruan tinggi menjadi otonomi berawal dari dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 1999 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum. Pada tahun 2000 pemerintah menetapkan status BHMN pada empat PTN yang dipandang siap yaitu Universitas Indonesia dengan PP No. 152/2000. Universitas Gadjah Mada PP.No. 153/2000. IPB menjadi BHMN dengan dikeluarannya PP No.154/2000. Menyusul ITB dengan PP. No. 155/2000 menjadi BHMN. Beberapa tahun kemudian menyusul Universitas Sumatera Utara menjadi BHMN dengan PP.No.56/2003. Universitas Pendidikan indonesia menjadi BHMN dengan PP.No 6 tahun2004. Dan UNAIR menjadi BHMN dengan PP.No.30 tahun2006. Kemudian, tanggal 17 Desember 2008, melalui jalan yang cukup panjang, yang diwarnai pro dan kontra, DPR RI tetap mensahkan UU No. 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP). Keberadaan pihak yang pro dan kontra terhadap pengesahan UU BHP karena di satu sisi kehadiran UU BHP dianggap merupakan pencerahan bagi dunia pendidikan, sekaligus dijadikan sebagai payung hukum bagi penyelenggaraan pendidikan formal di Indonesia. Namun, di sisi lain justru kehadiran UU BHP dianggap sebagai bentuk kapitalisasi dunia pendidikan, yang berdampak pada liberalisasi penyelenggaraan pendidikan, dan sebagai jalan lepas tangannya pemerintah terhadap dunia pendidikan sedikit demisedikit. 1Sudarmadi. Menata Ulang Manajemen Perguruan Tinggi.2011 2ibid 3ibid Konsekuensi Perguruan Tinggi BHMN menyebabkan mahalnya biaya pendidikan tinggi sehingga semakin tidak terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Kondisi ini berlanjut dengan diajukannya tuntutan judicial review terhadap UU BHP ke Mahkamah Konstitusi oleh sekelompok masyarakat. Hasil judicial review dalam Amar Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 11-14-21-126-136/PUU-VII/2009 dinyatakan bahwa UU BHP tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Alasan yan diberikan MK adalah bahwa UU BHP bertentangan dengan UUD 1945 yang mengamanatkan agar pemerintah dapat menyelenggarakan pendidikan untuk seluruh masyarakat, pertama karena secara yuridis UU BHP tidak sejalan dengan UU lainnya dan subtansi yang saling bertabrakan, kedua UU BHP tidak memberikan dampak apapun terhadap peningkatan kualitas peserta didik dan ketiga UU BHP melakukan penyeragaman terhadap nilai-nilai kebhinekaan yang dimiliki oleh badan hukum pendidikan yang telah berdiri lama di Indonesia, seperti yayasan, perkumpulan, badan wakaf danlain-lain. Lahirnya UU BHP merupakan bagian dari amanat UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003, hal ini dikemukakan pada Pasal 53 UU Sisdiknas yang memerintahkan agar penyelenggara dan/atau satuan pendidikan formal yang didirikan oleh pemerintah atau masyarakat berbentuk badan hukum pendidikan. Sehubungan dengan itu, Pasal 53 Ayat (4) UU Sisdiknas memerintahkan agar ketentuan tentang badan hukum pendidikan ditetapkan dengan undang-undang tersendiri. UU BHP yang telah disahkan merupakan sebuah konsep yang sudah 36 kali direvisidimulai sejak tahun 2003 dan baru di jadikan UU setelah 36 kali revisi di tahun2008.4 MenurutProf.Dr.Jimly Asshiddiqie, ?penerapanBHMNsamadengangejalakapitalis pendidkan yang memberatkan mahasiswa dan stakeholder?.5 Sedangkan menurut Darmaningtyas,pengurusMajelisLuhurTamansiswa Yogyakarta,mengatakan?Karenadiprivatisasi dalam bentuk PT BHMN, mereka lalu ingin cari untung karena berpikir bantuan pemerintah sewaktu-waktu dapat distop. BHMN berpikir cari dana abadi sehingga bayarnya mahal,?. Menurut Ichlasul Amal, guru besar di UGM, Perubahan besar terjadi setelah beberapa lembagapendidikanmenyandangstatusBHMNmulai2003.Statusinimembuatmanajemen 4Aryos Nivada.potensi bahaya laten UU BHP. http://www.achehpress.com/2009.diakses tgl 31 januari2012 5Edwin Tirani. Kelola Uang Di Universitas Idealnya BLU http://www.media-indonesia.com/Rabu, 28/3/ 2007. Diaksestgl 1/2/2012 lembaga PT harus kreatif menggali dana dari calon mahasiswa berhubung pasokan dari pemerintah terhitung minim. Apalagi, dengan status BHMN mereka diberi keleluasan melakukan seleksi mahasiswa sendiri. Tak mengherankan, manajemen PT pun kemudian membuat kebijakan menyaring mahasiswa plus-plus: pintar secara akademis dan mampu di sisi finansial. ?Kesalahanberada di pihak pemerintahyangmenerapkankebijakanBHMN,bukan pada PT-nya,?.6 Di banyak PTN, untuk masuk fakultas kedokteran tetap harus membayar uang pangkal di atas Rp 100 juta dan untuk jurusanekonomi-bisnis sekitarRp 50 juta.?Itumembuat masyarakat bingung karena seleksinya bersama tapi uang masuknya berbeda-beda, tergantung tingkat penghasilan orang tua. Apa bedanya dengan masuk ujian mandiri?? ujarDarmaningtyas. Harus diakui, kebijakan BHMN di tahun-tahun lalu telah membawa dampak komersialisasi PTN dalam skala massif. Betapa tidak, memang awalnya hanya beberapa perguruan tinggi yang menentukan uang pangkal dan biaya kuliah dengan nilai tinggi. Namun, tanpa disadari para pembuat kebijakan, apa yang dilakukan sejumlah BHMN diam-diam telah menciptakan standar pasar baru yang kemudian diikuti perguruan tinggi lain, baik yang negeri maupunswasta. Tentu ini sebuah ironi. Betapapun akses pendidikan tinggi harus diperluas karena merupakan pilar kemajuan bangsa ke depan. Bila komersialisasi pendidikan terus berlangsung dan warga miskin makin terpinggirkan, Indonesia diprediksi akan kehilangan SDM unggul dalam jumlah besar di masa depan. Kondisi yang tragis mengingat akses pendidikan tinggi di Indonesia masih rendah. Dari 237 juta penduduk RI, baru 5,2 juta orang yang mampukuliah. Memang tak tidak dapat dipungkiri bahwa untuk biaya operasional pengelolaan pendidikan mahal, ditambah dengan riset yang harus dilakukan. Menurut Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rohmat Wahab, biaya operasional pendidikan untuk mahasiswa prodi IPS berkisar 22 juta per tahun dan untuk prodi IPA 26 juta-28 juta per tahun (Kompas,11/7) Memang anggaran untuk fungsi pendidikan sudah mencapai 20% dari APBN yang tahun ini sebesar 248 triliun (20,2 % APBN). Dari jumlah itu, 158 triliun (60%) ditransfer ke daerah. Hanya 89 triliun yang dikelola pemerintah pusat yang disebar untuk 18 kementerian/lembaga. 6 Rachmanto Aris D. Menata ulang manajemen perguruan tinggi/http://swa.co.id/2011/10/ diakses tgl31/1/2012 Yang dikelola Kemdiknas sendiri hanya 55 triliun yang dibagi untuk program pendidikan dasar 12,7 triliun (23%), pendidikan menengah 5 triliun (9,1%), dan pendidikan tinggi 28,8 triliun (51,9%). Anggaran Dikti (pendidikan tinggi) itu termasuk di dalamnya PNBP (penerimaan negara bukan pajak), sehingga terlihat sangat besar. Dan semua jumlah itu sebagian besarnya untuk gaji guru dandosen. Latarbelakang liberalisasiPendidikan Di negara-negara kapitalis besar, seperti AS, Kanada, Inggris, atau Australia, pendidikan merupakan penyangga peradaban mereka secara fundamental, sekaligus merupakan lahan industri strategis yang menjadi bagian dari dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan. Di negara-negara itu, industri pendidikan tinggi tumbuh pesat seperti industri jasa danperdaganganyanglain.AdalahAmerikaSerikatditahun60-an,melakukanpenelitiandan hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa investasi dalam dunia pendidikan jauh lebih menguntungkan dibandingkan investasi di bidang saham.7 Dengan dana tidak kurang dari 6 milyar dolar, AS lalu membiayai penelitian terapan (applied research) dalam bidang pendidikan. Hasilnya adalah Amerika Serikat memiliki sebuah sistem pendidikan yang pragmatis dan berorientasi pasar, yang meniscayakan standarisasi semua bidang ilmu terhadap kebutuhan industri. Akhirnya mulai tahun 70-an hingga sekarang, Amerika Serikat menjadi kiblat pendidikan didunia.8 Indonesia sendiri mulai mengikatkan diri dalam WTO sejak tahun 1994. Dengan diterbitkanya Undang-Undang No.7 Tahun 1994 tentangpengesahan(ratifikasi)?Agreement Establising the World Trade Organization”, maka Indonesia secara resmi telah menjadi anggota WTO dan semua persetujuan yang ada di dalamnya telah sah menjadi bagian dari legislasi nasional. Sebagai anggota WTO, Indonesia tentu saja tidak bisa menghindar dari berbagai perjanjian liberalisasi perdagangan, termasuk perdagangan jasa pendidikan. Kesepakatan ini dimotori oleh WTO, dimana pada tahun 2005 melalui General Agreement on Trade in Services (GATS) Indonesia sepakat untuk menandatangani kesepakatan tersebut. GATS mengaturliberalisasi 7Prof. Abuddin Nata, Pendidikan di Persimpangan Jalan,2009 8Rum Rosyid, Perselingkuhan Dunia Pendidikan dan Kepentingan Kapitalis,2010 perdagangan sektor jasa pendidikan berdampingan dengan liberalisasi layanan kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, jasa akuntansi, serta jasa-jasalainnya9. Logika perdagangan jasa pendidikan, sebagaimana diutarakan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Sofian Effendi mengikuti tipologi yang digunakan oleh para ekonom dalam membagi kegiatan usaha dalam masyarakat. Ilmu ekonomi membagi 3 sektor kegiatan usaha dalam masyarakat. Pertama adalah sektor Primer mencakup semua industri ekstraksi hasil pertambangan dan pertanian. Kedua, sektor sekunder mencakup industri untuk mengolah bahan dasar menjadi barang, bangunan, produk manufaktur dan utilities. Dan ketiga, sektor tersier yang mencakup industri-industri untuk mengubah wujud benda fisik (physical services), keadaan manusia (human services) dan benda simbolik (information and communication services). Sejalan dengan pandangan ilmu ekonomi tersebut, WTO menetapkan pendidikan sebagai salah satuindustrisektortersier,karenakgiatanpokoknyaadalahmentransformasiorangyangtidak berpengetahuan dan orang yang tidak mempunyai keterampilan menjadi orang yang berpengetahuan dan mempunyaiketerampilan10. Kontribusi sektor tersier terhadap produk nasional suatu bangsa memang cenderung meningkat seiring dengan kemajuan pembangunan bangsa tersebut. Sejak 1980-an di negara-negara maju, perdagangan jasa tumbuh pesat dan telah memberikan sumbangan yang besar pada produk domestik bruto (PDB), lebih besar dibandingkan dengan sector primer dan sekunder. Tiga negara yang paling mendapaatkan keuntungan besar dari liberalisasi jasa pendidikan adalah Amerika Serikat, Inggeris dan Australia (Enders dan Fulton, Eds., 2002, hh 104-105). Pada 2000 ekspor jasa pendidikan Amerika mencapai US $ 14 milyar atau Rp. 126 trilyun. Di Inggeris sumbangan pendapatan dari ekspor jasa pendidikan mencapai sekitar 4 persen dari peneimaan sector jasa negara tersebut. Menurut Millea (1998), sebuah publikasi rahasia berjudul Intelligent Exports mengungkapkan bahwa pada 1994 sector jasa telah menyumbangkan 70 persen pada PDB Australia, menyerap 80 persen tenaga kerja dan merupakan 20 persen dari ekpor total negara Kangguru tersebut, Sebuah survey yang diadakan pada 1993 menunjukkan bahwa industri jasa yang paling menonjol orientasi ekpornya adalah jasa komputasi, pendidikan dan pelatihan.Ekpor 9 Dani Setiawan, Liberalisasi Pendidikan danWTO. 10 Prof.Dr.SofianEffendi,StrategiMenghadapiLiberalisasiPendidikanTinggi.2005 jasa pendidikan dan pelatihan tersebut telah menghasilkan AUS $ 1,2 milyar pada 1993. Fakta tersebut dapat menjelaskan mengapa tiga negara maju tersebut amat getol menuntut liberalisasi sektor jasa pendidikan melaluiWTO11. Inilah pangkal masalah mahalnya biaya pendidikan itu. Yaitu negara ini menggunakan paradigma kapitalisme dalam mengurusi kepentingan dan urusan rakyat termasuk pendidikan. Ideologi Kapitalisme memandang bahwa pengurusan rakyat oleh Pemerintah berbasis pada sistem pasar (market based system). Artinya, Pemerintah hanya menjamin berjalannya sistem pasar itu, bukan menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Dalam pendidikan, Pemerintah hanya menjamin ketersediaan sekolah/PT bagi masyarakat; tidak peduli apakah biaya pendidikannya terjangkau atau tidak oleh masyarakat. Pemerintah akan memberikan izin kepada siapa pun untuk mendirikan sekolah/PT termasuk para investor asing. Anggota masyarakat yang mampu dapat memilih sekolah berkualitas dengan biaya mahal. Yang kurang mampu bisa memilih sekolah yang lebih murah dengan kualitas yang lebih rendah. Yang tidak mampu dipersilakan untuk tidakbersekolah. Jelas, kekhawatiran masyarakat mengenai kian mengentalnya paham neoliberalisme dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi bukan tanpa alasan. Bahkan pemikir-pemikir pendidikan di Amerika-negara asal kelahiran mazhab neoli-beralisme-sekalipun juga risau atas praktik pendidikan tinggi yang berazas pada ideologi kapitalisme pasar bebas yang menjelma dalam mazhab neoliberalisme itu. Seorang pemikir critical pedagogy, Henry Giroux, menyebut neoliberalisme telah meneror ruang-ruang publik ketika lembaga pendidikan tinggi berpraktik menyerupai korporasi yang bersifat dominatif, eksploitatif, danhegemonik. Proyek komersialisasi sekolah yang sedang berjalan sekarang sangat mungkin mencerminkan kesulitan, bahkan kegagalan pendidikan dalam melepaskan diri dari jerat kapitalisasi. Jerat kapitalisasi pendidikan, menurut Darmaningtyas (2005), menjadikan pendidikan harus 'menyembah' kepada aturan main pasar, sehingga kebijakan dunia pendidikan bukan lagi berorientasi kepada pencerdasan dan pemanusiaan manusia, tetapi justru menjadi ajang mengeruk keuntunganfinansial. 11idem bila sekadar terobsesi oleh motif ekonomi semata, perguruan tinggi akan cenderung mengabaikan fungsi utama sebagai lembaga produsen ilmu pengetahuan, pelopor inovasi teknologi, serta pusat eksperimentasi dan observatorium bagi penemuan-penemuanbaru. Skema pembiayaan pendidikangratis Pada tahun 2007 terdapat kesepakatan antara Pemerintah dan DPR tentang danaanggaran untuk sektor pendidikan hanya sebesar Rp. 51,3 trilyun (hanya 10,3 % dari total APBN), angka itu sedikit naik dari tahun 2006 yang sebesar Rp. 36,7 trilyun (9,1 % dari total APBN). Sepanjang tahun 2006 s/d 2009 alokasi anggaran pendidikan sebesar 210 trilyun, dimana angka tersebut jauh lebih sedikit dibanding beban pembayaran utang luarnegri. Alokasi pembayaran bunga utang dalam negri sebesar Rp. 38,84 trilyun, bunga utang luar negri Rp. 25,14 trilyun, cicilan pokok utang luar negri sebesar Rp. 46,84 trilyun. Jika ditotal, maka pembayaran utang luar negri telah menghabiskan 25,10 % dari total belanja negara yang berjumlah Rp. 441,61 trilyun, yang berarti juga memboroskan pendapatan negara sebesar 29,33%. Indonesia memiliki potensi besar untuk bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, dengan melihat letak geografis Indonesia sangat menguntungkan, karena kita memiliki kekayaan alam yang luar biasa kaya. Lihat saja pendapatan dari berbagai industri pertambangan asing di Indonesia seperti Exxon Mobil pada tahun 2007 berdasarkan laporannya, yang mencapai angka $ 40,6 Billion atau Rp3.723 trilyun serta Chevron ditahun 2007 mampu memperoleh keuntungan sampai $ 18,7 Billion atau Rp 171 trilliyun. Demikian pula dengan 137 pertambangan asing lainnya di Indonesia yang juga mengeruk keuntungan di negri berlahan subur ini. Bandingkan dengan keuntungan pemerintah dari hasil tambang yang telah dijual ke asing, tidak pernah menembus angka 3%. Tidak seharusnya negeri ini miskin, karena sama sekali tidak memiliki alasan untukitu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Nugraha, Enung. "Implementasi Program Tahfizh Qur’an Di PAUD Inklusif Dengan Model HOTS." As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5, no. 2 (December 30, 2020): 95–106. http://dx.doi.org/10.32678/as-sibyan.v5i2.3569.

Full text
Abstract:
Introducting Al-Qur'an has done by cooperation of parents and teachers which tahfizh Al-Qur'an interacting on daily consolidated. Tahfizh Qur'an is a religious program to improve children's concentration and learning outcomes. HOTS model approach an important role. The study to determine the implementation tahfizh Qur'an program in early childhood by higher order thinking skills (HOTS) model. The method used literature study approach. The tahfizh program in early childhood is part of religious and character education so that children memorize, deepen meaning and empathy, get used to at school and home. Teachers can apply higher order thinking skills learning models, not only evaluating the memorization of the Qur'an but until students act to do something and even become used to it. Implementatign of tahfizh Qur'an program in early childhood using HOTS model is important for teachers at school and guided by parents at home so habituation besides increasing concentration also fosters empathy. Keywords: inclusive PAUD; tahfizh Qur’an; HOTS References Afandi, Akhyar, S. (2017). Stimulan Keterampilan Tingkat Tinggi. UNS Press. Ahsin W. (2004). Bimbingan praktis menghafal Al-Qur’an (Nomor 101). Bumi Aksara. Ariyanti Novelia Candra, Ari Sofia, G. F. A. (2017). Gaya Pengasuhan Orang Tua pada Anak usia Dini Ariyanti. Jurnal Pendidikan Anak., 3(2), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004Azizah, A. N., Adriany, V., & Romadona, N. F. (2019). Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Lembaga PAUD. Edukids: Jurnal Pertumbuhan, Perkembangan, dan Pendidikan Anak Usia Dini, 16(2), 109–120. Dinni, H. N. (2018). HOTS ( High Order Thinking Skills ) dan Kaitannya dengan Kemampuan Literasi Matematika. Prisma, 1, 170–176. Ferdinan, F. (2018). Pelaksanaan Progam Tahfidz Al Qur’an (Studi Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Sulawesi Selatan). TARBAWI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3(01), 37–50. https://doi.org/10.26618/jtw.v3i01.1379Gunawan, A. (2018). Teologi Surat al-Maun dan Praksis Sosial Dalam Kehidupan Warga Muhammadiyah. SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 5(2), 161–178. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v5i2.9414Heldanita. (2016). Konsep Pendidikan Inklusif Pada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini, 1(3), 15–24. Hidayah, N. (2016). Strategi Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di Lembaga Pendidikan. Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 63–81. https://doi.org/10.21274/ taalum.2016.4.1.63-81Hidayat, F. (2017). Kajian Psikologi Pembelajaran Hafal Quran bagi Anak Usia Dini. Proceedings of The 2nd Annual Conference on Islamic Early Childhood Education, 2, 83–94. Hidayat, F. (2016). Pengasuhan Anak Usia Dini Dalam Perspektif Psikologi. Prosiding Seminar Nasional Peran Pengasuhan Anak Raudhatul Atfal Dalam Membangun Karakter Bangsa, 1–4. Hidayat, F., & Imroatun, I. (2018). Keluarga Berencana Dan Pengasuhan Anak Usia Dini Di Indonesia Perspektif Psikologi. International Conference Proceeding Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Book two, 164–171. Huliyah, M. (2016). Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini. aṣ-ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 60–71. Imam Nawawi. (2010). Taliq ala Muqaddima al-Majmu’ lil Nawawi - Al-Uthaymin. Daar El Fikri. Imroatun, I. (2017a). Anak Dengan Kebutuhan Fisik Khusus. aṣ-ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 175–185. Imroatun, I. (2017b). ANAK DENGAN KEBUTUHAN FISIK KHUSUS. aṣ-ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 175–185. Imroatun, I., Nirmala, I., Juhri, J., & Muqdamien, B. (2020). Kajian Literatur Pengasuhan Anak Usia Dini Dalam Islam. As-Sibyan: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 57–66. https://doi.org/10.32678/AS-SIBYAN.V5I1.2703Indira, E. W. . (2019). Kurikulum PAUD Inklusi Dalam Menghadapi Era Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana UNNES, 575–578. Islamiah, F., Fridani, L., & Supena, A. (2019). Konsep Pendidikan Hafidz Qur’an pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 30–38. Jazariyah. (2016). Urgensi Program Parenting dalam Implementasi PAUD. Proceedings of The 1st Annual Internasional Conference on Islamic Early Childhood Education, 41–48. Lubis, A., & Ismet, S. (2019). Metode Menghafal Alquran Pada Anak Usia Dini di Tahfidz Center Darul Hufadz Kota Padang. Aulad : Journal on Early Childhood, 2(1), 8–14. Maulipaksi, D. (2017). Sekolah Inklusi dan Pembangunan SLB Dukung Pendidikan Inklusi. Kemendikbud RI. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/02/ sekolah-inklusi-dan-pembangunan-slb-dukung-pendidikan-inklusiMetafisika, K. (2019). Penilaian Keterampilan Bertanya Calon Guru PAUD sebagai Strategi Pengembangan Kognitif Anak Usia Din. Child Education Journal, 1(2), 88–95. Musaropah, U. (2016). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Pesantren. aṣ-ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 177–185. Nadirah, Y. F. (2016). Mengoptimalkan Otak Anak Sejak Usia Dini. aṣ-ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 186–195. Najib, M. (2018). Model Manajemen PAUD Berdaya Saing Studi Pada Lembaga PAUD Islam Terpadu Al-Ikhlas Bumiayu Kabupaten Brebes. aṣ-ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 125–136. Nata, A. (2015). Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Rajawali Press. Nuryati, N. (2017). Pengembangan Kecerdasan Spiritual Pada Anak Usia Dini Melalui Murottal Bacaan Al-Quran. aṣ-ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 17–26. Pamungkas Stiyamulyani, P. S., & Sri Jumini, S. J. (2018). Pengaruh Menghafal Al-Qur’an Terhadap Highorder Thingking Skils (Hots) Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Mahasiswa. SPEKTRA : Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 4(1), 25. https://doi.org/10.32699/spektra.v4i1.43Usmaedi, U. (2017). Menggagas Pembelajaran HOTS Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 3(1), 82. https://doi.org/10.30870/jpsd.v3i1.1040Wiani, N. A. (2018). Konsep Manajemen PAUD Berdaya Saing. aṣ-ṣibyān: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(1), 25–44. Widodo, T., & Kadarwati, S. (2013). HIGHER ORDER THINKING BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERORIENTASI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA Tri. Cakrawala Pendidikan, 32(1), 161–171.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Rahmawati, Sitti, Ira Sepriyani, Purnama Ningsih, and Anang Wahid Muhammad Diah. "Phosphorylated nata de banana as polymer electrolyte membrane in fuel cells." International Journal of Materials Research, May 3, 2022. http://dx.doi.org/10.1515/ijmr-2021-8209.

Full text
Abstract:
Abstract The objective of this study was to prepare and characterize nata de banana (NDB) and phosphorylated nata de banana (NDBP) membranes for use in fuel cells as polymer electrolyte membranes. Banana peel juice was fermented with Acetobacter xylinum and subsequently molded into a nata de banana membrane in this study. This membrane was phosphorylated by adding various quantities of phosphoric acid solution to it (1.5 M, 2 M, and 2.5 M). Several approaches were used to characterize these membranes, including functional group analysis using Fourier-transform infrared spectroscopy, ion exchange capacity (IEC), swelling degree (%SI), mechanical properties, and morphological characterization using a scanning electron microscope-energy dispersive X-ray analyser. The results showed that NDBP has a higher ion exchange capacity and degree of swelling than NDB, and that the optimum membrane condition is 2 M phosphoric acid, with a 5.14 m Eq g−1 ion exchange capacity and a 19.06 % swelling index. The cross-section of the NDB and NDBP membranes had a regular and good structure of the cellulose fiber pattern, according to morphological examination. Using a scanning electron microscope and energy dispersive X-ray analyser, the phosphorus levels were identified in modest amounts (approximately 0.5 %). This also suggests that the phosphorylation event on the membrane of the nata de banana was successful. It can be inferred that electrolyte membranes can be manufactured using environmentally benign natural resources. The phosphorylated nata de banana membrane can be employed as a polymer electrolyte membrane in a fuel cell, according to these findings.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Isabella, Astrid Aprica. "MEMBANGUN JIWA ENTERPRENEUR PADA GENERASI MILENIAL DI SMAK SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN." Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan 2, no. 5 (September 30, 2022). http://dx.doi.org/10.59818/jpm.v2i5.304.

Full text
Abstract:
Peranan generasi milenial saat ini sangat besar untuk membangun bangsa. Cara berpikir generasi milenial yang luas dapat membuat perubahan dan dapat menjadi pelopor bukan hanya mengikuti trend yang sudah ada, akan tetapi dapat menciptakan hal-hal yang baru di masyarakat. Untuk bisa menghasilkan wirausaha-wirausaha muda bukan sesuatu hal yang mudah, karena seseorang yang mempunyai jiwa entrepreneur adalah mereka yang percaya diri, berorientasi ke masa depan, kreativitas dan inovasi. Pengusaha/entreprenuer tidak hanya memikirkan kesuksesan dirinya, tapi pengusaha juga harus memiliki kepedulian untuk mengajak orang lain menjadi maju. Menjadikan orang-orang yang lain menjadi sukses akan berdampak pada bertambahnya jumlah pengusaha yang ada di indonesia ini, sehingga akan mempercepat prosesberjalannya pembangunan di indonesia ini. Generasi milenial perlu diberikan pemahaman dan pendampingan secara kontinu dalam rangka menumbuhkan jiwa entrepreneur. Enterpreneur sangat dibutuhkan demi kemajuan dan pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography