To see the other types of publications on this topic, follow the link: Bangla kabya.

Journal articles on the topic 'Bangla kabya'

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Bangla kabya.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Rusman, Rusman, and Emi Heningsih. "MAKNA TRADISI BUDAYA NGANGGUNG DI KABUPATEN BANGKA (STUDI PADA DESA KEMUJA KECAMATAN MENDOBARAT DALAM PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW)." Studia Komunika: Jurnal Ilmu Komunikasi 2, no. 2 (December 10, 2019): 43–62. http://dx.doi.org/10.47995/jik.v2i2.27.

Full text
Abstract:
Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda antara budaya yang satu dengan yang lain. Kebudayaan tidak akan ada tanpa adanya kehidupan manusia, yang selalu berhubungan satu sama lain. Proses pembentukan kebudayaan punmembutuhkan waktu yang lama, hal itu menyangkut suatu kebiasaan, baik komunikasi, tindakan atau hasil karya manusia yang menciptakan berbagai adat-istiadat, nilai-nilai atau aturan sosial yang hingga saat ini masih dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat yang kaya akan budaya. Masih banyaknya masyarakat Bangka ini tidak memahami tradisi budaya Nganggung, padahal jika diteliti lebih dalam lagi tradisi ini sangat besar perannya dengan status keIslaman di pulau Bangka sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna tradisi budaya Nganggung di Kabupaten Bangka (Studi pada Desa Kemuja kecamatan Mendobarat dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW)
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Tarsinih, Eny. "PEMERTAHANAN BUDAYA BANGSA MELALUI NASKAH “GUGUR” KARYA WS. RENDRA DAN “GANDRUNG KAPILAYU” KARYAAHMAD SYUBBANUDDIN ALWY." Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia 2, no. 2 (March 1, 2017): 48–54. http://dx.doi.org/10.31943/bi.v2i2.40.

Full text
Abstract:
Masalah utama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan sebetulnya terletak pada identitas kebangsaan. Arus globalisasi yang semakin tajam, akan mengikis budaya bangsa kalau tidak dipertahankan, khususnya budaya lokal. Fenomena-fenomena yang terjadi, banyak generasi penerus yang menirukan adat budaya bangsa lain. Misalnya tari-tarian modern, musik modern, sastra modern, bahkan lebih bangga menggunakan bahasa yang kebarat-baratan. Hal ini perlu diwaspadai supaya budaya bangsa tidak semakin terkikis. Salah satunya dengan cara memperkenalkan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah di sekolah-sekolah. Beberapa hal yang termasuk sastra Indonesia dan sastra daerah adalah puisi, prosa, drama, dan cerita rakyat. Penulis mencoba mengemukakan pemertahanan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah. Hal ini dilakukan dalam usaha menanamkan nilai-nilai religius, moral, dan kebangsaan yang terkandung dalam sastra Indonesia dan sastra daerah. Penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik ini diharapkan mampu mengikis budaya asing yang kian mewabah di negara kita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Alaini, Nining Nur. "PERANG CINE: CARA PANDANG ETNIS SASAK YANG TERCERMIN DALAM FOLKLOR LISANNYA." MABASAN 7, no. 1 (January 26, 2019): 17–23. http://dx.doi.org/10.26499/mab.v7i1.169.

Full text
Abstract:
Karya sastra diciptakan bukan hanya demi karya sastra itu sendiri, tetapi digunakan untuk berbagai tujuan yang dikehendaki manusia, memberi sugesti, sindiran, kritik, pendidikan, dan lain-lain. Karya sastra merupakan sebuah fakta yang terlahir sebagai bagian dari berbagai permasalahan dan situasi kongkret yang dihadapi manusia. Melalui karya sastra, proses pewarisan nilai moral dan karakter kelompoknya biasanya dilakukan. Salah satu wujud sastra yang berkembang dalam masyarakat adalah sastra lisan. Lombok, wilayah asal suku Sasak, merupakan wilayah yang sangat kaya dengan sastra lisan, yang salah satunya berwujud nyanyian rakyat. Dengan mengkaji sastra lisannya yang merupakan bagian dari kebudayaan mereka, akan dapat diungkapkan sikap, perbuatan, pikiran, perasaan, kepercayaan, dan cita-cita etnis Sasak yang merupakan salah satu unsur identitas bangsa Indonesia yang sangat berharga. Salah satu nyanyian rakyat Sasak yang sarat dengan nilai-nilai yang layak diwariskan guna mereka ulang identitas bangsa adalah “Perang Cine”. Kearifan lokal yang merupakan salah satu identitas bangsa ini tidak selayaknya dibiarkan hilang seiring dengan menghilangnya dendangan nyanyian rakyat “Perang Cine” dari pendengaran kita. Kajian ini mencoba menggali kembali kearifan lokal yang terkandung dalam nyanyian rakyat Sasak “Perang Cine”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Permatasari, Nur Endah. "Penanaman Nilai Nasionalisme Melalui Kepedulian Lingkungan Alam dalam Novel Si Anak Pemberani Karya Tere Liye." Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 12, no. 1 (May 3, 2021): 14–24. http://dx.doi.org/10.31503/madah.v12i1.299.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan (1) wujud nilai nasionalisme dalam novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye, (2) relevansi novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA/MA. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Data dan sumber data penelitian ini berupa novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye dan sumber buku referensi maupun artikel-artikel yang mendukung dan menunjang permasalahan penelitian. Teknik penelitian menggunakan teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis data interaktif, yaitu mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye mengandung: (1) tiga prinsip nasionalisme, meliputi: a) kesatuan wilayah tanah air, bangsa, bahasa, ideologi, aturan negara, sistem politik, sistem ekonomi, sisten keamanan, dan kebijakan kebudayaan, b) mempunyai harga diri, perasaan bangga dan sayang terhadap identitas bangsa, dan c) berprestasi: cita-cita untuk menciptakan kesejahteraan, kebesaran, dan kemuliaan bangsa, (2) novel ini relevan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA/MA pada KI 2 (sikap). Kata kunci: Nasionalisme, Lingkungan Alam, Novel
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Widyaningrum, Rosfida Ariana, Khamdun Khamdun, and Ela Anggraini. "Nilai Karakter Cinta Tanah Air Dalam Film "Tanah Surga Katanya" Sebagai Pendidikan Anak Sekolah Dasar." Jurnal Prasasti Ilmu 3, no. 1 (March 30, 2023): 37–45. http://dx.doi.org/10.24176/jpi.v3i1.8631.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud nilai karakter cinta tanah air dalam film “Tanah Surga Katanya” untuk anak Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, dokumentasi dan analisis isi (Content analysis). Langkah analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya wujud nilai karakter cinta tanah air pada film “Tanah Surga Katanya” yang dapat terwujud dalam beberapa indikator, yaitu antara lain menanamkan nasionalisme dan persatuan dan kesatuan bangsa, menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, memajang bendera Indonesia, Pancasila, gambar presiden serta simbol negara lainnya, bangga dengan karya bangsa, dan melestarikan seni dan budaya bangsa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Vatin, Nurva Dillatul, and Sartana Sartana. "Apa yang Menjadikan Remaja Indonesia Bangga Terhadap Bangsanya?" Jurnal Ilmu Perilaku 7, no. 1 (August 31, 2023): 1. http://dx.doi.org/10.25077/jip.7.1.1-23.2023.

Full text
Abstract:
Kebanggaan seseorang terhadap bangsanya merupakan pilar utama penopang keberadaan dan keberlangsungan negara tersebut. Anak-anak muda Indonesia yang tumbuh di era demokrasi digital cenderung mengembangkan identitas nasional dan sumber kebanggaan nasional yang khas dibanding generasi sebelumnya. Sayangnya, sejauh ini, berbagai hal yang menjadi sumber rasa bangga pemuda Indonesia terhadap bangsanya tersebut masih jarang dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbagai hal yang menjadi sumber kebanggaan nasional remaja di Indonesia. Sekitar 385 responden (usia 18 – 21 tahun) yang terdiri dari 313 perempuan dan 72 laki-laki terlibat dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terbuka berisi satu pertanyaan, “Apa yang membuat Anda merasa bangga sebagai warga negara Indonesia?”. Kuesioner tersebut disebarkan secara daring di berbagai media sosial. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa remaja Indonesia bangga terhadap bangsanya karena keberagaman budaya, suku bangsa, bahasa, agama dan kuliner di Indonesia, sumber daya alamnya yang kaya dan indah, serta iklim Indonesia yang baik. Selain itu, remaja Indonesia juga bangga dengan kualitas dan karakter orang Indonesia, serta sejarah dan perjuangan pahlawan. Berbagai prestasi yang dicapai oleh bangsa Indonesia juga menjadi sumber kebanggaan lain remaja Indonesia. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa sumber kebanggaan nasional remaja Indonesia lebih pada hal-hal yang sifatnya terberi daripada sesuatu yang dicapai bangsa Indonesia. Kata kunci: Remaja, Kebanggaan Nasional, Identitas Nasional, Keberagaman, Orang Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

N.P.P. Tresnayani, G. Artawan, and I.N. Sudiana. "ANALISIS STRUKTUR PEMBANGUN DAN NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM PUISI SENANDUNG PUJA ANAK BANGSA KARYA I KOMANG WARSA, DKK." Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia 11, no. 2 (November 28, 2022): 154–67. http://dx.doi.org/10.23887/jurnal_bahasa.v11i2.965.

Full text
Abstract:
Penelitian ini mendeskripsikan puisi Senandung Puja Anak Bangsa (I Komang Warsa, dkk.,2020) dari segi: (1) struktur pembangun, dan (2) nilai-nilai nasionalisme dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, catat, simak. Teori yang digunakan untuk menganalisis data yakni reduksi data, klasifikasi, penyajian data, penarikan Simpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Struktur pembangun dalam puisi Senandung Puja Anak Bangsa terdiri atas struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin pada puisi Senandung Puja Anak Bangsa karya I Komang Warsa, dkk. meliputi: tema pada puisi yakni nasionalisme, patriotisme, memudarnya rasa kemanusiaan, perjuangan, kebangsaan, dan kepahlawanan. Rasa yang diungkapkan penulis puisi yakni rasa kesedihan, marah, kagum, bahagia, bangga, serta prihatin. Nada dan suasana sebagian besar bernada marah, sedih, dan penuh semangat. Bertolak dari hal itu, suasana rasa kesal dan marah bercampur sedih. Amanat pada puisi yakni kita sebagai generasi muda saat ini, selain mengingat tentang sejarah perjuangan yang dilakukan oleh pemuda Indonesia namun harus mampu terlibat secara langsung untuk mempertahankan kemerdekaan. Selain itu, struktur fisik, meliputi: diksi terdapat pilihan kata konotasi, meliputi: “suara gemuruh menyalak” bermakna kegaduhan, “angka sakral” bermakna tahun bersejarah. Imajinasi puisi yakni imaji visual, imaji auditif, dan imaji taktil. Kata konkret yang digunakan penyair adalah menggunakan kata-kata “suara gemuruh”, dan “teriakan gema”. Bahasa figuratif yang dituangkan oleh penyair yakni gaya bahasa hiperbola, anafora, dan personifikasi. Rima puisi Senandung Puja Anak Bangsa karya I Komang Warsa, dkk. terdiri atas rima terus, rima patah, dan rima peluk. (2) Nilai-nilai nasionalisme dalam puisi ini meliputi: (a) cinta tanah air (kecintaan seseorang terhadap tanah air dengan tulus iklas dalam membela negara); (b) nilai persatuan dan kesatuan (dengan cara bersama-sama untuk memperjuangkan kemerdekaan, menjaga keutuhan negara, menyatukan raga dan jiwanya demi nusantara); (c) rela berkorban (iklas menaruhkan jiwa dan raganya demi mempertahankan Indonesia); (d) bangga menjadi bangsa Indonesia (menekankan kepada pemuda Indonesia untuk bersama-sama membanggakan negara Indonesia agar menjadi negara yang maju dan jaya; dan (e) nilai perjuangan diungkapkan oleh penyair pada puisi bahwa dalam sebuah perjuangan sudah pasti mengorbankan nyawa dan raga yang harus dipertaruhkan tanpa mengenal rasa lelah dan takut untuk membela negara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Zulaemy, Muhammad, and Eggy Fajar Andalas. "Peradaban Melayu Kuno: Sejarah, Budaya, dan Ekonomi Serdang dalam Novel Penari Dari Serdang Karya Yudhistira ANM Massardi." Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial 4, no. 1 (April 12, 2020): 71–83. http://dx.doi.org/10.22219/satwika.v4i1.11778.

Full text
Abstract:
Dalam sejarah bangsa Indonesia, peradaban Melayu menempati posisi yang penting. Berbagai bentuk kebudayaan bangsa saat ini tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sejarah peradaban Melayu. Meskipun begitu, sangat sedikit hasil penelitian yang dilakukan terhadap kebudayaan Melayu di Indonesia. Berbagai hasil penelitian yang ada lebih berpusat pada kebudayaan Jawa. Melalui novel Penari Dari Serdang, Yudhistira ANM Massardi menggambarkan peradaban yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah daerah yang bernama Serdang yang pada kenyataannya memiliki struktur sejarah yang panjang. Artikel ini bertujuan menggabarkan sejarah peradaban Melayu kuno yang tergambarkan dalam novel Penari Dari Serdang karya Yudhistira ANM Massardi. Dengan menggunakan perspektif new historicism yang menekankan pada hubungan dialektis antara aspek sejarah sebagai latar belakang terciptanya karya sastra dan teks sastra, artikel ini berpendapat bahwa karya ini menyoriti dimensi sejarah, budaya, dan ekonomi di Serdang pada masa kejayaan Melayu kuno. Berbagai gambaran yang ada di dalam novel ini memperlihatkan kesejajaran struktur dengan realitas pada dokumen-dokumen sejarah yang ada. Di sisi lain, novel ini juga memberikan kritik terhadap sikap pemerintah saat ini yang abai terhadap sejarah masa lalu yang kaya, utamanya di wilayah Serdang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Zulaemy, Muhammad, and Eggy Fajar Andalas. "Peradaban Melayu Kuno: Sejarah, Budaya, dan Ekonomi Serdang dalam Novel Penari Dari Serdang Karya Yudhistira ANM Massardi." JURNAL SATWIKA 4, no. 1 (April 12, 2020): 71. http://dx.doi.org/10.22219/satwika.vol4.no1.71-83.

Full text
Abstract:
Dalam sejarah bangsa Indonesia, peradaban Melayu menempati posisi yang penting. Berbagai bentuk kebudayaan bangsa saat ini tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sejarah peradaban Melayu. Meskipun begitu, sangat sedikit hasil penelitian yang dilakukan terhadap kebudayaan Melayu di Indonesia. Berbagai hasil penelitian yang ada lebih berpusat pada kebudayaan Jawa. Melalui novel Penari Dari Serdang, Yudhistira ANM Massardi menggambarkan peradaban yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah daerah yang bernama Serdang yang pada kenyataannya memiliki struktur sejarah yang panjang. Artikel ini bertujuan menggabarkan sejarah peradaban Melayu kuno yang tergambarkan dalam novel Penari Dari Serdang karya Yudhistira ANM Massardi. Dengan menggunakan perspektif new historicism yang menekankan pada hubungan dialektis antara aspek sejarah sebagai latar belakang terciptanya karya sastra dan teks sastra, artikel ini berpendapat bahwa karya ini menyoriti dimensi sejarah, budaya, dan ekonomi di Serdang pada masa kejayaan Melayu kuno. Berbagai gambaran yang ada di dalam novel ini memperlihatkan kesejajaran struktur dengan realitas pada dokumen-dokumen sejarah yang ada. Di sisi lain, novel ini juga memberikan kritik terhadap sikap pemerintah saat ini yang abai terhadap sejarah masa lalu yang kaya, utamanya di wilayah Serdang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Amir, Ahmad Nabil. "Pemikiran Za‘Ba Dalam Karya-Karya Terpilih." Jurnal Peradaban Melayu 15 (December 31, 2020): 53–58. http://dx.doi.org/10.37134/peradaban.vol15.5.2020.

Full text
Abstract:
Makalah ini membincangkan pemikiran dan penulisan-penulisan Pendeta Za ‘ba (16 September 1895-23 Ogos 1973) yang berpengaruh yang ditinggalkannya dari warisan pemikiran dan bekas-bekas perjuangan intelektualnya yang bersejarah. Ini diangkat dan dirumuskan daripada pergerakan dan usahanya dalam mengangkat darjat bangsa Melayu. Makalah ini bersifat deskriptif, analitis dan historis. Di samping itu, makalah ini meninjau legasi dan warisan intelektual yang ditinggalkan Za‘ba dan menggarap aspirasi perjuangan dan keyakinan intelek yang tinggi yang dibawanya dan pembaharuan yang berpengaruh yang dimanfaatkannya untuk mengangkat dan membangkitkan kesedaran orang Melayu. Kajian merumuskan bahawa kecekalan dan kesungguhan Za’ba berhasil menggembleng harakat perubahan dan ijtihad dan meniupkan kesedaran nasionalisme dalam kalangan bangsa Melayu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Nuryadi, Nuryadi. "Gambaran Imperialisasi dan Kolonialisasi di Pulau Jawa Abad Ke-19 dalam Travel Writing : A Visit to Java Karya William Basil Worsfold." Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 4, no. 2 (August 16, 2017): 93. http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v4i2.637.

Full text
Abstract:
Tulisan ini menganalisis gambaran imperialisasi dan kolonialisasi pulau Jawa abad ke -19 dalam Travel Writing : A Visit to Java karya william Basil Worsfold. Analisis tersebut bertujuan untuk memberi gambaran tentang imperialisasi dan kolonialisasi yang dilakukan bangsa Eropa terutama Belanda di Jawa. Dengan menggunakan pandangan Edward William Said tentang wacana Timur-Barat dan definisi tentang imperialisme serta teori representasi Stuart Hall, dapat disimpulkan bahwa bangsa Eropa terutama Belanda melakukan praktek imperialisme dan kolonialisasi dengan mendominasi, merekonstruksi, dan menguasai pulau Jawa yang kaya sumber daya alam. Bangsa Eropa mendirikan pusat pemerintahan dan perdagangan, mendirikan pusat pembibitan tanaman, menguasai tanah dan melakukan kegiatan tanam paksa, membanggun fasilitas jalan untuk mengangkut hasil-hasil perkebunan, mendirikan pabrik, dan menjual hasilnya ke luar negeri terutama negara-negara Eropa.  Kata kunci : travel writing, imperialisasi, dominasi, rekonstruksi, wacana Timur - BaratÂ
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Jayadi, Usman, and Lalu Kamarudin. "BUDAYA BEREQE SASAK LOMBOK SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN NILAI RELIGIUS DAN JATI DIRI MASYARAKAT MONTONG BAAN KECAMATAN SIKUR LOMBOK TIMUR." Berajah Journal 1, no. 1 (May 26, 2021): 43–49. http://dx.doi.org/10.47353/bj.v1i1.4.

Full text
Abstract:
Budaya Bereqe merupakan salah satu budaya yang ada di Indonsia khususnya di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Karya sastra ini tercipta dari hasil karya, karsa, imajinasi serta pengalaman yang dimiliki oleh penyair-penyair yang masyhur pada zamannya maupun orang-orang yang berimajinasi semata. Karya sastra yang tercipta di bumi nusantara ini banyak ragamnya, baik yang bernuansa politik, romantik, hingga yang bernuansa kritik. Begitu halnya dengan kebudayaan. Bereqe yang merupakan rangkaian dari pra acara sunatan atau khitanan. Dalam prosesi adat Bereqe Sasak Lombok ini, tidak hanya menunjukkan adat dan budya Sasak semata, melainkan terdapat nilai-nilai yang bermakna bagi masyarakat. Nilai–nilai yang dimaksud diantaranya nilai sosial, religius dan jati diri bangsa Indonesia. Nilai sosial ini nampak dari sikap saling membantu antara yang satu dan lainnya. Dalam persiapan acara Bereqe ini, ada yang bertugas sebagai pengatur, pujangga (tukang pace tembang), Inen bubus sampai petugas pembawa pesaji atau dulang. Dilihat dari nilai religinya tembang yang dibaca oleh pujangga tersebut berisikan cerita awal masuknya agama Islam. Masyarakat suku Sasak Lombok berpandangan bahwa kalau anak yang sudah dikhitan baru dikatakan suci dari kotoran yang terdapat diujung kemaluannya dan anak tersebut boleh melaksanakan ibadah sholat dengan orang tua. Sedangkan jati diri sebagai bangsa Indonesia, dilihat dari kegigihan mempertahankan identitas dan adat-istiadat untuk mempersiapkan pelaksanaan acara khitanan yang sudah ditentukan. Budaya bereqe ini merupakan salah satu diantara bukti faktual bahwa bangsa Indonesia kaya akan budaya dan tradisi. Tradisi atau adat-istiadat suku Sasak Lombok banyak yang positif yang memiliki nilai-nilai luhur yang patut dikaji, dibanggakan, dan dilestarikan sebagai warisan budaya, penguat dan jati diri masyarakat Montong baan khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Kamarudin, Lalu, and Usman Jayadi. "BUDAYA BEREQE SASAK LOMBOK SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN NILAI RELIGIUS DAN JATI DIRI MASYARAKAT MONTONG BAAN KECAMATAN SIKUR LOMBOK TIMUR." Berajah Journal 1, no. 1 (May 22, 2021): 43–49. http://dx.doi.org/10.47353/bj.v1i1.18.

Full text
Abstract:
Budaya Bereqe merupakan salah satu budaya yang ada di Indonsia khususnya di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Karya sastra ini tercipta dari hasil karya, karsa, imajinasi serta pengalaman yang dimiliki oleh penyair-penyair yang masyhur pada zamannya maupun orang-orang yang berimajinasi semata. Karya sastra yang tercipta di bumi nusantara ini banyak ragamnya, baik yang bernuansa politik, romantik, hingga yang bernuansa kritik. Begitu halnya dengan kebudayaan. Bereqe yang merupakan rangkaian dari pra acara sunatan atau khitanan. Dalam prosesi adat Bereqe Sasak Lombok ini, tidak hanya menunjukkan adat dan budya Sasak semata, melainkan terdapat nilai-nilai yang bermakna bagi masyarakat. Nilai–nilai yang dimaksud diantaranya nilai sosial, religius dan jati diri bangsa Indonesia. Nilai sosial ini nampak dari sikap saling membantu antara yang satu dan lainnya. Dalam persiapan acara Bereqe ini, ada yang bertugas sebagai pengatur, pujangga (tukang pace tembang), Inen bubus sampai petugas pembawa pesaji atau dulang. Dilihat dari nilai religinya tembang yang dibaca oleh pujangga tersebut berisikan cerita awal masuknya agama Islam. Masyarakat suku Sasak Lombok berpandangan bahwa kalau anak yang sudah dikhitan baru dikatakan suci dari kotoran yang terdapat diujung kemaluannya dan anak tersebut boleh melaksanakan ibadah sholat dengan orang tua. Sedangkan jati diri sebagai bangsa Indonesia, dilihat dari kegigihan mempertahankan identitas dan adat-istiadat untuk mempersiapkan pelaksanaan acara khitanan yang sudah ditentukan. Budaya bereqe ini merupakan salah satu diantara bukti faktual bahwa bangsa Indonesia kaya akan budaya dan tradisi. Tradisi atau adat-istiadat suku Sasak Lombok banyak yang positif yang memiliki nilai-nilai luhur yang patut dikaji, dibanggakan, dan dilestarikan sebagai warisan budaya, penguat dan jati diri masyarakat Montong baan khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Ayu Citra Santyaningtyas. "STRATEGI PERLINDUNGAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI INDONESIA." JURNAL HERITAGE 8, no. 2 (December 1, 2020): 107–13. http://dx.doi.org/10.35891/heritage.v8i2.1959.

Full text
Abstract:
Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya akan warisan seni dan ekspresi budaya tradisional, Ekspresi budaya tradisional yang beraneka macam tersebut terjadi kerana beraneka macamnya suku bangsa yang tinggal di Indonesia dan memiliki tingkat kreatifiti yang tinggi pada seni dan ekspresi budaya tradisional. Ekspresi budaya tradisional adalah hasil daripada buah karya fikiran manusia baik yang dapat dipindahkan dan ditangkap oleh panca indera kita baik yang mempunyai bentuk abstrak mahupun berwujud. Munculnya isu-isu mengenai ketidakadilan yang dirasakan oleh Negara berkembang terjadi kerana ekspresi budaya tradisional mereka tidak mendapatkan perlindungan dan penghormatan kepada masyarakat adat/masyarakat tradisional sebagai pemilik ekspresi budaya tradisional. Oleh karena itu, pertanyaannya adalah, "apakah strategi yang dilakukan bangsa indonesia dalam memberikan perlindungan pada ekspresi budaya tradisional di Indonesia?"
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Hartoyo, Agung. "Pembinaan karakter dalam pembelajaran matematika." Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika 1, no. 1 (April 30, 2015): 8–22. http://dx.doi.org/10.33654/math.v1i1.90.

Full text
Abstract:
Anak-anak adalah harta karun bangsa. Nasib masa depan bangsa ada di pundak para generasi muda. Memperlakukan anak secara istimewa, baik perkembangan emosional, kesehatan, kecerdasan maupun perilaku mereka menjadi kewajiban bersama. Para pendidik bertanggung jawab untuk menggelorakan revolusi mental dalam rangka mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Intergrasipendidikan karakter dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran diarahkan untuk membawa peserta didik ke pengenalan nilai-nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan bermuara pada pengamalan nilai secara nyata. Pendidikan karakter membekali kepada peserta didik ilmu, pengetahuan dan pengalaman budaya, perilaku yang berorientasi pada nilai-nilai ideal kehidupan, baik yang bersumber pada budaya lokal maupun budaya luar. Ada banyak local genius khasanah budaya bangsa yang dapat digali dari seantero kawasan nusantara yang sarat makna dan kaya akan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Potensi budaya dikembangkan sebagai basis dan sumber belajar berbagai mata pelajaran untuk mewujudkan bangsa yang berjati diri. Matematika bukan sekedar kegiatan hitung menghitung, tetapi banyak yang berkaitan dengan pemberdayaan berbagai kekayaan yang tersedia di sekitar kehidupan peserta didik. Para guru matematika meski berpikir, berkreasi dan menghasilkan karya yang berguna untuk pembelajaran matematika, agar dapat mengajar dan mendidik peserta didik menuju masa depannya sebagaimana dicita-citakan dalam tujuan pendidikan nasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Ni Putu Laras Purnamasari, Gede Sidi Artajaya, I Made Sukanadi, Putu Ayu Ari Suandewi, and I Gusti Ngurah Agung Pramanawibawa. "PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SISWA TK MELALUI PEMBELAJARAN BATIK RAMAH ANAK." Sewagati 1, no. 2 (June 9, 2023): 94–101. http://dx.doi.org/10.59819/sewagati.v1i2.3588.

Full text
Abstract:
Kemampuan motorik halus sangat perlu dilatih bagi siswa TK atau bahkan saat usia dini (PAUD), karena dapat membuat anak menjadi mandiri dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari ataupun merawat dirinya. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan, salah satunya adalah melatih kreatifitas anak dengan mengenal dunia seni, dalam hal ini khususnya seni rupa. materi yang dapat diberikan adalah Batik Ramah Anak. Batik sendiri merupakan warisan asli budaya Indonesia yang sarat akan nilai-nilai filosofi dan makna. Dengan mengenalkan batik kepada siswa TK, maka akan sekaligus menambah wawasan siswa terkait seni budaya bangsa. Sesuai dengan namanya, Batik Ramah Anak menggunakan alat dan bahan yang sangat aman, yaitu menggunakan bahan-bahan alami yang sangat mudah ditemui di sekitar lingkungan, serta alat-alat sederhana yang mampu digunakan oleh siswa. Kegiatan dilakukan di TK Apuan Bangli, yang diikuti oleh seluruh siswa TK serta para guru. Kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan PKM sebagai implementasi kerjasama kampus Universitas PGRI Mahadewa dengan pihak Desa Apuan, Kecamatan Susut, Bangli. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa TK yang terbagi menjadi tiga kelas. Siswa sangat antusias dalam menguikuti kegiatan ini, yang tercermin pada karya yang dihasilkan. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan baik disekolah maupun dimasyarakat, sebagai media pembelajaran kreatif dalam menumbuhkan kemampuan motorik halus dan wawasan terkait seni dan budaya bangsa Indonesia melalui kegiatan kreatif Batik Ramah Anak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Pramanick, Mrinmoy. "Kavya and Anuvad in the Age of Bhasha: Reading History of Bangla Literature." Translation Today 16, no. 1 (May 1, 2022): 111–31. http://dx.doi.org/10.46623/tt/2022.16.1.no2.

Full text
Abstract:
This essay discusses translation as the primary factor in the creation of Indian literature in general and Bangla literature in the medieval period. The term "translation" that was used to describe the accommodation of numerous literatures after reception, adaption, influence, and translation in mediaeval Bangla was liberal. We discover several facets and definitions of translation while reading mediaeval Bangla literature, despite the word translation not being used. However, identical actions took place while disguising them as resistance and social welfare. This study does not investigate the original mediaeval texts; instead, it surveys Bangla-language literary histories of Bangla literature and traces how the literary historian(s) viewed the process of mediaeval translation. In order to support the idea of the Indian school of translation, this study incorporated diverse objectives, strategies, and conceptions of the poets involved in translating a book from Sanskrit, Persian, or any other language into Bangla. The focus of this essay is on issues like the origin of language, linguistic and cultural identity, resistance, and the function of translation in relation to all these elements. It also reads mediaeval translation as a component of a larger literary, political, and cultural system.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Purwaningsih, NFN. "Ketika Cinta Bertasbih: Potret Nasionalisme dan Pembangunan Karakter Bangsa." MABASAN 4, no. 1 (February 12, 2019): 59–71. http://dx.doi.org/10.26499/mab.v4i1.186.

Full text
Abstract:
Arus globalisasi yang semakin deras membuat banyak di kalangan remaja kita kehilangan sikap nasionalisme dan kehilangan kepribadian diri sebagai bangsaIndonesia. Hal ini ditunjukan dengan gejala-gejala kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan semangat untuk membangun sikap nasionalisme. Sesungguhnya nasionalisme dan karakter bangsa merupakan faktor penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai sebuah penyangga keberlangsungan kehidupan bernegara. Peranan karakter bangsa merupakan faktor kunci jatuh bangunnya suatu bangsa. Rasa kecintaan dan rasa kepemilikan terhadap negerinya dapat dilihat dari sikap masyarakat itu dalam mengidentifikasi dirinya dalam suatu lingkungan bernegara.Sastra memainkan peranan ini, bagaimana sastra dapat merengkuh seluruh khalayak di nusantara dalam menyerukan betapa mendesaknya ikhtisar pembentukan karakter bangsa. Karya sastra diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penyadaran dan pemupukan sikap nasionalisme Indonesia. Salah satu karya sastra yang mengangkat isu tentang pembentukan karakter bangsa, yaitu novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Karya ini merupakan goresan tinta emas yang menggugat dimensi-dimensi tentang sikap nasionalisme dan karakter bangsa yang hadir di sebuah negeri perantauan. Tentang penemuan jati diri sebagai bangsa yang beragama sangat jelas digambarkan dalam novel tersebut. Makalah ini secara khusus mengkaji persoalan tentang makna nasionalisme yang tercermin dalam novel Ketika Cinta Bertasbih. Melihat gambaran identitas para tokoh tentang kecintaan dan perasaan memiliki seseorang terhadap bangsa dan negaranya yang berkembang dengan konsep syariat Islam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Sitio, Hany Juliana. "APLIKASI PERANCANGAN PEMBAGIAN LABA SAHAM PADA PT. APLIKASI KARYA ANAK BANGSA (GOJEK)." Jurnal SITECH : Sistem Informasi dan Teknologi 1, no. 2 (January 4, 2019): 199–206. http://dx.doi.org/10.24176/sitech.v1i2.2823.

Full text
Abstract:
PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GO-JEK) adalah sebuah perusahaan teknologi dengan misi sosial untuk meningkatkan kesejahteraan dan mata pencaharian pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia. Perusahaan ini berkembang cukup pesat di Indonesia sehingga perusahaan ini mendapat banyak apresiasi dari berbagai Perusahaan lain dengan menanamkan saham pada PT. Apliaksi Karya Anak Bangsa (GO-JEK) ini. Dengan banyaknya perusahaan yang menanamkan modal maka PT Aplikasi Karya Anak Bangsa ini memerlukan aplikasi untuk informasi saham dan informasi keuntungan yang didapatkan oleh investor. Penelitian dengan judul “Aplikasi Perancangan Pembagian saham mepada PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa” dirancang menggunakan Entity Relation Diagram, Data flow diagram, dan menggunakan Microsoft Visual Studio sebagai programnya, dan MySQL sebagai databasenya. Perancangan aplikasi ini nantinya diharapkan bisa digunakan untuk mempermudah investor dan perusahaan untuk mengetahui laba saham setiap investor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Suaka, I. Nyoman. "Sastra Sebagai Media Komunikasi Lintas Budaya: Tinjauan Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer." Pustaka : Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya 20, no. 1 (February 29, 2020): 22. http://dx.doi.org/10.24843/pjiib.2020.v20.i01.p03.

Full text
Abstract:
Pengarang Indonesia yang paling banyak mendapat sorotan dunia adalah Pramoedya Ananta Toer, seorang pengarang kontroversial pada era orde baru. Sastrawan besar Indonesia ini menghasilkan 53 buku yang telah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa di dunia. Berdasarkan angka-angka itu, dapat dikatakan bahwa karya-karya Pramudya mampu menerobos sastra dunia. Beberapa kali Pramudya masuk nominasi untuk meraih hadiah nobel di bidang kesusastraan. Novelis hebat ini namanya menjulang tinggi dengan karya-karyanya, seperti Keluarga Gerilya, Cerita dari Blora, Bukan Pasar Malam, Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, Rumah Kaca, dan Gadis Pantai. Novel Bumi Manusia (2001) yang dikerjakan selama mendekam di Pulau Buru sebagai tahanan politik merupakan karya puncak kepengarangan Pramudya. Isi dan penyajiannya sangat menarik dan menantang, sekaligus mampu menghadirkan beberapa pesoalan lintas budaya. Tokoh Sanikem alias Nyai Ontosoroh tidak silau dengan pengaruh budaya Barat, untuk berubah sebagai wanita modern. Padahal, jalan ke arah itu dengan mudah didapat karena sebagai selir Tuan Mellema yang kaya dan mempunyai kekuasaan. Tokoh Nyai ciptaan Pramoedya ini walaupun mendapat gempuran budaya Eropah, tetap pada pendirian dengan konsep kejawaan. Sedikit pun tidak mengalami guncangan budaya (cultural shock) seperti halnya tokoh-tokoh lain dalam sastra Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Garwa, I. Ketut. "Konsep Musik Kolosal Ngider Bhuwana Sebuah Transformasi Ritual Ngrebeg Kuningan di Kota Bangli." Mudra Jurnal Seni Budaya 36, no. 3 (August 3, 2021): 386–95. http://dx.doi.org/10.31091/mudra.v36i3.1581.

Full text
Abstract:
Konsep Karya Musik Kolosal Ngider Bhuwana Sebuah Transformasi Ritual Ngrebeg Kuningan Di Kota Bangli, terinspirasi dari sebuah prosesi ritual Ngrebeg Kuningan. Prosesi ritual ini dilaksanakan di catus pata bertujuan untuk menetralisir alam semesta baik vertikal (niskala /gaib) maupun horizontal (sekala/nyata). Ada tiga ide garapan yang diwujudkan dari penciptaan karya ini antara lain: 1) Bagaimana proses penciptaan Karya Musik Kolosal Ngider Bhuwana sebagai transformasi ritual ngrebeg di Kota Bangli? 2) Bagaimana wujud Karya Musik Kolosal Ngider Bhuwana sebagai sebuah transformasi ritual ngrebeg di Kota Bangli? 3) Pesan-pesan apa yang dapat disampaikan melalui ide-ide kreatif ke dalam Karya Musik Kolosal Ngider Bhuwana?. Adapun konsep-konsep dalam perwujudan karya ini antara lain: 1) Wujud karya diimplementasikan melalui media ungkap gamelan, musikalitas teks karya, dan tata penyajiannya dalam bentuk karya kolosal eksperimental, 2) Penciptaan karya ini melalui proses interpretasi, transformasi dan restrukturisasi dari nada-nada pengider bhuwana khususnya Panca Dewata, nilai/neptu/urip arah mata angin: timur, selatan, barat, utara dan tengah dan Teologi Hindu Saguna Brahma. 3) Karya ini mempergunakan metodologi penciptaan seni Panca Sthiti Ngawe Sani yaitu lima tahapan penciptaan karya seni antara lain: tahap inspirasi/ngawirasa, eksplorasi/ngawacak, konsepsi/ngarencana, eksekusi /ngewangun dan produksi/ngebah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Lufiani, Alvi. "TRANSFORMASI KRIYA DALAM BERBAGAI KONTEKS BUDAYA PADA ERA INDUSTRI KREATIF." Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain 21, no. 2 (May 1, 2018): 148–56. http://dx.doi.org/10.24821/ars.v21i2.2889.

Full text
Abstract:
Transformasi yang ada dan terjadi pada ranah kriya saat ini merupakan sebuah konsekuensi dari pengaruh informasi dan teknologi global yang berdampak di berbagai bidang. Aplikasi teknologi tinggi pada proses perwujudan bidang kriya menjadikan produk kriya bertransformasi menjadi karya yang kaya karena memadukan unsur seni, teknologi, ekonomi, budaya, personal dan tangan. Pada era industri kreatif dimana kriya menjadi salah satu sub sektornya, transformasi yang ada adalah keniscayaan karena secara tidak langsung merefleksikan bagaimana kondisi sosio cultural masyarakat yang ada. Selain tentu saja sebagai upaya meningkatkan pendapatan karena produk yang dihasilkan bersifat inovatif dan distingtif. Topik tulisan ini menarik untuk dikaji karena melihat sisi lain dari transformasi yang ada di seni kriya.Transformasi tersebut tentu dilihat positif dan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan kriyawan Indonesia.Temuan dari tulisan ini adalah bagaimana sinergi yang kuat antara berbagai pihak seperti pengrajin, kriyawan, akademisi, praktisi dan pemerintah akan menghasilkan karya kriya berkualitas, sustain, dan mampu bersaing di pasar global tanpa meninggalkan akar kultur yag dimiliki bangsa Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Hidayati, Deasy Wahyu, Indah Rahmayanti, and Egi Nusivera. "Kritik Hamka Terhadap Masalah Integrasi Sosial Budaya dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck." Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5, no. 1 (September 29, 2022): 9–19. http://dx.doi.org/10.22236/imajeri.v5i1.9290.

Full text
Abstract:
Dalam karya-karyanya, Hamka sering menuangkan gagasan kebangsaan dan nasionalisme. Banyak kritik-kritik yang dia tujukan guna menggubah rasa kesadaran bangsa agar dapat bersatu dan tidak terpecah belah oleh sistem-sistem kebudayaan yang dapat membelenggu. Salah satu karya fenomenal Hamka yang sarat dengan pesan-pesan persatuan adalah novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Dalam novel tersebut, Hamka seakan menyindir adat istiadat dan kebudayaan bangsa kita yang terkesan mengotak-kotakkan bangsa sehingga memunculkan disintegrasi sesama anak bangsa. Oleh karena itu, masalah pada penelitian ini adalah pada kritik Hamka terhadap masalah integrasi sosial budaya yang bertujuan untuk menganalisis secara mendalam masalah tersebut yang terkandung dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah novel karya Hamka berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hamka melalui novel ini berpesan bahwa Indonesia perlu meminggirkan egosentrisme kesukuan. Kebanggaan-kebanggaan terhadap budaya sendiri dan merasa lebih besar daripada budaya lain, hanya akan menjadi belenggu kebebasan bangsa untuk maju dan merdeka. Hamka menuangkan gagasannya bahwa adat-adat istiadat yang menjadi penghalang persatuan bangsa sebaiknya diperbaharui atau direduksi sehingga bangsa ini dapat menjadi bangsa yang kuat. Tanpa berintegrasinya suku-suku di Indonesia pada saat itu, Indonesia hanya akan menjadi bangsa yang terpecah belah dan mudah untuk ditaklukkan oleh ancaman-ancaman luar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Hamidi, Saddam Reza, and Furna Khubbata Lillah. "Sejarah dan perkembangan sastra Arab kawasan Asia Barat (Arab Saudi, Bahrain, Irak dan Iran)." AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA 13, no. 2 (July 29, 2023): 163. http://dx.doi.org/10.25273/ajsp.v13i2.16001.

Full text
Abstract:
Bahasa Arab salah satu peradaban berupa bahasa yang karya sastranya memiliki nilai dan unsur seni patut dibanggakan dan diperhitungkan. Terbukti adanya nash atau teks peninggalan menjadi tolok ukur kejayaan peradaban yang pernah dilalui, seperti karya sastra Arab. Ketika mencoba mempelajari karya sastra, jika subjek berasal dari bahasa asing,<strong> </strong>termasuk bahasa Arab. Masalah utamanya adalah faktor linguistik.<strong> </strong>Bahasa Arab kaya akan makna gramatikal. Sebuah kata bisa mempunyai banyak makna hanya berdasarkan jeda baris. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan corak sastra Arab, memaparkan sejarah dan perkembangan, serta memetakan bentuk dan tema sastra arab di kawasan asia barat. Metode menggunakan kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka. Hasil penelitian diperoleh corak dalam sastra Arab di Kawasan Asia Barat (Arab Saudi, Bahrain, Irak dan Iran) terdata sejak masa jahiliyah yaitu 2 abad sebelum kedatangan islam hingga masa modern saat ini mengalami dinamika signifikan. Dibuktikan pembaharuan bentuk dan corak produk sastra dari masa ke masa. Tema produk sastra saat mengikuti perkembangan zaman semakin kompleks dalam membaca kehidupan bermasyarkat dan problematikanya. Begitu pun hubungan kuat sastra Arab dengan bangsa dan sastra lain menjadi faktor utama kebangkitan pasca kejumudannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Susanto, Danny. "Karya Sastra Terjemahan sebagai Sarana Pembelajaran Sastra." Jurnal Tuturan 1, no. 1 (April 5, 2018): 14. http://dx.doi.org/10.33603/jt.v1i1.1087.

Full text
Abstract:
Penerjemahan karya sastra sudah menjadi hal yang biasa di negara-negara Barat sehingga sebagian besar karya-karya sastra, terutama yang bernilai tinggi, sudah hampir pasti bisa ditemui dalam versi terjemahannya dalam berbagai bahasa. Penerjemahan merupakan salah satu sarana yang memungkinkan terjalinnya saling pemahaman di antara dua bangsa yang saling berbeda budaya dan bahasanya dan juga sekaligus meningkatkan apresiasi pada karya sastra asing dan juga karya bangsa sendiri. Minat para siswa (dan juga guru yang mengajarnya) pada bahasa dan sastra bisa lebih meningkat melalui pembelajaran sastra terjemahan maka di sisi yang lain tujuan pembelajaran bahasa Indonesia lebih mungkin tercapai dengan memberikan pengayaan sastra asing pada peserta didik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Ramli, Fathin Noor Ain, and Azhar Wahid. "Pengurusan identiti bangsa dalam trilogi karya Hamka: Suatu pengenalan." Jurnal Peradaban Melayu 14 (December 12, 2019): 35–48. http://dx.doi.org/10.37134/peradaban.vol14.4.2019.

Full text
Abstract:
Penulisan makalah ini bertujuan memperlihatkan penggunaan prinsip pengurusan untuk mengetahui prinsip yang terdapat dalam pengurusan identiti bangsa yang berasaskan daripada penyelidikan Pengurusan Identiti Bangsa dalam Trilogi Karya Hamka. Antara objektif kajian ialah mengenalpasti pengurusan identiti bangsa Melayu dan melihat kesesuaian Teori Teksdealisme dalam menganalisis pengurusan identiti bangsa yang terdapat dalam trilogi novel Hamka iaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Merantau Ke Deli dan Di Bawah Lindungan Ka’bah. Penelitian yang berbentuk tekstualiti ini adalah penelitian yang berasaskan kajian kualitatif. Teori Teksdealisme telah dijadikan sebagai landasan utama dan digabungkan bersama 14 Prinsip Asas Pengurusan oleh Henry Fayol. Empat prinsip Teori Teksdealisme iaitu prinsip kehadiran, prinsip pelanggaran, prinsip pengukuhan dan individualisme diaplikasikan bagi melihat proses pembentukan identiti bangsa dalam novel tersebut. Manakala 14 Prinsip Asas Pengurusan oleh Henry Fayol dijadikan teori sokongan untuk menganalisis pembentukan identiti bangsa Melayu. Kajian ini merupakan kajian kualitatif yang menggunakan kaedah kepustakaan dan kaedah analisis teks kandungan (content analysis). Kaedah ini akan mengumpul dan menganalisis data daripada tiga buah novel karya Hamka iaitu Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Merantau ke Deli dan Di Bawah Lindungan Ka’bah. Watak dan perwatakan tonggak utama diteliti dalam merungkai pengurusan identiti yang telah diketengahkan oleh Hamka. Kajian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada golongan sastera terutamanya golongan-golongan yang terlibat dalam aspek pengurusan sastera. Mereka bukan sahaja memerlukan pengetahuan dalam bidang kesusasteraan semata-mata, tetapi juga pengetahuan yang mendalam dalam bidang pengurusan untuk mencapai objektif penubuhan masing-masing.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

., Novizar. "Perpaduan Nilai-Nilai Sastra dan Budaya Sebagai Pembentuk Karakter Bangsa di Era Global." JURNAL PENELITIAN BIDANG PENDIDIKAN 28, no. 1 (March 16, 2022): 32. http://dx.doi.org/10.24114/jpbp.v28i1.17249.

Full text
Abstract:
Makalah ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan perpaduan nilai-nilai sastra dan budaya sebagai pembentuk karakter bangsa di era global, (2) mendeskripsikan dan menjelaskan perpaduan nilai-nilai sastra dan budaya sebagai pembentuk karakter bangsa di era global. Makalah ini menggunakan metode studi pustaka atau Library Research. Penulis memanfaatkan berbagai literatur untuk dijadikan pedoman dan sumber referensi. Metode studi pustaka dapat dijadikan sebagai data dan sumber data mengenai perpaduan nilai-nilai sastra dan budaya sebagai pembentuk karakter bangsa di era global. Hasil dari makalah ini bahwa nilai-nilai sastra dan budaya di sangat dibutuhkan dalam mengembangkan karakter di era global. Nilai-nilai pada karya sastra dapat dijadikan penguatan karakter peserta didik yang dilakukan melalui pembelajaran baik dari segi formal, maupun non formal. Di era global komunikasi dapat berupa hubungan antarbangsa melalui budaya. Karya sastra yang mengandung pendidikan karakter yang dapat dijadikan sebagai identitas bangsa yang harus dimiliki masyarakat Indonesia di era global. Pendidikan karakter bangsa pada karya sastra menjadi sarana kesiapan masyarakat Indonesia menghadapi persaingan di era global dengan menggunakan sastra dan budaya sebagai media untuk membangun karakter.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Pertiwi, Afrilia Wahyuni Eka, Fahira Zhazha Madinah, and Ririn Wulandari. "Estetika Antologi Puisi-Puisi Pujangga Baru." Gondang: Jurnal Seni dan Budaya 2, no. 1 (June 6, 2018): 9–19. http://dx.doi.org/10.24114/gondang.v2i1.9762.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan mengkaji (1) bentuk estetika pada kumpulan puisi pujangga baru. (2) fungsi estetika dalam kumpulan puisi pujangga baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan estetika filosofis teori Alexander Baumgartenn. Sumber data penelitian ini kumpulan puisi pujangga baru dengan beberapa objek yaitu; puisi Aku karya Chairil Anwar, puisi Bahasa, Bangsa karya Moh. Yamin, dan puisi Do’a karya Amir Hamzah. Data diperoleh dengan teknik baca dan catat. Teknik pengumpulan data dengan cara membaca dan memahami bait puisi. Teknik analisis data yang digunakan model analisis isi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teori. Metode yang di dapatkan melalui buku dan jurnal, serta diskusi teman sejawat. Sumber data dan data berwujud bait puisi kumpulan puisi pujangga baru. Hasil penelitian diklasifikasikan menjadi; (1) bentuk estetika puisi Aku karya Chairil Anwar menggunakan diksi, sehingga menghasilkan bentuk bebas, bentuk estetika dalam sajak puisi Bahasa, Bangsa ditunjukan dalam pemakaian majas personifikasi. Bentuk estetika dalam sajak Do’a, yaitu penggunaan bentuk ekspresi syair panjang. (2) fungsi estetika kumpulan puisi pujangga baru dalam setiap objeknya yaitu: Puisi Aku memiliki fungsi estetika menggambarkan semangat perjuangan dengan bentuk yang menarik, puisi Bahasa, Bangsa memiliki fungsi estetika sebagai imajinasi pembaca dalam suatu bangsa dan puisi Do’a memiliki fungsi estetika dalam pemilihan kata yang indah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Muthmainnah. "EVALUASI PROGRAM MENTORING KEISLAMAN DI SDIT AL QALAM KOTA MAKASSAR." ISTIQRA 11, no. 1 (June 21, 2023): 32–42. http://dx.doi.org/10.24239/ist.v11i1.1818.

Full text
Abstract:
Penelitian ini menjelaskan permasalahan Evaluasi Program Pendampingan Agama Islam di SDIT Al Qalam Makassar dengan menggunakan model evaluasi CIPP. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, data ini bersumber dari pendampingan dan dokumen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dan analisis data yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yaitu: 1) membangun kesadaran dan kemampuan peserta didik tentang pentingnya berkepribadian Islami dan berkepribadian dakwah, 2) menumbuhkan penghayatan peserta didik terhadap kitab suci Al-Qur'an, hadits, fatwa, dan karya para ulama, 3) menumbuhkan pemahaman siswa terhadap diri sendiri, keluarganya, umat Islam dan entitas bangsa Indonesia dalam perspektif Islam dan 4) menumbuhkan kesadaran pada peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air, berempati dan berperilaku toleran yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Penelitian ini merekomendasikan strategis dalam meningkatkan program pendampingan di SDIT Al Qalam Makassar, yaitu: 1) pihak-pihak terkait sebaiknya melakukan rekrutmen mentor yang terbuka bagi seluruh pendidik/guru di SDIT Al Qalam Makassar, 2 ) pelaksanaan pendampingan perlu ditinjau kembali terkait dengan waktu pelaksanaannya, 3) perlunya inovasi pelaksanaan pendampingan salah satunya terkait dengan tempat pelaksanaan pendampingan, 4) perlunya surat keputusan dalam rangka untuk menunjuk seorang mentor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Nitayadnya, I. Wayan. "Mendekontruksi Drama Empat Babak “KejahatanMembalas Dendam” Karya Idrus." Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan 1, no. 1 (June 1, 2013): 25–39. http://dx.doi.org/10.31813/gramatika/1.1.2013.13.25--39.

Full text
Abstract:
Drama empat babak “Kejahatan Membalas Dendam” karya Idrus telah banyak dikaji oleh para kritikus sastra. Kajian tersebut telah menghasilkan makna-makna yang telah dikonvensionalkan, terutama pada aspek penokohan dan tema. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna di balik makna yang telah dikonvensionalkan itu atau makna paradoks dari unsur-unsur aporia, terutama unsur aporia dalam tema dan penokohan drama karya Idrus tersebut. Teori yang digunakan untuk mengungkap makna paradoks itu adalah teori dekonstruksi. Metode yang digunakan adalah metode studi kepustakaan, deskriptik analitik, dan penyajian secara naratif. Hasil dekonstruksi menunjukkan bahwa tokoh yang dikonvensionalkan sebagai tokoh pengkhianat bangsa sebenarnya adalah tokoh pejuang yang hebat. Ia ikhlas berkorban jiwa dan raga untuk mencapai cita-cita kemerdekaan. Demikian pula mengenai pengorbanan untuk nusa dan bangsa bukanlah tema sentral drama ini, melainkan yang menjadi tema sentral adalah menyingkirkan pengkhianat bangsa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Aliyah, Robiatul, and Muhammad Yasser Irfan. "KRITIK TERHADAP BANGSA KOLONIAL MELALUI PENCERITAAN TOKOH UTAMA NOVEL STUDENT HIDJO KARYA MAS MARCO KARTODIKROMO DAN SALAH ASUHAN KARYA ABDOEL MOEIS." TELAGA BAHASA 9, no. 1 (April 1, 2021): 90. http://dx.doi.org/10.36843/tb.v9i1.255.

Full text
Abstract:
The production of early Indonesian literature was characterized by the reading production of movement groups referred to by colonial as wild reading. The colonialists defined wild reading as reading implying political notions criticizing the government who ruled at that time to result provocatively against them. The study aims to see imagery of character to insinuate criticism towards the colonial in both novels. The theory was that studies of literary comparisons as analysis tools. The method used is a descriptive analysis. The research has shown that Student Hidjo and Salah Asuhan criticized colonists, a criticism of the cultural differences between the west and the east, a criticism of the treatment by the colonists, and a criticism of colonial behavior. The delivery of criticism in the Student Hidjo novel is explicitly or outright because the readers can easily understand it. While in Salah Asuhan's novel, the delivery of criticism of the colonial nation is conveyed impliedly. Balai Pustaka first published it to investigate the sensors that apply in the Balai Pustaka at the time. Keywords: Wild literature, colonial criticism, comparisons, sociology of literaturePerkembangan kesusastraan Indonesia pada periode awal ditandai dengan produksi bacaan kaum pergerakan yang sering disebut oleh bangsa kolonial sebagai bacaan liar. Bacaan liar diartikan oleh kaum kolonial sebagai bacaan yang memuat gagasan politik yang mengkritisi pemerintahan yang berkuasa saat itu sehingga hal itu dapat mengakibatkan tindakan provokasi untuk melawan mereka. Penelitian ini bertujuan melihat pencitraan tokoh dalam upaya menyampaikan kritik terhadap bangsa kolonial dalam kedua novel. Teori yang digunakan yaitu kajian sastra bandingan dan sosiologi sastra sebagai alat analisis. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Student Hidjo dan Salah Asuhan terdapat kritik yang ditunjukkan kepada bangsa kolonial, seperti kritik untuk memperoleh pendidikan yang sederajat dengan para elite bangsawan, kritik mengenai perbedaan kebudayaan antara bangsa Barat dan Timur, kritik mengenai perlakuan yang dilakukan oleh bangsa kolonial, dan kritik perilaku yang dimiliki bangsa kolonial. Penyampaian kritik pada novel Student Hidjo disampaikan dengan tersurat atau secara terang-terangan karena dengan mudah dipahami oleh para pembacanya. Sementara dalam novel Salah Asuhan, penyampaian kritik terhadap bangsa kolonial disampaikan secara tersirat. Hal tersebut dikarenakan novel itu diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka sehingga menyiasati sensor-sensor yang berlaku dalam Balai Pustaka pada saat itu.Kata kunci: bacaan liar, kritik kolonial, sastra bandingan, sosiologi sastra
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Fallihah Yumna Asar, Adzra, and Etmi Hardi. "Diskriminasi Pada Masa Kolonialisme Belanda Dan Jepang Dalam Novel Bumi Manusia Dan Novel Perburuan Karya Pramoedya Ananta Toer : Sebuah Studi Historiografi." Jurnal Family Education 4, no. 1 (January 28, 2024): 71–79. http://dx.doi.org/10.24036/jfe.v4i1.160.

Full text
Abstract:
Studi ini mengkaji kajian historiografi dalam dua novel sejarah, yaitu novel Bumi Manusia dan novel Perburuan karya Pramoedya Ananta Toer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi bangsa Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Jepang di Indonesia dalam kedua novel karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan pendekatan historiografi dengan menggunakan metode penelitian yaitu metode kepustakaan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data tertulis, membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah masyarakat Indonesia mengalami berbagai macam diskriminasi yang disebabkan oleh bangsa Eropa serta Jepang. Diskriminasi yang dialami bangsa indonesia berupa diskriminasi ras atau etnis, sosial, jenis kelamin, agama, dan ekonomi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Bujang, Robi Maulana, Ida Bagus Ketut Sudiasa, and Bambang Kristiono Soewardjo. "Penciptaan Tari "Ngies" pada Prosesi Adat Buang Jong Suku Sawang dengan Pijakan Gerak Tari Kedidi Menggunakan Metode Moving from Within Alma M. Hawkins." Jurnal Pendidikan Tari 2, no. 2 (April 30, 2022): 12–24. http://dx.doi.org/10.21009/jpt.222.

Full text
Abstract:
Penciptaan Tari Ngies Pada Prosesi Adat Buang Jong Suku Sawang Dengan Pijakan Tari Kedidi Menggunakan Metode From Within Alma M Hawkins, Skripsi TA Karya, Program Studi Pendidikan Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Karya tari ini mengangkat kisah ritual adat yang ada di salah satu desa di Bangka Belitung tepatnya di desa kumbung Kabupaten Bangka selatan yaitu Ritual Buang Jong, yang di mana buang berarti membuang dan jong berarti perahu bisa di artikan buang jong sama dengan membuang perahu. Metode yang digunakan dalam karya tari ini adalah metode dari Alma M Hawkins dalam buku yang yang berjudul Moving From Within dengan melalui tahapan mengalami, mengungkapkan, melihat, merasak mengkhayalkan, mengejewantahkan, pembentukan, evaluasi. Karya tari ini mengungkapkan bagaimana ritual buang jong itu diadakan melalui karya tari baru dengan pijakan gerak tari kedidi. Karya ini merupakan hasil dari pengamat pribadi yang dikemasdalam sebuah video dengan gerak tari dan musik yang baru.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Kepakisan, Ni Kadek Arie Cahyani, and Gabriel Fajar Sasmita Aji. "STRUKTURASI KEKUASAAN DAN KEKERASAN SIMBOLIK DALAM NOVEL ANAK SEMUA BANGSA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER PERSPEKTIF PIERRE BOURDIEU." Jurnal Ilmiah Bina Bahasa 16, no. 1 (June 13, 2023): 11–21. http://dx.doi.org/10.33557/binabahasa.v16i1.1993.

Full text
Abstract:
Abstract : In this study focuses on the aim of describing the structuration of power and symbolic violence seen in the novel “Anak Semua Bangsa” by Pramoedya Ananta Toer. As cultural phenomena as the novel has the emphasis, those coflicts are found part of human daily lives.Even, from the title, “Anak Semua Bangsa,” the novel depicts general view dealing with the phenomena. This study employs Pierre Bourdieu’s perspective to identify the two phenomena. The research method is a descriptive method. Sources of data are quotes, sentences and paragraphs contained in the novel “Anak Semua Bangsa” by Pramoedya Ananta Toer. Data analysis techniques are carried out by identifying, analyzing, describing and concluding the results. Based on the findings and discussion, it was revealed that the novel conveyed power structuration, proven by the following angles: (1) from the four capitals, i.e. economic, social, cultural, and symbolic capitals, and the most influential of these is the economic capital; (2) the symbolic violence, which is in the form of euphemisms and sensory mechanism, is committed by the actor who possesses the dominant social capital. The most of the symbolic violence are committed by actors who process the social capital such as parents to their children and other social relationships. . Keywords: Power Structuration, Symbolic Violence, Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer Abstrak : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik yang terjadi dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini fokus kepada 1) Strukturasi Kekuasaan dan 2) Kekerasan Simbolik dalam Novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini menggunakan perspektif Pierre Bourdieu untuk menemukan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik. Metode penelitian adalah metode deskriptif. Sumber data adalah kutipan, kalimat dan paragraf yang terdapat dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer. Teknik análisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi, menganalisis, mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil análisis data. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pertama terdapat strukturasi kekuasaan dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer yakni (1) adanya keempat modal di dalam novel tersebut yakni modal ekonomi, modal sosial, modal budaya dan simbolik. Namun, modal yang paling berpengaruh yakni modal ekonomi. Kedua (2) kekerasan simbolik dalam novel Anak Semua Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer menggunakan mekanisme eufemisme dan sensorik. Kekerasan simbolik yang paling banyak terjadi yakni kekerasan simbolik yang dilakukan oleh para aktor pemilik modal sosial seperti orang tua terhadap anakny a dan hubungan sosial lainnya. Kata kunci: Strukturasi Kekuasaan, Kekerasan Simbolik, Anak Semua Bangsa, Pramoedya Ananta Toer
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Sari, Maya Purnama, and Ali Rahmat Hidayatulloh. "Pengenalan Kebudayaan Indonesia melalui Fotografi pada Akun Instagram “KWODOKIJO”." Edsence: Jurnal Pendidikan Multimedia 2, no. 2 (December 15, 2020): 111–20. http://dx.doi.org/10.17509/edsence.v2i2.27460.

Full text
Abstract:
Kebudayaan merupakan identitas bangsa Indonesia, kekhasan serta keragamannya perlu ditanamkan, dicintai oleh warga Indonesia serta dapat diperkenalkan kepada seluruh dunia. Kemudahan teknologi saat ini mampu menjangkau genarasi muda yang ingin mengenal kebudayaan Indonesia dengan segala kemudahannya, salah satu teknologi hasil karya fotografi dapat menjadi fasilitas dalam mengenal kebudayaan Indonesia. Tujuan dari penelitian yaitu mengenal kebudayaan Indonesia dari unsur kebudayaan secara universal dari hasil karya fotografi akun Instagram “kwodokijo”. Metode penelitian menggunakan pendektaan kualitatif deskriptif dengan studi literatur hasil karya fotografi serta kebudayaan Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari ketujuh unusr kebudayaan secara iniversal, hasil karya kwodokijo hanya menunjukan enam unsur kebudayaan, yang tercipta secara lisan tidak terekam oleh fotografi. Sistem Bahasa. Seluruh hasil karya “kwodokijo” Sangat mencerminkan situasi dan kondisi kebudayaan asli Indonesia yang dapat menjadi identitas bangsa, dengan mudah dapat diakses oleh masyarakat local dan dunia dari berbagai kalangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Hidayani, Fika, and Am'mar Abdullah Arfan. "KAJIAN SEMIOTIK QASHĪDAH GHAZL KARYA NIZAR QABBANI." Tsaqofah 19, no. 1 (December 6, 2021): 31. http://dx.doi.org/10.32678/tsaqofah.v19i1.5297.

Full text
Abstract:
Syair di kalangan bangsa Arab sangat penting keberadaannya karena dapat menggambarkan kehidupan bangsa Arab. Salah satu satu tokoh sastra yang paling terkemuka di dunia Arab yaitu Nizar Qabbani. Selain sebagai seorang penyair, dia juga seorang Diplomat Siria. Karya-karyanya banyak berbicara tentang cinta dan wanita, baik itu pada perasaan wanita, membela hak wanita serta pendidikan wanita pada waktu itu. Di dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis secara semiotik makna dari syair berjudul Atuhibbunī yang terdiri dari 21 bait. Syair yang diambil dari situs internet almubarak.net pada tahun 2006 berisi tentang wanita. Dalam menganalisis maknanya, peneliti akan menggunakan metode pemaknaan Riffaterre, yaitu menganalisis ketidaklangsungan ekspresi dan pembacaan secara semiotik yang terdiri dari pembacaan heuristik, retroaktif, dan hermeneutik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Amri, Tio Zulfan, Muhammad Fahmi Rizkian, and Jayakandi. "Teknik Membaca Syair sebagai Cara Memaknai Hidup." Darma Cendekia 2, no. 2 (December 31, 2023): 158–64. http://dx.doi.org/10.60012/dc.v2i2.65.

Full text
Abstract:
Syair pada dasarnya merupakan salah satu jenis karya sastra yang cukup populer untuk berbagai kalangan. Tak jarang juga, beberapa orang membacakan syair untuk situasi tertentu, seperti pentas, hiburan, bahkan bisa juga digunakan untuk mengungkapkan perasaan kepada seseorang. Ada beberapa teknik yang perlu dipahami dan dikuasai agar seseorang mampu membacakan puisi sesuai keinginannya. Puisi diketahui merupakan jenis karya sastra yang memiliki irama, rima, penyusunan larik dan bait. Alhasil, teknik membaca puisi menjadi penting untuk memunculkan berbagai unsur tersebut menjadi sesuatu yang indah, dan pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan yang tersembunyi dalam puisi. Budaya etnis dan budaya lokal yang dimiliki oleh kelompok-kelompok suku bangsa yang ada di Indonesia ini menjadi bagian penting dari kebudayaan bangsa yang telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penguatan jati diri dan pembentukan karakter bangsa serta ketahanan budaya bangsa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Al Mardhiah, Neissaroh, and Yosi Wulandari. "Patriotisme dalam Puisi Karawang Bekasi Karya Chairil Anwar dan Musikalisasi Puisi Pahlawan Bangsaku Karya Alpendi Unsaga: sebuah kajian sastra bandingan." Jurnal Genre (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) 4, no. 1 (March 30, 2022): 37–46. http://dx.doi.org/10.26555/jg.v4i1.5573.

Full text
Abstract:
Patriotisme di Indonesia dan Malaysia lahir dari perlawanan dan perjuangan pahlawan di kala penjajahan. Melukiskan masa-masa itu banyak penyair yang kemudian menyairkan puisi tentang perjuangan mendapatkan kemerdekaan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan patriotisme pada puisi Karawang bekasi dan musikalisasi puisi pahlawan Bangsaku dan relevansinya di zaman sekarang. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat paham akan nilai patriotisme tidak hanya dimiliki oleh pahlawan pada masanya, melainkan semua generasi perlu memiliki nilai patriotisme sebagai cerminan warga negara yang bernegara. Objek penelitian ini adalah puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar dari Indonesia dan musikalisasi puisi Pahlawan Bangsaku karya Alpendi Unsaga dari Malaysia. Dua penyair tersebut berlatar belakang sebagai masyarakat dari bangsa yang terjajah pada masanya, yang akan menjadi bahan pertimbangan penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode komparatif dengan pendekatan kajian sastra bandingan. Hasil penelitian ini adalah adanya relasi sejarah penjajahan yang melatarbelakangi sehingga ditemukan persamaan pada kedua puisi, yaitu adanya kesamaan nilai petriotisme. Patriotisme yang ditemukan adalah gugurnya pahlawan melawan penjajah, kerelaan pahlawan berkorban untuk bangsa atau negaranya, dan mengenang jasa pahlawan sebagai bagian dari bangsa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Juniar, Rima. "STUDENTS’ PERCEPTION OF LEARNING ENGLISH THROUGH E-LEARNING MOODLE AT SMK KARYA BANGSA SINTANG." TELL-US JOURNAL 9, no. 3 (September 30, 2023): 760–70. http://dx.doi.org/10.22202/tus.2023.v9i3.7019.

Full text
Abstract:
The objective of this study is to discover students’ perceptions of using the Learning Management System (LMS) which is Moodle in learning English at SMK Karya Bangsa Sintang. This study uses quantitative research in the form of a survey study to carry out its goal. The original questionnaire used in this study is from Oktaria & Rahmayadevi (2021), modified by Khaerani (2022) which consists of 16 statements with a five-point Likert’s scale. The researcher collected the data by distributing the questionnaire using a google form to the students at SMK Karya Bangsa Sintang. This study will involve 100 students as the respondents from SMK Karya Bangsa Sintang, 51 students from grade XI, and 49 students from grade X. The findings of this study are expected to show a positive view from the students as they frequently use Moodle as their learning tool at school.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Nafsichah, Diyah Dariyatul, Djoko Saryono, and Sunoto Sunoto. "Pemertahanan Kebudayaan Tionghoa Bangka Melalui Ritual Lok Thung Dalam Cerpen Karya Sunlie Thomas Alexander." Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan 6, no. 10 (October 15, 2021): 1615. http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v6i10.15069.

Full text
Abstract:
<p><strong>Abstract:</strong> Sunlie Thomas Alexander is one of the writers of Chinese descent who raised the world of Chinese Bangka. One of his interesting short story is "Jelaga hio". In the short story, Alexander illustrates clearly how people of Chinese descent in Bangka maintain culture through a lok thung rite. With literary anthropology, the short story can be seen how the preservation of Bangka Chinese community culture through lok thung rituals. Referring to this approach, the research data is in the form of idiographic data in the form of text excerpts. The Lok Thung ritual is the identity of the Chinese community in Bangka originating from ancestral lands. With the lokthung ritual still held, the preservation of Bangka Chinese culture is maintained. In addition, through the lokthung ritual, cultural inheritance also occurs with the successors of the descendants of lok thung.</p><strong>Abstrak:</strong><em> </em>Sunlie Thomas Alexander merupakan salah satu seorang penulis keturunan Tionghoa yang mengangkat dunia Tionghoa Bangka. Salah satu cerpennya yang menarik adalah “Jelaga Hio”. Dalam cerpen tersebut, Alexander menggambarkan dengan jelas bagaimana orang-orang keturunan Tionghoa di Bangka mempertahankan kebudayaan melalui sebuah ritus lok thung. Dengan antropologi sastra, dalam cerpen tersebut dapat diketahui bagaimana pemertahanan kebudayaan komunitas Tionghoa Bangka melalui ritual lok thung. Merujuk pada pendekatan tersebut, maka data penelitian ini berupa data idiografis yang berupa kutipan teks. Ritual lok thung merupakan identitas komunitas Tionghoa di Bangka yang berasal dari tanah leluhur. Dengan masih diadakannya ritual lokthung, maka pemertahanan kebudayaan Tionghoa Bangka tetap terjaga. Selain itu, melalui ritual lokthung, pewarisan kebudayaan juga terjadi dengan adanya penerus-penerus keturunan lok thung.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Matahati Muhammadin, Fajri. "Book Review: Islamic International Law: Historical Foundations and Al-Shaybani’s Siyar." AL IMARAH : JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK ISLAM 5, no. 2 (August 11, 2020): 271. http://dx.doi.org/10.29300/imr.v5i2.3494.

Full text
Abstract:
Buku yang merupakan pengembangan dari Thesis Doktoral di Universitas Aberdeen (United Kingdom) ini menyoroti karya seorang ulama fiqih besar bermazhab Hanafi yaitu Muhammad bin Hasan al-Shaybani yaitu Kitab Siyar al-Kabir. Dalam khazanah fiqih Islam, karya Imam al-Shaybani adalah karya yang sangat monumental dalam fiqih siyar yang mengatur tentang hukum interaksi negara Islam dengan bangsa lain. Fiqih siyar ini sering juga disebut hukum internasional Islam (Islamic international law).Kitab Siyar al-Kabir adalah karya yang sangat penting dalam khazanah Islam karena kemudian diadopsi oleh kekuatan-kekuatan besar Islam yaitu Kekhalifahan Abbasiyah dan juga Turki Utsmani. Mereka ini merupakan tonggak utama kekuatan Islam di hadapan dunia, dan kitab inilah yang memandu bagaimana kedua negara Islam ini berinteraksi dengan negara lain. Perlu diingat bahwa di bawah panji-panji merekalah umat Islam menjadi kekuatan besar yang disegani dunia bahkan melawan bangsa Eropa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Oktapiani, Seli. "Pesan dalam Film Dilan Terhadap Pergaulan Remaja Menurut Pandangan Islam: Analisi Roland Barthes." JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 1, no. 5 (April 21, 2022): 319. http://dx.doi.org/10.36418/syntax-imperatif.v1i5.150.

Full text
Abstract:
Film merupakan tontonan hiburan yang selalu digemari dan diminati oleh masyarakat terutama dikalangan anak muda, selain itu film mudah dijangkau oleh masyarakat luas dan film bisa menjadi nilai komersil tinggi. Salah satunya seperti film Dilan 1990 pada tahun 2018 yang booming dan laku di pasaran dan telah ditonton 6,3 juta orang. Generasi muda adalah penerus bangsa, yang diharapkan di masa depan bisa membuat Negara bangga atas prestasinya. Sejatinya, generasi muda sebagai bagian dari manusia yang fitrahnya diciptakan Allah paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pesan dalam film Dilan yakni pergaulan remaja menurut pandangan islam. Penelitian ini untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada masyarakat tentang pergaulan remaja dan agar terhindar dari perilaku yang buruk. Penelitian ini menggunakan metode analisis. Dalam karya sastra ini isi yang dimaksud adalah pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui karya sastranya. Film ini menceritakan tentang tokoh Dilan yang nakal di sekolahnya dan sering mendapat masalah namun dibalik itu semua ia adalah sosok yang taat beribadah, menghormati orang tuanya dan ia paling sayang dengan ibu dan adiknya. Kisah ini menceritakan tentang pergaulan dan masa percintaan anak SMA. Dari hasil penelitian ini menemukan beberapa pesan dalam pergaulan remaja seperti tawuran, berpacaran, tidak menghormati guru, tidak saling menghargai antara siswa dan guru, berbuat kasar dengan teman yang tidak patut untuk di contoh.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Sitorus, Margaretha Setiona Marisi. "SURAT KABAR MEDAN PRIJAJI: MEDIA ASPIRASI RAKYAT PRIBUMI DAN PEMANTIK KESADARAN EDUKASI." JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah 3, no. 2 (December 1, 2023): 1–10. http://dx.doi.org/10.22437/jejak.v3i2.24811.

Full text
Abstract:
Artikel ini bertujuan: (1) untuk menganalisis eksistensi Surat Kabar Medan Prijaji sebagai pioneer awal perjuangan pergerakan Indonesia, (2) membahas Surat Kabar Medan Prijaji sebagai media aspirasi suara rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan dan merebut kemerdekaan, (3) mengetahui kaitan hadirnya Surat Kabar Medan Prijaji dengan meningkatnya kesadaran bangsa Indonesia dengan pentingnya edukasi dalam melahirkan golongan terpelajar. Artikel ini dilakukan melalui metode kualitatif dengan bentuk studi pustaka. Hasil dari artikel menunjukkan bahwa Surat Kabar Medan Prijaji mampu menjadi suatu hal yang memantik banyak hal dalam masa pergerakan bangsa Indonesia. Kesadaran akan pentingnya edukasi bagi bangsa mulai hadir sejak lahirnya politik etis dalam kehidupan bumiputera. Politik Etis sukses melahirkan kaum-kaum terpelajar bumiputera yang perlahan mulai bergerak menghasilkan karya-karya pembangkit kesadaran untuk merebut kemerdekaan, salah satunya adalah melalui surat kabar seperti Medan Prijaji. Eksistensi Medan Prijaji sebagai surat kabar pertama milik bumiputera mampu memberi pengaruh besar dalam menyebar semangat perjuangan. Kehadirannya mampu menjadi sebuah wadah kritik dan aspirasi bagi bangsa Indonesia untuk berjuang merebut kemerdekaan. Melalui Medan Prijaji, Tirto Adhi Suryo memanfaatkan pers untuk menyuarakan pendapat dan pikiran bangsa, yang mana mampu melahirkan banyak pers dan surat kabar baru yang kian mengedukasi dan membakar semangat bangsa Indonesia untuk bangkit sebagai bangsa yang merdeka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Diah Syafitri Handayani, Risnawaty, Reinjaya Sitohang, Henny Subagiharti,. "WESTERN CIVILIZATION IN CARK’S THE OX-BOW INCIDENT ( PERADABAN BARAT DALAM THE OX-BOW INCIDENT KARYA WALTER VAN TILBURG CLARK )." JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA 6, no. 1 (May 24, 2021): 64–69. http://dx.doi.org/10.32696/jp2bs.v6i1.645.

Full text
Abstract:
Karya Ilmiah ini membahas tentang masalah wilayah Barat, di mana dalam sejarah Amerika, West (wilayah barat) adalah merupakan tujuan akhir bangsa Amerika. The Ox-Bow Incident adalah sebuah karya sastra populer dalam bentuk novel yang ditulis oleh Walter pada tahun 1940. Novel ini mengisahkan petualangan dan pengalaman bangsa Amerika di Wild West pada sekitar abad ke 19 di mana para cowboys dan peternak sedang sibuk-sibuknya menghasilkan sapi dan daging sapi untuk pertumbuhan bangsa Amerika pada akhir perang saudara antara 1861-1865. Untuk pengembangan koloninya, Amerika terus memfokuskan pengembangan wilayahnya ke arah Barat dan para imigran bergerak ke wilayah Barat untuk mendapatkan kehidupan yang baru. Wilayah Barat adalah merupakan tanah yang menjanjikan dan tempat yang selalu memberi kesempatan untuk saling berdampingan di antara mereka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Lestari, Umi. "Nasionalisme Parsial dalam Film Nawi Ismail." Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora 9, no. 2 (April 19, 2022): 122–32. http://dx.doi.org/10.24071/ret.v9i2.3884.

Full text
Abstract:
Artikel ini membahas isu nasionalisme parsial dalam karya-karya film Nawi Ismail. Penulis memeriksa bagiamana film Nawi Ismail membicarakan identitas kebangsaan dalam kerangka Lacanian. Tujuannya adalah untuk menjabarkan cara Nawi Ismail menunjukkan proses pembentukan identitas bangsa sekaligus menunjukkan batasannya. Ada tujuh film yang dianalisa dalam artikel ini. Pembahasan dalam artikel ini terbatas pada pembentukan tatanan simbolik, penjabaran fantasi, dan penghadiran jouissance. Tujuh film Nawi Ismail yang dibahas dalam artikel ini menyiratkan bahwa fantasi memiliki batasannya sendiri. Identitas bangsa yang total itu mustahil karena tatanan simbolik selalu memiliki lack.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Alaini, Nining Nur. "KARYA SASTRA YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG DALAM MASYARAKATTUTUR BAHASA BALI DI LOMBOK: SUATU KAJIAN BANDINGAN GEOGRAFIS." MABASAN 7, no. 2 (January 26, 2019): 85–99. http://dx.doi.org/10.26499/mab.v7i2.179.

Full text
Abstract:
Masyarakat yang mendiami wilayah-wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat majemuk. Pulau Lombok didiami oleh empat suku bangsa yang besar, di samping berbagai kelompok suku bangsa pendatang baru. Keempat suku tersebut adalah suku bangsa Sasak, Bima, Sumbawa dan suku bangsa Bali. Keberadaan masing-masing komunitas ditandai oleh identitas yang berbeda, yang salah satunya berwujud bahasa dan sastra. Dapat dikatakan bahwa setiap daerah yang mempunyai bahasa daerah sangat mungkin mempunyai sastra daerah. Adanya variasi-variasi bahasa yang digunakan di masing-masing wilayah sangat memungkinkan hidupnya karya-karya sastra yang juga khas di wilayah bahasa tersebut. Demikian juga dengan komunitas Bali yang menetap di Pulau Lombok. Keberadaan suku Bali di Lombok memperkaya khazanah kesastraan Lombok dengan dibawanya sastra Bali ke Lombok oleh pendatang-pendatang dari Bali tersebut. Perbedaaan sosial budaya dan geografis, menuntut masyarakat pendatang untuk menyesuaikan diri dengan kondisi wilayah baru yang ditempatinya. Dalam beberapa jangka waktu, kita akan menemukan beberapa perbedaan sebagai hasil adaptasi sosial budaya dan lingkungan baru. Hasil adaptasi yang disebut sebagai variasi ini, biasanya juga terjadi dalam karya sastranya. Adanya variasi sosial budaya dan geografis akan diikuti pula dengan munculnya variasi sastra. Dengan melakukan kajian bandingan geografis diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang wujud kontak sastra Bali selama masa perjalanannya yang tumbuh dan berkembang dalam komunitas Sasak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Khadijah. "NILAI PENDIDIKAN AQIDAH DALAM KUMPULAN PUISI MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA KARYA TAUFIQ ISMAIL." Visipena Journal 2, no. 2 (December 31, 2011): 1–9. http://dx.doi.org/10.46244/visipena.v2i2.41.

Full text
Abstract:
Pembinaan dan pengembangan sastra khususnya puisi sebagai bagian kebudayaan nasional perlu dilaksanakan karena didalam puisi terkandung nilai-nilai yang penting bagi bangsa Indonesia. Karena kemerosotan nilai pendidikan aqidah mengakibatkan rusaknya tatanan dan peradaban kehidupan bangsa, baik kehidupan orang dewasa, maupun generasi muda. Kumpulan puisi Malu (Aku) jadi Orang Indonesia (MAJOI) karya Taufiq Ismail merupakan catatan-catatan emosional zaman dengan gejolak politik dan sikap bangsa Indonesia. Berdasakan kenyataan itu, dilakukan penelitian nilai Pendidikan aqidah kumpulan puisi Malu (Aku) jadi Orang Indonesia (MAJOI) karya Taufiq Ismail .Rumusan masaalah : Bagaimanakah nilai pendidikan aqidah dalam kumpulan puisi Malu (Aku) jadi Orang Indonesia (MAJOI ) karya Taufiq Ismail ? Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengungkapkan nilai pendidikan aqidah dalam Kumpulan puisi Malu ( Aku) jadi Orang Indonesia (MAJOI) karya Taufiq Ismail. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studio dukumentasi karena sumber data penelitian ini berupa dokumen. Istrumennya berupa instrument manusia, Yakni diri peneliti dan pedoman pengumpulan data. Untuk menjaga kesahihan data dilakukan dengan mengunakan model interaktif-dialektis yang didalamnya melibatkan tiga kegiatan analisis yang dilakukan secara serempak, bolak-balik, dan berkali-kali, yaitu kegiatan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verikfikasi. Dari hasil penelitian penulis menemukan nilai pendidikan aqidah dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat dan panggilan hati untuk bertanggung jawab terhadap keluarga, kesatuan, keseimbangan keharmonisan, keteraturan, kemajuan, kemakmuran, dan kebahagian masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Nurjana, Nurjana, Fifi Hasmawati, and Muhammad Randicha Hamandia. "Nilai Moral dalam Novel Yaallah Aku Pulang Karya Alfialghazi." Pubmedia Social Sciences and Humanities 1, no. 4 (January 31, 2024): 8. http://dx.doi.org/10.47134/pssh.v1i4.207.

Full text
Abstract:
Dalam kehidupan sosial kemanusiaan, moral dan akhlak mempunyai kedudukan yang sangat penting. Sebab, baik dan buruknya manusia sangat ditentukan dari moral dan akhlaknya. Oleh karena itu perlu adanya sebuah upaya untuk tetap menanamkan akhlak bagi manusia. Dalam penyampaian nilai-nilai moral atau akhlak, ada banyak media yang dapat digunakan, salah satunya melalui karya sastra berupa novel seperti novel “Ya Allah Aku Pulang” karya alfialghazi yang sarat dengan kandungan nilai-nilai moral dan ahlak islami. Pesan-pesan media tulis secara umum juga memiliki efek yang lebih besar dibandingkan dengan media lisan. esan moral yang terdapat pada novel ya Allah aku pulang karya Allfialghazi adalah rasa malu, rasa bersalah, rasa bangga. Dari katagori tersebut dibagi menjadi beberapa subkatagori misalnya rasa malu meliputi rasa malu kepada Allah, malu kepada diri sendiri, malu kepada orang lain. Lalu rasa bersalah meliputi tentang melanggar aturan, saling memaafkan dan rasa penyesalan. Dan rasa bangga meliputi tentang menghargai terhadap sesame, bertanggung jawab dan memiliki rasa bersabar. Isi pesan yang diteliti adalah kutipan dari kalimat yang terdapat pada novel Ya Allah Aku Pulang Karya Alfialghazi yang didalamnya mengandung pesan moral. Adapun pesan moral yang paling dominan pada novel tersebut adalah rasa bangga. Novel tersebut selalu menampilkan sisi dimana tokoh selalu melibatkan Allah dalam kehidupannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Daffa Okta Permana, Esther Masri, and Clara Ignatia Tobing. "Implementasi Royalti Terhadap Pencipta Lagu Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta." KRTHA BHAYANGKARA 15, no. 2 (December 9, 2021): 319–32. http://dx.doi.org/10.31599/krtha.v15i2.793.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan negara yang memiliki seribu kepulauan yang memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang begitu luas dan kaya dengan keanekaragaman etnik, suku, bangsa dan agama. Kekayaan seni dan budaya itulah yang merupakan potensi nasional yang harus dilindungi. Karya intelektual dari kekayaan seni dan budaya itulah yang dapat dan perlu dilindungi oleh Undang-Undang. Karena kekayaan seni dan budaya yang dilindungi ini dapat meningkatkan kesejahteraan yang tidak hanya bagi penciptanya tetapi juga bagi bangsa dan negara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana implementasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan bagaimana upaya hukum jika pencipta lagu tidak mendapatkan hak ekonominya. Penelitian ini menggunakan yuridis-normatif yang dilakukan dengan cara menelusuri atau menelaah dan menganalisis hal-hal yang bersifat teoritis yang menyangkut asas, konsepsi, doktrin dan norma hukum, bahan pustaka atau bahan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta masih jauh dari kata baik, karena masih banyak pencipta lagu yang tidak mendapatkan royalti dari lagu yang ia ciptakan, sehingga banyak dari pencipta lagu melakukan upaya hukum demi mendapatkan royalti dari lagu yang ia ciptakan. Perlu sosialisasi juga kepada pencipta lagu dan pemilik tempat hiburan guna mempermudah melaksanakan Peraturan ini sehingga bisa memberikan keadilan bagi pencipta lagu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Hikam, Ahdan Sayid, and I. Wayan Suardana. "Karakteristik bentuk dan warna seni mural karya komunitas Kawa Kutak Katik di kota Pangkalpinang." Sungging 2, no. 1 (July 10, 2023): 111–20. http://dx.doi.org/10.21831/sungging.v2i1.63215.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk dan karakteristik warna pada seni mural karya komunitas Kawa Kutak Katik yang ada di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu teknik pengumpulan datanya dengan membuat gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta serta pada dasarnya mengenai bentuk dan karakteristik warna karya seni mural tersebut. Langkah-langkah penelitian meliputi pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan alat bantu berupa: kamera, alat perekam (handphone). Sedangkan pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamat, dan triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Bentuk yang ditampilkan komunitas Kawa Kutak Katik pada karya mural yang ada di Kota Pangkalpinang berupa objek ikonik yang ada di Pulau Bangka. 2) Karakteristik warna seni mural karya komunitas Kawa Kutak Katik yang ada di Kota Pangkalpinang yang membawa pembaruan atau penyegaran sehingga memberikan warna baru yang mana sebelumnya karya mural yang sering ditemui masih bergaya tradisional atau harus mirip dengan objek aslinya, baik secara bentuk dan warna. Kata Kunci: Bentuk, Karakteristik, Warna, Seni Mural, Komunitas Kawa Kutak Katik
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography