Books on the topic 'Bangla kabya'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Bangla kabya.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 37 books for your research on the topic 'Bangla kabya.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse books on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Robert Adhi K. S. P. Banjir Kanal Timur: Karya anak bangsa. Jakarta: Grasindo, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Udayana, Universitas. Karya Unud untuk anak bangsa, 2013. Denpasar]: Udayana University Press, 2013.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Institut, Teknologi 10 Nopember (Surabaya Indonesia). Karya anak bangsa, 2011: ITS research excellence. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2011.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Soewarsono. Sejarah LIA, 1959-1999: Sekelumit karya mencerdaskan bangsa. Jakarta: Pusat Penerbitan LIA, 2000.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Suyitno. Potret hasil karya iptek: 32 tahun UNS mengabdi bangsa. Surakarta: UNS Press, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Sumiwi, C. Isti. Bersama membangun bangsa: Bunga rampai karya PSE di Indonesia. [Semarang]: Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Konferensi Waligereja Indonesia, 2005.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Kuraeny, Ida. Kisah sukses pionir asuransi Indonesia: 40 karya terbaik anak bangsa. Bandung: Progressio, 2006.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Sutowo, Ibnu. Minyak untuk membangun bangsa: Tapak tilas wawasan dan karya bakti. Jakarta: [s.n., 1996.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Widodo, Supriyanto. Cinta kasih malaikat: Kumpulan cerpen karya anak-anak bangsa dari Papua. Jayapura: Balai Bahasa Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Umum, Indonesia Departemen Pekerjaan. Konstruksi Indonesia, 2008: Gagasan, teknologi, dan produk konstruksi berkelanjutan karya anak bangsa. Jakarta]: Departemen Pekerjaan Umum, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Fatwa, A. M. Pancasila karya bersama milik bangsa, bukan hak paten suatu golongan: Dilengkapi dokumen sejarah. Jakarta: Fatwa Center, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Moodoeto, Moh Jamal. Sewindu karya anak bangsa: Potret implementasi new public management (NPM) di provinsi pemekaran. [Jakarta: PT Menara Prada], 2009.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Nama, I. Ketut. Terorisme dan implikasinya di dalam karya sastra Indonesia: Sebuah refleksi budaya bangsa : laporan penelitian. [Denpasar]: Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Indonesia, 2004.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

A, Sukada Budi, Pour Julius 1945-, Syatria Hilmi, and Panitia Penerbitan Buku Gedung MPR/DPR-RI. Tim Penerbitan., eds. Gedung MPR/DPR RI: Tonggak karya-cipta putera bangsa Indonesia, wahana perujudan demokrasi Pancasila. [Jakarta: Tim Panitia Penerbitan Buku Gedung MPR/DPR-RI, Sejarah dan Perkembangannya, 1995.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Firdausia, Nury. Pendidikan moral dan spiritual dalam membangun karakter bangsa: Analisis kitab Nashoihul 'ibad karya Syaikh Nawawi al-Bantani. Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama RI, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Indonesia. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Biro Hukum dan Humas. and Nusantara Aircraft Industries, eds. Produksi industri pesawat terbang Nusantara untuk pembangunan bangsa Produksi industri pesawat terbang Nusantara untuk pembangunan bangsa: Kumpulan karangan pemenang lomba karya tulis kedirgantaraan, Pameran Dirgantara Indonesia 1986. Jakarta: Diterbitkan atas kerjasama Biro Hukum dan Humas BPPT & IPTN, 1986.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Mahasiswa, Universitas Indonesia Badan Otonom "Economica." Padamu negeri, padamu Indonesia: Hasil karya penelitian anak bangsa : hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa atau organisasi mahasiswa Universitas Indonesia. Depok]: Badan Otonom Economica, 2013.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Khakim, Indy G. Sugih tanpa bandha =: Kaya meski tak berharta : tafsir surat-surat & mutiara-mutiara Drs. R.M.P. Sosrokartono. Blora, Jawa Tengah: Pustaka Kaona, 2008.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

II, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia Wilayah. Sebuah persembahan dari pemuda untuk Indonesia: Buku kumpulan karya pemenang-pemenang Lomba Esai dan Fotografi 'Gagasan Pemuda Indonesia Untuk Bangsa'. Jakarta?: Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia Wilayah II, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Pegg, Ariana. Meretas karya anak bangsa: Antologi puisi tentang anak = Inspiring creativity in our nation's children : anthology of poems about the children. [Denpasar?]: World Art Games Indonesia, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Masroer. Sumbangan UIN Sunan Kalijaga bagi pengembangan ilmu pengetahuan sebagai solusi atas krisis bangsa: Karya ilmiah unggulan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Bagian Kemahasiswaan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Kebudayaan, Indonesia Direktorat. Untaian sotis: Kemajemukan budaya untuk kemajuan peradaban bangsa : Pameran Besar Seni Rupa Temu Karya Taman Budaya 2015 Provinsi Nusa Tenggara Timur ke XV. Jakarta: Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Ronald, Arya. Nilai-nilai arsitektur rumah tradisional Jawa: Sebuah akumulasi karya tulis yang diungkapkan karena rasa bangga menjadi orang Jawa yang harus penuh tenggang rasa. Bulaksumur, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Wreksosuhardjo, Sunarjo. Pancasila: Menggali kecerdasan pikir dan jiwa bangsa Indonesia sebagai harta terpendam : karya ilmiah menyambut 70 tahun Prof. Drs. Sunarjo Wreksosuhardjo, 8 Juli 1935-8 Juli 2005. Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia: Diterbitkan atas kerja sama Lembaga Pengembangan Pendidikan dan UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press), Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2005.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

S, Hairus Salim H. Tujuh mesin pendulang suara: Perkenalan, prediksi, harapan pemilu 1999 : Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Keadilan (PK), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Yogyakarta: LKiS, 1999.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Tuan Yaakub, Nik Mohd Iznan. Memperkasa Bahasa dan Sastera Melayu. UUM Press, 2019. http://dx.doi.org/10.32890/9789672210481.

Full text
Abstract:
Bahasa Melayu diiktiraf sebagai bahasa kebangsaan dan termaktub dalam Perkara 152 Perlembagaan Persekutuan. Sastera Melayu pula menjadi warisan dan teras negara bangsa sejak zaman-berzaman. Kita sememangnya perlu berbangga dengan karya agung terdahulu seperti Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Merong Mahawangsa dan lain-lain. Inti pati karya sastera tempatan sarat dengan elemen nilai yang menjadi lambang jati diri Melayu.Justeru, usaha memartabatkan bahasa Melayu dan sastera tempatan seharusnya dimainkan oleh semua pihak. Bahasa Melayu pernah diiktiraf sebagai lingua franca suatu ketika dahulu dan dituturkan secara meluas. Malah, bahasa Melayu terbukti sebagai bahasa ilmu dan sumber penyatuan bangsa Malaysia. Sastera Melayu pula sangat kaya dengan elemen tempatan yang menjadikannya sangat unik di mata dunia. Dalam perkembangan era digital yang semakin kompleks, usaha memartabatkan bahasa dan sastera Melayu perlu digiatkan. Para penulis dan penerbit seharusnya terus bergerak seiring dengan perkembangan zaman. Landskap baharu perkembangan digital seharusnya membawa bahasa dan sastera Melayu ke mercu yang lebih baik. Peranan bahasa dan sastera Melayu tidak boleh dinafikan walaupun kita berada dalam zaman sains dan teknologi. Bahasa dan sastera Melayu seharusnya menjadi ikonik dalam menghadapi globalisasi yang semakin rencam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Wasono, Sunu, ed. Narasi Kebangsaan dalam Karya Budaya Indonesia. LIPI PRESS, 2020. http://dx.doi.org/10.14203/press.281.

Full text
Abstract:
Bunga rampai Narasi Kebangsaan dalam Karya Budaya Indonesia hadir di tengah-tengah kegalauan dan hiruk-pikuk ancaman perpecahan yang kita hadapi. Lunturnya rasa kebangsaan, terutama pada generasi muda, menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa. Bunga rampai ini hadir istimewa dengan menyajikan keberagaman objek kajian terkait konsep kebangsaan yang termaktub dalam berbagai karya sastra, baik dalam bentuk tulisan, cetak, maupun lisan. Bahkan, nilai kebangsaan juga terkandung dalam artefak relief candi, hal yang mungkin tidak pernah kita pikirkan dan muncul sebelum bangsa Indonesia ada. Pembaca akan diajak untuk menelusuri jejak kebangsaan dalam berbagai karya budaya Indonesia: Bagaimana kebangsaan itu muncul dan bagaimana kebangsaan itu dimaknai. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memperkaya bahan bacaan bagi peneliti, mahasiswa, dan masyarakat terhadap narasi kebangsaan yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Selamat membaca!
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Yusoff, Ismail. Kesusasteraan Melayu lama dan baru. UUM Press, 2008. http://dx.doi.org/10.32890/9789833827541.

Full text
Abstract:
Kesusasteraan ialah hasil seni yang diwujudkan dengan bahasa.Antara karya-karya yang tergolong sebagai hasil kesusasteraan ialah karangan-karangan yang bercorak prosa seperti novel, cerpen, hikayat, puisi, lirik dan drama yang menawan hati dan menyentuh perasaan; terharu, sedih, ngeri, gembira dan sebagainya.Pendapat yang ada mengatakan bahawa kemajuan sesuatu bangsa terletak pada kemajuan kesusasteraannya.Ini kerana struktur masyarakat tidak memiliki ciri-ciri persamaan secara keseluruhannya.Misalnya wujud perbezaan dari beberapa segi antara masyarakat kampung dengan masyarakat bandar.Begitu juga antara anggota masyarakat yang saling berbeza dari segi agama, taraf kelas, umur, bangsa, jantina dan sebagainya.Perbezaan atau kelainan ini akan membawa kepada perbezaan-perbezaan seperti ideal, cita-cita hidup dan corak masyarakat yang dihargai. Buku ini merangkumi pengenalan kesusasteraan, sastera rakyat, puisi melayu lama, pengaruh Hindu dalam kesusasteraan Melayu, pengaruh melayu zaman peralihan, pengaruh Islam dalam kesusasteraan Melayu, cerita berbingkai, sastera ketatanegaraan, kesusasteraan sejarah, kesusasteraan undang-undang, cerpen Melayu, angkatan sasterawan 50, Pendita Zaba dan Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Jejak sinergi Islam-Kristen dalam karya sastra menuju kesatuan bangsa: Laporan penelitian. [Denpasar]: Fakultas Sastra, Universitas Udayana, 2002.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Mustafa, Bainah. Antologi cerpen himpunan karya penulis baharu: selendang sutera di Padang Panjang. UUM Press, 2020. http://dx.doi.org/10.32890/9789672363071.

Full text
Abstract:
Antologi cerpen Selendang Sutera di Padang Panjang, merupakan sajian santai minda himpunan cerpen yang ditulis oleh penulis-penulis baharu yang pertama kali menceburi bidang penulisan kreatif. Kumpulan cerpenis baharu ini telah berjaya menceburkan diri dalam dunia penulisan kreatif dengan penuh kesabaran dan ketekunan untuk menzahirkan sebuah cerpen yang memiliki nilai estetika yang cukup tinggi.Buku ini disulami dengan penuh nilai estetika dalam bentuk pemilihan watak, latar, gaya bahasa dan persembahan jalinan penceritaan yang cukup berkesan. Paparan budaya bangsa kita terbentang dengan cukup jelas untuk dijadikan rujukan pewaris negara. Kesopanan, kelembutan dan ketegasan dalam bicara penulisan mereka merangkul sebuah pemahaman Melayu yang penuh santun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Said, Darwis. (Dari) Laron Hingga Kupu-Kupu Antologi Puisi. Edited by Fadjar S. Anggraeni. Penerbit Peneleh, 2022. http://dx.doi.org/10.52893/peneleh.2022.48.ds.

Full text
Abstract:
saya menulis puisi dengan harapan ada secuil nasehat yang dapat saya sampaikan kepada orang yang sudi membacanya. Ada harapan karya kecil ini dapat membuat perubahan besar pada level individu dan masyarakat, karena sangat terbuka kemungkinan sesuatu yang kecil namun menyentuh hati dapat menghasilkan perubahan signifikan dalam kehidupan individu, dalam tatanan masyarakat (social order), juga bangsa dan Negara tentunya. Puisi dapat membawa perubahan besar karena sebetulnya puisi dimungkinkan untuk memuat gagasan-gagasan filosofis, budaya, politik, persoalan ekonomi dan persoalan-persoalan sosial, termasuk kritik sosial.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Mustafa, Bainah, and Che Mas Saud. Antologi Cerpen: Mata Memandang Hati Menyebut. UUM Press, 2017. http://dx.doi.org/10.32890/9789672064596.

Full text
Abstract:
Antologi Cerpen Mata Memandang Hati Menyebut, merupakan himpunan cerpen yang ditulis oleh penulis-penulis baharu yang pertama kali menceburi bidang penulisan kreatif. Selepas mengikuti kursus Bengkel Penulisan Cerpen anjuran UUM Press dengan kerjasama Institut Pendidikan Guru Kampus Darulaman, maka lahirlah kumpulan cerpenis baharu ini. Karya kreatif penulis-penulis baharu ini di susur dan digalurkan dengan cukup indah dalam bentuk pemilihan watak, latar, gaya bahasa dan persembahan jalinan penceritaan yang cukup berkesan. Cerminan budaya bangsa kita terpancar dengan jelas untuk dijadikan rujukan pewaris negara.Era perubahan masa yang diserap dengan pelbagai pengaruh luar bergerak dengan pantas sekali. Namun ketertiban dan kesantunan budaya kita tercitra dan terpelihara dalam hasil karya penulis-penulis ini. Tema Mata Memandang Hati Menyebutdipilih untuk mengajak dan memberi isyarat kepada masyarakat hari ini jangan bertangguh untuk melakukan sesuatu kerja yang baik. Kerja bertangguh tidak menjadi, akhirnya kita akan kehilangan peluang keemasan di depan mata dengan mudah. Kita memandang kejayaan orang, pada masa yang sama hati kita menyebut, kita berupaya untuk melakukan kerja itu, sayangnya kita tidak menyempurnakannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Azman, Azmi. Menganyam askara tersurat dan tersirat: (Pantun peribahasa). UUM Press, 2015. http://dx.doi.org/10.32890/9789670876160.

Full text
Abstract:
Pantun peribahasa ini tercipta hasil penelitian penulis terhadap peribahasa Melayu terpilih dan dikenal pasti dapat menghasilkan pantun empat kerat.Peribahasa pula kalau diteliti maknanya merujuk kepada frasa, ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan tetap dan mempunyai makna tertentu (Kamus Dewan, 2005, hal. 1185).Abdullah Hussain (1982, hal. v) menyatakan bahawa peribahasa adalah sastera atau jenis puisi Melayu lama yang tak lapuk di hujan dan tak lekang di panas. Selain itu, peribahasa merupakan karya sastera yang mencerminkan dan memancarkan jiwa peribadi bangsa Melayu.Pantun peribahasa ini asalnya saya terbitkan di blog azmirahman.esasterawan.net, di jurnal sastera siber esastera.com dan ada yang saya simpan sebagai catatan peribadi.Apabila pantun-pantun ini mahu diterbitkan, saya menyemak dan memurnikan semula setiap pantun supaya nampak menjadi dan bermakna.Penerbitan buku ini, selain menambah khazanah genre puisi Melayu tradisional dapat juga membantu para peminat, pengkaji dan pelajar memahami dan mendekati genre pantun peribahasa. Selain itu, buku ini ini diharap dapat dimanfaatkan oleh khalayak semasa dan akan datang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Hasan, Mohd Yusof. Shaari Isa Ikon Pendidikan Malaysia: Aku sudah kembali ke laut. UUM Press, 2020. http://dx.doi.org/10.32890/9789672363293.

Full text
Abstract:
Shaari Isa: Ikon Pendidikan Malaysia Aku Sudah Kembali ke Laut memperlihatkan kedua-dua hemisfera pemikiran Shaari yang cemerlang dalam bidang sains melalui hemisfera otak kiri (hoki) dan bidang sastera melalui hemisfera otak kanan (hoka).Tajuk kecil buku ini Aku Sudah Kembali ke Laut bermaksud suara hati simbolik arca ikan duyung yang sudah bebas dan merdeka seperti yang digambarkan pada awal novel Lepaskan Kembali Aku ke Laut.Buku ini mengandungi dua bahagian bidang pendidikan yang memberi tumpuan kepada sejarah hidup Shaari Isa secara ringkas dan pendidikan dalam bidang sains, ekonomi, sosiobudaya, perakauan dan keusahawanan, bahasa Inggeris, politik dan ekonomi, kemajuan bangsa dan negara, kerohanian dan kemantapan Islam global. Bahagian kedua pula memberi tumpuan kepada pendidikan yang disampaikan melalui karya kreatif kesusasteraan, iaitu novel tentang pendidikan pengurusan, sejarah dan nasionalisme, dunia korporat, akhlak, moral dan etika, masalah remaja dan dadah, pendidikan tentang peperangan dan percintaan, hubungan kemanusiaan dan kisah drama pentas. Begitulah bidang pendidikan sains dan sastera yang diusahakan oleh Shaari Isa yang sangat relevan dengan sistem pendidikan di negara kita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Md Shah, Rosman, Ratna Laila Shahidin, and Faiziah Shamsudin. Antologi lautan bukan pemisah. UUM Press, 2018. http://dx.doi.org/10.32890/9789672210238.

Full text
Abstract:
Usaha murni dan luar biasa Kerabat Seni Negeri Sembilan (KSNS) di bawah penerajunya, Rosman Md Shah untuk mengangkat karya siswa dua negara bersaudara ke langit antarabangsa wajar menerima sebukit puji. Antologi Lautan Bukan Pemisah berjaya mengumpul sejumlah 48 buah puisi daripada 39 orang siswa dan lima penulis tamu dari Institut Pendidikan Guru Kampus Raja Melewar (IPGKRM), Negeri Sembilan, Malaysia, manakala sejumlah 42 buah puisi daripada 28 orang siswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Medan, Sumut, Indonesia telah berjaya menyeberangi Selat Melaka untuk ikut serta membicarakan tema global merentasi sempadan geografi dan kewarganegaraan. Kemanusiaan itu buta warna, tidak mampu untuk melihat perbezaan apa pun. Kealpaan untuk mengakrabi Yang Maha Esa, kemiskinan, penindasan, luka flora dan fauna, impak peperangan, perjuangan untuk menghidupkan kehidupan merupakan isu yang melatari landskap puisi. Demikianlah suara sekelompok para siswa yang membicarakan soal-soal besar lewat puisi. Dengan berpaksikan definisi bahawa puisi merupakan kata-kata terbaik dalam susunan yang terbaik, para siswa ini sehabis upaya memilih diksi yang mampu memaknakan persepsi peribadi mereka terhadap segala yang berlaku seputar dunia yang mereka huni. Persoalan-persoalan yang melingkari kehidupan di jagat raya ini membuktikan bahawa sesungguhnya lautan itu bukan pemisah meskipun secara geografinya kita dikenal atas rupa bangsa sebuah wilayah bernegara. Benarlah bahawa, lautan itu bukan pemisah kerana sempadan negara hanyalah berupa garisan-garisan di peta, sedangkan kemanusiaan itu kepunyaan semua yang memiliki jiwa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Pameran seni patung nusantara: Menelusuri tinggalan karya seni masa lalu, mewujudkan kesatuan budaya bangsa : tanggal 20 Juli-20 Agustus 1998 di Museum Negeri Provinsi Jawa Barat "Sri Baduga". [Bandung: Musem Negeri Provinsi Jawa Barat "Sri Baduga", 1998.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Ku Hassan, Ku Halim. Himpunan sajak: ABATA. UUM Press, 2018. http://dx.doi.org/10.32890/9789672064992.

Full text
Abstract:
Sumpah tujuh keturunan bukan sumpah biasa-biasa. Usai padang jarak padang terkukur tersemat di dada zaman, tamatlah jua sumpah seorang pejuang budaya dan sejarah di bumi Langkawi yang terpendam di dasar hati puluhan tahun. Pejuang tidak pernah berundur. Sekalipun bercerai nyawa dari badan, berdikit-dikit beliau terus berpencak secara terus agar seni budaya dan sejarah Mahsuri tidak hilang begitu sahaja.Gelanggangnya adalah masyarakat. Kuda-kuda ditegapkan selama ini bagi menangkis musuh. Musuhnya adalah masa dan peradaban. Namun, Abata tetap dijunjung dan diletakkan pada singgahsana termahal. Ku Halim Ku Hassan bukan manusia biasa-biasa. Sajak-sajaknya umpama keris berlok tujuh yang dilangir dengan limau dari 99 pulau.Ku Halim Ku Hassan dilahirkan pada 11 Oktober 1947 di Kampung Raja, Padang Mat Sirat Langkawi. Pesara kerajaan ini telah mula terlibat dengan bidang seni sejak awal persekolahan serta amat meminati pengkajian sejarah. Pernah menjadi seorang pendidik pada sekitar 1966 dan bertugas sebagai anggota tentera dalam Rejimen Semboyan pada tahun 1968 hingga 1975. Semangat patriotik dan kecintaan terhadap bangsa dan negara begitu kuat dalam dirinya.Beliau mula menghasilkan karya kreatif dalam bentuk puisi tradisional (syair dan pantun) serta puisi moden (sajak) sejak 30 tahun lalu. Puisi beliau sering menjadi perhatian beberapa orang ahli politik tempatan khususnya dalam Parlimen Langkawi kerana elemen nasionalisme yang diterapkan dalam setiap nukilannya. Beliau pernah menerima beberapa pingat kebesaran antaranya Ahli Mangku Negara (AMN), Ahli Mahkota Kedah (AMK), Bintang Khidmat Masyarakat (BKM) dan Pingat Jasa Kebaktian (PJK). Penulis juga telah dilantik sebagai fasilitator seni budaya oleh Pusat Latihan Kemahiran Negara (PLKN) Langkawi serta sering diundang memberikan pengkisahan tentang sejarah Langkawi, Mahsuri, serta Beras Terbakar yang terletak dalam kawasan rumah beliau.Kini beliau aktif bergiat dalam seni kreatif di Langkawi dan merupakan antara individu yang merestui penubuhan Persatuan Gabungan Penulis dan Penggiat Seni Budaya Langkawi (PGSBL) sebagai entiti memartabatkan seni sastera dan budaya di Langkawi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography