Journal articles on the topic 'Bagan'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Bagan.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Bagan.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Fajri, Suryadi, Rilci Kurnia Illahi, Heri Effendi, Susi Yuliarni, and Muslim Muslim. "Analisis Media Pembelajaran Dalam Buku Teks Sejarah Indonesia Kelas X." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 3, no. 6 (October 9, 2021): 4584–93. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1440.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana jenis media yang ada di dalam buku teks yaitu Sejarah Indonesia kelas X dan juga bagaimana analisis media yang ada di dalam buku tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa media pembelajaran yang terdapat di dalam buku teks Sejarah Indonesia kelas X yaitu terdapat beberapa media diantaranya seperti media gambar bagan dan peta. Dari analisis tersebut pertama media gambar yang mana media gambar yang terdapat di dalam buku tersebut sudah layak dijadikan media gambar karena dari beberapa gambar yang ada dalam buku teks tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi media gambar yang baik. Kedua media bagan yang penulis lihat di dalam buku tersebut sudah layak dijadikan sebagai media bagan dilihat dari berbagai kelebihan yang ditemukan dalam bagan buku teks tersebut. Komposisi bagan yang jelas dengan bagian-bagian materi pokok sampai materi khusus sudah dikelompokkan sehingga mudah dipahami dan dari bagan tersebut dan bentuk bagan juga cukup menarik. Ketiga media peta di dalam buku teks tersebut menurut penulis media peta ini belum layak dijadikan sebagai media peta dikarenakan syarat-syarat peta yang baik ini belum terpenuhi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nurhidayati, Ninik, Harjito Harjito, and Suwandi Suwandi. "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SMP KELAS VII KOTA SEMARANG." Teks: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 5, no. 2 (September 16, 2020): 24–32. http://dx.doi.org/10.26877/teks.v5i2.6368.

Full text
Abstract:
Artikel berikut membahas hasil penelitian pengembangan pada bahan ajar teks deskripsi dengan media bagan berbasis kontekstual untuk SMP kelas VII Kota Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bahan ajar apa saja yang digunakan dalam pembelajaran teks deskripsi di SMP kelas VII Kota Semarang saat ini dan pengembangan bahan ajar teks deskripsi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi dan tes. Produk hasil pengembagan berupa modul yang telah melalui tahap ahli materi, ujicoba, dan analisis hasil. Isi bahan ajar terdiri dari materi teks deskripsi, evaluasi kompetensi pengetahuan, latihan menulis teks deskripsi mengunakan bagan berbasis kontekstual, evaluasi keterampilan menulis deskripsi menggunakan bagan berbasis kontekstual. Hasil evaluasi pembelajaran menggunakan bahan ajar ini adalah peserta didik memeroleh nilai rata-rata 83,03 di Sekolah 1 dan 84,17 di Sekolah 2.Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran adalah buku paket atau buku siswa yang diterbitkan oleh Kemeterian Republik Indonesia. Pengembangan bahan ajar menulis teks deskripsi dibutuhkan untuk meningkatkan pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

_, Jondri, Deni Saepudin, and Putu Harry Gunawan. "PEMBUATAN BAGAN WISATA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN NELAYAN DAN MELESTARIKAN POPULASI IKAN DI TELUK PELABUHAN RATU SUKABUMI 2017." Charity 1, no. 1 (October 24, 2018): 103. http://dx.doi.org/10.25124/charity.v1i01.1584.

Full text
Abstract:
Bagan merupakan salah satu alat tangkap ikan yang digunakan oleh nelayan, termasuk para nelayan di Teluk Pelabuhan Ratu Sukabumi. Prinsip yang digunakan adalah memancing ikan untuk berkumpul dengan bantuan cahaya lampu pada malam hari dibawah bagan dan kemudian ditangkap dengan menggunakan jaring. Sekilas cara menangkap ikan seperti ini kelihatan menguntungkan, karena jumlah ikan yang bisa ditangkap bisa cukup banyak dan tidak perlu mengeluarkan bahan bakar untuk perahu. Tapi jika dilihat dalam perspektif jangka panjang, cara menangkap ikan seperti ini tidak ramah lingkungan. Karena ikan-ikan ukuran kecil juga ikut tertangkap dan dijual dengan harga yang murah. Selain harganya murah, stock ikan dilaut juga akan semakin berkurang. Dalam jangka panjang menangkap ikan dengan cara ini dapat merugikan nelayan. Dengan semakin bertambahnya jumlah bagan yang ada di Teluk Pelabuhan Ratu dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap lingkungan, karena pada daerah lain sudah terjadi jumlah ikan yang bisa ditangkap setiap tahunnya menurun dengan bertambah banyaknya jumlah bagan. Untuk itu perlu diberikan alternatif pemanfaatan bagan, dengan tidak mengurangi nilai ekonomi yang bisa diperoleh nelayan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa pembuatan bagan wisata terpadu. Bagan wisata ini tidak dibuat dari awal, tapi dikonversi dari bagan konvensional milik nelayan. Pada bagan wisata ini akan dilengkapi dengan rumpon (tempat ikan berkembang biak dan berlingdung), karamba, tempat memancing, dan restoran yang diharapkan dapat menjadi alternatif wahana wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Pelabuhan Ratu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

La Apu, Rifai Gands. "ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN DAN KELAYAKAN USAHA BAGAN PERAHU DI DESA INDOMUT KECAMATAN BACAN." Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan 1, no. 2 (October 22, 2021): 1–12. http://dx.doi.org/10.55678/jikan.v1i2.519.

Full text
Abstract:
Halmahera selatan merupakan salah satu Kabupaten yang cukup luas wilayahnya, yang luas lautnya lebih besar dari pada luas daratannya. Luas lautan yang dimilki Kabupaten Halmahera Selatan menggambarkan memiliki potensi sumber daya perikanan yang menjanjikan. Perikanan menurut UU No. 45 tahun 2009 adalah Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan mengawetkan. Bagan perahu merupakan alat tangkap yang prinsip kerjanya memanfaatkan cahaya lampu untuk mengumpulkan gerombolan ikan baik yang bersifat fototaksis positif atau ikan yang ingin mencari makan di sekitar cahaya lampu dan pada umumnya lebih efektif digunakan untuk menangkap ikan-ikan pelagis seperti ikan Teri, ikan Tongkol, dan cumi. Pengoperasian bagan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan, dan membutuhkan modal awal yang cukup besar, sehingga perlu dikaji secara baik dengan memperhitungkan modal dan keuntungan sebagai bahan/informasi dasar dalam meyakinkan pemodal/ pengusaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan nelayan dan Pemodal/ Pengusaha bagan Perahu serta kelayakan usaha bagan perahu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Syarifuddin, Syandriana, Erna Tri Herdiana, and M. Saleh AF. "Perbandingan Bagan Kendali Modifikasi Shewhart dan Bagan Kendali ARMAST pada ARMA(1,1)." Jurnal Matematika Statistika dan Komputasi 15, no. 1 (July 4, 2018): 75. http://dx.doi.org/10.20956/jmsk.v15i1.4426.

Full text
Abstract:
Pada umumnya asumsi dasar untuk data pada bagan kendali adalah bersifat saling bebas dan menyebar normal. Namun tidak semua data dapat memenuhi asumsi tersebut salah satunya ketika terjadi autokorelasi. Jika terdapat autokorelasi pada data dapat mempengaruhi tingkat alarm palsu sehingga permasalahan autokorelasi perlu untuk diatasi. Cara untuk mengatasi data berautokorelasi pada bagan kendali dapat dilakukan dengan menggunakan bagan kendali modifikasi Shewhart dan bagan kendali ARMAST. Hasil penelitian menunjukkan pada bagan kendali ARMAST lebih sensitif terhadap data yang out of control dibandingkan dengan bagan kendali modifikasi Shewhart karena nilai ARL yang diperoleh pada bagan kendali ARMAST lebih kecil dibandingkan dengan ARL pada bagan kendali modifikasi Shewhart. Sehingga dalam penelitian ini disimpulkan bahwa performance bagan kendali ARMAST lebih baik dibandingkan bagan kendali modifikasi Shewhart.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Albayudi, Albayudi, and Zuhratus Saleh. "POTENSI TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT MELAYU KOTA JAMBI DI HUTAN KOTA BAGAN PETE KOTA JAMBI." Bio-Lectura 7, no. 1 (April 25, 2020): 1–9. http://dx.doi.org/10.31849/bl.v7i1.4001.

Full text
Abstract:
Hutan Kota Bagan Pete merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Jambi. Fungsi RTH sangat bermanfaat sebagai penyangga kehidupan perkotaan. Masyarakat melayu merupakan salah satu etnis yang banyak tinggal di Kota Jambi. Masyarakat melayu di Kota Jambi termasuk sering berinteraksi dan mengetahui serta memanfaatkan tumbuhan secara tradisional dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat melayu jambi di Hutan Kota Bagan Pete Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan di Hutan Kota Bagan Pete Kota Jambi dari Bulan April-Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah eksplorasi langsung terhadap vegetasi tumbuhan yang terdapat di Hutan Kota Bagan Pete dan wawancara mendalam kepada narasumber yang dianggap sesuai mewakili masyarakat etnis melayu Kota Jambi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 68 jenis tumbuhan yang ditemukan selama proses eksplorasi dan 28 jenis tumbuhan diantaranya yang tergabung dalam 21 famili tumbuhan dimanfaatkan oleh masyarakat melayu Kota Jambi sebagai tumbuhan obat. Bagian daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebanyak 50%. Tumbuhan obat tersebut antara lain berfungsi sebagai obat sakit mata, diare, afrodisiak, darah tinggi dan beberapa jenis penyakit lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Widiastutik, Vian, Diyah Probowulan, and Ade Puspito. "Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian (Manual)." BUDGETING : Journal of Business, Management and Accounting 2, no. 1 (November 12, 2020): 335–45. http://dx.doi.org/10.31539/budgeting.v2i1.1758.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi akuntansi penggajian pada CV. Jawa Dwipa Desa Cumedak Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember agar dapat meningkatkan pengelolaan data penggajian secara terkomputerisasi secara efektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi yang akan dirancang adalah bagan alur pemrosesan gaji karyawan tetap yang akan ditambah dengan bagian pencatatan waktu, sedangkan pada bagan alur karyawan tidak tetap akan dirancang secara keseluruhan karena bagan alur tersebut masih menjadi satu dengan karyawan tetap. Simpulan, perancangan sistem informasi akuntansi penggajian pada CV. Jawa Dwipa Desa Cumedak Kecamatan Sumberjambe sudah sesuai dengan teori akuntansi pada umumnya. Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Satriawan, Septian Eka, Gondo Puspito, and Roza Yusfiandayani. "INTRODUKSI HIGH POWER LED PADA PERIKANAN BAGAN TANCAP." Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 8, no. 1 (July 13, 2017): 49–58. http://dx.doi.org/10.24319/jtpk.8.49-58.

Full text
Abstract:
Penggunaan lampu TL (tubular lamp) sebagai alat bantu untuk mengumpulkan ikan pada bagan tancap memiliki kekurangan yaitu pancaran cahaya yang terlalu menyebar dan mahalnya harga bahan bakar. Penggunaan lampu HPL (high power led) sebagai lampu hemat energi diharapkan mampu mensubtitusi lampu TL untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan penggunaan lampu HPL pada bagan tancap mampu menghasilkan komposisi jenis dan berat hasil tangkapan lebih tinggi dibandingkan dengan lampu TL. Pengujian menggunakan dua bagan tancap, masing-masing menggunakan lampu HPL dengan tudung bereflektor kertas perak dan lampu TL dengan tudung seng. Hasilnya menunjukan bahwa lampu HPL 90O menghasilkan area sebaran cahaya sebesar 120 sedangkan lampu TL mencapai 300 Odengan nilai iluminasi tertinggi masing-masing 1.358 lux (180) dan 299 lux (50). Komposisi jenis dan berat hasil tangkapan bagan tancap dengan menggunakan lampu HPL menghasilkan 14 jenis organisme dengan berat total 97.363 g (78.39%), lebih tinggi dibandingkan dengan lampu TL yang menghasilkan 9 jenis organisme dengan berat 26.829 g (21.61%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Ayu Prawati, Sukma, Annisa Hasanah, Delfriana Ayu A, Mutia Azhari, Putri Amanda Rizki, and Yaumil Hasanah Siagian. "GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA DI KELURAHAN BAGAN DELI." PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat 6, no. 2 (June 25, 2022): 1266–74. http://dx.doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.4389.

Full text
Abstract:
Nelayan ialah orang-orang dengan risiko utama PAK yang dikarenakan adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Dermatitis menduduki pringkat tertinggi sebagai PAK dengan persentase 50-60%. Pada kelurahan Bagan Deli mayoritas masyarakatnya bekerja sebegai nelayan. Bekerja sebagai nelayan tidak dapat kita hindari dari bahan-bahan iritan yang memiliki risiko terpapar dermatitis. Jenis penilitin yang dipakai menggunakan jenis penelitian deskriptifiianalitik, studiiiobservasional dengan menggunakaniipenelitianiicrossiisectional. Dimana populasi yang diambil yaitu para nelayan Bagan Deli. Teknik pengumpulan data didapatkan dari data primer (hasil prolehan wawancara secara langsung) Pada distribusi kelompok Hygiene. Penelitian ini dilakukan selama 2 hari. Higiene perorangan di Kelurahan Bagan Deli cukup baik namun tetap masih ada yang kurang. Pada distrubusi APD mayoritas nelayan sudah memakai sarung tangan dan topi saat bekerja, distribusi riwayat alergi penyakit pekerja tidak terlihat adanya hubungan yang kuat antara riwayat elergi penyakit sebelumnya. Distribusi kelompok fisiologi sebagian besar nelayan mengalami gangguan pada kulit. Sebaiknya para nelayan lebih memperhatikan personal hygiene dan penggunaan APD dalam bekerja untuk mengindari penyakit akibat kerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Wulandari, Wuri, Hazmira Yozza, and Maiyastri . "PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT) DI PT. SEMEN PADANG." Jurnal Matematika UNAND 4, no. 1 (March 1, 2015): 76. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.4.1.76-84.2015.

Full text
Abstract:
Setiap perusahaan selalu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk,karena kualitas merupakan hal terpenting bagi konsumen dalam memilih barang yangakan dibelinya. Untuk melihat apakah suatu produk sudah terkendali atau tidak. Dapatdigunakan suatu alat statistik yaitu dengan Bagan Kendali. Untuk data peubahganda digunakan Bagan Kendali T2Hotelling. Dan untuk mengetahui suatu produk sudahmemenuhi spesikasi yang telah ditetapkan dapat digunakan Analisis KemampuanProses (AKP). Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan bagan kendali THotellingdan analisis kemampuan proses dalam produksi semen PPC (Portland Pozzolland Cement)di PT. Semen Padang. Data yang digunakan adalah data kualitas semen tipePPC, meliputi SO, hilang pijar, blaine, sieve on 45, bagian tak larut. Jika penyebabpenyebabkhusus dikeluarkan maka didapat karakteristik kualitas semen PPC sudahterkendali secara statistik. Didapatkan juga bahwa data kualitas berada dalam batasspesikasi yang telah ditetapkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Surbakti, Joi Alfreddi, and Rikka Welhelmina Sir. "Analisis Komposisi Hasil Tangkapan Bagan Perahu Dan Tancap Di Perairan Teluk Kupang." Journal of Marine Research 10, no. 1 (February 14, 2021): 117–22. http://dx.doi.org/10.14710/jmr.v10i1.28725.

Full text
Abstract:
Salah satu masalah yang dihadapi dalam pemanfaatan sumberdaya ikan adalah kurang selektifnya berbagai jenis alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan. Akibatnya adalah tertangkapnya ikan-ikan yang bukan menjadi tujuan penangkapan (bycatch) yang dalam prakteknya sebagian besar ikan-ikan tersebut dibuang ke laut (discarded catch). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi komposisi jenis dan ukuran ikan hasil tangkapandari alat tangkap bagan perahu dan bagan tancap.Lokasi penelitian di Kelurahan Oesapa sebagai sentra pemukiman nelayan bagan perahu danbagan tancap di Kota Kupang dan di Perairan Teluk Kupang.Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei dengan obyek penelitian yaitu: fakta, proses, histori, persepsi tentang perikanan bagan perahu, komposisi jenis dan ukuran ikan tangkapan yang meliputi identifikasi hasil tangkapan, berat (kilogram), jumlah (ekor), panjang cagak (fork length), keliling maksimum (maximum girth), dan lebar badan ikan. Cara mengukur panjang baku pada penelitian ini yaitu jarak garis lurus antara ujung bagian kepala yang paling depan (biasanya ujung salah satu dari rahang yang terdepan) sampai ke pelipatan pangkal sirip ekor.Hasil menunjukkan bahwa jenis ikan yang dominan tertangkap pada bagan perahu adalah ikan teri, peperek dan kembung, sedangkan pada bagan tancap ikan peperek, teri dan tembang. One of the problems faced in using fish resources is the lack of selectivity of various types of fishing gear used by fishermen. The result is the catch of fish which is not the purpose of arrest(bycatch) which in practice most of the fish are discarded catch. This study aims to identify and inventory the type and size offish catches (boat lift net and fix lift net). Research location in Oesapa village in Kupang City in Kupang Bay. This research was conducted by survey method with research object that is: fact, process, history, perception of fishery boat lift net, species composition and size of fish catch including identification of catch, weight (kilogram), number (tail), length of fork length, maximum girth, and fish body width, mesh size. The method of measuring the standard length in this study is the distance of a straight line between the tip of the front of the head (usually the tip of one of the leading jaws) to the tail fin's base. The results show that the dominant fish species in boat lift net are anchovies, pony fishes, and long-jawed mackereland, from fix lift net, are pony fishes, anchovy and sardine.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Handika, Rizki Andre, WATHRI FITRADA, and ZULI RODHIYAH. "POTENSI VEGETASI HUTAN KOTA DALAM REDUKSI EMISI KARBONDIOKSIDA (CO2) DI KOTA JAMBI." Biospecies 13, no. 1 (January 31, 2020): 23–28. http://dx.doi.org/10.22437/biospecies.v13i1.8463.

Full text
Abstract:
Abstrak, Hutan kota adalah salah satu ruang terbuka hijau masyarakat yang mengontrol pencemaran atmosfer, air dan tanah Karbon dioksida (CO2) merupakan suatu substansi yang paling utama dari gas-gas rumah kaca dimana peningkatannya dapat terjadi dikarenakan penggunaan bahan bakar dan gas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti infeksi-infeksi saluran pernapasan bagian atas, sakit di bagian hati, kanker dan lain sebagainya. Oleh karena itu, merupakan hal yang penting untuk mengurangi emisi-emisi CO2 yang salah satunya dapat dilakukan melalui pemanfaatan ruang terbuka hijau publik, khususnya adalah hutan kota. Kota Jambi sebagai sebuah kota besar di Indonesia tentunya memiliki potensi emisi CO2 yang juga besar. Tujuan dari riset ini adalah untuk memprediksi potensi dari vegetasi pohon di hutan kota yang dimiliki oleh Kota Jambi dalam mengurangi emisi gas CO2. Riset ini dilakukan di tiga lokasi: hutan kota Bagan Pete, hutan kota Muhammad Sabki, dan hutan pinus Kenali. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode kuadran dimana plot observasi pada 10 x 10 m dilakukan untuk mendapatkan area basal secara acak. Pada setiap lokasi kemudian dideterminasi potensi pengurangan emisi CO2 masing-masing. Area basal dari vegetasi pohon-pohon di tiap lokasi didapatkan seluas 72,72 m2/Ha untuk hutan kota bagan Pete, 25,45 m2/Ha pada hutan kota Muhammad Sabki, dan 5,12 m2/Ha untuk hutan pinus Kenali. Sedangkan pengurangan CO2 dari vegetasi pohon di hutan kota pada tiap lokasi secara berurutan adalah 41.386 Ton/Ha/Tahun, 14.482,93 Ton/Ha/Tahun, 2.916,94 Tons/Ha/Tahun. Berdasarkan penelitian ini, hutan kota Bagan Pete memiliki potensi tertinggi dari ketiga hutan kota yang dimiliki oleh kota Jambi, dan total pengurangan emisi karbon dioksida di kota Jambi dari keberadaan hutan-hutan kota yang ada adalah sebesar 58.785,87 Ton/Ha/Tahun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Hartini, Resti Sir, Sulaeman Martasuganda, and Fis Purwangka. "Perbandingan Hasil Tangkapan Ikan Teri (Stolephorus sp.) Menggunakan Bagan dengan Atraktor dan Tanpa Atraktor di Perairan Pangandaran." Akuatika Indonesia 6, no. 1 (March 17, 2021): 31. http://dx.doi.org/10.24198/jaki.v6i1.32371.

Full text
Abstract:
Ikan teri (Stolephorus sp) adalah ikan pelagis kecil yang hidup di permukaan laut dengan cara bergerombol, baik ketika mencari makan atau bepergian. Salah satu alat tangkap yang cukup efektif untuk menangkap ikan teri yaitu bagan tancap. Bagan dioperasikan pada malam hari menggunakan alat bantu pengumpul berupa lampu celup. Penelitian ini bertujuan memaksimalkan hasil tangkapan ikan teri (Stolephorus sp) dengan bagan tancap dan tambahan alat pengumpul berupa atraktor daun kelapa. Atraktor diletakan di luar bagan untuk menarik perhatian ikan yang bermigrasi baik yang hanya singgah, berlindung atau mencari makan. Metode yang digunakan adalah experimental fishing atau uji coba penangkapan pada alat tangkap bagan dengan 2 perlakuan yaitu bagan dengan tambahan atraktor dan bagan tanpa atraktor. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah atraktor pada bagan tancap dapat menambah hasil tangkapan. Penelitian ini dilaksanakan di pantai timur Pangandaran. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji statistik Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil tangkapan selama penelitian menunjukan hasil tangkapan bagan tanpa atraktor sebanyak 245 ekor terdiri atas 6 jenis ikan, sedangkan hasil tangkapan bagan dengan tambahan atraktor sebanyak ±2163 ekor yang terdiri atas 13 jenis dan didominasi ikan teri. Berdasarkan hasil tangkapan kedua bagan menunjukan perbedaan jumlah dan jenis tangkapan yang didominasi oleh bagan dengan tambahan atraktor. Uji statistik RAL menunjukan penambahan atraktor mempengaruhi hasil tangkapan bagan pada penelitian ini. Kata kunci: Atraktor, bagan, ikan teri, Pangandaran
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Herdiani, Erna Tri, and Nirwan Ilyas. "Bagan Kendali Robust Multivariat untuk Pengamatan Individual." Jurnal Matematika Statistika dan Komputasi 15, no. 2 (December 6, 2018): 33. http://dx.doi.org/10.20956/jmsk.v15i2.5567.

Full text
Abstract:
Bagan kendali yang paling banyak digunakan dalam pengendalian proses secara multivariat adalah bagan kendali T2 Hotelling. Ada 2 jenis dari bagan kendali Hotelling yaitu bagan kendali Hotelling untuk pengamatan kelompok dan individual. Pada tulisan ini membahas bagan kendali Hotelling untuk pengamatan individual. Bagan kendali ini digunakan untuk memonitor vektor rata-rata dan matriks kovariansi sampel. Vektor rata-rata dan matriks kovariansi sampel sangat sensitif terhadap titik ekstrim (outliers). Oleh karena itu dibutuhkan estimator vektor rata-rata dan matriks kovariansi populasi yang kekar terhadap data outliers. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi data yang mengandung outliers adalah Minimum Covariance Determinant (MCD). Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa bagan kendali T2 Hotelling dengan algoritma Fast-MCD lebih sensitif mendeteksi data outliers daripada T2 Hotelling klasik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Putri, Religea Reza, Ferra Yanuar, and Dodi Devianto. "PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST." Jurnal Matematika UNAND 5, no. 1 (March 1, 2016): 65. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.5.1.65-73.2016.

Full text
Abstract:
Abstrak. Bagan kendali Shewhart terdiri dari dua macam bagan kendali yaitu bagankendali variabel dan bagan kendali atribut. Bagan kendali variabel dibedakan atas tigabagan kendali yaitu bagan kendali I MR;X R;X S.Bagan kendali Robust adalahbagan kendali yang tahan terhadap data pencilan. Penduga yang digunakan pada bagankendali Robust adalah penduga Hodges-Lehman dan penduga Shamos-Bickel-Lehman.Pada penelitian kali ini, sebagai aplikasi yang diterapkan untuk membuat bagan kendaliproses pengukuran berat semen, menggunakan metode bagan kendali Shewhart (bagankendaliX R) dan bagan kendali Robust. Proses pengukuran berat semen adalah ke-masan 50kg yang diproduksi oleh PT. Semen Padang. Proses yang terjadi menurut keduabagan kendali adalah out of control.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Jayanto, Bogi Budi, Herry Boesono, Aristi Dian Purnama Fitri, Asriyanto Asriyanto, and Faik Kurohman. "PENGARUH ATRAKTOR CUMI TERHADAP HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP BAGAN TANCAP DI PERAIRAN JEPARA Effect of Squid Atractor for Liftnet Fishing Production at Jepara Seawaters." SAINTEK PERIKANAN : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology 11, no. 2 (February 25, 2016): 134. http://dx.doi.org/10.14710/ijfst.11.2.134-139.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Alat tangkap Bagan digunakan untuk menangkap ikan phototaxis positif. Lampu sebagai alat bantu pengumpul ikan pada bagan dianggap tidak efektif dan efisien karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan ikan. Apabila masalah tersebut dibiarkan maka dapat berdampak terhadap peningkatan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber energi lampu. Penambahan atraktor cumi (fish aggregating device) pada bagan merupakan solusi dalam operasi penangkapan. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan atraktor cumi terhadap hasil tangkapan Bagan tancap (lift net) diperairan Jepara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pengulangan sebanyak 16 kali. Jumlah hasil tangkapan Bagan tancap yang tanpa menggunakan atraktor cumi adalah Cumi (38,55 kg), Ikan Teri (22,55 kg), Kepiting (2,3 kg) dan Udang (2,03 kg). Sedangkan pada Bagan tancap yang menggunakan atraktor cumi hasil tangkapannya adalah Cumi (46,62 kg), Teri (40,82 kg), Kepiting (4,5 kg) dan Udang (1,2 kg). Kata kunci: Bagan, atraktor cumi, perairan Jepara ABSTRACT Common fishing gear who uses to catch positive phototaxis fish is Lift Net. The lamp was no longer used as the fish aggregating device for lift net because it was ineffective and inefficient to gathered fish target. If the problem still continued it can increased fuels consumption for lamp attractor. Another fish aggregating device “Squid Attractor” was a solution for lift net operation. The objective of this research was to analyze Squid Attractor's effect of Lift Net catch in Jepara seawaters. The Method used in this research is experimental fishing with 16 repetitions. This research showed Lift Nets catch without Squid Attractors is less than Lift Nets with Squid Attractor's, there is 38.55 kg of squid, 22.55 kg of anchovies, 2.3 kg of crabs and 2.03 of shrimps. Whereas Lift Net with squid attractor got bigger catch such as 46.62 kg of squid, 40.82 kg of anchovie,s 4.5 kg of crabs and 1.2 kg of shrimps. Keywords: Lift net, squid attractor, Jepara Seawaters
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Serang, Abu Samad, Yoisye Lopulalan, and Hurip Pratomo. "Strategi Pengembangan Usaha Bagan (Lift Net) di Desa Sathean Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara." Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 13, no. 1 (August 29, 2020): 119. http://dx.doi.org/10.29239/j.agrikan.13.1.108-115.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: mengkaji kondisi manajemen usaha bagan, menganalisis penerimaan usaha dan pendapatan nelayan pemilik, menganalisis kelayakan usaha bagan, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha bagan, dan merumuskan strategi pengembangan usaha bagan di Desa Sathean, Kecamatan Kei Kecil. Metode yang digunakan terdiri atas survey descriptive (deskriptif survei)dansurvey explanatory (eksplanasi survei). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa, manajeman usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan yang telah berjalan dengan baik adalah manajemen produksi dan manajemen pemasaran, sedangkan manajemen permodalan masih sulit untuk dijalankan. Pendapatan nelayan pemilik usaha bagan di Desa Sathean, Kecamatan Kei Kecil dengan rata-rata 264 trip adalah Rp 282.120.000,- hingga Rp 815.996.000,- atau rata-rata Rp 355.458.000,- tiap unit usaha. Usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan di DesaSathean layak untuk diusahakan. Faktor-Faktor yang mempengaruhi produksi usaha bagan adalah frekuensi melaut, biaya operasional, waktu/lama melaut, dan umur. Strategi pengembangan usaha penangkapan ikan dengan alat tangkap bagan di desa Sathean Kecamatan Kei Kecil Kebupaten Maluku tenggara, meliputi: 1). Pengembangan usaha bagan kepada lembaga pemberi kredit untuk menambah modal usaha; 2). Program kebijakan yang diarahkan pada pengembangan teknologi dan jumlah alat tangkap bagan; 3). Pelaksanaan penelitian yang diarahkan pada peningkatan hasil tangkapan usaha, pengelolaan permodalan, ketidak efisiensi penggunaan biaya opersional dan waktu melaut serta pengembangan pemasaran hasil tangkapan bagan; dan 4) Peningkatan fungsi manajemen produksi, yakni mengefisiensikan penggunaan biaya operasional dan waktu melaut, dan manajemen pemasaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Rimang, Rimang, and Wa Ode Sifatu. "BOM IKAN DAN NELAYAN BAGAN." KABANTI : Jurnal Kerabat Antropologi 5, no. 2 (December 9, 2021): 159–69. http://dx.doi.org/10.33772/kabanti.v5i2.1270.

Full text
Abstract:
Penelitian ini melihat nelayan menyembunyikan informasi keberadaan bom ikan kepada Polisi dan mereka yang tidak berkepentingan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan cara menyembunyikan informasi, proses memperoleh bahan baku, cara menggunakan bom sebagai pelengkap alat tangkap. Penelitian ini menggunakan metode etnografi. Fokus penelitian adalah nelayan pengguna bom sebagai alat bantu tangkap di Desa Labuan Beropa Kabupaten Konawe Selatan. Data yang dibutuhkan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, pengguna memahami bom membahayakan keberlanjutan ekosistem laut dan jiwa manusia, namun telah menjadi candu karena menguntungkan secara ekonomi semasa. Nelayan telah memiliki tuntunan dan pengetahuan tentang cara agar pengguna bom terhindar dari bahaya saat bom diledakkan. Nelayan bagan mempersepsikan bahwa ekonomi nelayan dapat meningkat jika menggunakan bom sebagai alat bantu. Nelayan bagan masih menggunakan bom ikan sebagai alat bantu penangkapan, bom ikan merusak ekosistem perairan dan dapat membahayakan jiwa penggunanya. Implikasi teoritis: Teori Geertz (1973) tentang From the native of view bekerja pada nelayan bagan pengguna bom ikan. Etos, pandangan dunia menuntun mereka agar terhindar dari marabahaya. Rekomendasi: diharapkan pemerintah dan instansi terkait melakukan pendekatan secara persuasif dan duduk bersama untuk mencari solusi sebagai jalan keluar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

., Yadudin, M. Fedi A. Sondita, Zulkarnain ., and Fis Purwangka. "PENGARUH PENGGUNAAN RUMPON PORTABLE DAN JENIS LAMPU SETTING TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI PERAIRAN TELUK PALABUHANRATU, JAWA BARAT." ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 2, no. 3 (October 5, 2018): 253–62. http://dx.doi.org/10.29244/core.2.3.253-262.

Full text
Abstract:
Semakin berkembangnya teknologi, penggunaan lampu sebagai alat bantu penangkapan pada perikanan bagan di Palabuhanratu banyak mengalami perubahan, yaitu semua bagan baik bagan apung maupun bagan tancap yang sebelumnya menggunakan lampu petromaks pada saat ini sudah menggunakan lampu listrik. Jenis lampu yang digunakan pada penelitian ini adalah light emitting diode (LED) yang memiliki keunggulan hemat energi dan memiliki umur teknis yang tahan lama. Alat bantu lainnya yang sering digunakan pada perikanan tangkap adalah rumpon. Rumpon sudah lama digunakan pada perikanan tangkap sebagai alat pemikat ikan. Penggunaan rumpon pada bagan tancap bertujuan untuk mengumpulkan ikan pada siang hari sehingga pada malam hari nelayan bisa melakukan kegiatan penangkapan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Membandingkan hasil tangkapan di antara dua unit bagan yang masing-masing dilengkapi dengan 4 unit rumpon portable namun dengan jenis lampu yang berbeda, yaitu lampu LED (Bagan A) dan lampu standar (bagan B). (2) Membandingkan hasil tangkapan di antara dua unit bagan yang masing-masing dilengkapi dengan lampu standar namun dengan jumlah rumpon portable yang berbeda, yaitu 4 unit rumpon (Bagan B) dan 2 unit rumpon (Bagan C). Penelitian ini menggunakan metode experimental fishing dengan ulangan sebanyak 20 kali (trip). Uji t statistik menyimpulkan perbedaan hasil tangkapan signifikan di antara bagan A dan B untuk ikan udang rebon, layur, dan teri (α = 0,05). Uji t statistik juga menyimpulkan perbedaan pada hasil tangkapan yang signifikan di antara bagan B dan C untuk ikan teri, tembang, layur dan udang rebon (α = 0,05).Kata kunci: hasil tangkapan, LED (light emitting diode), rumpon portable.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Oliii, Muh Yasin Umsini Putra, Sintia Buheli, and Sri Yuningsih Noor. "ANALISIS EKONOMI BAGAN PERAHU DI KECAMATAN PONELO KEPULAUAN." ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 5, no. 1 (July 26, 2021): 001–6. http://dx.doi.org/10.29244/core.5.1.001-006.

Full text
Abstract:
Sumberdaya perikanan di Kabupaten Gorontalo Utara adalah salah satu potensi yang dapat dijadikan sebagai penopang perekonomian masyarakat khususnya bagi masyarakat yang memiliki profesi sebagai nelayan. Kabupaten Gorontalo Utara memiliki sektor perikanan yang didominasi oleh perikanan skala kecil, hat tersebut ditandai dengan banyaknya penggunaan alat tangkap sederhana yang digunakan oleh nelayan. Bagan perahu merupakan satu dari banyaknya alat tangkap yang banyak dioperasikan oleh nelayan tradisional di Kecamatan Ponelo Kepulauan. Riset ini dilakukan untuk menganalisis keuntungan yang diperoleh dari pengoperasian alat tangkap bagan perahu di Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan studi kasus dan dianalisis secara deskriptif. Analisis ekonomi yang digunakan untuk menghitung pendapatan usaha perikanan tangkap pada bagan perahu yaitu analisis total biaya, analisis pemasukan dan analisis keuntungan. Hasil riset menunjukkan total biaya yang dibutuhkan bagan perahu lampu putih dan lampu biru sebesar Rp3.142.000 yang didapat dari biaya tetap yang ditambahkan dengan biaya variabel. Jumlah pendapatan yang didapatkan oleh nelayan bagan perahu lampu biru lebih yaitu sebesar Rp34.005.000 sedangkan pendapatan bagan perahu lampu biru sebesar Rp31.870.000. Pendapatan atau keuntungan akhir yang didapat oleh nelayan bagan perahu selama melakukan 8 kali trip yaitu bagan perahu lampu putih sebesar Rp14.284.000 dan bagan perahu lampu biru sebesar Rp15.351.500. Kata kunci: alat tangkap, bagan, nelayan, keuntungan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Himam, M. Iqbal, Wazir Mawardi, Diniah ., and Zulkarnain . "EFEKTIVITAS LAMPU LED CELUP SEBAGAI LAMPU HAULING PADA BAGAN PERAHU." ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 2, no. 1 (July 27, 2018): 69–77. http://dx.doi.org/10.29244/core.2.1.69-77.

Full text
Abstract:
Bagan perahu merupakan alat tangkap yang paling populer di Desa Lhokseudu Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar. Nelayan bagan perahu menggunakan lampu neon putih yang dioperasikan di atas permukaan air sebagai pemikat ikan pada saat operasi penangkapan ikan. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa lampu celup bawah air bisa menghasilkan lebih banyak ikan tangkapan. Di sisi lain, perkembangan teknologi telah menemukan lampu LED (light emitting diode). Lampu LED bisa memancarkan cahaya yang lebih terang, dengan input energi lebih kecil dibandingkan dengan lampu neon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas lampu LED celup sebagai lampu hauling pada bagan perahu. Penelitian dilakukan di Desa Lhokseudu sebanyak 15 trip mulai 13 Mei hingga 13 Juni 2016. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode experimental fishing menggunakan dua buah bagan perahu. Satu bagan perahu menggunakan lampu LED celup sebagai lampu hauling dan bagan perahu lainnya menggunakan lampu hauling nelayan sebagai bagan kontrol. Parameter yang diamati adalah berat hasil tangkapan per trip dari kedua bagan untuk dibandingkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ikan dominan hasil tangkapan bagan perahu di Lhokseudu adalah Rastrelliger kanagurta, Selaroides sp, dan Sardinella sp. Efektivitas lampu hauling LED celup 132,09% lebih baik dari pada lampu hauling pada bagan kontrol. Hasil uji t pada total tangkapan menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai P = 1,8 × 10-3 (kurang dari 0,05) pada tingkat kepercayaan 95%.Kata kunci: bagan, lampu hauling, lampu LED celup, Lhokseudu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Adjiatma, Bangkit Reksa, Zulkarnain -, Sulaeman Martasuganda, Vita Rumanti Kurniawati, and Dwi Putra Yuwandana. "PENGGUNAAN IKAN TEMBANG (Sardinella gibbosa) SEBAGAI UMPAN PADA ATRAKTOR UMPAN VERTIKAL TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN APUNG." ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 4, no. 1 (January 7, 2021): 059–72. http://dx.doi.org/10.29244/core.4.1.059-072.

Full text
Abstract:
Bagan apung merupakan salah satu jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan dioperasikan pada malam hari dengan bantuan lampu sebagai atraktor (light fishing). Penggunaan umpan vertikal berisi ikan rucah tembang akan mempermudah mengumpulkan ikan kembali karena adanya potensi ikan untuk meloloskan diri saat hauling. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan komposisi hasil tangkapan bagan apung dengan penggunaan umpan vertikal dengan bagan apung kontrol, mengetahui pengaruh penggunaan umpan vertikal terhadap jumlah total hasil tangkapan bagan apung, dan menentukan frekuensi hauling bagan apung. Penelitian ini menggunakan metode experimental fishing atau uji coba langsung di lapang melalui kegiatan operasi penangkapan ikan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil tangkapan bagan apung yang dioperasikan sebanyak 20 kali ulangan memperoleh 19 jenis ikan hasil tangkapan dengan lima jenis ikan dominan yang tertangkap yaitu ikan tembang (Sardinella gibbosa), ikan lisong (Euthynnus affinis), ikan pepetek (Leiognathus equulus), ikan semar (Mene maculate), dan cumi-cumi (Loligo sp). Berdasarkan experimental fishing yang dilakukan bahwa penggunaan umpan secara vertikal berisi ikan tembang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan bagan apung dan frekuensi hauling bagan apung perlakuan berjumlah 82 kali, frekuensi tersebut lebih banyak dibandingkan dengan bagan apung kontrol yang hanya berjumlah 50 kali. Kata kunci: atraktor, bagan apung, hauling, umpan, vertikal
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Afrinaldi, Khaulah Binti, Maiyastri ., and Yudiantri Asdi. "PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT." Jurnal Matematika UNAND 6, no. 1 (February 1, 2017): 17. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.6.1.17-24.2017.

Full text
Abstract:
Abstrak. Bagan kendali T2 Hotelling merupakan bagan yang berguna untuk memonitorb rata-rata pergeseran proses dengan asumsi distribusi normal harus dipenuhi. Pada penelitian ini akan digunakan data berdistribusi non-normal multivariat untuk melihat kinerja dari bagan kendali T2 Hotelling dengan pendekatan Bootstrap yangesien memantau proses ketika distribusi yang diamati adalah tidak normal atau tidak diketahui. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yaitu data IPK dan Lama studi lulusan matematika FMIPA Unand tahun 2015. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan kepekaan bagan kendali T2 Hotelling klasik dengan THotelling pendekatan bootstrap dalam mendeteksi titik-titik yang berada diluar bataskendali. Pada bagan kendali T2 Hotelling klasik terdapat tujuh titik yang berada diluar batas kendali, sedangkan bagan kendali T2 Hotelling pendekatan bootstrap mendeteksisembilan titik yang berada diluar batas kendali.Kata Kunci: Bagan kendali T2 Hotelling, Transformasi Johnson, Bootstrap
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Safingi Alamsyah, Berbudi Wibowo, and Yaser Krisnafi. "Perhitungan Daya Roller Pada Alat Tangkap Bagan Tancap." Jurnal Airaha 9, no. 01 (June 30, 2020): 007–17. http://dx.doi.org/10.15578/ja.v9i01.152.

Full text
Abstract:
Bagan Tancap Pangandaran merupakan alat tangkap ikan tradisional yang digunakan nelayan untuk menangkap jenis ikan pelagis kecil seperti ikan teri dan udang rebon. Teknik pengoperasianyang masih tradisional membuat bagan tancap menjadi kurang produktif dan sangat tergantung dengan kekuatan nelayan yang mengoperasikannya. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah daya yang diperlukan untuk mengangkat jaring dan hasil tangkapan pada saat haulling di atas bagan sehingga bisa dijadikan acuan sebagai perancangan alat bantu penarik bagan (roller). Analisis yang digunakan adalah analisis untuk mengetahui luasan struktur alat tangkap, hasil tangkapan, drag force, gaya apung dan gravitasi dimana hasil hitungan tersebut disajikan secara numerik yang kemudian digunakan sebagai dasar menentukan besaran beban yang di terima. Hasil penelitian menunjukan dimana pada Bagan Tancap yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi berukuran 10 x 10 x 15 meter serta dengan hasil tangkapan per setting sebanyak 200 kg, roller bagan tersebut harus dapat memngangkat beban minimal sebesar 4488,4 Newton apabila beban tersebut sudah ada diatas permukaan air. Namun hasil tangkapan dan alat tangkap yang diangkat roller bagan dengan kecepatan 0,05 meter/detik menghasilkan beban sebesar 327,2 Newton pada saat di kolom perairan dengan densitas 1025 kg/m3. Maka daya minimal yang diperlukan oleh roller bagan yaitu sebesar 22,44 kW.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Limbong, Irwan, Rosmasita Rosmasita, and Bastian Putrayadi Silalahi. "KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI KELURAHAN HAJORAN, KABUPATEN TAPANULI TENGAH, SUMATERA UTARA." Fisheries : Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan 2, no. 1 (April 7, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.30649/fisheries.v2i1.34.

Full text
Abstract:
Kegiatan perikanan diwilayah Kelurahan Hajoran didominasi oleh perikanan tangkap Bagan Tancap. Pengoperasian alat tangkap bagan sendiri tak lepas dari alat bantu penangkapan yang menggunakan cahaya lampu untuk menarik perhatian ikan yang bersifat fototaxis positif. Tujuan dari penelitian ini adalah penelitian pendahuluan yang dimana di daerah tersebut belum ada melakukan penelitian tentang komposisi hasil tangkapan dan mengetahui jumlah hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap bagan di perairan hajoran. Manfaat penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada para nelayan bagan tancap di daerah perairan hajoran dan menjadi bagan acuan para pemangku kebijakan di daerah setempat. Pengumpulan data penelitian pada alat tangkap Bagan tancap yang di beroperasi di perairan Kelurahan Hajoran, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan September 2019. Pengambilan sampel dilakukan secara acak setiap hari berdasarkan kapal yang melakukan operasi penangkapan selama 12 hari, dengan pengambilan data hasil tangkapan langsung dilapangan, baik alat tangkap bagan yang sama maupun berbeda. diperoleh selama melakukan penelitian bahwa ikan yang tertangkap pada alat tangkap bagan tancap terdiri dari 8 jenis ikan, yang terdiri dari ikan teri, tembang, layang, julung-julung, selar, layur, kurisi, dan serinding
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Rosmaya, Rosmaya, Muhammad Ali Rusdi Bedong, Muhammad Kamal Zubair, and Wahidin Wahidin. "Analisis Etika Bisnis Islam dalam Persaingan Usaha Pabbagang di Desa Pallemeang Kabupaten Pinrang." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 20, no. 1 (July 12, 2022): 01–18. http://dx.doi.org/10.35905/diktum.v20i1.2711.

Full text
Abstract:
Salah satu bentuk persaingan usaha yang ada di Desa Pallameang adalah persaingan yang dilakukan oleh pabbagang. Pabbagang yang ada di Desa Pallameang ada dua macam yang lebih dominan, yakni pabbagang rambo (bagan perahu) dan pabbagang tancap (bagan tancap). Keduanya memiliki ciri khas serta keunggulan masing-masing. Pabbagang rambo (bagan perahu) lebih sering menggunakan media perahu dalam operasionalnya. Sedangkan pabbagang tancap (bagan bambu), merupakan rangkaian atau susunan bambu berbentuk segi empat yang ditancapkan, sehingga berdiri kokoh di atas perairan, dimana pada tengah bangunan tersebut dipasang jaring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persaingan antara nelayan yang ada di Desa Pallameang adalah dengan menangkap ikan melalui cara bagan tancap maupun bagan rambo. Persaingan dalam jenis penggunaan bagan berbeda mempengaruhi biaya, serta hasil yang mereka peroleh. Persaingan yang terjadi pada nelayan di Desa Pallameang sudah sesuai dengan etika bisnis Islam berdasarkan prinsip dalam etika bisnis Islam, yaitu konsep tauhid, amanat, dan adil.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Wirabuana, Rangga, Bagas Wicaksono, Lusi Wahyuni, and Muchammad Fauzi. "Pengendalian Mutu Internal Pada Pengujian Brightness Kertas dengan Pendekatan Smart Goal Studi Kasus Di PT. XYZ." Jurnal Health Sains 2, no. 12 (December 21, 2021): 2383–93. http://dx.doi.org/10.46799/jsa.v2i12.363.

Full text
Abstract:
XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri percetakan uang dan dokumen keamanan yang dimana salah satu bahan baku nya menggunakan kertas. Suatu proses produksi tentunya perlu adanya pengendalian mutu yang sangat berguna untuk memperoleh standar kualitas yang telah ditentukan. Pengendalian mutu pada proses produksi ini salah satunya yaitu dengan melakukan pengujian brightness pada kertas tersebut yang dimana produk tersebut sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan, dan untuk mengetahui setiap produk telah memenuhi sesuai standar mutu tersebut, perlu adanya suatu bagan kendali. Bagan kendali adalah grafik yang mencerminkan batas kendali suatu proses. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan data hasil pengujian brightness kertas berada pada rentang kendali mutu statistika dengan pendekatan smart goals sebagai panduan dari penetapan tujuan utama penelitian. Kegiatan penelitian ini mengambil data presisi dan akurasi dari pengujian brightness dari sampel kertas sebagai pengumpulan data nya yang diolah menjadi suatu bagan kendali dan dilakukan pendeketan smart goals sebagai panduan dalam melakukan penetapan tujuan utama dari pengujian ini. Sampling data didapat sebanyak 10 kali sampel dan 15 kali pengulangan untuk data presisi. Hasil pengujian kendali akurasi didapat nilai rata-rata % Recovery yaitu sebesar 100,45% dan pada bagan kendali presisi, data hasil pengujian didapat nilai rata-rata %Recovery yaitu sebesar 0,26% sehingga dari kedua data tersebut dapat diterima karena berada pada rentang keberterimaan yang ditetapkan, dan penggunaan pendekatan smart goals dapat terealisasi dikarenakan target yang telah ditentukan dapat tercapai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Zalzati, Josat Ilyazuth, Zulkarnain ., and Sulaeman Martasuganda. "PENGGUNAAN ATRAKTOR UMPAN IKAN RUCAH TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN APUNG DI TELUK PALABUHANRATU." ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 3, no. 1 (February 5, 2019): 13–23. http://dx.doi.org/10.29244/core.3.1.13-23.

Full text
Abstract:
Tujuan penelitian untuk memberikan informasi mengenai komposisi ikan hasil tangkapan bagan apung penelitian dan pengaruh penggunaan umpan ikan rucah pada alat tangkap bagan apung yang dibandingkan dengan bagan apung standar yang biasa nelayan gunakan di Teluk Palabuhanratu. Pengambilan data dilaksanakan di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, dengan metode experimental fishing. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan kegiatan operasi penangkapan ikan secara langsung di lapangan. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan bagan apung yang dioperasikan sebanyak 19 kali ulangan memperoleh 14 jenis ikan hasil tangkapan dengan total berat hasil tangkapan sebesar 1356,58 kg. Perlakuan dari penggunaan umpan ikan rucah telah memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat total hasil tangkapan yakni bagan apung dengan umpan ikan rucah memperoleh ikan hasil tangkapan seberat 961,58 kg, sedangkan bagan apung tanpa umpang memperoleh ikan hasil tangkapan seberat 395 kg.Kata Kunci : Bagan apung, ikan rucah, penggunaan atraktor, Teluk Palabuhanratu, umpan ikan rucah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Bubun, Rita L., Amir Mahmud, and Rosdiana Rosdiana. "DAMPAK COVID-19 TERHADAP KEGIATAN PENANGKAPAN BAGAN DI PERAIRAN BAGIAN TENGGARA SULAWESI TENGGARA." Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management 13, no. 1 (June 8, 2022): 77–90. http://dx.doi.org/10.29244/jmf.v13i1.38612.

Full text
Abstract:
Fishing activities using lift net fishing gear has showed a declining trend since COVID-19 pandemic in early 2020. This research aims to identify the impact of COVID-19 on lift net fishing activities in the southeastern waters of Southeast Sulawesi Province in terms of biological, ecological, technological, economic and social aspects. This study applied a survey method to collect data. A quantitative descriptive analysis was carried out to determine the value of the studied aspects by using the Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) approach. The results showed that the pandemic impacts on lift net fisheries in biological, ecological, and technological aspects were categorised as unfavourable impacts with the score is ranging from 31 to 38. Meanwhile, the remaining aspects were classified as a good impact scoring between 69 and 86. Accordingly, the policy making process should be conducted by the local government to develop sustainability of the lift net fisheries in the Southeast Sulawesi. Keyword: lift net, COVID 19, EAFM
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Hamidi, Hamidi, Mulyono Sumitro Baskoro, and Mochammad Riyanto. "PENGGUNAAN LIGHT EMITTING DIODE (LED) CELUP BAWAH AIR DENGAN WARNA BERBEDA: PENGARUHNYA TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN PERAHU." ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 1, no. 3 (July 27, 2018): 285–96. http://dx.doi.org/10.29244/core.1.3.285-296.

Full text
Abstract:
Bagan perahu merupakan salah satu alat penangkap ikan yang dioperasikan pada malam hari. Alat tangkap ini menggunakan lampu sebagai attraktor untuk menarik ikan masuk kedalam area penangkapan. Lampu flourescent (neon) yang digunakan oleh nelayan bagan perahu di Perairan Aceh Barat Daya. Penelitian ini menggunakan lampu light emitting diode (LED) bawah air untuk meningkatkan hasil tangkapan. Namun efektivitas penggunaan lampu LED bawah air belum diketahui secara jelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh penggunaan lampu LED bawah air dengan warna yang berbeda terhadap hasil tangkapan bagan perahu. Ujicoba penangkapan ikan dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2016 selama 12 hari dengan mengoperasikan bagan perahu menggunakan lampu LED (biru, merah dan kuning) dan lampu neon sebagai kontrol. Analisis data dilakukan dengan membandingkan total ikan hasil tangkapan antara lampu LED dan lampu neon. Berdasarkan hasil penelitian, total hasil tangkapan ikan dengan lampu LED biru dan merah adalah 38.38% dan 7.58%, lebih besar dibandingkan bagan kontrol sebesar 23.61% dan 14.34%. Sedangkan, total hasil tangkapan ikan LED kuning sebesar 4.04%, lebih rendah dibandingkan bagan kontrol sebesar 12.05%. Lampu LED biru menangkap tiga jenis ikan yaitu teri 37.92%, kembung 49.17%, dan tamban 44.5%, berbeda secara nyata dibandingkan hasil tangkapan bagan kontrol (P < 0.05).Kata kunci: bagan perahu, hasil tangkapan, neon, LED.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Thenu, Imanuel M., Gondo Puspito, and Sulaeman Martasuganda. "PENGGUNAAN LIGHT EMITTING DIODE PADA LAMPU CELUP BAGAN (The Use of Light Emitting Diode on Sunked Lamps of Lift Net)." Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management 4, no. 2 (September 27, 2016): 141. http://dx.doi.org/10.29244/jmf.4.2.141-151.

Full text
Abstract:
<p>ABSTRACT<br />Lift net fishermen usually use fluorescent lamp as attractor to lure fish. As price of fuel rise, fishermen are forced to find another option to change their attractor into some much lower cost and more energy-save lamp, or in other words, to change into LED lamp. This research are providing evidence that sunked LED lamps can be utilized as a helper tools, and also determined the best time for catching fish in the lift net. Two lift net used in this research, one of them used sunked LED lamps and the other used ordinary fluorescent lamps. Lift net are operated as long as 20 nights, with four catching times per night, between 18.00-21.00, 21.00-00.00, 00.00-03.00, and 03.00-06.00. Results showed that LED lamps give a better result with 11 organisms successfully catch (287,6 kg), compared to ordinary fluorescent lamps with only six organisms (238,3 kg). The best time for catching with LED lamps are between 18.00-21.00 (121 kg), while between 21.00-00.00 (67,4 kg), 00.00-03.00 (46,9 kg) and 03.00-06.00 (52,3 kg).<br />Key words: fluorescent lamp, lift net, light emitting diode, Palabuhanratu,sunked lights</p><p>-------</p><p><br />ABSTRAK<br />Nelayan bagan biasa menggunakan lampu fluorescent sebagai atraktor untuk memanggil ikan. Harga bahan bakar yang mahal menyebabkan nelayan harus beralih memakai jenis lampu lain yang hemat energi, seperti lampu LED (light emitting diode) Penelitian bertujuan untuk membuktikan bahwa lampu celup LED dapat digunakan sebagai alat bantu penangkapan ikan pada bagan dan menentukan waktu operasi penangkapan terbaik. Dua bagan digunakan dalam penelitian ini. Masing-masing menggunakan lampu celup LED dan lampu fluorescent. Bagan dioperasikan selama 20 malam. Dalam 1 malam dilakukan 4 kali penangkapan, yaitu antara jam 18.00-21.00, 21.00-00.00, 00.00-03.00 dan 03.00-06.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lampu celup LED pada bagan menghasilkan 11 jenis organisma tangkapan seberat 287,6 kg, atau lebih banyak dari lampu fluorescent sejumlah 6 organisma (238,3 kg). Adapun waktu penangkapan terbaik pada bagan yang menggunakan lampu LED adalah antara pukul 18.00-21.00 yang menghasilkan tangkapan seberat 121 kg, sedangkan 21.00-00.00 (67,4 kg), 00.00-03.00 (46,9 kg) dan 03.00-06.00 (52,3 kg).<br />Kata kunci: lampu fluorescent, bagan, light emitting diode, Palabuhanratu, lampu celup</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Rusydi, Bahrul Ulum, Wahyudi Wahyudi, and Marya Ulfa. "HUBUNGAN PATRON-KLIEN PADA KOMUNITAS NELAYAN DALAM KERANGKA EKONOMI ISLAM." Al-Amwal : Journal of Islamic Economic Law 6, no. 1 (September 25, 2021): 27–44. http://dx.doi.org/10.24256/alw.v6i1.2158.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hubungan antara Tengkulak dan nelayan kapal Bagan yang sudah banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari termasuk hubungan Tengkulak dan nelayan kapal Bagan yang ada di pulau Balang Caddi. Nelayan kapal bagan sebagai klien bekerjasama dengan tengkulak nelayan kapal bagan menjual hasil tangkapannya dan Tengkulak membeli hasil tangkapan nelayan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penetapan harga yang Tengkulak terhadap hasil tangkapan nelayan kapal bagan dan untuk mengetahui bagaimana pandangan islam tehadap hubungan Tengkulak dan nelayan kapal Bagan.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan penelitian yang digunakan adalah: historis dan normatif. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi lalu teknik pengolahan dan analisa data yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau vertifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga yang ditetapkan Tengkulak terhadap hasil tangkapan nelayan tidak sesuai dengan harga pasar yang ada sehingga merugikan pihak nelayan kapal bagan sebagai nelayan kapal Bagan yang menjual hasil tangkapannya kepada Tengkulak. Implikasi dari penelitian ini yaitu melalui penelitian yang diharapkan mampu menjadi salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah ekonomi, terutama kesejahteraan nelayan. Bagi pemerintah setempat agar hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan atau acuan pengambilan kebijakan dalam menentukan harga pasar pada pasar lelong Makassar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Imaduddin, Azhari, Zulkarnain ., and Mokhamad Dahri Iskandar. "PENGGUNAAN ATRAKTOR UMPAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN APUNG DI TELUK PALABUHANRATU." ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 3, no. 1 (February 4, 2019): 1–11. http://dx.doi.org/10.29244/core.3.1.1-11.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi hasil tangkapan, frekuensi hauling dan pengaruh atraktor umpan cacing tanah terhadap hasil tangkapan bagan apung. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing dengan melakukan kegiatan operasi penangkapan sebanyak 20 kali ulangan (trip) di lapangan. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat total hasil tangkapan bagan apung perlakuan yakni 1401,1 kg dengan 13 jenis ikan dan bagan apung standar tanpa atraktor umpan 545,5 kg dengan 8 jenis ikan selama 20 ulangan (trip). Selanjutnya untuk melihat adanya perbedaan frekuensi hauling antara kedua bagan apung digunakan uji statistik Mann Whitney yang menunjukkan nilai P value atau Asymp Sig. (2-tailed) (0.09 > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak adanya perbedaan atau pengaruh yang signifikan terhadap hasil tangkapan kedua bagan apung pada taraf kepercayaan 95%. Akan tetapi penggunaan atraktor umpan cacing tanah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berat hasil tangkapan bagan apung dengan nilai Asymp Sig. (2-tailed) (0,03 < 0,05) pada taraf kepercayaan 95%.Kata kunci : Atraktor umpan cacing tanah, kantong umpan, light fishing, komposisi hasil tangkapan bagan apung Palabuhanratu, waktu hauling, jumlah hauling
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Mahmuddin, Faisal, Syerly Klara, Hamzah -, Samsuddin Amin, Irwan Setiawan, Arwin Amiruddin, and Mansyur Hasbullah. "Bimbingan Aplikasi Sistem Hibrid Genset dan Photovoltaic pada Masyarakat Nelayan di Suppa Kabupaten Pinrang." JURNAL TEPAT : Applied Technology Journal for Community Engagement and Services 2, no. 2 (December 29, 2019): 7–16. http://dx.doi.org/10.25042/jurnal_tepat.v2i2.71.

Full text
Abstract:
Desa Marabombang, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang merupakan sebuah desa yang berbatasan dengan selat Makassar. Karena lokasi geographis yang berbatasan dengan laut ini, maka sebagian penduduk Desa Marabombang berprofesi sebagai nelayan. Berbagai macam alat tangkap digunakan oleh masyarakat desa untuk mendapatkan ikan baik dengan menggunakan kapal maupun dengan bagan. Namun demikian, nelayan Desa Marabombang menghadapi kendala utama dalam melakukan aktivitasnya yakni semakin tingginya biaya bahan bakar atau energi. Untuk itu, pada program pengabdian yang akan dilakukan ini, masyarakat akan diperkenalkan dan dilatih untuk dapat memanfaatkan sistem hibrid genset dan energi matahari atau sistem photovoltaic. Kegiatan ini akan berlangsung selama sekitar 6 bulan mulai dari persiapan sampai penyusunan laporan dan publikasi. Kegiatan utama yang dilakukan pada program pengabdian ini adalah pelatihan dan penjelasan tentang komponen, cara pemakaian dan perawatan, serta hal lain yang berhubungan dengan sistem hibrid genset dan photovoltaic. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, maka kegiatan penjelasan ini akan diikuti dengan praktek langsung penggunaan sistem di bagan yang sudah ada. Dengan kegiatan pengabdian ini, maka diharapkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan sistem hibrid genset dan photovoltaic dapat meningkat sehingga masyarakat dapat menggunakan sistem tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan terutama oleh nelayan bagan ikan di tempat pelaksanaan kegiatan ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Yarsi, Soni, Isjoni Isjoni, and Elvis Suanto. "PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI SE-KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR." JURNAL PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) 6, no. 5 (September 29, 2022): 1470. http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v6i5.8606.

Full text
Abstract:
Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik yang ada selama ini dirasakan masih belum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Berpijak dari hasil wawancara dengan kepala sekolah, maka kondisi kinerja guru-guru SMP Negeri Se-Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir dihadapkan pada berbagai permasalahan yaitu faktor motivasi kerja guru, dan iklim organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan sekaligus membuktikan bahwa terdapat pengaruh motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap kinerja guru SMP Negeri Se-Kecamatan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir. Populasi penelitian ini yaitu seluruh guru yang mengajar di SMP Negeri Se-Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir yang berjumlah 117 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel tiap bagian populasi dengan menggunakan cara Cluster Random Sampling. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini bersifat penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan yaitu metode statistik deskripsi dan metode statistik inferensial dengan teknik statistik parametrik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri Se-Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir sebesar 47,6%, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan iklim organisasi terhadap kinerja guru sebesar 42,5 %. Dan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi kerja dan iklim organisasi terhadap kinerja guru 53%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Sunarmi and Suhaidi. "Training of Trainers for Women Anti-Drug Dealers in Bagan Deli Village." ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 6, no. 2 (December 13, 2021): 449–54. http://dx.doi.org/10.32734/abdimastalenta.v6i2.5174.

Full text
Abstract:
This cadre is focused on housewives in Bagan Deli Village. This regeneration process will certainly give birth to cadres of housewives who are anti against drug dealers. The material in this cadre is about the importance of cadre housewives in the Bagan Deli Village so that they can avoid the effects caused as drug dealers. From this dedication activity, it can be concluded that: In Bagan Deli Village, no woman has been arrested for drug trafficking; Women in Kelurahan Bagan Deli know that many around them have become drug addicts and dealers but are still afraid to report it; and Women in Bagan Deli Sub-district have started to get information on where to report if they see, hear and know about drug addicts and distribution.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Rusda, Reza Putri Ramadani, Noorce C. Berek, and Honey I. Ndoen. "Analysis of Differences in Knowledge and Attitudes of Bagan Apung Fishermen About Work Safety Before and After Participating in K3 Promoting." Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research 2, no. 3 (September 14, 2022): 218–24. http://dx.doi.org/10.47650/pjphsr.v2i3.482.

Full text
Abstract:
Peluang kecelakaan juga dapat ditimbulkan oleh sikap, kemampuan, dan rendahnya informasi Nelayan Bagan Apung tentang keselamatan kerja di laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada perbedaan pengetahuan dan sikap Nelayan Bagan Apung tentang keselamatan kerja sebelum dan sesudah mengikuti promosi K3. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental, menggunakan analisis data kuantitatif dengan desain penelitian one group pretest posttest design. Analisis data pada penelitian ini menggunakan program komputer SPSS yaitu uji Wilcoxon Signed Test, pada tingkat kepercayaan 95% dan batas kemaknaan P<0,05. Sampel berjumlah 32 yang diambil menggunakan teknik convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan p-value = 0,000 pada pengetahuan nelayan bagan apung dan p-value = 0,00 pada sikap nelayan bagan apung. Dalam penelitian ini terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap nelayan bagan apung yang dapat dilihat dari hasil pengetahuan terdapat peningkatan dari perlakuan 1 – perlakuan ke 4 sebanyak 68,75% dan hasil sikap terdapat peningkatan dari perlakuan 1 – perlakuan ke 4 sebanyak 75%. Kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan dan sikap nelayan bagan apung. Saran dari penelitian ini yaitu nelayan bagan apung di Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang perlu menerapkan keselamatan kerja dalam proses kerja, khususnya pada penggunaan alat pelindung diri seperti pelampung dan sarung tangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Herdiani, Erna Tri. "Bagan Kendali Robust Multivariat untuk Pengamatan Individual." Jurnal Matematika Statistika dan Komputasi 15, no. 2 (December 20, 2018): 34. http://dx.doi.org/10.20956/jmsk.v15i2.5712.

Full text
Abstract:
AbstractThe most widely used of control chart in multivariate control processing is control chart T2 Hotelling. There are 2 kinds of control chart T2 Hotelling, namely T2 Hotelling for group observation and T2 Hotelling for individual observation. In this paper, discuss the control chart T2 Hotelling for individual observation. This control chart is used for monitoring of mean vector and sample of covariance matrix. Mean vector and sample of covariance matrix are very sensitive with respect to extreme point (outliers). Therefore, it is needed an estimator of mean vector and has a stocky population covariance matrix to the outliers data. One method that can be used to detect data that contains outliers is Minimum Covariance Determinant (MCD). From the calculation results, obtained that control chart T2 Hotelling by using Fast-MCD algorithm is more sensitive to detect outliers data than T2 Hotelling classically.Keyword: T2 Hotelling, Minimum Covariance Determinant (MCD), robust, outlier AbstrakBagan kendali yang paling banyak digunakan dalam pengendalian proses secara multivariat adalah bagan kendali T2 Hotelling. Ada 2 jenis dari bagan kendali Hotelling yaitu bagan kendali Hotelling untuk pengamatan kelompok dan individual. Pada tulisan ini membahas bagan kendali Hotelling untuk pengamatan individual. Bagan kendali ini digunakan untuk memonitor vektor rata-rata dan matriks kovariansi sampel. Vektor rata-rata dan matriks kovariansi sampel sangat sensitif terhadap titik ekstrim (outliers). Oleh karena itu dibutuhkan estimator vektor rata-rata dan matriks kovariansi populasi yang kekar terhadap data outliers. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi data yang mengandung outliers adalah Minimum Covariance Determinant (MCD). Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa bagan kendali T2 Hotelling dengan algoritma Fast-MCD lebih sensitif mendeteksi data outliers daripada T2 Hotelling klasik.Kata Kunci: T2 Hotelling, Minimum Covariance Determinant (MCD), robust, outlier.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Khairul, Wazir Mawardi, and Mochammad Riyanto. "PENGGUNAAN LAMPU LIGHT EMITTING DIODE (LED) BIRU TERHADAP HASIL TANGKAPAN BAGAN APUNG DI KABUPATEN ACEH JAYA." ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut 1, no. 2 (July 27, 2018): 235–43. http://dx.doi.org/10.29244/core.1.2.235-243.

Full text
Abstract:
Nelayan bagan apung di Aceh menggunakan lampu neon berwarna putih sebagai alat bantupenangkapan ikan. Saat ini berkembang lampu Light Emitting Diode (LED) biru sebagai alternatifsumber cahaya pada perikanan bagan yang hemat energi, namun belum diketahui efektivitasnya.Penelitian ini membandingkan hasil tangkapan antara lampu neon warna putih dan LED biru. Tujuandari penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi hasil tangkapan lampu neon dan LED biru.Pengambilan data dilakukan dengan uji coba penangkapan ikan dengan mengoperasikan 2 unit bagansecara bersamaan di lokasi yang berdekatan selama 10 hari operasi pada bulan September-Oktober 2016di Gampoeng Lhoek Kruet, Kabupaten Aceh Jaya. Bagan pertama dengan menggunakan lampu neonsebagai kontrol dan bagan kedua dengan lampu LED biru. Komposisi hasil tangkapan bagan denganLED biru terdiri dari 6 spesies ikan yaitu teri (Stolephorus insularis ) sebesar 47%, rebon (Mysis relicta)20%, layur (Trichiurus savala) 7%, cumi-cumi (Mastigoteuthis Flammea) 3%, gerot-gerot (Pamadasysmaculatus) 7% dan talang-talang (Scomberoides commersonnianus) 16%. Penggunaan lampu LEDsecara signifikan meningkatkan total tangkapan sebesar 31,15% dibandingkan dengan lampu neon.Lampu LED biru ini cocok untuk menangkap ikan layur dan cumi-cumi.Kata kunci: bagan apung, lampu biru, lampu neon, light emitting diode (LED).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Lestari, Dewi Putri, Alfian Pujian Hadi, and Firman Ali Rahman. "PENERAPAN TEKNOLOGI PANEL SURYA PADA BAGAN TANCAP UNTUK PENINGKATAN TANGKAPAN IKAN DITELUK JOR, KABUPATEN LOMBOK TIMUR." Abdi Insani 7, no. 2 (August 31, 2020): 104–12. http://dx.doi.org/10.29303/abdiinsani.v7i2.308.

Full text
Abstract:
Penggunaan energi listrik sebagai sumber pencahayaan pada bagan tancap sangat penting dalam penangkapan ikan. Pencahayaan berfungsi menarik ikan mencari sumber makanan di sekitar bagan. Pencahayaan/atraktor cahaya pada bagan bertujuan mengumpulkan ikan karena memiliki sifat fototaksis positif. Ikan yang bersifat fototaksis positif akan berkumpul di daerah cahaya lampu, sehingga memudahkan nelayan untuk menangkap ikan. Permasalahan yang dihadapi oleh nelayan saat ini adalah ketersediaan listrik. Salah satu alternatif penyelesaian permasalahan tersebut berupa penyediaan panel surya pada bagan tancap untuk memenuhi kebutuhan listrik dan menyimpannya dalam baterai Aki. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendemontrasi teknologi panel surya pada bagan tancap sebagai penyedia sumber listrik untuk sumber pencahayaan dalam menangkap ikan, meningkatan pengetahuan melalui pelatihan penggunaan teknologi panel surya, serta menyusun strategi keberlanjutan kegiatan melalui optimalisasi peran lembaga LPATJ serta kerjasama dengan parapihak di Kawasan Teluk Jor, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Metode kegiatan yang dilakukan berupa demontrasi melalui pembuatan bagan tancap dengan melakukan instalasi panel surya serta pemasangan aki sebagai alat penyimpan arus listrik. Arus listrik yang tersimpan dalam aki kemudian akan digunakan pada malam hari oleh nelayan pada bagan masing-masing. Hasil kegiatan ini adalah pembangunan bagan tancap beserta demonstrasi peralatan teknologi panel surya dan peralatan pendukung lainnya telah dilakukan, dipahami operasionalisasinya serta digunakan secara langsung oleh kelompok. Pelatihan penggunaan Teknologi Panel Surya dapat menambah pengetahuan dan wawasan terutama pemanenan energi surya menjadi listrik serta penyimpanan listrik pada aki yang akan digunakan oleh nelayan pada malam harinya untuk menangkap ikan. Strategi Keberlanjutan melalui adanya inisiatif LPATJ untuk dapat melakukan kerjasama dengan para pihak untuk semakin mengembangkan penangkapan ikan dengan teknologi ramah lingkungan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Weise, Kai. "Safeguarding Bagan: Endeavours, Challenges and Strategies." Journal of Heritage Management 1, no. 1 (June 2016): 68–84. http://dx.doi.org/10.1177/2455929616636193.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Kusdyantoro, Dheny, Syakdanur Syakdanur, and Nurpit Junus. "KONTRIBUSI KOHESIVITAS KELOMPOK DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI GURU SMA NEGERI DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR." Jurnal JUMPED (Jurnal Manajemen Pendidikan) 7, no. 1 (June 30, 2019): 26. http://dx.doi.org/10.31258/jmp.7.1.p.26-36.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kohesivitas kelompok dan komunikasi interpersonal, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap komitmen organisasi guru SMA Negeri di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Rokan Hilir dengan subjek penelitian adalah guru SMA Negeri di Kecamatan Bagan Sinembah. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik korelasional. Populasi adalah semua guru SMA Negeri di Kecamatan Bagan Sinembah yang berjumlah 133. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak 100 dengan cara Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kemudian kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk menentukan valid dan reliabel. Validitas butir diuji dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dan koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat kontribusi yang signifikan kohesivitas kelompok terhadap komitmen organisasi guru SMA Negeri di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir, yaitu sebesar 34,5%; (2) terdapat kontribusi yang signifikan komunikasi interpersonal terhadap komitmen organisasi guru SMA Negeri di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir, yaitu sebesar 25,7%; dan (3) terdapat kontribusi yang signifikan kohesivitas kelompok dan komunikasi interpersonal secara bersama-sama terhadap komitmen organisasi guru SMA Negeri di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir, yaitu sebesar 40%. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi perbaikan dan peningkatan komitmen organisasi guru SMA Negeri di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir dengan cara meningkatkan kohesivitas kelompok dan komunikasi interpersonal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Kerihi, Anthon, and Yunita Yunita. "ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUATAN BAGAN APUNG BARU (STUDI PADA NELAYAN BAGAN APUNG DI OESAPA, KOTA KUPANG)." JURNAL AKUNTANSI : TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS 9, no. 1 (March 31, 2021): 109–18. http://dx.doi.org/10.35508/jak.v9i1.3984.

Full text
Abstract:
ABSTRAK Penataan jaring angkat sebagai usaha di bidang kelautan dan perikanan, serta memproduksi ikan dengan mengikuti kondisi laut dan cuaca yang dapat berubah dan mempengaruhi kegiatan produksi sehingga memberikan pendapatan yang tidak pasti dan sulit diprediksi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah produksi ikan dengan menggunakan jaring angkat ini dapat dikatakan layak dari aspek hukum, pasar dan pemasaran, manajemen, teknis dan operasional, ekonomi, sosial, amdal, dan keuangan. Sebelum merekomendasikan kepada investor, diperlukan analisis kelayakan investasi untuk mengetahui tingkat kelayakannya. Analisis dilakukan dengan proyeksi 10 tahun menggunakan skenario pesimis, moderat dan optimis. Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah, legalisasi kegiatan usaha, merancang strategi pemasaran, mengetahui kegiatan teknis dan operasional, menentukan empat fungsi manajemen, mengetahui dampak positif ekonomi, sosial, dampak negatif terhadap lingkungan dan menentukan perkiraan penjualan di masa mendatang dengan menghitung untung / rugi. , arus kas, penilaian kelayakan finansial (NPV, IRR, PP dan PI) dan analisis sensitivitas. Setelah dilakukan analisa, ditemukan bahwa investasi ini layak dan dapat direkomendasikan pada setiap skenario dan tentunya skenario optimis menghasilkan tingkat kelayakan yang lebih baik dibandingkan dengan skenario lainnya. Kata Kunci: Analisis Kelayakan, Investasi, Lift Net, Industri Perikanan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Kerihi, Anthon S. Y. "ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUATAN BAGAN APUNG BARU (STUDI PADA NELAYAN BAGAN APUNG DI OESAPA, KOTA KUPANG)." Jurnal Akuntansi dan Keuangan 9, no. 2 (August 9, 2021): 91. http://dx.doi.org/10.29103/jak.v9i2.3897.

Full text
Abstract:
Estabilishing of a lift net as a business in the field of marine and fisheries, as well as producing fish by following the conditions of the sea and weather which can change and affect production activities so as to provide income that is uncertain and difficult to predict. Therefore, this research was conducted with the aim to find out whether fish production using this lift net can be said to be feasible in the aspects of law, market and marketing, management, technical and operational, economic, social, EIA, and finance.Before recommending to investors, an investment feasibility analysis is needed to determine the level of feasibility. The analysis was carried out with 10-year projections using a pessimistic, moderate and optimistic scenario. Some things that need to be done are, legalizing business activities, designing marketing strategies, knowing technical and operational activities, determining four management functions, knowing the positive economic, social impacts, negative impacts on the environment and determining future sales estimates calculating profit / loss, cash flows, financial feasibility assessment (NPV, IRR, PP and PI) and sensitivity analysis.After the analysis, it was found that this investment is feasible and can be recommended in every scenario and of course the optimistic scenario produces is better level of feasibility compared to other scenarios.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Nurjani, Nurjani. "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS NARASI BERBASIS MEDIA BAGAN POHON DI KELAS V SEKOLAH DASAR." Ta'dib 21, no. 1 (December 27, 2018): 21. http://dx.doi.org/10.31958/jt.v21i1.1041.

Full text
Abstract:
The purpose of this study was to develop tree chart media used to teach writing narration at the fifth grade of elementary school level. The research design was Research and Development with ADDIE model. The subjects of the research were the students and teacher at the fifth class of SDI Al-Azhar Muhammadiyah Simabur. The research instruments were 1) the expert and practitioner validity assessment sheets, 2) practicality instruments such as, lesson plans, questionnaire of teacher and student response of practicality, and validity assessment sheets, and 3) effectivity instrument namely students’ writing test result. The data were analyzed descriptively. The result shows that the developed teaching materials were extremely valid indicated by both expert validity gain 92% and practitioner validity gain 93%. In terms of practicality, the teaching materials were very practical indicated by both teacher response 93.3% and the student response 92.9%. At last, the effectivity was shown by the students activity while doing writing. In summary, the tree chart-based-teaching media in teaching writing narration is valid, practical, and effective to the fifith grade students.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

AJISMAN, AJISMAN. "KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBUATAN KAPAL BAGAN DI NAGARI SUNGAI NYALO MUDIAK AIA KABUPATEN PESISIR SELATAN 1980-2017." JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA 6, no. 1 (May 30, 2020): 1–32. http://dx.doi.org/10.36424/jpsb.v6i1.150.

Full text
Abstract:
Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan tentang kearifan lokal pembuatan kapal bagan di Nagari Sungai Nyalo Mudiak Aia 1980-2017. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap: heuristik, kritik, sintesis dan penyajian hasil dalam bentuk tulisan. Hasil kajian menunjukkan bahwa masyarakat Nagari Sungai Nyalo Mudiak Aia berkerja sebagai nelayan dan pembuat kapal bagan. Tradisi pembuatan kapal bagan masih bertahan di tengah-tengah gencarnya gelombang arus promosi pariwisata di kawasan Sungai Nyalo dan sekitarnya. Tradisi membuat kapal bagan masih diwarisi dari generasi ke generasi. Walaupun kemampuan membuat kapal bagan yang dimiliki para tukang tidak diperoleh melalui pendidikan formal, namun hasil buatan tukang Sungai Nyalo Mudiak Aia sudah memenuhi syarat pokok dalam pembuatan kapal bagan seperti keapungan, kekuatan, dan stabilitas. Ada unsur kearifan lokal dalam mengkonstruksi bodi kapal, contohnya bodi kapal dibuat sedikit lebih lebar kebelakang atau lancip ke depan agar kapal tersebut kuat dan lebih tahan ombak. Kearifan lokal yang diajarkan tukang pada generasi muda bukan hanya tentang teknik membuat bodi kapal yang bagus, akan tetapi juga bagaimana cara memilih dan memperlakukan kayu dengan baik, mengerjakannya, hingga meluncurkan kapal ke laut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Rahman, Arizka Pelita, Polaris Nasution, and Pareng Rengi. "Analisis Teknis dan Finansial Usaha Perikanan Bagan Perahu KM. Wafik 02 di Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan Sumatera Barat (Studi Kasus pada Kapal Bagan Perahu KM. Wafik 02)." Ilmu Perairan (Aquatic Science) 10, no. 2 (July 11, 2022): 129. http://dx.doi.org/10.31258/jipas.10.2.p.129-139.

Full text
Abstract:
Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai April 2021 di Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek teknis usaha penangkapan bagan perahu seperti bangunan bagan, waring dan bingkai waring. Menghitung aspek ekonomi usaha penangkapan bagan perahu dilihat dari modal, pendapatan dan keuntungan. Menganalisis tingkat kelayakan usaha bagan perahu dari segi finansial dilihat dari nilai BCR, FRR, PPC dan NPV serta untuk mengetahui rentabilitas pada kapal tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu dengan mewawancarai pemilik kapal dan ABK serta ikut langsung dalam melakukan penangkapan ikan. Hasil analisis finansial diketahui bahwa investasi yang diperlukan untuk kapal bagan perahu KM. Wafik 02 sebesar Rp. 535.420.000,- pendapatan kotor Rp. 833.030.000,- dengan biaya total sebesar Rp. 688.373.200,-. Dengan demikian pendapatan bersih yang didapat dalam tahun 2020 sebesar Rp. 144.656.800. Analisis kelayakan untuk KM. Wafik 02 diketahui nilai NPV sebesar 571.379.242,- nilai BCR adalah 1,21, nilai FRR sebesar 27,01% dan PPC 3,7 tahun. Analisis dari kapal tersebut memiliki nilai NPV positif, BCR >1 dan FRR> discount rate. Hal ini menunjukkan usaha perikanan kapal bagan perahu KM. Wafik 02 di Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan Sumatera Barat memiliki peluang yang baik dan layak untuk dikembangkan
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Oliii, Muh Yasin Umsini Putra, Sintia Buheli, and Sri Yuningsih Noor. "Pengaruh Warna Lampu Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Perahu di Kecamatan Ponelo Kepulauan." Akuatika Indonesia 6, no. 1 (March 22, 2021): 40. http://dx.doi.org/10.24198/jaki.v6i1.32456.

Full text
Abstract:
Bagan perahu (lift net) merupakan alat tangkap yang menggunakan lampu atau cahaya sebagai alat bantu penangkapan. Operasi penangkapan tidak dimungkinkan dilakukan pada siang hari atau saat sinar bulan terang, karena cahaya menyebar merata dipermukaan air. Penangkapan ikan dengan bagan hanya akan efektif dilakukan pada malam hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan warna lampu terhadap jenis dan hasil tangkapan bagan perahu di Kecamatan Ponelo Kepulauan. Penelitian dilaksana selama 3 bulan pada bulan Maret sampai Mei 2019 di Kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan studi kasusdan dilakukan 8 kali trip. Hasil riset menunjukan hasil tangkapan bagan perahu yang menggunakan lampu warna putih dengan rata-rata hasil tangkapan selama 8 kali trip yaitu 164,62/trip kg sedangkan hasil tangkapan bagan perahu yang menggunakan lampu warna biru rata-rata 176,87 kg/trip. Jenis ikan yang tertangkap menggunakan lampu warna putih dan lampu warna biru di kecamatan Ponelo Kepulauan yaitu sebanyak 10 jenis ikan dimana 8 jenis ikan yang sama dan 2 jenis ikan berbeda. Perbedaan hasil tangkapan bagan menggunakan lampu warna putih dan warna biru berbeda nyata terhadap hasil tangkapan dominan pada taraf 95 % nilai T Hitung >T Tabel (-2,87 > 0,05).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Risamasu, Fonny J. L., Chaterina A. Paulus, and Alexander L. Kangkan. "TINGKAT KERAMAHAN ALAT TANGKAP BAGAN APUNG DAN GILL NET YANG BEROPERASI DI PERAIRAN TELUK KUPANG." TECHNO-FISH 3, no. 2 (December 20, 2019): 98–111. http://dx.doi.org/10.25139/tf.v3i2.2124.

Full text
Abstract:
Perairan Teluk Kupang memiliki potensi ikan cukup melimpah. Alat tangkap yang dikembangkan nelayan untuk menangkap ikan yakni Bagan Apung dan Gill Net. Hasil tangkapan yang diperoleh memiliki jenis ikan dan ukuran bervariasi karena penggunaan mata jaring (mesh size) berbeda ukurannya. Penelitian telah dilaksanakan bulan Juli sampai September 2019, bertujuan mendeskripsikan tingkat keramahan Bagan Apung dan Gill Net serta menentukan proporsi indikator penilaian tingkat keramahan alat tangkap. Metode yang digunakan dalam penelitian yakni wawancara dilakukan pada 15 nelayan Bagan Apung dan 14 nelayan Gill Net terkait 9 kriteria penilaian tingkat keramahan alat tangkap menurut FAO 1995. Nilai setiap kriteria diberi skor 1- 4, kemudian dibuat rangking dengan nilai maksimum 36. Berdasarkan skor penilaian 9 kriteria, kemudian ditentukan proporsi indikator penilaian untuk kategori I-IV. Observasi lapangan dilakukan di tempat pendaratan ikan/pasar ikan untuk mengetahui jenis dan ukuran ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang tertangkap pada Bagan Apung dan Gill Net bervariasi baik jenis, bentuk tubuh maupun ukuran ikan. Hasil analisis 9 kriteria menunjukkan bahwa Gill Net mempunyai nilai tingkat keramahan lingkungan sebesar 30.0 lebih tinggi dari Bagan Apung sebesar 29.46, namun keduanya tergolong sangat ramah lingkungan. Hasil analisis proporsi indikator penilaian untuk kategori I - IV menunjukkan bahwa Bagan Apung dan Gill Net sudah memenuhi 9 kriteria penilaian tingkat keramahan alat tangkap. Namun proporsi penilaian indikator untuk kategori I-IV pada kriteria penilaian No.1, Bagan Apung mempunyai selektifitas dalam menangkap ikan sangat tidak ramah lingkungan/sangat berdampak dari pada Gill Net, sedangkan 8 kriteria lain sudah memenuhi syarat kriteria tingkat keramahan alat tangkap.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Suruan, Sampari, Frankly Lahumeten, Roni Bawole, and Ridwan Sala. "JENIS-JENIS IKAN LAYANG (Decapterus spp) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN BAGAN DI TELUK DORERI, KABUPATEN MANOKWARI, PROVINSI PAPUA BARAT." Journal of Aquaculture and Fish Health 8, no. 2 (June 29, 2019): 105. http://dx.doi.org/10.20473/jafh.v8i2.13379.

Full text
Abstract:
Ikan layang (Decapterus spp) merupakan komponen utama dari sumberdaya ikan pelagis kecil yang sering tertangkap oleh nelayan bagan perahu di perairan Teluk Doreri, namun belum diketahui secara pasti jenis-jenis ikan layang (Decapterus spp) yang tertangkap oleh nelayan bagan perahu di perairan ini, sehingga dapat berakibat terhadap jenis-jenis ikan layang (Decapterus spp) secara spesies, jika tidak dapat dikelola secara berkelanjutan, sedangkan informasi ini sangat perlu diketahui untuk menunjang pengelolaan jenis-jenis ikan layang (Decapterus spp) perairan laut Teluk Doreri Kabupaten Manokwari dalam rangka pengelolaan perikanan tangkap secara berkelanjutan dan terpadu. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis-jenis ikan layang yang tertangkap oleh nelayan bagan di Teluk Doreri, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari di bulan April 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi langsung. Survei dilakukan pada 6 bagan nelayan yang melakukan operasi penangkapan di perairan Teluk Doreri. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif. Berdasarkan hasil yang didapatkan, nelayan biasanya melakukan operasi peangkapan pada 2 lokasi penangkapan, yaitu belakang Pulau Mansinam dan sekitar perairan Anday, dimana ke 2 lokasi ini merupakan target Fishing ground nelayan bagan. Hasil identifikasi jenis-jenis ikan layang menunjukan bahwa, dari 6 bagan nelayan yang melakukan penangkapan ikan layang, ditemukan 3 jenis ikan layang (Decapterus spp) yang sering tertangkap oleh bagan nelayan di sekitar perairan Teluk Doreri, yaitu jenis Decapterus macarellus, Decapterus akaadsi dan Decapterus macrosoma. Diperlukan kajian lebih lanjut dalam menunjang prospek perikanan ikan layang di Teluk Doreri, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography