Relevant bibliographies by topics / Bagan

Academic literature on the topic 'Bagan'

Author: Grafiati
Published: 4 June 2021
Last updated: 29 January 2023

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Contents

Consult the lists of relevant articles, books, theses, conference reports, and other scholarly sources on the topic 'Bagan.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Journal articles on the topic "Bagan"

1

Fajri, Suryadi, Rilci Kurnia Illahi, Heri Effendi, Susi Yuliarni, and Muslim Muslim. "Analisis Media Pembelajaran Dalam Buku Teks Sejarah Indonesia Kelas X." EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN 3, no. 6 (October 9, 2021): 4584–93. http://dx.doi.org/10.31004/edukatif.v3i6.1440.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana jenis media yang ada di dalam buku teks yaitu Sejarah Indonesia kelas X dan juga bagaimana analisis media yang ada di dalam buku tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa media pembelajaran yang terdapat di dalam buku teks Sejarah Indonesia kelas X yaitu terdapat beberapa media diantaranya seperti media gambar bagan dan peta. Dari analisis tersebut pertama media gambar yang mana media gambar yang terdapat di dalam buku tersebut sudah layak dijadikan media gambar karena dari beberapa gambar yang ada dalam buku teks tersebut sudah memenuhi persyaratan untuk menjadi media gambar yang baik. Kedua media bagan yang penulis lihat di dalam buku tersebut sudah layak dijadikan sebagai media bagan dilihat dari berbagai kelebihan yang ditemukan dalam bagan buku teks tersebut. Komposisi bagan yang jelas dengan bagian-bagian materi pokok sampai materi khusus sudah dikelompokkan sehingga mudah dipahami dan dari bagan tersebut dan bentuk bagan juga cukup menarik. Ketiga media peta di dalam buku teks tersebut menurut penulis media peta ini belum layak dijadikan sebagai media peta dikarenakan syarat-syarat peta yang baik ini belum terpenuhi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Nurhidayati, Ninik, Harjito Harjito, and Suwandi Suwandi. "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA BAGAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SMP KELAS VII KOTA SEMARANG." Teks: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya 5, no. 2 (September 16, 2020): 24–32. http://dx.doi.org/10.26877/teks.v5i2.6368.

Full text
Abstract:
Artikel berikut membahas hasil penelitian pengembangan pada bahan ajar teks deskripsi dengan media bagan berbasis kontekstual untuk SMP kelas VII Kota Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bahan ajar apa saja yang digunakan dalam pembelajaran teks deskripsi di SMP kelas VII Kota Semarang saat ini dan pengembangan bahan ajar teks deskripsi yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi dan tes. Produk hasil pengembagan berupa modul yang telah melalui tahap ahli materi, ujicoba, dan analisis hasil. Isi bahan ajar terdiri dari materi teks deskripsi, evaluasi kompetensi pengetahuan, latihan menulis teks deskripsi mengunakan bagan berbasis kontekstual, evaluasi keterampilan menulis deskripsi menggunakan bagan berbasis kontekstual. Hasil evaluasi pembelajaran menggunakan bahan ajar ini adalah peserta didik memeroleh nilai rata-rata 83,03 di Sekolah 1 dan 84,17 di Sekolah 2.Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahan ajar yang digunakan untuk pembelajaran adalah buku paket atau buku siswa yang diterbitkan oleh Kemeterian Republik Indonesia. Pengembangan bahan ajar menulis teks deskripsi dibutuhkan untuk meningkatkan pembelajaran.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

_, Jondri, Deni Saepudin, and Putu Harry Gunawan. "PEMBUATAN BAGAN WISATA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN NELAYAN DAN MELESTARIKAN POPULASI IKAN DI TELUK PELABUHAN RATU SUKABUMI 2017." Charity 1, no. 1 (October 24, 2018): 103. http://dx.doi.org/10.25124/charity.v1i01.1584.

Full text
Abstract:
Bagan merupakan salah satu alat tangkap ikan yang digunakan oleh nelayan, termasuk para nelayan di Teluk Pelabuhan Ratu Sukabumi. Prinsip yang digunakan adalah memancing ikan untuk berkumpul dengan bantuan cahaya lampu pada malam hari dibawah bagan dan kemudian ditangkap dengan menggunakan jaring. Sekilas cara menangkap ikan seperti ini kelihatan menguntungkan, karena jumlah ikan yang bisa ditangkap bisa cukup banyak dan tidak perlu mengeluarkan bahan bakar untuk perahu. Tapi jika dilihat dalam perspektif jangka panjang, cara menangkap ikan seperti ini tidak ramah lingkungan. Karena ikan-ikan ukuran kecil juga ikut tertangkap dan dijual dengan harga yang murah. Selain harganya murah, stock ikan dilaut juga akan semakin berkurang. Dalam jangka panjang menangkap ikan dengan cara ini dapat merugikan nelayan. Dengan semakin bertambahnya jumlah bagan yang ada di Teluk Pelabuhan Ratu dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap lingkungan, karena pada daerah lain sudah terjadi jumlah ikan yang bisa ditangkap setiap tahunnya menurun dengan bertambah banyaknya jumlah bagan. Untuk itu perlu diberikan alternatif pemanfaatan bagan, dengan tidak mengurangi nilai ekonomi yang bisa diperoleh nelayan. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan berupa pembuatan bagan wisata terpadu. Bagan wisata ini tidak dibuat dari awal, tapi dikonversi dari bagan konvensional milik nelayan. Pada bagan wisata ini akan dilengkapi dengan rumpon (tempat ikan berkembang biak dan berlingdung), karamba, tempat memancing, dan restoran yang diharapkan dapat menjadi alternatif wahana wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Pelabuhan Ratu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

La Apu, Rifai Gands. "ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN DAN KELAYAKAN USAHA BAGAN PERAHU DI DESA INDOMUT KECAMATAN BACAN." Jurnal Sains dan Teknologi Perikanan 1, no. 2 (October 22, 2021): 1–12. http://dx.doi.org/10.55678/jikan.v1i2.519.

Full text
Abstract:
Halmahera selatan merupakan salah satu Kabupaten yang cukup luas wilayahnya, yang luas lautnya lebih besar dari pada luas daratannya. Luas lautan yang dimilki Kabupaten Halmahera Selatan menggambarkan memiliki potensi sumber daya perikanan yang menjanjikan. Perikanan menurut UU No. 45 tahun 2009 adalah Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan mengawetkan. Bagan perahu merupakan alat tangkap yang prinsip kerjanya memanfaatkan cahaya lampu untuk mengumpulkan gerombolan ikan baik yang bersifat fototaksis positif atau ikan yang ingin mencari makan di sekitar cahaya lampu dan pada umumnya lebih efektif digunakan untuk menangkap ikan-ikan pelagis seperti ikan Teri, ikan Tongkol, dan cumi. Pengoperasian bagan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan, dan membutuhkan modal awal yang cukup besar, sehingga perlu dikaji secara baik dengan memperhitungkan modal dan keuntungan sebagai bahan/informasi dasar dalam meyakinkan pemodal/ pengusaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan nelayan dan Pemodal/ Pengusaha bagan Perahu serta kelayakan usaha bagan perahu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Syarifuddin, Syandriana, Erna Tri Herdiana, and M. Saleh AF. "Perbandingan Bagan Kendali Modifikasi Shewhart dan Bagan Kendali ARMAST pada ARMA(1,1)." Jurnal Matematika Statistika dan Komputasi 15, no. 1 (July 4, 2018): 75. http://dx.doi.org/10.20956/jmsk.v15i1.4426.

Full text
Abstract:
Pada umumnya asumsi dasar untuk data pada bagan kendali adalah bersifat saling bebas dan menyebar normal. Namun tidak semua data dapat memenuhi asumsi tersebut salah satunya ketika terjadi autokorelasi. Jika terdapat autokorelasi pada data dapat mempengaruhi tingkat alarm palsu sehingga permasalahan autokorelasi perlu untuk diatasi. Cara untuk mengatasi data berautokorelasi pada bagan kendali dapat dilakukan dengan menggunakan bagan kendali modifikasi Shewhart dan bagan kendali ARMAST. Hasil penelitian menunjukkan pada bagan kendali ARMAST lebih sensitif terhadap data yang out of control dibandingkan dengan bagan kendali modifikasi Shewhart karena nilai ARL yang diperoleh pada bagan kendali ARMAST lebih kecil dibandingkan dengan ARL pada bagan kendali modifikasi Shewhart. Sehingga dalam penelitian ini disimpulkan bahwa performance bagan kendali ARMAST lebih baik dibandingkan bagan kendali modifikasi Shewhart.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Albayudi, Albayudi, and Zuhratus Saleh. "POTENSI TUMBUHAN OBAT YANG DIGUNAKAN MASYARAKAT MELAYU KOTA JAMBI DI HUTAN KOTA BAGAN PETE KOTA JAMBI." Bio-Lectura 7, no. 1 (April 25, 2020): 1–9. http://dx.doi.org/10.31849/bl.v7i1.4001.

Full text
Abstract:
Hutan Kota Bagan Pete merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Jambi. Fungsi RTH sangat bermanfaat sebagai penyangga kehidupan perkotaan. Masyarakat melayu merupakan salah satu etnis yang banyak tinggal di Kota Jambi. Masyarakat melayu di Kota Jambi termasuk sering berinteraksi dan mengetahui serta memanfaatkan tumbuhan secara tradisional dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat melayu jambi di Hutan Kota Bagan Pete Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan di Hutan Kota Bagan Pete Kota Jambi dari Bulan April-Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah eksplorasi langsung terhadap vegetasi tumbuhan yang terdapat di Hutan Kota Bagan Pete dan wawancara mendalam kepada narasumber yang dianggap sesuai mewakili masyarakat etnis melayu Kota Jambi. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 68 jenis tumbuhan yang ditemukan selama proses eksplorasi dan 28 jenis tumbuhan diantaranya yang tergabung dalam 21 famili tumbuhan dimanfaatkan oleh masyarakat melayu Kota Jambi sebagai tumbuhan obat. Bagian daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan sebanyak 50%. Tumbuhan obat tersebut antara lain berfungsi sebagai obat sakit mata, diare, afrodisiak, darah tinggi dan beberapa jenis penyakit lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Widiastutik, Vian, Diyah Probowulan, and Ade Puspito. "Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian (Manual)." BUDGETING : Journal of Business, Management and Accounting 2, no. 1 (November 12, 2020): 335–45. http://dx.doi.org/10.31539/budgeting.v2i1.1758.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi akuntansi penggajian pada CV. Jawa Dwipa Desa Cumedak Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember agar dapat meningkatkan pengelolaan data penggajian secara terkomputerisasi secara efektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem informasi yang akan dirancang adalah bagan alur pemrosesan gaji karyawan tetap yang akan ditambah dengan bagian pencatatan waktu, sedangkan pada bagan alur karyawan tidak tetap akan dirancang secara keseluruhan karena bagan alur tersebut masih menjadi satu dengan karyawan tetap. Simpulan, perancangan sistem informasi akuntansi penggajian pada CV. Jawa Dwipa Desa Cumedak Kecamatan Sumberjambe sudah sesuai dengan teori akuntansi pada umumnya. Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Satriawan, Septian Eka, Gondo Puspito, and Roza Yusfiandayani. "INTRODUKSI HIGH POWER LED PADA PERIKANAN BAGAN TANCAP." Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan 8, no. 1 (July 13, 2017): 49–58. http://dx.doi.org/10.24319/jtpk.8.49-58.

Full text
Abstract:
Penggunaan lampu TL (tubular lamp) sebagai alat bantu untuk mengumpulkan ikan pada bagan tancap memiliki kekurangan yaitu pancaran cahaya yang terlalu menyebar dan mahalnya harga bahan bakar. Penggunaan lampu HPL (high power led) sebagai lampu hemat energi diharapkan mampu mensubtitusi lampu TL untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan penggunaan lampu HPL pada bagan tancap mampu menghasilkan komposisi jenis dan berat hasil tangkapan lebih tinggi dibandingkan dengan lampu TL. Pengujian menggunakan dua bagan tancap, masing-masing menggunakan lampu HPL dengan tudung bereflektor kertas perak dan lampu TL dengan tudung seng. Hasilnya menunjukan bahwa lampu HPL 90O menghasilkan area sebaran cahaya sebesar 120 sedangkan lampu TL mencapai 300 Odengan nilai iluminasi tertinggi masing-masing 1.358 lux (180) dan 299 lux (50). Komposisi jenis dan berat hasil tangkapan bagan tancap dengan menggunakan lampu HPL menghasilkan 14 jenis organisme dengan berat total 97.363 g (78.39%), lebih tinggi dibandingkan dengan lampu TL yang menghasilkan 9 jenis organisme dengan berat 26.829 g (21.61%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Ayu Prawati, Sukma, Annisa Hasanah, Delfriana Ayu A, Mutia Azhari, Putri Amanda Rizki, and Yaumil Hasanah Siagian. "GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA DI KELURAHAN BAGAN DELI." PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat 6, no. 2 (June 25, 2022): 1266–74. http://dx.doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.4389.

Full text
Abstract:
Nelayan ialah orang-orang dengan risiko utama PAK yang dikarenakan adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Dermatitis menduduki pringkat tertinggi sebagai PAK dengan persentase 50-60%. Pada kelurahan Bagan Deli mayoritas masyarakatnya bekerja sebegai nelayan. Bekerja sebagai nelayan tidak dapat kita hindari dari bahan-bahan iritan yang memiliki risiko terpapar dermatitis. Jenis penilitin yang dipakai menggunakan jenis penelitian deskriptifiianalitik, studiiiobservasional dengan menggunakaniipenelitianiicrossiisectional. Dimana populasi yang diambil yaitu para nelayan Bagan Deli. Teknik pengumpulan data didapatkan dari data primer (hasil prolehan wawancara secara langsung) Pada distribusi kelompok Hygiene. Penelitian ini dilakukan selama 2 hari. Higiene perorangan di Kelurahan Bagan Deli cukup baik namun tetap masih ada yang kurang. Pada distrubusi APD mayoritas nelayan sudah memakai sarung tangan dan topi saat bekerja, distribusi riwayat alergi penyakit pekerja tidak terlihat adanya hubungan yang kuat antara riwayat elergi penyakit sebelumnya. Distribusi kelompok fisiologi sebagian besar nelayan mengalami gangguan pada kulit. Sebaiknya para nelayan lebih memperhatikan personal hygiene dan penggunaan APD dalam bekerja untuk mengindari penyakit akibat kerja.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Wulandari, Wuri, Hazmira Yozza, and Maiyastri . "PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT) DI PT. SEMEN PADANG." Jurnal Matematika UNAND 4, no. 1 (March 1, 2015): 76. http://dx.doi.org/10.25077/jmu.4.1.76-84.2015.

Full text
Abstract:
Setiap perusahaan selalu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk,karena kualitas merupakan hal terpenting bagi konsumen dalam memilih barang yangakan dibelinya. Untuk melihat apakah suatu produk sudah terkendali atau tidak. Dapatdigunakan suatu alat statistik yaitu dengan Bagan Kendali. Untuk data peubahganda digunakan Bagan Kendali T2Hotelling. Dan untuk mengetahui suatu produk sudahmemenuhi spesikasi yang telah ditetapkan dapat digunakan Analisis KemampuanProses (AKP). Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan bagan kendali THotellingdan analisis kemampuan proses dalam produksi semen PPC (Portland Pozzolland Cement)di PT. Semen Padang. Data yang digunakan adalah data kualitas semen tipePPC, meliputi SO, hilang pijar, blaine, sieve on 45, bagian tak larut. Jika penyebabpenyebabkhusus dikeluarkan maka didapat karakteristik kualitas semen PPC sudahterkendali secara statistik. Didapatkan juga bahwa data kualitas berada dalam batasspesikasi yang telah ditetapkan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Dissertations / Theses on the topic "Bagan"

1

Min, Zar Ni Aung. "Landscape Evaluation of Bagan Cultural Heritage Site in Myanmar." Kyoto University, 2020. http://hdl.handle.net/2433/253337.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Galloway, Charlotte Kendrick, and charlotte galloway@anu edu au. "Burmese Buddhist Imagery of the Early Bagan Period (1044-1113)." The Australian National University. Faculty of Arts, 2007. http://thesis.anu.edu.au./public/adt-ANU20071112.160557.

Full text
Abstract:
Buddhism is an integral part of Burmese culture. While Buddhism has been practiced in Burma for around 1500 years and evidence of the religion is found throughout the country, nothing surpasses the concentration of Buddhist monuments found at Bagan. Bagan represents not only the beginnings of a unified Burmese country, but also symbolises Burmese 'ownership' of Theravada Buddhism. ¶ While there is an abundance of artistic material throughout Burma, the study of Burmese Buddhist art by western scholars remains in it infancy due to historical events. In recent years, opportunities for further research have increased, and Bagan, as the region of Buddhism's principal flowering in Burma, is the starting point for the study of Burmese Buddhist art. To date, there has been no systematic review of the stylistic or iconographic characteristics of the Buddhist images of this period. This thesis proposes, for the first time, a chronological framework for sculptural depictions of the Buddha, and identifies the characteristics of Buddha images for each identified phase. The framework and features identified should provide a valuable resource for the dating of future discoveries of Buddhist sculpture at Bagan. ¶ As epigraphic material from this period is very scant, the reconstruction of Bagan's history has relied heavily to this point in time on non-contemporaneous accounts from Burma, and foreign chronicles. The usefulness of Bagan's visual material in broadening our understanding of the early Bagan period has been largely overlooked. This is addressed by relating the identified stylistic trends with purported historical events and it is demonstrated that, in the absence of other contemporaneous material, visual imagery is a valid and valuable resource for both supporting and refuting historical events. ¶ Buddhist imagery of Bagan widely regarded to represent the beginnings of 'pure' Theravada practice that King Anawrahta, the first Burman ruler, actively encouraged. This simplistic view has limited the potential of the imagery to provide a greater understanding of Buddhist practice at Bagan, and subsequently, the cross-cultural interactions that may have been occurring. In this light the narrative sculptural imagery of the period is interrogated against the principal Mahayana and Theravada texts relating to the life of Gotama Buddha. This review, along with the discussion regarding potential agencies for stylistic change, reveals that during the early Bagan period, Buddhism was an eclectic mix of both Theravada and Mahayana, which integrated with pre-existing spiritual traditions. Towards the end of the early Bagan period, trends were emerging which would lead to a distinctly Burmese form of Buddhist practice and visual expression.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Galloway, Charlotte Kendrick. "Burmese Buddhist imagery of the early Bagan period (1044-1113)." Connect to this title online, 2006. http://thesis.anu.edu.au/public/adt-ANU20071112.160557/index.html.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Hudson, Bob. "The Origins of Bagan: The archaeological landscape of Upper Burma to AD 1300." University of Sydney. SOPHI, 2005. http://hdl.handle.net/2123/638.

Full text
Abstract:
The archaeological landscape of Upper Burma from the middle of the first millennium BC to the Bagan period in the 13th-14th century AD is a landscape of continuity. Finds of polished stone and bronze artifacts suggest the existence of early metal-using cultures in the Chindwin and Samon River Valleys, and along parts of the Ayeyarwady plain. Increasing technological and settlement complexity in the Samon Valley suggests that a distinctive culture whose agricultural and trade success can be read in the archaeological record of the Late Prehistoric period developed there. The appearance of the early urban �Pyu� system of walled central places during the early first millennium AD seems to have involved a spread of agricultural and management skills and population from the Samon. The leaders of the urban centres adopted Indic symbols and Sanskrit modes of kingship to enhance and extend their authority. The early urban system was subject over time to a range of stresses including siltation of water systems, external disruption and social changes as Buddhist notions of leadership eclipsed Brahmanical ones. The archaeological evidence indicates that a settlement was forming at Bagan during the last centuries of the first millennium AD. By the mid 11th century Bagan began to dominate Upper Burma, and the region began a transition from a system of largely autonomous city states to a centralised kingdom. Inscriptions of the 11th to 13th centuries indicate that as the Bagan Empire expanded it subsumed the agricultural lands that had been developed by the Pyu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Hudson, Bob. "The origins of Bagan the archaeological landscape of Upper Burma to AD 1300 /." Connect to full text, 2004. http://hdl.handle.net/2123/638.

Full text
Abstract:
Thesis (Ph. D.)--University of Sydney, 2004.
"A thesis submitted in fulfilment of requirements for admission to the degree of Doctor of Philosophy, University of Sydney, 2004" Includes bibliographical references. Also available in print form.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Bagan-Wajda, Katarzyna [Verfasser], and Ursula [Akademischer Betreuer] Horsch. "Dialogische Entwicklung von Eltern und ihrem hörenden Säugling sowie Eltern und ihrem Säugling mit einer Hörschädigung. Eine vergleichende Studie - Exemplarisch anhand von für den Spracherwerb bedeutsamen Dialogelementen / Katarzyna Bagan-Wajda. Betreuer: Ursula Horsch." Heidelberg : Pädagogische Hochschule Heidelberg, 2015. http://d-nb.info/1076456219/34.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Ceroni, Chiara, and Giulia Tamarri. "Il mare non bagna Palermo." Master's thesis, Alma Mater Studiorum - Università di Bologna, 2021. http://amslaurea.unibo.it/22361/.

Full text
Abstract:
Il titolo della tesi mette in luce uno dei problemi che Palermo deve affrontare dall'imminente secondo dopoguerra: il rapporto tra il mare e la città. Il mare a Palermo non si vede, non se ne percepisce il rumore e l'odore. Tutto il litorale palermitano si trova costellato di edificazioni abusive e di muri che ne nascondono la vista. Il mare, oggi, viene percepito solo come un limite oltre il quale l'espansione edilizia non è riuscita a spingersi. Tutto l'area tra la città costruita e la battigia diventa così uno spazio residuale; uno spazio di nessuno o di abitanti abusivi stagionali. La Palermo degli anni 50, molto colpita dai bombardamenti, viene ricostruita da zero e le macerie delle case distrutte vengono riversate lungo tutta la costa sud. Questi detriti hanno portato alla trasformazione orografica e sociale del litorale con la formazione di 3 promontori: detti i "mammelloni", che hanno sostituito il precedente lungomare, sabbioso e balneare. Con il passare degli anni questi promontori sono diventati luoghi di terzo paesaggio, in conflitto tra la natura che cerca di riappropriarsene e il singolo che trova legittimo buttare ciò che non gli serve più, come se questo fosse il tappeto sotto cui si accumula tutta la polvere della città. Uno spazio sotto al quale sono presenti ricordi di un periodo difficile: la guerra. Il nostro progetto vede la strada come il filo della collana che terrà insieme tutte le perle: una serie di fatti urbani che si sviluppano fra i "mammelloni" e le aree costiere. La strada in questione è via Messina Marine, l'antico collegamento tra Palermo e Messina. Questo intervento vuole essere un punto di partenza dove poter ricominciare a vivere il mare. Il mare deve tornare ad essere il centro della vita cittadina e turistica essendo, da sempre, il fulcro della realtà economica e sociale di Palermo. Città e il mare devono tornare ad essere una cosa sola.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Friezema, Margreet. "BAAS in eigen baan." Groningen : Groningen : HG, Faculteit bedrijfskunde.afdeling personeelsmanagement ; Hanzehogeschool Groningen [Host], 2007. http://scripties.hanze.nl/2007/SIBK/PM/1.pdf.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Pettersson, Elin. "TGOJ-banan; en cost-benefit analys." Thesis, Linköping University, Department of Management and Economics, 2000. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:liu:diva-734.

Full text
Abstract:

Syftet med detta arbete är att studera de samhällsekonomiska konsekvenser som en uppstart av persontåg på TGOJ-banan, mellan Oxelösund och Eskilstuna, skulle innebära. På vägen fram för att uppfylla syftet med uppsatsen har ett antal frågeställningar pekat ut vägen och hjälpt till att föra in arbetet mot specifika problemområden.

- Vilka kostnader är förenade med tågtrafiken jämfört med busstrafiken?

- Vilken nytta uppkommer vid tågtrafik jämfört med busstrafik?

- Hur stora är kostnaderna för järnvägen i förhållande till de uppkomna nyttorna?

Ett väsentligt led i studien har varit att studera dagens resande för att kunna dra slutsatser om det framtida resande vid en uppstart av tågtrafik på sträckningen. Dagens kollektivtrafik resande, dagens resande på vägar i korridoren och resvaneundersökningar har varit faktorer som vägts in för att få fram det estimerade resandet. Därefter har själva den samhällsekonomiska kalkylen ställt upp. Bland annat har projektets initiala investering, förändringar i driftskostnader och resenärenas tidsvinster och tidsförluster studerats. Detta leder oss fram till nettonuvärdeskvoter. Slutsatserna som kan dras utifrån studien är att projektet ligger och väger mellan lönsamt och olönsamt. Därmed är det nödvändigt att djupare studier genomförs för att man med större säkerhet ska kunna avgöra hur samhällsekonomin ser ut för uppstart av persontågstafik på TGOJ

APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Weisser, Stéphanie. "Etude ethnomusicologique du bagana, lyre d'Ethiopie." Doctoral thesis, Universite Libre de Bruxelles, 2005. http://hdl.handle.net/2013/ULB-DIPOT:oai:dipot.ulb.ac.be:2013/211062.

Full text
Abstract:
Cette thèse décrit et analyse les caractéristiques ethnologiques, musicales et acoustiques de la lyre bagana des Amhara d’Ethiopie. L’étude des données ethnologiques montre que le bagana incarne de nombreuses valeurs de la société traditionnelle amhara. Instrument considéré comme un don de Dieu et qui fut joué par des rois, le bagana est sacré. C’est un instrument intime, dont le jeu (toujours en solo ou accompagné seulement de la voix) est considéré comme un acte de prière ou une méditation à caractère religieux. Le musicien ne se donne pas à voir, ni par une dimension spectaculaire de sa performance, ni par une dimension phatique.

L’analyse des accords utilisés dans le répertoire du bagana montre que cet instrument est essentiellement accordé selon deux échelles modales pentatoniques, tezeta et anchihoye. L’organisation temporelle des chants de bagana est fondée sur des pulsations discrètes très rapides. La pulsation apparente se compose d’un multiple de cette pulsation discrète qui change en fonction du motif joué, ce qui crée une sensation de rythme libre ou de rubato. Les chants de bagana sont fondés au niveau mélodique sur des unités qui se composent de paires de notes.

L’analyse musicale du répertoire du bagana montre que celui-ci est fondé sur la répétition variée d’un ostinato musical assez court couplé à des paroles qui changent sans se répéter (à l’exception du refrain) selon les lois de la poésie amharique orale traditionnelle. Les procédés de variations mis en œuvre sont en général assez subtils car ils doivent préserver la sensation de répétition tout en apportant des éléments nouveaux.

L’étude des propriétés acoustiques du bagana permet de déterminer que celle-ci produit des sons très graves (jusqu’au sol 1). Le dispositif chevalet large-obstacles modifie tous les paramètres du son. L’analyse de la facture traditionnelle montre que l’instrument est conçu pour produire un son grésillant, long et intense sans avoir recours à une caisse de résonance volumineuse.

Le bagana est un instrument puissant, qui permet l’établissement d’une relation directe avec des entités surnaturelles via une transe légère. La voix et l’instrument sont dans un rapport de fusion et de renforcement mutuel. Les modes phonatoires utilisés sont « breathy » et « harsh ». La présence de la voix agit comme un guide perceptif, qui intervertit le rapport fond-forme dans la perception de l’instrument.


Doctorat en philosophie et lettres, Orientation histoire de l'art et archéologie
info:eu-repo/semantics/nonPublished

APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Books on the topic "Bagan"

1

BASU, Pratibha. Hridayer bagan. Calcutta: Deys, 1989.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Pāragū. The Bagan wayfarer. Yangon: Seikku Cho Cho Publishing House, 2013.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Speaking about Bagan. Da guṃ Toṅʻ puiṇ̇ʻʺ, [Rangoon]: Cacʻ saññʻ toʻ Cā pe, 2002.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Kanti, Bhattacharjee Nirmal, ed. The ghost of Gosain Bagan. Kolkata: Ponytale Books, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Mukhopadhyay, Sirshendu. The ghost of Gosain Bagan. Kolkata: Ponytale Books, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Sudirman. Perikanan bagan dan aspek pengelolaannya. Malang: UMM Press, 2011.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Lat, Kyaw. Art and architecture of Bagan & historical background. Yangon: Mudon Sarpay, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Kyaing, Aung. Murals in Bagan: Abeyadana and Lawka Htiek Pan. Yangon: Yañʻ kyeʺ mhu Vanʻ krīʺ Ṭhāna, 2010.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Lvaṅʻ, Sakʻ. Sa muiṅʻʺ ka pro so Pu gaṃ, Pu gaṃ ka pro so Sa muiṅʻʺ: Bagan in history, History in Bagan. Sāketa, Ranʻ kunʻ: Rhaṅʻ ma toṅʻ Cā pe, 2007.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Jaṃ, Nandā Sinʻʺ. Arimaddana inspirations: The footstep and thoughts inspired by Bagan. Yangon: Latmoeswe Sarpay, 2012.

Find full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
More sources

Book chapters on the topic "Bagan"

1

Iannone, Gyles, and Michael Aung-Thwin. "Merit-making at ancient Bagan, Myanmar." In Rituals, Collapse, and Radical Transformation in Archaic States, 185–203. Names: Murphy, Joanne M. A., 1971– editor. Title: Rituals, collapse, and radical transformation in archaic states / edited Joanne M.A. Murphy. Description: Abingdon, Oxon ; New York, NY : Routledge, 2021.: Routledge, 2020. http://dx.doi.org/10.4324/9780429278020-10.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Frasch, Tilman. "Imperial Kingdoms in Southeast Asia: The Case of Bagan (Pagan)." In Universal- und kulturhistorische Studien. Studies in Universal and Cultural History, 379–95. Wiesbaden: Springer Fachmedien Wiesbaden, 2022. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-658-34003-2_15.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Galloway, Charlotte. "The Role of Community in the Management of Heritage at Bagan, Myanmar." In The Routledge Handbook of Cultural Landscape Heritage in The Asia-Pacific, 202–17. London: Routledge, 2022. http://dx.doi.org/10.4324/9781003099994-15.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Weise, Kai. "Reclaiming the Heritage of Bagan: Communities in Myanmar Learn to Raise Their Voice." In Archaeology, Cultural Heritage Protection and Community Engagement in South Asia, 137–50. Singapore: Springer Singapore, 2019. http://dx.doi.org/10.1007/978-981-13-6237-8_10.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Nilar Aung. "Poverty Alleviation and Community Empowerment in the Bagan-Nyaung-U Area of Central Myanmar." In Population, Development, and the Environment, 395–409. Singapore: Springer Singapore, 2019. http://dx.doi.org/10.1007/978-981-13-2101-6_23.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Li, Jie Jack. "Baran reagents." In Name Reactions, 18–20. Cham: Springer International Publishing, 2014. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-319-03979-4_9.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Fields, Linda. "Early Bajan." In Creole Language Library, 89. Amsterdam: John Benjamins Publishing Company, 1996. http://dx.doi.org/10.1075/cll.13.07fie.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

King, John E. "Paul Baran." In Springer Studies in the History of Economic Thought, 389–404. Cham: Springer International Publishing, 2022. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-030-99052-7_18.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Sweezy, Paul M. "Paul Alexander Baran." In Marxian Economics, 50–52. London: Palgrave Macmillan UK, 1990. http://dx.doi.org/10.1007/978-1-349-20572-1_5.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Kirchner, Mark. "Ḳozï Körpeš – Bayan Suluw." In Kindlers Literatur Lexikon (KLL), 1–2. Stuttgart: J.B. Metzler, 2020. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-476-05728-0_1457-1.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Conference papers on the topic "Bagan"

1

Macrae, Scott, Gyles Iannone, and Kong Cheong. "Before Bagan: Using Archaeological Data Sets to Assess the Traditional Historical Narrative | ပုဂံမတိုင်မီကာလ၏အစဉ်အလာသမိုင်းအဆိုအမိန့်များကို ရှေးရောင်းသုရတသ နပညာှပ်ဆိုင်ှာအချက်အလက်များအသုံးပပု၍ဆန်းစစ်ပခင်း." In The SEAMEO SPAFA International Conference on Southeast Asian Archaeology and Fine Arts (SPAFACON2021). SEAMEO SPAFA, 2021. http://dx.doi.org/10.26721/spafa.pqcnu8815a-09.

Full text
Abstract:
What we know about Bagan derives almost exclusively from historical sources – namely retrospective chronicles, inscriptions, and changing architectural styles. To date, archaeological excavations have played a limited role in augmenting or challenging this traditional narrative. This is unfortunate, because small scale excavations within Bagan’s peri-urban settlement zone, and within the walled and moated “royal city,” have demonstrated considerable knowledge about the city’s past. This is especially true for the Pre-Bagan phase (600-1044 CE). This presentation documents what we think we know about the time “before Bagan,” using the established sources, and assesses this narrative using information from contemporaneous excavation levels. ပုဂံခေတ်ယဉ်ချေးမှုအခြျာင်းျို သမိုင်းအေေျ်လျ်မေားဖြစ်သည့် အစဉ်အလာရာဇဝင်မှတ်တမ်းမေား၊ ချောျ်စာမေား၊ နှင့် ခဖပာင်းလဲလာေဲ့သည့်ဗိသုျာပုံ စံမေားမှသာလေင် သိြျရသည်။ နှစ်သျ်တမ်း သတ်မှတ်ရန်အတွျ် ခရှးခောင်းသုခတ သနဆိုင်ရာတူးခြာ်ခလ့လာမှုမေားသည်အစဉ်အလာအဆိုအမိန့် မေားျို ခဝြန်စစ်ခဆးရန် (သို့) ဖပင်ဆင်ြျရန် လုံခလာျ်မှုမရှိြျခသးခေေ။ ပုဂံမမို့ရိုး၊ ျေုံးဧရိယာနှင့် မမို့အစွန်အြေ ားခနရာမေားတွင်ခလ့လာေဲ့သည့် အနည်းငယ်မျှခသာ စမ်းသပ်တူးခြာ်ခလ့လာမှုမေားျ ပုဂံမမို့၏အတိတ်ျာလျို သိရှိနိုင်ခစရန် ရုပ်လုံးခြာ်ြပခနြျသည်။ ပုဂံမမို့ဖပမတိုင်မီျာလ (၆၀၀-၁၀၄၄ စီအီး)နှစ်သျ်တမ်းတွျ်ေေျ်မှုအခဖြမေားရရှိေဲ့သည်။ ယေုတင်ဖပမည့် စာတမ်းမှာ ပုဂံခေတ် မတိုင်မီျာလအခြျာင်းအရာမေားျို ခရှးခောင်းသုခတသနပ ညာရပ်ဆိုင်ရာတူးခြာ်မှုရလဒ်မေားနှင့် အစဉ်အလာအဆိုအမိန့်အေေျ်အလျ်မေားျို စစ်ခဆးအသုံးဖပုလေျ် မည်ျဲ့သို့ခတွးခတာသိရှိလာနိုင် ခြျာင်းျို တင်ဖပမည်ဖြစ်ပါသည်။
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Khine, Myat Thiri, and Myint Myint Sein. "Location based trip planning mobile application for Ancient Bagan region." In 2017 IEEE 6th Global Conference on Consumer Electronics (GCCE). IEEE, 2017. http://dx.doi.org/10.1109/gcce.2017.8229449.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Hudson, Bob. "Old Burmese weights were not opium weights. They were weights. What else do we know about them? | ရှေးဟောင်းမြန်မာ့အလေးများသည် ဘိန်းချိန်သည့်အလေးများမဟုတ်ပါ၊ အချနိ ်အတွယ်အလေးများသာ ဖြစ်သည်။ ယင်းတို့အကြောင်း ဘာတွေများ သိရပါသနည်း။." In The SEAMEO SPAFA International Conference on Southeast Asian Archaeology and Fine Arts (SPAFACON2021). SEAMEO SPAFA, 2021. http://dx.doi.org/10.26721/spafa.pqcnu8815a-29.

Full text
Abstract:
Bronze weights from Myanmar (old Burma) are popularly but incorrectly identified as “opium weights”. This paper examines the historical evidence for a system of weights and measures in old Burma going back to the 11th to 14th century Bagan period. It also examines the challenge to Southeast Asian archaeology, history and museology posed by the popular “Angel Weights” website and Facebook pages, which claim that a hoard of bronzes and associated documentation kept in a so-far undisclosed location represents a hitherto unknown collection of weights that date back to the Bagan and 14th to 16th century First Ava periods. This (so far) private curatorship of alleged historical data presents a dilemma: how does an academic deal with data that is available only on the internet, presented only from the viewpoint of its owners? မြန်မာပြည် (ယခင်ဗမာပြည်)မှ ကြေးရုပ်အလေးများကို လူသိများလှသော်လည်း ဘိန်းချိန် အလေးများဟူ၍ လွဲမှားစွာ ဖွင့်ဆိုလေ့ရှိသည်။ ယခုစာတမ်းမှာ အေဒီ(၁၁)ရာစုမှ (၁၄)ရာစု ရှေးခေတ် မြန်မာပြည် ပုဂံခေတ်ကာလတွင် သုံးစွဲခဲ့သော အလေးချိန်စနစ်တစ်ခုအတွက် သမိုင်းဆိုင်ရာ အထောက်အထားများကို လေ့လာရှာဖွေရန်ဖြစ်သည်။ အလားတူပင် အရှေ့တောင်အာရှ ရှေးဟောင်း သုတေသန၊ သမိုင်းနှင့် ပြတိုက်ဆိုင်ရာ ကြေးထည်ပစ္စည်းများနှင့် ဆက်စပ်အထောက်အထားများကို ယင်းတို့၏ မူရင်းနေရာ အတိအကျ မသိရှိဘဲ ပုဂံခေတ်မှ အေဒီ(၁၄_၁၆) ရာစု အင်းဝခေတ်တို့နှင့် သက်ဆိုင်သည့် ကြေးထည်ပစ္စည်းနှင့် အလေးများဟူ၍ “နတ်ရုပ်အလေးများ” ကွန်ယက်နှင့် ဖေ့စ်ဘုတ် လူမှုကွန်ယက်စာမျက်နှာများတွင် လူသိထင်ရှားဖော်ပြ ထားခြင်းတို့အပေါ် စောဒကတက်စရာရှိသည် များကို စစ်ဆေးလေ့လာသွားရန်လည်းဖြစ်သည်။ ဤသို့ (ဖော်ပြထားသည့်) ကိုယ်ပိုင်ပြသမှု များမှ သမိုင်းဆိုင်ရာ အချက်အလက် များကို လိုသလို သုံးစွဲနေမှုများသည်-“ပစ္စည်းပိုင်ရှင်တို့၏ အထင် အမြင်ဖြင့်သာ ဖော်ပြထားသည့် အင်တာနက် တွင်သာရနိုင်သော အချက်အလက်များနှင့် ပညာရပ်ဆိုင်ရာ လေ့လာမှုတို့မည်ကဲ့သို့ ဆက်စပ်နိုင်ကြ မည်နည်း”ဟူသော အကြပ်အတည်းတစ်ခုကိုလည်း ဖော်ပြ လျက်ရှိသည်။
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

R. Distanova, L., A. P. Murashka, V. A. Zemchugova, and A. I. Fedorov. "Sedimentological model of Lower Silurian deposits of North Bagan oil field (Timan Pechora basin)." In 5th EAGE International Scientific and Practical Conference and Exhibition on Engineering and Mining Geophysics. European Association of Geoscientists & Engineers, 2009. http://dx.doi.org/10.3997/2214-4609.20147251.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Aung, Theint. "Myinkaba village Bagan: The Resilience of Traditional Knowledge and Culture | ပုဂံမြင်းကပါ (သို့) ယဉ်ကျေးမှု ဓလေ့ရိုးရာအသိပညာ၏ ကြံ့ကြံ့ခံနိုင်စွမ်း." In The SEAMEO SPAFA International Conference on Southeast Asian Archaeology and Fine Arts (SPAFACON2021). SEAMEO SPAFA, 2021. http://dx.doi.org/10.26721/spafa.pqcnu8815a-21.

Full text
Abstract:
The distinct traditional knowledge and culture of Myinkaba (ancient Anuradha) village at Bagan is closely linked to its port location and ecology on the Ayeyarwaddy River. Myinkaba has smelting and production evidence from the first millennium CE in seven glass/glaze kilns, with beads traded along the river. Beads, potsherds and finger-marked bricks suggest it may be one of the earliest villages of Bagan. Its historical architecture includes the rare Nanphaya sandstone temple with images of Brahma. Other significant traits of Myinkaba include the large seasonal lake or inn gyi, silica-rich sand deposits and bamboo. Particular bamboo species are used in Myinkaba’s lacquer industry with bamboo also essential for making mats, house sidings and baskets. The traditional knowledge of the lacquer arts, bamboo crafts, crop and water management, and paper puppet making and cultivation are passed on through apprenticeship informed by knowledge of the local environment. While the absence of tourists during the Covid-19 period has brought much lacquer production to a standstill, making vessels for local religious and domestic uses has continued. The bamboo products and trade market has stayed stable with local workshop owners providing free food and half-wages to the labours. Active pagodas have been secure with the donation from pilgrims and online gifting. As part of the UNESCO World Heritage site, the ancient remains are preserved by the Department of Archaeology but as this paper describes, this works together with community protection of traditional knowledge. The social identity as Myinkaba natives, the unique local and natural resources, have supported local pride and resilience for more than a thousand years.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

"Spring common wheat breeding lines produced on the basis of distant hybridization: ecological strain testing in Bagan." In Current Challenges in Plant Genetics, Genomics, Bioinformatics, and Biotechnology. Institute of Cytology and Genetics, Siberian Branch of the Russian Academy of Sciences Novosibirsk State University, 2019. http://dx.doi.org/10.18699/icg-plantgen2019-07.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Naria, Evi, and Ade Candra. "Hand Washing Activities Based on Text Messages and Phone Call Intervention to Housewives at Coastal Region of Bagan Delivillage." In 1st Public Health International Conference (PHICo 2016). Paris, France: Atlantis Press, 2017. http://dx.doi.org/10.2991/phico-16.2017.54.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

"Ecological strain testing of breeding lines of soft spring wheat in Bagan created on the basis of distant hybridization." In Plant Genetics, Genomics, Bioinformatics, and Biotechnology. Institute of Cytology and Genetics, Siberian Branch of the Russian Academy of Sciences, 2019. http://dx.doi.org/10.18699/plantgen2019-122.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Moore, Elizabeth. "The Mt. Popa Watershed and Bagan’s Bronze-Iron Age | ပုပ္ပါးတောင် တေတေ တေလဲနယ်တြေနှင့် ပုဂံတေသ တြေး-သံတေေ်." In The SEAMEO SPAFA International Conference on Southeast Asian Archaeology and Fine Arts (SPAFACON2021). SEAMEO SPAFA, 2021. http://dx.doi.org/10.26721/spafa.pqcnu8815a-16.

Full text
Abstract:
Two bronze ‘mother-goddess’ figures were found last year near Wealaung, Central Myanmar. While typical of the late first millennium BCE to early CE Bronze-Iron culture of Halin and the Samon valley south of Mandalay, Wealaung and nearby sites like Inde, Songon and Sardwingyi are located to the west, in the Mt. Popa watershed. Thus the ‘Samon culture’ may not have been an offshoot of the Dian cultures of Yunnan but an indigenous development that spread east and north while locally absorbed within the early first millennium CE clan-based societies of Bagan. မြန်ြာမြည်အလယ်ြိုင်း ဝဲလလာင်ရွာအနီးြှ အြိနတ်သြီးလြေးမြားအရုြ်နှစ်ခုေို ယြန်နှစ်ေ လတေ့ရှိခဲ့ရြါသည်။ ယင်းလတေ့ရှိြှုသည် ဟန်လင်းနှင့် ြန္တလလးမြို့လတာင်ဘေ်ရှိ စြုံမြစ်ဝှြ်းလေသရှိ ခရစ်နှစ်ြတိုင်ြီ ြထြလထာင်စုနှစ်လနာေ်ြိုင်းြှ ခရစ်နှစ်ဦးြိုင်းောလ လြေး-သံလခတ် ယဉ်လေေးြှုထေန်းေားရာ စံနြူနာမြလနရာြေား၏ အလနာေ်ဘေ်တေင် ေေလရာေ်လန လသာ ဝဲလလာင်၊ အင်းတဲ ြတ်ဝန်းေေင်လနရာြေား၊ ဆုံေုန်းနှင့် ဆားတေင်းကေီးစသည့် ြုြ္ပါးလတာင် ၏ လရလဝ လရလဲလေသြေားြင်မြစ်သည်။ သို့မြစ်၍ စြုံမြစ်ဝှြ်းယဉ်လေေးြှုသည် ယူနန်မြည်နယ် ေီယန်ယဉ်လေေးြှု၏ အစေယ်အြေားတစ်ခုြဟုတ်လတာ့ဘဲ ခရစ်နှစ် ြထြလထာင်စုနှစ်အလစာြိုင်း ောလ ြုဂံလေသ၏ ဓလလ့တူလူြေုိးစုအြေဲ့အစည်းြေားအတေင်း အရြ်လေသအလိုေ် လေ်ခံ ေေင့်သုံးြှုလြောင့် အလရှ့ဘေ်၊ လမြာေ်ဘေ်အရြ်တို့တေင် ြေ့ံနှံ့ခဲ့လသာ လေသတေင်း ြေံ့မြိုး တိုးတေ်လာြှုြင် မြစ်သည်။
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Asfriyati, Asfriyati, and Tukiman. "Relationship of Family Characteristics with Mental Health of Elderly in Slum Area of Bagan Deli Sub-District of Medan Belawan District." In Proceedings of the 3rd Annual International Seminar and Conference on Global Issues (ISCoGI 2017). Paris, France: Atlantis Press, 2019. http://dx.doi.org/10.2991/iscogi-17.2019.21.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles

Reports on the topic "Bagan"

1

Laetsch, Joanne. A functional interpretation of pottery from Batan Island, Philippines. Portland State University Library, January 2000. http://dx.doi.org/10.15760/etd.959.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Huang, X. Magnetite chemistry of the supergiant Bayan Obo REE deposit, China. Natural Resources Canada/CMSS/Information Management, 2021. http://dx.doi.org/10.4095/329176.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Suripto, A., S. Sugondo, H. Nasution, and G. L. Hofman. Postirradiation examination of a low enriched U{sub 3}Si{sub 2}-Al fuel element manufactured and irradiated at Batan, Indonesia. Office of Scientific and Technical Information (OSTI), December 1994. http://dx.doi.org/10.2172/10107485.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Tanika, Lisa, Betha Lusiana, and Adis Hendriatna. Simulasi Dampak Perubahan Tutupan Lahan dan Iklim di DAS Citarum Hulu dengan Model GenRiver: Kalibrasi model dan analisa sensitivitas. World Agroforestry, 2020. http://dx.doi.org/10.5716/wp20048.pdf.

Full text
Abstract:
Alih guna lahan dan perubahan iklim merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi hidrologi di suatu Daerah Aliran Sungai (DAS), dan yang dapat mempengaruhi efektifitas fungsi DASdalam mempertahankan keseimbangan neraca air di tingkat bentang alam. Oleh karena itu pengelolaan DAS yang didukung dengan perencanaan DAS terpadu yang juga mengatur peruntukan dan pemafaatan wilayah sangat diperlukan. Langkah awal dalam perencanaan DAS adalah dengan menilai kondisi fungsi hidrologi DAS tersebut dengat tujuan mengetahui apakah DAS mulai atau telah mengalami degradasi, atau sebaliknya mulai mengalami perbaikan fungsi DAS. Model simulasi seperti model Genriver dapat digunakan menilai kondisi saat ini serta memproyeksikan bagaimana dampak perubahan lahan dan iklim terhadap kondisi hidrologis DAS. Salah satu DAS penting di Jawa Barat adalah DAS Citarum Hulu sebagi bagian dari DAS Citarum yang telah ditetapkan sebagai salah satu DAS prioritas nasional. Kalibrasi model dan analisis sensitivitas menjadi bagian penting untuk mengetahui kelayakan suatu model hidrologi dalam mensimulasikan kondisi DAS, khususnya dalam mengestimasi neraca air di tingkat lansekap. Hasil kalibrasi model GenRiver dengan menggunakan data tahun 2012-2016 menunjukkan bahwa parameterisasi model telah berhasil dan model layak digunakan untuk analisa sensitivitas dan simulasi skenario. Hasil simulasi model, menunjukan bahwa secara rata-rata 37% curah hujan yang jatuh di DAS Citarum Hulu menjadi aliran permukaan (surface flow/run-off), 7% menjadi aliran bawah permukaan (sub-surface flow) dan 20% menjadi aliran dasar (baseflow). Analisa senssitivitas dilakukan dengan menyusun lima skenario tutupan lahan dan tiga skenario curah hujan yang dianggap mewakili berbagai kondisi yang mungkin termasuk kondisi ekstrim: yaitu keseluruhan lahan menjadi area terbuka (ekstrim negatif) dan seluruh lahan menjadi hutan (ekstrim positif). Hasil proyeksi simulasi ekstrim negatif menunjukan bahwa kondisi DAS Citarum Hulu yang terdegradasi dengan dominasi lahan terbuka berpotensi meningkatkan aliran permukaan hingga mencapai 70% dari curah hujan. Sedangkan perbaikan tutupan lahan DAS Citarum hulu dengan reforestasi (skenario ekstrim positif) mampu menurunkan aliran permukaan hingga mencapai 20% dari total curah hujan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Amzeri, Achmad. Evaluasi Nilai Heterosis dan Heterobeltiosis Pada Persilangan Dialel Tanaman Jagung Madura (Zea mays L.). Universitas Islam Madura, December 2016. http://dx.doi.org/10.21107/amzeri.2016.1.

Full text
Abstract:
Identifikasi heterosis dan heterobeltiosis pada persilangan dialel diantara galur inbrida Madura sangat dibutuhkan sebagai dasar untuk merakit varietas jagung hibrida yang sesuai untuk dikembangkan di Madura. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kombinasi persilangan yang menunjukkan nilai heterosis dan heterobeltiosis terbaik untuk karakter kegenjahan, penunjang produksi dan produksi per hektar. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. Bahan tanaman yang digunakan adalah 6 genotip galur inbred jagung madura (UTM 2, UTM 7, UTM 14, UTM 14, UTM 15, UTM 18, dan UTM 22), dan 30 hibrida hasil persilangan dialel penuh (full diallel cross) antar 6 genotip galur inbred. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktor tunggal, yaitu genotipe dengan tiga ulangan sehingga terdapat 108 satuan percobaan. Karakter yang diamati adalah umur berbunga, umur panen, diameter tongkol, panjang tongkol, bobot 100 biji, dan produksi per hektar. Persilangan yang menghasilkan nilai heterosis dan heterosbeltiosis terbaik untuk umur genjah adalah UTM14 x UTM18, UTM15 x UTM2 dan UTM18 x UTM2. Hasil persilangan untuk karakter diameter tongkol, panjang tongkol dan berat 100 biji sebagian besar menghasilkan nilai heterosis dan heterobeltiosis bernilai positif. Pada karakter produksi per hektar nilai heterosis dan heterobeltiosis tertinggi pada persilangan UTM2 x UTM14 (214,742%) dan UTM2 x UTM18 (171,585%).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Araujo, Susana, Mariah Cannon, Megan Schmidt-Sane, Alex Shankland, Mieke Snijder, and Yi-Chin Wu. Los Pueblos Indígenas en la Respuesta y la Recuperación ante el Covid-19; Povos Indígenas na Resposta e na Recuperação da COVID -19. SSHAP, March 2021. http://dx.doi.org/10.19088/sshap.2021.020.

Full text
Abstract:
Los pueblos indígenas han experimentado una gran vulnerabilidad ante la pandemia del COVID-19, sufriendo una mortalidad desproporcionadamente alta a causa de esta enfermedad. Para abordar esta problemática, es fundamental adaptar los programas de respuesta y recuperación del COVID-19 a las necesidades específicas de los pueblos indígenas, así como establecer vínculos con las respuestas que ya están siendo lideradas e implementadas por ellos. Este documento breve de la SSHAP analiza las consideraciones clave para la respuesta y la recuperación del COVID-19 con relación a los pueblos indígenas, con un enfoque específico en la región de la Amazonía en América del Sur. Las consideraciones de este documento emanan de la evidencia y de las perspectivas ofrecidas por los propios liderazgos indígenas, así como de las investigaciones implementadas en distintos continentes. También, se basan en principios clave para la participación comunitaria, tal y como es articulada por las mismas organizaciones y pueblos indígenas. Este documento puede ser de interés para aquellas personas que trabajan y toman decisiones de política pública en materia de salud y desarrollo de las comunidades indígenas y sus territorios. Además, puede ser leído junto al informe de referencia de la SSHAP sobre "Pueblos indígenas y COVID-19" (Indigenous Peoples and COVID-19).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Corriveau, L., J. F. Montreuil, O. Blein, E. Potter, M. Ansari, J. Craven, R. Enkin, et al. Metasomatic iron and alkali calcic (MIAC) system frameworks: a TGI-6 task force to help de-risk exploration for IOCG, IOA and affiliated primary critical metal deposits. Natural Resources Canada/CMSS/Information Management, 2021. http://dx.doi.org/10.4095/329093.

Full text
Abstract:
Australia's and China's resources (e.g. Olympic Dam Cu-U-Au-Ag and Bayan Obo REE deposits) highlight how discovery and mining of iron oxide copper-gold (IOCG), iron oxide±apatite (IOA) and affiliated primary critical metal deposits in metasomatic iron and alkali-calcic (MIAC) mineral systems can secure a long-term supply of critical metals for Canada and its partners. In Canada, MIAC systems comprise a wide range of undeveloped primary critical metal deposits (e.g. NWT NICO Au-Co-Bi-Cu and Québec HREE-rich Josette deposits). Underexplored settings are parts of metallogenic belts that extend into Australia and the USA. Some settings, such as the Camsell River district explored by the Dene First Nations in the NWT, have infrastructures and 100s of km of historic drill cores. Yet vocabularies for mapping MIAC systems are scanty. Ability to identify metasomatic vectors to ore is fledging. Deposit models based on host rock types, structural controls or metal associations underpin the identification of MIAC-affinities, assessment of systems' full mineral potential and development of robust mineral exploration strategies. This workshop presentation reviews public geoscience research and tools developed by the Targeted Geoscience Initiative to establish the MIAC frameworks of prospective Canadian settings and global mining districts and help de-risk exploration for IOCG, IOA and affiliated primary critical metal deposits. The knowledge also supports fundamental research, environmental baseline assessment and societal decisions. It fulfills objectives of the Canadian Mineral and Metal Plan and the Critical Mineral Mapping Initiative among others. The GSC-led MIAC research team comprises members of the academic, private and public sectors from Canada, Australia, Europe, USA, China and Dene First Nations. The team's novel alteration mapping protocols, geological, mineralogical, geochemical and geophysical framework tools, and holistic mineral systems and petrophysics models mitigate and solve some of the exploration and geosciences challenges posed by the intricacies of MIAC systems. The group pioneers the use of discriminant alteration diagrams and barcodes, the assembly of a vocab for mapping and core logging, and the provision of field short courses, atlas, photo collections and system-scale field, geochemical, rock physical properties and geophysical datasets are in progress to synthesize shared signatures of Canadian settings and global MIAC mining districts. Research on a metamorphosed MIAC system and metamorphic phase equilibria modelling of alteration facies will provide a foundation for framework mapping and exploration of high-grade metamorphic terranes where surface and near surface resources are still to be discovered and mined as are those of non-metamorphosed MIAC systems.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Geologic map of the Bayan Obo area, Inner Mongolia, China. US Geological Survey, 1990. http://dx.doi.org/10.3133/i2057.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Sedimentary carbonate-hosted giant Bayan Obo REE-Fe-Nb ore deposit of Inner Mongolia, China; a cornerstone example for giant polymetallic ore deposits of hydrothermal origin. US Geological Survey, 1997. http://dx.doi.org/10.3133/b2143.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
You might also be interested in the extended bibliographies on the topic 'Bagan' for particular source types:
Journal articles Dissertations / Theses Books
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography