Journal articles on the topic 'Alang'

To see the other types of publications on this topic, follow the link: Alang.

Create a spot-on reference in APA, MLA, Chicago, Harvard, and other styles

Select a source type:

Consult the top 50 journal articles for your research on the topic 'Alang.'

Next to every source in the list of references, there is an 'Add to bibliography' button. Press on it, and we will generate automatically the bibliographic reference to the chosen work in the citation style you need: APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver, etc.

You can also download the full text of the academic publication as pdf and read online its abstract whenever available in the metadata.

Browse journal articles on a wide variety of disciplines and organise your bibliography correctly.

1

Widiastuti, Endang, and Ari Marlina. "Optimasi Pembuatan Nanoselulosa dari Rumput Alang-Alang." FLUIDA 13, no. 2 (November 30, 2020): 59–64. http://dx.doi.org/10.35313/fluida.v13i2.2249.

Full text
Abstract:
Pada era sekarang ini, pemanfaatan nanoselulosa sudah sangat luas pada berbagai bidang, seperti farmasi, kosmetik, elektronik, dirgantara, dsb. Proses pembuatan nanoselulosa dapat dilakukan dengan berbagai cara bergantung pada bahan baku selulosanya, tetapi secara umum meupakan kombinasi dari perlakuan kimia dan mekanik .Rumput alang-alang (Imperata Cylindrica) dapat dijadikan sebagai sumber selulosa dengan kandungan selulosanya berkisar 40%. Ekstraksi selulosa dari rumput alang-alang diawali dengan proses delignifikasi dan dilanjutkan dengan proses bleaching menggunakan H2O2 dan NaOH. Serat selulosa diperoleh kemudian dihidrolisis dengan asam sulfat 64% pada suhu variasi 35 dan 45 ͦC, pengadukan divariasikan pada 250, 500 dan 750 rpm serta lamanya hidrolisis divariasikan 1, 2, dan 3 jam. Sebelum hasil hidrolisis dinetralkan terlebih dahulu disonifikasi dengan variasi waktu 20 dan 30 menit. Untuk pengujian hasilisolasi nano selulosa digunakan cara SEM (Scanning Electron Microscopes) Dari penelitian ini, nano selulosa dari rumput alang-alang diperoleh melalui proses hidrolisis pada suhu 45 ℃, pengadukan 750 rpm, dan selama 3 jam, selanjutnya disonifikasi selama 30 menit. Kondisi ini digunakan untuk serat selulosa rumput alang-alang dalam keadaan kering.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
2

Sinurat, Jhon Patar, Suci Wulandari, and Rinaldo Berutu. "ANTIBAKTERI SENYAWA FENOLIK DARI ALANG -ALANG (IMPERATA CYLINDRICA)." JURNAL FARMASIMED (JFM) 3, no. 2 (April 30, 2021): 124–26. http://dx.doi.org/10.35451/jfm.v3i2.684.

Full text
Abstract:
Phytochemical screening test proved that the extract of Reeds (Imperata cylindrica) contained phenolic compounds tested using 5% FeCl3 reagent. Antibacterial test using agar diffusion method against Reeds extract in DMSO solvent. The phenolic compounds obtained from the saputangan leaves Reeds extract were 36.96 grams after undergoing maceration. Reeds extract of phenolic compounds with concentrations (200; 100; 50 and 25 ppm) had strength antibacterial where the average inhibition zone of Staphylococcus aureus bacteria was 10.0 mm and the average inhibition zone was at Escherichia coli bacteria measuring 10.3 mm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
3

Potter, Lesley, Justin Lee, and Kathryn Thorburn. "Reinventing Imperata: Revaluing Alang-Alang Grasslands in Indonesia." Development and Change 31, no. 5 (November 2000): 1037–53. http://dx.doi.org/10.1111/1467-7660.00188.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
4

Al Manar, Primadhika. "Pengetahuan Etnofarmakologi Tumbuhan Alang-Alang (ImperatacylindricaL.) Oleh Beberapa Masyarakat Etnik di Indonesia." Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM) 1, no. 3 (December 20, 2018): 114–16. http://dx.doi.org/10.32734/tm.v1i3.273.

Full text
Abstract:
Indonesia merupakan Negara dengan keanekaragaman hayati hutan tropika terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Kongo. Keanekaragaman hayati merupakan modal dasar bagi pembangunan nasional yang bermanfaat untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan tanaman alang-alang (ImperatacylindricaL.) sebagaiobat (etnofarmakologi) padabeberapamasyarakatetnis yang ada di Indonesia. Pemanfaatan tumbuhan alang-alang (ImperatacylindricaL) oleh beberapa masyarakat etnis di Indonesia sangat beragam. Tumbuhan alang-alang digunakan oleh beberapa masyarakat etnis di Indonesia sebagai obat pendarahan, sakit perut, maag, batu ginjal, alergi, dan sebagainya. Pengetahuan lokal yang berbeda-beda dari masyarakat etnis di Indonesia mengenai tanaman alang-alang merupakan sebuah potensi yang besar bagi industri pembuatan obat herbal dari alang-alang. Pengetahuan lokal merupakan modal dasar bagi pembagunan berkelanjutan. Indonesia is a country with the third largest tropical forest biodiversity in the world after Brazil and Congo. Biodiversity is the basic capital for national development that is beneficial for achieving community welfare. The aim of this study was to determine the use of alang-alang (ImperataacylindricaL) as a drug (ethnopharmacology) in several ethnic communities in Indonesia. The utilization of alang-alang (Imperata cylindricaL) by several ethnic communities in Indonesia is very diverse. Alang-alang are used by several ethnic communities in Indonesia for the treatment of bleeding, abdominal pain, ulcers, kidney stones, allergies, and so on. Different local knowledge of ethnic communities in Indonesia regarding alang-alang plants is a great potential for herbal manufacture of alang-alang. Local knowledge is the basic capital for sustainable development
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
5

Kristian Kemas PJ, Putra, and Aka Kurnia SF. "ANALISIS SEMIOTIKA MOTIF KRE ALANG DAN SAPU ALANG SUMBAWA." KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science 1, no. 1 (November 25, 2019): 17–39. http://dx.doi.org/10.36761/kagangakomunika.v1i1.409.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nama-nama motif serta makna simbolik pada motif Kre Alang dan Sapu Alang dan mengetahui bagaimana makna simbolik pada motif Kre Alang dan Sapu Alang diterapkan dalam kehidupan sekarang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce, yaitu berdasarkan representament, object, interpretant. Objek dalam penelitian ini adalah Kre Alang dan Sapu Alang. Penelitian ini menggunakan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini memfokuskan pada makna atau arti dari sebuah tanda-tanda, simbol dan lambang yang tersembunyi pada Kre Alang dan Sapu Alang dan bagaimana diterapkan dalam kehidupan sekarang. Data diperoleh melalui analisis semiotika. Adapun tempat penelitian adalah di Dusun Sameri, Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir, Sumbawa. Berdasarkan hasil analisis semiotika menemukan bahwa dari simbol motif lonto engal, gili liyuk, lasuji terbentuk pada kehidupan masyarakatnya yang masih memegang teguh adat istiadat yang mereka percayai sebagai wujud harapan dan doa-doa, namun ada yang diterapkan dan terjaga meskipun ada juga yang mulai ditinggalkan akibat pekembangan jaman yang semakin modernisasi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
6

Ramadanti, Patria Theda, Agus Hartoko, and Nurul Latifah. "KLOROFIL LAMUN DAN KARAKTERISTIK PERAIRAN PANTAI ALANG-ALANG, KARIMUNJAWA." Jurnal Kelautan Nasional 16, no. 1 (April 26, 2021): 25. http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v16i1.9058.

Full text
Abstract:
Pantai Alang-alang merupakan salah satu pemukiman di Pulau Karimunjawa yang memiliki padang lamun yang kondisinya masih baik. Ekosistem padang lamun merupakan ekosistem yang cukup kompleks dengan segala fungsi yang penting terhadap ekosistem pesisir Lamun merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang hidup dan terbenam di lingkungan laut; berpembuluh, berdaun, berimpang (rhizome), berakar dan berkembangbiak secara generatif (biji) dan vegetatif (tunas). Klorofil merupakan faktor utama yang mempengaruhi fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks keanekaraman, keseragaman dan dominasi lamun yang ada di perairan Pantai Alang-alang Karimunjawa, mengetahui kondisi perairan pantai Alang-alang sebagai tempat hidup lamun serta mengetahui kondisi lamun di perairan tersebut dengan menganalisis nilai klorofil lamun.Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2019 di perairan Pantai Alang-alang, Karimunjawa. Pengambilan sampel dilakukan pada 1 stasiun dengan 6 titik pengukuran garis transek dan 18 titik kuadran transek.Hasil dari penelitian ini yaitu nilai keanekaragaman pada perairan Pantai Alang-alang berkisar antara 0,956-1,215 dengan kategori keanekaragaman sedang. Nilai indeks keseragaman lamun pada lokasi penelitian berkisar antara 0,834-0,992 yang termasuk dalam kategori tinggi. Nilai indeks dominasi lamun pada lokasi penelitian berkisar antara 0,330-0,436 yang dapat dikategorikan rendah. Kedalaman lokasi penelitian berkisar antara 24-68 meter. Temperatur air pada lokasi penelitian berkisar antara 26-320C. Derajat keasaman (pH) pada lokasi penelitian berkisar antara 7-8 dimana nilai rentan tersebut masih dalam kondisi optimum. Salinitas pada lokasi penelitian bernilai 28-30 o/oo. Nilai intensitas cahaya pada udara berkisar antara 1.200- 11.000 lux sedangkan untuk nilai intensitas cahaya pada permukaan air berkisar 1.100-9.600. Nilai klorofil pada lamun perairan Pantai Alang-alang, Karimunjawa berkisar antara 5.430-19.507 mg/ml.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
7

Juarsah, Ishak. "Teknologi Pengendalian Gulma Alang-alang dengan Tanaman Legum untuk Pertanian Tanaman Pangan." Jurnal Agro 2, no. 1 (July 23, 2015): 29–38. http://dx.doi.org/10.15575/161.

Full text
Abstract:
Di Indonesia, Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv) merupakan salah satu gulma terpenting dan termasuk sepuluh gulma bermasalah di dunia. Melalui biji dan rimpang, alang-alang dapat tumbuh dan menyebar luas pada hampir semua kondisi lahan. Teknologi pengendalian alang-alang telah banyak dikenal namun belum dapat menjamin eradikasi populasi alang-alang secara berkelanjutan tanpa diikuti oleh kultur teknis dan pola budidaya tanaman pangan sepanjang tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan alang-alang dapat dikendalikan/dikelola menjadi lahan produktif setelah direhabilitasi dengan tanaman legume (Mucuna sp.) untuk usaha tani tanaman pangan lahan kering berorientasi konservasi tanah. Bahan hijauan tanaman Mucuna dapat meningkatkan kadar C-organik, memperbaiki sifat fisika, kimia tanah dan meningkatkan produksi tanaman pangan. In Indonesia, Alang-alang (Imperata cylindrica L. Beauv) is one of important weeds and included to ten most problematic weeds around the world. Through its seeds and roots, alang-alang can grow and expand in nearly all soil conditions. Many technologies for controlling have been known but can not ensure the eradication of weeds population, however the controlling via food crops cropping systems for the whole years is the best method so far to have sustainability of the agriculture land. Research showed that alang-alang area could be controlled/managed became more productive land after rehabilitation with legume (ie Mucuna sp.) especially for dry land conservation oriented. Mucuna green materials might increase C-organic content, both soil chemical and physical improvement, furthermore increased foodcrops production.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
8

Kusumastuti, D. I., A. Gustira, and E. P. Wahono. "Analysis of water distribution system at Alang-Alang Lebar." IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 930, no. 1 (December 1, 2021): 012019. http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/930/1/012019.

Full text
Abstract:
Abstract Municipal Waterworks Tirta Musi manages and supplies clean water to Palembang city. The distribution network system of Municipal Waterworks Tirta Musi is expected to distribute water sufficiently to all customers in the 18 districts this Municipal Waterworks serves. However, it was found that in Alang-alang Lebar service unit water was not delivered sufficiently. Moreover, Alang-alang Lebar service unit plans to improve the service so that the system will serve increasing customers until the next 20 years. This study aims to analyze the water distribution system to find the cause of insufficient water in Alang-Alang Lebar; predicting the number of customers in the next 20 years, and propose some improvements in the distribution system. A computer program EPANET was used to conduct the simulations on pipe networks. Data required for hydraulic analysis using EPANET was obtained from Municipal Waterworks Tirta Musi. The result shows that head pressure was the main problem in Alang-Alang Lebar. Adding discharge of pump reservoir, enlarging pipe diameters in some parts will improve the distribution performance. The proposed design of the distribution system will be able to deliver water for the next 20 years with an increasing number of the customer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
9

Fitriyah, Fitriyah, Syarif Hidayat, Muhammad S. Abu Bakar, and Neeranuch Phusunti. "PYROLYSIS OF ALANG – ALANG (IMPERATA CILINDRICA) AS BIOENERGY SOURCE IN BANTEN PROVINCE INDONESIA." Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah 3, no. 1 (August 28, 2019): 60–78. http://dx.doi.org/10.37950/jkpd.v3i1.62.

Full text
Abstract:
Bahan bakar fosil sumber energi memiliki keterbatasan dan tidak terbarukan, penggunaan bahan bakar fosil secara terus menerus mengakibatkan krisis energy dan lingkungan. Rumput liar pada saat ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai generasi kedua biomasa. Hal ini memiliki keuntungan seperti tumbuh dengan cepat, mudah tumbuh, perawatan yang minimal, dapat tumbuh pada lahan kritis dan tersedia dalam jumlah yang banyak. Dalam upaya mengembangkan generasi kedua biomasa, penelitian ini secara sistematis memberikan perspektif ekologi dan teknologi proses dalam mengembangkan bioenergi dari alang – alang di Provinsi Banten. Pada penelitian ini karakterisasi alang – alang dilakukan untuk menentukan sifat – sifat dan potensi bioenergy. Sedangkan fixed bed pirolisis dilakukan untuk mengidentifikasi potensi produksi bio-oil dari proses pirolisis. Sementara analisis karakterisasi bio-oil dilakukan untuk melihat potensi chemical building block sebagai sumber energi. Analisis sifat kimia dan fisika alang – alang dilakukan melalui thermogravimetric analysis, proximate analysis, elemental analysis, compositional analysis, calorific value. Sedangkan analisis potensi bio-oil di lakukan melalui Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS). Dari hasil karakterisasi mengindikasikan bahwa alang – alang memiliki nilai kalori 18,05 MJ/kg, dengan ash konten yang rendah, dan tinggi kandungan volatile. Analisis dengan GC/MS menunjukan komponen utama dalam bio-oil dikelompokan ke dalam furan, ketone, phenol dan anhydrosugar yang merupakan platform yang dapat dikonversi menjadi sumber energi. Fixed bed pyrolysis atau fixed bed pirolisis alang – alang menunjukan, bahwa yield bio-oil meningkat sebagaimana peningkatan temperatur dan puncaknya pada suhu 500 0C dengan persentase 37,91%. Kata Kunci: Alang - alang, Pirolisis, GC/MS, Thermogravimetric analysis, Bioenergi ABSTRACT Fossil fuel as a source of energy have limitation and are non-renewable. Continuous utilisation of fossil fuels as energy source can lead to energy crisis and environmental impact. Perennials grasses (alang – alang) are currently being developed as a suitable second-generation biofuel feedstock. It has advantages such as rapid growth rate, easy to grow, minimal maintenance and utilise marginal land without competing with food supply. Taking into account of the various challenges attributed to the transformation of second-generation biomass for energy production, this work systematically looks at the ecological perspective and the availability for bioenergy production from alang – alang in Banten Province. Biomass characterisation is carried out to determine the properties and bioenergy potential. Fixed bed pyrolysis study was conducted to predict the potential production of bio-oil from the pyrolysis process. GC/MS study is conducted to identify the potential building blocks of value-added chemicals from alang – alang. The physicochemical properties of feedstock was thoroughly evaluated using thermogravimetric analysis, proximate analysis, elemental analysis, compositional analysis, calorific value. The analysis of the potential of bio-oil was carried out through GC / MS. Characterisation results indicate that alang - alang has a calorific value of 18.39 MJ/kg, with low ash content and high percentage of volatile matter. Analysis from Gas Chromatography–Mass Spectrometry (GC-MS) showed that majority of the chemical groups in the bio-oil contained furan, ketone, phenol and anhydro-sugars. Phenolic and furanic were found as major compounds in bio oil. Phenolic, furanic, ketonic and anhydrosugars are promising renewable platform compounds derived from pyrolysis of alang – alang. The compounds can be further converted to chemicals or fuels. The fixed-bed pyrolysis of alang - alang showed that the yield of bio-oil increases as the temperature increases and peaks at 500°C with 38.79%. Keywords: Alang - alang, Pyrolysis, GC/MS, Thermogravimetric analysis, Bioenergy
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
10

Setiawan, Dahlia, Andi Hiroyuki, Mas Rizky A.A Syamsunarno, Tyagita Hartady, Alkaustariyah Lubis, and Rini Widyastuti. "Kondisi Fertilitas Mencit Jantan yang Diberi Ekstrak Etanol Akar Alang-alang (Imperata cylindrica)." Acta VETERINARIA Indonesiana 10, no. 2 (July 22, 2022): 142–47. http://dx.doi.org/10.29244/avi.10.2.142-147.

Full text
Abstract:
Pengendalian populasi hewan umumnya dilakukan dengan sterilisasi. Namun biaya yang diperlukan cenderung mahal sehingga diperlukan tindakan lain untuk mengendalikan populasi hewan. Pemanfaatan tumbuhan sebagai herbal yang digunakan untuk kontrasepsi alami hewan sedang dikembangkan. Pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa pemberian ekstrak etanol akar alang-alang menyebabkan penurunan bobot kelenjar testis, vesical seminalis dan epididimis sehingga menyebabkan penurunan produksi spermatozoa dan perubahan profil metabolit pada mencit jantan. Namun, pengaruh ekstrak etanol akar alang-alang terhadap morfometri fetus dari mencit betina dikawinkan dengan mencit jantan perlakuanbelum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol akar alang-alang hasil konsepsi mencit jantan pada mencit betina yang tidak diberi perlakuan. Mencit jantan diberi ekstrak etanol akar alang-alang selama 180 hari (Imperata cylindrica) 90 dan 115 mg/kg BB per oral kemudian dikawinkan dengan mencit betina yang tidak diberi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah fetus, berat badan dan panjang fetus pada kelompok perlakuan 90 dan 115 mg/kgBB. Pemberian ekstrak etanol akar alang-alang pada mencit jantan berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah mencit betina yang bunting dan morfometri fetus yang dikandung mencit betina.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
11

Rahmawati, Nadhea O., Agus Hartoko, and Nurul Latifah. "Analisis Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Alang-Alang Taman Nasional Karimunjawa." Jurnal Kelautan Nasional 16, no. 2 (August 26, 2021): 99. http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v16i2.9008.

Full text
Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan fitoplankton pada ekosistem lamun dan lepas pantai perairan Alang-alang Karimunjawa serta faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Alang-alang Karimunjawa Desember 2019. Metode Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan di 10 stasiun menggunakan metode purposive sampling. Analisis data sistem karbonat menggunakan analisis komponen utama (PCA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton tertinggi pada Perairan pantai Alang-alang Karimunjawa bulan Desember 2019 diperoleh pada ekosistem lamun dengan kisaran rata-rata sebesar 380 individu/L, sedangkan pada perairan lepas pantai hanya berkisar 200 individu/liter. Faktor-faktor yang paling mempengaruhi kelimpahan fitoplankton tersebut yaitu klorofil-a dengan nilai R2 sebesar 0,96 dan r sebesar 0,98, variabel lain yang memiliki hubungan kuat dengan kelimpahan fitoplankton berdasarkan analisis PCA (Principal Componen Analysis) yaitu nitrat dan silikat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
12

Lado, Dedi Penalosa Umbu. "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI INDUSTRI SARI ALANG-ALANG DI UKM R. ROVIT." Jurnal Mitra Manajemen 5, no. 11 (March 8, 2022): 736–51. http://dx.doi.org/10.52160/ejmm.v5i10.587.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi industri Sari Alang-alang di UKM R. Rovit. Data penelitian ini diperoleh dari kuisioner (primer) dan beberapa observasi serta wawancara langsung dengan pihak yang terkait dengan produksi industri Sari Alang-alang yang ada di UKM R. Rovit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,898096 yang berarti bahwa sekitar 89,88% produksi industri Sari Alang-alang dipengaruhi secara bersama-sama oleh variabel yang dijelaskan dalam model, sedangkan sisanya 10,12% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar model. Secara parsial variabel modal tetap (X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan, variabel bahan baku (X2) berpengaruh positif dan signifikan, serta variabel tenaga kerja (X3) berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap produksi industri Sari Alang-alang di UKM R. Rovit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
13

Laksono, J., and W. Ibrahim. "Fermentasi Alang-Alang (Imperata cylindrica) sebagai Pakan Ternak Kerbau Rawa." Jurnal Sain Peternakan Indonesia 16, no. 2 (June 30, 2021): 180–85. http://dx.doi.org/10.31186/jspi.id.16.2.180-185.

Full text
Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas nutrisi alang-alang yang di fermentasi sebagai pakan ternak kerbau. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2020. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial. Adapun faktor perlakuan sebaga iberikut. L1 : Mol Bonggol Pisang 20 ml, L2 : Mol Bonggol Pisang 25 ml,, L3 : Mol Bonggol Pisang 30 ml, L4 : Mol Bonggol Pisang 35 ml, L5 : Mol Bonggol Pisang 40 ml, L6 : Mol Bonggol Pisang 45 ml. Data yang penelitian ini akan di analisis menggunakanan alisisis ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan yang nyata antara perlakuan maka akan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Berdasarkan analisa ragam, menunjukkan bahwa pengolahan alang - alang sebagai pakan ternak kerbau rawa berbasis fermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0.01) pada parameter (pH), Protein Kasar, berpengaruh nyata (P<0.05) pada perlakuan serat kasar dan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) pada parameter kadar air dan bahan kering. Hasil penelitian yang di lakukan menunjukan pengaruh positif terhandap penurunan pH, menaikan kandungan nilai protein kasar dan menurunkan kandungan serat kasar pada fermentasi alang-alang sebagai pakan ternak kerbau rawa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
14

Dhyanaputri, I. Gusti Ayu Sri, Ni Luh Putu Yuni Widianingsih, I. Wayan Karta, and I. Gusti Agung Dewi Sarihati. "Perbedaan Total Fenol Air Rebusan Akar Alang-alang dalam Berbagai Waktu Perebusan." JURNAL SKALA HUSADA : THE JOURNAL OF HEALTH 19, no. 1 (June 26, 2022): 27–34. http://dx.doi.org/10.33992/jsh:tjoh.v19i1.1992.

Full text
Abstract:
ABSTRACTCogongrass roots are known to have some metabolite content, which one is polyphenols. Cogongrass roots are often used as medicine for several diseases such as bloody urine, gonorrhea, vomiting blood, nosebleeds, acute hepatitis, acute renal inflammation, also hypertension. Usually, cogongrass roots were boiled before being used as a medicine. This study aimed to determine the difference in total phenol content in boiled water of cogongrass roots that were boiled at various times. This study was a pre-experiment with the one-shot case study design. The cogongrass roots were boiled for 5, 15, and 30 minutes. This study showed that the average total phenolic content that boiled in 5 minutes is 169,3 mg/L GAE, 15 minutes is 173,1 mg/L GAE, and 30 minutes is 177,2 mg/L GAE. The One Way ANOVA test showed a difference in total phenol content in boiled water of cogongrass roots at various boiling times. The Least Significant Difference (LSD) test showed a significant difference in total phenol content at each boiling time. This study concludes that there is a difference in total phenol content in boiled water of cogongrass roots based on boiling time.ABSTRAKAkar alang-alang diketahui memiliki beberapa kandungan metabolit, salah satunya adalah polifenol. Akar alang-alang sering digunakan sebagai obat beberapa penyakit seperti kencing berdarah, kencing nanah, muntah darah, mimisan, hepatitis akut, radang ginjal akut, juga hipertensi. Biasanya akar alang-alang direbus sebelum digunakan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar fenol total pada air rebusan akar alang-alang yang direbus pada berbagai waktu. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen dengan desain studi kasus one-shot. Akar alang-alang direbus selama 5, 15, dan 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar fenolik total yang direbus dalam 5 menit adalah 169,3 mg/L GAE, 15 menit adalah 173,1 mg/L GAE, dan 30 menit adalah 177,2 mg/L GAE. Uji One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan kandungan total fenol dalam air rebusan akar alang-alang pada berbagai waktu perebusan. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menunjukkan adanya perbedaan kadar fenol total yang nyata pada setiap waktu perebusan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kadar fenol total pada air rebusan akar alang-alang berdasarkan waktu perebusan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
15

Jamilatun, Makhabbah, and Shufiyani Shufiyani. "ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG ENDOFIT DARI TANAMAN ALANG-ALANG (Imperata cylindrica (L.) BEAUV.)." Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) 6, no. 1 (May 31, 2019): 27–36. http://dx.doi.org/10.36743/medikes.v6i1.92.

Full text
Abstract:
Mikroba endofit di dalam bagian tanaman dapat terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya yaitu kapang endofit. Kapang endofit dilaporkan menghasilkan berbagai metabolit bioaktif. Berbagai jenis tanaman terutama tanaman obat, dapat digunakan sebagai sumber isolat kapang endofit. Jenis tanaman yang berpotensi sebagai tanaman berkhasiat obat adalah alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan jenis kapang endofit dari tanaman alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.). Penelitian dilakukan dengan mengisolasi kapang endofit dari tanaman alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.). menggunakan medium Potato Dextrose Agar Chloramphenicol (PDAC), kemudian dilakukan pemurnian pada kapang endofit serta mengidentifikasi isolat kapang endofit berdasarkan ciri makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian diperoleh tujuh isolat kapang endofit yang tumbuh pada tanaman alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.), yaitu 1 isolat kapang Fusarium sp. dari bagian bunga, 2 isolat Mucor sp. dari bagian daun, 3 isolat Mucor sp. dari bagian tangkai, 1 isolat Mucor sp. dari bagian akar
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
16

Mulyadi, Moh, Wuryanti Wuryanti, and Purbowatiningrum Ria Sarjono. "Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Kadar Sampel Alang-Alang (Imperata cylindrica) dalam Etanol Melalui Metode Difusi Cakram." Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20, no. 3 (October 1, 2017): 130–35. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.20.3.130-135.

Full text
Abstract:
Bakteri merupakan mikroorganisme yang berada di sekitar kita. Penelitian yang sering dilakukan untuk mencari sumber alternatif lain yang berfungsi sebagai antibakteri karena adanya beberapa bakteri yang menjadi resisten terhadap suatu antibakteri. Bahan-bahan yang dilaporkan memiliki aktifitas antibakteri diantaranya adalah alang-alang. Alang-alang berkhasiat untuk obat radang ginjal akut, antibakteri, muntah darah, kencing nanah dan mimisan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh Kosentrasi Hambat Minimum (KHM) kadar sampel alang-alang sebagai antibakteri serta memperoleh data aktifitas antibakteri yang paling potensial kadar sampel alang-alang terhadap Escherechia coli, Pseudomonas aeroginosa, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis. Salah satu metode yang digunakan dalam uji antibakteri yaitu metode difusi cakram kertas. Metode ini dilakukan dengan meletakkan cakram kertas yang telah direndam larutan uji di atas media padat yang telah diinokulasi dengan bakteri uji. Pertumbuhan bakteri diamati setelah diinokulasi untuk melihat zona bening disekitar cakram. Zona bening yang terbentuk di sekitar cakram pada konsentrasi antibakteri terendah merupakan nilai KHM. KHM kadar sampel alang-alang terhadap bakteri Escherechia coli, Pseudomonas aeroginosa, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis berturut-turut dari kadar sampel daun dalam etanol sebesar 7%, 7%, 8% dan 9%; untuk kadar sampel bunga dalam etanol sebesar 7%, 7%, 9% dan 7%; dan untuk kadar sampel akar dalam etanol 7%, 8%, 10% dan 8%. Ketiga kadar sampel alang-alang cukup potensial untuk meghambat bakteri Escherichia coli. Kadar sampel daun dan bunga lebih potensial dibandingkan akar alang-alang untuk menghambat Pseudomonas aeroginosa. Kadar sampel yang paling potensial untuk menghambat Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus berturut-turut adalah kadar sampel daun dan kadar sampel bunga alang-alang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
17

Mambang, D. Elysa Putri. "REBUSAN RIMPANG ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICAL L) MEMBERIKAN EFEK DIURETIK PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) DI MENIT KE 90." Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) 8, no. 3 (January 29, 2019): 299–304. http://dx.doi.org/10.36911/pannmed.v8i3.374.

Full text
Abstract:
Obat tradisional yang digunakan sebagai diuretik salah satunya adalah tumbuhan alang-alang(Imperata cylindrical L) dan yang digunakan adalah rimpangnya. Rimpang alang-alang mengandungmanitol, glukosa, sakarosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrene, cylindol A, graminoneB, imperanene, stigmasterol, campesterol, ?-sitosterol, fernenol, arborinone, arborinol, isoarborinol,simiarenol, anemonin dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek diuretik dari rebusanrimpang alang-alang yang diberikan secara oral pada mencit sebagai hewan percobaan. Rebusan padapenelitian ini adalah sediaaan cair yang dibuat secara merebus rimpang alang-alang dengan air padasuhu 90?C selama 30 menit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dimana hewan ujiyang digunakan adalah 18 ekor mencit, yang terbagi dalam 6 kelompok masing-masing kelompokterdiri dari 3 ekor mencit. Kelompok 1 sebagai kontrol (tidak diberikan apa-apa), kelompok 2diberikan aquadest kelompok 3 diberikan rebusan rimpang alang-alang konsentrasi 30%, kelompok 4diberikan rebusan rimpang alang-alang konsentrasi 40%, kelompok 5 diberikan rebusan rimpangalang-alang konsentrasi 30% dan kelompok 6 diberikan suspensi furosemida. Mencit kelompok 1, 2,3, 4, 5 dan 6 diteliti selama 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rebusan rimpang alang-alangkonsentrasi 30%, 40% dan 50% menghasilkan efek diuretik pada menit ke 90. Sedangkan suspensifurosemida memberikan efek diuretik pada menit ke 60. Suspensi furosemida lebih cepat memberikanefek diuretik dari pada rebusan rimpang alang-alang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
18

Dahlan, Dahlan, Ummu Aimanah, and Lipebri Lipebri. "RESPONS TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) AKAR ALANG-ALANG." Jurnal Agrisistem 17, no. 2 (December 24, 2021): 87–89. http://dx.doi.org/10.52625/j-agr.v17i2.207.

Full text
Abstract:
Kajian ini bertujuan mengetahui respon penggunaan tanaman sawi terhadap pemberian PGPR akar alang-alang dan untuk mengetahui respons petani terkait pembuatan dan pengaplikasian PGPR akar alang-alang. Kajian di laksanakan di Lahan Kelompok Tani Bakung II Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa dan kegiatan penyuluhan pertanian di laksanakan di Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Metode kajian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 plot. Hasil analisis dengan menggunakan uji F menunjukkan respons tanaman sawi terhadap pemberian PGPR akar alang-alang pada kaji widya yang dilakukan terlihat pada perlakuan minggu ke 2 menunjukan perbedaan yang nyata. Jumlah daun tidak memberikan pengaruh yang nyata. Berat basah produksi terbaik pada P3 98,56 gram. Respons petani terhadap penyuluhan teknologi pemberian PGPR akar alang-alang adalah meningkatkan pengetahuan 39,74 %, sikap 38,22 % dan keterampilan 46,66 %. Dengan Efektivitas Kegiatan Penyuluhan berada pada kategori Cukup Efektif.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
19

Ramadhani, Ramadhani, K. M. Aminuddin, Putri Randini, and Hendrik Jimmyanto. "IDENTIFIKASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN ALANG-ALANG LEBAR KOTA PALEMBANG." TEKNIKA: Jurnal Teknik 7, no. 1 (July 22, 2020): 30. http://dx.doi.org/10.35449/teknika.v7i1.128.

Full text
Abstract:
Sistem pengangkutan sampah merupakan bagian dari sistem pengelolaan sampah perkotaan. Sistem pengangkutan yang baik akan meningkatkan tingkat pelayanan sampah terutama pada sistem pengumpulan sampah. Kecamatan Alang-alang Lebar memiliki permasalahan dalam sistem pengangkutan sampah dimana masih terdapat sampah yang menumpuk pada beberapa tempat penampungan sementara (TPS). Salah satu upaya dalam penyelesaian masalah sistem pengangkutan sampah yaitu dengan cara mengidentifkasi sistem pengangkutan yang sudah ada dengan meninjau jarak tempuh, lokasi TPS, rute, kecepatan dan waktu angkut. Metode penelitian menggunakan metode observasi dan survei dengan mengambil data primer berupa jumlah truk, jenis truk, rute truk, kecepatan rata-rata truk, jarak tempuh truk dan lokasi TPS yang dilayani dengan mengacu pada peraturan SNI 19-2454-2002, SNI 03-3243-2008 dan Permen PU No. 03 Tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengangkutan sampah di Kecamatan Alang-alang Lebar menggunakan sistem pengosongan kontainer (HCS) untuk jenis armroll truck dan sistem kontainer tetap (SCS) untuk jenis dump truck. Rentang jarak tempuh yang dilalui yaitu 43 – 93 km dengan rata-rata 56,14 km/hari sedangkan waktu tempuh berkisar antara 1,08 – 2,33 jam dengan rata-rata 1,41 jam/hari. Kata Kunci : Sistem pengangkutan sampah, jarak tempuh, waktu angkut
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
20

Simamora, Kiki Fajrina. "Morfometri parasitoid nyamuk ganjur alang-alang asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat." Jurnal Entomologi Indonesia 19, no. 1 (June 7, 2022): 62–76. http://dx.doi.org/10.5994/jei.19.1.62.

Full text
Abstract:
Imperata cylindrica is a species of grass that causes economic losses. One of the insects reported to have the potential as a biological control agent for Imperata is the cogongrass gall midges, Orseolia javanica (Diptera: Cecidomyiiae). The development of the cogongrass gall midges is influenced by its natural enemies, not much is known about the parasitoids of this cogongrass gall midges. This study aims to identify and describe the morphological and morphometric characters of the cogongrass gall midges parasitoids. This research was conducted from July 2018 to June 2019. The gall cogongrass was collected from bunds rice fields in Cianjur District, West Java. Rearing the gall cogongrass and morphometric measurements was conducted at the Insect Biosystematics Laboratory, Plant Protection Department, Faculty of Agriculture, IPB University. Three species of parasitoids were found in cogongrass gall midges, i.e. Platygaster orseoliae (Hymenoptera: Platygasteridae), Aprostocetus sp. (Hymenoptera: Eulophidae), and Propicroscytus mirificus (Hymenoptera: Pteromalidae). The results of morphometric measurements of the parasitoids cogongrass gall midge showed that the female body length of P. orseoliae is 0.65–0.98 mm, and the male body length is 0.69–1.07 mm. The body length of the female Aprostocetus sp. is 1.51–2.02 mm and male body length is 1.13–1.29 mm. Female body length of P. mirificus is 4.14–4.46 mm. Principal component analysis showed that the parasitoid P. orseoliae had no difference between males and females, Aprotocetus sp. females have a larger body size than males, and P. mirificus has the largest body size compared to other parasitoids.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
21

Samgryce Siagian, Hartika. "KARAKTERISASI FILM KITOSAN-MIKROKRISTAL SELULOSA ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) SEBAGAI ADSORBEN." JIFI (Jurnal Ilmiah Farmasi Imelda) 4, no. 1 (September 29, 2020): 1–6. http://dx.doi.org/10.52943/jifarmasi.v4i1.381.

Full text
Abstract:
Telah dilakukan penelitian pemanfaatan mikrokristal selulosa dari alang-alang (Imperata cylindrica) sebagai bahan pengisi (filler) dalam film. Mikrokristal selulosa (MCC) yang ditambahkan ke dalam larutan film kitosan dengan variasi massa 0,1 g; 0,2 g; 0,3 g. Penelitian ini terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap pertama adalah pembuatan MCC dari batang alang-alang yang didigesti dengan NaOH 17,5% menghasilkan α-selulosa kemudian dihidrolisis dengan HCl 2,5 N menghasilkan MCC. Analisis ukuran partikel selulosa mikrokristal dengan PSA sebesar 82,278 µm. Tahap kedua adalah pembuatan film kitosan-MCC. Pengujian sifat mekanik terbaik terjadi pada film kitosan dengan penambahan 0,3 g MCC dengan ketebalan film sebesar 0,24 mm dan nilai uji kuat tarik sebesar 10,409 MPa. Hasil ini didukung oleh hasil analisis SEM menunjukkan bahwa di dalam film terlihat bahwa MCC tersebar merata.. Hasil analisis TGA film kitosan-MCC menunjukkan bahwa film kitosan-MCC memiliki termal yang lebih baik daripada kitosan dan MCC.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
22

Hayati, Yayat Nur, Syamsul Rizal, and Dewi Rosanti. "Pengaruh Ekstrak Alang-alang terhadapPertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutenscens L.)." Indobiosains 2, no. 2 (August 1, 2020): 58. http://dx.doi.org/10.31851/indobiosains.v2i4.4452.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
23

Dhianawaty, Diah, Ruslin Ruslin, Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno, and Helmi Haminah. "Kandungan Total Flavonoid Dari Ekstrak Metanol Akar Imperata cylindrical (L) Beauv. (Alang-alang)." Talenta Conference Series: Tropical Medicine (TM) 1, no. 3 (December 19, 2018): 025–28. http://dx.doi.org/10.32734/tm.v1i3.256.

Full text
Abstract:
Masyarakat di Sulawesi Tenggara telah memanfaatkan akar alang-alang (Imperata cylindrica) sebagai obat hipertensi. Ekstrak methanol akar alang-alang dari Kendari terbukti mempunyai aktivitas antihipertensi. Studi menunjukkan senyawa-senyawa fenolat dapat menurunkan tekanan darah. Aktivitas penurunan tekanan darah dikarenakan senyawa-senyawa fenolat mempunyai aktivitas antioksidan dan kemampuan menghambat angiotensin converting enzyme (ACE). Berdasarkan penelitian yang dilaporkan, tujuan penelitian ini menentukan adanya flavonoid, dan mengukur kandungan flavonoid total dengan menggunakan metode aluminium klorida. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak mengandung flavonoid, dengan kandungan total flavonoid 1,17%. Berdasarkan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa ekstrak mengandung flavonoid, and kadar total flavonoid 1,17%. People in Southeast Sulawesi have used alang-alang (Imperata cylindrica) root as anti-hypertension.Methanol extract of alang-alang from Kendari has been found to have anti-hypertensive activity. Previous studies reported that phenolic compounds could decrease blood pressure. The anty-hipertensive actvity might be due to anti-oxidant activity and inhibition of angiotensin converting enzyme (ACE) of those phenolic compounds. Based on the previous studies, this research aimed to evaluate the presence of flavonoid and determine the total flavonoid content using Aluminium Chloride method.The results showed that the extract contained flavonoid with total flavonoid content was 1.17%. Based on the result, it can be concluded that the extract contained flavonoid and the total flavonoid content was 1.17%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
24

Martha, Dhitya Arlan Bayu, Erma Prihastanti, and Sri Haryanti. "Perbedaan Kadar Glukosa, Karotenoid dan Biomassa Alang-Alang (Imperata cylindrica L. Beauv) yang Tumbuh di Daerah Ternaungi di Kec. Kunduran Blora dan Ungaran Timur Semarang." Buletin Anatomi dan Fisiologi 1, no. 1 (October 26, 2016): 59. http://dx.doi.org/10.14710/baf.1.1.2016.59-67.

Full text
Abstract:
Tanaman alang-alang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri jamu dan obat terutama rhizomenya. Kualitas rhizome tanaman alang-alang dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah lingkungan tumbuhnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa, karotenoid dan biomassa tanaman alang-alang yang tumbuh pada daerah ternaungi di Kabupaten Blora dan Kabupaten Semarang. Sampel tanaman diambil dari lokasi di daerah Kabupaten Blora dan Semarang dengan 10 ulangan. Metode pengukuran kadar glukosa dan karotenoid dilakukan dengan menggunakan alat UV-Spektrofotometer. Pengukuran Biomassa tanaman alang-alang meliputi berat basah dan berat kering tanaman. Analisis data menggunakan Independent T – Test pada taraf kepercayaan 95 % dengan software SPSS versi 16. Kadar karotenoid dan glukosa pada rhizome tanaman alang-alang yang berasal dari Kabupaten Blora yaitu 0,8817 ppm dan 2,871 ppm dan biomassa (berat basah 10,98 gram dan berat kering 2,81 gram di Semarang. Kadar Karotenoid dan glukosa pada rhizome tanaman alang-alang yang berasal dari Kabupaten Semarang yaitu 0,7966 ppm dan 2,0686 ppm. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa dan karotenoid tanaman alang-alang dari Kabupaten Blora dan Semarang tidak berbeda secara signifikan namun Biomassa tanaman alang-alang berbeda secara signifikan. Kata kunci : Tanaman alang-alang, karotenoid, glukosa, biomassa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
25

Sari, Novita, and Ngakumalem Sembiring. "PEMANFAATAN MULSA ALANG-ALANG UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)." Journal of Food Crop and Applied Agriculture 1, no. 1 (October 12, 2020): 27–34. http://dx.doi.org/10.32530/jfcaa.v1i1.309.

Full text
Abstract:
Kebutuhan jagung di Sumatera Barat cukup besar karena permintaan untuk pakan terus meningkat sejalan dengan perkembangan peternakan ayam. Kabupaten Limapuluh Kota sebagai salah satu sentra peternakan ayam petelur dan pedaging, hanya mampu memproduksi jagung 25-30% dari kebutuhan lokal. Hal ini disebabkan karena produktivitas jagung masih rendah sehingga diperlukan suatu teknologi untuk meningkatkan produksi. Sebagian besar lahan penanaman jagung di Indonesia berupa lahan kering, yaitu seluas 63,4 juta hektar atau sekitar 33,7%. Masalah utama penanaman jagung di lahan kering adalah kebutuhan air sepenuhnya tergantung pada curah hujan, sehingga pada musim kemarau menyebabkan tanaman kekurangan air untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, masalah pada musim hujan adalah tingginya populasi gulma dan adanya erosi yang mengakibatkan penurunan kesuburan lahan. Upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara memanipulasi lingkungan tumbuh tanaman yaitu dengan pemulsaan, salah satunya dengan menggunakan mulsa alang-alang. Budidaya tanaman jagung dengan teknologi mulsa alang-alang dilakukan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016. Dosis alang-alang yang digunakan yaitu 6 ton/ha atau 150 kg/250 m2. Berdasarkan hasil pengamatan dan uji t student, penggunaan mulsa alang-alang pada tanaman jagung dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun serta jumlah biji per baris dan bobot 100 biji. Pada lahan yang diberi teknologi diperoleh produksi sebanyak 107,5 kg/250 m2 (4,3 ton/ha), meningkat 22,85% dibandingkan produksi tanpa teknologi yaitu 87,5 kg/250 m2 (3,5 ton/ha).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
26

Saputra, I. Kadek Dwi Arta, Susy Purnawati, Ida Bagus Alit Swamardika, Luh Made Indah Sri Handari Adiputra, I. Gusti Ngurah Priambadi, and I. Made Krisna Dinata. "Kursi Lantai dan Penataan Layout Meningkatkan Work Engagement dan Produktivitas Pekerja Pembuatan Atap Alang-Alang." Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) 6, no. 1 (June 30, 2020): 1. http://dx.doi.org/10.24843/jei.2020.v06.i01.p01.

Full text
Abstract:
Pekerja pembuatan atap alang-alang bekerja dengan sikap kerja duduk di lantai dengan punggung sedikit membungkuk. Intervensi dengan pemberian kursi lantai sebagai alas saat kerja serta dilakukan penataan layout proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan work engagement dan produktivitas pekerja pembuatan atap alang-alang di Gianyar. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan randomized pre-posttest control group design melibatkan 16 sampel penelitian yang dipilih secara random. Subjek penelitian dibagi menjadi dua yaitu kelompok kontrol adalah pekerja yang bekerja seperti biasa dan kelompok perlakuan adalah pekerja yang bekerja dengan menggunakan kursi lantai dan penataan layout proses produksi. Work engagement didata menggunakan kuesioner UWES 17 dan produktivitas didata berdasarkan jumlah atap alang-alang yang dihasilkan. Analisis data menggunakan uji parametrik dengan nilai ?=0,05 untuk data yang berdistribusi normal dan uji non-parametrik untuk data yang tidak berdistribusi dengan normal. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna pada work engagement dan produktivitas (p<0,05). Pada kelompok kontrol rerata skor work engagement 50,75 dan produktivitas 0,067, sedangkan pada kelompok perlakuan rerata skor work engagement 71,12 dan produktivitas 0,015. Pemberian kursi lantai dan penataan layout proses produksi terbukti dapat meningkatkan work engagement sebesar 40,13% dan meningkatkan produktivitas sebesar 34,60%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan ergonomi berupa pemberian kursi lantai dan penataan layout proses produksi terbukti dapat meningkatkan work engagement dan produktivitas kerja pada pekerja pembuatan atap alang-alang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
27

Putri, Rizki Amalia, Djamaluddin Ramlan, and Khomsatun Khomsatun. "Pengaruh Pemakaian Perasan Akar Rumput Alang-alang Sebagai Hand Sanitizer Terhadap Angka Kuman Tangan Cleaning Service." Buletin Keslingmas 39, no. 1 (March 24, 2020): 6–12. http://dx.doi.org/10.31983/keslingmas.v39i1.4764.

Full text
Abstract:
Akar rumput alang-alang (imperata cylindrica) mengandung senyawa yang dapat berfungsi sebagai anti mikroba yaitu golongan triterpenoid diantaranya cylindrin, arundoin, ferneon, isoarborinol, dan sikiarenol. Golongan triterpenoid termasuk ke dalam jenis saponin. Tujuan penelitian ini adalah menemukan cara membersihkan tangan dari kuman menggunakan handsanitizer berbahan akar rumput alang-alang.Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian pre experiment dengan rancangan pre test dan post test design. Analisis statistik yang digunakan Anova One Way. Metode penelitian dengan cara pemeriksaan angka kuman tangan sebelum dan sesudah menggunakan handsanitizer berbahan akar rumput alang-alang.Handsanitizer perasan akar rumput alang-alang dengan dosis yang berbeda yaitu dosis 5 ml, dosis 10 ml dan dosis 15 ml. Rata-rata angka kuman sebelum perlakuan 5 ml = 800 CFU/cm2 dan sesudah perlakuan 5 ml = 508 CFU/cm2 secara statistik tidak ada pengaruh yang signifikan (p=0,767 atau p 0,05). Rata-rata angka kuman sebelum perlakuan 10 = 817 CFU/cm2 dan sesudah perlakuan 10 ml = 950 CFU/cm2 secara statistik tidak ada pengaruh yang signifikan (p=0,919 atau p 0,05). Rata-rata angka kuman sebelum perlakuan 15 ml = 1008 CFU/cm2 dan sesudah perlakuan 15 ml = 1217 CFU/cm2 secara statistik tidak ada pengaruh yang signifikan (p=0,847 atau p 0,05). Dari ketiga dosis tersebut setelah di uji menggunakan uji Anova One Way menunjukan nilai p(sig) 0,539 yang artinya jika pa maka Ha di tolak.Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada pengaruh pemakaian perasan akar rumput alang-alang (imperata cylindrica) sebagai handsanitizer terhadap penurunan angka kuman. Peneliti selanjutnya sebaiknya menurunkan dosis perasan akar rumput alang-alang di bawah 5 ml agar lebih efektif dalam menurunkan angka kuman pada tangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
28

Tati Maharani. "PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH DENGAN APLIKASI KOMPOS ALANG – ALANG PADA GAMBUT TERBAKAR DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)." DINAMIKA PERTANIAN 37, no. 3 (February 8, 2022): 233–42. http://dx.doi.org/10.25299/dp.2021.vol37(3).8932.

Full text
Abstract:
This research aimed to determine the effect of alang-alang compost application on burned peatland to cultivate the soil chemical properties, growth, and production of mung beans (Vigna radiata L.). The research has been carried out in the Auto Agronom of the Faculty of Agriculture, Universitas Islam Riau from October 2018 to April 2019. The design in this study was a Factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of 2 factors, G (burned peatland) and P (alang-alang compost application). The results showed that the application of alang-alang compost toward burned peatland was able to cultivate the soil's chemical properties in the form of increasing pH, C-organic, N-total, P2O5, K-dd, Mg-dd, Ca-dd, KTK, and reducing C/N Ratio, Al-dd, Total Pb. The best results were obtained by applying alang-alang compost 375 g/polybag compost on burned peatland at the depth of 0-25 cm. The treatment interaction of burned peatland and alang-alang compost has a significant effect on the parameters of Plant Height and Dry Weight of Seeds per Plant, with the best treatment application of alang-alang compost 375 g/polybag on burned peatland at the depth of 25-50 cm. The main influences of alang-alang compost application have a significant influence on Plant Height and Dry Weight of Seeds per Plant, the best treatment was the application of alang-alang compost 375 g/polybag.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
29

Ristina, Mafi, Bambang Sulardiono, and Anhar Solichin. "HUBUNGAN KERAPATAN LAMUN (SEAGRASS) DENGAN KELIMPAHAN TERIPANG (HOLOTHURIA) DI PANTAI ALANG-ALANG TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA." Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) 7, no. 4 (October 15, 2018): 452–57. http://dx.doi.org/10.14710/marj.v7i4.22669.

Full text
Abstract:
Pantai Alang-alang terletak di Taman Nasional Karimunjawa yang memiliki ekosistem lamun dengan cukup baik. Banyak biota yang berasosiasi dengan lamun, salah satunya teripang yang merupakan unsur kekayaan keanekaragaman hayati laut. Tingginya harga pasar dan manfaat yang begitu besar bagi manusia, membuat permintaan komoditas tersebut meningkat dari waktu ke waktu sehingga mengancam kelestarian jenis tersebut di habitatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerapatan lamun, kelimpahan teripang, dan mengetahui hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan teripang di Pantai Alang-alang, Karimunjawa. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018 di perairan Pantai Alang-alang, Karimunjawa. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode observasi dengan metode samplingnya random sampling. Pengambilan sampel teripang dilakukan pada ketiga stasiun lamun dengan kerapatan jarang, sedang, dan padat. Penghitungan pemetaan lamun dan kelimpahan teripang menggunakan kuadran 1m x 1m dan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 jenis lamun yaitu Enhallus acoroides, Cymodoceae serulata, Thalasia hemprichii, dan Cymodoceae rotundata. Jumlah tegakan lamun pada kerapatan jarang 5378 tegakkan/80m2, kerapatan sedang 13564 tegakkan/80m2, dan kerapatan padat 28632 tegakkan/80m2. Teripang yang didapatkan di Pantai Alang-alang yaitu sebanyak 1 spesies pada kerapatan padat sejumlah 48 ind/80m2, kerapatan sedang 39 ind/80m2, dan pada kerapatan jarang 16 ind/80m2. Hasil analisa statistika kerapatan lamun dengan kelimpahan teripang terdapat korelasi r = 0,914, menunjukan korelasi erat sehingga semakin tinggi kerapatan lamun akan diikuti oleh melimpahnya teripang. Alang-alang Beach is located in Karimunjawa National Park which has good seagrass ecosystem. Many biota associated with seagrass, one of them is Holothuria which is an element of marine biodiversity richness. The high market price and the enormous benefits for humans, make the demand for these commodities increase over time, thus threatening the sustainability of the species in their habitat. This study aims to determine the density of seagrass, to know the abundance of Holothuria, and to know the relationship between the density of sea grass with the abundance of Holothuria in Alang-alang Beach, Karimunjawa. The research was conducted in May 2018 in the waters of Alang-Alang Beach, Karimunjawa. The method used in the research is the method of observation by the method of sampling random sampling. Sampling of sea cucumbers was done on three seagrass stations with rare density, medium, and solid. Calculation of seagrass mapping and abundance of Holothuria using quadrant 1m x 1m and done as much as 3 times repetition. The results showed that there were 4 types of seagrass: Enhallus acoroides, Cymodoceae serulata, Thalasia hemprichii, and Cymodoceae rotundata. The amount of seagrass standing at rare density 5378 stands / 80m2, medium density 13564 stands / 80m2, and solid density 28632 stands / 80m2. Holothuria are obtained in Alang-alang Beach that is 1 species in solid density of 48 ind / 80m2, medium density 39 ind / 80m2, and at rare density 16 ind / 80m2. The result of statistical analysis of seagrass density with the abundance of Holothuria is correlation r = 0,914, showing the correlation closely so that the higher density of sea grass will be followed by abundance of sea cucumber.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
30

Alang, Sirry, Donna McAlpine, Rachel Hardeman, and Ellen McCreedy. "Alang et al. Respond." American Journal of Public Health 107, no. 8 (August 2017): e22-e23. http://dx.doi.org/10.2105/ajph.2017.303872.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
31

Darmo, Cahyo Pambudi. "PERENCANAAN ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PADA KANTOR KECAMATAN ALANG-ALANG LEBAR KOTA PALEMBANG." Jurnal Digital Teknologi Informasi 2, no. 1 (March 1, 2019): 29. http://dx.doi.org/10.32502/digital.v2i1.2382.

Full text
Abstract:
Kantor kecamatan alang alang lebar yang merupakan perpanjangan tangan dari walikota palembang mendapatkan perlimpahan wewenang dan peranan yang sangat penting. dalam hal melayani administrasi masyarakat dituntut memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat masih menemui kendala karena dalam pelayanan kepada masyarakat masih bersifat konvensional yaitu pemohon masih membawa berkas, masalah yang sering didapati yaitu masyarakat tidak melengkapi persyaratan sering pula didapati berkas persyaratan yang tercecer, bila berkas dinyatakan lengkap baru di proses hal ini tentu menyusahkan masyarakat. Dengan adanya perencanaan strategis teknologi informasi yang tepat diharapkan dapat menciptakan pelayanan publik berbasis internet serta mendukung fungsi bisnis yang ada didalam kantor kecamatan alang-alang lebar . pendekatan yang digunakan dalam perencanaan strategis menggunakan pendekatan The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Hasil dari perencanaan strategis dengan pendekatan TOGAF ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam pengembangan teknologi informasi oleh kecamatan kedepannya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
32

Yanti, Melda, Indriyanto ., and Duryat . "Pengaruh Zat Alelopati Dari Alang-Alang Terhadap Pertumbuhan Semai Tiga Spesies Akasia." Jurnal Sylva Lestari 4, no. 2 (May 23, 2016): 27. http://dx.doi.org/10.23960/jsl2427-38.

Full text
Abstract:
Allelopathy is the compound released by the plants (example: blady grass) to the environtment and where another plants is living and could obstruct or extinguish to another plants. The purpose of research were to figure out the effect of allelopathy from the blady grass toward the species of acacia seedlings, to figure out the weakest affected seedling species by blady grass allelopathy, and to figure out interaction between concentration of extracted blady grass and seedling tree species. The research was designed based on factorial in a complete random design. Factor I was the seedlings, consisted of acacia, mangium, and acacia alba, while factor II was concentration of extracted blady grass allelopathy, consisted of non extracted allelopathy, extracted allelopathy 25%, extracted allelopathy 50%, extracted allelopathy 75%, and extracted allelopathy 100%. Every treatment was repeated 5 times. The number of the seedlings for each experimental unit was two seeding. The observed variables were height, diameter of the stem, number of leaves, and living percentage of the seedlings. This observation data was tested by Bartlett test to find the variance homogenity. Then it was analyzed by using variance analysis, and tested by least significant difference (LSD). The calculation were done at 5% significant level. The result of this research showed that allelopathy of blady grass were significan to the growth of acacia, mangium and acacia alba seedlings. Based on the LSD at 5% was known that the concentrate of blady grass allelopathy had strongest negative effect to the growth seedlings was 100%. Seedling that was the most resistant to the allelopathy of blady grass is mangium seedling. It was known from the analysis of variance test there was an interaction between the seedling and the concentration of blady grass allelopathy that effect the height, leaves number, living percentage ofseedlings. Key words : allelopathy, blady grass, and acacia
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
33

Khaerunnisa, St, Sutji Kuswarini, Suhartati Suhartati, Lina Lukitasari, Ira Humairah, Reza Arta BN, and Gwenny IP. "SARI ETANOL, ETIL ASETAT ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICA) TERHADAP SUPEROXIDE DISMUTASE (SOD)." INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY 20, no. 2 (March 22, 2018): 128. http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v20i2.1080.

Full text
Abstract:
Oxidative stress has been considered as a mechanism involved in the pathogenesis and progression of many diseases such as:hypercholesterolemia and atherosclerosis. The objective of this current study was to know the potential antioxidant role of ethanol andethyl acetate extract of reeds (Imperata cylindrica) by investigation in rats fed with a high-cholesterol diet. Imperata cylindrica is richin antioxidants and has a cholesterol-reducing effect. A group of twenty four male albino Wistar rats was divided into four subgroups: anormal diet group (K0), a high-cholesterol diet group (K1), the same diet with ethanol extract of Imperata cylindrica group (K2), and thesimilar diet with ethyl acetate fraction of Imperata cylindrica group (K3),. After the treatment period, the hepatic antioxidant enzymeactivity (Superoxide dismutase/SOD) was determined. The rats fed on high-cholesterol diet with supplementation exhibited a significantelevation in SOD activity (p<0. 05), 61.6±12.4% inhibition, compared to normal animals 37.44±12.2%. The treated animals withethanol and ethyl acetate extract of Imperata cylindrica showed a significantly reduced the level of SOD activity (p<0.05, 29.90±5.6%as well as a 33.49±7.4% inhibition). The level of SOD activity when restored was closer to that in normal animals, signifying reversalof the oxidative stress. The study results showed that the treatment with Imperata cylindrica positively changed the hepatic antioxidantenzyme activities in high fat-diet rats, and thus had potential hypocholesterolemic and antioxidant effects. Imperata cylindrica couldprotect against oxidative stress linked to atherosclerosis and also decrease the atherogenic index.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
34

Sari, Herviani, and Bunga Mari Sembiring. "Efektivitas Pasta Gigi Pemutih Ekstrak daun alang-alang (Imperata Cylindrica L. Beauv)." BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) 4, no. 2 (November 16, 2021): 262–67. http://dx.doi.org/10.30743/best.v4i2.4559.

Full text
Abstract:
Pasta gigi merupakan salah satu bahan yang sudah lama digunakan untuk membersihkan gigi. Selain itu pasta gigi juga dapat menghilangkan atau mengurangi bau mulut, memoles permukaan gigi, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan gigi. Pasta gigi yang mengandung bahan yang aman dan nyaman serta memiliki efek samping yang sedikit biasanya disebut pasta gigi herbal. Pembuatan pasta gigi dapat diinovasikan dengan penambahan bahan alami yang bermanfaat, aman dan efektif untuk menjaga kesehatan gigi. Bahan alami lain yang dapat ditambahkan pada pasta gigi yaitu tanaman obat. Salah satunya daun alangalang (Imperata cylindrica L.). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Aktivitas Pasta Gigi Pemutih Ekstrak daun alang-alang (Imperata Cylindrica L. Beauv) Secara Invitro dan efektivitasnya. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah penelitian eksperimental laboratoris dan Observasional untuk menganalisis efektivitas. Pengumpulan data akan dilakukan melalui observasi pada 10 orang responden. Formula sediaan pasta gigi arang aktif yang dibuat merupakan formula pasta gigi yang telah dimodifikasi berdasarkan formula dari Harmely et aldengan memanfaatkan alang-alang yang dikeringkan lalu dijadikan arang aktif. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 25 tahun dan 25-40 tahun. Berjenis kelamin laki-laki dan menyikat gigi 2 kali sehari. Terjadi perunbahan kadar plak gigi setelah dilakukannya intervensi, sebelum intervensi terdapat 3 orang (30%) responden dengan kategori plak baik dan meningkat menjadi 6 orang (60%) responden setelah intervensi, sebelum intervensi sebanyak 4 orang (40%) responden memiliki kategori plak buruk menurun menjadi 1 orang (10%) dengan kategori plak buruk setelah intervensi
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
35

Aprisal, Aprisal. "PENGARUH REKLAMASI LAHAN TERHADAP SIFAT FISIKA DAN EROSI PADA LAHAN ALANG-ALANG." Jurnal Solum 7, no. 2 (July 1, 2010): 118. http://dx.doi.org/10.25077/js.7.2.118-123.2010.

Full text
Abstract:
A research about utilization of cylindrica biomass as an OM source was conducted to improve physical properties and to reduce soil erosion of degraded land and. The area of degraded land is quite large and the cylindrical biomass as a soil ameliorant is enough amount to use. The research was aimed to evaluate the effect of cylindrical biomass to improve properties and to reduce erosion of degraded Ultisol. Cylindrica biomass was treated as mulch as well as compost, sprayed with Round up, and removed from the land as farmers used to do. The field research was designed in Randomized Block Design (RBD). The result showed that cylindrical biomass was able to improve soil physical properties (BD, TP, infiltration rate) and to reduce erosion lower than the tolerated one. Keywords: land reclamation, erosion, tolerated erosion
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
36

Iriany, Andrew Faguh Sitanggang, and Rahmad Dennie A. Pohan. "PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI ALANG-ALANG (Imperata Cylindrica) DENGAN METODE PELEBURAN ALKALI." Jurnal Teknik Kimia USU 4, no. 1 (March 31, 2015): 16–19. http://dx.doi.org/10.32734/jtk.v4i1.1454.

Full text
Abstract:
Imperata grassland is one of the wild plant which have a low economic value but containing high cellulose. Therefore it is potentially to be used as raw material for oxalic acid manufacturing. The oxalic acid can be produced from imperata grassland through 4 steps: alkaline hydrolysis, precipitacion, acidification and crystallization. Experiments are carried out in a three necks glass equipped with thermometer, mixer, heater and condenser. Cooking solution NaOH were varied 3,5 N; 4 N and 4,5 N and cooking time 50, 60, 70 and 80 minutes. According to the result from the experiment, at the condition 98oC of cooking temperature, the highest yield of oxalic acid about 44,39% is obtained at 4 N concentration of sodium hydroxide and 60 minute of cooking time. Oxalic acid produced has 104oC of melting point and 1,2 of degree of acidity (pH).
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
37

Sunardi, Sunardi. "SIFAT MEKANIK BIOKOMPOSIT POLIPROPILENA DAUR ULANG MENGGUNAKAN SERAT ALANG-ALANG (Imperata cylindrica)." Jurnal Riset Industri Hasil Hutan 5, no. 1 (July 1, 2012): 37. http://dx.doi.org/10.24111/jrihh.v5i1.1211.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
38

Prakoso, Hardi. "Uji Kemampuan Alang-alang (Imperata cylindrica) sebagai Bahan Penutup Alas Kandang Broiler." Jurnal Sain Peternakan Indonesia 4, no. 2 (December 23, 2009): 94–99. http://dx.doi.org/10.31186/jspi.id.4.2.94-99.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
39

Pickford, S., M. Suharti, and A. Wibowo. "A Note on Fuelbeds and Fire Behavior in Alang-Alang (Imperata Cylindrica)." International Journal of Wildland Fire 2, no. 1 (1992): 41. http://dx.doi.org/10.1071/wf9920041.

Full text
Abstract:
Fire behavior on a 2 ha fire, inferred from physical evidence observed one week after the fire, was compared with fire behavior estimates obtained using the BEHAVE fire behavior prediction system and fuel measurements in Imperata cylindrica (Alang-alang) made in the same area. This fire probably burned under light winds (3-5 km), high relative humidity, and spread slowly with moderate flame lengths (approximately 100 m hr-1 spread rate, 0.5 - 0.7 m flame lengths). Although appar- ently killed by lethal crown and bole scorch, the young Acacia mangium overstory through which the fire burned resprouted vigorously and apparently survived.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
40

Rahmani, Rahmani. "PEMANFAATAN ALANG-ALANG (Imperata Clyndrica ) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL JELLY DRINK (KAJIAN: JENIS DAN KONSENTRASI GELLING AGENT)." Jurnal Kesehatan Tambusai 3, no. 2 (June 19, 2022): 200–207. http://dx.doi.org/10.31004/jkt.v3i2.4699.

Full text
Abstract:
Produk pangan/minuman fungsional adalah produk pangan/minuman yang dapat memberikan efek kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit di samping fungsi utamanya yaitu sebagai pensuplai nutrien bagi tubuh. Alang-alang mengandung komponen kimia yang diyakini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan seperti efek diuretik (melancarkan pembuangan air seni), antipiretik (penurun panas) serta mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Jelly drink adalah produk minuman yang berbentuk gel dan memiliki karakteristik berupa cairan kental yang konsisten serta mudah dihisap. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan jelly drink berbasis sari alang-alang sebagai minuman fungsional dengan kajian jenis dan konsentrasi Gelling Agent terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian murni untuk mengetahui pembuatan jelly drink berbasis sari alang-alang sebagai minuman fungsional dengan kajian jenis Gelling Agent (Karagenan, Agar-agar dan Gelatin) dan konsentrasi Gelling Agent (0,075%, 0,15% dan 0,225%). Rancangan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 (dua) faktor dan 3 (tiga) kali ulangan. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer dan uji statistisk untuk nilai sineresis, viskositas, pH, Aktivitas air dan kadar serat digunakan Two Way Anova, sedangkan uji statistik untuk organoleptik (warna, rasa, daya hisap, dan mouthfeel) digunakan uji Friedment, serta untuk pemilihan perlakuan terbaik digunakan metode De-Garmo (uji pembobotan) yang hasilnya akan diuji kadar anti oksidan nya. Hasil penelitian menunjukkan jelly drink alang-alang menggunakan Gelling Agent agar-agar dengan konsentrasi 0,15% merupakan perlakuan terbaik dengan nilai sineresis 9%, Viskositas 253,33cp, pH 3,6, Aw 0,42, dan kadar serat 0,21% serta memiliki aktivitas antioksidan sebesar 52,22%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
41

Alivianti, Anisa, Bayu Purnama Atmaja, and Ritna Udiyani. "Pengaruh Air Rendaman Alang-alang (Imperata Cylindrica) terhadap Jumlah Telur Nyamuk Aedes spp yang Terperangkat di Ovitrap dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)." Nursing Sciences Journal 5, no. 2 (October 31, 2021): 64. http://dx.doi.org/10.30737/nsj.v5i2.1925.

Full text
Abstract:
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes spp yang dapat dicegah dengan memutus mata rantai kehidupan nyamuk menggunakan modifikasi ovitrap yang berisi atraktan (air rendaman daun alang-alang). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh air rendaman alang-alang (imperata cylindrica) terhadap jumlah telur nyamuk Aedes spp. Jenis penelitian ini adalah Quasi Exsperimental dengan design post test only with control grup design. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 rumah di Kelurahan Gunung Tinggi menggunakan teknik random sampel. Intervensi diberikan 15 hari dengan instrumen yang digunakan berupa SOP pembuatan air rendaman alang-alang. Hasil penelitian didapatkan bahwa selama 15 hari waktu pengamatan telur nyamuk didalam ovitrap pada kelompok kontrol (aquades) sebagian kecil (21%) telur nyamuk terperangkat dengan jumlah telur yaitu 46 butir, sedangkan pada kelompok intervensi (air rendaman alang-alang (imperata cylindrica)) menunjukan hasil sebagian kecil (16%) telur nyamuk terperangkap dengan jumlah telur yaitu 191 butir. Hasil uji bivariat menggunakan independent t-test pada pemberian kelompok kontrol dan kelompok intervensi didapatkan nilai p-value 0.001 (<0,05) yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian air rendaman alang-alang terhadap jumlah telur nyamuk yang terperangkap di dalam ovitrap. Disarankan kepada para tenaga kesehatan agar dapat dijadikan prosedur tindakan pencegahan penyakit DBD. Kata kunci : Jumlah telur nyamuk Aedes spp, DBD, Air rendaman alang-alang
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
42

Hendrawan, Yusuf, Yosua Yosua, and Siti Mariyah Ulfa. "Pengolahan Alang-Alang (Imperata Cylindrica) Sebagai Bahan Baku Furfural Melalui Pretreatment Pemanasan Resistive." Jurnal Teknotan 12, no. 2 (April 5, 2019): 23. http://dx.doi.org/10.24198/jt.vol12n2.1.

Full text
Abstract:
Pada kajian ini, penulis bermaksud untuk mengetahui pengaruh proses pretreatment resistive heating pada proses pembuatan furfural dari bahan alang-alang dan juga untuk mengetahui karakter furfural yang dihasilkan. Rancangan percobaan terdiri dari 2 faktor, faktor 1 yaitu konsentrasi NaOH (0,01; 0,05; 0,09 M) dan faktor 2 yaitu suhu pretreatment (65, 75, 85 °C). Hasil penelitian menunjukan bahwa pretreatment pemanasan resistive dapat menghasilkan rendemen furfural yang lebih banyak dibanding dengan rendemen tanpa pretreatment dan juga konsentrasi NaOH dan suhu pretreatment berpengaruh terhadap jumlah rendemen furfural hasil hidrolisis. Perlakuan terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan suhu pemanasan 65°C dengan konsentrasi NaOH 0,01 M, yaitu didapatkan rata-rata rendemen furfural sebanyak 7,34%. Karakterisasi melalui pengukuran massa jenis, kromotografi lapis tipis (KLT), spektrofotometri UV-Vis, spektrofotometri FTIR, dan gas chromatography (GC) menunjukan bahwa karakter furfural yang didapat memiliki kemiripan dengan furfural standar.Kata kunci: Alang-alang, Furfural, Pretreatment, Resistive, Lignoselulosa
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
43

Fitriarni, Dian, and Rafika Ayuni. "PEMANFAATAN ASAP CAIR ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) SEBAGAI PENGAWET TERHADAP KARAKTERISTIK BUAH PISANG MAKAU (Musa spp.)." AGROINTEK 12, no. 1 (March 28, 2018): 39. http://dx.doi.org/10.21107/agrointek.v12i1.3496.

Full text
Abstract:
<em>Research on the utilization of liquid smoke especially for preservation of fruit has been done and become one of alternative methods that can be used to maintain fruit shelf life. Liquid smoke raw materials can come from a variety of sources one of which comes from the Alang-alang (Imperata cylindrica). This study aims to determine the ability of liquid smoke made from alang-alang as a preservative of bananas and to know the effect on the characteristics of bananas. The sample used in this research is a local banana known as Pisang Makau (Musa spp). This research uses experimental method with 7 days of storage time. Initial stages of the research are cleaning the fruit, dyeing, drying, and storage at room temperature. This research uses liquid smoke from alang-alang by using 2 various concentrations 50% and 100%. The next stage is the analysis of the characteristics of bananas such as color, fruit texture, fruit weight, sugar content, and vitamin C levels. Based on the analysis results obtained by Pisang Makau with the treatment of liquid has a longer shelf life than the control. Based on the results of the analysis of the shelf life of fruit treated with liquid smoke decreased levels of sugar and vitamin C levels. Percentage decrease levels of sugar and vitamin C between the fruit with the treatment and control not much different. This shows that liquid smoke from alang-alang has the ability to retain the shelf life of bananas without affecting sugar and vitamin C levels in bananas in this case for Pisang Makau. Levels of sugar and vitamin C in bananas decreased during the process of storage and bunding of fruit</em>
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
44

Nisa, Ulfatun, and Tyas Friska Dewi. "Kombinasi Salam, Pegagan, Alang-Alang, dan Pala Terhadap Fungsi Kardiovaskuler Pasien Hipertensi Esensial." Buletin Penelitian Kesehatan 46, no. 1 (July 4, 2018): 61–68. http://dx.doi.org/10.22435/bpk.v46i1.58.

Full text
Abstract:
AbstractHypertension is one of cardiovascular risk factors. This study aims to determine the effect of combinationsof bay leaf (Syzygium polyanthum), gotu kola (Centella asiatica), cogon grass (Imperata cylindrica), andnutmeg (Myristica fragrans) to the cardiovascular function of essential hypertensive patient as alternativetherapy. The study used a pre experimental quasi and post test design. Sixty new patients which camebetween Juni-October 2016 that fulfilled inclusion criteria, 18-60 years old with mild hypertension andstable health conditions, and exclusion criteria, doesn’t have severe comorbid disease, pregnant, orhave allergic reaction toward given combination of bay, gotu kola, cogon grass, and nutmeg (jamu).The subjects drank given jamu formula twice a day for 56 days. Measurement of blood pressure, heartrate, RPP, PP, and MAP done once a week in Rumah Riset Jamu Tawangmangu. The results showed adecrease in systolic pressure from 147.16 ± 6.46 mmHg to 132.25 ± 11, 21 mmHg with p value = 0.001%,diastolic pressure decreased from 92.16 ± 2.49 mmHg to 77.83 ± 8 , 98 mmHg with p value = 0.001%,mean arterial pressure, heart rate, RPP, and PP also decreased. The results showed that combination ofbay leaf, gotu kola, cogon grass, nutmeg can increase cardiovascular function by decreasing in bloodpressure, heart rate, RPP, PP, and MAP.Keywords : hypertension, bay leaf, gotu kola, cogon grass, nutmeg AbstrakHipertensi merupakan faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efek ramuan kombinasi daun salam (Syzygium polyanthum), pegagan (Centella asiatica),akar alang-alang (Imperata cylindrica), dan biji pala (Myristica fragrans) terhadap fungsi kardiovaskulerpasien hipertensi esensial sebagai terapi alternatif. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian iniadalah quasi eksperimental pre dan post test design. Pasien baru berjumlah 60 orang yang datang padabulan Juni-Oktober 2016, yang memenuhi kriteria inklusi usia 18-60 tahun dengan hipertensi ringan sertakondisi pasien stabil dan kriteria eksklusi tidak mempunyai penyakit komorbid yang berat, hamil atauadanya alergi terhadap salah satu tanaman dalam kombinasi tersebut Subyek diberi ramuan jamu yangdiminum 2 kali setiap hari selama 56 hari. Pengukuran terhadap tekanan darah, heart rate, RPP, PP, danMAP dilakukan setiap minggu di Rumah Riset Jamu Tawangmangu. Hasil yang didapat menunjukkanpenurunan tekanan sistolik dari 147,16 ± 6,46 mmHg menjadi 132,25 ± 11, 21 mmHg dengan nilai p= 0,001%, tekanan diastolik menurun dari 92,16 ± 2,49 mmHg menjadi 77,83 ± 8,98 mmHg dengannilai p = 0,001%, tekanan arteri rata-rata, heart rate, RPP, dan PP juga mengalami penurunan. Hal inimenunjukkan kombinasi daun salam, pegagan, akar alang-alang, dan biji pala dapat meningkatkan fungsikardiovaskular dengan menurunkan tekanan sistolik, diastolik, tekanan arteri rata-rata, nilai PP dan RPP.Kata kunci:hipertensi, salam, pegagan, alang-alang, pala
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
45

Kurniyasari, Heni, Saleh Hidayat, and Binar Azwar Anas Harfian. "ANALISIS KETERAMPILAN BERIKIR KRITIS SISWA SMA DI KECAMATAN SAKO DAN ALANG-ALANG LEBAR." Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi 4, no. 1 (March 25, 2019): 1. http://dx.doi.org/10.32528/bioma.v4i1.2646.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
46

Syah, R. F., and P. Hidayat. "Effects of the alang-alang (Imperata cylindrica) cutting practices to the gall growth." IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 468 (April 28, 2020): 012014. http://dx.doi.org/10.1088/1755-1315/468/1/012014.

Full text
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
47

Thomas, Manoj T. "The Alang Ship-breaking Yard." Asian Case Research Journal 11, no. 02 (December 2007): 327–46. http://dx.doi.org/10.1142/s0218927507000965.

Full text
Abstract:
The case deals with the issue of environmental dumping in the poorer nations by more advanced nations. The trigger for the case is the sending back of the French naval ship Clemenceau from Indian coasts on the grounds that it contained prohibited environmentally hazardous materials like asbestos. The issue raised intense debates both in the public domain and the legal courts. Environmentalists, who brought the news in the public domain, sought legal intervention and argued in the public media. While the ship was sent back to France following the decision by France's highest administrative court, it raised questions about the entire ship breaking business. Alang, where the ship was initially supposed to be broken down, had seen an increase in business owing to the relatively cheap labour and less stringent environmental legislations compared to the established ship breaking centres in Europe and China. As poorer countries with even less regulated ship breaking centres, such as Bangladesh and Pakistan entered the fray, Alang had seen a decline in business. Ship breaking in Alang contributes to employment and the sending away of Clemenceau was seen by many supporters of ship breaking at Alang as lost opportunity for reviving the stagnating business at Alang. Others, however, saw it as an opportunity for Alang to improve environmental compliance and to introduce new technologies in ship breaking so that it can be sustainable in the long run. The case presents these different perspectives and tries to demonstrate the decision dilemma faced by a policy maker or regulator.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
48

Jamilatun, Makhabbah, Aminah Aminah, and Shufiyani Shufiyani. "UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI KAPANG ENDOFIT DARI TANAMAN ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICA (L.) BEAUV.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI." Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) 7, no. 2 (November 30, 2020): 335–46. http://dx.doi.org/10.36743/medikes.v7i2.224.

Full text
Abstract:
Perhatian terhadap mikroba endofit telah meningkat karena mempunyai beberapa fungsi, antara lain dapat menghasilkan berbagai senyawa fungsional metabolit sekunder. Berdasarkan penelitian sebelumnya, dua kapang endofit berhasil diisolasi dari tanaman alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.). yaitu Fusarium sp. dan Mucor sp. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri kapang endofit dari tanaman alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Beauv.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian diawali dengan meremajakan dan fermentasi kapang endofit, kemudian pengujian aktivitas antibakteri dari fermentasi kapang endofit yang dilakukan dengan metode Kirby Bauer. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kapang endofit mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji. Kapang endofit Fusarium sp mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji S.aureus dan E.coli dengan diameter hambatan masing-masing sebesar 16.2 mm dan 16.8 mm. Sedangkan kapang endofit Mucor sp mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji S.aureus dan E. coli dengan diameter hambatan masing-masing sebesar 16.2 mm dan 15.2 mm pada isolat Mucor sp yang berasal dari tangkai, dan 21.3 mm dan 16.3 mm pada isolat Mucor sp yang berasal dari akar. Berdasarkan diameter zona hambat yang terbentuk maka aktivitas antibakteri kapang endofit tanaman alang-alang termasuk dalam kategori kuat, sehingga metabolit sekunder kapang endofit dari tanaman alang-alang berpotensi untuk dikembangkan serta dapat dijadikan sumber acuan dalam pencarian jenis antibiotik baru.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
49

Faisal, Faisal, and Ahmat Hidayat. "ANALISA KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA (Studi Kasus Jalan Akses Terminal Alang-Alang Lebar Kota Palembang STA 00+000 s/d STA 01+000)." TEKNIKA: Jurnal Teknik 7, no. 1 (July 22, 2020): 19. http://dx.doi.org/10.35449/teknika.v7i1.129.

Full text
Abstract:
Ruas jalan Akses Terminal Alang-Alang Lebar Kota Palembang merupakan jalan propinsi yang menghubungkan antara satu propinsi dengan propinsi lain. Semakin tingginya arus pergerakan kendaraan di suatu wilayah tentunya juga akan berisko terhadap peningkatan kerusakan jalan. Oleh karena itu sangat menarik untuk memperhatikan bagaimana kondisi ruas jalan yang memiliki akses pergerakan moda kendaraan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan jalan yang terjadi pada ruas Jalan Akses Terminal Alang-Alang Lebar Kota Palembang dari STA 00+000 s/d STA 1+000, Mengetahui nilai kondisi Jalan tersebut dan untuk mengetahui jenis penanganan kerusakan menurut standar Bina Marga pada ruas Jalan Akses Terminal Alang-Alang Lebar Kota Palembang dari STA 00+000 s/d STA 1+000. Pengumpulan data diperoleh dari survey kondisi jalan menggunakan metode Bina Marga dan survey Lintas Harian Rata-Rata. Dari hasil penelitian pada ruas Jalan Akses Terminal Alang-Alang Lebar Kota Palembang STA 00+000 s/d STA 01+000 kerusakan yang paling dominan terjadi adalah lubang dengan total kerusakan jalan yang diteliti adalah sebesar 358,44 m2 atau 5,120% dari total luas ruas jalan 7000m2. Kata kunci: Kerusakan Jalan, Nilai Kondisi, Prioritas Penanganan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
50

Widiastuti, Endang, and Ari Marlina. "Sintesis Nanofiller Dari Rumput Alang-Alang untuk Pembuatan Film Bioplastik Berbahan Dasar Pati-Kitosan." Fluida 15, no. 1 (June 8, 2022): 14–21. http://dx.doi.org/10.35313/fluida.v15i1.3268.

Full text
Abstract:
Indonesia saat ini menempati urutan ke-2 sebagai negara penghasil sampah plastik. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, penelitian tentang plastik ramah lingkungan yang dikenal sebagai bioplastik sedang digalakkan. Bioplastik yang terbuat dari bahan alam, sifat mekaniknya tidak sebaik plastik jenis LDPE (Low Density Proly Ethylene). Salah satu bioplastik tersebut adalah berbahan dasar pati-kitosan, yaitu pati yang digunakan dari singkong atau disebut tapioka/pati. Pada penelitian ini, campuran pati-kitosan ditambahkan nanoselulosa dari rumput alang-alang sebagai nanofiller. Pertama, nanoselulosa diasetilasi kemudian dicampur dengan pati-kitosan. Bioplastik yang dibuat pada penelitian ini menggunakan perbandingan tapioka dan kitosan yakni 9 : 0,3. Bioplastik yang dibuat dari campuran pati-kitosan-nanoselulosa , memiliki kekuatan tarik 7,01 MPa, modulus Young atau kekuatan luluh 4,69 MPa dan perpanjangan putus 29,72% untuk ketebalan film 0,28 mm. Dari penelitian ini diketahui bahwa penambahan nanoselulosa dapat meningkatkan sifat mekanik bioplastik pati-kitosan, meskipun belum menyamai sifat mekanik bahan plastik LDPE. Indonesia is currently the 2nd largest producer of plastic waste. Therefore, research on environmentally friendly plastics, known as bioplastics, has been promoted in recent years. Bioplastic is made from natural materials, and its mechanical properties are not as good as LDPE (Low-Density Poly Ethylene) plastic. One of the bioplastics is made from starch-chitosan, the starch used from cassava or called tapioca/starch. In this study, a mixture of starch-chitosan was added with nanocellulose from alang-alang grass as a nanofiller. The first, nanocellulose was acetylated and then mixed with starch-chitosan. Bioplastics were made in this study using a tapioca-chitosan ratio of 9: 0.3. Bioplastic Bioplastic made from a mixture of starch-chitosan-nanocellulose has a tensile strength of 7.01 MPa, Young's modulus or yield strength of 4.69 MPa and elongation of break 29.72% for a film thickness of 0.28 mm. This research shows that the addition of nanocellulose can improve the mechanical properties of starch-chitosan bioplastic. However, it has not matched the mechanical properties of LDPE plastic material.
APA, Harvard, Vancouver, ISO, and other styles
We offer discounts on all premium plans for authors whose works are included in thematic literature selections. Contact us to get a unique promo code!

To the bibliography