Um die anderen Arten von Veröffentlichungen zu diesem Thema anzuzeigen, folgen Sie diesem Link: Termoelektriska generatorer.

Zeitschriftenartikel zum Thema „Termoelektriska generatorer“

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Machen Sie sich mit Top-25 Zeitschriftenartikel für die Forschung zum Thema "Termoelektriska generatorer" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Sehen Sie die Zeitschriftenartikel für verschiedene Spezialgebieten durch und erstellen Sie Ihre Bibliographie auf korrekte Weise.

1

Nasrillah, Fajar. „Prototype Hybrid Thermal and Wind Power Generation System with Electric Stove and Exaust Fan“. JTECS : Jurnal Sistem Telekomunikasi Elektronika Sistem Kontrol Power Sistem dan Komputer 1, Nr. 2 (14.07.2021): 103. http://dx.doi.org/10.32503/jtecs.v1i2.1652.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Termoelektrik generator (juga disebut Seebeck generator) adalah perangkat generator listrik yang mengkonversi panas (perbedaan suhu) langsung menjadi energi listrik, menggunakan fenomena yang disebut efek Seebeck. Jika ada dua bahan yang berbeda yang kemudian kedua ujungnya disambungkan satu sama lain dan terjadi perbedaan temperatur di antara kedua sambungan ini, maka akan terjadi arus listrik. Generator tenaga angin adalah pemanfaatan angin untuk menyediakan tenaga mekanik melalui turbin angin untuk menghidupkan generator listrik menjadi tenaga listrik. Pemanfaatan termoelektrik generator dan generator angin dengan penunjang mekanik, hardware dan software diharapkan mampu menghasilkan tegangan yang continue dan stabil agar memenuhi syarat sebagai sumber energi alternatif. Hasil dari uji coba prototype ini dengan melakukan percobaan, yang mana media sumber panas menggunakan kompor listrik DC dan penggerak generator angin menggunakan ujung baling-baling kipas yang dikopel, mampu menghasilkan tegangan >2 volt DC (hasil dari termoelektrik) dan >12 volt DC (hasil dari generator angin), tegangan tersebut di step-up dan di step-down menjadi =12 volt DC kemudian charging ke baterai lithium-ion, dari baterai lithium-ion di konversikan menggunakan inverter DC menjadi AC yang bisa dimanfaatkan untuk energi konvensional pengisian handphone atau penerangan rumah, tidak diperuntukkan untuk mensupplay peralatan elektronik TV, computer, radio dan lain-lain. Dalam pengujian termoelektrik generator dan generator angin, agar dapat dikelola menghasilkan output yang continue dan stabil menggunakan penunjang mikrokontroler arduino mega untuk mengontrol suhu dan RPM dari termoelektrik generator dan generator angin. Penelitian energi alternatif ini penting untuk dapat dikembangkan dan diterapkan, mengingat bahan bakar dari fosil yang diambil dari perut bumi lama kelamaan pasti akan berkurang. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan solusi untuk perkembangan energi alternatif di masa depan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Manap, Muhammad Abdul, und Al Fikri. „Rancang Bangun Pembangkit Listrik Alternatif Menggunakan Termoelektrik dengan Memanfaatkan pada Tungku Pemanas“. Journal of Electrical Power Control and Automation (JEPCA) 3, Nr. 2 (25.12.2020): 53. http://dx.doi.org/10.33087/jepca.v3i2.41.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
his study aims to design an alternative power generator using a thermoelectric generator (TEG) by utilizing a heating furnace, using two thermoelectric generators (TEG) connected in series. Thermoelectrics that take advantage of temperature differences can produce voltages that correspond to the seebeck effect. The alternative power generator that has been designed consist of a thermoelectric, boost converter, and a 5 Watt DC lamp load. The test was carried out using a Boost Converter and using a 5 Watt DC lamp load for 20 minutes. The results of the research using the Boost Converter produce a voltage of 42.8 V with a temperature difference of 90°C, while using a 5 Watt DC lamp load produces a voltage of 8.81 V with a temperature difference of 82°C and the resulting current is 0.6 A, the resulting power 4.84W.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

SETIAWAN, AHMAD, NAZORI AGANI ZAKARIA, AKHMAD MUSAFA und SUJONO SUJONO. „Perancangan Pembangkit Listrik Termoelektrik pada Proses Refrigerasi Air Conditioner dengan Metode Fuzzy Logic“. ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika 9, Nr. 1 (22.01.2021): 1. http://dx.doi.org/10.26760/elkomika.v9i1.1.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRAKPada penelitian ini dibahas tentang pembangkit listrik termoelektrik pada refrigerasi air conditioner. Bagian sistem terdiri dari air conditioner yang sudah dimodifikasi dengan menambahkan 50 buah modul termoelektrik dengan kontroler. Penggunaan termoelektrik bertujuan merubah suhu panas dan dingin pada air conditioner kedalam bentuk listrik. Tegangan yang dihasilkan termoelektrik dikontrol dengan metode fuzzy logic dengan parameter masukan nilai error dan delta error serta keluaran fuzzy berupa duty cycle yang mengatur switching dari DC-DC Converter. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini, air conditioner dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik termoelektrik dengan tegangan open circuit termoelektrik dapat mencapai 14 Volt saat delta temperatur 32,38 ̊ C. Hasil pengujian dengan kontroler fuzzy diperoleh respon sistem dengan delay time 6 menit 18 detik, rise time 5 menit 51 detik, steady state error 0,8 pada set poin 7,2 Volt. Tegangan yang dihasilkan termoelektrik generator dapat digunakan untuk pengisian aki dengan arus pengisian 0,33 mA.Kata kunci: Termoelektrik Generator, Peltier, Air Conditioner, Logika Fuzzy, HVAC ABSTRACTThis research discusses the thermoelectric power generation in the air conditioner refrigeration process. The system consists of air conditioner that has been modified by adding 50 thermoelectric and controller. The voltage generated by the thermoelectric is controlled by the fuzzy logic method with input parameters of error, delta error values, and the output fuzzy is a duty cycle that will regulate voltage of DC-DC Converter. The results obtained in this research, air conditioner can be used for thermoelectric power generation with open circuit voltage without control can reach 14 Volts when the delta temperature is 32.38 ̊ C. The results with fuzzy control system obtained response system with a delay time of 6 minutes 18 seconds , rise time 5 minutes 51 seconds, steady state error 0.8 at set point of 7.2 volts. The voltage generated by the thermoelectric generator can be used to charge the battery with a charging current of 0.33 mA.Keywords: Thermoelectric Generator, Peltier, Air Conditioner, Fuzzy Logic, HVAC
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Rifky, Rifky, Agus Fikri und Mohammad Mujirudin. „Konversi Energi Termal Surya Menjadi Energi Listrik Menggunakan Generator Termoelektrik“. JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN 6, Nr. 1 (05.05.2021): 60–65. http://dx.doi.org/10.52447/jktm.v6i1.4532.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
AbstrakSalah satu pemanfaatan energi surya adalah mengkonversi energi termalnya menjadi energi listrik. Konvertor yang digunakan adalah generator termoelektrik. Panas matahari diterima sisi panas termoelektrik melalui penyerap panas, sedangkan sisi dinginnya dilekatkan sistem pendingin aktif dengan fluida air. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan daya luaran semaksimal mungkin dari sistem generator termoelektrik yang mengkonversi energi termal surya menjadi energi listrik pada model bangunan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, yang didahului dengan perancangan dan pembuatan alat penelitian. Alat penelitian berbentuk sistem generator yang diletakkan di atap model bangunan. Sistem generator terdiri dari penyerap panas aluminium, termoelektrik yang terdiri dari 15 set, dan sistem pendingin yang menggunakan fluida air bersirkulasi. Pengujian terhadap sistem dengan cara mengoperasikannya sambil melakukan pengamatan dan pengambilan data. Variabel dalam penelitian ini adalah susunan sambungan generator termoelektrik (seri dan paralel). Sementara data masukan adalah kelembaban udara, kecepatan angin, temperatur, dan aliran alir; sedangkan data luaran adalah tegangan listrik dan arus listrik. Hasil penelitian mendapatkan bahwa dengan perbedaan temperatur 12,8oC menghasilkan daya maksimum sebesar 2,214 watt dari susunan seri sambungan termolektrik. Sementara dengan perbedaan temperatur 15,4oC mendapatkan daya maksimum sebesar 0.101 watt dari susunan paralel sambungan termoelektrik. Kata kunci: energi, surya, termoelektrik, atap, daya AbstractOne of the uses of solar energy is converting its thermal energy into electrical energy. The converter used is a thermoelectric generator. The sun's heat is received by the thermoelectric hot side through the heat sink, while the cold side is attached by an active cooling system with water fluid. This study aims to obtain the maximum possible output power from a thermoelectric generator system that converts solar thermal energy into electrical energy in the building model. The research method used is experimental, which is preceded by the design and manufacture of research tools. The research tool is in the form of a generator system that is placed on the roof of the building model. The generator system consists of an aluminum heat sink, a thermoelectric consisting of 15 sets, and a cooling system that uses circulating water fluid. Testing the system by operating it while observing and collecting data. The variable in this research is the connection arrangement of the thermoelectric generator (series and parallel). While the input data are humidity, wind speed, temperature, and flow flow; while the output data is electric voltage and electric current. The results showed that with a temperature difference of 12.8°C the maximum power was 2,214 watts from the series arrangement of the thermoelectric junction. Meanwhile, with a temperature difference of 15.4°C, the maximum power is 0.101 watts from the parallel arrangement of the thermoelectric connection. Keywords: energy, solar, thermoelectric, roof, power
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Puspita, Shanti Candra, Hasto Sunarno und Bachtera Indarto. „Generator Termoelektrik untuk Pengisisan Aki“. Jurnal Fisika dan Aplikasinya 13, Nr. 2 (01.06.2017): 84. http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v13i2.2748.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Haryanto, Heri, Muhammad Rifa Makhsum und Irma Saraswati. „PERANCANGAN MODUL TERMOELEKTRIK GENERATOR MENGGUNAKAN PELTIER“. Teknika: Jurnal Sains dan Teknologi 11, Nr. 1 (01.06.2015): 26. http://dx.doi.org/10.36055/tjst.v11i1.6970.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Siwi, Yordan Raka, Mochammad Facta und Bambang Winardi. „PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH BUCK PADA THERMOELECTRIC GENERATOR“. TRANSIENT 7, Nr. 4 (25.05.2019): 996. http://dx.doi.org/10.14710/transient.7.4.996-1001.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Energi fosil adalah energi yang paling banyak digunakan, namun ketersediaan bahan bakar fosil semakin menipis. Energi terbarukan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pemenuhan energi. Termoelektrik adalah salah satu energi terbarukan yang bekerja dengan mengubah panas menjadi energi listrik. Pemanfaatan Termoelektrik biasanya dihubungkan langsung dengan beban tanpa konverter pada tegangan rendah sehingga tegangan keluaran tidak bisa dikontrol. Digunakan buck converter untuk menurunkan tegangan DC. Tegangan keluaran termoelktrik tergantung pada perbedaan suhu diantara permukaan modul dan beban yang disuplai termoelektrik. Pada Tugas Akhir ini dirancang buck converter tanpa mengunakan umpan balik tegangan. IC TL494 digunakan sebagai pengatur tegangan keluaran buck converter dengan mengatur lebar pita duty cycle sehingga tegangan keluaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan . Pada Tugas Akhir ini, dilakukan pengujian konverter yaitu tanpa umpan balik tegangan dengan variasi duty cycle dan beban. Pengujian konverter tanpa umpan balik tegangan pada variasi beban 15,32Ω, 52Ω, 100Ω menghasilkan penurunan tegangan sebesar 3,39V, 6,49V,dan 7,57V pada nilai duty cycle 10% - 87%. Efisiensi tertinggi buck converter pada beban 15,32Ω, 52Ω, dan 100Ω secara berturut-turut sebesar 81,2%, 88,5%, dan 82,8%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Mashduuqi, Ali, Mochammad Facta und Bambang Winardi. „KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK DENGAN RANGKAIAN PEMICU MIKROKONTROLLER ARDUINO UNTUK APLIKASI GENERATOR TERMOELEKTRIK“. TRANSIENT 7, Nr. 4 (25.05.2019): 853. http://dx.doi.org/10.14710/transient.7.4.853-860.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Generator termoelektrik merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang mudah untuk didapatkan. Modul termoelektrik dapat mengkonversi energi panas menjadi energi listrik tegangan arus searah, energi listrik tegangan arus searah ini dapat digunakan sebagai sumber energi listrik. Penggunaan konverter arus searah pada generator termoelektrik termasuk dalam aplikasi daya rendah (Low Power Application). Dalam Tugas Akhir ini, dirancang konverter arus searah tipe buck dengan menggunakan kontroller arduino sebagai rangkaian pembangkit sinyal PWM dalam kondisi tanpa umpan balik dan dengan umpan balik tegangan. Umpan balik tegangan mampu menjaga nilai tegangan pada nilai yang dikehendaki. Berdasarkan hasil pengujian, rangkaian konverter arus searah tipe buck dapat menghasilkan tegangan dalam kondisi loop terbuka dengan nilai efisiensi rata-rata sebesar 80,16% . Berdasarkan hasil pengukuran, rangkaian buck converter dengan umpan balik tegangan, nilai tegangan keluaran dapat dijaga pada nilai 4-5 Volt dengan tegangan keluaran rata-rata sebesar 4,45 Volt dengan nilai efisiensi rata-rata buck converter dengan umpan balik sebesar 81.68%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Saputra, Zanu, Nofriyani Nofriyani, Ocsirendi Ocsirendi, Muhammad Naufal Almahmudy und Sunita Handayani. „Uji Termoelektrik Generator Dengan Memanfaatkan Media Lapisan Timah Sebagai Penyerap Panas Matahari“. ELECTRICES 2, Nr. 2 (01.12.2020): 43–48. http://dx.doi.org/10.32722/ees.v2i2.3590.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Listrik menjadi sumber energi utama yang paling penting dan dibutuhkan manusia sehingga meningkatkan penggunaan listrik saat ini. Dari peningkatan tersebut, maka harus memanfaatkan sumber energi alternatif dengan memanfaatkan suhu panas sinar matahari. Salah satu teknologi pemanfaatan panas sinar matahari adalah termoelektrik. Tujuan penelitian ini adalah pengujian rancangan pembangkit listrik alternatif menggunakan termoelektrik untuk mengetahui berapa besar tegangan, arus keluaran serta suhu pada bagian heat side dan cold side. Penggunaaan termoelektrik generator ini menggunakan 14 modul peltier dengan tipe TEG-SP1848. Sensor DS18b20 waterproof digunakan agar dapat membaca suhu di kedua sisi perantara TEG sisi panas dan sisi dingin agar lebih aman karena bersifat anti air. Pengujian menggunakan media penyerap panas sinar matahari ditambahkan pasir timah ataupun tanpa ditambahkan pasir timah hasil yang didapatkan antara selisih beda suhu tidak jauh berbeda yaitu rata-rata 0.7ºC. Pengambilan data dilakukan setiap 30 menit sekali dengan hasil tegangan output tertinggi 1 volt dan arus sebesar 1.1mA yang terjadi pukul 13:30 WIB.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Agus Salim, Alfi Tranggono, Yuli Prasetyo, Bachtera Indarto, Sulistyono Sulistyono, Muhammad Aji Pangestu, Muhammad Ruston Habibi, Muhammad Nur Cahyanto und Hilman Naufal Rafi. „KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK TEC BERVARIASI TIPE SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DC“. Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur (JETM) 2, Nr. 01 (30.06.2019): 37–41. http://dx.doi.org/10.33795/jetm.v2i01.27.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Thermoelctric Cooler (TEC) merupakan sebuah komponen pendingin solid-state elektrik yang bekerja sebagai “Pemompa Panas” dalam melakukan proses pendinginan Thermoelctric Cooler (TEC) memanfaatkan efek peltier yaitu apabila arus listrik searah yang melalui sambungan dua bahan termoelektrik menghasilkan perbedaan temperatur diujung sambungan. Penggunaan elemen termoelektrik sebagai pembangkit listrik dengan merubah energi panas menjadi energi listrik merupakan konsep efek seeback yang diaplikasikan pada Thermoelctric Generator (TEG). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kemampuan tipe Thermoelctric Cooler (TEC) sebagai Generator pembangkit listrik menggunakan efek seebeck. Pengujian dilakukan dengan cara eksperimental dengan memanaskan dan mendinginkan pada setiap sisi elemen termoelektrik tipe Thermoelctric Cooler (TEC). Tipe TEC yang digunakan antara lain C dilakukan untuk memperoleh nilai tegangan dan arus listrik dengan variasi pembebanan resistor sehingga dapat dihitung daya listriknya. Temperatur diatur pada perbedaan 100oC. Dari pembebanan resistor paling rendah 1 KΩ dihasilkan daya tertinggi pada tipe TEC 1-12710, dengan daya yang dihasilkan sebesar 265 X 10-5 watt. Dengan nilai tegangan listrik dan arus listrik tertinggi yang dihasilkan pada tipe TEC 1-12710 sebesar 1,83 V dan 1,59 mA. Dapat disimpulkan bahwa tipe TEC 1-12710 dapat menghasilkan daya listrik paling besar jika dibandingkan dengan tipe Thermoelctric Cooler (TEC) lain yang diujikan
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
11

Sasmita, Sandy Angriawan, Muhammad Taufiq Ramadhan, Mochamad Iqbal Kamal und Yohanes Dewanto. „Alternatif Pembangkit Energi Listrik Menggunakan Prinsip Termoelektrik Generator“. TESLA: Jurnal Teknik Elektro 21, Nr. 1 (25.03.2019): 57. http://dx.doi.org/10.24912/tesla.v21i1.3249.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
12

Yono, Nur Tri, Mangasi Alion Marpaung und Desnita Desnita. „Pengembangan Media Pembelajaran Termoelektrik Generator sebagai Sumber Energi“. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika 02, Nr. 2 (30.12.2016): 65–70. http://dx.doi.org/10.21009/1.02209.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
13

Sri Poernomo Sari, Depi Kurniawan Saputra und Donawan. „ANALISIS ENERGI LISTRIK DARI PANAS KONDENSOR AIR CONDITIONER DENGAN INSULASI DAN GENERATOR TERMOELEKTRIK“. Jurnal ASIIMETRIK: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi 1, Nr. 2 (10.07.2019): 65–72. http://dx.doi.org/10.35814/asiimetrik.v1i2.822.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Konsumsi sumber energi fosil meningkat sehingga cadangan minyak bumi semakin berkurang.Peningkatan penggunaan peralatan air conditioner telah menyebabkan pemanasan global.Kondensor adalah salah satu komponen air conditioner split yang mengubah uap menjadi cair dan menurunkan temperaturnya. Proses pada kondensor melepaskan panas. Panas kondensor akan dibuang keudara dan belum dimanfaatkan.Tujuan penelitian adalah menganalisisenergi termalyang dihasilkan dari kondensor air conditioner menjadi energi listrik dengan insulasi dangeneratortermoelektrik. Ducting bahan plataluminium dengan ketebalan 1.2 mm berbentuk silinder,diameter 355 mm, panjang 100 mm dan 200 mm digunakan untuk menampung udara panas dari kondensor. Ductingdihubungkan dengan sisi panas generator termoelektrik, heatsink dan fan dipasang dibagian sisi dingin termoelektrik untuk menjaga kestabilan temperatur. Pengujian dilakukan untukductingmenggunakaninsulasi glasswooldan rockwooldengan ketebalan 4mm. Pengujian untuk ducting 100 mm menggunakan insulasirockwool dan glasswool dengan ketebalan 4 mm menghasilkan dayalistrik rata-rata 0.018 dan 0.015 Watt, ducting 200 mm menghasilkan 0.015 dan 0.012 Watt. Daya listrik rata-rata yang dihasilkan dari panas kondensor untuk ducting 100 mm dan 200 mm dengan insulasirockwool26.76% dan 25.25% lebih besar daripada glasswool.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
14

Setiawan, Rahmat Bayu, Panji Adhi Pradana, Muhammad Abdul Fattah und Khairudin Khairudin. „Portable Generator Thermoelectric Termonitoring IoT sebagai Pembangkit Termal di Daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal)“. Electrician 15, Nr. 1 (29.01.2021): 54–57. http://dx.doi.org/10.23960/elc.v15n1.2181.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Intisari — Energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan secara alamiah dan akan terus berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan potensi alam yang sangat melimpah. Banyak sumber daya alam yang perlu perhatian dari pemerintah untuk dikembangkan. Pengaplikasian alat yang dapat dikembangkan yaitu di antaranya yaitu melalui termoelektrik yang dipantau melalui IoT secara portable sehingga dapat menjangkau daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Prototipe penghasil energi terbarukan dan ramah lingkungan dalam sistem pembangkit mikro, yang dalam hal ini portable generator termoelektrik termonitoring IoT sebagai pembangkit termal dapat dikembangkan untuk mengatasi pemerataan dan ketersediaan energi listrik di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) berbasis kearifan lokal dapat didesain menggunakan 3-D INVENTOR dan hasil simulasi dari sisi material menggunakan ANSYS serta hasil simulasi dari output yang dihasilkan menggunakan MATLAB. Pembuatan prototipe sesuai dengan konsep dan desain yang telah didapatkan sebelumnya dengan menggunakan softwareMicroroft Visio, software INVENTOR dan evaluasi hasil simulasi dengan menggunakan software MATLAB. Hasil dari pembuatan prototipe akan dilakukan pengujian tingkat gradien suhu terbaik untuk menghasilkan energi optimal, sehingga didapatkan data optimal dalam menyimulasikan micro power plant tersebut. Berdasarkan simulasi yang dilakukan didapatkan data dengan daya minimum sebesar 6,215 W selama 2 menit dan daya maksimum sebesar 19,932 W selama 8 menit Kata kunci — Energi, IoT, Portable Generator ThermoelectricAbstract — Renewable energy is a source of energy that is generated naturally and will be sustainable if managed properly. Indonesia is a country known for its abundant natural potential. There are many natural resources that need attention from the government to be developed. The development of this power generator tool really requires an understanding of the design of the tools used to get optimal results. The application of tools that can be developed is through thermoelectricity which is monitored via IoT in a portable manner so that it can reach 3T areas (Disadvantaged, Frontier and Outermost). Prototypes for producing renewable and environmentally friendly energy in micro-generating systems, in which IoT-monitored portable thermoelectric generators as thermal generators can be developed to address the distribution and data of electrical energy in 3T (frontier, outermost and disadvantaged) areas based on local wisdom can be designed using 3 -D INVENTOR and simulation of materials using ANSYS and simulation of the output generated from MATLAB. Making prototypes in accordance with the concepts and designs that have been obtained previously using Microroft Visio software, INVENTOR software and evaluation of simulation results using MATLAB software. The results of the prototyping will be tested for the best temperature gradient level to produce optimal energy, so that optimal data can be obtained in simulating the micro power plant. Testing data that has been done, and used as evaluation material in the simulation that is carried out. Based on the simulation, data obtained with a minimum power of 6,215 W for 2 minutes and a maximum power of 19,932 W for 8 minutes.Keywords— Energy, IoT, Portable generator thermoelectric
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
15

Temizer, İlker, Cumali İlkılıç und Cengiz Öner. „Thermoelectric Generator Aplication and Flow Analysis for Diesel Engine Exhaust System“. Afyon Kocatepe University Journal of Sciences and Engineering 16, Nr. 2 (01.06.2016): 431–45. http://dx.doi.org/10.5578/fmbd.25301.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
16

Suliono, Suliono, Emin Haris, Rachmatullah Rachmatullah und Abu Rizal Al Gifari. „Pemanfaatan Briket Sekam Padi Sebagai Penghasil Panas Pada Kompor Generator Termoelektrik Untuk Penerangan Pedagang Kaki Lima“. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 2 (15.12.2019): 318–23. http://dx.doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0.504.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Pedagang Kaki Lima atau pedagang yang berjualan di pinggir jalan ataupun yang berjualan di taman-taman kota mempunyai masalah penerangan lampu, karena penerangan sangat berpengaruh kepada pengunjung atau pembeli. Untuk wilayah yang dekat dengan rumah penduduk, pedagang menyalur lampu dari salah satu warga untuk menyalakan lampu dengan membayar Rp.5000,-. Penelitian ini bertujuan untuk membantu pedagang kaki lima mengatasi masalah penerangan menggunakan energi listrik alternatif berbasis Termoelektrik Generator (TEG) jenis TEC-12706 dengan sisi menggunakan api yang dihasilkan oleh briket sekam padi sedangkan sisi dingin menggunakan kipas DC 12V. Penelitian ini menggunakan beberapa variasi untuk menyalakan lampu dengan efektif dan efisien, diantaranya : variasi jumlah kipas pendingin (tanpa kipas, 1 kipas dan 2 kipas), variasi rangkaian peltier (seri, paralel dan kombinasi), variasi jumlah peltier (3 peltier dan 6 peltier). Berdasarkan hasil pengujian pada Termoelektrik Generator (TEG) dihasilkan perbedaan temprature paling tinggi menggunakan 1 kipas dengan 131.4, rangkaian dengan 3 peltier yang menghasilkan tegangan, arus dan daya yang paling tinggi menggunakan rangkaian seri dengan 6.84V, 0.28A, dan 1.92W, dan yang mampu menyalakan lampu DC 12V 5 Watt menggunakan 6 peltier dengan menghasilkan 13.5V, 0.55A, dan 7.425W. Sehingga dengan enam peltier dapat menyalakan satu kipas dan satu lampu DC 5 watt.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
17

Masaji, Masaji, Mochammad Facta und Bambang Winardi. „PEMANFAATAN THERMOELECTRIC ENERGY GENERATOR (TEG) SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS IC TL494“. TRANSIENT 7, Nr. 4 (25.05.2019): 1106. http://dx.doi.org/10.14710/transient.7.4.1106-1112.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Pemanfaatan energi baru dan terbarukan yang ramah lingkngan terus dikembangkan, selain potensi dari energi surya, air, dan angin terdapat sumber energi lain yaitu panas. Tanpa disadari energi panas terbuang percuma dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada saluran gas buang kendaraan dan cerobong asap pada industri. Energi panas yang terbuang dapat diubah menjadi energi listrik menggunakan thermoelectric energy generator (TEG). Modul termo elektrik bekerja sesuai efek seeback. Tegangan termoelektrik dipengaruhi oleh koefisien seeback dan perbedaan suhu. Oleh karena itu tegangan yang dihasilkan tidak stabil. Untuk itu pada Tugas Akhir ini dirancang pembangkit listrik dengan menggunakan modul termoelektrik kemudian energi yang dihasilkan dimanfaatkan untuk menyuplai beban menggunakan konverter arus searah tipe buck converter dengan umpan balik tegangan berbasis IC TL494 sebagai rangkaian pembangkit sinyal PWM. Umpan balik tegangan berfungsi untuk memonitor tegangan keluaran buck converter, yang akan diumpankan pada komparator yang ada di dalam IC TL494. Hasil pengujian yang sudah dilakukan didapatkan bahwa tegangan keluaran buck converter dengan umpan balik tegangan cenderung konstan dengan adanya perubahan nilai resistif pada sisi beban. Tegangan keluaran rata – rata buck converter dengan umpan balik tegangan sebesar 5 volt. Efisiensi buck converter dengan umpan balik tegangan rata – rata diatas 60 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
18

Fajria, Ailin Rohmatul. „Rancang Bangun Penstabil Tegangan pada Pembangkit Termoelektrik Skala Pico Berbasis Boost Converter“. KINETIK 2, Nr. 2 (24.05.2017): 117. http://dx.doi.org/10.22219/kinetik.v2i2.181.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Least of using thermoelectric module as an electric generator in society was often because of energy which was produced by it was unstable. So we need voltage stabilizer circuit to push up and down the voltage to certain voltage. The purpose of this final project is to design a voltage stabilizer circuit in pico scale DC voltage based on boost converter. This experiment is done by three stage there are, stabilizer experiment by adaptor, performance of thermoelectric generator and also stabilizer experiment by thermoelectric generator.The yield of the first experiment, when we gave input voltage 3 until 9 V produced 5,07 until 5,08 V, so it has 98,55% accuracy toward 5 V expect. On the second experiment, when it is given by ∆T 30, 50 and 70 °C produced 2,5, 3,04 and 3,39 V. While on third experiment, with the same ∆T produced 5,08 until 5,09 V. But, when ∆T which given by 12 °C produced only 0,8 and 0,9 V in second and third experiment, it is because of the voltage is not fulfill accupation voltage 2 until 24 V on datasheet of used IC. Relation between ∆T and Voltage (V), Current (I) also Power (P) which was produced have positive R value 0,76 until 1, this mean that ∆T directly proportional to V,I and P. So, the higher ∆T we give, the higher V, I and P will be.Keywords : stabilizer, thermoelectric, boost converter.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
19

Hudaya, Chairul. „RANCANGAN TERMOELEKTRIK GENERATOR (TEG) PORTABEL PADA KNALPOT SEPEDA MOTOR DENGAN MATERIAL ALUMUNIUM SEBAGAI KONDUKTOR“. Jurnal TAMBORA 5, Nr. 1 (21.02.2021): 60–65. http://dx.doi.org/10.36761/jt.v5i1.1001.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Thermoelectric Generator (TEG) is an application of the thermoelectric module forgenerate electricity according to the seebeck effect which takes advantage of the temperature differenceoccurring on both sides of the module. This study aims to design a toolportable power generator by exploiting the energy loss in motorcycle exhaustin order to produce a power of 10. The design that is built is in the form ofelectrical design with series configuration and series-parallel configuration ascomparison, using 8 pieces of thermoelectric modules of type SP1848-27145 and modulesDC / DC converter. The mechanical design consists of 4 layers with visualizationusing Autodesk Inventor software. The shape of the tool is adapted to the shapeexhaust so that it can be removed and reinstalled with dimensions of 164.3 ????????× 205 × 23.135 ???????? and can maintain the temperature difference (????????) of 60 ° ????. ResultThe selected design uses a series configuration because it has the same amount of powerclose to the target of ? 9???? with good reliability and has protection onconverter step-down module.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
20

Wiyadi, Eri, und Lazuardi Umar. „PENGARUH HAMBATAN INTERNAL TERHADAP DAYA OUTPUT ELEMEN TERMOELEKTRIK GENERATOR TIPE 10W-4V-40s“. Komunikasi Fisika Indonesia 15, Nr. 1 (30.04.2018): 67. http://dx.doi.org/10.31258/jkfi.15.1.67-70.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Thermoelectric generator Type 10W-4V-40s powered by Seebeck effect by utilizing temperature difference in both sides of the element. The hot side (Th) of a TEG element is placed on a stand made of Aluminum-Dural material and given a heat source derived from a heater, on the cold side (Tc) TEG element installed heatsink to reduce heat energy through the cold side and keep the temperature low. The measurement of output power (PL) is done by variation of RL from 0 Ω to 20 Ω under temperature difference conditions (ΔT) varies with constant Tc at 30ºC, the result of the research indicates that the output power (PL) of the thermoelectric element is maximum at RL = 1 Ω when the minimum load decreases and is proportional to the increase in RL resistance. The internal resistance value (Rint) of the TEG element increases in proportion to the magnitude of ΔT on both sides of the element, on Tc and Th at room temperature (30ºC) the value of Rint is 0.85 Ω and the maximum value at ΔT = 50ºC is 1,043 Ω. This indicates that the TEG element depends not only on ΔT on both sides of the module, but also depends on the amount of temperature range used.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
21

Muntini, Melania Suweni, Meylusari Maghfirotul Afiyanti, Faisal Fikri Oktaviantoni, Wanacaporn Namhongsab, Surasak Ruamrukb, Nattee Khottummee und Tosawat Seetawa. „Fabrikasi Modul Termoelektrik Generator (TEG) menggunakan Semikonduktor Tipe-p SbTe dan Tipe-n BiTe“. Jurnal Fisika dan Aplikasinya 16, Nr. 1 (28.02.2020): 61. http://dx.doi.org/10.12962/j24604682.v16i1.6216.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
22

Putra, Aby Elsa, Rifky Rifky und Agus Fikri. „Pemanfaatan Panas Buang Atap Seng dengan Menggunakan Generator Termoelektrik sebagai Sumber Energi Listrik Terbarukan“. Prosiding Seminar Nasional Teknoka 3 (11.01.2019): 38. http://dx.doi.org/10.22236/teknoka.v3i0.2911.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This research was conducted to utilize waste heat energy zinc roof for a revamped into a source of electrical energy. Waste heat utilization of zinc using thermoelectric generator type of TEC-12706 to convert thermal energy into electrical energy and the fan with speed 5 m/s to hold a low temperature in a cold area of heatsink. This research was conducted using a test simulation tool made by zinc, aluminum and acrilic. Waste heat utilization of testing zinc roof done starting at 09.00 WIB until 15.00 WIB for 3 days, with some measured parameters required as the intensity of solar radiation (Es), airspeed (v), current (I), power (W) and temperature (T) some of which are found in the system tools of simulation testing. From the results of testing performed, the value of the highest efficiency i.e. of 0,00888% and the largest electrical power generated in the amount of 0,0042 W. A high intensity of the solar radiation it will affect the temperature of the environment which will also have an effect on the temperature in the cold area of heatsink, then the value of the temperature difference will also be affected. Heat resistance value on the system also affects the value of the waste heat energy can be changed into electrical energy.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
23

Rifal, Mohamad, Nurmala Shanti Dera und Rifaldo Pido. „PERANCANGAN PROTOTYPE HYBRID ENERGI ANTARA SOLAR CELL DAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG)“. Gorontalo Journal of Infrastructure and Science Engineering 3, Nr. 2 (01.10.2020): 1. http://dx.doi.org/10.32662/gojise.v3i2.1179.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Until 2012, the electrification ratio in Gorontalo Province was 64.35%. The potential of primary energy available in Gorontalo to generate electrical energy is quite large and has opportunities to be developed, be it hydro, solar, or geothermal. The use of sunlight as a source of electrical energy is carried out using solar cells or solar panels. Solar panels can be used to convert solar radiation into electrical energy. The electric voltage generated by the solar panels can be used to charge the battery. Besides, the potential for thermal energy from hot springs can also be used as electrical energy by using a Thermoelectric Generator (TEG). The purpose of this study is to test whether the use of thermoelectric placed on aluminum plates can increase the voltage output of the thermoelectric generator and compare the resulting output voltage between hybrid energy, (solar cell and thermoelectric generator). The method used in this study is to measure the output voltage generated by the solar panels and each TEG every 1 hour. Then measure the total voltage of the hybrid generator. The results showed that the voltage obtained from TEG utilization depends on the temperature received by the TEG. The highest voltage is at TEG 6 at 3.7V at 10.00. the highest hybrid voltage is 37.4 v. Sampai dengan tahun 2012 rasio elektrifikasi di Provinsi Gorontalo sebesar 64,35%[1]. Potensi energi primer yang tersedia di Gorontalo untuk membangkitkan energi listrik cukup besar dan mempunyai peluang untuk dikembangkan baik itu tenaga air, matahari maupun tenaga panas bumi. Pemanfaatan cahaya matahari sebagai sumber energi listrik dilakukan dengan menggunakan solar sel atau panel surya. Panel surya dapat dimanfaatkan untuk mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat dipakai untuk mengisi baterai. Selain itu juga Potensi energi panas dari sumber air panas juga dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik dengan menggunakan Thermoelectric Generator (TEG). Tujuan dari penelitian ini yaitu menguji apakah penggunaan Termoelektrik yang diletakkan pada pelat almunium dapat meningkatkan output tegangan dari thermoelektrik generator dan membandingkan tegangan output yang dihasilkan antara hybrid energy, (solar cell dan thermoelektrik generator). Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mengukur tegangan output yang dihasilkan oleh panel surya dan masing-masing TEG tiap 1 jam. Kemudian mengukur tegangan total pembangkit hybrid. Hasil penelitian menunjukan bahwa tegangan yang di dapatkan dari pemanfaatan TEG tergantung dari suhu yang di terima oleh TEG tersebut. tegangan paling tinggi berada pada TEG 6 sebesar 3.7V pada pukul 10.00. tegangan hybrid paling tinggi yaitu 37.4 v.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
24

Adriani, Adriani. „ANALISIS TEKNOLOGI PEMBANGKIT LISTRIK BIOMASSA PADA SISTEM PENCAHAYAAN PETERNAKAN AYAM DI DESA BORIMATANGKASA KEC. BAJENG BARAT“. VERTEX ELEKTRO 1, Nr. 2 (28.08.2019): 40–51. http://dx.doi.org/10.26618/jte.v1i2.2383.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Beternak Ayam adalah Salah satu pengeluaran terbesar peternakan ayam adalah kebutuhan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat teknologi pembangkit listrik biomassa pada sistem penyahayaan peternakan ayam Dalam pemanfaatan alat pembangkit listrik Biomassa dengan menggunakan generator termoelektrik, kegiatan yang dilakukan : Melaukan survai peternakan ayam, Pengecekan alat, Menyiapkan bahan pembakaran pada alat pembangkit listrik Biomassa, Pengambilan data. Pengambilan data yaitu, Pertama Biomassa (Kayu) adapun hasil yang didapatkan yaitu tegangan paling tertinggi yaitu 11.0 V dengan suhu 44.3 °C dan arus 60.0 mA\ 0.06A. Data ke dua Biomassa Kotoran ternak (Sapi) hasil yang didapatkan menghasilkan tegangan paling tertinggi yaitu 9,04 V dengan suhu 42,6 ° C dan arus 65,2 mA/ 0,065A. Data ke Tiga Biomassa Kotoran ternak (Ayam) hasil yang didapatkan menghasilkan tegangan paling tertinggi yaitu 8,00 V dengan suhu 42,8 ° C dan arus 31,5 mA/ 0,0315 A. Selisih perbandingan antara PLN dan Biomassa kayu yaitu Rp 122.019 kemudian selisih antara PLN dan Biomassa kotoran sapi Rp 122.547 sedangkan selisih antara PLN dan kotoran ayam yaitu Rp 124.132. pembakaran Biomassa Kayu lebih stabil di bandingkan Kotoran Ternak,karena Biomassa kayu dapat mencapai tegangan 11V sedangkan pembakaran Biomassa kotoran ternak khususnya kotoran Sapi kurang stabil dan hanya mencapai tegangan 9 V dan untuk Biomassa kotoran ayam pembakarannya tidak stabil dan tegangannya hanya mencapai 7 V.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
25

., Ryanuargo, Syaiful Anwar und Sri Poernomo Sari. „Generator Mini dengan Prinsip Termoelektrik dari Uap Panas Kondensor pada Sistem Pendingin“. Jurnal Rekayasa Elektrika 10, Nr. 4 (20.03.2014). http://dx.doi.org/10.17529/jre.v10i4.1108.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie