Auswahl der wissenschaftlichen Literatur zum Thema „Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan“

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Inhaltsverzeichnis

Machen Sie sich mit den Listen der aktuellen Artikel, Bücher, Dissertationen, Berichten und anderer wissenschaftlichen Quellen zum Thema "Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Zeitschriftenartikel zum Thema "Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan"

1

Pertiwi, Sathi. „Peningkatan Motivasi Belajar Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Mata Pelajaran PKn Kelas V SDN Jombang 2 Ciputat“. Jurnal Inovasi Pendidikan MH Thamrin 1, Nr. 1 (10.09.2019): 41–49. http://dx.doi.org/10.37012/jipmht.v1i1.6.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SDn Jombang 2 Ciputat kelas V. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh secara kualitatif adalah data observasi , data tentang efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. data diperoleh kuantitatif adalah data tentang motivasi belajara siswa pada pembelajaran Pkn tentang mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang meningkat, hal ini dilaksanakan dengan melalui tahapan – tahapan yaitu mengorientasi siswa kepada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, penyelidikan baik secara individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada tahapan penyelidikan individu, dapat melatih siswa untuk mandiri dan bertanggung jawab pada suatu masalah dengan peranan guru yang selalu membimbing dan mengarahkan proses penyelidikan dengan baik, sementara itu keaktifan siswa semakin meningkat, siswa benar – benar melakukan pembelajaran secara langsung. Peningkatan ini hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Pkn kelas IV pada siklus II meningkat cukup signifikan dibandingkan pada siklus I , dimana bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I mencapai 75% atau sekitar 15 orang dan yang belum tuntas belajar 25 % atau sekitar 5 orang. Sedangkan pada siklus II mencapai 85% atau sekitar 17 orang dan yang belum tuntas belajar 15 % atau 3 orang. Ini membuktikan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Fardian, Andi, und Gerralda Chintyaarizma Putriaksa. „PERAN PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) DI INDONESIA DALAM MENANGANI KASUS HUMAN TRAFICKING“. Widya Pranata Hukum : Jurnal Kajian dan Penelitian Hukum 3, Nr. 1 (29.02.2020): 40–55. http://dx.doi.org/10.37631/widyapranata.v3i1.83.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Human traficking atau perdagangan orang telah menjadi masalah serius di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meminimalisir sekaligus menangani kasus tindak pidana perdagangan orang adalah membentuk Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran P2TP2A di Indonesia menangani kasus human traficking. Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. P2TP2A di Indonesia, dalam kaitannya dengan penanganan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), telah melakukan beberapa hal, antara lain:pencegahan,menerima pengaduan, penyelidikan, rehabilitasi,penanganan, reintegrasi (pemulangan), pelatihan kemandirian. Masalah dan kendala yang dihadapi oleh P2TP2A, antara lain sebagai berikut:: pendanaan, masyarakat enggan untuk melapor adanya masalah,proses penyesuaian kelembagaan yang baru, tidak semua instansi pemerintah yang menangani TPPO mehamami prosedur, belum jelasnya kebijakan restitusi, belum adanya SOP pelayanan korban sehingga pelayanannya berjalan sendiri-sendiri, adanya tumpang-tindih tupoksi antar-stakeholder, dan tidak semua orang bekerja dengan empati.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Badotra, Sumit, und S. N. Panda. „A REVIEW ON SOFTWARE-DEFINED NETWORKING ENABLED IOT CLOUD COMPUTING“. IIUM Engineering Journal 20, Nr. 2 (02.12.2019): 105–26. http://dx.doi.org/10.31436/iiumej.v20i2.1130.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Making use of Internet of Things (IoT) is becoming the necessity of today’s life. The data collected and stored through IoT devices comes from the cloud and therefore cloud computing is acting as a backbone for supporting IoT. But it is easy to forget that the cloud is not completely digital in some areas of the world and there is a need for a data centre where data storage can be achieved. Cloud data centres are facing many difficulties and issues because they are using traditional methods of networking. This is where Software Defined Networking (SDN) has come into view; where it has changed the way traditional networks are operated. For example, the separation of the intelligence of the network devices within the data path can be useful in making networks agile and manageable. This paper aims to provide problem areas in the networking used by the cloud data centres and the role of SDN to overcome these issues. Platforms for providing the experimental setup for collaboration between SDN and cloud will ultimately be beneficial in setting up the SDN- enabled IoT cloud, and this is also discussed with the open research problems. ABSTRAK: Penggunaan Internet Benda (IoT) menjadi keperluan kepada kehendak hari ini. Data yang dikumpul dan disimpan melalui peranti IoT berasal dari awan dan oleh itu pengkomputeran awan bertindak sebagai tulang belakang bagi menyokong IoT. Tetapi, satu perkara yang dilupakan adalah bahawa awan itu tidak sepenuhnya digital, di suatu tempat dalam dunia ini, terdapat keperluan pada pusat data di mana penyimpanan data boleh dicapai. Pusat data awan menghadapi banyak masalah dan isu kerana ianya menggunakan kaedah rangkaian tradisional. Di sinilah Perisian Definisi Perangkaian (SDN) dipandang; ia telah mengubah cara rangkaian tradisional dikendalikan. Sebagai contoh, pemisahan kecerdasan peranti rangkaian dengan laluan data berguna bagi membuat rangkaian pintar dan boleh diurus. Kajian ini bertujuan bagi menyediakan ruang masalah dalam rangkaian yang digunakan oleh pusat Data Awan dan peranan SDN dalam mengatasi masalah ini. Platform persediaan eksperimen bagi kerjasama SDN dan awan akhirnya bermanfaat dalam menubuhkan pengaktifan-SDN awan IOT, juga turut dibincangkan dalam kajian ini berkenaan masalah penyelidikan terbuka.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

El-Razy, KM Ridho, Hasan Asari, KMS Badaruddin, ST Zailia und Dina Fahira. „Kota Qom Sebagai Pusat Pendidikan Madzhab Syi’ah: Sejarah dan Perkembangannya“. El-Idare: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 9, Nr. 2 (31.08.2023): 22–33. http://dx.doi.org/10.19109/elidare.v9i2.19110.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Isu-isu sensitif kemadzhaban antara Sunni dan Syi'ah kian marak memenuhi ruang informasi masyarakat Indonesia terutama pasca meletusnya Perang Saudara Suriah. Selain itu, para mahasiswa Indonesia lulusan Kota Qom, Iran, dianggap sebagai generasi Syi'ah terbaru yang memiliki misi menyebarkan kesyi'ahan dan kerap berkonflik dengan kelompok lain. Tulisan ini berusaha menjawab rumusan masalah, "bagaimana sejarah dan perkembangan Kota Qom sebagai pusat pendidikan madzhab Syi’ah di Iran ?." Metodologi penulisan yang dipakai ialah berdasarkan pendekatan kualitatif melalui penyelidikan historik dengan melakukan studi pengumpulan data dokumentasi. Penelitian ini membuktikan bahwa Qom telah menjadi basis penting kesyi'ahan di Persia sejak banyak Kaum Alawi (keturunan Ali bin Abi Thalib) bermigrasi di awal abad masa keislaman. Kemudian antara abad ke-9 hingga ke-10 berdiri dua situs penting perziarahan Syi'ah yakni Makam Fathimah Ma'shumah dan Masjid Jamkaran. Pada rentang yang sama Fuqaha generasi Awal Syi'ah bermukim di sini yakni Syaikh Shaduq dan Syaikh Al-Kulaini. Namun peran vital Qom menguat di masa Safawi hingga Qajar antara abad ke-16 hingga ke-19 dengan Madrasah Feiziyeh sebagai ikonnya. Filsuf Syi'ah juga sempat berkarya di sana, antara lain Mulla Shadra dan Mulla Al-Razzaq Lahiji. Meski melemah di awal abad ke-20, peran Ayatollah Haeri Yazdi dalam membangun Hauzah Ilmiah / Seminari Qom pada 1922 menandai kemajuan yang bahkan menyaingi Najaf sebagai pusat pendidikan Syi'ah. Ayatollah Khomeini adalah tokoh besar lulusan sekolah itu yang menjadikan Qom sebagai basis Revolusi Iran 1979. Hingga sekarang kota ini diperhitungkan dalam pendidikan kesyi'ahan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Agustin, Fitriani, Verry Edy S, Dedy Gunanto und Dimas Datanaya. „GEOMAP: INOVASI PELAYANAN PUBLIK UNTUK AKSES PETA-PETA KEGEOLOGIAN INDONESIA“. JURNAL GEOMINERBA (JURNAL GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA) 8, Nr. 2 (29.12.2023): 94–107. http://dx.doi.org/10.58522/ppsdm22.v8i2.137.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Digitalisasi pelayanan publik adalah sebuah inovasi pada era industri 4.0 sebagai langkah dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka menunjang penyelenggaraan industri 4.0 khususnya yang berbasis energi dan sumber daya mineral, akses terhadap data – data dasar kegeologian khususnya peta – peta teknis hasil survei dan penyelidikan geologi di Pusat Survei Geologi perlu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi digital. Pelayanan peta secara online perlu dibuat agar data peta-peta tersebut dapat diakses secara luas tanpa terbatas waktu dan tempat. Paper ini bertujuan untuk mengkonsep, mendesain serta membuat sebuah platform layanan publik berbasis online untuk mengakses data peta - peta kegeologian. Metoda design thinking digunakan dalam merancang aplikasi GeoMap yang berdasarkan pada prinsip problem - solving dan user oriented. Proses berfikir menggunakan metode design thinking dimulai dengan mengevaluasi dan memformulasikannya ke dalam bentuk pertanyaan terbuka. Ada lima tahapan dalam penyelesaian masalah menggunakan metode design thinking yaitu: Emphatize - Define - Ideate - Prototype - Test. Dengan menggunakan metode berfikir dan tahapan penyelesaian masalah dengan pendekatan design thinking, aplikasi GeoMap versi web berbasis online berhasil dikonsep, didesain dan dibuat untuk mengakses data peta - peta kegeologian secara luas dimanapun tanpa terikat waktu dan tempat. GeoMap sebagai platform inovasi pelayanan publik mampu memangkas SOP pelayanan peta dari 19 (sembilan belas) hari menjadi kurang dari 2 (dua) jam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Barri, Muhammad Hablul, Bandiyah Sri Aprillia, Ahmad Sugiana und Kharisma Bani Adam. „INTEGRASI MODUL ENERGI SURYA UNTUK MEMBANTU SISTEM KELISTRIKAN DI PONDOK PESANTREN DARUL BAYAN KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN BANDUNG“. J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat 6, Nr. 1 (30.06.2021): 122–27. http://dx.doi.org/10.25047/jdinamika.v6i1.2368.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Pesantren Darul Bayan di bawah naungan pembinaan Yayasan Darul Bayan Pembangun Peradaban terletak daerah di Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa-Barat. Luas tanah yang dimiliki pesantren Darul Bayan sekitar 3000 (tiga ribu) meterpersegi, Di samping kegiatan kepesantrenan, Yayasan Darul Bayan Pembangun Peradaban membuat sekolah non formal (madrasah alquran) yaitu mulai dari tingkat SD sampai SMA, Jumlah santri kurang lebih ada 250 orang putra-putri, dua keluarga yang menetap, dan 20 orang guru. Pemenuhan energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari di pesantren ini bersumber dari PLN dengan total daya sebesar 4400 VA. Biaya bulanan untuk penggunaan listrik rata-rata mencapai Rp 1.500.000 (satu setengah juta rupiah) tiap bulan. Biaya sebesar itu tentu sangat memberatkan, sebab tidak semua santri berkecukupan untuk membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sebagai sumber biaya operasional bulanan. Oleh karena itu perlu ada upaya untuk meringankan biaya yang ditanggung pesantren. Masalah lain adalah keandalan listrik atau gangguan terputusnya saluran dan drop tegangan, serta sistem penerangan gerbang depan serta penerangan bilik di pesantren belum memadai. Untuk membantu meringankan biaya bulanan dan meningkatkan keandalan kelistrikan, maka dipasang Pembangkit Lisrik Tenaga Surya (PLTS). Sistem tersebut meliputi panel sel surya (gabungan beberapa modul sel surya), baterai, inverter, monitoring-kontroler, saklar, stop kontak, sensor photocell, dan pelengkap lainnya. Panel sel surya akan mengalirkan energi menuju baterai pada siang hari, pada malam hari lampu dapat dinyalakan secara otomatis maupun manual. Power House atau Pusat Daya PLTS akan dipasang di bangunan utama pondok pesantren, sehingga pemantauan PLTS akan lebih mudah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Barri, Muhammad Hablul, Bandiyah Sri Aprillia, Ahmad Sugiana und Kharisma Bani Adam. „INTEGRASI MODUL ENERGI SURYA UNTUK MEMBANTU SISTEM KELISTRIKAN DI PONDOK PESANTREN DARUL BAYAN KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN BANDUNG“. J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat 6, Nr. 1 (30.06.2021): 122–27. http://dx.doi.org/10.25047/j-dinamika.v6i1.2368.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Pesantren Darul Bayan di bawah naungan pembinaan Yayasan Darul Bayan Pembangun Peradaban terletak daerah di Desa Cilayung Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa-Barat. Luas tanah yang dimiliki pesantren Darul Bayan sekitar 3000 (tiga ribu) meterpersegi, Di samping kegiatan kepesantrenan, Yayasan Darul Bayan Pembangun Peradaban membuat sekolah non formal (madrasah alquran) yaitu mulai dari tingkat SD sampai SMA, Jumlah santri kurang lebih ada 250 orang putra-putri, dua keluarga yang menetap, dan 20 orang guru. Pemenuhan energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari di pesantren ini bersumber dari PLN dengan total daya sebesar 4400 VA. Biaya bulanan untuk penggunaan listrik rata-rata mencapai Rp 1.500.000 (satu setengah juta rupiah) tiap bulan. Biaya sebesar itu tentu sangat memberatkan, sebab tidak semua santri berkecukupan untuk membayar sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) sebagai sumber biaya operasional bulanan. Oleh karena itu perlu ada upaya untuk meringankan biaya yang ditanggung pesantren. Masalah lain adalah keandalan listrik atau gangguan terputusnya saluran dan drop tegangan, serta sistem penerangan gerbang depan serta penerangan bilik di pesantren belum memadai. Untuk membantu meringankan biaya bulanan dan meningkatkan keandalan kelistrikan, maka dipasang Pembangkit Lisrik Tenaga Surya (PLTS). Sistem tersebut meliputi panel sel surya (gabungan beberapa modul sel surya), baterai, inverter, monitoring-kontroler, saklar, stop kontak, sensor photocell, dan pelengkap lainnya. Panel sel surya akan mengalirkan energi menuju baterai pada siang hari, pada malam hari lampu dapat dinyalakan secara otomatis maupun manual. Power House atau Pusat Daya PLTS akan dipasang di bangunan utama pondok pesantren, sehingga pemantauan PLTS akan lebih mudah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Wijaya, Mualim, und Akhmadani Zulkarnain. „Kesalahan Berbicara Bahasa Arab Santri Pondok Pesantren Darul Lughah Wal Karomah“. Jurnal Educatio FKIP UNMA 9, Nr. 2 (30.06.2023): 1141–46. http://dx.doi.org/10.31949/educatio.v9i2.5257.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Praktek bahasa sering melibatkan kesalahan, yang dapat dikaitkan dengan berbagai masalah dengan penggunaan bahasa pertama dan kedua. Beberapa siswa tidak menyadari banyak kesalahan kosakata yang dibuat. Tidak mungkin memisahkan kesalahan linguistik dari pengajaran bahasa. Hal ini mengingat bahwa siswa akan membuat kesalahan tata bahasa saat belajar bahasa. Jika kesalahan umum yang dibuat oleh pembelajar bahasa diidentifikasi, kesalahan tersebut dapat dikurangi atau bahkan dihindari. Selain itu, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dan strategi analisis deskriptif. Kemudian, ada tiga jenis metode pengumpulan data: dokumentasi, wawancara, dan observasi Strategi analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa empat kesalahan utama yang dilakukan siswa ketika berbicara bahasa Arab adalah masalah fonologis, morfologis, sintaksis, dan semantic. Juga, penelitian ini dilakukan di pusat pengembangan bahasa asing Pesantren Darul Lughah, di mana banyak siswa masih berbicara dalam bahasa rumah mereka, yang berkontribusi pada kesalahan tata bahasa yang ada dan mendukung penggunaan bahasa ini. Lalu ada studi yang dilakukan untuk mengidentifikasi kesalahan dan memperbaikinya. Dalam penelitian ini, metodologi kualitatif dan strategi analisis deskriptif digunakan. Kemudian, ada tiga jenis metode pengumpulan data: dokumentasi, wawancara, dan observasi. Strategi analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penyelidikan ini menunjukkan adanya permasalahan fonologis, morfologis, sintaksis, dan semantik. empat jenis kesalahan utama yang dilakukan siswa saat berbicara bahasa Arab. Dan penyebab kejadian tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Faishol, Muhammad, Rukhaini Fitri Rahmawati und Muchsin Muchsin. „KEGAGALAN INTEGRASI TEKNOLOGI DALAM INOVASI PENDIDIKAN ; TELAAH KRITIS APLIKASI DIGITAL (APK DAN WEB) UNTUK PNS GPAI SMA/SMK DI JAWA TIMUR“. Jurnal Sains Riset 14, Nr. 1 (02.04.2024): 405–14. http://dx.doi.org/10.47647/jsr.v14i1.2294.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kebijakan penerapan aplikasi digital seringkali menghadapi berbagai masalah dan hambatan, bahkan ada kasus dimana implementasinya berakhir dengan kegagalan. Sebagai bukti, banyak aplikasi digital yang telah dibangun hanya digunakan dalam waktu beberapa tahun saja, setelah itu tidak lagi aktif. Bahkan lebih serius lagi, dengan banyaknya aplikasi digital yang diperkenalkan, pekerjaan yang seharusnya menjadi lebih sederhana dan efisien, justru menjadi lebih rumit dan membingungkan. Penelitian ini menjadi sangat penting untuk dilakukan dengan beberapa tujuan utama. Pertama, untuk mengevaluasi anggaran pemerintah dalam menerapkan aplikasi digital (baik berupa aplikasi seluler maupun situs web) yang seringkali mencapai angka yang sangat besar. Kedua, untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat integrasi aplikasi digital oleh pemerintah pusat dan daerah, sehingga pelaksanaannya bisa menjadi lebih efektif dan lancar. Penelitian ini fokus pada penyelidikan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam mengintegrasikan aplikasi digital (baik aplikasi seluler maupun situs web) PNS GPAI di Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan wilayah Jawa Timur. Kualitatif menjadi pendekatan pada penelitian ini. Data dari observasi dan pengamatan berkas-berkas yang berkaitan. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pengembangan aplikasi digital (baik aplikasi seluler maupun situs web) dalam beberapa aspek, yaitu: a) Faktor organisasi b) Faktor sumber daya manusia c) Faktor teknologi d) Faktor layanan e) Faktor proses. Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan pemerintah pusat dan daerah bisa mengambil langkah strategis dalam mengimplementasikan aplikasi digital, sehingga keberhasilannya dapat ditingkatkan dan kegagalan dapat dihindari.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

I Nyoman Arjana Arta, Yetrie Ludang und Kusnida Indrajaya. „Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Pasraman Widya Bakti di Yayasan Pura Pitamaha Kota Palangka Raya“. Journal of Environment and Management 3, Nr. 1 (16.03.2022): 8–15. http://dx.doi.org/10.37304/jem.v3i1.4281.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Alasan penyelidikan ini adalah adanya keunikan tertentu dari Pasraman Widya Bakti yang saat ini berada di bawah naungan Yayasan Pura Pitamaha. Pasraman ini masih eksis hingga saat ini dan telah meraih banyak keberhasilan baik di provinsi Kalimantan Tengah maupun di tingkat nasional. Dengan banyaknya capaian tersebut, maka peneliti merumuskan masalah penelitian bagaimana proses pengelolaan di Pasraman, apa saja faktor pendukungnya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengelolaan Pasraman, faktor pendukung, dan dampak program pendidikan terhadap masyarakat belajar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari ketua, sekretaris, dan tutor Pasraman, serta dari orang tua warga belajar. Model interaktif digunakan dalam analisis data, yang meliputi langkah-langkah berikut: Pengumpulan data, peringkasan, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen telah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik dalam penyelenggaraan Pasraman, 2) faktor pendukung dalam penyelenggaraan Pasraman adalah semangat, integritas pengurus dan tutor, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, motivasi belajar. warga belajar, dan dukungan orang tua dari warga belajar, 3) dampak program terhadap warga belajar adalah tercapainya keberhasilan dalam berbagai perlombaan, pengembangan karakter yang lebih baik, dan nilai pendidikan agama dan pendidikan karakter yang memuaskan di sekolah formal.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie