Auswahl der wissenschaftlichen Literatur zum Thema „Preparativ kromatografi“

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Machen Sie sich mit den Listen der aktuellen Artikel, Bücher, Dissertationen, Berichten und anderer wissenschaftlichen Quellen zum Thema "Preparativ kromatografi" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Zeitschriftenartikel zum Thema "Preparativ kromatografi"

1

Nursid, Muhammad, Ekowati Chasanah, Murwantoko Murwantoko und Subagus Wahyuono. „Isolasi Senyawa Sitotoksik dari Kapang Emericella nidulans“. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 6, Nr. 2 (18.12.2011): 119. http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v6i2.404.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kapang laut dikenal sebagai sumber penting metabolit farmakologi aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa sitotoksik dari kapang laut Emericella nidulansyang diisolasi dari ascidia Aplidium longithoraxdari Taman Nasional Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kapang dikultivasi pada labu 3 L sebanyak 20 labu, masing-masing mengandung 1 L media SWS (mengandung 1% pati dapat larut, 0,2% pepton soya, dan 1 L air laut) dan diinkubasi dalam kondisi statis pada suhu 27–28oC selama 5 minggu. Miselium kapang diekstraksi dengan campuran pelarut diklorometan–metanol (1 :1 v/v) sebanyak 3 kali. Fraksinas i dilakukan dengan menggunakan kolom vakum SiO2 2 x 12 cm dan isolasi dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis preparatif. Uji sitotoksik dengan metode MTT (3-(4,4-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyl-tetrazolium bromide) terhadap pertumbuhan sel T47D, digunakan sebagai panduan dalam proses isolasi. Senyawa sitotoksik berhasil diisolasi dari ekstrak miselium, terelusi pada menit ke-15 pada kromatogram kromatografi cair kinerja tinggi. Senyawa ini memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai IC50 sebesar 6,3 µg/mL.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Bone, Mahfuzun, Yusnita Rifai und Gemini Alam. „Karakterisasi Senyawa Bioaktif Antimikroba Ekstrak Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine Bulbosa (MILL.) URB.)“. Jurnal Sains dan Kesehatan 2, Nr. 1 (30.06.2019): 63–69. http://dx.doi.org/10.25026/jsk.v2i1.119.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
bulbosa adalah tanaman khas suku Kalimantan yang telah digunakan secara turun-temurun sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakterisasi senyawa aktif antimikroba E. bulbosa. Tahapan penelitian diawali dengan ekstraksi E.bulbosa dengan pelarut metanol dan partisi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, n-butanol. Uji Skrining antimikroba ekstrak methanol, n-heksan, etil asetat, dan n-butanol dengan konsentrasi 1 mg/mL. Ekstrak n-heksan difraksinasi dengan kromatografi cair vakum dan direfraksinasi kembali menggunakan sepacore. Fraksi aktif diisolasi dengan kromatografi lapis tipis preparatif dan diperoleh isolat aktif E. bulbosa. Hasil Identifikasi berdasarkan kromatogram menunjukkan isolat aktif E.bulbosa adalah golongan naphthalene. interpretasi data spektroskopi FTIR isolat aktif E.bulbosa menunjukkan adanya gugus OH hidroksil, CH alifatik, dan C=O. Hasil Interpretasi data 1H NMR isolat aktif E. bulbosa menunjukkan Data 1H NMR memperlihatkan adanya spektrum dari atom H-6 dengan nilai δ 6,92 ppm Mult. doblet dan J 10,5 Hz, spektrum dari atom H-8 dengan nilai δ 7,75 ppm, Mult. doblet dan J 10,5 Hz, spektrum dari atom H-9 dengan nilai δ 6,29 ppm, dan spektrum H-11 dengan nilai δ 3,21 ppm. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) isolat aktif E.bulbosa terhadap bakteri uji V. cholera, B. subtilis, S. mutans, S. aureus 0,0125% dan bakteri E. coli 0,025%. Disimpulkan bahwa isolat aktif E. bulbsoa adalah golongan senyawa naftalen dan memiliki aktivitas antimikroba.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Wahyuni, Wulan Tri, Herdiyanto Herdiyanto und Mohamad Rafi. „Metode Ekstraksi dan Pemisahan Optimum Untuk Isolasi Xantorizol dari Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)“. Jurnal Jamu Indonesia 2, Nr. 2 (31.07.2017): 43–50. http://dx.doi.org/10.29244/jji.v2i2.31.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Xantorizol merupakan senyawa penciri utama temulawak (Curcuma xanthorrhiza). Penelitian ini bertujuan menentukan metode ekstraksi dan pemisahan optimum untuk isolasi xantorizol dari rimpang temulawak. Maserasi dan sokletasi digunakan untuk mengekstraksi xantorizol dengan pelarut metanol, dietil eter, dan n-heksana. Pemisahan dilakukan dengan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif dan hasil pemisahan dikarakterisasi berdasarkan spektrum inframerah dan kromatografi gas-spektrum massa (KG-SM), sementara persentase kemurniannya ditentukan dengan kromatografi cair kinerja tinggi. Ekstrak n-heksana dari teknik maserasi memiliki kandungan xantorizol lebih tinggi dibanding ekstrak lainnya yaitu sebesar 168 mg/g sampel. Fraksi ke-4 hasil pemisahan kolom terhadap ekstrak n-heksana memberikan dua spot pada KLT dengan Rf 0.54 dan 0.68, spot dengan Rf 0.54 diduga merupakan xantorizol (dikonfirmasi dengan KG-SM). Pemurnian lebih lanjut dengan KLT preparatif terhadap fraksi ke-4 menghasilkan xantorizol dengan rendemen sebesar 0.016 % berdasar bobot sampel dan tingkat kemurnian sebesar 87.40 %.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Faramayuda, Fahrauk, Soraya Riyanti, Adella Shindy Pratiwi, Totik Sri Mariani, Elfahmi Elfahmi und Sukrasno Sukrasno. „Isolasi Sinensetin dari Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus Blume miq.) Varietas Putih“. JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research 6, Nr. 2 (13.07.2021): 111. http://dx.doi.org/10.20961/jpscr.v6i2.48084.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>Kumis kucing mengandung metabolit sekunder sinensetin yang termasuk ke dalam golongan senyawa flavonoid. Sinensetin berpotensi sebagai agen antivirus dan imunomodulator. Tujuan penelitian ini adalah standardisasi tanaman kumis kucing varietas putih dan upaya produksi senyawa sinensetin. Ekstraksi dilakukan dengan metoda maserasi. Tahap pemisahan lanjutan dilakukan dengan metoda ekstraksi cair-cair, kromatografi kolom dan kromatografi cair vakum. Hasil ekstraksi cair-cair terpilih tiga fraksi yaitu fraksi air, etil asetat dan n-heksana. Sebanyak 2,08 gram fraksi etil asetat dilanjutkkan pada tahap pemisahan lanjutan menggunakan kromatografi cair vakum dengan fasa diam silika gel H60 dan fasa gerak n-heksana dan etil asetat. Hasil dari kromatografi cair vakum diperoleh sebanyak 11 subfraksi. Penggabungan dilakukan pada subfraksi 8-11 yang terdeteksi adanya senyawa sinensetin, selanjutnya terhadap subfraksi gabungan dilakukan pemisaahan lanjutan dengan kromatografi kolom. Hasil pemisahan dengan kromatografi kolom diperoleh subfraksi sebanyak 142 vial. Pada subfraksi hasil kromatografi kolom nomor 91-114 terdeteksi adanya isolat sinensetin. Kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) gabungan subfraksi kromatografi kolom 91-114 (SFK) menunjukkan adanya senyawa sinensetin. Berdasarkan hasil pemeriksaan kemurnian dengan menggunakan KLT 2 dimensi dan analisis profil spektrum UV isolat diduga senyawa sinensetin. </p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Fasya, Ahmad Ghanaim, Bagas Purwantoro, Lulu'atul Hamidatu Ulya und Mujahidin Ahmad. „Aktivitas Antioksidan Isolat Steroid Hasil Kromatografi Lapis Tipis dari Fraksi n-Heksana Hydrilla verticillata“. ALCHEMY 8, Nr. 1 (31.03.2020): 23–34. http://dx.doi.org/10.18860/al.v8i1.9936.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Hydrilla verticillata is one of Allah SWT creations that potential as an antioxidant. This study’s objectives were to determine antioxidant activity and identify steroid isolates of n-hexane fraction of H. verticillata. The steroid compounds were extracted using methanol solvent. The methanol extract was hydrolyzed with HCl 2 N and partitioned using n-hexane. The n-hexane fraction was tested phytochemically and separated using thin-layer chromatography (TLC). The steroids compounds were identified using UV-Vis spectrophotometer, FTIR, and LC-MS/MS. The result showed that maceration extraction produced 5.14% yield, whereas n-hexane fraction produce 47.95% yield. Steroid separation through analytical TLC revealed that n-hexane: ethyl acetate (4:1) as the best eluant with 12 spots, while separation using preparative TLC yielded 19 spots. Steroid isolate from TLC preparative has antioxidant activity with EC50 of 5.109 ppm. Identification of steroid compounds using UV-Vis produced maximum wavelengths at 203.9 and 276 nm, while using FTIR indicated the presence of O-H group, geminal dimethyl, C=O, C=C, secondary C-OH, and =C-H (alkene) which might contain steroid compounds. The result of LC-MS/MS showed the presence of β-sitosterol. Hydrilla verticillata merupakan salah satu ciptaan Allah SWT yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan dan mengidentifikasi senyawa steroid pada isolat hasil pemisahan fraksi n-heksana H. verticillata. Senyawa steroid diekstraksi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak pekat metanol dihidrolisis dengan HCl 2 N dan dipartisi dengan n-heksana. Fraksi n-heksana hasil partisi diuji fitokimia dan dipisahkan senyawanya menggunakan KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Identifikasi dilakukan menggunakan UV-Vis, FTIR, dan LC-MS/MS. Hasil penelitian menunjukkan ekstraksi maserasi menghasilkan rendemen 5,14%, sedangkan rendemen partisi n-heksana sebesar 47,95%. Pemisahan steroid menggunakan KLT analitik menunjukkan bahwa variasi eluen terbaik adalah n-heksana: etil asetat (4:1) dengan 12 noda, sedangkan pemisahan KLT preparatif menghasilkan 19 noda. Isolat steroid hasil KLT preparatif memiliki aktivitas antioksidan dengan EC50 5,109 ppm. Identifikasi senyawa steroid menggunakan UV-Vis menunjukkan bahwa panjang gelombang maksimum sebesar 203,9 dan 276 nm, sedangkan untuk identifikasi isolat steroid menggunakan FTIR menunjukkan gugus fungsi O-H, geminal dimetil, C=O, C=C, C-OH sekunder dan =C-H (alkena) yang diduga merupakan senyawa steroid. Hasil LC-MS/MS menunjukkan adanya senyawa steroid β-sitosterol.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Cahaya Himawan, Herson, Vinsensius Surjana und Laura Prawira. „KARAKTERISASI DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIARIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) SEBAGAI INHIBITOR BAKTERI PATOGEN“. FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi 2, Nr. 2 (01.12.2012): 116–25. http://dx.doi.org/10.33751/jf.v2i2.166.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan tanaman tradisional Indonesia yangbanyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Ekstrak kunyit diketahui memiliki aktivitasantibakteri dimana khasiat obat pada kunyit berasal dari senyawa kurkuminoid yangmayoritas terdiri atas kurkumin. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan komponenkimia rimpang kunyit yang berperan sebagai inhibitor bakteri patogen. Pembuatan ekstrakrimpang kunyit menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksana, etilasetat, danetanol 96%. Uji aktivitas antibakteri ekstrak kunyit terhadap beberapa bakteri patogendilakukan dengan metode kertas cakram. Standar kurkumin digunakan sebagaipembanding. Purifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan profil Kromatografi CairKinerja Tinggi (KCKT) digunakan sebagai uji identifikasi untuk mengetahui komponen kimiarimpang kunyit yang berperan sebagai inhibitor bakteri patogen. Hasil enelitianmenunjukkan ekstrak etanol rimpang kunyit memiliki aktivitas antibakteri terhadap akteriBacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, dan Salmonella typhosa. Fraksi 2 danfraksi 3 ekstrak etanol memiliki aktivitas antibakteri tertinggi pada bakteri Escherichia coli danSalmonella typhosa. Purifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan 3 senyawayang memiliki aktivitas antibakteri dengan aktivitas tertinggi pada preparatif 1 dan preparatif 2dengan daya hambat pada lama inkubasi 24 jam sebesar 7 mm dan 8 mm untuk bakteri Escherichia coli dan sebesar 8 mm untuk bakteri Salmonella typhi. HasilKromatografi Cair Kinerja Tinggi senyawa 1 dan 2 menunjukkan puncak pada wakturetensi 3,621 dan 3,567 menit dibandingkan dengan standar kurkumin yaitu 3,570 menit.Kata kunci: Rimpang kunyit, maseri, bakteri patosigen, Kromatografi Lapis Tipis,Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Giri, Gede Sugiartha. „Identifikasi dan Penetapan Kadar Senyawa Kuinin Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Kina (Cinchona succirubra Pav. Ex Klotzsch) Secara KLT-Densitometri“. Berkala Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia (BIMFI) 7, Nr. 2 (30.12.2020): 1–12. http://dx.doi.org/10.48177/bimfi.v7i2.41.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Alkaloid kuinin terdapat pada tanaman kina yang menjadi bahan baku untuk pembuatan obat pil kina yang berkhasiat dalam pengobatan penyakit malaria. Pemilihan metode, pelarut, teknik identifikasi dan karakterisasi senyawa alkaloid kina di dalam tanaman kina (Cinchona succirubra Pav. Ex Klotzsch) perlu dilakukan dalam upaya menghasilkan senyawa dengan pemisahan terbaik. Ekstraksi dengan metode maserasi, identifikasi golongan dengan metode screening fitokimia. Fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair dan kromatografi kolom lambat. Isolasi dengan metode kromatografi preparatif dan metode KLT-Densitometri. Ekstraksi maserasi didapat hasil filtrat dengan warna coklat kemerahan. Skrining fitokimia hasil positif golongan triterpenoid dan alkaloid. Ekstraksi cair-cair didapat hasil fraksi air, fraksi etil asetat I, dan fraksi etil asetat II. KLT dan identifikasi perekasi kimia hasil positif mengandung kuinin pada fraksi etil asetat II. Kromatografi kolom didapat hasil berupa 4 fraksinasi dengan warna yang berbeda-beda. Kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) dan isolasi senyawa dengan KLT-Densitometri didapat hasil kadar kuinin rata-rata fraksi etil asetat yaitu 15,30%. Fraksi etil asetat kulit batang kina (Cinchona succirubra Pav. Ex Klotzsch) menghasilkan kadar rata-rata kuinin sebesar 15,30% sesuai dengan tanaman kina yang dibudidayakan yang mengandung alkaloid kuinin sampai 15%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Fadhly, Edwin, Dewi Kusrini und Enny Fachriyah. „Isolasi, Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Daun Rivina humilis L. serta Uji Sitotoksik Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test)“. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 18, Nr. 2 (01.08.2015): 67–72. http://dx.doi.org/10.14710/jksa.18.2.67-72.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian tentang penapisan fitokimia, isolasi, identifikasi alkaloid dari daun getih-getihan (Rivina humilis L.) serta uji sitotoksisitas dengan metode BSLT telah dilakukan. Isolasi alkaloid diawali dengan maserasi daun Rivina humilis L. dengan pelarut etanol 96%, dilanjutkan penghilangan klorofil dengan menggunakan aquades (1:1). Selanjutnya hasil maserasi tersebut dipartisi dengan pelarut n-heksana, diperoleh ekstrak n-heksana dan ekstrak etanol-air. Ekstrak etanol-air dilakukan isolasi alkaloid hingga diperoleh ekstrak alkaloid berwarna coklat kemerahan sebanyak 0,7323 gram. Pemisahan alkaloid dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis preparatif dan uji kemurniannya menggunakan metode KLT dengan berbagai eluen didapatkan 1 noda pada pita A1. Isolat alkaloid A1 berbentuk padatan putih dan mempunyai titik leleh sebesar 290-292°C. Hasil analisis spektrofotometer UV-Vis memperkirakan bahwa senyawa alkaloid A1 mempunyai struktur dasar indol. Analisis dengan spektofotometer FTIR menunjukkan adanya gugus N-H, O-H, =C-H aromatik, CH2, C=N, C=O, C=C aromatik, dan C-O eter. Sedangkan kromatogram LC-MS menunjukkan puncak tertinggi pada waktu retensi 1,8 menit dan memiliki bobot molekul sebesar 267.27 g/mol. Hasil uji sitotoksik menunjukkan bahwa ekstrak alkaloid mempunyai harga LC50 sebesar 25,439 ppm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Hainil, Sri, Dayar Arbain und Deddi Prima Putra. „Kajian Kimia Dari Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Kayu Pahit (Picrasma Javanica Bl.)“. Jurnal Sains Farmasi & Klinis 2, Nr. 1 (29.12.2015): 1. http://dx.doi.org/10.29208/jsfk.2015.2.1.41.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Senyawa utama N-1 dari fraksi etil asetat kulit batang kayu pahit (Picrasma Javanica Bl) telah diisolasi dan dikarakterisasi dengan kromatografi kolom dan dilanjutkan dengan kromatografi preparatif. elusidasi struktur dan analisis data spektrum yang digunakan ultraviolet (UV) spektroskopi, infra merah (IR), 1H RMI (Resonansi Magnet Inti), 13C RMI, Massa, COSY (Correlated Spectroscopy), HSQC (Heteronuclear Single Quantum Correlation), HMBC (Heteronuclear Multiple Bond Correlation) dan studi literatur menunjukkan bahwa senyawa yang isolasi adalah Javanicin A.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Nursid, Muhammad, Nurrahmi Dewi Fajarningsih, Hedi Indra Januar und Ariyanti Suhita Dewi. „ISOLASI SENYAWA SITOTOKSIK DARI SPONS Crella papilata“. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 4, Nr. 2 (13.12.2009): 97. http://dx.doi.org/10.15578/jpbkp.v4i2.441.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian isolasi senyawa sitotoksik dari spons Crella papilata telah dilakukan. Spons Crella papilata diambil dari Taman Nasional Kepulauan Seribu. Ekstraksi senyawa sitotoksik dilakukan dengan metode maserasi menggunakan metanol dan ekstrak kasar yang dihasilkan difraksinasi dengan kromatografi kolom fase balik. Pemisahan lebih lanjut dilakukan dengan kromatografi kolom fase normal dengan eluen campuran n-heksana/EtOAc (etil asetat) dan EtOAc/MeOH (etil asetat/metanol) secara gradien. Fraksi yang paling aktif diisolasi dengan kromatografi lapis tipis preparatif dan diidentifikasi dengan ¹H NMR (Nuclear Magnetic Resonance) dan LCMS (Liquid Chromatography Mass Spectrophotometry). Interpretasi terhadap data spektra yang dihasilkan memperlihatkan bahwa senyawa bioaktif tersebut merupakan golongan tiol yang mengandung cincin aromatik serta alkil sebagai gugus samping dengan berat molekul sebesar 291. Uji MTT [3-(4,5 dimethylthiazol-2yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromida)] menunjukkan bahwa senyawa bioaktif ini memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel HeLa dan sel Skov3 dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar 14,7 ppm dan 10,9 ppm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen

Dissertationen zum Thema "Preparativ kromatografi"

1

Jasinski, Rebecka. „Preparative chromatographyfor modified oligonucleotides : Method development for modified oligonucleotides, fromanalytical to preparative chromatography“. Thesis, Karlstads universitet, 2021. http://urn.kb.se/resolve?urn=urn:nbn:se:kau:diva-85021.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Synthetic oligonucleotides, which are short strings of DNA or RNA, are a grooving area of importance for the pharmaceutical industry and for companies that manufacture diagnostic components. The manufacturing process of synthetic oligonucleotides involves many complex processes that use separation and purification techniques like ion-exchange chromatography, ion-pair reversed phase chromatography and ultra-performance liquid chromatography. In this study, the focus lies on the purification process, where the main aim is to develop a separation and purification method for modified oligonucleotides that can be applied on different scales, from an analytical to a preparative scale. Three modified oligonucleotides, and one unmodified with 44 bases, provided by Scandinavian Gene Synthesis (Västerås, Sweden), were analysed and purified on an ultra-performance liquid chromatography and on a preparative-system. Several parameters were investigated, e.g. mobile phase composition, gradients and concentration. Practical analysis and purification were made in two scales; analytical and semi-preparative.  The results showed that the samples contained impurities that were hard to separate from the main sample. The scaling-up tests showed that, with increasing concentration, the impurities become more aggregated with the main product. Fraction analysis showed that several pure fractions were collected from the semi-preparative purification, and therefore some amount of pure sample were collected from the semi-preparative run. In conclusion, the method developed in this master thesis worked well as a significant amount of samples were purified in the semi-preparative purification, and the method worked on modified and unmodified oligonucleotides, containing different amount of modifications.
Syntetiska oligonukleotider, vilket är korta strängar av DNA eller RNA, är ett framväxande område i läkemedelsindustrin och för företag som tillverkar diagnostiska komponenter. Tillverkningsprocessen för syntetiska oligonukleotider involverar många komplexa processer som använder separation- och reningstekniker som jonbyteskromatografi, jonparskromatografi och ultra-performance kromatografi. I denna studie ligger fokus på reningsprocessen där det huvudsakliga syftet är att utveckla en separation- och renings metod för modifierade oligonukleotider som kan appliceras på olika skalor – från analytisk till preparativ skala.  Tre modifierade oligonukleotider, samt en omodifierad med 44 baser, tillhandahållet av Scandinavian Gene Synthesis (Västerås, Sverige), analyserades och renades på ett ultra-performance kromatografi system och ett preparativt reningssystem. Flertal parametrar undersöktes, bland annat mobilfasens komposition, gradienter och koncentration. Analys och rening utfördes i två skalor; analytisk och semi-preparativ skala.  Resultatet visade att proverna innehöll föroreningar som var svåra att separera från huvudkomponenten. Uppskalningstesterna visade att föroreningarna blandade sig mer med huvudkomponenten då koncentrationen ökade. Fraktionsanalyser visade att flera rena fraktioner blev ihopsamlade från den semi-preparativa reningen, som därav visade att en betydelsefull mängd rent prov blev renat i den semi-preparativa reningen. Sammanfattningsvis, den metod som utvecklats i denna uppsats fungerade bra då betydelsefulla mängder oligonukleotider kunde renas till olika grad vid den semi-preparativa reningen, samt att metoden fungerade för både modifierade och icke-modifierade oligonukleotider som innehöll olika mängder modifikationer.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie