Um die anderen Arten von Veröffentlichungen zu diesem Thema anzuzeigen, folgen Sie diesem Link: Lokal Bank.

Zeitschriftenartikel zum Thema „Lokal Bank“

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Machen Sie sich mit Top-50 Zeitschriftenartikel für die Forschung zum Thema "Lokal Bank" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Sehen Sie die Zeitschriftenartikel für verschiedene Spezialgebieten durch und erstellen Sie Ihre Bibliographie auf korrekte Weise.

1

Nurjannah, Hafidzah, Yul Efnita und Eva Sundari. „PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN BANK TERHADAP KINERJA UNIT USAHA SYARIAH PADA BANK DI INDONESIA“. Jurnal Tabarru': Islamic Banking and Finance 1, Nr. 2 (30.11.2018): 25–32. http://dx.doi.org/10.25299/jtb.2018.vol1(2).2805.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh secara signifikan baik partial maupun simultan pada variabel kepemilikan bank, simpanan (DPK), rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) dan rasio kecukupan modal (CAR), Non Performing Loan (NPL) dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas (ROA) pada bank yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) baik itu pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) maupun Bank Swasta. Populasi dan sampel terdiri dari 24 UUS milik Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Swasta. Dari ke 24 bank tersebut, hanya 18 bank yang dipilih menjadi sampel. Bank-bank tersebut adalah 7 Bank Swasta dan 11 Bank Pembangunan Daerah. Periode penelitian ini adalah 2010-2014. Data diambil dari laporan tahunan bank. Penelitian ini menggunakan data panel dan pooled Ordinary Least Squares (OLS). Hasil penelitian menunjukkan UUS milik Bank Pembangunan Daerah lebih baik daripada Bank Swasta. Hal ini disebabkan beberapa faktor. Pertama, pinjaman hanya untuk pejabat pemerintah daerah di mana pembayaran pinjaman melalui pengurangan gaji, sehingga kemungkinan tidak dapat membayar pinjaman sangat rendah meskipun situasi ekonomi tidak stabil. Kedua, karena Bank Pembangunan Daerah menyediakan layanan hanya untuk lokal saja, sehingga memiliki pengetahuan khusus tentang daerah tersebut. Sehingga akan memungkinkan nasabah menilai penerapan pinjaman dan mengidentifikasi pinjaman yang memenuhi syarat. Ketiga, kinerja Bank Pembangunan Daerah yang diawasi oleh pemerintah daerah lebih intensif. Kata Kunci : Hedging, Laverage, Cash Ratio, Firm Size, Bank Syariah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Aziz, Jamal Abdul. „Islamic Banking in Global Economic Context (Critical Studies of Operational System and Performance of Islamic Banking)“. AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial 12, Nr. 2 (10.01.2018): 343–61. http://dx.doi.org/10.19105/al-lhkam.v12i2.1301.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Berdasarkan kajian terhadap sejarah kemunculan dan sistem operasional Bank Islam beserta kinerjanya, penulis menyimpulkan bahwa konsep bank Islam pada hakekatnya merupakan bentuk islamisasi terhadap institusi perbankan. Hanya saja proses islamisasi yang terjadi baru sebatas pada aspek-aspek yang bersifat marginal, artifisial, dan formal-institusional, seperti penggantian istilah-istilah teknis dalam dunia perbankan dengan istilah yang berasal dari fikih muamalah, penghapusan bunga, dan penolakan terhadap praktek-praktek bisnis yang haram. Selebihnya, bank Islam tidak berbeda dengan bank konvensional. Dampak dari islamisasi yang kurang substansial-komprehensif tersebut adalah timbulnya kesan bahwa bank Islam justru ‘terbelenggu’ oleh konsep-konsep fikih klasik yang mendasarinya, di mana ia cenderung kontra produktif dengan tren bisnis moderen yang senantiasa menuntut efisiensi dan fleksibilitas. Agar tetap dapat survive di masa-masa mendatang, bank Islam perlu mengevaluasi diri secara terus menerus dengan selalu membuka diri terhadap berbagai kritikan yang dialamatkan kepadanya. Konsepsi yang terlalu berorientasi kepada doktrin harus diimbangi dengan kesadaran akan fakta-fakta dan tuntutan bisnis moderen, baik yang berskala lokal maupun global. Sementara itu cita-cita Islam yang ideal, seperti pemberantasan kemiskinan, pendistribusian kekayaan secara adil, dan penciptaan lapangan kerja, harus tetap menjadi orientasi utamanya. Kata Kunci:Riba, Profit and Loss Sharing, Mudlârabah, Murâbahah, Artificial Aspects of Islam Abstract:Based on the study of the history of emergence and operation of Islamic Bank and its system performance, the author conclude that the concept of Islamic bank is essentially a form of Islamization of the banking institutions. Such Islamization are limited to the marginal, artificial, and formal-institutional aspects, such as the replacement of technical terms in the banking world with a term derived from the fiqh al-mu’âmalah, the abolition of interest, and the rejection of unlawful business practices. Moreover, the Islamic bank is no different from conventional banks. The impact of such less substantial and comprehensive islamization is the perception that Islamic bank is precisely 'shackled' by the concepts underlying classical fiqh, where it tends to be counter-productive with modern business trends which are constantly demanding efficiency and flexibility. In order to remain able to survive in the future, Islamic banks need to evaluate itself continuously by always open to criticism addressed to them. The conception of Islamic banking oriented too much to the doctrine must be balanced with an awareness of the facts and the demands of modern business, both local and global scale. While the ideals of the Islamic ideal, such as the eradication of poverty, equitable distribution of wealth and job creation, should remain the main orientation.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Usman, Hapsa. „MODEL PENCIPTAAN LAPANGAN PEKERJAAN MELALUI PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL PADA KECAMATAN KELAPA LIMA KOTA KUPANG“. Jaka - Jurnal Jurusan Akuntasi 1, Nr. 2 (25.08.2017): 45. http://dx.doi.org/10.32511/jaka.v1i2.95.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan kelapa lima yang memiliki 6 kelurahan dengan luas wilayah 15,31 KM2 dan jumlah penduduk 61.411 orang. Dengan memiliki banyak kekhasan lokal yang dapat di bina dan di manfaatkan menjadi ekonomi lokal bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah yang bersangkutan. Hasil pertanian, kerajinan kerajinan, home industri seperti gula lempeng dan sebagainya dapat dikembangkan menjadi daya tarik ekonomi lokal baik pada tataran daerah maupun nasional.Penelitian ini dilaksanakan pada 3 kelurahan yang ada di di Kecamatan kelapa lima dengan obyek potensi usaha masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya ekonomi lokal yang berdaya tarik, berdaya saing tinggi dan berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan. Data dikumpulkan melalui focus group discussion dengan masyarakat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif pendekatan Analisa SWOT.Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak sektor usaha yang secara berturut-turut adalah : perikanan, perdagangan, industri rumah tangga dan jasa, pertanian dan peternakan sangat menjanjikan karena lokasi daerahnya sangat strategis. Ditinjau dari Jenis produk unggulannya berupa hasil Kelautan berupa ikan, makanan & minuman tradisional, kerajinan gula lempeng, jasa fotocopy dan Rental serta rumah makan. Hasil analisa SWOT menjelaskan bahwa ada beberapa kekuatan dan kelemahan masyarakat ekonomi lokal yakni sumber daya ekonomi lokal sangat potensi dan jumlah bahan baku serta tenaga kerja yang melimpah namun tidak adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah dalam mengembangkan masyarakat didaerah ini, sementara itu peluang Dan ancaman yang ada di kecamatan kelapa lima diantaranya adalah minat dan kebutuhan masyarakat semakin banyak dan daya saing semakin tinggi. Untuk itu perlu adanya kerjasama dari berbagai pihak antara lain pemerintah, Bank, Lsm, Perguruan Tinggi dan Pengusaha dalam mengembangkan dan meningkatkan masyarakat ekonomi Lokal ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Kinasih, Sitti Sarifa Kartika, und Yuwono Aries. „PERENCANAAN INFRASTRUKTUR PERSAMPAHAN TERKAIT MASIFIKASI INDUSTRI KREATIF DAN INDUSTRI DAUR ULANG SKALA KOTA DI KECAMATAN SEBERANG ULU 2, PALEMBANG (Planning Assessment of Waste Infrastructure About Massification of Creative and Recycle Industry on City Scale in Seberang Ulu 2 District, Palembang)“. Jurnal Manusia dan Lingkungan 27, Nr. 2 (31.05.2020): 60. http://dx.doi.org/10.22146/jml.41040.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
AbstrakData-data spider web per kawasan kumuh dalam dokumen Slum Improvement Action Plan (SIAP) 2015-2019 Kota Palembang menunjukkan bahwa permasalahan persampahan merupakan masalah yang hampir dominan dibandingkan 6 indikator lainnya. Untuk itu diperlukan upaya penanganan sampah secara lebih strategis dan masif supaya bermanfaat bagi banyak pihak. Penelitian ini bertujuan mengkaji perencanaan infrastruktur persampahan perkotaan yang terbaik untuk masyarakat dan lingkungan. Analisis tata guna lahan berguna memetakan perkiraan lahan yang masih dapat digunakan untuk membuat bank sampah, pusat daur ulang, sekaligus pusat industri kreatif. Analisis statistik untuk mengetahui respon masyarakat tentang pengelolaan sampah dengan pemilahan dari sumbernya dengan menggunakan sampel sebanyak 377 responden berdasarkan pada tabel Krejcie, dan analisis deskriptif induktif dengan menggunakan data wawancara in depth terhadap stakeholder terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank sampah unggul daripada PLTSa karena dapat mendukung circular economy, cenderung menggunakan teknologi bersih, dan dapat membuka lapangan kerja jauh lebih banyak. Manajemen pengelolaan sampah yang terbaik menurut semua perwakilan pemerintah lokal juga adalah bank sampah, daur ulang, dan pengomposan. Terdapat potensi 3 pasar tradisional di Kecamatan Seberang Ulu 2 Palembang yang apabila direnovasi lantai atasnya dapat dimanfaatkan untuk bank sampah. Jumlah TPS ada 3 (berpotensi untuk direvitalisasi menjadi bank sampah). Hal ini penting untuk menjaga estetika kota. Terdapat 41,1% warga yang menyebutkan bahwa kesulitan memilah sampah adalah kurangnya sarana. Masyarakat mendukung bank sampah di lingkungan mereka, 64,5% setuju; 35,5% cukup setuju, 0% tidak setuju. Masyarakat juga seluruhnya setuju memilah sampah apabila ada bank sampah yang terjangkau dari rumah.AbstractWebspider data per slum area in Slum Improvement Action Plan (SIAP) 2015-2019 Kota Palembang document shows that waste is a dominant problem compared to 6 other indicators. Therefore, waste management efforts are needed in a more strategic and massive way. This study aims to examine the best urban waste infrastructure planning for communities and the environment. The land-use analysis is useful in mapping the estimated land that can still be used to create garbage banks, recycling centers, as well as creative industrial centers. SPSS analysis to find out public response about waste management by sorting from source using 377 respondents as samples based on Table Krejcie, and inductive descriptive analysis using interview in depth data to relevant stakeholder. This research showed that waste banks better than PLTSa because it tend to use clean technology and can open up more jobs. The best waste management according to all local government representatives is waste bank, recycling, and composting. There are 3 potential traditional markets in Seberang Ulu 2 District Palembang which if the upstairs being renovated can be used for garbage bank. The number of TPS (potentially to be revitalized into waste bank) are 3, this is important because to maintain the aesthetics of the city. There are 41.1% of residents said that the difficulty of sorting waste is lack of facilities. Communities support waste banks in their neighborhood, 64.5% agree; 35.5% quite agree, 0% disagree. Communities entirely agreed to sort out garbage if there is an affordable waste bank from house.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Putri, Juliana, und Ratna Sari Dewi. „ANALISIS MEKANISME KLIRING PADA KANTOR PERWAKILAN (KPW) BANK INDONESIA (BI) LHOKSEUMAWE“. AT-TIJARAH: Jurnal Penelitian Keuangan dan Perbankan Syariah 1, Nr. 2 (27.12.2019): 1–18. http://dx.doi.org/10.52490/at-tijarah.v1i2.713.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This study aims to explain the clearing mechanism at Bank Indonesia Lhokseumawe City, to determine the constraints that occur in the clearing mechanism. This research is a field study or also called the type of field research, which is obtaining data from research objects by collecting data extracted from field data sources, namely from informants. The conclusions that the authors conclude in this study are as follows: 1. The clearing mechanism is carried out with several mechanisms, first, the company (the bank) sends payment data to the sending bank, second, the sending bank sends the transaction to the SKNBI the receiving bank receives transaction data and funds from the settlement, then third, the receiving bank verifies the name and account number of the customer recipient, if it is not appropriate, the director must be in bulk format, fourth, the recipient bank will forward the transaction to the customer's account The obstacle faced by BI in the clearing mechanism is the existence of network disruptions during the clearing process, so that Bank Indonesia needs to conduct bilateral transactions or clearing processes between banks using the RTGS system. Network disruption can occur nationally or locally experienced by each region or office, especially the Bank in Lhokseumawe City. Keyword: Clearing Mechanism, Bank Indonesia. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mekanisme kliring di Bank Indonesia Kota Lhokseumawe, untuk mengetahui kendala yang terjadi pada mekanisme kliring. Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau disebut juga jenis penelitian lapangan, yaitu memperoleh data dari objek penelitian dengan mengumpulkan data yang diambil dari sumber data lapangan, yaitu dari informan. Kesimpulan yang penulis simpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mekanisme kliring dilakukan dengan beberapa mekanisme, pertama, perusahaan (bank) mengirim data pembayaran ke bank pengirim, kedua, bank pengirim mengirim transaksi ke SKNBI bank penerima menerima data transaksi dan dana dari penyelesaian, kemudian ketiga, bank penerima memverifikasi nama dan nomor rekening penerima pelanggan, jika tidak sesuai, direktur harus dalam format massal, keempat, bank penerima akan meneruskan transaksi ke rekening nasabah. Kendala yang dihadapi BI dalam mekanisme kliring adalah adanya gangguan jaringan selama proses kliring, sehingga Bank Indonesia perlu melakukan transaksi bilateral atau proses kliring antar bank menggunakan sistem RTGS. Gangguan jaringan dapat terjadi secara nasional atau lokal oleh masing-masing wilayah atau kantor, terutama Bank di Kota Lhokseumawe. Kata kunci: Mekanisme Kliring, Bank Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Farlian, Talbani, und Nuraidar Nuraidar. „MERETAS REAKSI JALAN PANJANG BANK ACEH KONVERSI SYARIAH“. JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM 3, Nr. 1 (16.04.2017): 39–50. http://dx.doi.org/10.24815/jped.v3i1.6991.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This literary article tries to address market reaction post Non-Islamic standard bank called Bank Aceh used to be BPD (Bank Pembangunan Daerah- Aceh) mainly as local prime bank in Aceh which currently has been converted to Banking in Islamic based which has no interest system. The study attempts to elaborate stake holders responds in market and analyzing the effects of conversion the Bank Aceh into Islamic or Syariah’s rule. The study deals also with the reaction business and enter- prises actors and government, agency, private – public partnership as stake holders whom common- ly obtaining to access finance Bank Aceh as major their handling bank. The study research derived the analytical descriptive method, historical method, and lesson learnt from past experience of some countries in using Islamic role as their Banking based nowadays. The result of literary study meets various opinions. There was minor reluctant that bank Aceh to be converted but most of them having good reaction. The essential one is from this result having positive reaction facing Bank Aceh be- coming total Islamic Banking regulation and the research recommends that Bank Aceh stays in Sya- riah/Islamic regulation system in order to sustain stability in economy and reach Aceh social eco- nomics welfare.Artikel ini bertujuan untuk mengenalkan atas reaksi pasar dari bank umum standar aceh konvension- al yang dulunya dinamakan Bank Pembangunan Daerah Aceh sebagai bank lokal utama yang saat ini telah dikonversi menjadi Bank Aceh yang berbasis syariah Islam yang sistemnya tampa bunga. Studi ini juga megelaborasi para pemaangku kepentingan terhdap respond pasar dan menganalisa efek dari konversi Bank Aceh menjadi bank aturan mainnya secara Islam atau Syariah. Studi ini berhubunan dengan reaksi para pengusaha bisnis, pemerintah, lumbaga-lembaga institusi, swasta, bumn, kemitraan, dan para pemegang saham lainnya yang sering berhubungan dengan Bank Aceh sebagai bank utama mereka. Penetlitan ini menggunakan metode analysis descriptive, historis, pelajaran pengalaman masa lalu dari beberapa negara yang menggunakan sistem Islam/Syariah sampai. Hasil dari studi literatur ini mendapatkan ragam pendapat. Hasil menunjukkan bahwa sang at sedikit masyarkat yang menolak Bank Aceh menjadi Bank Aceh Syariah. Selanjutnya kebanyakan mereka memiliki reaksi yang positif converse bank Aceh menjadi Bank Aceh regulasinya total Syariah. Penelitian merekomendasikan agar Bank Aceh tetap menggunakan regulasi sistem syariah/Islam agar dapat mencapai kemakmuran ekonomi yang sejahtera serta berkesinambungan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Suhartini, Tintin, und Try Zulchi. „Toleransi Plasma Nutfah Padi Lokal terhadap Salinitas“. Buletin Plasma Nutfah 23, Nr. 1 (13.02.2018): 51. http://dx.doi.org/10.21082/blpn.v23n1.2017.p51-58.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p><strong>Abstract</strong></p><p>The research was aimed to screen the local rice germplasms for salinity tolerance. The 104 local rice germplasms were derived of collection of Gene Bank of Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resources Research and Development (ICABIOGRAD) were tested to salinity. The activities was carried out in greenhouse of ICABIOGRAD. The 15 day old seedlings were planted in pots soil contained NaCl 0.4%. One accession of rice was planted in 2 pots, each pot contained 4 seedlings. Observation of plant symptom was conducted after 1 month planted. The experiment was carried out in a Completely Randomized Design with 2 replications. The results of the analysis showed there were different responsses among rice accesions to the treatment. Salinity caused dry and dead leaves, there were very significant differences between the varieties for plant height, dry weight plant, number of total leaves, and number of green leaves. There were a high and negative correlation of plant height and total number of leaves with percentage of dead leaves. The result showed 21 accesions were tolerant to moderately&amp;#8722;tolerant, while Pokkali as a tolerant check, most tolerant. There were two accessions were tolerant with dead leaf percentage &lt;50%, i.e. Tjempo Brondol (reg. 5800) and Gembira Putih (reg. 20602), whereas Pokkali as resistant check had low dead leaf percentage (16.9%) and 19 accessions were moderately-tolerant with dead leaf percentage &lt;70%, and 82 accesions were sensitive to highly-sensitive.</p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Penelitian ini bertujuan untuk menyaring plasma nutfah padi yang memiliki sifat toleran terhadap salinitas. Sejumlah 104 plasma nutfah padi lokal yang berasal dari koleksi Bank Gen BB Biogen diuji terhadap salinitas. Kegiatan dilakukan di rumah kaca BB Biogen. Bibit padi berumur &amp;plusmn;15 hari ditanam pada pot berisi tanah yang sudah dilumpurkan dengan larutan garam NaCl 0,4% (4.000 ppm). Satu aksesi padi ditanam pada 2 pot, masing masing pot berisi 4 tanaman. Setelah berumur 4 minggu dari tanam dilakukan pengamatan meliputi tinggi tanaman, bobot kering akar, bobot kering tanaman, jumlah daun total, jumlah daun hijau, dan jumlah daun mati. Pengujian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 ulangan. Hasil analisis varians menunjukkan terdapat perbedaan respons plasma nutfah padi terhadap perlakuan salin yang diberikan. Perbedaan sangat nyata terdapat pada tinggi tanaman, bobot kering tanaman, jumlah daun total, dan jumlah daun hijau. Terdapat korelasi yang tinggi dan negatif pada tinggi tanaman dan jumlah daun total dengan persentase daun mati. Hasil pengujian telah terpilih 21 aksesi plasma nutfah padi toleran hingga agak toleran, sedangkan Pokkali sebagai cek sangat toleran. Dua aksesi yang toleran dengan persentase daun mati &lt;50%, yaitu Tjempo Brondol (reg. 5800) dan Gembira Putih (reg. 20602), Pokkali sebagai varietas kontrol dengan tingkat persentase daun mati 16,9%, sedangkan 19 aksesi termasuk kelompok agak toleran dengan persentase daun mati &lt;70%, dan 82 aksesi termasuk kelompok peka hingga sangat peka.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Sabda, Muhamad, Rizki Dyah Astuti und Higa Afza. „Karakterisasi Kualitatif untuk Identifikasi Aksesi Duplikat pada Konservasi Sumber Daya GenetikUbi Jalar (Ipomoea batatas L.)“. Buletin Plasma Nutfah 27, Nr. 1 (01.09.2021): 29. http://dx.doi.org/10.21082/blpn.v27n1.2021.p29-42.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>Sumber daya genetik (SDG) yang dapat teridentifikasi dengan baik berperan penting sebagai cadangan sumber genetik untuk perakitan varietas. Karakter morfologi ubi jalar dapat mendeskripsikan suatu aksesi dan tingkat kemiripannya terhadap aksesi lain, baik yang berasal dari suatu lokasi yang sama ataupun dari lokasi lain. Identifikasi kemiripan morfologi SDG dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan SDG. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai identifikasi tingkat kemiripan berdasarkan<br />karakter morfologi plasma nutfah ubi jalar yang dikoleksi dan dikonservasi oleh Bank Gen Pertanian Balitbangtan. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan karakterisasi dan analisis kemiripan menggunakan program NTSYSpc versi 2.02i dengan metode UPGMA fungsi SimQual terhadap 122 aksesi ubi jalar yang berasal dari enam wilayah daerah asal, yaitu Sumatra, Jawa Barat, Jawa<br />Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi, dan Papua. Hasil analisis menunjukkan terdapat kemiripan tertinggi (89%) aksesi ubi jalar asal NTT, di antaranya akesi Helung (IB00182) dengan Dimpong (IB00187), yang besar kemungkinan aksesi tersebut adalah duplikat yang berbeda nama. Tingkat kemiripan 83% ditemukan pada aksesi asal Papua, yang juga merupakan duplikat yaitu aksesi Sengkerengke (IB00335) dengan Koboak (IB00410); Wortel B (IB00459) dengan Helalekue (IB00448); dan Kulim (IB00442) dengan Boneng Karison (IB00444). Koleksi asal Jawa Barat, terindikasi duplikat dengan kemiripan 83% yaitu pada aksesi Unknown (IB01510), Unknown (IB01509), dan Unknown (IB01521). Tingkat kemiripan 78% terlihat pada aksesi ubi jalar asal Sulawesi, yaitu aksesi Ima-19 (IB01186) dengan Unknown (IB01388) dan Ubi Maraya-10 (IB01201) dengan Lambuya-3 (IB01272). Kemiripan 67% teridentifikasi pada aksesi asal Sumatra, yaitu Gowilada-4 (IB00679) dengan Unknown (IB00677). Sedangkan kemiripan 56% teridentifikasi pada koleksi Jawa Timur, yaitu aksesi Lokal Jatim (IB01409) dengan Lokal Jatim (IB01410). Hasil ini dapat mendukung sistem pengaturan yang lebih efektif, menghindari duplikasi koleksi ubi jalar di Bank Gen Pertanian Balitbangtan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Purbaningrum, Catarina Wahyu Dyah. „KERANGKA KERJA AFILIASI KEMITRAAN ANTARA UNIVERSITAS, UMKM, DAN BANK LOKAL: MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI EKONOMI KREATIF“. Jurnal Ekonomi-Qu 10, Nr. 2 (31.10.2020): 145. http://dx.doi.org/10.35448/jequ.v10i2.9558.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Tangka, Elstryn, Margaretha Pattiasina und Raja Milyaniza Sari. „ANALISIS KELAYAKAN UMKM BERBASIS PANGAN LOKAL DI NEGERI WAAI KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH“. Agrilan : Jurnal Agribisnis Kepulauan 5, Nr. 3 (31.12.2018): 276. http://dx.doi.org/10.30598/agrilan.v5i3.332.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Usaha pengolahan pangan lokal berupa sagu dan ubi kayu di Maluku Tengah sedang berkembang melalui UMKM dengan jenis olahannya seperti tepung sagu, sagu lempeng dan serat ubi kayu (gepe) tetapi belum banyak dilakukan kajian kelayakan usahanya. Tujuan penelitian untuk menganalisis kelayakan usaha mikro kecil dan menengah berbasis pangan lokal sagu dan ubi kayu di Negeri Waai. Penentuan responden dipilih secara sengaja (purposive sampling), jumlah sampel dalam penelitian ini masing-masing antara lain 4 orang yang merupakan perwakilan dari UMKM pengolah pangan sagu dan 36 orang sebagai perwakilan dari UMKM ubi kayu. Data yang dikumpulkan dalam penelitan ini adalah data primer dan data sekunder. Kelayakan usaha pengolahan ampas ubi kayu (gepe) dianalisis mengunakan analisis NPV, IRR, dan PBP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha mikro kecil dan menengah berbasis pangan lokal sagu dan ubi kayu di Negeri Waai layak untuk diusahakan karena nilai NPV lebih besar dari satu, IRR lebih besar dari suku bunga bank yaitu 13 persen, nilai B/C ratio lebih besar dari satu dan PBP lebih cepat daripada umur investasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
11

Siahaan, Yansen. „AKUNTANSI FORENSIK DI INDONESIA“. SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan 1, Nr. 1 (15.08.2018): 67–70. http://dx.doi.org/10.37403/sultanist.v1i1.11.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Akuntansi forensikmencuat di Amerika ketika berhasil diterapkan untuk membantu penangkapan Al Capone, seorang mafia AS yang bermarkas di Chicago. Bisnis hitam Al Capone yang bergerak di bidang prostitusi, judi, dan penjualan alkohol berjalan mulus dengan menutup peluang adanya tindakan hukum atas dirinya dengan cara menyuap agen-agen Federal, polisi lokal, politisi, dan wartawan.Di Indonesia akuntansi forensik mencuat berkat keberhasilan Pricewaterhouse Coopers salah satu Kantor Akuntan The Big Four dalam membongkar kasus Bank Bali. Ketikaitu Indonesia sedang menjajaki kemungkinan untuk meminjam dana dari IMF danWorld Bank untuk mengatasi krisis keuangan yang semakin parah. Temuan ADDP ini sungguh mencengangkan karena perbankan kita telah melakukan penggelembungan aset (overstatement) sebesar 28%-75% dan understatement kewajiban sebesar 3%-33%. Temuan window dressing ini segera membuat pasar Indonesiapanik yang pada gilirannya berujung 16 bank swasta dilikuidasi. Terdapat pemberitaan yang bertubi-tubi mengenai penyuapan kepada oknum penegak hukum, oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, oknum pimpinan pemerintah pusat dan daerah, oknum komisioner, dan lain sebagainya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
12

Ashari, NFN, und Supena Friyatno. „Perspektif Pendirian Bank Pertanian di Indonesia“. Forum penelitian Agro Ekonomi 24, Nr. 2 (18.08.2016): 107. http://dx.doi.org/10.21082/fae.v24n2.2006.107-122.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<strong>English</strong><br />The role of agricultural sector is very important to enhance the national economic development although its development is not fully supported by sufficient capital. The existing formal financial institutions tend to prioritize non-agricultural services which have high profit but low risk. In this context, efforts to establish agricultural bank institution that especially support agricultural activity services are highly recommended. This paper aimed at a review of the urgency, possibility, potential, and constraints of agricultural bank establishment in Indonesia. The result showed that conceptually and empirically, agricultural bank institution has a promising prospective in Indonesia. There are many options in respect to agricultural bank establishment in Indonesia, such as (1) Credit-agricole “France model”, (2) “Bank Bukopin” model, (3) foreign direct investment model, (4) upgrading of “BUMN Bank” to “Agricultrual Bank” model, and (5) utilizing the financial institution that locally available and accessible by the people. For efficient and effective of the services, the agricultural bank should be designed based on agricultural characteristics and typical actors of agricultural business.<br /><br /><br /><strong>Indonesian</strong><br />Peran sektor pertanian yang sangat strategis dalam perekonomian nasional belum diimbangi dengan dukungan penyediaan modal yang memadai. Lembaga perbankan formal yang ada saat ini cenderung bias dan lebih mengutamakan pembiayaan non pertanian. Dengan memperhatikan fenomena tersebut, perlu upaya pembentukan lembaga keuangan yang khusus bergerak dalam pembiayaan sektor pertanian. Salah satu wacana tentang bentuk lembaga keuangan tersebut adalah dengan mendirikan Bank Pertanian. Tulisan ini bertujuan melakukan tinjauan mengenai urgensi, potensi dan kendala pembentukan bank pertanian di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa secara konseptual maupun empirik, Bank Pertanian sangat prospektif untuk diwujudkan di Indonesia. Ada beberapa format Bank Pertanian yang dapat menjadi pilihan di antaranya (i) pola pendirian credit-agricole Perancis, (ii) pola pendirian bank Bukopin, (iii) investasi langsung modal asing (iv) mendorong bank BUMN menjadi bank pertanian, serta (v) memanfaatkan lembaga keuangan yang tumbuh dan berkembang di tingkat lokal. Agar Bank Pertanian dapat melayani nasabah secara efektif dan efisien, maka bank tersebut harus didesain sesuai dengan kekhasan karakteristik sektor pertanian dan pelaku usaha pertanian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
13

Arief, Hazmi, Firman Nugroho und Ulfa Rizki Pradini. „DESAIN PENGEMBANGAN EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN KABUPATEN ROKAN HILIR YANG BERKELANJUTAN DAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL“. JURNAL AGRIBISNIS 9, Nr. 2 (26.11.2020): 92–102. http://dx.doi.org/10.32520/agribisnis.v9i2.1300.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Rokan Hilir pada bulan Maret-September 2020. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis kondisi eksisting dan potensi sumberdaya ikan ekonomis Kabupaten Rokan Hilir; (2) Menganalisis peran kelembagaan dan stakeholder kunci pengembangan perikanan Kabupaten Rokan Hilir; dan (3) Mengevaluasi keberlanjutan Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah (PELD) Kabupaten Rokan Hilir. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis bioekonomi, analisis kelembagaan, analisis MDS (multidimensional scaling) dan analisis prospektif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) secara umum kondisi dan potensi perikanan berdasarkan analisis bioekonomi dari ketiga produk sumberdaya perikanan tangkap (udang, ikan biang, senangin), pemanfaatan sumberdaya perikanan di Kabupaten Rokan Hilir khususnya udang masih berada di bawah titik optimalnya dan merupakan salah satu produk unggulan, pengelolaan yang optimal adalah menggunakan rezim pengelolaan MEY atau Sole Owner. (2) Stakeholder primer adalah Pemerintah Daerah (Dinas Terkait), Lembaga Keuangan Mikro/Bank, Pemilik Usaha Lokal, Investor/Pengusaha Luar. (3) Status keberlanjutan pengembangan ekonomi rumah tangga nelayan yang berkelanjutan dan berbasis keunggulan lokal saat ini secara multidimensi termasuk kategori cukup berkelanjutan. Sementara itu, hasil analisis multidimensi menunjukkan bahwa Kabupaten Rokan Hilir cukup berkelanjutan (54,45). Desain pengembangan ekonomi rumah tangga nelayan yang berkelanjutan dan berbasis keunggulan lokal yaitu ditemukan faktor-faktor dominan yang berpengaruh yaitu P = f (e, t, l, r, s, n, y).
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
14

Sodiq, Akhmad. „Karakterisasi Sumberdaya Kambing Lokal Khas Kejobong di Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa-Tengah“. Jurnal Agripet 9, Nr. 1 (01.04.2009): 31–37. http://dx.doi.org/10.17969/agripet.v9i1.619.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Characterization of local goat of kejobong at local government of purbalingga, central javaABSTRACT. The purposes of this study were to identify the quantitative morphogenitical characteristics (external body dimensions) and qualitative characteristics (coat-colour), the population size, its distribution and diversity of morphogenitical characteristics, the population status in term of conservation, and to find out the model of conservation. The target of this study were goat-husbandry of local goat at Kejobong (13 villages) Local Government of Purbalingga, Central Java, Purbalingga Regency. Livestock On-Farm Trials (LOFT) by simple random sampling was implemented in this study. Sample sizes were determinate by Nomogram Harry King, and were involved of 931 head of local goat of Kejobong. Descriptive (qualitative and quantitative) analyses, variance analyses by General Linear Model (GLM) procedure of SPSS, analysis of the population status according to the Global Data Bank for Farm Animal Genetic Resources for Domestic Animal Diversity of FAO were applied.This study revealed that: (1) based on the size of external body dimensions, the Kejobong local goat appears the termediate between Kacang and Peranakan Etawah goats; (2) ) Based on the quantitative and qualitative characteristics, the Kejobong local goat assumed as a crossbreed-goat resulted from crossing between Kacang and Peranakan Etawah breeds. Dominant black and total black coat colour were predominants 74.45 and 56.49 percent among their population, respectively; (3) The Kejobong local goats were founded in all regions (13 villages) with the total populations about 15.317 heads. There was highly diversity in term of the characteristic of external body dimensions. This finding force to conduct the in-breed selection in order to improve their productivity; (4) Based on the Global Data Bank for Farm Animal Genetic Resources, the population status of local goat at Kecamatan Subdistric (15.317 heads) and the total population of black coat (8.623 heads) were classified into Not at Risk category. Board of Agriculture National Research Council (1993) classify that the population status into rare if the size of population ranges from 5.000 until 10.000 heads, it is imply that the total population of black coat goat (8.623 heads) include in rare category; (5) The policy of livestock conservation consists of the in-situ and ex-situ methods. In the level of implementation of the sustainability conservation, there were some aspects could be take into account such as agreement between government (political will and coordination), community (group farmer, empowering capital and marketing), and universities.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
15

Fadilah, Dina, und Nila Hayati. „PENGEMBANGAN PERANGKAT TES IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM) SEKOLAH DASAR BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN BANK SOAL“. Jurnal DIDIKA: Wahana Ilmiah Pendidikan Dasar 4, Nr. 1 (01.07.2018): 1. http://dx.doi.org/10.29408/didika.v4i1.1151.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
16

Waryanta, Mr. „Reforma Agraria: Momentum Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Kecil dalam Mendukung Ketahanan Pangan“. BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan 2, Nr. 2 (30.11.2016): 179. http://dx.doi.org/10.31292/jb.v2i2.69.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Abstract : Agrarian Reform is one of nawacita program and become national priority. The aim of agrarian reform is to improve people’s welfare. However, its implementation has not yet able to realize local economic independence of middle and low class society, and has not yet able to address the issue of food security. This study was intended to analyze the scheme that should be improved to implement agrarian reform, that able to support local economic independence for middle to low classes, as well as to support food security. The results show that those objectives can be achieved through 2 (two) changes of agrarian reform scheme. First, change in emphasizing of crop and livestock cultivation to support the fulfillment of community needs to reduce food and meat import. Second, the change of access reform scheme that does not involve interest capitalization system and penalty fines. That system can be replaced by cluster integration system initiated by Bank Indonesia into agrarian reform program. Keywords : agrarian reform, economic self-reliance, small communities, food security.Intisari : Reforma Agraria adalah salah satu bagian nawacita yang menjadi prioritas nasional yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun demikian, pelaksanaan reforma agraria belum mampu mewujudkan kemandirian ekonomi lokal masyarakat kelas menengah ke bawah dan juga belum mampu mengatasi permasalahan ketahanan pangan. Oleh karena itu dalam kajian ini dilakukan analisis mengenai skema apa yang perlu diperbaiki agar kegiatan reforma agraria kedepan mampu untuk mendukung kemandirian ekonomi lokal masyarakat kelas menengah ke bawah sekaligus mendukung ketahanan pangan. Berdasarkan hasil analisis, bahwa kedua tujuan tersebut dapat dicapai melalui 2 (dua) perubahan skema reforma agrarian, Pertama, perubahan pada penekanan budidaya tanaman dan peternakan yang mendukung pada pemenuhan kebutuhan masyarakat agar tidak terjadi import pangan dan daging. Kedua, perubahan skema akses reform yang tidak melibatkan pemodalan sistem bunga dan denda pinalti. Hal ini digantikan dengan integrasi sistem klaster yang diinisisiasi oleh Bank Indonesia ke dalam program reforma agraria. Kata Kunci : reforma agraria, kemandirian ekonomi, masyarakat kecil, ketahanan pangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
17

Zulchi, Try, und Husni Puad. „Keragaman Morfologi dan Kandungan Protein Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)“. Buletin Plasma Nutfah 23, Nr. 2 (06.03.2018): 91. http://dx.doi.org/10.21082/blpn.v23n2.2017.p91-100.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman sumber daya genetik (SDG) kacang tanah berdasarkan karakter morfoagronomis dan kandungan protein biji. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Cikeumeuh Balai Besar Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BB Biogen) dan Laboratorium Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen), Bogor pada tahun 2013. Sebanyak 240 aksesi plasma nutfah kacang tanah koleksi bank gen BB Biogen digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya keragaman yang relatif tinggi pada karakter tinggi tanaman, jumlah polong muda, bobot polong per tanaman, dan hasil polong. Hasil analisis klaster menghasilkan 9 klaster. Di antara 9 klaster tersebut, terdapat satu klaster yang beranggotakan sebanyak 221 aksesi, sedangkan klaster yang lain terdiri atas 1-8 aksesi. Terdapat beberapa aksesi yang terpisah dari klaster yang lainnya dan memiliki sifat yang spesifik. Aksesi-aksesi tersebut di antaranya adalah Leuweungkolot (pertumbuhan tanaman tinggi), Tapir-1 (jumlah cabang banyak), Hobotama (jumlah polong isi banyak), Lokal Tretes dan Lokal Subang (hasil polong tinggi), dan Lokal Subang XI (kandungan protein &gt;30%). Aksesi-aksesi dengan karakteristik spesifik tersebut berpotensi sebagai sumber tetua persilangan.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
18

Lusiastuti, Angela Mariana, Helga Seeger, Desy Sugiani, Tatik Mufidah und Hessy Novita. „DETEKSI POLYMORPHISME DENGAN SUBSTITUSI NUKLEOTIDA TUNGGAL PADA Streptococcus agalactiae ISOLAT LOKAL INDONESIA“. Media Akuakultur 10, Nr. 2 (31.12.2015): 91. http://dx.doi.org/10.15578/ma.10.2.2015.91-95.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kasus penyakit pada budidaya ikan nila di wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Papua Barat, disebabkan Streptococcus yang menyebabkan penyakit Streptococcosis di mana 80% disebabkan oleh grup B S. agalactiae. Tujuan penelitian ini adalah melakukan deteksi pada nukleotida isolat S. agalactiae untuk mengetahui sampai sejauh mana terjadinya nukleotida polimorfisme tunggal (SNP) pada isolat tersebut. Identifikasi menggunakan PCR dilakukan terhadap 16S rDNA dan primer spesifik spesies terhadap S. agalactiae yaitu agal I 5’-ATAAGAGTAATTAACACATGTTAG-3’ (forward) dan agal II 5’-ACTTCGGGTGTTACAAAC-3’(reverse) dengan target 1250 bp. Produk PCR diamplifikasi terlebih dahulu menggunakan tujuh pasangan primer oligonukleotida yang berbeda yang didesain dari sekuens genom NEM316 GBS. Sekuens yang diperoleh dibandingkan dengan sekuens di Gene Bank database menggunakan National Center for Biotechnology Information Blast search tool. Hasil yang diperoleh ternyata ada dua basa yang berubah yaitu pada basa 24 dan basa 167. Pada basa 24 jelas terjadi subtitusi basa baru yaitu G, yang seharusnya tidak ada basa tersebut pada gen adhP-54 dan adhP-49 standar. Sedangkan pada basa 167 terjadi perbedaan basa dari seharusnya A pada standar menjadi G pada isolat 2.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
19

Syakur, Uung Muhammad, und Adril Hakim. „ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA PRODUK UNGGULAN DAERAH Studi Kasus OVOP Jambu Biji Merah (Psidium Guajava) Kelompok Tani Audisi Miskin Merdeka Depok“. JURNAL EKONOMI DAN PERBANKAN SYARIAH 1, Nr. 1 (23.06.2020): 49–71. http://dx.doi.org/10.46899/jeps.v1i1.135.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Keberadaan sumber daya lokal yang melimpah di setiap wilayah di Indonesia belum bisa sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal, sehingga belum ada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Konsep one village one produk (OVOP) atau disebut juga satu desa satu produk (SDSP) hadir untuk berusaha memanfaatkan sumber daya lokal menjadi sebuah produk yang unik dan bernilai bisnis yang tinggi melalui perpaduan potensi budaya dan kearifan lokal, dengan segala kreatifitas untuk mencapai kemandirian bersama.Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan sebuah jawaban tentang sebuah konsep keberlanjutan program dan kemandirian kelompok dalam pengembangan produk unggulan jambu biji merah program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui konsep OVOP, dan model pembiayaan usaha pengolahan jambu biji merah dengan bank syariah.Dari hasil penelitian, konsep keberlanjutan program pengembangan produk buah jambu biji merah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga menjadi sebuah kelompok usaha yang mandiri, dilakukan melalui dibentuknya kelembagaan lokal berbentuk Koperasi Produksi memiliki peran dalam mewujudkan keberlangsungan program/ bisnis dan menumbuhkan kemandirian kelompok bisnis, yaitu mengelola kegiatan operasional produksi, mengelola keuangan dalam memenuhi kebutuhan konsumtif anggota kelompok, dan mengelola keuangan bisnis dengan mengakses modal ke lembaga keuangan syariah melalui pembiayaan mudharabah.Kata Kunci : peningkatan nilai tambah (value added), one village one product (OVOP)/ satu desa satu produk, model pembiayaan mudharabah pada agroindustri jambu biji merah.AbstractThe research had been done with aim to find out the respond about a concept of sustainability program and independence group in developing seed product guava in society economic empowerment through OVOP conceptual, and model of financial business management guava with Islamic bankingFrom this research, the concept of sustainability product development program guava in empowerment economic society become an independence business group, conducted through be formed a local institutions like production cooperation which have role to realize program/business sustainability and grow business group independence, that are to manage production operational activity, manage financial in order to fulfill consumptive need group members , and manage business financial by accessing fund to shariah financial institution through mudharabah finacing.Keywords : Increas in value added), one village one product (OVOP), the model of financing for agroindustri Psidium Guajava
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
20

Astuti, Ita Fitri. „GARDUACTION SEBAGAI PROTOTIPE BINA DAMAI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DUSUN MANCINGAN, DESA PARANGTRITIS, KEC.KRETEK, KAB. BANTUL, YOGYAKARTA“. Jurnal Sosiologi Agama 11, Nr. 1 (21.01.2018): 89. http://dx.doi.org/10.14421/jsa.2017.1101-06.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Trash is something that is not useful anymore, discarded by the owner or the original user. In its development garbage brings negative impacts that can harm human life. In fact, the phenomenon is now actually a trigger of social conflict between community groups. The incident occurred in Hamlet Mancingan, Yogyakarta. Some of the phenomena of conflict arise because of these simple issues that cause prolonged conflict. Similarly, the conflict that has been in the name of religion. Therefore, Garduaction is one of the prototype methods of peacebuilding in Mancingan Hamlet as a community of environmentalists. In the action, Garduaction performs waste management with two principles of waste management that is reuse and recycle, such as garbage bank, education camp, little journalist, social service, and go green. These efforts can foster positive values that are linked to previously emerging values such as personal value sources, Javanese cultural values, and Islamic religious values. Keywords: History of Garduaction, Nursery Value, Emphasis Value
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
21

Astuti, Ita Fitri. „GARDUACTION SEBAGAI PROTOTIPE BINA DAMAI BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DUSUN MANCINGAN, DESA PARANGTRITIS, KEC.KRETEK, KAB. BANTUL, YOGYAKARTA“. Jurnal Sosiologi Agama 11, Nr. 1 (21.01.2018): 89. http://dx.doi.org/10.14421/jsa.2017.111-06.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Trash is something that is not useful anymore, discarded by the owner or the original user. In its development garbage brings negative impacts that can harm human life. In fact, the phenomenon is now actually a trigger of social conflict between community groups. The incident occurred in Hamlet Mancingan, Yogyakarta. Some of the phenomena of conflict arise because of these simple issues that cause prolonged conflict. Similarly, the conflict that has been in the name of religion. Therefore, Garduaction is one of the prototype methods of peacebuilding in Mancingan Hamlet as a community of environmentalists. In the action, Garduaction performs waste management with two principles of waste management that is reuse and recycle, such as garbage bank, education camp, little journalist, social service, and go green. These efforts can foster positive values that are linked to previously emerging values such as personal value sources, Javanese cultural values, and Islamic religious values. Keywords: History of Garduaction, Nursery Value, Emphasis Value
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
22

Syam, M. Ardiansyah, Syahril Djaddang, Fachrudin Salim und Widarto Rachbini. „Kick Off Peningkatan Potensi Ekonomi Kreatif Masyarakat Melalui Koperasi, Bumdes dan UKM Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Soppeng“. CAPACITAREA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 1, Nr. 01 (25.08.2020): 1–11. http://dx.doi.org/10.35814/capacitarea.v1i01.1340.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Abstrak Ekonomi Kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan mampu menjadi kekuatan baru ekonomi nasional yang berkelanjutan, dan menekankan pada penambahan nilai barang melalui daya pikir serta kreatifitas manusia. Pada tahun 2019, ekonomi kreatif Indonesia tumbuh sebesar 6.25% melampai pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk menumbuhkan dan meningkatkan potensi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal, pelatihan dasar kewirausahaan dan dasar-dasar akuntansi bagi pengurus dan anggota koperasi, bumdes dan UKM merupakan hal yang sangat diperlukan. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Usaha kecil dan Menengah (UKM) adalah akses permodalan baik dari bank maupun lembaga keuangan lainnya yang disebabkan oleh ketidakmampuan pemilik Usaha Kecil dan Menengah untuk menyajikan laporan keuangan usahanya dengan benar. Tujuan dari pelatihan dasar kewirausahaan dan dasar-dasar akuntasi ini adalah untuk menginisiasi anggota masyarakat untuk menjadi wirausahawan yang memahami pentingnya pencatatan dan pelaporan keuangan berdasarkan disiplin akuntansi. Berdasarkan data dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sulawesi Selatan memiliki 188.547 unit ekonomi kreatif, dan 181.048 atau 96.02% belum memiliki badan usaha. Di Kabupaten Soppeng tercatat hanya 1.2 % pelaku usaha ekonomi kreatif. Untuk itu pelatihan dasar kewirausahaan dan dasar-dasar akuntansi merupakan salah satu solusi awal untuk menginisiasi dan membina pelaku ekonomi kreatif. Sebagai rekomendasi, pelatihan mengenai pentingnya badan usaha dari aspek hukum dan legalitas perlu dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelatihan dasar kewirausahaan dan dasar-dasar akuntansi. Abstract The Creative Economy is one of the sectors that is expected to be a new strength of the national economy that is sustainable, and emphasizes the addition of value through the power of thought and human creativity. In 2019, Indonesia's creative economy grow by 6.25% beyond national economic growth. To foster and enhance the potential of the creative economy based on local wisdom, entrepreneurship basic training and accounting basics for management and members of cooperatives, community service and SMEs is very necessary. One of the problems faced by Small and Medium Enterprises (SMEs) is access to capital from both banks and other financial institutions caused by the inability of Small and Medium Business owners to present their business financial statements correctly. The aim of this basic entrepreneurship training and the fundamentals of accounting is to initiate community members to become entrepreneurs who understand the importance of financial recording and reporting based on accounting discipline. Based on data from the Indonesian Creative Economy Agency, South Sulawesi has 188,547 creative economy units, and 181,048 or 96.02% do not have business entities. In Soppeng Regency, there are only 1.2% of creative economy entrepreneurs. To that end, basic entrepreneurship training and fundamentals of accounting is one of the initial solutions for initiating and fostering creative economic actors. As a recommendation, training on the importance of business entities from legal and legal aspects needs to be done as a follow-up to basic entrepreneurship training and fundamentals of accounting.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
23

Febrian, Ayu Wanda, und Yunita Suresti. „Pengelolaan wisata kampung blekok sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat berbasis community based tourism kabupaten situbondo“. Jurnal Administrasi Bisnis 9, Nr. 2 (06.07.2020): 139–48. http://dx.doi.org/10.14710/jab.v9i2.25308.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini dilakukan di Wisata Kampung Blekok bertujuan untuk mengetahui pengelolaan berbasis community based tourism (CBT) di wisata Kampung Blekok, cara yang dilakukan untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan dampak ekonomi serta menganggulangi dampak negatif sesuai dengan CBT. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis data model Miles and Huberman.Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode triangulasi yaitu sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CBT terdapat dalam beberapa aspek yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan evaluasi namun pelaksanaannya belum optimal. Adapun penambahan penerapan dengan konsep CBT yaitu manajemen Pokdarwis, Pengembangan sumber daya manusia, ramah tamah penduduk lokal dan pembentukan komunitas pengrajin. Cara untuk peningkatan ekonomi masyarakat sesuai konsep CBT yaitu event yang melibatkan masyarakat, mempertahankan program bank sampah, dan kerja sama dengan pihak ketiga. Dampak positif di objek wisata kampung blekok yaitu, terbukanya lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat, pemanfaatan fasilitas pariwisata oleh masyarakat lokal, membantu menanggung beban pembangunan dan multiplier effect. Dampak negatif yaitu waktu pengembalian modal investasi tidak pasti dan adanya keinginan untuk mendapatkan keuntungan secara individual. Penanggulangan dampak negatif dilakukan dengan evaluasi dan meminimalisir melalui problem solving.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
24

Andari, Titiek Tjahja, und Aah Solahuddin. „ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PADA BAHAN KEMASAN BOTOL 70 ML 8 GRAM DI PT. MILKO BEVERAGE INDUSTRY BOGOR“. JURNAL VISIONIDA 4, Nr. 2 (11.01.2019): 54. http://dx.doi.org/10.30997/jvs.v4i2.1532.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
PT. Milko Beverage Industry merupakan perusahaan lokal pada industri minuman susu. Penelitian ini menjelaskan pengendalian persediaan kemasan botol 70 ml 8 gram tahun 2016. Bersamaan dengan penelitian ini memberikan dan merekomendasikan metode persediaan paling optimal biayanya bagi perusahaan, dengan membandingkan metode perhitungan perusahaan dan metode perencanaan kebutuhan material (MRP) Lot For Lot (LFL) dan Economic Order Quantity (EOQ). Perhitungan yang direkomendasikan akan dianalisisa dengan analisis sensitivitas untuk mengetahui hasil terhadap inflasi Bank Indonesia. Hasil penelitian merekomendasikan bahwa MRP LFL memberikan solusi optimal dan paling hemat biaya dibandingkan dengan perhitungan perusahaan dan MRP teknik (EOQ), dan hasil analisis sensitivitas menghasilkan metode tersebut tidak berpengaruh terhadap inflasi. Kata Kunci : Pengendalian Persediaan, Metode Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) dan Analisis Sensitivitas
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
25

BASUKI, SESANTI, NURHAJATI AA MATTJIK, SUWARSO SUWARSO, DESTA WIRNAS und SUDARSONO SUDARSONO. „ISOLASI FRAGMEN GEN PENYANDI PUTRESIN N-METILTRANSFERASE DAN QUINOLINAT FOSFORIBOSILTRANSFERASE ASAL TEMBAKAU LOKAL TEMANGGUNG (Nicotiana tabacum)“. Jurnal Penelitian Tanaman Industri 17, Nr. 3 (19.06.2020): 109. http://dx.doi.org/10.21082/jlittri.v17n3.2011.109-117.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>ABSTRAK</p><p>Upaya untuk menurunkan kandungan nikotin merupakan salah satuprioritas utama penelitian tembakau. Nikotin adalah senyawa alkaloidutama berpotensi dikonversi menjadi senyawa nor-nikotin yang bersifatkarsinogen. Gen PMT sebagai penyandi enzim putresin n-metiltransferase(PMT) dan gen QPT - penyandi enzim quinolinat fosforibosiltransferase(QPT) merupakan dua gen kunci yang berperan penting pada proses bio-sintesis nikotin. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi potongan genPMT dan QPT asal tembakau lokal Indonesia, mengkarakterisasi danmenganalisis runutan DNA-nya. Tahapan penelitian dimulai dengan me-rancang primer degenerate berdasarkan informasi yang ada di pangkalandata Bank Gen NCBI (National Centre for Biotechnology Information),mengamplifikasi PCR menggunakan templat DNA genomik tembakaulokal cv. Sindoro1, mengklon potongan DNA hasil PCR dan menentukanrunutan DNA-nya. Hasil penelitian menunjukkan dari dua belas pasangprimer degenerate yang dirancang, hanya dua pasang primer yang meng-hasilkan potongan DNA hasil amplifikasi PCR, yaitu pasangan primerPMt-7 (F &amp; R) untuk gen PMT dan primer QPt-3 (F &amp; R) untuk gen QPT.Setelah dilakukan penentuan runutan DNA-nya, amplikon yang didapatdari hasil PCR dengan pasangan primer PMt-7 sebesar 1418 bp, sedangkanuntuk primer QPt-3 sebesar 205 bp. Runutan DNA gen PMT dan gen QPTasal tembakau lokal cv. Sindoro1 mempunyai tingkat kesamaan yang ting-gi dengan gen PMT dan gen QPT asal tembakau lainnya yang ada dipangkalan data Bank Gen NCBI.</p><p>Kata kunci : Gen PMT, gen QPT, lintasan biosintesis nikotin, perunutanDNA, amplifikasi PCR, primer degenerate</p><p>ABSTRACT</p><p>Isolation of Genes encoding Putrescine N-Methyl-transferase and Quinolinat Phosphoribosyl transferasederived from Temanggung Tobacco Cultivar (Nicotianatabacum)</p><p>Reduction of nicotine content is one of the major objective intobacco research. Nicotine is the main alcaloid compound that potentiallycould be converted into a carcinogenic compound (nor-nicotine). The PMTgene encoding putrescine N-methyl transferase (PMT) and the QPT gene -encoding quinolinate phosphoribosyl transferase (QPT) are the two keyenzymes involved in nicotine biosynthesis. The objectives of this researchwere to isolate PMT and QPT gene fragments originated from Indonesianlocal tobacco, to characterize, and to analyze their DNA sequences. Theresearch activities included: degenerate primer design based oninformation available in the GenBank DNA Database NCBI (NationalCentre for Biotechnology Information), PCR amplification usingdegenerate primer and genomic DNA template of a local tobacco cv.Sindoro1, clone the PCR amplified products, and determine their DNAnucleotide sequences. Results of the experiment indicated that from 12degenerate primer pairs synthesized, only two were able to yield positivePCR amplified products. These primer pairs were PMt-7 (F &amp; R primers)for PMT and QPt-3 (F &amp; R primers) for QPT. After DNA sequencing, theamplified DNA product amplified using PMt-7 degenerate primer pairswere 1418 bp, while that using QPt-3 primer pairs were only 205 bp.Nucleotide sequences of PMT or QPT gene fragments originated fromlocal tobacco cv. Sindoro1 showed a high nucleotide sequences identity ascompared to that of the respective genes from other tobacco species thatwere available in the GenBank DNA Database NCBI.</p><p>Key words: PMT gene, QPT gene, nicotine biosynthetic pathways, DNAsequencing, PCR amplification, degenerate primer</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
26

Khoiroh, Ikhwana. „STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KAWASAN RAWAN BENCANA (Analisis Dalam Studi Gerakan Sosial Konservasi Hutan Rakyat Di Semoyo Gunung Kidul)“. Masyarakat Madani: Jurnal Kajian Islam dan Pengembangan Masyarakat 4, Nr. 1 (10.06.2019): 65. http://dx.doi.org/10.24014/jmm.v4i1.7733.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kerusakan lingkungan dan bencana alam dalam dua tahun terakhir sangat menjadi perhatian serius saat ini. Dampak kerugian dari berbagai aspek telah di rasakan dan memberikan efek pada kehidupan sosial masyarakat. Oleh sebab itu dalam kaitannya isu lingkungan saat ini menjadi tugas bersama pada upaya pelestariannya. Kerusakan yang terjadi tidak mungkin untuk bisa menjadi seperti sediakalah akan tetapi upaya strategi pembangunan dan penataan wilayah yang konservatif dapat menjadi isu strategis di dalam pemberdayaan masyarakat di wilayah rawan bencana. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan sejarah gerakan sosial konservasi hutan rakyat berbasis masyarakat lokal di suatu wilayah dan menganalisis sebuah strategi pemberdayaan masyarakat dalam gerakan konservasi dengan studi kasus pada wilayah Semoyo. Pengumpulann data oleh peneliti di peroleh dari analisis studi karya ilmiah sebelumnya yang kemudian lebih di fokuskan pada penyampaian strategi pemberdayaan masyarakat. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian strategi gerakan yang dilakukan oleh para aktor gerakan sosial adalah strategi advokasi dengan mendirikan lembaga bank hutan rakyat semoyo (Forest Bank Indonesia) dan membentuk peraturan desa mengenai hutan rakyat dalam meminimalisir adanya tebang butuh serta strategi pemberdayaan sebagai langkah untuk memandirikan masyarakat semoyo dalam menumbuhkan ekonomi dengan tetap melindungi alam semoyo sebagai kawasan konservasi. Kata kunci: Gerakan sosial, hutan rakyat, Pemberdayaan Masyarakat, dan strategi gerakan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
27

Amal, Citra Amalia, und Andi Fitriyah Azsahrah. „KOEKSISTENSI ANTARA ARSITEKTUR BUGIS MAKASSAR DENGAN ARSITEKTUR MODEREN PADA BANGUNAN KANTOR PEMERINTAHAN DI KOTA MAKASSAR“. Jurnal Linears 1, Nr. 1 (07.09.2019): 20–27. http://dx.doi.org/10.26618/j-linears.v1i1.1318.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan koeksistensi antara arsitektur Bugis Makassar dengan arsitektur Moderen berkaitan identitas arsitektur lokal dan bentukan fisik pada kantor pemerintah, serta menemukenali unsur-unsur Bugis Makassar dan arsitektur moderen yang mengalami koeksistensi pada kantor pemerintahan di Kota Makassar. Penelitian bersifat deskriptif yang dianalisis secara kualitatif. Adapun bangunan kantor pemerintahan yang diteliti yaitu Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Kantor DPRD Kota Makassar, dan Kantor Bank BTN Cabang Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga bangunan pemerintahan tersebut mengadopsi prinsip arsitektur Bugis Makassar secara spasial vertikal (kepala, badan, dan kaki), sedangkan secara spasial horisontal tidak menerapkan prinsip arsitektur Bugis Makassar. Untuk struktur bangunan tidak menerapkan struktur arsitektur Bugis Makassar. Pemakaian material dan teknologi yang moderen menyebabkan terjadinya perubahan proporsi dan dimensi, tetapi secara bentuk tetap menerapkan bentuk arsitektur tradisional Bugis Makassar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
28

Setiawati, Nur, Sutrisno Sutrisno und Y. Aris Purwanto. „Analisis Rantai Nilai Cabai Di Sentra Produksi Kabupaten Majalengka Jawa Barat“. Gorontalo Agriculture Technology Journal 3, Nr. 2 (16.10.2020): 55. http://dx.doi.org/10.32662/gatj.v3i2.1101.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi rantai nilai cabai di Kabupaten Majalengka, 2) menganalisis rantai nilai yang dilakukan para pelaku dan distribusi nilai tambah diantara para pelaku tersebut di Kabupaten Majalengka dan 3) menghitung nilai tambah yang dihasilkan pengolahan cabai menjadi produk turunannya di Kabupaten Majalengka. Metode penelitian menggunakan analisis nilai tambah dan R/C rasio. Responden penelitian adalah 75 petani cabai dari kecamatan terpilih sentra pertanaman cabai di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yaitu 15 petani di Ligung, Banjaran, Cikijing, Talaga, dan Argapura. Adapun rincian dari pedagang pengumpul adalah 2 pengumpul kecil dari Kecamatan Argapura, 2 pengumpul besar Kecamatan Argapura, Kecamatan Banjaran, Kecamatan Ligung, 1 Koperasi dari Kecamatan Argapura dan Kecamatan Banjaran, 1 Bank dari Kecamatan Argapura, serta industri 1 dari Kecamatan Banjaran sedangkan pasar induk yang merupakan tujuan dari cabai berada di Kota Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasca panen cabai di Kabupaten Majalengka umumnya dilakukan secara manual oleh petani. Para petani menjual cabai mereka untuk skala kecil kolektor, skala besar kolektor atau mereka menjual langsung ke pasar lokal dan pasar grosir. Petani cabai di Majalengka belum dalam kemitraan dengan industri skala besar tetapi mereka telah berkumpul dalam bentuk kelompok tani dan koperasi. Kecil kolektor biasanya datang langsung ke petani untuk membeli cabai secara tunai. Tujuan dari rantai pasokan cabai di Majalengka tidak hanya pasar tradisional lokal atau pasar grosir lokal, tetapi juga pasar grosir nasional seperti Kramatjati (Jakarta), Caringin (Bandung), dan supermarket. Para aktor dalam rantai pasokan adalah petani, skala kecil kolektor, skala besar kolektor, pedagang di pasar antar-pulau, pedagang di pasar grosir, pedagang pasar tradisional setempat, dan koperasi. Biaya total produksi cabai besar adalah Rp 75.000.000 per hektar, sementara, cayenne cabai adalah Rp 70.000.000 per hektar. Rasio R / C adalah 1,33 untuk besar dan cabai rawit 1,71 untuk cabai sebagai nilai tambah cabai.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
29

Swastika, Dewa K. S., und Rachmata Hendayana. „THE PERFORMANCE OF MAIZE VARIETIES IN SOME AGRO-ECOSYSTEMS OF EAST JAVA“. Agro Ekonomi 8, Nr. 2 (29.11.2016): 29. http://dx.doi.org/10.22146/agroekonomi.16810.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Jagung merupakan tanaman pangan penting kedua setelah padi. Sekitar 64 % jagung diusahakan di Jawa dan memberikan sumbangan kira-kira 68 % terhadap produksi jagung nasional. Produktivitas jagung di Jawa Timur relatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata produktivitas nasional. Hal itu terutama karena penggunaan jenis jagung hibrida yang meluas di Jawa Timur. Meskipun demikian mayoritas petani khususnya di lahan kering dan lahan tadah hujan, mcngeluh tentang tingginya harga input dan rendahnya harga jual jagung. Petani di lahan kering dan tadah hujan kurang akses terhadap pasar, karena mereka jauh dari industri benih, pakan dan makanan olahan. Studi ini bertujuan menelaah penggunaan varietas jagung dan tingkat profitabilitasnya di beberapa agroekosistem di Jawa Timur. Hasil studi menunjukkan bahwa: (i) Jagung umumnya ditanam di lahan kering dan sebagian di lahan tadah hujan pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau, jagung diusahakan di sawah tadah hujan dan irigasi; (ii) jagung lokal khususnya diusahakan pada lahan kering dan tadah hujan, jagung hibrida ditanam di sawah irigasi dan sebagian kecil di sawah tadah hujan, sedangkan jagung turunan hibrida ditanam pada lahan tadah hujan-, (iii) penanaman jagung lokal umumnya ditujukan untuk konsumsi manusia, sedangkan jagung hibrida dan turunan hibrida untuk dijual dan (iv) tingkat produktivitas dan keuntungan paling tinggi diperoleh dari jagung hibrida murni yang ditanam di sawah irigasi. Beberapa kendala yang dihadapi petani dalam upaya meningkatkan produksi jagung adalah (a) rendahnya harga jual jagung selama musim panen; (b) tingginya harga input; (c) kurangnya promosi dari jagung komposit dan hibrida yang dihasilkan oleh pusat penelitian pemerintah, menyebabkan tingginya harga benih jagung dan (d) kurangnya modal usaha. Untuk mendorong petani dalam meningkatkan produksi jagung, pemerintah harus menyediakan subsidi benih yang layak. Pemerintah juga hams mendorong terjalinnya kerjasama saling menguntungkan antara pusat penelitian pemerintah dengan perusahaan swasta dalam hal pemuliaan jagung dan mempromosikan varietas jagung unggul baru yang dihasilkan dari kerjasama tersebut. Dengan demikian, diharapkan benih cukup tersedia dengan harga yang terjangkau. Upaha Iainnya adalah pemerintah Indonesia harus membatasi impor jagung dengan menerapkan tarif yang signifikan, mendorong pihak swasta untuk melakukan investasi dalam pabrik pakan yang dekat dengan sentra produksi jagung, mendirikan Bank Rakyat atau Bank Pertanian dimana para petani dapat akses langsung, dengan prosedur administrasi yang sederhana.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
30

Festić, Mejra. „THE ROLE OF THE FOREIGN BANKS IN THE 5 EU MEMBER STATES / UŽSIENIO BANKŲ VAIDMENS 5 EUROPOS SĄJUNGOS VALSTYBĖSE TYRIMAS“. Journal of Business Economics and Management 13, Nr. 1 (21.02.2012): 189–206. http://dx.doi.org/10.3846/16111699.2011.620156.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The article tests if foreign banks have lowered their market share in the Baltic States, Romania and Bulgaria during the recent financial crisis after 2007, due to the perception of risk exposure in local markets. It has been proved that, the credit supply by foreign banks in the Baltic States, Romania and Bulgaria has remained relatively stable during the latest crisis by TSLS method. Foreign ownership generally utilizes derivative products more than domestic banks in the NMSs because they have more expertise in hedging and can diversify risks effectively with their larger parent banks in their home country. The reaction of foreign banks abroad depends on the capital adequacy of the parent bank and the business opportunities in the host economies. Santrauka Straipsnyje analizuojamas užsienio bankų vaidmuo penkiose Europos Sąjungai priklausančiose valstybėse – Baltijos šalyse, Rumunijoje ir Bulgarijoje. Autorius tyrimui pasirinko užsienio bankų užimamos rinkos dalies vertinimą ir ekonomikos krizės poveikio nustatymą šių bankų veiklos rodikliams bei rinkos daliai. Gauti rezultatai parodė, kad kreditų pasiūla, teikiama užsienio bankų Baltijos šalyse, Rumunijoje ir Bulgarijoje, išliko palyginti stabili. Tai galima susieti su tuo, kad užsienio bankai taiko ir naudoja išvestinius produktus, motyvuodami tuo, jog turi daugiau patirties ir gali diversifikuoti riziką, efektyviai naudodami juos remiančių savos šalies („motininių“) bankų finansinius išteklius. Tyrimas taip pat parodė, kad užsienio bankų reakcija į rinkos pasikeitimus vienoje ar kitoje valstybėje tiesiogiai priklauso nuo „motininio“ banko kapitalo pakankamumo ir ekonominių verslo sąlygų toje šalyje.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
31

Naswar, Naswar, Muhammad Yunus Wahid, Aminuddin Aminuddin, Syamsul Bachri, Muhammad Yunus Wahid, Marthen Arie und Muhammad Zulfan Hakim. „BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DESA“. Al-Ishlah : Jurnal Ilmiah Hukum 22, Nr. 2 (01.11.2019): 87–98. http://dx.doi.org/10.33096/aijih.v21i2.32.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Congko Village is one of the villages in the district of Marioriwawo, Soppeng District. In terms of its formation, this village is a unit of government known as 'local self-government', the village formed or formed supra village government. BUMDes is obliged to make the financial statements of all BUM Desa business units every month honestly and transparently. In addition, BUMDes is also required to report the progress of BUM Desa business units to village communities through village meetings at least twice a year. BUMDes must perform systematically written records or bookkeeping of daily transactions. Listing recording generally uses an accounting system. The function of accounting is to present financial information to internal and external parties and as a basis for making decisions. BUMDes internal party is the manager and the Board of Commissioners, while the external parties are district governments, banks, and communities that provide equity, as well as tax officials. AbstrakDesa Congko adalah salah satu desa di distrik Marioriwawo, Distrik Soppeng. Dalam hal pembentukannya, desa ini adalah unit pemerintahan yang dikenal sebagai 'pemerintahan sendiri lokal', desa yang membentuk atau membentuk pemerintahan desa supra. BUMDes wajib membuat laporan keuangan semua unit usaha BUM Desa setiap bulan secara jujur ​​dan transparan. Selain itu, BUMDes juga diharuskan melaporkan perkembangan unit bisnis BUM Desa kepada masyarakat desa melalui pertemuan desa setidaknya dua kali setahun. BUMDes harus melakukan catatan tertulis secara sistematis atau pembukuan transaksi harian. Pencatatan listing umumnya menggunakan sistem akuntansi. Fungsi akuntansi adalah untuk menyajikan informasi keuangan kepada pihak internal dan eksternal dan sebagai dasar untuk membuat keputusan. Pihak internal BUMDes adalah manajer dan Dewan Komisaris, sedangkan pihak eksternal adalah pemerintah kabupaten, bank, dan masyarakat yang menyediakan ekuitas, serta pejabat pajak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
32

Naswar, Naswar, Muhammad Yunus Wahid, Aminuddin Aminuddin, Syamsul Bachri, Muhammad Yunus Wahid, Marthen Arie und Muhammad Zulfan Hakim. „BIMBINGAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DESA“. Al-Ishlah : Jurnal Ilmiah Hukum 22, Nr. 2 (01.11.2019): 87–98. http://dx.doi.org/10.33096/aijih.v22i2.32.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Congko Village is one of the villages in the district of Marioriwawo, Soppeng District. In terms of its formation, this village is a unit of government known as 'local self-government', the village formed or formed supra village government. BUMDes is obliged to make the financial statements of all BUM Desa business units every month honestly and transparently. In addition, BUMDes is also required to report the progress of BUM Desa business units to village communities through village meetings at least twice a year. BUMDes must perform systematically written records or bookkeeping of daily transactions. Listing recording generally uses an accounting system. The function of accounting is to present financial information to internal and external parties and as a basis for making decisions. BUMDes internal party is the manager and the Board of Commissioners, while the external parties are district governments, banks, and communities that provide equity, as well as tax officials. AbstrakDesa Congko adalah salah satu desa di distrik Marioriwawo, Distrik Soppeng. Dalam hal pembentukannya, desa ini adalah unit pemerintahan yang dikenal sebagai 'pemerintahan sendiri lokal', desa yang membentuk atau membentuk pemerintahan desa supra. BUMDes wajib membuat laporan keuangan semua unit usaha BUM Desa setiap bulan secara jujur ​​dan transparan. Selain itu, BUMDes juga diharuskan melaporkan perkembangan unit bisnis BUM Desa kepada masyarakat desa melalui pertemuan desa setidaknya dua kali setahun. BUMDes harus melakukan catatan tertulis secara sistematis atau pembukuan transaksi harian. Pencatatan listing umumnya menggunakan sistem akuntansi. Fungsi akuntansi adalah untuk menyajikan informasi keuangan kepada pihak internal dan eksternal dan sebagai dasar untuk membuat keputusan. Pihak internal BUMDes adalah manajer dan Dewan Komisaris, sedangkan pihak eksternal adalah pemerintah kabupaten, bank, dan masyarakat yang menyediakan ekuitas, serta pejabat pajak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
33

Asadi, Asadi, Sutoro Sutoro, Nurwita Dewi und Charles S. Bora. „Respons Aksesi Plasma Nutfah Kacang Hijau terhadap Cekaman Kekeringan“. Buletin Plasma Nutfah 23, Nr. 2 (06.03.2018): 101. http://dx.doi.org/10.21082/blpn.v23n2.2017.p101-108.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>Cekaman kekeringan menjadi masalah yang perlu diperhatikan dalam budi daya kacang hijau di lahan kering, mengingat ketersediaan air yang relatif terbatas terutama pada musim kemarau. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi aksesi-aksesi kacang hijau terhadap cekaman kekeringan. Sebanyak lima puluh aksesi plasma nutfah kacang hijau yang terdiri atas varietas unggul nasional, dan varietas lokal koleksi Bank Gen BB Biogen digunakan dalam penelitian ini. Pengujian kekeringan dilaksanakan di KP Naibonat, BPTP NTT, Kupang pada tahun 2013. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terpisah 3 ulangan, di mana petak utama adalah kondisi tanah (normal dan kekeringan) dan anak petak adalah 50 aksesi kacang hijau. Pada kondisi normal (N) tanah pada setiap petak selalu dalam keadaan cukup air hingga seminggu menjelang panen (disiram sesuai keperluan). Pada kondisi kekeringan (K) tanah tidak disiram semenjak umur 4 minggu setelah tanaman hingga panen. Setiap galur ditanam 2 tanaman per rumpun, pada jarak 40 cm &amp;times; 20 cm dalam petakan 2 m &amp;times; 3 m. Pengamatan dilakukan terhadap hasil biji dan karakter agronomi penting lainnya. Toleransi kekeringan dinilai berdasarkan persentase penurunan hasil pada kondisi kekeringan dibanding dengan kondisi normal. Untuk melihat keeratan hubungan antarkarakter agronomis dilakukan uji korelasi. Berdasarkan hasil evaluasi, diperoleh 11 aksesi plasma nutfah yang toleran, lima aksesi di antaranya tergolong paling toleran dengan penurunan hasil pada kondisi kekeringan lebih rendah dibanding dengan varietas toleran lainnya. Kelima varietas tersebut adalah Walet, Kenari, Merak, Sriti, dan Lokal Pameungpeuk. Korelasi antarkarakter agronomi (komponen hasil) dengan hasil biji plasma nutfah kacang hijau pada kondisi normal dan kekeringan relatif sama.</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
34

Suliartini, Ni Wayan Sri, I. Ketut Ngawit, Nihla Farida und Dwi Ratna Anugrawati. „USAHA PENINGKATAN PRODUKSI PADI FUNGSIONAL MELALUI APLIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA DI DESA KATENG KABUPATEN LOMBOK TENGAH“. Abdi Insani 8, Nr. 2 (31.08.2021): 236–48. http://dx.doi.org/10.29303/abdiinsani.v8i2.389.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Keterbatasan fasilitas irigasi memaksa petani mengolah lahan tergesa- gesa untuk mendapatkan air yang cukup, akibatnya proses pelumpuran tanah tidak sempurna, potensi tanah sebagai seed bank sehingga muncul masalah gulma yang sulit dikendalikan. Petani menanam bibit yang tersedia di pasaran tanpa menelusuri asal-usul benih, varietas dan mutu benih. Akibatnya produktivitas usahatani padi di wilayah sasaran semakin menurun. Tujuan yang ingin dicapai adalah terjadi transfer teknologi tepat guna sehingga pengetahuan dan keterampilan petani tentang agribisnis dan pengelolaan hama terpadu (PHT) pada budidaya tanaman padi beras merah meningkat. Kegiatan dilaksanakan di Desa Kateng Kec. Praya Barat Kab. Lombok Tengah dari bulan Januari sampai dengan Juli 2020. Metode kegiatan yang dilaksanakan adalah Program Tindak Partisipatif (Participatori Action Program). Pendekatannya adalah dari bawah dan dari atas (Bottom-up and top down approach) dengan penekanan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan kearifan lokal para petani mitra (Hutwan et al., 2016). Mekanisme pelaksanan melalui beberapa tahap yaitu penyuluhan, penetapan petani sasaran sebagai mitra, pendampingan dan monitoring serta evaluasi program. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan petani tentang agribisnis dan PHT pada budidaya tanaman padi beras merah meningkat. Hal ini terlihat dari antusiasme petani sasaran mengikuti kegiatan penyuluhan dan pendampingan, serta penerapan teknologi tepat guna antara lain pengolahan tanah, penggunaan benih unggul, pupuk organik dan PHT pada budidaya tanaman padi. Teknologi tepat guna yang diintroduksikan menyebabkan pertumbuhan dan hasil padi beras merah lebih baik, intensitas serangan hama wereng menurun, sehingga memberikan hasil dan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan hasil budidaya manual
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
35

Sodiq, Ahmad, Suwarno Suwarno, Farida Rizki Fauziyah, Yusmi Nur Wakhidati und Pambudi Yuwono. „Sistem Produksi Peternakan Sapi Potong di Pedesaan dan Strategi Pengembangannya“. Jurnal Agripet 17, Nr. 1 (01.04.2017): 60–66. http://dx.doi.org/10.17969/agripet.v17i1.7643.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRAK. Pendekatan penelitian pada peternakan rakyat Livestock On-Farm Trials ditujukan untuk mengidentifikasi sistem produksi peternakan sapi potong di pedesaan wilayah kabupaten yaitu Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen. Tujuan penelitian ini adalah mendokumentasikan karakteristik sistem produksi peternakan sapi potong, strategi pengembangan untuk meningkatkan produktivitas serta dukungan pembiayaan dari bank. Hasil penelitian memperlihatkan pola yang diterapkan berupa peternakan tradisional berlahan terbatas (traditional rural landless) yang terintegrasi dengan sistem pertanian utamanya tanaman padi. Sapi Peranakan Ongole (PO) sangat dominan ditemukan dan merupakan sapi lokal yang tersebar di lima kabupaten. Pada wilayah penelitian juga ditemukan Sapi Brahman Cross yang ditujukan untuk pembiakan. Penampilan produksi sapi PO, Sumba Ongole dan Persilangan Simmental untuk tujuan penggemukan memperlihatkan hasil BCS sedang sampai tinggi, tetapi produktivitas sapi Brahman Cross cenderung rendah. Diperlukan perbaikan pada feeding system and good farming practices untuk meningkatkan produktivitas sapi. Kebijakan untuk meningkatkan akses pembiayaan kredit, meliputi (i) Penguatan dinamika kelompok dan penerapan teknologi untuk memperbaiki produktivitas sapi potong, (ii) pendampingan pemerintah mengenai aspek penjaminan dan subsidi kredit, penyediaan bantuan untuk revitalisasi pertanian yang dikelola pemerintah dan perbankan, (iii) bekerjasama dengan mitra yang sesuai seperti perbankan dan BUMN untuk program Kredit Kemitraan dan Corporate Social Responsibility. (Livestock production system of beef cattle in the village and their development strategies)ABSTRACT. Livestock On-Farm Trials addressed to identify livestock system of beef cattle production in the villages of Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara and Kebumen regencies. This study was designed to documenting the production system characteristics of beef cattle and development strategic of livestock production system in order to increase their productivity and financial support from bank. Beef cattle production systems characterize by traditional rural landless and integrated with crops especially rice. Ongole Cross (Peranakan Ongole) are the predominant of the local cattle and are widely distributed over the five regencies. Brahman Cross also found that are raising for cow calf operation. Performance of Peranakan Ongole, Sumba Ongole, and Simental Cross for fattening purposes were moderate to high of BCS, but low reproductive for Brahman Cross. Improving feeding system and good farming practices could be done to increase beef cattle productivity. Policies to improve access to credit financing, including (i) Strengthening of group dynamics and application of technology to improve the productivity of beef cattle,(ii) government assistance on the aspects of credit guarantee and subsidies, provision of assistance for agricultural revitalization managed by the government and banking,(iii) working with appropriate partners such as banks and BUMN for Partnership Credit and Corporate Social Responsibility programs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
36

Wulandari, Fitri, Noor Aina und Humairoh Razak. „POTENSI BUDAYA PADA KAWASAN PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI STUDI KASUS KELURAHAN SEBERANG MESJID“. NALARs 18, Nr. 1 (01.01.2019): 57. http://dx.doi.org/10.24853/nalars.18.1.57-64.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRAK. Kota Banjarmasin yang pada tahun 2018 berumur ke 492 tahun merupakan anggota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Sebagai Kota berbasis sungai, sejak dulu kehidupan masyarakatnya bergantung dengan aliran sungai yang ditandai permukiman di tepian sungai, persimpangan sungai atau muara sungai. Di kawasan tepian sungai ini pula terjadi ekspansi kekuasaan, kontak agama dan kebudayaan serta kontak perdagangan. Perkembangan di bidang teknologi material, pengetahuan berhuni, dan perkembangan infrastruktur kota secara tidak langsung berdampak pada pudarnya identitas lokal, yaitu budaya sungai pada fisik permukiman dan lingkungan permukiman di tepi sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya sungai pada kawasan permukiman tepian sungai di Kota Banjarmasin. Lokasi Penelitian adalah kelurahan Seberang Mesjid yang terletak di tepian sungai Martapura dan persimpangan antara Sungai Martapura dan Sungai Kuin. Objek penelitian adalah unsur budaya pada kawasan tepian sungai. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian terhadap identifikasi budaya di Kelurahan Seberang Mesjid menunjukkan, kawasan ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi wisata belanja dan wisata edukasi berbasis pada budaya sungai. Kata kunci: Banjarmasin, budaya, permukiman, tepian sungai ABSTRACT. The city of Banjarmasin, which was 492 years old in 2018, is a member of the Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). As a river-based city, the life of the people depends on the river flow which is characterized by settlements on the banks of rivers, crossing rivers or estuaries. In this area of the river, there was also an expansion of power, religious and cultural contacts and trade contacts as well. The developments in the field of material technology inhabited knowledge and the development of urban infrastructure indirectly have an impact on the fading of local identities, such as river culture on physical settlements and settlement’s environments on the banks of rivers. This study aims to determine river culture in riverbank settlement areas in the city of Banjarmasin. The research location is the Seberang Mesjid village which is located on the banks of the Sungai Martapura and the intersection between the Sungai Martapura and Sungai Kuin. The object of research is the cultural element in the river bank. The method used is descriptive qualitative. The results of the study on cultural identification in Seberang Mesjid Village indicate that this area has the potential to be developed into shopping and educational tourism based on river culture. Keywords: Banjarmasin, culture, settlements, river banks
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
37

Nasution, Dewi Sartika. „Peningkatan kapasitas manajemen usaha bagi pelaku usaha sektor industri UKM roti sebagai upaya peningkatan daya saing usaha menuju industri mandiri“. TRANSFORMASI: Jurnal Pengabdian Masyarakat 14, Nr. 1 (30.06.2018): 27–34. http://dx.doi.org/10.20414/transformasi.v14i1.572.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
[Bahasa]: Mayoritas masyarakat Babakan memiliki mata pencaharian sebagai pengusaha roti. Akan tetapi pengelolaan usaha roti masih sangat sederhana dan tidak dikelola dengan sistematis dan terencana dengan baik. Di sisi lain kunci utama keberhasilan dalam mengembangkan usaha adalah pada manajemen pengelolaan usaha. Kemampuan dalam manajemen usaha yang dimiliki produsen roti di Babakan tergolong kategori kurang. Mereka masih menjalankan usaha sebagai pekerjaan sampingan sebagai ibu rumah tangga. Mayoritas usaha roti belum memiliki ijin edar, kemasan roti yang digunakan masih sangat sederhana dan pemasaran juga masih dalam skala lokal atau hanya di pulau Lombok saja sedangkan potensi yang dimiliki para pengusaha roti sangat besar untuk dapat memasarkan rotinya hingga ke pulau lain. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha bagi para pelaku usaha industri kecil rumah tangga di kelurahan Babakan yang terdiri dari 25 produsen roti. Pelatihan dan pendampingan melibatkan dinas kesehatan, motivator dari area capacity to grow Bank BTPN, pemuka agama, dan UIN Mataram. Pelatihan dan pendampingan adalah berkaitan dengan cara pengurusan SPP-PIRT, manajemen keuangan usaha mikro, produk halal, dan cara berbisnis islami. Kata Kunci: UMKM, PIRT, keuangan UMKM, produk halal, produsen, bisnis islami [English]: The majority of the Babakan residents make a living as bread entrepreneurs. However, the management of bread business is still very simple and not managed systematically and well planned. On the other hand, the main key to success in developing a business is the ability of management. The ability in business management by bread producers in Babakan is categorized as low. They still run businesses as a side job. The majority of bread businesses do not yet have marketing licenses, bread packaging used is still very simple and marketing is also still on a local scale or only on the island of Lombok while the potential of bakers is very large to be able to market their bread to other islands. This community service program aims to improve business management ability for small-scale household industry in the Babakan sub-district consisting of 25 bread producers. Training and mentoring involved the health office, a motivator BTPN Banks, religious leaders, and UIN Mataram team. Training and mentoring are related to the way of arranging SPP-PIRT, micro business financial management, halal products, and ways of doing Islamic business. Keywords: UMKM, PIRT, UMKM finance, halal products, producers and Islamic businesses
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
38

Misati, Roseline, und Anne Kamau. „Local and international dimensions of credit provision by commercial banks in Kenya“. Banks and Bank Systems 12, Nr. 3 (01.09.2017): 87–99. http://dx.doi.org/10.21511/bbs.12(3).2017.07.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Although considerable research has focused on the determinants of credit to the private sector, the issue still remains controversial, particularly with respect to the role of foreign banks in emerging markets. This study sought to understand the factors that affect lending of commercial bank loans both in form of foreign and local loans. It used panel data methods on quarterly bank-specific data covering the period from 2000 to 2013. In general, the results reveal that the ownership structure, housing variable and the size of the bank are the main determinants of aggregate commercial bank lending. This conclusion is maintained even when the determinants of foreign loans and local loans are specifically examined separately. However, the role of the liquidity measure is in not consistent in the different specifications while the role of interest rates is largely in line with expectation in most of the specifications. Implicitly, the results seem to suggest a need for mergers of small banks, policy focus on incentives for more local bank ownership and continued efforts on minimization of interest rate spread, which not only promote mortgage financing and home ownership, but also overall credit growth.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
39

Sulistiawaty, Deska, Sri Indarti und Eka Armas Pailis. „EFFECT OF PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY AND PROMOTION ON CUSTOMER SATISFACTION AND SAVING DECISIONS IN PT. BANK RIAU KEPRI“. Jurnal Manajemen dan Bisnis 10, Nr. 1 (30.06.2021): 36–47. http://dx.doi.org/10.34006/jmbi.v10i1.252.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Changes in the banking industry are increasingly fast making banks have to respond to everything that happens, the main problem facing banks today is retaining customers and being closer to customers and making customers loyal so that the bank can develop. The research was conducted at PT Bank Riau Kepri Main Branch. The aim is to determine the direct effect of product quality, service quality and promotion on customer satisfaction and the decision to save back at PT. Bank Riau Kepri. This study took a sample of 400 customers. The variables used are product quality, service quality, promotion, customer satisfaction and the decision to save again. This study used quantitative methods and the data were analyzed using Structural Equation Modeling analysis. The results showed that product quality had a significant effect on customer satisfaction, service quality had a significant effect on customer satisfaction, promotion had a significant effect on customer satisfaction, product quality had a significant effect on the decision to save again through customer satisfaction Service quality had a significant effect on decisions to save again through customer satisfaction. has a significant effect on the decision to save back through customer satisfaction and customer satisfaction has a significant effect on the decision to save back at PT. Bank Riau Kepri Main Branch. The higher the level of customer satisfaction, the decision to save back at Bank Riau will increase
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
40

Shamim, Farkhanda, Bora Aktan, Mohammed Attaitalla Abdulla und Nabeel Mohammed Yaseen Sakhi. „Bank-specific vs. macro-economic factors: what drives profitability of commercial banks in Saudi Arabia“. Banks and Bank Systems 13, Nr. 1 (12.04.2018): 139–49. http://dx.doi.org/10.21511/bbs.13(1).2018.13.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The goal of this study is to determine the elements that contribute to the profitability of commercial banks in Saudi Arabia. The study is important due to the fact that Saudi vision 2030 foresees Saudi Arabia as a global investment powerhouse and fulfilling this objective requires a profitable banking sector. The method chosen for the study is multiple regression analysis. The sample data is taken for the period ranging 2009 and 2015 for the 12 local banks. The research concludes that bank’s internal factors specifically, bank size, liquidity, credit risk and operational efficiency are significantly determining the profitability in the banks as compared to the economy’s macro-economic variables.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
41

Garmaise, Mark J., und Gabriel Natividad. „Spillovers in Local Banking Markets“. Review of Corporate Finance Studies 5, Nr. 2 (05.07.2016): 139–65. http://dx.doi.org/10.1093/rcfs/cfw005.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Abstract How are neighboring firms affected when a bank learns more about a given firm? We analyze exchange-rate-induced movements of Peruvian firms across a threshold that governs their regulatory treatment by banks. Firms that cross the threshold supply more information to their banks and experience a substantial increase in financing. We find positive spillover effects: the neighbors of the above-threshold firms also experience increased financing. These spillovers are confined to neighbors sharing a bank, and the performance of new loans to these neighbors improves, suggesting that the bank has become better informed about other local firms. Received October 15, 2015; accepted May 16, 2016 by Editor Efraim Benmelech.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
42

Moghavvemi, Sedigheh, Su Teng Lee und Siew Peng Lee. „Perceived overall service quality and customer satisfaction“. International Journal of Bank Marketing 36, Nr. 5 (04.06.2018): 908–30. http://dx.doi.org/10.1108/ijbm-06-2017-0114.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Purpose Foreign and local banks in Malaysia are competing in terms of skilled staff, innovative products and services, rendering quality services and customer satisfaction. The purpose of this paper is to examine the overall service quality and customer satisfaction of both foreign and local banks. Design/methodology/approach The data used to test the hypothesis were collected from 748 foreign and local bank customers in Malaysia. The research model was analysed using a structural equation modelling technique. Findings Results show that knowledge and staff competencies, as well as convenience of the bank is more significant for local bank customers while bank image and internet banking are important components for foreign bank customers. The results also reveal that foreign bank customers have higher satisfaction as compared to local bank customers. Research limitations/implications No analysis is undertaken of any difference in the service quality dimensions between banks of different size. Further research on banking services could usefully test services quality dimensions across banks of different sizes. Practical implications The findings serve as a valuable reference for local banks understand service quality challenges they may face from foreign banks in this competitive industry. Findings suggest that, to provide high-quality services, financial institutions need to heighten customer satisfaction differentiation strategies. Originality/value The outcomes of this study enhance the knowledge on the performance of both local and foreign banks in Malaysia as well as customer satisfaction, which are invaluable to all bank managers and industry players in improving their services.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
43

Drastiani, Rizka. „PENGARUH GEJALA “PARIWISATANISASI” REVITALISASI TEPIAN SUNGAI SEKANAK KHUSUSNYA TERHADAP KARAKTERISTIK BANGUNAN DAN KAWASAN HERITAGE SEKANAK SEBAGAI POTENSI URBAN HERITAGE TOURISM DI PALEMBANG“. NALARs 18, Nr. 2 (29.07.2019): 131. http://dx.doi.org/10.24853/nalars.18.2.131-142.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRAK. Wisata sejarah saat ini merupakan segmen pertumbuhan potensial untuk pariwisata perkotaan. Sejak beberapa tahun belakangan wisata sejarah menjadi salah satu cara untuk meningkatkan ekonomi kembali sebuah kota yang tentunya dengan tidak lupa mengangkat nilai-nilai lokal untuk diikutsertakan dalam perkembangan wisata sejarah tersebut. Sekanak yang merupakan salah satu kawasan bersejarah di kota Palembang berada tepat di tepian sungai Musi, kawasan bersejarah Sekanak khususnya di sepanjang sungai Sekanak dilakukan perubahan tema lansekap dengan konsep yaitu mewarnai bangunan dan elemen hardscape di sepanjang koridor sungai Sekanak. Apabila disesuaikan dengan kaidah dasar pelestarian kawasan bersejarah. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh pengecatan warna warni bangunan dan bantaran sungai Sekanak terhadap karakteristik kawasan Sekanak Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data-data primer melalui observasi dan data sekunder dari studi literatur dan studi dokumen. Analisis yang dilakukan adalah dengan melihat elemen variabel standar bangunan dan kawasan yang masuk dalam syarat teori pelestarian sehingga dapat dinyatakan bangunan dan kawasan tersebut merupakan kawasan heritage kemudian akan dilakukan studi mengenai kesesuaian pengecatan kawasan tepian sungai Sekanak dengan karakteristik kawasan yang telah diperoleh sebelumnya. Kata kunci: Wisata, Kota, Pariwisata, Sejarah, Sekanak. ABSTRACT. Historical tourism is a potential growth segment for urban tourism. Since the past few years, historical tourism has become one of the ways to improve the economy of a city, of course by not forgetting to raise local values to be included in the development of historical tourism. Sekanak which is one of the historical areas of the city is located right on the banks of the Musi River, the historic neighborhood along the Sekanak river is done by changing the landscape with a concept made by studying buildings and hardscape elements along the Sekanak river. It is a fundamental principle of preserving the historic area. This research aimed at examining the characteristics of buildings and the banks of the characters of the Palembang area. The research method used by collecting primary data through collection and secondary data from literature studies and document studies. The inheritance area and surveys will be carried out on a standard variable. The inheritance area and studies had been carried out based on the suitability of the Sekanak river bank with the preservation area previously obtained.Keywords: Tour, City, Tourism, Heriage, Sekanak
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
44

Wismanto, Agus. „INTERDEPENDENSI ANTARA BAHASA INDONESIA DENGAN IPTEK SEBAGAI PENGHELA PEMBENTUKAN ISTILAH MELALUI MEDIA BAHASA“. Jurnal Tuturan 3, Nr. 1 (28.11.2017): 502. http://dx.doi.org/10.33603/jt.v3i1.812.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kenyataan menunjukkan bahasa Indonesia tidak mempunya perangkat yang cukup, yang secara cermat dapat dirinci perbedaan konsep (Moeliono, 1985: 58) misalnya yang dilambangkan dalam bahasa Inggris. Menurutnya, salah nalar yang mendasarinya merupakan simpulan yang diambil oleh penutur bahwa kata yang diperlukan tidak terdapat dalam kosa kata perbandingan. Dengan kesalahan itu, apa yang tidak dikenalnya adalah diaggap tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.Dengan memerhatikan hal tersebut, bahasa Indonesia perlu diletakkan dalam bingkai perencanaan bahasa yang lebih matang dan terencana. Bahasa Indonesia diletakkan menjadi penarik/ penghela ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Salah satu yang dapat diwujudkan adalah perencanaan bahasa Indonesia bidang peristilahan (pembentukan istilah). Hal ini disadari sepenuhnya bahwa perubahan bahasa yang sungguh sangat mengemuka dan paling peka terhadap perubahan kehidupan ialah bidang peristilahan. Dan juga sebaliknya, mestilah Iptek mampu menjadi daya dorong sekaligus penghela terbentuknya istilah-istilah bahasa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.Berdasarkan hasil penelitian tersebut terdapat kesimpul sebagai berikut: (1) Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang komprehensif, yaitu cerdas spiritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, dan cerdas kinestetis. Insan Indonesia cerdas diwujudkan melalui proses pendidikan baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. (2) Bahasa Indonesia tidak hanya sekadar digunakan sebagai bahasa lokal, tetapi mampu berkiprah di dunia internasional dan memberikan masukan serta sinergi positif bagi kemajuan harkat dan martabat umat manusia di dunia. (3) Pembentukan istilah bahasa Indonesia diharapkan mampu mendukung bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dan teknologi, Dan sebaliknya, Iptek juga mampu menjadi daya dorong dan sekaligus penghela terbentuknya istilah-istilah bahasa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu perlu menjadi perhatian pada pembentukan istilah BI dengan memerhatikan aspek berikut ini (1) BI hendaknya diberi kesempatan membuka diri guna menerima istilah bahasa lain; (2) Peristilahan BI mampu menggambarkan realitas kehidupan serta mengejawantahkan konsep konsep Ipteks;(3) Peristilahan bahasa Indonesia itu tersebarluaskan berbagai media, kegiatan perkamusan tetap digalakkan, dan ketersediaan website dalam internet sebagai bank peristilah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
45

Wołowiec, Tomasz. „LEGAL CONDITIONS FOR THE FINANCING OF LOCAL GOVERNMENT UNITS INVESTMENTS BY PARABANKING FINANCIAL INSTRUMENTS IN POLAND“. International Journal of Legal Studies ( IJOLS ) 5, Nr. 1 (30.06.2019): 467–502. http://dx.doi.org/10.5604/01.3001.0013.3252.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The regulations on debt limits introduced in 2014 caused adapting by local government units two ways of proceeding. The first consists in "classic" adaptation to the provisions of the Public Finance Act, through the restructuring of budget expenditures and the devel-opment of a financial surplus, allowing for safe incurring of new obligations and possible servicing of "old" debt. The second way is what can be called the form of the "Creative accounting", involving the use of non-bank financial institutions (quasi-banks) or the use of financial operations other than bank loans and municipal bond issues. These are lease-back agreements, reverse sale of real estate, as well as unnamed agreements causing debt restructuring (e.g. subrogation, forfeiting or factoring), installment payments, as well as subsidies to the capital of municipal companies.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
46

Muttaqin, Ahmad Izza. „Partisipasi Masjid Dalam Mendorong Tata Kelola Sampah Pedesaan Di Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi“. Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 3, Nr. 1 (30.03.2018): 23–32. http://dx.doi.org/10.31538/nidhomulhaq.v3i1.108.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Persoalan sampah tak pernah tuntas. Walaupun pemerintah Banyuwangi telah mencanangkan berbagai macam program untuk penanggulangan sampah tetap saja masih muncul berbagai masalah. Program-program tersebut seperti bank sampah, festival recycle limbah plastik, bantuan alat, dan juga pelatihan-pelatihan sporadis seakan-akan tidak mengurangi persoalan sampah. Salah satu alasan kurang berhasilnya program tersebut sebab masih memakai pola top-down. Hal tersebut terlihat dari kearifan lokal yang berupa sistem dan atau situs masyarakat tidak dilibatkan, sehingga program-program tidak menyatu dalam sistem sosial-kultural masyarakat. Masjid adalah sebuah situs (tempat) yang menjadi simbol relegius sekaligus memiliki kekuatan sejarah ditengah-tengah masyarakat. Bukan hanya dipercaya sebagai baitullah, masjid dibangun secara bersama-sama oleh masyarakat, sehingga bisa menjadi alat pemersatu masyarakat. Penelitian ini yang berjudul “Partisipasi Masjid dalam Mendorong Tata Kelola Sampah Di Desa Genteng Kulon Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi” ini diformat secara partisipatif. Masjid mempunyai peluang yang besar sebagai situs yang dapat mempersatukan warga dalam penanggulangan masalah sampah. Penelitian ini berupaya untuk membuat pola penanganan tata kelola lingkungan dan penanggulangan sampah di sekitar masjid Baitul Izza. Tujuan program ini adalah munculnya partisipasi masjid dalam mengawal rumusan manajemen pengeloaan sampah di tingkat Desa. Akhirnya, masjid bukan hanya dikenal sebagai situs peribadahan tetapi juga situs pemersatu warga dalam memecahkan persoalan sosial-kemasyarakatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
47

Wahyudi, Wahyudi, Zainal Muttaqin und A. Russel Mojiol. „ANALISIS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SUNGKAI (Peronema canescens Jack.) DI KALIMANTAN“. Jurnal Sains Natural 2, Nr. 2 (25.11.2017): 116. http://dx.doi.org/10.31938/jsn.v2i2.41.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Growth and Yield Analysis of Peronema canescens Jack. in Kalimantan Sungkai (Peronema canescens) is a native and local species and one of some commercial trees which has a good prospect to be developed in timber estate in Kalimantan.This research was aimed to analyse sungkai plantation, neither the living percentage, productivity, economic cutting cycle, and also its profit. The data analysis was using the average of trees diameter, high and volume, mean annual increment, polynomial equation modelling and financial analysis i.e. net present value (NPV), benefit cost ratio (BCR) and internal rate of return (IRR). The research had been conducted at the community plantation in Kapuas District, Central Kalimantan Province since 1998 to 2010. The result of this research showed that living trees precentage at 12 years old was 89.7%, mean annual increment and its density were 10,14 m3 ha-1 and 997 tree/ha respectively. Equation modelling of sungkai plantation was y = 2,073 + 1,6623x - 0,0165x2 (R2= 84,05%). In the bank rate of 9% per year, the economic cutting cycle of this plantation was 15 years with net present value was NPV 58,49 million per ha. BCR 7,64 and IRR 11,75 If the bank rate of 6% and 12% per year, then net present value at the 15 years were NPV 92.65 and 36.6 million per ha respectively. The sangtein was suitable as timber estate and to increase the productivity of former shifting cultivation, scru, and low potential forests which were widespread, especially in Kalimantan.Keywords : Growth and yield, mean annual increment, Peronema canescens, economic cutting cycle ABSTRAK Sungkai adalah jenis tanaman komersial lokal dan asli yang mempunyai prospek baik untuk dikembangkan dalam hutan tanaman Kalimantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosen hidup, produktivitas, siklus tebang optimum, dan keuntungan finansial dari tanaman sungkai. Penelitian dilakukan di hutan tanaman rakyat, Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Obyek penelitian ialah tanaman sungkai yang ditanam sejak tahun 1998 pada tipe tanah Ultisol. Analisis data menggunakan nilai rataan diameter, tinggi dan volume, riap tahunan rata-rata tahunan, persamaan regresi, NPV, BCR dan IRR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umur 12 tahun prosen hidup tanaman mencapai 89,7 %, riap tahunan rata-rata 10,14 m3 ha-1 year-1 dengan kerapatan 997 pohon/ha. Model pertumbuhan tanaman sungkai ialah y = 2,073 + 1,6623x - 0,0165x2 (R2= 84,05%). Pada tingkat suku bunga pinjaman 9% per tahun, tanaman sungkai mempunyai siklus tebang ekonomi selama 15 tahun dengan nilai NPV Rp. 58,49 juta/ha, BCR: 7,64 dan IRR: 11,75%. Pada tingkat suku bunga pinjaman 6% dan 12% per tahun, maka pada siklus tebang selama 15 tahun, nilai NPVnya masing – masing menjadi Rp. 92,65 juta/ha dan Rp. 36,6 juta/ha. Tanaman sungkai sangat sesuai dikembangkan dalam hutan tanaman dan untuk meningkatkan produktivitas lahan bekas perladangan berpindah, semak belukar dan hutan potensi rendah yang tersebar luas, khususnya di Kalimantan.Kata kunci : Pertumbuhan dan hasil, riap tahunan rata – rata, Peronema canescens, siklus tebang ekonomi
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
48

Cahyani, Intan Putri. „Membangun Engagement Melalui Platform Digital (Studi Kasus Flip sebagai Start-Up Fintech)“. EKSPRESI DAN PERSEPSI : JURNAL ILMU KOMUNIKASI 3, Nr. 2 (01.07.2020): 76. http://dx.doi.org/10.33822/jep.v3i2.1668.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Hadir sebagai startup lokal, Flip memberikan warna baru di dunia Fintech (Financial Technology) dengan menyediakan layanan transfer antar bank bebas biaya admin. Flip tidak hanya berfokus pada pengembangan core business, namun juga menyadari bahwa berkomunikasi dengan target audiens adalah penting. Saat ini Flip telah memiliki website dan media sosial yang dikelola dalam membangun digital engagement. Engagement ini sangat penting bagi seorang PR sebagai dasar strategi komunikasi jangka. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan studi tentang bagaimana Flip sebagai start-up local di bidang Fintech membangun digital engagement melalui berbagai aktivitas Public Relations di berbagai platform. Tipe penelitian ini merupakan studi deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui metode (1) observasi melalui website dan social media monitoring dan (2) wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Flip sangat menyadari komunikasi berperan penting dalam sustainability bussiness. Saat ini Flip telah menggunakan platform digital untuk menyampaikan segala sesuatu yang baru tentang produk mereka, sekaligu membentuk mutual understanding melalui percakapan yang dibangun. Dengan segala keterbatasan sumber daya yang dimiliki, peringkat website flip.id telah meningkat 32% selama periode Januari – Maret 2020) dengan mencapai sekitar 63.330 pengunjung dan 139.350 hits setiap bulan. Secara garis besar konten-konten yang mendapatkan engagement tertinggi antara lain giveaway, tips dan challenge dan di antara semua media sosial yang digunakan Flip, Instagram memiliki rata-rata engagement tertinggi yaitu mencapai 60%. Dalam berbagai aktivitas online yang dilakukan Flip untuk membangun engagement ke target audiens dimetaforakan selayaknya pertemanan dimana mereka berusaha hadir untuk memberikan manfaat. Flip sendiri juga bekerja sama dengan Social Media Influencer (SMI) berupa Micro Influencer yaitu mereka yang punya expertise atau keahlian di bidang keuangan dengan follower yang segmented dan terbukti cukup efektif dalam membangun engagement.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
49

Gyamerah, Ishmael Appiah, und Benjamin Amoah Benjamin Amoah. „Determinants of Bank Profitability in Ghana“. International Journal of Accounting and Financial Reporting 1, Nr. 1 (01.04.2015): 173. http://dx.doi.org/10.5296/ijafr.v5i1.7368.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Our study attempts to investigate the relationship between profitability and a set of bank-specific characteristics and macroeconomic factors on foreign and local banks in Ghana between 1999 and 2010. The findings suggest that cost management has an inverse relationship with profitability, bank size and credit risk show a positive association with profitability. The results apply to foreign and local banks as well. Our results suggest that bank management should pay attention to cost maintenance, and prudent risk management to deliver profitability, and perhaps build bigger local banks.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
50

Zheng, Changjun, Shiying Chen und Zhenhuan Dong. „Economic Fluctuation, Local Government Bond Risk and Risk-Taking of City Commercial Banks“. Sustainability 13, Nr. 17 (02.09.2021): 9871. http://dx.doi.org/10.3390/su13179871.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Countercyclical fiscal regulation can mitigate economic risk, but this is bound to increase the scale of local government debt during an economic downturn, and then spread risk to the banking sector, forming potential financial instability factors. We extracted the three most important variables in this process: economic fluctuation, local debt risk and bank risk-taking to build an econometric model and found that: (1) both economic fluctuations and local government bond risks have a significant impact on bank risk-taking, which is negatively correlated with local economic growth, while the increase of local government bond risks tends to increase bank risk-taking in the long run; (2) the impact of local government debt risk significantly increases the loans of city commercial banks flowing into the construction industry. Therefore, the impact of local government bond risk on city commercial banks is concentrated in the impact on their construction loans. This study has an important reference value for timely and moderate countercyclical regulation, preventing local debt risk from spreading to banks, constructing a sustainable local government−bank ecology, and promoting sustainable economic development.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie