Auswahl der wissenschaftlichen Literatur zum Thema „Jama Mapun language“

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Inhaltsverzeichnis

Machen Sie sich mit den Listen der aktuellen Artikel, Bücher, Dissertationen, Berichten und anderer wissenschaftlichen Quellen zum Thema "Jama Mapun language" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Zeitschriftenartikel zum Thema "Jama Mapun language"

1

Oktaviani, Nia, und Siti Sauda. „Pemodelan dan Implementasi Aplikasi Mobile Umrah Guide Menggunakan Unified Modeling Language“. Jurnal Sains dan Informatika 5, Nr. 2 (09.12.2019): 177–86. http://dx.doi.org/10.34128/jsi.v5i2.184.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Indonesia adalah salah satu negara muslim terbesar di dunia. Rutinitas ibadah bagi penduduk muslim di Indinesia selalu berjalan baik yang telah dijamin undang-undang. Salah satu ibadah sunnah yang sering dilakukan oleh penduduk Indonesia adalah Umrah. Dalam pelaksanaan ibadah umrah terdapat berbagai macam permaslahan yang timbul baik dari penyelenggara maupun jama’ah. Namun permasalahan yang paling fatal adalah kurangnya pengetahuan dalam beribadah umrah. Untuk itu fokus dalam penelitian ini adalah membuat panduan umrah bagi jama’ah yang akan melakukannya. Panduan yang dibuat berbasis smartphone menggunakan aplikasi. Didaman aplikasi yang dihasilkan terdapat informasi syarat umrah, rukun ibadah, wajib umrah, larangan ketika ihram, persiapan umrah, dan tata cara pelaksanaan umrah. Informasi yang ditampilkan pada aplikasi disajikan dalam bentuk teks dan video baik berbahasa Indonesia maupun Arab. Aplikasi juga telah dilakukan pengujian menggunakan heuristic evaluation dan dinyatakan layak untuk digunakan. Indonesia is one of the largest Muslim countries in the world. The routine of worship for the Muslim population in Indonesia always runs well, which has been guaranteed by law. One of the sunnah worship that is often carried out by Indonesian residents is Umrah. In the implementation of umrah worship, various problems arise both from organiser and pilgrims. But the fatal problem is the lack of knowledge in the Umrah service. For this reason, the focus of this research is to make an Umrah guide for Jamaah who will do it. A smartphone-based guide uses the application. In the application, there is information about Umrah conditions, pillars of worship, obligatory Umrah, prohibitions on Ihram, preparation of Umrah, and procedures for implementing Umrah. The information displayed on the application is in the form of text and videos both in Indonesian and Arabic. Applications that have been tested use heuristic evaluations and are declared feasible to use.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Nurnaningsih, NFN, und Prasetyo Adi Wisnu Wibowo. „EKSPLOITASI BUNYI BAHASA PADA SUSASTRA RANGGAWAR-SITA SEBAGAI CITRA PEMIKIRAN MASYARAKAT JAWA“. Widyaparwa 51, Nr. 1 (30.06.2023): 206–2018. http://dx.doi.org/10.26499/wdprw.v51i1.1356.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The unique use of language sounds adorns Raden Ngabei Ranggawarsit's literature. The purpose of this research is to find and describe the reflection of the mindset of the Javanese people which is hidden in the peculiarities of exploiting the sounds of language contained in Ranggawarsita's creations. The theory used in this research includes stylistics, language style, diction, physical structure and inner structure of poetry and rhyme/purwakanthi. This research includes descriptive qualitative research. The data of this research uses the data about language, such as words, phrases, sentences or larik (arrays) of words related to distinctive sounds in Ranggawarsita's Literature. The data source in this research are four Javanese literary libraries entitled Jaka Lodhang, Kalatidha, Sabdatama, and Serat Sabdajati. Data collection was carried out using content analysis techniques. The data analysis technique used was data reduction, data presentation and then conclusions were drawn. The result of this research is the distinctive style of language sound exploitation in Ranggawarsita's literature is an image of Ranggawarsita's mindset or point of view towards the Javanese society towards God the Creator of the world and its contents. The expression that is hidden in the use of language actually reflects local wisdom, mindset, perspective of the life of the Javanese people towards the Supreme Creator (God) as well as the universe (the world of microcosm and macrocosm).Keunikan pemanfaatan bunyi-bunyi bahasa menghiasi susastra Raden Ngabei Ranggawarsita. Tujuan penelitian ini untuk menemukan serta memerikan cerminan pola pikir masyarakat Jawa yang tersembunyi pada kekhasan eksploitasi bunyi-bunyi bahasa yang termuat di serat-serat ciptaan Ranggawarsita. Teori yang dipakai dalam penelitian meliputi stilistika, gaya bahasa, diksi, struktur fisik dan struktur batin puisi dan rima/purwakanthi. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian menggunakan data kebahasaan, seperti kata-kata, frasa, kalimat atau larik kata yang berkaitan dengan bunyi-bunyi yang khas di dalam serat hasil kreasi pikir Ranggawarsita. Sumber data penelitian yaitu empat pustaka susastra berbahasa Jawa berjudul Jaka Lodhang, Kalatidha, Sabdatama, dan Sabdajati. Pengumpulan berbagai data dilakukan dengan teknik content analysis. Teknik analisis data yang digunakan meliputi mereduksi setiap temuan data, membuat penyajian setiap data, dan menyajikan simpulan yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemenarikan style setiap eksploitasi satuan kemerduan bunyi kata di dalam karya hasil kreatif Ranggawarsita merupakan citra pola pikir atau kaca pandang Ranggawarsita sebagai orang Jawa kepada Tuhan Pencipta dunia beserta isinya. Ekspresi yang tersembunyi pada pendayagunaan bahasa sebenarnya mencerminkan kearifan lokal, pola pikir, kaca pandang hidup suku bangsa Jawa kepada Khaliqnya juga alam semesta (dunia alam raya seisinya maupun diri pribadi).
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Harahap, Khoirul Amru. „Analisis Kesalahan Linguistik Hasil Terjemahan Mesin Terjemah Google Translate dari Teks Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia“. Jurnal Penelitian Agama 15, Nr. 1 (20.06.2014): 26–43. http://dx.doi.org/10.24090/jpa.v15i1.2014.pp26-43.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Abstract: This study is aimed at analyzing linguistic errors of Arabic-to-Indonesian translation resulted from Google Translate. This is a literary research inwhich data were collected through taking sample errors in the provided texts. Thefindings of this research are as follows. Arabic-to-Indonesian translation resultedfrom Google Translate contains some linguistic errors, comprising morphological,syntactic, and semantic levels. Morphological errors include errors related to bothism and fi’il. Related to ism, for example, Google translate misread the harakat ismmusytaq; kasrah is read as fathah; which causes changes in meaning. GoogleTranslate also mistranslate ism mudzakkar to ism muannats. In addition, Googletranslates ism jamak into mufrad and not appropriately gives the equivalence toism maqshur. Meanwhile, in relation to fi’il, Google translates fi’il ma’lum into majhul,and fi’il majhul into ma’lum.Keywords: Linguistic, Translation, Google Tanslate, Indonesian Language. Abstrak: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapakesalahan linguistik dalam hasil terjemahan Google Translate dari teks bahasaArab ke dalam bahasa Indonesia, baik kesalahan pada tataran morfologis dankesalahan pada tataran sintaksis, maupun kesalahan pada tataran semantik.Kesalahan morfologis dari hasil terjemahan Google Translate, ada yang berkaitandengan ism dan ada yang berkaitan dengan fi’il. Yang berkaitan dengan ism,misalnya, Google keliru membaca harakat ism musytaq, yang seharusnya kasrahdibaca fathah. Hal ini membawa dampak pada perubahan makna. Google jugasalah menerjemahkan ism mudzakkar dan menerjemahkannya dengan bentukism muannats. Di samping itu, Google juga menerjemahkan ism jamak denganmufrad dan keliru mencari padanan arti yang tepat untuk ism maqshur. Sedangyang berkaitan dengan fi’il, Google menerjemahkan fi’il ma’lum menjadi majhuldan fi’il majhul menjadi ma’lum.Kata Kunci: Linguistik, Terjemahan, Google Tanslate, dan Bahasa Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Mubarak, Rizky, und Nurullah Nurullah. „Penggunaan Lafaz Bahjah, Jamal dan Zukhruf dalam Al-Qur’an“. TAFSE: Journal of Qur'anic Studies 5, Nr. 1 (19.03.2022): 99. http://dx.doi.org/10.22373/tafse.v5i1.12521.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The choice of vocabulary in the Qur'an is not a coincidence, but each word has its own value of balaghah. The beauty of the language and style of the Qur'an can be seen from its balaghah and fasahah, both concretely and abstractly. The Qur'an sometimes uses several words that have the same or close meanings, so there seems to be an inconsistency in the words it uses. This study will examine the use of the words bahjah, jamᾱl and zukhruf which means beautiful in the Qur'an. This research is library research using the maudhu'i method. The main sources of data are the verses of the Qur'an that contain the words bahjah, jamᾱl and zukhruf as well as secondary sources in the form of books of tafsir, mu'jam and other related scientific sources. In the Qur'an, the words bahjah, jamᾱl and zukhruf have meanings that are almost related to each other but with different contexts and purposes. Bahjah is defined by the beautiful colors used to express the beauty in the trees, flowers, mountains, oceans, etc. that make the earth look beautiful. Jamᾱl in the Qur'an is generally used to describe the beauty that radiates from a nature that will not be mentioned unless there is dispute or friction. As for zukhruf, it is used in the Qur'an to mention concrete decoration, but if it is paired with other words, then the decoration in question is abstract decoration. Pemilihan kosa kata dalam Alquran, bukanlah suatu kebetulan tetapi setiap kata mempunyai nilai balaghah tersendiri. Keindahan bahasa dan uslub Alquran yang menakjubkan terlihat dari balaghah dan fasahahnya, baik yang konkrit maupun abstrak. Alquran kadangkala menggunakan beberapa kata yang memiliki arti sama atau dekat, sehingga tampak adanya inkonsistensi dalam kata-kata yang digunakannya. Kajian ini akan mengkaji penggunaan lafaz bahjah, jamᾱl dan zukhruf yang bermakna indah dalam Alquran. Penelitian ini berupa riset kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode maudhu’i. Sumber data utama yaitu ayat-ayat Alquran yang mengandung lafaz bahjah, jamᾱl dan zukhruf serta sumber sekunder berupa kitab-kitab tafsir, mu’jam dan sumber ilmiah terkait lainnya. Dalam Alquran lafaz bahjah, jamᾱl dan zukhruf mempunyai makna yang hampir berkaitan antara satu dengan lainnya namun dengan konteks dan tujuan yang berbeda. Bahjah diartikan dengan warna yang indah yang digunakan untuk menyebutkan keindahan pada pepohonan, bunga-bungaan, pegunungan, lautan, dan lain-lain yang menjadikan bumi terlihat indah. Jamᾱl dalam Alquran pada umumnya digunakan untuk menyebutkan keindahan yang terpancar dari sesuatu sifat yang tidak akan disebutkan kecuali terjadi perselisihan atau gesekan. Adapun zukhruf digunakan dalam Alquran untuk menyebutkan hiasan yang konkrit akan tetapi jika disandingkan dengan kata lain maka hiasan yang dimaksud adalah hiasan yang abstrak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Aryanto, Hendro, und I. Nyoman Lodra. „PENCEGAHAN COVID-19 MELALUI INFOGRAFISDI FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNESA“. Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain 17, Nr. 1 (01.09.2020): 101–11. http://dx.doi.org/10.25105/dim.v17i1.7849.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Abstract Corona virus is a new type of coronavirus that is transmitted to humans. This virus can attack anyone, both babies and children,adults, the elderly, pregnant women, and nursing mothers. This viral infection is called Covid-19. Until now, there has not been found a drug or vaccine for prevention.WHO urges people to live side by side with Covid-19 in the future which gives rise to life as “New Normal”. That is humans must always wear a mask when they are outside the house, live clean, always wash their hands with soap and so on. Information through infographics is needed about covid-19 as a reminder and at the same time educating Unesa Faculty of Language and Arts students the importance of maintaining distance, wearing a mask in campus activities to prevent the spread of covid-19. With the existence of an infographic on the prevention of covid-19 at the Faculty of Language and Arts, Unesa hopefully can, raise awareness of all campus members.This infographic was designed considering the lack of information on prevention of Covid-19 at FBS with the target audience of adult adolescents with casual and modern appearance so that the message can be easily understood.Keywords: covid-19, infographics, prevention, design Abstrak Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baikbayi,anak-anak, orang dewasa,lansia, ibu hamil, maupunibu menyusui. Infeksi virus ini disebut Covid-19. SSampai saat ini belum ditemukan obat maupun vaksin untuk pencegahan, WHO menghimbau kedepan manusia harus hidup berdampingan dengan covid-19 yang memunculkan kehidupan dengan sebutan “New Normal” yaitu manusia harus selalu memakai masker jika berada diluar rumah, hidup bersih selalu cuci tangan pakai sabun dan sebagainya. Dibutuhkan sebuah informasi melalui infografis tentang covid-19 sebagai pengingat sekaligus mengedukasi mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Unesa pentingnya jaga jarak, memakai masker dalam beraktifitas dikampus guna mencegah penyebaran covid-19. Dengan adanya infografis pencegahan covid-19 di Fakultas Bahasa dan Seni Unesa diharapkan dapat, menumbuhkan kesadaran semua civitas kampus. Infografis ini dirancang mengingat minimnnya informasi pencegahan covid-19 di FBS dengan target audiece remaja dewasa berpenampilan casual dan modern sehingga pesan dapat mudah dipahami
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Ono, Rintaro, Fadhila Arifin Aziz, Adhi Agus Oktaviana, Marlon Ririmase, Nurachman Iriyanto, Irwansyah B. Zesse und Kazuhiko Tanaka. „The Development of Pottery Making Traditions and Maritime Networks during the Early Metal Age in Northern Maluku Islands“. AMERTA 35, Nr. 2 (29.12.2017): 109. http://dx.doi.org/10.24832/amt.v35i2.256.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Abstrak. Perkembangan Tradisi Pembuatan Tembikar dan Jejaring Maritim pada Masa Logam Awal di Bagian Utara Kepulauan Maluku.Selama masa Neolitik atau Jaman Logam Awal setelah 2300 sampai 2000 tahun BP di Wallacea, migrasi manusia dan jaringan maritim menjadi lebih berkembang. Melalui bukti linguistik, misalnya, trans-migrasi oleh kelompok berbahasa Austronesia dan kelompok berbahasa Papua atau bukti arkeologi seperti perluasan dan pengembangan tembikar yang memiliki kemiripan membuat tradisi ini menjadi bukti sejarah adanya perdagangan rempah-rempah dengan China, India dan lebih jauh ke arah Barat lainnya dalam studi kasus di Maluku. Kedatangan budaya logam (baik perunggu maupun besi) dan bahan kaca dinilai penting karena mungkin menunjukkan pengembangan lebih lanjut jaringan migrasi dan perdagangan manusia yang aktif di wilayah ini. Dengan berpijak pada pemahaman tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti-bukti kedatangan budaya logam di Maluku Utara sebagai indikasi jaringan migrasi dan perdagangan masa lalu. Ekskavasi sebagai pendekatan penelitian dilakukan pada situs baru di Maluku Utara antara tahun 2012-2014. Hasil penelitian menemukan bahwa Situs terbuka Gorua di pesisir timur laut Pulau Halmahera (Kabupaten Tobelo) merupakan salah satu dari situs-situs tersebut yang berumur sekitar 2300-2000 tahun BP (atau 300-50 SM). Sekaligus menjadi penanda perkembangan pembuatan tembikar dan pola jaringan maritim di Kawasan Maluku Utara pada masa Paleometalik/Perundagian. Abstract. During the post Neolithic times or Early Metal Age, after 2300 to 2000 years BP, in Wallacea human migrations and maritime networks were more developed. Through linguistic evidence, for instance the trans-migration by Austronesian language speaking groups and Papuan language speaking groups, or archaeological evidences such as expansion and development of similar pottery, make the traditions a historical evidence for the spice trade with China, India, and further West for the Maluku case. The arrival of metal (both bronze and iron) and glass materials is also considered important due to the fact that it possibly shows further development of active human migrations and trade networks in that region. On the basis of such backgrounds and understanding, the aim of this research is to uncover evidences of the arrival of metal culture in Northern Maluku as an indication of migration and trade networks in the past. Excavations as research approach were carried out at some new sites in Northern Maluku during 2012-2014. Results show that an open site, Gorua, on the eastern coast of Halmahera Island (Tobelo Regency) is one of the sites, which dates to around 2300-2000 years BP (or 300-50 BC). It also marks the development of pottery-making and the pattern of maritime network within the Northern Maluku Islands during the Early Metal Age.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Furqan, Furqan, und Nabilla Ummami. „Penafsiran Lafaz al-Rih dan al-Riyah dalam Al-Qur’an“. TAFSE: Journal of Qur'anic Studies 3, Nr. 2 (29.12.2018): 164. http://dx.doi.org/10.22373/tafse.v3i2.13276.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
One form of the beauty of the language and the richness of the meaning of the Qur'an is the use of the words rih and riyah, which are the same word with different forms of derivation but have a different philosophies of meaning. Even in Surah Yunus verse 22 and three other verses, the Qur'an mentions the word rih for both positive and negative connotations. The use of such words seems to give the reader the impression that the Qur'an is inconsistent in choosing the words it uses. Departing from this problem, the author formulates two objectives of this research, namely to explain the classification and scope of meaning of the words rih and riyah in the Qur'an and to describe the interpretation of the mufassir related to these lafaz. From the results of the study, lafaz rih has several expressions of meaning according to the context of the intended verse, namely punishment, strength or glory, help and fragrant smell. Broadly speaking, the word riyah is interpreted to be more about things that are fun and welfare information, because of the magnitude and many benefits the Qur'an mentions in the plural. As for the scientific interpretation of the word rih, the Qur'an describes something that is harmful and destructive. This is because at a certain speed the wind can exceed the benefit as well as the description of the commentators about the hot wind that brings fire and burns to destroy anything in its path. Salah satu bentuk keindahan bahasa dan kekayaan makna Alquran yaitu penggunaan kata rih dan riyah yang merupakan satu kata yang sama dengan bentuk derivasi yang berbeda, namun mempunyai filosofi makna yang berbeda. Bahkan dalam surah Yunus ayat 22 dan tiga ayat lainnya, Alquran menyebutkan kata rih untuk konotasi yang positif maupun negatif. Pemakaian kata serupa itu seakan-akan memberi kesan kepada pembaca bahwa Alquran inkonsisten dalam memilih kata-kata yang digunakannya. Berangkat dari permasalahan ini, penulis merumuskan dua tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan klasifikasi dan cakupan makna dari kata rih dan riyah dalam Alquran dan mendeskripsikan penafsiran mufassir terkait dengan lafaz tersebut. Dari hasil penelitian tersebut, lafaz rih memiliki beberapa ungkapan makna sesuai dengan konteks ayat yang dituju yaitu azab, kekuatan ataupun kejayaaan, petolongan dan bau harum. Secara garis besar, kata riyah ditafsirkan lebih kepada hal-hal yang sifatnya informasi-informasi menyenangkan dan kesejehteraan, karena besar dan banyak manfaatnya Alquran menyebutkannya dalam bentuk jamak. Adapun pada penafsiran ‘ilmi kata rih, Alquran mendeskripsikan sesuatu yang merugikan dan merusak. Hal ini karena pada kecepatan tertentu angin dapat melampaui kemaslahatan seperti halnya uraian para mufassir mengenai angin panas yang membawa api dan membakar hingga membinasakan apapun yang dilaluinya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Lampe, Ilyas, und Haslinda B. Anriani. „Stereotipe, Prasangka dan Dinamika Antaretnik“. Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan 20, Nr. 1 (04.06.2016): 19–32. http://dx.doi.org/10.46426/jp2kp.v20i1.42.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Ethnic identity is a differentiator that is primordial that is often used to establish an association to a particular group, as ingroup or outgroup that in the local context the plural is called the "Kitorang" or "kamorang". Ethnic identity is a true socio-cultural construction, which can be changed, uncertain and impermanent. Ethnicity is an expression of past products, the rise of the same origin, social relations, and similarities in cultural values ​​and traits such as language and religion. However, despite ethnic identity can change it may cause birth stereotypes and prejudices even turn into violent conflict. This research is to unravel the relationship between ethnic Kaili (native) and ethnic Bugis (entrants) in the city of Palu. This study used a qualitative method with informants selected from academia (anthropologist), students and community leaders Kaili and Bugis. The results showed that the various stereotypes that appear in both ethnically both positive and negative. Meanwhile there are also prejudices that accompany the relationship and communication between the two ethnic groups, although there has been a culturals and economic interconnections since hundreds of years ago. Even since the 1990s until recent year violent conflicts ethnic background, whose roots are suspected due to economic disparities between Kaili and Bugis ethnic population, such as the conflict in the Market Masomba and Inpres Market. Keywords: Prejudice, Stereotype, Ethnic Identity, Intercultural Communication. ABSTRAK Identitas etnik merupakan pembeda yang bersifat primordial yang seringkali digunakan untuk menetapkan asosiasi pada kelompok tertentu, sebagai ingroup atau outgroup yang dalam konteks lokal jamak disebut dengan istilah “kitorang” atau “kamorang”. Identitas etnik sejatinya merupakan konstruksi sosial budaya, yang dapat berubah, tidak pasti dan tidak kekal. Etnisitas merupakan ekspresi dari produk masa lalu, kebangkitan asal-usul yang sama, hubungan sosial, dan kesamaan dalam nilai-nilai budaya dan ciri-ciri seperti bahasa dan agama. Namun identitas etnik kendati dapat berubah ia dapat menyebabkan lahirnya stereotipe dan prasangka bahkan berubah menjadi konflik kekerasan. Penelitian ini mengurai relasi antara etnik Kaili (pribumi) dan Etnik Bugis (pendatang) di Kota Palu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan yang dipilih dari kalangan akademisi (antropolog), mahasiswa dan tokoh masyarakat Kaili dan Bugis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beragam sterotipe yang muncul pada kedua etnik baik yang positif maupun negatif. Sementara itu masih terdapat pula prasangka yang menyertai relasi dan komunikasi antar kedua etnik, kendati telah terjadi persinggungan budaya dan ekonomi sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan sejak tahun 1990 an hingga beberapa tahun terakhir terjadi konflik kekerasan berlatarbelakang etnik, yang akarnya ditengarai akibat ketimpangan ekonomi antara penduduk etnik Kaili dan Bugis, misalnya saja konflik di Pasar Masomba dan Pasar Inpres. Kata kunci: Prasangka, Stereotipe, Identitas Etnik, Komunikasi Antarbudaya
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Nadwi, Mohammad Ayub. „PROBLEMS IN TEACHING ARABIC IN INDIA WITH SPECIAL REFERENCE TO JAMIA MILLIA ISLAMIA“. MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman 46, Nr. 2 (31.12.2022). http://dx.doi.org/10.30821/miqot.v46i2.981.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p><strong>Abstract</strong>: The contribution of India in the development of the Arabic language has been realized since a long time ago and it has a long history because of Urdu language has become a small part of the Arabic language besides that the cultures and civilizations that exist in India have something in common. Likewise, the establishment of Islamic and general education centers that pay attention to learning Arabic shows that there is a close historical relationship with this country. This paper describes some of the conditions for the development of Arabic language learning at the Jamia Millia Islamic University-New Delhi India using library research methods and evidence obtained in the field to support them.</p><p><strong>Abstrak</strong>: Peran besar India dalam pengembangan Bahasa Arab sudah lama terwujud dan bahkan memiliki sejarah yang cukup panjang. Hal itu dikerenakan bahasa Urdu telah menjadi bagian kecil dari bahasa Arab disamping itu kebudayaan dan peradaban yang ada di India memiliki kesamaan. Demikian juga berdirinya pusat-pusat Pendidikan Islam maupun umum yang membarikan perhatiannya terhadap pembelajaran Bahasa Arab menunjukkan adanya hubungan sejarah yang erat dari negara ini. Tulisan ini memaparkan beberapa kondisi pegembangan pembelajaran Bahasa Arab di Universitas Islam Jamia Millia-New Delhi India dengan menggunakan metode penelitian perpustakaan dan bukti-bukti yang didapatkan di lapagan untuk mendukungnya.</p><p><strong>Keywords:</strong> Arabic Language, Jamia Millia Islamic University, India and Learning</p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Guritno, Suryo. „PENTINGNYA PENERAPAN IMO RESOLUTION A.918 (22) TENTANG STANDARD MARINE COMMUNICATION PHRASES BAGI DECK OFFICER DI KAPAL“. JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM, Nr. 1 (20.12.2017). http://dx.doi.org/10.33556/jstm.v0i1.154.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p>Progress in technology has make a method of delivery of goods that more and more efficient and effective of various modes of transportation. For four the last decade, the number of estimates trade in the sea has increase fourfold , from 8 trillion tons a nautical miles in 2008 (ICS : 2010). Throughout the 20th century , shipping industry the world has experienced the trend of increased the total volume of trade. The industrialized and liberalization the various peoples triggered free trade and increasing demand for consumer products. In spite of multilateral diplomatic problems among nations , the development of world economy was advanced has caused the limits of the country began disguised, trade ships with any nationality , can be easily do their activities in any country , a ship that is manned by sailors of another race will interact with the parties outside the ship which certainly have different languages. The importance of english language proficiency in this context is to support boat safety because of several factors the case study of an accident of a vessel which is often occur because of a misunderstanding in communications where take care of less officer to take control of the english that well. The problems discussed in this journal is communication between a ship or bridge to bridge communication , and interen vessel in communication related to operational above a ship. Where the data in extract derived from case study accident a ship which occurs because<br />misunderstanding different language used above the ship it self .</p><p><strong>Keywords : Brige to Bridge, shipwreck, Deck Officer, Marine Communication Standard</strong></p><p><strong><br /></strong></p><p>Kemajuan teknologi telah membuat metode pengiriman barang yang semakin efisien dan efektif dari berbagai moda transportasi. Selama empat dekade terakhir, jumlah perkiraan perdagangan di laut telah meningkat empat kali lipat, dari hanya 8 triliun ton per mil laut pada tahun 2008 (ICS : 2010). Sepanjang abad ke-20, industry perkapalan dunia telah mengalami kecenderungan peningkatan total volume perdagangan. Meningkatnya industrialisasi dan liberalisasi ekonomi berbagai bangsa telah memicu perdagangan bebas dan miningkatnya permintaan untuk produk-produk konsumen. Terlepas dari persoalan diplomatik multilateral antar bangsa, perkembangan ekonomi dunia yang begitu pesat telah menyebabkan batas-batas negara mulai tersamarkan, kapal-kapal niaga dengan kebangsaan manapun, dapat dengan mudah melakukan kegiatannya di negara manapun, yang berarti suatu kapal yang diawaki oleh pelaut dari bangsa lain akan berinteraksi dengan pihak-pihak di luar kapalnya yang tentu saja memiliki bahasa yang berbeda. Pentingnya penguasaan bahasa Inggris dalam hal ini adalah untuk menunjang keselamatan kapal karena adanya beberapa faktor studi kasus kecelakaan kapal yang sering terjadi karena adanya kesalahpahaman dalam berkomunikasi dimana perwira jaga kurang menguasai bahasa Inggris dengan baik. Permasalahan yang akan dibahas pada jurnal ini adalah komunikasi antar kapal atau Bridge to Bridge Communication, maupun interen vessel in communication yang berhubungan erat dengan operasional diatas kapal. Dimana data yang di ambil berasal dari studi kasus kecelakaan kapal yang terjadi karena kesalahpahaman perbedaan bahasa yang<br />digunakan di atas kapal itu sendiri.</p><p><strong>Kata kunci : Komunikasi antar kapal, Kecelakaan kapal, Deck Officer, Standard Marine</strong><br /><strong>Communication</strong></p><p><strong><br /></strong></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie