Um die anderen Arten von Veröffentlichungen zu diesem Thema anzuzeigen, folgen Sie diesem Link: Bish satak.

Zeitschriftenartikel zum Thema „Bish satak“

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Machen Sie sich mit Top-50 Zeitschriftenartikel für die Forschung zum Thema "Bish satak" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Sehen Sie die Zeitschriftenartikel für verschiedene Spezialgebieten durch und erstellen Sie Ihre Bibliographie auf korrekte Weise.

1

Yuliyanto, Yuliyanto. „Tuna satak bathi sanak: integrasi kearifan lokal budaya Jawa dalam pembelajaran ilmu sosial“. JIPSINDO 8, Nr. 1 (25.03.2021): 59–75. http://dx.doi.org/10.21831/jipsindo.v8i1.37448.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Tuna satak bathi sanak merupakan kearifan lokal masyarakat Jawa yang mencerminkan nilai-nilai luhur kerja sama dan gotong royong pada masyarakat Jawa. Konsep tersebut dipakai oleh para pedagang untuk menarik para pembeli, rugi sedikit tidak mengapa asalkan bertambah saudara. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi pustaka pada dokumen-dokumen tertulis berupa buku, artikel, hasil penelitian, jurnal dan artikel media yang terkait dengan konsep tuna sathak bathi sanak serta relevansinya dengan pembelajaran ilmu sosial di sekolah. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa integrasi nilai kearifan lokal tuna satak bathi sanak dapat dilakukan dengan strategi mengajak siswa mengobservasi penerapan nilai tersebut di tengah masyarakat, kemudian siswa mendiskusikan di kelas, dan menggali potensi-potensi kearifan lokal lain yang bisa dikembangkan.Tuna satak bathi sanak: integration of local wisdom of Javanese culture in social science learningTuna satak bathi sanak is a Javanese local wisdom reflects the noble values of cooperation and mutual cooperation in Javanese society, especially used by traders to attract buyers, a little loss is tolerable as long as you get more relatives. The research method used is descriptive research with a qualitative approach. Data collection was carried out by using the literature study method on written documents in the form of books, articles, research results, journals and media articles related to mental disabilities and their relationship with social studies learning. The explanation of the results of the study was carried out descriptively. Data were analyzed using descriptive methods with a theoretical approach and concepts in accordance with social studies learning. The results obtained are if the integration of local wisdom values of tuna satak bathi sanak can be done with a strategy of inviting students to observe the application of these values in the community, then students discuss in class, and explore other potential local wisdom that can be developed.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Oesman, Roswita, und Ardiansyah Ardiansyah. „Budi Daya Pohon Salak di Tanah Karo“. All Fields of Science Journal Liaison Academia and Sosiety 2, Nr. 2 (15.06.2022): 301–9. http://dx.doi.org/10.58939/afosj-las.v2i2.260.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Salak (Salacca zalacca) adalah sejenis tumbuhan palma yang buahnya bisa dimakan. Buah ini disebut juga dengan snake fruit karena kulit buahnya seperti sisik ular.Petani Desa Kutambaru Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, membudidayakan Salak madu termasuk jenis salak unggul dengan ukuran buah lebih besar dan rasa yang lebih manis. Petani di Kabupaten Karo membudidayakan tanaman buah salak dengan jenis salak super, salak bali dan salat madu. karena kelebihannya itu harga salak madu lebih mahal dibandingkan salak lainnya, termasuk salak pondoh. Terinspirasi pada petani di Desa Kutambaru Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, penulis tertarik melakukan penelitian dan menulis artikel ilmiah dengan Metode penelitian yang digunakan pada penulisan artikel ilmiah ini yaitu metode penelitian deskriptif yaitu metode yang dilakukan untuk mengetahui gambaran, keadaan, suatu hal dengan cara mendeskripsikannya sedetail mungkin berdasarkan fakta yang ada. Hasil pembahsan yaitu tanaman salak sangat tepat dibudi dayakan di Desa Kutambaru Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, sebab tanaman salah tahan terhadap efek debu vulkanik yang sewaktu-waktu dimuntahkan olaeh gunung sinabung. Budi daya salak tidak sulit dan ada berbagai jenis salak yang bisa kita pilih untuk pembudidayaannya sesuai bangsa pasar yang akan kita tuju. Salak dapat tumbuh dengan baik pada temperature daerah dingin maupun panas ataupun tropis. Kata Kunci: Budi Daya; Pohon Salak; Tanah Karo.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Aidjili, Mosses, Much Rifqi Maulana und Hartatik. „SISTEM PAKAR PENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN SALAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF)“. RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang 5, Nr. 2 (15.07.2021): 41–48. http://dx.doi.org/10.55686/ristek.v5i2.99.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Buah salak adalah tanaman yang berasal dari Thailand, Malaysia dan Indonesia yang merupakan tanaman yang di sukai oleh masyarakat karena serat yang terkandung didalamnya cukup banyak dan bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia , penyebaran tanaman salak ini sampai ke Indonesia dan tempat tempat yang lain bahkan sampai Brunei dan Muangthai. Tanaman salak memiliki hama berupa penyakit tanaman , oleh karenanya dibuatkan sistem pakar yang bisa lebih cepat mendeteksi hama dan penyakit yang menyerang tanaman salak ini. Dengan membangun sistem aplikasi dari penemuan penyakit salak ini maka diambil model dengan metode Certainty Factor yang melihat gejala penyakit dari awal sampai terakhir yang sudah di analisa dan dijadikan awal keputusan dari sebuah penyakit yang di timbulkan dari kasus yang terjadi pada tanaman salak yang di teliti. Hasil penelitian ini agar bisa mencegah terjadinya kematian atau kerusakan pada tanaman salak dan sistem dapat memberikan kesimpulan serta cara mencegah hama penyakit yang di timbulkan dari hama yang menyerang tanaman salak ini.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Sa'diyah, Yayuk Nailis Syarifatus. „Peran Taman Baca Masyarakat dalam Meningkatkan Keaktifan dan Literasi Masyarakat di Kp. Sasak Ds. Tegal“. PRAXIS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 1, Nr. 2 (31.12.2022): 144–49. http://dx.doi.org/10.47776/praxis.v1i2.561.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Adanya TBM (Taman Baca Masyarakat) yang terletak di Kp. Sasak Ds. Tegal Kec. Kemang Kab. Bogor ini akan sangat membantu masyarakat untuk meningkatkan keaktifan dan literasi masyarakat Kp. Sasak. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai optimalisasi kegiatan literasi dalam meningkatkan minat baca siswa. Jenis penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi dan wawancara. Subyek penelitian meliputi para asatidz dan beberapa warga kp. Sasak. Selain itu, Taman Baca ini merupakan program unggulan kelompok KKN MD-II-03 UNUSIA 2022 yang bertempat tinggal di Madrasah Nurul Islamiyah kp. Sasak. Hasil dari penelitin ini menunjukkan bahwa TBM di Kp. Sasak ini memiliki peran penting bagi masyarakat khususnya pelajar di Kp. Sasak mereka mempunyai wadah atau fasilitas untuk meningkatkan keaktifan dan literasi. Dengan tempat dan fasilitas yang cukup nyaman harapan besar dari kelompok KKN MD-II-03 bisa memberi jembatan pada masyarakat terutama anak-anak untuk bisa lebih giat dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu dengan memperbanyak membaca buku. Selain itu dengan harapan adanya Taman baca adalah agar masyarakat bisa menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas. TBM Kp. Sasak juga dibagi dua tempat di Rt.10 Rw.08 dan Madrasah Nurul Islamiyah. Kata Kunci: Taman Baca, Masyarakat, Keaktifan dan Literasi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Fahimah, Mar'atul, Umi Kulsum Nur Qomariyah und Arivatu Ni’mati Rahmatika. „Pelatihan Inovasi Produk Dodol Salacca Zalacca“. ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3, Nr. 1 (25.04.2023): 47–54. http://dx.doi.org/10.30997/almujtamae.v3i1.8112.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Permasalahan yang sedang dialami para petani salak yaitu mengenai pemasaran produk salak. Bisa dibilang bahwasannya para petani salak kurang menguasai dunia pemasaran, karena pemikiran para petani salak ketika salak sudah berbuah dan masak maka akan langsung dijual kepada pengepul, tanpa memikirkan keterampilan menjual buah salak di toko online yang ada. Dengan begitu perlu adanya sebuah kegiatan guna menunjang penjualan yang dapat dilakukan para petani salak. Salah satunya yaitu mengadakan kegiatan pelatihan inovasi produk salak yang dapat diikuti oleh seluruh masyarakat sekitar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pelatihan inovasi produk salak yang dilaksanakan membuat dodol salacca zalacca diterima dengan baik oleh mitra pengabdian. Pelatihan inovasi produk salak memberikan pemahaman baru kepada para petani salak. Dengan adannya pelatihan inovasi produk membuat para petani salak melatih Kembali keterampilan dalam mengolah suatu produk.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Kamalia, Putri Ulfa, Rochmawati Rochmawati, Adin Novitasari, Febrina Iqhyanul Imansari und Mila Hariyanti. „Pengolahan buah salak Bangkalan untuk mengembangkan potensi lokal“. Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) 5, Nr. 1 (14.12.2021): 11. http://dx.doi.org/10.33474/jipemas.v5i1.11439.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Salak merupakan ikon Kabupaten Bangkalan. Untuk mempromosikan buah salak sebagai potensi lokal daerah, kami mengadakan pelatihan pengolahan buah salak untuk para ibu rumah tangga muda agar mereka memiliki keterampilan dan mampu untuk membuka usaha olahan buah salak. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: 1) Tahap sosialisasi kepada masyarakat; 2) Tahap perolehan bahan dan alat; 3) Tahap pelatihan; 4) Tahap pendampingan serta 5) Tahap evaluasi program. Hasil yang telah dicapai sesuai dengan luaran yang ditargetkan yaitu peningkatan keterampilan pengolahan buah salak pada kelompok sasaran. Produk olahan yang dihasilkan berupa donat salak, es krim salak, brownies salak, dan kaligrafi dari kulit salak. Potensi keberlanjutan dari kegiatan ini adalah terbentuknya sentra usaha produk olahan buah salak Bangkalan sehingga bisa menjadi oleh-oleh khas Bangkalan yang diminati wisatawan
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Setiyabudi, Lulu, Irvan Herdiana und Wildan Hilmi. „Profil Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Salak Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Typhi“. Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS 2, Nr. 02 (26.02.2021): 41–49. http://dx.doi.org/10.46772/jophus.v2i02.430.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa kulit salak merupakan limbah yang tidak bisa digunakan.Masyarakat hanya memanfaatkan buah salak dari bagian dagingnya saja, bagian lainnya seperti kulit buah salak belum dimanfaatkan dengan baik. Kulit salak memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang memiliki manfaat sebagai alternatif pengobatan, dan berpotensi memiliki aktivitas antibakteri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dalam ekstrak etanol kulit salak terhadap bakteri Salmonella typhi. Kulit buah salak diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit salak diuji terhadap bakteri Salmonella typhi dengan menggunakan metode difusi cakram kertas.Ekstrak etanol kulit salak dapat menghambat pertumbuhan Salmonella typhi. Semakin besar konsentrasi ekstrak, diameter zona bening yang terbentuk semakin luas. Aktivitas antibakteri palingefektifpada konsentrasi 20%. Kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak kulit salak berupa alkaloid, flavonoid, polifenol, tanin, dan kuinon.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Andriani, Yulita Fatma, Ema Utami und Suwanto Suwanto. „Modifikasi Algoritma Porter Stemmer Untuk Stemming Bahasa Sasak“. Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 5, Nr. 3 (30.01.2020): 61–64. http://dx.doi.org/10.46808/informa.v5i3.147.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Internet atau sering disebut dengan dunia maya juga berkembang dengan pesat, dunia maya akhir-akhir ini digunakan untuk sarana jejaring sosial. Tidak sedikit masyarakat menuangkan opininya pada social media. Dengan teknologi saat ini opini masyarakat sudah bisa diekstraksi menggunakan text mining di social media, dengan begitu pihak lain (pemerintah ataupun perusahaan swasta) dapat mengetahui opini masyarakat. Opini masyarakat Sasak dapat diekstraksi dengan algoritma yang sudah ada dapat dilakukan stemming tetapi ketika algoritma tersebut diaplikasikan pada bahasa yang berbeda bisa saja hasil yang diinginkan tidak sesuai, oleh karena itu penelitian ini diajukan untuk stemming bahasa Sasak. Penelitian ini menggunakan porter stemmer untuk stemming Bahasa Sasak dengan tingkat keberhasilan stemming 80%
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Aprianita, Triana. „Tinjauan Kaidah-Kaidah Fiqhiyah Terhadap Adat Merariq (Kawin Culik) Pada Tradisi Perkawinan Adat Suku Sasak“. Al Maqashidi : Jurnal Hukum Islam Nusantara 6, Nr. 2 (30.12.2023): 104–14. http://dx.doi.org/10.32665/almaqashidi.v6i2.2451.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Tradisi Perkawinan merariq yaitu praktik perkawinan dengan melarikan anak gadis orang, tradisi merariq ini merupakan tradisi yang masih eksis sampai saat ini di masyarakat suku Sasak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adat merariq yang berlaku di masyarakat suku sasak ditinjau dari segi hukum Islam dan hukum adat. Adapun metode penelitian ini bersifat normatif atau penelitian kepustakaan dengan menggambarkan tradisi merariq dalam suku Sasak, tradisi merariq sudah melekat pada masyarakat Lombok karena sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Oleh karena itu tidak ada larangan dalam Islam mengenai praktik merariq karena sudah memenuhi kriteria syarat yang bisa dikatakan sebagai suatu kebiasaan yang baik. Tradisi merariq dari perspektif hukum adat adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari masyarakat suku Sasak, hukum adat dihormati dan dihargai oleh masyarakat suku Sasak serta berperan penting dalam menjaga ketertiban dan kerukunan masyarakat antar suku Sasak. Keberadaan budaya merariq ini sesungguhnya tidak lebih dari perwujudan resistensi kaum laki-laki atas dominasi kebudayaan, politik dan ekonomi. Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian literature mengenai adat merariq dan memberikan kontribusi positif bagi kalangan akademisi mengenai adat merariq bahwa tradisi ini merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Budi Laksono, Arya, und Happy Adianita. „Analisis Strategi Pemasaran Kopi Biji Salak Di Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro“. JEMeS - Jurnal Ekonomi Manajemen dan Sosial 4, Nr. 1 (22.01.2021): 1–8. http://dx.doi.org/10.56071/jemes.v4i1.253.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di Indonesia.Meskipun telah terjadi transformasi struktur ekonomi, dimana perekonomian negara lebih ditopang pada sektor industri dan jasa,namun sektor pertanian masih tetap mampu menyerap sebagian besar tenaga kerja (Badan Intelijen Negara, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Alternatif Strategi pemasaran yang relevan dilakukan oleh industri kopi biji salak Populasi menurut Sugiono (2005), adalah suatu wilayah generalis yang didalamnya terdiri dari karateristik atau kualitas tertentu yang sudah ditetapkan oleh para peneliti agar bisa dipelajari. Sementara itu, Usman (2006) menjelaskan bahwa populasi pada dasarnya adalah semua nilai entah pengukuran ataupun perhitungan yang sifatnya kualitatif atau kuantitatif dari ciri-ciri atau katarestik tertentu terkait dengan sekelompok obyek atau subyek yang jelas. Analisis data yang di gunakan menggunakan Matriks SWOT dengan S-O Strategi,W-O Strategi,S-T Strategi,dan W-T Strategi untuk alternative strategi pemasaran yang efektif yang dapat diterapkan untuk strategi pemasaran kopi biji salak Hasil penelitian ini menunjukan perlu beberapa kali percobaan agar bisa mejadi produk yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat, belum lagi banyak kendala yang didapatkan selama menjalankan usaha kopi biji salak, butuh ketekunan dan keuletan dalam memulai usaha kopi biji salak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
11

Hamzah, Firad Wijaya und Muhammad Zaini Fajri. „ANALISIS PESAN DAKWAH PADA LAGU "YA FATA SASAK" KARYA TGKH. MUHAMMAD ZAINUDDIN ABDUL MADJID“. QAULUNA: JURNAL DAKWAH DAN SOSIAL 1, Nr. 2 (31.12.2023): 118–31. http://dx.doi.org/10.51806/qauluna.v1i2.1086.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Dalam ajaran Islam, dakwah merupakan suatu kewajiban yang dibebankan kepada pemeluknya. Banyak cara dilakukan oleh TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam berdakwah diantaranya melalui lagu-lagu, seperti lagu “Ya Fata Sasak”. Lagu ini diciptakan oleh TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid di era enam puluhan tepatnya pada tahun 1965 an di era bangkitnya PKI dan pembrontakan PKI. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menghimbau agar pemuda Sasak bangkit menuju kemajuan dalam berdakwah dan pantang mundur dalam perjuangan. Adapun tujuan dibuatnya lagu ini adalah untuk membangkitkan jiwa generasi muda agar selalu memaksimalkan diri dalam jiwa dan semangat perjuangan generasi muda karena bagaimanapun pemuda adalah harapan perjuangan menuju masa depan, bagaimana nasib suatu daerah suatu wilayah suatu bangsa bisa di lihat dari generasi muda atau jiwa dan semangat generasi muda saat ini. Maka TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid antara lain dengan memakai lagu sesuai dengan artinya “Ya Fata Sasakku Indonesia” (wahai pemuda sasak Indonesia) “baligil aya mawalayalia” (sampaikan apa yang kalian bisa sampaikan untuk perjuangan). Pada penelitian ini terdapat dua tujuan (1) Untuk Mengetahui sejarah terciptanya lagu perjuangannya yang berjudul "Ya Fata Sasak" 2) Untuk Mengetahui pesan Dakwah yang terkandung pada lagu perjuangan yang berjudul "Ya Fata Sasak" karya TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
12

Harahap, Susilawati. „Pembuatan Kopi Berbahan Dasar Kulit Buah Salak Di Desa Joring Lombang Kota Padang Sidimpuan“. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa 1, Nr. 6 (16.08.2023): 734–37. http://dx.doi.org/10.59837/jpmba.v1i6.236.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kota Padang Sidimpuan merupakan salah satu daerah penghasil buah salah di Provinsi Sumatera Utara. Masyarakat yang pada umumnya sebagai petani buah Salak hanya menjual buah saja tidak diolah menjadi bentuk lain sehingga terdapat banyak sisa buangan/limbah berupa kulit dan biji salak. Pengabdian ini bertujuan untuk mengajarkan kepada masyarakat pembuatan kopi dari kulit buah salak karena kulit buah salak memiliki beberapa kandungan antibakteri seperti saponin, tanin, fenol, flavonoid, steroid/triterpenoid, terpenoid dan alkaloid yang terbukti bermanfaat untuk kesehatan. Pengabdian ini menggunakan teknik penyuluhan dan percontohan langsung pembuatan kopi dari kulit buah salak dari pengumpulan sampel sampai menjadi kopi. Manfaat dari kegiatan pengabdian ini adalah agar masyarakat dapat memanfaatkan bahan yang dianggap limbah menjadi bahan yang bermanfaat. Selain itu juga sebagai bahan kopi alternatif sehinga bisa membuat sendiri kopi untuk dirumah dan sekaligus bermanfaat untuk kesehatan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
13

Hidayat, Rahmad, Mustamin Mustamin, Mintasrihardi Mintasrihardi und Asfarony Hendra Nazwin. „KEBIJAKAN PENGATURAN MUSIK KECIMOL DALAM BUDAYA SASAK NYONGKOLAN DI KECAMATAN JONGGAT TAHUN 2021 (STUDI KASUS DI DESA SUKARARA)“. Jurnal Ilmiah Tata Sejuta STIA Mataram 9, Nr. 1 (02.04.2023): 228–36. http://dx.doi.org/10.32666/tatasejuta.v9i1.444.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Fenomena prosesi Nyongkolan dengan musik kecimol menjadi tren bahkan kebiasaan di semua daerah pulau Lombok, tidak terkecuali kecamatan Jonggat dulunya. Sifat masyarakat yang kurang bisa menyaring budaya luar ataupun pemikiran baru yang lahir bisa merusak adat asli Suku Sasak, termasuk menganggap musik kecimol sebagai budaya asli Sasak. Melihat berbagai dampak negative dari hal itu, maka pemerintah kecamatan Jonggat dalam hal ini desa Sukarara membuat suatu kebijakan pengaturan musik kecimol dalam Nyongkolan dan bisa dikatakan berhasil. Pengaturan penggunaan musik kecimol dalam rangkaian budaya Sasak Nyongkolan desa Sukarara kecamatan Jonggat adalah bentuk usaha pemerintah yang berwenang ditingkat kecamatan sampai desa untuk mengembalikan keaslian culture Suku Sasak dalam rangkaian prosesi upacara adat pernikahan. Nyongkolan hendaklah diatur dengan kesepakatan bersama antar kepala desa sekecamatan Jonggat. Dari fenomena tersebut, tim peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui fungsi kebijakan pengaturan musik kecimol dan mengetahui tantangan kedepan terkait kebijakan pengaturan musik kecimol. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi, serta tekhnik dokumentasi. Analisis data model interaktif, dimana pengumpulan data hingga penelitian itu berakhir secara simultan dan terus menerus dengan interpretasi dan penafsiran data mengacu pada rujukan teoritis sesuai permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukan Nyongkolan yang merupakan tradisi masyarakat Lombok khususnya di Desa Sukarara Kec. Jonggat Kab. Lombok Tengah dimana tidak ada larangan secara signifikan menggunakan musik kecimol karena tidak ada regulasi yang jelas. Pemerintah desa dan kecamatan hanya bisa menghimbau pemakaian alat musik tradisional dan tidak melewati jalan negara. Momen covid19 juga ikut mempengaruhi pengaturan Nyongkolaan saat penelitian ini dilakukan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
14

Hanifah, Hesty Nuur, Ginayanti Hadisoebroto, Ririn Apriani und Mutia Apriani. „EFEKTIVITAS KULIT SALAK DAN BIJI SALAK (Salacca zalacca) SEBAGAI BIOADSORBEN LOGAM Pb DARI LIMBAH CAIR LABORATORIUM FARMASI“. Jurnal Sabdariffarma 8, Nr. 2 (05.12.2020): 7–14. http://dx.doi.org/10.53675/jsfar.v2i2.114.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Salak (Salacca zalacca) merupakan salah satu komoditi tanaman buah – buahan yang dibudidayakan. Buah salak mengandung banyak karbohidrat dan memiliki antioksidan yang tinggi. Kulit salak memiliki manfaat yang sangat penting, selain sebagai obat diabetes limbahnya juga dapat dimanfaatkan sebagai adsorben. Dalam pengolahan limbah yang mengandung bahan logam berat dapat digunakan bahan biologis yang bisa dijadikan sebagai adsorben. Adsorben alami atau biosorben adalah adsorben yang menggunakan bahan – bahan biologi yang tidak mencemari lingkungan. Sebagai logam berat Pb digolongkan kedalam bahan pencemar yang berbahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa dosis optimum, pH optimum, dan waktu kontak optimum pada serbuk kulit salak dan biji salak (Salacca zalacca) sebagai bioadsorben logam berat Pb (Timbal) dan untuk mengetahui efektivitas bioadsorben serbuk kulit salak dan biji salak (Salacca zalacca) terhadap logam berat Pb dari limbah cair laboratorium farmasi. Sampel kulit salak dan biji salak dibersihkan dan dijemur di bawah sinar matahari kemudian dihaluskan dan diayak menggunakan mesh no.100. Penetapan kadar Pb dilakukan menggunakan alat spektrofotometri serapan atom pada panjang gelombang 283.3 nm. Kondisi optimum kulit salak sebagai bioadsorben pada pH 4, waktu kontak optimum adalah 75 menit, dan massa optimum adalah 100 mg dengan efektivitas adsorbsi 96,82%. Sedangkan untuk biji salak pH optimum pada pH 5, waktu kontak optimum pada menit ke 15, dan massa optimum adalah100 mg dengan nilai efektivitas sebesar 98,09%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
15

Soeprijanto, Soeprijanto, Eva Oktavia Ningrum, Niniek Fajar Puspita, Afan Hamzah und Deti Rahmawati. „Penerapan Mesin Opening dalam Pembuatan Benang dari Serat Daun Nanas di Desa Satak Kabupaten Kediri“. Sewagati 7, Nr. 4 (27.04.2023): 593–601. http://dx.doi.org/10.12962/j26139960.v7i4.554.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Desa Satak Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri yang berada di kaki Gunung Kelud, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu penghasil buah nanas dan memiliki rumpun tanaman nanas cukup banyak, sebagai salah satu sumber penghasilan utama. Setelah pasca panen, daun nanas sebagian besar dibuang menjadi sampah daun dan tangkai nanas, baru kemudian dikomposkan atau dibakar oleh petani. Selain itu, petani nanas biasanya hanya menimbun dan membakar daun nanas. Ada upaya Tim KKN Abmas TTG berbasis produk untuk mengatasi permasalahan limbah daun nanas tersebut, sehingga apabila diolah lebih lanjut akan meningkatkan nilai ekonomi lebih tinggi dan merupakan hasil samping atau kemungkinan bisa merupakan hasil utama dari petani nanas masyarakat desa Satak. KKN Abmas TTG yang merupakan kegiatan dengan melibatkan mahasiswa ini telah merancang dan membuat mesin opening dan mesin spinning single spindle yang berguna untuk pengolahan limbah daun nanas. Mesin opening digunakan dalam pengolahan serat kasar daun nanas untuk menghasilkan serat yang lebih halus, sedangkan mesin spinning single spindle digunakan untuk menghasilkan produk berupa benang single. Benang halus yang dihasilkan dapat diolah lebih lanjut sebagai bahan baku pembuatan tas dan bahan tekstil. Pelaksanaan kegiatan KKN Abmas telah dilaksankan melalui sosialisasi pengoperasian produk mesin-mesin ke masyarakat yang dihadiri oleh Karang Taruna, Perangkat Desa Satak Kecamatan Puncu, dan staf Balitbangda Kabupaten Kediri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
16

Fathani, Abdul Halim. „Pemberdayaan Masyarakat Untuk Mewujudkan Desa Mandiri Dan Sejahtera Berbasis Entrepreneur Melalui Pemanfaatan Buah Salak“. Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) 1, Nr. 1 (22.12.2019): 55. http://dx.doi.org/10.33474/jp2m.v1i1.5008.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Banyaknya potensi yang ada di Desa Sonowangi sehingga peluang untuk meningkatkan perekonomian desa sangat besar, hal ini dikarenakan melihat banyaknya keluhan masyarakat desa dalam hal meningkatkan perekonomian masyarakat. Salah satunya yaitu buah salah yang melimpah dari hasil panen setiap petani sehingga buah salak dijual dengan harga murah. Masyarakat sonowangi juga mampu membuat suatu produk dengan bahan utama salak tetapi masyarakat tidak mampu memasarkan produk tersebut dengan baik. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, penulis menggunakan metode penggalian informasi dan metode analisis data dengan deskriptif. Metode penggalian informasi merupakan proses menganalisa data yang berjumlah besar untuk menemukan suatu pola yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan. beberapa temuan dan informasi tentang kebun salak. Diantaranya informasi yang kami peroleh dari kepala desa bahwasannya hasil panen kebun salak desa sonowangi sangat berlimpah ruwah. namun sayangnya warga belum bisa meningkatkan pemasaran/penjualan hasil panen. penulis berinisiatif untuk melaksanakan sebuah Program Kerja pengembangan Buah Salak dengan membuat produk-produk makanan seperti Nastar Salak. Guna mewujudkan desa mandiri dan sejahtera berbasis entrepreneur melalui pemanfaatan buah salak desa sonowangi. Salah satunya adalah Pelatihan Pembuatan Nastar Salak disertai Penyuluhan Terkait cara pemasaran produk yang dibuat oleh masyarakat Sonowangi. Harapannya program ini dapat di jalankan secara berkelanjutan, sehingga Desa Sonowangi dapat memanfaatkan Buah Salak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
17

., FIRDAUS RAMADANI, Dra Desak Made Oka Purnawati, M. Hum . und Dr I. Made Pageh, M. Hum . „ETNIS SASAK DI BANJAR BUKIT TABUAN DESA BUKIT, KARANGASEM, BALI (Sejarah, Kerukunan, dan Pengintegrasian Sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA)“. Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah 8, Nr. 3 (30.12.2020): 16. http://dx.doi.org/10.23887/jjps.v8i3.29507.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRAK Penelitiaan ini bertujuan; (1) mengetahui bagaimana latar belakang sejarah keberadaan Etnis Sasak di Banjar Bukit Tabuan, Desa Bukit, Karangasem, Bali, (2) mengetahui bagaimana kerukunan antarumat beragama antara Etnis Muslim Sasak dan Etnis Hindu Bali di Banjar Bukit, Tabuan Desa Bukit, Karangasem, Bali, (3) mengetahui Aspek – aspek apa saja dari keberadaan Etnis Sasak di Banjar Bukit Tabuan, Desa Bukit yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sejarah di SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarh melalui beberapa langkah yakni : (1) Heuristik ( teknik penentuan informan, observasi, dokumen dan wawancara), (2) kritik Sumber (Kritik Internal dan Eksternal), (3) Interpretasi, (4) Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) latar belakang sejarah Etnis Sasak di Banjar Bukit Tabuan, Desa Bukit, Karangasem,Bali tidak bisa lepas dari sejarah Kerajaan Karangasem yang melakukan perluasan kekuasaan ke Lombok yang kemudian membawa tawanan politik berupa orang-orang Sasak, (2) Etnis Sasak Muslim di Banjar Bukit Tabuan hidup rukun dengan masyarakat Etnis Hindu Bali yang terlihat dari adanya Safaran, dimana masyarakat Etnis Sasak Muslim Banjar Bukit Tabuan melakukan syukuran dan melakukan gotong – royong di pura Bhur-Bwah-Swah bersama masyarakat Etnis Hindu Bali disana. (3) aspek-aspek yang bisa dikembangkan menjadi sumber belajar sejarah dari keberadaan Etnis Sasak di Banjar Bukit Tabuan yaitu, (1) aspek sejarah, (2) aspek toleransi, (3) aspek sosial budaya, (4) aspek Politik dan pertahanan. Kata Kunci : Etnis Sasak, Toleransi, Sumber Belajar Sejarah This research aims; (1) knowing the historical background of the existence of the Sasak ethnic group in Banjar Bukit Tabuan, Bukit Village, Karangasem, Bali, (2) knowing how the inter-religious harmony between the Sasak Muslim Ethnic and the Balinese Hindu Ethnicity in Banjar Bukit, Tabuan, Bukit Village, Karangasem, Bali, (3) knowing what aspects of the existence of the Sasak ethnic group in Banjar Bukit Tabuan, Bukit Village that can be used as a source of learning history at high school. This study uses the historical research method through several steps, namely: (1) Heuristics (informant determination techniques, observation, documents and interviews), (2) Source criticism (Internal and External Criticism), (3) Interpretation, (4) Historiography. The results of this study indicate that, (1) the historical background of the Sasak ethnic group in Banjar Bukit Tabuan, Bukit Village, Karangasem, Bali cannot be separated from the history of the Karangasem Kingdom which expanded its power to Lombok which then brought political prisoners in the form of the Sasak people, (2) The Sasak Muslim ethnic group in Banjar Bukit Tabuan lives in harmony with the Balinese Hindu ethnic community as seen from the Safaran, where the Banjar Bukit Tabuan Sasak Muslim Ethnic community performs thanksgiving and performs mutual cooperation at the Bhur-Bwah-Swah temple with the Balinese Hindu ethnic community there,(3) aspects that can be developed as a source of historical learning from the existence of the Sasak ethnic group in Banjar Bukit Tabuan, namely, (1) historical aspects, (2) tolerance aspects, (3) socio-cultural aspects, (4) political and defense aspects.keyword : Sasak Ethnicity, Tolerance, Historical Learning Resources
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
18

Rani kapita, Rani, und Paus Iskarni. „STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI SASAK KECAMATAN SASAK RANAH PASISIE KABUPATEN PASAMAN BARAT“. JURNAL BUANA 7, Nr. 1 (03.04.2023): 98–110. http://dx.doi.org/10.24036/buana.v7i1.2613.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Karakteristik objek wisata Pantai Sasak di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat, 2) Strategi yang bisa dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan objek wisata Pantai Sasak di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian mix methods dengan menggabungkan dua bentuk pendekatan dalam penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif, sampel dalam penelitian ini terdiri dari wisatawan, masyarakat lokal, pedagang dan pengelola obyek wisata pantai Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat, teknik pengumpulan data dengan observasi, interview (wawancara), Document (Dokumen), studi literatur dan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil analisis adalah Pantai Sasak berpeluang menjadi potensi wisata tujuan utama di Pasaman Barat yang berkelas jika secara dini ditata dan dikelolah dengan baik. Pantai ini akan menjadi alternatif rekreasi keluarga bagi masyarakat setempat ataupun menjadi pilihan destinasi wisatawan di dalam maupun di luar daerah Pasaman Barat, Strategi yang diterapkan oleh Dinas Parawisata Pasama Barat adalah posisi pertahankan dan pelihara. Kondisi ini merupakan kunci dalam menentukan strategi yang mungkin dapat dikembangkan dalam penetrasi pasar dan pengembangan produk yang sesuai dengan kondisi Dinas Parawisata Kabupaten Pasaman Barat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
19

Ritonga, Nurajana, Nomi Noviani und Farida Yani. „STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA OLAHAN SALAK DI DESA PARSALAKAN KECAMATAN ANGKOLA BARAT KABUPATEN TAPANULI SELATAN“. JURNAL AGRO NUSANTARA 2, Nr. 1 (18.03.2022): 45–53. http://dx.doi.org/10.32696/jan.v2i1.1177.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Strategi pengembangan usaha olahan salak merupakan kegiatan dalam bidang pengembangan mulai dari proses perencanaan produk yang dapat berdampak pada kondisi organisasi bisnis kedepannya dan juga untuk mencapai tujuan perusahaan tercapai secara efektif dan efisien. MatriksIFAS menunjukkan bahwa faktor kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 3,09. Hal ini mengidentifikasi bahwa Usaha Olahan Salak Di Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan berada pada posisi internal yang begitu kuat. Matriks EFAS menunjukkan bahwa faktor peluang dan ancaman memiliki total skor 3,2. Hal ini mengidentifikasi bahwa respon peluang yang ada dengan cara yang luar biasa dan menghindari ancaman- ancaman di pasar industrinya,Usaha Olahan Salak Di Desa Parsalakan KecamatanAngkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan telah terbukti bisa berkembang dengan penelaahan menggunakan analisis SWOT,Nilai Tambah dalam usaha pengolahan salak menjadi dodol salak menggunakan bahan baku sebanyak 75 Kg dapat menghasilkan output sebanyak 25 Kg. Adapun harga rata-rata bahan baku usaha pengolahan dodol salak di daerah penelitian adalah Rp.3.000/Kg. sedangkan sumbangan input lain adalah Rp.5.000/Kg bahan baku.Nilai Tambah dalam usaha pengolahan salak rumahan menjadi Keripik salak menggunakan bahan baku sebanyak 35 kg dapat menghasilkan output sebanyak 13 kg, Adapun harga rata-rata bahan baku usaha pengolahan keripik salak di daerah penelitian adalah Rp.3.000/kg, sedangkan sumbangan input lain adalah Rp.3.000/kg bahan baku.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
20

Rahayu, Dinny Octaviasari. „KUMPULAN SAJAK LENGKAH KARYA ARI ANDRIANSYAH UNTUK BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SAJAK DI SMA“. LOKABASA 9, Nr. 1 (10.04.2018): 24. http://dx.doi.org/10.17509/jlb.v9i1.15615.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan struktur, nilai filosofis, dan bahan pembelajaran apresiasi sajak di SMA kelas XI. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif, sedangkan untuk mengumpulkan data menggunakan teknik studi pustaka. Sumber data dalam penelitian ini ada 45 judul sajak karya Ari Andriansyah dalam buku kumpulan sajak Lengkah. Hasil penelitian berdasarkan kajian struktur, ditemukan ada 45 kata yang termasuk diksi sesuai dengan tema, 529 kata yang termasuk ke dalam imaji, 101 kalimat simbol untuk menjelaskan maksud, 168 kalimat yang termasuk irama, 73 kalimat yang menunjukan suasana isi dari sajak, 65 kalimat yang termasuk gaya basa, sedangkan tema dari keseluruhan sajak yaitu mengenai perjalanan dan pengalaman kehidupan. Nilai filosofis dalam penelitian ini, ditemukan ada tiga nilai, yaitu nilai moral, nilai agama (religi), dan nilai atikan. Setelah ditemukan struktur dan nilai filosofis, oleh karena itu bisa digunakan untuk bahan pembelajaran apresiasi sajak di SMA kelas XI. Penelitian ini bisa menambah pengetahuan mengenai sajak, sebagai salah satu karya sastra Sunda modern.AbstractThis study aimed to explain the structure, philosophical values, and poetry appreciation teaching and learning material in Grade XI senior high school. This study employed descriptive methods, while to collect the data it used literature study techniques. The data sources in this study were 45 poems in Lengkah poems collection of Andriansyah works. The results of the structural study found that there are 45 words including diction correspond to the theme, 529 words included in the imagination, 101 sentences of symbols to explain the intentions, 168 sentences including rhyme, 73 sentences that show the atmosphere of poetry, 65 sentences included in language styles, while the theme of the whole poem is about traveling and life experiences. This study found three philosophical values, i.e. moral values, religious values, and achievement values. Since it contained structure and philosophical values, his works can be used for poetry appreciation teaching and learning material in grade XI senior high school. This research can improve knowledge on poetry as one of the modern Sundanese literary works.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
21

Sridaryanti, Derizda. „Di Taman Larangan: Analisis Sruktur Lahir dan Struktur Batin“. LOKABASA 14, Nr. 1 (30.04.2023): 87–97. http://dx.doi.org/10.17509/jlb.v14i1.59998.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman masyarakat (pembaca awam) terhadap sajak. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dalam memahami sajak dengan cara menganalisis struktur lahir dan struktur batinnya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Teknik yang digunakan yaitu teknik studi pustaka dengan instrumen berupa kartu data. Sumber data dalam penelitian ini yaitu buku kumpulan sajak Di Taman Larangan karya Surachman RM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kumpulan sajak tersebut terkandung struktur lahir sajak yang meliputi diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, dan purwakanti. Diksi yang digunakan banyak yang berkaitan dengan alam dan lingkungan sekitar. Imaji yang dominan berupa imaji penglihatan. Kata konkret yang digunakan banyak menggunakan kata-kata yang erat hubungannnya dengan lingkungan sekitar. Gaya bahasa yang paling banyak yaitu gaya bahasa personifikasi. Persajakan atau purwakanti yang paling banyak yaitu purwakanti maduswara. Adapun struktur batin dalam kumpulan sajak tersebut meliputi tema, rasa, nada, dan amanat. Tema yang banyak muncul yaitu tentang perjalanan, rasa yang banyak digunakan yaitu rasa sedih, dan nada yang dominan berupa nada lugas atau menceritakan sesuatu kepada pembaca, serta amanat yang diperoleh merupakan amanat yang bisa dijadikan pembelajaran untuk hidup ke depan. Simpulannya, kumpulan sajak ini memiliki struktur lahir dan struktur batin yang lengkap sehingga dapat memperkaya pengalaman batin pembaca.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
22

Karta, I. Wayan, Burhannuddin und I. Putu Suiraoka. „ENTREPRENEUR SALAK SUKSES: PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRODUK SALAK PADA MAHASISWA DAN ALUMNI“. Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti 3, Nr. 2 (21.11.2022): 114–28. http://dx.doi.org/10.38048/jailcb.v3i2.964.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Mahasiswa perlu memiliki bekal kewirausahaan, sehingga selain memiliki kemampuan dalam bidang ilmu juga memiliki kemampuan daya saing dalam wirausaha. Selama ini produk olahan salak di Agro Abian Salak terdapat permasalahan mengenai pemasaran produk. Dalam upaya meningkatkan jiwa wirausaha dan pendapatan alumni dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Denpasar, maka permasalahan diberikan solusinya adalah pengembangan produk, produksi produk, dan pemasaran produk salak Sibetan. Mahasiswa dibentuk kelompok dan dilatihkan dari proses produksi hingga pemasaran. Metode dalam kegiatan ini menggunakan Metode pendekatan Participatory Action Learning System (PALS). Pada proses kegiatan dilakukan dengan cara daring dan luring. Khalayak sasaran dalam program ini adalah melibatkan 20 calon wirausaha. Berdasarkan hasil program ini tenants telah memiliki pengetahuan dan motivasi dalam kegiatan kewirausahaan ditunjukkan dengan komitmen melakukan usaha, labeling, promosi, dan penjualan. Program ini telah memberikan modal awal untuk berwirausaha kepada tenant, sehingga selanjutnya bisa menjadi wirausaha muda. Peserta telah mampu membuat produk kemasan dan labeling produk, serta memasarkannya di media sosial, warung, dan toko online. Peserta telah melalui proses pembinaan meliputi 3 fase yaitu fase penyadaran kewirausahaan, fase pengkapasitasan dan pendampingan, serta fase pelembagaan dan kerjasama. Agro Abian Salak telah dibantu proses pemasaran dan penjualan produknya sehingga mendorong pengembangan dan peningkatan usaha bagi pelaku UMKM.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
23

Astuti Pranadewi, Putu Mira. „PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP WINE SALAK BALIWEIN“. JURNAL KEPARIWISATAAN 19, Nr. 1 (10.03.2020): 63–70. http://dx.doi.org/10.52352/jpar.v19i1.411.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Wine pada dasarnya adalah hasil dari jus anggur yang difermentasi. Wine juga bisa dibuat dari bahan dasar selain anggur, seperti buah-buahan yang disebut fruit wine. Adapun beberapa contoh wine buah yang dihasilkan dari berbagai macam buah-buahan yaitu fruit wine dari Salak dari Bali Wine Salak Baliwein diproduksi dalam jumlah besar, namun belum banyak masyarakat lokal maupun turis mancanegara yang mengetahui tentang wine ini. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam tentang persepsi konsumen terhadap wine salak agar hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan produknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap Wine Salak Baliwien. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi konsumen terhadap Wine Salak Baliwein. Penelitian ini menggunakan 50 responden dari pelanggan yang pernah mencicipi wine sebelumnya. Studi ini menggunakan 6 indikator (rasa manis, rasa buah, keasaman, tanin, alkohol, panjang atau akhir). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap Wine Salak Baliwein sebesar 3,41 dengan kategori baik. Indeks persepsi tertinggi adalah indikator keasaman dan panjang atau selesai (4,37 dengan kategori baik) dan indeks terendah adalah indikator manis (1,04 dengan kategori tidak sangat baik).
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
24

Oja Wona, Roswita Sarina, Marsianus Meka und Efrida Ita. „PENGEMBANGAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN“. Jurnal Citra Pendidikan Anak 2, Nr. 4 (30.11.2023): 777–88. http://dx.doi.org/10.38048/jcpa.v2i4.1067.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendesain media boneka tangan untuk kemampuan berbicara anak kelompok B di TKK Satap SDI Rutosoro Kec. Golewa, Kab. Ngada 2) Mengetahui kelayakan dari media boneka tangan untuk kemampuan berbicara anak kelompok B di TKK Satap SDI Rutosoro, Kec. Golewa, Kab. Ngada. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa media boneka tangan dengan kelayakan hasil uji ahli materi pembelajaran memperoleh hasil 93, 33%, dengan komentar dari ahli yaitu sudah dapat digunakan dengan memperhatikan saran dari ahli, mendapat kualifikasi “Sangat Valid”. Penelitian dari ahli media pembelajaran memperoleh hasil 85% dengan kualifikasi “Valid”, komentar dari ahli ialah bisa digunakan dan perhatikan masukan dari validator. Penelitian dari ahli desain pembelajaran memperoleh hasil 82,5% dengan kualifikasi “Valid” dengan komentar bisa digunakan sambil memperbaiki masukan dari validator. Penelitian uji coba perorangan memperoleh hasil 100% dengan kualifikasi “Sangat Valid”. Uji coba kelompok kecil memperoleh hasil 100% dengan kualifikasi “Sangat Valid”. Dari hasil di atas, menunjukan bahwa media boneka tangan dinyatakan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berbicara pada anak kelompok B TKK Satap SDI Rutosoro.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
25

Helena, Brigitta, und Ni Luh Supartini. „Subsitusi Selai Nanas dengan Selai Salak dalam Pembuatan Nastar“. Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis 2, Nr. 4 (30.04.2023): 1022–33. http://dx.doi.org/10.22334/paris.v2i4.399.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini dilakukan karena potensi Buah salak juga banyak memiliki kandungan yang bagus untuk tubuh. Buah tropis yang menjadi buah asli Indonesia ini mengandung vit A, vit B, dan kandungan bagus lainnya, buah salah tidak hanya kaya akan vitamin, tetapi juga bisa menjadi alternatif pengganti selai nanas pada pembuatan nastar. Pada kesempatan ini, penulis meneliti subsitusi selai nanas dengan selai salak dengan harapan bisa menjadi solusi para wirausaha untuk tetap melanjutkan bisnis nya dan menjadi alternatif pengganti selai nanas pada kue nastar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui rasa, aroma, tektur, tampilan, daya tahan, dan juga biaya produksi substitusi selai nanas dengan selai salak pada kue nastar. Penelitian yang penulis gunakan adalah analisis data kuantitatif, dengan tehnik pengambilan data berupa kuisioner dengan jumlah panelis sebanyak 30 orang yang dianggap kompeten dibidangnya. biaya produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi nastar selai salak per satu resepnya adalah Rp. 27.207 / 515 gr. Sedangkan biaya produksi yang dibutuhkan untuk satu toplesnya (500gr) adalah Rp. 9.100. Adapun harga jualnya dengan keuntungan 60% yaitu Rp 58.000/toples. This research was conducted because the potential of salak fruit also has a lot of good content for the body. This tropical fruit, which is native to Indonesia, contains vitamin A, vitamin B, and other good ingredients. False fruit is not only rich in vitamins but can also be an alternative to pineapple jam in making nastar. On this occasion, the author examines the substitution of pineapple jam with salak jam in the hope that it can be a solution for entrepreneurs to continue their business and become an alternative to pineapple jam on nastar cakes. The purpose of this study was to determine the taste, aroma, texture, appearance, durability, and also the production cost of substitution of pineapple jam with salak jam on nastar cake. This study uses quantitative descriptive data analysis techniques, with data collection techniques in the form of questionnaires with several panelists as many as 30 people who are considered competent in their fields. the production cost needed to produce salak jam nastar per one recipe is Rp. 27,207 / 515 gr. While the production cost required for one jar (500gr) is Rp. 9.100. The selling price with a profit of 60% is IDR 58,000/jar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
26

Murdan, Murdan. „MEMBACA PERKAWINAN MASYARAKAT ISLAM SASAK DARI PERSPEKTIF INTERLEGALITAS HUKUM“. Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 10, Nr. 2 (07.01.2018): 115. http://dx.doi.org/10.14421/ahwal.2017.10201.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This paper will discuss the side of the interlegality and interlaw among customary law, religious law and state law in tribal societies in Indonesia, which is focused on the marriage of Sasak people. As an Indonesian local community, the Sasak community has their own local laws in undergoing interactions and social contracts between each other, especially in matters of marriage. Along with the embrace of Islam by the Sasak community, the Islamic law also contributes in decorate every process of the marriage. In addition to the existence of customary law and Islamic law that adorn the marriage of the Sasak community, there is also a modern legal tradition, namely state law. As part of the Indonesian society, the Sasak people cannot escape the great influx of modern legal tradition or national law positivism, which is directly echoed by the state. Departing from this illustration, the discussion in this paper includes: the interlegality between Sasak customary law and religious law (Islamic law); the interlegality between Sasak customary law and state law; and the last is the interlegality among Sasak customary law (local legal order), religious law (Islamic law/Islamic legal order), and state law (state legal order).Tulisan ini akan membahas sisiinterlegalistikantara hukum adat, hukum agama dan hukum negara pada masyarakat kesukuan di Indonesia, yang difokuskan pada perkawinan masyarakat suku Sasak. Sebagai masyarakat lokal Indonesia, masyarakat Sasak memiliki hukum lokal sendiri dalam menjalani intraksi dan kontrak sosial antara satu sama lain, khususnya dalam persoalan perkawinan. Seiring dengan dipeluknya agama Islam oleh masyarakat Sasak, maka hukum Islam pun memberi andil dalam menghiasi setiap proses-proses perkawinan itu. Selain keberadaan hukum adat dan hukum Islam yang menghiasi perkawinan masyarakat Sasak, terdapat juga tradisi hukum modern, yakni hukum negara. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, masyarakat Sasak tidak bisa melepaskan diri dari arus besar legisme atau positifisme hukum nasional, yang secara langsung digaungkan oleh negara. Berangkat dari ilustasi ini, maka pembahasan dalam tulisan ini meliputi: interlegalistik antara hukum perkawinan adat Sasak dan hukum agama (Hukum Islam); interlegalistik antara hukum perkawinan adat Sasak dan hukum negara; dan terakhir adalah interlegalistik antara hukum perkawinan adat Sasak, hukum agama (hukum Islam), dan hukum negara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
27

Wiwin Rusdiyanti, Syarifah Nur Ruliani und Irma Herliani. „Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Yang Dilakukan Dengan Kinerja Cukup Baik Dapat Menambah Beban Kerja Perawat“. Journal of Management Nursing 1, Nr. 3 (21.05.2022): 87–96. http://dx.doi.org/10.53801/jmn.v1i3.37.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Latar Belakang: Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer rumah sakit (SIMRS) merupakan sarana pendukung yang sangat penting, bahkan bisa dikatakan mutlak untuk mendukung pengelolaan operasional rumah sakit. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan implementasi Sistem Informasi Manajemen (SIMRS) dengan beban kerja dan kinerja perawat RS Salak Tahun 2021. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan desain korelasional. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 52 responden. Dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Hasil: Hasil analisis hubungan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan beban kerja perawat RS Salak tahun 2021 adalah p-value 0,013 < 0,05 dan hubungan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan kinerja perawat RS Salak tahun 2021 adalah p-value ,004 < 0,05. Kesimpulan: Ada hubungan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan Beban Kerja dan Kinerja Perawat RS Salak tahun 2021.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
28

Iqbal, Sopiyan. „Bale Lumbung Padi Sebagai Role Model Ketahanan Pangan Masyarakat Nusa Tenggara Barat“. Eastasouth Journal of Impactive Community Services 2, Nr. 01 (30.11.2023): 1–12. http://dx.doi.org/10.58812/ejimcs.v2i01.27.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Pangan merupakan kebutuhan primer manusia untuk bisa bertahan hidup. Lombok Nusa Tenggara Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal dengan sebutan “Bumi Gora” atau Bumi Gogo Rancah. Dengan dinobatkan NTB sebagai daerah swasembada pangan oleh presiden Soeharto pada tahun 1984. NTB pada saat itu mengalami surplus pangan berkat program dari pemerintah. Sebagai daerah surplus pangan tentu berpengaruh terhadap cara simpan pangan yang tepat. Munculah Bale Lumbung Padi sebagai tempat suku Sasak dalam menyimpan hasil panen. Padi dipanen bersama malainya dan disimpan dalam Bale Lumbung Padi untuk masa simpan yang lama menghadapi musim paceklik tiba. Keberadaan Bale Lumbung Padi ini adalah alternatif masyarakat suku Sasak dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan. Dengan sistem ketahanan pangan masyarakat suku Sasak terhindar dari busung lapar atau bahkan kematian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
29

Rinuastuti, Handayani, Lalu Suparman und Thatok Asmony. „PEMETAAN PERSEPTUAL KONSUMEN KAIN TENUN SASAK MENGGUNAKAN METODE MULTIDIMENSIONAL SCALING“. Distribusi - Journal of Management and Business 9, Nr. 1 (23.03.2021): 99–108. http://dx.doi.org/10.29303/distribusi.v9i1.159.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kain tenun memiliki posisi yang sangat penting dalam masyarakat adat Sasak. Akan tetapi, kerajinan kain khas Lombok ini kini kian sulit bertahan di tengah produk tenun dari luar daerah yang membanjiri gerai-gerai baik yang berada di kawasan wisata maupun perdagangan. Di sisi lain, wisatawan atau konsumen yang membeli produk kain tenun seringkali tidak bisa membedakan antara tenun Sasak dengan tenun daerah lain, bahkan antara kain tenun yg di hasilkan antara desa yang satu dengan desa lainnya. Akibatnya tenun Sasak menjadi susah bersaing. Oleh karena itu tenun Sasak perlu diperkenalkan kualitas dan kekhasannya dibanding dengan tenun dari daerah lainnya, bahkan kekhasan antara tenun dari satu desa dengan desa lainnya. Karenanya diperlukan kajian dan analisis secara ilmiah, sehingga memberikan solusi yang lebih tepat yang bertujuan untuk memetakan persepsi konsumen melalaui Analisis Multi Dimensional Scaling (MDS). Penelitian ini melibatkan 103 responden yang mengetahui tentang kain tenun Sukarara, Sade dan Pringgasela. Hasil MDS menunjukan bahwa, kain Sukarara dinilai sangat berbeda dengan Pringgasela, sedangkan kain tenun Sade memiliki kemiripan dengan kain tenun Sukarara dan Pringgasela. Terdapat dua attribut yang menjadi ciri kain tenun suku Sasak yaitu perawatan cukup mudah dan warna cerah, akan tetapi memiliki persepsi yang berbeda pada beberapa atribut lainnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
30

Rangkuti, Muhammad Ali Sodikin. „ANALISIS PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN PADA PEDAGANG JAJANAN DI TUGU SALAK KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2020“. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia (Indonesian Health Scientific Journal) 5, Nr. 2 (30.12.2021): 91. http://dx.doi.org/10.51933/health.v5i2.811.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang wajib dipenuhi untuk meningkatkan kecerdasan dan produktivitas kerja. Masalah kesehatan khususnya masalah hygiene dan sanitasi makanan merupakan masalah yang sangat kompleks dan sebenarnya bukan merupakan masalah yang baru. Kasus keracunan makanan sudah sering terjadi di Indonesia, bahkan negara maju seperti Amerika sekalipun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hygiene dan Sanitasi Penjamah Makanan Jajanan di Tugu Salak Kota Padangsidimpuan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan studi kasus (case study). Penelitian dilakukan di Tugu Salak Kota Padangsidimpuan pada 3 pedagang, 3 pelayan, dan 3 konsumen. Dari hasil wawancara yang dilakukan personal hygiene dan sanitasi lingkungan pada pedagang masih bisa dikatakan kurang, karena mayoritas pedagang di tugu salak masih jarang ada yang menggunakan celemek, sarung tangan dan penutup kepala. Personal hygiene pada pedagang jajanan di tugu salak kota padangsidimpuan masih kurang atau belum memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Kepmenkes No 942/Menkes/SK/VII/2003. Dan sanitasi lingkungan pada pedagang jajanan di tugu salak kota padangsidimpuan juga buruk karena masih ada pedagang yang membuang sampah ke badan air. Bagi pedagang disarankan agar lebih memperhatikan hygiene dan sanitasi dirinya dengan menggunakan peralatan pelindung kebersihan guna mencegah kontaminasi silang dari penjamah kepada makanan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
31

Septika, Baiq Herdina, Tama Krisnahadi und Menik Aryani. „STRATEGI PEMASARAN DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI BISNIS OLEH-OLEH KHAS LOMBOK DITENGAH PANDEMI COVID 19 ( Studi Kasus Pada Toko Oleh-Oleh Sasak Maiq)“. Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan 10, Nr. 1 (10.04.2022): 67. http://dx.doi.org/10.33394/vis.v10i1.5190.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Abstract: This study aims to determine the marketing strategy implemented by Sasak Maiq SMEs during the Covid 19 pandemic, especially related to the marketing mix. This study uses a qualitative method, namely a case study that produces descriptive data set out in words. Sources of data in this study using purposive sampling and data collection techniques in this study the authors made a direct visit to UKM Sasak Maiq to conduct personal interviews with the main director, employees and several consumers. The strategy carried out by Sasak Maiq to be able to survive in the midst of the Covid 19 Pandemic is the Bauran 4P (Product, Promotion, Price and Place) mix. Based on the research that has been done, the researcher concludes that there are several strategies used related to the Marketing Mix, namely the product strategy, namely food innovation, the promotion strategy, namely participating in major events related to MSME product exhibitions and sales through social media, the price strategy, namely price discounts, and the marketing strategy. place, namely flexibility in product delivery. Even though there are financial constraints, Sasak Maiq can still find solutions and alternatives, namely by managing finances, namely by product innovation, maximizing social media and maximizing delivery services. Keywords: Marketing Strategy, Marketing MixAbstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan UKM Sasak Maiq selama pandemi Covid 19 khususnya terkait dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu studi kasus yang menghasilkan data- data deskriptif yang dituangkan dalam kata-kata. Sumber data pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini penulis melakukan kunjungan langsung ke UKM Sasak Maiq untuk melakukan wawancara pribadi dengan Direktur utama, karyawan-karyawan dan beberapa konsumen. Strategi yang dilakukan oleh Sasak Maiq untuk bisa tetap bertahan ditengah Pandemi Covid 19 yaitu Bauran 4P (Product, Promotion, Price and Place). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka peneliti menyimpulkaan ada beberapa strategi yang digunakan terkait dengan Marketing Mix yaitu strategi product yaitu inovasi makanan, strategi promotion yaitu mengikuti event-event besar terkait pameran produk UMKM dan penjualan melalui sosial media, strategi price yaitu potongan harga, dan strategi place yaitu fleksibilitas dalam pengiriman produk. Meskipun ada kendala keuangan tetapi Sasak Maiq masih bisa menemukan solusi dan alternatifnya yaitu dengan mengelola keuangan yaitu dengan inovasi produk, memaksimalkan media sosial dan memaksimalkan layanan antar atau delivery. Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
32

Ihsan, Muhammad. „Pengobatan ala Rasulullah SAW sebagai Pendekatan Antropologis dalam Dakwah Islamiah di Desa Rensing Kecamatan Sakra Barat“. PALAPA 4, Nr. 2 (30.11.2016): 152–210. http://dx.doi.org/10.36088/palapa.v4i2.32.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Dakwah menurut pengertian terminologi dikemukakan oleh para ahli mengatakan bahwa dakwah adalah mendorong manusia agar berbuat kebajikan dan petunjuk, menyeru mereka berbuat yang ma’ruf dan mencegah mereka terhadap perbuatan munkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebagian mengatakan bahwa Dakwah Islamiah adalah mengajak umat manusia dengan hikmah dan kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul- Nya. Tujuan dakwah itu bukan untuk mencari dan memperbanyak pengikut, tetapi untuk menyelamatkan dan menolong sesama manusia, untuk membebaskan dari berbagai masalah yang membelenggunya, yang menyebabkan penderitaan, yang merugikan kehidupan, yang menghambat kemajuan dan dapat merendahkan martabat manusia, satu keturunan yaitu keturunan Adam yang berarti bersaudara. Pengobatan ala Rasulullah SAW merupakan media dakwah yang menggunakan pendekatan dakwah ” bil hal”. Dakwah” bil hal” adalah kegiatan dakwah yang mengutamakan kemampuan kreativitas perilaku da’i secara luas atau yang dikenal dengan” action approach” atau perbuatan nyata.Misal pengobatan ala Rasulullah SAW bisa menyembuhkan penyakit stroke dengan metode bekam, atau mengobati orang yang terkena sihir melalui Ruqyah Syari’ah. Bentuk- bentuk pengobatan yang digunakan masyarakat Rensing adalah pengobatan Bubus, Aik Seruang, Jampi- jampi, Pertus, Asma’ Kontak, yang khusus dipangku oleh Dukun Sasak dengan metode membacakan doa khusus atau mantra- mantra yang diwarisi oleh nenek moyang Dukun Sasak tersebut, kecuali pengobatan Asma’ Kontak yang tidak boleh diwarisi atau dijazahkan turun temurun ke anak cucu pemangku sebagaimana yang dilakukan sebagai tradisi oleh dukun- dukun Sasak yang lainya. Dengan adanya tradisi tersebut membuat pengobatan ini sulit untuk punah walaupun zaman sudah modern dan ilmu kedokteran sudah mengalami kemajuan pesat. Bentuk pengobatan sasak ini masih tradisional dan simpel hanya menggunakan mantra dan do’a khusus yang dibacakan didalam air, daun sirih (yang dikombinasikan dengan pinang , kapur, kencur) kecuali pengobatan pertus dan asma’ kontak yang hanya fokus pada mantra/ doa tanpa menggunakan wadah sperti halnya pengobatan yang lain.Yang jelas pengobatan sasak tersebut mengandung unsur kepercayaan terhadap benda- benda mati atau hidup di alam nyata dan metafisik yang mempunyai kekuatan magic luar buasa. Kekuatan magic yang supra natural itu akan dirasakan oleh pasen jika keyakinan pasen itu kuat terhadap pengobatan tersebut.Pengobatan Sasak ini termasuk pengobatan syirik, jika Dukun Sasak meyakini hanya yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut adalah mahluk gaib dan benda- benda mati lainya.Begitu juga dengan yang berobat apabila meyakini Dukun Sasak/ Dokter/ Obat adalah sebagai penyembuh penyakit, termasuk syirik karena menyalahi kaidah pengobatan sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam kitab Thibbun Nabawi. Meyakini Dokter/ Dukun Sasak/ obat itu boleh jika hanya sebatas perantara. Karena sesungguhnya yang mendatangkan penyakit dan menyembuhkan penyakit hanya Allah SWT semata. Menyikapi hal tersebut pengobatan ala Rasulullah SAW sebagai pendekatan antropologis dalam dakwah Islamiah memberikan peranan penting dalam membentuk keperibadian masyarakat Rensing. Dalam hal Ibadah, sosial dan keimanan kepada Allah SWT, memberikan solusi alternatif dan mudah dijangkau oleh masyarakat ketika menggunakan metode pengobatan tersebut. Di antara metode pengobatan ala Rasulullah SAW yang memberi pengaruh besar terhadap masyarakat Rensing adalah metode pengobatan bekam yang dikombinasikan dengan Ruqyah yang bersumber dari ayat- ayat Al Qur’an. Karena pengobatan ini bisa memberikan kesembuhan dari segala macam penyakit, baik penyakit jasmani dan rohani. Berdasarkan hasil penelitian dan fakta yang di temukan di lapangan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
33

Lusiana, Findy Febrianty, M. A. Muazar Habibi, I. Made Suwasa Astawa und Baik Nilawati Astini. „PENERAPAN BONEKA JARI SEBAGAI MEDIA DALAM MENINGKATKAN BAHASA SASAK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD MELATI DESA NYURLEMBANG KECAMATAN NARMADA TAHUN 2021“. Jurnal Mutiara Pendidikan 3, Nr. 1 (07.02.2023): 31–37. http://dx.doi.org/10.29303/jmp.v3i1.3610.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan bahasa sasak anak usia 5-6 tahun di PAUD Melati Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada. Jenis penelitian menggunakan PTK dengan 3 tahap pengembangan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi/refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah 10 anak berusia 5-6 tahun. Metode yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunaka analisis kualitatif deskriptif. Penelitian ini dapat mengembangkan bahasa sasak anak melalui permainan boneka jari dengan langkah-langkah: (1) Menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penerapa boneka jari berupa beberapa boneka aggota keluarga. Pada langkah ini guru dan peneliti menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penerapa boneka jari sebelum kegiatan berlangsung (2) Mengatur formasi duduk anak,dimana formasi yang dignakan adalah duduk melingkar agar semua anak bisa melihat boneka jari yang dimainkan (3) Sebelum permainan dimulai peneliti membuat kesepakatan main degan anak, agar ketika kegiata berlagsung anak bisa tertib dan mengikuti kesepakata yang telah dibuat bersama (5) Mengajak anak untuk berdo’a bersama-sama terlebih dahulu (4) Memulai kegiatan dengan melakukan pendekatan dan memperkenalkan alat permaian yang akan diguakan kepada anak dengan membuka wawasan anak terkait dengan alat permainan yang akan dimainkan (6) Peneliti memulai untuk bercerita sesuai dengan tema sambil bercakap-cakap melibatkan anak dalam bercerita dengan boneka jari menggunakan bahasa sasak (7) Setelah cerita selesai peneliti mengajak anak untuk menyanyikan lagu sesuai dengan cerita yang telah di sampaikan (8) Anak menceritakan kembali cerita yang telah disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan boneka jari dalam penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan bahasa sasak anak, dapat dilihat pada siklus I mencapai persentase sebesar 34,66%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 62,49%, serta pada siklus III mengalami peningkatan secara optimal dengan persentase sebesar 82,66%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan boneka jari dapat meningkatkan kemampuan bahasa sasak anak usia 5-6 tahun di PAUD Melati Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada Tahun 2021.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
34

Saleh, Andri. „Analisis Perancangan Bio Briket Biji Salak Menggunakan Bisnis Model Kanvas“. Jurnal Teknik Industri: Jurnal Hasil Penelitian dan Karya Ilmiah dalam Bidang Teknik Industri 4, Nr. 1 (01.06.2018): 15. http://dx.doi.org/10.24014/jti.v4i1.6031.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Indonesia merupakan negara agraris yang artinya sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting. Sektor pertanian juga meliputi perkebunan yang memberikan sumbangsih yang cukup signifikan untuk perekonomian negara. Diantara hasil perkebunan itu berupa sayur mayur dan buah buahan. Untuk produksi buah-buahan khususnya buah salak di Indonesia menempati urutan kelima dengan produksi sebesar 1.118.953 ton atau sekitar 5,65 % terhadap total produksi buah nasional. Padangsidimpuan merupakan salah satu kota di Sumatera Utara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani salak dansalak merupakan komoditi pertanian yang banyak dijumpai di kota Padangsidimpuan adalah salak. Luas lahan tanaman salak di Padangsidimpuan berkisar 460 Ha dengan jumlah produksi 426.758 ton/tahun. Salah satu energi alternatif yang terus dikembangkan adalah briket. Briket merupakan bahan bakar yang berwujud padat yang terbuat dari sisa limbah biomassa. Salah satu limbah yang cukup banyakselain kulit adalah biji salak yang menjadi perhatian untuk di daur ulang sebagai energi alternatif. Briket dari biji salak merupakan ide yang cukup tepat untuk dikembangkan dalam perancangan produk bernilai ekonomis karena memiliki nilai kalor yang tinggi berdasarkan penelitian awal yang sudah dilakukan yaitu 7,058 kKal/gram. Nilai ini memenuhi nilai Standar Nasiona Indonesia dan juga Nilai Standar Internasional. Perancangan Biobriket dengan metode Design for Manufacturing dan bisnis model kanvas diawali dengan menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) , setiap memproduksi 1kg briket membutuhkan HPP sebesar Rp 5,90,- dengan asumsi harga jual 50%, maka harga jual briket tersebut sebesar Rp 8.85,-/kg. Dari hasil Analisa Business Model Canvas yang dilakukan pada pembuatan briket biji salak Model Bisnis yang dihasilkan dari pengembangan pasar produk briket biji salak dan ampas tebu disesuaikan dari kebutuhan masyarkat khususnya kalangan ibu rumah tangga dan pedagang kecil. Segi pelayanan juga bisa dimaksimalkan untuk menyesuaikan permintaan konsumen. Permasalahan channel yang dialami dalam peningkatan penjualan briket biji salak dapat ditanggulangi karna adanya analisa potensi market place yang akan menjadi target pasar untuk mendukung realisasi dan memaksimalkan potensi bisnis briket.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
35

Sukri, Muhammad. „[M<->N] Sebagai Afiks Derivasional Dan Infleksional Dalam Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute“. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa 1, Nr. 1 (20.02.2017): 123. http://dx.doi.org/10.22225/jr.1.1.17.123-136.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Bahasa Sasak Dialek Kuto-Kute (henceforth: BSDK) diangkat sebagai fokus kajian dalam artikel singkat ini karena keunikan yang dimiliki secara morfosintaksis. Salah satu keunikan tersebut adalah perubahan bentuk dasar suatu kata yang bisa terjadi dengan atau tanpa pelekatan afiks tertentu pada kata dasarnya. Bahasa tertentu hanya dapat mengalaminya dengan proses afiksasi, sementara sebagian bahasa yang lain hanya memungkinkan melalui derivasi zero, sedangkan bahasa sasak dialek Kuto-Kute, dimungkinkan melalui keduanya. Keunikan selanjutnya yang dimiliki oleh bahasa sasak dialek BSDK terletak pada afiks [M«N-] yang mampu berfungsi sebagai afiks derivasional dan infleksional. Kemampuannya sebagai afiks derivasional dibuktikan melalui fungsi derivatif {mәN-} ketika melekat dengan BD nomina dan mengubahnya menjadi verba, {mәN-} yang melekat pada verba dan mengubahnya menjadi nomina, serta {mәN-}yang melekat pada adjektiva dan mengubahnya menjadi verba. Adapun {mәN-}berfungsi inflektif ketika dilekatkan dengan BD yang berkategori verba.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
36

Tandikombong, Matius, Theresyam Kabanga, PERDY KARURU und Rigel Sampelolo. „PENGGUNAAN APLIKASI OFFLINE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI DAERAH PELOSOK DI MASA PANDEMI COVID-19“. Abdimas Toddopuli: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 4, Nr. 1 (13.12.2022): 57–66. http://dx.doi.org/10.30605/atjpm.v4i1.2043.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Selama penyebaran covid-19 kegiatan belajar mengajar di SMPN 3 Sesean Satap mengalamai kendala dalam melaksanakan pembelajaran daring karena akses internet yang sangat terbatas. Oleh karena itu tujuan dari Pengabdian ini adalah: 1) Untuk menambah literasi elektronik berbasis aplikasi Offline pada siswa SMPN 3 Sesean Satap demi meningkatkan efektivitas pembelajaran secara daring. 2) Melatih menggunakan aplikasi offline untuk bisa belajar mandiri selama pembelajaran daring. Untuk metode pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dalam empat tahapan yaitu: 1) sosialisasi, 2) Pelatihan, 3)Pendampingan, 4) Evaluasi. Setelah melakukan pelatihan ada tiga dampak positif yang dirasakan oleh siswa SMPN 3 Sesean Satap yaitu: 1) Sisawa dapat memanfaatkan aplikasi offline sebagai referensi/Literasi elektronik, 2) Siswa mampu menggunakan berbagai macam aplikasi offline untuk belajar bahasa Inggris. 3) Siswa dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber pembelajaran bahasa inggris selama pembelajaran daring.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
37

Winanda, Tri, Muhiddinur Kamal und Eka Maryani. „PELAKSANAAN WIRID REMAJA SEBAGAI PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH SISWA SMA N 01 KOTA SALAK DHARMASRAYA“. El Banar : Jurnal Pendidikan dan Pengajaran 5, Nr. 2 (28.02.2023): 73–78. http://dx.doi.org/10.54125/elbanar.v5i2.134.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Tempat pelaksanaan wirid remaja ini dilakukan dengan cara menepati masjid atau mushalla dengan pembina masing-masing guru yang mengajar disekolah, yang telah ditunjuk oleh kepala sekolah SMA N 01 Koto Salak yaitu ditempat domisili masing-masing siswa. Dengan hal yang demikian tidak semua masjid atau mushallah yang berada didomisili melaksanakannya dengan maksimal, masih banyak lagi yang tidak bisa datang pada kegiatan wirid remaja terutama bagi siswa. Dari semua segi efektifitas, ditemukan banyak sekali para remaja yang tidak mengikuti kegiatan wirid remaja, dikarenakan akibat pergi main berkeliaran dimalam minggu.. Dampak wirid remaja dan relevannya terhadap pembentukkan akhlak siswa SMA N 01 Koto Salak, didapatkan hasinya bahwa wirid remaja ini memberikan hal-hal yang bersifat positif terhadap akhlak peserta bagi remaja, baik itu akhlak kepada Allah Swt maupun kepada sesama manusia, serta juga agar bisa selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan para remaja dan pembina kepada Allah Swt.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
38

Agusman, Agusman, und Johan Mahyudi. „Mantra masyarakat Sasak: Kajian bentuk, fungsi, dan aspek teologi“. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial 5, Nr. 2 (31.10.2021): 241–53. http://dx.doi.org/10.22219/satwika.v5i2.17229.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Mantra dalam sejumlah literatur dan kajian dijelaskan sebagai ucapan atau perkataan yang memiliki fungsi, bentuk dan bisa mendatangkan kekuatan. Fungsinya bisa sebagai pengobatan, pelindung diri, pemikat, dan sebagainya. Bahasa yang digunakan berbentuk perpaduan antara bahasa daerah dengan kalimat-kalimat islami yang memberikan aspek kesakralan. Namun demikian, terdapat seuatu yang berada di dalam mantra tersebut, yaitu aspek teologi atau pemahaman tentang Tuhan. Pemahaman tentang Tuhan itulah yang sesungguhnya memberikan implikasi terhadap fungsi atau kekuatan mantra tersebut. Dengan demikian, tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan aspek teologi dalam bentuk dan fungsi mantra yang terdapat di dalam kebudayaan masyarakat Sasak. Metode yang digunakan ialah kualitatif-etnografi dengan narasumber 2 orang tokoh adat, 2 orang dukun (tukang obat) dan 2 orang pemilik mantra yang diwawancarai untuk memperoleh sejarah serta contoh mantra. Hasil temuan yang diperoleh yaitu mantra ialah ucapan yang memiliki bentuk seperti pantun, teka-teki atau puisi dan berfungsi sebagai pengobatan, pelindung diri, berburu dan sebagainya serta bisa menghadirkan kekuatan. Kekuatan yang bisa didatangkan dari mantra tersebut harus didasarkan kepada kepercayaan tentang kekuasaan Allah SWT. Kepercayaan terhadap kekuasaan Allah SWT itulah yang merujuk kepada aspek teologi masyarakat yang tersusun dalam dimensi kepercayaan terhadap Allah SWT, Rasul, takdir, alam gaib dan janji serta ancaman Allah SWT. Mantra in a number of literatures and studies are described as sayings or words that have function, form and can bring power. Its function can be as treatment, self-protection, charm, and so on. The language used is in the form of a blend of regional languages ​​with Islamic sentences that provide a sacred aspect. However, there is something in the mantra, namely the theological aspect or understanding of God. The understanding of God that actually has implications for the function or power of the mantra. Thus, the purpose of this study is to describe the theological aspects in the form and function of mantra contained in the culture of the Sasak people. The method used is qualitative-ethnographic, with 2 traditional leaders, 2 shamans (medicines) and 2 mantra owners being interviewed to obtain the history and examples of mantra. The findings obtained are that mantra are utterances that have forms such as rhymes, riddles or poetry and function as treatment, self-protection, hunting and so on and can bring the power. The power that can be obtained from the mantra must be based on belief in the power of Allah SWT. This belief in the power of Allah SWT refers to the theological aspects of society which are structured in the dimensions of belief in Allah SWT, Rasul, Takdir, the supernatural things and the promises and threats of Allah SWT.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
39

Hidayah, Arini. „MAKNA BUDAYA LAGU DOLANAN: DHONDHONG APA SALAK, GUNDHUL PACUL“. Jurnal Penelitian Humaniora 18, Nr. 1 (14.03.2017): 19. http://dx.doi.org/10.23917/humaniora.v18i1.3637.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Lagu dolanan Jawa Tengah, dhondhong apa salak dan gundhul pacul, mempunyaiperanan yang penting untuk anak-anak karena di dalam lagu dolanan tersebut terdapatnilai-nilai pendidikan dan simbol-simbol kehidupan yang dapat dijadikan tuntunanuntuk anak-anak. Penelitian ini akan menggali makna budaya yang tersembunyidi dalam lagu dolanan Jawa Tengah yakni dhondhong apa salak, gundhul pacul,dan kupu kuwi agar menemukan pemahaman budaya Jawa Tengah yang tersiratdalam lagu dolanan tersebut. Metode pengambilan data dalam makna budaya lagudolanan di Jawa Tengah dengan cara interview atau wawancara secara personalyakni mewawancarai 3 informan. Model memvalidasi data ini mengarahkan penelitimengambil data harus menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda. Lagu dolanan di Jawa Tengah seperti dhondhong apa salak, gundhul pacul, dan kupu kuwi mempunyai makna budaya yang baik dalam pendidikan maupun kehidupan anakanak. Lagu dolanan dhondhong apa salak mempunyai makna budaya yakni karakter manusia ada 3 diilustrasikan seperti buah dhondhong, salak, dan duku. Sifat yangpaling baik diantara ke tiga ilustrasi tersebut yaitu buah duku karena sifat luar dandalam sama-sama baik, halus, dan lembut. Lagu dolanan gundhul pacul mengandungmakna budaya yaitu jika orang yang mempunyai kehormatan, kedudukan, dankemuliaan janganlah menjadi sombong karena Allah dapat memberikan balasaanyang setimpal karena kesombongannya. Sedangkan, lagu dolanan kupu kuwi juga mengandung makna budaya yakni bagaimana manusia mendapatkan kebahagiaan,kebahagiaan itu tidak bisa diprediksi kapan datangnya, kapan munculnya, dan arahmana kebahagiaan akan muncul.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
40

Wibowo, Thomas. „PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI PERPUSTAKAAN DIGITAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SATAP 1 TELUK SAMPIT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2020/2021“. Jurnal Teknologi Pendidikan 2, Nr. 1 (28.01.2022): 8–12. http://dx.doi.org/10.37304/jtekpend.v2i1.4076.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Implementasi perpustakaan digital terhadap aktivitas belajarmengajar bisa tingkatkan efisiensi serta daya guna dalam upayapencapaian tujuan proses belajar mengajar. Tujuan pengajaran yangdiformulasikan dengan baik serta benar, selayaknya diupayakanpencapaiannya secara optimal. Pemaksimalan pencapaian tujuanpengajaran tersebut bisa dicoba antara lain dengan penyediaan sertapelayanan perpustakaan yang memadai. Dengan terdapatnya pengelolaanperpustakaan digital yang lebih maju akan membantu siswa dalampengaksesan sumber-sumber data yang dicari dengan gampang, cepatserta bermutu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruhpenggunaan aplikasi perpustakaan digital terhadap hasil belajar siswakelas VIII SMP Negeri Satap 1 Teluk Sampit Kabupaten KotawaringinTimur tahun pelajaran 2020/2021.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatankuantitatif Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP NegeriSatap 1 Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur tahun pelajaran2020/2021 yang berjumlah 16 orang siswa. Penelitian ini menggunakaninstrumen untuk mengumpulkan data, yaitu angket dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh ada pengaruh yang positifdan signifikan penggunaan aplikasi perpustakaan digital terhadap hasilbelajar siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 1 Teluk Sampit KabupatenKotawaringin Timur tahun pelajaran 2020/2021 karena nilai thitung sebesar2,541 dengan sig = 0,024 maka Ho ditolak. Hal ini berarti semakin tinggipenggunaan aplikasi perpustakaan digital oleh siswa akan semakin tinggipula hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 1 Teluk SampitKabupaten Kotawaringin Timur tahun pelajaran 2020/2021, begitu jugasebaliknya semakin rendah penggunaan aplikasi perpustakaan digital olehsiswa, akan membuat hasil belajar siswa menurun.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
41

Eni Desfitri, Risa Yulisna und Fadhillah. „Sosialisasi Pentingnya Literasi Membaca Bagi Siswa SD di Kampung Sungai Salak Pesisir Selatan“. INTEGRATIF: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, Nr. 1 (20.07.2023): 34–38. http://dx.doi.org/10.60041/integratif.v1i1.16.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Literasi tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa, yaitu membaca dan menulis. Dalam dunia pendidikan, membaca dan menulis mutlak diperlukan. Sebagai pendidik, kita harus terus berupaya mendorong serta membimbing siswa untuk membudayakan kegiatan literasi. Membaca dan menulis adalah ilmu dasar untuk melanjutkan ke ilmu lainnya. Jika sudah bisa membaca dan menulis, ilmu lain dapat dipelajari dengan mudah. Selain bisa membaca dan menulis, literasi baca-tulis juga termasuk memahami makna dari sebuah tulisan. Hasil dari kegiatan “Sosialisasi Pentingnya Literasi Membaca Bagi Siswa SD di Kampung Sungai Salak Pesisir Selatan” ini yaitu dapat menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami materi dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
42

Jayanti, Arini Dwi. „KAJIAN STRUKTURAL-SEMIOTIK PADA KUMPULAN SAJAK LAGU PADUNGDUNG KARYA DENI AHMAD FAJAR UNTUK BAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA SAJAK DI SMA“. LOKABASA 5, Nr. 2 (10.10.2014): 116. http://dx.doi.org/10.17509/jlb.v5i2.15943.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Latar belakang penelitian ini dikarenakan sajak masih berkembang di masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teks-teks sajak yang terdapat dalam kumpulan sajak Lagu Padungdung karangan Deni Ahmad Fajar, untuk mendeskripsikan: (1) struktur sajak, (2) unsur semiotik sajak, dan (3) penerapan hasil penelitian terhadap bahan pembelajaran membaca sajak di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan menggunakan tehnik studi pustaka dan analisis data, yakni mencari referensi yang dapat dijadikan landasan teori untuk mendeskripsikan hasil analisis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kartu data. Analisis struktural dalam sajak meliputi unsur tema, nada, rasa, dan amanat yang terdapat dalam struktur sajak, yang kemudian dipahami maknanya melalui analisis semiotik Charles Sander Peirce, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Hasil pengolahan data struktural didapat tema, nada, rasa, dan amanat. Tema yang paling banyak yaitu, tema cinta dan kematian, nadanya nada menyindir dan sedih, rasanya menggambarkan rasa kerinduan, dan amanatnya lebih banyak mengingatkan pada pembaca. Hasil pengolahan semiotik didapat data unsur ikon ada 76, unsur indeks ada 140, dan unsur simbol ada 120. Secara keseluruhan dari hasil penelitian ini terdapat 30 sajak yang bisa direkomendasikan untuk bahan pembelajaran membaca sajak di SMA. Abstract This research is based on the ever-growing development in the community,including senior high school students and college students. The study aims to analyze poem texts from the poem anthology Lagu Padungdung by Deni Ahmad Fajar, to describe: (1) poem structure, (2) poem semiotic elements, and (3) the application of the result of the study on teaching poem reading in senior high school. The method used in the study is descriptive-analysis by conducting literature review and data analysis, namely searching available to be referredtheories as the foundation to describe the analysis results. The instrument used isdata cards. Structural analysis in poem covers theme, tone, feel, and moral valueof the poem, which are later interpreted through Charles Sander Peirce semiotic analysis, namelyicon, index, dan symbool. The result of structural data collections includes theme, tone, feel, and moral value. The most common themes are love and death, thetones are sarcasm and sorrow, the feel is yearning, and the moral value deals morewith making the readers to remember. The result of semiotic analysis is that thereare 76 icons, 140 indexes, and 120 symbols. Overall findings of this study is that there are approximately 30 poems which can be recommended to be used asteaching materials of poem reading in senior high school.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
43

Zaenuddin, Zaenuddin. „Nilai-Nilai Pendidikan Perkawinan Adat Masyarakat Sasak“. Jurnal Penelitian Tarbawi: Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial 5, Nr. 2 (07.09.2020): 15–31. http://dx.doi.org/10.37216/tarbawi.v5i2.319.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian bertujuan untuk untuk mengetahui nilai pendidikan kawin adat sasak di desa Gelogor Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah Pengumpulan data dilakukan melalaui observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis menurut Miles dan Huberman, yaitu (1). Reduksi data, (2) Penyajian data, (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian nilai nilai perkawinan Masyarakat Sasak memiliki banyak retual atau tahapan-tahapan sebagai berikut; merariq atau kawin lari, melapor kepada kepala lingkungan, nyelabar, melakukan pernikahan, rebak pucuk, begawe, sorong serah, nyongkolan, dan bales lampak. Akulturasi budaya dapat terjadi karena keterbukaan suatu komunitas masyarakat akan mengakibatkan kebudayaan yang mereka miliki akan terpengaruh dengan kebudayaan komunitas masyarakat lain. Selain keterbukaan masyarakatnya, perubahan kebudayaan yang disebabkan “perkawinan“ dua kebudayaan bisa juga terjadi akibat adanya pemaksaan dari masyarakat asing memasukkan unsur kebudayaan lokal. Akulturasi budaya bisa juga terjadi karena kontak dengan budaya lain, sistem pendidikan yang maju yang mengajarkan seseorang untuk lebih berfikir ilmiah dan objektif, keinginan untuk maju, sikap mudah menerima hal-hal baru dan toleransi terhadap perubahan. Akan tetapi dalam tradisi ada perbedaan pendapat dikalangan para tokoh adat dengan tokoh agama di tengah-tengah masyarakat sasak. Tradisi kawin masyarakat sasak banyak mengubah persepsi pelaksanaan perkawinan atau pernikahan sesuai dengan ajaran islam. Nilai-nilai pendidikan yang ada dalam adat kawin sebagai berikut. 1. Nilai agama (religius). Nilai religius ini merupakan sikap dan perilaku dalam melaksanakan ajaran agama seperti waktu melaksanakan adat betikah atau bekawin. Prinsip masyarakat Desa Gelogor Kediri Lombok Barat dalam pelaksanaan acara betikah (bekawin) masing sangat berpegang teguh pada nilai-nilai agama. 2. Nilai tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.Tanggung jawab 3. Nilai kejujuran hubungan yang tulus, saling memiliki, saling memberi tahu segala hal yang terjadi dan dirasakan. Kejujuran menjadikan hubungan berjalan dengan baik meski kadang, kejujuran terasa pahit tapi itu lebih baik dari pada kebohongan. Sahran mengatakan ” kejujuran adalah kunci hubungan ” untuk saling menjaga diantara pasangan, contohnya seketika pacaran dan betikah jangan sampai tidak jujur karena dibohongin itu menyakitkan. Bayangkan jika sepasang pasangan tak saling memberi kepercayaan dan kejujuran maka hubungan tidak akan pernah harmonis dan bahagia.[1] 4. Nilai kerja keras adalah bekerja secara sungguh-sungguh dan tidak mengenal lelah seperti dalam upacara begawe dan nyongkolan.Kerja keras dalam begawe meliputi sikap tolong menolong, gotong royong, dan kekeluargaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
44

Handayani, Creani, Bodi Gunawan, Anita Diah Pahlewi und Muhammad N. Z. Wahyudi. „PENGENALAN RENANG PADA REMAJA SEBAGAI SELF-SAFETY (KESELAMATAN DIRI) DI SMP NEGERI 4 SATAP PANARUKAN“. INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian 7, Nr. 1 (21.06.2023): 276. http://dx.doi.org/10.36841/integritas.v7i1.2801.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Banyak pemukiman di Situbondo yang berada di dekat pantai sehingga semua kegiatan yang dilakukan masyarakatnya tak lepas dengan perairan khususnya laut. Dari tingginya kegiatan yang dilakukan di pesisir salah satunya bermain di air atau berenang di pantai dan sungai. Pengenalan renang dari usia dini sampai usia dewasa merupakan salah satu upaya dalam memasyarakatkan olah raga renang dalam upaya penyelamatan diri (self-safety) jika terjadi sesuatu di air. Sebagian besar anak remaja di SMP Negeri 4 SATAP Panarukan tinggal berdekatan dengan laut dan sungai. Mereka seharusnya tahu dan dapat berenang untuk keselamatan diri mereka ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di air. Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang dasar-dasar berenang serta pentingnya berenang sebagai self-safety. Dari hasil perhitungan sebesar 87% para peserta kegiatan belum bisa berenang sama sekali. Sedangkan 13% sisanya sudah bisa berenang tetapi belum mahir. Setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat selesai diharapkan siswa-siswi SMP Negeri 4 SATAP semakin tertarik dalam mempelajari berenang karena berenang itu sangat penting untuk keselamatan diri.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
45

Isnaeni, Muh, Nuriadi Nuriadi, Muhammad Fadjri, Lalu Muhaimi, Eka Fitriana und Husnul Lail. „Penyuluhan Tentang Pentingnya Pelestarian Sesenggak sebagai Aset Budaya Sasak dan Potensinya sebagai Komoditas Pariwisata di Dusun Ende Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah“. Darma Diksani: Jurnal Pengabdian Ilmu Pendidikan, Sosial, dan Humaniora 3, Nr. 2 (27.12.2023): 104–11. http://dx.doi.org/10.29303/darmadiksani.v3i2.3711.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRAK Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan akan pentingnya Sesenggak sebagai aset buadaya Sasak dan potensinya sebagai komoditas pariwisata yang dilaksanakan di dusun wisata tradisional Ende di desa Sengkol, kecamatan Pujut, kabupaten Lombok Tengah. Penyuluhan ini dilakukan dengan memaparkan apa itu Sesenggak dan bagaimana bentuk-bentuk serta apa makna yang terkandung di dalam Sesenggak-sesenggak Sasak tersebut serta nilai budaya dan kearifan lokal apa yang terefleksikan oleh Sesenggak tersebut serta menawarkan alternatif pengemasan Sesenggak agar dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk komoditas wisata yang bisa ditawarkan atau disajikan bagi para wisatawan. Hasil dari kegiatan ini berupa peningkatan pemahaman dan kesadaran peserta akan apa itu Sesenggak dan pentingnya melestarikan pemakaian Sesenggak dalam kehidupan sehari-hari serta potensi Sesenggak sebagai komoditas pariwisata budaya yang dapat ditawarkan kepada para wisatawan. ABSTRACT This community service program was in the form of socialisation of the importance of Sesenggak as the Sasak cultural property and its potential as the tourism commodity held in Sasak traditional sub-village Ende, Sengkol village, Pujut district, Central Lombok regency. This socialisation was done by presenting the concepts of Sesenggak, its forms and meanings, the local wisdom and cultural values reflected in Sesenggak as well as offering the way to make the Sesenggak as tourism commodity. This program resulted in the increasing understanding and awareness of the participants on the so-called Sesenggak and the imoprtance of preserving Sesenggak in the daily life of Sasak community and its potentials as the tourism commodity which can be served to the tourists.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
46

Sumarwanto, Padya, Yuni Hartati und Mukhamad Irfan. „Air Limbah Air Conditioner (AC) Sebagai Alternatif Pengganti Pelarut Akuades pada Proses Analisis Total Asam pada Salak Pondoh (Salaca edulis)“. Indonesian Journal of Laboratory 1, Nr. 3 (13.08.2019): 33. http://dx.doi.org/10.22146/ijl.v1i3.48719.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kondensasi atau pengembunan dari Air Conditioner (AC) kantor atau laboratorium berupa air, biasanya ditampung ke dalam wadah jerigen atau bahkan dibiarkan menetes di tempat terbuka. Laboratorium Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian selalu menggunakan AC, sehingga air AC yang terkondensasi di tampung dalam jerigen ternyata air yang dihasilkan cukup banyak untuk setiap harinya. Air ini cukup jernih mirip dengan akuades, sehingga kemungkinan bisa digunakan sebagai pelarut ataupun pengencer dalam analisis total asam pada salak pondoh (Salacca edulis)Tujuan penelitian ini untuk memanfaatkan air AC sebagai pengganti air akuades dalam proses analisis total asam dengan metode titrasi. Adapun parameter yang diukur meliputi : Total asam, pH, dan berat jenis terhadap air kondensasi AC dengan akuades.Sebagai pembanding digunakan akuades. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh,berat jenis air AC sebesar 1.006 + 0.001 sedangkan akuades sebesar 1.0152 + 0.0001 kg. m3. Keasaman air AC senbesar 6.28 + 0.01. Sedangkan akuades sebesar 6,8267 + 0.02. Hasil analisis total asam (dihitung sebagai asam tanat) pada salak pondoh (Salacca edulis) dengan pelarut AC sebesar 6,8182 % + 0.02 . Sedangkan dengan pelarut akuades sebesar 6,8237 + 0.007. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa menggunakan air AC sebagai pelarut bisa digunakan untuk analisis total asam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
47

Haryanto, Budi. „PEMANFAATAN APLIKASI SQL PLAY UNTUK MATAKULIAH SISTEM BASIS DATA DI UNIVERSITAS INSAN PEMBANGUNAN INDONESIA“. Insan Pembangunan Sistem Informasi dan Komputer (IPSIKOM) 11, Nr. 2 (19.12.2023): 74. http://dx.doi.org/10.58217/ipsikom.v11i2.269.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Pembelajaran Sistem Basis data memerlukan pengajaran secara praktikum agar mahasiswa tidak bosan dalam mengikuti pengajaran. Terbatasnya penggunaan kelas praktikum, serta kesulitan membawa laptop dan tidak semua menggunakan gawai pintar android, membuat kita mancari cara agar pembelajaran bisa berlasung dengan menggunakan gawai pintar baik android ataupun IOS. SQL Play adalah salah satau alat bantu dalam membuat matakuliah sistem basis data dapat melakukan pembelajaran praktikum untuk semua orang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
48

Suri, Dharlinda. „Penanaman Karakter Anak Usia Dini melalui Lagu Anak-anak Daerah Lampung“. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6, Nr. 2 (01.08.2021): 1035–43. http://dx.doi.org/10.31004/obsesi.v6i2.1659.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Saat ini sangat sedikit sekali anak-anak yang bisa menyanyikan lagu-lagu anak daerah Lampung.Anak-anak cenderung menyanyikan lagu-lagu yang sedang populer salah satunya lagu soundtrex film. Penelitian ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karkater pada anak usia dini melalui lagu anak-anak daerah lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun Teknik analisis data dalam penelitian yaitu dengan menggunakan teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai Pendidikan karakter pada lagu anak-anak daerah lampung yang berjudul cinta Tuhan segenap ciptaannya, Kutak mainan, sanak santun, dan sanak teghtib, seperti: religius, disiplin, mandiri, tanggungjawab, sopan santun, hormat, jujur, dan bijaksana. Melalui lagu-lagu anak daerah anak mampu mengenal, mengetahui, dan mempunyai rasa cinta daerah serta tanah air
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
49

Yuhdi, Achmad. „PANDANGAN DUNIA DALAM SAJAK SEORANG TUA KEPADA ISTRINYA KARYA W.S. RENDRA“. Basastra 9, Nr. 1 (21.04.2020): 83. http://dx.doi.org/10.24114/bss.v9i1.17776.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk membantu para penikmat puisi W.S Rendra dalam memahami permasalahan sosial dan mengambil pesan moral yang diungkapkan oleh penyair. Puisi yang dianalisis dalam penelitian ini berjudul Sajak Seorang Tua Kepada Istrinya. Metode yang digunakan dalam menganalisis puisi tersebut adalah deskripstif. Analisis dilakukan mengacu teori strukturalisme genetik Lucian Goldman dan teori tentang nilai pendidikan dalam sastra oleh Herman J. Waluyo. Hasil analisis menunjukkan bahwa totalitas pemaknaan “Sajak Seorang Tua Kepada Istrinya” tidak bisa terlepas dari dua unsur pembentuknya/unsur batin. Pandangan/ sikap penyair dalam puisi ini menunjukkan sikap optimisme dan penuh harapan dalam menjalani sisa hidup di hari tua. Penyair mengajarkan kepada pembaca bahwa hari tua dapat begitu menyenangkan bila dimaknai secara benar. Adapun amanat yang ingin disampaikan penyair adalah memberikan motivasi agar sesorang lebih sabar, ikhlas, dan optimistis dalam menghadapi kerasnya kehidupan ini. Kata kunci— nilai pendidikan, puisi, strukturalisme genetik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
50

Mahyudi, Johan, und Agusman Agusman. „Romantisme Perempuan Muda Sasak dalam Antologi Puisi Eulogi“. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial 2, Nr. 1 (12.11.2018): 58–67. http://dx.doi.org/10.22219/satwika.v2i1.7022.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Tujuan utama tulisan ini ialah menguraikan kombinasi pendekatan penelitian impresionistik, estetik, dan romantik sebagai metode yang memadai untuk menguraikan ideologi yang termuat di dalam sebuah antologi puisi. Metode estetik-romantik digunakan untuk mengeksplorasi bahasa-bahasa khas yang ditemukan dalam antologi Eulogi, yang jika dikaitkan dengan gagasan Shelley, Ingarden, dan Eagleton, optimalisasi bahasanya hanya bisa dinilai dari seberapa mampu puisi tersebut mendorong pembacanya berkontemplasi dengan menghadirkan bahasa yang indah. Hasil penelitian menunjukkan, Karwayu menulis puisi-puisi dalam antologi Eulogi bertujuan mengungkapkan perikehidupan rahasianya. Ungkapan rahasia kehidupan peribadi dengan bahasa yang indah tersebut, kian mudah dipahami berkat pengaturan urutan puisi oleh editor yang mudah menuntun pembaca untuk menemukan narasi pemberontakan jiwa perempuan Sasak dalam plot yang bergerak maju menuju akhir yang mengejutkan. Dari kelima puluh puisi yang terjalin kuat membangun romantisme perempuan Sasak, puisi-puisi tertentu bergerak pada level romantik yang lebih tinggi, yaitu pengungkapan prinsip-prinsip filosofis. Salah satu prinsip ideologis yang menonjol ialah pernyataan tegas Karwayu menolak segala upaya merusak perdamaian, apalagi jika dilakukan oleh pemuka agama dengan memanfaatkan mimbar di rumah ibadah. Mimbar dari seribu masjid di Pulau Lombok, menurutnya hal itu harus tetap dijaga agar menjadi sumber energi perdamaian di nusantara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie