Zeitschriftenartikel zum Thema „Batak Primers“

Um die anderen Arten von Veröffentlichungen zu diesem Thema anzuzeigen, folgen Sie diesem Link: Batak Primers.

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Machen Sie sich mit Top-50 Zeitschriftenartikel für die Forschung zum Thema "Batak Primers" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Sehen Sie die Zeitschriftenartikel für verschiedene Spezialgebieten durch und erstellen Sie Ihre Bibliographie auf korrekte Weise.

1

Putri, Lollie Agustina P., Ayu O. Y. Sinaga, Indri M. S. Sembiring, Hot Setiado, Ann Sinaga und M. K. Bangun. „Diversitas Genetik Populasi Tumbuhan Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Sumatera Utara Berbasis Molekuler“. Talenta Conference Series: Agricultural and Natural Resources (ANR) 1, Nr. 1 (16.10.2018): 95–104. http://dx.doi.org/10.32734/anr.v1i1.104.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Andaliman adalah tumbuhan yang khas dijumpai di Sumatera Utara dan hanya dikenal untuk masakan Batak serta tumbuh secara liar. Saat ini dikhawatirkan akan menjadi punah karena mengalami penurunan jumlah individu (tidak ada upaya membudidayakan). Diversitas genetik suatu tumbuhan sangat penting karena akan mempengaruhi eksistensinya di alam dan diperlukan untuk program pemuliaan tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengklarifikasi keragaman genetik populasi andaliman Sumatera Utara. Sebanyak 30 aksesi andaliman dari berbagai ketinggian yang digunakan berasal dari 3 populasi yaitu dari Kabupaten Dairi, Tanah Karo dan Simalungun. Analisis molekuler RAPD dilakukan dengan menggunakan 10 primer acak. Kesepuluh primer tersebut menghasilkan 50 pola pita DNA, dengan tingkat polimorfisme mencapai 90 %. Selanjutnya koefisien keragaman genetik dan dendogram filogenetik diperoleh menggunakan software Darwin 6.0 dan GenAlEx 6.502. Hasil ini menunjukkan bahwa 30 aksesi andaliman tersebut dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Dalam setiap kelompok terdapat aksesi andaliman yang berasal dari tiga kabupaten tersebut dan dari ketinggian yang berbeda, artinya setiap aksesi andaliman tidak mengelompok berdasarkan daerah dan ketinggian tempatnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 30 aksesi dari tiga lokasi menunjukkan keragaman genetik yang tinggi. Andaliman is a typical plant found in North Sumatra and is known for Batak cuisine and grows wildly. At present, it is feared that it will become extinct due to a decline in the number of individuals (there is no effort to cultivate). The genetic diversity of a plant is very important because it will affect its existence in nature and is needed for plant breeding programs. This study aims to clarify the genetic diversity of the North Sumatra andaliman population. A total of 30 andaliman accessions from various heights used came from 3 populations, such as from Dairi District, Tanah Karo, and Simalungun. RAPD molecular analysis was carried out using 10 random primers. The ten primary produce 50 DNA banding patterns, with a level of polymorphism reaching 90%. Furthermore, the genetic diversity coefficient and phylogenetic dendogram were obtained using software of Darwin 6.0 and GenAlEx 6.502. These results indicate that 30 andaliman accessions are grouped into three groups. In each group there are Andaliman accessions originating from the three districts and from different heights, meaning that each of Andaliman's accessions does not group based on the area and height of the place. The results of this study indicate that 30 accessions from three locations showed high genetic diversity.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Valenta, Neneng Sevty, und Adriani Adriani. „STUDI TENTANG BATIK BATAM (Studi Kasus di Indra Batik Batam di Kota Batam)“. Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, Nr. 1 (30.06.2022): 89. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.29696.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The background of this research is an approach of Batam batik, particularly in the Indra Batik Batam batik business. The shape of the batik designs and the batik method in Indra Batik Batam are still unfamiliar to the inhabitants of Batam city. The batik process at Indra Batik Batam is the same as the batik process in general, namely tool and material preparation. During the dying process, the batik is coloured and partially certain parts are colored with a brush. The purpose of this research is to describe the shape of the Batam batik motif as well as the batik technique at Indra Batik Batam.This research method uses a qualitative descriptive approach with a case study method. The types of data are primary and secondary data. Data was collected by observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques are data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The validity of the data is carried out by triangulation of the leader and the person who creates the motif.The results of the research on Batam batik have 16 motifs that have been patented by HKI, namely Awan Larat, Bunga Sakat Mayang Terurai, Bunga Sakat Dara Merajok, Siput Gonggong Kuntum Berendam, Siput Gongong Bunga Semayang, Rajung Bersusun, Bunga Kundur Awan Menjulang, Bunga Hutan, Perio Kere Sulor Bekait, Kasih Bersambu, Marlin Dua Alam, Cengkrama Marlin, Ikan Marlin Berseri Gonggong Menari, Ikan Marlin Gelombang Berseri, Marlin Terumbu, and Marlin Berlak. The process of batik at Indra Batik Batam begins with the preparation of tools and materials. The stage of batik then moves on to stamping and the blocking or blocking technique. The coloring procedure involves preparing remazol dye, dabbing, dyeing, and applying color reinforcement. For the last steps are 'pelorodan' (the process of removing the wax that is still attached to the mori cloth) and finishing.Keywords: batik, coloring process, batik motif.AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi tentang batik batam khususnya di usaha batik di Indra Batik Batam. Masyarakat kota Batam pun masih belum mengenal seperti apa bentuk motif batik batam dan proses membatik di Indra Batik Batam. Proses membatik di Indra Batik Batam sama halnya dengan proses membatik pada umunya yaitu, persiapan alat dan bahan. Kemudian pada saat proses pewarnaan pembatikan dilakukan secara dicelup dan sebagaian dilakukan secara dicolet. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk motif batik batam dan proses membatik di Indra Batik Batam. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripstif kualitatif dengan metode studi kasus. Jenis data yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisi data dilakukan reduksi data, penyajian data, penarik kesimpulan. keabsahan data dilakukan dengan triangulasi terhadap pimpinan dan orang yang menciptakan bentuk motif. Hasil penelitian batik batam memiliki 16 motif sudah di patenkan oleh HKI yaitu Awan Larat, Bunga Sakat Mayang Terurai, Bunga Sakat Dara Merajok, Siput Gonggong Kuntum Berendam, Siput Gongong Bunga Semayang, Rajung Bersusun, Bunga Kundur Awan Menjulang, Bunga Hutan, Perio Kere Sulor Bekait, Kasih Bersambu, Marlin Dua Alam, Cengkrama Marlin, Ikan Marlin Berseri Gonggong Menari, Ikan Marlin Gelombang Berseri, Marlin Terumbu dan Marlin Berlak. Proses membatik di Indra Batik Batam diawali tahap persipan alat dan bahan. Setelah itu tahap pembatikan yaitu mencap dan proses nembok atau ngeblok. Kemudian tahap pewarnaan yaitu menyiapkan zat warna remazol, mencolet, mencelup dan memberi penguat warna. Untu tahap terakhir pelordan dan finishing.Kata Kunci: batik, proses pewarnaan, motif batik. Authors:Neneng Sevty Valenta : Universitas Negeri PadangAdriani : Universitas Negeri Padang References: Aziz, I. (2013). Ensiklopedia Batik Yogyakarta. Yogyakarta: Gita Nagari. Cut & Ratna. (2005). Tekstil. Jakarta: Pendidikan Seni Nusantara.Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana. Padang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.Kusrianto, A. (2013). Batik, Filosofi, Motif & Kegunaan. Yogyakarta: AndiOfset.Murtihadi, dkk. (2008). Pengetahuan Teknologi Batik. Jakarta: Proyek Pengadaan Buku Pendidikan Teknologi Kerumahtanggan dan Kejuruan Kemasyarakatan Jakarta.Sri, Herlina dan Dwi, Yuniasri P. (2013). Pewarnaan Untuk SMK. Jakarta: Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Departement Pendidikan dan Kebudayaan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Asria Rangkuti, Erfina Nur, und Fatmariza Fatmariza. „Karakter Anak pada Perkawinan Campuran Suku Minangkabau dan Batak di Kelurahan Tanjung Buntung“. Journal of Civic Education 3, Nr. 4 (14.12.2020): 421–29. http://dx.doi.org/10.24036/jce.v3i4.391.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter anak pada perkawinan campuran suku Minangkabau dan Batak di Kelurahan Tanjung Buntung Kecamatan Bengkong Kota Batam, Penelitian ini dilatarbelakangi karena sering ditemukan perbedaan didikan karakter antara anak perempuan dan laki-laki pada perkawinan campuran suku Minangkabau dan Batak di Kelurahan Tanjung Buntung Kecamatan Bengkong Kota Batam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, adapun data informan dalam penelitian ini adalah: masyarakat, keluarga yang melakukan perkawinan campuran, kepala KUA. Data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder yang didapatkan dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan melalui teknik triangulasi, kemudian analisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan selanjutnya disimpulkan untuk penulisan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkawinan campuran antara suku Minangkabau dan Batak memberikan dampak terhadap pembentukan karakter anak, dalam suku batak terkenal dengan bahasa yang keras namun makna nya baik dan lemah lembut, sedangkan dalam suku minangkabau anak diajarkan dengan lemah lembut, namun terkadang dengan bahasa yang sedikit kasar tapi tujuannya baik agar anak memiliki watak yang keras dan pantang menyerah. Dalam perkawinan campuran ini, tidak ada perbedaan derajat antara anak laki-laki maupun perempuan, dalam kedua suku anak laki-laki dan perempuan sama. Oleh karena itu, peran orang tua yang berbeda-beda di setiap keluarga yang mana peran orang tua sangat menentukan kualitas anak dalam berkarakter.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Ando Triadi Manurung, Antonius. „Pelaksanaan Pembagian Harta Warisan Pada Masyarakat Adat Batak Toba Di Desa Sungai Kerjan“. Zaaken: Journal of Civil and Business Law 4, Nr. 1 (20.02.2023): 91–108. http://dx.doi.org/10.22437/zaaken.v4i1.22452.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This study aims (1) to find out and analyze the implementation of inheritance distribution to the Toba Batak Indigenous People in Sungai Kerjan Village, Bungo Regency, Jambi Province; (2) To find out and analyze the factors that influence changes in the process of dividing the Toba Batak customary heritage in Sungai Kerjan Village, Bungo Regency, Jambi Province. This research is descriptive analysis with the type of Juridical Empirical research, which uses primary data sources and secondary data. Primary data collection techniques through observation and interviews with customary leaders and those who have carried out inheritance. Secondary data collection techniques through library research. The discussion of this research is the daughters of the Toba Batak indigenous people in Sungai Kerjan Village who receive inheritance. The results of this study are that inheritance in the Toba Batak Indigenous People in Sungai Kerjan Village has experienced a change in inheritance where daughters get a share of the inheritance. This change is caused by several factors, namely: the factor of justice, the factor of religion, and the factor of compassion. Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pembagian warisan pada Masyarakat Adat Batak Toba di Desa Sungai Kerjan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi ; (2) Untuk mengatahui dan menganalisis faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan dalam proses pembagian warisan adat Batak Toba di Desa Sungai Kerjan Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan jenis penelitian Yuridis Empiris, yang mempergunakan sumber data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara terhadap Ketua Adat dan Pihak yang telah melaksanakan pewarisan. Teknik pengumpulan data sekunder melalui studi kepustakaan. Pembahasan penelitian ini adalah anak perempuan pada masyarakat adat Batak Toba Di Desa Sungai Kerjan yang mendapatkan harta warisan. Hasil penelitian ini adalah Pewarisan pada Masyarakat Adat Batak Toba di Desa Sungai Kerjan telah mengalami perubahan dalam pewarisan dimana anak perempuan mendapatkan bagian dari harta warisan. Perubahan ini disebab kan oleh beberapa faktor yaitu: faktor keadilan, faktor agama, dan faktor kasih sayang. Â
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Adriani, Adriani, und Nova Fitriani. „MOTIF DAN MAKNA MOTIF TENUN ULOS BATAK ANGKOLA DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN“. Gorga : Jurnal Seni Rupa 12, Nr. 2 (30.11.2023): 302. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v12i2.49593.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The current problem is that the Angkola Batak Ulos weaving is not widely known to the public, because the types of Ulos in North Sumatra are very diverse. This research was conducted to describe the shape of the motifs, the meaning of the motifs and the weaving technique of Angkola Batak Ulos in South Tapanuli Regency. The research method used is descriptive qualitative with data types in the form of primary data and secondary data. Collecting data in this study using observation techniques, interviews and documentation. The results of the research show that the Ulos Batak Angkola weaving motifs in South Tapanuli Regency consist of 17 motifs, namely pusuk robung, distance, cap mumbang, hiok-hiok, sijobang, singap, simata na maraturan, simata namaradopan, Ruang, lus-lus, bungo ros, iran-iran, letters, naginjang signs, sirat, jojak, suri-suri. The shape of the Ulos weaving motif is geometric and decorative. The source of inspiration for the Angkola Batak Ulos weaving motifs is living things and the surrounding environment. The meaning contained in the Ulos Batak Angkola woven motif is in the form of advice, hopes and prayers as well as the family tree of the people of North Sumatra. The Angkola Batak Ulos weaving technique is to carry out the preparatory process, namely mangunggas, manjomur, mangukul, mangasoli, mangani. After that, weaving can only begin, in weaving the position of the two legs must be straight ahead, the soles of the feet are right on the point. The sitting position must be fixed (not shifting) because it will affect the balance of the body when weaving. In making a motif, the first thing to do is move the guyun first, then carry the guyun with both hands, so that you can see the voids in the warp threads, use balobas to make it easier to count the threads, after that the motif making can be done according to the calculation of the motif. Use the tipak to secure the thread. So that the Ulos Batak Angkola weaving in South Tapanuli Regency can develop according to fashion developments but refers to the characteristics of regional motifs so that it becomes attractive to consumers, for this, targeted guidance and support from the government is needed for weaving craftsmen in South Tapanuli Regency.Keywords: weaving, Ulos Batak Angkola. AbstrakPermasalahan dewasa ini tenun Ulos Batak Angkola belum banyak dikenal masyarakat, dikarenakan jenis Ulos di Sumatera Utara sangat beragam. Riset dilaksanakan untuk mendeskripsikan model motif, makna dari motif dan teknik menenun Ulos Batak Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan. Metode penelitian yang dipakai ialah deskriptif kualitatif dengan jenis data berupa data yang bersifat primer dan data sekunder. Pengumpulan data penelitian memakai teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif tenun Ulos Batak Angkola pada Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari 17 motif yaitu pusuk robung, jarak, tutup mumbang, hiok-hiok, sijobang, singap, simata na maraturan, simata namaradopan, ruang, lus-lus, bungo ros, iran-iran, surat, rambu naginjang, sirat, jojak, suri-suri. Bentuk dari motif tenun Ulos meupakan bentuk geometris dan dekoratif. Dasar inspirasi motif tenun Ulos Batak Angkola makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Makna yang terkandung dalam motif tenun Ulos Batak Angkola yaitu berupa harapan, nasehat dan doa serta silsilah keluarga masyarakat Sumatera Utara. Teknik menenun Ulos Batak Angkola yaitu melakukan proses persiapan yaitu mangunggas, manjomur, mangukul, mangasoli, mangani. Setelah itu, baru menenun dapat dimulai, dalam menenun posisi kedua kaki harus lurus kedepan, kedua telapak kaki tepat pada tadokan. Posisi tempat duduk harus tetap (tidak bergeser-geser) karena akan mempengaruhi keseimbangan badan saat menenun. Dalam pembuatan motif, hal yang pertama dilakukan adalah menggerakkan guyun terlebih dahulu, setelah itu baru guyun dijinjing dengan kedua tangan, sehingga terlihat rongga pada benang lungsinya, gunakan balobas untuk mempermudah penghitungan benangnya, setelah itu pembuatan motif dapat dilakukan sesuai dengan perhitungan motifnya. Gunakan tipak untuk merapatkan benangnya. Agar tenun Ulos Batak Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan dapat berkembang mengikuti perkembangan mode namun tetap beracuan terhadap ciri khas motif daerah sehingga tetap menjadi daya pikat terhadap konsumen, mengenai hal tersebut maka penting pembinaan dan sokongan yang terencana dari pemerintah terhadap pengerajin tenun di Kabupaten Tapanuli Selatan.Kata Kunci: tenun, Ulos Batak Angkola. Authors:Adriani : Universitas Negeri PadangNova Fitriani : Universitas Negeri Padang References:Agusti Efi. (2019). Studi Kasus Motif Tenun Sipirok di Aek Bayur Kota Padang Sidimpuan. kapita selekta geografi, 2, 64–72.Alamo, E., Eliza, M., & Syailillah, G. (2021). Makna dan Fungsi Kain Ulos pada Pusat Latihan Opera Batak Pematang Siantar (PLOt) di Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(1), 94. https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.24824.Binarul Anas. (2012). Mengenal Tenun Songket Ratu Kain Sumatra Barat.Denyanty, L. (n.d.). Studi Tentang Tenun Songket Silungkang. UNP.Ernawati, Izwerni, & Nelmira, W. (2008). Tata Busana. In Winarti (Ed.), Tata Busana (1 ed., hal. 1–419). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.Fitriani, S. R., & Armojo, W. T. (2020). Desain Kerajinan Tas Ulos Batak Karya Sabina Collection. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 9(2), 462. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.22120Lubis, J. R., & Sandi, D. M. (2020). Keberagaman Jenis Ulos Dalam Kajian Visual. September, 152–168.Marfianda, W., Ramainas, & Adriani. (2014). Tenun Kubang di Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota. Home Economics And Tourism, 6(2), 2–16.Meyliona, G., Adriani, & Weni, N. (2013). Studi Tentang Tenunan Pandi Sikek di Rumah Tenun Pusako Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Journal of Home Economics and Tourism, 4(3), 1–15.Muri yusuf. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan gabungan (irfan fahmi (ed.); 4 ed.). Kencana.Nelmira, W. (2014). Pengetahuan Dasar Bordir.Novitasari, P., Ernawati, & Nelmira, W. (2015). Songket Bungo Tanjung di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Journal of Home Economics and Tourism, 9(2), 1–11.Novrita, S. Z., Pratiwi, M., & Puspanelli. (2022). Makna Motif Batik Di Kabupaten Solok Selatan Studi Kasus Pada Sanggar Azyanu Batik 1000 Rumah Gadang. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(2), 628. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.39652Pateda. (2001). Semantik Leksikal (2 ed.). Rineka Cipta.Purnamawati, S., Adriani, & Novrita, S. Z. (2016). Studi Tentang Batik Basurek di Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Journal of Home Economics and Tourism, 11(1), 1–12.Ramainas. (2013). Pengetahuan Tekstil. Universitas Negeri Padang.Salamun. (2013). Kerajinan Tenun dan Batik.Saputri, F., Adriani, & Novrita, S. Z. (2018). Bentuk, Fungsi dan Makna Motif Batik Muaro Bungo Jambi. Journal of Home Economics and Tourism, 18(3), 1–17.Siregar. (2017). Mangihut Siregar Jurnal Studi Kultural Industri Kreatif Ulos pada Masyarakat Pulau Samosir. Jurnal Studi Kultural, II(1), 1–5.Siregar, R. (n.d.). Pergeseran Fungsi Abit Godang (Ulos) dalam Perkawinan Masyarakat Batak Angkola-Sipirok Di Kota Medan. http://digilib.unimed.ac.id/173/1/Pergeseran fungsi Abit Godang %28ulos%29 dalam perkawinan masyarakat Batak Angkola-Sipirok di Kota Medan.pdf#Suhersono, H. (2005). Motif Flora dan Fauna.Takari, M. (2015). Ulos Dan Sejenisnya Dalam Budaya Batak Di Sumatera Utara: Makna, Fungsi, Dan Teknologi (Nomor January 2007). https://doi.org/10.13140/RG.2.1.3025.1925Valenta, N. S., & Adriani. (2022). Studi Tentang Batik Batam (Studi Kasus di Indra Batik Batam di Kota Batam). Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 89–106. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.29696Widati, & W, R. (2002). Perempuan dalam Usaha Pertenunan Sulawesi Selatan. Jurnal Perempuan, 22.Zahrina, C. (2012). Tenun Angkola Dalam Dinamika Sejarah (S. . Parlindungan Harahap (ed.)). Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional. http.ww%5Cw.bpsnt-bandaaceh.Gom
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Sagala, Mastri Dihita. „Analisis Nilai-Nilai Karakter pada Syair Lagu “Butet” dalam Perspektif Herman Delago“. Grenek Music Journal 13, Nr. 1 (17.06.2024): 114. http://dx.doi.org/10.24114/grenek.v13i1.51511.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Butet merupakan istilah suku Batak Toba yang memiliki arti anak perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai lagu “Butet” berdasarkan perspektif Herman Delago. Herman yang berkebangsaan Austria telah mengawali karirnya di dunia musik dan tertarik terhadap budaya Batak Toba hingga akhirnya melakukan pertunjukan musik Batak diberbagai tempat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang terdapat pada lagu “Butet”. Data penelitian diperoleh melalui wawancara secara virtual kepada narasumber primer, yakni Herman Delago. Selain itu, sumber data diperoleh melalui dokumentasi dan studi literatur tentang karakteristik orang Batak dan lagu-lagu Batak khususnya lagu “Butet”. Berdasarkan hasil yang didapat, peneliti menemukan adanya nilai karakter tangguh, kuat, religius, dan sabar pada seorang ibu-ibu Batak. Nilai-nilai tersebut diperoleh melalui proses pemaknaan lagu dan kehidupan bersosial kepada masyarakat di Sumatera Utara. Karakter tersebut diakui Herman merupakan sesuatu yang positif dan masih tergambar oleh ibu-ibu Batak hingga sekarang..
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Sormin, Tumiur. „Koping stres keluarga Suku Batak Toba dengan anak infertilitas primer“. JOURNAL OF Mental Health Concerns 2, Nr. 1 (07.03.2023): 1–9. http://dx.doi.org/10.56922/mhc.v2i1.326.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Background: In the 2018 Consensus on Infertility Management, HIFERI 2013 reported that the prevalence of infertility in Indonesia was 21.3 percent. Of the 39.8 million couples of childbearing age (PUS) in Indonesia, 10–15 percent of them are declared infertile and an estimated 4–6 million couples require infertility treatment to have children. Based on Silaban's 2008 research, wife infertility in the Batak people is treated as something that demeans the dignity and perfection of the husband, so that at traditional weddings parents and relatives always convey their wishes and hopes that the newly formed couple will have many children. Purpose: This study aims to determine the stress coping of Toba Batak families with primary infertility children in Bandar Lampung in 2018. Methods: This research is a qualitative research with a phenomenological approach. Information was obtained by conducting in-depth interviews, FGDs and observations. Informants in this study consisted of 6 main informants, 3 triangulation informants. Results: The results of this study indicate that families begin to experience symptoms of stress after 3 years of their children being married without children. Conclusion: Psychological stress experienced is inferior and feels insignificant. Social stress is feeling of not being elder in adat and clan groups. Economic stress makes it difficult to pay for doctor's examinations and buy medicine. Physical stress can not sleep and lack of mood with husband. Religious stress sometimes considers God unfair. The stress coping used by the family is seeking social support, special prayer for the mother's younger brother, avoiding routine activities, positive assessment by visiting recreation and special prayer, accepting responsibility by confiding in families who are successful in infertility therapy and solving concrete problems such as program plans. test-tube baby. Suggestion: For families who experience this to keep fighting, good luck and success, everything is beautiful in its time. Keywords: Stress Coping; Batak Tribe; Primary Infertility. Pendahuluan: Dalam Konsensus Penanganan Infertilitas 2018, HIFERI 2013 melaporkan bahwa prevalensi infertilitas di Indonesia sebesar 21,3 persen. Dari 39,8 juta pasangan usia subur (PUS) di Indonesia, 10–15 persen diantaranya dinyatakan infertile dan diperkirakan 4–6 juta pasangan memerlukan pengobatan infertilitas untuk mendapatkan keturunan. Berdasarkan penelitian Silaban 2008, kemandulan istri pada masyarakat suku Batak, disikapi sebagai sesuatu yang merendahkan martabat dan kesempurnaan suami, sehingga pada acara adat perkawinan orangtua dan kerabat selalu menyampaikan keinginan dan harapannya supaya pasangan yang baru membentuk rumah tangga itu mendapat banyak anak . Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koping stres keluarga suku Batak Toba dengan anak infertilitas primer di Bandar Lampung tahun 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomelogi. Informasi diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam, FGD dan observasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 6 orang informan utama, 3 informan triangulasi. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga mulai mengalami gejala stres setelah 3 tahun anaknya menikah belum memiliki anak. Simpulan: Stres psikologi yang dialami adalah minder dan merasa tidak berarti. Stres sosial merasa tidak dituakan di adat dan kumpulan marga. Stres ekonomi kesulitan membayar pemeriksaan dokter dan membeli obat. Stres fisik tidak bisa tidur dan kurang mood dengan suami. Stres religi kadang menganggap Tuhan tidak adil. Koping stres yang digunakan keluarga adalah mencari dukungan sosial doa khusus adik laki-laki ibu, menghindar dengan kegiatan rutin, penilaian positif dengan mengunjungi rekreasi dan berdoa khusus, menerima tanggung jawab dengan curhat pada keluarga yang sukses terapi infertilitas dan penyelesaian masalah secara konkret seperti rencana program bayi tabung. Saran: Kepada keluarga yang mengalami hal tersebut untuk tetap berjuang, semoga sukes dan berhasil, semua indah pada waktunya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Safari, Irwan, und Deni Adi Wijaya. „MAKNA SIMBOL CANGKUL TERBENTUKNYA KAMPUNG TUA SUNGAI BINTI DI KELURAHAN SUNGAI BINTI KECAMATAN SAGULUNG KOTA BATAM“. Historia : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah 6, Nr. 1 (27.12.2021): 11–19. http://dx.doi.org/10.33373/hstr.v6i1.3762.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Makna Simbol Cangkul terbentuknya Kampung Tua Sungai Binti kelurahan Sungai Binti kecamatan Sagulung Kota Batam. Program Studi Pendidikan Sejarah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Kepulau, Bapak Deni Adi wijaya, M.Pd dan Ibu Fitri Yanti, S.Pd.M.Si selaku Pembimbing I dan Pembimbing II.Latar belakang masalah penelitian ini adalah cangkul merupakan alat yang digunakan untuk menggali atau mengaduk tanah, dibuat dari lempeng besi dan diberi tangkai yang panjang untuk pegangan. Diwilayah batam salah satunya di daerah sagulung terdapat Kampung Tua bernama Kampong Tua Sungai Binti yang disimbolkan dengan Cangkul hal itu yang membuat peneliti tertarik untuk mengangkat hasil kebudayaan manusia tersebut.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Metode yang digunakan ada beberapa tahap diantaranya (1) Sumber data yang terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. (2) Teknik pengumpulan data yang terdiri dari Observasi, wawancara, dan dokumentasi, (3) teknik analisis data yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, Penarikan kesimpulan dan verivikasi. Hasil Penelitian menunjukan, setelah peneliti mengadakan penelitian di Kampung Tua Sungai Binti yang disimbolkan dengan Cangkul, pertama di simbolkan dengan Cangkul karena yang tinggal di Kampung Tua sungai binti mayoritas orang Jawa berkebun yang pertama kali membuka lahannya. Yang kedua cangkul juga memiliki makna rasa kerja sama atau gotong-royong dalam segala kegiataan dilingkungan Kampung Tua Sungai Binti.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Suharto, Rachel Devita, Nur Hidayah und Rizka Apriani. „Nilai-Nilai Kekerabatan Dalihan Na Tolu untuk Mengarahkan Meaning of Life Siswa Perantau Beretnis Batak Mandailing Muslim“. Buletin Konseling Inovatif 2, Nr. 1 (30.06.2022): 37. http://dx.doi.org/10.17977/um059v2i12022p37-47.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Abstract: The Dalihan Na Tolu is a system of kinship that originated from the Muslim Mandailing Batak tribe regulating the life of people. This study aims to identify the role of Dalihan Na Tolu values as the kinship system as the fundamental for Muslim Mandailing Batak nomads students’ meaning of life fulfillment. This qualitative study used the phenomenology design. In collecting the primary data, we used observation and interviews with two Muslim Mandailing Batak nomads students. At the same time, the secondary data were obtained from the parents, siblings, friends, neighbors, and teachers. The data validity was assessed using triangulation on the observation and interview data. Our analysis results suggested that the Muslim Mandailing Batak nomads students’ meaning of life can be observed through three fundamentals of the meaning of life, namely the creativity, belief, and bravery values. The creativity value consists of the Marsitukkol Tukkolan Songon Suhat Di Robean value (asking the siblings to be successful) and Annakon Ki Do Hamoraon Di Au value (vengeance in learning). The belief value subsists of the speech or manner values in talking with the elders and Tua Mi U Jujung-jujung Tilako Mi U Dege-dege (disseminating kindness and covering the evils). Lastly, the behavior value consists of the bravery value.Abstrak: Dalihan Na Tolu merupakan sistem kekerabatan suku Batak Mandailing Muslim dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan nilai-nilai Dalihan Na Tolu sebagai sistem kekerabatan dapat menjadi dasar pemenuhan meaning of life siswa perantauan beretnis Batak Mandailing Muslim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi. Prosedur pengumpulan data melalui observasi dan wawancara kepada dua orang siswa perantau beretnis Batak Mandailing Muslim sebagai sumber data primer dan sumber data sekunder terdiri dari orang tua, saudara, teman, tetangga, dan guru. Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan triangulasi yang bersumber dari hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan meaning of life siswa perantauan beretnis Batak Mandailing Muslim dapat dilihat dari tiga aspek sebagai landasan meaning of life, yaitu nilai kreatif, nilai keyakinan dan nilai keberanian. Nilai kreatif yang terdiri dari nilai Marsitukkol Tukkolan Songon Suhat Di Robean atau mengajak kerabat untuk sukses dan Annakon Ki Do Hamoraon Di Au atau bersungguh-sungguh dalam belajar. Nilai keyakinan yang terdiri dari nilai tutur atau bertata krama dengan orang tua dan Tua Mi U Jujung-jujung Tilako Mi U Dege-dege atau menyebarkan kebaikan dan menutup keburukan. Nilai sikap yang terdiri dari nilai keberanian.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Pohan, Muslim. „Fenomena dan Faktor Perkawinan Semarga“. Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan 8, Nr. 1 (14.07.2021): 67–84. http://dx.doi.org/10.32505/qadha.v8i1.2088.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Traditionally, there are 3 (three) Batak marriage systems, namely; exogamy, endogamy, and electrograms. Based on these three types, clan marriage is a marriage that is prohibited in Batak customs and culture. Semarga is a condition where one individual and another individual has a blood lineage through the father's line. Family marriages carried out by the Batak Mandailing migrant community in Yogyakarta experienced a shift in meaning from the traditional Batak culture, from an exogamous marriage system to an eleutherogamous marriage system that does not recognize any prohibitions as is the case in the exogamous or endogamous marriage system. The article is field research with a qualitative approach. The method of data collection was carried out by field observations and conducting interviews with informants. The primary sources in this paper are the Mandailing Batak people who marry within the same clan. In addition, interview data were also obtained for traditional leaders, religious leaders, intellectuals, and the surrounding community. The results of the study concluded; Factors that affect clan marriages in the Batak Mandailing migrant community are due to love factors, religious factors, economic factors, educational factors, and cultural factors. Family marriages in the Batak Mandailing migrant community are carried out because the migrant Batak Mandailing community does not believe in taboo things that are local wisdom.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
11

HP, Ustman Hady, und Dina Fitrisia Septiarini. „Pengaruh Persepsi Etika Bisnis Islam Terhadap Perilaku Pedagang Batak Muslim di Jakarta Studi Kasus Pada Organisasi Pedagang Batak Muslim KKMM (Kerukunan Keluarga Masyarakat Mompang Jae)“. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan 1, Nr. 12 (04.12.2015): 853. http://dx.doi.org/10.20473/vol1iss201412pp853-862.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This research was aimed to find out the effect of Islamic business ethic’s perception against the behavior of Batak Moslem’s merchants in Jakarta. This research used questionmaires in primary data collection and quantitative approaches. Experiments were done using simple linear regression, where the dependent variable (Y) is behavior of Batak Moslem’s merchant and the independent variable (X) is Islamic business ethics. The research sample was taken by probability sampling with simple random sampling method. Theresearch sample was 65 Batak Moslem’s merchants who were members of KKMM in Jakarta.Based on the findings, it obtained simple linear regression equation: Y = 22,376 + 0,279X. The results of this research showed that the influence of Islamic business ethics has positive effect and signifficant against the behavior of Batak Moslem’s merchants who were members of KKMM in Jakarta.The R2 on this research showed the number 0.423, which mean that 42.3% of behavior of Batak Moslem’ merchants can be explained by the variables of Islamic business ethics. These results also explain that there are other variables were greater (57.7%) were able to explain the behavior of Batak Moslem’s merchants.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
12

Amalia, Dina, und Mulyadi Mulyadi. „The Concept of Color In Batak Mandailing Communities: Natural Semantic Metalanguage Approach“. Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya 12, Nr. 1 (30.06.2022): 85. http://dx.doi.org/10.26714/lensa.12.1.2022.85-99.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The concept of naming colors in each culture and language is certainly different. Color is defined as a means of expression to interpret the meaning exactly. This study was analyzed about the concept of color in the Batak Mandailing culture. The aim of the study is to describe the vocabulary of colors and their meanings in the Batak Mandailing language. The theory used in this study is the theory of Natural Semantic Metalanguage (NSM). The type of method used in this study is descriptive qualitative. The technique used is the recording and note-taking technique and to obtain the data it is done by recording the use of language, both written and spoken language. Data were collected through primary and secondary sources. Where the primary source collects library data about the names of colors. Then, secondary data was taken by conducting interviews with native speakers of the Batak Mandailing language. The results of this study indicate that there are six basic colors in the Batak Mandailing language, namely lomlom, bontar, rara, gorsing, average for green and average for blue. And the color pattern of the Batak Mandailiing language is formed by the components 'X is something' and 'X is something like this'
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
13

Siagian, Desri, Ranto Ranto und Rini Archda Saputri. „Politik Identitas : Strategi Negosiasi Marga dalam Pernikahan Amalgamasi pada Etnis Batak dan Melayu“. Jurnal Studi Inovasi 1, Nr. 3 (30.07.2021): 80–85. http://dx.doi.org/10.52000/jsi.v1i3.38.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Politik identitas merupakan alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau lainya. Dengan tujuan tertentu misalnya, sebagai alat untuk menunjukkan jati diri atau identitas dari suatu kelompok tersebut. Oleh karena itu setiap dalam pernikahan amalgamasi pada etnis Batak terhadap etnis Melayu, negosiasi marga menjadi penentuan dalam identitasnya dikarenakan marga adalah menjadi identitas utama seorang suku Batak dan jati diri yang dibawah sejak lahir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan politik identitas negosiasi marga dalam pernikahan amalgamasi pada etnis Batak dan etnis Melayu di Kota Pangkalpinang serta faktor-faktor yang mempengaruhi negosiasi marga dalam pernikahan pada etnis Batak dan Melayu di Kota Pangkalpinang. Penelitiaan ini menggunakan teori dari Castells yang dikaji dari 3 model yaitu legitimasi identitas, resistensi identitas, dan proyek identitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari lapangan bahwa pendekatan komunikasi, pengangkatan marga, dan mangaen boru atau mangaen anak adalah menjadi pola utama dalam politik identitas negosiasi marga dalam pernikahan amalgamasi pada etnis Batak dan Melayu di Pangkalpinang. Adapun faktor yang mempengaruhi negosiasi marga dalam pernikahan pada etnis Batak dan Melayu yaitu, faktor cinta dan faktor relasi kuasa. Oleh sebab itu berdasarkan hasil temuan dilapangan dapat disampaikan bahwa dalam pernikahan amalgamasi ini yang dominan memiliki relasi kekuasaan adalah Etnis Batak.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
14

Gultom, Elfrida Ratnawati, und Endang Pandamdari. „Does Batak Toba Widower Get the Wife’s Family’s Inheritance?“ Kanun Jurnal Ilmu Hukum 23, Nr. 3 (30.12.2021): 431–44. http://dx.doi.org/10.24815/kanun.v23i3.21787.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The problem that will be discussed in this article is about the inheritance rights of a widower according to the customary inheritance of the Batak Toba, whether the widower according to the customary inheritance law of the Batak Toba gets an inheritance from his wife's family. The type of normative legal research used in this article is supported by references or secondary data as the basic material for research related to the issues discussed, that is the rights of the inheritance of widowers in Batak Toba. The data sources used are primary data and secondary data. The data from the results of this study will be analyzed with a qualitative approach, then will be described descriptively. The conclusion obtained from this study is that a Toba Batak widower, in the customary inheritance law of the Batak Toba does not inherit from his wife's family because the wife is a family member of the husband (honest marriage), because the wife herself does not also get an inheritance fromhis parents, because in Batak Toba community, only sons (his wife's brother) get a share of the inheritance and become the heirs of the wife's parents.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
15

Fatahuddin Aziz Siregar. „SISTEM KEWARISAN ADAT BATAK DI TAPANULI SELATAN“. ADHKI: Journal of Islamic Family Law 1, Nr. 2 (04.02.2020): 111–24. http://dx.doi.org/10.37876/adhki.v1i2.16.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
setiap masyarakat adat mengatur cara peralihan harta dari pewaris kepada ahli waris, sebab terkait dengan kebutuhan primer dalam memenuhi hajat hidup, bahkan berhubungan juga dengan martabat suatu keluarga dalam komunitasadatnya. Sebagai masyarakat yang menghitung garis kekerabatan dari pihak laki-laki, maka menurut adat Batak di Tapanuli Selatan harta juga hanya diwariskaan kepada kerabat laki-laki terutama anak laki-laki yang dipandang sebagai penerusmarga dan kebanggaan keluarga. System ini menempatkan anak perempuan sebagai pihak yang kebutuhan hidupnya sepenuhnya menjadi tanggungan suaminya sehingga tidak berstatus sebagai ahli waris. Sekalipun demikian ada instrument lain yang memberi ruang bagi anak perempuan untuk turut menerima porsi bagian tertentu dari harta yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Anak perempuan bias menerima olong ate, pemberian kasih sayang yang mengandalhan kerelaan pihak anak laki-laki untuk melepas sebagian haknya agar anak perempuan dapat tersantuni. Saat ini olong ate mendapat pemaknaan baru, jika pada awalnya berhantung kepada keinginan baik anak laki-laki yang pada umumnya justru tidak menunjukkan kepedualiannya dan sama sekali tidak menyisakan sedikitpun harta, saat ini olonh ate menjadi suatu keharusan bagi anak laki-laki untuk memberi bagian yang layak kepada anak perempuan sekaipun tidak setara dengan bagian anak laki-laki.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
16

Nengsih, Titin Agustin, Ayu Minarsi und Muhammad Ismail. „Unggul Bersaing Batik Jambi: Studi Batik Berkah Jambi“. J-MAS (Jurnal Manajemen dan Sains) 6, Nr. 2 (27.10.2021): 506. http://dx.doi.org/10.33087/jmas.v6i2.290.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The Jambi Batik Industry is currently experiencing a decline because a lot of the Jambi batik motifs circulating in the market are mostly supplied from the Java region. The effect of this condition is the original Jambi batik craftsmen get sluggishness in producing Batik. The purpose of this research is to determine the factors that influence Jambi batik to be competitive, especially Batik Berkah Jambi City. The predictors variables used are product innovation, product quality, and social media. The research method uses quantitative methods by obtaining primary data from a questionnaire by taking 100 respondents and secondary data from interviews with the gallery owner of Batik Berkah Jambi. The results show that the variables of product innovation, product quality, and social media have a significant effect on the competitive advantage of Jambi Batik. Furthermore, product innovation, product quality, and social media also have a significant effect on competitive advantage at Batik Berkah Jambi City with a coefficient of determination is 57.1% and the remaining 42.9% is influenced by other variables.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
17

Kartika, Dewi, Rosiana Aryani, Gema Yulan Dahnis und Normaidah Normaidah. „Batas Waktu Penggunaan Obat di Kimia Farma Apotek 61 Veteran“. Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea 1, Nr. 2 (31.05.2023): 65. http://dx.doi.org/10.20527/jpmp.v1i2.9120.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Batas waktu penggunaan obat merupakan produk yang telah disiapkan atau kemasan primer nya telah di buka. Kemasan primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan bahan obat, contohnya botol, ampul, blister, dan vial. BUD berbeda dengan expired date (ED). Tujuan dari kegiatan promosi kesehatan yaitu memberikan edukasi dan informasi tentang pengetahuan batas penggunaan obat di Apotek Kimia Farma 61 Veteran. Metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi menggunakan media leaflet. Hasil dari kegiatan ini dilihat dari hasil pretest dan postest. Di laksanakan kegiatan ini pada 10 orang pasien. Hasil dari pretest diperoleh nilai 53,33% dan hasil postest mengalami peningkatan dengan nilai 85%.Kata Kunci: BUD, Edukasi, Pasien, ApotekBeyond use date (BUD) or the time limit for drug use is when the product has been prepared or the primary packaging has been opened. Primary packaging is packaging that comes into direct contact with medicinal ingredients, for example bottles, ampoules, blisters and vials. BUD is different from expired date (ED). The aim of health promotion activities is to provide education and information about knowledge of drug use limits at Kimia Farma 61 Veteran Pharmacy. The method used to convey information uses leaflet media. The results of this activity can be seen from the pretest and posttest results. This activity was carried out on 10 patients. The results of the pretest obtained a score of 53.33% and the results of the posttest increased with a score of 85%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
18

Dita, Monica Kusuma, und Adhitomo Wirawan. „Kinerja Bus Trans Batam Koridor I (Sekupang – Batam Center)“. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTRANSLOG) 7, Nr. 3 (08.04.2021): 253. http://dx.doi.org/10.54324/j.mtl.v7i3.451.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This study aims to analyze the performance of Batam BRT (Bus Rapid Transit) Corridor I (Sekupang - Batam Center). The average waiting time, the average travel time of bus stop from one to the other, the average number of passengers during working hours and the average total time travel were analyzed. This study is an evaluative research. The data used in this study is primary data taken from an observation and interview. The population of the study was Batam BRT Corridor I Sekupang-Batam Center with one driver as the sample. The standard used to evaluate the performance of Batam BRT is the World Bank public transport performance standard. The result of the study shows that the performance of Batam BRT does not meet the World Bank public transport performance standard.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
19

Sipahutar, Gracia Taruli Apriliani, und Yunanto. „COMPARISON OF CIVIL INHERITANCE LAW AND TOBA BATAK TRADITIONAL INHERITANCE LAW REGARDING THOSE WHO ONLY HAVE DAUGHTERS AS HEIRS“. Awang Long Law Review 6, Nr. 1 (29.11.2023): 104–12. http://dx.doi.org/10.56301/awl.v6i1.976.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This research aims to determine the position of daughters in the distribution of inheritance based on Toba Batak customary inheritance law. This research contains a comparison of the laws contained in the Civil Code with the Toba Batak Traditional Inheritance Law that lives in society. The research method was carried out in a normative juridical manner using a comparative legal approach. This research uses primary legal sources, namely Legislation and Customary Law. Meanwhile, secondary legal sources are obtained from literature studies using journals or other written research. This literature study also uses sources obtained via the internet, such as expert opinions in webinar videos. Based on research, there are differences in provisions in the Civil Code and the Toba Batak Traditional Inheritance Law. The division of inheritance in the Civil Code equalizes the position of women and men. Meanwhile, in the Toba Batak Traditional Inheritance Law, the position of men is still considered higher than women. This research also shows that there are traditional misunderstandings that cause discrimination against women. In the more traditional Toba Batak Customary Law, women also receive inheritance, but in a different form, for example pauseang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
20

Alexandra, Angelynn Gianina, Marini Yunita Tanzil und Yoanita Kartika Sari Tahalele. „PERANCANGAN RESORT WEAR BATIK MANGROVE SEBAGAI IMPLEMENTASI SUSTAINABLE BATIK PADA KOLABORASI BRAND BATIK SERU DAN ANGIE ALEXANDRA“. MODA 2, Nr. 2 (20.07.2020): 51–64. http://dx.doi.org/10.37715/moda.v2i2.1488.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Industri Fashion adalah industri penghasil limbah terbesar kedua di dunia karena tuntutan kecepatan fast Fashion. Akibatnya, di Indonesia, terjadi tuntutan tinggi akan produksi batik dengan harga yang lebih ren- dah sehingga industri batik menjadi UMKM penghasil emisi karbon tertinggi karena tingginya penggunaan kerosin, listrik, pewarna sintetis, konsumsi air, dan menimbulkan pencemaran di sungai-sungai. Namun, batik merupakan warisan budaya yang ditetapkan oleh UNESCO, sehingga diperlukan suatu alternatif batik yang lebih ramah lingkungan, contohnya Batik Mangrove. Berdasarkan karakteristiknya, Batik Man- grove cocok untuk dijadikan resort wear. Penelitian dilakukan dengan metode observasi dan wawancara untuk pengumpulan data primer yang bersifat kualitatif dan kuesioner untuk memperoleh data kuantitatif. Subjek penelitian adalah 6 orang expert di bidang batik dan wastra, design gra s, dan pewarnaan alam, beserta 12 orang extreme user. Hasilnya, proyek kolaborasi Batik SeRu dan Angie Alexandra berupa Koleksi Hangrungkebi, yang terinspirasi dari keindahan lautan Indonesia. Pembuatannya dikerjakan se- cara ramah lingkungan dengan menggunakan pewarna alam dari limbah mangrove. Sebagian dari hasil penjualan dialokasikan untuk konservasi mangrove dan pemberdayaan masyarakat.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
21

Nurmala, Nurmala, und Sudartomo Macaryus. „SISTEM KEKERABATAN DALAM BAHASA BATAK KARO JAHE DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA KABUPATEN DELI SERDANG“. Caraka: Jurnal Ilmu Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajarannya 3, Nr. 1 (15.12.2016): 129–44. http://dx.doi.org/10.30738/caraka.v3i1.1900.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The purpose of this study (1) describes the classification requirements of the relatives of three generations above and three generations under language ego village of Batak Karo Jahe Bangun Purba (2) describes the components of meaning in terms of kinship three generations above and three generations under ego in the village language of  Batak Karo Jahe in Bangun Purba.This research is qualitative. This research data in the form of words used by the community kinship Karo dialect. Sources of data in this study are primary and secondary data. Sources of primary data from interviews with native speakers source Batak Karo Jahe village in Bangun Purba. Secondary data sources from a research report conducted by Mukhamdanah, et al "Kinship Language Karo in North Sumatra Between Language and Naming Recognition Based Society Dialektometri Calculation Results". Instruments in this study that question to the informant to obtain data. Methods and techniques of data collection are done by the method of conversation. Methods ably continued by competent engineering and technical semuka tansemuka. Mechanical tansemuka conversation continued with recording techniques and records. Methods of data analysis using the type of border to border sub-referential and method of orthography. Presentation of the results of this analysis using a model of informal presentations. The results are (1) the classification system of alliances terms in language Batak Karo Jahe grouped (a) the term kinship system based on descent and marriage (b) the term kinship system based on the sequence generation (2) The components are relatively system language Batak Karo Jahe.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
22

Siagian, Nurainun. „Penentuan Jumlah Mahar Dalam Perkawinan Antar Suku“. Jurnal El-Thawalib 2, Nr. 3 (30.06.2021): 1–13. http://dx.doi.org/10.24952/el-thawalib.v2i3.3974.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The fundamental problem in this research is the determination of the amount of dowry in intertribal marriages in Hapesong Baru Village, Batang Toru District, South Tapanuli Regency.This problem is motivated by the determination of the amount of dowry in Batak customs if a man wants to marry woman from the Batak Tribe the amount of dowry given is quite high and the average amount is Rp. 30,000,000-Rp. 40,0000,000 (Thirty million rupiah-Fourty million rupiah), in contrast to the Javanese custom in terms of the tradition of determining the amount of dowry to be given by the prospective groom to the prospective bride, it is not too high and the average amount is Rp. 10,000,00-Rp. 20,000,000 (Ten million rupiah-Twenty million rupiah).The research methodology used is qualitative field research, namely research conducted by collecting primary and secondary data on the phenomenon that is happening directly. And this research which becomes the primary data is data obtained directly from the research subject, the primary data of the researcher is the people of Hapesong Baru Village, Batang Toru District, South Tapanuli Regency who are married. Primary legal materials are the Al-Qur’an and Hadist, Book translation dictionary. Furthermore, data collections techniques were carried out by interview,observation, and documentation. The result of this study are, firstly, determining the amount of dowry in intertribal marriages due to different customs in the marriage procedures of the two tribes, namely the marriage customs of the Batak and Javanese marriage customs. The people who get married are the Batak and Javanese. And other things, namely factors, work, educations, and social status.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
23

Ismail, Wan Muhammad, und Fauzan Akbar Syahputra Nst. „VARIASI INDEKS FACIAL DAN NASALIS PADA ETNIS BATAK, MINANGKABAU, TIONGHOA DAN TAMIL DI KELURAHAN PAHLAWAN“. Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis 10, Nr. 2 (22.11.2021): 171–78. http://dx.doi.org/10.30743/jkin.v10i2.249.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Morfologi tubuh manusia dapat diukur dengan antropometri. Dalam proses identifikasi seseorang, diperlukan informasi secara umum, termasuk karakteristik wajah seseorang yang kemudian dapat menunjukkan ciri khas ras seseorang yang diidentifikasi seperti tulang pipi, mata, hidung, dagu, mulut, rahang atas maupun rahang bawah. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang berbagai bentuk indeks facial dan nasalis pada etnis Batak, Minangkabau, Tionghoa dan Tamil dikelurahan perjuangan Medan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan melakukan pengukuran. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Sample penelitianberjumlah40 orang Hasil penelitianyang diperoleh, Indeks Wajah pada Batak euryprosopic (82,71%), Minangkabau leproprosopic (50%) pada Tamil mesoprosopic (87,99%) pada tionghoa, hyperleptoprosopic (95,94%). Indeks Nasalis pada Batak mesorrhine (67,60%), Minangkabau mesorhinne (60%), Tamil leptorrhine (57,95%), pada tionghoa mesorrhine (67,43%). Keanekaragaman ukuran indeks facialis dan nasalis dapat digunakan untuk membantu menentukan identitas pribadi, terutama perbedaan ras, etnis dan gender.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
24

Nababan, Kristina Roseven. „Mandok Hata Sebagai Pendidikan Demokrasi dalam Kebudayaan Batak“. Jurnal Politik Profetik 11, Nr. 1 (30.06.2023): 23–40. http://dx.doi.org/10.24252/profetik.v11i1a2.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Democracy education in Indonesia tends to be based on the national curriculum which often does not consider local values ​​and socio-cultural contexts. This article aims to analyze local wisdom-based democratic education, with a focus on mandok hata as a model of local wisdom practice. This study used a qualitative method with primary data collection techniques through interviews and observation of 5 research subjects who were key informants, as well as secondary data through literature studies. The results of the study show that mandok hata contains the principles of democratic education, including active involvement and participation, understanding of rights and obligations, criticism and reflection, practical communication, ability to work together and mutual cooperation, and social awareness. An approach to democratic education that integrates the values ​​and traditions of mandok hata can help develop individual participation and political awareness within families and local communities. Thus, local wisdom-based democratic education has an important role in forming a democratic and participatory society, as well as in strengthening and preserving local wisdom as a valuable cultural heritage.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
25

Nasrudin, Nasrudin, Reniwati Lubis und Gunawan Gunawan. „THE EXISTENCE OF BATAK TOBA SOUVENIRS IN TOMOK MARKET AND THE PROBLEMS IT FACES“. International Journal of Economy, Education and Entrepreneurship (IJE3) 1, Nr. 3 (22.12.2021): 206–16. http://dx.doi.org/10.53067/ije3.v1i3.37.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Products in Indonesia's creative industries are generally handicrafts, an expression of local cultural products with the aesthetic value from various arts. One of the famous traditional handicraft markets in North Sumatra is Tomok Market. Tomok Market is a crowded market visited by the tourists who come to Samosir Island, Lake Toba. This research was motivated by invading souvenir products from Java and Bali as a rival for local products in traditional markets, Tomok Samosir. This research is a qualitative descriptive study that examines the original description of various typical Batak Toba souvenirs sold in the Tomok Market, analyzes the number of Batak Toba souvenirs and compares them with other souvenirs available in the Tomok Market, and to find out what problems that cause a decrease in the presence of Batak Toba souvenirs. The results indicate the number of Batak Toba souvenirs such as Tunggal Panaluan, wood lizard carving, Replica of Bataknese Traditional House, Bataknese Calendar, and Hasapi is not as many as souvenir products from Java and Bali. This product is due Batak craftsmen who make souvenirs has decreased. Another factor is the lack of availability of indigenous wood as the primary material for making souvenirs, and the number of wood hunters in the region is declining. As a result, Batak Toba souvenirs were more expensive than other souvenirs from Java and Bali, and sales declined. In addition, the lack of advertising and information media that explain the cultural value and uniqueness of these local products diminishes the interest of tourists
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
26

Cahyadi, Eddy, und Reta Yudistyana. „Implementasi Community Development Bidang Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas SDM dan Mengatasi Kemiskinan“. Economics Development Analysis Journal 5, Nr. 2 (08.03.2018): 179–93. http://dx.doi.org/10.15294/edaj.v5i2.22031.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu mengidentifikasi model implementasi program Community Development bidang pendidikan yang dilakukan PT Badak NGL dan mengidentifikasi dampak implementasi program Community Development bidang pendidikan tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Community Development bidang pendidikan yang dilakukan oleh PT Badak NGL adalah pemberian beasiswa penuh untuk siswa SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi serta beasiswa untuk mahasiswa LNG Academy; peduli pendidikan di daerah terisolir dengan membuat boarding community untuk siswa dari daerah terisolir agar dapat mengikuti Ujian Akhir Nasional; dan program peningkatan kualitas guru dengan memberikan pelatihan kepada guru. Program-program tersebut dilaksanakan oleh PT Badak NGL sebagai bentuk tanggung jawab dan peran serta PT Badak NGL mewujudkan masyarakat yang berdaya, mengurangi tingkat kemiskinan, dan turut dalam proses pembangunan yang berkelanjutan. This research aims to determine the implementation of Community Development education model conducted by PT Badak NGL, and to identified Community Development program implementation effect in education sector. The research type is qualitative research with descriptive analysis methods with data sources of primary and secondary data. The research results indicate that Community Development education program given by PT Badak NGL is a full scholarship awarding scholarships for junior high school students, high schools and universities as well as scholarships for students of the Academy of LNG; care about education in remote areas by creating a community for boarding students from remote areas in order to follow the National Exam; and programs to improve the quality of teachers by providing training to teachers. The programs were implemented by PT Badak NGL as a form of responsibility of PT Badak NGL in the role of PT Badak NGL realize empowered community, reduce poverty and contribute in the process of sustainable development.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
27

Sumantri, Andar Sri, und Nur Cholis Majid. „OPTIMALISASI PENGEMBANGAN SDM, IKLIM KERJA, DAN BERBAGI PENGETAHUAN DAN KREATIVITAS DI PT. GAS (GEMALINDO AIR SUPPORT) BATAM“. Stability: Journal of Management and Business 3, Nr. 1 (29.07.2020): 28–39. http://dx.doi.org/10.26877/sta.v3i1.6428.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
AbstrakPenelitian ini sendiri bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pengembangan SDM, iklim kerja dan berbagi pengetahuan terhadap kreativitas SDM di PT. GAS (Gemalindo Air Support) Batam. Perumusan masalah, tujuan penelitian ini dan hipotesis pada penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh yang positif dan signifikan secara individual antara variabel independen yaitu pengembangan SDM, iklimkerja dan berbagi pengetahuan terhadap variabel dependen yaitu kreativitas SDM di PT. GAS (Gemalindo Air Support) Batam. Pada penelitian ini objek yang diambil adalah karyawan GAS (Gemalindo Air Support) Batam. Sumber data meliputi data primer dan data sekunder. Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 responden yang merupakan karyawan PT. GAS (Gemalindo Air Support) Batam melalui teknik nonprobability sampling yaitu dengan tidak menggunakan metode sampling. Teknik analisis datanya adalah teknik regresi linier berganda.Kata Kunci : Optimalisasi Pengembangan SDMAbstractThis study itself aims to find out how far the influence of human resource development, work climate and knowledge sharing on the creativity of human resources in PT. GAS (Gemalindo Air Support) Batam. The formulation of the problem, the purpose of this study and the hypothesis in this study is to analyze the positive and significant influence individually between the independent variables of human resource development, work climate and knowledge sharing on the dependent variable that is the creativity of human resources in PT. GAS (Gemalindo Air Support) Batam. In this research object is taken employee GAS (Gemalindo Air Support) Batam. Data sources include primary data and secondary data. The sample in this study amounted to 100 respondents who are employees of PT. GAS (Gemalindo Air Support) Batam through nonprobability sampling technique is not by using the method of sampling. Data analysis technique is doubled linear regression technique.Keywords : Optimization of HR Development
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
28

Handayani, Dedi Duryadi und Hadi Alikodra3. „JARAK GENETIK DAN KEKERABATAN TIGA JENIS BADAK DI DUNIA BERDASARKAN ANALISIS MtDNA“. EduMatSains : Jurnal Pendidikan, Matematika dan Sains 5, Nr. 2 (10.01.2021): 239–48. http://dx.doi.org/10.33541/edumatsains.v5i2.2248.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The family Rhinocerotidae is distinct and well defined, but systematic relationships among the four genera evaluated on the basis of geographical distribution of the different genera. The purpose of the research is to find out the genetic distance of rhinos in the world. Samples of Sumatran rhinoceros (Indonesia) are from SRS (Sumatran Rhino Sanctuary) Way Kambas National Park, while for Indian rhinoceros and white African rhinos. Amplification of cytochrome oxidase 1 (CO1) genes in mitochondrial DNA ( mtDNA) uses a specific primer for COI. The two primary pairs are Primer to amplify the partial CO1 sequence (RHCO1F & RHCO1R). CO1 amplification process PCR conditions used are: predenaturation at 940C, followed by the main cycle denaturation stage at 940C for 45 seconds, primary annealing stage (annealing) at 580C. analyzed provides genetic distance ranging from (0.016) to (0.147) for each species. Analysis of 711 bp of rhino DNA sequences can be shown in the form of a matrix of genetic differences. The genetic distance of the white African rhinoceros (Ceratorium simum) with the Sumatran torgamba rhinoceros is (0.142), while with the Indian rhinoceros (0.147) and the genetic distance between the Sumatran rhinos themselves there is a difference that the Sumatran rhino Bina differs by (0.136-0.147) with the other three individuals, while Torgamba has a genetic distance with Rosa of (0.014) but with a very close genetic distance (0.007), and Andalas (0.017), while the genetic distance is close to Bina (0.014) with Rosa (0.014).
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
29

Aprilia, Trisna, und Adriani Adriani. „PEWARNAAN BATIK ZAT SINTETIS DI RUMAH BATIK PANDAN MANGURAI KOTA SUNGAI PENUH“. Gorga : Jurnal Seni Rupa 11, Nr. 1 (30.06.2022): 174. http://dx.doi.org/10.24114/gr.v11i1.29839.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This study uses synthetic dyes in the dyeing process of synthetic dye batik in Sungai Penuh City (Case Study at Rumah Batik Pandan Mangurai). The purpose of this study is to describe the recipe and process of batik coloring at Rumah Batik Pandan Mangurai. This research method is descriptive qualitative method, primary data with secondary data, research informants batik business owners and workers at Rumah Batik Pandan Mangurai. The instrument in the researcher's own research, which uses an observation guide, an interview guide, a documentation guide then the equipment used is a recording (camera). The validity of the data was obtained through careful observation, and trigulation. The data were analyzed using data reduction, data presentation and gathering conclusions. The conclusion is the research on recipes and dyeing techniques used at Rumah Batik Pandan Mangutai with a vlot of 1:20 and the dye used is 5gr per 200 gr of fabric. Using 5000 ml of water for the dye used in this batik coloring technique using naptho, indigosol and remasol dyes. And using TRO to remove the starch on the cloth so that the color results are perfect. The coloring technique used is the dyeing technique, which is repeated as desired. Keywords: recipes, techniques, batik synthetic substances. AbstrakPenelitian ini pewarnaan Batik Zat Sintetis di Kota Sungai Penuh (Studi Kasus di Rumah Batik Pandan Mangurai) menggunakan pewarna sintetis pada proses mewarnai kain batik pewarna sintetisnya terdiri dari zat pewarna napthol, zat pewarna indigosol, dan zat pewarna remasol. Tujuan dari penelitian ini guna mendiskripsikan resep dan proses pewarnaan batik di Rumah Batik Pandan Mangurai. Metode penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif, data primer dengan data sekunder, informan penelitian pemilik usaha batik dan pekerja di Rumah Batik Pandan Mangurai. Instrumen pada penelitian peneliti sendiri, yang menggunakan panduan obesrvasi, panduan wawancara, panduan dokumentasi kemudian peralatan yang digunakan ialah perekaman (kamera). Keabsahan data didapatkan melalui telitian pengamatan, dan trigulasi. Data dianalisis memakai reduksi data, penyajian data serta pengumpulan kesimpulan. Kesimpulan yang penelitian resep dan teknik pewarnaan yang digunakan di Rumah Batik Pandan Mangutai dengan vlot 1:20 dan zat pewarna yang digunakan yaitu 5gr per 200 gr kain. Menggunakan 5000ml air untuk zat pewarna yang pakai pada teknik pewarnaan batik ini dengan menggunakan zat warna naptho, indigosol dan remasol. Dan menggunakan TRO untuk menghilangkan kanji yang ada dikain agar hasil warnanya sempurna.Teknik pewarnaan yang digunakan menggunakan teknik celup, yang dilakukan berulang-ulang sesuai dengan keinginan.Kata Kunci: resep, teknik, batik zat sintetis. Authors:Trisna Aprilia: Universitas Negeri PadangAdriani: Universitas Negeri Padang References:Barcode, T. S. (2010). Batik. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.Chatib, Winarni. (1980). Pengetahuan Bahan Tekstil 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidkan Menengah Kejuruan.Herina, Sri and Yuniasari, Dwi. (2013). Pewarnaan. Jakarta: PT. Niaga Swadaya.Noor, F. (2007). Teknologi Tekstil dan Fashion. Yogyakarta: UNY Press.Ramanto, Muzni. (2007). Pengetahuan Bahan Seni Rupa Dan Karya. Padang: UNP Press.Setiawati, P. (2004). Kumpas Tuntas Teknik Proses Membatik . Yogyakarta: Absolut.Soermarjadi, dkk. (1992). Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.Sunarto. (2008). Teknologi Pencelupan Dan Pengecapan Jilid III. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.Tejahjani, I. (2013). YUk, Membatik!. Jakarta: Esensi.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
30

Viktor Deni Siregar, Yohana br Tarigan, Teti Tri Pujianti Gea und Candra Gunawan Marisi. „Menyingkap Kristologi dalam Bingkai Nusantara (Batak Parmalim) dan Integrasinya dalam Pendidikan Agama Kristen“. Pietas: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya 1, Nr. 1 (13.12.2023): 51–66. http://dx.doi.org/10.62282/pj.v1i1.51-66.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kristologi menjadi bagian fundamental bagi penganut ajaran kekristenan di seluruh dunia. Menjadikan kristologi sebagai pusat central pengajaran tentu memberikan polemik tersendiri dalam cakupan suku dan ras. Kristologi kontekstual juga harus hadir untuk menjadi jembatan yang akan menjangkau atau menerobos batasan-batasan sehingga adanya capaian tujuan dalam penyampaian injil dan penuaian jiwa-jiwa bagi Tuhan, baik itu berbentuk nilai dan juga pendidikan karakter. Kajian ini bertujuan untuk memberikan penyingkapan kristologi kontekstual yang ada dalam batak parmalim dan tentunya mengintegrasikannya dalam pendidikan agama kristen (PAK), pasti memiliki nilai keluhuran yang dapat diterapkan. Manfaat yang ditemukan bahwa kristologi kontekstual dapat menyentuh jauh kepada suku dan menarik nilai yang ada pada suku tersebut untuk diintegrasikan pada PAK baik itu pada Sekolah, Keluarga, Gereja, dan Masyarakat. Pentingnya dilakukan penelitian ini tentu untuk menyingkap kristologi yang terdapat dalam kontekstual yang dilakukan sehingga terlihat bahwa kristologi dapat di kontekstualisasikan dalam kebudayaan batak parmalim. Metodologi penelitian yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode literature review atau tinjauan kepustakaan. Dengan mengumpulkan data-data primer melalui buku, artikel jurnal, majalah, bahkan wawancara dan lain sebagainya yang kemudian dianalisis dan berikan argumen sehingga mendapatkan simpulan melalui hasil analisis yang dilakukan. Hasil yang ditemukan bahwa dalam batak parmalim telah dilakukan kontekstualisasi kristologi untuk memenangkan suku batak parmalim dan kontekstualisasinya dapat diintegrasikan dalam PAK.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
31

Hasibuan, Fakhri Abdillah. „Tradisi Pataru Sere Sahatan dalam Perkawinan Adat Batak Angkola“. Sakina: Journal of Family Studies 7, Nr. 3 (05.10.2023): 356–68. http://dx.doi.org/10.18860/jfs.v7i4.5583.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Tradisi Pataru Sere Sahatan merupakan salah satu rangkaian acara dalam pernikahan adat Batak Angkola. Tradisi ini memiliki makna yang sama dengan peminangan secara umum. Pelaksanaan tradisi pataru sere sahatan ini sangat unik dan berbeda dengan yang lain dan di dalamnya terdapat sanksi bagi yang melanggar kesepakatan yang telah dicapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Islam terhadap Tradisi Pataru Sere Sahatan pada pernikahan adat Batak Angkola yang ditinjau menggunakan perspektif al-‘Urf. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian hukum empiris, yaitu jenis penelitian yang mengkaji dan menganalisis efektifitas hukum dalam masyarakat dan pendekatan penelitiannya menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, yaitu pendekatan yang digunakan untuk menganalisis tentang bagaimana suatu hukum dapat mempengaruhi masyarakat. Data primer diperoleh melalui wawancara kepada beberapa tokoh adat yang ada di kelurahan Ujung Padang. Sedangkan data sekunder didapatkan dari buku dan skripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Tradisi Pataru Sere Sahatan ini jika ditinaju dari perspektif ‘Urf, maka berdasarkan obyeknya tradisi ini termasuk ke dalam ‘urf al-‘amali.sedangkan jika ditinjau dari cakupannya maka tradisi ini termasuk ke dalam ‘urf al-khash. Dan jika ditinjau berdasarkan keabsahannya maka tradisi ini tergolong kepada ‘urf shahih, yaitu suatu kebiasaan yang dianggap sah.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
32

., Handayani. „KERAGAMAN GENETIKA BADAK SUMATERA DALAM UPAYA MENDUKUNG KONSERVASI DI INDONESIA“. Konservasi Hayati 17, Nr. 1 (30.06.2021): 44–48. http://dx.doi.org/10.33369/hayati.v17i1.13037.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Jumlah populasi badak Sumatera semakin menurun dengan peta sebaran yang sudah sangat terbatas pada daerah tertentu saja terutama berada di Taman Nasional Gunung Leuser (Aceh), Taman Nasional Kerinci Seblat (Jambi), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (Sumatera Selatan) dan Taman Nasional Way Kambas. Koleksi Sample berasal dari SRS (Suaka Rhino Sumatera) TN Way Kambas, sample berupa darah dari 2 ekor badak sumatera berjenis kelamin betina (Rosa berasal dari TN. Bukit Barisan Selatan/TNBBS & Bina berasal dari Bengkulu) dan 2 ekor badak jantan asli indonesia tetapi telah lama ditangkarkan di kebun binatang Inggris (Los Angeles Zoo) dan Amerika (Cincinati Zoo) yaitu (Torgamba berasal dari Riau & Andalas kedua induknya berasal dari Bengkulu). Darah diambil dengan menggunakan disposible syringe 10 ml pada daerah vena auricularis (bagian telinga). Isolasi DNA dilakukan menggunakan metode Duryadi (2005). Amplifikasi CO I menggunakan pasangan primer tersebut yaitu Primer untuk mengamplifikasi sekuen CO I partial (RHCOIF & RHCOIR). menunjukkan perbedaan basa nukleotida diantara keempat individu badak Sumatera dengan badak India adalah berkisar 95 – 100 nukleotida sedangkan dengan badak putih Afrika 93 – 101 nukleotida. dalam badak Sumatera (Indonesia) sendiri terjadi keragaman. Torgamba terlihat satu kluster dengan Bina, namun Andalas dan Rosa terlihat jauh kekerabatannya baik dengan Torgamba maupun Bina.Berdasarkan karakteristik sekuen gen CO I, walaupun baru parsial 716 bp didapatkan bahwa badak Asia terpisah dengan badak Afrika.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
33

Riana, Dwi, und Royda Royda. „Strategi Intensif Untuk Pengembangan Bisnis Batik Palembang Pada Industri Fesyen Batik di Indonesia“. Inovator 9, Nr. 2 (12.10.2020): 90. http://dx.doi.org/10.32832/inovator.v9i2.3505.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Batik Palembang merupakan salah satu jenis batik yang termasuk baru di dalam industri fashion. Untuk bisa berkembang dan bersaing dengan jenis batik lainnya, tentunya batik Palembang harus memiliki strategi yang baik. Ken-yataannya, saat ini Batik Palembang masih banyak belum diketahui oleh masyarakat Indonesia. Kepopuleran batik Jawa masih menduduki peringkat tera-tas. Batik Palembang belum menguasai pasar lokal dan internasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan pada Batik Palembang dan mencari strategi terbaik dalam pengembangan Batik Palembang di industri fashion batik Indonesia. Penelitian ini dilakukan dari tahun 2019-2020 dengan menggunakan data primer dan sekunder. Analisis yang digunakan adalah ana-lisis kualitatif dan kuantitatif. Adapun alat yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini adalah PEST, Five Force’s Porter, Competitor analysis, dan Business Canvass. Berdasarkan hasil penelitian, strategi pengem-bangan terbaik pada bisnis Batik Palembang dengan mengoptimalkan peran tekonologi di dalamnya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
34

Vicky Rifai Adriansyah1, Sri Alem Br Sembiring, Rutmika L Simanullang, Hagata Fikasani, Desi Melince Purba, Rachel Meilisa Angelina Nadeak, Bella Selvia Hutabarat und Wahyu Kurniawan. „Animal Medicine in Medical Practice in Batak Toba Tribe“. Indonesian Journal of Medical Anthropology 4, Nr. 2 (03.10.2023): 61–65. http://dx.doi.org/10.32734/ijma.v4i2.12303.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This article explains how traditional medicine, especially those that use animals in traditional medicine facilities of the Batak tribe, Animal medicine is a medical practice carried out by means of animals as mediators or as herbs for consumption in curing infectious diseases. Diseases that can be cured by the use of this animal also vary from naturalistic diseases such as typhus, toothache, and ulcers to diseases such as gadam. This paper focuses on the Toba Batak tribe with data collection techniques in the form of primary data in the form of interviews and also through direct experience of the author and secondary data in the form of literature reviews by reviewing written writings from online databases. Research was conducted on Batak people and the slap animals that are often used for treatment. From the results of research, it is known that, until now, these treatment activities still exist despite modern medicine.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
35

Simatupang, Oktolina, Lusiana Andriani Lubis und Haris Wijaya. „Gaya Berkomunikasi Dan Adaptasi Budaya Mahasiswa Batak di Yogyakarta“. Jurnal ASPIKOM 2, Nr. 5 (17.07.2015): 314. http://dx.doi.org/10.24329/aspikom.v2i5.84.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This research aims to understand communication style and cultural adaptation of Bataknese students from North Sumatera studying at Institut Seni Indonesia Yogyakarta using theories of intercultural communication, communication style and adaptation. This research employs qualitative descriptive method. Data were collected through in-depth interview and observation among ten Bataknese students from North Sumatera studying at Institut Seni Indonesia Yogyakarta. The informants are students who went to primary level to high school in North Sumatera province. Data were analyzed by data processing, categorization and data interpretation. The result shows that most of informants speak directly and explicitly. It means that their communication style tends to be low-context communication. They also experienced culture shock in process of cultural adaptation. Overall, informants are able to adapt well in Yogyakarta’s environment. Their openness and willingness to adapt with a new culture help them to be comfort in new environment.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
36

Sari, Novita, und Sukri Hidayati. „Hak Waris Perempuan dalam Adat Batak Pasca Berlakunya Yurisprudensi MA No. 03/Yur/Pdt/2018“. Journal of Law, Society, and Islamic Civilization 10, Nr. 1 (29.04.2022): 48. http://dx.doi.org/10.20961/jolsic.v10i1.57629.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
National law is developed and adopted through existing laws in society to ensure that the applicable laws in Indonesia are in accordance with the interests and are intended to accommodate the multicultural conditions of Indonesia. This causes plurality in inheritance law in Indonesia because of the condition of Indonesia which has a variety of cultures. One of the people who live in Indonesia is the Batak community. The Batak community adheres to a patrilineal system. The patrilineal system is a system that still refers to gender differences where the legal heirs are male and female heirs who are only considered as 'enjoyers' of their husband's property. This means that the practice that only boys have the right to become heirs has been going on for generations among the Batak people and women are not entitled to family inheritance. However, with the enactment of Jurisprudence No. 03/Yur/Pdt/2018, this patrilineal practice is threatened with change. This is because the jurisprudence raises the issue of equal rights between men and women. Both are seen as equal in the eyes of the law and have a strong <em>legal standing </em>to claim and obtain inheritance. Therefore, this study aims to determine the inheritance rights of women in Batak customs after the enactment of Jurisprudence No. 03/Yur/Pdt/2018. This research is a descriptive analytical research. The author attempts to describe and provide an overview of the inheritance rights of women in Batak customs after the enactment of Jurisprudence No. 03/Yur/Pdt/2018 by examining the data obtained through literature studies originating from primary, secondary, and tertiary legal sources. The results of this study indicate that customary law in the Batak community has developed towards granting equal rights between girls and boys in relation to being the heirs or successors of the family.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
37

Andry, Andry. „KEPUTUSAN PETANI MENGADOPSI BENIH PADI HASIL IRADIASI BATAN“. Societa: Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis 7, Nr. 1 (16.10.2018): 31. http://dx.doi.org/10.32502/jsct.v7i1.1134.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRACTThe purpose of this study: 1). To find out the consideration of farmers to adopting irradiated rice seeds. 2). To find out the production and benefits of rice farmers who use irradiated seeds. 3). To analyze differences in the level of production and profits of farmers who use irradiated seeds. 4). To analyze what factors influence the decision of farmers to use irradiated seeds. This study uses primary and secondary data types. Primary data collection techniques were obtained through interviews with respondents. The analysis used is descriptive analysis, different test and logit regression. The results of this study are: 1). The consideration in adopting irradiated rice seeds from the knowledge side of the respondents stated that 86,7% of respondents knew very well about the seeds produced by iriadiasi, on the respondents' attitude towards the seeds produced by iriadiasi showed that 60% of respondents responded very well, then from the availability of 60% seeds stated that the rice seeds produced by iriadiasi were very available, while for purchasing power 93% stated that the purchasing power was quite high in using seeds produced by BATAN iriadiation. 2) Production and profits of farmers who use seeds are higher than non-average, with an average production of 3.184 kg and a profit of Rp. 13.040.006 per hectare, while the average production of non-best varieties is 2,752 kg with a profit of Rp. 9.550.654 per hectare. 3). Significantly the average production of farmers who use the best seeds is significantly different than the average non-best varieties. The average profit of farmers who use bestari varieties is significantly different compared to non bestari. 4). The attitudes and availability of seeds significantly influence the decision of farmers in adopting irradiated varieties (Bestari).ABSTRAKTujuan dari penelitian ini : 1). Untuk mengetahui pertimbangan petani mengadopsi benih padi hasil iradiasi. 2). Untuk mengetahui produksi dan keuntungan petani padi yang menggunakan benih hasil iradiasi. 3). Untuk menganalisis perbedaan tingkat produksi dan keuntungan petani yang menggunakan benih hasil iradiasi. 4). Untuk menganalisis Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keputusan petani menggunakan benih hasil iradiasi. Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data primer diperoleh melalui Wawancara dengan responden. Analisis yang digunakan yakni analisis deskriptif, uji beda dan regresi logit. Hasil dari penelitian ini yakni: 1). Pertimbangan dalam mengadopsi benih padi hasil iradiasi dari sisi pengetahuan responden menyatakan bahwa 86,7% responden sangat tahu akan benih hasil iriadiasi, pada sisi sikap responden terhadap benih hasil iriadiasi menunjukkan bahwa 60% responden merespon dengan sangat baik, selanjutnya dari sisi ketersedian benih 60% menyatakan bahwa benih padi hasil iriadiasi sangat tersedia, sementar itu untuk daya beli 93% menyatakan daya beli cukup tinggi dalam menggunakan benih hasil iriadiasi BATAN. 2). Produksi dan keuntungan petani yang menggunakan benih bestari lebih tinggi dibandingkan non bestari rata-rata produksi bestari 3.184 kg dan keuntungan Rp. 13.040.006 per hektar, sedangakan rata-rata produksi varietas non bestari 2.752 kg dengan keuntungan Rp. 9.550.654 per hektar. 3). Secara signifikan rata-rata produksi petani yang menggunakan benih bestari berbeda nyata dibandingkan rata-rata varietas non bestari. Rata-rata keuntungan petani yang menggunakan varietas bestari berbeda nyata dibandingkan non bestari. 4). Sikap dan ketersedian benih berpengaruh nyata terhadap keputusan petani dalam mengadopsi varietas hasil iradiasi (Bestari).
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
38

Muttaqin, Ikhwan, Vera Methalina Afma und Bambang Wahyu Widodo. „DESAIN ALAT SORTIR TELUR IKAN GURAMI YANG MATI MENGGUNAKAN METODE QUALITI FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGURANGI KERUSAKAN TELUR (STUDY KASUS DI UKM AMIRA FISH)“. PROFISIENSI: Jurnal Program Studi Teknik Industri 8, Nr. 1 (30.07.2020): 64–70. http://dx.doi.org/10.33373/profis.v8i1.2565.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Usaha kecil menengah (UKM) dari waktu kewaktu mengalami perkembangan yang cukup pesat. Di kota Batam sangat jarang ditemui Ikan Gurami, hanya pasar tertentu atau toserba, tertentu yang menjual Ikan Gurami. Hal inilah yang menginspirasi seorang Bapak yang bernama Pak Mu’it pemilik UKM AMIRA FISH. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas telur ikan gurami yaitu pada proses penyortiran dengan menggunakan alat yang kurang tepat yaitu sendok makan, hal tersebut dapat mempengaruhi pada saat penyortiran karena guncangan air dan terkontaminasinya air yang dapat mempengaruhi kualitas telur sehingga banyak telur ikan yang mati. Desain alat sortir telur ikan gurami menggunakan metode QFD dilakukan karena, QFD dapat membuat produk berdasarkan keinginan serta kebutuhan para pengguna. Perancangan produk dengan metode QFD membutuhkan customer voices untuk menyusun matriks pada House of Quality. Kebutuhan primer bagi para pengguna yang didapat dari customer voices ini intinya akan akan dijadikan dasar untuk mendesain dan membuat alat sortir telur ikan gurami. Setelah melakukan desain, alat sortir telur ikan gurami kemudian di desain lagi menggunakan software solid works. Alat sortir telur ikan gurami ini diharapkan mampu untuk mengurangi kerusakan pada proses penyortiran telur ikan gurami menjadi 10.5% dari alat yang sebelumnya yaitu 29%.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
39

Omik, Rosmilianti. „EFEKTIVITAS PENERAPAN SANKSI ADMINISTRATIF TERHADAP PELAKU USAHA KULINER PELANGGAR PROTOKOL KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA BATAM“. Jurnal Hukum Samudra Keadilan 17, Nr. 2 (12.08.2022): 172–92. http://dx.doi.org/10.33059/jhsk.v17i2.5614.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Latar Belakang, Hukum merupakan petunjuk hidup, yang memberi suatu pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Pergaulan hidup dalam kehidupan masyarakat harus teratur yang artinya sesuatu dari hukum yang terlihat dari luar, akan tetapi hukum juga dikelompokkan dalam suatu sistem yang disusun secara sengaja dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan Pemerintah Kota Batam terus menyoroti ketidakdisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 yang selanjutnya disebut Satgas Covid-19, namun tidak lepas dari perilaku masyarakat Kota Batam yang belum atau tidak disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.metode penelitian, Bagaimana Efektivitas Penerapan Sanksi Administratif Terhadap Pelaku Usaha Kuliner Pelanggar Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Berdasarkan Peraturan Walikota Batam Nomor 49 Tahun 2020 di Kota Batam?Apa Saja Hambatan Dalam Penerapan Sanksi Administratif Terhadap Pelaku Usaha Kuliner Pelanggar Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Berdasarkan Peraturan Walikota Batam Nomor 49 Tahun 2020 di Kota Batam?Bagaimana Solusi Dalam Penerapan Sanksi Administratif Terhadap Pelaku Usaha Kuliner Pelanggar Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Berdasarkan Peraturan Walikota Batam Nomor 49 Tahun 2020 di Kota Batam. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan penelitian yuridis empiris. Data yang digunakan ada data primer dan data sekunder, data primer didapatkan dari wawancara kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam selaku tim pelaksana Satuan Tugas Covid-19 Kota Batam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas penerapan sanksi administratif pelaku usaha kuliner yang melanggkar protokol kesehatan di masa pandemi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:hukum,penegak hukum,sanksi biaya administratif dan masyarakat. Kata Kunci: sanksi administratif,pelaku usaha kuliner,covid 19.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
40

Riawan, Weldy Anugra. „Kualitas Pelayanan Waktu Tunggu Bus Trans Batam di Kawasan Batam Center“. Jurnal Transportasi Multimoda 21, Nr. 1 (04.01.2024): 1–13. http://dx.doi.org/10.25104/mtm.v21i1.2300.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kinerja operasional Trans Batam di kawasan Batam Center masih tergolong rendah, salah satunya pada aspek waktu tunggu bus. Waktu tunggu tersebut dipengaruhi oleh time headway yang masih terlalu jauh dan terdapat faktor eksternal di luar kendali pengelola Trans Batam yang dapat memengaruhi keterlambatan waktu tiba bus yang terkait aspek keruangan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas pelayanan waktu tunggu Trans Batam berdasarkan persepsi pengguna sehingga dapat diketahui prioritas perbaikan pelayanan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan alat analisis, yaitu uji validitas dan reliabilitas, distribusi frekuensi, pembobotan skala Likert, dan Importance-Performance Analysis (IPA). Metode pengumpulan data meliputi data primer berupa kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan, serta data sekunder berupa dokumentasi dan survei instansional. Metode penarikan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling untuk pemilihan narasumber atau informan, sedangkan metode accidental sampling dilakukan untuk pemilihan responden melalui kuesioner yang disebarkan ke pengguna Trans Batam di kawasan Batam Center. Hasil analisis menunjukkan waktu tunggu bus yang lama dipengaruhi pula oleh aspek keruangan, yaitu pola ruang atau karakteristik penggunaan lahan eksisting yang memicu terjadinya bangkitan dan tarikan lalu lintas yang tinggi sehingga membuat terjadinya kepadatan lalu lintas / kemacetan pada jalur bus yang masih menyatu dengan kendaraan lain. Kondisi struktur ruang atau jaringan jalan juga memengaruhi waktu tunggu bus, seperti adanya kemacetan pada jam-jam tertentu dan perbaikan jalan yang mengganggu bahkan pada waktu tertentu menutup akses bus menuju ke halte. Oleh karena itu, faktor penting yang mendukung strategi perbaikan pelayanan waktu tunggu Trans Batam adalah mempersingkat time headway untuk semua koridor sehingga waktu tunggu menjadi cepat, membuat jalur khusus bus, serta membangun system bus priority pada lampu lalu lintas.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
41

Rahman, Miftahur, Lestari Daswan und Munadi Idris. „Penerapan Etika Bisnis Islam pada Pedagang Batik di Pasar Grosir Batik Setono Pekalongan“. Robust: Research of Business and Economics Studies 2, Nr. 2 (21.11.2022): 127. http://dx.doi.org/10.31332/robust.v2i2.5290.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The research entitled "Application of Islamic Business Ethics to Batik Traders in Setono Batik Wholesale Market, Pekalongan" seeks to find out how to understand Islamic business ethics and implement Islamic business ethics batik traders in Setono Batik Wholesale Market, Pekalongan.The type of research used is field research with qualitative methods carried out by descriptive analysis. Furthermore, the research approach used includes normative theological, sociological, and phenomenological approaches. With data sources divided into two, namely primary data and secondary data, for primary data sources obtained through traders and/or buyers, secondary data sources obtained from various literature relevant to the research discussion. Data collection methods include observation, interviews, and documentation; then, the collected data is analyzed through data reduction, data singing, and then concluding.The research results, first that most batik traders in the Setono wholesale market have understood Islamic business ethics as exemplified by the Prophet Muhammad in trading. However, some do not know about business ethics. There are still those who do not understand Islamic business ethics. The informants' lack of understanding, namely the term business ethics is the concept of theory, especially for low-educated informants. Second, the application of Islamic business ethics, as exemplified by Rasullullah SAW, namely Siddiq, Amanah, Fathanah, and Tabliq, has been implemented and applied by most batik traders in the Setono wholesale market. Some traders are reluctant to use Islamic business ethics because they are already accustomed to a trading system that is only concerned with a profit or world profits without seeking blessings and the afterlife from doing business.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
42

Mukaddas, Jamal. „ANALISIS PENENTUAN TITIK KARTOMETRIK ANTAR BATAS WILAYAH KECAMATAN KONAWE DAN KECAMATAN UEPAI KABUPATEN KONAWE“. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, dan Pendidikan 1, Nr. 6 (20.04.2022): 805–12. http://dx.doi.org/10.54443/sibatik.v1i6.97.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Analisis Penentuan Titik Kartometrik Antar Batas Wilayah Kecamatan Konawe Dan Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe Seringnya terjadi konflik permasalahan batas wilayah antar masyarakat Kecamatan Konawe dan Kecamatan Uepai karna batas wilayah, yang digunakan yaitu batas alam sungai konaweha yang dimana sungai tersebut sering bergeser. Tujuan Penelitian ini Untuk menentukan Titik Batas Kartometrik di antar dua Kecamatan Konawe dan Uepai Kabupaten Konawe dan untuk membuat Batas Wilayah Kecamatan Konawe dan Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe Menggunakan Metode Kartometrik Berdasarkan permendagri No. 45 Tahun 2016. Pengumpulan Data dilakukan dengan Teknik pengumpulan Data Primer dan pengumpulan Data Sekunder. Sarana pengumpulan data melakukan Survei Lapangan, dibantu dengan Observasi dan Wawancara yang Partisipatif Analisis Spasial. Setelah dilakukan Analisis pada penelitian ini maka Analisis Penentuan Titik Kartometrik Antar Batas Wilayah Kecamatan Konawe dan Kecamatan Uepai. Penentuan Titik Kartometrik menghasilkan 30 Titik Kartometrik dalam satu Segmen Batas yaitu batas yang ada dipeta tersebut.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
43

Munarni, Munarni. „PERSEPSI MASYARAKAT BATAK TOBA TENTANG PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA DI LINGKUNGAN PARPAREAN III KELURAHAN PARPAREAN III KECAMATAN PORSEA KABUPATEN TOBA TAHUN 2020“. Indonesian Trust Health Journal 4, Nr. 1 (30.04.2021): 425–29. http://dx.doi.org/10.37104/ithj.v4i1.71.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Sex education is a clear and correct information regarding the issue of human sexuality, which includes the occurrence of conception, pregnancy, sexual behavior, sexual relations and health, psychological and social aspects. The issue of sexual education provided should be related to the norms prevailing in society, what is prohibited, what is legal and how to do it without violating the rules that apply in society. This study aims to determine the perception of the Batak Toba community about sex education for adolescents in the Parparean III environment, Parparean III Village. This research is descriptive using primary data obtained through a questionnaire. The sample in this study was the Batak Toba people who had teenagers who were obtained using a total sampling technique. From the results of this study obtained data, respondents who have positive perceptions as many as 43 people (81.1%) and negative 10 people (18.9%). Given the importance of sex education for adolescents, it is necessary to coordinate between the government, health workers and the community to unifying perceptions about sex education so that adolescents get clear and correct information about sexuality to improve their reproductive health. Abstrak Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar, yang meliputi terjadinya pembuahan, kehamilan, tingkah laku seksual, hubungan seksual dan aspek-aspek kesehatan, kejiwaaan dan kemasyarakatan. Masalah pendidikan seksual yang diberikan sepatutnya berkaitan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, apa yang dilarang, apa yang dilazimkan dan bagaimana melakukannya tanpa melanggar aturan-aturan yang berlaku di masyarakat. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui persepsi masyarakat Batak Toba tentang pendidikan seks bagi remaja di Lingkungan Parparean III Kelurahan Parparean III. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapat melalui kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Batak Toba yang memiliki remaja yang didapat menggunakan teknik total sampling. Dari hasil penelitian ini didapat data, responden yang memiliki persepsi positif sebanyak 43 orang (81,1%) dan negatif 10 orang (18,9%).Mengingat pentingnya pendidikan seks bagi remaja, perlu adanya koordinasi antara pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat untuk menyatukan persepsi mengenai pendidikan seks agar remaja mendapatkan informasi yang jelas dan benar mengenai seksualitas untuk meningkatan kesehatan reproduksinya.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
44

Muhammad, Zaenuddin. „STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI KOTA BATAM“. Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan 5, Nr. 1 (28.03.2023): 11–22. http://dx.doi.org/10.29303/e-jep.v5i1.71.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Batam telah menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Sejak dibangun pada tahun 1970-an oleh Otorita Batam (saat ini bernama BP Batam), Pulau Batam telah berkembang dan memiliki berbagai keunggulan secara ekonomi. Titik awal permasalahan krusial yang dihadapi Kota Batam adalah sejak diterapkannya otonomi daerah di Batam. Kehadiran Pemerintah Kota Batam pada tahun 2000 sebagai pelaksana otonomi daerah dan memiliki kedudukan hukum dan politik yang sangat kuat, memunculkan fakta munculnya dualisme kelembagaan dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam yang telah hadir sejak tahun 1970-an. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran apa saja permasalahan yang dihadapi oleh Kota Batam terkini dan alternatif solusi kebijakan apa yang dapat diterapkan di Batam. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif, selain menggunakan data sekunder, juga menggali sumber data primer dengan cara melakukan survei dan wawancara langsung dari berbagai narasumber di Batam yang dianggap expert, memahami dan/atau sebagai pelaku kebijakan di Batam. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa permasalahan utama yang dihadapi oleh Kota Batam secara berurutan adalah adanya dualisme kelembagaan dan/atau kewenagan antara Pemerintah Kota Batam dan Badan Pengusahaan Batam, makin menurunnya investasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi di Batam, masalah pengangguran, adanya ketidakpastian hukum dikarenakan sering terjadinya pergantian kebijakan di Batam, masalah perburuhan, penurunan daya saing Batam, dan permasalahan sosial di Batam. Selain itu, dari hasil penelitian juga memunculkan beberapa alternatif kebijakan yang dapat diterapkan di Batam, antara lain dipertahankan kebijakan Free Trade Zone (FTZ) di Batam, penerapan kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, dan menerapkan otonomi khusus di Batam.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
45

Hendrik Gomulya. „Dampak Kepemimpinan Bapak Rohani Yang Berintegritas, Kemurnian Hati, Ketulusan Hati, Kualitas Dan Loyalitas Di Jemaat Sinar Holy Glory Church Makassar“. Coram Mundo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 5, Nr. 1 (08.02.2023): 01–17. http://dx.doi.org/10.55606/corammundo.v5i1.55.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Sebagai seorang bapak rohani, yang tugasnya membantu jiwa-jiwa, harus memiliki syarat-syarat khusus, antara lain: dia harus sudah pernah memiliki bergulatan rohani dan pergulatan batin dan mampu menyelesaikannya, memiliki niat murni mencintai keselamatan jiwa-jiwa dan pengalaman penyangkalan diri yang kuat, mampu berdiskresio dengan baik, menjadi orangnya Tuhan, dan seorang pendoa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan metode survey yaitu metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan tertulis. Data primer diperoleh dari jawaban responden terhadap item-item pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner terkait dengan pengaruh Kepemimpinan bapak rohani yang berintegritas, murni hatinya, tulus hatinya, kualitas para pekerja dan loyalitas atau kesetiaan jemaat terhadap gereja lokal Sinar Holy Glory Church Makassar Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Kepemimpinan bapak rohani. Sedangkan variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah Integritas, Kemurnian Hati, Ketulusan Hati, Kualitas para pekerja dan Loyalitas/ Kesetiaan. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa Loyalitas / Kesetiaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepemimpinan Bapa Rohani Di Sinar Holy Glory Church Makassar. H1 diterima yang berarti variabel Integritas mempunyai pengaruh secara individual terhadap Kepemimpinan Bapak Rohani di Jemaat Sinar Holy Glory Church di Kota Makassar, H2 diterima yang berarti variabel Kemurnian Hati mempunyai pengaruh secara individual Kepemimpinan Bapak Rohani di Jemaat Sinar Holy Glory Church di Kota Makassar, H3 diterima yang berarti variabel Ketulusan Hati mempunyai pengaruh secara individual terhadap Kepemimpinan Bapak Rohani di Jemaat Sinar Holy Glory Church di Kota Makassar, H4 ditolak yang berarti variabel Kualitas tidak mempunyai pengaruh signifikan secara individual terhadap Kepemimpinan Bapak Rohani di Jemaat Sinar Holy Glory Church di Kota Makassar, H5 ditolak yang berarti variabel Loyalitas/Kesetiaan tidak mempunyai pengaruh signifikan secara individual terhadap Kepemimpinan Bapak Rohani di Jemaat Sinar Holy Glory Church di Kota Makassar.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
46

Tjendera, Mariaman, Suryanti und Wyndha Amalia Pertiwi Tarigan. „Hubungan Kelebihan Berat Badan dengan Dysmenorrhea Primer pada Mahasiswi Universitas Batam Fakultas Kedokteran“. Zona Kedokteran: Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Batam 11, Nr. 3 (13.09.2021): 142–51. http://dx.doi.org/10.37776/zked.v11i3.939.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Latar Belakang: saat menstruasi dapat terjadi gangguan, gangguan yang paling sering terjadi yaitu nyeri haid atau dysmenorrhea. Dysmenorrhea primer dapat menyebabkan gangguan fisik tanpa adanya gangguan ginekologis di organ genitalia. Faktor yang diduga berhubungan dengan kejadian dysmenorrhea primer adalah kelebihan berat badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelebihan berat badan dengan dysmenorrhea primer pada mahasiswi Universitas Batam Fakultas Kedokteran Angkatan 2021. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Batam pada Maret 2021. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling dengan jumlah sampel 67 Mahasiswi. Analisis data yang digunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil: Hasil analisis Chi-Square untuk hubungan kelebihan berat badan dengan dysmenorrhea primer diperoleh (p kurang dari 0,05) yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat hubungan antara kelebihan berat badan dengan dysmenorrhea primer pada mahasiswi Universitas Batam Fakultas Kedokteran Angkatan 2021.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
47

Santoso, Gempur, und Prihono. „Muscoluskeletal Disorder (MSDs) on Worker Batik Tulis“. Tibuana 4, Nr. 02 (31.07.2021): 99–103. http://dx.doi.org/10.36456/tibuana.4.02.4008.99-103.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Home indutri batik tulis Jetis, kabupaten Sidoarjo yang merupakan beberapa home industry batik. Tenaga kerja membatik masih mengalami keluhan rasa sakit pada otot tulang rangka pada lengan. Keluhan itu biasa disebut muscoluskeletal disorder (MSDs). Penelitian ini dilakukan pada 15 orang tenaga kerja membatik. Hal tu sebagai besar populasi sekaligus besar sampel peneltian ini. Data primer diambil menggukan angket. Data sekunder diambail melalui wawancara dan observasi. Data primer dianalisis secara deskriptif kualitatif komparatif. Kesimpulan, bahwa keluhan rasa sakit dominan rasa sakit pada lengan atas kanan tenaga kerja membatik sebesar (53,3 %), keluhan rasa sakit itu merupakan musculuskeletal disorder pada lengan atas kanan yang belum menggunakan alat membatik ergonomis. Saran, perlu dibuatkan dengan merancang ulang (redesain) alat membatik berupa canting yang sesuai antropometri tangan dan lengan kanan pembantik. Hal itu agar MSDs lengan atas kanan pembatik menjadi nyaman atau tidak mengeluh rasa sakit.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
48

Sitompul, Roswita. „Implementasi Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 dalam Pemberian Dekke Simudur Udur Erat pada Masyarat Batak Toba“. JURNAL MERCATORIA 13, Nr. 1 (27.06.2020): 46–61. http://dx.doi.org/10.31289/mercatoria.v13i1.3644.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Marriage is away for humans to developing off spring, there fore important thing is that marriage is regulated by the state, religion and customs. In Batak custom marriageis legal if it is done according toreligionthen the marriageis considered invalid, and peoplewho do marriage like this may not take partin any traditional ceremonies. This reseach is an exploratory study using primer and secondary data, the data collection is done by interviews, questionnaries andobservations the data coollectedis evaluatedqualitativelyand quantitatively so based on theabove datait canbe concluded that the batak toba people in Medan still do traditional marriage such giving “dekke si mudur udur” give to hula- hula. Hula-hula will give good words of blesssingor advise for the bride’s life in the future.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
49

Dewi, Meira Parma, und Yenni Kurniawati. „Workshop on Using Microsoft Excel for Processing Student’s Mark for Primary School’s Teacher“. Pelita Eksakta 1, Nr. 1 (08.03.2018): 47. http://dx.doi.org/10.24036/pelitaeksakta/vol1-iss1/14.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Selama ini dalam mengolah nilai siswa menggunakan cara manual mengakibatkan pekerjaan menjadi sulit dan tidak efisien dalam waktu. Dalam penggunaan program Microsoft Office Excel ini diharapkan mampu memberikan kemudahan dalam menghitung ataupun mengolah nilai rapor siswa, baik untuk bapak dan ibu guru maupun wali kelas. Dalam penggunaan program Office Excel ini maka bapak dan ibu guru serta wali kelas menjadi mudah dalam mengolah nilai setiap mata pelajaran tanpa harus menunggu bantuan dalam pengolahan nilai. Diadakannya pelatihan ini maka bapak dan ibu guru di SDN 16 AIR TAWAR TIMUR PADANG terampil dalam mengoperasikan salah satu program aplikasi yaitu Microsoft Office Excel dalam menghitung nilai siswa ataupun pengolahan yang digunakan untuk nilai rapor.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
50

Hendri Hermawan Adinugraha, Asih Maisaroh und Rifqi Hidayatullah. „Analisis Steategi Pemasaran Melalui Digital Marketing Dalam Meningkatkan Omzet Penjualan Batik (Studi Kasus Buaran Batik Center Pekalongan)“. Teknik: Jurnal Ilmu Teknik dan Informatika 1, Nr. 2 (10.01.2022): 77–85. http://dx.doi.org/10.51903/teknik.v1i2.67.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Perkembangan teknologi pada zaman modern ini sangat begitu pesat. Informasi dengan begitu mudahnya dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat melalui internet. Pada penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan jenis penelitian field research (penelitian lapangan) yaitu penelitian yang datanya dilakukan di lapangan. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan data sekunder, dimana sumber primer didapat dari observasi dan wawancara dengan para pedagang di BBC, sementara sumber sekunder didapat dari jurnal, buku serta sumber referensi yang lainnya. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa hampir sebagian besar dari pedagang yang ada di pasar Batik Buaran Center (BBC) melakukan pemasaran melalui digital marketing baik itu melalui Facebook, Telegram, maupun E-Commers yang ada. Akan tetapi ada sebagian kecil juga para pedagang yang masih melakukan strategi pemasaranya secara konvensional dan masih mengandalkan para pengunjung maupun pembeli datang langsung ke tempat BBC. Omzet pendapatan maupun penjualan para pedagang juga sangat terasa penurunannya, terutama dari segi penjualan secara offline yang mengandalkan pengunjung dating, dari segi digital marketing mengalami sedikit penurunan yang tidak signifikan. Pemasaran melalui digital marketing yang membuat para pedagang masih tetap bertahan hingga sekarang dan menopang perekonomian dalam usaha batik di Pekalongan.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie