Auswahl der wissenschaftlichen Literatur zum Thema „Bangla kabya“

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Machen Sie sich mit den Listen der aktuellen Artikel, Bücher, Dissertationen, Berichten und anderer wissenschaftlichen Quellen zum Thema "Bangla kabya" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Zeitschriftenartikel zum Thema "Bangla kabya"

1

Rusman, Rusman, und Emi Heningsih. „MAKNA TRADISI BUDAYA NGANGGUNG DI KABUPATEN BANGKA (STUDI PADA DESA KEMUJA KECAMATAN MENDOBARAT DALAM PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW)“. Studia Komunika: Jurnal Ilmu Komunikasi 2, Nr. 2 (10.12.2019): 43–62. http://dx.doi.org/10.47995/jik.v2i2.27.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Setiap suku bangsa memiliki kebudayaan masing-masing yang berbeda antara budaya yang satu dengan yang lain. Kebudayaan tidak akan ada tanpa adanya kehidupan manusia, yang selalu berhubungan satu sama lain. Proses pembentukan kebudayaan punmembutuhkan waktu yang lama, hal itu menyangkut suatu kebiasaan, baik komunikasi, tindakan atau hasil karya manusia yang menciptakan berbagai adat-istiadat, nilai-nilai atau aturan sosial yang hingga saat ini masih dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan masyarakat yang kaya akan budaya. Masih banyaknya masyarakat Bangka ini tidak memahami tradisi budaya Nganggung, padahal jika diteliti lebih dalam lagi tradisi ini sangat besar perannya dengan status keIslaman di pulau Bangka sampai saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna tradisi budaya Nganggung di Kabupaten Bangka (Studi pada Desa Kemuja kecamatan Mendobarat dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW)
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Tarsinih, Eny. „PEMERTAHANAN BUDAYA BANGSA MELALUI NASKAH “GUGUR” KARYA WS. RENDRA DAN “GANDRUNG KAPILAYU” KARYAAHMAD SYUBBANUDDIN ALWY“. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia 2, Nr. 2 (01.03.2017): 48–54. http://dx.doi.org/10.31943/bi.v2i2.40.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Masalah utama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan sebetulnya terletak pada identitas kebangsaan. Arus globalisasi yang semakin tajam, akan mengikis budaya bangsa kalau tidak dipertahankan, khususnya budaya lokal. Fenomena-fenomena yang terjadi, banyak generasi penerus yang menirukan adat budaya bangsa lain. Misalnya tari-tarian modern, musik modern, sastra modern, bahkan lebih bangga menggunakan bahasa yang kebarat-baratan. Hal ini perlu diwaspadai supaya budaya bangsa tidak semakin terkikis. Salah satunya dengan cara memperkenalkan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah di sekolah-sekolah. Beberapa hal yang termasuk sastra Indonesia dan sastra daerah adalah puisi, prosa, drama, dan cerita rakyat. Penulis mencoba mengemukakan pemertahanan budaya bangsa melalui sastra Indonesia dan sastra daerah. Hal ini dilakukan dalam usaha menanamkan nilai-nilai religius, moral, dan kebangsaan yang terkandung dalam sastra Indonesia dan sastra daerah. Penanaman nilai-nilai moral kepada peserta didik ini diharapkan mampu mengikis budaya asing yang kian mewabah di negara kita.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Alaini, Nining Nur. „PERANG CINE: CARA PANDANG ETNIS SASAK YANG TERCERMIN DALAM FOLKLOR LISANNYA“. MABASAN 7, Nr. 1 (26.01.2019): 17–23. http://dx.doi.org/10.26499/mab.v7i1.169.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Karya sastra diciptakan bukan hanya demi karya sastra itu sendiri, tetapi digunakan untuk berbagai tujuan yang dikehendaki manusia, memberi sugesti, sindiran, kritik, pendidikan, dan lain-lain. Karya sastra merupakan sebuah fakta yang terlahir sebagai bagian dari berbagai permasalahan dan situasi kongkret yang dihadapi manusia. Melalui karya sastra, proses pewarisan nilai moral dan karakter kelompoknya biasanya dilakukan. Salah satu wujud sastra yang berkembang dalam masyarakat adalah sastra lisan. Lombok, wilayah asal suku Sasak, merupakan wilayah yang sangat kaya dengan sastra lisan, yang salah satunya berwujud nyanyian rakyat. Dengan mengkaji sastra lisannya yang merupakan bagian dari kebudayaan mereka, akan dapat diungkapkan sikap, perbuatan, pikiran, perasaan, kepercayaan, dan cita-cita etnis Sasak yang merupakan salah satu unsur identitas bangsa Indonesia yang sangat berharga. Salah satu nyanyian rakyat Sasak yang sarat dengan nilai-nilai yang layak diwariskan guna mereka ulang identitas bangsa adalah “Perang Cine”. Kearifan lokal yang merupakan salah satu identitas bangsa ini tidak selayaknya dibiarkan hilang seiring dengan menghilangnya dendangan nyanyian rakyat “Perang Cine” dari pendengaran kita. Kajian ini mencoba menggali kembali kearifan lokal yang terkandung dalam nyanyian rakyat Sasak “Perang Cine”.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Permatasari, Nur Endah. „Penanaman Nilai Nasionalisme Melalui Kepedulian Lingkungan Alam dalam Novel Si Anak Pemberani Karya Tere Liye“. Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra 12, Nr. 1 (03.05.2021): 14–24. http://dx.doi.org/10.31503/madah.v12i1.299.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan (1) wujud nilai nasionalisme dalam novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye, (2) relevansi novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA/MA. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Data dan sumber data penelitian ini berupa novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye dan sumber buku referensi maupun artikel-artikel yang mendukung dan menunjang permasalahan penelitian. Teknik penelitian menggunakan teknik pustaka, teknik simak, dan teknik catat. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis data interaktif, yaitu mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye mengandung: (1) tiga prinsip nasionalisme, meliputi: a) kesatuan wilayah tanah air, bangsa, bahasa, ideologi, aturan negara, sistem politik, sistem ekonomi, sisten keamanan, dan kebijakan kebudayaan, b) mempunyai harga diri, perasaan bangga dan sayang terhadap identitas bangsa, dan c) berprestasi: cita-cita untuk menciptakan kesejahteraan, kebesaran, dan kemuliaan bangsa, (2) novel ini relevan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA/MA pada KI 2 (sikap). Kata kunci: Nasionalisme, Lingkungan Alam, Novel
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Widyaningrum, Rosfida Ariana, Khamdun Khamdun und Ela Anggraini. „Nilai Karakter Cinta Tanah Air Dalam Film "Tanah Surga Katanya" Sebagai Pendidikan Anak Sekolah Dasar“. Jurnal Prasasti Ilmu 3, Nr. 1 (30.03.2023): 37–45. http://dx.doi.org/10.24176/jpi.v3i1.8631.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud nilai karakter cinta tanah air dalam film “Tanah Surga Katanya” untuk anak Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, dokumentasi dan analisis isi (Content analysis). Langkah analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya wujud nilai karakter cinta tanah air pada film “Tanah Surga Katanya” yang dapat terwujud dalam beberapa indikator, yaitu antara lain menanamkan nasionalisme dan persatuan dan kesatuan bangsa, menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, memajang bendera Indonesia, Pancasila, gambar presiden serta simbol negara lainnya, bangga dengan karya bangsa, dan melestarikan seni dan budaya bangsa.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Vatin, Nurva Dillatul, und Sartana Sartana. „Apa yang Menjadikan Remaja Indonesia Bangga Terhadap Bangsanya?“ Jurnal Ilmu Perilaku 7, Nr. 1 (31.08.2023): 1. http://dx.doi.org/10.25077/jip.7.1.1-23.2023.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kebanggaan seseorang terhadap bangsanya merupakan pilar utama penopang keberadaan dan keberlangsungan negara tersebut. Anak-anak muda Indonesia yang tumbuh di era demokrasi digital cenderung mengembangkan identitas nasional dan sumber kebanggaan nasional yang khas dibanding generasi sebelumnya. Sayangnya, sejauh ini, berbagai hal yang menjadi sumber rasa bangga pemuda Indonesia terhadap bangsanya tersebut masih jarang dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap berbagai hal yang menjadi sumber kebanggaan nasional remaja di Indonesia. Sekitar 385 responden (usia 18 – 21 tahun) yang terdiri dari 313 perempuan dan 72 laki-laki terlibat dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terbuka berisi satu pertanyaan, “Apa yang membuat Anda merasa bangga sebagai warga negara Indonesia?”. Kuesioner tersebut disebarkan secara daring di berbagai media sosial. Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa remaja Indonesia bangga terhadap bangsanya karena keberagaman budaya, suku bangsa, bahasa, agama dan kuliner di Indonesia, sumber daya alamnya yang kaya dan indah, serta iklim Indonesia yang baik. Selain itu, remaja Indonesia juga bangga dengan kualitas dan karakter orang Indonesia, serta sejarah dan perjuangan pahlawan. Berbagai prestasi yang dicapai oleh bangsa Indonesia juga menjadi sumber kebanggaan lain remaja Indonesia. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa sumber kebanggaan nasional remaja Indonesia lebih pada hal-hal yang sifatnya terberi daripada sesuatu yang dicapai bangsa Indonesia. Kata kunci: Remaja, Kebanggaan Nasional, Identitas Nasional, Keberagaman, Orang Indonesia.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

N.P.P. Tresnayani, G. Artawan und I.N. Sudiana. „ANALISIS STRUKTUR PEMBANGUN DAN NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM PUISI SENANDUNG PUJA ANAK BANGSA KARYA I KOMANG WARSA, DKK“. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia 11, Nr. 2 (28.11.2022): 154–67. http://dx.doi.org/10.23887/jurnal_bahasa.v11i2.965.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini mendeskripsikan puisi Senandung Puja Anak Bangsa (I Komang Warsa, dkk.,2020) dari segi: (1) struktur pembangun, dan (2) nilai-nilai nasionalisme dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi, catat, simak. Teori yang digunakan untuk menganalisis data yakni reduksi data, klasifikasi, penyajian data, penarikan Simpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Struktur pembangun dalam puisi Senandung Puja Anak Bangsa terdiri atas struktur batin dan struktur fisik. Struktur batin pada puisi Senandung Puja Anak Bangsa karya I Komang Warsa, dkk. meliputi: tema pada puisi yakni nasionalisme, patriotisme, memudarnya rasa kemanusiaan, perjuangan, kebangsaan, dan kepahlawanan. Rasa yang diungkapkan penulis puisi yakni rasa kesedihan, marah, kagum, bahagia, bangga, serta prihatin. Nada dan suasana sebagian besar bernada marah, sedih, dan penuh semangat. Bertolak dari hal itu, suasana rasa kesal dan marah bercampur sedih. Amanat pada puisi yakni kita sebagai generasi muda saat ini, selain mengingat tentang sejarah perjuangan yang dilakukan oleh pemuda Indonesia namun harus mampu terlibat secara langsung untuk mempertahankan kemerdekaan. Selain itu, struktur fisik, meliputi: diksi terdapat pilihan kata konotasi, meliputi: “suara gemuruh menyalak” bermakna kegaduhan, “angka sakral” bermakna tahun bersejarah. Imajinasi puisi yakni imaji visual, imaji auditif, dan imaji taktil. Kata konkret yang digunakan penyair adalah menggunakan kata-kata “suara gemuruh”, dan “teriakan gema”. Bahasa figuratif yang dituangkan oleh penyair yakni gaya bahasa hiperbola, anafora, dan personifikasi. Rima puisi Senandung Puja Anak Bangsa karya I Komang Warsa, dkk. terdiri atas rima terus, rima patah, dan rima peluk. (2) Nilai-nilai nasionalisme dalam puisi ini meliputi: (a) cinta tanah air (kecintaan seseorang terhadap tanah air dengan tulus iklas dalam membela negara); (b) nilai persatuan dan kesatuan (dengan cara bersama-sama untuk memperjuangkan kemerdekaan, menjaga keutuhan negara, menyatukan raga dan jiwanya demi nusantara); (c) rela berkorban (iklas menaruhkan jiwa dan raganya demi mempertahankan Indonesia); (d) bangga menjadi bangsa Indonesia (menekankan kepada pemuda Indonesia untuk bersama-sama membanggakan negara Indonesia agar menjadi negara yang maju dan jaya; dan (e) nilai perjuangan diungkapkan oleh penyair pada puisi bahwa dalam sebuah perjuangan sudah pasti mengorbankan nyawa dan raga yang harus dipertaruhkan tanpa mengenal rasa lelah dan takut untuk membela negara.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Zulaemy, Muhammad, und Eggy Fajar Andalas. „Peradaban Melayu Kuno: Sejarah, Budaya, dan Ekonomi Serdang dalam Novel Penari Dari Serdang Karya Yudhistira ANM Massardi“. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial 4, Nr. 1 (12.04.2020): 71–83. http://dx.doi.org/10.22219/satwika.v4i1.11778.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Dalam sejarah bangsa Indonesia, peradaban Melayu menempati posisi yang penting. Berbagai bentuk kebudayaan bangsa saat ini tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sejarah peradaban Melayu. Meskipun begitu, sangat sedikit hasil penelitian yang dilakukan terhadap kebudayaan Melayu di Indonesia. Berbagai hasil penelitian yang ada lebih berpusat pada kebudayaan Jawa. Melalui novel Penari Dari Serdang, Yudhistira ANM Massardi menggambarkan peradaban yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah daerah yang bernama Serdang yang pada kenyataannya memiliki struktur sejarah yang panjang. Artikel ini bertujuan menggabarkan sejarah peradaban Melayu kuno yang tergambarkan dalam novel Penari Dari Serdang karya Yudhistira ANM Massardi. Dengan menggunakan perspektif new historicism yang menekankan pada hubungan dialektis antara aspek sejarah sebagai latar belakang terciptanya karya sastra dan teks sastra, artikel ini berpendapat bahwa karya ini menyoriti dimensi sejarah, budaya, dan ekonomi di Serdang pada masa kejayaan Melayu kuno. Berbagai gambaran yang ada di dalam novel ini memperlihatkan kesejajaran struktur dengan realitas pada dokumen-dokumen sejarah yang ada. Di sisi lain, novel ini juga memberikan kritik terhadap sikap pemerintah saat ini yang abai terhadap sejarah masa lalu yang kaya, utamanya di wilayah Serdang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Zulaemy, Muhammad, und Eggy Fajar Andalas. „Peradaban Melayu Kuno: Sejarah, Budaya, dan Ekonomi Serdang dalam Novel Penari Dari Serdang Karya Yudhistira ANM Massardi“. JURNAL SATWIKA 4, Nr. 1 (12.04.2020): 71. http://dx.doi.org/10.22219/satwika.vol4.no1.71-83.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Dalam sejarah bangsa Indonesia, peradaban Melayu menempati posisi yang penting. Berbagai bentuk kebudayaan bangsa saat ini tidak bisa dilepaskan begitu saja dari sejarah peradaban Melayu. Meskipun begitu, sangat sedikit hasil penelitian yang dilakukan terhadap kebudayaan Melayu di Indonesia. Berbagai hasil penelitian yang ada lebih berpusat pada kebudayaan Jawa. Melalui novel Penari Dari Serdang, Yudhistira ANM Massardi menggambarkan peradaban yang menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah daerah yang bernama Serdang yang pada kenyataannya memiliki struktur sejarah yang panjang. Artikel ini bertujuan menggabarkan sejarah peradaban Melayu kuno yang tergambarkan dalam novel Penari Dari Serdang karya Yudhistira ANM Massardi. Dengan menggunakan perspektif new historicism yang menekankan pada hubungan dialektis antara aspek sejarah sebagai latar belakang terciptanya karya sastra dan teks sastra, artikel ini berpendapat bahwa karya ini menyoriti dimensi sejarah, budaya, dan ekonomi di Serdang pada masa kejayaan Melayu kuno. Berbagai gambaran yang ada di dalam novel ini memperlihatkan kesejajaran struktur dengan realitas pada dokumen-dokumen sejarah yang ada. Di sisi lain, novel ini juga memberikan kritik terhadap sikap pemerintah saat ini yang abai terhadap sejarah masa lalu yang kaya, utamanya di wilayah Serdang.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Amir, Ahmad Nabil. „Pemikiran Za‘Ba Dalam Karya-Karya Terpilih“. Jurnal Peradaban Melayu 15 (31.12.2020): 53–58. http://dx.doi.org/10.37134/peradaban.vol15.5.2020.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Makalah ini membincangkan pemikiran dan penulisan-penulisan Pendeta Za ‘ba (16 September 1895-23 Ogos 1973) yang berpengaruh yang ditinggalkannya dari warisan pemikiran dan bekas-bekas perjuangan intelektualnya yang bersejarah. Ini diangkat dan dirumuskan daripada pergerakan dan usahanya dalam mengangkat darjat bangsa Melayu. Makalah ini bersifat deskriptif, analitis dan historis. Di samping itu, makalah ini meninjau legasi dan warisan intelektual yang ditinggalkan Za‘ba dan menggarap aspirasi perjuangan dan keyakinan intelek yang tinggi yang dibawanya dan pembaharuan yang berpengaruh yang dimanfaatkannya untuk mengangkat dan membangkitkan kesedaran orang Melayu. Kajian merumuskan bahawa kecekalan dan kesungguhan Za’ba berhasil menggembleng harakat perubahan dan ijtihad dan meniupkan kesedaran nasionalisme dalam kalangan bangsa Melayu.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen

Dissertationen zum Thema "Bangla kabya"

1

Mukhopadhyay, Satyapriya. „Aadhunik bangla kabyo o Eliot আধুনিক বাংলা কাব্য ও এলিয়ট“. Thesis, University of North Bengal, 1998. http://hdl.handle.net/123456789/1769.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Roy, Barendranath. „Bingsho shotabdir bangla kabye gonojibon : 1914-1946 বিংশ শতাব্দীর বাংলা কাব্যে গণজীবন : ১৯১৪-১৯৪৬“. Thesis, University of North Bengal, 1987. http://hdl.handle.net/123456789/2097.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Joardar, Basanti. „Bangla kabya o natake myther bibartan বাংলা কাব্য ও নাটকে মিথের বিবর্তন“. Thesis, University of North Bengal, 2000. http://hdl.handle.net/123456789/1771.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

বিশ্বাস, Biswas বিভূতিভূষণ Bibhutibhushan. „বাংলা মনসামঙ্গল কাব্যে নারীর অবস্থান Bangla manoshamongol kabye narir abosthan“. Thesis, University of North Bengal, 2016. http://hdl.handle.net/123456789/2496.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Roynath, Tapati. „Unobinsho shotabdir Bangla sahitye rupok kabyodharar aabirbhab o obosan ঊনবিংশ শতাব্দীর বাংলা সাহিত্যে রূপক কাব্যধারার আবির্ভাব ও অবসান“. Thesis, University of North Bengal, 1988. http://hdl.handle.net/123456789/1740.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Das, Anil Chandra. „Sanskrito stotrosahitya o bangla voktigiti kabyo-sahityer somporkosutro - ekti somiksha সংস্কৃত স্তোত্রসাহিত্য ও বাংলা ভক্তিগীতি কাব্য সাহিত্যের সম্পর্কসূত্র - একটি সমীক্ষা“. Thesis, University of North Bengal, 1996. http://hdl.handle.net/123456789/1688.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen

Bücher zum Thema "Bangla kabya"

1

Robert Adhi K. S. P. Banjir Kanal Timur: Karya anak bangsa. Jakarta: Grasindo, 2010.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Udayana, Universitas. Karya Unud untuk anak bangsa, 2013. Denpasar]: Udayana University Press, 2013.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Institut, Teknologi 10 Nopember (Surabaya Indonesia). Karya anak bangsa, 2011: ITS research excellence. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2011.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Soewarsono. Sejarah LIA, 1959-1999: Sekelumit karya mencerdaskan bangsa. Jakarta: Pusat Penerbitan LIA, 2000.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Suyitno. Potret hasil karya iptek: 32 tahun UNS mengabdi bangsa. Surakarta: UNS Press, 2008.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Sumiwi, C. Isti. Bersama membangun bangsa: Bunga rampai karya PSE di Indonesia. [Semarang]: Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Konferensi Waligereja Indonesia, 2005.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Kuraeny, Ida. Kisah sukses pionir asuransi Indonesia: 40 karya terbaik anak bangsa. Bandung: Progressio, 2006.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Sutowo, Ibnu. Minyak untuk membangun bangsa: Tapak tilas wawasan dan karya bakti. Jakarta: [s.n., 1996.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Widodo, Supriyanto. Cinta kasih malaikat: Kumpulan cerpen karya anak-anak bangsa dari Papua. Jayapura: Balai Bahasa Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Umum, Indonesia Departemen Pekerjaan. Konstruksi Indonesia, 2008: Gagasan, teknologi, dan produk konstruksi berkelanjutan karya anak bangsa. Jakarta]: Departemen Pekerjaan Umum, 2008.

Den vollen Inhalt der Quelle finden
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen

Buchteile zum Thema "Bangla kabya"

1

Rahmadi, Anton, Miftakhur Rohmah, Kartika Sari, Nur Amaliah, Masayu Widiastuti, Uni Wahyuni Sagena, Dina Lusiana Setyowati et al. „Implementation of eSDG Framework Involving Multi Stakeholders Matching Program Engagement“. In Digitalization, New Media, and Education for Sustainable Development, 108–30. IGI Global, 2023. http://dx.doi.org/10.4018/978-1-7998-5033-5.ch008.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
COVID-19 has impacted the East Kalimantan, Indonesia, community market, especially for indigenous food and non-food souvenirs. These conditions threaten the global pursuit of SDGs. The University of Mulawarman and PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, a subsidiary of Gojek Indonesia, identified social concerns for matching program. Our university team's experience integrating the tridharma led us to offer a five-stage framework: (1) vision internalization, (2) persistence learning, (3) technology adaption, (4) collaboration growth, and (5) outcomes integration. Multi-stakeholder cooperation starts with mutual benefits, ideas, agreements, and program designs. Learning aspects are integrated through final assignments, practical experiences, and organized assignments related to learning outcomes on specific course areas (embedded learning). The emancipated learning of the Independent Campus (MBKM) was implemented at the university level. Outcome-based education for higher education multi-stakeholder matching program is an approach for addressing education SDG.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen

Konferenzberichte zum Thema "Bangla kabya"

1

Anna, Yulita. „Servant Leadership Generasi Milenial dan Zoomers“. In Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi : kampus merdeka meningkatkan kecerdasan sumberdaya manusia melalui interdispliner ilmu pengetahuan dan teknologi : Pontianak, 24 Agustus 2021. Untan Press, 2021. http://dx.doi.org/10.26418/pipt.2021.38.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Generasi milenial dan zoomers saat ini telah berada pada posisi presentasi tertinggi dalam angkatan kerja di berbagai perusahaan. Di era globalisasi dengan perkembangan teknologi yang berbasis digital application dan internet of things (IOT), para generasi milenial dan zoomers sangat rentan terhadap dampak negatif kemajuan teknologi dan media sosial, namun di sisi lain generasi ini juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemajuan bangsa sehingga dibutuhkan karakter pemimpin yang sesuai untuk memimpin generasi milenial dan zoomers. Dari berbagai studi literatur, gaya servant leadership merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan dalam memimpin para generasi milenial dan zoomers. Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah yaitu studi literatur gaya kepemimpinan servant leadership dan karakteristik generasi milenial dan zoomers 1) Mampu menjadi teladan yang baik 2) Memiliki rasa tanggung jawab 3) Berani mengambil dan bersedia mengambil risiko 4) Mempunyai sense of belonging dan sense of participation 5) Menciptakan kerjasama yang baik di kalangan rekan kerja. Generasi milenial dan zoomers akan menjadi target utama dalam berbagai program pemberdayaan peningkatan kualitas pendidikan yang selalu menanamkan karakteristik unik dari generasi milenial dan zoomers yang dapat dirangkum dalam istilah VUCA, yaitu vision (melihat ke depan), understanding (memahami), collaboration (kolaborasi) dan agility (kelincahan dan adaptif).
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie