Auswahl der wissenschaftlichen Literatur zum Thema „2D korelace“

Geben Sie eine Quelle nach APA, MLA, Chicago, Harvard und anderen Zitierweisen an

Wählen Sie eine Art der Quelle aus:

Machen Sie sich mit den Listen der aktuellen Artikel, Bücher, Dissertationen, Berichten und anderer wissenschaftlichen Quellen zum Thema "2D korelace" bekannt.

Neben jedem Werk im Literaturverzeichnis ist die Option "Zur Bibliographie hinzufügen" verfügbar. Nutzen Sie sie, wird Ihre bibliographische Angabe des gewählten Werkes nach der nötigen Zitierweise (APA, MLA, Harvard, Chicago, Vancouver usw.) automatisch gestaltet.

Sie können auch den vollen Text der wissenschaftlichen Publikation im PDF-Format herunterladen und eine Online-Annotation der Arbeit lesen, wenn die relevanten Parameter in den Metadaten verfügbar sind.

Zeitschriftenartikel zum Thema "2D korelace"

1

Kusumawardani, Dina, Yoga Aribowo, Ahmad Syauqi Hidayatillah und Fahri Usmani. „Pemetaan Bawah Permukaan dan Perhitungan Cadangan Hidrokarbon Formasi Baturaja, Lapangan Mawar, Cekungan Sumatera Selatan“. Jurnal Geosains dan Teknologi 1, Nr. 1 (06.04.2018): 25. http://dx.doi.org/10.14710/jgt.1.1.2018.25-33.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Lapangan Mawar Formasi Baturaja merupakan lapangan yang terletak di Cekungan Sumatra Selatan. Cekungan ini merupakan salah satu cekungan di Indonesia yang memiliki potensi sumber daya hidrokarbon. Studi pemetaan bawah permukaan diperlukan dalam kegiatan eksplorasi untuk mengetahui keadaan geologi dan jebakan minyak melalui data seismik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui litologi dan stratigrafi, struktur geologi, dan sebaran reservoir dari data inti batuan dan petrografi, log dan seismik. Kemudian untuk mengetahui fasies karbonat yang ada pada Formasi Baturaja dari analisis fasies seismik dan validasi data inti batuan dan petrografi, dan juga mengetahui cadangan hidrokarbon pada reservoir Baturaja, Lapangan Mawar, Cekungan Sumatra Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode ini dilakukan dengan melakukan studi literatur, studi kasus dan analisis data. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif untuk menentukan jenis litologi, korelasi stratigrafi, korelasi struktural dan analisis data seismik 2D. Analisis data seismik 2D dilakukan dengan picking fault dan picking horizon yang digunakan sebagai dasar interpretasi geologi bawah permukaan dan analisis fasies karbonat pada reservoir Formasi Baturaja, Lapangan Mawar. Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data, diinterpretasikan litologi penyusun Formasi Baturaja, Lapangan Mawar yaitu batugamping dari carbonate shelf. Analisis kualitatif, ditemukan zona prospek hidrokarbon pada lapangan Mawar berada pada puncak antiklin dengan perhitungan cadangan yang ada pada reservoir Formasi Baturaja sebesar 188.905.829,38 STB.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Andari, Wuri, Karyanto Karyanto und Riski Kurniawan. „IDENTIFIKASI BATAS SUB-CEKUNGAN HIDROKARBON MENGGUNAKAN ANALISIS SHD (SECOND HORIZONTAL DERIVATIVE) DAN SVD (SECOND VERTICAL DERIVATIVE) BERDASARKAN KORELASI DATA GAYABERAT DAN SEISMIK“. Jurnal Geofisika Eksplorasi 5, Nr. 1 (17.01.2020): 60–74. http://dx.doi.org/10.23960/jge.v5i1.23.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Gravity method generally can read the difference of rock density to identify subsurface structures. This research was conducted in Riau area with the aim of knowing fault and subsurface structure, and determining sub-basin boundary. Data processing was done by using spectral analysis, SHD and SVD analysis, and 2D modeling then later correlated with seismic section to find out the subsurface structure of research area. The results showed that the bouguer anomaly value had a range of values between 5.6 mGal to 33.2 mGal with a surface density of 1.95 g / cc. High anomaly were in the eastern region and low anomaly were in the NW - SE trending region. 6 low anomalies indicated as a sub-basin pattern were separated by a relatively high altitude area of North West Southeast. The average residual anomaly depth was about 2.3 km. Based on the 2D subsurface modeling results, there was layer structure from the youngest to eldest that were alluvial deposits, Petani Formation, Sihapas group and granitic rock as the base rock. The projected subsurface section to surface showed 5 sub-basins with basin width 4-12 km located in the sub-basin and fault indication area.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Syam, Muhammad Amin, Hamzah Umar und Heryanto Heryanto. „Pengukuran Penampang Stratigrafi dan Interpretasi Data Resistivitas 1D dan 2D untuk Identifikasi Akuifer Airtanah Daerah Sambutan, Samarinda Ilir, Kota Samarinda“. JURNAL GEOCELEBES 3, Nr. 2 (31.10.2019): 97. http://dx.doi.org/10.20956/geocelebes.v3i2.7669.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengindentifikasi lapisan akuifer dengan menggunakan metode pengukuran penampang stratigrafi dan metode resistivitas 1D dan 2D. Dari hasil pengukuran stratigrafi berdasarkan data singkapan batuan di permukaan diperoleh dua jenis lapisan yang dapat menjadi lapisan akuifer yaitu pasir dan batupasir sedang-kasar. Dari hasil pengukuran dan korelasi data resistivitas 1D atau VES dan stratigrafi terukur, lapisan akuifer ditemukan 2 jenis akuifer yakni akuifer bebas berupa pasir dengan tebal 0,163 m pada VES 1 dan 0,13 m pada VES 2. Akuifer tertekan berupa batupasir sedang-kasar dengan tebal 6,71 m dan kedalaman 22,96-29,67 m pada VES 1 dan tebal 6,1 m serta kedalaman 22,79 -28,89 m pada VES 2. Dari hasil pengukuran resistivitas 2D diinterpretasi adanya lapisan akuifer pada kedalaman 19 meter dengan nilai resistivitas 40 – 90 Ωm.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
4

Arsyadi, Ahmad Qomaruddin, Dwa Desa Warnana, Nila Sutra und Ria Asih Aryani Soemitro. „STUDI SEBARAN AIR LINDI BERDASARKAN KORELASI DATA RESISTIVITAS 2D, DATA UJI LABORATORIUM DAN DATA PEMBORAN TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK“. Jurnal Geosaintek 3, Nr. 3 (29.12.2017): 173. http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v3i3.3216.

Der volle Inhalt der Quelle
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
5

Lubis, Muhammad Husni Mubarak. „The Application of Wave – Equation Datuming to 3D VSP Processing“. Jurnal Geofisika 18, Nr. 2 (22.12.2020): 60. http://dx.doi.org/10.36435/jgf.v18i2.455.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Abstrak Vertical Seismic Profile (VSP) memperluas aplikasi seismik lubang bor dari hubungan 1D antara waktu-kecepatan hingga citra 2D atau 3D di sekitar lubang bor. Citra seismik yang dihasilkan dari VSP diharapkan memiliki resolusi vertikal yang lebih tinggi dari data seismik permukaan karena gelombang seismik direkam di dalam lubang bor. Namun, pengolahan data VSP 2D dan 3D memiliki tantangan karena sifat asimetri dari penjalaran gelombang membatasi untuk diterapkannya pengolahan data berbasis Common Mid Point (CMP) seperti analisis kecepatan, Normal Moveout (NMO), dan koreksi statik. Penelitian ini mendiskusikan sebuah pendekatan baru untuk mentransformasikan rekaman gelombang P pantul atau upgoing wavefields ke sebuah datum datar di permukaan berbasis persamaan gelombang. Transformasi tersebut menghasilkan gelombang seismik yang seolah-olah direkam pada pseudo-reveiver di permukaan bumi sehingga pendekatan penglahan data berbasis CMP dapat diterapkan. Konsep ini kemudian diterapkan pada sebuah data VSP 3D yang diakuisisi dengan geophone yang ditempatkan sangat dekat dengan permukaan. Hasil pemodelan elastik 2D menunjukkan bahwa gelombang seismik pantul sangat dipengaruhi zona kecepatan rendah di dekat permukaan. Jarak yang jauh antara reflektor target dengan geophone menghasilkan rasio sinyal terhadap bising yang rendah. Kondisi desain akuisisi ini sangat mempengaruhi hasil akhir dari citra VSP 3D. Walaupun begitu, citra VSP 3D yang dihasilkan berdasarkan hasil transformasi gelombang P upgoing ini menunjukkan korelasi yang cukup baik dengan data seismik permukaan di zona reservoir. Kata kunci: 3D VSP, transformasi datum, persamaan gelombang, gelombang pantul, pemodelan
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
6

Sahrul, Sahrul, und Vita Astini. „Analisis Deformasi Lereng Menggunakan Metode Monitoring pada Lereng Jalan Trans Provinsi Kilometer 18 Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara“. Jurnal Geomine 7, Nr. 3 (14.02.2020): 189. http://dx.doi.org/10.33536/jg.v7i3.422.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Penelitian mengenai analisis deformasi atau pergerakan massa batuan atau tanah penyusun lereng ini dilakukan pada jalan trans provinsi kilometer 18 Kolaka. Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh kondisi dan geometri lereng jalan terhadap kestabilan lereng dan menghitung laju perpindahan atau pergerakan massa batuan atau tanah penyusun lereng serta menganalisis tipe longsoran yang dapat terjadi pada lereng jalan Trans Provinsi KM 18 Kolaka.. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode monitoring langsung dengan bantuan instrument pemantauan Total Station atau Theodolit dan metode permodelan numerik Phase 2D Rocscience sebagai pendekatan lain yang digunakan untuk memperoleh gambaran visual deformasi yang dapat terjadi pada lereng.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa karakteristik material penyusun lereng jalan trans provinsi KM 18 Kolaka didominasi oleh batuan lunak (soft rock) dengan nilai kekerasan batuan berkisar 25 – 50 MPa dan tanah (soil) dengan tingkat pelapukan signifikan diatas 70% yang disebabkan oleh keberadaan mineral mika dan sekis yang memiliki karakteristik sangat mudah mengalami pelapukan oleh keberadaan air pada daerah lembab hingga basah. Hasil monitoring laju deformasi berdasarkan metode monitoring langsung dan permodelan numeric phase 2D menunjukkan bahwa lereng jalan trans provinsi KM 18 Kolaka diklasifikasi kedalam lereng kritis dengan nilai laju deformasi masing-masing rata-rata berkisar 5 – 215 mm/hari dan 30 – 114 mm/hari dimana pada kondisi normal nilai laju deformasi lereng hanya berkisar 12 mm/hari. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa Tipe longsoran yang terjadi pada lereng jalan trans provinsi KM 18 Kolaka yang di identifikasi dari pengamatan langsung berdasarkan pendekatan korelasi penyusun material lereng adalah tipe longsoran rotasional.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
7

Pamalik, Aulia Ranggi, Henry M. Manik und Susilohadi. „KARAKTERISASI RESERVOIR HIDROKARBON MENGGUNAKAN ATRIBUT SWEETNESS DAN INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK DI PERAIRAN UTARA BALI“. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 12, Nr. 3 (31.12.2020): 697–710. http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v12i3.32640.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Reservoir adalah salah satu objek yang menjadi fokus pada tahap eksplorasi dalam industri minyak dan gas. Proses identifikasi dan penggambaran karakter reservoir baik secara kualitatif maupun kuantitatif dilakukan menggunakan data sumur dan data seismik karena kedua data tersebut saling me-lengkapi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis karakter reservoir hidro-karbon di Perairan Utara Bali menggunakan metode atribut sweetness dan metode inversi impedansi akustik berbasis model. Penelitian ini menggunakan empat buah lintasan seismik laut 2D post-stack time migration dan sebuah data sumur (BLJ-1). Metode atribut sweetness dilakukan dengan menurun-kan informasi data seismik berupa amplitudo dan frekuensi, sedangkan metode inversi impedansi akustik berbasis model dilakukan dengan mengin-tegrasikan data seismik dan data sumur agar di-peroleh sebaran nilai impedansi akustik secara lateral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut sweetness dapat mengenali zona reservoir hidrokarbon dari anomali sweet spots pada rentang waktu 750-850 ms. Zona reservoir utamanya tersusun atas batuan karbonat berupa batu gamping (limestone) yang berumur Late Pliocene dan terletak pada kedalaman 680-740 m. Metode inversi berbasis model mampu memberikan nilai korelasi yang tinggi dan galat inversi yang rendah sehingga dapat mendeter-minasi lapisan batuan yang diprediksi mengandung gas. Penggunaan atribut sweetness dan inversi berbasis model, dapat mengidentifikasi dan mampu menggambarkan karakter reservoir dengan baik.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
8

Sidiq, Aditya P., Henry M. Manik und Tumpal B. Nainggolan. „STUDI KOMPARASI METODE MIGRASI SEISMIK DALAM MENGKARAKTERISASI RESERVOIR MIGAS DI BLOK KANGEAN, LAUT BALI MENGGUNAKAN INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK BERBASIS MODEL“. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 11, Nr. 1 (01.04.2019): 205–19. http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v11i1.23028.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
ABSTRAK Karakterisasi reservoir menjadi penting dalam tahapan eksplorasi minyak dan gas bumi. Salah satu hal yang dibutuhkan untuk mencapai keakuratan dalam mengkarakterisasi reservoir adalah penampang seismik yang sesuai dengan penampang aslinya. Struktur lapisan bumi yang kompleks mengakibatkan gelombang terdifraksi, sehingga penampang seismik mengalami pembelokan dari posisi sebenarnya. Penelitian ini menerapkan metode migrasi seismik Kirchhoff dan Stolt (F-K) untuk mengembalikan posisi reflektor pada waktu dan kedalaman yang sebenarnya pada data seismik 2D di Perairan Utara Bali. Data seismik diintegrasikan dengan data sumur APS-1 sebagai kontrol untuk diinversikan dengan teknik inversi berbasis model sehingga dapat mengkarakterisasi reservoir. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil migrasi seismik yaitu migrasi Stolt dan migrasi Kirchhoff untuk diinversikan menggunakan metode inversi berbasis model sehingga dapat diketahui sejauh mana kualitas data seismik mempengaruhi proses karakterisasi reservoir. Nilai korelasi dari hasil analisis regresi antara log impedansi inversi dengan log impedansi data sumur pada migrasi Kirchhoff sebesar 0,739 dan galat regresi sebesar 873,54, sedangkan pada migrasi Stolt memiliki nilai korelasi sebesar 0,698 dan nilai galat sebesar 1236,17. Hal ini menunjukkan bahwa migrasi Kirchhoff lebih baik dari migrasi Stolt baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam mengkarakterisasi reservoir hidrokarbon. ABSTRACTReservoir characterization is an important method in gas and oil exploration. In order to obtain accuracy for defining reservoir, required seismic image that similar to the actual seismic image. The complexity of earth structure could cause diffracted waves, therefore, seismic image was diffracted from its actual position. This study applies Kirchhoff and Stolt (F-K) seismic migration methods to restore the position of the reflector at the actual time and depth seismic data in North Bali. Seismic data is integrated with APS-1 well data as controls to be converted with model-based inversion techniques so as to characterize the reservoir. This study aims to compare the results of seismic migration namely Stolt and Kirchhoff migration to be converted using a model-based inversion method so that it can be seen to what extent the quality of seismic data influences the reservoir characterization process. Correlation value from the results of regression analysis between inversion log impedance and well impedance log data in Kirchhoff migration is 0.739 and regression error is 873.54, while the Stolt migration has a correlation value of 0.698 and an error value of 1236.17. This shows that Kirchhoff's migration is better than Stolt migration both qualitatively and quantitatively in characterizing hydrocarbon reservoirs.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
9

Sutomo, Sutomo. „Acacia decurrens di Sebagian Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta“. JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI 5, Nr. 1 (30.03.2019): 38. http://dx.doi.org/10.36722/sst.v5i1.321.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
<p><em>Abstrak</em><strong>- </strong><strong><em>Acacia decurrens</em></strong><strong>, adalah jenis asing yang mulai menjadi perhatian sejak dominasinya di lahan bekas erupsi Gunung Merapi tahun 2006. Tujuan dari kegiatan studi ini adalah untuk mendeskripsikan secara kuantitatif Ekologi <em>Acacia decurrens</em>, hubungannya dengan beberapa faktor lingkungan serta potensi keinvasifannya jika dikorelasikan dengan <em>diversity index</em>. Analisis vegetasi dilakukan di empat wilayah Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yaitu Kalikining, Kaliadem, Plawangan dan Pranajiwa. Ordinasi menggunakan metode <em>Non metric multidimensional scaling</em> (NMDS) serta <em>Canonical Corespondence</em> (CCA) serta korelasi <em>bivariate</em> Spearman dilakukan dalam analisis data. Hasil analisis NMDS (2D stress = 0,14) memperlihatkan bahwa daerah terbuka akibat erupsi di Kaliadem kini didominasi oleh jenis <em>A. decurrens</em>. Hasil analisis juga menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan (Spearman’s rho = 0,6) antara kelimpahan jenis <em>A. decurrens</em> dengan tingkat keanekaragaman jenis di dalam lokasi sampling. Dari hasil CCA, <em>A. decurrens</em>, pada tahap semai, nampak hidup berdampingan dengan jenis groundcover lainnya seperti <em>Alangium javanicum</em>, dan Araliaceae. Namun pada fase pohonnya, jenis ini cenderung membentuk tegakan murni. <em>Acacia decurrens</em> tingkat pohon nampaknya lebih memilih sites dengan tingkat pH yang lebih rendah sedangkan <em>A. decurrens</em> tingkat semai lebih banyak ditemui pada site-site ber pH lebih tinggi. <em>A. decurrens</em> berpotensi menjadi gulma di TNGM.</strong></p><p><em>Abstract - </em><strong>Acacia decurrens, is an alien plant species that has begun to be a concern since its dominance in the former eruption of Mount Merapi in 2006. The purpose of this study is to describe quantitatively the Ecology of Acacia decurrens, its relation to several environmental factors and their invasive potential if correlated with diversity index. Vegetation analysis was carried out in four areas of Mount Merapi National Park, namely Kalikining, Kaliadem, Plawangan and Pranajiwa. Ordination using Non metric multidimensional scaling (NMDS) and Canonical Correspondence (CCA) methods and Spearman bivariate correlations were carried out in data analysis. NMDS analysis (2D stress = 0.14) shows that open areas due to eruptions in Kaliadem are now dominated by A. decurrens. The results of the analysis also showed a significant negative correlation (Spearman’s rho = 0.6) between the abundance of A. decurrens species and the level of species diversity in the sampling location. From the results of CCA, A. decurrens, at the seedling stage, appears to coexist with other types of ground cover such as Alangium javanicum, and Araliaceae. But in the tree phase, this type tends to form pure stands and only occasionally appear alive can it coexist with other Fabaceae species such as Albizia lopantha. Acacia decurrens tree level seems to prefer sites with lower pH levels while A. decurrens seedling levels are more common at higher pH sites. A. decurrens have the potential to become weeds in the Mount Merapi National Park.</strong></p><p><strong><em>Keywords</em></strong>-<em>Autekologi, Faktor Lingkungan,</em><em> IAS,</em><em> Risk Assesment</em></p>
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
10

Widjaja, Priatin Hadi, D. Noeradi, A. K. Permadi, Ediar Usman und Andrian Widjaja. „POTENSI MIGAS BERDASARKAN INTEGRASI DATA SUMUR DAN PENAMPANG SEISMIK DI WILAYAH OFFSHORE CEKUNGAN TARAKAN KALIMATAN TIMUR“. JURNAL GEOLOGI KELAUTAN 10, Nr. 3 (16.02.2016): 117. http://dx.doi.org/10.32693/jgk.10.3.2012.221.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
Kajian geologi migas di Cekungan Tarakan relatif sangat kurang dibandingkan dengan Cekungan Kutai, diantaranya mengenai analisis stratigrafi sekuen yang lebih detil dan komprehensif, tingkat variasi lapisan sedimen di daerah transisi dengan laut dangkal sampai sedang dan keterkaitan dengan penentuan potensi migas. Padahal eksplorasi minyak dan gas bumi di Cekungan Tarakan, Kalimantan Timur telah mengalami proses waktu yang sangat panjang bahkan termasuk salah satu eksplorasi tertua di Indonesia. Namun eksplorasi di wilayah lepas pantai termasuk di timur Pulau Tarakan masih belum ditemukan lapangan migas yang bernilai ekonomis. Ini sangat berbeda dengan hasil eksplorasi Cekungan Kutai di lepas pantai dan laut-dalam yang telah mengalami kemajuan signifikan dalam 10 tahun terakhir setelah ditemukan beberapa lapangan migas laut-dalam seperti West Seno dan Gendalo. Berdasarkan pada pemerolehan data yang terdiri dari penampang seismik 2D, log sumur, rangkuman data biostratigrafi dan data check-shot, kajian dilakukan secara bertahap mulai dari analisis sekuen dan korelasi log sumur, interpretasi dan analisis seismik stratigrafi, pemetaan bawah permukaan, dan penentuan lokasi yang berpotensi migas. Tahapan metodologi kajian ini menggunakan beberapa perangkat lunak yang diproses secara integratif. Hasil akhir kajian dari integrasi peta struktur kedalaman dan peta isopach serta dukungan data petrofisik dari aspek kualitas batuan reservoir diperoleh dua lokasi yang berpotensi migas: Potensi Migas-1 di bagian tenggara dekat Pulau Tarakan merupakan jebakan struktur antiklin yang dikontrol sesar-sesar inversi dan Potensi Migas-2 di lepas pantai bagian timur wilayah kajian berupa jebakan struktur hidrokarbon sebagai sebuah antiklin yang memanjang relatif arah SEE – NWW. Kata kunci: Tarakan, sekuen, seismik, potensi migas Study of Petroleum geology in the Tarakan Basin is relatively less than in the Kutai Basin such as detailed and comprehensively sequence stratigraphy, variation of sediment layering from transition to outer-neritic zone and its related to determination of oil and gas potential locations. Oil and gas exploration in Tarakan Basin, East Kalimantan, has been carried out for the last a hundred years ago and its include as the oldest basin in Indonesia. Unfortunately, oil and gas field in eastern part of offshore Tarakan Island has not yet been discovered significantly. In contrast, offshore and deep-water oil and gas fields of Kutai Basin has been discovered significantly i.e. West Seno and Gendalo Fields. Based on data of 2D seismic in SEGY-files, well log in LAS-file, biostratigraphy and check-shot data, then steps of research followed by a sequence analysis, wells correlation, interpretation and analysis of seismic stratigraphy, subsurface mapping and determination of oil and gas potential locations. The results of this study are oil and gas potency 1 and potency 2. Potency 1 is located in south-eastern part of Tarakan Island where anticlinal traps are controlled by inversion faults. In contrast, potency 2 is an anticlinal trap located in offshore at the eastern part of the study area. Key words: Tarakan, sequence, seismic, oil and gas potential
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen

Dissertationen zum Thema "2D korelace"

1

Pavelka, Radek. „Detekce nánosu UV lepidla“. Master's thesis, Vysoké učení technické v Brně. Fakulta elektrotechniky a komunikačních technologií, 2018. http://www.nusl.cz/ntk/nusl-377342.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
This diploma thesis focuses on a design of camera control system used for detecting defects, appearing during a UV luminescent glue application on the bottom of a paper bag. As a part of this thesis, an application was developed, using Baumer VCXG-53C industrial camera, implementing two dierent control methods - 2D cross correlation image pattern matching based on previously user defined pattern and glue area size measuring based on binary segmented image. The result of this work is a fully developed control system, prepared to be put into operation at the customer’s production line.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
2

Gavenčiak, Michal. „Výzkum nových parametrů online písma u dětí s grafomotorickými obtížemi“. Master's thesis, Vysoké učení technické v Brně. Fakulta elektrotechniky a komunikačních technologií, 2021. http://www.nusl.cz/ntk/nusl-442574.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
In the Czech Republic, there is currently no objective method to diagnose graphomotor difficulties in children. Ongoing research uses modern digitizers to capture the hand-writing process and quantify its parameters. The first goal of this thesis is to develop software tools to faciliate work with the collected data, such as database validation and writing exercise rating, done by specialists. Another goal of this thesis is to design new on-line handwriting parameters which are then to be analysed on a cohort of school children from 2nd to 4th class of primary school (n=239). The implementation of two desktop programs on the .NET platform is described, among three new quantifying parameters based on the principles of isochrony, two-dimensional cross-correlation, and geometrical centroid. All three parameters show significant correlation (r = [0,2; 0,3])with the HPSQ-C rating in 2nd- and 4th-graders and correlation (𝜌= [0,2; 0,5]) with specialist’s subjective scores in all children from the cohort. The analysis suggests children with graphomotor difficulties struggle with regulating handwriting speed and working memory.
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
3

Mityska, Martin. „Rozložení zdrojů šumu zaznamenaných stanicemi sítě WEBNET a rychlostní model šíření S-vln ve svrchní kůře seismoaktivní oblasti západních Čech získaný na základě seismické interferometrie“. Master's thesis, 2014. http://www.nusl.cz/ntk/nusl-336899.

Der volle Inhalt der Quelle
Annotation:
The master's thesis consists of two parts. The first part contains the azimuth -- slowness analysis for period 3s<=T<=6s, which was conducted by the FK analysis for 10 stations of the WEBNET network. In the second part there is the surface wave group velocity measurement for every station pair of 10 WEBNET stations. The interstation group velocity was obtained by the cross--correlation of microseismic noise records. Local group velocities are connected with the instantaneous period data. The Love wave group velocities are visualised by the 2D tomography calculation. The thesis also contains the additional Love waves dispersion analysis for just one station pair. Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
APA, Harvard, Vancouver, ISO und andere Zitierweisen
Wir bieten Rabatte auf alle Premium-Pläne für Autoren, deren Werke in thematische Literatursammlungen aufgenommen wurden. Kontaktieren Sie uns, um einen einzigartigen Promo-Code zu erhalten!

Zur Bibliographie